37
Rencana Aksi Kegiatan BBTKLPP Surabaya Tahun 2015-2019 DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT BALAI BESAR TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT SURABAYA Jl. Sidoluhur 12, Surabaya Telp. (031)3540189, Fax. (031)3528847, E-mail : [email protected]

DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … fileDIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT BALAI BESAR TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT SURABAYA Jl. Sidoluhur

  • Upload
    phambao

  • View
    255

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … fileDIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT BALAI BESAR TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT SURABAYA Jl. Sidoluhur

Rencana Aksi Kegiatan BBTKLPP Surabaya Tahun 2015-2019

DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT BALAI BESAR TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT SURABAYA

Jl. Sidoluhur 12, Surabaya Telp. (031)3540189, Fax. (031)3528847, E-mail : [email protected]

Page 2: DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … fileDIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT BALAI BESAR TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT SURABAYA Jl. Sidoluhur

i

KATA PENGANTAR

Amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional, bahwa setiap Satuan Kerja menyusun Rencana Aksi Kegiatan

(RAK) periode lima tahun. Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Balai Besar Teknik Kesehatan

Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Surabaya merupakan penjabaran

lebih lanjut dari Rencana Aksi Program (RAP) Pengendalian Penyakit dan Penyehatan

Lingkungan yang berisi pokok-pokok program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

yang dijabarkan dalam bentuk kegiatan indikator target sampai dengan kerangka

pendanaanya.

Revisi Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2015-2019 BBTKLPP Surabaya ini

digunakan sebagai acuan dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan BBTKLPP

Surabaya dalam kurun waktu 2015-2019. Pencapaian sasaran kinerja lima tahun ini

dilaksanakan secara bertahap setiap tahun dalam bentuk Rencana Kerja Tahunan (RKT).

Revisi rencana aksi kegiatan yang telah digunakan selama tahun 2015-2017 ini

dalam pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi perlu dilakukan penyesuaian dengan

dinamika lingkungan internal maupun eksternal organisasi. Dengan dilakukan revisi

diharapkan acuan kinerja dapat lebih operasional dalam melakasanakan perencanaan,

pelaksanaan, pemantauan maupun pengukuran kinerja di tahun yang akan datang.

Kami sadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam dokumen

rencana kinerja jangka menengah ini, maka dari itu kami masih sangat terbuka dalam

menerima masukan yang membangun untuk menyempurnakan dokumen ini.

Semoga penyusunan revisi Rencana Aksi Kegiatan BBTKLPP Surabaya

Tahun 2015-2019 ini mendapatkan Ridha dari Tuhan Yang Maha Esa. Aamiin.

Surabaya, Januari 2018 Kepala BBTKLPP Surabaya

Dr. Hari Santoso, SKM., M.Epid., MH.Kes NIP 195906181983031001

Page 3: DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … fileDIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT BALAI BESAR TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT SURABAYA Jl. Sidoluhur

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii DAFTAR TABEL iii KEPUTUSAN KEPALA BBTKLPP SURABAYA 1 NOMOR HK.02.04/VIII.2/115/2015 TENTANG RENCANA AKSI KEGIATAN BBTKLPP SURABAYA TAHUN 2015-2019 LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 3

1.1 Latar Belakang 3 1.2 Kondisi Umum 7 1.2 Potensi dan Permasalahan 14 1.3 Isu strategis 16

BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS 18 2.1 Visi 18 2.2 Misi 18 2.3 Tujuan 18 2.4 Sasaran Strategis 19

BAB Ill PELAKSANAAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI 21 3.1 Arah Kebijakan 21 3.2 Strategi 21

BAB IV RENCANA KINERJA DAN PENDANAAN KEGIATAN 22 4.1 Rencana Kinerja Kegiatan 2015-2019 22 4.2 Rencana Pendanaan Kegiatan 2015-2019 24

BAB V MONITORING DAN EVALUASI 27

5.1 Pemantauan 27 5.2 Penilaian 27 5.3 Pelaporan 28

BAB VI PENUTUP 30

Page 4: DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … fileDIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT BALAI BESAR TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT SURABAYA Jl. Sidoluhur

iii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Rencana Kinerja Kegiatan 2015-2019 25

Tabel 4.2 Rencana Pendanaan Kegiatan 2015-2019 26

Tabel 4.3 lndikator Kinerja dan Definisi Operasional 27

Page 5: DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … fileDIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT BALAI BESAR TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT SURABAYA Jl. Sidoluhur

Rencana Aksi Kegiatan BBTKLPP Surabaya Tahun 2015-2019 1

KEPUTUSAN KEPALA BALAI BESAR TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT

(BBTKLPP) SURABAYA

NOMOR: HK.02.04/VIll.2/282/2018

TENTANG

REVISI RENCANA AKSI KEGIATAN BALAl BESAR TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT (BBTKLPP) SURABAYA TAHUN 2015 - 2019

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BBTKLPP SURABAYA

Menimbang : Bahwa Rencana Aksi Kegiatan BBTKLPP Surabaya tahun 2015-2019

perlu penyesuaian dan penyempurnaan yang ditetapkan dengan

Keputusan Kepala BBTKLPP Surabaya.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional;

2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

3. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015- 2019;

4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 374/Menkes/SKN/2009 tentang

Sistem Kesehatan Nasional;

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 90 Tahun 2010

tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian

Negara Lembaga;

6. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 2349/Menkes/Per/Xl/2011

tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Bidang

Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit.

Page 6: DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … fileDIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT BALAI BESAR TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT SURABAYA Jl. Sidoluhur

Revisi Rencana Aksi Kegiatan BBTKLPP Surabaya Tahun 2015-2019 2

MEMUTUSKAN : Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA BALAl BESAR TEKNIK KESEHATAN

LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT (BBTKLPP) SURABAYA TENTANG REVISI RENCANA AKSI KEGIATAN BALAl BESAR TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT TAHUN 2015-2019

KESATU : Revisi Rencana Aksi Kegiatan BBTKLPP Surabaya Tahun 2015-2019

merupakan Dokumen Perencanaan Program BBTKLPP Surabaya

selama lima tahun yang berisikan tentang upaya yang akan dilakukan

BBTKLPP Surabaya untuk mencapai indikator program dan kegiatan

yang telah ditetapkan dalam kurun waktu 5 tahun (2015-2019).

KE DUA : Revisi Rencana Aksi Kegiatan BBTKLPP Surabaya Tahun 2015-2019

digunakan sebagai salah satu pedoman bagi seluruh Bidang/Bagian

pelaksana program dan kegiatan BBTKLPP Surabaya

KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila

dikemudian hari terdapat kakeliruan akan dilakukan perbaikan

seperlunya.

Ditetapkan di : Surabaya Pada tanggal : Januari 2018 Kepala

Dr. Hari Santoso, SKM., M.Epid., MH.Kes NIP 195906181983031001

Page 7: DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … fileDIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT BALAI BESAR TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT SURABAYA Jl. Sidoluhur

Revisi Rencana Aksi Kegiatan BBTKLPP Surabaya Tahun 2015-2019 3

LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA BBTKLPP SURABAYA NOMOR: HK.02.04/VIII.2/282/2018 TENTANG REVISI RENCANA AKSI KEGIATAN BBTKLPP SURABAYA TAHUN 2015 - 2019

REVISI RENCANA AKSI KEGIATAN BALAI BESAR TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT (BBTKLPP) SURABAYA

TAHUN 2015 – 2019

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional yang

secara berkelanjutan dilaksanakan demi terwujudnya kualitas hidup manusia Indonesia yang

tinggi, maju, dan sejahtera menuju Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian

berlandaskan gotong royong.

Sejalan dengan era dan pentahapan pembangunan serta dinamika situasi kondisi

lingkungan strategis, maka upaya dan program-program serta kegiatan pembangunan bidang

kesehatan senantiasa berkembang sesuai dengan perkembangan kependudukan,

epidemiologi, ilmu pengetahuan dan teknologi, gaya hidup serta kondisi lingkungan hidupnya.

Arah pembangunan kesehatan juga semakin didorong untuk mampu mendukung

upaya perkuatan ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan bahkan kehidupan politik

yang sangat dinamis, mengingat kesehatan merupakan salah satu hak azasi manusia yang

dijamin dalam peraturan perundangan manupun konvensi internasional.Untuk itu berbagai

program telah dikembangkan dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan

secara bertahap, baik dalam jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.

Dalam periode pembangunan nasional jangka menengah 2015-2019 sebagai

kelanjutan dari pembangunan jangka menengah 2010-2014, maka di bidang kesehatan telah

disusun rencana strategis pembangunan kesehatan jangka menengah tahun 2015-2019

sebagai bagian pembangunan nasional jangka menengah 2015-2019 sebagaimana

ditetapkan dalam peraturan Presiden Nomor 2 tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, dan ditetapkan dalam Keputusan Menteri

Page 8: DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … fileDIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT BALAI BESAR TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT SURABAYA Jl. Sidoluhur

Revisi Rencana Aksi Kegiatan BBTKLPP Surabaya Tahun 2015-2019 4

Kesehatan Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian

Kesehatan Tahun 2015-2019.

Rencana Strategis Pembangunan Bidang Kesehatan ini antara lain memuat arah

kebijakan, strategi, tujuan dan sasaran serta program-program dan tata cara

penyelenggaraan, pemantauan dan penilaian yang dilengkapi dengan indikator kinerja yang

merupakan bentuk dari akuntabilitas kinerja Kementerian Kesehatan.

Salah satu program dalam lingkup pembangunan kesehatan adalah Program

Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Arah kebijakan program ini adalah

meningkatkan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan melalui :

1. peningkatan surveilans epidemiologi faktor risiko dan penyakit;

2. peningkatan upaya preventif dan promotif termasuk pencegahan kasus baru penyakit

dalam pengendalian penyakit menular terutama TB, HIV dan malaria dan tidak menular;

3. Pelayanan kesehatan jiwa;

4. Pencegahan dan penanggulangan kejadian luar biasa/ wabah;

5. Peningkatan mutu kesehatan lingkungan;

6. Penatalaksanaan kasus dan pemutusan rantai penularan;

7. Peningkatan pengendalian dan promosi penurunan faktor risiko biologi (khususnya darah

tinggi, diabetes, obesitas), perilaku (khususnya konsumi buah dan sayur, aktifitas fisik,

merokok, alkohol) dan lingkungan

8. Peningkatan pemanfaatan teknologi tepat guna untuk pengendalian penyakit dan

penyehatan lingkungan

9. Peningkatan kesehatan lingkungan dan akses terhadap air minum dan sanitasi yang

layak dan perilaku hygiene; Pemberdayaan dan peningkatan peran swasta dan

masyarakat dalam pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan

Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit Menular

(BBTKLPP) Surabaya merupakan Unit Pelaksana Teknis Kementerian Kesehatan yang

berada dan bertanggungjawab kepada Direktur Jenderal PP & PL ditetapkan dengan

Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 2349/MENKES/PER/XI/2011tentang Organisasi dan

Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian

Penyakit.

BBTKLPP Surabaya mempunyai tugas melaksanakan surveilans epidemiologi, kajian

dan penapisan teknologi, laboratorium rujukan, kendali mutu, kalibrasi, pendidikan dan

Page 9: DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … fileDIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT BALAI BESAR TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT SURABAYA Jl. Sidoluhur

Revisi Rencana Aksi Kegiatan BBTKLPP Surabaya Tahun 2015-2019 5

pelatihan, pengembangan model dan teknologi tepat guna, kewaspadaan dini, dan

penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) di bidang pengendalian penyakit dan kesehatan

lingkungan serta kesehatan matra. Dalam melaksanakan tugasnya BBTKLPP

menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan surveilans epidemiologi;

b. pelaksanaan analisis dampak kesehatan lingkungan (ADKL);

c. pelaksanaan laboratorium rujukan;

d. pelaksanaan pengembangan model dan teknologi tepat guna;

e. pelaksanaan uji kendali mutu dan kalibrasi;

f. pelaksanaan penilaian dan respon cepat, kewaspadaan dini dan penanggulangan

KLB/wabah dan bencana;

g. pelaksanaan surveilans faktor risiko penyakit tidak menular;

h. pelaksanaan pendidikan dan pelatihan;

i. pelaksanaan kajian dan pengembangan teknologi pengendalian penyakit, kesehatan

lingkungan dan kesehatan matra; dan

j. pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan BBTKLPP.

Guna mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut diatas BBTKLPP Surabaya

dilengkapi dengan Instalasi Pelayanan Teknik, Pendidikan dan Pelatihan Teknis;

Media Informasi, Kehumasan, dan Perpustakaan; Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Perkantoran, Pengamatan Pes dan Zoonosis Lainnya; Bioteknologi Media Lingkungan dan

Biomarker; Pengembangan Metode, Kendali Mutu, dan Kalibrasi; Teknologi Pengendalian

Penyakit dan Penyehatan Lingkungan; Teknologi Pengendalian Vektor & Binatang Percobaan;

Pengembangan Teknologi Media dan Reagensia; Pengembangan Teknologi Tepat Guna;

Pemeliharaan Sarana Laboratorium; Kimia Fisika Media Air; Kimia Fisika Limbah Cair;Kimia

Fisika Media Udara; Kimia Fisika Padatan, Material dan Biomarker;

Biologi Media Lingkungan & Biomarker.

Rencana Aksi Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (PP&PL)

pada BBTKLPP Surabaya merupakan bagian integral dari Program Pengendalian Penyakit

dan Penyehatan Lingkungan secara nasional yang secara teknis menjadi tanggung jawab

Direktorat Jenderal PP dan PL.

Rencana Aksi Program PP dan PL pada BBTKLPP Surabaya merupakan dokumen

perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat pokok-pokok kegiatan BBTKLPP Surabaya

yang akan dilaksanakan pada periode waktu 2015-2019. Pola pendekatan dalam pelaksanaan

Page 10: DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … fileDIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT BALAI BESAR TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT SURABAYA Jl. Sidoluhur

Revisi Rencana Aksi Kegiatan BBTKLPP Surabaya Tahun 2015-2019 6

kegiatan pokok dalam rencana aksi ini adalah Menjalin dan Meningkatkan Jejaring Kerja dan

Kemitraan, Memperkuat Kinerja Surveilans Berbasis Laboratorium, Meningkatkan

Kemampuan Dalam Rancang Bangun Model dan Teknologi Tepat Guna serta Memperkuat

Daerah Melalui Rujukan, Uji Kendali Mutu, Kalibrasi serta Pendampingan Berbagai Kinerja

Teknis Laboratorium untuk mendukung jejaring pelaksanaan Surveilans Epidemiologi.

Rencana Aksi BBTKLPP Surabaya 2015-2019 dilandasi oleh tugas dan fungsi

berdasarkan organisasi dan tata kerja BBTKLPP Surabaya dalam mencapai sasaran prioritas

pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan melalui Peningkatan Surveilans

Epidemiologi, Peningkatan kemampuan Analisis Perencanaan dan Evaluasi Dampak

Kesehatan Lingkungan serta Faktor Risiko Penyakit, dan Peningkatan Kemampuan Kinerja

Teknologi dan Laboratorium.

Prioritas nasional pembangunan kesehatan sebagaimana telah ditetapkan dalam

RPJMN tahun 2015-2019 yaitu penurunan Angka Kematian Ibu, penurunan Angka Kematian

Bayi, pencapaian target JKN pada 40% penduduk berpendapatan terbawah, eliminasi penyakit

tropis yang terabaikan (neglected tropical diseases), pencegahan dan pengendalian penyakit

menular, penurunan faktor risiko penyakit tidak menular, dan penguatan sistem kesehatan

yang terdiri dari: pemenuhan sarana prasarana kesehatan, pemenuhan obat, pemenuhan

tenaga kesehatan.

Tahun 2018 dan 2019 merupakan sumberdaya waktu yang ada sebelum berakhirnya

periode RPJMN 2015-2019, untuk itu dilakukan upaya percepatan pencapaian target melalui

penguatan kebijakan money follow programs, khususnya pencapaian target indikator yang

menjadi sasaran pembangunan kesehatan. Sasaran pembangunan kesehatan yang menjadi

tanggung Ditjen P2P adalah menurunnya angka penyakit menular dan tidak menular yang

ditandai dengan delapan indikator yaitu: prevalensi HIV, prevalensi Tuberkulosis, jumlah

kabupaten/kota dengan eliminasi malaria, jumlah provinsi dengan eliminasi kusta, jumlah

kabupaten/kota dengan eliminasi Filariasis, prevalensi merokok pada usia ≤ 18 tahun,

prevalensi tekanan darah tinggi, dan Prevalensi obesitas pada penduduk usia 18+ tahun

Untuk memastikan tercapainya sasaran pembangunan dalam pencegahan dan

pengendalian penyakit, telah dirumuskan tiga kegiatan prioritas yang dilaksanakan melalui

lima proyek prioritas nasional. Tiga kegiatan prioritas tersebut adalah : Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit Menular, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, dan

Surveilans, Imunisasi, Penyakit dan Karantina Kesehatan. Ketiga kegiatan tersebut

dilaksanakan melakui lima proyek prioritas yatiu: 1) pencegahan dan pengendalian TB dan

Page 11: DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … fileDIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT BALAI BESAR TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT SURABAYA Jl. Sidoluhur

Revisi Rencana Aksi Kegiatan BBTKLPP Surabaya Tahun 2015-2019 7

HIV/AIDS, 2) pengendalian malaria, 3) pengendalian penyakit tropis terabaikan (neglected

tropical diseases), 4) pengendalian faktor risiko penyakit tidak menular, dan 5) peningkatan

cakupan imunisasi dasar lengkap

Sebagai unit pelaksana teknis dibawah Direktorat Jenderal Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit, maka dalam sisa waktu yang tersedia yaitu tahun anggaran

2018-2019 BBTKLPP Surabaya berperan aktif dalam mendukung upaya percepatan

pencapaian target indikator Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit sesuai dengan

kapasitas serta tugas dan fungsi yang diemban. Oleh karena itu BBTKLPP Surabaya perlu

melakukan penyesuaian Rencana Aksi Kegiatan tahun 2015-2019 sebagai acuan dalam

perencanaan dan pelaksanaan kegiatan di tahun anggaran 2018-2019.

1.2 Kondisi Umum BBTKLPP Surabaya memiliki wilayah layanan 4 (empat) provinsi yaitu Jawa Timur,

Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Provinsi Jawa Timur memiliki luas

wilayah 47.799,75 km2 dan terdiri dari 29 kabupaten, 9 kota, 666 kecamatan, 777 kelurahan,

7.724 desa. Luas wilayah Provinsi Bali seluas 5.780,06 km2 dan terdiri dari 8 kabupaten,

1 kota, 57 kecamatan, 80 kelurahan, 636 desa. Provinsi Nusa Tenggara Barat memiliki luas

wilayah 18.572,32 km2 dan terdiri dari 8 kabupaten, 2 kota, 116 kecamatan, 142 kelurahan,

995 desa. Luas wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur seluas 48.718,10 km2 dan terdiri dari

21 kabupaten, 1 kota, 309 kecamatan, 327 kelurahan, 3.026 desa.

Jumlah penduduk Provinsi Jawa Timur pada tahun 2017 sebesar 39.292.972 orang

yang terdiri dari 19.397.878 laki-laki dan 19.895.094 wanita, 2.870.423 balita, 4.405.270

penduduk miskin. Pada tahun 2017 jumlah penduduk Provinsi Bali sebesar 4.246.528 orang

yang terdiri dari 2.138.451 laki-laki dan 2.108.077 wanita, 324.257 balita, 176.480 penduduk

miskin. Jumlah penduduk Provinsi Nusa Tenggara Barat pada tahun 2017 sebesar 4.955.578

orang yang terdiri dari 2.405.080 laki-laki dan 2.550.498 wanita, 501.136 balita, 748.120

penduduk miskin. Pada tahun 2017 jumlah penduduk Provinsi Nusa Tenggara Timur sebesar

5.287.302 orang yang terdiri dari 2.619.181 laki-laki dan 2.668.121 wanita, 632.639 balita,

1.134.740 penduduk miskin.

Page 12: DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … fileDIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT BALAI BESAR TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT SURABAYA Jl. Sidoluhur

Revisi Rencana Aksi Kegiatan BBTKLPP Surabaya Tahun 2015-2019 8

Kejadian penyakit tuberculosa pada tahun 2017 di Jawa Timur

TB LAKI WANITA JUMLAH 16 Jawa Timur 27.205 21.118 48.323 17 Bali 2.019 1.238 3.257 18 Nusa Tenggara Barat 3.426 2.434 5.860 19 Nusa Tenggara Timur 3.053 2.297 5.350

TB BTA (+) LAKI WANITA JUMLAH 16 Jawa Timur 13.305 9.280 22.585 17 Bali 991 551 1.542 18 Nusa Tenggara Barat 2.216 1.498 3.714 19 Nusa Tenggara Timur 1.635 1.207 2.842

TB 0 - 14 15 - 24 25 - 34 35 - 44 45 - 54 55 - 64 ≥ 65 Total L P L P L P L P L P L P L P L P T

16 Jawa Timur 1.598 1.453 3.169 3.620 3.564 3.420 4.315 3.443 5.598 4.122 5.356 3.173 3.605 1.887 27.205 21.118 48.323 17 Bali 107 88 228 180 397 269 375 228 357 206 288 143 267 124 2.019 1.238 3.257 18 Nusa Tenggara

Barat 113 132 400 410 552 430 585 416 674 456 631 376 471 214 3.426 2.434 5.860

19 Nusa Tenggara Timur

196 177 452 432 552 460 446 330 500 347 482 309 425 242 3.053 2.297 5.350

TB BTA ( +) 0 - 14 15 - 24 25 - 34 35 - 44 45 - 54 55 - 64 ≥ 65 Total L P L P L P L P L P L P L P L P T

16 Jawa Timur 93 115 1.434 1.504 1.811 1.442 2.366 1.658 3.113 2.161 2.863 1.629 1.625 771 13.305 9.280 22.585 17 Bali 2 7 106 82 195 131 211 108 190 104 158 63 129 56 991 551 1.542 18 Nusa Tenggara

Barat 29 29 241 253 362 265 418 261 480 322 397 239 289 129 2.216 1.498 3.714

19 Nusa Tenggara Timur

24 32 253 256 321 264 270 187 306 203 261 164 200 101 1.635 1.207 2.842

TB JML KASUS SEMBUH PENGOBATAN LENGKAP KEBERHASILAN 16 Jawa Timur 49.589 46,77 53,23 44.286 17 Bali 3.129 45,12 54,88 2.728 18 Nusa Tenggara Barat 5.997 64,36 35,64 3.687 19 Nusa Tenggara Timur 6.359 55,26 44,74 4.122

TB BTA (+) JML KASUS SEMBUH PENGOBATAN LENGKAP KEBERHASILAN 16 Jawa Timur 23.696 19.877 1.434 21.311 17 Bali 1.557 1.140 241 1.381 18 Nusa Tenggara Barat 3.910 2.307 166 2.473 19 Nusa Tenggara Timur 3.636 2.224 221 2.445

dan 79 kab/kota dengan berbagai variasi dan dinamika kependudukan, epidemiologi,

kondisi lingkungan dan geografi.

Secara bertahap BBTKLPP Surabaya telah melakukan berbagai upaya agar

pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dapat terlaksana secara optimal dan mampu

menjalankan peran sebagai “Regional center of excellent” dalam surveilans epidemiologi

berbasis laboratorium, dan diharapkan mampu mendukung serta mepercepat pencapaian

sasaran Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.

Page 13: DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … fileDIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT BALAI BESAR TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT SURABAYA Jl. Sidoluhur

Revisi Rencana Aksi Kegiatan BBTKLPP Surabaya Tahun 2015-2019 9

Gambaran kondisi umum kinerja BBBTKLPP Surabaya dalam kurun waktu tahun

2010 - 2014 berdasarkan hasil evaluasi dan laporan akuntabilitas sebagai berikut :

Investigasi dan penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) pada kurun waktu 2010 -

2014 berkisar antara 17 – 31 kejadian baik penyakit maupun bencana baik alam maupun

buatan manusia. KLB yang dominan terjadi untuk penyakit antara lain hepatitis dan

leptospirosis, sementara untuk bencana yaitu gunung meletus dan banjir.

Dalam rangka peningkatan kewaspadaan dini terhadap situasi matra seperti

menghadapi perayaan hari besar agama, penyelenggaraan kesehatan haji, dan momen

situasi khusus lainnya seperti bencana alam, telah dilakukan upaya sistem kewaspadaan dini

terhadap kejadian penyakit potensial wabah maupun identifikasi faktor risiko penyakit tidak

menular. Secara umum diperoleh gambaran bahwa potensi risiko kesehatan masyarakat

masih sangat besar, hasil pemantauan terhadap makanan / minuman masih menemukan

ditemukan adanya bakteri E.coli, Staphilococcus, salmonela yang bisa berpotensi

menimbulkan KLB keracunan, penyakit menular. Sementara itu hasil identifikasi faktor risio

penyakit tidak menular yang dilakukan pada sopir dan awak bus menemukan kandungan

alkohol dan amphetamin, hiperglikemi dan hipertensi yang bisa menimbulkan gangguan dan

kecelakaan akibat faktor manusia.

Dalam rangka pengendalian penyakit Penyakit Tidak Menular, BBTKLPP Surabaya

melakukan Advokasi dan Fasilitasi SE guna perluasan Kawasan Tanpa Rokok pada 6 lokasi.

Hasil kesepakatan mendapatkan upaya pengembangan kebijakan dan strategi KTR perlu

dilakukan melalui diseminasi dan advokasi guna menggalang komitmen bersama dalam

pembentukan regulasi KTR serta pelaksanaan monitoring dan evaluasi KTR secara lintas

program dan lintas sektor.

Sebagai bentuk kewaspadaan dini terhadap malaria dilakukan pengamatan faktor

risiko penularan malaria di Kabupaten Banyuwangi.Hasil pengamatan mendapatkan

vulnerabilitas dan reliabilitas yang tinggi terhadap malaria.Vektor tersangka malaria adalah

An.subpictus dan An.vagus.Faktor risiko potensial penularan malaria sulit

dikendalikan.Tempat perindukan nyamuk berupa lagoon banyak ditemukan, kepadatan vektor

cukup tinggi, umur relative populasi nyamuk cukup untuk mendukung perkembangan

sporozoit, mobilitas penduduk sangat tinggi, kebiasaan keluar pada malam hari, tidak

menggunakan kelambu waktu tidur dan repellent.

Page 14: DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … fileDIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT BALAI BESAR TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT SURABAYA Jl. Sidoluhur

Revisi Rencana Aksi Kegiatan BBTKLPP Surabaya Tahun 2015-2019 10

Risiko terhadap timbulnya penyakit pes di Provinsi Jawa Timur masih cukup tinggi.

Upaya yang dilakukan BBTKLPP Surabaya dala pengendalian risiko penularan penyakit pes

yaitu dengan melakukan surveilan rutin human dan vektor, upaya assessment serta dukungan

laboratorium, pemetaan faktor risko pes, pengendalian vektor pinjal menurunkan indek pinjal

melalui metode dustlon. Hasil pengamatan terhadap vektor dan binatang reservoir pada

wilayah terancam dan fokus penyakit pes di Kab Pasuruan menunjukkan gambaran yang

fluktuatif. Sedangkan hasil surveilans tidak ditemukan adanya suspek. Tahun 2012 BBTKLPP

Surabaya melakukan pemetaan terhadap penyakit pes di Kabupaten Probolinggo, Kabupaten

Situbondo, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Jember, Kabupaten Lumajang, Kabupaten

Malang dan Wilayah Khusus TNI (Lanud Abdul Rahman Saleh TNI AU di Malang, Puslatpur

TNI AD di Asembagus Situbondo, Puslatpur Marinir TNI AL di Grati Pasuruan). Hasil kegiatan

mendapatkan hasil serologi positif pada tikus serta adanya indek pinjal yang tinggi di Rumdin

Puslatpur Marinir TNI AL di Grati Pasuruan.Kegiatan kemudian ditindaklanjuti dengan

pengendalian terhadap vektor dengan melakukan duslon.

Seperti diketahui, penyakit DBD merupakan penyakit menular potensial wabah dan

telah berjangkit di seluruh kab/kota. Dalam rangka pengendalian penyakit DBD dilakukan

Akselerasi surveilans epidemiologi Biomolekuler virus Dengue pada tahun 2014 dan

mendapatkan analisis serotype dari 30 kabupaten yang bisa diidentifikasi 13 kabupaten.

Beberapa penyakit menular endemik yang terjadi di wilayah kerja BBTKLPP Surabaya

belum dapat dikaji potensi faktor risiko dan pola penyebarannya mengingat keterbatasan

sumber daya dan belum optimalnya dukungan peralatan esensial yang dibutuhkan.

Demikian pula beberapa penyakit menular yang menjadi perhatian masyarakat dunia

seperti JE, rabies, legionellosis dan leptospirsis belum dapat dilakukan pengamatan maupun

pengujian karena keterbatasan sumber daya dan ketersediaan bahan serta peralatan

laboratorium.

Guna mengantisipasi dan memberikan masukan pertimbangan terhadap upaya

rencana dan evaluasi pembangunan daerah telah dilakukan kajian untuk memperoleh

gambaran terhadap kualitas media lingkungan yang dapat berperan sebagai faktor risiko atau

potensi timbulnya pencemaran yang dapat berdampak terhadap kesehatan.

Pada tahun 2014 telah dilakukan Kajian Kualitas Air Minum PDAM dan Air Minum Isi

Ulang pada 18 kabupaten/kota di wailayah layanan BBTKLPP Surabaya. Hasil analisis

memberikan gambaran potensi pencemaran dan faktor risiko terhadap kemungkinan

Page 15: DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … fileDIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT BALAI BESAR TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT SURABAYA Jl. Sidoluhur

Revisi Rencana Aksi Kegiatan BBTKLPP Surabaya Tahun 2015-2019 11

penyebaran penyakit khususnya penyakit bawaan air sangat besar. Berdasarkan Permenkes

No. 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum dari 154 contoh uji PDAM

sebanyak 72,7% tidak memenuhi syarat mikrobiologi, sedangkan untuk uji Air Minum Isi Ulang

dari 86 contoh uji sebanyak 53,5% tidak memenuhi syarat mikrobiologi.

Analisis terhadap DAS Brantas yang merupakan sumber air baku air minum/ air bersih

memberikan gambaran bahwa adanya bakteri Koliform dan Koli Tinja. yang melebihi baku

mutu. Hal ini menunjukkan potensi pencemaran dan faktor risiko terhadap kemungkinan

penyebaran penyakit khususnya penyakit bawaan air.

Untuk mendukung pencapaian target MDGs Tahun 2015 yaitu tercapainya sasaran

air minum yang layak sebesar 68,87% serta prioritas Rencana Aksi bidang kesehatan yang

termaktub dalam RPJMN 2010 – 2014 yaitu dititik beratkan antara lain pada perbaikan

lingkungan dengan perluasan penyediaan air bersih serta pengurangan wilayah kumuh.

BBTKLPP Surabaya mengimplementasikan strategi pendekatan dalam Program

Pembangunan TTG Perluasan Akses Air Minum (PAAM) sebanyak 16 unit dalam 2 (dua) opsi

kegiatan yaitu Rencana Pengamanan Air Minum (RPAM) di Perdesaan sebanyak 3 unit yaitu

di Kabupaten Manggarai (1 unit), Timor Tengah Utara (1 unit), Flores Timur (1 unit) dan

Pengolahan Air Siap Minum (PASM) sebanyak 13 unit di di Kabupaten Alor (5 unit), Manggarai

Barat (3 unit), Belu (3 unit), Sumenep (2 unit)

Sesuai dengan perkembangan tugas pokok fungsi dan peran BBTKLPP, maka fokus

utama BBTKLPP diarahkan agar mampu melaksanakan surveilans berbasis laboratorium.

Untuk itu dikembangkan instalasi laboratorium yang mampu mendukung pengujian dan

analisis terhadap faktor risiko, penyebab, virulensi, mutasi maupun efektivitas dan

resistensi.Disamping itu untuk menjamin kualitas uji dalam penyelenggaraan laboratorium,

dilakukan uji kendali mutu dan kalibrasi secara berkala dan pemeliharaan binatang percobaan.

Sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku, dalam

penyelenggaraan Laboratorium perlu memperoleh Sertifikasi dan Akreditasi dari Badan atau

Instansi yang berwenang. Pada tahun 2009, BBTKLPP Surabaya telah memperoleh

perpanjangan Akreditasi Laboratorium Pengujian yang ditetapkan oleh Komite Akreditasi

Nasional Nomor : LP 241 IDN. Demikian pula BBTKLPP Surabaya juga telah ditetapkan

sebagai Laboratorium Lingkungan oleh Gubernur Jawa Timur Nomor 188/2005.

Kinerja Laboratorium pada BBTKLPP Surabaya juga memberikan pelayanan

terhadap berbagai instansi baik Pemerintah maupun Swasta serta Masyarakat, sebagai bentuk

Page 16: DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … fileDIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT BALAI BESAR TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT SURABAYA Jl. Sidoluhur

Revisi Rencana Aksi Kegiatan BBTKLPP Surabaya Tahun 2015-2019 12

pelayanan publik, dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku BBTKLPP Surabaya diberikan

kewenangan untuk melakukan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) berdasarkan

Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 2009.

Sebagai bagian penting dari hasil analisis laboratorium untuk memberikan solusi

terhadap permasalahan dalam pengendalian faktor risiko dilakukan kegiatan untuk

pengembangan model rancang bangun dan penapisan Teknologi Tepat Guna.

Dalam menjalankan fungsi rujukan BBTKLPP Surabaya juga melakukan dengan

Teknis dan pendampingan melalui Jejaring Kerja dan Kemitraan dengan Laboratorium daerah

baik dalam lingkup kesehatan maupun lingkungan hidup..

Pada tahun 2014, kinerja instalasi Laboratorium BBTKLPP Surabaya, dalam

mendukung peningkatan Surveilans Epidemiologi terhadap faktor risiko dan penyebab

penyakit telah melakukan pengujian terhadap air minum, air bersih, air badan air, air limbah,

tanah, makanan, minuman, vektor, biomarker, udara dan kebisingan. Jumlah contoh uji yang

diperiksa sebanyak 25730.

Di samping itu untuk menjamin kualitas uji dalam penyelenggaraan laboratorium,

dilakukan kegiatan pengendalian mutu hasil pengujian secara berkala terhadap parameter

media lingkungan sebanyak 203 kali dan dilakukan 378 kali kalibrasi terhadap berbagai jenis

alat. Kegiatan uji laboratorium perlu didukung penyediaan media, reagensia serta binatang

percobaan, dengan hasil 173 jenis media, 467 jenis reagensia, dan 5 jenis hewan percobaan.

Untuk memperoleh perpanjangan Akreditasi Laboratorium Pengujian yang ditetapkan

oleh Komite Akreditasi Nasional Nomor : LP 241 IDN. BBTKLPP Surabaya telah melakukan

beberapa kegiatan untuk mempertahankan status akreditasi yang meliputi pengembangan

metode pengujian, Audit Internal, Kaji Ulang Manajemen, Uji Profisiensi, Uji Kendali Mutu

Internal, Kalibrasi Peralatan, Sertifikasi Personil.

Untuk meningkatkan kemampuan daerah dalam kualitas kinerja laboratorium telah

dilakukan pendampingan dan bimbingan teknis terhadap 18 (delapan belas) laboratorium

kesehatan daerah, Provinsi Jawa Timur terdiri dari 6 Kabupaten yaitu Sumenep, Ponorogo,

Banyuwangi, Bondowoso, Probolinggo, Gresik; Provinsi Bali 3 Kabupaten yaitu Bangli,

Klungkung, Karangasem; Provinsi Nusa Tenggara Timur 4 Kabupaten yaitu Lombok Timur,

Lombok Tengah, Lombok Utara; Bima; dan Provinsi Nusa Tenggara Timur 5 kabupaten yaitu

Alor, Ende, Timor Tengah Selatan, Kota Kupang, Manggarai.

Page 17: DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … fileDIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT BALAI BESAR TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT SURABAYA Jl. Sidoluhur

Revisi Rencana Aksi Kegiatan BBTKLPP Surabaya Tahun 2015-2019 13

Sebagai tindak lanjut hasil kajian dan hasil analisis laboratorium dilakukan

pengembangan model dan rancang bangun Teknologi Tepat Guna. Pada tahun 2014 terdapat

10 teknologi tepat guna dan 19 model teknologi tepat guna antara lain berupa handsanitizer

sirih, handsanitizer bunga rosella, sabun cuci tangan ekstrak sirih, rapid test Parameter Klorida

(indikator Ortotolidin), rapid test Parameter Klorida (indikator DPD Sulfat), rapid test parameter

Besi (Fe), rapid test parameter Nitrit, pengembangan media Cromocolt, repelent tembakau,

produksi masal/Pameran STBM (Sirih dan Lerak), solar sel di BBTKLPP Surabaya dan di Gili

Iyang.

Sebagai dukungan administrasi dan managemen terhadap dukungan teknis dalam

lingkup tugas BBTKLPP Surabaya telah dilakukan perekrutan tenaga baru melalui formasi

CPNS, tenaga paruh waktu, pelatihan teknis dan managemen, penyediaan bahan dan

pengadaan serta penggantian peralatan essensial serta pemeliharaan sarana operasional dan

penunjang.

Guna meningkatkan komunikasi komunikasi dan kemitraan dengan mitra kerja telah

dilakukan diseminasi infornasi melalui newletter, Update Data dan Informasi di Website, Media

Teropong (Metro) dan leaflet tentang pelayanan umum, pelatihan teknis dan jenis Teknologi

Tepat Guna yang telah dikembangkan.

Untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia pada tahun 2014 telah dilakukan

perekrutan melalui formasi CPNS sebanyak 2 (dua) tenaga teknis maupun administrasi serta

14 (empat belas) tenaga paruh waktu.

Sedangkan untuk meningkatkan ketrampilan dan kemampuan teknis dan managemen

telah dilatih 9 tenaga teknis dan administrasi untuk mengikuti pelatihan di bidang teknis dan

managemen yang relevan.Sesuai dengan fungsinya, pada tahun 2014, BBTKLPP Surabaya

juga menyelenggarakan pelatihan teknis, magang, praktek kerja lapangan, dan in house

training denga jumlah peserta 255 orang.

Pada tahun 2014 BBTKLPP Surabaya memiliki aset bergerak Rp. 41.488794.733,

aset tidak bergerak Rp.12.538.067.505, dan asset tetap lainnya Rp.63.342.787, namun kondisi

beberapa peralatan essensial laboratorium memerlukan penggantian baik dari segi teknologi

maupun masa berlakunya.

Berdasarkan uraian kondisi umum di atas maka BBTKLPP Surabaya memandang

perlu untuk semakin meningkatkan, mengembangkan dan memantapkan peran sebagai

satuan kerja untuk menyelenggarakan surveilans epidemiologi berbasis laboratorium dengan

Page 18: DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … fileDIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT BALAI BESAR TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT SURABAYA Jl. Sidoluhur

Revisi Rencana Aksi Kegiatan BBTKLPP Surabaya Tahun 2015-2019 14

memperkuat jejaring kerja dan kemitraan, meningkatkan profesionalisme SDM, kemampuan

respon cepat, kemampuan rancang bangun Teknologi Tepat Guna melengkapi peralatan

essensial, pemenuhan bahan dan dukungan sarana operasional serta pendekatan-

pendekatan berdasarkan kebijakan lokal, regional maupun nasional berdasarkan ketentuan

peraturan perundangan yang berlaku.

1.3 Potensi dan Permasalahan Secara bertahap BBTKLPP Surabaya telah melakukan berbagai upaya agar

pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dapat terlaksana secara optimal dan mampu

menjalankan peran sebagai “ Regional center of excellent” dalam surveilans epidemiologi

berbasis laboratorium, dan diharapkan mampu mendukung serta mepercepat pencapaian

sasaran Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.

Hasil dan luaran dari kinerja BTKLPP Surabaya yang dapat langsung dinikmati oleh

masyarakat adalah peralatan teknologi tepat guna untuk kebutuhan air bersih/air minum,

peningkatan sanitasi lingkungan melalui dekontaminasi, desinfeksi, dan pengendalian vektor

penyakit. Sedangkan untuk instansi terkait maupun mitra kerja lainnya BBTKLPP Surabaya,

telah menyampaikan rekomendasi yang terkait dengan upaya untuk peningkatan kualitas

kesehatan lingkungan dan pengendalian pencemaran sesuai dengan ketentuan dan peraturan

perundangan yang berlaku

Disadari bahwa jangkauan program dan pelayanan masih belum optimal karena

bebagai kendala, hambatan dan keterbatasan sumber daya, namun secara terus-menerus

dilakukan upaya perkuatan terhadap kinerja sumber daya manusia yang ada melalui

perekrutan tenaga baru maupun peningkatan ketrampilan teknis dan manajemen terhadap

SDM yang ada. Beberapa peralatan esensial dilakukan peningkatan kapasitas, pembaharuan

teknologi dan kelengkapannya.Sesuai ketentuan peraturan yang berlaku status BBTKLPP

Surabaya juga telah disertifikasi dan diakreditasi oleh badan yang berwenang sebagai

landasan legal untuk memberikan layanan publik dan melaksanakan program yang telah

direncanakan.Demikian juga kemampuan pengelolaan anggaran terus ditingkatkan sesuai

dengan fungsi secara optimal.

Permasalahan menonjol yang dihadapi BBTKLPP Surabaya dalam menjalankan

peran pengembangan surveilans epidemiologi berbasis laboratorium adalah lemahnya jejaring

surveilans di daerah sehingga arus pertukaran data dan informasi tentang penyakit, faktor

risiko, SKD KLB, situasi dan kejadian matra belum berjalan secara optimal.Eforia

desentralisasi yang berlebihan sehingga tata hubungan kerja, dan kemitraan tidak terjalin

Page 19: DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … fileDIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT BALAI BESAR TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT SURABAYA Jl. Sidoluhur

Revisi Rencana Aksi Kegiatan BBTKLPP Surabaya Tahun 2015-2019 15

dengan baik karena lebih mementingkan kewenangan dari pada pelaksanaan urusan

pemerintahan yang bersifat kongkuren dalam arti sebagai kewajiban bersama yang harus

diselesaikan secara harmonis dan terintegrasi, mengingat penyakit dan masalah kesehatan

lingkungan tidak mengenal batas administrasi wilayah pemerintahan.

Sebagai gambaran belum seluruh kejadian penyakit maupun pencemaran lingkungan

yang berdampak terhadap kesehatan direspon sesuai dengan prosedur yang berlaku sehingga

penyakit makin menyebar dan menimbulkan korban karena masalah ego sektoral.Belum

terbentuknya mekanisme operasional di lapangan berdasarkan tugas pokok dan fungsi

masing-masing menyebabkan koordinasi dan komunikasi dalam penyelesaian masalah

kejadian penyakit menjadi berlarut-larut.

Dalam upaya pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan telah disepakati

berbagai komitmen untuk meningkatkan jangkauan pelayanan, melakukan eliminasi dan

eradikasi agar jenis-jenis penyakit tertentu dapat diturunkan angka insidens, prevalens serta

angka kematian sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan.

Situasi epidemiologi penyakit saat ini dan beberapa tahun mendatang merupakan

masa transisi yaitu penyakit menular masih belum seluruhnya dapat dikendalikan bahkan

muncul kembali, dilain pihak penyakit tidak menular termasuk cidera dan kecelakaan semakin

meningkat insidensinya.

Hal ini jelas menjadi beban ganda karena semakin komplek dan meluasnya

penyebaran penyakit menular antar wilayah maupun antar negara termasuk munculnya

penyakit baru yang berpotensial wabah dan menjadi masalah emergensi internasional dan

ditambah meningkatnya prevalensi penyakit tidak menular yang menguras berbagai sumber

daya.

Pemekaran wilayah kabupaten/ kota yang terjadi pada wilayah layanan BBTKLPP

Surabaya menyebabkan perencanaan kegiatan yang telah disusun tidak tepat sasaran.

Disadari bahwa BBTKLPP Surabaya belum mampu mengakses pelayanan jangkauan

program dan kegiatan pada seluruh wilayah kab/kota di empat provinsi karena berbagai

keterbatasan dan kendala.Oleh karena itu dengan adanya pemekaran wilayah ini memerlukan

peninjauan kembali skala prioritas yang ditetapkan dalam rencana tahunan.Hal ini jelas

berpengaruh terhadap alokasi anggaran dan pengaturan sumber daya yang tersedia.

Seperti yang telah diketahui bersama bahwa perubahan iklim sangat berpengaruh

pada penyebaran dan pola penyakit.Dengan demikian perubahan iklim juga berpengaruh

Page 20: DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … fileDIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT BALAI BESAR TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT SURABAYA Jl. Sidoluhur

Revisi Rencana Aksi Kegiatan BBTKLPP Surabaya Tahun 2015-2019 16

terhadap analisis situasi dan kecenderungan pada media lingkungan yang merupakan faktor

risiko potensial terhadap penyebaran penyakit.Demikian pula situasi epidemiologi penyakit

juga mengalami perubahan.Dari kondisi ini mempengaruhi persiapan dan kesiapan BBTKLPP

Surabaya dalam melaksanakan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan yang

berbasis laboratorium terutama dalam implementasi kajian, pengujian, maupun solusi

pemecahannya.

Tahun anggaran 2014 merupakan tahun capaian akhir dari RPJMN 2010 - 2014,

namun penetapan program dan alokasi anggaran yang telah disusun pada awal anggaran

mengalami perubahan yang signifikan sebagai dampak dari kebijakan anggaran, antara lain

adanya effisiensi anggaran berdampak terhadap perubahan dalam pelaksanaan kegiatan

serta pencapaian target baik anggaran dan kegiatan

Dari uraian di atas BBTKLPP Surabaya dengan potensi sumber daya yang tersedia

dan tantangan permasalahan yang dihadapi memandang perlu untuk semakin meningkatkan

profesionalisme SDM yang ada, peralatan esensial dan jangkauan pelayanan program untuk

mencapai sasaran strategis yang ditetapkan melalui pengembangan jejaring kerja dan

kemitraan dalam kinerja surveilans epidemiologi berbasis laboratorium, meningkatkan

kemampuan pengembangan teknologi tepat guna, serta memperkuat daerah agar mampu

menyelesaikan permasalahan yang dihadapi di bidang pengendalian penyakit dan penyehatan

lingkungan. Diperlukan pula dukungan anggaran yang memadai agar seluruh tugas pokok dan

fungsi serta peran BBTKLPP Surabaya dapat terlaksana secara optimal.

1.4 Isu Strategis Keberhasilan pencapaian sasaran kinerja BBTKLPP Surabaya semata-mata tidak

ditentukan oleh kemampuan dan hasil kerja yang dilaksanakan, tetapi juga terdapat peran aktif

mitra kerja dengan segala kontribusinya yang bersinergi secara dinamis dapat memercepat

pencapaian tujuan dan sasaran.

Dalam upaya pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan tidak seluruh

kegiatan berada dan menjadi tanggungjawab sektor kesehatan sendiri, namun juga kontribusi

dari berbagai sektor terkait, kondisi ekonomi dan sosial budaya serta peran aktif dan partisipasi

masyarakat termasuk swasta.Pemberdayaan terhadap masyarakat juga sangat penting

mengingat masyarakat bukan hanya sebagai objek tetapi juga sekaligus sebagai subjek dalam

upaya pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan.

Page 21: DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … fileDIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT BALAI BESAR TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT SURABAYA Jl. Sidoluhur

Revisi Rencana Aksi Kegiatan BBTKLPP Surabaya Tahun 2015-2019 17

Sebagaimana visi “Terwujudnya Indonesia Yang Berdaulat, Mandiri, dan

Berkepribadian Berlandaskan Gotong-Royong” dan mewujudkan misi kualitas hidup manusia

Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera, Kementerian Kesehatan RI menjalankan Program

Indonesia Sehat melalui paradigma sehat, penguatan pelayanan kesehatan dan jaminan

kesehatan nasional.

BBTKLPP Surabaya sebagai salah satu pilar dalam Program Pengendalian Penyakit

dan Penyehatan Lingkungan perlu mencermati isu-isu strategis, dinamika wilayah, pola dan

penyebaran penyakit serta kecenderungan menurunnya kualitas kesehatan lingkungan

sebagai dampak berbagai kegiatan pembangunan dan fenomena alam.

Beberapa isu strategis yang perlu dicermati dan dijabarkan lebih lanjut oleh BBTKLPP

Surabaya meliputi :

1. Frekuensi KLB penyakit menular potensial wabah dan munculnya penyakit baru serta

munculnya kembali penyakit endemik lokal.

2. Pencemaran lingkungan yang makin meningkat akibat berbagai aktivitas manusia baik

pembangunan maupun fenomena alam yang berdmpak terhadap kesehatan masyarakat.

3. Perubahan iklim yang berpengaruh terhadap bionomik vektor dan binatang penular

penyakit.

4. Dinamika kependudukan antar wilayah, antar provinsi dan antar negara yang berpotensi

meningkatkan risiko timbul dan penyebaran penyakit.

5. Potensi rawan bencana baik alam maupun buatan manusia yang semakin besar.

6. Belum optimalnya aksesibilitas dan jangkauan pelayanan.

7. Sinkronisasi Pusat, UPT dan Daerah dalam aspek manajerial pengelolaan program belum

optimal.

Page 22: DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … fileDIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT BALAI BESAR TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT SURABAYA Jl. Sidoluhur

Revisi Rencana Aksi Kegiatan BBTKLPP Surabaya Tahun 2015-2019 18

BAB II VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STARTEGIS

2.1 VISI : BBTKLPP Surabaya mendukung visi misi Pemerintah melalui pelaksanaan RAP Ditjen

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dan Renstra Kementerian Kesehatan.

Visi Pemerintah dimaksud adalah

“Terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong-royong”

2.2 MISI : Visi Pemerintah tersebut diwujudkan melalui 7 misi pembangunan :

1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan

wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya

maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.

2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis berlandaskan

negara hukum.

3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara

maritim.

4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera.

5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.

6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan

berbasiskan kepentingan nasional.

7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

Pelaksanaan Misi tersebut diwujudkan melalui 9 agenda prioritas yang dikenal dengan

NAWA CITA yang ingin diwujudkan pada Kabinet Kerja, yakni:

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa

aman pada seluruh warga Negara

2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang

bersih, efektif, demokratis dan terpercaya

3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam

kerangka negara kesatuan

Page 23: DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … fileDIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT BALAI BESAR TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT SURABAYA Jl. Sidoluhur

Revisi Rencana Aksi Kegiatan BBTKLPP Surabaya Tahun 2015-2019 19

4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang

bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya

5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia

6. Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional

7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi

domestik

8. Melakukan revolusi karakter bangsa

9. Memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia

2.3 TUJUAN Tujuan Kementerian Kesehatan adalah

1. Meningkatnya status kesehatan masyarakat

2. Meningkatnya responsiveness dan perlindungan masyarakat terhadap risiko social dan

finansial di bidang kesehatan

Tujuan BBTKLPP Surabaya dalam mendukung pembangunan kesehatan, khususnya

dalam rangka pencapaian program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit adalah:

“Tercapainya pencegahan dan pengendalian penyakit di seluruh wilayah layanan sebesar 75 % pada akhir tahun 2019”

Dukungan BBTKLPP Surabaya terhadap Ditjen P2P diwujudkan dalam bentuk

pelaksanaan pencapaian tujuan Ditjen P2P yaitu terselenggaranya pencegahan dan

pengendalian penyakit melalui :

1. Surveilans Karantina Kesehatan

2. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor Zoonotik

3. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung

4. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular.

5. Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada Program P2P

2.4 SASARAN STRATEGIS Sasaran strategis Ditjen P2P dalam RAP merupakan sasaran strategis dalam Renstra

Kemenkes yang telah disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsi Ditjen P2P, yaitu:

“Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit serta meningkatnya kesehatan jiwa

pada akhir tahun 2019”. Sasaran ini ditandai dengan indikator kinerja utama sebagai berikut:

Page 24: DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … fileDIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT BALAI BESAR TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT SURABAYA Jl. Sidoluhur

Revisi Rencana Aksi Kegiatan BBTKLPP Surabaya Tahun 2015-2019 20

1. Persentase kabupaten/kota yang mencapai 80% imunisasi dasar lengkap pada bayi

sebesar 95%

2. Jumlah kabupaten/kota dengan eliminasi malaria sebanyak 300 kab/kota

3. Jumlah kabupaten/kota endemis filariasis berhasil menurunkan angka mikrofilaria <1%

sebanyak 75 kabupaten/kota

4. Jumlah provinsi dengan eliminasi kusta sebanyak 34 provinsi

5. Menurunnya prevalensi TB menjadi 245/100.000 penduduk

6. Prevalensi HIV sebesar < 0,5%

7. Menurunnya prevalensi merokok pada penduduk usia ≤18 tahun sebesar 5,4%

8. Meningkatnya persentase kabupaten/kota yang memenuhi syarat kualitas kesehatan

lingkungan sebesar 40%

9. Meningkatnya persentase Kabupaten/Kota yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan

dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah

menjadi 100%.

10. Persentase respon sinyal SKD dan KLB, bencana, dan kondisi matra di wilayah layanan

BTKL menjadi 90%

11. Persentase Teknologi Tepat Guna PP dan PL yang dihasilkan BTKL meningkat 50% dari

jumlah TTG tahun 2014

12. Persentase pelabuhan/bandara/PLBD yang melaksanakan kesiapsiagaan dalam

penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah menjadi

100%

Sasaran strategis yang terdapat pada dokumen RAP 2015-2019 Ditjen P2P yaitu :

1. Kabupaten/kota yang melakukan pemantauan kasus penyakit berpotensi kejadian luar

biasa (KLB) dan melakukan respon penanggulangan terhadap sinyal KLB untuk

mencegah terjadinya KLB

2. Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit tular vektor dan zoonotic

3. Menurunnya penyakit menular langsung

4. Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit tidak menular; Meningkatnya

pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular

5. Meningkatnya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada

Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Page 25: DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … fileDIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT BALAI BESAR TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT SURABAYA Jl. Sidoluhur

Revisi Rencana Aksi Kegiatan BBTKLPP Surabaya Tahun 2015-2019 21

Sasaran BBTKLPP Surabaya adalah meningkatnya surveilans epidemiologi, analisis

dampak kesehatan lingkungan, pengembangan teknologi dan laboratorium, serta dukungan

manajemen dan tugas teknis lainnya dalam program P2P.

Dalam mewujudkan keberhasilan pencapaian sasaran ini ditandai dengan pencapaian

Indikator Kinerja Utama yaitu :

1. Persentase respon sinyal SKD dan KLB, bencana, dan kondisi matra di wilayah

layanan BTKL menjadi 90%

2. Persentase Teknologi Tepat Guna PP dan PL yang dihasilkan BTKL meningkat 50%

dari jumlah TTG tahun 2014

Page 26: DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … fileDIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT BALAI BESAR TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT SURABAYA Jl. Sidoluhur

Revisi Rencana Aksi Kegiatan BBTKLPP Surabaya Tahun 2015-2019 22

BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

3.1 Arah Kebijakan Dalam rangka pencapaian sasaran BBTKLPP Surabaya disusun arah kebijakan yaitu :

1. Peningkatan surveilans epidemiologi faktor risiko dan penyakit

2. Peningkatan perlindungan kelompok berisiko

3. Peningkatan kualitas kesehatan lingkungan dan pengendalian faktor risiko lingkungan

4. Penatalaksanaan epidemiologi kasus dan pemutusan rantai penularan

5. Pencegahan dan penanggulangan KLB/Wabah termasuk yang berdimensi

internasional

6. Peningkatan pemanfaatan teknologi tepat guna untuk pengendalian penyakit dan

penyehatan lingkungan

7. Pemberdayaan dan peningkatan peran swasta dan masyarakat

8. Peningkatan keterpaduan program promotif dan preventif dalam pengendalian penyakit

dan penyehatan lingkungan

3.2 Strategi Dalam rangka pencapaian sasaran BBTKLPP Surabaya disusun strategi yaitu :

1. Melaksanakan review dan memperkuat aspek legal

2. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi

3. Melaksanakan intensifikasi, akselerasi dan inovasi program

4. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di bidang PP dan PL

5. Memperkuat Jejaring kerja dan kemitraan

6. Memperkuat manajemen logistik

7. Meningkatkan Surveilans dan aplikasi teknologi pendukung (SKDR)

8. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pendampingan teknis

9. Mengembangkan dan memperkuat sistem pembiayaan program

10. Meningkatkan pengembangan teknologi preventif

Page 27: DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … fileDIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT BALAI BESAR TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT SURABAYA Jl. Sidoluhur

Revisi Rencana Aksi Kegiatan BBTKLPP Surabaya Tahun 2015-2019 23

BAB IV RENCANA KINERJA DAN PENDANAAN KEGIATAN

Dalam rangka mendukung pencapaian target indikator Program Pengendalian

Penyakit dan Penyehatan Lingkungan pada RPJMN 2015-2019, Renstra Kemenkes 2015-

2019, Rencana Aksi Program PP dan PL 2015-2019, pelaksanaan tugas dan fungsi BBTKLPP

Surabaya, maka dsusunlah rencana kinerja dan pendanaan kegiatan tahun 2015-2019.

4.1 Rencana Kinerja Kegiatan 2015-2019

BBTKLPP merupakan UPT Kementerian Kesehatan yang mempunyai tugas pokok dan

fungsi sebagaimana tercantum dalam Permenkes Nomor 2349/MENKES/PER/XI/2011 yaitu

melaksanakan surveilans epidemiologi, kajian dan penapisan teknologi, laboratorium rujukan,

uji kendali mutu, kalibrasi, pendidikan dan pelatihan, pengembangan model dan teknologi tepat

guna, kewaspadaan dini dan penanggulangan KLB di bidang pemberantasan penyakit

menular dan kesehatan lingkungan dan kesehatan matra.

Indikator kinerja BBTKLPP Surabaya dalam mencapai sasaran adalah :

1. Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah

layanan BTKL tercapai 90 % pada tahun 2019

2. Jumlah sertifikat hasil uji laboratorium dan kalibrasi tercapai 12.000 pada tahun 2019

3. Jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan

lingkungan berbasis laboratorium tercapai 104 rekomendasi pada tahun 2019

4. Jumlah Teknologi Tepat Guna bidang P2P yang dihasilkan tercapai 45 unit pada tahun

2019

5. Jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan

lingkungan berbasis laboratorium pengendalian penyakit tular vektor dan zoonotik

tercapai 83 rekomendasi pada tahun 2019

6. Jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan

lingkungan berbasis laboratorium pengendalian penyakit menular langsung tercapai 18

rekomendasi pada tahun 2019

7. Jumlah laporan penilaian implementasi KTR oleh B/BTKLPP tercapai 10 laporan pada

tahun 2019

Page 28: DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … fileDIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT BALAI BESAR TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT SURABAYA Jl. Sidoluhur

Revisi Rencana Aksi Kegiatan BBTKLPP Surabaya Tahun 2015-2019 24

8. Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya tercapai 14 dokumen

pada tahun 2019

9. Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P tercapai 8 jenis pada tahun 2019

10. Jumlah pengadaan sarana prasarana tercapai 2 pengadaan pada tahun 2019

Indikator kinerja BBTKLPP Surabaya tersebut dicapai melalui berbagai kegiatan yang

dilaksanakan secara sinergi dengan unit utama dan instansi kesehatan di daerah maupun

lintas sector terkait lainnya sebagai berikut :

1. Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah

layanan BTKL tercapai 90 % pada tahun 2019

a. Pelaksanaan respon cepat dan penanggulangan KLB/wabah

b. Pelaksanaan pengendalian faktoor risiko penyakit pada situasi bencana dan

matra

c. Verifikasi rumor penyakit potensial wabah

d. Pengadaan logistik penanggulangan KLB dan pengendalian faktor risiko pada

situasi bencana maupun matra

2. Jumlah sertifikat hasil uji laboratorium dan kalibrasi tercapai 12.000 pada tahun 2019

a. Surveilans dan assesment Akreditasi Lab Penguji Dan Kalibrasi

b. Pelaksanaan Kalibrasi Peralatan Laboratorium

c. Uji Profisiensi

d. Pengelolaan Limbah dan K3

e. Penyelenggaraan Kaji Ulang Manajemen

f. Pemeliharaan Peralatan Laboratorium

g. Pengadaan alat/bahan/reagensia laboratorium

h. Peningkatan kapasitas SDM laboratorium

3. Jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan

lingkungan berbasis laboratorium tercapai 104 rekomendasi pada tahun 2019

a. Pengamatan Faktor Risiko Lingkungan Di Fasilitas Pendidikan

b. Pengamatan Faktor Risiko Lingkungan Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan

c. Pengamatan Faktor Risiko Lingkungan Di Fasilitas Khusus

d. Pengamatan Faktor Risiko Lingkungan Di Tempat-Tempat Umum

e. Pengamatan Faktor Risiko Gangguan Kesehatan di Permukiman Tidak Sehat

f. Pengamatan Faktor Risiko Gangguan Kesehatan di Industri

Page 29: DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … fileDIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT BALAI BESAR TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT SURABAYA Jl. Sidoluhur

Revisi Rencana Aksi Kegiatan BBTKLPP Surabaya Tahun 2015-2019 25

g. Pengamatan Faktor Risiko Gangguan Kesehatan pada Penambangan Tanpa Ijin

h. Pengamatan Faktor Risiko penyakit dan gangguan kesehatan pada situasi matra

i. Penamatan Faktor Risiko Penyakit Bawaan Air Melalui Depot Air Minum (DAM)

j. Pengamatan Faktor Risiko Penularan penyakit Bawaan Makanan

4. Jumlah Teknologi Tepat Guna bidang P2P yang dihasilkan tercapai 45 unit pada tahun

2019

a. Pengembangan TTG pengendalian vektor penyakit

b. Pengembangan TTG penyehatan air

c. Pengembangan TTG penyehatan udara

d. Pengembangan TTG pendeteksi bahan berbahaya pada makanan

e. Pengembangan TTG pengendalian binatang penular penyakit

5. Jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan

lingkungan berbasis laboratorium pengendalian penyakit tular vektor dan zoonotik

tercapai 83 rekomendasi pada tahun 2019

a. Kajian Faktor Risiko Kejadian Penyakit Malaria

b. Pemetaan luas wilayah reseptifitas daerah malaria

c. Evaluasi Efikasi Obat Anti Malaria

d. Pengamatan Bionomik Vektor Malaria

e. Uji resistensi insektisida dan larvasida pada vektor Malaria

f. Uji Efektivitas Kelambu Berinsektisida

g. Kajian Faktor Risiko Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue

h. Surveilans Biomolekuler Penyakit Demam Berdarah Dengue

i. Pengamatan Bionomik Vektor DBD

j. Uji resistensi insektisida dan larvasida pada vektor DBD

k. Konfirmasi Kasus Re dan New Emerging Diseases

l. Kajian Faktor Risiko Penyakit Leptospirosis

m. Kajian Faktor Risiko Penyakit Antraks

n. Kajian Faktor Risiko Penyakit Rabies

o. Surveilans Rodent dan Pinjal Pes

p. Kajian Faktor Risiko Penyakit Kecacingan

q. Kajian Faktor Risiko Penyakit Filariasis

Page 30: DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … fileDIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT BALAI BESAR TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT SURABAYA Jl. Sidoluhur

Revisi Rencana Aksi Kegiatan BBTKLPP Surabaya Tahun 2015-2019 26

6. Jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan

lingkungan berbasis laboratorium pengendalian penyakit menular langsung tercapai 18

rekomendasi pada tahun 2019

a. Kajian Faktor Risiko Kejadian Penyakit TB

b. Kajian Faktor Risiko Kejadian Penyakit Kusta

c. Kajian Faktor Risiko Kejadian Penyakit ISPA

d. Kajian Faktor Risiko Kejadian Penyakit Tifoid

e. Kajian Faktor Risiko Kejadian Penyakit Frambusia

7. Jumlah laporan penilaian implementasi KTR oleh B/BTKLPP tercapai 10 laporan pada

tahun 2019

a. Kajian Faktor Risiko dan Deteksi Dini Peyakit Diabetes

b. Kajian Faktor Risiko dan Deteksi Dini Penyakit Jantung Pembuluh Darah

c. Kajian Faktor Risiko dan Deteksi Dini Gangguan Kesehatan Akibat Narkoba

d. Kajian Faktor Risiko dan Deteksi Dini Gangguan Kesehatan Akibat Kecelakaan

8. Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya tercapai 14 dokumen

pada tahun 2019

a. RKAKL/DIPA

b. Laporan Tahunan

c. Laporan Keuangan

d. Laporan BMN

e. Laporan Kinerja

f. Profil

g. Proposal PNBP

h. Laporan Kepegawaian

i. E MONEV DJA

j. E MONEV BAPPENAS

k. E Performance

l. Laporan SPIP

m. Jejaring dan koordinasi kegiatan tahun berjalan

n. Penilaian Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Publik

9. Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P tercapai 8 jenis pada tahun 2019

a. Tugas Belajar

b. Ijin Belajar

Page 31: DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … fileDIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT BALAI BESAR TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT SURABAYA Jl. Sidoluhur

Revisi Rencana Aksi Kegiatan BBTKLPP Surabaya Tahun 2015-2019 27

c. Pelatihan

d. Kursus

e. Workshop

f. Sosialisasi

g. Bimtek

h. Seminar

10. Jumlah pengadaan sarana prasarana tercapai 2 pengadaan pada tahun 2019

a. LELANG

1) Alat Laboratorium

2) Pemeliharaan Gedung

3) Cleaning Service

b. NON LELANG

1) Pakaian Dinas

2) Pemeliharaan alat Lab

3) Bahan dan Reagensia

4) Alat Tulis Kantor

Rencana kinerja kegiatan tahun 2015-2019 selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.1.

4.2 Rencana Pendanaan Kegiatan 2015-2019

Pendanaan kegiatan BBTKLPP Surabaya berasal dari APBN baik yang berupa Rupiah

Murni dan PNBP. Disamping itu, melalui kerangka jejaring dan sinergi kegiatan dengan institusi

daerah serta mitra kerja diharapkan terdapat pembagian peran termasuk anggaran yang

disinergikan dari masing-masing pihak.

Dalam upaya meningkatkan efektifitas pendanaan, maka pendanaan kesehatan

diprioritaskan untuk peningkatan akses bagi masyarakat di Daerah Tertingal, Perbatasan dan

Kepulauan (DTPK), miskin dan kumuh.

Rencana pendanaan kegiatan tahun 2015-2019 selengkapnya dapat dilihat pada

tabel 4.2.

Page 32: DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … fileDIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT BALAI BESAR TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT SURABAYA Jl. Sidoluhur

Revisi Rencana Aksi Kegiatan BBTKLPP Surabaya Tahun 2015-2019 28

Tabel 4.1 Rencana Kinerja Kegiatan 2015-2019

PRORAM SASARAN KINERJA INDIKATOR KINERJA 2014 TARGET

2015 2016 2017 2018 2019 PROGRAM PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN

Kabupaten/kota yang melakukan pemantauan kasus penyakit berpotensi kejadian luar biasa (KLB) dan melakukan respon penanggulangan terhadap sinyal KLB untuk mencegah terjadinya KLB

1. Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan BTKL 90 90 90 90 90 90

2. Jumlah sertifikat hasil uji laboratorium dan kalibrasi 12.000 12.000 12.000 12.000 12.000 12.000 3. Jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko

penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium 9 26 44 63 83 104

4. Jumlah Teknologi Tepat Guna bidang P2P yang dihasilkan 5 11 18 26 35 45

Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit tular vector dan zoonotik

5. Jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium pengendalian penyakit tular vektor dan zoonotik

23 33 44 56 69 83

Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit menular langsung

6. Jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium pengendalian penyakit menular langsung

7 9 11 13 15 18

Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular

7. Jumlah laporan penilaian implementasi KTR oleh B/BTKLPP 5 6 7 8 9 10

Meningkatnya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

8. Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya 14 14 14 14 14 14

9. Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P 8 8 8 8 8 8 10. Jumlah pengadaan sarana prasarana 2 2 2 2 2 2

Page 33: DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … fileDIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT BALAI BESAR TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT SURABAYA Jl. Sidoluhur

Revisi Rencana Aksi Kegiatan BBTKLPP Surabaya Tahun 2015-2019 29

Tabel 4.2 Rencana Pendanaan Kegiatan 2015-2019

PRORAM SASARAN INDIKATOR KINERJA ALOKASI (Rp. Ribu)

2015 2016 2017 2018 2019 PROGRAM PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN

Kabupaten/kota yang melakukan pemantauan kasus penyakit berpotensi kejadian luar biasa (KLB) dan melakukan respon penanggulangan terhadap sinyal KLB untuk mencegah terjadinya KLB

1. Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan BTKL

649.340 664.340 679.340 694.340 709.340

2. Jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium

338.371 368.371 398.371 428.371 458.371

3. Jumlah Teknologi Tepat Guna bidang P2P yang dihasilkan

271.608 286.608 301.608 316.608 331.608

4. Jumlah sertifikat hasil uji laboratorium dan kalibrasi 335.898 350.898 365.898 380.898 395.898

Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit tular vector dan zoonotik

Jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium pengendalian penyakit tular vector dan zoonotik

2.289.910 2.325.903 2.469.290 2.583.627 2.678.231

Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit menular langsung

Jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium pengendalian penyakit menular langsung

343.486 380.032 413.198 484.565 584.477

Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular

Jumlah laporan penilaian implementasi KTR oleh B/BTKLPP

228.991 271.452 309.899 339.195 359.678

Meningkatnya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

1. Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya

13.218.927 13.250.427 13.281.927 13.313.427 13.344.927

2. Jumlah pengadaan sarana prasarana 9.973.634 9.988.634 10.003.634 10.018.634 10.033.634 3. Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P 79.534 94.534 109.534 124.534 139.534

Page 34: DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … fileDIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT BALAI BESAR TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT SURABAYA Jl. Sidoluhur

Revisi Rencana Aksi Kegiatan BBTKLPP Surabaya Tahun 2015-2019 30

BAB V PEMANTAUAN, PENILAIAN DAN PELAPORAN

5.1 Pemantauan Pemantauan dimaksudkan untuk mensinkronkan kembali keseluruhan proses kegiatan

agar sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Dengan demikian perbaikan segera

dilaksanakan agar dapat dicegah kemungkinan terjadinya penyimpangan ataupun

ketidaksesuaian yang berpotensi mengurangi bahkan menimbulkan kegagalan pencapaian

tujuan dan sasaran.Untuk itu, pemantauan diarahkan guna mengidentifikasi jangkauan

pelayanan, kualitas pengelolaan, permasalahan yang terjadi serta dampak yang ditimbulkannya.

Pemantauan dilaksanakan selama proses pencapaian sasaran berlangsung yaitu tahun

2015-2019. Pemantauan dalam tahun berjalan dilakukan di awal perencanaan tahunan,

pertengahan tahun saat proses kegiatan berlangsung, serta akhir tahun saat proses pelaksanaan

kegiatan berakhir.

5.2 Penilaian . Penilaian dimaksudkan untuk memberikan bobot atau nilai terhadap hasil yang dicapai

dalam keseluruhan pentahapan kegiatan, untuk proses pengambilan keputusan apakah suatu

program atau kegiatan diteruskan, dikurangi atau dikembangkan (akselerasi). Untuk itu penilaian

diarahkan guna mengkaji efektifitas dan efisiensi pengelolaan kegiatan.

NO INDIKATOR KINERJA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN

1. Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan BTKL

Jumlah sinyal SKD KLB dan Bencana yang direspon kurang dari 24 jam berdasarkan permintaan stakeholder dalam periode satu tahun

Jumlah sinyal SKD KLB dan bencana yang direspon kurang dari 24 jam dibagi dengan jumlah seluruh laporan sinyal yang diterima dari stakeholder dikali 100%

2. Jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium

Jumlah rekomendasi hasil kegiatan surveilans atau kajian faktor risiko kesehatan yang berbasis laboratorium baik analisis dampak kesehatan lingkungan, surveilans epidemiologi, kajian pengembangan pengujian dan kendali mutu laboratorium

Akumulasi jumlah rekomendasi hasil kegiatan surveilans atau kajian faktor risiko kesehatan yang berbasis laboratorium baik analisis dampak kesehatan lingkungan, surveilans epidemiologi, kajian pengembangan pengujian dan

Page 35: DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … fileDIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT BALAI BESAR TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT SURABAYA Jl. Sidoluhur

Revisi Rencana Aksi Kegiatan BBTKLPP Surabaya Tahun 2015-2019 31

bidang surveilans dan karantina kesehatan dalam periode satu tahun

kendali mutu laboratorium bidang surveilans dan karantina kesehatan dalam satu tahun

3. Jumlah Teknologi Tepat Guna bidang P2P yang dihasilkan

Jumlah teknologi tepat guna (prototype) yang dihasilkan selama satu tahun

Akumulasi Jumlah teknologi tepat guna (prototype) yang dihasilkan selama satu tahun

4. Jumlah sertifikat hasil uji laboratorium dan kalibrasi

Jumlah hasil pemeriksaan uji laboratorium dan kalibrasi dalam rangka pengendalian faktor risiko lingkungan dan faktor risiko penyakit berpotensi wabah, penyakit menular, tidak menular dalam kurun waktu 1 tahun

Akumulasi Jumlah hasil pemeriksaan uji laboratorium dan kalibrasi dalam rangka pengendalian faktor risiko lingkungan dan faktor risiko penyakit berpotensi wabah, penyakit menular, tidak menular dalam satu tahun

5. Jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium pengendalian penyakit tular vector dan zoonotic

Jumlah rekomendasi hasil kegiatan surveilans atau kajian faktor risiko kesehatan yang berbasis laboratorium baik analisis dampak kesehatan lingkungan, surveilans epidemiologi, kajian pengembangan pengujian dan kendali mutu laboratorium bidang pengendalian penyakit tular vector dan zoonotic dalam 1 tahun

Akumulasi Jumlah rekomendasi hasil kegiatan surveilans atau kajian faktor risiko kesehatan yang berbasis laboratorium baik analisis dampak kesehatan lingkungan, surveilans epidemiologi, kajian pengembangan pengujian dan kendali mutu laboratorium bidang pengendalian penyakit tular vector dan zoonotic dalam satu tahun

6. Jumlah rekomendasi surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium pengendalian penyakit menular langsung

Jumlah rekomendasi hasil kegiatan surveilans atau kajian faktor risiko kesehatan yang berbasis laboratorium baik analisis dampak kesehatan lingkungan, surveilans epidemiologi, kajian pengembangan pengujian dan kendali mutu laboratorium bidang pengendalian penyakit menular langsung dalam 1 tahun

Akumulasi Jumlah rekomendasi hasil kegiatan surveilans atau kajian faktor risiko kesehatan yang berbasis laboratorium baik analisis dampak kesehatan lingkungan, surveilans epidemiologi, kajian pengembangan pengujian dan kendali mutu laboratorium bidang pengendalian penyakit menular langsung dalam satu tahun

Page 36: DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … fileDIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT BALAI BESAR TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT SURABAYA Jl. Sidoluhur

Revisi Rencana Aksi Kegiatan BBTKLPP Surabaya Tahun 2015-2019 32

7. Jumlah laporan penilaian implementasi KTR oleh B/BTKLPP

Jumlah laporan penilaian implementasi KTR oleh B/BTKLPP berupa hasil kajian penilaian per Kabupaten dalam satu tahun

Akumulasi jumlah laporan penilaian implementasi KTR oleh B/BTKLPP berupa hasil kajian penilaian per Kabupaten dalam satu tahun

8. Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya

Jumlah Dokumen Dukungan Manajemen pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit sebanyak 14 jenis Dokumen antara lain RKAKL/DIPA, Laporan Tahunan, Laporan Keuangan, Laporan BMN, Lakip, Profil, Proposal PNBP, Dokumen Kepegawaian, e monev DJA, e monev Bappenas, LEB dalam periode satu tahun, SPIP, Jejaring dan koordinasi kegiatan tahun berjalan, Penilaian Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Publik

Akumulasi jumlah dokumen sebanyak 14 dokumen terdiri dari RKAKL/DIPA 1 dokumen, Laporan Tahunan 1 dokumen, Laporan Keuangan 1 dokumen, Laporan BMN 1 dokumen, Lakip 1 dokumen, Profil 1 dokumen, Proposal PNBP 1 dokumen, Dokumen Kepegawaian 1 dokumen, e monev DJA 1 dokumen, e monev Bappenas 1 dokumen, LEB dalam periode satu tahun 1 dokumen, SPIP 1 dokumen, Jejaring dan koordinasi kegiatan tahun berjalan 1 dokumen, Penilaian Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Publik 1 dokumen.

9. Jumlah pengadaan sarana prasarana

Jumlah jenis pengadaan

sarana dan prasarana dalam

satu tahun

Akumulasi jumlah jenis pengadaan sarana dan prasarana dalam satu tahun

10. Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P

Jumlah jenis peningkatan kapasitas bidang P2P yang diikuti oleh SDM B/BTKLPP dalam kurun waktu satu tahun

Akumulasi jumlah jenis peningkatan kapasitas bidang P2P yang diikuti oleh SDM B/BTKLPP dalam kurun waktu satu tahun

5.3 Pelaporan Laporan pencapaian target sasaran RAK 2015-2019 secara kumulatif disusun

berdasarkan data capaian kegiatan tahunan yang berasal dari Laporan Tahunan dan LAKIP.

Page 37: DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN … fileDIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT BALAI BESAR TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT SURABAYA Jl. Sidoluhur

Revisi Rencana Aksi Kegiatan BBTKLPP Surabaya Tahun 2015-2019 33

BAB VI PENUTUP

Rencana aksi Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan dalam

lingkup tugas BBTKLPP Surabaya yang diselenggarakan melalui kegiatan PP & PL berbasis

laboratorium dalam periode waktu 2015-2019 merupakan acuan dalam penyusunan

perencanaan, pelaksanaan kegiatan, pemantauan, dan penilaian dalam kurun waktu 5 (lima)

tahun. Diharapkan melalui penyusunan rencana aksi ini peran BBTKLPP Surabaya dalam kinerja

surveilans berbasis laboratorium sekaligus sebagai “regional center of excellent” pengendalian

penyakit dan penyehatan lingkungan dapat terwujud.

Kepada semua pihak yang terlibat dan berdedikasi dalam penyusunan rencana aksi ini

disampaikan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya. Disadari bahwa rencana aksi

ini masih memerlukan penyempurnaan dan review sesuai dengan perkembangan serta dinamika

faktor internal maupun isu-isu strategis.