97
DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA MELALUI THE JAPAN FOUNDATION TAHUN 2003-2011 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Sosial oleh: IYUL YANTI NIM. 106083003761 PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1433 H/ 2012 M

DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA

MELALUI THE JAPAN FOUNDATION

TAHUN 2003-2011

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai

Gelar Sarjana Ilmu Sosial

oleh:

IYUL YANTI

NIM. 106083003761

PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1433 H/ 2012 M

Page 2: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA

MELALUI THE JAPAN FOUNDATION

TAHUN 2003-2011

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Sosial

oleh:

IYUL YANTI

NIM. 106083003761

Menyetujui,

Pembimbing Penasehat Akademik

Kiky Rizky, M.Si Nazaruddin Nasution,SH, MA.

NIP. 197303212008011002 NIP. 020001548

PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1433 H/ 2012 M

Page 3: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 20 Februari 2012

Iyul Yanti

Page 4: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul Diplomasi Kebudayaan Jepang di Indonesia Melalui The

Japan Foundation Tahun 2003-2011 telah diujikan dalam sidang munaqasyah

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 20

Maret 2012. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Sosial (S.sos) pada Program Studi Hubungan Internasional.

Jakarta, 09 April 2012

Sidang Munaqasyah

Ketua Jurusan, Sekertaris Jurusan,

Dina Afrianty, Ph.D Agus Nilmada Azmi, S.Ag, M.Si

NIP. 197304141999032002 NIP. 197808042009121002

Pembimbing,

Kiky Rizky, M.Si NIP. 197303212008011002

Penguji I Penguji II

Dina Afrianty, Ph.D M.Adian Firnas, S.IP, M.Si

NIP. 197304141999032002

Page 5: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

iv

ABSTRAK

Skripsi ini menganalisis “Diplomasi Kebudayaan Jepang di Indonesia

Melalui The Japan Foundation tahun 2003-2011”. Tujuan yang hendak dicapai

dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tujuan Jepang mendirikan The

Japan Foundation dan perannya di Indonesia sebagai diplomasi kebudayaan.

Dalam berbagai bentuk kerjasama yang dilakukan adalah eksebisi, pameran

kebudayaan, pertukaran pelajar dan pertukaran intelektual. Peran the Japan

Foundation di Indonesia adalah sebagai media pertukaran organisasi antara

Jepang dan Indonesia. The Japan Foundation adalah sebuah lembaga yang

didirikan oleh pemerintah Jepang sebagai organisasi mitra kerja yang didirikan

pada tahun 1972 di bawah Kementrian Luar Negeri Jepang. Pada tahun 2003 the

Japan Foundation mengalami perubahan struktur menjadi lembaga administratif

independen yang diharapkan akan lebih mandiri dalam melaksanakan kegiatannya

dan lebih mudah berkonsentrasi untuk tujuan pertukaran kebudayaan Jepang

dengan negara-negara lain. Didirikannya the Japan Foundation di Indonesia

dilatarbelakangi adanya peristiwa Malari (Malapetaka Lima Belas Januari) pada

tahun 1974, yaitu Jepang dinilai sebagai negara yang telah mendominasi

perekonomian Indonesia. Peristiwa tersebut menjadi puncak kemarahan

mahasiswa terhadap roda pemerintahan Soeharto yang dinilai telah merugikan

masyarakat karena banyaknya investasi asing khususnya Jepang yang masuk ke

Indonesia, sehingga pasar Indonesia didominasi oleh produk-produk Jepang. Oleh

karena itu, Jepang memperbaiki hubungan dengan Indonesia salah satunya dalam

bidang sosial budaya melalui the Japan Foundation.

Keberhasilan Jepang dalam melakukan diplomasi kebudayaan di Indonesia

dapat dilihat dari respon masyarakat yang ingin mengenal kebudayaan Jepang

lebih jauh dan peminat bahasa Jepang yang terus meningkat, pada tahun 2006 di

Indonesia tercatat sekitar 272.000 orang yang mempelajari bahasa Jepang,

kemudian berbagai kegiatan eksebisi yang dilakukan Jepang melalui the Japan

Foundation Jakarta. Saat ini hubungan Jepang-Indonesia dinilai baik, dan

keberadaan the Japan Foundation Jakarta tidak menimbulkan kekhawatiran bagi

masyarakat Indonesia hingga saat ini.

Skripsi ini menggunakan konsep diplomasi dalam bentuk second track

diplomacy, diplomasi kebudayaan menurut Martin Wight dan Winston Churchil,

politik luar negeri oleh J.R Childs dan kepentingan nasional menurut K.J Holsti

dan Hans J. Morgenthau. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analisis yang

menggunakan data berupa data primer seperti wawancara dengan narasumber

pada the Japan Foundation Indonesia. Sementara data sekunder berupa studi

kepustakaan, didapat melalui buku-buku, jurnal, majalah, dan jaringan internet.

Kata kunci: Diplomasi Kebudayaan, Politik Luar Negeri, Kepentingan

Nasional, The Japan Foundation.

Page 6: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat, hidayah serta izin-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

dengan judul “Diplomasi Kebudayaan Jepang Di Indonesia Melalui The

Japan Foundation Tahun 2003-2011”. Terwujudnya skripsi ini tidak lepas dari

bantuan berbagai pihak yang telah mendorong dan membimbing penulis, baik

tenaga, ide-ide, maupun pemikiran. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis

ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Kiky Rizky, M.Si. sebagai Pembimbing Skripsi penulis yang telah

memberikan arahan, saran, dan ilmunya hingga penulisan skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik.

2. Terutama untuk Ayahanda Tercinta Suparman dan Ibunda Muniroh selaku

orang tua penulis yang telah memberikan dorongan semangat, berdoa

untuk kebaikan dan kesuksesan putra-putrinya, dukungan baik moral

maupun material selama penulis menuntut ilmu. Terimakasih Mah, Pak...

3. Bapak Prof. Dr.Bahtiar Effendy sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Dina Afrianty, Ph.D., sebagai Ketua Program Studi Hubungan

Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak Agus Nilmada Azmi, S.Ag, MSi., sebagai Sekretaris Program Studi

Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

6. Bapak Nazaruddin Nasution, SH, MA., sebagai Dosen Pembimbing

Akademik penulis.

7. Bapak Badrus Sholeh, MA dan Bapak Armein Daulay M.Si. sebagai dosen

Program Studi Hubungan Internasional yang telah memberikan masukan

pada skripsi serta mengajarkan dan membimbing penulis sejak awal

memasuki Program Studi Hubungan Internasional.

8. Bapak/Ibu Dosen Program Studi Hubungan Internasional Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah

mengajarkan berbagai ilmu dan telah membantu penulis dalam

meyelesaikan tugasnya sebagai mahasiwi.

9. Terimakasih untuk perpustakaan The Japan Foundation Jakarta khususnya

kepada Ibu Diana S. Nugroho dan Ibu Susanti Pogram Cultural Section

dan ketua perpustakaan The Japan Foundation Jakarta yang telah banyak

membantu memberikan bahan-bahan skripsi ini, Perpustakaan BPPK

Kementerian Luar Negeri Indonesia, PDHI UI, Miriam Budiardjo, PDII

LIPI, Perpustakaan Nasional, Freedom Institute, Perpustakaan IISIP,

Perpustakaan Budi Luhur, Perpustakaan Utama UIN, Perpustakaan Pasca

Sarjana UIN, Perpustakaan Univ. Parahyangan Bandung, Perpurtakaan

Univ. Muhamadiyah Yogyakarta.

10. Teruntuk Pijay Wijaya, Yeni Purwanti, Aizar Arfa Wijaya, Laziah

Nurjamilah, Silmi Lisani Putri, Syafira Nurfadillah, selaku kakak,

Page 7: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

vi

keponakan, dan adik yang penulis sayangi, terimakasih atas dukungan dan

do’a kalian.

11. My Aunty Elsih Sukarsih dan Mimi Mulyanah, terimakasih telah

memberikan motivasi pada penulis untuk selalu berpikir positif dan

optimis.

12. Teruntuk sahabat-sahabat terbaik penulis di HI Puji Nia Rachmatika, Dwi

Wahyuni, dan Umi Kulsum. Kalian semua telah memberikan pertemanan

yang indah dengan segala suka duka dan canda tawa sejak awal

perkuliahan hingga saat ini, serta telah memberikan dorongan semangat di

saat penulis putus asa dalam pembuatan skripsi ini dan memberikan

banyak masukan hingga sampai menyelasaikan skripsi ini. “we are not

number one but we are the best”

13. Sahabat Rosy Kamalia, Maya Damayanti, Astrid Ismulyati, Starlet Ralisya

Injaya, Lilis Widya Sari, Yeyen Magreyeni S, dan Yeni Puspita Sari teman

seperjuangan penulis selama di HI yang telah banyak membantu penulis

untuk menyelesaikan skripsi ini dengan segala saran, kritikan, dan tidak

pernah lelah memberikan nasihat semangat. Jatuh bangun bersama

mencari data skripsi. “temannnn...! akan indah pada waktunya....”

14. Sahabat kost Pondok Sakinah Teh Iyam, Ai, dan kak reni, dan Pegasus

Kak Wiwin, Kak Kiki, dan Dilah kalian semua telah menjadi saksi dalam

proses penulisan skripsi ini. ’Thanks alot my best friends’

15. Kepada kawan-kawan di PSM (Paduan Suara Mahasiswa) UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, dan sahabat Herda, Zakia, Nurul, kak Tutto, kak

Odoy, kak Secco, Kak Dilah, ka Ika, Kak Lily, dan kak jay kalian telah

memberikan hari-hari selama penulisan skripsi ini terasa menyenangkan,

”Thank You...!!!

16. Teman-teman Program Studi Hubungan Internasional angkatan 2006,

2007, 2008, dan 2009 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

17. Semua pihak yang telah turut membantu dalam penyelesaian skripsi ini

namun tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih.

Semoga dengan segala bantuan yang tidak ternilai harganya ini mendapat

imbalan dari Allah SWT sebagai amal ibadah, Amin. Penulis menyadari bahwa

skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang

membangun dari berbagai pihak sangat penulis harapkan demi perbaikan-

perbaikan ke depan.

Jakarta, 20 Februari 2012

Iyul Yanti

Page 8: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

vii

DAFTAR ISI

ABSTRAK .................................................................................................. iv

KATA PENGANTAR ............................................................................... vi

DAFTAR ISI ............................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ....................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................. 9

C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 9

D. Kerangka Pemikiran ............................................................................... 9

E. Metoda Penelitian ................................................................................... 18

F. Sistematika Penulisan ............................................................................. 19

BAB II PASANG SURUT HUBUNGAN JEPANG-INDONESIA

A. Hubungan Jepang-Indonesia .................................................................. 21

a. Masa Penjajahan Jepang di Indonesia ................................................ 21

b. Hubungan Jepang-Indonesia pada Masa Orde Lama ......................... 24

c. Hubungan Jepang-Indonesia pada Masa Orde Baru ........................... 27

BAB III PERISTIWA MALARI DAN TERBENTUKNYA THE

JAPAN FOUNDATION INDONESIA

A. Krisis Politik dan Ekonomi Asia Tenggara ............................................ 34

B. Peristiwa Malari Tahun 1974 ................................................................. 36

C. Tujuan Jepang dan Terbentuknya The Japan Foundation ..................... 39

BAB IV DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA

MELALUI THE JAPAN FOUNDATION

A. Peran The Japan Foundation di Indonesia ............................................. 46

B. Program-Program The Japan Foundation Indonesia ............................. 49

C. Perkembangan The Japan Foundation di Indonesia 2003-2011 ............ 57

BAB V

Penutup ........................................................................................................ 66

Daftar Pustaka

Lampiran

Page 9: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

viii

DAFTAR TABEL

Gambar I.1 Skema Pelaku dan Sasaran Diplomasi Kebudayaan. ............... 12

Tabel I.1 Hubungan Antara Situasi, Bentuk, Tujuan, dan Sarana

Diplomasi Kebudayaan ............................................................................... 13

Gambar struktur III. 2 The Japan Foundation pada Kementerian luar

negeri Jepang ............................................................................................... 40

Gambar II.2 The Japan Foundation Worldwide ......................................... 44

Gambar Struktur IV. 2 The Japan Foundation Jepang ............................... 59

Tabel II.2 Kegiatan the Japan Foundation ................................................. 60

Tabel IV.4 Perkembangan Perpustakaan the Japan Foundation Jakarta

tahun 2003-2011 ......................................................................................... 65

Page 10: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Transkrip Wawancara

Lampiran 2: Surat Keterangan Penelitian

Page 11: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

x

DAFTAR SINGKATAN

AS Amerika Serikat

ASEAN Association of South East Asian Nations

CIA Central Inteligencie Agency

CRO Cumulative Reles of Origin

EPA Economic Partnership Agreement

GNP Gross National Product

GSP General Scheme of Preference

IMF International Monetary Fund

JENESYS Japan-East Asia Network of Exchange for Students and Youths

JICA Japan International Coorporation Agency

JLPT Japanese Language Proficiency Test

LSM Lembaga Swadaya Masyarakat

Malari Malapetaka Lima Belas Januari

MTN Multilateral Trade and Tarif Negotiation

NGO Non Government Organization

ODA Official Development Assistance

PETA Pembela Tanah Air

PM Perdana Menteri

RUP Rencana Urgensi Perekonomian

SLTA Sekolah Tingkat Atas

SSIA Society for the Study of Indonesian Art Japan

UUD Undang-Undang Dasar

US United State

WTO World Tread Organization

Page 12: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II pada tahun 1939 antara pihak

Sekutu Amerika Serikat, telah membuat Jepang membentuk format hubungan

kerjasama baru, yaitu meningkatkan hubungan ekonomi, politik, dan sosial

budaya dengan negara-negara di dunia yang salah satunya dengan Indonesia.

Jepang yang pernah hancur dibom oleh Amerika Serikat menjadikan Jepang

porak-poranda dalam berbagai aspek, kemudian untuk kembali bangkit

meneruskan pembangunan Jepang membutuhkan bantuan dan kerjasama dari

pihak luar. Pada saat yang bersamaan, Amerika Serikat memberi kesempatan

kepada Jepang untuk bekerjasama di berbagai bidang yaitu ekonomi, politik, dan

sosial budaya.1 Kondisi itulah yang melatarbelakangi kedekatan antara Jepang

dengan AS, kedekatan itu yang kemudian memberikan pengaruh bagi Jepang

untuk melakukan hubungan luar negeri dengan negara lain di dunia.

Perkembangan hubungan politik Jepang pada tahun 1948 terhadap negara-

negara lain tidak terlepas dari peranan Amerika Serikat, termasuk dengan

Indonesia. Amerika Serikat berhasil mengintervensi politik dalam negeri Jepang

melalui badan intelejen CIA (Central Intelligence Agency). Pada saat itu Jepang

dipimpin oleh PM Nobusuke Kishi sebagai ketua partai berkuasa, saat itu muncul

Yoshi Kodama yaitu seorang pemberontak di Jepang yang pernah melakukan aksi

melawan pemerintah, dan menjadi orang kepercayaan Amerika Serikat dalam

1 Mashashi Nishihara, Soekarno, Ratna Sari Dewi, dan Pampasan Perang: Hubungan

Indonesia- Jepang 1951-1966, h. 6.

Page 13: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

2

membantu keinginannya menjadi badan intelejen CIA, kemudian mereka

membentuk politik Jepang Pasca Perang Dunia II.2

Dalam upaya meredam pengaruh komunis, Jepang dan Amerika Serikat

menjadi salah satu yang melatarbelakangi hubungan politik antara Jepang dengan

Indonesia.3 Dengan melalui perundingan secara bilateral antara Jepang dan

Indonesia terkait dengan pampasan perang merupakan latarbelakang juga atas

hubungan politik Jepang-Indonesia, perundingan itu pun sekaligus menjadi

langkah awal bagi Jepang untuk membuka hubungan diplomatiknya. Dalam

melakukan hubungan politik tersebut, bagi masing-masing kedua negara Jepang-

Indonesia memiliki kepentingan nasionalnya sendiri. Jepang tidak terlepas dari

pengaruh Amerika Serikat untuk meredam pengaruh komunis di Indonesia. Bagi

Indonesia, perjanjian pampasan perang sangat penting untuk meningkatkan

politiknya.4 Agenda politik Indonesia ini merupakan awal hubungan dengan

agenda-agenda lain dalam kepentingan Indonesia terhadap Jepang terutama

dibidang ekonomi.

Hubungan Jepang-Indonesia dalam bidang diplomatik didasarkan pada

perjanjian perdamaian antara Republik Indonesia dan Jepang pada bulan Januari

1958, sejak itu hubungan bilateral antara kedua negara berlangsung baik dan terus

berkembang tanpa mengalami hambatan. Eratnya hubungan bilateral kedua

negara tersebut juga tercermin dalam berbagai persetujuan yang ditandatangani

maupun pertukaran nota oleh kedua pemerintahnya, yang dimaksudkan untuk

2 Tim Winer, Membongkar Kegagalan CIA, pionase Amatiran Sebuah Negara Adidaya,

Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama,2008, h. 147. 3 Ibid, h. 222.

4 Departemen Lur Negeri Republik Indonesia, Sejarah Diplomasi Republik Indonesia

Dari Masa ke Masa, h. 293.

Page 14: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

3

memberikan landasan yang lebih kuat bagi kerjasama di berbagai bidang seperti

ekonomi, politik, dan sosial budaya.5

Pada tahun 1970-an Jepang telah tumbuh sebagai negara dengan

perekonomian yang modern didasari dengan ekspor impor yang dilakukan Jepang,

meskipun negara ini pada awalnya adalah negara miskin yang memiliki sumber

daya alam sangat terbatas, kekuatan ekonomi Jepang sebagian besar bertumpu

pada sektor industri manufaktur. Namun Jepang menyadari bahwa negaranya

memerlukan sumber daya alam, serta daerah pemasaran yang terdapat di negara-

negara berkembang. Oleh karena itu, Jepang meningkatkan kerjasama ekonomi

perdagangan dan pembangunan, hal ini terlihat dari bantuan ODA (Official

Development Assistance) pada tahun 1960. Disamping itu bantuan ekonomi yang

diberikan telah membantu Jepang mengembangkan perdagangan dan hubungan

politik dengan negara-negara Asia.6

Kekalahan perang Jepang pada tahun 1945, sebenarnya adalah

kebangkitan bagi Jepang setelah kekalahannya pada Perang Dunia II, Jepang lebih

meningkatkan kekayaan bangsa dan memperkuat negara dengan angkatan

persenjataannya untuk mampu bersaing dengan negara-negara Barat seperti

Amerika Serikat dan Uni Soviet. Kemudian investasi negara diperluas untuk

mengembangkan produksi sehingga pertumbuhan ekonomi Jepang meningkat.

Berdasarkan ajaran semangat bushido (semangat budha) yang mengajarkan

5 Diakses dari http://www.deplu.go.id/Lists/BilateralCoorporation/DispForm.aspx?ID=

56, pada tanggal 31 Januari 2012, pukul 12.00. 6 Orr, Jr, Robert M, Japan’s Emergence as A Foreign Aid Power, New York: Colombia

University Press, 1990, h. 46.

Page 15: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

4

kepatuhan kepada penguasa dan bermoral tinggi dengan menjunjung tinggi sikap

disiplin.7

Perdagangan Jepang meluas secara cepat sejak pertengahan 1960-an dan

bantuan ekonomi ke Asia Tenggara pun bertambah, berawal dari tujuan politik

yang kemudian membuka jalur bantuan keuangan dan investasi swasta pada tahun

1972. Sesuai dengan statistik Kementerian Perdagangan Internasional dan

Industri, investasi swasta yang disetujui mencapai $858 juta di tahun 1971,

sedangkan pada tahun 1972 mencapai $2338 juta.8

Kemampuan Jepang untuk melakukan perdagangan internasional dengan

pertumbuhan ekonomi yang besar, membuatnya dijuluki oleh negara Asia sebagai

“Kekuatan Ekonomi Raksasa”. Hal ini didasarkan GNP-nya yang besar didapat

dari ( Gross national product) Pendapatan Kotor Nasional industri-industri berat

serta kimia dan perdagangan yang meningkat per kapita pada tahun 1979 sebesar

$6.300.9

Namun hubungan perdagangan dengan Asia Tenggara khususnya

Indonesia hanya menguntungkan bagi Jepang. Tidak adanya mekanisme

perdagangan yang seimbang memunculkan kelompok anti-Jepang, misalnya

investasi, bayaran buruh murah, mobil dan produk-produk Jepang telah menguasai

pasar Asia Tenggara. Korporasi-korporasi Jepang telah bergerak dan masuk ke

Thailand, Indonesia, dan Korea Selatan dalam mencari buruh murah. Kemudian

negara-negara menuntut, bahwa Jepang menggunakan skala-skala upah rendah

7 Nandang Rahmat, In International Seminar Proceedings, Latar Belakang Persepsi

Orang Asing Terhadap Etos Kerja Bangsa Jepang, Surabaya: Research Center for Japanese

Studies- Institute of Reseaches The States University of Surabaya, 2006, h. 3. 8 Mochtar Lubis, Kekuatan yang Membisu: Kepribadian dan Peranan Jepang, Jakarta:

Yayasan Obor Indonesia, 1981, h. 72. 9 Sayidiman Suryohadiprojo, Masyarakat Jepang Dewasa Ini, Jakarta: PT. Gramedia,

1998, h. 199.

Page 16: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

5

untuk memetik keuntungan besar. Inilah yang menyebabkan Jepang disebut

sebagai kekuatan ekonomi raksasa karena telah dianggap memonopoli

perekonomian dunia.10

Pada tahun 1970-an Jepang juga disebut sebagai „hewan ekonomi‟ oleh

negara Asia artinya negara yang serakah dan menguasai perekonomian Asia

bahwa Jepang telah menggantikan agresi militer dengan agresi ekonomi.11

Kemudian untuk memulihkan citra baik, Jepang menyadari perlu adanya

keterlibatan internasional dengan negara-negara yang telah menganggapnya tidak

baik, sehingga Jepang melakukan perdagangan internasional, selain ekonomi dan

politik pemerintah Jepang juga melakukan keterlibatan internasional mengenai

kebudayaan. Karena tidak hanya hubungan internasional dalam bentuk kerjasama

ekonami dan politik saja, hubungan internasional kebudayaan sangat penting

untuk rakyat dan ketahanan negaranya.12

Untuk itu Jepang mendirikan sebuah lembaga kebudayaan yang dikenal

dengan nama The Japan Foundation pada bulan Oktober 1972 di Tokyo.

Lembaga ini bertujuan sebagai pusat pertukaran kebudayaan Jepang.13

Hingga

saat ini, the Japan Foundation telah mendirikan 23 kantor yang tersebar di 21

negara di seluruh dunia. Hal ini juga termasuk empat institusi di Jepang, yaitu di

Tokyo sebagai pusat kota, Kyoto karena dianggap sebagai pusat budaya Jepang,

Kansai sebagai pengembangan bahasa Jepang, dan Urawa, serta tiga di antaranya

di Amerika Serikat, yaitu satu di Los Angeles dan dua di New York. Kantor

terakhir yang didirikan, adalah kantor cabang Vietnam yang baru beroperasi pada

10

Mochtar Lubis, Kekuatan yang Membisu: Kepribadian dan Peranan Jepang, h. 73. 11

Suryohadiprojo, Masyarakat Jepang Dewasa Ini, h. 201. 12

Mochtar Lubis, Kekuatan yang Membisu: Kepribadian dan Peranan Jepang, h. 91. 13

Ibid, h. 94.

Page 17: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

6

tahun 2007. Untuk kawasan Asia Tenggara, the Japan Foundation telah

memiliki lima kantor cabang, yaitu di Jakarta, Kuala Lumpur, Manila, Bangkok,

dan Hanoi. Seiring dengan semakin pentingnya kawasan Asia Tenggara dalam

dunia internasional saat ini, maka the Japan Foundation meningkatkan

keterlibatannya di kawasan Asia Tenggara. Oleh karena itu pada tanggal 1 April

2007 the Japan Foundation membuka biro Asia Tenggara yang bertempat di

Thailand (Bangkok).14

Dana operasional berasal dari bunga modal awal yang

diberikan oleh pemerintah Jepang ditambah dengan subsidi tahunan dari

pemerintah serta dari sektor swasta atau perusahaan-perusahaan Jepang.

Salah satu alasan Jepang mendirikan the Japan Foundation, yaitu untuk

melakukan kerjasama internasional tidak hanya melalui ekonomi dan politik saja,

melainkan perlu adanya kerjasama internasional di bidang kebudayaan. Hal ini

disebabkan kerjasama kebudayaan sangat penting bagi kepentingan nasionalnya,

dan sebagai pemulihan citra bagi negara yang pernah dijajahnya, maka Jepang

banyak mendirikan pusat kebudayaan Jepang melalui the Japan Foundation di

negara-negara yang dianggapnya penting untuk memperkenalkan kebudayaannya

di mata dunia.15

Kemudian, yang melatarbelakangi berdirinya the Japan Foundation di

Asia Pasifik, khususnya Indonesia adalah terjadinya konflik pada tanggal 15

Januari 1974 yang dikenal dengan nama Malari. Peristiwa ini dilatarbelakangi

oleh ketidakpuasan mahasiswa Indonesia terhadap dominasi modal asing Jepang,

sehingga menimbulkan kemarahan rakyat Indonesia. Dari sudut pandang

mahasiswa hal ini dipandang sebagai wujud konflik kepentingan antar-kelompok

14

Diakses dari http://www.jpf.or.id/id/index.php?option=comcontent&taks=blogcategory

&id-19&Itemid=31 pada tanggal 05 April 2011, pukul 21.05. 15

Mochtar Lubis, Kekuatan yang Membisu: Kepribadian dan Peranan Jepang, h. 90.

Page 18: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

7

yang mempunyai pengaruh besar dalam elit politik Indonesia saat itu. Kelompok

tersebut dapat diwakili oleh kelompok Jenderal Sumitro yang mewakili modal

Amerika Serikat melawan kelompok Jenderal Ali Murtopo yang mewakili modal

Jepang. Konflik ini kemudian dimenangi oleh kelompok Ali Murtopo, sehingga

konsekuensinya modal Jepang menjadi dominan dalam membantu perubahan

ekonomi Indonesia.16

Peristiwa Malari pada tahun 1974 itu memaksa Jepang

untuk introspeksi terhadap kebijakan yang selama ini dijalankannya jika Jepang

ingin tetap membina hubungan baik dengan negara-negara Asia Tenggara,

khususnya dengan Indonesia. Maksud baik Jepang kemudian dibuktikan dengan

kunjungan Perdana Menteri Fukuda ke negara-negara ASEAN (Association of

South East Asian Nation) pada tanggal 18 Agustus 1977 di Manila yang berakhir

dengan dikeluarkannya Doktrin Fukuda, yang salah satu isinya adalah Jepang

akan berusaha keras untuk meningkatkan hubungan dengan negara-negara

ASEAN.17

Hubungan ini ditekankan sebagai hubungan persahabatan, tidak hanya

di bidang ekonomi dan politik, melainkan juga di bidang sosial budaya. Salah

satunya dengan didirikan pusat kebudayaan untuk membangun citra baik bangsa

Jepang dan sebagai alat diplomasi Jepang.

Diplomasi kebudayaan Jepang di Indonesia yang dilakukan the Japan

Foundation melalui beberapa proses terlebih dahulu. Hal ini untuk melihat

respon masyarakat Indonesia terhadap Jepang mulai dari tahun 1974 setelah

peristiwa Malari sampai tahun 1979. Tujuannya untuk memberikan kontribusi

bagi lingkungan internasional yang lebih baik dan untuk memelihara serta

16

A, Yahya Muhaimin, Bisnis dan Politik Kebijaksanaan Ekonomi di Indonesia 1950-

1980, Jakarta: LP3ES, 1989, h. 39. 17

J, Panglaykim, Doktrin Fukuda: Suatu Pandangan Bisnis, Analisa, Vol. VI No.10

Oktober 1997, h. 8.

Page 19: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

8

mengembangkan keharmonisan hubungan luar negeri Jepang.18

Hal ini menjadi

keuntungan tersendiri bagi Jepang dalam mempertahankan hubungan baik dengan

Indonesia.19

Persahabatan dua negara dapat terjalin dengan baik dan saling

menguntungkan kedua belah pihak merupakan tantangan tersendiri bagi

pelaksanaan diplomasi kedua negara.

Jepang melakukan diplomasi kebudayaannya ke berbagai negara melalui

pertukaran kebudayaan, yang diharapkan dapat mempererat hubungan bilateral

Jepang, dalam berbagai bidang, yaitu diplomatik, ekonomi, dan juga aspek

kebudayaan.20

Hubungan kebudayaan dapat meningkatkan kemampuan manusia

untuk tidak melakukan kekerasan pada suatu persengketaan dan juga dapat

mempertinggi kesadaran manusia untuk saling ketergantungan bagi semua bangsa

dan negara.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis akan meneliti dan menganalisis

lebih dalam mengenai tujuan Jepang mendirikan the Japan Foundation terkait

masalah diplomasi kebudayaan Jepang di Indonesia dan program-program yang

telah dilaksanakan dengan mengacu pada fakta-fakta yang telah ada, batasan

waktu yang diambil dalam penelitian ini, yaitu pada tahun 2003-2011 karena pada

tahun tersebut the Japan Foundation mengalami perubahan struktur menjadi

lembaga administratif independen. Oleh karena itu penelitian ini dijadikan sebuah

skripsi dengan judul “Diplomasi Kebudayaan Jepang di Indonesia Melalui The

Japan Foundation Tahun 2003-2011”.

18

The Japan Foundation, Nuansa, Jakarta: edisi Januari-Februari-Maret 2011, h. 1. 19

Ibid, h. 2- 3. 20

Budi Saranto, Gaya Manajemen Jepang, Berdasarkan azas Kebersamaan dan

Keakraban, h. 58.

Page 20: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

9

B. Rumusan Masalah

Pertanyaan mendasar yang menjadi acuan dalam penelitian ini adalah:

Apa tujuan Jepang mendirikan the Japan Foundation dan bagaimana perannya di

Indonesia?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

dan menganalisis tujuan Jepang mendirikan the Japan Foundation sebagai

diplomasi kebudayaan Jepang di Indonesia dan program-program the Japan

Foundation yang menjadi bagian dari diplomasi kebudayaan di Indonesia.

D. Kerangka Pemikiran

Dalam skripsi ini, penulis menganalisis keberadaan the Japan Foundation

sebagai diplomasi kebudayaan Jepang di Indonesia. Untuk menganalisis hal

tersebut, penulis menggunakan konsep diplomasi, diplomasi kebudayaan, politik

luar negeri dan kepentingan nasional.

Konsep adalah kata yang menggambarkan suatu gagasan, klarifikasi, atau

memperkenalkan suatu sudut pandang dan mengamati suatu fenomena yang

empiris. Konsep dalam ilmu sosial adalah bersifat objek seperti orang, kelompok,

negara, atau organisasi internasional.21

Diplomasi Menurut the Oxford English Dictionary diplomasi adalah

manajemen hubungan internasional melalui negosiasi yang erat kaitannya dengan

politik internasional, yaitu seni mengedepankan kepentingan suatu negara dalam

hubungannya dengan negara lain.22

Diplomasi menurut Geoff Berridge dan Alan

James adalah penyelenggaraan hubungan antara negara-negara yag berdaulat

21

Mohtar Mas‟oed, Ilmu Hubungan Internasional, Jakarta: LP3ES, 1990, h. 94- 95. 22

SL, Roy, Diplomacy, h. 2.

Page 21: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

10

melalui diplomat untuk mempromosikan negosiasi internasional.23

Dari dua

pengertian tersebut, dapat disimpulkan diplomasi adalah negosiasi yang dilakukan

aktor-aktor internasional untuk menyelesaikan permasalahan nasional atau

internasional dalam pelaksanaan kebijakan luar negeri.

Terdapat dua bentuk diplomasi secara spesifik, yaitu first track diplomacy,

adalah sebuah komunikasi yang bersifat resmi dan rahasia dalam menyelesaikan

konflik dengan negara lain, yang dilakukan oleh pemerintah dengan pemerintah

(goverment to goverment).24

Kemudian second track diplomacy yaitu upaya

negosiasi dalam penyelesaian konflik antarnegara yang dilakukan oleh organisasi

non-pemerintah (non-govermental organozations/ NGOs) atau masyarakat dengan

masyarakat (people to people).25

Dalam tulisan ini penulis menggunakan second

track diplomacy, yaitu organisasi yang tidak melibatkan pemerintah yang bersifat

independen, untuk mencapai kepentingan dan tujuan berpengaruh terhadap

negara.

Tujuan utama diplomasi yang efektif adalah untuk menjamin keuntungan

negara sendiri, demi kepentingan nasionalnya untuk memelihara keamanan.

Selain itu, untuk memajukan ekonomi perdagangan dan kepentingan komersial

perlindungan warga negara sendiri di negara lain, mengembangkan kebudayaan

dan ideologi, meningkatkan prestasi nasional, dan mempererat persahabatan

dengan negara lain. Tujuan politik yang mendasar dari diplomasi adalah untuk

23

Geoff Berridge and Alan James, A Dictinory of Diplomacy, Second Edition, New York:

Palgrave Macmillan, 2003, h. 69- 70. 24

Diakses dari http://www.beyondintractability.org/essay/track1_diplomacy/, pada 15

Maret 2010, pukul 18.00. 25

Geoff Berridge and Alan James, h. 260.

Page 22: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

11

mencapai tujuan-tujuannya secara damai, tetapi apabila hal tersebut tidak

memungkinkan, maka tindakan-tindakan lain seperti perang, diperbolehkan.26

Diplomasi Kebudayaan

Diplomasi sangat erat kaitannya dengan hubungan internasional. Hal ini

disebabkan karena diplomasi merupakan instrumen yang digunakan oleh negara-

negara untuk melaksanakan politik luar negeri agar mencapai kepentingan

nasionalnya. Dengan kata lain, diplomasi merupakan alat untuk melaksanakan

hubungan internasional.

Secara konvensional, pengertian diplomasi adalah usaha suatu negara

untuk memperjuangkan kepentingan nasional di kalangan internasional.27

Dalam

hal ini diplomasi tidak hanya diartikan sebagai perundingan melainkan semua

upaya hubungan luar negeri. Begitu pula dengan diplomasi kebudayaan,

diplomasi kebudayaan dapat diartikan sebagai usaha suatu negara untuk

memperjuangkan kepentingan nasionalnya melalui dimensi kebudayaan, baik

secara mikro seperti pendidikan, ilmu pengetahuan, olahraga, dan kesenian.

Sedangkan secara makro sesuai dengan ciri khas utama. Misalnya propaganda.

Kegiatan diplomasi kebudayaan tidak hanya dilakukan oleh pemerintah,

melainkan oleh lembaga-lembaga seperti LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat).

Diplomasi kebudayaan dapat dilakukan oleh kelompok, masyarakat, individu-

individu, termasuk warga negara. Dilihat pada skema berikut ini,

26

SL, Roy, Diplomacy, h. 9-10. 27

Tulus Warsito & Wahyuni Kartikasari, Diplomasi Kebudayaan, Yogyakarta: Ombak,

2007, h. 2.

Page 23: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

12

Gambar I.1

Skema Pelaku dan Sasaran Diplomasi Kebudayaan

Sumber: TulusWarsito& Wahyuni Kartikasari, Diplomasi Kebudayaan, Yogyakarta: Ombak,

2007.

Keterangan:

Diplomasi kebudayaan dilakukan oleh pemerintah maupun non-pemerintah, dan sasaran utamanya

adalah masyarakat suatu negara bukan semata-mata langsung kepada pemerintah dengan tujuan

kepentingan nasional.28

Diplomasi kebudayaan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu diplomasi

kebudayaan makro dan diplomasi kebudayaan mikro.29

Diplomasi kebudayaan

makro, menurut pengertian umum adalah segala hasil dan upaya budidaya

manusia terhadap lingkungan dapat diartikan kebudayaan sebagai keseluruhan

sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam kehidupan masyarakat

yang kemudian dapat dipelajari untuk memperjuangkan kepentingan nasionalnya

melalui dimensi kebudayaan.30

Sedangkan diplomasi kebudayaan mikro

merupakan hasil dari diplomasi kebudayaan makro, berupa pendidikan, ilmu

pengetahuan, olahraga dan kesenian.

Diplomasi kebudayaan, dapat dipakai oleh semua masyarakat resmi atau

tidak resmi, melalui pemerintah atau pun non pemerintah terhadap negara yang

dituju.31

Melalui sarana yang relatif mudah dan efektif dalam menciptakan opini

masyarakat dunia terhadap kepentingan nasional, seperti melalui propaganda yang

28

Ibid, h. 17. 29

Ibid, h. 3. 30

Ibid, h. 19. 31

Ibid, h. 71.

Pemerintah

Kekuatan Nasional

Pemerintah

Kepentingan Nasional Kepentingan Nasional

Strategi Kebudayaan Masyarakat Masyarakat

Page 24: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

13

merupakan penyebaran informasi baik mengenai kesenian, ilmu pengetahuan,

teknologi, maupun nilai-nilai sosial suatu bangsa kepada bangsa lain.

Ada beberapa konsep dalam diplomasi kebudayaan yang terdapat dalam

tabel sebagai berikut, diantaranya:

Tabel I.1

Hubungan antara Situasi, Bentuk, Tujuan, dan Sarana Diplomasi

Kebudayaan32

SITUASI BENTUK TUJUAN SARANA

DAMAI

- Eksebisi

- Kompetisi

- Pertukaran Misi

- Negosiasi

- Konferensi

- Pengakuan

- Hegemoni

- Persahabatan

- Penyesuaian

- Pariwisata

- Olah Raga

- Pendidikan

- Kesenian

KRISIS

- Propoganda

- Pertukaran Misi

- Negosiasi

- Persuasi

- Penyesuian

- Pengakuan

- Ancaman

- Politik

- Media Massa

- Diplomatik

- Misi Tingkat Tinggi

- Opini Publik

KONFLIK

- Teror

- Penetrasi

- Pertukaran Misi

- Boikot

- Negosiasi

- Ancaman

- Subversi

- Persuasi

- Pengakuan

- Opini Publik

- Perdagangan

- Paramiliter

- Forum Resmi

- Pihak Ke tiga

PERANG

- Kompetisi

- Teror

- Penetrasi

- Propaganda

- Embargo

- Boikot

- Blokade

- Dominasi

- Hegemoni

- Ancaman

- Subversi

- Pengakuan

- Penaklukan

- Militer

- Paramiliter

- Penyelundupan

- Opini Publik

- Perdagangan

- Suplai Barang Konsumtif

(termasuk senjata)

Sumber: Tulus Warsito & Wahyuni Kartikasari, Diplomasi Kebudayaan, Yogyakarta: Ombak,

2007.

Keterangan:

- Semakin negatif hubungan antara dua (atau lebih) negara-negara, maka akan semakin banyak

intensif bentuk diplomasi kebudayaan yang dipakai.

- Dalam pengertian konvensional, diplomasi kebudayaan dilakukan pasca -perang dengan damai.

Salah satu bentuk diplomasi kebudayaan adalah eksebisi atau pameran

dapat dilakukan untuk menampilkan konsep-konsep atau karya kesenian, ilmu

pengetahuan, teknologi maupun nilai-nilai sosial atau ideologi dari suatu bangsa.

Eksebisionistik adalah bahwa setiap negara dianggap mempunyai keinginan untuk

32

Ibid, h. 31.

Page 25: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

14

memamerkan keunggulan yang dimilikinya, sehingga mempunyai citra bangsa

yang bernilai. Eksebisi dapat dilakukan di luar negeri maupun di dalam negeri.

Melalui pameran, dapat memperoleh pengakuan yang kemudian dikaitkan dengan

kepentingan nasional, baik melalui perdagangan maupun pameran kebudayaan.33

Selain eksebisi, bentuk dari diplomasi kebudayaan adalah kompetisi yang

merupakan perlombaan dalam arti positif, seperti pertandingan dalam suatu

cabang olah raga.

Diplomasi kebudayaan dalam bentuk pertukaran pelajar merupakan salah

satu jenis hasil dari negosiasi yang telah dilakukan. Pertukaran pelajar ini,

mencakup masalah kerjasama beasiswa antar-negara. Hal ini memberikan

gambaran bahwa negara-negara yang bersangkutan mempunyai kepentingan

timbal-balik dalam aspek kebudayaan, khususnya dibidang pendidikan. Dalam

hubungannya antara nagara maju dengan negara sedang berkembang, dikenal

adanya “expert-export”. Expert adalah negara penerima, sedangkan export adalah

negara pengirim. Export merupakan pakar atau ahli yang dikirim melalui

lembaga-lembaga pendidikan tinggi di negara. Selama belajar di negeri tuan

rumah, calon expert diharapkan mempelajari disiplin ilmu yang ditekuninya dan

dapat memberikan informasi sosial, ekonomi, serta politik pada masyarakat di

negara asalnya.34

Menurut Martin Wight, diplomasi kebudayaan dibagi menjadi tiga

bagian.35

Pertama, setelah Perang Dingin, adanya peraturan pola kekuasaan

internasional terbagi oleh dua negara yang berkuasa, yaitu Amerika Serikat dan

33

Ibid, h. 21. 34

Ibid, h. 59. 35

Soedjatmoko and Kenneth W Thompson dalam World Politics, Cultural Diplomacy,

An Introduction, 1976, h. 405.

Page 26: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

15

Uni Soviet. adanya kekuatan besar di antara negara yang kecil yang memiliki

kekuasaan di bidang politik. Ke dua, suatu bangsa harus membangun

pertumbuhan jaringan keamanan di seluruh dunia untuk tujuan ilmiah, pendidikan,

dan teknologi. Ke tiga, diplomasi kebudayaan dapat dijadikan kekuatan utama

dalam membentuk suatu sistem internasional yang baru dan subsistem regional.

Beberapa tujuan dari diplomasi kebudayaan yaitu:36

pertama tujuan

diplomasi kebudayaan lebih luas dari pada pertukaran kebudayaan, hal tersebut

mencakup mengirim utusan ke luar negeri untuk memperkenalkan kebudayaan

satu negara ke negara lain. Seperti yang digambarkan oleh The Marshall Plan37

pada Winston Churchil, yaitu tindakan suatu bangsa yang tidak menggunakan

kekerasan merupakan bentuk dari diplomasi kebudayaan. Ke dua, tujuan

diplomasi kebudayaan adalah membangun pengetahuan baru dan kepekaan

terhadap negara lain untuk mewujudkan hubungan yang lebih baik antara

masyarakat dengan bangsanya. Ke tiga, diplomasi kebudayaan adalah untuk

mempengaruhi pendapat umum (masyarakat negara lain) guna mendukung suatu

kebijakan luar negeri tertentu. Biasanya, terjadi dalam hubungan diplomasi

kebudayaan antara masyarakat dengan masyarakat lain. Diplomasi Kebudayaan

dilakukan sebagai upaya untuk mencapai kepentingan bangsa dalam memahami,

menginformasikan, dan mempengaruhi atau membangun citra bangsa melalui

kebudayaan. Sebenarnya, tindakan yang paling efektif untuk memulihkan citra

bangsa dengan cara mengubah realitas. Dengan dilakukannya diplomasi

kebudayaan tersebut, dapat meningkatkan aspiriasi dan pemahaman untuk

36

Ibid, h. 406. 37

The Marshal Plan adalah program ekonomi tahun 1947 oleh Amerika Serikat yang

bertujuan untuk membangun kembali kekuatan ekonomi negara-negara di eropa dan Asia setelah

Perang Dunia II.

Page 27: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

16

peningkatan citra positif, membangun saling pengertian serta memperbaiki citra

bangsa.38

Menyangkut politik luar negeri dan kepentingan nasional.

Politik luar negeri setiap negara yang memiliki hubungan dengan negara

lain harus memisahkan politik dalam negerinya dengan politik luar negeri, definisi

dari politik luar negeri adalah kepentingan suatu negara terhadap negara lain.

Menurut Gibson dalam bukunya the Road to Foreign Policy politik luar negeri

adalah rencana komprehensif yang dibentuk baik didasarkan pada pengetahuan

dan pengalaman, untuk menjalankan bisnis pemerintahan dengan negara lain dan

politik luar negeri ditunjukan pada peningkatan dan perlindungan kepentingan

bangsa.39

Politik luar negeri dalam aspek yang dinamis adalah sebuah sistem

tindakan suatu pemerintahan terhadap negara lain, termasuk dalam jumlah

keseluruhan hubungan luar negeri suatu bangsa, bentuk, dan tujuan

kepentingannya. Diplomasi dan politik luar negeri menurut J. R Childs adalah

substansi hubungan luar negeri suatu negara, sedangkan diplomasi adalah proses

kebijakan yang dilaksanakan, artinya politik luar negeri mengambil keputusan

mengenai hubungan luar negeri sedangkan diplomasi sebagai pelaksana.40

Politik

luar negeri suatu bangsa ditunjukan untuk memajukan dan melindungi

kepentingan negara, begitupun dengan diplomasi yang mempunyai kepentingan

dan fungsinya sama.

Potilik luar negeri Jepang sesudah Perang Dunia II lebih mengarah pada

cinta damai, hal ini didasarkan pada perekonomiannya yang tergantung pada

impor sumber daya alam dan ekspor barang kemudian dapat menjamin jalur lalu

38

Tulus Warsito & Wahyuni Kartikasari, Diplomasi Kebudayaan, h. 4. 39

SL, Roy, Diplomacy, h. 31. 40

Ibid, h. 33.

Page 28: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

17

lintas perdagangan agar tidak terganggu.41

Karena jalur perdagangan yang aman

dapat menjamin dan memelihara hubungan damai dengan semua negara di dunia.

Kepentingan Nasional (national interest) adalah suatu konsep analisa

hubungan luar negeri, sebagai dasar untuk menjelaskan perilaku hubungan luar

negeri suatu negara.42

Konsep kepentingan nasional menjelaskan bahwa demi

kelangsungan hidup suatu negara maka negara harus memenuhi kebutuhan

negaranya yaitu mencapai kepentingan nasional. Tercapainya kepentingan

nasional negara akan berjalan dengan stabil, baik dari segi politik, ekonomi,

sosial, maupun pertahanan keamanan dan negara akan tetap mendapatkan

kelangsungan hidup (survival).43

Kepentingan menurut K.J. Holsti merupakan konsep untuk menentukan

masa depan suatu negara melalui para pembuat keputusan dalam merumuskan

kebijakan luar negeri.44

Sementara menurut Hans J. Morgenthau, kepentingan

nasional setiap negara adalah mengejar kekuasaan untuk mendapatkan pertahanan

suatu negara di atas negara lain.45

Demikian halnya dengan Jepang yang telah

memberikan bantuan keuangan kepada Indonesia karena kepentingan nasionalnya,

yaitu menjamin kelancaran pasokan bahan dasar untuk industrinya. Hal serupa

dengan the Japan Foundation yang dapat dilihat dari berbagai jenis program yang

dijalankannya semata-mata tidak hanya ingin mengenalkan budaya Jepang saja,

didalamnya juga terdapat unsur kepentingan nasional, diplomasi, politik luar

negeri dan pencitraan baik setelah terjadinya konflik Malari 1974. Seperti yang

41

Mas‟oed, Ilmu Hubungan Internasional, h. 279. 42

Ibid, h. 139. 43

Jackson Robet and Sorensen Georg, Pengantar studi hubungan Internasional, pustaka

pelajar, Yogyakarta, 2005, h. 88. 44

K.J. Holsti, Politik Internasional: Suatu Kerangka Analisis, Jakarta: Pedoman Ilmu

Jaya, 1987, h. 206. 45

Hans Morgenthau, Politic Among Nations: The Struggle for Power and Peace,

Michigan University: A. A. Knopf, 1948, h. 45.

Page 29: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

18

dikatakan oleh Hans J. Morgentau strategi diplomasi harus didasarkan pada

kepentingan nasional, ia juga mengatakan bahwa kepentingan nasional adalah

setiap negara mengejar kekuasaan yaitu dapat membentuk pengendalian diri dan

mempertahankan suatu negara dari negara lain.46

Dari definisi dan tujuan diplomasi, diplomasi kebudayaan, politik luar

negeri dan kepentingan nasional di atas dapat dilihat pada negara Jepang. Jepang

yang telah melakukan diplomasi kebudayaan pada negara-negara lain melalui the

Japan Foundation karena Jepang sebagai negara maju dengan perekonomiannya

yang begitu besar, maka Jepang dianggap telah mendominasi perekonomian

negara-negara yang sedang berkembang untuk kepentingan nasionalnya, sehingga

menimbulkan rasa kurang suka terhadap Jepang. Untuk itu Jepang melakukan

diplomasi sebagai cara membangun citra bangsanya, disamping itu Jepang ingin

budayanya diakui oleh seluruh masyarakat di dunia, salah satunya dengan

melakukan diplomasi kebudayaan melalui lembaga the Japan Foundation.

E. Metoda Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu suatu cara untuk membuat

gambaran dan situasi yang menjadi bagian permasalahan yang akan diteliti.47

Jenis penelitian ini menggunakan metoda analisis kualitatif.48

Penelitian tersebut

didukung dengan berbagai sumber seperti buku, jurnal, majalah, dan internet.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dengan narasumber

46

Mas‟oed, Ilmu Hubungan Internasional, h. 140. 47

John W Creswell, Qualitative and Quantitative Approach, (California: Sage

Publication), 1994, h. 148. 48

Lissa Harrison, Metodologi Penelitian Politik, (Jakarta: Kencana), 2007, h. 87.

Page 30: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

19

pada The Japan Foundation Indonesia yang dapat dipercaya sebagai sumber

utama dan menggali informasi yang akan menyempurnakan skipsi ini.49

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang ingin dibahas oleh penulis dalam skripsi ini,

dibagi dalam lima bab, dengan perincian sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

D. Kerangka Pemikiran

E. Metoda Penelitian

F. Sistematika Penulisan

BAB II Pasang Surut Hubungan Jepang-Indonesia

A. Hubungan Jepang-Indonesia

a. Masa Penjajahan Jepang di Indonesia

b. Hubungan Jepang-Indonesia pada Masa Orde Lama

c. Hubungan Jepang-Indonesia pada Masa Orde Baru

BAB III Peristiwa Malari dan Terbentuknya The Japan Foundation

Indonesia

A. Krisis Politik dan Ekonomi Asia Tenggara

B. Peristiwa Malari Tahun 1974

C. Tujuan Jepang dan Terbentuknya The Japan Foundation

49

Ibid, h. 104.

Page 31: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

20

BAB IV Diplomasi Kebudayaan Jepang di Indonesia Melalui The

Japan Foundation

A. Peran The Japan Foundation di Indonesia

B. Program-Program The Japan Foundation Indonesia

C. Perkembangan The Japan Foundation di Indonesia 2003-2011

BAB V

Penutup

Page 32: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

21

BAB II

Pasang Surut Hubungan Jepang-Indonesia

A. Hubungan Jepang-Indonesia

Dalam bab II skripsi ini, penulis akan membahas mengenai pasang surut

hubungan Jepang-Indonesia pada masa penjajahan, masa Orde lama, dan masa

Orde baru. Penjelasan tersebut disajikan untuk memberi gambaran kepada

pembaca mengenai perkembangan hubungan Jepang dan Indonesia dalam bidang

ekonomi, politik, dan sosial budaya.

Munculnya Jepang sebagai kekuatan ekonomi dunia pada tahun 1970-an,

mempunyai arti yang sangat penting bagi perekonomian Indonesia pada era

pembangunan seperti yang dilakukan oleh pemerintah Orde Baru. Hubungan

Jepang-Indonesia mempunyai sejarah yang cukup panjang, baik pada masa

sebelum Indonesia merdeka maupun setelah merdeka. Meskipun demikian, untuk

menekankan perkembangan hubungan Jepang-Indonesia.

A. 1. Masa Penjajahan Jepang di Indonesia

Masa pendudukan Jepang di Indonesia pada tahun 1942-1945, tujuan Jepang

menyerang dan menduduki Hndia-Belanda (Indonesia) adalah untuk menguasai

sumber-sumber alam, terutama minyak bumi guna mendukung potensi perang

Jepang serta mendukung industrinya. Pulau Jawa dirancang sebagai pusat

penyediaan bagi seluruh operasi militer di Asia Tenggara, dan di Sumatera

sebagai sumber minyak utama.50

50

Diakses pada http://journal.ui.ac.id/upload/artikel/02pproof%20masa_pendudukan

_jepang. pdf, pada tanggal 22 Maret 2012, pukul 15.30.

Page 33: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

22

Kebijakan Jepang ternyata tidak berjalan lama, Jenderal Imamura mengubah

semua kebijakannya yang kemudian kegiatan politik dilarang dan semua

organisasi politik yang ada dibubarkan. Sebagai gantinya Jepang membentuk

organisasi-organisasi baru bertujuan untuk kepentingan Jepang itu sendiri.

Organisasi-organisasi yang didirikan Jepang antara lain, Gerakan Tiga A adalah

Gerakan Tiga A dibentuk pada bulan Maret 1942. Gerakan Tiga A terdiri dari

Nippon Cahaya Asia, Nippon Pelindung Asia, dan Nippon Pemimpin Asia.

Tujuan gerakan ini adalah untuk menghimpun potensi bangsa guna kemakmuran

bersama. Putera, bertujuan untuk memusatkan segala potensi masyarakat

Indonesia dalam rangka membantu usaha perangnya. Putera lebih bermanfaat bagi

bangsa Indonesia dari pada bagi Jepang. Putera lebih mengarahkan perhatian

rakyat kepada kemerdekaan dari pada kepada usaha perang pihak Jepang. Oleh

karena itu kemudian Jepang membentuk Jawa Hokokai (Himpunan Kebangkitan

Jawa) pada bulan Maret 1944 Hokokai dinyatakan sebagai organisasi resmi

pemerintah sehingga kepemimpinan langsung dipegang oleh Gunseikan.

Himpunan ini mempunyai tiga dasar yaitu mengorbankan diri, mempertebal

persaudaraan, dan melaksanakan kegiatan dengan bukti yang nyata.

Jawa Hokokai mempunyai tugas antara lain mengerahkan rakyat untuk

mengumpulkan padi, besi tua, pajak, dan menanam jarak sebagai bahan baku

pelumas untuk Jepang. Pada tanggal 5 September 1943 membentuk Cuo Sangi In

(Badan Pertimbangan) atas anjuran Perdana Menteri Hideki Tojo. Ketua Cuo

Sangi In dipegang oleh Ir. Soekarno. Tujuannya untuk mengajukan usul kepada

Page 34: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

23

pemerintah serta menjawab pertanyaan pemerintah mengenai tindakan yang perlu

dilakukan oleh pemerintah militer.51

Dampak negatif kependudukan Jepang di antaranya,

- Ekonomi Sama dengan negara imperialis yang lain Jepang datang dengan

masalah ekonomi yaitu untuk mencari daerah sebagai penghasil bahan mentah

dan bahan baku untuk memenuhi kebutuhan industrinya dan mencari

pemasaran untuk hasil-hasil industrinya.

- Aktivitas ekonomi zaman Jepang sepenuhnya di pegang oleh Jepang.

Politik atau pemerintahan Meskipun ada organisasi politik yang masih terus

berjuang menentang Jepang.

- Organisasi politik di Indonesia tidak berkembang bahkan dihapuskan oleh

Jepang

- Didirikan/dibentuknya berbagai organisasi Jepang

- Kehidupan politik rakyat diatur oleh pemerintah Jepang

- Rakyat kerja paksa yang disebut dengan kerja Romusha. Dari kerja paksa

tersebut menyebabkan jatuh banyak korban akibat kelaparan dan terkena

penyakit.

- Banyak wanita Indonesia yang dijadikan wanita penghibur “Jugun Ianfu” pada

masa itu.

Dampak positif kependudukan Jepang di antaranya,

- Jepang memperkenalkan sistem Tonorigumi (Rukun Tetangga/RT) yang

tergabung dalam Ku (desa)

51

Diakses dari http://finnme6.detik.com/2001/01/17/masa-pendudukan-jepang-di-

indonesia/, pada tanggal 22 Maret 2012, pukul 15.00.

Page 35: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

24

- Bangsa Indonesia mengalami berbagai pembaharuan akibat pendidikkan Jepang

yang menumbuhkan kesadaran dan keyakinan yang tinggi akan harga dirinya.

- Orang-orang Indonesia mendapat kesempatan untuk menduduki jabatan yang

lebih penting dari sebelumnya yang hanya dipegang oleh orang Belanda, dengan

masih dalam pengawasan Jepang.

- Bangsa Indonesia diberi kesempatan untuk sekolah di sekolah yang dibangun

pemerintah

- Bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pengantar pada sekolah-sekolah

- Para pemuda Indonesia diberi pendidikan militer melalui organisasi PETA

(Pembela Tanah Air).

A. 2. Hubungan Jepang-Indonesia Masa Orde Lama

Masa Kabinet Natsir pada tahun 1945-1947 di Indonesia adanya program

yang dinamakan Program Benteng, ini merupakan bagian integral dari RUP.

Program Benteng adalah salah satu upaya untuk membentuk suatu kelas

menengah nasional dengan jalan membatasi alokasi impor, gagasan utama

program Benteng ini adalah untuk mendorong para importir nasional agar mampu

bersaing dengan perusahaaan-perusahaan asing. Program ini juga memberikan

bantuan dalam bentuk keuangan kepada indonesia memiliki modal besar untuk

mengimpor.52

Setelah pelaksanaan Program Benteng, sistem perekonomian diarahkan

pada Rencana Pembangunan Lima Tahun Pertama antara tahun 1955/1956-

1960/1961, yang kemudian menjadi Rencana Nasional pada kabinet Ali

Sastroamidjyo tahun 1956. Tujuan utama dari Rencana Lima Tahun adalah untuk

52

Ibid, 29.

Page 36: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

25

mendorong industri dan pembangunan perusahaan-perusahaan pelayanan umum,

dan jasa dalam sektor publik yang diharapkan akan merangsang penanaman

modal sektor swasta.53

Pola perdagangan sebelum dan sesudah perang,

menunjukkan Jepang lebih menguntungkan dari pada Asia selama periode perang

antara 48%-68% dari ekspor dan 41%-43% dari impornya, dibandingkan selama

periode setelah perang antara 28%-52% dari ekspor dan 26%-37% dari impor

Jepang.54

Dari semua negara Asia, Indonesia merupakan negara yang paling

menarik perhatian bagi Jepang karena kekayaan alam dan letak geografisnya yang

begitu stategis untuk jalannya perdagangan Jepang.55

Diplomasi Jepang setelah

Perang Dunia II adalah meningkatkan kerjasama ekonomi, politik, dan

kebudayaan.

Nobukuse Kishi adalah seorang perdana menteri yang pertama

mengunjungi Asia Tenggara pada tahun 1957, telah menyusun tiga prinsip

kebijakan luar negeri Jepang, yaitu kerjasama dengan dunia bebas, mendukung

Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai organisasi pemelihara perdamaian, dan

melindungi kepentingan Asia dengan menekankan bahwa “Jepang adalah

masyarakat Asia”.56

Pada kunjungan tersebut, Kishi membawa proposal mengenai

dana untuk pengembangan Asia dengan Jepang, namun rencana ini tidak pernah

terwujud karena hampir semua negara di Asia mencurigai dana tersebut akan

digunakan kepentingan Jepang sendiri untuk menguasai perekonomian Asia.

Meskipun demikian, secara bertahap Jepang menjalin hubungan dengan Indonesia

53

Ibid, h. 39. 54

Masashi Nishisara, Soekarno, Ratna Sari Dewi dan Pampasan Perang: Hubungan

Indonesia-Jepang 1951-1966, Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 1993, h. 12. 55

LEKNAS LIPI, Sekitar Kerjasama Ekonomi dan Ilmiah, Jakarta, 1974, h. 17. 56

Masashi Nishisara, The Japanese and Soekarno’s Tokyo Jakarta Relation 1951-1966,

Kyoto: Center for Southeast Asian Studies, University Kyoto, 1976, h. 7.

Page 37: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

26

menggunakan berbagai cara yang dianggap dapat menguntungkan kedua belah

pihak, salah satunya dengan bantuan ekonomi.

Bantuan ekonomi yang diberikan Jepang mengalami perubahan pada

pertengahan tahun 1950-1965, bantuan ekonomi diberikan dalam bentuk

pembayaran rugi perang kepada Indonesia yang pernah di jajah oleh Jepang pada

Perang Dunia II. Kebijakan bantuan ekonomi Jepang difokuskan pada

kepentingan nasional Jepang, dan dalam kerjasama ekonomi dapat

mempromosikan ekspor untuk penanaman investasinya di luar negeri.57

Bantuan

ekonomi Jepang pada masa sebelum Orde Baru selain bertujuan untuk

mempererat hubungan diplomatik, kerjasama ekonomi juga sebagai pembayaran

pampasan perang. Pembayaran pampasan perang sedikitnya telah menimbulkan

beban bagi Jepang namun menguntungkan perkembangan industrinya karena

pembayaran pampasan perang dalam bentuk jasa, barang modal, yang pada

kenyataannya memaksa Indonesia untuk menggunakan produk-produk Jepang.

Pembayaran dua puluh juta dollar AS pertahun merupakan 30% dari keseluruhan

ekspor Jepang ke Indonesia, pada masa pembayaran pampasan ini, ekspor barang

Jepang telah mendominasi produk Indonesia.

Hubungan diplomatik Jepang dengan Indonesia dimulai sejak tahun 1958

belum intensif, oleh karena politik luar negeri Indonesia cenderung anti-

kolonialisme/imperialisme. Sebagai negara yang pernah dijajah Jepang, Indonesia

selalu waspada terhadap bantuan ekonomi yang diberikan Jepang, pampasan

perang sendiri sebenarnya merupakan hak bagi Indonesia yang harus dibayar

untuk pembangunan nasionalnya.

57

Dennis T. Yasutomo, The Manner of Giving: Strategic Aid and Japanese Foreign

Policy, Lexington: Health, 1986, h. 9.

Page 38: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

27

B. 3. Hubungan Jepang Masa Orde Baru

Pada masa Orde Baru muncul, usaha pembangunan ekonomi sangat

memegang peranan dalam setiap pengambilan keputusan dan politik luar negeri.

Arti dari pembangunan ekonomi adalah untuk menaikkan pendapatan perkapita

dan menaikkan produksi perkapita dengan menambah modal dan kemampuan.58

Politik luar negeri adalah salah satu peranan yang sangat besar sebagai

pelaksanaan pembangunan ekonomi Indonesia, terutama dalam menjalin

hubungan yang lebih baik dengan negara-negara industri. Salah satu misi politik

luar negeri Indonesia yaitu untuk pembangunan ekonominya sebagai penarik

modal asing agar dapat menanamkan modalnya di Indonesia serta memperluas

pemasaran hasil dari produksinya ke luar negeri, sesuai dengan kebijakan

ekonomi Indonesia yang mengarah pada dukungan para kreditor, yaitu negara

Barat dan Jepang.59

Hubungan bilateral Jepang-Indonesia, khususnya dalam kerjasama

ekonomi pada awal pemerintahan Orde Baru telah meningkat, hal ini dapat dilihat

bahwa Indonesia telah berhasil mengembangkan perkapita dan menaikan produksi

perkapitanya dengan modal dan kemampuan. Di lain pihak, Jepang sebagai

negara industri yang maju pun membutuhkan tempat pemasaran dari hasil

produksinya, jadi hubungan ekonomi kedua negara adalah saling meningkatkan

kesejahteraan anggota masyarakat di masing-masing negaranya tersebut.

Kebijakan pemerintah Orde Baru telah melaksanakan politik pintu terbuka yang

artinya bebas membuka hubungan ekonomi dengan negara lain, melalui Peraturan

58

Sumitro Djojohadikusumo, Ekonomi Pembangunan, Jakarta: PT. Pembangunan, 1995,

h. 39. 59

Mochtar Mas‟oed, Ekonomi dan Struktur Politik Orde Baru 1966-1971, Jakarta:

LP3ES, 1989, h. 71.

Page 39: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

28

Penanaman Modal Asing tahun 1967. Kemudian memberikan peluang bagi

Jepang untuk melakukan investasi dalam bidang infastruktur dan industri

manufaktur, seperti jalan, jembatan, listrik, untuk mendorong sektor swasta agar

menginvestasikan industri-industri manufaktur.60

Bantuan ekonomi Jepang

memiliki peranan yang penting dalam memperlancar masuknya investasi sektor

swasta, salah satu contoh proyek Jepang yang besar yaitu bekerjasama dengan

sektor swasta adalah proyek Asahan.

Indonesia sebagai negara yang sedang malaksanakan pembangunan,

banyak memanfaatkan hubungan bilateral, untuk menunjang pembangunan

ekonominya. Tindakan ini diambil pemerintah karena menyadari akan

kekurangannya terutama dalam masalah pendanaan. Karena perekonomian

sebelum Orde Baru mengalami perkembangan yang kurang baik, hal ini dapat

terlihat dari pertumbuhan ekonomi lebih rendah dibandingkan pertumbuhan

penduduknya yang mengakibatkan pendapatan perkapita dan kesejahteraan rakyat

secara keseluruhan sangat rendah. Untuk mengejar ketinggalan dari negara-

negara yang sedang berkembang, maka pemerintah meningkatkan hubungan

ekonomi yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi bangsa secara

keseluruhan, kemudian pemerintah Indonesia berusaha menarik negara-negara

asing untuk menanamkan modalnya melalui sebuah keputusan yang telah

disepakati. Kemudian ekonomi Indonesia pada masa Orde Baru mengalami

peningkatan, ini adalah sebagian dari dampak positif masuknya modal asing,

hubungan Jepang-Indonesia dalam bidang ekonomi merupakan salah satu faktor

kemajuan pembangunan ekonomi Indonesia.

60

Yahya A. Muhaimin, Bisnis dan Politik Kebijaksanaan Ekonomi Indonesia 1950-1980,

h. 52.

Page 40: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

29

Dampak negatif dari bantuan asing yaitu ekonomi telah didominasi oleh pasar

luar negeri seperti Jepang, kemudian pada 15 Januari 1974, muncul gejala anti-

Jepang yang dilatarbelakangi oleh ketidakpuasan mahasiswa terhadap dominasi

modal asing dan anti modal asing. Konflik ini tidak hanya terjadi di Indonesia

melainkan di negara-negara Asia Tenggara yaitu Thailand, Filipina, dan Malaysia.

Kemudian Jepang mencoba menjalin hubungan yang lebih baik dengan Asia

Tenggara upaya memperbaiki citra Jepang terhadap nagara-negara di Asia

Tenggara.61

Bagi Jepang mempertahankan hubungan dengan Asia Tenggara,

khususnya Indonesia sangat penting karena Indonesia memiliki ideologi non

komunis bersistem ekonomi terbuka dan mempunyai kemauan untuk

meningkatkan hubungan Indonesia dengan Jepang. Mengingat Jepang dengan

Indonesia saling membutuhkan, maka pada tahun 1977 Perdana Menteri Takeo

Fukuda mengeluarkan Doktrin Fukuda. Isi dari Doktrin Fukuda terhadap kawasan

Asia Tenggara (khususnya kepada ASEAN) yaitu,62

1. Jepang sebagai negara yang terikat pada perdagangan menolak peranan

sebagai kekuatan militer dan atas dasar itu bertekad bulat akan

memberikan andil bagi perdamaian dan kemakmuran di kawasan Asia

Tenggara serta masyarakat dunia.

2. Jepang sebagai teman sejati negara-negara Asia Tenggara akan berusaha

sebaik-baiknya untuk memperoleh hubungan saling percaya, yang

didasarkan pada pengertian dari hati kehati dengan negara-negara Asia

61

Bambang, Cipto, Hubungan Internasional di Asia Tenggara, Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2007, h. 184-185. 62

Hubungan Indonesia-Jepang Masa Pemerintahan Takeo Fukuda, Laporan Penelitian

LIPI, h. 47.

Page 41: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

30

Tenggara, khususnya ASEAN dan dengan berbagai bidang yang luas yang

tidak hanya mencakup area politik ekonomi tetapi juga sosial.

3. Jepang akan menjadi mitra sama derajat dengan ASEAN dan negara-

negara anggotanya, akan bekerjasama secara positif dalam usaha-usaha

mereka sendiri untuk memperkuat solidaritas dan ketahanan mereka

bersama-sama dengan bangsaa lain yang berjiwa sama di luar kawasan,

sementara membina tujuan menunjang hubungan yang didasarkan atas

saling pengertian dengan bangsa-bangsa Indonesia. Dengan demikian

akan memberikan andil bagi perdamaian dan kemakmuran di kawasan

Asia Tenggara.

Dari pernyataan doktrin tersebut, dapat dikemukakan bahwa usaha Jepang

untuk meningkatkan perdamaian dan kemakmuran tanpa mempergunakan peranan

militer benar-benar merupakan sikap yang baik. Di samping itu Jepang tidak

ingin dipandang sebagai negara militer yang berambisi perang, namun Jepang

lebih senang jika disebut sebagai kekuatan ekonomi dunia yang akan

mensejahterakan masyarakat di dunia.

Doktrin Fukuda kemudian diterapkan dalam Japan ASEAN Joint

Statement yaitu,63

1. Jepang bersedia membantu keuangan kelima proyek ASEAN sebesar 1

milyar US $ (akan diberikan setelah kelayakan studi disetujui) dan

diberikan berdasarkan syarat lunak dan bertahap sesuai kondisi dan

kebutuhan masing-masing.

63

Ibid h. 48.

Page 42: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

31

2. Jepang akan mempertimbangkan program stabilitas penghasil ekspor

negara-negara ASEAN Staber (Stabilization exsport earing) yang akan

mencakup dana ratusan dollar Amerika Serikat.

3. Kerjasama bilateral antara Jepang dengan setiap negara-negara ASEAN

tidak akan terpengaruh oleh keputusan Jepang diatas.

4. Secara teknis Jepang bersedia membantu penyelesaian projek bersama

ASEAN.

5. Perdagangan antara Jepang dengan ASEAN harus terus diperluas demi

keuntungan kedua belah pihak.

6. Jepang akan bekerjasama dengan negara-negara ASEAN untuk

memperbaiki masuknya produk-produk ke pasar Jepang, baik berupa

barang-barang ekspor jadi maupun barang setengah jadi.

7. Dalam konteks perundingan multilateral (MTN) Multilateral Trade and

Tarif Negotiation, Jepang bersedia menanggapi usaha-usaha ASEAN untuk

meningkatkat ekspor melalui berbagai cara termasuk mempelajari lebih

lanjut permintaan ASEAN yang mendesak agar perdagangan bersifat tarif

maupun non tarif dihapuskan.

8. Jepang bersedia memperbaiki sistem preferensi umum (GSP) General

Scheme of Preference, serta memasukkan persetujuan ASEAN mengenai

peraturan-peraturan asal barang yang kumulatif (CRO) Cumulative Rales of

Origin kedalam preferensi umum/GSP Jepang.

9. Jepang bersedia menggalakan ekspor ASEAN.

10. ASEAN tetap menghendaki agar penanaman modal swasta Jepang

diteruskan dan digalakkan.

Page 43: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

32

Japan ASEAN Statement merupakan upaya meningkatkan hubungan secara

bilateral dalam kerangka penerapan Doktrin Fukuda terhadap Indonesia, untuk

meningkatkan hubungan kedua belah pihak antara Jepang-Indonesia dalam segala

bidang. Peningkatan hubungan tersebut tertulis dalam “Joint message Soeharto-

Fukuda” yaitu,64

1. Membantu stabilitas dan perdamaian di Asia dan dunia lainnya sesuai

dengan semangat kerjasama dan solidaritas.

2. Kerjasama yang erat di segala bidang.

3. Kerjasama yang luas di bidang ekonomi, sosial budaya, akademi untuk

mencapai “heart to heart contact” yang harus ditingkatkan dalam segala

bidang.

4. Saling mempercayai dan equal partnership.

Dari pernyataan diatas, dapat dikemukakan bahwa hubungan Jepang-

Indonesia memberikan pengaruh yang cukup besar bagi perekonomian Indonesia.

Hal ini dapat dilihat dari banyaknya produk-produk Jepang yang dikonsumsi oleh

masyarakat Indonesia, ini dapat memperoleh keuntungan bagi Indonesia sendiri

karena dapat memenuhi kebutuhan barang-barang yang dibutuhkan, namun telah

menyebabkan pula ketergantungan Indonesia terhadap modal asing. Maka dapat

dilihat dari uraian diatas hubungan Jepang-Indonesia dari masa Orde Lama

sampai Orde Baru mengalami kemajuan, karena pada masa Orde Lama hubungan

Jepang-Indonesia belum begitu intensif dikarenakan kebijakan luar negerinya

lebih menekankan pada kekuatan mandiri dan rasa nasionalisme yang tinggi saja

dan rasa saling mencurugai satu sama lain. Sedangkan pada masa Orde Baru

64

Direction of Trade Year Book, tahun 1978, h. 17.

Page 44: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

33

lebih menekankan pada pembangunan ekonominya sehingga membutuhkan dana

yang besar untuk itu Indonesia menjalin hubungan dengan Jepang. Meskipun

Jepang memberikan bantuan untuk menstabilkan perekonomian Indonesia,

disamping itu Jepang mempunyai kepentingan nasionalnya yaitu agar Indonesia

tetap mensuplai bahan-bahan mentah dan perluasan pasar luar negeri bagi Jepang.

Page 45: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

34

BAB III

Peristiwa Malari dan Terbentuknya The Japan Foudation Indonesia

A. Krisis Politik dan Ekonomi Asia Tenggara

Pada tahun 1970 Jepang bangkit menjadi kekuatan ekonomi kedua di

dunia menyusul Amerika Serikat, kebangkitan ini terjadi skarena ekspor impor

yang dilakukan terhadap negara-negara menjadikan industrinya meningkat,

Jepang sangat tergantung pada Asia Tenggara khususnya pada wilayah ASEAN.

ASEAN merupakan partner dagang penting bagi Jepang, 30% ekspor ASEAN

yang dikirim ke Jepang termasuk seluruh ekspor LNG (gas alam cair), dan 25%

impor ASEAN dari Jepang.65

Pada awal tahun 1974 terjadi peristiwa anti-Jepang di Thailand, Malaysia,

Vietnam, Filipina, dan Indonesia selama kunjungan Perdana Menteri Tanaka

kelima negara ASEAN (Perhimpunan negara-negara Asia Tenggara). Pada saat

itu nama-nama perusahaan Jepang telah bermunculan menguasai Indonesia,

Thailand, Vietnam, Filipina, dan Malaysia. Perusahaan tersebut telah berkuasa

dan menggali sumber-sumber alam yang tidak dapat diganti oleh Jepang, berawal

dari janji dan ingin membantu perekonomian Asia Tenggara secara tidak langsung

telah menyusahkan rakyat di kawasan ini.66

Globalisasi telah menyatukan ekonomi nasional, terutama sektor keuangan

dalam sebuah unit tunggal yang beroperasi secara global.67

Pengaruh investasi

dan industri Jepang di Asia Tenggara khususnya Indonesia telah mengakibatkan

Jepang menjadi negara maju dan membantu perekonomian Jepang, sehingga

65

Robert A, Scalapino & Jusuf Wanandi, Asia Tenggara dalam Tahun 1980-an, Jakarta:

Yayasan Proklamasi, Center for Strategic and International Studies, 1985, h. 76. 66

Mochtar Lubis,Kekuatan yang Membisu: Kepribadian dan Peranan Jepang, h. 63. 67

Diakses pada http://www.prakarsa-rakyat.org/download/buku/merespon/krisis/ekonomi/

dan/politik/elektoral .pdf, pada tanggal 23 Maret 2012, pukul 21.00.

Page 46: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

35

dominasi produk Jepang di pasar Indonesia. Selama lebih dari 30 tahun

pemerintahan Orde Baru Presiden Soeharto, ekonomi Indonesia tumbuh dari GDP

per kapita $70 menjadi lebih dari $1.000 pada 1996. Melalui kebijakan moneter

dan keuangan yang ketat, inflasi ditahan sekitar 5%-10%, rupiah stabil, dan

pemerintah menerapkan sistem anggaran berimbang. Banyak dari anggaran

pembangunan dibiayai melalui bantuan asing.

Pada pertengahan 1980-an pemerintah mulai menghilangkan hambatan

kepada aktivitas ekonomi. Langkah ini ditujukan utamanya pada sektor eksternal

dan finansial dan dirancang untuk meningkatkan lapangan kerja dan pertumbuhan

di bidang ekspor non-minyak. GDP nyata tahunan tumbuh rata-rata mendekati 7%

dari 1987-1997, dan banyak analisis mengakui Indonesia sebagai ekonomi

industri dan pasar yang berkembang. Tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi

dari 1987-1997 menutupi beberapa kelemahan struktural dalam ekonomi

Indonesia. Sistem legal sangat lemah, dan tidak ada cara efektif untuk

menjalankan kontrak, mengumpulkan hutang, atau menuntut atas kebangkrutan.

Aktivitas bank sangat sederhana dengan peminjaman berdasarkan batasan

peminjaman menyebabkan perluasan dan pelanggaran peraturan, termasuk batas

peminjaman. Hambatan non-tarif, penyewaan oleh perusahaan milik negara,

subsidi domestik, hambatan ke perdagangan domestik, dan hambatan ekspor

seluruhnya menciptakan gangguan perekonomian.

Krisis finansial Asia Tenggara yang melanda Indonesia pada akhir 1997

dengan cepat berubah menjadi sebuah krisis ekonomi dan politik. Respon pertama

Indonesia terhadap masalah ini adalah menaikkan tingkat suku bunga domestik

Page 47: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

36

untuk mengendalikan naiknya inflasi dan melemahnya nilai tukar rupiah, dan

memperketat kebijakan keuangannya.

Pada Oktober 1997 Indonesia dan International Monetary Fund (IMF)

mencapai kesepakatan tentang program reformasi ekonomi yang diarahkan pada

penstabilan ekonomi makro dan penghapusan beberapa kebijakan ekonomi yang

dinilai merusak, antara lain Program Permobilan Nasional dan monopoli yang

melibatkan anggota keluarga Presiden Soeharto. Rupiah masih belum stabil dalam

jangka waktu yang cukup lama, hingga pada akhirnya Presiden Suharto terpaksa

mengundurkan diri pada Mei 1998 digantikan oleh B.J Habibie. Pada Agustus

1998, Indonesia dan IMF menyetujui program pinjaman dana di bawah Presiden

B.J Habibie. Sejak krisis keuangan Asia di akhir tahun 1990-an memiliki andil

atas jatuhnya rezim Soeharto pada bulan Mei 1998, keuangan Indonesia telah

mengalami transformasi besar. Krisis keuangan tersebut menyebabkan kontraksi

ekonomi yang sangat besar dan penurunan yang sejalan dalam pengeluaran

masyarakat, kemudian hutang dan subsidi meningkat secara drastis sementara

belanja pembangunan dikurangi.

A. Peristiwa Malari 1974

Dampak dari bantuan ekonomi yang dominan berimbas besar terhadap

persoalan politik, kemudian muncul konflik yang disebut dengan peristiwa

“Malari” Malapetaka Lima Belas Januari 1974, adalah puncak kemarahan

mahasiswa terhadap kesewenang-wenangan pemerintah menggunakan dana asing

dalam pembangunan negara yang manfaatnya tidak diperoleh rakyat.68

Peristiwa

ini menjadi puncak ketegangan perpolitikan dalam negeri dalam waktu enam

68

M. Aref Rahmat, Ali Moertopo & Dunia Intelijen Indonesia, Jakarta: PT. Buku Seru,

2011, h. 9.

Page 48: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

37

bulan, saat itu politik dalam negeri diwarnai dengan permasalahan mulai dari

kritik atas jalannya pemerintahan, aksi-aksi demonstrasi atas ketidakpuasan pada

kekuasaan pemerintah Soeharto termasuk Ali Moertopo yaitu orang kepercayaan

presiden Soeharto pada masa Orde Baru.69

Peristiwa ini merupakan kejadian pertama yang menunjukkan sikap tidak

setia jenderal-jenderal dilingkungan kepresidenan selama masa pemerintahan

Soeharto. Kenaikan tarif listrik terus meningkat, beras semakin langka dan

harganya semakin tidak menentu, serta proyek-proyek bangunan sipil mulai

dikuasai perusahaan asing terutama dari Jepang, produk-produk Jepang makin

menguasai pasar-pasar nasional, yang kemudian menjatuhkan ekonomi dalam negeri.

Hutang Indonesia sebesar tujuh miliar dollar yang dipinjam dari IMF (International Monetary

Fund) harus terus dibayar beserta bunganya. Masalah-masalah sosial di tahun

1974 menjadi awal yang serius bagi Indonesia, stabilitas nasional melemah dan

aksi-aksi protes mulai bermunculan.70

Pada tahun 1971 muncul kelompok Golput

(golongan putih) yaitu reaksi masyarakat terhadap pemilu dinilai janggal, karena

dimenangkan oleh partai Golkar dengan perolehan suara 62,8%. Berbagai

peristiwa yang muncul pada tahun 1974 ini presiden Soeharto saat itu mengambil

sikap kepada kelompok-kelompok yang bermaksud akan menjatuhkannya,

diantaranya kelompok Jenderal Ali Moertopo dan kelompok Jenderal Soemitro.71

Peristiwa itu terjadi saat Perdana Menteri (PM) Jepang Kakuei Tanaka

berkunjung ke Indonesia pada tanggal 15 Januari 1974.72

Pada saat itu, terjadi

69

Ibid h. 10. 70

Departemen Luar Negeri Republik Indonesia, Sejarah Diplomasi Republik Indonesia

Dari Masa ke Masa, Buku 1V B, Jakarta: Departemen Luar Negeri, 2005, h. 1088-1089. 71

M. Aref Rahmat, Ali Moertopo & Dunia Intelijen Indonesia, h. 11. 72

Diakses dari http://www.digilib.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail.jsp?id=78106 pada

tanggal 21 April 2011 pukul. 12.05.

Page 49: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

38

peristiwa kerusuhan di Jakarta, banyak pihak yang mengatakan bahwa peristiwa

itu merupakan bentuk sentimen terhadap Jepang, namun ada juga yang

beranggapan itu merupakan akumulasi dari berbagai perkembangan termasuk

pertentangan antara elit politik di Indonesia. akan tetapi pada dasarnya peristiwa

itu memicu masyarakat akan ketidak puasan terhadap dominasi ekonomi Jepang

di Indonesia.

Kerusuhan itu mengakibatkan berbagai kerusakan infrastruktur, sebelas

orang meninggal, 117 orang luka berat, 120 orang luka ringan, dan 775 orang

ditahan. Segala hal yang berhubungan dengan Jepang menjadi sasaran utama

kerusuhan.73

Peristiwa itu membuat Jepang berintrospeksi sehingga hubungan

Jepang-Indonesia sempat mengalami kemunduran, namun Jepang kembali

memperbaiki citranya salah satunya mendirikan pusat budaya Jepang sebagai alat

diplomasinya. Setelah meredanya Peristiwa Malari, Jepang dan Indonesia mulai

memasuki format baru dalam hubungan kerjasamanya.

Hubungan Jepang-Indonesia terus berlangsung bahkan hingga masa

revolusi yang telah mengalami beberapa kali pergantian perdana menteri Jepang.

Perkembangan hubungan Jepang-Indonesia yaitu pada tahun 2008 pasca

peringatan 50 tahun hubungan bilateral kedua negara. Selain melakukan

intensifitas hubungan dalam bidang politik dan ekonomi, Jepang-Indonesia pun

melakukan kerjasama dibidang budaya dan pendidikan.74

73

Diakses dari http://www.scribd.com/doc/46642948/Pers-Dalam-Peristiwa-Malari-1974

pada tanggal 21 April 2011 pukul. 12.00. 74

Anhar Gonggong, Peran Pemerintah dalam Mewujudjan Social Welfare and

Protection dalam Menyikapi ASEAN Socio-Culture Community, Jakarta: Lemhannas,2009, h. 56.

Page 50: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

39

C. Tujuan Jepang dan Terbentuknya The Japan Foundation

Politik luar negeri Jepang merupakan hasil dari suatu proses yang melibatkan

tujuan-tujuan politik, berbentuk pada konsep kepentingan nasional. Kemudian

kabinet yang menempati suatu peranan dalam pengambilan keputusan kebijakan

luar negeri yang diterapkan oleh kementerian luar negeri.75

Tujuan yang dilakukan oleh Jepang membentuk the Japan Foundation adalah

sebagai pertukaran internasional dibidang kebudayaan, khususnya pada negara-

negara jajahannya sebagai pemulihan citra Jepang pasca-perang. Berawal dari

pertukaran mahasiswa, saat itu sedikit mahasiswa yang tertarik untuk belajar dan

mengenal budaya Jepang maka the Japan Foundation berusaha melakukan dan

merancang program kerjanya dan kemudian pemerintah Jepang mendirikan

sebuah lembaga pusat studi Jepang pada Universitas-universitas, karena dianggap

akan efektif.76

Kemudian untuk memudahkan masyarakat di negara-negara luar, Jepang

mendirikan lembaga kebudayaan Jepang the Japan Foundation yang sekaligus

dijadikan sebagai kerjasama pertukaran kebudayaan internasional.77

The Japan

Foundation didirikan pada tahun 1972 sebagai sebuah badan hukum yang

bertujuan untuk mempromosikan kegiatan pertukaran kebudayaan antara Jepang

dengan negara-negara lain di dunia. Dasar pendirian untuk the Japan Foundation

adalah Ketetapan Khusus dari Diet (Parlemen Jepang) di bawah kementerian luar

negeri pada divisi informasi dan budaya sebagai pengawasan.

75

Ibid, h. 155. 76

Mochtar Lubis, Kekuatan yang Membisu: Kepribadian dan Peranan Jepang, h. 96. 77

Diana, S. Nugroho, tanggal 02 Juni 2011, pukul 10.00.

Page 51: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

40

The Japan Foundation pada Kementerian Luar Negeri Jepang

sejak Tahun 1972-2002 yaitu,

Gambar III. 2

Ministry of Foreign Affairs

Minister’s Secretariat

Treaties Bureau

Consular and Emigration

Affairs Department

United Nations Bureau

Public Information and Cultural

Affairs Bureau

Cultural Affair DepartmentAsian Affairs Bureau

American Affair Bureau

European and Oceanic Affairs

Bureau

Middle Eastern and African

Affairs Bureau

Economic Affairs Bureau

Economic Cooperation Bureau

Foreign Service

Personnel Committee

Foreign Service

Training Institute

Osaka Lesion Office of the

Ministry of Foreign Affairs

Overseas

Establishments

Embassies

Consulates-

General

Consulate

Permanent Mission

or Delegations

Research and Planning

Department

Prime Minister

The Japan Foundation

Sumber: Diolah dari berbagai sumber seperti,

R. P. Barston, Modern Diplomacy, Longman: London and New York 1988 dan http://www.mofa.go.jp/policy/culture/index.html, pada tanggal 03 Februari 2012, pukul

15.30.

Page 52: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

41

Keterangan:

The Japan Foundation adalah Institusi kebudayaan Jepang yang didirikan tahun 1972 dan

ditetapkan langsung oleh Presiden (Parlemen Jepang) melalui kementerian luar negari Jepang pada

biro informasi dan kebudayaan. Susunan yang terdapat pada struktur dengan garis terputus-putus

yang berarti bukan sebagai divisi khusus kementerian luar negeri. The Japan Foundation berada di

bawah pengawasan Perdana menteri atas jalannya kinerja the Japan Foundation dalam melakukan

penyebaran dan pertukaran kebudayaan internasional antara Jepang dengan negara-negara lain di

dunia.

Program the Japan Foundation pada tahun 1972 yaitu: menginformasikan

kepada kantor luar negeri the Japan Foundation untuk melakukan pertukaran

kebudayaan dengan negara lain di luar Jepang, mempromosikan studi Jepang

melalui kantor luar the Japan Foundation dan memberikan anggaran untuk

kegiatan tersebut, melakukan kusrus bahasa Jepang dan memberikan pembekalan

bagi pengajar bahasa Jepang melalui kantor luar negeri Jepang, ikut aktif dalam

kegiatan seperti eksebisi, pameran, seminar dan pertukaran kebudayaan. Kegiatan

tersebut disetujui oleh pemerintah melalui kementerian luar negeri Jepang yang

kemudian akan dapat dijalankan oleh the Japan Foundation dengan baik.78

Pada Oktober 2003 terjadi perubahan status the Japan Foundation, karena

semakin luasnya kantor cabang the Japan Foundation sehingga pemerintah

menjadikan lembaga ini menjadi lembaga administratif independen, yang

diharapkan akan lebih mandiri dalam melaksanakan kegiatannya dan lebih mudah

berkonsentrasi untuk tujuan pertukaran kebudayaan antara Jepang dengan negara-

negara lain. Kewenangan the Japan Foundation dikhususkan sebagai lembaga

pertukaran kebudayaan antara Jepang dengan negara-negara lain, yang diharapkan

mampu menjadi lembaga yang memberika kontribusi bagi kebudayaan Jepang

diseluruh negara.

78

The Japan Foundation, Annual Report tahun 2002, h. 11-12.

Page 53: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

42

Institusi ini dipimpin oleh Presiden Direktur the Japan Foundation yang

memiliki kewenangan untuk pembentukan pertukaran internasional antara Jepang

dengan negara-negara yang telah memiliki wilayah operasional the Japan

Foundation di 21 negara, kemudian mengawasi jalannya pertukaran kebudayaan

Jepang terhadap negara-negara secara keseluruhan serta sekitar masyarakat

internasional yang menjadi anggota the Japan Foundation.79

Untuk memudahkan

kegiatannya maka disusun kedalam struktur the Japan Foundation yang memiliki

subdivisi, diantaranya: Divisi seni dan kebudayaan, divisi bahasa Jepang, divisi

pertukaran intelektual dan pengembangan studi Jepang. Koordinasi dengan

wilayah operasional yang ada di 23 kantor tersebar di 21 negara, melalui kantor

Kyoto yang bertugas menginformasikan seluruh kegiatan dan jalannya the Japan

Foundation pusat kepada kantor luar negeri (overseas offices).

The Japan Foundation berkontribusi dengan kantor luar negeri yang

menjadi anggota the Japan Foundation di 21 negara melalui JFIC (the Japan

Foundation Information Center), yang bertujuan untuk memberikan informasi

seperti pertukaran kebudayaan internasional melalui majalah, laporan tahunan,

website, blog, e-mail, dan berita mengenai kegiatan terbaru dari the Japan

Foundation pusat di Tokyo kemudian bekerjasama untuk membuat kegiatan

mengenai kebudayaan dengan LSM di negara-negara lain.80

The Japan Foundation bercita-cita menjadi pusat pertukaran kebudayaan

internasional di seluruh dunia, kemudian menyampaikan hal yang menarik dalam

budaya Jepang untuk negara lain, serta mempromosikan empati berimbang dan

79

Diakses dari http://pf.go.jp/e/about/president/indext.html, pada tanggal 04 Februari,

pukul 19.00. 80

The Japan Foundation, Annual Report, h. 32.

Page 54: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

43

rasa saling pengertian.81

Kemudian dapat menjadi katalisator/pertukaran

internasional dan sebagai jembatan yang menghubungakan budaya Jepang dengan

budaya-budaya diseluruh dunia, menyampaikan hal yang menarik dalam budaya

Jepang kepada negara lain, serta mempromosikan rasa saling pengertian kepada

masyarakat. Dalam rangka mempromosikan studi Jepang, program ini

memberikan dukungan kepada ilmuwan yang luar biasa dalam studi Jepang

dengan memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian di Jepang.

Tujuan dari the Japan Foundation yaitu memberikan kontribusi bagi

lingkungan internasional yang lebih baik, dan untuk memelihara serta

mengembangankan kaharmonisan hubungan luar negeri dengan Jepang malalui

pendalaman dan pemahaman bangsa lain tentang Jepang. Institusi ini

mempromosikan rasa saling pengertian yang lebih baik di antara bangsa-bangsa

dan menumbuhkan persahabatan yang baik di antara masyarakat dunia di bidang

budaya melalui pertukaran budaya internasional yang menyeluruh.82

81

Brosur, The Japan Foundation, Edisi 2011, h. 1-2. 82

Ibid, h. 5.

Page 55: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

44

The Japan Foundation saat ini mempunyai 23 kantor cabang kemudian

tersebar di 21 negara yang tersebar diseluruh dunia dapat dilihat peta di bawah ini,

Gambar II.2

Sumber: http://www.jpf.go.jp/world/en/ pada tanggal 15 Oktober 2011, pukul 10.00.

Keterangan warna: Untuk mencirikan the Japan Foundation yang tersebar di 21 negara dan

wilayah operasionalnya yaitu ungu adalah negara Jepang sebagai kantor pusat the Japan

Foundation yang terbesar, Hijau yaitu wilayah operasional the Japan Foundation yang tersebar di

negara Asia Pasifik, biru yaitu wilayah operasional the Japan Foundation yang tersebar di negara

bagian Eropa dan Afrika, kemudian merah tua yaitu wilayah operasional the Japan Foundation

yang tersebar di negara bagian Amerika Serikat.

Page 56: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

45

The Japan Foundation adalah Institusi pertama di Jepang yang

mengkhususkan dalam pertukaran kebudayaan internasional Jepang. Sebagai

organisasi mitra kerja yang didirikan pada tahun 1972 dengan tujuan

mempromosikan pertukaran budaya, saling menguntungkan antara Jepang dengan

negara-negara lain yang kemudian didirikan 23 kantor di luar negeri diantaranya:

London, Paris, New York, Beijing, Cologne, Roma, Los Angeles, Toronto, Seoul,

Bangkok, Jakarta, Kuala Lumpur, Sydney, Manila, Kairo, Budapest, New Delhi,

Meksiko City, dan terakhir di Sao Paulo.83

Kegiatan yang telah membuat the

Japan Foundation berkembang diantaranya pertukaran Budaya Seni &,

Pendidikan Bahasa Jepang atau Studi Jepang dan Pertukaran Intelektual.

The Japan Foundation pertama berpusat di Tokyo (Jepang), karena sebagai

pusat kota. Kemudian didirikan tiga kantor cabang di antaranya,

- Kyoto sabagai pusat kebudayaan Jepang yang bertujuan untuk

memperkenalkan Jepang kepada negara lain yang berada di Jepang, dan

juga menyediakan perpustakaan.

- Kansai dan Urawa sebagai pengembangan bahasa yang bertujuan untuk

mendukung penyelenggaraan kursus dan belajar bahasa Jepang, sedangkan

lebih kepada pengembangan dan penguasaan teknik bahasa bagi para

pengajar bahasa Jepang.84

83

Diakses dari http://www.jfcairo.org/aboutjf.html, pada tanggal 15 Oktober 2011, pukul

13.00. 84

The Japan Foundation, Annual Report tahun 2009-2010, h. 22.

Page 57: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

46

BAB IV

Diplomasi Kebudayaan Jepang di Indonesia

Melalui The Japan Foundation

Bab ini membahas mengenai diplomasi kebudayaan Jepang di Indonesia

melalui the Japan Foundation. Untuk memberi gambaran kepada masyarakat

Indonesia mengenai peran the Japan Foundation sebagai diplomasi kebudayaan

Jepang di Indonesia. Selain itu pengenalan kebudayaan Jepang melalui program-

program yang dilakukan the Japan Foundation. Hal inilah yang dilakukan Jepang

untuk menjalin hubungan internasional dalam kebudayaan, karena bagi Jepang

bukan hanya hubungan dalam bidang ekonomi dan politik saja untuk memajukan

negaranya, diplomasi kebudayaan juga sangat penting sebagai pertahanan negara

dan sebagai pengakuan budaya asli Jepang. Oleh karena itu, pada tahun 1972 The

Japan Foundation didirikan pertama kali di Tokyo sebagai pusat kebudayaan

Jepang.85

Diplomasi kebudayaan Jepang melalui the Japan Foundation Indonesia

dilatarbelakangi terjadinya konflik Malari sehingga menimbulkan anti-Jepang.

Kemudian Jepang melakukan berbagai cara untuk pemulihan citra baik dan

mempererat hubungan luar negeri Jepang terhadap negara-negara di dunia.

Seperti meningkatkan hubungan kerjasama di bidang ekonomi, politik, sosial dan

kebudayaan. Mengembangkan kegiatan pertukaran kebudayaan antara Jepang-

Indonesia dengan saling memahami budaya masing-masing negaranya. The

Japan Foundation Indonesia didirikan pada tahun1979 dengan jangka waktu lima

tahun pasca-malari 1974, pendirian ini dilakukan dengan beberapa proses di

85

Mochtar Lubis, Kekuatan yang Membisu: Kepribadian dan Peranan Jepang, h. 94.

Page 58: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

47

antaranya, melakukan survei dan melihat respon masyarakat terhadap anti-Jepang

di Indonesia, dan mengantisipasi supaya tidak terjadi hal serupa seperti peristiwa

Malari 1974, Jepang mengharapkan dengan melakukan diplomasi kebudayaan

melalui the Japan Foundation, dapat memulihkan serta mengharmoniskan

hubungan dengan Indonesia. Karena dalam hal ini perlu dipelajari dan mengenal

kebudayaan asing setempat, dengan demikian barulah akan mengetahui macam-

macam kebudayaan yang cocok disatu negara yang belum tentu dapat diterapkan

di negara lain.86

A. Peran The Japan Foundation di Indonesia

Jepang merupakan negara maju dalam bidang sosial budaya, ekonomi,

politik, dan teknologi. Kemajuan ini didasari atas kekalahan Jepang pada perang

tahun 1945 mengalami kehancuran dengan pengeboman di kota Hiroshima dan

Nagasaki oleh tentara Sekutu. Jepang mampu bangkit kembali untuk memajukan

negaranya, sehingga perekonomian Jepang dapat bersaing dengan negara Amerika

Serikat. Menurut Bank Dunia pada tahun 2004 pendapatan per-kapita Jepang

sebesar US $ 30.000, sedangkan Amerika Serikat sebesar US $ 24.000.87

Keberhasilan Jepang menjadi negara maju, yaitu penanaman Modal Asing

tahun 1967 dilakukan Jepang memberikan peluang bagi Jepang untuk melakukan

investasi dalam bidang infastruktur dan industri manufaktur, seperti jalan,

jembatan, listrik, untuk mendorong sektor swasta agar menginvestasikan industri-

industri manufaktur. Disamping itu kemajuan ekonomi Jepang didasarkan pada

tingkat ekspor impor yang dilakukan Jepang terhadap negara-negara Asia demi

86

Diana, S. Nugroho, tanggal 26 Mei 2011, pukul 15.00. 87

Widyastuti, In International Seminar Proceedings, Kontribusi Etos Kerja Jepang

Terhadap Peningkatan Mutu Pelayanan Abdi Masyarakat di Indonesia, Surabaya: Research

Center for Japanese Studies-Institute of Reseaches The States University of Surabaya, 2006, h.

201.

Page 59: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

48

mendapatkan pertahanan negara dan kebutuhan industrinya. Hal inilah yang

menjadikan prekonomian Jepang menjadi berkembang, dapat meningkatkan

kemajuan teknologi.

Namun pertumbuhan ekonomi Jepang saat itu telah dianggap negatif oleh

negara-negara Asia, karena terjadinya ketidakseimbangan neraca perdagangan

antara Jepang dengan negara-negara di Asia Tenggara, sehingga Jepang disebut

sebagai binatang ekonomi, yaitu hanya mengejar keuntungan di atas segalanya.

Pandangan ini muncul ketika Jepang bermaksud ingin membantu memulihkan

perekonomian negara-negara, khususnya Indonesia. Karena bagi Jepang memiliki

hubungan dengan Indonesia akan saling menguntungkan, Jepang yang

membutuhkan bahan mentah sedangkan Indonesia membutuhkan modal untuk

membangun perekonomian negaranya. Hubungan Jepang-Indonesia menimbulkan

ketidakseimbangan, pada tahun 1974 terjadi peristiwa Malari yang menjadi

puncak kemarahan mahasiswa terhadap modal asing dan dominasi produk-produk

Jepang. Peristiwa ini diawali ketika perdana menteri Jepang Kakuei Tanaka

datang ke Indonesia pada tanggal 14 Januari 1974, pada saat itu mahasiswa

berdemonstrasi didepan kantor Ali Murtopo dan membakar boneka Tanaka

kemudian menyerang perusahaan/pabrik Jepang, membakar kendaraan-kendaraan

buatan Jepang, dan merampok pusat pertokoan Jepang.

The Japan Foundation

Indonesia didirikan pada Oktober 1979 sebagai

diplomasi kebudayaan yang dilakukan Jepang, diharapkan dapat memulihkan

cara pandang masyarakat terhadap Jepang yang lebih baik.88

Peran The Japan

Foundation, yaitu untuk memuluskan jalannya kerjasama di bidang kebudayaan,

88

Diana S. Nugroho, tanggal 09 Juni 2011,pukul 14.00.

Page 60: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

49

memberikan kontribusi bagi lingkungan internasional yang lebih baik, dan untuk

memelihara serta mengembangkan keharmonisan hubungan luar negeri Jepang

melalui pendalaman dan pemahaman bangsa lain terhadap Jepang.89

Institusi ini

bertujuan untuk mempromosikan persahabatan dengan rasa saling pengertian di

dunia internasional, ini merupakan organisasi pertama dalam bidang pertukaran

kebudayaan internasional di Jepang yang mencakup pertukaran dengan tujuan

akademik, seni, publikasi, media audiovisual, olah raga, dan kebudayaan pada

umumnya.90

The Japan Foundation yang memiliki wilayah operasional yang berada di

negara-negara Asia Pasifik, Amerika Serikat, Eropa dan Afrika memiliki peran

tersendiri, sesuai dengan peristiwa dan alasan the Japan Foundation berada di

negara tersebut namun tujuannya sama, yaitu memelihara keharmonisan hubungan

luar negeri Jepang. Melalui konsep bushido yang diterapkan oleh orang Jepang

pada kebudayaan menjadikan hubungan Jepang dengan negara-negara di dunia

membaik, konsep bushido merupakan filsafat dari sikap yang mengajarkan

ketenangan hati, seperti kesetiaan, kesederhanaan, kerajinan, dan pencarian

ilmu.91

Saat ini the Japan Foundation juga lebih giat berperan sebagai media dalam

pertukaran antara organisasi di Jepang dan Indonesia, seperti penyelenggaraan

program kolaborasi anatara Jepang-Indonesia. Perubahan struktur the Japan

Foundation saat ini menjadi lembaga pusat informasi untuk berbagai kalangan,

89

Laporan, Undang-undang Institusi Administrasi Independen The Japan Foundation,

pasal 3. 90

Diakses dari http://www.lp3es.or.id/direktori/fund/jpf.htm, pada tanggal 01 Oktober

2011, pukul 16.44. 91

Retnani, Implikasi Lakon Yoosai Terhadap Budaya Etos Kerja Masyarakat Jepang

dalam Cerita Anak, h. 165.

Page 61: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

50

misalnya informasi tentang pertukaran ahli studi Jepang di Indonesia atau

sebaliknya, di masa depan the Japan Foundation Indonesia diharapkan dapat

menjadi pintu gerbang informasi bagi seluruh masyarakat yang membutuhkan

masukan menyangkut berbagai informasi tentang Jepang dan Indonesia.

B. Program The Japan Foundation Indonesia

Perspektif kebudayaan suatu bangsa perlu dipahami untuk saling memahami

budaya bangsa lain dengan komunikasi internasional, yang memungkinkan

terjaganya persahabatan antar-negara. Melalui upaya saling memahami budaya

seperti, festival film internasional di Cannes (Prancis), lomba berselancar

internasional di Kuta Bali, dan festival bunga di Pasadena Amerika Serikat.92

Demikian halnya dengan Jepang yang telah melakukan diplomasi kebudayaannya

melalui the Japan Foundation Indonesia.

Program-program the Japan Foundation saat ini dilaksanakan tidak hanya

dengan lembaga pemerintah ataupun lembaga besar saja, namun lebih berfokus

pada lembaga berskala kecil bahkan lembaga yang berlokasi di daerah-daerah

terpencil. Di antara program-program yang telah dilakukan dan berdampak sangat

positif bagi upaya pemahaman di antara Jepang-Indonesia adalah program

revitalisasi budaya lokal yang memberikan kesempatan bagi kebudayaan tradisi di

Indonesia untuk diperhatikan dan dijaga kelestariannya. Hal inilah yang

sebenarnya berakar kuat dalam proses memahami dan saling pengertian antar

bangsa.93

Dengan adanya rasa saling pengertian yang tulus, persahabatan kedua

92

Mohammad Shoelhi, Komunikasi Internasional (Perspektif Jurnalistik), Bandung:

Simbiosa Rekatama Media, 2009, h. 34. 93

Diana S. Nugroho, tanggal 09 Juni 2011, pukul 15.00.

Page 62: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

51

bangsa semakin erat dan tidak mudah terpengaruh oleh kepentingan politik

maupun ekonomi.94

Program-program the Japan Foundation Indonesia kegiatannya diagendakan

melalui Nuansa (buletin/agenda yang dipublikasikan untuk masyarakat Indonesia

tentang Jepang). Kegiatan tersebut diagendakan per-tiga bulan dan pertahun

diantaranya,

Program Seni dan Budaya salah satunya mengenalkan pemeran Ikebana

(seni merangkai bunga tradisional Jepang). Ikebana memiliki unsur penting

dalam rangkaian bunga, sehingga menghasilkan rangkaian bunga yang indah dan

memiliki nilai seni yang tinggi. Ikebana adalah seni tradisi Jepang yang secara

historis, selain bertujuan untuk menghias ruangan ikebana juga wajibkan bagi

wanita Jepang yang belum menikah, yang merupakan persiapan sikap baik untuk

sebuah pernikahan, karena dalam ikebana mencerminkan kepribadian seorang

wanita dalam mengurus rumah tangga.95

Melihat semakin banyaknya peminat

ikebana, the Japan Foundation Indonesia mengadakan pameran dan kursus

ikebana yang sekaligus menjadi kegiatan rutin setiap tiga bulan sekali. Tujuannya

untuk mengenalkan budaya Jepang dan mengajarkan nilai-nilai budaya yang

terkandung didalamnya, sehingga masyarakat Indonesia dapat mempelajarinya.

Pada tanggal 26-28 November 2010 the Japan Foundation Indonesia

bekerjasama dengan Perhimpunan Ikebana Ikebono Jepang ke-30 mengadakan

pameran Ikebana Ikebono di hotel Nikko Jakarta. Dihadiri oleh Sen‟in Ikebono

94

Diakses dari http://www.jpf.or.id/id/index.php?option=com.content&task=31, pada

tanggal 17 Mei 2011, pukul 11.00. 95

The Japan Foundation, Nuansa, Juni-Agustus-September 2011, h. 25.

Page 63: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

52

(head master Ikebono Jepang ke-45), Duta Besar Jepang untuk Indonesia dan

Director General the Japan Foundation Indonesia.96

Cha no yu (upacara minum teh) berupa upacara yang elegan dan memiliki

nilai filsafat hidup dengan tingkat kesopanan yang sangat tinggi sebagai budaya

minum teh yang menjadi kebiasaan masyarakat Jepang, cha no yu merupakan seni

teh yang mengajarkan keharmonisan, penghormatan, kemurnian, keterampilan,

dan kelembutan jiwa adalah prinsip yang dipegang teguh dalam kehidupan sehari-

hari Jepang.97

Menunjukkan kepada masyarakat Indonesia bahwa budaya Jepang

memiliki filsafat yang tinggi sampai saat ini masih diterapkan. Sejak tahun 2008

the Japan Foundation Indonesia menyelenggarakan kursus upacara minum teh

yang diikuti oleh peserta dari berbagai kalangan dan usia, seni ini menjadi sangat

populer sehingga setiap kegiatan ini menjadi kegiatan rutin setiap tiga bulan sekali

di the Japan Foundation Indonesia.98

Diskusi dan pemutaran film pada home teater the Japan Foundation

Indonesia. Jenis film yang diputar antaranya, tentang sejarah seperti film yang

menceritakan kehancuran dan kekalahan Jepang pada tahun 1945, ditandai dengan

pengeboman kota Hiroshima dan Nagasaki oleh tentara sekutu. Kehancuran

Jepang pada masa itu tidak membuat negaranya menjadi buruk, akan tetapi

pemerintah Jepang mampu bangkit dan memajukan negaranya sendiri tanpa

menjajah negara lain, dengan mengandalkan semangat nasionalisme yang tinggi

dan keinginan maju yang tinggi. Film dokumenter contohnya „Prison and

Paradise‟ pada tanggal 20 Januari 2012 yang menceritakan tentang bom Bali pada

tahun 2002. Menjadi perdebatan panjang tentang jihad, gerakan Islam, terorisme,

96

The Japan Foundation, Nuansa, edisi, Januari-Februari-Maret 2010, h. 8. 97

The Japan Foundation, Nuansa, April-Mei-Juni 2011, h. 22. 98

The Japan Foundation, Nuansa Juli-Agustus-September 2011, h.22.

Page 64: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

53

dan kemanusiaan. Pada dasarnya aksi bom bunuh diri di Indonesia bukan

memerangi jihad melainkan melahirkan anak-anak yang kehilangan orang tuanya,

baik secara psikologi, kehidupan sosial membuat mereka merasa terancam. The

Japan Foundation mengundang seorang wartawan the Woshington Post yaitu

Noor Huda Ismail dan alumni pondok pesantren Al-Mukmin Ngruki teman dari

Mubarok seorang teroris, menceritakan hal tentang bom bunuh diri dan film

dokumenter tersebut. Drama kehidupan „Chichi to Kuraseba‟ pada tanggal 16

September 2011 yang menceritakan tentang seorang perempun yang trauma pasca

pengeboman kota Nagasaki dan Hiroshima, selalu merasa bersalah karena tidak

ikut mati dalam peristiwa tersebut bersama orang-orang yang dikasihinya

termasuk ayahnya yang selalu memberikan semangat dalam hidupnya. Kemudian

roh ayahnya selalu muncul untuk membantu dan bangkit dari rasa bersalahnya,

film ini diputar setiap tiga bulan yang menjadi program pemutaran film di the

Japan Foundation Indonesia.

Pameran disain produk terkini dari Jepang yang diadakan setiap tahun

dinamakan (Japanese Design Today 100) pada 18 Januari-6 Februari 2011 yaitu,

pameran yang menampilkan 100 desain kontemporer Jepang dan produk-produk

yang digunakan sehari-hari masyarakat Jepang. Pameran ini bertujuan untuk

memperkenalkan produk yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari

diantaranya perabotan, pakaian, peralatan makan, dan peralatan elektronik buatan

Jepang yang sudah masuk pasar internasional. Hal ini terlihat bahwa budaya

Jepang masuk dalam kehidupan masyarakat yang secara tidak langsung telah

menggunakan produk Jepang dan mempergunakannya sehari-hari. Objek disain

dalam pameran ini adalah ringkasan dari kehidupan di Jepang saat ini, dan

Page 65: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

54

mencirikan produk-produk asli Jepang dengan negara-negara lain, contohnya

mobil sport Daihatsu berbeda dengan Porsche Jerman atau Morgan Inggris. Ini

mencirikan karakter budaya nasional muncul dalam desain, sehingga dapat

mengenal perbedaan budaya dalam karakteristik desain yang berbeda.

Program Bahasa Jepang atau dapat juga disebut Japanese Language

Proficiency Test (JLPT) dan Nihongo Nouryoku Shiken, merupakan ujian yang

diselenggarakan oleh The Japan Foundation Indonesia bekerjasama dengan Japan

Educational Exchange and Services, untuk mengukur kemampuan berbahasa

Jepang bagi peminat bahasa Jepang. Sejak tahun 2010 pelaksanaan JLPT

memiliki sistem baru berupa penambahan tingkat ujian dari 4 tingkatan (tingkat 1

sampai tingkat 4) menjadi 5 tingkatan (tingkat 1 sampai tingkat 5), selain itu

penyelenggaraan JLPT menjadi 2 kali dalam setahun yaitu pada bulan Juli dan

Desember. Saat ini buku-buku latihan soal JLPT yang ada di Indonesia sangat

terbatas, kemudian the Japan Foundation Indonesia menambah koleksi buku baru

yang sama tingkatannya dengan buku soal JLPT di Jepang untuk membantu para

mahasiswa/umum yang ingin mempersiapkan ujian kemampuan bahasa Jepang.

Salah satunya adalah buku yang berjudul Nihongo Soumatome yaitu tata bahasa,

kanji, dan kosa kata untuk masing-masing tingkatan.99

Kemudian berdasarkan

survei yang dilaksanakan the Japan Foundation Jakarta tingkat peminat bahasa

dan budaya Jepang meningkat pada tahun 2006 di luar negara Jepang terdapat

lebih dari 2.97 juta orang yang mempelajari bahasa Jepang. Di Indonesia tercatat

sekitar 272.000 orang yang mempelajari bahasa Jepang.100

Hal ini menunjukan

bahwa peminat bahasa Jepang meningkat setiap tahunnya.

99

The Japan Foundation, Nuansa, edisi April-Mei-Juni 2011, h. 27. 100

Diana S, Nugroho, tanggal 30 Juni 2011, pukul. 14.00.

Page 66: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

55

Program lomba pidato bahasa Jepang bagi siswa SLTA tingkat nasional

pada tanggal 19 Februari 2011 ke-10, kegiatan ini dilakukan oleh the Japan

Foundation Jakarta setiap tahun bekerjasama dengan Direktorat Pembinaan SMA,

Direktur Jenderal Manajemen, dan Kementerian Pendidikan Nasional. Tujannya

untuk memberikan kesempatan kepada para siswa yang ingin mengembangkan

kemampuannya dalam berbahasa Jepang dengan baik.

Kelompok studi Jepang dan pertukaran intelektual telah melakukan

program kunjungan yang disebut dengan JENESYS (Japan- East Asia Network of

Exchange for Students and Youths), pada Juli-Agustus 2011 merupakan program

dari the Japan Foundation Jakarta setiap tahun. Bagi para intelektual muda dari

Asia Timur berkesempatan mengikuti penelitian di Jepang, untuk memperdalam

pemahaman mengenai berbagai aspek dalam masyarakat Jepang termasuk politik,

diplomasi, ekonomi, dan budaya sebagai dasar untuk mempromosikan

pemahaman mutual diantara generasi muda di Asia Timur.101

Program JENESYS bekerjasama dengan Community Revitalization Group

2011 (LSM Jepang), mengadakan kunjungan dan mengundang negara-negara lain

sehingga dapat belajar dari pengalaman warga negaranya untuk bangkit dan

melakukan transformasi bagi bangsa Jepang maupun komunitasnya. Negara-

negara yang ikut berpartisipasi dalam program JENESYS ini diantaranya Brunei

Darussalam, Indonesia, Malaysia, Filiphina, Singapura (BIMPS), Vietnam,

Thailand, Kamboja, Myanmar, Laos (Mekong group), Australia, Selandia Baru,

Korea Selatan, Cina dan Jepang. Peserta ini berprofesi sebagai desen, pegawai

negeri sipil dan aktivis NGO (Non-Government Organization). Kegiatan ini

101

Nuansa, edisi Oktober–November-Desember 2011, h. 14.

Page 67: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

56

difokuskan pada LSM Soshisha dan Jimotogaku Network adalah contoh

masyarakat Jepang, tantangan dan lingkungannya sendiri, artinya tantangan itu

adalah diskriminasi yang pernah menimpa Jepang diwilayah Minata karena

penyakit yang kemudian diolah menjadi kekuatan kolektif. Kemudian kegiatan

pada Jimotogaku Network adalah tantangan menurunnya angkatan kerja produktif

yang bermukim di Okawa, sehingga energi untuk mengolah sumber daya menjadi

terbatas.102

Pengalaman yang berkesan pada dua komunitas Jepang tersebut, banyak sekali

pembelajaran bagi negara-negara yang ikut berpartisipasi khususnya Indonesia

negara yang sedang berkembang saat ini. Kegiatan ini ditunjukkan berdayanya

para manula Jepang di publik serta disiplin warganya dalam melakukan usaha

penyelamatan lingkungan, contohnya saat Jepang mengalami gempa dan tsunami

pada 11 Maret 2011 bocornya reaktor nuklir di Fukushima, bencana ini membuka

ruang belajar baru bagi masyarakat Jepang, yang memiliki persepsi positif dengan

apa yang telah dialaminya.103

Kemudian kegiatan tersebut dilanjutkan dengan kunjungan ke beberapa

Museum diantaranya Kura museum, Minata museum, Shoshisha museum, dan

Yushukan museum. Empat museum tersebut memiliki keunikan dan mengangkat

cara pandang yang berbeda. Salah satunya yaitu Kura museum memberikan

gambaran sebuah komunitas memilih mempertahankan nilai historis disebuah

kawasan mereka tinggal, kemudian pemerintah daerah meningkatkan Pendapatan

Asli Daerah (PAD) dengan menjadikan daerahnya sebagai tempat wisata. Minata

museum yang dikelola oleh pemerintah lokal memberikan gambaran umum

102

Ibid, 2011, h. 12-13. 103

The Japan Foundation, Nuansa, edisi Januari-Februari-Maret, 2012, h. 13.

Page 68: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

57

mengenai profil keseharian nelayan. Dari kegiatan JENESYS ini yang diikuti oleh

masing-masing peserta dari perwakilan negara dapat mempelajari dan mengambil

pengalamannya yang kemudian dapat diterapkan pada negaranya.

Kegiatan kebudayaan bertujuan untuk saling mengenal lebih dekat dan

memperkenalkan diri (negara, bangsa, kelompok, organisasi, perusahaan).

Kegiatan kebudayaan bertujuan untuk mengakrabkan hubungan antara negara

dengan negara lain, dengan saling menghormati hasil cipta seni budaya negara

dan menimbulkan perdamaian internasional.104

Selain melaksanakan program yang dirancang oleh the Japan Foundation

Tokyo, the Japan Foundation Indonesia memiliki sarana penunjang seperti galeri

mini, ruang kelas bahasa, dan ruang serba guna. Fasilitas ini dipergunakan

untuk,105

1. Memperkenalkan kebudayaan Jepang kepada masyarakat Indonesia

2. Menjembatani kedua negara untuk saling pengertian

3. Ikut mendukung pengembangan kebudayaan Indonesia.

Penjalasan mengenai diplomasi kebudayaan Jepang di Indonesia melalui the

Japan Foundation dikembangkan lagi dalam sub bab peran the Japan Foundation

sebagai pemulihan citra, peran the Japan Foundation, pengaruh kebudayaan

Jepang melalui the Japan Foundation Indonesia terhadap masyarakat,

perkembangan the Japan Foundation di Indonesia.

104

Mohammad Shoelhi, Komunikasi Internasional (Perspektif Jurnalistik), h. 35. 105

Brosur The Japan Foundation, Edisi 2010, h. 4.

Page 69: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

58

C. Perkembangan The Japan Foundation di Indonesia 2003-2011

Pada tahun 1942-1945 Jepang negara penjajah Indonesia, pasca-

penjajahan Jepang melakukan hubungan kerjasama dalam bidang ekonomi,

politik, dan sosial budaya dengan Indonesia, diawali dengan pampasan perang

tahun 1960-an. Seiring dengan berkembangnya hubungan Jepang-Indonesia yang

saling menguntungkan, yaitu Jepang membutuhkan bahan mentah Indonesia

membutuhkan modal. Hubungan kerjasama dalam bidang ekonomipun

ditingkatkan dengan alasan Jepang akan memulihkan perekonomian Indonesia.

Pada tahun 70-an hubungan Jepang dengan negara-negara Asia, khususnya

Indonesia mengalami masalah sehingga memunculkan anti-Jepang dan peristiwa

Malari tahun 1974 di negara-negara Asia termasuk Indonesia. Kemudian

pemerintah Jepang berupaya untuk meredam peristiwa tersebut, salah satunya

dengan mendirikan pusat kebudayaan Jepang yang diharapkan dapat memulihkan

citra Jepang di mata Asia khususnya Indonesia dan menjadi salah satu tujuan

diplomatis Jepang dalam menjalin hubungan yang lebih baik.

Pada tahun 1972-2002 dana operasional the Japan Foundation dibiayai

oleh pemerintah Jepang, kemudian pada tahun 2003 status the Japan Foundation

ini berubah menjadi lembaga administratif independen dan tidak lagi sepenuhnya

dibiayai pemerintah melainkan oleh donasi sektor swasta dan the Japan

Foundation sendiri. Perubahan status the Japan Foundation pada tahun 1972

yaitu bagian dari tugas divisi informasi dan kebudayaan pada kementerian luar

negeri Jepang, yang kemudian pada tahun 2003 menjadi institusi administratif

independen, maka struktur institusi the Japan Foundation berubah.

Page 70: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

59

Gambar IV. 2

Stuktur the Japan Foundation Jepang sejak Tahun 2003-sekarang

Pre

sid

en

t

|

Exe

cu

tive

Vic

e P

resid

en

t

He

ad

qu

art

ers

Affiated Organizations

Overseas Offices

Kyoto Office

The Japan Cultural Institute in Rome

The Japan Cultural Institute in Cologne

The Japan Foundation Seoul

The Japan Foundation Beijing

The Japan Foundation Jakarta

The Japan Foundation Bangkong

The Japan Foundation Manila

The Japan Foundation Kuala Lumpur

The Japan Foundation New Delhi

The Japan Foundation Sydney

General Affairs Departmenet

General Affairs Div.

(Information Systems Office)

Information Disclosure Office

(Research Office)

Planning and Coordination Section

Culture and Society Section

Visual Arts Section

Performing Arts Section

Film, TV and Publication Section

International Triennale Saction

Pop Culture Section

Planning Coordination Section

America Section

Asia and Oceania Section

Europe, Middle, Eats Africa Section

Japanese Studies and

Intellectual Exchange Dept.

Arts and Culture Dept.

The Japan Foundation Information Center (JFIC)

Audit Bureau

Japanese Language Institute. Urawa

Japanese Language Institute. Kansai

Planning and Evalution Div.

Office for the Project Development

And Corporate Partnership

Financial Affairs Dept

Budged and Finance Div.

(Budgetary Control Office)

Accounting and Contract Managing Div.

Overseas Policy Planning Dept.

Overseas Liaison Div.

Overseas Program Coordination Div.

Office for the Japanese Cultural Institute in Paris

Arts and Culture Dept.

Japanese Language

(Japanese- Language)

Teacher in Institutional

Support Dept.

(Japanese- Language)

Learner Support Dept.

Planning and Coordination Section

Japanese- Language Course Section

Sakura Network Section

Administrative Section

Teacher Training Section

(Japanese- Language Institute. Urawa)

EPA Training Section

Research and Development Section

(Japanese- Language Institute. Urawa)

Education Training Section

(Japanese- Language Institute. Kansai)

Test Operation Section

(Center for Japanese Language- Testing)

Test Development Section

(Center for Japanese Language- Testing)

Japanese Studies and Intellectual Exchange

Center for Global Partnership

Personnel Div.

China Center

The Japan Foundation New York

The Japan Foundation Los Angeles

The Japan Foundation Mexico

The Japan Foundation Sao Paulo

The Japan Foundation Madrid

The Japan Foundation Budapest

The Japanese Culture Department- Japan Foundation-

of the All- Russia State Library of Foreign Literature

The Japan Foundation Cairo

The Japan Foundation Center for Cultural Exchange in Viet Nam

The Japan Foundation Toronto

Sumber: http://www.jpf.go.jp/world/en/, pada tanggal 01 Januari 2012, pukul 22.00.

Page 71: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

60

Organisasi ini disusun melalui kegiatan the Japan Foundation yaitu,

Tabel II.2

Kegiatan the Japan Foundation dipusatkan pada empat area kegiatan yang

sekaligus menjadi empat tujuan utama the Japan Foundation, yaitu:

Kegiatan Tujuan

Pertukaran kebudayaan mempromosikan kebudayaan Jepang dan

pertukaran kebudayaan dengan negara

lain melalui pameran dan pertunjukan.

Pendidikan bahasa Jepang membantu pengembangan dan

pembuatan bahan ajaran bahasa Jepang

dan pelaksanaan kursus bahasa Jepang

untuk umum dan pengajar bahasa

Jepang.

Pertukaran Intelektual dan

pengembangan studi Jepang

pertukaran intelektual, dan projek

penelitian studi Jepang.

Pengoleksian dan penyediaan informasi dibutuhkan untuk menunjang kegiatan

pertukaran internasional dan media untuk

menyebarkan informasi mengenai the

Japan Foundaton yang ada diberbagai

negara.

Sumber: Diana S. Nugroho, Program Cultural Section, Jakarta: The Japan Foundation,

tanggal 09 Juni 2011.

Berdasarkan empat pengelompokan kegiatan tersebut, maka struktur

organisasi the Japan Foundation terbagi dalam tiga divisi utama, yaitu: Divisi

Kebudayaan yang dibentuk dengan tujuan untuk memperkenalkan beragam seni

dan budaya Jepang ke negara-negara, dalam bidang ini merupakan keseharian dari

tradisi orang-orang Jepang mulai dari seni, kerajinan tangan, drama, tari, musik,

media audio visual. Selain itu, kelompok seni ini pun secara aktif terlibat dalam

kerjasama budaya internasional untuk mempromosikan aspek budaya Jepang di

dunia, kemudian mengembangkan pertukaran seni dan budaya serta memberikan

kontribusi bagi pencipta seni dan budaya di Jepang maupun luar negeri, di

antaranya: mempromosikan pertukaran para ahli dan kerjasama dibidang budaya

internasional, pendistribusian beragam film Jepang dalam bahasa asing,

Page 72: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

61

mendukung festival film dan didiskusikan.106

Divisi Bahasa Jepang yang berupaya

untuk memenuhi kebutuhan pendidikan bahasa Jepang antara lain melalui

penempatan tenaga ahli bahasa Jepang di berbagai lembaga pendidikan dan

pelatihan bahasa Jepang bagi pengajar bahasa Jepang. Di antaranya, pengiriman

tenaga ahli bahasa Jepang untuk membantu pengembangan pengajaran bahasa

Jepang pada tingkat sekolah maupun lembaga kursus bahasa Jepang, pelaksanaan

pelatihan dan seminar bagi pengajar bahasa Jepang, bekerjasama dengan berbagai

lembaga/institusi dalam pelaksanaan ujian kemampuan bahasa Jepang, lomba

pidato bahasa Jepang (untuk SLTA & umum).107

Divisi Studi Jepang &

Pertukaran Intelektual merupakan divisi yang dibentuk dengan tujuan untuk

memperdalam pemahaman tentang Jepang melalui kegiatan-kegiatan seperti

seminar, kuliah umum, dan lainnya. Sumber dana utama untuk kegiatan the

Japan Foundation adalah dari pemerintah Jepang. Namun, adanya perubahan

struktur, anggaran dana dari pemerintah mulai dikurangi. Saat ini, pendanaan

untuk aktivitas the Japan Foundation sebagian besar berasal dari dana tetap the

Japan Foundation, sumbangan dan subsidi tahunan pemerintah, serta sumbangan

dari sektor swasta dan pribadi. Dengan cara ini, the Japan Foundation akan dapat

lebih memastikan kemandirian dalam melaksanakan kegiatannya.108

Sejak berdirinya the Japan Foundation Indonesia tahun 1979, program

yang dilaksanakan semakin berkembang pada awalnya hanya menjadi pusat

pengenalan kebudayaan dan pertukaran budaya internasional. Pada 1 Oktober

2003 lembaga ini menjadi lembaga administratif independen dan menggunakan

106

Diakses dari http://www.jpf.or.id/artikel/budaya, pada tanggal 22 Agustus 2011,

pukul 23.00. 107

Diakses dari http:/ /www.jpf.or.id/bahasa, pada tanggal 22 Agustus 2011, pukul 01.00. 108

Di akses dari http://www.jpf.or.id/ studi-jepang-pertukaran-intelektual, pada tanggal

22 Agustus 2011, pukul 07.05.

Page 73: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

62

nama the Japan Foundation Jakarta, dengan subsidi tahunan dari pemerintah serta

donasi dari sektor swasta Jepang. Mengacu pada tujuan awal pendirian lembaga

ini, yaitu menjalin rasa saling pengertian antar-bangsa. Di Indonesia program-

program pertukaran yang dilakukan disesuaikan dengan kebutuhan dan keadaan

Indonesia. Bekerjasama dengan lembaga pemerintah, organisasi kebudayaan,

lembaga pendidikan, LSM, dan individu terkait lainnya. Adanya perubahan

struktur the Japan Foundation Jakarta yang semula hanya sebagai pusat

pengenalan budaya Jepang dan pertukaran kebudayaan internasional, namun

beberapa program yang dilaksanakan secara kuantitas dan kualitas tetap

dipertahankan, bahkan the Japan Foundation Jakarta berusaha meningkatkan

program-program dan fasilitas untuk memudahkan masyarakat Indonesia

mengenal Jepang dengan baik, bukan hanya masyarakat Indonesia saja yang dapat

melihat perkembangan budaya Jepang, masyarakat Jepang sendiri yang tinggal di

Indonesia lebih mudah mencari informasi mengenai pertukaran kebudayaan

Jepang-Indonesia ataupun sebaliknya yang dilaksanakan oleh the Japan

Foundation Jakarta.109

Perubahan struktur the Japan Foundation tidak berpengaruh terhadap

diplomasi kebudayaan karena selain pada the Japan Foundation, Jepang

sebelumnya melakukan diplomasi kebudayaan melalui Keduta Besar Jepang yang

ada di negara-negara lain. Untuk lebih memudahkan masyarakat yang ingin

mengenal Jepang maka the Japan Foundation secara lebih spesifik, untuk itu

lembaga ini menjadi lembaga independen pada tahun 2003 yang berkonsentrasi

109

Diakses dari http://www.jpf.or.id/id/index.php?option=com_content&task=31, pada

tanggal 27 Desember 2011.

Page 74: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

63

mengenai pertukaran kebudayaan.110

Garis besar program yang mengacu pada the

Japan Foundation pusat yaitu, Seni dan Budaya, Bahasa Jepang, Studi Jepang dan

Pertukaran Intelektual. Tujuannya untuk memberikan kontribusi bagi lingkungan

internasional yang lebih baik dan untuk memelihara serta mengembangkan

keharmonisan hubungan luar negeri Jepang. Hal ini menjadi keuntungan

tersendiri bagi Jepang dalam mempertahankan hubungan baik dengan Indonesia.

Program-program the Japan Foundation dapat menjadikan diplomasi budaya

Jepang di Indonesia karena di dalamnya sangat terlihat jelas diplomasi

kebudayaan Jepang yang telah mempengaruhi masyarakat Indonesia, salah

satunya bahasa Jepang yang banyak diminati para pelajar khususnya bagi yang

ingin belajar di Jepang.111

Memperkenalkan budaya tradisional Jepang ditengah

budaya modern saat ini tidak mudah, karena semakin berkembangnya budaya

populer Jepang yang banyak diminati masyarakat, untuk itu the Japan Foundation

mendirikan kantor operasionalnya di berbagai negara yang diharapkan masyarakat

dapat mengetahui kebudayaan dan dapat mengakui budaya asli Jepang.112

Keberhasilan the Japan Foundation Jakarta dalam diplomasi kebudayaan

yaitu terlihat dari program-program yang telah dilaksanakan, dengan melakukan

kegiatan dan pertukaran intelektual bagi para peneliti yang tertarik mempelajari

kebudayaan serta bahasa Jepang.113

The Japan Foundation Jakarta dapat

dikatakan berhasil dalam melaksanakan tugasnya sebagai institusi budaya Jepang

karena sampai saat ini respon masyarakat Indonesia terhadap Jepang sangat baik

contohnya terlihat pada pameran-pameran dan peminat bahasa Jepang yang

110

Diana S. Nugroho, tanggal 31 Mei 2011, pukul 13.00. 111

Diana S. Nugroho, tanggal 26 Mei 2011, pukul 14.00. 112

Diana S. Nugroho, tanggal 30 Juni 2011, pukul 10.00. 113

Diana S. Nugroho, tanggal 31 Mei 2011, pukul 15.00.

Page 75: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

64

meningkat, meskipun Indonesia dengan Jepang memiliki sejarah yang kurang baik

namun saat ini tidak ada pengaruhnya bagi hubungan ke dua negara tersebut.

Perkembangan the Japan Foundation Jakarta contohnya dapat terlihat pada

peminat bahasa Jepang yang terus meningkat, pada tahun 2006 di luar negara

Jepang terdapat lebih dari 2.97 juta orang yang mempelajari bahasa Jepang. Di

Indonesia tercatat sekitar 272.000 orang yang mempelajari bahasa Jepang. Pada

tahun 2009 dalam pertukaran kebudayaan Jepang-Indonesia the Japan Foundation

Jakarta berhasil mengadakan pameran yang diberi tema „Japan Festival in Jakarta

2009’, menampilkan kolaborasi pertunjukan seni Jepang-Indonesia seperti,

Garibaba’s Strange World. Penampilan ini dinilai sukses dengan total

pengunjung sebanyak 2,100 orang.

Program-program the Japan Foundation Jakarta akan terus ditingkatkan

contohnya kegiatan yang akan dilakukan oleh divisi seni dan budaya mengenai

lokakarya animasi yang diberi nama ’Daumenreise Workshop‟ pada tanggal 2-4

Maret 2012. Kegiatan ini adalah projek lokakarya animasi dengan metoda wiener

wuast, yaitu cara mengambil gambar yang sesungguhnya, kegiatan dilakukan

bersama para pelajar di berbagai negara, seperti Israel, Polandia, Taiwan, dan

Indonesia. Hal terlihat bahwa keberhasilan Jepang melakukan diplomasi

kebudayaan melalui the Japan Foundation Jakarta sebagai pusat kebudayaan

Jepang dapat berjalan baik khususnya saat perubahan status pada tahun 2003 yang

lebih fokus dalam melakukan hubungan kebudayaan dengan Indonesia, adanya

kegiatan tersebut diharapkan dapat menjalin hubungan kerjasama lainnya seperti

ekonomi dan politik yang harmonis karena didasari kedekatan budaya dengan

saling menjalin hubungan pengertian antara kedua negara. Keberhasilan the Japan

Page 76: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

65

Foundation Jakarta juga dapat dilihat pada laporan pengunjung perpustakaan the

Japan Foundation Jakarta yang mengalami perubahan setiap tahunnya dapat

dilihat di bawah ini,

Perkembangan Perpustakaan the Japan Foundation Jakarta tahun 2003-2011

Tabel. IV.4 Tahun Keterangan Pengunjung Jumlah

2003-2004 a. Mahasiswa anggota JF : 1479

b. Mahasiswa non anggota : 602

c. Umum

- Orang Indonesia : 1358

- Orang Jepang : 583

4022

2004-2005 a. Mahasiswa anggota JF : 1375

b. Mahasiswa non anggota : 326

c. Umum

- Orang Indonesia : 1637

- Orang Jepang : 362

3700

2005-2006 a. Mahasiswa anggota JF : 837

b. Mahasiswa non anggota : 27

c. Umum

- Orang Indonesia : 415

- Orang Jepang : 258

1537

2006-2007 a. Mahasiswa anggota JF : 1459

b. Mahasiswa non anggota : 87

c. Umum

- Orang Indonesia : 717

- Orang Jepang : 129

2392

2007-2008 a. Mahasiswa anggota JF : 1315

b. Mahasiswa non anggota : 174

c. Umum

- Orang Indonesia : 5611

- Orang Jepang : 213

7313

2008-2009 a. Mahasiswa anggota JF : 1180

b. Mahasiswa non anggota : 69

c. Umum

- Orang Indonesia : 542

- Orang Jepang : 186

1977

2009-2010 a. Mahasiswa anggota JF : 876

b. Mahasiswa non anggota : 16

c. Umum

- Orang Indonesia : 435

- Orang Jepang : 207

1534

2010-2011 a. Mahasiswa anggota JF : 1366

b. Mahasiswa non anggota : 183

c. Umum

- Orang Indonesia : 677

- Orang Jepang : 236

2462

Sumber: Laporan Perpustakaan the Japan Foundation Jakarta 2003-2011.

Page 77: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

66

Keterangan: Perkembangan dari tahun 2003-2004 setelah statusnya berubah menjadi institusi

administratif independen perpustakaan the Japan Foundation Jakarta masih membuat sistem baru

banyaknya 4022 pengunjung, pada tahun 2007-2008 mengalami peningkatan drastis mencapai

90% yaitu 7313 pengunjung, karena pada saat itu perpustakaan the Japan Foundation mengadakan

kursus bahasa Jepang gratis pada anggota perpustakaan. Pada tahun 2008 sampai saat ini kembali

mengalami penurunan tidak seperti pada awal tahun pertama perubahan institusi independen

karena perpustakaan saat ini hanya menyediakan buku-buku referensi bagi para peneliti atau

pembaca mengenai Jepang/non Jepang.

Perpustakaan the Japan Foundation Jakarta memiliki berbagai referensi

seperti buku-buku tentang Jepang dan non Jepang, komik, buku tes bahasa Jepang

dan majalah Jepang. Ditunjang dengan fasilitas seperti aoudio visual, internet,

pinjaman buku dan majalah Jepang/non Jepang, informasi beasiswa ke Jepang dan

informasi mengenai pendidikan Jepang.

The Japan Foundation yang berada di negara-negara memiliki peran

tersendiri, sesuai dengan peristiwa dan alasan the Japan Foundation didirikan

dengan tujuan yang sama, yaitu memelihara keharmonisan hubungan luar negeri

Jepang. Berbagai kegiatan dan perkembangan budaya Jepang yang dilakukan

oleh the Japan Foundation Jakarta, dalam kaitannya dengan hubungan antara

Jepang-Indonesia adalah bahwa Jepang telah mengembangankan kaharmonisan

hubungan luar negerinya dengan negara-negara khususnya Indonesia.

Page 78: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

67

BAB V

PENUTUP

Skripsi ini telah membahas mengenai diplomasi kebudayaan Jepang

melalui the Japan Foundation di Indonesia pada tahun 2003-2011 yaitu untuk

menjalin hubungan kerjasama-kerjasama dalam bidang ekonomi dan politik

semakin erat didasari dengan rasa saling pengertian antarbangsa melalui

pengenalan dan pertukaran kebudayaan. The Japan Foundation dapat dikatakan

sebagai diplomasi kebudayaan Jepang yang secara spesifik mengenai kebudayaan

Jepang secara langsung kepada masyarakat Indonesia melalui eksebisi, pameran,

festival, majalah bulanan (Aneka Jepang), dan media internet seperti website.

Dapat dilihat secara langsung bahwa yang dilakukan the Japan Foundation

Jakarta adalah suatu diplomasi kebudayaan atau second track diplomacy yaitu

diplomasi yang dilakukan organisasi non-pemerintah atau masyarakat dengan

masyarakat. Penulis dapat menyimpulkan di antaranya yaitu,

Pertama hubungan kerjasama yang dilakukan Jepang-Asia Tenggara

khususnya Indonesia dibidang ekonomi, politik, sosial dan budaya berjalan

dengan baik. Kemudian pada tahun 70-an hubungan ini dinilai banyak

menguntungkan Jepang, karena tidak adanya mekanisme perdagangan yang

seimbang sehingga memunculkan kelompok anti-Jepang. Menimbulkan

ketidakpuasan masyarakat terhadap dominasi ekonomi Jepang, sehingga Jepang

dijuluki hewan ekonomi oleh negara Asia karena dinilai hanya mengejar

keuntungan diatas segalanya. Namun dalam peristiwa ini memiliki unsur politik

yaitu oleh kelompok Jenderal Sumitro yang mewakili modal Amerika Serikat

melawan kelompok Jenderal Ali Murtopo yang mewakili modal Jepang. Konflik

Page 79: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

68

ini kemudian dimenangkan oleh kelompok Ali Murtopo, sehingga konsekuensinya

modal Jepang menjadi dominan dalam membantu perubahan ekonomi Indonesia.

Ke dua, Jepang melakukan diplomasi kebudayaannya ke berbagai negara

melalui pertukaran kebudayaan, yang diharapkan dapat mempererat hubungan

bilateral Jepang, dalam berbagai bidang yaitu diplomatik, ekonomi, dan juga

aspek kebudayaan. Instrumen dalam suatu negara melalui diplomasi kebudayaan

dapat diartikan sebagai pemulihan tradisi dan kebudayaan suatu negara, yang

didasari oleh institusi dari kebijakan luar negeri maka kebudayaan merupakan

konsep dan komitmen suatu bangsa terhadap dirinya sendiri dan terhadap dunia.

Ke tiga, Jepang melakukan berbagai hubungan internasional, Jepang

menyadari perlu adanya keterlibatan hubungan internasional dengan negara-

negara yang telah menganggapnya tidak baik, sehingga Jepang melakukan

perdagangan internasional, selain ekonomi dan politik pemerintah Jepang juga

melakukan keterlibatan internasional mengenai kebudayaan. Karena tidak hanya

hubungan internasional dalam bentuk kerjasama ekonomi dan politik saja,

hubungan internasional mengenai kebudayaan sangat penting untuk

mensejahterakan rakyat dan ketahanan negaranya. Oleh karena itu Jepang

mendirikan the Japan Foundation sebagai pusat kebudayaan, yang diharapkan

masyarakat Indonesia dapat melihat bahwa Jepang adalah negara yang maju dan

memiliki nilai-nilai tradisi yang tinggi. Dapat dilihat dari program-program the

Japan Foundation sebagai bentuk diplomasi kebudayaan yang telah mengenalkan

dan mempromosikan kebudayaan tradisional dan modern Jepang secara

menyeluruh.

Page 80: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

69

Dalam hal ini pula kepentingan nasional dan politik luar negeri ikut

berperan, karena dilihat pada negara Jepang yang telah melakukan diplomasi

kebudayaan pada negara-negara lain melalui the Japan Foundation karena suatu

negara harus mengejar kepentingan nasionalnya untuk mendapatkan pertahanan di

negara lain. Jepang sebagai negara maju dengan perekonomiannya khususnya

pada tahun 70-an, maka telah dianggap sebagai negara yang menguasai

perekonomian negara-negara sedang berkembang untuk kepentingan nasionalnya,

sehingga menimbulkan rasa kurang suka terhadap Jepang. Untuk itu Jepang

melakukan diplomasi sebagai cara membangun citra bangsanya, disamping itu

Jepang ingin budayanya diakui oleh seluruh masyarakat di dunia, salah satunya

dengan melakukan diplomasi kebudayaan melalui the Japan Foundation.

Pelaksanaan kebudayaan di luar negeri salain menunjukan kepada masyarakat

asing juga dapat diarahkan kepada masyarakat Jepang di luar negeri.

Dengan demikian dengan kebudayaan nasional, dapat menimbulkan rasa

kebanggaan akan kekayaan kebudayaan sendiri hal ini yang dilakukan oleh

Jepang melalui the Japan Foundation. The Japan Foundation Jepang adalah

institusi pertama yang mengkhususkan dalam pertukaran kebudayaan

internasional. Sebagai organisasi mitra kerja yang didirikan pada tahun 1972

dengan tujuan mempromosikan pertukaran kebudayaan saling menguntungkan

antara Jepang dengan negara-negara lain. Pada tahun 2003 the Japan Foundation

mengalami perubahan struktur menjadi lembaga administratif independen yang

diharapkan akan lebih fokus terhadap keterlibatan hubungan mengenai

kebudayaan Jepang, sedangkan pemerintah Jepang hanya sebagai pengawasan

atas jalannya the Japan Foundation, saat ini mempunyai 23 kantor di luar negeri

Page 81: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

70

yang beroperasional di 21 negara. Kegiatan yang telah membuat the Japan

Foundation berkembang di antaranya pertukaran Seni Budaya, Pendidikan Bahasa

Jepang, Studi Jepang dan Pertukaran Intelektual.

Dengan demikian penulis dapat menyimpulkan bahwa, tujuan Jepang

mendirikan the Japan Foundation Jakarta adalah sebagai bentuk diplomasi

kebudayaan di Indonesia untuk lebih meningkatkan hubungan baik dalam bidang

lainnya seperti ekonomi dan politik yang didasari oleh kedekatan budaya masing-

masing negara. Keberhasilan Jepang dalam melakukan diplomasi kebudayaan di

Indonesia dapat dilihat dari respon msyarakat yang ingin mengenal kebudayaan

Jepang lebih jauh dan peminat bahasa Jepang yang terus meningkat, pada tahun

2006 di Indonesia tercatat sekitar 272.000 orang yang mempelajari bahasa Jepang,

kemudian berbagai kegiatan eksebisi yang dilakukan Jepang melalui the Japan

Foundation Jakarta. Saat ini hubungan Jepang-Indonesia baik, dan keberadaan

the Japan Foundation Jakarta tidak menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat

Indonesia hingga saat ini. Dengan adanya the Japan Foundation Jakarta,

masyarakat Indonesia dapat belajar dari Jepang tentang nilai saling menghargai

budaya asli dan sikap disiplin. Budaya yang diajarkan Jepang terhadap

masyarakatnya telah diterapkan hingga saat ini adalah semangat Bushido yaitu

disiplin, bekerja keras, dan saling menghormati. Dengan saling menguntungkan

ke dua negara yaitu Jepang-Indonesia melakukan berbagai misi pertukaran

kebudayaan sehingga adanya timbal balik hubungan ke dua negara tersebut.

Page 82: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

xi

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Amira, Agustin, K, dkk, International Seminar Proceedings, Latar Belakang

Persepsi Orang Asing Terhadap Etos Kerja Bangsa Jepang, Surabaya:

Research Center for Japanese Studies- Institute of Researches The States

University of Surabaya, 2006.

Barston, R. P, Modern Diplomacy, Longman: London and New York, 1988.

Geoff Berridge and Alan James, A Dictinory of Diplomacy, Second Edition, New

York: Palgrave Macmillan, 2003.

Creswell, W John, Research Design: Qualitative and Quantitative Approach,

California: Sage Publication, 1994.

Cipto, Bambang, Hubungan Internasional di Asia Tenggara, Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2007.

Djojohadikusumo, Sumitro, Ekonomi Pembangunan, Jakarta: PT. Pembangunan,

1995.

Gonggong, Anhar, Peran Pemerintah dalam Mewujudjan Social Welfare and

Protection dalam Menyikapi ASEAN Socio-Culture Community,

Jakarta: Lemhannas, 2009.

Harrison, Lissa, Metodologi Penelitian Politik, Jakarta: Kencana, 2007.

Holsti, K.J. Politik Internasional: Suatu Kerangka Analisis, Jakarta: Pedoman

Ilmu Jaya, 1987.

LEKNAS LIPI, Sekitar Kerjasama Ekonomi dan Ilmiah, Jakarta, 1974.

Lubis, Mochtar, Kekuatan yang Membisu: Kepribadian dan Peranan Jepang,

Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1981.

Mas’oed, Mochtar, Ekonomi dan Struktur Politik Orde Baru 1966-1971, Jakarta:

LP3ES, 1989.

Mas’oed, Mohtar, Ilmu Hubungan Internasional, Jakarta: LP3ES, 1990.

Morgenthau, Hans, J, Politic Among Nations: The Struggle for Power and Peace,

Michigan University: A. A. Knopf, 1948.

Muhaimin, Yahya, A, Bisnis Dan Politik Kebijaksanaan Ekonomi di Indonesia

1950-1980, Jakarta: LP3ES, 1989.

Page 83: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

xii

Nishisara, Masashi, Soekarno, Ratna Sari Dewi dan Pampasan Perang:

Hubungan Indonesia-Jepang 1951-1966, Jakarta: Pustaka Utama Grafiti,

1993.

Nishisara, Mashashi, The Japanese and Soekarno’s Tokyo Jakarta Relation 1951-

1966, Kyoto: Center for Southeast Asian Studies, University Kyoto,

1976.

Nicholson, Harold, Sir, Diplomacy, Institute for the Study of Diplomacy, Edition

with Foreword by Nigel Nicholson, 1988.

Rahmat, M. Aref, Ali Moertopo & Dunia Intelijen Indonesia, Jakarta: PT. Buku

Seru, 2011.

Robert M, Jr, Orr, Japan’s Emergence as A Foreign Aid Power, New York:

Colombia University Press, 1990.

Roy, SL, Diplomasi, Jakarta: Rajawali Press, 1991.

Saranto, Budi, Gaya Manajemen Jepang, Berdasarkan Azas Kebersamaan dan

Keakraban, Jakarta: HECCO Mitra Utama, 2005.

Scalapino, Robert A, & Wanandi Jusuf, Asia Tenggara dalam Tahun 1980-an,

Jakarta: Yayasan Proklamasi, Center for Strategic and International

Studies, 1985.

Soedjatmoko, Asia di Mata Soedjatmoko, Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara,

2009.

Soedjatmoko, and Kenneth, W, Thompson, dalam World Politics, “Cultural

Diplomacy” An Introduction, New York: The Free Press,1976.

Shoelhi, Mohammad, Komunikasi Internasional (Perspektif Jurnalistik),

Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2009.

Suryohadiprojo, Sayidiman, Masyarakat Jepang Dewasa Ini, Jakarta: PT.

Gramedia, 1998.

Tim Winer, Membongkar Kegagalan CIA, pionase Amatiran Sebuah Negara

Adidaya, Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama,2008.

Warsito, Tulus & Kartikasari, Wahyuni, Diplomasi Kebudayaan, Yogyakarta:

Ombak, 2007.

Yasutomo, Dennis T, The Manner of Giving: Strategic Aid and Japanese Foreign

Policy, Lexington: Health, 1986.

Page 84: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

xiii

Jurnal

Wiranto, Daulah, Siti, Kebijaksanaan Bantuan Ekonomi Jepang Kepada

Indonesia, Jurnal Studi Jepang, Vol. I/I, tahun 1991.

Multimedia

Brosur The Japan Foundation, tahun 2011.

Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Luar Negeri, Diplomasi

Kebudayaan, Jakarta, 1983.

Departemen Luar Negeri Republik Indonesia, Sejarah Diplomasi Republik

Indonesia Dari Masa ke Masa, Buku 1V B, Jakarta: Departemen Luar

Negeri, 2005.

Direction of Trade Year Book, tahun 1978.

Dokumentasi tentang Hubungan Jepang- Indonesia 1994, No. 428/HI/XI/1995,

Jakarta: Centre for Strategic and International Studies.

Hubungan Indonesia-Jepang Masa Pemerintahan Takeo Fukuda, Laporan

Penelitian LIPI.

The Japan Foundation, Nuansa, edisi Januari-Februari-Maret 2011.

__________________, Nuansa, edisi April-Mei-Juni 2011.

__________________, Nuansa, edisi Oktober-November-Desember 2011.

__________________, Nuansa, edisi Januari-Februari-Maret 2012.

__________________, Annual Report tahun 2002

__________________, Annual Report tahun 2009-2010.

Panglaykim, J, Doktrin Fukuda: Suatu Pandanga Bisnis Analisa, Vol. VI No.10

Oktober Tahun 1977.

Rix, Alan, Japan Economic Aid, London: Croom Helm Ltd, 1989.

OECD/DAC, Japan’s Official Development Assistance (ODA) White Paper 2007,

Departemen Luar Negeri Jepang, IMF, Biro Pusat Statistik Indonesia

(BPS).

Undang-undang Institusi Administrasi Independen Japan Foundation, pasal 3.

Page 85: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

xiv

Wawancara

Wawancara Diana S. Nugroho, Program Cultura Section, Jakarta: The Japan

Foundation.

Wawancara Siuaji Raja, Directorate of Public Diplomacy, Jakarta: Kementerian

Luar Negeri, tanggal 03 November 2011.

Internet

http://www.beyondintractability.org/essay/track1_diplomacy/, pada 15 Maret

2010.

http://www.deplu.go.id/Lists/BilateralCooperation/DispForm.aspx?ID=56, pada

30 Januari 2012.

http://www.jpf.or.id/id/index.php?option=com content&taks=31, pada tanggal 05

April 2011.

http://www.scribd.com/doc/46642948/Pers-Dalam-Peristiwa-Malari-1974 pada

tanggal 21 April 2011.

http://www.digilib.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail.jsp?id=78106 pada tanggal

21 April 2011.

http://www.lp3es.or.id/direktori/fund/jpf.htm, pada tanggal 01 Oktober 2011.

http://www.jpf.or.id/artikel/budaya, pada tanggal 22 Agustus 2011.

http:/ /www.jpf.or.id/bahasa, pada tanggal 22 Agustus 2011.

http://www.jpf.or.id/ studi-jepang-pertukaran-intelektual, pada tanggal 22 Agustus

2011.

http://www.jf.cairo.org/aboutjf.html, pada tanggal 15 Oktober 2011.

http://www.paradisearmy.com/doujin/pasok3n.cosplay.htm pada tanggal 30

November 2011,

http://www.id.emb-japan.go.jp/oda/id/datastat_01.htm, pada tanggal 27 November

2011, 01 November 2011.

http://www.id.shovoong.com/social-sciences/communication-media-

studies/2181313-definisi-atau-pengertian-citra/#ixzz1kp6Z8eM,pada

tanggal 31 Januari 2012.

http://www.prakarsa-rakyat.org/download/buku/merespon/krisis/ekonomi/

dan/politik/elektoral .pdf, pada tanggal 23 Maret 2012.

http://journal.ui.ac.id/upload/artikel/02pproof%20masa_pendudukan _jepang. pdf,

pada tanggal 22 Maret 2012.

http://pf.go.jp/e/about/president/indext.html pada tanggal 04 Februari 2012.

http://www.mofa.go.jp/policy/culture/index.html, pada tanggal 03 Februari 2012.

Page 86: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 87: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the
Page 88: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the
Page 89: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the
Page 90: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the
Page 91: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

LEMBAR PERTANYAAN SEPUTAR THE JAPAN FOUNDATION SEBAGAI

DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA

Diana S. Nugroho, Program Cultura Section, Jakarta: The Japan Foundation,

tanggal 02 Juni 2011.

1. Bagaimana sejarah The Japan Foundation di Jepang?

Jepang memiliki kebudayaan yang begitu unik, budaya tradisional dan modern

dapat diharmonisasikan, dapat dilihat dari budaya seperti upacara pernikahan di

Jepang yaitu dijalankan sesuai dengan adat agama shinto yaitu mengikuti ajaran

budha, kemudian diberkati di gereja. Upacara ini sebagian kecil dari budaya

tradisional Jepang, maskipun negara Jepang sebagai negara kecil namun mengenai

informasi Jepang tidak pernah tertinggal, bahkan Jepang disebut sebagai negara

pencari informasi.

2. Apa tujuan didirikannya The Japan Foundation di Indonesia?

Berdirinya The Japan Foundation hanya ingin memperluas pengenalan budaya

Jepang dan memuluskan jalannya diplomasi budaya Jepang kepada masyarakat

dunia, untuk itu Jepang banyak mendirikan pusat kebudayaan di berbagai belahan

dunia. The Japan Foundation berkonsentrasi pada pertukaran dan pengenalan

budaya saja, namun disamping itu ada unsur politik luar negeri seperti kepentingan

nasional dan diplomasi karena diplomasi sebagai alat yang menjalankan politik

luar negeri.

3. Bagaimana peran The Japan Foundation di dua puluh satu negara dan di

Indonesia?

Peran The Japan Foundation dalam segi politik adalah untuk memuluskan jalannya

kerjasama di bidang kebudayaan, dan sebagai diplomasi kebudayaan Jepang ke

Indonesia. Dengan adanya peristiwa Malari dan anti-Jepang pada tahun 1947 yang

telah menimbulkan rasa kecewa terhadap masyarakat Indonesia, maka dengan adanya

the Japan Foundation diharapkan dapat mengembalikan cara pandang masyarakat

terhadap Jepang yang lebih baik.

Page 92: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

Diana S. Nugroho, tanggal 09 Juni, pukul, 13.00.

1. Apa tujuan diplomatis didirikannya The Japan Foundation di Indonesia?

Tujuan diplomatis didirikannya The Japan Foundation Indonesia adalah untuk

memperkenalkan budaya Jepang mulai dari budaya tradisional hingga modern saat

ini, melalui media majalah, seperti Aneka Jepang dan Nuansa Jepang (yang

diterbitkan setiap tiga bulan untuk menginformasikan kegiatan-kegiatan di the

Japan Foundation Indonesia. Selain itu the Japan Foundation mengadakan

berbagai kursus seperti Ikebana (seni merangkai bunga Jepang), Cha no yu

(upacara minum teh), Origami (seni melipat kertas). Selain mengenalkan budaya

Jepang, tujuan diplomatis The Japan Foundation, yaitu memberikan kontribusi

bagi lingkungan internasional yang baik serta memelihara keharmonisan bagi

hubungan luar negeri Jepang.

2. Bagaimana program-program The Japan Foundation dapat menjadi bagian dari

diplomasi budaya Jepang di Indonesia?

Program-program yang baru dibuat dan hubungan kerjasama dilaksanakan tidak

hanya dengan lembaga pemerintah ataupun lembaga besar saja, namun lebih

berfokus pada lembaga berskala kecil bahkan lembaga yang berlokasi di daerah-

daerah terpencil. Di antara program-program yang telah dilakukan dan berdampak

sangat positif bagi upaya pemahaman di antara kedua bangsa adalah program

revitalisasi budaya lokal yang memberikan kesempatan bagi kebudayaan tradisi di

Indonesia untuk diperhatikan dan/ atau diselamatkan dari kepunahan. Rasa seperti

itulah sebenarnya yang berakar kuat dalam proses memahami dan saling

pengertian antar bangsa.

3. Mengapa The Japan Foundation Indonesia didirikan pada tahun 1979 sedangkan

di Jepang berdiri pada tahun 1972?

mendirikan the Japan Foundation di Indonesia, melalui beberapa proses terlebih

dahulu pasca konflik Malari 1974 pemerintah Jepang berusaha memperbaiki citra

baik, kemudian melihat respon masyarakat Indonesia terhadap Jepang, yang

kemudian didirikan Japan Foundation pada tahun 1979 di Jakarta.

Page 93: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

Diana S. Nugroho, tanggal 26 Mei 2011.

1. Apakah dengan adanya The Japan Foundation, hubungan ekonomi dan politik

berpengaruh?

Jika dikaitkan sebagai ekonomi the Japan Foundation tidak menangani masalah

tersebut, karena Jepang memiliki lembaga- lembaga tersendiri dalam menangani

masalah ekonomi seperti bantuan ekonomi resmi yaitu ODA (Official

Development Assistance), Perundingan resmi EPA (Economic Partnersip

Agreement).

2. Bagaimana pandangan masyarakat mengenai the Japan Foundation sejauh ini?

Pandangan masyarakat Indonesia terhadap Jepang pun semakin meningkat, ini

ditunjukan pada setiap pameran ataupun beberapa program yang telah

dilaksanakan oleh the Japan Foundation. Untuk itu, the Japan Foundation

Indonesia mempunyai beberapa kantor cabang di Indonesia yaitu Medan, Surabaya

dan Makassar untuk memudahkan masyarakat Indonesia mengenal Jepang lebih

dalam. Kebanyakan masyarakat yang menyukai kebudayaan Jepang yaitu anak-

anak dan remaja karena berawal dari kartun-kartun Jepang, animasi yang telah

mendominasi pasar di Indonesia.

3. Apa yang melatarbelakangi the Japan Foundation didirikan di Indonesia?

The Japan Foundation didirikan di Indonesia, sebagai pemulihan citra Jepang

pasca-Malari 1974 yaitu kerusuhan yang diwarnai dengan ketidakpuasan

mahasiswa terhadap dominasi modal asing khususnya Jepang.

Diana S. Nugroho, tanggal 30 Juni 2011.

1. Bagaimana pengaruh dari budaya Jepang terhadap budaya Indonesia?

Adapun pengaruh-pengaruh budaya Jepang yang dapat dilihat melalui masyarakat

Indonesia seperti kebiasaan hidup dan mengkonsumsi barang-barang dari Jepang, secara

tidak langsung masyarakat Indonesia telah terpengaruh oleh budaya Jepang tersebut.

Untuk itu budaya tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari.

2. Bagaimana cara the Japan Foundation mempertahankan budaya tradisional

Jepang, ditengah masyarakat modern?

3. Bagaimana sejarah the Japan Foundation, sampai tersebar di 21 negara?

Page 94: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

Untuk wilayah Asia Tenggara, karena adanya peristiwa Malari/ anti Jepang.

Sedangkan di kawasan Amerika dan Eropa hanya memperluas untuk mengenalkan

budaya Jepang.

Diana S. Nugroho, tanggal 10 November 2011.

Bagaimana sejarah berdirinya Japan Foundation yang mempunyai 23 kantor yang

tersebar di 21 negara?

Sejarah The Japan Foundation yang mempunyai 23 kantor tersebar di 21 negara

memiliki latar belakang yang sama, yaitu untuk memuluskan jalannya diplomasi

budaya yang efektif dengan tidak melakukan kekerasan. Meskipun pernah terjadi

sebuah konflik di masing- masing negara, namun keberadaan the Japan Foundation

tidak berpengaruh bagi konflik yang pernah ada di masing- masing negara, dengan

diplomasi kebudayaan yang dijalankan oleh the Japan Foundation diharapkan akan

mengembalikan citra baik bagi negara Jepang yang telah dianggap sebagai negara

yang mendominasi perekonamian dunia. Selain ingin mempromosikan budaya,

Jepang ingin mengembalikan citra pada negara-negara Asia Tengggara yang telah

menganggapnya sebagai negara yang telah memonopoli perekonomian Asia, yaitu

Thailad, Filipina, Vietnam, Indonesia, Malaysia. Telah menimbulkan anti Jepang

pada konflik Malari tahun 1974.

Diana S, Nugroho, The Japan Foundation, 30 Juni 2011.

1. Program apa yang dapat dilihat dari Japan Foundation sehingga program tersebut

dapat dikatakan berhasil?

Menurut survei yang dilaksanakan the Japan foundation Jakarta pada tahun 2006

di luar negara Jepang terdapat lebih dari 2.97 juta orang yang mempelajari bahasa

Jepang, dan jumlah ini terus meningkat setiap tahunnya. Di Indonesia tercatat

sekitar 272.000 orang yang mempelajari bahasa Jepang, untuk itu the Japan

foundation berupaya untuk membantu kebutuhan pendidikan bahasa Jepang di luar

negara Jepang. Program ini dapat dikatakan sebagai keberhasilan the Japan

Foundation sebagai lembaga budaya Jepang.

Page 95: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

Diana S. Nugroho, tanggal 30 Juni 2011.

1. Bagaimana pengaruh budaya Jepang di Indonesia?

Mengenai pengaruh budaya Jepang dalam masyarakat Indonesia dapat dilihat

pengaruhnya dari kebiasaan orang Indonesia memakai barang- barang atau produk

dari Jepang. Secara tidak langsung masyarakat yang mulai terbiasa menggunakan

produk Jepang maka budaya Jepang pun telah berpengaruh didalamnya.

Diana S. Nugroho, tanggal 09 Juni 2011.

1. Bagaimana cara the Japan Foundation bekerja dan membagi divisi untuk

menjalankan tugasnya masing- masing? The Japan Foundation membagi Kegiatan

yang dipusatkan pada empat area kegiatan sekaligus menjadi empat tujuan utama

the Japan Foundation, yaitu:

- Divisi Pertukaran Kebudayaan, tujuannya untuk mempromosikan budaya

Jepang dan pertukaran kebudayaan dengan negara lain

- Divisi Pendidikan Bahasa Jepang, yaitu membantu pengembangan bahasa

Jepang dan pelaksanaan kursus bahasa Jepang untuk umum dan pelajar.

- Divisi Pertukaran Intelektual dan Pengembangan Studi Jepang, tujuannya

sebagai pertukaran intelektual dan proyek penelitian studi Jepang.

- Divisi Pengoleksian dan Penyediaan Informasi, yang dibutuhkan untuk

menunjang kegiatan pertukaran internasional dan menyebarkan informasi

mengenai the Japan Foundation.

Diana, S. Nugroho, tanggal 31 Mei 2011.

Bagaimana peran the Japan Foundation yang ada di negara bagian Asia Pasifik?

The Japan Foundation yang berada di Seoul, Beijing, Kuala Lumpur, Jakarta, New

Delhi dan Sydney, hanya sebagian lingkungan kecil sebagai lembaga pusat

kebudayaan Jepang, yang memiliki Divisi dan kegiatan yang sama dengan the Japan

Foundation lainnya. Kemudian bagaimana the Japan Foundation dapat dikatakan

berhasil mengembalikan citra Jepang?

Dapat dilihat dari program-program yang telah kami buat, selama ini sangat baik dan

tidak ada efek negatif bagi Jepang maupun Indonesia sendiri.

Page 96: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

Adanya perubahan struktur pada the Japan Foundation, apakah berpengaruh bagi

pemerintah Jepang melalukan diplomasi kebudayaan Jepang?

Perubahan struktur pada tidak berpengaruh dengan diplomasi kebudayaan Jepang,

karena selain pada the Japan Foundation, Jepang sebelumnya melakukan diplomasi

kebudayaan melalui keduta besar yang ada di negara-negara lain. Untuk lebih

memudahkan masyarakat yang ingin mengenal Jepang maka melalui the Japan

Foundation secara lebih spesifiknya.

Page 97: DIPLOMASI KEBUDAYAAN JEPANG DI INDONESIA Skripsirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24134/1/IYULI.pdf · sia salah satunya dalam bidang sosial budaya. melalui . the

LEMBAR PERTANYAAN SEPUTAR KERJASAMA THE JAPAN

FOUNDATION INDONESIA DENGAN KEMENTERIAN REPUBLIK

INDONESIA

Siuaji Raja, Directorate of Public Diplomacy, Jakarta: Kementerian Luar

Negeri, tanggal 03 November 2011.

1. Mengenai The Japan Foundation yang ada di Indonesia. Apakah ada kerjasama

secara tertulis kerjasama antara Jepang dengan Indonesia terkait dengan berdirinya

the Japan Foundation?

Berdirinya The Japan Foundation di Indonesia memang tidak ada kerjasama

secara tertulis, namun mereka hanya ijin kepada kami untuk mendirikan lemaga

budaya Jepang, yang bertujuan untuk mempererat hubungan bilateral antara

Jepang dengan Indonesia saja tanpa adanya kekerasan.

2. Apakah diplomasi budaya yang dilakukan the Japan Foundation dapat dikatakan

efektif untuk memulihkan citra bangsa Jepang di negara Asia khususnya Indonesia

terkait dengan peristiwa Malari?

Yang dilakukan The Japan Foundation sudah dapat dikatkan sebagai alat

diplomasi budaya yang efektif, karena dapat kita lihat bahwa program yang

dilaksanakan sejauh ini positif. Bahkan saat ini negara Jepang dengan Indonesia

sangat baik, meskipun pada tahun 1942 Jepang pernah menjajah negara kita

namun tidak ada pengaruhnya saat ini.

3. Selain melalui The Japan Foundation, diplomasi apakah yang dilakukan Jepang

kepada Indonesia?

Selain the Japan Foundation, diplomasi atau kerjasama yang dilakukan Jepang

terhadap Indonesia banyak. Contohnya kerjasama ekonomi seperti bantuan ODA,

IJEPA dan bantuan ekonomi lainnya.