69
DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT Drs. SURIPNO, MSTr Disampaikan pada : Rakornis Bidang Perhubungan Darat Makasar, Nopember 2007

DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT

  • Upload
    others

  • View
    25

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT

DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARATDrs. SURIPNO, MSTr

Disampaikan

pada

:Rakornis

Bidang

Perhubungan

Darat

Makasar, Nopember

2007

Page 2: DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT

A.

PERMASALAHAN TRANSPORTASI JALAN

B.

POSISI INDONESIA DI ASEAN

C.

KOMITMEN POLITIK

D.

POSISI TINDAK LANJUT INSTRUKSI PRESIDEN

E.

RENCANA UMUM KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN

Page 3: DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT
Page 4: DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT

Di Dunia (Laporan WHO)Berdasarkan laporan WHO saat ini telah mencapai1.2 juta korban meninggal per tahun atau 3.288 jiwa per hari.Setara dengan 2,2% kematian di dunia. 85% terjadi di negara-negara berkembang. Dimanajumlah kendaraan bermotor hanya 32% dari jumlahkendaraan di dunia.Lebih dari 50 juta korban luka-luka /cacat akibatkecelakaan lalu lintas pertahun atau 136.986 jiwaper hari).

Di Asia Pasifik (Arrive Live )Tahun 2005 440.000 orang meninggal dan 2 jutalebih luka-luka akibat kecelakaan jalan.

Page 5: DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT

Di ASEAN (Arrive Live)Lebih dari 75.000 orang meninggal dan mendekati4,7 juta luka-luka akibat kecelakaan jalan tiaptahun.Kerugian akibat kecelakaan diperkirakan $15 billion per tahun (sekitar 2.23% PDB ).

Di Indonesia (Kepolisian Indonesia 2006)Jumlah kecelakaan tahun 2006 sebesar 87.020 kejadian.Korban meninggal 15,762 orang pada tahun 2006.tahun 2002 berdasarkan laporan ADB, kerugiankurang lebih 41,396 triliun (2,91 % dari PDB).

Page 6: DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT

Resolusi PBBResolusi PBB No. 57/309 tanggal 22 Mei 2003 danresolusi A/58/289 tanggal 14 April 2004 tentang“Improving Global Road Safety”.Resolusi A/Res/60/5 tanggal 26 Oktober 2005 tentang “Improving Global Road Safety”. Di setiapnegara agar :

Menerapkan penggunaan sabuk keselamatan.Penggunaan helmPengendalian kecepatan.Membentuk lembaga/instansi kunci dalam penanganankeselamatan dan membuat program aksi keselamatan.

Page 7: DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT

Ini sama saja kita memberikan senjata

untuk bunuh diri

Low cost, low travelling time, high speed and

…..high RiSK

Page 8: DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT

Dari 3(tiga) kejadian kecelakaan

sepeda

motor,

satu

kejadian

pasti mengakibatkan

kematian

Kecelakaan

Bandar Lampung 8 orang

meninggal

Kecelakaan

di

tol

Cikampek

km 69

9 Orang

Meninggal

Kecelakaan

di

Pekan

Baru

17 OrangMeninggal

Page 9: DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT

PERTUMBUHAN KENDARAAN BERMOTOR

Tingkat pertumbuhan kendaraan bermotor selama enamtahun terakhir sebesar 1,94%.

Tingkat pertumbuhan sepeda motor 2% per tahun.

Jumlah sepeda motor 35.102.000 pada tahun 2006 (70% dari total kendaraan bermotor) dan diperkirakan tahun2007 sebesar 36 juta.

(Data bersumber dari POLRI di recompiled oleh Ditjen Hubdat)

Page 10: DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT

PERTUMBUHAN KENDARAAN BERMOTOR

(Data bersumber dari POLRI di recompiled oleh Ditjen Hubdat)

Page 11: DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT

JUMLAH KECELAKAAN LALU LINTAS JALAN(Data bersumber dari POLRI di recompiled oleh Ditjen Hubdat)

Page 12: DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT

KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS JALANDalam enam tahun terakhir sepeda motor merupakan jenis yang paling

banyak terlibat dalam kecelakaan.

Pada tahun 2006 saja sebesar 27.591 kendaraan dari 50.308 kendaraan

atau sekitar 55%.

Ditinjau dari pendidikan korban10.545 orang atau sekitar 53% korban

kecelakaan adalah berpendidikan SMU atau sederajat dan setiap tahun

mengalami peningkatan sebesar 14,17%.

Jika ditinjau dari usia korban, usia produktif pada tahun 2006 sebesar 66%

dari total korban.

Pada tahun 2006 Index Fatality (meninggal/kecelakaan) sebesar 18,11%

yang berarti bahwa setiap 10 kecelakaan mengakibatkan 2 orang korban

meninggal

(Data bersumber dari POLRI di recompiled oleh Ditjen Hubdat)

Page 13: DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT

KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS JALAN(Data bersumber dari POLRI di recompiled oleh Ditjen Hubdat)

Page 14: DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT

KeparahanKeparahan Jumlah KorbanJumlah Korban Biaya Total (Biaya Total (jutajuta Rp)Rp)

FatalFatal 30.46430.464 9.972.039.972.0377

SeriusSerius 450.000450.000 9.614.6729.614.672

RinganRingan 2.100.0002.100.000 12.772.44812.772.448

PDOPDO 13.515.00013.515.000 9.036.899.036.8999

TOTALTOTAL 41.396.056

PDBPDB 1.427.000.000

% PDB% PDB 2,91Tahun 2003

Page 15: DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT

Luka Berat

67%

13%

7%

13% Mengalami PemiskinanTingkat KesejahteraanMenurunTidak MengalamiPerubahan EkonomiEkonomi Dapat Pulih

Mengalami

Pemiskinan

62,50%

Tidak

Mengalami

Pemiskinan

37,50%

Mati

Page 16: DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT

Interseksi Antar Faktor Simbo l Penyebab Kecelakaan Kontribusi

(%)I Pengguna jalan 95II Lingkungan jalan 28III Kendaraan 8,5(A) Faktor manusia/

pengguna6,5

(B) Faktor prasarana jalan 2,5(C) Faktor kendaraan 2,5

A∩B Manusia dan kendaraan 4,5B∩C Kendaraan dan jalan 1,25A∩C Manusia dan jalan 24

A∩B∩

CKetiga faktor 0,25

A ∩

B(A)

(B)

I II

III

A ∩

B ∩

C

B ∩

CA ∩

C

(C)

KONTRIBUSI PENYEBAB KECELAKAAN

Page 17: DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT

NegaraNegara MatiMati Luka Luka BeratBerat

Luka Luka RinganRingan

SingapuraSingapura 3.6003.600 406,0406,0 70,070,0

MalaysiaMalaysia 2.4002.400 274,0274,0 14,014,0

IndonesiaIndonesia 1010 Max 5,0Max 5,0 1,01,0

Perkiraan Perkiraan rendahrendah-- yogyayogya

763763 4,34,3 0,30,3

Page 18: DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT

A.

UMUM

Sifat dari transportasi jalan yang cenderung terbuka.

Pelaku pengguna transportasi jalan yang heterogen.

Penanggung jawab transportasi jalan terdiri dari

beberapa instansi terkait.

Keadaan sarana dan prasarana yang kurang memadai.

Lemahnya penegakan hukum (Law enforcement)

Page 19: DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT

B.

PERMASALAHAN FUNDAMENTAL

PermasalahanLemahnya koordinasi antar instansi terkait

Akibato Tidak terarahnya pembangunan bidang transportasi;o Merupakan negara yang mempunyai koordinasi paling

buruk di antara negara-negara ASEAN peringkat ke-10 dari 10 negara ASEAN

Langkah tindak lanjuto Kesepakatan 4(empat) Menteri terkait pada tanggal 7April

2004o Pembentukan Dewan Keselamatan Transportasi Jalan

(DKTJ) (Inpres Nomor 6 Tahun 2007)

1. Koordinasi

Page 20: DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT

PermasalahanTidak tersedianya sistem informasi untuk kepentingan Manajemen keselamatan transportasi jalan.

AkibatoTingkat under reporting data yang cukup tinggi mencapai 347% berdasar laporan ADB.oTidak tersedianya data untuk dilakukannya riset-riset bidang keselamatan jalan.

2. Sistem Informasi

Page 21: DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT

Permasalahano Masih rendahnya pendanaan bidang keselamatan jalano Kurang nya peran perusahaan asuransi dalam bidang

keselamatan

Akibato Masih rendahnya pembangunan untuk meningkatkan

keselamatan jalan.o Menurut ADB Indonesia merupakan negara terburuk

kedua diantara negara ASEAN dalam hal pendanaan keselamatan setelah Kamboja.

3. Pendanaan Keselamatan dan Asuransi

Page 22: DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT

B.

PERMASALAHAN OPERASIONAL1. Kesadaran Tertib berlalu lintas yang masih rendah

o Banyaknya pelanggaran berlalu lintas sebagai langkah awal terjadinya kecelakaan.

o Bedasar laporan dari Kepolisian bahwa 80% kecelakaan disebabkan faktor manusia.

o Perlunya sosialisasi dan pendidikan bidang-bidang keselamatan jalan.

2. Kurangnya public safety awareness yang dimiliki masyarakat. o Masyarakat dalam berlalu lintas lebih banyak

mengutamakan kecepatan dan faktor ekonomi dibanding keselamatan.

Page 23: DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT

Indonesia peringkat ke-9/10 di atas Kamboja

Page 24: DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT

10/10

Data bersumber dari Arrive Live ADB

Page 25: DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT

10/10

Data bersumber dari Arrive Live ADB

Page 26: DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT

7/10

Data bersumber dari Arrive Live ADB

Page 27: DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT

7/10

Data bersumber dari Arrive Live ADB

Page 28: DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT

9/10

Data bersumber dari Arrive Live ADB

Page 29: DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT

A.

MOU ANTAR 4 MENTERI DAN KAPOLRI TGL 7 APRIL 2004

B.

INSTRUKSI LISAN PRESIDEN TGL 23 APRIL 2007

C.

INSTRUKSI PRESIDEN N0 6 TH 2007, JUNI 2007

Page 30: DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT
Page 31: DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT
Page 32: DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT

o

Dirumuskan adanya lembaga sebagai wadah koordinasi antar instansi untuk mewujudkan keselamatan transportasi jalan;

o

Dirumuskan Cetak Biru Program Keselamatan semua instansi terkait;

o

Dibangun sistem informasi keselamatan transportasi jalan;

o

Dirumuskan sumber pendanaan yang dapat membiayai program keselamatan secara berkelanjutan;

o

Dilakukan pendidikan berlalulintas secara dini;o

Dilakukan sosialisasi terutama hubungannya dengan perilaku berlalu lintas baik terkait hukum lalu lintas dan etika berlalu lintas.

Page 33: DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT

Pemerintah Pemerintah Daerah Propinsi Pemerintah Daerah Kab/Kota

29. Pedoman pengumpulan, pengolahan dan analisis kecelakaan lalu lintas.

81. Penyelenggaraan 81. Penyelenggaraan pencegahan dan pencegahan dan penanggulangan penanggulangan kecelakaan lalu lintas di kecelakaan lalu lintas di jalan nasional dan jalan tol.jalan nasional dan jalan tol.

Penyelenggaraan pencegahan dan penaggulangan kecelakaan lalu lintas di jalan provinsi

Penyelenggaraan pencegahan dan Penyelenggaraan pencegahan dan penaggulangan kecelakaan lalu penaggulangan kecelakaan lalu lintas di jalan kabupaten/kota.lintas di jalan kabupaten/kota.

82. Penelitian dan pelaporan kecelakaan lalu lintas di jalan yang mengakibatkan korban meninggal dunia dan/atau yang menjadi isu nasional.

Penelitian dan pelaporan kecelakaan lalu lintas di jalan yang mengakibatkan korban meninggal dunia dan/atau yang menjadi isu provinsi

Penelitian dan pelaporan kecelakaan lalu lintas di jalan yang mengakibatkan korban meninggal dunia dan/atau yang menjadi isu kabupaten/kota.

100. Pengumpulan, pengolahan data

dan analisis kecelakaan lalu lintas tingkat nasional

Pengumpulan, pengolahan data

dan analisis kecelakaan lalu lintas di wilayah provinsi

Pengumpulan, pengolahan data

dan analisis kecelakaan lalu lintas di wilayah kabupaten/kota.

Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan di Bidang Perhubungan Darat

Page 34: DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT

81.

Penyelenggaraan pencegahan dan penanggulangan kecelakaan lalu lintas di jalan nasional/provinsi/kabu

paten/kota

1.

Audit keselamatan setiap ruas jalan secara berkala;

2.

Analisis lokasi rawan dan banyak kecelakaan

3.

Perbaikan teknis (rekayasa) lokasi rawan kecelakaan dan banyak kecelakaan;

4.

Sosialisasi5.

Penegakan hukum

Page 35: DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT

82.

Penelitian dan pelaporan kecelakaan lalu lintas di jalan yang mengakibatkan korban meninggal dunia dan/atau yang menjadi isu nasional/provinsi/kab/

kota.

1.

Aspek kendaraan2.

Aspek lalu Lintas

3.

Aspek jalan

Page 36: DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT

100.

Pengumpulan, pengolahan data

dan

analisis kecelakaan lalu lintas tingkat nasional/provinsi/kabu

paten/kota

1.

Hasil penelitian kecelakaan ;

2.

Pemberian santunan jasa raharja

3.

Unit Gawat Darurat

Page 37: DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT

INPRES PRESIDEN NO.6 tahun 2007 (8 Juni 2007)

1.

Mendorong terbentuknya Dewan transportasi nasional

2.

Merancang dan menetapkan program manajemen transportasi jalan

3.

Penetapan PP MANAJEMEN KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN

Page 38: DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT
Page 39: DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT

Pembentukan Dewan Keselamatan Transportasi Jalan (DKTJ)

Sudah dicantumkan dalam komponen infrastrukstur summit

Sudah dibentuk tim antar departemen (Kepmenhub No KP.58 Tahun 2007 tanggal 26 Februari 2007)

Telah dilakukan pertemuan awal membahas naskah akademik DKTJ

Akan disampaikan surat Menhub ke Presiden tembusan ke menteri terkait untuk meminta tanggapan DKTJ

Proses penetapan Perpres

Page 40: DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT

Membangun kekuatan penanganan secara komprehensif dan berskala nasionalEfisiensi dan efektifitas program terhadap sasaran yang ditujuDukungan politik secara nasionalPenggunaa dana lebih terarahPemanfaatan Sumber daya berkompeten dan terlatih

Page 41: DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT

Sektor-sektor yang dapat diintervensi untuk mengurangi resiko dan dampak kecelakaan (ADB, 1999)

Polisi lalulintas dan penegakan

hukum

Peraturan lalulintas

Koordinasi dan manajemen keselamatan

jalan

Penjaminan atas

keselamatan dan peran jasa

asuransi

Kampanye dan sosialisasi

keselamatan jalan

Pelatihan dan pengujian

pengemudi

Pendidikan keselamatan jalan untuk

anak

Pertolongan pertama bagi

korban kecelakaan

laluintas

Standar keselamatan kendaraan

Sistem data kecelakaan lalulintas

Perbaikan lokasi-lokasi berbahaya

(black spots & black zone)

Riset keselamatan

jalan

Perhitungan biaya

kecelakaan lalulintas

Perencanaan dan desain

keselamatan jalan

Kecelakaan lalin: penyebab utama

kematian & kerugian ekonomi

kendaraanmanusia

interaksi

interaksiinteraksi

Kecelakaan lalulintas (crashes) dan faktor- faktor penyebabnya (Austroads, 2002)

jalan raya & lingkungan

Prinsip pendekatan 5E: EngineeringEducationEnforcementEncouragementEmergency Preparedness

Page 42: DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT

SEBUAH KELOMPOK ORKESTRA

DIRIGEN

Page 43: DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT

GOAL (TUJUAN)

Target Internal

Program-program Departemen

Program-program Departemen

Program-program Departemen

MEKANISME MANAJEMEN DKTJ

1. Target

2. Programme Assessment

3. Promote

4. Koreksi terhadap arah program

5. Evaluasi/penilaian

6. Reaksi -----> Aksi

7. Input untuk program jangka waktu selanjutnya

Page 44: DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT

Struktur Dewan Keselamatan Transportasi Jalan (DKTJ)

Dewan Keselamatan Transportasi Jalan (DKTJ)

Ketua / Wakil Ketua

Anggota

Unit Investigasi dan Penelitian

Kecelakaan

Sekretariat Dewan

Kelompok Kerja Teknis

Page 45: DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT

Naskah akademik cetak biru telah selesai namun belum dibahas antar instansi

Strategi Program

Page 46: DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT

Kajian awal sumber pendanaan telah selesai.Penaikan santunan dan pembiayaan program keselamatan melalui skenario kenaikan iyuran wajib penumpang dan SWDKLLJPenyiapan kebijakan pembiayaan program keselamatan dari sebagaian premi asuransi pihak ke tiga

Telah dilakukan koordinasi dengan DepkeuKesimpulan :Perlu dibahas dalam forum yang lebih besar

Page 47: DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT

Sedang dibahas program pembangunan system informasi keselamatan tahap awal yang di fasilitasi BappenasAkan dirumuskan kesepakatan awal antara Ditjen Hubdat, Ditjen Bina Marga dan Ditlantas Mabes Polri (konsep dasar /arsitektur system informasi keselamatan)

Page 48: DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT

Percontohan pengembangan ZoSSpercontohan Helm untuk anakPelatihan safety riding untuk sepeda motorAkan dilakukan penerapan zoss, helm untuk anak dan pelatihan safety riding di berbagai daerah.Penyiapan kurikulum bidang keselamatan untuk anak

Page 49: DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT
Page 50: DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT
Page 51: DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT
Page 52: DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT
Page 53: DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT
Page 54: DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT

Pencetakan Leaflet, booklet, dan pembuatan filer keselamatan,Telah dilakukan Pelatihan manajemen kampanye keselamatan di 3 kotaPelaksanaan pekan keselamatan nasional Program aksi peningkatan mental dan disiplin pengemudi angkutan umumPemilihan awak kendaraan umum teladan (AKUT) Akan dilaksanakan Pemilihan pelajar pelopor peduli keselamatanAkan dilaksanakan Lomba peduli keselamatan (termasuk penyiapan pedoman lomba)

Page 55: DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT

KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN

Page 56: DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT

Terwujudnya Keselamatan Transportasi Darat untuk

Semua

Menjadikan Organisasi pemerintah yang dapat memfasilitasi dan mendukung keselamatan sebagai suatu usaha peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Page 57: DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT

1.

Lebih meningkatkan kualitas hidup masyarakat;

2.

Meningkatnya keselamatan pengguna transportasi darat;

3.

Meningkatnya standar keselamatan prasarana dan sarana jalan, sungai, danau dan penyeberangan

Page 58: DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT

4.

Mengembangkan sistem manajemen keselamatan transportasi darat yang lebih baik;

5.

Mendorong pola kemitraan dalam meningkatkan keselamatan transportasi darat.

Page 59: DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT

PENCEGAHAN LUKA(PASSIVE SAFETY)

PENANGANAN KORBAN(EMERGENCY SERVICES)

PENCEGAHAN KECELAKAANPENCEGAHAN KECELAKAAN (ACTIVE SAFETY)(ACTIVE SAFETY)

Page 60: DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT

PENDEKATAN YANG DIGUNAKAN 5MM:

1.1.

MManajemen dan Rekayasa (engineering);2.2.

MMenegakkan hukum (enforcement);

3.3.

MMendidik masyarakat Public relation, Edukasi dan Partisipasi Masyarakat; (education)

4.4.

MMotivasi (Encouragement);5.5.

MMelayani Ke-gawat-daruratan (emergency response)

Page 61: DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT

STRATEGI 1 : Memperkuat koordinasi dan penanganan keselamatan transportasi jalan

PROGRAM :Pembentukan DKTJPembentukan UPKPerumusan cetak biru keselamatan transportasi jalan.Penyusunan Peraturan Pemerintah Tentang Manajemen KeselamatanPengadaan peralatan UPK

Page 62: DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT

STRATEGI II

: Menciptakan masyarakat yang sadar dan menghargai keselamatan di jalan melalui pendidikan

PROGRAM

:Pelatihan, pengujian dan pendidikan bagi pengemudi pemula dan profesional.Program pendidikan keselamatan di sekolah dasar dan menengah & ZoSS.Pelatihan pengemudi pemula & profesional serta akreditasi sekolah mengemudi.Pendidikan keselamatan bagi pekerja dan pengusaha.Akreditasi institusi sekolah mengemudi.Penetapan Sertifikasi Pengemudia Angkutan UmumPembentukan Lembaga Sertifikasi Pengemusia Angkutan Umum.Kampanye melalui media massa cetak atau elektronik

Page 63: DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT

STRATEGI III

: Perencanaan

dan

evaluasi

kinerja manajemen

keselamatan

transportasi

jalan

PROGRAM :Pengembangan Sistem Informasi keselamatanyang terintegrasi dengan instansi lain.Pengembangan data base yang ditunjang sisteminformasi dan komunikasi.Evaluasi cetak biru keselamatan transportasi jalanMonitoring dan evaluasi kinerja keselamatantransportasi jalan.Pembuatan norma, standar, pedoman dan manual manajemen keselamatan prasarana, sarana danlalu lintas jalan

Page 64: DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT

STRATEGI IV : Meningkatkan

ketertiban

dan

keselamatan

dalam berlalu

lintas

PROGRAM

:Penyiapan dan pelaksanaan sistem denda padapelanggaran lalu lintasPerbaikan peraturan lalu lintas dan penegakannyaPersiapan penggunaan teknologi komunikasi daninformasi untuk mendukung upaya penegakan hukum.Peningkatan patroli pada ruas jalan yang berpotensiterjadi kecelakaan transportasi jalan.Gerakan/kewajiban penggunaan helm dan sabukkeselamatanPenerapan batas kecepatan, termasuk pemantauan danpenindakan pelanggaran kecepatan.Pengkajian SIM dengan penerapan merit-demerit sistemPenjinakan arus lalu lintas (Traffic calming).Penegasan keberadaan sepeda motor dan pengendaranya(conspicuity)

DELAPAN PILAR/ DELAPAN PILAR/ STRATEGI KESELAMATAN STRATEGI KESELAMATAN

TRANSPORTASI JALAN 2012TRANSPORTASI JALAN 2012

Page 65: DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT

STRATEGI V

: Menciptakan

sistem

jaminan

resiko

keselamatan yang berkeadilan

dan

sumber

pendanaan

keselamatan

transportasi

jalanPROGRAM

:

Persiapan transpormasi sistem SWDKLLJ menjadi sistemasuransiKaji ulang besarnya pertanggungan korban kecelakaanPelibatan pihak ketiga (perusahaan asuransi) dalampenyelenggaran asuransi kecelakaanPenerapan sumber-sumber pendanaan program keselamatanPembentukan lembaga pendanaan keselamatan jalan(Road Safety Funding)

DELAPAN PILAR/ DELAPAN PILAR/ STRATEGI KESELAMATAN STRATEGI KESELAMATAN

TRANSPORTASI JALAN 2012TRANSPORTASI JALAN 2012

Page 66: DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT

STRATEGI VI

: Meminimalisir

resiko

ancaman

dari

defisiensi keselamatan

pada

lalu

lintas

dan

lingkungan

melalui

pendekatan

rekayasa

modern.

PROGRAM

:Evaluasi standar dan peraturan keselamatanPenerapan penilaian dampak keselamatan jalan (Road safety impact assesment)Melakukan audit sarana dan prasarana keselamatanManajemen dan penanganan Daerah Rawan Kecelakaan

DELAPAN PILAR/ DELAPAN PILAR/ STRATEGI KESELAMATAN STRATEGI KESELAMATAN

TRANSPORTASI JALAN 2012TRANSPORTASI JALAN 2012

Page 67: DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT

STRATEGI VII

: Mengupayakan

perlindungan

bagi

kelompok pengguna

jalan

yang rentan

dan

mendorong

penggunaan

moda

yang lebih

berkeselamatan

PROGRAM

:Penerapan Traffic Demand Manajemen (TDM) danTransit Oriented Development (TOP)Dukungan terhadap reformasi angkutan umumperkotaanPemberlakuan insentif pajak bagi operator angkutanumumPembinaan kendaraan tidak bermotor.Penyediaan fasilitas lalu linats bagi pengguna jalanyang rentan.

DELAPAN PILAR/ DELAPAN PILAR/ STRATEGI KESELAMATAN STRATEGI KESELAMATAN

TRANSPORTASI JALAN 2012TRANSPORTASI JALAN 2012

Page 68: DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT

STRATEGI VIII

: Membangun

sistem

tanggap

darurat

yang mudah di akses dan responsip

PROGRAM

:Penyediaan dan perbaikan sistem komunikasi daninformasi tanggap darurat.Penyelenggaraan trauma Center bagi korbankecelakaan lalu lintas jalan.Peningkatan keterampilan tenaga medis dalamketanggapdaruratan untuk mengurangi trauma kecelakaan.Penyediaan fasilitas kegawatdaruratan.

DELAPAN PILAR/ DELAPAN PILAR/ STRATEGI KESELAMATAN STRATEGI KESELAMATAN

TRANSPORTASI JALAN 2012TRANSPORTASI JALAN 2012

Page 69: DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT