55
1 DIKTAT/BAHAN AJAR MATA KULIAH ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR (ISBD) Dr. Ani Marlina, M.Pd Semester Gasal 2016 STKIP KUSUMA NEGARA JAKARTA 2016

DIKTAT/BAHAN AJAR MATA KULIAH ILMU SOSIAL BUDAYA …1 diktat/bahan ajar mata kuliah ilmu sosial budaya dasar (isbd) dr. ani marlina, m.pd semester gasal 2016 stkip kusuma negara jakarta

  • Upload
    others

  • View
    47

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 1

    DIKTAT/BAHAN AJAR

    MATA KULIAH ILMU SOSIAL

    BUDAYA DASAR (ISBD)

    Dr. Ani Marlina, M.Pd

    Semester Gasal 2016

    STKIP KUSUMA NEGARA JAKARTA

    2016

  • KATA PENGANTAR

    Dengan mengucapkan puja puji serta rasa syukur

    kepada Sang Penguasa alam semesta Allah SWT,

    sholawat serta salam terlimpah curah kepada

    revolusioner Islam sedunia suri tauladan sepanjang

    masa habibana wanabiyana Rasulullah SAW, akhirnya

    saya dapat menyelesaikan diktat/bahan ajar mata kuliah

    ―ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR (ISBD)

    Diktat ini dibuat dengan mengutip dari berbagai

    sumber yang relevan sebagai salah satu rujukan

    pembelajaran mata kuliah ISBD dengan harapan dapat

    menjadi salah satu metode yang dapat mempermudah

    mahasiswa dalam proses perkuliahan. Selain itu diktat

    ini digunakan sebagai buku pegangan praktis untuk

    mahasiswa yang bisa memberikan pemahaman secara

    khusus.

    Semoga diktat ini dapat bermanfaat dan

    dimanfaatkan untuk mahasiswa khususnya dan

    pembaca umumnya

    Jakarta, 2016

    Dr. Ani Marlina., M.Pd.

  • 3

    DAFTAR ISI

    COVER …………………………………………………

    KATA PENGANTAR ………………………………….

    DAFTAR ISI ……………………………………………

    A. Dasar Pemikiran ISBD …………………………...

    B. Visi Misi dan Tujuan ISBD ……………………….

    C. Bahan ISBD ……………………………………….

    D. Pentingnya Pendekatan Interdisipliner dan

    beberapa Alternatif Model pembelajaran ISBD..

    E. Alternatif Model Pembelajaran ISBD …………...

    F. Manusia dan Kebudayaan ……………………….

    G. Manusia dan Peradaban …………………………

    H. Modernisasi Peradaban Indonesia ditengah

    Modernisasi dan Globalisasi ……………………...

    I. Manusia sebagai Individu dan Makhluk Sosial …

    J. Manusia dan Lingkungan …………………………

    DAFTAR PUSTAKA ……………………………………

    1

    2

    3

    4

    7

    8

    9

    12

    12

    16

    20

    30

    50

    55

  • A. DASAR PEMIKIRAN ISBD

    ISBD atau Ilmu Sosial Budaya Dasar merupakan

    Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat, ISBD adalah

    suatu bidang kajian yang sangat diperlukan oleh para

    mahasiswa sebagai generasi penerus perjuangan

    bangsa untuk memahami kaidah berkehidupan

    bermasyarakat. ISBD sebagai salah satu MBB juga

    memiliki visi dan misi yang sejalan dengan MBB

    tentunya, namun lebih menitik beratkan pada pemberian

    pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang

    konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji

    gejala – gejala sosial kebudayaan.

    4 landasan yang diajarkan di Perguruan Tinggi

    Umum sehingga MBB-ISBD perlu ada yaitu :

    a) Landasan Historis (nenek moyang kita beragama,

    memiliki warisan budaya, peradaban tinggi, dan

    lain-lain).

    b) Landasan Filosofis (Bangsa Indonesia memiliki

    falsafah Hidup berPancasila)

    c) Landasan Yuridis Formal (UUD ‘45 pasal 30, 31, UU

    No.20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).

    d) Landasan Pedagogis (Tujuan Pendidikan

    mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya, dan

    lain-lain).

    Yang menjadi latar belakang diajarkannya ISBD

    yaitu agar output yang dihasilkan memiliki kemampuan

    personal, akademis, dan profesional. Dalam ISBD

    dipelajari tentang posisi manusia. Posisi manusia tidak

    hanya sebagai makhluk individu dan sosial, namun juga

    sebagai politik, ekonomi, budaya, psikologi.

  • 5

    1. Latar belakang pedagogis

    Inovasi pembelajaran dirasa perlu karena

    mahasiswa bukanlah mahluk kosong yang tidak memiliki

    kemampuan dan kecakapan apapun, akan tetapi

    sebagai objek berpotensi yang mampu mengkreasi

    dunia lingkungannya. Sehingga dengan memberikan

    posisi yang ―seimbang‖ antara aktivitas Dosen dan

    Mahasiswa dalam proses pembelajaran akan mampu

    memberikan hasil lebih, baik tambahan ilmu

    pengetahuan, meningkatnya sikap positif, dan

    bertambahnya keterampilan pada Mahasiswa. Upaya

    untuk meningkatkan mutu dari hasil pendidikan,

    mendorong UNESCO (1988) mendeklarasikan empat

    pilar pembelajaran yaitu:

    (1) learning to know (pembelajaran untuk tahu);

    (2) learning to do (pembelajaran untuk berbuat);

    (3) learning to be (pembelajaran untuk membangun

    jati diri);

    (4) learning to live together (pembelajaran untuk hidup

    bersama secara harmonis).

    Dengan pemikiran ini mendorong peran dosen tak

    hanya menggunakan ceramah monolog atau

    komunikasi satu arah tapi juga mampu menciptakan

    suasana yang bermakna, menyenangkan, kratif, dinamis

    serta dialog kreatif.

    2. Dasar yuridis

    Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003

    tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 40 Ayat (1)

    butir e dikemukakan bahwa: ―Pendidik dan tenaga

    kependidikan berhak memperoleh kesempatan

    menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas

  • pendidikan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan

    tugas. ‖Pasal ini dipertegas oleh kewajiban pendidik dan

    tenaga kependidikan yang tertuang dalam Pasal 40 Ayat

    (2) butir a yang menyatakan bahwa pendidik

    berkewajiban ―menciptakan suasana yang bermakna,

    menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis‖.

    Perubahan peran Dosen seperti tersebut, berhubungan

    erat dengan visi Mata Kuliah Berkehidupan

    Bermasyarakat (MBB) di perguruan tinggi, seperti

    tercantum dalam Keputusan Dirjen Dikti Depdiknas RI

    No. 38 Tahun 2002 Pasal (1) yang menyatakan bahwa:

    ―Mahasiswa memiliki landasan pengetahuan, wawasan,

    dan keyakinan sebagai bekal hidup bermasyarakat

    selaku individu dan makhluk sosial yang beradab serta

    bertanggung jawab terhadap sumber daya alam dan

    lingkungannya‖

    Dan juga berhubungan dengan misi MBB pada

    pasal (2), yaitu: ―Memberikan dasar-dasar nilai estetika,

    etika dan moral pada Mahasiswa serta memberikan

    panduan bagi penyelenggara pendidikan dalam

    mengantar Mahasiswa untuk mengembangkan

    pemahaman serta penguasaannya tentang

    keanekaragaman, kesetaraan, dan martabat manusia

    sebagai individu dan makhluk sosial di dalam kehidupan

    bermasyarakat dengan berpedoman pada nilai budaya

    melalui pranata pendidikan, serta tanggung jawab

    manusia terhadap sumber daya alam dan

    lingkungannya dalam kehidupan bermasyarakat baik

    nasional maupun global yang mengarah pada tindak

    kekaryaan seseorang sesuai dengan kompetensi

    keahliannya‖.

  • 7

    Oleh karena itu, dalam Pasal (5) metode pembelajaran

    yang digunakan oleh Dosen harus menempatkan

    Mahasiswa sebagai subjek didik, mitra dalam proses

    pembelajaran, anggota masyarakat, dan warga negara.

    B. VISI MISI DAN TUJUAN ISBD

    Visi ISBD

    ―Berkembanganya mahasiswa sebagai manusia

    terpelajar yang kritis, peka dan arif dalam memahami

    keragaman dan kesederajatan manusia baik selaku

    individu maupun sosial yang dilandasi oleh nilai-nilai

    estetika, etika dan moral dalam kehidupan

    bermasyarakat.‖

    Misi ISBD

    Memberikan pengetahuan dan wawasan

    tentang keragaman, kesetaraan dan martabat manusia

    sebagai individu dan makhluk sosial dalam kehidupan

    masyarakat.

    Memberikan dasar-dasar nilai estetika, etika, moral,

    hukum dan budaya sebagai landasan untuk

    menghormati dan menghargai antara sesama manusia

    Sehingga akan terwujud masyarakat yang tertib, teratur

    dan sejahtera.

    Memberikan dasar-dasar untuk memahami masalah

    sosial dan budaya serta mampu bersikap kritis, analitis

    dan responsif untuk memecahkan masalah tersebut

    secara arif di masyarakat.

    Atas dasar visi dan misi ISBD tersebut,

    kemudian dikembangkan Tujuan ISBD sebagai berikut:

  • Mengembangkan kesadaran Mahasiswa untuk

    menguasai pengetahuan tentang keragaman dan

    kesetaraan manusia sebagai individu dan makhluk

    sosial dalam kehidupan bermasyarakat.

    Menumbuhkan sikap kritis, peka, dan arif pada

    Mahasiswa dalam memahami dan memecahkan

    masalah sosial-budaya dengan landasan nilai estetika,

    etika, moral, dan hukum dalam kehidupan

    bermasyarakat.

    Memberikan landasan pengetahuan dan wawasan yang

    luas serta keyakinan kepada Mahasiswa sebagai bekal

    hidup bermasyarakat, selaku individu dan makhluk

    sosial yang beradab dalam mempraktikkan

    pengetahuan akademis dan keahliannya.

    C. BAHAN ISBD

    Bahan ajar ISBD merupakan sebagian dari hasil

    penelitian ilmu-ilmu social dan budaya yang dipilih dan

    diramu sehingga cocok untuk program pendidikan.

    ISBD dimaksudkan mempelajari bahan-bahan yang

    sifatnya tabu, tertutup (closed areas) atau controversial

    issues yang timbul dalam bidang ekonomi, politik,

    sejarah, hukum, etika moral dan lain-lain.

    Dengan bahan seperti ini diharapkan mahasiswa :

    • Dapat mempelajari masalah social dan budaya yang

    memang perlu dipecahkan;

    • Dapat memahami bahwa iklim kelas mencerminkan

    kehidupan demokratis;

    • Melatih mahasiswa untuk mampu berbeda

    pendapat;

  • 9

    • Dapat mendalami bahwa bahan tabu dekat

    kegunaannya dengan kebutuhan pribadi dan

    masyarakat.

    • Berdasarkan visi, misi, tujuan MBB dan bahan dari

    ISBD tersebut, maka ISBD termasuk pada kategori

    General Education (pendidikan umum) yang

    bertujuan untuk membina individu (Mahasiswa)

    untuk menjadi warga masyarakat dan warga negara

    yang baik, yaitu pendidikan yang berkenaan dengan

    pengembangan keseluruhan kepribadian seseorang

    dalam kaitannya dengan masyarakat dan

    lingkungan hidup.

    Mengutif kata-kata motivasi dari Nusyid Sumaatmadja

    bahwa ―Pendidikan umum mempersiapkan generasi

    muda terlibat dalam kehidupan umum sehari-hari dalam

    kelompok mereka, yang merupakan unsur kesatuan

    budaya, berhubungan dengan seluruh kehidupan yang

    memenuhi kepuasan dalam keluarga, pekerjaan,

    sebagai warga negara, selaku umat yang terpadu serta

    penuh dengan makna kehidupan.‖ Nusyid Sumaatmadja

    D. PENTINGNYA PENDEKATAN INTERDISIPLINER

    DAN BEBERAPA ALTERNATIF MODEL

    PEMBELAJARAN ISBD

    Mengapa Pendekatan Interdisipliner dalam Ilmu Sosial

    Budaya Dasar itu penting? Analisa beberapa gambar

    berikut!

  • 11

    Gb4. Pendekatan Interfield

    Factor Yuridis

    Factor Politis

    Pendekatan Interfield

  • E. ALTERNATIF MODEL PEMBELAJARAN ISBD

    Alternative model pembelajaran ISBD dilakukan

    jika merasakan adanya masalah, merumuskan masalah,

    menetapkan hipotesis dan membuat pertanyan-

    pertanyaan untuk memecahkan masalah, menetapkan

    sumber data yang dijadikan objek, membuat instrumen

    penelitian, Melakukan pengumpulan data, melakukan

    klasifikasi dan analisis data, Menguji hipotesis, dan

    Rekomendasi. Sebagai contoh adalah Pembelajaran

    Berbasis Portofolio yakni sebagai ―wujud benda fisik‖

    yaitu bundle untuk praktik dalam belajar. Adapun

    Langkah-langkah Pembelajaran diantaranya yaitu :

    1. Mengidentifikasi masalah

    2. Memilih masalah untuk kajian kelas

    3. Mengumulkan informasi tentang masalah yang akan

    dikaji di kelas

    4. Mengembangkan portofolio kelas

    5. Penyajian portofolio kelas

    6. Kriteria Penilaian portofolio

    F. MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

    MANUSIA

    Menurut Nicolausd & Asudiarja Manusia adalah

    bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah

    jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani

    dan rohani merupakan satu barang. Menurut ABINENO

    J. Manusia adalah "tubuh yang berjiwa" dan bukan "jiwa

    abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh

  • 13

    yang fana". Menurut UPANISADS Manusia adalah

    kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa,

    pikiran,dan prana atau badan fisik. Menurut SOKRATES

    Manusia adalah mahluk hidup berkaki dua yang tidak

    berbulu dengan kuku datar dan lebar. Menurut KEES

    BERTENS Manusia adalah suatu mahluk yang terdiri

    dari 2 unsur yang kesatuannya tidak dinyatakan

    KEBUDAYAAN

    Kata kebudayaan berasal dari kata budh—>

    budhi—> budhaya dalam bahasa sansekerta yang

    berarti akal, sehingga kebudayaan diartikan sebagai

    hasil pemikiran atau akal manusia. Ada pendapat yang

    mengatakan bahwa kebudayaan yang berasal dari kata

    budi dan daya. Budi adalah akal yang merupakan

    unsure rohani dalam kebudayaan, sedangkan daya

    berarti perbuatan atau ikhtiar sebagai unsure jasmani,

    sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil dari akal

    dan ikhtiar manusia (supartono, 2001; Prasetya, 1998).

    Ciri pokok kebudayaan : Kebudayaan itu

    beraneka ragam, Kebudayaan itu diteruskan melalui

    proses belajar, Kebudayaan itu terjabarkan dari

    komponen biologi, psikologi, sosiologi, dan eksistensi

    manusia, Kebudayaan itu berstruktur, Kebudayaan itu

    terbagi dalam aspek-aspek, Kebudayaan itu dinamis,

    Nilai-nilai dalam kebudayaan itu relatif.

  • UNSUR PEMBENTUK KRBUDAYAAN

    Fungsi kebudayaan yaitu sebagai Suatu

    hubungan pedoman antar manusia atau kelompok,

    Wadah untuk menyakurkan perasaan-perasaan dan

    kehidupan lainnya, Pembimbing kehidupan manusia,

    dan Pembeda antar manusia dan binatang. Faktor

    Perubahan Kebudayaan ada dua yaitu pertama faktor

    internal, Faktor intern merupakan faktor yang berasal

    dari masyarakat itu sendiri yang menyebabkan

    perubahan kebudayaan, yang diantaranya:

    • Perubahan penduduk, seperti: Kelahiran, Kematian,

    dan Migrasi.

    • Adanya penemuan baru, seperti: Adanya ide atau

    alat baru yang sebelumnya

  • 15

    • belum pernah ada (Discovery), Penyempurnaan

    penemuan baru (Invention), dan

    • Proses pembaharuan atau melengkapi atau

    mengganti yang telah ada (Innovation).

    • Konflik yang terjadi di dalam masyarakat.

    Pemberontakan atau revolusi. Hal ini menyebabkan

    perubahan pada struktur pemerintahan pada suatu

    negara.

    Yang kedua adalah faktor eksternal Faktor ekstern

    merupakan faktor yang berasal dari luar masyarakat

    melalui interaksi sosial yang mendorong terjadinya

    suatu perubahan kebudayaan, yang diantaranya:

    • Peperangan. Hal ini dapat menyebabkan perubahan

    yang mendasar pada suatu negara baik seluruh

    wujud budaya

    • Perubahan alam. Pada zaman sekarang sebagian

    besar hal ini disebabkan oleh tindakan manusia

    sendiri yang menyebabkan kerusakan alam.

    • Pengaruh budaya lain.

    HUBUNGAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

    Hubungan manusia dan kebudayaan meliputi

    Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor

    kedaerahan, Cara hidup di kota dan di desa yang

    berbeda ( urban dan rural ways of life), Kebudayaan-

    kebudayaan khusus kelas sosial, Kebudayaan khusus

    atas dasar agama, Kebudayaan berdasarkan profesi.

    Hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat

    dipandang setara dengan hubungan antara manusia

    dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis,

    maksudnya saling terkait satu sama lain. 3 tahap proses

  • dialektis yaitu Ekstemalisasi, Obyektivasi dan

    Intemalisasi.

    G. MANUSIA DAN PERADABAN

    Hakikat Hidup Manusia. Kata Manusia berasal

    dari bahasa sansekerta yaitu manu atau mens/homo

    dari bahasa latin yang berarti berpikir, berakal budi.

    Manusia merupakan makhluk yang mempunyai akal,

    jasmani, dan rohani. Melalui akalnya manusia dituntut

    untuk berpikir menggunakan akalnya untuk menciptakan

    sesuatu yang berguna dan bermanfaat bagi dirinya

    sendiri maupun untuk orang lain. Melalui jasmaninya

  • 17

    manusia dituntut untuk menggunakan fisik arau

    jasmaninya melakukan sesuatu yang sesuai dengan

    fungsinya dan tidak bertentangan dengan norma-norma

    yang berlaku di masyarakat. Melalui rohaninya manusia

    dituntut untuk senantiasa dapat mengolah rohaninya,

    yaitu dengan cara beribadah sesuai dengan agama dan

    kepercayaan yang dianutnya.

    Hakikat manusia yaitu :

    Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat

    menggerakan hidupnya untuk memenuhi

    kebutuhan-kebutuhannya

    Individu yang memiliki sifat rasional yang

    bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan

    sosial

    Yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang

    positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya

    Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang

    dan terus berkembang selama hidupnya

    Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan

    dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya

    sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia

    lebih baik untuk ditempati

    Suatu keberadaan yang berpotensi

    Makhluk Tuhan yang berarti yaitu adalah makhluk

    yang mengandung kemungkinan baik dan jahat

    Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan

    terutama lingkungan sosial, bahkan tidak bisa

    berkembang sesuai dengan martabat

    kemanusiaannya tanpa hidup di dalam lingkungan

    sosial

  • Hakikat hidup manusia adalah untuk menyembah

    kepada Tuhan YME untuk taat pada perintah-

    perintahnya dan meninggalkan larang-larangannya.

    Menurut pendapat filosof Plato manusia pada

    hakikatnya sebagai suatu kesatuan pikiran,

    kehendak, dan nafsu.

    Peradaban dan perubahan sosial

    Peradaban berasal dari kata ‗adab‘ yang berarti

    kesopanan, kehormatan, budi bahasa. Manusia yang

    beradab adalah manusia yang memiliki akhlak mulia,

    yang memiliki kesopanan dan kehalusan budi pekerti.

    Menurut beberapa pendapat para ahli pengertian

    peradaban, di antaranya :

    1. Fairchild, menyatakan peradaban adalah

    perkembangan kebudayaan yang telah mencapai

    tingkat tertentu yang diperoleh manusia

    pendukungnya.

    2. Kontjaranigrat, menyatakan peradaban untuk

    menyebut bagian dan unsur kebudayaan yang

    halus, maju, dan indah seperti misalnya kesenian,

    ilmu pengetahuan, adat sopan santun pergaulan,

    kepandaian menulis, organisasi kenegaraan,

    kebudayaan yang mempunyai sistem teknologi dan

    masyarakat kota yang maju dan kompleks.

    Manusia dan peradaban adalah hal yang tidak

    bisa terpisahkan karena manusia itu memiliki cipta, rasa,

    dan karsa yang akan menimbulkan perkembangan

    pengetahuan yang berasal dari suatu budaya, Dari hal

    itulah kebudayaan akan mengalami kemajuan sehingga

  • 19

    dikatakan peradaban. Suatu peradaban timbul karena

    ada yang menciptakannya, yaitu diantaranya faktor

    manusianya yang melaksanakan peradaban tersebut.

    Peradaban mempunyai wujud, tahapan, dan dapat

    berevolusi atau berubah sesuai dengan perkembangan

    zaman, dan dapat mengakibatkan suatu perubahan

    pada kehidupan sosial karena pengaruh modernisasi

    yang terjadi di masyarakat. Perubahan sosial adalah

    perubaha-perubahan yang terjadi pada kehidupan sosial

    masyarakat, Perubahan sosial mencakup perubahan

    yaitu pada :

    1. Norma-norma sosial

    2. Nilai-nilai sosial

    3. Interaksi sosial

    4. Pola-pola perilaku

    5. Organisasi sosial

    6. Lembaga kemasyarakatan

    7. Lapisan-lapisan masyarakat

    8. Susunan kekuasaan

    9. Wewenang

    Beberapa pengertian perubahan sosial menurut para

    ahli sosiologi :

    1. Prof. Selo Soemardjan : Perubahan sosial adalah

    perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga

    kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang

    mempengaruhi sistem sosialnya.

    2. Robert M.I Lawang : Perubahan sosial adalah

    proses ketika dalam suatu sistem sosial terdapat

    perbedaan-perbedaan yang dapat diukur yang

    terjadi dalam suatu kurun waktu tertentu.

  • H. MODERNISASI, PERADABAN INDONESIA

    DITENGAH MODERNISASI DAN GLOBALISASI

    Evolusi budaya dan wujud peradaban dalam

    kehidupan sosial budaya, Kebudayaan telah mengalami

    proses perkembangan secara bertahap dan

    berkesinambungan yang dikonsepkan sebagai evolusi

    kebudayaan. Evolusi kebdayaan ini berlangsung sesuai

    dengan perkembangan budi daya dan akal pikiran

    manusia dalam menghadapi tantangan hidup dari waktu

    ke waktu.

    Proses evolusi untuk tiap kelompok masyarakat

    diberbagai tempat berbeda-beda, bergantung pada

    tantangan, lingkungan dan kemampuan intelektual

    manusianya untuk mengantisipasi tantangan tadi.

    Adanya kebudayaan bermula dari kemampuan akal dan

    budi daya manusia dalam menanggapi, merespons,

    dan mengatasi tantangan alam dan lingkungan dalam

    mencapai kebutuhan hidupnya. Dengan potensi akal

    dan budi inilah manusia menaklukkan alam. Manusia

    menemukan dan menciptakan berbagai sarana hidup

    sebagai upaya mengatasi tantangan alam tersebut.

    Masa dalam kehidupan manusia dibagi menjadi dua,

    yaitu :

    1. Masa Prasejarah

    Masa prasejarah adalah masa sebelum

    manusia mengenal tulisan sampai manusia mengenal

    tulisan. Data-data masa prasejarah diambil dari sisa-

    sisa dan bukti-bukti yang digali dan diinterpretasikan.

    2. Masa Sejarah

  • 21

    Masa sejarah adalah masa dimana manusia

    sudah mengenal tulisan. Masa sejarah bermula ketika

    adanya catatan tertulis untuk dijadikan bahan rujukan.

    Penemuan tulisan ini merupakan satu penemuan

    revolusioner yang genius.

    Ada dua produk revolusioner hasil dari akal

    manusia pada zaman prasejarah, yaitu :

    1. Penemuan roda untuk transportasi

    2. Bahasa

    Selain produk revolusioner, pada zaman prasejarah pun

    terdapat dua pendekatan, yaitu:

    1. Pendekatan berdasarkan hasil teknologi

    a. Zaman batu tua (Paleolitikum)

    b. Zaman batu tengah (Mesolitikum)

    c. Zaman batu baru (Neolitikum)

    2. Pendekatan berdasarkan model sosial ekonomi

    atau mata pencaharian hidup, yaitu:

    a. Masa berburu dan mengumpulkan makanan

    • Masa berburu sederhana (TradisiPaleolit)

    • Masa berburu tingkat lanjut ( Tradisi

    Epipaleolitik)

    b. Masa bercocok tanam

  • • Neolitik

    • Megalitik

    c. Masa kemahiran teknik atau perundagian

    Sedangkan untuk sejarah kebudayaan di

    Indonesia, R.Soekmono (1973), membagi menjadi

    empat masa, yaitu :

    1. Zaman Prasejarah

    Yaitu sejak permulaan adanya manusia dan

    kebudayaan sampai kira-kira abad ke-5 M.

    2. Zaman Purba

    Yaitu sejak datangnya pengaruh India pada

    abad pertama Masehi sampai dengan runtuhnya

    Majapahit sekitar tahun 1500 M.

    3. Zaman Madya

    Yaitu sejak datangnya pengaruh Islam

    menjelang akhir kerajaan Majapahit sampai dengan

    akhir abad ke-19.

    4. Zaman Baru atau Modern

    Yaitu sejak masuknya anasir Barat (Eropa) dan

    teknik modern kira-kira tahun 1900 sampai sekarang.

    Jejak Peradaban di Indonesia

    Peradaban bangsa Indonesia dimulai sejak

    masa kemahiran teknik atau zaman perundagian.

    Zaman perundagian terdiri dari dua masa, yaitu :

    a. Tradisi seni tuang perunggu

    b. Tradisi seni tuang besi

  • 23

    Meskipun saat itu masih zaman prasejarah

    namun telah mengenal teknologi terbatas dan

    sederhana, yaitu pada upaya pemenuhan peralatan

    yang dibutuhkan masyarakat Indonesia dalam

    kehidupannya yang sudah mulai menetap.

    Di Indonesia penggunaan logam sudah mulai

    dikenal beberapa abad sebelum Masehi. Mereka

    menggunakan peralatan dari logam, seperti peralatan

    berburu, bercocok tanam, peralatan rumah tangga dan

    lain-lain. Peradaban bangsa Indonesia semakin maju

    dan berkembang setelah datangnya pengaruh Hindu

    dan Budha ke Indonsia. Pengaruh tulisan dari budaya

    Hindu dan Budha membawa dampak besar bagi

    peradaban Indonesia, yaitu memasuki masa sejarah

    (mengenal bahasa tulis). Salah satu hasil budaya tulis di

    Indonesia adalah prasasti. Huruf yang dipakai dalam

    prasasti yang ditemukan sejak tahun 400 M adalah

    huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta.

    Kemampuan baca tulis bangsa Indonesia lama-

    kelamaan berpengaruh dalam bidang kesusastraan,

    yakni munculnya banyak kitab-kitab yang ditulis para

    pujangga masa lalu. Dengan banyaknya prasasti dan

    kitab-kitab kuno ini dapat ditelusuri peradaban bangsa

    Indonesia terutama dalam masa kerajaan. Peradaban

    bangsa semakin berkembang dengan masuknya

    pengaruh Islam dan masuknya bangsa Barat Eropa,

    termasuk pengaruh agama Kristen-Katolik. Dewasa ini,

    pengaruh peradaban global semakin kuat. Hal ini

    diakibatkan oleh kemajuan dalam bidang komunikasi

    dan informasi.

  • Dinamika Peradaban Global

    Menurut Arnold Y.Toynbee, lahirnya peradaban

    itu diuraikan dengan teori challenge and respons.

    Peradaban itu lahir sebagai respons (tanggapan)

    manusia yang dengan segenap daya upaya dan akalnya

    menghadapi dan menaklukkan dan mengolah alam

    sebagai tantangan (challlenge) guna mencukupi

    kebutuhan dan melestarikan kelangsungan hidup.

    Penerapan teknologi itu bertujuan untuk memudahkan

    kerja manusia, agar meningkatkan efisiensi dan

    produktivitas.

    Alvin Toffler menganalisis gejala-gejala

    perubahan dan pembaharuan peradaban masyarakat

    akibat majunya ilmu dan teknologi. Dalam bukunya The

    Third Wave (1981), ia menyatakan bahwa gelombang

    perubahan peradaban umat manusia sampai saat ini

    telah mengalami tiga gelombang, yaitu :

    Gelombang I Peradaban teknologi pertanian yang

    berlangsung tahun 800 SM – 1500 M.

    Gembang II Peradaban teknologi industri yang

    berlangsung tahun 1500 M – 1970 M.

    Gelombang III Peradaban informasi yang

    berlangsung tahun 1970 M – sekarang.

    Setiap gelombang peradaban tersebut dikuasai oleh tingkat teknologi yang digunakan. Gelombang pertama (the first wave) dikenal dengan revolusi hijau. Dalam gelombang pertama ini manusia menemukan dan menerapkan teknologi pertanian. Gelombang kedua adalah adanya revolusi industri terutama dinegara-negara Barat yang dimulai dengan revolusi industri di Inggris. Masa gelombang

  • 25

    kedua adalah masa revolusi industri, yaitu kira-kira tahun 1700 – 1970. Masa ini dimulai dengan penemuan mesin uap pada tahun 1712. Gelombang ketiga merupakan revolusi informasi yang ditandai dengan kemajuan teknologi informasi yang memudahkan manusia untuk berkomunikasi dalam berbagai bidang, yaitu :

    a. Komunikasi dan data procesing b. Penerbangan dan angkasa luar c. Energi alternatif dan energi yang dapat

    diperbaharui d. Terjadinya urbanisasi

    Gelombang ketiga ini melahirkan suatu masyarakat

    dunia yang dikenal dengan sebutan The global village

    (kampung global).

    John Nasisbitt dalam bukunya Magatrends (1982), menyatakan bahwa globalisasi memunculkan perubahan-perubahan yang akan dialami oleh negara-negara dunia. Perubahan itu terjadi karena interaksi yang dekat dan intensif antar negara, terutama negara berkembang akan terpengaruh oleh kemajuan dinegara-negara maju. Perubahan-perubahan tersebut ialah :

    a. Perubahan dari masyarakat industri ke masyarakat informasi.

    b. Perubahan dari teknologi yang mengandalkan kekuatan tenaga ke teknologi canggih.

    c. Perubahan dari ekonomi nasional ke ekonomi dunia.

    d. Perubahan dari jangka pendek ke jangka panjang. e. Perubahan dari sentralisasi ke desentralisasi. f. Perubahan dari bantuan lembaga ke bantuan diri

    sendiri.

    g. Perubahan dari demokrasi perwakilan ke demokrasi partisipatori.

  • h. Perubahan dari sistem hierarki ke jaringan kerja. i. Perubahan dari utara ke selatan.

    j. Perubahan dari satu diantara dua pilihan menjad macam-macam pilihan

    Naisbitt dan Patricia Aburdance ( 1990) kembali

    mengemukakan lagi adanya sepuluh macam perubahan

    di era global, yaitu :

    a. Abad biologi

    b. Bangunnya sosialisme pasar bebas.

    c. Cara hidup global dan nasionalisme budaya.

    d. Dasawarsa kepemimpinan wanita.

    e. Kebangkitan agama dan milenium baru.

    f. Kebangkitan dalam kesenian.

    g. Kemenangan individu.

    h. Pertumbuhan ekonomi dunia dalam tahun 1990

    an.

    i. Berkembangnya wilayah pasifik.

    j. Privatisasi/swastanisasi atas negara

    kesejahteraan.

    Ciri Berkembangnya Globalisasi di DuniaCiri semakin

    berkembangnya globalisasi di dunia, antara lain :

    1. Hilir mudiknya kapal-kapal pengangkut barang antar negara.

    2. Perkembangan barang-barang. 3. Pasar dan produksi ekonomi dinegara-negara yang

    berada menjadi saling bergantung.

    4. Peningkatan transaksi kultural melalui perkembangan media masa.

    5. Meningkatnya masalah bersama.

  • 27

    PROBLEMATIKA PERADABAN GLOBAL PADA

    KEHIDUPAN MANUSIA

    Kata globalisasi diambil dari kata global yang

    maknanya ialah universal. Globalisasi memiliki makna

    yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working

    definition), sehingga tergantung dari sisi mana orang

    melihatnya.

    Globalisasi digerakkan oleh kemajuan yang

    pesat dalam teknologi transportasi dan informasi

    komunikasi. Globalisasi dimunculkan oleh negara-

    negara maju, karena mereka merasa telah lebih maju

    dalam menguasai teknologi, telah memperoleh

    kemajuan yang sangat pesat terutama dibidang

    informasi, komunikasi dan transportasi. Dewasa ini,

    negara-negara maju lebih didominasi oleh negara-

    negara Eropa Barat dan Amerika Serikat karena

    memang kemajuan teknologi negara-negara tersebut

    lebih cepat dibanding negara lain.

    Namun, dunia tidak hanya didominasi satu

    peradaban besar saja. Huntington (2001)

    mengidentifikasi adanya sembilan peradaban besar saat

    ini.

    Sembilan peradaban besar itu, meliputi :

    1. Peradaban Barat atau Peradaban Lama , yang

    berpusat di Eropa Barat, Amerika Utara dan

    Australia.

    2. Peradaban Amerika Latin yang dipengaruhi agama

    Katolik, menyebar dinegara-negaraAmerika Selatan.

    3. Peradaban Muslim atau Islam, yang berpusat di

    Timur Tengah dan Afrika Utara.

    4. Peradaban Hindu di India.

  • 5. Peradaban Budha di Mongolia.

    6. Peradaban Jepang.

    7. Peradaban Cina.

    8. Peradaban Afrika.

    9. Peradaban Ortodoks yang berada diwilayah bekas

    Yugoslavia

    Pengaruh Globalisasi, Globalisasi sebagai

    fenomena abad sekarang memberi implikasi yang luas

    bagi semua bangsa dan masyarakat internasional.

    Dengan didukung teknologi komunikasi dan transportasi

    yang canggih, da dampak globalisasi akan sangat luas

    dan kompleks. Berbagai barang dan informasi denan

    berbagai tingkatan kualitas tersedia untuk dikonsumsi.

    Akibatnya, akan mengubah pola pikir, sikap dan tingkah

    laku manusia.

    Globalisasi memberi pengaruh dalam berbaga i

    kehidupan, antara lain :

    a. Bidang politik

    b. Bidang ekonomi

    c. Bidang sosial budaya

    d. Bidang pertahanan

    Efek globalisasi bagi Indonesia, Aspek Positif

    Globalisasi

    Aspek positif kemajuan teknologi komunikasi dan

    informasi, yaitu :

    1) Mempermudah manusia dalam berinteraksi

    2) Mempercepat manusia untuk berhubungan dengan

    manusia lain

    3) Meningkatkan efisiensi

    Aspek Negatif Globisasi

  • 29

    1) Masuknya nilai budaya luar akan menghilangkan

    nilai-nilai tradisi suatu bangsa atau identitas suatu

    bangsa.

    2) Eksploitasi alam dan sumber daya lain akan

    memuncak karena kebutuhan yang semakin besar.

    3) Berkembang nilai-nilai konsumerisme dan

    individual yang menggeser nilai-nilai sosial

    masyarakat.

    4) Terjadi dehumanisasi

    SikapTerhadap Globalisasi, Dalam menghadapi

    globalisasi ini, bangsa-bangsa di dunia memberi

    respon atau tanggapan yang dapat dikategorikan

    sebagi berikut.

    a. Sebagian bangsa menyambut positif globalisasi

    karena dianggap sebagai jalan baru untuk

    perbaikan nasib untuk manusia.

    b. Sebagian masyarakat yang kritis menolak

    globalisasi, karena sebagai bentuk baru

    penjajahan melalui cara-cara baru yang bersifat

    tradisional dibidang politik, ekonomi dan

    budaya.

    c. Sebagian yang lain tetap menerima globalisasi

    sebagai sebuah keniscayaan akibat

    perkembangan teknologi informasi dan

    transportasi, tetapi mereka tetap kritis terhadap

    akibat negatif globalisasi.

  • I. MANUSIA SEBAGAI INDIVIDU DAN MAKHLUK

    SOSIAL

    Manusia Sebagai Makhluk Individu

    Individu berasal dari kata in dan devided. Dalam

    Bahasa Inggris in salah satunya mengandung

    pengertian tidak, sedangkan devided artinya terbagi.

    Jadi individu artinya tidak terbagi, atau satu kesatuan.

    Dalam bahasa latin individu berasal dari kata individium

    yang berarti yang tak terbagi, jadi merupakan suatu

    sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu

    kesatuan yang paling kecil dan tak terbatas.

    Manusia sebagai makhluk individu memiliki

    unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis, unsur

    raga dan jiwa. Seseorang dikatakan sebagai manusia

    individu manakala unsur-unsur tersebut menyatu dalam

    dirinya. Jika unsur tersebut sudah tidak menyatu lagi

    maka seseorang tidak disebut sebagai individu. Dalam

    diri individi ada unsur jasmani dan rohaninya, atau ada

    unsur fisik dan psikisnya, atau ada unsur raga dan

    jiwanya.

    Setiap manusia memiliki keunikan dan ciri khas

    tersendiri, tidak ada manusia yang persis sama. Dari

    sekian banyak manusia, ternyata masing-masing

    memiliki keunikan tersendiri.

    Karakteristik yang khas dari seeorang dapat kita

    sebut dengan kepribadian. Setiap orang memiliki

    kepribadian yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh

    faktor bawaan genotip)dan faktor lingkungan (fenotip)

    yang saling berinteraksi terus-menerus.

    Menurut Prof. Jacob, manusia adalah

    makhluk biokultural, ia adalah produk interaksi antara

    factor-factor biologis dan budaya. Adalah sulit disangkal

  • 31

    bahwa setiap perbuatan manusia yang kalau ditelusuri

    dengan hati-hati, akan segera terlihat ada sesuatu yang

    terasa menghubungkan satu fenomena dengan

    fenomena yang lainnya. Sesuatu yang

    berkesinambungan dan terus berulang, yang dapat kita

    jadikan ciri-ciri manusia. Dilihat dari cara menampilkan

    dirinya, bisa kita lihat bahwa manusia sebagai individu

    merupakan sisi yang amat penting untuk diamati dan

    dipelajari.

    individu (Bahasa Perancis) artinya

    orang seorang. Dalam hal ini adalah satu orang

    manusia. In – dividere berarti mahkluk individual yang

    tidak dapat dibagi-bagikan. Setiap individu mempunyai

    ciri-ciri khas yang telah built- in dalam dirinya. Ciri – ciri

    watak seorang individu yang konsisten, yang

    memberikan kepadanya identitas khusu disebut sebgai

    kepribadian.

    Menurut Koentjaraningrat, ada

    beberapa unsur kepribadian, yaitu pengetahuan,

    perasaan dan naluri.

    ada beberapa macam dorongan yang perlu

    diketahui , yitu :

    Dorongan untuk mempertahankan kelangsungan

    hidupnya

    Dorongan sex

    Dorongan untuk mencari makan

    Dorongan untuk berinteraksi dengan orang lain

    Dorongan untuk meniru tingakh laku sesamanya

    Manusia sebagai individu selalu berada di

    tengah – tengah kelompok individu yang sekaligus

    mematangkannya untuk menjadi pribadi . Proses dari

  • individu menjadi pribadi, didukungdan dihambat

    olehdirinya sendiri dan juga oleh kelompok sekitarnya

    1. Destruktif dan Konstruktif

    Pada diri individu yang destruktif kita jumpai

    kecenderungan untuk memenuhi kebutuhan psikis yang

    berlebihan. Biasanya mencari kepuasan temporal yang

    seringkali hanya dinikmatinya sendiri

    Individu yang konstruktif akan lahir apabila dalam

    penyesuaian dirinya ia berada dalam posisi yang

    seimbang.

    2. Kompromistis dan Anti-establishment

    Sikap kompromis seorang individu biasanya

    muncul apabila individu memerlukan rasa aman ia akan

    mudah menerima syarat apapun dari dominasi lin

    gkungan yang memberinya rasa aman.

    sikap anti-establishment merupakan sikap individu yang

    berlebihan dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

    Hal ini sangat erat kaitannya dengan usaha individu

    dalam pencarian identitas diri yang bersifat psikologis (in

    the search for self identity).

    Manusia Sebagai Makhluk Sosial

    Sosial berasal dari kata bahasa Latin ―Socius‖

    yang artinya berkawan atau masyarakat. Adapun

    manusia sebagai mahkluk social adalah makhlukyang

    hidup bermasyarakat, dan pada dasarnya setiap hidup

    Individu tidak lepas dari manusia lain. Manusia selalu

    hidup dan membutuhkan manusia lain. Dorongan

    masyarakat yang dibina sejak lahirakan selalu

    menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu

    dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat

    dalam kehidupannya.

  • 33

    Menurut kodratnya manusia adalah makhluk

    sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga

    diberikan yang berupa akal pikiran yang berkembang

    serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya

    dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia

    selalu hidup bersama dengan manusia lainnya.

    Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga

    karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan

    untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain,

    manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia

    kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia.

    Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak

    mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan

    orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa

    berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan

    seluruh potensi kemanusiaannya.

    Manusia sebagai makhluk individu dan makhluk

    sosial pastinya membutuhkan orang lain. Oleh karena

    itu, proses interaksi dan sosialisasi selalu terjadi

    kapanpun dan dimanapun.

    Interaksi Sosial

    Kata interaksi berasal dari kata inter dan action.

    Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik saling

    mempengaruhi antara individu, kelompok sosial,

    dan masyarakat.

    Interaksi adalah proses di mana orang-oarang

    berkomunikasi saling pengaruh mempengaruhi dala

    pikiran danb tindakana. Seperti kita ketahui, bahwa

  • manusia dalam kehidupan sehari-hari tidaklah lepas

    dari hubungan satu dengan yang lain.

    Interaksi sosial antar individu terjadi manakala dua

    orang bertemu, interaksi dimulai: pada saat itu

    mereka saling menegeur, berjabat tangan, saling

    berbicara, atau bahkan mungkin berkelahi. Aktivitas-

    aktivitas semacam itu merupakan bentuk-bentuk

    dari interaksi sosial.

    Interaksi sosial terjadi dengan didasari oleh faktor-faktor

    sebagai berikut

    1. Imitasi adalah suatu proses peniruan atau

    meniru.

    2. Sugesti adalah suatu poroses di mana seorang

    individu menerima suatu cara penglihatan atau

    peduman-pedoman tingkah laku orang lain

    tanpa dkritik terlebih dahulu.

    3. Identifikasi dalam psikologi berarti dorongan

    untuk menjadi identi (sama) dengan orang lain,

    baik secara lahiriah maupun batiniah.

    4. Simpati adalah perasaan tertariknya orang yang

    satu terhadap orang yang lain.

    Syarat terjadinya interaksi sosil yaitu adanya kontak

    social dan komunikasi.

    Pelapisan Sosial

    Pelapisan sosial telah ada sejak manusia

    mengenal adanya kehidupan bersama dalam organisasi

    sosial. Pada masyarakat yang bertaraf budaya

    bersahajapun lapisan sosial sudah ada, yaitu dengan

    adanya golongan budak dan bukan budak. Semakin

    maju teknologi suatu masyarakat maka semakin

    komplek pula sistem lapisan masyarakat.

  • 35

    — Stratifikasi sosial/pelapisan sosial adalah

    perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam lapisan

    kelas-kelas secara bertingkat.

    — Aristoteles menyatakan bahwa di dalam setiap

    negara selalu terdapat tiga unsur yaitu mereka yang

    kaya sekali, mereka yang melarat dan mereka yang ada

    di tengah-tengah.

    — Setiap individu adalah anggota dari suatu

    kelompok. Tetapi tidak setiap warga dari suatu

    masyarakat hanya menjadi anggota dari satu kelompok

    tertentu, ia bisa menjadi anggota lebih dari satu

    kelompok sosial.

    — Pelapisan sosial terjadi dengan sendirinya dan

    dengan disengaja. Pelapisan yang tidak disengaja;

    adapun orang-orang yang menduduki lapisan tertentu

    dibentuk bukan berdasarkan atas kesengajaan yang

    disusun sebelumnya oleh masyarakat itu tetapi berjalan

    secara alamiah dengan sendirinya. Oleh karena itu

    sifatnya yang tanpa disengaja inilah maka bentuk

    pelapisan dan dasar dari pelapisan itu bervariasi

    menurut tempat, waktu dan kebudayaan masyarakat.

    — Pelapisan yang disengaja; pelapisan yang

    disusun dengan ditunjukkan untuk mengejar tujuan

    bersama. Di dalam sistem pelapisan ini ditentukan

    secara jelas dan tegas adanya wewenang dan

    kekuasannya yang diberikan kepada seseorang.

    Beberapa pemikiran tentang pelapisan sosial ini muncul

    karena adanya ketidaksamaan status-status diantara

    individu-individu serta adanya ukuran tentang apa yang

    sangat dihargai dan dijadikan ukuran oleh masyarakat.

    Penghargaan yang lebih tinggi terhadap hal-hal tertentu

    akan menempatkan hal tersebut pada kedudukan yang

  • lebih tinggi dari hal-hal lainnya. Kalau masyarakat lebih

    menghargai kekayaan material daripada kehormatan

    misalnya, mereka yang lebih tinggi apabila dibandingkan

    dengan pihak-pihak lainnya, gejala tersebut

    menimbulkan lapisan masyarakat yang merupakan

    pembedaan posisi seseorang atau suatu kelompok

    dalam kedudukan yang berbeda-beda.

    selanjutnya ada yang membagi pelapisan sosial

    ini menjadi beberapa lapisan yakni :

    - Masyarakat yang terdiri dari kelas atas (upper class)

    dan kelas bawah (lower class).

    - Masyarakat yang terdiri dari kelas atas (upper class),

    kelas menengah (middle class) dan kelas bawah (lower

    class).

    - Masyarakat yang terdiri dari kelas atas (upper class),

    kelas menengah (middle class), kelas menengah bawah

    (lower middle class) dan kelas bawah (lower class).

    Orang-orang yang berada pada kelas bawah (lower)

    biasanya lebih banyak (mayoritas) daripada di kelas

    menengah (middle) apalagi pada kelas atas (upper).

    Semakin keatas semakin sedikit jumlah orang yang

    berada pada posisi kelas atas (upper class).

    Stratifkasi sosial dalam kehidupan masyarakat.

    Stratifikasi sosial (social stratification) merupakan istilah

    sosiologi yang menunjukkan adanya sistem berlapis-

    lapis dalam masyarakat. Stratifikasi berasal dari kata

    strata yang bermakna lapisan.

    Adanya sistem berlapis-lapis dalam masyarakat

    menggambarkan bahwa dalam setiap kelompok

    terdapat perbedaan bahwa dalam setiap kelompok

    terdapat perbedaan kedudukan seseorang dari yang

    berkedudukan tinggi sampai kepada kedudukan yang

  • 37

    paling rendah, seolah-olah merupakan lapisan yang

    bertingkat-tingkat dari atas ke bawah (berhierarchie).

    Strata ini terjadi karena dalam masyarakat selalu ada

    yang dihargai sebagai hal yang menyebabkan timbulnya

    bibit-bibit strata di dalam masyarakat.

    Hal itu mungkin berupa uang, harta, kekuasaan,

    ilmu pengetahuan, pekerjaan, wilayah tempat tinggal

    dan sebagainya. Barang siapa yang memiliki sesuatu

    yang berharga tadi dalam jumlah yang besar

    kemungkinan bagi dirinya dianggap sebagai warga yang

    menduduki lapisan atas begitu pula sebaliknya orang

    yang tidak memiliki adalah orang-orang lapisan bawah,

    sedangkan yang pertengahan lapisan tengah.

    TERJADINYA STRATIFIKASI SOSIAL

    Untuk mempelajari sistem berlapis-lapisan di

    dalam suatu masyarakat pada umumnya dipergunakan

    kriteria atau ukuran untuk menggolong-golongkan

    masyarakat dengan dasar terjadinya lapisan masyarakat

    :

    Ukuran kekayaan atau kebendaan (material) dapat

    dijadikan suatu ukuran, artinya orang-orang yang

    mempunyai kekayaan paling banyak didudukkan pada

    lapisan teratas, sedangkan yang kurang kaya berada

    pada lapisan di bawahnya. Kekayaan itu dapat dilihat

    daripada bentuk rumah, mobil, pakaian, kebiasaan

    mempergunakan benda-benda serba lux dan

    sebagainya. Suatu hal yang perlu diperhatikan adalah

    bila seseorang sudah menduduki lapisan atas maka

    ukuran lainnya kadang-kadang bermukim pula pada

    daerah yang elit, bukan di lokasi yang murahan, karena

    ia memang sudah kaya menyebabkan kesempatannya

  • untuk menjadi seorang sarjana yang memilki ilmu

    pengetahuan lebih besar pula.

    Demikian pula ukuran kekuasaan, siapa yang

    memiliki wewenang terbesar atau pangkat yang tinggi

    menempati lapisan teratas. Ini jelas terlihat dalam

    upacara resmi (protokoler) bahwa gubernur mempunyai

    kekuasaan yang lebih besar dari bupati, sehingga dalam

    suatu acara jelas terlihat bahwa gubernur lebih dihargai

    dari bupati.

    Ukuran kehormatan adalah orang yang paling dihormati

    dan disegani masyarakat pedesaan dan biasanya tokoh-

    tokoh non formallah yang mendapat tempat sebagai

    orang dihormati, termasuk para ulama, tokoh adat,

    pejuang dan sebagainya. Karena merekalah yang telah

    berjasa pada masyarakat.

    Ilmu pengetahuan dapat dijadikan sebagai alat

    ukuran oleh masyarakat yang menghargai ilmu

    pengetahuan. Akibatnya tak jarang yang dijadikan

    sebagai alat ukurannya bukanlah kualitas

    pengetahuannya, tetapi gelar kesarjanaannya yang

    dijadikan sebagai alat ukurannya. Karena itu pulalah

    orang selalu berusaha mengejar gelar sarjana yang

    kadang-kadang dengan cara yang ilegal.

    Kriteria pelapisan sosial pada hakikatnya

    tergantung pada sistem nilai yang dianut oleh anggota

    masyarakat yang bersangkutan. Oleh sebab itu, boleh

    jadi masih ada ukuran lain yang membuat seseorang

    menempati strata tertentu dalam masyarakat.

    Terjadinya pembentukan pelapisan sosial ini

    sangat beragam, tergantung dengan kondisi yang ada.

    Biasanya pelapisan sosial berlangsung secara alami

    sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri.

    Misalnya karena latar belakang usia, para lansia akan

  • 39

    lebih mudah berkomunikasi dengan lansia. Tetapi ada

    pula pelapisan sosial yang terjadi secara sengaja,

    biasanya ini dilakukan untuk mengejar suatu tujuan

    bersama. Dan dalam sistem ini telah ditemukan siapa

    pemegang kekuasaan, dll. Contohnya adalah OSIS

    disekolah, organisasi siswa sengaja dibentuk untuk

    mengatur segala sesuatu yang akan dilaksanakan

    disekolah.

    Pada dasarnya, pelapisan sosial terbentuk

    gunamembina hubungan antar individunya, atau untuk

    mencapai tujuan . Tetapi jangan pandang ini sebagai

    perselisihan, pembentuk gandang ini sebagai

    perbedaan yang dapat menyatukan kita. Saling

    menghargai dan menghormati antar individu adalah

    kunci dari semua perselisihan. Dengan begitu maka

    masalah kesenjangan sosial masyarakat yang sehat

    dan cinta damai.

    Pendapat saya dari diatas adalah sangat

    pentingnya pelapisan sosial itu, supaya masyarakat bisa

    mnejaga hubungan yang harmonis dengan yang lainnya

    untuk mencapai suatu tujuan yang positif.

    Fungsi Stratifikasi Sosial

    - Stratifikasi sosial menyusun alat bagi masyarakat

    dalam mencapai beberapa tugas utama.

    - Stratifikasi sosial menyusun, mengatur, serta

    mengawasi saling hubungan di antara anggota

    masyarakat.

    - Stratifikasi sosial memiliki kontribusi sebagai

    pemersatu dengan - mengoordinasikan serta

    mengharmonisasikan unitunit yang ada dalam

    struktur sosial itu.

  • - Stratifikasi sosial mengategorikan manusia dalam

    stratum yang berbeda, sehingga dapat

    menyederhanakan dunia manusia dalam konteks

    saling berhubungan di antara mereka.

    Manusia Sebagai Makhluk Masyarakat

    Masyarakat adalah suatu kelompok manusia

    uang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma ,

    adat istiadat,yang sama-sama ditaati dalam

    lingkungannya.

    Memiliki kenyataan dilapangan, suatu kelompok

    masyarakat dapat berupa suatu suku bangsa. Bisa juga

    berlatar belakang dari berbagai suku.

    Masyarakat dapat digolongkan menjadi

    masyarakat sederhana dan masyarakat maju ( modern).

    Dalam penjabarannya , masyarakat sederhana bisa

    dikatakan sebagai sekelompok orang yang hidup dalam

    lingkungan sederhana (primitive),sedangkan

    masyarakat maju(modern)memiliki aneka ragam

    kelompok social, diantaranya :

    a. Masyarakat Non – industri

    Kelompok primer

    Kelompok sekunder

    b. Masyarakat Industri

    Desa Dan Masyarakat Desa

    Di dalam Undang – Undang Nomor 5 tahun

    1979, tentang Pemerintahan Desa disebutkan bahwa :

    Desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh

    sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat

    termasuk didalamnya kesatuan masyarakat hokum yang

    mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung

  • 41

    dibawah Camat dan berhak menyelenggarakan rumah

    tangganya sendiri dalam ikatan Negara Kesatuan

    Republik Indonesia.

    Menurut Sutardjo Kartodikusuma : Desa adalah

    suatu kesatuan hokum dimana bertempat tinggal suatu

    masyarakat pemerintahan tersendiri.

    Menurut Bintaro : Desa merupakan perwujudan

    atau kesatuan geografis ,social,ekonomi, politik dan

    kultur yangterdapat ditempat itu .

    Menurut Paul H Landis : Desa adalah penduduknya

    kurang dari 2.500 jiwa dengan ciri-ciri sebagai berikut :

    Mempunyai pergaulan hidup yangsaling kenal

    mengenal antara ribuan jiwa

    Ada pertalian perasaan yang sama tentang

    kesukaan terhadap kebiasaan

    Cara berusaha ( ekonomi) adalah agraris yang

    paling umum yang sangat dipengaruhi alam

    Ciri-Ciri Masyarakat Desa

    Menurut ahli Sosiologi Ruman Sumadilaga

    dalam bukunya ―Talcot Person‖ menggambarkan

    masyarakat desa sebagai berikut :

    1. Afektifitas ada hubungannya dengan perasaan

    kasih sayang, cinta, kesetiaan , dan kemesraan

    2. Orientasi kolektif

    3. Partikularisme

    4. Aksripsi

    5. Kekabaran (diffuseness)

    Kota dan Masyarakat Perkotaan

    Menurut Wirth : Kota adalah suatu pemilihan

    yang cukup besar, padat dan permanen, dihuni oleh

    orang-orang yang heterogen kedudukan sosialnya.

  • Max Weber : Kota menurutnya, apabila penghuni

    setempatnya dapat memenuhi sebagian besar

    kebutuhan ekonominya dipasar lokal.

    Dwigth Sanderson: Kota ialah tempat yang berpenduduk

    sepuluh ribu orang atau lebih

    Secara umum, kota dapat dikenakan pads daerah atau

    lingkungan komunitas tertentu dengan tingkatan dalam

    struktur pemerintahan.

    Ciri-Ciri masyarakat Kota

    1. Heterogenitas sosial 6. Individual

    2. Hubungan sekunder 7. Ikatan Sukarela

    3. Toleransi sosial 8. Segregasi

    Keuangan

    4. Kontrol sekunder

    5. Mobilitas social

    Perbedaan antara Desa Dan Kota

    Dalam masyarakat modern, sering dibedakan

    antara masyarakat pedesaan (rural community) dan

    masyarakat perkotaan (urban community). Menurut

    Soekanto (1994), per-bedaan tersebut sebenarnya tidak

    mempunyai hubungan dengan pengertian masyarakat

    sederhana, karena dalam masyarakat modern, betapa

    pun kecilnya suatu desa, pasti ada pengaruh-pengaruh

    dari kota. Perbedaan masyarakat pedesaan dan

    masyarakat perkotaan, pada hakekatnya bersifat

    gradual.

    Kita dapat membedakan antara masyarakat desa dan

    masyarakat kota yang masing-masiPerbedaan antara

    desa dan kota

    Ada beberapa ciri yang dapat dipergunakan sebagai

    petunjuk untuk membedakan antara desa dan kota.

  • 43

    Dengan melihat perbedaan perbedaan yang ada mudah

    mudahan akan dapat mengurangi kesulitan dalam

    menentukan apakah suatu masyarakat dapat disebut

    sebagi masyarakat pedeasaan atau masyarakat

    perkotaan.

    Ciri ciri tersebut antara lain :

    jumlah dan kepadatan penduduk

    lingkungan hidup

    mata pencaharian

    corak kehidupan sosial

    stratifiksi sosial

    mobilitas sosial

    pola interaksi sosial

    solidaritas sosial

    Hubungan Desa – Kota

    Salah satu bentuk hubungan antara desa Dan kota

    adalah terjadinya Urbanisasi Dan Urbanisme.

    Urbanisasi yaitu suatu proses berpindahnya penduduk

    Dari desa ke kota. Terjadinya urbanisasi sendiri

    disebabkan oleh Push Factor Dan Pull Faktor.

    MANUSIA DAN HUKUM & HUKUM DAN MORALITAS

    MANUSIA DAN HUKUM

    Sejak manusia dilahirkan sampai meninggal,

    sejak dulu sampai sekarang, bahkan diwaktu

    mendatang, dimana-mana, yang mampu maupun yang

    tidak mampu, manussia selalu mempunyai kepentingan,

    mempunyai tuntutan atau kebutuhan yang diharapkan

    untuk dipenuhi.

    Dalam kenyataanya kepentingan-kepentingan

    manusia selama ini selalu diancam atau diganggu oleh

  • pelbagai bahaya, yang merupakan kendala untuk dapat

    dilaksanakan atau dipenuhinya harapannya.

    Oleh karena kepentingan manusia selalu

    diganggu oleh bahaya disekelilingnya, maka manusia

    menginginkan adanya perlindungan terhadap

    kepentingan-kepentingannya, jangan sampai selalu

    diganggu oleh pelbagai bahaya tersebut. Maka

    kemudian terciptalah perlindungan kepentingan

    berbentuk kaedah sosial termasuk di dalamnya kaedah

    hukum.

    HUKUM DAN MORALITAS

    Achmad Ali menyatakan hukum adalah seperangkat

    norma tentang apa yang benar dan apa yang salah,

    yang dibuat dan diakui eksistensinya oleh pemerintah

    yang dituangkan baik dalam aturan tertulis (peraturan)

    maupun yang tidak tertulis yang mengikat dan sesuai

    dengan kebutuhan masyarakatnya secara keseluruhan

    dan dengan ancaman sanksi bagi pelanggar aturan

    tersebut.

    Istilah moralitas kita kenal secara umum sebagai suatu

    sistem peraturan-peraturan perilaku sosial, etika

    hubungan antar-orang.

    SINERGI HUKUM DAN MORAL

    • Negara Indonesia Adalah Negara Hukum.

    • Sehingga hukum merupakan hal yang supreme :

    bukan uang dan kekuasaan. Agar hukum dapat

    menjadi supreme, maka hukum/undang-undang

    tersebut harus bersinergi dengan moralitas

    masyarakat.

  • 45

    Soziologische geltung dan filosofische geltung

    mengajarkan kepada kita bahwa undang-undang yang

    mengakomodasi/merespon secara benar moralitas

    masyarakat, yang akan mempermudah terwujudnya

    supremasi hukum. Karena penegakan undang-undang

    tersebut secara mutatis mutandis berarti menegakkan

    moralitas masyarakat. Sebaliknya, apabila suatu

    undang-undang gagal mengakomodasi/merespon

    moralitas masyarakat, maka perwujudan supremasi

    hukum akan mengalami kesulitan. Dalam konteks ini,

    undang-undang/hukum akan dijadikan perisai untuk

    melawan moralitas masyarakat. Dalam konteks ini pula,

    penegakan hukum tidak akan memberikan kenyamanan

    dan keadilan bagi masyarakat.

    Komponen Hukum

    Komponen hukum yang pertama adalah

    substansi atau isi hukum yang bersangkutan. Suatu

    hukum agar benar-benar mampu menciptakan keadilan

    bagi masyarakat, maka isi dari hukum itu sendiri harus

    benar-benar berfungsi sebagai manifestasi nilai-nilai dan

    rasa keadilan serta nilai-nilai normatif yang diidealkan

    masyarakat. Disamping itu, agar hukum tersebut dapat

    berjalan, substansi hukum tersebut juga tidak boleh

    bertentangan dengan substansi hukum lain yang telah

    ada. Sehingga suatu hukum agar dapat bekerja, maka

    ia harus bersifat koheren dengan keseluruhan sistem

    norma sosial yang ada dalam lingkungan masyarakat

    yang bersangkutan.

    Komponen yang kedua adalah struktur, yaitu

    lembaga yang memiliki kewenangan untuk menegakkan

    hukum. Sebuah hukum, sebaik apapun substansi yang

    dikandungnya tidak akan mampu berjalan jika tidak ada

  • lembaga yang memiliki kekuasaan untuk menjalankan

    hukum tersebut. Lembaga yang memiliki kekuasaan

    untuk menjalankan hukum ini terdiri dari setiap subyek

    yang memiliki kewenangan untuk itu, mulai dari instansi

    penyidik seperti aparat kepolisian, instansi penuntut

    umum seperti kejaksaan, dan pengadilan.

    Komponen yang ketiga sekaligus yang terakhir

    adalah komponen kultur atau budaya dari masyarakat

    hukum yang bersangkutan. Suatu hukum yang ideal

    adalah hukum yang merupakan produk langsung dari

    budaya masyarakat yang bersangkutan, sehingga

    sistem nilai yang diusung oleh produk hukum tersebut

    akan sesuai (karena merupakan manifestasi) dengan

    kesadaran nilai ( value consciousness ) yang dimiliki

    masyarakat.

    Potret Hukum Dan Moralitas Bangsa Kita,

    Hukum tidak dapat dipisahkan dari aspek moral.Apabila

    hukum belum secara konkrit mengatur, sedangkan

    moralitas telah menuntut untuk ditranformasikan oleh

    karena itu moralitas haruslah di utamakan. Hukum

    bukanlah suatu tujuan. Hukum itu sendiri diciptakan

    bukanlah semata-mata untuk mengatur, tetapi lebih dari

    itu untuk mencapai tujuan yang luhur, yakni keadilan,

    kebahagiaan dan kesejahteraan rakyat. Seperti yang

    dinyatakan H.L.A. Hart dalam bukunya General Theory

    of Law and State, 1965 sebenarnya harus meliputi tiga

    unsur nilai, yakni kewajiban, moral dan aturan. Bangsa

    kita adalah bangsa yang berbudaya ketimuran yang

    sangat menjunjung tinggi nilai moralitas, berbeda

    dengan bangsa Barat. Tetapi akhir-akhir ini, tanpa kita

    sadari ataupun disadari, telah terjadi degradasi moral di

    negeri ini. Sesuatu yang bertentangan dengan nilai-nilai

  • 47

    agama dianggap benar, dan bahkan dianggap sebagai

    suatu kemajuan. Sedangkan sesuatu yang mengandung

    nilai – nilai agama diabaikan dan mungkin dianggap

    suatu kemunduran.Tanpa kita sadari ataupun tidak umat

    Islam saat ini sedang dihancurkan secara halus melalui

    perusakan moralitas (akhlak).

    MAKNA KESERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN

    Makna Keragaman

    Keragaman berasal dari kata ragam. Dalam

    kamus besar bahasa indonesia ragam berarti : Macam,

    atau jenis. Sedangkan keragaman sendiri berarti :

    Perihal berjenis-jenis atau Keadaan beragam-ragam.

    Dengan demikian yang dimaksud keragaman

    dalam masyarakat adalah sebuah keadaan yang

    menunjukkan perbedaan yang cukup banyak macam

    atau jenisnya dalam masyarakat. Ragam juga dapat

    diartikan bersatu hati, rukun sehingga keragaman berarti

    kerukunan

    Makna Kesederajatan

    Kesederajatan berasal dari kata derajat. Dalam

    kamus besar bahasa indonesia derajat berarti :

    Tingkatan, martabat, pangkat, sedangkan sederajat

    berarti sama tingkatannya (pangkatnya, kedudukannya)

    dan kesederajatan berarti perihal kesamaan tingkatan.

    Kesederajatan dalam masyarakat adalah suatu kondisi

    dimana dalam perbedaan dan keragaman yang ada

    manusia tetap memilihsatu kedudukan yang sama dan

    satu tingkatan hierarki.

  • UNSUR-UNSUR KERAGAMAN DALAM

    MASYARAKAT

    1. Suku bangsa dan ras

    Di Negara Indonesia terdapat beberapa ratus

    suku bangsa yang hidup di beberapa ribu pulau dan

    masing-masing suku bangsa mempunyai ras tersendiri.

    Dari keragaman tersebut ada perbedaan ras dari ciri-ciri

    biologis lahiriah yang sama seperti rambut, warna kulit,

    ukuran tubuh, mata, ukuran kepala,dsb. Agama menurut

    kamus besar bahasa indonesia adalah sistem atau

    prinsip kepercayaan kepada Tuhan, atau juga disebut

    dengan nama Dewa atau nama lainnya dengan ajaran

    kebhaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian

    dengan kepercayaan tersebut. Adanya banyak partai di

    Indonesia merupakan bukti keragaman dalam hal

    ideologi dan politik. Tatakrama yang dianggap arti

    http://id.wikipedia.org/wiki/Kamus_Besar_Bahasa_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kamus_Besar_Bahasa_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kamus_Besar_Bahasa_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kamus_Besar_Bahasa_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kamus_Besar_Bahasa_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kamus_Besar_Bahasa_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kamus_Besar_Bahasa_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tuhanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Dewa

  • 49

    bahasa jawa yang berarti ― adat sopan santun, basa

    basi ― pada dasarnya ialah segala tindakan, perilaku,

    adat istiadat, tegur sapa, ucap dan cakap sesuai kaidah

    atau norma tertentu, Kesenjangan ekonomi dan sosial

    seringkali dapat menimbulkan ketegangan antar

    kelompok yang akhirnya memicu konflik.

    Sifar Dasar yang Dimiliki oleh Masyarakat

    Majemuk (Van de Bergh e), diantaranya :1)Terjadinya

    segmentasi ke dalam kelompok-kelompok yang

    seringkali memiliki kebudayaan yang berbeda, 2)

    Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi ke dalam

    lembaga2 yang bersifat non-komplementer, 3) Kurang

    mengembangkan konsensus diantara para anggota

    masyarakat tentang nilai-nilai sosial yang bersifat dasar,

    4) Secara relatif seringkali terjadi konflik diantara

    kelompok yang satu dengan yang lainnya, 5) Secara

    relatif integrasi sosial tumbuh di atas paksaan dan saling

    ketergantungan di dalam bidang ekonomi, 6) Adanya

    dominasi politik oleh suatu kelompok terhadap kelompok

    yang lain.

    Masalah yang Mengganggu Persatuan dan

    Kesatuan Bangsa yaitu, Disharmonisasi, Perilaku

    Diskriminatif, Eksklusivisme, rasialis bersumber dari

    superioritas diri. Sementara Hal-hal yang dapat

    Memperkecil Masalah dari Keragaman adalah

    Semangat Religius

    Semangat Nasionalisme

    Semangat Pluralisme

    Semangat Humanisme

  • Dialog antar-umat beragama

    Membangun suatu pola komunikasi untuk

    interaksi maupun konfigurasi hubungan antar

    agama, media massa dan harmonisasi dunia

    Landasan kebijakan mestinya harus berbasis pada

    konsep Bhinneka Tunggal Ika. Artinya, sekali pun

    berada dalam satu kesatuan, tidak boleh dilupakan,

    bahwa sesungguhnya bangsa ini berbeda-beda dalam

    suatu Keragaman.kesederajatan bisa di wujudkan

    dengan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah

    NKRI dan juga keadilan di dalam bidang hukum ( bahwa

    semua sama di di hadapan hukum ). Namun, jangan

    sampai kita salah langkah, yang bisa berakibat yang

    sebaliknya: sebuah konflik yang berkepanjangan.

    Oleh karena itu Keragaman dan Kesederajatan harus di tanamkan sejak dini kepada generasi muda penerus bangsa

    J. MANUSIA DAN LINGKUNGAN

    Manusia: mahluk hidup ciptaan Tuhan dengan

    segala fungsi dan potensinya yang tunduk pada aturan

    Tuhan, mengalami kelahiran, pertumbuhan,

    perkembangan, dan mati. Serta berinteraksi dengan

    alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal

    balik baik itu positif maupun negative. Lingkungan:

    segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang

    memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik

    langsung maupun tidak langsung. Lingkungan Sosial

    Budaya adalah sejumlah manusia yang hidup

  • 51

    berkelompok dan saling berinteraksi secara teratur guna

    memenuhi kepentingan bersama agar manusia dan

    budayanya dapat berkembang dengan sempurna, dia

    harus hidup bersama manusia lain. Yang disebut

    manusia bermasyarakat merupakan cara memfungsikan

    budaya dengan interkasi secara teratur antar

    sesamanya seingga kepentingan bersama dapat

    terpenuhi secara wajar dan sempurna.

    Pengaruh Timbal Balik Antara Lingkungan Alam Dan

    Sosial Budaya,

    - Terdapat hubungan mutualisme antara manusia

    dengan lingkungan

    - Peradaban berkembang Lingkungan Rusak

    Manusia merugi

    - Hubungan antara manusia dgn lingkungannya akan

    mempengaruhi satu sama lain dimana pengaruh tsb

    membuat manusia dpt mengatur keseimbangan

    antara kebutuhan hidupnya

    - Kecintaan manusia terhadap lingkungan merupakan

    faktor pembangkit daya kreativitas untuk

    menciptakan suatu karya baru yang lebih

    bermanfaat. Hubungan alam dan lingkungan

    terlaksana secara erat dengan prinsip manusia

    ditentukan oleh alam dan lingkungannya dalam hal

    bagaimana dia mesti hidup dan mencari hidup.

    IPTEK dan kelestarian hidup: Iptek Lingkungan

    ialah teknologi yang berkaitan kelestarian lingkungan

  • dan pemanfaatan manjemen lingkungan Sumber Daya

    Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM), Usaha

    untuk menjaga Lingkungan meliputi:

    1. Pengolahan lahan.

    2. Pengolahan hutan.

    3. Pengolahan air.

    4. Pengolahan udara.

    Peran IPTEK dalam Lingkungan diantaranya

    adalah Sektor lingkungan hidup merupakan isu penting

    di dunia saat ini. Secara garis besar, pemanfaatan iptek

    harus senantiasa mempertimbangkan usur lingkungan

    hidup. Artinya, pemanfaatannya harus sejauh mungkin

    ramah lingkungan. Komitmen pemerintah terhadap

    lingkungan hidup juga sudah lumayan tinggi. Salah satu

    buktinya, sudah ada Kementerian Negara Lingkungtan

    Hidup yang khusus mengurusi hal itu pada

    pemerintahan yang ada saat ini. Dampak IPTEK

    Terhadap Lingkungan dan SDA Resiko kimiawi akibat

    IPTEK adalah: senyawa-senyawa kimia berbahaya yang

    terdapat di air, tanah, udara dan makanan. Resiko fisik

    akibat IPTEK adalah kebakaran, gempa bumi, letusan

    gunung berapi, kebisingan, radiasi, sedimentasi. Resiko

    biologis akibat IPTEK adalah pathogen (bakteri, virus,

    parasit), dan bahan kimia yang mengakibatkan

    kerusakan pada jaringan tubuh. Budaya adalah suatu

    keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan,

    kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat

    istiadat, dan kemampuan lain yang serta kebiasaan

    yang didapat oleh manusia sebagai anggota

    masyarakat.

    Budaya adalah suatu keseluruhan kompleks

    yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian,

  • 53

    moral, keilmuan, hukum, adat istiadat, dan kemampuan

    lain yang serta kebiasaan yang didapat oleh manusia

    sebagai anggota masyarakat. Pengaruh Budaya

    Terhadap Kepribadian, Budaya mempunyai peranan

    penting dalam membentuk pola berpikir dan pola

    pergaulan dalam masyarakat, yang berarti juga

    membentuk kepribadian dan pola pikir masyarakat

    tertentu. Budaya mencakup perbuatan atau aktivitas

    sehari hari yang dilakukan oleh suatu individu maupun

    masyarakat,pola berpikir mereka, kepercayaan, dan

    ideology yang mereka anut.

    Teori kebudayaan diartikan sebagai hasil karya

    manusia yang lahir dari cipta, rasa dan karsa. Berikut

    ada empat teori dan pendekatan kebudayaan, yaitu:

    1. Memandang kebudayaan sebagai kata benda

    2. Memandang kebudayaan sebagai kata kerja

    3. Memandang kebudayaan sebagai kata sifat

    4. Memandang kabudayaan sebagai kata keadaan

    Ragam dan unsur-unsur budaya Marville J. Herskovits

    mengajukan 4 unsur pokok kebudayaan, yaitu :

    1. alat-alat teknologi

    2. sistem ekonomi

    3. keluarga, dan

    4. kekuasaan polotik.

    http://www.psychologymania.co.cc/2010/05/pengaruh-budaya-terhadap-kepribadian.htmlhttp://www.psychologymania.co.cc/2010/05/pengaruh-budaya-terhadap-kepribadian.html

  • Sifat hakikat kebudayaan sebagai berikut:

    1. Kebudayaan terwujud dan tersalurkan lewat perilaku

    manusia.

    2. Kebudayaan telah ada terlebih dahulu mendahului

    lahirnya suatu generasi tertentu, dan tidak akan mati

    dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan.

    3. Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan

    diwujudkan dalam tingkah-lakunya.

    4. Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang

    berisikan kewajiban-kewajiban, tindakan-tindakan

    yang diterima dan ditolak, tindakan-tindakan yang

    dilarang dan tindakan-tindakan yang diizinkan.

    Aneka ragam kepribadian individu dan

    Kebudayaan Adanya beragam struktur kepribadian

    manusia disebabkan adanya beragam isi dan sasaran

    dari pengetahuan, perasaan, kehendak dan keinginan

    kepribadian serta perbedaan kualitas hubungan antar

    berbagai unsur kepribadian dalam kesadaran individu.

    Mempelajari materi dari setiap unsur kepribadian

    merupakan tugas psikologi yang berupa kebiasaan /

    habit atau berbagai macam materi yang menyebabkan

    timbulnya kepribadian.

    Kebiasaan ( Habit)

    Adat istiadat (custom)

    Sistem social (social system)

    Kepribadian individu (individual personality)

    Kepribadian umum (modal personality)

    Kebiasaan, adat dan kepribadian

  • 55

    DAFTAR PUSTAKA

    Andrew william g. 2010 constituations and

    constitusionalism. Van nostrand company,

    new jersey

    Asshiddiqie, jimly. 2010. Konstitusi dan

    konstitusionalism indonesia. Jakarta:

    konstitusi press

    ……………………….., menuju negara hukum yang

    demokratis, jakarta : pt bhuana ilmu popular, 2009.

    ……………………….., hukum tata negara dan pilar-pilar

    demokrasi, jakarta : konstitusi press, 2005.

    ……………………….., hukum tata egara dan pilar-pilar

    demokrasi. Jakarta. Konstitusi press. 2005

    Darmodihardjo, darji. 2008. Pokok-pokok filsafat hukum.

    Jakarta. Pt gramedia.

    Hamilton, h, walton. 2007.constituanasionalism,

    encyclopedia of social sciences, seligman &

    alvin jonson, (ed). Cambrge university press

    Mahfud md., moh., 2001. Dasar dan struktur

    ketatanegaraan indonesia. Edisi revisi.

    Jakarta: rineka cipta