43
DISK FORENSIK Kelompok 2 Deby Oktavia (55409571) Fuad Hatami (50409063) Kiki Tri Ratnasari (51409311) Lili Andini (55409680) Linda Mella Listiara (55409579) 4IA03

Disk forensik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Disk forensik

DISK FORENSIK

Kelompok 2

Deby Oktavia (55409571)

Fuad Hatami (50409063)

Kiki Tri Ratnasari (51409311)

Lili Andini (55409680)

Linda Mella Listiara (55409579)

4IA03

Page 2: Disk forensik

DISK FORENSIKKomputer forensik dapat diartikan sebagai pengumpulan dan analisis data dari berbagai

sumber daya komputer yang mencakup sistem komputer, jaringan komputer, jalur komunikasi,

dan berbagai media penyimpanan yang layak untuk diajukan dalam sidang pengadilan.

Komputer forensik merupakan ilmu baru yang akan terus berkembang. Ilmu ini didasari oleh

beberapa bidang keilmuan lainnya yang sudah ada. Bahkan, komputer forensik pun dapat

dispesifikasi lagi menjadi beberapa bagian, seperti Disk Forensik, System Forensik, Network

Forensik, dan Internet Forensik.

Pengetahuan Disk Forensik sudah terdokumentasi dengan baik dibandingkan dengan

bidang forensik lainnya. Beberapa  kasus yang dapat dilakukan dengan bantuan ilmu Disk

Forensik antara lain mengembalikan file yang terhapus, mendapatkan password, mengubah

partisi harddisk, mencari jejak badsector, menganalisis File Akses dan System atau Aplikasi

Logs, dan sebagainya.

            Tentunya untuk mendapatkan semua informasi tersebut, diperlukan sejumlah software,

seperti EnCase, yang dikembangkan oleh Guidance Software Pasadena, Linux DD yang pernah

digunakan oleh FBI (Federal Bureau Investigation) dalam kasus Zacarias Moussaoui, dan

JaguarForensics Toolkit, yaitu sebuah tool yang diperkaya dengan beberapa feature menarik,

seperti generator report untuk memenuhi kebutuhan komputer forensik.

Disk forensik mencakup kemampuan dalam:

Mendapatkan “bit-stream” image. Hal ini mencakup slack, unallocated space dan file

fragments yang dihapus

Penyidik harus mampu mendemonstrasikan pelaksanaan investigasi dengan aturan dan bukti

yang layak

Integritas informasi harus disajikan sedemikian rupa sehingga terbukti keabsahannya, ini

identik dengan sidik jari digital.

Beberapa hal yang bisa dilakukan dengan adanya disk forensik:

Me-recover file-file yang terhapus, mendapatkan password dan kunci cryptographic

Menganalisa akses file, perihal memodifikasi dan menciptakan file

Page 3: Disk forensik

Menganalisa dan memanfaatkan system logs dan log software aplikasi (misalnya: monitoring

akses file di jaringan atau penggunaan software aplikas dan utility). Dengan demikian

aktivitas pengguna dapat dilacak

Mengenal Metadata pada Dokumen

Menangani dokumen forensik akan berurusan dengan  dokumen.

Yang dimaksud dengan metadata adalah data tentang data. Sebuah dokumen yang

dihasilkan dari software metadata dalam pengolah kata, umumnya mempunyai metadata

seperti author (pembuat dokumen), organizations, revisions, previous authors (daftar nama yang

telah melakukan akses terhadap dokumen tersebut), template (jenis template yang digunakan

dokumen), computer name, harddisk (menunjukkan lokasi dari file tersebut), network

server (sebagai informasi perluasan dari harddisk), time, time stamps (bergantung dari sistem

operasi, dan umumnya mencakup tanggal pembuatan, tanggal akses atau kapan file terakhir kali

dibuka tapi tidak dilakukan perubahan, dan tanggal modifikasi, yaitu ketika ada perubahan di

dalam file), dan printed (kapan dokumen terakhir kali dicetak).

Beberapa metadata pada dokumen dapat dilihat secara langsung, namun beberapa

metadata harus diekstrak untuk dapat melihatnya. Sebagai contoh untuk menampilkan metadata

pada dokumen Ms.Word secara langsung dapat dilakukan melalui menu properties. Untuk

melakukan ekstrak data dengan lebih detail dibutuhkan alat bantu seperti Metadata Analyer

(www.smartpctools.com) atau iScrub (www.esqinc.com). Alat bantu semacam ini dapat

menampilkan informasi metadata yang tidak tampak.

1. File Carving

Seperti dijelaskan sebelumnya, adalah mungkin merecovery file dari file system yang

informasi partisinya sudah rusak atau volumenya sebagian telah di reformat. Ini dapat dilakukan

melalui tehnik bernama data carving atau file carving, di mana sebuah program mencari sejenis

file tertentu dengan mencari pola jenis file tertentu Satu hal menarik dari teknik ini adalah ia

berjalan serba otomatis: kita hanya menunjukan partisi atau tempat partisi berada, kemudian

memilih tempat untuk merstore file, dan memungkinkan program melakukan tugas beratnya.

Pencipta TestDisk telah menciptakan tool istimewa file carving bernama PhotoRec, yang

merecovery format file umum dibanyak media. Setting default PhotoRec bekerja baik, namun

Page 4: Disk forensik

kamu jika membutuhkan control, ada sejumlah opsi yang dapat diset Paranoid Mode, normal

disabled, merecover segala sesuatu termasuk pecahan file korup – jika mengaktifkannya.

Anda akan mendapat lebih banyak data yang dapat di recovery, tetapi proses recovery

lebih lama. Kemudian juga bisa memilih, Keep corrupted files akan merecovery file yang tidak

sepenuhnya terbaca dengan harapan user dapat menyelamatkan sebagian di lain hari, mungkin

dengan hex editor atau tool lain. Perlu di ingat pula, file yang di recovery dengan PhotoRec tidak

mempunyai nama seperti nama file aslinya, tetapi metadata internal (misalnya MP3 tag atau data

EXIF) masih ada. Perlu dicatat pula jika mencari jenis file spesifik dalam file system relatif

kecil, dapat menggunakan opsi internal yang ada di program untuk menyempitkan pencarian dan

tidak membuang waktu recovery. TestDisk dan PhotoRec keduanya disertakan secara default di

Partedmagic, karenanya ini care termudah mendapatkan keduanya dan membuat bekerja

langsung – namun dapat pula mendownload keduanya sebagai program terpisah dan

menggunakannya seperti biasa. Keduanya juga di integrasikan ke BartPE; kamu juga bisa

memount mereka di removable drive, booting Vista installation DVD (jika memilikinya), masuk

ke System Recovery command Line, dan jalankan program dari sana.

2. Aplikasi Lanjutan DataCarving

TestDisk dan PhotoRec hanya pucuk dari gunung es, namun program-program canggih

biasanya diperuntukan tugas forensik lengkap dan tidak untuk pemakai biasa. Foremost

tampaknya merupakan nenek moyang dari semua program data carving yang aslinya

dikembangkan di Kantor Investigasi Khusus Angkatan Udara Amerika Serikat. Sekarang

program ini dirilis menjadi public domain, sehingga dapat dipakai di manapun dan dipakai ulang

oleh program lain. Tapi harap di ingat format binary masih belum ada untuk Foremost; kamu

harus mengompilasi program dari source agar bekerja. Beberapa distro Linux (seperti Ubuntu

Feisty) sudah menyiapkan Foremost versi precompiled di repository software, yang menjadikan

program ini mudah di unduh dan digunakan. Pilihan lainnya adalah Scapel, hasil penulisan ulang

Foremost versi 0.69 – ia lebih gegas, pemakaian memory lebih banyak, dan mempunyai fungsi

bermanfaat lainnya untuk merecovery file lebih canggih. Ia juga belum tersedia dalam bentuk

binary dan harus dikompilasi dari sourec.

Page 5: Disk forensik

Salah satu koleksi tool powerful yang dapat berjalan di beragam platform (UNIX, BSD,

dan Windows menggunakan Library CYGWIN) adalah Sleuth Kit. Seperti halnya Foremost dan

Scalpel, ia dapat mencari file terhapus berdasar hash atau signature, namun ia juga dibekali

banyak fungsi lain. TSK dibekali sejumlah command line tool, yang dapat digunakan bila kamu

merasa nyaman atau mendownload graphical interface bernama Autopsy. Utiliti lainnya adalah

utility yang ada di PartitionSupport.com

Penggunaan komputer yang tersebar luas dan alat digital lain telah mengakibatkan

peningkatan banyaknya jenis media berbeda yang digunakan untuk menyimpan file. Sebagai

tambahan terhadap jenis media yang biasa digunakan seperti disket dan hard drives, file juga

disimpan pada alat seperti PDA dan telepon selular, serta jenis media yang lebih baru, seperti

flash card yang dipopulerkan dengan adanya kamera digital label berikut mendaftarkan jenis

media yang digunakan pada komputer dan alat digital. Daftar ini tidak meliputi setiap jenis

media yang tersedia; melainkan untuk menunjukkan variasi jenis media yang perlu diketahui

seorang analis.

Page 6: Disk forensik

3. File System

File System adalah metode untuk menyimpan dan mengatur file-file dan data yang

tersimpan di dalamnya untuk membuatnya mudah ditemukan dan diakses. File System dapat

menggunakan media penyimpan data seperti HardDisk atau CD Rom. File System juga dapat

melibatkan perawatan lokasi fisik file, juga memberikan akses ke data pada file server dengan

berlaku sebagai klien untuk protokol jaringan (mis. NFS atau SMB klien), atau dapat juga

berlaku sebagai file system virtual dan hanya ada sebagai metode akses untuk data virtual. Lebih

umum lagi, file system merupakan database khusus untuk penyimpanan, pengelolaan, manipulasi

dan pengambilan data.

Page 7: Disk forensik

3.1 Aspek-aspek File System

Kebanyakan file System menggunakan media penyimpan mendasar yang menawarkan

akses ke suatu array dengan blok ukuran tertentu yang dinamakan sector, umumnya dengan

ukuran pangkat 2 (512 bytes atau 1,2, atau 4 KiB). Software File System bertugas menata sektor-

sektor tersebut menjadi file dan direktori, serta mengatur sektor mana milik file mana dan sektor

mana yang belum terpakai. Kebanyakan file system mengalamatkan data dalam unit dengan

ukuran tertentu yang disebut cluster atau blok yang mengandung sejumlah disk sector (biasanya

antara 1-64). Cluster atau blok ini adalah space disk terkecil yang dapat dialokasikan untuk

menyimpan file.

Bagaimanapun, file system bisa jadi tidak perlu menggunakan media penyimpan sama

sekali. File System dapat dipakai untuk menata dan mewakili akses ke setiap data, apakah data

itu disimpan atau dibuat secara dinamis.

3.1.1 Nama File

Tidak peduli apakah file System memiliki media penyimpan atau tidak, file system

umumnya memiliki direktori yang menyesuaikan antara nama file dan file, biasanya dengan

menghubungkan nama file dan suatu index dalam file.

3.1.2 Metadata

Informasi lain yang disimpan biasanya berhubungan dengan tiap file yang ada dalam file

system. Panjang data yang dikandung dalam sebuah file dapat disimpan sebagai nomor blok

yang disediakan untuk file atau sebagai hitungan byte. Waktu di mana file terakhir kali

dimodifikasi dapat disimpan sebagai timestamp dari file. Beberapa file system juga menyimpan

waktu pembuatan file, waktu terakhir kali diakses, dan waktu di mana meta data dari file diubah.

Informasi lain termasuk juga tipe media file (blok, karakter, soket, subdirektori), User-ID

pemilik dan Group-ID, serta setting access permission-nya (read only, executeble, dll).

Atribut sebarang dapat dilekatkan pada file system tingkat lanjut, seperti XFS, ext2/ext3,

beberapa versi UFS dan HFS+ menggunakan atribut file diperluas. Fitur ini diterapkan pada

kernel Linux, FreeBSD dan MacOS X, serta membolehkan metadata untuk dihubungkan dengan

Page 8: Disk forensik

file pada level file system. Misalnya info tentang pembuat dokumen, pengkodean karakter dari

dokumen plain-text, atau checksum.

3.1.3 File system hirarkis

File System hirarkis merupakan minat riset awal dari Dennis Ritchie. Implementasi

sebelumnya terbatas pada beberapa level, terutama IBM, bahkan pada database awal mereka

seperti IMS. Setelah suksesnya Unix, Ritchie memperluas konsep file system ini ke dalam setiap

objek dalam pengembangan Sistem Operasi berikutnya yang dikembangkannya, seperti Plan 9

dan Inferno.

3.1.4 Fasilitas

File System tradisional menawarkan fasilitas untuk membuat, memindah dan menghapus

file dan direktrori. File System tradisional masih kekurangan fasilitas untuk membuat link

tambahan ke direktrori, merubah link parent, dan membuat link bidireksional ke file.

File system tradisional juga menawarkan fasilitas untuk memotong, menambah catatan,

membuat, memindah, menghapus dan modifikasi file di tempat. Mereka tidak menawarkan

fasilitas untuk menambah di awal atau untuk meghapus dari bagian awal file, membiarkan

penyisipan tunggal sembarang ke file atau penghapusan dari file. Operasi yang disediakan sangat

asimetris dan kekurangan manfaat dalam konteks yang tidak diharapkan. Misalnya, pipe

interproses dalam Unix harus dilakukan di luar file system karena konspe pipe tidak menawarkan

pemotongan dari awal file.

3.1.5 Keamanan akses

Akses aman ke dalam operasi file system dasar dapat didasarkan pada skema Access

Control List atau Capability. Hasil riset menunjukkan bahwa ACL sulit mengamankan secara

patut. File System komersial masih menggunakan Access Control List.

3.2 Tipe-tipe File System

Tipe-tipe File System dapat diklasifikaskan ke dalam disk file system, file system

jaringan dan file system untuk tujuan khusus.

Page 9: Disk forensik

3.2.1 File system Disk

Sebuah file system disk adalah file system yang didesain untuk menyimpan data pada

sebuah media penyimpan data, umumnya disk drive baik yang langsung atau tidak langsung

terhubung ke komputer. Contoh File System Disk misalnya FAT (FAT 12, FAT 16, FAT 320),

NTFS, HFS, HFS+, ext2, ext3, ISO 9660, ODS-5 dan UDF. Beberapa File System Disk ada

yang termasuk file system journaling atau file system versioning.

3.2.2 File System Flash

Sebuah file system Flash adalah file system yang didesain untuk menyimpan data pada

media flash memory. Hal ini menjadi lazim ketika jumlah perangkat mobile semakin banyak dan

kapasitas memory flash yang semakin besar.

Block device layer dapat mensimulasikan sebuah disk drive agar file system disk dapat

digunakan pada flash memory, tapi hal ini kurang optimal untuk beberapa alasan. Menghapus

blok. Blok Flash memory harus dihapus sebelum dapat ditulis. Waktu yang dibutuhkan untuk

menghapus sebuah blok bisa jadi signifikan, dan hal ini juga bermanfaat untuk menghapus blok

yang tidak dipakai saat media dalam keadaan idle. Random Access. file system Disk

ditingkatkan untuk mencegah pencarian disk, Flash memory tidak membebankan proses

pencarian sama sekali . Level pemakaian: media memori flash cenderung mudah rusak ketika

satu blok tunggal di-overwrite secara berulang; file system flash didesian untuk me-write secara

merata

3.2.3 File System Database

Konsep baru untuk manajemen file adalah konsep file system berbasis database. Sebagai

perbaikan bagi Manajemen terstruktur hirarkis, file diidentifikasi oleh karakteristiknya, seperti

tipe file, topik, pembuat atau metadata yang sama.

3.2.4 File System Transaksional

Setiap operasi disk dapat melibatkan perubahan ke sejumlah file dan struktur disk yang

berbeda. Dalam banyak kasus, perubahan ini berhubungan. Hali in iberarti bahwa operasi ini

dieksekusi pada waktu yang sama. Ambil contoh ketika sebuah Bank mengirimkan uang ke Bank

lain secara elektronik. Komputer Bank akan ‘mengirim’ perintah transfer ke Bank lain dan

meng-update record-nya untuk menunjukkan bahwa telah terjadi transaksi. Jika untuk beberapa

Page 10: Disk forensik

alasan terjadi crash antar komputer sebelum komputer berhasil mengupdate record-nya sendiri,

maka tidak akan ada tidak akan ada record transfer tapi Bank akan kehilangan uangnya.

Pemrosesan transaksi memperkenalkan jaminan bahwa pada tiap point ketika transaksi

berlangsung, sebuah transaksi dapat disudahi secara tuntas atau diulang sepenuhnya. Hal ini

berarti jika terjadi crash atau kegagalan power, setelah recovery, kondisi yang disimpan akan

tetap. File System journaling adalah salah satu teknik yang digunakan untuk mengenalkan

konsistensi level-transaksi ke dalam struktur file system.

3.2.5 File System Jaringan

File System Network adalah file system yang bertindak sebagai klien untuk protokol

akses file jarak jauh, memberikan akses ke file pada sebuah server. Contoh dari File system

network ini adalah klien protokol NFS, AFS, SMB, dan klien FTP dan WebDAV.

3.2.6 File System untuk Tujuan khusus

File System untuk tujuan khusus adalah file system yang tidak termasuk disk file system

atau file system Jaringan. Termasuk dalam kategori ini adalah sistem di mana file ditata secara

dinamis oleh software, ditujukan untuk tujuan tertentu seperti untuk komunikasi antar proses

komputer atau space file sementara.

File system untuk tujuan khusus sangat banyak dipakai oleh OS yang berpusat pada file

seperti UNIX. Contoh file system ini adalah file system procfs (/proc) yang dipakai oleh

beberapa varian Unix, yang memberikan akses ke informasi mengenai proses dan fitur-fitur dari

OS.

3.2.7 File System Journaling

File system journaling adalah file system yang mencatat perubahan ke dalam jurnal

(biasanya berupa log sirkuolar dalam area tertentu) sebelum melakukan perubahan ke file

system. File system seperti ini memiliki kemungkinan yang lebih kecil mengalami kerusakan

saat terjadi power failure atau system crash.

Page 11: Disk forensik

Meng-update file system untuk menunjukkan perubahan ke file dan direktori biasanya

membutuhkan banyak operasi write yang terpisah. Sebagai contoh, operasi delete dalam file

system Sistem Unix melibatkan dua proses:

Menghilangkan entri direktori

Menandai inode dan space file sebagai space yang kosong Jika terjadi crash antara proses

1 dan 2, akan akan inode yang rusak. Di sisi lain, jika hanya proses 2 yang dijalankan

pertama kali sebelum crash maka file yang belum dihapus Akan ditandai sebagai kosong

dan mungkin akan ditumpuk dengan file lain.

Dalam file system non-journaling, mencari dan memperbaiki kerusakan ini akam

membutuhkan penelusuran menyeluruh pada struktur datanya. Hal ini akan memakan waktu

lama jika file system tersebut besar dan jika bandwidth I/O kecil. File system journaling

menjaga jurnal perubahan yang akan dibuat, setiap waktu. Ketika terjadi crash, pemulihan dapat

dilakukan dengan simple dengan mengulang perubahan dari jurnal ini hingga file system kembali

konsisten. Beberapa File system yang pernah dikembangkan Berikut ini adalah beberapa file

system yang terkenal yang pernah dikembangkan. File system-file system berikut terutama

dikembangkan untuk Sistem Operasi Windows dan Unix atau Linux. Namun, ada juga file

system yang dapat berjalan baik di Linux maupun di Windows.

3.3 Mengenal File Sistem

Sebelum media dapat digunakan untuk menyimpan data, biasanya media tersebut harus

dipartisi dan diformat ke dalam logical volume terlebih dulu. Mempartisi adalah suatu aktivitas

untuk membagi media secara logikal ke dalam bagian-bagian yang berfungsi sebagai unit fisik

terpisah. Logical volume adalah sebuah partisi atau kumpulan partisi yang berfungsi sebagai satu

kesatuan yang telah diformat dengan suatu filesistem. Beberapa jenis media, seperti disket, dapat

berisi paling banyak satu partisi (dan sebagai konsekuensi, satu logical volume). Format logical

volume ditentukan oleh filesistem yang dipilih.Suatu filesistem menentukan cara file dinamai,

disimpan, diorganisir dan diakses pada logical volumes. Terdapat beragam filesistem, masing-

masing menyediakan fitur dan struktur data yang unik. Namun demikian, semua filesistem

memiliki beberapa ciri umum.

Page 12: Disk forensik

Pertama, mereka menggunakan konsep direktori dan file untuk mengorganisir dan

menyimpan data. Direktori adalah struktur organisasional yang digunakan untuk

mengelompokkan file. Selain file, direktori dapat berisi direktori lain yang disebut subdirektori.

Kedua, filesistem menggunakan beberapa struktur data untuk menunjuk lokasi file pada media.

Mereka juga menyimpan masing-masing file data yang  ditulis ke media dalam satu atau lebih

unit alokasi file. Hal  ini dikenal sebagai  cluster oleh beberapa filesistem (misalnya File

Allocation Table [FAT], NT File System [NTFS]) dan blok oleh filesistem lainnya (misalnya

filesistem Unix dan Linux). Sebuah unit alokasi file adalah sebuah kelompok sektor,  yang

merupakan unit terkecil yang dapat diakses pada suatu media.

Berikut ini adalah beberapa filesystem yang umum digunakan:

3.3.1 FAT

FAT merupakan File System yang digunakan dalam Sistem Operasi Windows. Nama

FAT berasal dari penggunaan tabel yang memusatkan informasi tentang area mana milik file

yang kosong atau mungkin tidak dipakai, dan di mana setiap file yang disimpan dalam disk.

Untuk membatasi ukuran tabel, space disk dialokasikan ke file dalam grup-grup sektor hardware

yang bersebelahan, disebut cluster. Ketika disk drive berkembang, jumlah maksimum cluster pun

meningkat dan begitu juga jumlah bit yang mengidentifikasikan bahwa cluster telah berkembang.

Versi pengembangan dari format file system FAT dinamai sesuai dengan jumlah bit tabel

elemennya, yaitu: FAT12, FAT16 dan FAT32.

FAT12. FAT12 merupakan file sistem asli dari FAT yang pertama kali digunakan dalam

sistem operasi MS-DOS. FAT12 bisa diakses oleh MS-DOS dan semua OS Windows. FAT12

menggunakan sebuah entri FAT 12-bit untuk menunjuk entri dalam file sistem atau dengan kata

lain menggunakan ukuran unit alokasi yang memiliki batas hingga 12 bit. Batas kapasitas elemen

FAT12 mencapai hingga 32 MB. Berikut bentuk organisasi disk pada FAT12 sistem file.

Page 13: Disk forensik

FAT16. MS-DOS, Windows 95/98/Nt/2000/Xp, Server Windows 2003, dan  beberapa

sistem operasi UNIX mendukung FAT16 secara asli. FAT16 biasanya juga digunakan

untuk alat multimedia seperti audio player dan kamera digital. FAT16 menggunakan

ukuran unit alokasi yang memiliki batas hingga 16 bit. Volume FAT16 terbatas hingga

maksimum 2 GB di dalam MS-DOS dan Windows 95/98. Namun saat ini Windows NT

dan sistem operasi yang lebih baru meningkatkan ukuran volume maksimum FAT16

menjadi 4 GB

FAT32. Diperkenalkan mulai Windows 95 OEM Service Release 2 (OSR2), Windows

98/2000/XP, dan Windows Server 2003 mendukung FAT32 secara asli, seperti halnya

beberapa alat multimedia. FAT32 menggunakan ukuran unit alokasi yang memiliki batas

hingga 32 bit. Ukuran maksimum volume FAT32 adalah 2 terabytes (TB).

Perbandingan FAT 12 or FAT 16 or FAT 32

3.3.2 NTFS (New Technology File System)

NTFS adalah suatu filesistem dapat dipulihkan, yang berarti bahwa ia dapat secara

otomatis mengembalikan konsistensi filesistem manakala  terjadi kesalahan. Sebagai tambahan,

NTFS mendukung data kompresi dan enkripsi, dan memungkinkan ijin tingkat user dan grup

didefinisikan untuk file dan direktori. Ukuran maksimum volume NTFS adalah 2TB.

NTFS merupakan file system standar untuk Windows NT termasuk windows 200, XP,

Server 2003, Windows Server 2008 dan Wondows Vista. NTFS menggantikan file system FAT

sebagai file system yang dipakai untuk Sistem Operasi Windows. Versi rilis NTFS ada beberapa,

sebagai berikut:

v1.0 with NT 3.1, dirilis pertengahan-1993

v1.1 with NT 3.5 dirilis 1994

Page 14: Disk forensik

v1.2 (pertengahan -1995) and NT 4 (pertengahan -1996)

v3.0 dari Windows 2000

v3.1 dari Windows XP (2001), Windows Server 2003 (2003), Windows Vista

(pertengahan -2005) dan Windows Server 2008

Dalam NTFS, semua file data – nama file, tangal pembuatan, ijin akses dan isi –

disimpan dalam metadata dalam Master File Table (MFT). NTFS mengijinkan setiap urutan 16-

bit nilai utuk encoding nama (nama file, nama stream, nama index, dll). Master File table

mengandung metadata tentang setiap file, direktori dan metafile dalam suatu volume dengan

partisi NTFS. Metadata itu termasuk nama filem lokasim ukuran dan ijinnya. Strukturnya

mendukung algoritma yang memperkecil disk fragmentation.

Tujuan spesifik dari NTFS adalah:

Reliability (Keandalan)

Satu hal yang penting dari sebuah file system yang serius adalah bahwa file system

tersebut harus dapat pulih kembali dari masalah tanpa kehilangan data hasil. Disini NTFS

mencegah hilangnya data dan memperkecil toleransi dari kesalahan dalam processing.

Security dan Access Control (Kontrol Akses dan Keamanan)

Kelemahan dari FAT adalah ketidakmampuan mengontrol akses file atau folder dari

hard disk, sehingga memungkinkan pihak luar untuk mengubah data pada suatu sistem

jaringan.

Breaking Size Barriers (Menghambat Ukuran)

Karena pada sistem FAT dalam hal ini FAT16 tidak dapat mempartisi lebih dari 4GB,

sedang NTFS didesain untuk partisi yang jauh lebih besar.

Storage Efficiency (Efisiensi Penyimpanan)

NTFS lagi-lagi memperbaiki kelemahan pada FAT16 karena pada sistem ini

memungkinkan terjadinya ketidak efisienan pada penyimpanan pada kapasitas hard disk.

Untuk itu NTFS menggunakan metode lain dalam alokasi kapasitas hard disk tersebut.

Long File Names (Panjang Nama File)

NTFS memungkinkan nama sebuah file hingga 255 karakter, dibandingkan dengan pada

FAT adalah 8+3 karakter.

Page 15: Disk forensik

Networking (Jaringan)

Saat ini networking berkembang pesat dengan NTFS memungkinkan networking dalam

skala besar.

Storage Fault Tolerance (Penyimpanan Toleransi Kesalahan)

Data-redundant storage methods dapat diterapkan pada NTFS. Hal ini berguna dalam

menjamin dan melindungi jika suatu data/berkas mengalami kerusakan dengan mengkopi

ulang data yang sama dari disk mirror.

Multiple Data Stream (Beberapa Data Stream)

NTFS dapat terdiri dari lebih 1 stream. Stream tambahan ini dapat berisi berbagai jenis

data, walau data itu hanya mendeskripsikan berkas atau metadata.

Unicode Names (Unicode Nama)

Unicode merupakan paket karakter standar yang digunakan pada NTFS dan

menggantikan karakter older-single byte ASCII. Setiap karakter pada kebanyakan bahasa

yang natural adalah direpresentasikan dengan double-byte number dalam paket karakter

Unicode.

Improved File Attribute Indexing (Meningkatkan Index File Atribut)

Dalam NTFS juga terdapat kemampuan untuk memberi indeks pada atribut berkas,

fungsinya ialah sebagai penglokasian dan sorting.

Data Compression (Kompresi Data)

Dalam kompresi data metode yang digunakan adalah Lempel-Ziv Compression. Dengan

algoritma ini dipastikan tidak ada data yang hilang pada proses kompresi.

3.3.3 ext2

Ext2 atau second extended file system adalah file system untuk kernel Linux. ext2fs

mendukung jenis file dan pemeriksaan filesistem standar Unix untuk memastikan konsistensi

filesistem. Ukuran volume ext2fs maksimum adalah 4 TB. Meskipun bukan termasuk file system

journaling, tapi penerusnya yaitu ext3 menyediakan fitur journaling dan hampir sepenuhnya

kompatibel dengan ext2. File system pertama yang dipakai dalam Sistem Operasi Linux adalah

Minix FS yang hampir bebas sepenuhnya dari bug, namun menggunakan offset 16-bit dan

ukuran maksimum hanya 64 MB. Nama file juga terbatas hanya 14 karakter. Untuk mengatasi

hal ini, dibuatlah file system baru yang dimulai dengan penambahan layer file system virtual

pada kernel Linux.

Page 16: Disk forensik

File system ext dirilis pada April 1992 sebagai file system pertama yang menggunakan

VFS API dan dimasukkan dalam Linux 0.96c. File system ext menyelesaikan dua masalah

Utama dalam Minix FS (ukuran partisi max dan panjang nama file), dan membolehkan partisi

hingga 2GB dan nama file hingga 255 karakter. Namun masih ada masalah: belum ada dukungan

untuk akses terpisah, modifikasi inode dan timestamp modifikasi data. Ext2 didesain dengan

tujuan bahwa file system ini akan dapat dikembangakan lagi, dengan sisa space yang masih

banyak pada struktur datanya untuk dipakai dalam versi mendatang. Fitur seperti POSIX ACL

dan atribut diperluas diimplementasikan pertama kali pada ext2 karena mudah diperluas dan

internalnya sangat dimengerti.

Dalam Kernel Linux hingga 2.6, batasan dalam driver blok berarti bahwa file system ext2

memiliki ukuran file maksimum 2 TiB. Kernel Linux yang lebi baru membolehkan ukuran file

yang lebih besar, namun sistem 32-bit hanya membatasi hingga ukuran file 2 TiB. Ext2 masih

direkomendasikan sebagai file system journaling pada Flash Drive USB bootable dan media

solid-state lainnya. Ext2 melakukan operasi write yang lebih sedikit dibading ext3 karena ext2

tidak perlu melakukan write ke journal. Faktor utama yang mempengaruhi usia flash Drive

adalah siklus hapus, dan juga siklus write, hal inilah yang menyebabkan pemakaian ext2

membuat usia media flash drive lebih panjang. Space dalam ext2 dibagi dalam blok-blok dan

ditata dalam grup-grup blok, sama dnegan grup silinder dalam File System Unix. Hal ini

dilakukan untuk mengurangi fragmentasi external dan mengurangi pencarian disk saat me-read

data yang besar.

Tiap grup blok berisi superblok, bitmap grup blok, bitmap inode diikuti oleh data blok

aktual. Superblok mengandung informasi penting yang krusial untuk proses booting Sistem

Operasi, namun copy back up juga dibuat pada setiap grup blok dari tiap blok dalam file system.

Hanya copy pertama yang ada pada blok pertama file system yang dipakai dalam proses booting.

Deskriptor blok menyimpan nilai bitmap blok, bitmap inode dan table inode awal untuk tiap grup

blok yang nantinya semuanya akan disimpan dalam tabel grup descriptor.

Page 17: Disk forensik

3.3.4 ext3

Ext3 atau third extended file system adalah file system journaling yang umum digunakan

dalam Sistem Operasi Linux. Ext3 merupakan pengembangan versi journaling dari file system

ext2 yang hampir kompatibel secara keseluruhan dengan ext2 dan menyediakan kemampuan

menjurnai yang memungkmkan pemeriksaan konsistensi filesistem dilakukan dengan cepat pada

sejumlah data yang besar.. Adanya fitur journaling inilah yang membuatnya lebih dibanding ext2

yang membuatnya lebih reliable dan menghilagkan keperluan untuk mengecek file system

setelah shutdown yang tidak semestinya. Ukuran volume extSfs maksimum adalah 4 TB.•    

ReiserFS.21 ReiserFS didukung oleh Linux dan  merupakan filesistem baku bagi beberapa versi

Linux, la memberikan kemampuan menjurnai dan jauh lebih cepat dibandingkan filesistem

ext2fs dan extSfs. Ukuran volume maksimum adalah 16 TB.

Meskipun kecepatannya tidak lebih baik daripada file system Linux lainnya seperti JFS,

ReiserFS dan XFS, tapi ext3 memiliki manfaat yang signifikan yaitu membolehkan upgrade di

tempat dari file system ext2 tanpa harus mem-back up dan me-restore data yang berarti

mengurangi konsumsi daya CPU. Ext3 juga diangap lebih aman dibanding file system Linux

lainnya karena kederhanaannya dan juga uji cobanya yang luas.

File system ext3 menambahkan fitur-fitur ini dibanding pendahulunya:

File system journaling

Penambahan file system secara online

Indeks htree untuk direktori yang lebih luas

Tanpa ini, file system ext3 akan sama saja dengan ext2.

Ada 3 level journaling yang tersedia dalam implementasi ext3 pada Sistem Linux:

Journal (resiko terendah)

Metadata dan isi file disimpan dalam jurnal sebelum dikerjakan ke file system utama.

Ordered (resiko menengah)

Hanya metadata yang disimpan dalam jurnal, isi file tidak disimpan tapi dijamin bahwa

bahwa isi file disimpan ke disk sebelum metadata yang bersesuaian ditandai untuk

dicommit dalam jurnal.

Writeback (resiko tertinggi)

Hanya metadata yang disimpan dalam jurnal, isi file tidak. Isi file mungkin di-write

Page 18: Disk forensik

sebelum atau sesudah jurnal di-update. Akibatnya, file dimodifikasi tepat sebelum crash

dapat terjadi.

Ukuran

BLok

Ukuran file Max

Ukuran file system

Max

1KiB 16GiB <2tib p="p">

2KiB 256GiB <4tib p="p">

4KiB 2TiB <8tib p="p">

8KiB 2TiB <16tib nbsp="nbsp" p="p"

3.4 File system and Sistem Operasi

Hampir semua OS juga menyediakan file system, karena file system adalah bagian

integral dari semua OS. Tugas nyata dari OS microcomputer generasi awal hanyalah berupa

manajemen file. Beberapa OS masa kini memiliki komponen terpisah untuk menangani file

system yang dulunya disebut Disk Operating System (DOS) ini. Dalam beberapa

mikrokomputer, DOS diload secara terpisah dari bagian OS yang lain.

Karena itulah, diperlukan interface antara user dan file system yang disediakan oleh

software dalam Sistem Operasi. Interface ini dapat berupa textual seprti Unix Shell atau grafis

seperti file browser. Jika berupa grafis, seringkali digunakan metafora seperti folder, isi

dokumen, file dan direktori folder.

3.4.1 File system flat

Dalam sebuah file system flat, tidak ada subdirektori – semua file disimpan pada level

media yang sama (root), misal hard disk, floppy disk, dll. Sistem ini menjadi tidak efisien ketika

jumlah file bertambah banyak, dan karenanya sulit bagi user untuk mengorganisir data ke dalam

grup-grup.

3.4.2 File system dalam platform Sistem Operasi Unix-like

Sistem Operasi Unix-like membuat file system virtual, yang membuat semua file pada

semua media tampak berada pada susatu hirarki tunggal. Hal ini berarti, dalam sistem

tersebut,ada satu direktori /root, dan setiap file yang ada pada sistem diletakkan di bawah

direktori tersebut.. Lebih jauh lagi, direktori /root tidak harus berada dalam suatu media fisik.   D-

Page 19: Disk forensik

irektori tersebut bisa jadi tidak ada di Hard Drive bahkan mungkin tidak berada di komputer

Anda. OS Unix-Like dapat menggunakan sumber daya dari jaringan sebagai direktori /root-nya. 

International Organization for Standardization (ISO) 9660 dan Joliet ISO 9660 filesistem

biasanya digunakan pada CD-ROM. Filesistem CD-ROM yang popular lainnya adalah

Joliet, suatu varian ISO9660. ISO 9660 mendukung panjang nama file sampai 32

karakter, sedangkan Joliet mendukung sampai 64 karakter. Joliet juga mendukung

karakter Unicode di dalam pemberian nama file.

Universal Disk Format ( UDF). UDF adalah filesistem yang digunakan untuk DVD dan

juga digunakan untuk beberapa CD.

Sistem Unix-like memberikan nama kepada tiap media, tapi hal ini bukanlah cara

bagaimana file dalam media tersebut diakses. Untuk mendapatkan akses ke file di media lain,

Anda pertama kali harus memberitahu OS di direktori mana file tersebut akan tampil. Proses ini

disebut dengan mounting sebuah file system. Sebagai contoh, untuk mengakses file pada CD-

ROM, user harus memberitahu OS “ambil file system dari CD-ROM ini dan tampilkan pada

direktori ini dan ini”. Direktori yang diberikan ke OS disebut sebagai mountpoint, yang bisa

berupa, misalnya /media. Direktori /media ada pada kebanyakan Sistem Unix dan ditujukan

khusus untuk dipakai sebagai mount point untuk media removable seperti CD, DVD, dan floppy

disk. Umumnya, hanya administrator aau pengguna root dapat melakukan aksi mounting file

system ini. OS Unix-like seringkali sudah memiliki software dan tools yang menangani proses

mounting dan menyediakan fungsi baru. Strategi ini disebut dengan “auto-mounting”, seperti

yang tercermin dalam tujuannya.

Dalam banyak situasi, file system selain root diharuskan tersedia segera setelah OS telah

boot. Karena itu, semua Sistem Unix-like menyediakan fasilitas untuk me-mount file

system pada saat booting. Administrator menyebut file system ini

Dalam beberapa situasi, tidak perlu me-mount beberapa file system pada saat boot,

meskipun mungkin dibutuhkan setelahnya

Media removable telah menjadi hal yang umum dengan platform mikrokomputer.

Removable media ini mengijinkan program dan data untuk ditransfer antar mesin tanpa

koneksi fisik. Misalnya USB flash drive, CD-RM, dan DVD. Hal ini menyebabkan

Page 20: Disk forensik

dikembangkannya perangkat untuk mendeteksi keberadaan suatu medium dan

ketersediaan mount-point serta me-mount media tersebut tanpa intervensi dari user.

Sistem Unix-like yang lebih maju juga telah mengenalkan konsep yang disebut

supermounting. Contohnya, sebuah floppy disk yang telah di-supermount dapat dicopot

secara fisik dari sistem. Dalam keadaan normal, disk harus sudah disinkronkan dan

kemudian di-unmount sebelum dicopot. Sinkronisasi yang diperlukan sudah terjadi, disk

yang berbeda dapat disisipkan ke dalam drive. Sistem secara otomatis mengetahui bahwa

disk telah dirubah dan mengupdate isi mount point untuk mengindikasikan medium baru.

Fungsi serupa ditemukan pada mesin Windows standar

Inovasi serupa yang dipilih oleh beberapa pengguna adalah menggunakan autofs, sistem

yang tidak membutuhkan perintah mount manual. Perbedaannya dengan supermount

adalah media di-mount secara transparan ketika permintaan ke file system dibuat. Cara

ini sesuai untuk file system pada server jaringan.

3.4.2.1 File system dalam platform Linux

Linux mendukung banyak file system yang berbeda, tapi pilihan yang umum untuk

sistem di antaranya adalah keluarga ext* (seperti ext2 dan ext3), XFS, JFS dan ReiserFS 4.2.2

Hierarchical File System (HFS). HFS didukung secara langsung oleh Mac OS. HFS

sebagian besar digunakan di dalam versi lama Mac OS tetapi masih didukung dalam versi

lebih baru. Ukuran volume maksimum HFS di Mac OS 6 dan 7 adalah 2 GB. Ukuran

volume maksimum HFS dalam Mac OS 7.5 adalah  4 GB. Mac O 7.5.2 dan sistem

operasi Mac yang terbaru meningkatkan ukuran volume maksimum HFSmenjadi2TB

HFS Plus. HFS Plus didukung secara langsung oleh Mac OS 8.1 dan versi selanjutnya

dan ia merupakan sebuah filesistem berjurnal di Mac OS X. HFS Plus adalah penerus

HFS dan memberikan banyak peningkatan seperti mendukung nama file yang panjang

dan nama file Unicode untuk penamaan file internasional. Ukuran volume maksimum

HFS Plus adalah 2 TB.

File system dalam platform Mac OS X MacOS X menggunakan file system HFS Plus

yang merupakan turunan dari Mac OS klasik yaitu. HFS plus adalah file system yang kaya

metadata dan case preserve. Karena Mac OS X memiliki root milik Unix, aturan Unix juga

ditambahkan dalam HFS Plus. Versi terbaru dari HFS plus menambahkan journaling untuk

Page 21: Disk forensik

mencegah kerusakan pada struktur file system dan mengenalkan sejumlah optimasi dalam hal

algoritma alokasi dalam usaha untuk memecah file secara otomatis tanpa membutuhkan

defragmenter luar.

Nama file dapat mencapai 255 karakter. HFS Plus menggunakan pengkodean Unicode

untuk menyimpan nama file. Dalam Mac OS X, tipe file dapat diambil dari type code yang

disimpan dalam metadata atau nama file. HFS Plus memiliki tiga macam link: Hard Link seperti

pada Unix, Link simbolis Unix, dan alias. Alias didesain untuk menangani link ke file asli meski

file tersebut telah dipindah ataupun diubah namanya. Alias ini tidak diinterpretasikan dalam file

system, tapi pada kode File Manager pada userland.

Mac OS X juga mendukung penggunaan File System UFS yang merupakan turunan dari

File System Unix BSD.Unix File System (UFS). UFS didukung secara asli oleh beberapa jenis

sistem  operasi Unix, termasuk Solaris, FreeBSD, OpenBSD, dan Mac OS X Namun demikian,

kebanyakan sistem operasi sudah menambahkan fitur khusus, sehingga detil UFS berbeda antar

implementasi. Compact Disk File System (CDFS). Seperti indikasi namanya, CDFS filesistem

digunakan untuk CD.

3.4.3 File system dalam platform Microsoft Windows

Microsoft Windows menggunakan file system FAT dan NTFS .File System FAT (File

Allocation Table) yang didukung oleh semua versi Microsoft Windows merupakan evolusi file

system yang digunakan dalam MS DOS. Selama bertahun-tahun, banyak fitur telah ditambahkan

dalam pengembangannya, yang terinspirasi dari fitur serupa yang ada pada file system yang

dipakai pada Unix. Versi lama dari file system FAT (FAT12 dan FAT16) memiliki keterbatasan

dalam memberikan nama file, batasan dalam hal jumlah entri dalam direktori root dalam file

system dan batasan jumlah maksimum partisi. Secara spesifik, FAT12 dan FAT16 membatasi

nama file hanya sampai 8 karakter dan 3 karakter untuk perluasan. VFAT yang merupakan

perluasan dari FAT12 dan FAT16 mulai diperkenalkan pada Windows NT dan berikutnya

dimasukkan dalam Windows 95, yang mengijinkan nama file yang panjang. NTFS yang

diperkenalkan bersama dengan Wndows NT mengijinkan kontrol berbasis Access Control List.

NTFS juga mendukung Hard link, aliran file jamak, indexing atribut, pengecekan kuota,

kompresi dan menyediakan mount point untuk file system lainnya.

Page 22: Disk forensik

Tidak seperti Sistem Operasi lainnya, Windows menerapkan abstraksi berupa drive letter

pada level user untuk membedakan sebuah disk atau partisi dari yang lain. Sebagai contoh, path

C:\Windows menunjukkan direktori Windows pada partisi yang ditunjukkan oleh label huruf C.

Drive dalam jaringan juga dapat di-map menjadi drive letter.

3.4.3.1 Proses pengambilan data

Sistem Operasi memanggil IFS (Installable File System) manager. IFS kemudian

Memanggil FSD (File System Driver) yang sebenarnya untuk membuka file yang diminta dari

beberapa pilihan FSD yang bekerja untuk File System yang berbeda –NTFS, VFAT, CDFS

(untuk drive optikal) dan network drive. FSD kemudian mendapatkan info lokasi kluster pertama

dari file pada disk dari FAT, VFAT atau MFT (Master File Table). MFT inilah yang yang

memetakan semua file pada disk dan merekan jejak di mana file disimpan.

3.4.3.2 File Identification

File format identifikasi adalah proses untuk mencari tahu format dari urutan byte. System

operasi biasanya mencari tahu format dari urutan byte melalui ekstensi file ataupun melalui

informasi yang terdapat pada MIME. Aplikasi forensik perlu mengidentifikasi jenis file dari

konten.

3.4.3.3 Time

Data recovery merupakan bagian dari analisa forensik di mana hal ini merupakan

komponen penting di dalam mengetahui apa yang telah terjadi, rekaman data, korespondensi,

dan petunjuk lannya. Banyak orang tidak menggunakan informasi yang berasal dari data

recovery karena dianggap tidak murni/asli/orisinil.

Setiap sistem operasi bekerja dalam arah yang unik, berbeda satu sama lain (walaupun

berplatform sistem operasi yang sama). Untuk melihat seberapa jauh data sudah dihapus atau

belum, perlu memperhatikan segala sesuatu yang ada dalam raw disk. Jika data yang digunakan

untuk kejahatan ternyata masih ada, maka cara yang termudah adalah menguji data dengan

pemanfaatan tool yang ada pada standar UNIX, seperti strings, grep, text pagers, dan sebagainya.

Sayangnya, tools yang ada tidak menunjukkan data tersebut dialokasikan di mana. Contohnya,

intruder menghapus seluruh system log files (dimulai dari bulan, hari, dan waktu) dari minggu

Page 23: Disk forensik

pertama Januari, seharusnya ditulis untuk melihat syslog tersebut: Melalui investigasi dari sistem

yang dirusak oleh intruder, sistem files UNIX yang modern tidak menyebar contents dari suatu

file secara acak dalam disk. Sebagai gantinya, sistem files dapat mencegah fragmentasi file,

meskipun setelah digunakan beberapa tahun.

File content dengan sedikit fragmentasi akan lebih mudah untuk proses recover dari pada

file content yang menyebar dalam disk (media penyimpanan). Tetapi sistem file yang baik

memiliki beberapa keuntungan lain, salah satunya mampu untuk menghapus informasi untuk

bertahan lebih  lama dari yang diharapkan.

Dalam kasus Linux, sistem file extension tidak akan menghapus lokasi dari urutan

pertama 12 blok data yang tersimpan dalam inode jika file sudah dipindah/dihapus. Hal ini

berarti menghapus data dapat dikembalikan langsung dengan menggunakan icat dalam inode

yang terwakilkan. Seperti metode data recovery lainnya, tidak akan menjamin jika data tetap ada

di tempat semula. Jika file dihapus dalam sistem operasi Linux, inode’s time akan terupdate.

Dengan menggunakan informasi tersebut, data dapat dikembalikan dari 20 inode pada sistem file

yang dihapus. Untuk itu seringkali penting untuk mengetahui kapan suatu file digunakan atau

dimanipulasi, dan kebanyakan sistem operasi mencatat timestamps tertentu yang terkait dengan

file. Timestamps yang biasanya digunakan adalah waktu modifikasi, akses, dan penciptaan

modification, access, and creation’, MAC), sebagai berikut:

Waktu Modifikasi Ini adalah waktu terakhir file diubah dengan berbagai cara, meliputi

ketika suatu file ditulis dan ketika file tersebut diubah oleh program lain

Waktu Akses. Ini adalah waktu terakhir dilakukannya akses apapun pada file (misalnya,

dilihat, dibuka, dicetak)

Waktu penciptaan. Ini biasanya merupakan waktu dan tanggal file diciptakan.

Bagaimanapun, ketika file disalinkan ke sistem, waktu penciptaan akan menjadi waktu

file dicopy ke sistem yang baru.Waktu modifikasi akan tetap utuh.

Filesistem yang berbeda mungkin saja menyimpan jenis waktu yang berbeda. Sebagai

contoh, Sistem Windows menyimpan waktu modifikasi terakhir, waktu akses terakhir, dan waktu

penciptaan file. Sistem UNIX menyimpan waktu modifikasi terakhir, perubahan inode terakhir,

dan waktu akses terakhir, namun beberapa sistem UNIX (termasuk versi BSD dan SunOS) tidak

memperbaharui waktu akses terakhir file eksekutabel ketika mereka dijalankan. Beberapa sistem

Page 24: Disk forensik

UNIX merekam waktu terkini ketika metadata file diubah. Metadata adalah data tentang data;

untuk filesistem, metadata adalah data yang menyediakan informasi mengenai isi file.

Jika suatu analis ingin menetapkan garis waktu yang akurat atas suatu peristiwa, maka

waktu file harus dipelihara. Analis harus sadar bahwa tidak semua metode untuk memperoleh

file dapat memelihara waktu file. Image bit stream dapat mempertahankanwaktu file karena

dilakukan penyalinan bit-for-bit; melakukan logical backup menggunakan beberapa tool dapat

menyebabkan waktu penciptaan file terubah ketika file data disalinkan. Oleh  karena itu, bila

waktu file penting, harus digunakan imaging bit stream untuk mengumpulkan data.

Analis juga harus menyadari bahwa waktu file tidak selalu akurat. Beberapa alasan

ketidakakuratan itu adalah sebagai berikut:

Jam komputer tidak mempunyai waktu yang benar itu. Sebagai contoh, jam mungkin

tidak selalu disinkronisasi secara teratur dengan sumber waktu resmi

Waktu tidak mungkin direkam dengan tingkat detil yang diharapkan, seperti

menghilangkan detikatau beberapa menit

Penyerang mungkin telah mengubah waktu file yang direkam.

4 Winhex : Forensic Software

WinHex pada intinya adalah editor hexadecimal universal, yang paling utama adalah

sangat membantu dalam bidang computer forensics, data recovery, proses data dalam tingkat

yang rendah, dan keamanan IT. Sebuah peralatan yang semakin maju setiap harinya dan

penggunaan dalam keadaan darurat : memeriksa dan mengedit semua jenis file mengembalikan

data yang telah dihapus atau data yang telah hilang dari hard drives system file yang corrupt,

atau dari kartu memory digital camera.

Berikut adalah beberapa fitur WinHex, antara lain :

Disk editor untuk hard disk, floppy disk, CD-ROM & DVD, ZIP, SmartMedia, Compact

Flash

Dukungan untuk FAT, NTFS, Ext2/3, ReiserFS, Reiser4, UFS, CDFS, UDF

Memiliki interpretasi untuk sistem RAID dan dynamic disks

Berbagai macam teknik pemulihan data

RAM editor, menyediakan akses kepada physical RAM, dan proses–proses yang dimiliki

virtual memory

Page 25: Disk forensik

Penerjemah data, mengetauhi 20 jenis type data

Mengedit struktur data menggunakan templates (contoh : untuk memperbaiki tabel partisi

/ boot sector)

Menyatukan dan memisahkan file, menyatukan dan membagi kejanggalan dalam

bytes/words

Menganalisa dan membandingkan file – file

Pencarian yang paling flexibel dan mengganti fungsi – fungsi

Disk cloning (undr DOS dengan X-Ways Replica)

Mengatur gambar dan mengamankannya (menurut pilihan dikecilkan ukuran filenya atau

dipisahkan menjadi dokumen – dokumen sebesar 650 MB)

Memprogram interface (API) dan menulis program

Enkripsi AES 256-bit, pengecekan total, CRC32, hashes (MD5, SHA-1)

Menghapus file rahasia dengan aman, membesihkan hard drive demi menjaga privacy

Mengimpor semua format clipboard, termasuk ASCII hex

Mengkonversi diantara biner, hex ASCII, Intel hex, dan Motorola S

Setelan karakter : ANSI ASCII, IBM ASCII, EBCDIC, (Unicode)

Pergantian jendela yang cepat. Mencetak. Pembangkit nomor acak

Mendukung file dengan ukuran yang lebih dari 4 GB. Sangat cepat. Mudah digunakan.

Pertolongan yang selalu ada setiap saat

X-Ways forensik, edisi forensik dari WinHex, adalah lingkungan computer forensik yang

kuat dan mampu dengan sejumlah fitur forensik, menerjemahkannya menjadi perangkat analisis

yang kuat : menangkap ruang yang bebas, ruang yang lemah, ruang dalam partisi, dan teks,

membuat table yang berisi petunjuk dengan detail yang lengkap dengan segala file yang

termasuk dan file yang telah dihapus dan direktori dan bahkan alur data alternative (NTFS), file

dengan penomoran yang tertahan, dan banyak lagi. Juga menyediakan sebagai penggambar disk

dalam tingkatan rendah dan peralatan cloning yang menciptakan cermin sesungguhnya (termasuk

ruang yang lemah) dan membaca sebagian besar format drive dan type media, pendukung –

pendukung drive dan file dari ukuran yang pada dasarnya tidak terbatas (bahkan terabytes dari

NTFS volumes).

X-Ways forensics dan WinHex pada dasarnya mengartikan dan menunjukan struktur

direktori pada FAT, NTFS, Ext2/3, Reiser, CDFS, dan media UDF dan file gambar. Itu

Page 26: Disk forensik

menunjukan pemulihan aman pada hard disk, memory card, flash disks, floppy disks, ZIP, JAZ,

CDs, DVDs, dan banyak lagi. X-Ways forensics dan WinHex menyatukan beberapa mekanisme

penyembuhan file yang otomatis dan mengizinkan pemuliha data secara manual. WinHex

memberikan kepuasan, pencarian fungsi yang sangat cepat secara simultan yang mungkin anda

butuhkan untuk mencari di seluruh media (atau data gambar), termasuk kelemahan, untuk data

yang telah dihapus, data yang disembunyikan dan banyak lagi. Melalui akses fisik, hal ini dapat

dilakukan meskipun isinya tidak terdeteksi oleh operating system, contohnya yang disebabkan

oleh sistem file yang corrupt dan tidak diketahui. Winhex juga dapat digunakan untuk:

4.1 Drive cloning, drive imaging

Membuat suatu duplikasi yang bisa menghemat waktu dalam menginstall suatu  dan

software lainnya untuk beberapa komputer yang sejenis atau agar memungkinkan kita untuk

memperbaiki suatu installasi yang sedang dilakukan apabila ada data yang rusak.

4.2 RAM editor

Untuk menjalankan/memanipulasi program yang sedang berjalan dan dalam permainan

komputer khusus.

4.3 Analyzing files

Untuk menentukan jenis recoveri data sebagai bagian rantai yang hilang oleh ScanDisk

atau ChkDisk

4.4 Wiping confidential files or disks

Dengan menghapus file rahasia dengan winhex maka tidak satupun dari komputer yang

ada bahkan spesialis komputer forensik sekalipun tidak akan bisa mendapatkan file itu lagi.

4.5 Wiping unused space and slack space

Dengan menghapus ruang kosong yang tidak terpakai maka akan meminimalkan ukuran

backup datanya. Pada drive berjenis NTFS, winhex dapat membersihkan semua file $Mft

(Master File Table) yang tidak terpakai.

4.6 ASCII - EBCDIC conversion

Memungkinkan kita untuk bisa merubah kode ASCII ke EBCDIC

4.7 Binary, Hex ASCII, Intel Hex, and Motorola S conversion

Digunakan oleh programmer yang menggunakan (E)PROM

4.8 Unifying and dividing odd and even bytes/words

Digunakan oleh programmer yang menggunakan (E)PROM

Page 27: Disk forensik

4.9 Conveniently editing data structure

Kita bisa merubah struktur data yang ada dengan baik sesuai dengan apa yang kita

inginkan.

4.10 Splitting files that do not fit on a disk

Kita bisa menggabungkan atau membagi file yang tidak muat di disk kita

4.11 WinHex as a reconnaissance and learning tool

Kita bisa menemukan program-program lain yang disimpan pada suatu file. Kita juga

bisa mempelajari file-file yang formatnya tidak kita ketahui dan bagaimana file tersebut bekerja.

4.12 Finding interesting values (e.g. the number of lives, ammunition, etc.) in saved game

files

Menggunakan penggabungan antara pencarian atau menggunakan perbandingan file

4.13 Manipulating saved game files

Untuk permainan di komputer, kita bisa mengikuti cheat-nya yang ada di internet atau

kita bisa membuat cheat sendiri.

4.14 Upgrading MP3 jukeboxes and Microsoft Xbox with larger hard drive

Untuk meng-upgrade, hard disk baru memerlukan persiapan dan disinilah winhex

dipergunakan

4.15 Manipulating text

Untuk mengubah text di sebuah file berupa binary yang di aplikasi tersebut tidak

diizinkan untuk bisa merubahnya.

4.16 Viewing and manipulating files that usually cannot be edited

Untuk mengubah file yang tidak bisa diubah karena dilindungi oleh windows

4.17 Viewing, editing, and repairing sistem areas

Seperti master boot record dengan table pembagiannya dan boot sector.

4.18 Hiding data or discovering hidden data

Winhex secara khusus memungkinkan kita menggunakan bagian yang kelebihan dan

tidak digunakan oleh sistem operasi

4.19 Copy & Paste

Kita dimungkinkan untuk secara bebas untuk mengkopi dari disk dan menuliskannya ke

dalam clipboard di disk tanpa perlu melihat batasan bagian/sektor nya

4.20 Unlimited Undo

Kita bisa mengulang apa yang telah kita ubah atau kerjakan dengan bebas tanpa batasan.

Page 28: Disk forensik

4.21 Jump back and forward

Winhex menyimpan sejarah/history apa yang telah kita kerjakan sehingga kita bisa

kembali ke sebelum atau ke tahap apa yang kita telah kerjakan dengan mudah seperti pada web

browser.

4.22 Scripting

Pengubahan file otomatis menggunakan script. Script bisa dijalankan dari start center

atau awal perintahnya. Ketika script dijalankan kita bisa membatalkannya dengan menekan esc.

4.23 API (Application Programming Interface)

Pengguna yang professional (programer) akan memanfaatkan kemampuan winhex dalam

program buatan mereka.

4.24 Data recovery

Bisa digunakan pada semua file sistem dan bisa memperbaiki beberapa jenis file pada

satu waktu seperti file jpg, png, gif, tif, bmp, dwg, psd, rtf, xml, html, eml, dbx, xls/doc, mdb,

wpd, eps/ps, pdf, qdf, pwl, zip, rar, wav, avi, ram, rm, mpg, mpg, mov, asf, mid.

4.25 Komputer examination / forensiks

Winhex adalah sebuah alat atau software yang sangat berharga bagi seorang spesialis

investigasi komputer di sebuah perusahaan pribadi dan untuk penegakkan hukum.

4.26 Trusted download

Dengan winhex apa yang kita download akan lebih aman dan dapat dipercaya

kebersihannya dari hal-hal yang dapat mengganggu komputer kita

4.27 128-bit encryption

Dengan winhex kita bisa membuat file kita tidak bisa dibaca oleh orang lain.

4.28 Checksum/digest calculation

Untuk memastikan file yang ada tidak ada yang rusak dan tidak terubah, atau untuk mengenali

file-file yang dikenal.

4.29 Generating pseudo-random data

Digunakan untuk beberapa tujuan seperti simulasi ilmiah.

DAFTAR PUSTAKA

Page 29: Disk forensik

http://dytoshareforum.forumotion.net/t2470-winhex-159-sr-7-program-hex-editor

http://www.forensicswiki.org/wiki/File_Format_Identification

http://en.wikipedia.org/wiki/File_carving

http://en.wikipedia.org/wiki/Disk_Copy

http://id.wikipedia.org/wiki/Metadata

http://id.shvoong.com/internet-and-technologies/1679555-file/#ixzz1b6bAuIqd

http://asyafaat.files.wordpress.com/2009/01/forensik_0-_-90_1s.pdf

http://romanistielf.wordpress.com/2011/10/26/disk-forensik/

http://dytoshareforum.forumotion.net/t2470-winhex-159-sr-7-program-hex-editor

http://www.forensicswiki.org/wiki/File_Format_Identification

http://en.wikipedia.org/wiki/File_carving

http://en.wikipedia.org/wiki/Disk_Copy

http://id.wikipedia.org/wiki/Metadata

http://id.shvoong.com/internet-and-technologies/1679555-file/#ixzz1b6bAuIqd

http://asyafaat.files.wordpress.com/2009/01/forensik_0-_-90_1s.pdf