22
DINAR CAHYA NUGRAHA 2404110014 FORMULASI SEDIAAN GEL GIGI YANG MENGANDUNG MINYAK AKAR WANGI SEBAGAI ANTIMIKROBA

Dinar Cahya Nugraha

Embed Size (px)

DESCRIPTION

proposal percobaan

Citation preview

Page 1: Dinar Cahya Nugraha

DINAR CAHYA NUGRAHA2404110014

FORMULASI SEDIAAN GEL GIGI YANG MENGANDUNG MINYAK AKAR WANGI SEBAGAI ANTIMIKROBA

Page 2: Dinar Cahya Nugraha

PENDAHULUAN

Penyakit karies gigi dan jaringan pendukung gigi (peridontal) yang

disebabkan oleh plak gigi hingga saat ini masih menjadi masalah

utama dalam bidang kesehatan mulut dan gigi. Plak gigi adalah

lengketan yang berisi bakteri dan produk – produknya yang terbentuk

pada permukaan gigi. Bakteri yang berperan dalam pembentukan plak

gigi dalam jumlah yang besar adalah Streptococcus mutans.

Streptococcus mutans dapat membentuk koloni yang melekat erat

pada permukaan gigi dan menghasilkan asam sebagai hasil

metabolisme. Asam ini dapat mempercepat pemasakan plak yang

menyebabkan turunnya pH permukaan gigi dan apabila pH mencapai

angka kritis (5,2 – 5,5) maka email akan mengalami pelarutan

sehingga timbul karies gigi.

Page 3: Dinar Cahya Nugraha

Rumusan Masalah

1. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah :

2. Apakah minyak akar wangi memiliki aktivitas antibakteri terhadap

Streptococcus mutans ?

3. Berapa konsentrasi Na CMC yang baik digunakan sebagai gelling

agent ?

4. Berapakah konsentrasi Na Lauril Sulfat yang baik digunakan sebagai

detergen ?

5. Apakah minyak akar wangi dapat dibuat menjadi sediaan gel gigi

yang stabil secara fisik ?

6. Pada konsentrasi berapa sediaan gel gigi yang ditambahkan minyak

akar wangi ini memberikan aktivitas antibakteri yang baik ?

7. Apakah sediaan gel gigi yang dibuat aman dan disukai ?

Page 4: Dinar Cahya Nugraha

Tujuan Penelitian

Membuat sediaan gel gigi yang mengandung minyak

akar wangi yang memiliki aktivitas antibakteri yang

stabil secara fisik , aman dan disukai.

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

informasi bahwa minyak akar wangi dapat digunakan

sebagai bahan aktif dalam sediaan gel gigi yang

memiliki aktivitas sebagai antibakteri.

Page 5: Dinar Cahya Nugraha

GIGI

Gigi terdiri atas :•Mahkota gigi (mahkota klinis) yaitu bagian yang menonjol diatas gusi (gingiva), sedangkan mahkota anatomis adalah bagian gigi yang dilapisi email.•Akar gigi yaitu bagian yang terpendam dalam alvelous pada tulang maksila atau mandibula•Leher gigi (serviks) yaitu tempat bertemunya mahkota (anatomis) dan akar gigi

Page 6: Dinar Cahya Nugraha

Streptococcus mutans

Streptococcus mutans bersifat asidogenik

yaitu menghasilkan asam asidodurik, mampu

tinggal pada lingkungan asam, dan

menghasilkan suatu polisakarida yang lengket

disebut dextran. Oleh karena itu kemampuan

Streptococcus mutans bisa mnyebabkan

lengket membuat bakteri lain menuju ke

email gigi dan merusaknya.

Page 7: Dinar Cahya Nugraha

MINYAK AKAR WANGI

Minyak pada akar wangi biasa digunakan sebagai penyusun ramuan obat kumur, antiseptik.

Page 8: Dinar Cahya Nugraha

METODOLOGI PENELITIAN

Page 9: Dinar Cahya Nugraha

ALAT DAN BAHAN

Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah, gelas kimia, gelas

ukur, timbangan, kawat ose, cawan petri, oven, autoklap, botol

semprot dan alat gelas kaca yang biasa digunakan dilaboratorium

kimia.

Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini minyak akar wangi, Na

CMC, Kalsium Karbonat, Gliserin, Sorbitol, Na-Lauril sulfat, Nipagin,

Nipasol, Minyak permen, Na-Meta bisulfit, Sukrosa dan Nutrien agar.

Page 10: Dinar Cahya Nugraha

RENCANA KERJA

Pengumpulan bahan

Minyak akar wangi diambil dari Desa

Sukakarya, Kecamatan Samarang, Kabupaten

Garut.

Page 11: Dinar Cahya Nugraha

Orientasi Penentuan Aktivitas Antibakteri Minyak Akar Wangi Terhadap Streptococcus mutans dengan metode KHM

Media Agar :mensuspensikan sebanyak 2,3 gram agar kedalam 100 mL air suling dan dipanaskan hingga terbentuk larutan jernih, kemudian disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121oC selama 15 menit.

Suspensi bakteri :Sebanyak satu ose bakteri uji disuspensikan dalam 5 mL media kaldu steril dan diinkubasi selama 2 x 24 jam pada suhu 37 oC.

Dilubangi + 50µl minyak akar wangi, Masing masing dengan konsentrasi 1000 ppm, 500 ppm, 100 ppm, dan 10 ppm

Diinkubasi selama 18 jam pada suhu 37oC

• Kontrol positif : nutrien agar + 20 µl suspensi bakteri + 50µl minyak akar wangi• Kontrol negatif : nutrien agar + 20 µl suspensi bakteri

20 µl

Page 12: Dinar Cahya Nugraha

Optimasi Sediaan Gel Gigi Dengan Berbagai Konsentrasi Na CMC dan Na Lauril Sulfat

Formula yang di buat sebagai berikut : Na CMC

sebagai gelling agent, CaCO3 sebagai abrasif,

gliserin sebagai humektan, sorbitol sebagai

pemanis, Na lauril sulfat sebagai deterjen,

minyak permen sebagai pemberi rasa hangat,

nipagin dan nipasol sebagai pengawet.

Page 13: Dinar Cahya Nugraha

FORMULASI BASIS SEDIAAN GEL GIGI

Page 14: Dinar Cahya Nugraha

Na CMC di kembangkan terlebih dahulu dalam air panas dengan cara

menaburkannya diatas air, lalu didiamkan selama + 15 menit agar

memudahkan dalam proses pembuatan, setelah itu aduk kuat – kuat

secara konstan sehingga terbentuk massa gel tersebut homogen.

Setelah itu CaCO3 dimasukan kedalam basis gel tersebut diaduk hingga

homogen bersama basis gel (D1). Dalam lumpang yang terpisah Gliserin

dicampurkan dengan Sorbitol dan Minyak akar wangi (D2). Na Lauril sulfat

dilarutkan terlebih dahulu sebelum dicampurkan dengan bahan baku

lainnya dengan air (D3).

D2 dicampurkan kedalam D1 diaduk hingga homogen. Setelah itu

ditambahkan D3 diaduk perlahan hingga homogen. Nipagin, Nipasol, dan

Minyak permen ditambahkan setelah semua massa (D1 + D2 + D3)

tercampur homogen, diaduk perlahan – lahan hingga semua bahan

tercampur homogen.

Page 15: Dinar Cahya Nugraha

Formulasi Sediaan Gel Gigi

Setelah dilakukan pemilihan formula basis gel

yang baik, maka dibuatlah empat formula akhir

sediaan gel gigi yaitu (F0, F1, F2, dan F3) yang

ditambahkan minyak akar wangi. F0 Merupakan

formula yang tidak mengandung ekstrak minyak

akar wangi. Sedangkan F1, F2, dan F3,

merupakan formula yang mengandung minyak

akar wangi.

Page 16: Dinar Cahya Nugraha

Contoh PerhitunganGel gigi yang akan dibuat 100 gr = 100 gr x 3

= 300 gr1. Minyak akar wangi 1% = 1/100 X 300 gr = 3 gr2. Na CMC 6% = 6/100 X 300gr = 18 gr3. Kalsium Karbonat 40 % = 40 / 100 X 300 gr = 120 gr4. Gliserin 25% = 25 / 100 X 300 gr = 75 gr5. Larutan Sortibol 5% = 5 / 100 X 300 gr = 15 gr6. Na Lauril Sulfat 3 % = 3 /100 X 300 gr = 9 gr7. Minyak permen 0,75% = 0,75 / 100 X 300 gr = 2,25 gr8. Nipagin 0,1% = 0,1/100 X 300 gr = 0,3 gr9. Nipasol 0,01% = 0,01 / 100 X 300 = 0,03 gr

Jadi, untuk penambahan air suling adalah :300 – 242,58 = 57,42 gr

Page 17: Dinar Cahya Nugraha

EVALUASI SEDIAAN GEL GIGI

3. STABILITAS

1. ORGANOLEPTIK

2. HOMOGENITAS

4. PH

5. Viskositas

Page 18: Dinar Cahya Nugraha

Pengujian Aktivitas Antibakteri Sediaan Gel Gigi Terhadap Streptococcus mutans dengan metode KHM

Media Agar :mensuspensikan sebanyak 2,3 gram agar kedalam 100 mL air suling dan dipanaskan hingga terbentuk larutan jernih, kemudian disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121oC selama 15 menit.

Suspensi bakteri :Sebanyak satu ose bakteri uji disuspensikan dalam 5 mL media kaldu steril dan diinkubasi selama 2 x 24 jam pada suhu 37 oC.

Dilubangi + gel gigi yang

mengandung minyak akar

wangi

Diinkubasi selama 18 jam pada suhu 37oC

Kontrol positif : nutrien agar + 20 µl suspensi bakteri + gel gigi yang mengandung minyak akar wangi

Kontrol negatif : nutrien agar + 20 µl suspensi bakteri + gel gigi yang tidak mengandung minyak akar wangi

20 µl

Page 19: Dinar Cahya Nugraha

UJI KEAMANAN

Pengujian keamanan dilakukan pada 10 orang

responden dengan metode angket, kemudian

responden diminta untuk mengemukakan

pendapatnya terhadap sediaan gel gigi yang

dibuat apakah terjadi iritasi atau gejala lainnya

pada area mulut setelah pemakaian sediaan.

Page 20: Dinar Cahya Nugraha

UJI KESUKAANUji kesukaan adalah pengujian yang dilakukan

untuk mengetahui seberapa besar sediaan yang

kita buat diminati atau disenangi oleh responden.

Uji kesukaan dilakukan pada 10 orang responden

dengan metode angket. Pada pengujian ini

responden diminta untuk mengemukakan

pendapatnya terhadap sediaan gel gigi yang

dibuat.

Page 21: Dinar Cahya Nugraha

DAFTAR PUSTAKA  

Badan POM RI, 2009, Taksonomi Koleksi Tanaman Obat, Kebun Tanaman Obat Citeureup Vol.Kedua, Badan Pengawas Obat dan Makanan RI ,Diroktorat Obat Asli Indonesia, Jakarta, 100.

 Haryanto Spd., Sugeng, Ensiklopedi Tanaman Obat Indonesia, Palmall, Yogyakarta, 20-21. Herdi, D.,2008 Herbal Indonesia Berkhasiat, Bukti Ilmiah dan Cara Racik.Vol.8, hlm 160. Idah,P.,2003, Pemeriksaan Kualitas Minyak Akar Wangi (Vetiveria zizanoides (L) Nash ex Small). Dua industri Kecil di Kabupaten Garut, Tugas Akhir Sarjana Farmasi, Jurusan Farmasi, FMIPA UNIGA, Garut, hlm 5.

 Karan, S.K, Pal, Dlilipkumar, Mishra, S.K and Mondal, A., 2012, Antihyperglicaemic Effect Of Vetiveria zizanoides (L.) Nash Root Extract In Alloxan Induced Diabetic Rats, Asian Jurnal Of Chemistry, Vol.25, No. 3 (2013), hlm 1556.

 Kasahara, 1985, Indek Tumbuh-Tumbuhan Obat di Indonesia Ed. Ke 2. PT Elsai Indonesia. 1995. Hal 328.

 Mansjoe, Arif., Kuspuji Trianti dkk, 1999, Kapita Selekta Kedokteran Edisi ke 3 jilid 1, Penerbit Media Aesculapius FKUI, Jakarta, hlm 141. Novi R., Dra.Yulfi Z dan Prof.Perry Burhan., 2010, Pemanfaatan Minyak Atsiri Akar Wangi (Vetiveria zizanoides) dari Famili Poaceae Sebagai Senyawa Antimikroba dan Insektisida Alami, Prosiding Skripsi, Jurusan Kimia FMIPA Institut Tehknologi Sepuluh November, Surabaya, hal 5.

 Rahman, D.A., 2009, Optimasi Sediaan Gel Gigi Yang Mengandung Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium Guajava L.) Dengan Na CMC Sebagai Gelling Agent, Tugas Akhir Sarjana Farmasi, Jurusan Farmasi, Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan, UIN Jakarta, hlm 10-18, 26, 30 – 32. Rubbins dan Kumar, 1995, Buku ajar patologi II edisi 4, Alih bahasa staf pengajar laboratorium patologi anatomik FK universitas airlangga, EGC, Jakarta, hlm 221. Sastromidjojo. Obat Asli Indonesia. Dian Rakyat. Hal 42.Tjitrosoepomo,Gembang, 2010, Taksonomi Tumbuhan Obat-Obatan, UGM Press. Yogyakarta, 415.  Yunilawati, Retno, 2002, Minyak Atsiri Daun Sirih Sebagai Antibakteri Streptococcus mutans Dalam Pasta Gigi, Tugas Akhir Sarjana Pertanian, Jurusan Kimia, FMIPA IPB, Bogor, hlm 1.

 

Page 22: Dinar Cahya Nugraha

Terimakasih