Upload
truongthu
View
220
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 1 dari 25 hal.Put. Nomor 1009 K/Pdt2016
P U T U S A NNomor 1009 K/Pdt/2016
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESAM A H K A M A H A G U N G
memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut
dalam perkara:
PT MULTI MAYAKA, berkedudukan di Jalan Rawa Gelam III,
Nomor 2, Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur, dalam
hal ini memberi kuasa kepada: Poltak Simanjuntak, S.E., S.H.,
dan Oktavianus Sihombing, S.H., keduanya Advokat, berkantor
di Jalan Pelatuk Nomor 2, Cipinang Indah II, Jakarta Timur,
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 17 November 2015;
Pemohon Kasasi dahulu Penggugat/Terbanding;
L a w a n
1. SANDY SUWANDY alias ASUN, bertempat tinggal di Jalan
Let. Jend. Suprapto Nomor 20 Balikpapan, Kalimantan
Timur;
2. CHAU RITA SUWANDY, bertempat tinggal di Jalan Let.
Jend. Suprapto Nomor 20, Balikpapan, Kalimantan Timur;
Keduanya dalam hal ini memberi Kuasa kepada: DR. Ismu
Gunadi W., S.H.,CN., M.M. dan kawan-kawan, para Advokat,
berkantor di Jalan A. Yani 114, Surabaya, berdasarkan Surat
Kuasa Khusus tanggal 19 Desember 2015;
Para Termohon Kasasi dahulu Para Tergugat/Para
Pembanding;
Mahkamah Agung tersebut;
Membaca surat-surat yang bersangkutan;
Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang
Pemohon Kasasi dahulu sebagai Penggugat/Terbanding telah menggugat
sekarang Para Termohon Kasasi dahulu sebagai Para Tergugat/Para
Pembanding di muka persidangan Pengadilan Negeri Balikpapan pada
pokoknya atas dalil-dalil:
1. Bahwa Penggugat adalah sebagai Penjual Barang dan Tergugat I beserta
Tergugat II disebut juga Para Tergugat secara bersama-sama adalah
sebagai Pembeli Barang;
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 2 dari 25 hal.Put. Nomor 1009 K/Pdt2016
2. Bahwa Penggugat adalah perusahaan yang bergerak dalam sektor
perdagangan yang berkantor pusat di Jakarta yang dalam perkara a quo
menjual barang kepada Para Tergugat; (Bukti P-1)
3. Bahwa Para Tergugat adalah sebagai pedagang alat-alat teknik dan alat-
alat listrik yang antara lain membeli barang dari Penggugat untuk dijual
kembali kepada masyarakat yang membutuhkan peralatan tersebut;
4. Bahwa antara Tergugat I dan Tergugat II mempunyai hubungan keluarga
sebagai ibu dan anak, dimana Tergugat II adalah ibu dari Tergugat I yang
menjalankan usaha dagang secara bersama-sama pada satu tempat yang
sama dalam satu gedung yang sama yang disebut sebagai rumah toko
(ruko) dengan nama UD. Selekta beralamat di Jalan Suprapto Nomor 20,
Balikpapan, Kalimantan Timur;
5. Bahwa barang yang dijual Penggugat kepada Para Tergugat sampai
dengan saat ini tidak dibayar oleh Para Tergugat padahal tanggal jatuh
tempo sudah lewat waktu;
6. Bahwa adapun jumlah barang yang dibeli Para Tergugat dari Penggugat
yang tidak lunas oleh Para Tergugat adalah sebesar Rp50.424.700,00 (lima
puluh juta empat ratus dua puluh empat ribu tujuh ratus rupiah);
7. Bahwa jatuh tempo pembayaran atas barang yang dibeli Para Tergugat dari
Penggugat adalah bervariasi terhitung mulai tanggal 29 April 2013 sampai
dengan tanggal 2 Juli 2013;
8. Bahwa Penggugat mempunyai permasalahan hukum terhadap Para
Tergugat yaitu mengenai pembayaran atas barang-barang yang sudah
dibeli Para Tergugat yang tidak dibayar oleh Para Tergugat, dan Para
Tergugat mempunyai hubungan sebagai anak dan ibu yang menjalankan
usaha bersama dalam satu tempat yang sama;
9. Bahwa antara Penggugat dengan Para Tergugat telah terjadi hubungan
hukum berupa jual beli alat-alat teknik (tolls) maupun peralatan listrik lainnya
dengan sistem penjualan secara beli putus dengan artian, barang-barang
yang sudah dibeli tidak dapat dikembalikan, kecuali ditemukan barang-
barang yang dibeli oleh Para Tergugat terdapat kerusakan atau
ketidaksesuaian pesanan yang diajukan Para Tergugat dengan barang yang
dikirim oleh Penggugat;
10. Bahwa pada dokumen surat pengiriman barang atau Purchase Order (PO)
dan Surat Penagihan (invoice) telah disepakati bahwa “Barang yang sudah
dibeli tidak dapat ditukar/dikembalikan” selalu tercantum dengan jelas dan
telah diketahui Para Tergugat;
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 3 dari 25 hal.Put. Nomor 1009 K/Pdt2016
11. Bahwa Penggugat memberikan kebijaksanaan pembayaran atas pembelian
barang yang dilakukan Para Tergugat selama 60 (enam puluh) hari sejak
barang diterima oleh Para Tergugat dan juga terkadang memberikan
kebijaksanaan potongan harga atau discount yang besarnya sangat
bervariasi tergantung jenis barang yang dibeli oleh Para Tergugat;
12. Bahwa Penggugat sebelumnya telah menyampaikan kepada Para Tergugat
prosedur permintaan barang yang akan dilakukan oleh Para Tergugat agar
permintaan barangnya dapat dipenuhi dan dikirim, yaitu sebagai berikut:
a. Para Tergugat menyampaikan permintaan barang kepada Penggugat
dapat dilakukan secara lisan atau telepon maupun secara tertulis;
b. Atas pesanan barang yang diajukan oleh Para Tergugat tersebut maka
Penggugat menerbitkan surat pesanan barang atau purchase order (PO)
dengan mencantumkan rincian barang yang dipesan berikut jumlah dan
jenis barang yang dipesan Para Tergugat serta mencantumkan harga
barang dan potongan harga/discount;
c. Atas pesanan barang yang disampaikan Para Tergugat, maka Penggugat
mengirim barang-barang tersebut dengan menerbitkan surat jalan atau
delivery order (DO), di dalam DO tercantum jumlah barang dan jenis
barang yang dipesan Para Tergugat dan setelah barang-barang yang
dikirim tersebut sesuai dengan pesanan Para Tergugat maka Para
Tergugat menandatangani surat jalan atau DO tersebut yang berarti
barang telah diterima;
d. Sesuai dengan surat jalan yang telah ditandatangani oleh Penggugat dan
Para Tergugat dalam DO, maka Penggugat menerbitkan surat tagihan
atau invoice yang berisikan jumlah tagihan yang harus dibayar oleh Para
Tergugat atas barang yang sudah diterima Para Tergugat serta juga
mencantumkan tanggal jatuh tempo pembayaran yang harus dilakukan
oleh Para Tergugat;
e. Pengiriman surat tagihan tersebut disertai dengan surat bukti tanda
terima tagihan atau disebut collection receipt yang membuktikan bahwa
surat tagihan telah dikirim oleh Penggugat dan juga bukti bahwa surat
tagihan sudah diterima oleh Para Tergugat dengan mencantumkan tanda
tangan pihak Penggugat dan pihak Para Tergugat pada surat bukti tanda
terima tagihan tersebut;
f. Bahwa asli dari surat tagihan atau invoice diserahkan oleh Penggugat
kepada Para Tergugat dan copy diambil oleh Penggugat, namun
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 4 dari 25 hal.Put. Nomor 1009 K/Pdt2016
colecction receipt atau bukti tanda terima tagihan aslinya dipegang oleh
Penggugat;
g. Bahwa apabila tagihan sudah dibayar oleh Para Tergugat dengan
menunjukkan tanda bukti pembayaran (bukti transfer ke rekening
Penggugat), maka asli dari bukti tanda terima tagihan atau collection
receipt diberikan kepada Para Tergugat;
13. Bahwa tanggal 22 April 2013, atas pesanan Para Tergugat, maka
Penggugat mengirimkan barang berupa alat-alat teknik kepada Para
Tergugat, sebanyak 2 (dua) jenis barang sebagaimana Surat Jalan (DO)
Nomor DO-MMHW-1304-1713; (Bukti P-2)
Bahwa atas barang yang sudah diterima oleh Para Tergugat
berdasarkan Surat Jalan Nomor DO-MMHW-1304-1713 tersebut maka pada
tanggal 23 April 2013 Penggugat menerbitkan Surat Tagihan atau Invoice
Nomor INVAR-MMHW-1304-1278 dengan jumlah tagihan sebesar
Rp17.535.000,00 (tujuh belas juta lima ratus tiga puluh lima ribu rupiah),
dengan jatuh tempo pembayaran adalah tanggal 23 Juni 2013; (Bukti P-2a)
Bahwa pada tanggal 25 April 2013, atas pesanan Para Tergugat,
maka Penggugat mengirimkan barang berupa alat-alat teknik kepada Para
Tergugat, sebanyak satu jenis barang sebagaimana Surat Jalan (DO)
Nomor DO-MMHW-1304-2072; (Bukti P-2b)
Bahwa atas barang yang sudah diterima oleh Para Tergugat
berdasarkan Surat Jalan Nomor DO-MMHW-1304-2072 tersebut maka pada
tanggal yang sama 25 April 2013 Penggugat menerbitkan Surat Tagihan
atau Invoice Nomor INVAR-MMHW-1304-1708 dengan jumlah tagihan
sebesar Rp191.700.000,00 (seratus sembilan puluh satu juta tujuh ratus
ribu rupiah), dengan jatuh tempo pembayaran adalah tanggal 24 Juni 2013;
(Bukti P-2c)
Bahwa pada tanggal 30 April 2013, atas pesanan Para Tergugat,
maka Penggugat mengirimkan barang berupa alat-alat teknik kepada Para
Tergugat, sebanyak satu jenis barang sebagaimana Surat Jalan (DO)
Nomor DO-MMHW-1304-2397; (Bukti P-2d)
Bahwa atas barang yang sudah diterima oleh Para Tergugat
berdasarkan Surat Jalan Nomor DO-MMHW-1304-2397 tersebut maka pada
tanggal 30 April 2013 Penggugat menerbitkan Surat Tagihan atau Invoice
Nomor INVAR-MMHW-1304-2093 dengan jumlah tagihan sebesar
Rp15.100.000,00 (lima belas juta seratus ribu rupiah), dengan jatuh tempo
pembayaran adalah tanggal 29 Juni 2013. (Bukti P-2e);
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 5 dari 25 hal.Put. Nomor 1009 K/Pdt2016
Bahwa pengiriman Surat Tagihan atau invoice Nomor INVAR-
MMHW-1304-1278, INVAR-MMHW-1304-1708 dan INVAR-MMHW-1304-
2093 tersebut di atas oleh Penggugat diikuti dengan penerbitan Surat
Pengantar Tagihan atau Collection Receipt Nomor ARCOL-MMHW-1305-
0012 tanggal 2 Mei 2013 dengan jumlah tagihan seluruhnya sebesar
Rp32.826.700,00 (tiga puluh dua juta delapan ratus dua puluh enam ribu
tujuh ratus rupiah); (Bukti P-2f)
14. Bahwa tanggal 2 Mei 2013, atas pesanan Para Tergugat, maka Penggugat
mengirimkan barang berupa alat-alat teknik kepada Para Tergugat,
sebanyak satu jenis barang sebagaimana Surat Jalan (DO) Nomor DO-
MMHW-1305-0110; (Bukti P-3)
Bahwa atas barang yang sudah diterima oleh Para Tergugat
berdasarkan Surat Jalan Nomor DO-MMHW-1305-0110 tersebut maka pada
tanggal 2 Mei 2013 Penggugat menerbitkan Surat Tagihan atau invoice
Nomor INVAR-MMHW-1305-0052 dengan jumlah tagihan sebesar
Rp10.794.000,00 (sepuluh juta tujuh ratus sembilan puluh empat ribu
rupiah), dengan jatuh tempo pembayaran adalah tanggal 1 Juli 2013; (Bukti
P-3a)
Bahwa pengiriman Surat Tagihan atau Invoice Nomor INVAR-
MMHW-1305-0052 tersebut di atas oleh Penggugat diikuti dengan
penerbitan Surat Pengantar Tagihan atau Collection Receipt Nomor
ARCOL-MMHW-1305-0042 tanggal 8 Mei 2013 dengan jumlah tagihan
seluruhnya sebesar Rp10.794.000,00 (sepuluh juta tujuh ratus sembilan
puluh empat ribu rupiah); (Bukti P-3b)
15. Bahwa tanggal 6 Mei 2013, atas pesanan Para Tergugat, maka Penggugat
mengirimkan barang berupa alat-alat teknik kepada Para Tergugat,
sebanyak satu jenis barang sebagaimana Surat Jalan (DO) Nomor DO-
MMHW-1305-0297. (Bukti P-4)
Bahwa atas barang yang sudah diterima oleh Para Tergugat
berdasarkan Surat Jalan Nomor DO-MMHW-1305-0297 tersebut maka pada
tanggal yang sama 6 Mei 2013 Penggugat menerbitkan Surat Tagihan atau
Invoice Nomor INVAR-MMHW-1305-2220 dengan jumlah tagihan sebesar
Rp1.736.000,00 (satu juta tujuh ratus tiga puluh enam ribu rupiah), dengan
jatuh tempo pembayaran adalah tanggal 5 Juli 2013; (Bukti P-4a)
Bahwa pengiriman Surat Tagihan atau Invoice Nomor INVAR-
MMHW-1305-2220 tersebut di atas oleh Penggugat diikuti dengan
penerbitan Surat Pengantar Tagihan atau Collection Receipt Nomor
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 6 dari 25 hal.Put. Nomor 1009 K/Pdt2016
ARCOL-MMHW-1306-0037 tanggal 11 Juni 2013 dengan jumlah tagihan
seluruhnya sebesar Rp1.736.000,00 (satu juta tujuh ratus tiga puluh enam
ribu rupiah); (Bukti P-4b)
16. Bahwa tanggal 13 Mei 2013, atas pesanan Para Tergugat, maka Penggugat
mengirimkan barang berupa alat-alat teknik kepada Para Tergugat,
sebanyak satu jenis barang sebagaimana Surat Jalan (DO) Nomor DO-
MMHW-1305-0796; (Bukti P-5)
Bahwa atas barang yang sudah diterima oleh Para Tergugat
berdasarkan Surat Jalan Nomor DO-MMHW-1305-0796 tersebut maka pada
tanggal yang sama 13 Mei 2013 Penggugat menerbitkan Surat Tagihan
atau Invoice Nomor INVAR-MMHW-1305-0858 dengan jumlah tagihan
sebesar Rp868.000,00 (delapan ratus enam puluh delapan ribu rupiah),
dengan jatuh tempo pembayaran adalah tanggal 12 Juli 2013; (Bukti P-5a)
Bahwa pengiriman Surat Tagihan atau Invoice Nomor INVAR-
MMHW-1305-0858 tersebut di atas oleh Penggugat diikuti dengan
penerbitan Surat Pengantar Tagihan atau Collection Receipt Nomor
ARCOL-MMHW-1305-0128 tanggal 28 Mei 2013 dengan jumlah tagihan
sebesar Rp868.000,00 (delapan ratus enam puluh delapan ribu rupiah);
(Bukti P-5b)
17. Bahwa tanggal 13 Mei 2013, atas pesanan Para Tergugat, maka Penggugat
mengirimkan barang berupa alat-alat listrik kepada Para Tergugat sebanyak
satu jenis barang sebagaimana Surat Jalan (DO) Nomor DO-MMEL-1305-
0422; (Bukti P-6)
Bahwa atas barang yang sudah diterima oleh Para Tergugat
berdasarkan Surat Jalan Nomor DO-MMEL-1305-0422 tersebut maka pada
tanggal 14 Mei 2013 Penggugat menerbitkan Surat Tagihan atau Invoice
Nomor INVAR-MMEL-1305-0473 dengan jumlah tagihan sebesar
Rp4.200.000,00 (empat juta dua ratus ribu rupiah), dengan jatuh tempo
pembayaran adalah tanggal 13 Juni 2013; (Bukti P-6a)
Bahwa pengiriman Surat Tagihan atau Invoice Nomor INVAR-MMEL-
1305-0473 tersebut di atas oleh Penggugat diikuti dengan penerbitan Surat
Pengantar Tagihan atau Collection Receipt Nomor ARCOL-MMEL-1305-
0124 tanggal 28 Mei 2013 dengan jumlah tagihan sebesar Rp4.200.000,00
(empat juta dua ratus ribu rupiah); (Bukti P-6b)
18. Bahwa sesuai dengan uraian yang didukung dengan bukti-bukti
sebagaimana tersebut di atas, besarnya nilai pembelian barang yang
dilakukan oleh Para Tergugat terhadap barang milik Penggugat yang belum
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 7 dari 25 hal.Put. Nomor 1009 K/Pdt2016
dibayar lunas oleh Para Tergugat adalah sebesar Rp50.424.700,00 (lima
puluh juta empat ratus dua puluh empat ribu tujuh ratus rupiah) dan untuk
lebih memudahkan rincian, jumlah pembelian barang dan tanggal jatuh
tempo terhadap pembelian barang oleh Para Tergugat dari Penggugat
dapat kami sajikan dengan cara tabulasi berikut ini:
NO DATEDUE DATE
(TGL. JATUHTEMPO)
INVOICE(TAGIHAN. RP)
AMOUNT(JUMLAH.
RP)1. 23-Apr-13 22-Jun-13 INVAR-MMHW-1304-1278 17.535.000
2. 25-Apr-13 24-Jun-13 INVAR-MMHW-1304-1708 191.700
3. 30-Apr-13 29-Jun-13 INVAR-MMHW-1304-2093 15.100.000
4. 2-May-13 1-Jul-13 INVAR-MMHW-1305-0052 10.794.000
5 6-May-13 5-Jul-13 INVAR-MMHW-1305-2220 1.736.000
6. 13-May-13 12-Jul-13 IVNAR-MMHW-1305-0858 868.000
7. 14-May-13 13-Jun-13 INVAR-MMEL-1305-0473 4.200.000
Grand Total 50.424.700
19. Bahwa tindakan Para Tergugat yang tidak melakukan pembayaran secara
lunas atas barang-barang yang sudah dibeli dari Penggugat sesuai dengan
jatuh tempo yang telah ditentukan adalah sebagai perbuatan melawan
hukum sebagaimana diatur ketentuan Pasal 1513 KUHPer (Burgerlijk Wet
Boek) yang selengkapnya menyatakan: “Kewajiban utama si pembeli ialah
membayar harga pembelian, pada waktu dan di tempat sebagaimana yang
ditetapkan menurut perjanjian”;
Maka dengan demikian tindakan Para Tergugat yang tidak
melakukan pembayaran secara lunas atas barang-barang yang sudah
dibelinya dari Penggugat merupakan pelanggaran hukum dengan segala
konsekuensi hukumnya;
20. Bahwa dalam ketentuan Pasal 1365 KUHPer menyatakan: “Tiap perbuatan
melanggar hukum, yang membawa kerugian kepada seorang lain,
mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu,
mengganti kerugian tersebut”;
21. Bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 1365 KUHPer tersebut, maka
Penggugat dalam mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum a quo
telah sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku atau dengan kata lain
Penggugat mendapat perlindungan hukum dalam menuntut hak-haknya
yang telah dirugikan oleh Para Tergugat;
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 8 dari 25 hal.Put. Nomor 1009 K/Pdt2016
22. Bahwa selanjutnya Pasal 1366 KUHPer menyatakan : “setiap orang -------
bertanggung jawab tidak saja untuk kerugian yang disebabkan
perbuatannya, tetapi juga untuk kerugian yang disebabkan kelalaian atau
kurang hati-hatinya”;
23. Bahwa Penggugat adalah perusahaan dagang yang kehidupan
perusahaannya sangat tergantung dari kelancaran penjualan barang
dagangannya, dimana dari hasil penjualannya akan dibelikan kembali
barang dagangan untuk dijual kepada pembeli lainnya, sehingga perbuatan
Para Tergugat yang tidak melakukan pembayaran tepat waktu telah
menimbulkan kerugian secara materiil maupun secara immateriil terhadap
Penggugat;
24. Bahwa ketentuan dalam Pasal 1515 KUHPer menyatakan: “Si pembeli,
biarpun tidak ada suatu janji yang tegas, diwajibkan membayar bunga dari
harga pembelian, jika barang yang dijual dan diserahkan memberi hasil atau
lain pendapatan”;
Maka berdasarkan ketentuan tersebut sangat beralasan hukum jika
Penggugat menuntut para Tergugat untuk membayar bunga atas jumlah
uang keterlambatan pembayaran yang seharusnya dilakukan oleh Para
Tergugat dengan besaran bunga sesuai dengan ketentuan hukum yang
berlaku;
25. Bahwa adapun besarnya bunga uang yang menjadi kerugian bagi
Penggugat yang dihitung sampai dengan tanggal 30 April 2014 dengan
bunga sebesar 6% per tahun sebagaimana ketentuan Pasal 1767 KUHPer
juncto Yurisprudensi Mahkamah Agung RI adalah sebesar Rp2.454.079,00
(dua juta empat ratus lima puluh empat ribu tujuh puluh sembilan rupiah),
dengan perincian sebagai berikut:
NODUE DATE
(TGL. JATUHTEMPO)
INVOICEAMOUNT(JUMLAH
RP)PERIODE JUMLAH
(RP.)
1. 22-Jun-13INVAR-
MMHW-130-1278
17.535.000 10 bulan 876.754
2. 24-Jun-13INVAR-
MMHW-1304-1708
191.700 10 bulan 9.585
3. 29-Jun-13INVAR-
MMHW-1304-2093
15.100.000 10 bulan 754.912
4. 1-Jul-13INVAR-
MMHW-1305-0052
10.794.000 9 bulan 485.730
5 5-Jul-13INVAR-
MMHW-1305-2220
1.736.000 9 bulan 78.120
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 9 dari 25 hal.Put. Nomor 1009 K/Pdt2016
6. 12-Jul-13IVNAR-
MMHW-1305-0858
868.000 9 bulan 39.060
7. 13-Jun-13 INVAR-MMEL-1305-0473 4.200.000 10 bulan 209.918
T o t a l 2.454.079
26. Bahwa adapun kerugian materiil yang dialami oleh Penggugat sebagai
akibat dari perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Para Tergugat
adalah sebesar Rp50.424.700,00 + Rp2.454.079,00 = Rp52.878.779,00
(lima puluh dua juta delapan ratus tujuh puluh delapan ribu tujuh ratus tujuh
puluh sembilan rupiah) yaitu harga pembelian barang ditambah dengan
bunga uang;
27. Bahwa pada dasarnya Penggugat principal menginginkan perkara ini dapat
diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat, namun Para Tergugat
tidak mempunyai iktikad baik dalam penyelesaiannya sehingga Penggugat
principal harus menempuh jalur hukum secara litigasi dengan memberi
kuasa kepada pihak ketiga yang dinilai berkompeten untuk menyelesaikan
perkara a quo;
28. Bahwa Penggugat telah memberikan teguran/somasi kepada Para Tergugat
sebanyak 3 (tiga) kali dan juga sudah dilakukan mediasi yang difasilitasi
oleh Kanit Harda Tahbang Polres Balikpapan, namun Para Tergugat tidak
juga melakukan pembayaran atas barang-barang yang sudah dibelinya dari
Penggugat; (Bukti P- 7)
29. Bahwa perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Para Tergugat
bukan saja menimbulkan kerugian materiil terhadap Penggugat akan tetapi
juga menimbulkan kerugian secara immateriil yang antara lain
mengakibatkan buruknya laporan keuangan perusahaan maupun
performance financial perusahaan di hadapan para relasi maupun debitur
dan kreditur perusahaan serta harus membayar pihak ketiga untuk
menangani perkara a quo di Balikpapan Kalimantan Timur yang secara
geografis mempunyai jarak cukup jauh dari alamat Penggugat di Jakarta
sehingga memerlukan biaya yang cukup besar dalam penyelesaiannya;
30. Bahwa adapun besarnya kerugian immateriil yang dialami oleh Penggugat
apabila diperhitungkan dengan uang adalah sebesar Rp500.000.000,00
(lima ratus juta rupiah);
31. Bahwa adapun kerugian materiil dan kerugian immateriil yang dialami
Penggugat yang wajib diganti kerugian Penggugat oleh Para Tergugat
adalah sebesar Rp52.878.779,00 + Rp500.000.000,00 = Rp552.878.779,00
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 10 dari 25 hal.Put. Nomor 1009 K/Pdt2016
(lima ratus lima puluh dua juta delapan ratus tujuh puluh delapan ribu tujuh
ratus tujuh puluh sembilan rupiah);
32. Meletakkan Sita Jaminan (Consevatoir Beslag) terhadap harta milik Para
Tergugat berupa barang bergerak maupun barang tidak bergerak;
33. Bahwa agar tuntutan Penggugat tidak menjadi illusoir (hampa) kelak karena
adanya kekhawatiran yang didasarkan sangka yang beralasan bahwa Para
Tergugat akan mengalihkan, menjual memindahkan dan menjaminkan harta
miliknya untuk dijual kepada umum, dengan ini Penggugat meminta agar
Pengadilan Negeri Balikpapan/Majelis Hakim yang memeriksa dan
memutus perkara a quo berkenan terlebih dahulu meletakkan sita jaminan
(Consevatoir Beslaag) terhadap harta milik Para Tergugat berupa barang
bergerak maupun barang tidak bergerak;
34. Bahwa adapun barang bergerak milik Para Tergugat yang kami mohon
untuk dilakukan Sita Jaminan (Conservatoir Beslaag) antara lain adalah:
a. 1 (satu) unit mobil box merek Isuzu Panther warna biru tua dengan
kombinasi box alumunium dengan Nomor Polisi KT-8574 KB;
b. 1 (satu) Unit Mobil Toyota Kijang Inova warna Silky Gold Metalik dengan
Nomor Polisi KT-1388 AL;
35. Bahwa adapun barang tidak bergerak milik Para Tergugat yang diletakkan
Sita Jaminan (Conservatoir Beslaag) yang kami mohonkan antara lain
adalah sebidang tanah yang diatasnya berdiri 1 (satu) unit bangunan ruko
(rumah dan toko) yang terdiri atas 3 (tiga) lantai bangunan beserta segala
isinya, yang terletak di Jalan Let. Jend. Suprapto Nomor 20, Kotamadya
Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur;
36. Bahwa agar Para Tergugat mau melaksanakan putusan perkara ini
nantinya, mohon agar Para Tergugat dihukum untuk membayar uang paksa
(dwangsom) kepada Penggugat sebesar Rp20.000.000,00 (dua puluh juta
rupiah) per hari setiap Para Tergugat lalai memenuhi isi putusan Pengadilan
Negeri Balikpapan ini, terhitung sejak putusan diucapkan sampai putusan ini
dilaksanakan;
37. Bahwa Para Tergugat saat ini sedang dilaporkan di Kepolisian Resor
Balikpapan dengan Laporan Polisi Nomor STPL/313/III/2014/Res
Balikpapan, tanggal 20 Maret 2014 tentang dugaan tindak pidana penipuan
atau penggelapan; (Bukti P-8)
38. Bahwa sesuai dengan Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan
Nomor B/286/IV/2014/Reskrim tanggal 29 April 2014 Tergugat I telah
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 11 dari 25 hal.Put. Nomor 1009 K/Pdt2016
ditetapkan sebagai tersangka dan wajib melakukan wajib lapor setiap hari
Senin dan hari Kamis di Polres Balikpapan; (Bukti P-9)
39. Bahwa walaupun Para Tergugat sedang dilakukan proses pidananya, hal
tersebut tidak menghilangkan hak Penggugat untuk melakukan gugatan
perdata terhadap Para Tergugat;
40. Bahwa oleh karena gugatan Penggugat didasarkan pada bukti-bukti yang
kuat yang tidak dapat disangkal lagi kebenarannya oleh Para Tergugat
sehingga putusan ini memenuhi syarat hukum untuk dinyatakan dapat
dijalankan terlebih dahulu walaupun ada bantahan, banding atau kasasi dari
Para Tergugat (uitvooerbar bij voorraad);
Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas Penggugat mohon
kepada Pengadilan Negeri Balikpapan agar memberikan putusan sebagai
berikut:
Dalam Provisi:
1. Meletakkan sita jaminan (Conservatoir Beslag) atas barang bergerak dan
barang tidak bergerak milik Para Tergugat;
2. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan atas barang-barang Para
Tergugat yang diletakkan sebagai sita jaminan (goed en van waarde
verklard);
Dalam Pokok Perkara:
1. Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan sah dan berharga semua alat bukti yang diajukan Penggugat
dalam perkara a quo;
3. Menyatakan Para Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum
secara bersama-sama terhadap Penggugat dengan tidak melakukan
pembayaran secara lunas atas barang-barang yang sudah dibelinya yang
mengakibatkan kerugian pada Penggugat baik secara materiil maupun
secara immateriil;
4. Menghukum Para Tergugat secara tanggung renteng untuk melakukan
pembayaran kepada Penggugat atas pembelian barang-barang yang
dilakukan oleh para Tergugat sebesar Rp50.424.700,00 (lima puluh juta
empat ratus dua puluh empat ribu tujuh ratus rupiah) secara tunai dan
sekaligus;
5. Menghukum Para Tergugat secara tanggung renteng untuk melakukan
pembayaran kepada Penggugat berupa bunga uang atas keterlambatan
pembayaran yang dilakukan oleh Para Tergugat sebesar Rp2.454.079,00
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 12 dari 25 hal.Put. Nomor 1009 K/Pdt2016
(dua juta empat ratus lima puluh empat ribu tujuh puluh sembilan rupiah)
secara tunai dan sekaligus;
6. Menghukum Para Tergugat secara tanggung renteng untuk melakukan
pembayaran kepada Penggugat kerugian immateriil sebesar
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) secara tunai dan sekaligus;
7. Menghukum Para Tergugat untuk tetap membayar perhitungan bunga atas
kerugian Penggugat sampai dengan tanggal dilunasinya semua
pembayaran atas barang-barang yang sudah dibelinya dari Penggugat;
8. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan yang ditetapkan dalam perkara
a quo;
9. Menghukum para Tergugat secara tanggung renteng untuk membayar uang
paksa kepada Penggugat sebesar Rp4.000.000,00 (empat juta rupiah) per
hari, terhitung sejak putusan diucapkan hingga dilaksanakan;
10. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu (uitvooerbaar bij
voorraad) walaupun ada verzet, banding, atau kasasi dari Tergugat;
11. Menghukum Para Tergugat secara tanggung renteng untuk membayar
biaya dalam perkara ini;
Subsidair:
- Apabila Majelis hakim yang memeriksa dan memutus perkara a quo
berpendapat lain, maka kami mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo
et bono);
Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut Para Tergugat
mengajukan gugatan rekonvensi yang pada pokoknya sebagai berikut:
1. Bahwa dalil-dalil yang digunakan dalam konvensi dianggap dipergunakan
lagi dalam rekonvensi;
2. Bahwa Para Tergugat Konvensi dalam kedudukannya sekarang sebagai
Penggugat Rekonvensi akan mengajukan gugatan balik terhadap
Penggugat Konvensi dalam kedudukannya sekarang sebagai Tergugat
Rekonvensi;
3. Bahwa hubungan jual beli antara Penggugat Rekonvensi dengan Tergugat
Rekonvensi adalah sudah sejak lama yaitu selama 17 (tujuh belas) tahun,
dan dalam tempo waktu tersebut tidak pernah terjadi masalah dalam hal
pembayaran, karena Penggugat selalu tepat dan sering dapat bonus, karena
berprestasi menjualkan barang-barang Tergugat melebihi target yang
ditentukan oleh Tergugat;
4. Bahwa atas dasar hubungan baik selama ini, semua permasalahan tidak
menjadi perdebatan atau sampai pada sengketa hukum, namun karena ada
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 13 dari 25 hal.Put. Nomor 1009 K/Pdt2016
ketidakpahaman dan komunikasi yang tidak bagus dari pihak Tergugat
dengan Penggugat membuat masalah bertambah rumit;
5. Bahwa pada tanggal 13 Desember 2013, sebenarnya Penggugat telah
beriktikad baik yaitu salah satunya telah menyerahkan barang-barang yang
diminta oleh Tergugat yang nilai nominalnya hingga melebihi batas tagihan
yang diminta (yang digugat), yaitu yang nilai total kelebihannya adalah
Rp119.929.506,00 (seratus sembilan belas juta sembilan ratus dua puluh
sembilan ribu lima ratus enam rupiah), adapun barang-barang yang diretur
adalah sebagai berikut:
1. Genset Multi Pro WP-20, jumlah 19 (sembilan belas) unit;
2. Genset Multi Pro WP-30, jumlah 8 (delapan) unit;
3. Genset Multi Pro GN-950, jumlah 7 (tujuh) unit;
4. Genset Multi Pro GE-160, jumlah 1 (satu) unit;
5. Kompressor angin BC 100 DMTR, jumlah 1 (satu) unit;
6. Kompressor angin VBC 050 EMU, jumlah 1 (satu) unit;
7. Trafo Las Wimm Dy 138, jumlah 3 (tiga) unit;
8. ES 1200 Wimm, jumlah 8 (delapan) unit;
9. ES 2500 Wimm, jumlah 1 (satu) unit;
10. ES 1600 Wimm, jumlah 1 (satu) unit;
11. IT 1600 Wimm, jumlah 4 (empat) unit;
12. IT 2000 Wimm, jumlah 3 (tiga) unit;
13. OCM 160 A Wimm, jumlah 10 (sepuluh) unit;
14. OCM 250 Wimm, jumlah 8 (delapan) unit;
15. MH 135, jumlah 2 (dua) unit;
16. Filter Bag Karcher 6-904-322, jumlah 10 (sepuluh) pack;
17. Filter Bag Karcher 6-659-130, jumlah 12 (dua belas) pack;
18. Filter Bag Karcher 6-904-290, jumlah 2 (dua) pack;
19. Filter Bag Karcher 6-904-283, jumlah 3 (tiga) pack;
20. Filter Bag Karcher 6-904-333, jumlah 3 (tiga) pack;
21. Filter Bag Karcher 6-904-335, jumlah 2 (dua) pack;
22. Filter Bag Karcher 6-904-282, jumlah 1 (satu) pack;
23. Filter Bag Karcher 6-904-263, jumlah 1 (satu) pack;
24. Filter Bag Karcher 6-904-285, jumlah 5 (lima) pack;
25. Filter Bag Karcher 6-904-284, jumlah 10 (sepuluh) pack;
6. Bahwa untuk dan oleh karenanya, dalam perkara a quo yang paling
dirugikan sebenarnya adalah pihak Penggugat Rekonvensi, yang sampai
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 14 dari 25 hal.Put. Nomor 1009 K/Pdt2016
saat ini masih belum menerima pengembalian barang-barang kelebihan
yang diambil oleh pihak-pihak Tergugat;
7. Bahwa sampai saat ini Penggugat telah mengingatkan akan hal tersebut,
namun oleh Tergugat selalu menganggap tidak ada retur dan kalaupun ada
hanya dinilai kecil;
Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas Para Penggugat
Rekonvensi mohon kepada Pengadilan Negeri Balikpapan untuk memberikan
putusan sebagai berikut:
1. Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonvensi untuk seluruhnya;
2. Menyatakan perbuatan Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi adalah
merupakan perbuatan melanggar hukum;
3. Menghukum Tergugat untuk membayar kelebihan barang yang diserahkan
oleh Penggugat yaitu senilai Rp119. 929.506,00 (seratus sembilan belas juta
sembilan ratus dua puluh sembilan ribu lima ratus enam rupiah);
4. Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar dwangsom sebesar
Rp1.000.000,00 (satu juta) untuk setiap hari secara tunai jika Tergugat tidak
bersedia atau lalai menjalankan putusan Pengadilan yang telah berkekuatan
hukum tetap hingga Tergugat melaksanakan putusan Pengadilan ini dengan
baik, seketika dan sempurna;
5. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara;
Atau:
Apabila Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini berpendapat lain, kami
mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono);
Bahwa terhadap gugatan tersebut Pengadilan Negeri Balikpapan telah
memberikan Putusan Nomor 60/Pdt.G/2014/PN.Bpp. tanggal 20 November 2014
dengan amar sebagai berikut:
Dalam Konvensi:
Dalam Provisi:
- Menolak tuntutan Provisi Penggugat;
Dalam Pokok Perkara:
- Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;
- Menyatakan Para Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum
secara bersama-sama terhadap Penggugat dengan tidak melakukan
pembayaran secara lunas atas barang-barang sudah dibeli yang
mengakibatkan kerugian pada Penggugat;
- Menghukum Para Tergugat secara tanggung renteng untuk melakukan
pembayaran kepada Penggugat atas pembelian barang-barang yang
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 15 dari 25 hal.Put. Nomor 1009 K/Pdt2016
dilakukan oleh Para Tergugat sebesar Rp50.424.700,00 (lima puluh juta
empat ratus dua puluh empat ribu tujuh ratus rupiah), secara tunai dan
sekaligus;
- Menghukum Para Tergugat secara tanggung renteng untuk membayar bunga
uang atas keterlambatan pembayaran yang dilakukan oleh Para Tergugat
sebesar 6% (enam persen) per tahun dari jumlah uang sebesar
Rp50.424.700,00 (lima puluh juta empat ratus dua puluh empat ribu tujuh
ratus rupiah), terhitung sejak gugatan Penggugat didaftarkan di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Balikpapan pada tanggal 12 Mei 2014, sampai dengan
Para Tergugat melunasi semua pembayaran atas barang-barang yang sudah
dibelinya dari Penggugat;
- Menghukum Para Tergugat untuk tetap menghitung dan membayar bunga
atas kerugian Penggugat sampai dengan tanggal dilunasinya semua
pembayaran atas barang-barang yang sudah dibelinya dari Penggugat;
- Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya;
- Menghukum Para Tergugat untuk membayar biaya perkara ini secara
tanggung renteng sebesar Rp921.000,00 (sembilan ratus dua puluh satu ribu
rupiah);
Dalam Rekonvensi:
- Menolak gugatan Rekonvensi untuk seluruhnya;
- Menghukum Penggugat dalam Rekonvensi/Tergugat dalam Konvensi untuk
membayar biaya perkara ini sebesar nihil;
Menimbang, bahwa dalam tingkat banding atas permohonan Para
Tergugat putusan Pengadilan Negeri tersebut telah dibatalkan oleh Pengadilan
Tinggi Samarinda dengan Putusan Nomor 88/PDT/2015/PT.SMR. tanggal
29 September 2015 dengan amar sebagai berikut:
1. Menerima permohonan banding dari Para Pembanding/Tergugat I dan
Tergugat II;
2. Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Balikpapan Nomor 60/Pdt.G/
2014/PN.Bpp. tanggal 20 November 2014 yang dimohonkan banding
tersebut;
Dan Mengadili Sendiri
- Menyatakan gugatan Terbanding/Penggugat tidak dapat diterima;
- Menghukum Terbanding/Penggugat untuk membayar biaya perkara di
kedua tingkat peradilan, di peradilan tingkat banding sebesar
Rp150.000,00 (seratus lima puluh ribu rupiah);
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 16 dari 25 hal.Put. Nomor 1009 K/Pdt2016
Menimbang, bahwa sesudah putusan terakhir ini diberitahukan kepada
Penggugat/Terbanding pada tanggal 10 November 2015 kemudian terhadapnya
oleh Penggugat/Terbanding dengan perantaraan kuasanya, berdasarkan Surat
Kuasa Khusus tanggal 17 November 2015 diajukan permohonan kasasi pada
tanggal 18 November 2015 sebagaimana ternyata dari Akte Pernyataan
Permohonan Kasasi Nomor 60/Pdt.G/2014/PN.Bpp. yang dibuat oleh Panitera
Pengadilan Negeri Balikpapan, permohonan tersebut diikuti dengan memori
kasasi yang memuat alasan-alasan yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan
Negeri tersebut pada tanggal 1 Desember 2015;
Bahwa memori kasasi dari Pemohon Kasasi/Penggugat/Terbanding
tersebut telah diberitahukan kepada Para Tergugat pada tanggal 14 Desember
2015;
Kemudian Para Termohon Kasasi/Para Tergugat/Para Pembanding
mengajukan tanggapan memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Balikpapan pada tanggal 22 Desember 2015;
Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan-
alasannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama, diajukan
dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam undang-
undang, oleh karena itu permohonan kasasi tersebut secara formal dapat
diterima;
Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon
Kasasi/Penggugat/Terbanding dalam memori kasasinya tersebut pada
pokoknya sebagai berikut:
A. Putusan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi telah melampaui apa yang
diminta oleh Para Termohon Kasasi (Putusan yang bersifat ultra petitum
partium) yang melanggar tatanan Hukum Acara Perdata, yaitu ketentuan
Pasal 189 ayat (3) RBG dan oleh karenanya menjadi cacat hukum;
1. Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Tinggi telah membatalkan putusan
Majelis Hakim Tingkat Pertama serta menyatakan gugatan yang
diajukan oleh Pemohon Kasasi tidak dapat diterima dengan
memberikan pertimbangan hukum yang pada pokoknya menyatakan
gugatan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi gugatan yang tidak jelas
dan kabur (obscuur libel). Untuk lebih jelasnya berikut dikutip
pertimbangan hukum tersebut yang tercantum dalam Putusan Banding
Halaman 33 alinea keempat sebagai berikut:
“Menimbang, bahwa dengan adanya kontradiksi antara Posita Gugatan
dengan Petitum, maka Pengadilan Tinggi menilai telah terjadi
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 17 dari 25 hal.Put. Nomor 1009 K/Pdt2016
ketidaktertiban dalam beracara dan hal tersebut mengakibatkan surat
gugatan Penggugat/Terbanding menjadi tidak jelas dan kabur (obscuur
libel) sehingga Pengadilan Tinggi berpendapat tidak perlu lagi
mempertimbangkan lebih lanjut materi perkaranya. Konsekuensi
yuridisnya, maka gugatan Penggugat/Terbanding harus dinyatakan
tidak dapat diterima”;
2. Bahwa pertimbangan yang demikian adalah pertimbangan yang keliru
menurut Hukum Acara Perdata di Indonesia, karena jika diteliti secara
saksama Para Termohon Kasasi baik dalam jawaban pada persidangan
Pengadilan tingkat pertama dan Memori Banding pada tingkat banding
tidak pernah mengajukan eksepsi mengenai gugatan kabur atau tidak
jelas (obscuur libel) atas gugatan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi,
dan untuk lebih jelasnya kembali Pemohon Kasasi mohon agar Majelis
Hakim Agung berkenan memeriksa kembali jawaban Termohon Kasasi
sebagaimana yang telah diajukan pada persidangan Pengadilan tingkat
pertama, namun kemudian Majelis Hakim Pengadilan Tinggi malah
mengeluarkan suatu putusan dengan menyatakan gugatan Pemohon
Kasasi kabur dan tidak jelas (obscuur libel), sehingga demi tertibnya
Hukum Acara Perdata di Indonesia putusan yang demikian telah
melampaui apa yang diminta oleh Para Termohon Kasasi (ultra petitum
partium);
3. Bahwa sesuai dengan Pasal 189 ayat (3) Rechtsreglement voor dee
Buitengewesten (“RBG”), dengan jelas memberikan pedoman hukum
acara perdata kepada seluruh hakim agar mengedepankan kepastian
hukum dengan mengatur terhadap sesuatu yang tidak dimintakan oleh
para pihak dilarang untuk diputus. Demikian halnya dengan perkara
a quo, Termohon Kasasi I dan Termohon Kasasi II dalam jawabannya
masing-masing yang disampaikan dalam sidang terbuka untuk umum
tertanggal 24 Juli 2014 tidak mengajukan dalil eksepsi dan langsung
kepada bagian Dalam Pokok Perkara. Terlebih lagi dalam petitum
gugatan masing-masingpun Termohon Kasasi I dan Termohon Kasasi II
hanya meminta agar Majelis Hakim tingkat pertama memutuskan dalam
2 (dua) bagian yaitu: (1) Dalam Provisi, dan (2) Dalam Pokok Perkara,
akan tetapi tidak ada menyangkut bagian Dalam Eksepsi;
Selengkapnya dikutip masing-masing Petitum Jawaban Termohon
Kasasi I dan Termohon Kasasi II, sebagaimana di bawah ini:
“Dalam Provisi:
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 18 dari 25 hal.Put. Nomor 1009 K/Pdt2016
Menolak peletakan Sita Jaminan terhadap barang-barang milik Para
Tergugat, baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak;
Dalam Pokok Perkara:
1. Menolak Gugatan Penggugat untuk seluruhnya, atau setidak-
tidaknya menyatakan tidak dapat diterima;
2. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara yang
timbul”;
4. Bahwa kemudian, Majelis Hakim Pengadilan Tinggi dalam halaman 33
alinea keempat tanpa tedeng aling-aling (tanpa dasar, without strong
legal ground) kemudian membahas dan memeriksa terkait dengan
kontradiksi antara Posita Gugatan dengan Petitum, yang kemudian
menilai telah terjadi ketidaktertiban dalam beracara dan hal tersebut
mengakibatkan surat gugatan Penggugat/Terbanding menjadi tidak
jelas dan kabur (obscuur libel). Keajaiban ini kemudian bermuara pada
dikabulkannya eksepsi (padahal tidak diajukan) dan menyatakan tidak
perlu memeriksa pokok perkara;
5. Bahwa kekeliruan yang fatal ini menyebabkan ketidakpastian hukum
dalam tatanan Hukum Acara Perdata di Indonesia oleh sebab Majelis
Hakim Pengadilan Tinggi telah dengan sengaja mengabaikan ketentuan
Pasal 189 ayat (3) RBG yang dengan jelas melarangnya. Dengan tidak
adanya permohonan oleh Para Termohon Kasasi mengenai eksepsi
obscuur libel maka sudah jelas putusan Majelis Hakim Pengadilan
Tinggi telah memberikan keputusan terhadap petitum yang tidak
dimohonkan oleh Termohon Kasasi I dan Termohon Kasasi II, sehingga
dengan demikian Majelis Hakim Pengadilan Tinggi telah melanggar
prinsip hukum acara perdata ultra petitum partium yaitu ketentuan Pasal
189 ayat (3) RBG. Untuk itu, berikut dikutip ketentuan Pasal 189 ayat (3)
RBG, sebagai berikut:
“Ia dilarang memberi keputusan tentang hal-hal yang tidak dimohon
atau memberikan lebih dari yang dimohon”;
6. Bahwa Mahkamah Agung Republik Indonesia juga telah memberikan
acuan hukum terhadap kasus serupa yaitu pada Putusan Mahkamah
Agung Nomor 339K/SIP/1969, yang selengkapanya dikutip sebagai
barikut :
“Menimbang bahwa putusan pengadilan negeri pun harus dibatalkan
karena putusannya menyimpang daripada yang dituntut dalam surat
gugat, lagi pula putusan pengadilan negeri adalah lebih dari apa yang
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 19 dari 25 hal.Put. Nomor 1009 K/Pdt2016
dituntut dan lebih menguntungkan pihak tergugat sedang sebenarnya
tidak ada tuntutan apa-apa (rekonvensi) dari padanya”
7. Bahwa Mantan Hakim Agung M. Yahya Harahap dalam bukunya Hukum
Acara Perdata cetakan tahun 2014 terbitan Sinar Grafika pada halaman
801-802 menyatakan jika perbuatan hakim yang merupakan tindakan
ultra petitum tidak dapat dibenarkan atau illegal karena hal tersebut
telah melanggar prinsip the rule of law (the principal of the rule of law),
sehingga apabila putusan mengandung ultra petitum harus dinyatakan
cacat. Oleh karenanya, mohon agar Majelis Hakim yang Mulia dapat
memeriksa kembali mengenai penerapan hukum atas ketentuan Pasal
189 ayat (3) RBG terhadap perkara ini, supaya di bumi Republik
Indonesia yang menjunjung tinggi Negara hukum (rechtstaat) ini dapat
ditegakkan suatu kepastian hukum dan oleh karenanya, Pemohon
Kasasi yang mencari keadilan dapat merasakan adanya suatu
perlindungan hukum terhadap tindakan Termohon Kasasi I dan
Termohon Kasasi II yang sangat merugikan Pemohon Kasasi;
B. Putusan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi telah cacat oleh karena tidak
memuat alasan dan dasar hukum, sehingga melanggar ketentuan Pasal 25
ayat 91) Undang Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan
Kehakiman;
8. Bahwa Pemohon Kasasi menolak secara tegas pertimbangan hukum
Majelis Hakim Pengadilan Tinggi yang terdapat pada alinea keempat
halaman 32 yang bunyinya sebagai berikut:
“Menimbang, bahwa bila melihat kepada peristiwa hukum yang
melandasi munculnya gugatan ini adalah menyangkut tentang jual beli
alat-alat elektronik, dimana pihak Terbanding/Penggugat adalah penjual
dan pihak Pembanding/Tergugat adalah pihak Pembeli. Dengan
demikian ikatan hukum diantar mereka adalah perjanjian yang telah
mereka buat sendiri, dalam hal ini adalah perjanjian yang didasari
unsur kepercayaan diantara mereka, dimana pihak Pembanding/
Tergugat memesan alat-alat elektronik kepada Terbanding/Penggugat,
selanjutnya atas pemesanan mana pihak Terbanding/Penggugat
mengirimkan pesanan Pembanding/Tergugat dan kemudian setelah
alat-alat elektronik itu diterima oleh Pembanding/Tergugat maka
tentunya ia berkewajiban untuk membayar harganya dan hal ini telah
berjalan bertahun-tahun, pembayarannya adalah kemudian yaitu paling
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 20 dari 25 hal.Put. Nomor 1009 K/Pdt2016
lama 60 (enam puluh) hari. Persoalan muncul karena menurut
Terbanding/Penggugat, Pembanding/Tergugat telah tidak melaksanakan
kewajibannya/sangat terlambat dalam membayar harga alat-alat elektronik
yang telah dikirimkan kepadanya”;
9. Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Tinggi telah berasumsi sendiri dengan
menyatakan bahwa hubungan antara Pemohon Kasasi dengan Para
Termohon Kasasi adalah perjanjian yang telah mereka buat sendiri,
dalam hal ini adalah perjanjian yang didasari unsur kepercayaan
diantara mereka, quod non – hal mana ditolak, padahal sebagaimana
yang disampaikan Pemohon Kasasi pada gugatannya, Para Termohon
Kasasi telah melakukan pembelian sejumlah barang dari Pemohon
Kasasi berupa alat-alat pertukangan dan alat-alat listrik dengan sistem
beli putus yang sampai dengan saat diajukannya gugatan tidak dibayar
oleh Para Termohon Kasasi kepada Pemohon Kasasi;
10. Bahwa perdebatan mengenai hubungan hukum ini kemudian berlanjut
kepada hal kewajiban untuk membayar harga barang yang telah
disepakati. Terhadap dalil ini pun, Para Termohon Kasasi tidak dapat
mengajukan satu alat bukti pun yang membuktikan bahwa pembayaran
barang yang dibeli oleh Para Termohon Kasasi digantungkan pada
syarat bahwa pembayaran harga barang yang dibeli Para Termohon
Kasasi dilakukan apabila barang yang dibeli telah laku setelah dijual
kembali oleh Para Termohon Kasasi;
11. Bahkan kemudian, Pemohon Kasasi telah mengajukan bukti-bukti
bertanda P-2 sampai dengan P-20 dan P-2a sampai dengan P-20a dan
oleh karenanya telah jelas dan terbukti dalil-dalil Pemohon Kasasi
mengenai pembayaran harga barang yang dibeli Para Termohon Kasasi
tidak digantungkan pada syarat bahwa pembayaran harga barang yang
dibeli Para Termohon Kasasi baru akan dilakukan apabila barang yang
dibeli telah laku dijual oleh Para Termohon Kasasi;
12. Bahwa tidak adanya suatu perjanjian yang dibuat dan ditandatangani
oleh Pemohon Kasasi dengan Para Termohon Kasasi, maka ketentuan
Pasal 1338 KUHPerdata menjadi tidak berlaku pula, dan oleh
karenanya tidak dapat diasumsikan bahwa hubungan antara mereka
sebagai undang-undang yang mengikat pula. Dan lebih lanjut, oleh
karena tidak ada suatu kesepakatan bersama yang dibuat dalam suatu
bentuk perjanjian maka tidak mengikat pula terhadap Pemohon Kasasi,
sehingga sebagaimana telah diamanatkan oleh Ketentuan Pasal 1340
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 21 dari 25 hal.Put. Nomor 1009 K/Pdt2016
KUHPerdata, maka tidak dapat dianggap bahwa kesepakatan tersebut
merupakan perjanjian antara Pemohon Kasasi dengan Para Termohon
Kasasi;
13. Bahwa sesuai dengan bukti-bukti surat Pemohon Kasasi bertanda P-2
sampai dengan P-20 dan P-2a sampai dengan P-20a, serta P-21, P-21a
dan P-21b serta 2 (dua) orang saksi bernama Bobby Wijaya dan
Hermanto, Pemohon Kasasi telah dapat membuktikan kebenaran dalil-
dalil gugatannya mengenai telah adanya perbuatan melawan hukum
yang telah dilakukan oleh Para Termohon Kasasi yaitu perbuatan Para
Termohon Kasasi yang tidak membayar barang yang telah dibeli dari
Pemohon Kasasi yang mengakibatkan Pemohon Kasasi sebagai
Perusahaan dagang yang kehidupan perusahaannya sangat tergantung
dari kelancaran penjualan barang dagangannya, sehingga mengalami
kerugian;
Perbuatan Para Termohon Kasasi tersebut bertentangan dengan
norma-norma kepatutan serta peraturan perundang-undangan yang
berlaku, khususnya ketentuan Pasal 1513 KUHPerdata, yang
selengkapnya berbunyi:
“Kewajiban utama si pembeli ialah membayar harga pembelian, pada
waktu dan di tempat sebagaimana ditetapkan menurut perjanjian”;
14. Bahwa oleh karenanya, pertimbangan hukum Majelis Hakim Pengadilan
Tinggi tersebut di atas telah salah dalam menerapkan hukum oleh
sebab pertimbangan yang demikian tidak cukup pertimbangan. Hal
tersebut sejalan dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung Nomor 2461
K/Pdt/1984, yang selengkapnya berbunyi:
“Judex Facti dianggap salah menerapkan hukum dan sekaligus putusan
dinyatakan tidak cukup pertimbangan, karena tidak seksama dan rinci
menilai dan mempertimbangkan segala fakta yang ditemukan dalam
proses persidangan”;
15. Bahwa Pemohon Kasasi secara tegas menolak pertimbangan hukum
Majelis Hakim Pengadilan Tinggi dalam putusannya pada halaman 33
alinea kedua yang dikutip sebagai berikut:
“Menimbang Terbanding/Penggugat sebenarnya juga telah
melaksanakan proses gugatan ini dengan memilih jalur wanprestasi
karena sebelum mengajukan gugatan pihak Terbanding/Penggugat
telah melakukan 3 kali teguran/somasi (vide bukti P-21,P-21a,P-21b).
Teguran/somasi adalah suatu jalan yang harus ditempuh pihak
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 22 dari 25 hal.Put. Nomor 1009 K/Pdt2016
kreditur/yang merasa dirugikan untuk menegur pihak lain/debitur agar
melaksanakan kewajibannya, bila debitur tidak juga melaksanakan
kewajibaanya maka ia dinyatakan lalai. Dengan telah adanya suatu
keadaan lalai maka baru pihak Kreditur bisa mengajukan gugatannya”;
16. Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Tinggi telah salah dalam mengartikan
pengertian somasi. Tujuan dari pemberian somasi ini adalah pemberian
kesempatan kepada pihak calon Tergugat untuk berbuat sesuatu atau
menghentikan suatu perbuatan sebagaimana tuntutan pihak Penggugat,
sehingga dengan demikian jelas jika tujuan dari Pemohon Kasasi
mengajukan somasi agar memberikan kesempatan kepada Para
Termohon Kasasi membayar pembelian barang-barang elektronik milik
Pemohon Kasasi, dengan demikian jelas jika Pemohon Kasasi
mesomasi Para Termohon Kasasi bukan berarti Pemohon Kasasi sudah
menempuh jalur wanprestasi, karena dalam perbuatan melawan hukum
juga dapat memberikan somasi;
Dan dapat dipahami juga bahwa baik kemudian akan diajukan gugatan
wanprestasi maupun gugatan perbuatan melawan hukum dapat terlebih
dahulu diawali dengan somasi, yang sifatnya hanya mengingatkan
kepada pihak lawan agar dapat menjalankan kewajiban hukumnya
sebelum upaya hukum gugatan diajukan. Selain itu, somasi tidak dapat
dijadikan acuan untuk menentukan jenis gugatan yang kemudian dapat
ditempuh, sehingga pengajuan somasi tidak dapat dikatakan harus
bermuara pada gugatan wanprestasi saja;
17. Bahwa secara tegas Pemohon Kasasi menolak pertimbangan hukum
dari Majelis Hakim Pengadilan Tinggi pada halaman 33 alinea ketiga,
yang menyatakan jika Pemohon Kasasi mengajukan gugatan perbuatan
melawan hukum adalah suatu yang kekeliruan formil yang nyata,
seharusnya karena telah terjadi ingkar janji, maka gugatannya adalah
wanprestasi, quod non – hal mana ditolak. Akan tetapi, somasi dalam
perbuatan melawan hukum hanya dimaksudkan untuk menentukan
kapan pihak lawan harus melaksanakan kewajiban hukumnya tersebut
dan kemudian, dimaksudkan untuk menghitung kerugian yang menjadi
acuan bahwa kalau yang disampaikan dalam somasi tersebut sebagai
waktu dimulainya perhitungan kerugian akibat telah dilakukannya
perbuatan melawan hukum;
18. Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Tinggi tidak melihat fakta-fakta yang
ada dimana hubungan hukum antara Pemohon Kasasi dengan Para
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 23 dari 25 hal.Put. Nomor 1009 K/Pdt2016
Termohon Kasasi bukan karena adanya perjanjian jual-beli namun
hanya hubungan pembelian barang elektronik secara beli putus atau
cara lepas sehingga dengan demikian dengan tidak adanya perjanjian
maka tidak ada prestasi yang harus dipenuhi, justru perbuatan Para
Termohon Kasasi yang tidak membayar pembelian barang elektronik
tersebut merupakan perbuatan melawan hukum sebagaimana yang
diatur dalam Pasal 1365 KUHPerdata;
19. Bahwa hal tersebut sangat bertentangan dengan hukum yaitu ketentuan
Pasal 25 ayat (1) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang
Kekuasaan Kehakiman, yang berbunyi sebagai berikut:
“Segala putusan pengadilan selain harus memuat alasan dan dasar
putusan tersebut, memuat pula pasal tertentu dari peraturan perundang-
undangan yang bersangkutan atau sumber hukum tak tertulis yang
dijadikan dasar untuk mengadili”,
dengan demikian setiap putusan pengadilan wajib mencantumkan dasar
hukum dalam memberikan putusannya;
20. Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Tinggi dalam pertimbangan hukum
tidak ada memuat alasan dan dasar hukum dalam memberikan putusan
tersebut, sehingga tidak sesuai dan melanggar Pasal 25 ayat (1)
Undang Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman.
Oleh karenanya, Majelis Hakim Agung yang Mulia yang memeriksa dan
memutus perkara a quo harus memeriksa dan memutuskan kembali
penerapan hukumnya demi tercapainya keadilan kepada Pemohon
Kasasi, dengan membatalkan Putusan Pengadilan Tinggi;
Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan tersebut Mahkamah Agung
berpendapat:
Bahwa alasan tersebut tidak dapat dibenarkan, oleh karena Judex Facti
tidak salah menerapkan hukum dengan pertimbangan sebagai berikut:
Bahwa dalam perkara a quo ada pertentangan antara petitum dan
posita. Dalam posita dijelaskan tentang adanya peristiwa jual beli dan tidak
dilaksanakannya pembayaran secara riel atas barang yang sudah dipesan dan
dikirim kepada Tergugat. Penggugat telah mengajukan somasi tetapi tidak
dipedulikan oleh Para Tergugat, lalu Penggugat mengajukan gugatan perbuatan
melawan hukum. Terhadap hal ini terjadi suatu kekeliruan formil, seharusnya
gugatannya adalah gugatan wanprestasi (ingkar janji) bukan perbuatan
melawan hukum;
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 24 dari 25 hal.Put. Nomor 1009 K/Pdt2016
Bahwa alasan kasasi yang lainnya mengenai penilaian hasil pembuktian
yang bersifat penghargaan tentang suatu kenyataan, hal mana tidak dapat
dipertimbangkan dalam pemeriksaan pada tingkat kasasi, karena pemeriksaan
dalam tingkat kasasi hanya berkenaan dengan adanya kesalahan penerapan
hukum, adanya pelanggaran hukum yang berlaku, adanya kelalaian dalam
memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan
yang mengancam kelalaian itu dengan batalnya putusan yang bersangkutan
atau bila Pengadilan tidak berwenang atau melampaui batas wewenangnya
sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 30 Undang-Undang No. 14 Tahun
1985 tentang Mahkamah Agung, sebagaimana telah diubah dengan Undang -
Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang - Undang
Nomor 3 Tahun 2009;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, ternyata
putusan Pengadilan Tinggi Samarinda dalam perkara ini tidak bertentangan
dengan hukum dan/atau undang-undang, maka permohonan kasasi yang
diajukan oleh Pemohon Kasasi PT MULTI MAYAKA tersebut harus ditolak;
Menimbang, bahwa oleh karena permohonan kasasi dari Pemohon
Kasasi ditolak dan Pemohon Kasasi ada di pihak yang kalah, maka Pemohon
Kasasi dihukum untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi ini;
Memperhatikan Undang Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang
Kekuasaan Kehakiman, Undang Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang
Mahkamah Agung sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang
Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang Undang
Nomor 3 Tahun 2009 serta peraturan perundangan lain yang bersangkutan;
M E N G A D I L I:1. Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi PT MULTI MAYAKA
tersebut;
2. Menghukum Pemohon Kasasi/Penggugat/Terbanding untuk membayar
biaya perkara dalam tingkat kasasi ini sejumlah Rp500.000,00 (lima ratus
ribu rupiah);
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim
pada hari Selasa tanggal 26 Juli 2016 oleh Prof. Dr. H. Abdul Manan, S.H.,
S.IP., M.Hum., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung
sebagai Ketua Majelis, Dr. H. Zahrul Rabain, S.H., M.H. dan Maria Anna
Samiyati, S.H., M.H., Hakim-hakim Agung sebagai anggota dan diucapkan
dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis dengan
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 25 dari 25 hal.Put. Nomor 1009 K/Pdt2016
dihadiri Para Hakim Anggota tersebut dan Ayumi Susriani, S.H., M.H., Panitera
Pengganti dan tidak dihadiri oleh para pihak.
Hakim-Hakim Anggota: Ketua Majelis,
ttd./ ttd./
Dr. H. Zahrul Rabain, S.H., M.H. Prof. Dr. H. Abdul Manan, S.H., S.IP., M.Hum.
ttd./
Maria Anna Samiyati, S.H., M.H.
Panitera Pengganti,
ttd./
Ayumi Susriani, S.H., M.H.
Biaya-biaya:1. M e t e r a i…………….. Rp 6.000,002. R e d a k s i…………….. Rp 5.000,003. Administrasi kasasi……….. Rp489.000,00
Jumlah ………………… Rp500.000,00
Untuk SalinanMAHKAMAH AGUNG RI
Atas Nama PaniteraPanitera Muda Perdata
Dr. PRI PAMBUDI TEGUH, S.H., M.H.NIP. 19610313 198803 1 003
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25