11
I'IKTAT MATA KULIAH GIOGRAF'I PERDESAANI ( Untuk knlnngan sendiri ) ::. Oleh : Supermini PROGRAM STTJDI PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL IJNTVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2004 : _!. ta '.' a;t: 'jn_i ' . :.il' .:;..:;: .: i;'':' .:{ :;: 4li ' lt:#l t",:ae

Diktat Geografi Perdesaan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Diktat Geografi Perdesaan

I'IKTAT MATA KULIAH GIOGRAF'I PERDESAANI

( Untuk knlnngan sendiri )

::.

Oleh : Supermini

PROGRAM STTJDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

IJNTVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2004: _!. ta'.' a;t:

'jn_i '

. :.il'

.:;..:;:.: i;'':'

.:{:;:4li

' lt:#lt",:ae

Page 2: Diktat Geografi Perdesaan

BAB I. PEIYDAHULUAN

1 .Pengertian Geografi Pgrdesaan'

Geografl perdesaan uterupakan studi dalam ilmu Geografi yang termasuk dalam

kelompok sfudi Geografi Manusi a ftIuman Geography). Munoulnya Geografi Perdesaan

sebagai suatu studi daram ilmu Geografi yang berdiri sendiri sebagai sub-disiplin iknu

belum begitu larrra. Baru sekitar akhir dasa warsa 1960 an Geografi Perdesaan mencapai

bentuknya yaog lebih ayata. Kelambanan pemunculan Geografi Perdesam sebagai studi

yang berdiri sendiri itu disebabkan kwanpya perhatian para ilmuwm Geografi pada

waktu yang lampau terhadap,'masalah-masalah sosial ekonomi di wilayah perdesaan'

perhatian i6l baru muncul di sekitar tahuo 1950 an, bersamaan wakhmya dengan

perhatian dunia terhadap masalah kemiskinan yang untuk sebagian besar diderita oleh

pendudukperdesaandinegara-negaraberkemb2ngpascadekolonisasi.

Kurangnya perhatian pam ahli Geografi terhadap masalah-masalah sosial

ekonomi di wilayah pefdesaao pada waktu lampau dapat dipahami' mengingat bahwa

ilmu pengetahuan yang pada umumnya bersumber dari dunia Barat dengan struktur

ekonomi indusfialistft memberikan suasana bagi para ihnuwan Geogfafi Barat kurang

tertarik terhadap fenomena sosiar ekonomi di perdesaan dibandingkan dengan wilayah

perkotaan- Disamping itu juga terdapat anggapan bahwa perubahan-perubahan keadaan

sosial ekononni di perdesaan sangat lamban, sehingga kurang memberikan tantangan

untuk melakukan penelitian-penelitian (Ctout, I 972)'

Karena kurangnya minat untuk melaukan penelitian'penelitian di wilayah

perdesaan, maka sudah sewajarnya apabila literatm yang membicarakan persoalan

wilayah perdesaan dari para ilmuwan Geografi termasuk langka. Banrlah mer{elang

tahun 1970, mulai bermunculan artikel-artikel mengenai wilayah petdesaan yang ditulis

oleh para ilmuwan Geografi, walaupun banyak yaog masih bersifat deslriptif

(Cloke,l980).

2.GeografiPerdesaan:PandanganTradisionalsampaiMutakhir.

Berhubung dengan rxmrrnya yang relatif muda' maka bidaug kaiian dalam studi

Geografi Perdesaan masih mengalami perkernbangan-perkebangan yang relatif cepat'

Page 3: Diktat Geografi Perdesaan

sampai akhir dasawarsa 1970 an ruang lingkup studi Geografi Perdesaan masih diwarnai

oleh pandangan Goografi fadisional. Dalam Geografi ffadisional pandangan mengenai

ruang lingkup studi Geografi Psrdesaan pada dasarnya dapat dibagi menjadi tiga

kelompok pandangan (Clout,l972; Johnston, I 98 1)'

Pertama, kelompok yang berpendapat bahwa fokus perhatian Geografi Perdesaan

adalah bidang pertanian. Hal ini didasarkan pab argumentasi bahwa pertanian

merupakan faktor dominan dalam tata kehidupan penduduk wilayah perdesaan' Dengan

pandangan ini maka Geografi Perdesaan bertumpang tindih dengan Geogpafi Pertanian'

Untrrk menekankan perbedaan antartr- Geogfafi Perdesaan dengan Geogfafi Pertanian

dikemukakan: Geografi pertanian lebih memfokuskan perhatiannya pada hubungan-

hubungan ekonomi dari produksi pertanian, sedangkan Goografi Perdesaan menitik

beratkan perhatiannya kepada hubungan antara usaha tani dengan segala aspek kehidupan

danpenduduknya.

Kedua, kelompok yfrig menitlk beratkan perhatiannnya pada persoalan

pennukiman sebagni isi pokok dalam bidang studi Geogfafi Perdesaan' Dengan demikian

Geogfafi Perdesaan identik dengan Goografi pennukiman perdesaan'

Ketiga, kelompok lainnya berpandangan bahwa di samping masalah pertanian dan

permukinun, persoalan tata guna tahan di wilayah perdesaan merupakan sasaran studi

yang penting dalam Geografi Perdesaan'

Di dalam sejarah perkembangan studi Geogfafi Perdesaan, maka Clout dipandang

sebagai pionirnya (cloke,1980). clout adalah orang yang pertama kali menyampaikan

kerangka dasar studi Geografi perdesaan untuk dapat berdiri sendiri sebagai sub-disiplin

ilrnu Geografi. Kerangka dasar tersebut termuat dalam bukunya yang berjudul Rurol

Geography: An Indroductoty survey yang tefbit padatahrm1972.

Dalarn situasi yang langka akan literatur yang membahas persoalan wilayah

perdesaan dari sudut pandang Geografi, di lndonesia telah terbit pula untuk pertama

kalinya buku karangan Bintarto (1969) dengan iudul Pengantar Geografi Desa. Buku ini

mengisi kekosongan akan literatur perdesaan dari sudut pandang Geogfafi'

Pada wakhr orang masih mencari-cari isi dari Geografi Perdesaan ini, maka

Bowler (1975) mencoba menginventarisir bidang kajian penelitian Geografi Perdesaan'

Bowler kemudian mengelompokkannya meojadi tujuh bidang penelitian, yaitu: (l)

Page 4: Diktat Geografi Perdesaan

pertanian, (2) kehutanan, (3) perrnukiman, (4) kependudukan' (5) transportasi' (6)

rekeasi dan tnrisme,(7) petencanam'peogembangan perdesaan'

pada bagian terdahulu sudah disampaikan bahwa pada waktu yang lampau studi

Geografi perdesaan Tradisional terbatas ruang lingkupnya pada bidang-bidang persoalan

yang berhubungan dengan pertanian, permukiman dan tata guna tahan saja' Tatapi dalam

perkembangan selaqiutnya talah berkembang jauh meliputi bidang-bidang persoalan

yang lebih luas. I{al ini dilalilkan sebagai respons terhadap semakin cepatnya dinarnika

perkembangan wilayah perdesaan. Dalam bvkro Progress in Rural Geography yangterbit

untuk pertama kalinya pada tahun 1983 terdapat sepuluh artikel terpilih yang meliputi

persoalan yang berdeda-beda, yaitu; evaluasi permukiman perdesaan' penggunaan lahan'

perubahan stnrktur sektor pertanian, penduduk dan kesempatan kerja' perumahan'

fiansportasi dan aksesibilitas, masyarakat perdesaan' rekreasi perdesaan' evaluasi dan

pengelolaan sumber daya ser&a perencanarm pengembangan perdesaan'

Dalam perkembangannya kemudian, bidang studi Geoggafi Perdesaan semakin

bervariasi, tidak terbatas hanya pada tujuh bidang kajian penelitian tersebut' Karya

tentang Geogfafi perdesaan oleh Pacione (1984) memberikan presentasi skematik

tentang substansi kajian Geografi Perdesaan yang merupakan hasil interaksi dengan 15

sub cabang ilnu dalam cabang Geogpfi itu sendiri, maupuo dengan disiplin ihnu lainnya

seperti ekonomi, sosiologi, ilmu politik , perencanaan dan lain-lainnya'

Hasil pengamatan terhadap publikasi ilniah setelah dikeluarkannya buku Pacione

tersebut menunjukkan perkembangan Geogafi perdesaan mencakup materi-materi yang

semakin ekstensif sesuai dengan hntutan dinamfta perkembangan jaman. Dari jurnal-

jurnal dan buku teks geografi yang terbit di Eropa mauprm Amerika Serikat sejak

pertengahan 1980 an sampai 2003 ini muncul tema-tema baru bidang kajian Geografi

perdesaan seperti kualitas hidup (Helbum, lg82), konsekuensi perkembangan teknologi

informasi dan wilayah perdesaan (Grimus, Igg2, 2000, 2003), keberlanjutan

pembangunan perdesaan (Marsden et al' 2000 dan Sheperd (1998), pengelolaan resiko

(Kostov and Lingard,2003), kehidupan perdesaan( Rigg,1994), networking dalam

pembangunan perdesaan (Cloke and Baldwin,1992 dan Murdoch, 2000)' sfietegi

penghidupan di perdesaan (Ellisl$Q$), modal sosial dan pemberdayaan (Storey'1999)

dan masih banyak tema-tema yang lain'

Page 5: Diktat Geografi Perdesaan

Huh$gao Gesgefi Perdsnaae drsgre ccbmgiihil himrat

IJnntk dryal memahaffi $S$ansi Geografi Tffa. h$mgnm5la de'ngm

cabmgihnnrlaiffiyl,peMmgmbqqb€rik*itri:', "

C'EffiRAFI PERDESAAN: (eimbu Pmione, 1984)

I j ir r i'.::r - -: . '

+d

iiisl-.i"

..1 ul

ia '.'

F'

i:.

u&t:

E#&;Wi,B!?Xlffii,

Page 6: Diktat Geografi Perdesaan

LU--'-3rEcc?8=,

t!o(,

z>Ptrfi#rf,(9()oul Lrl(I(,

-9l!:6=!oE8.oC

3-EE*cEur.

F >-'CfT

EF

JI<(L(J<+(,*oXE rt

G-o

E-E 5-c -P j r.a 8Eo (\fJOo

[UIcr o-

*<fgH

(9

.c

.9

}EE:o-Eotoo=8E<o,

I('o-z(f06=

83u, (L(,

o

o

o3o€Co

cEr

=EE3E=.53.E aa! E.3Ob t()€ (,

.TJ&!ctrfo!co

UJ(9

-,lst6a"o(,.ur occ ul

o

o=GCi8-oESO6!L-to.occ-e6=af.i'u,

J><xo(L;<96tDO= lr,*('

(JI

63

$E

>o=F36-!€'6oq(i.U .-occ.98EA=-oo

,;o.E9o393,E_(,o!O-:ooo:<o

3go6r?EE9Et--t6.96g5-gOcosA

J

&If(Lh<

HH(9C'

I&(r(,ou.to

6oo0ro5o==J>EeCG6.:"E-o!9::oc(E

IJ(LN(rXObg

o

ozU):)oI

LLoTo-

(r'aoul(,

Page 7: Diktat Geografi Perdesaan

Dari beberapa bidang kajian Geografi Perdesaan yang dirurnuskan serta

memperhatikan perkembangan baru mengenai bidang-bidang substansi sfudi Geografi

perdesaan maka dapat diajukan definisi Geogpafi perdesaan sebagai berikut:

R.J.Johnston (1981) memberftan batasan pengeftian sebagai berikut "Rural geography

: the stady of the geographical aspect of human organization and activtty in non urbsn

argas".

A.J.suhardomenyebutkan bahwa: Geografi Perdesaan adalah'suatu cabang studi ilmu

Geografi yang mempelajari fenomena sosial ekonomi dan kBltulal serta perubahan-

perubahannya di wilayah perdesaan dalam keterkaitannya dengan berbagai faldor

peneotmya baik yang bekerja pada tingkat lokal, regional rnaupun global'

Geografi Perdesaan merupakan cabang studi Geografi' oleh karena itu dalam

analisis terhadap fenomena sosial maupun ekonomi selalu dihubungkan dengan aspek-

aspek Geografi (Johnston,l981). Hal ini memberikan keleluasaan ruang gerak bagi studi

ini unt*k mengekplorasi masalah-masalah wilayah perdesaan yang msmang sangat luas

dan kompleks, terlebih lagi wilayah perdesaan di negara-negara sedang berkembang

tennasuk Indonesia yang sedang mengalami perubahan-perubahan yang sangat capat'

perubahan fi'rdamental lainnya di wilayah perdesaan menurut Illbery (2000)

terjadi pada semua bidang kehidupan sebagai lespon atas perubahan-perubahan sosial'

ekonomi, lingkungao dan politik dalarn skala yang lebih luas. Kecepatan perubahan telah

mengalami peningkatan dan wilayah perdesaan mengalami drversivikasi sebagai

konsekuensi dari transformasi sosial ekonomi dan modernisasi' Banyak wilayah

perdesaan yang tidak lagi didominas i mata pencaharian pertanian (Kragt'en, 2000 dan

suhardjo, 1998, 2000).sektor pertanian mengalami restukturisasi dan petani harus

menyesuaikan diri dengan lingkungan nasional mauputl int'ernasional dalam pfoses

produksi. Sementara itu sektor non- pertanian tumbuh tidak hanya di wilayah perkotaan'

tetapi ju$ di perdesaan. Ini membut*ikan keruntuhan pandangan produksionist terhadap

wilayah perdesaan.Dalam Geografi tadisional, wilayah perdesaan dipandang sebagai

wilayah unUrk produksi, sedang perkotaan sebagai wilayah konsenfasi konsumsi'

Fenomena diversivikasi perdesaan menunjukkan bahwa proses konsumsi juga semakin

signifikan di wilayah perdesaan. Dengan demikian memberikan bukti semakin lemahnya

pandangan produksionist wilayah perdesaan'

Page 8: Diktat Geografi Perdesaan

3. K€&d*m Creogafi Perdesaan dalm C€ografi

Institut€ of British Geoeraphsfs and Aseocidion'of AqF'fican qeq$ryh*

mdro Hasieasi @s-bp'e rydi eungr ,

sfidy, Rob Kitohinb*Niorcfat tdt' nal't : '

6

Page 9: Diktat Geografi Perdesaan

o

J,6o

o@oo0ap'(t6'

o.x

cs

{te(!0qo

-u

YoD

oaoooas.o

gx6o.cI=!tto.!gYos

0a6o

0aEp-

oo

$FE

feseEaggg$B,ggggg $

F -FF

igsgg

9o63i

*E3'

g: f le$ saasc $t r $ee€ Fssg

ug

ie

- g ' -'H u; F-E 'gg€g € EB.s 3

e

,* ffg FFf,FS

tEF su r * i f **$$g

$ fl*Fggg"gs€ I!.8 €

? E{ € t6A Ee-

sB 'E

r #g€ g +g i f3 $ * f * r t # * a flt€ seegg s

H gi

€ 1"4 H'

eieililgga*€ *g' iggfr'E[ E" f"gEEgFF *E

d6 *3Fp

g_

gg€'Ece'eageaa$$€

6o'

!\

\o\o

uoa

o

(D

cootD

@

ooo@e

o

E5o-

ooI

o3o

oc,D

6)oooa3.do6

eo.oaocfo

ato6 noA oleq saqoeoJdde 1o aolorlc lerln

Page 10: Diktat Geografi Perdesaan

Dari bagan tersebut dapat diketahui bahwa cabang studi Geografi terdiri dari

empat bagian,yaitu : Geografi ldanusia (Human Geography), Geografi Fisik @hysical

Geography), gabungan/campuftul antanGeografi Manusia dengan Geografi Fisik (Mxed

Geography), serta cabang lainnya yang merupakan Geografi Teknik dan lain-lainnya'

Dengan demikian jelaslah letak kedudukan Geografi Perdesaan diantara cabang iknu lain

dalam Geografi. Dalam baganitu pula dapat diketahui bahwa yang menjadi pokok bidang

kajian dalam Geografi Perdesaan menurut Rob Kitchin dan Nicholas Tate adalah :

EkonomiPerdesaan,PerencanaanPerdesaarr,PendudukPerdesaandanperubahannnya''

4. Pendekatan-pendekatan dalam Geografi peldgsaan'

. Pada bagsan terdahulu telah dijelaskan bahwa Geografi Perdesaan merupakan

salah satu cabang dari ilmu Geografi-sub Geografi Manusia (Human Geography).

Dengan demikian pendekatan-pendekatm yang digunakan dalam kajian studi Geografi

perdesaan juga sama dengan pendekatan yang digunakan dalam Geografi, yaitu

pendekatan keruangan, pendekatan kelingkungan / ekologis dan pendekatan kewilayahan'

a. Pendekatan keruangan,

Pendekatankeruanganmenekankananalisisnyapadavariasidistibrrsidanlokasi

dan gejala-gejala ataukelompok gejata di perrntrkaan bumi, misalnya variasi kepadatan

penduduk, kemiskinan di perdesaan. Faktor-faktor yang menyebabkan pola-pola

disnibusi keruangan yang berbeda-beda dan bagaimana pola keruangan yang ada dapat

diubah sedemikian rupa sehingga distnibusinya menjadi lobih efektif' Pendekatan

keruangan menyangkut pola, proses dan struktur di kaitkan dengan dimensi waktu'

sehingga analisisnya bersifat horizontal'

b. Pendekatan kelingkungan'

Studi interaksi antara organisme hidup dengan lingkgngannya disebut dengan ekologi'

Geografi dan Ekologi merupakan dua bidang iknu yang berbeda satu sama lain' Geografi

berkenaan dengan interelasi kehidupan manusia dengan faktor fisisnya yang membenhrk

suatu sistem keruangan yang meng*rubungkan satu region dengan reglon lainnya' Sedang

ekologi berkaitan dengan interelasi antarc manusia dengan ingkungan yang membentk

suatu sistem ekologi atau ekosistem. Prinsip dan konsep yang berlaku diantara ke duanya

berbeda satu sama lainm tetapi karena ada kesamaan pada obyek yang digarapnya' maka

kedua ilmu tersebut pada pelaksanaan kerjanya dapat saling membantu' Geografi dapat

Page 11: Diktat Geografi Perdesaan

dikatakan sebagai iknu tentang ekologi manusia yang berrraksud menjelaskan hubungan

antara lingkuogan alam dengan penyebaran dan aktivitas manusia' Pandangan dan

penelaahan ekologi diarahkan kepada hubungan antara manusia sebagai mahluk hidup

dengan lingkungru alam. Pandangan dan penelaahan inilah yang disebut dengan

pendekatan ekologi, yang dapat mengungkapkan masalah hubungan penyebaran dan

aktivitas manusia dengaa lingkungan alamnya' Pada pendekatan ekologi suatu daerah

permukiman sitinjau sebagai suatu bentuk ekosistem hasil interaksi penyebaran dan

aktivitjas manusia dengan lingkungan alamnya'

c. Pendekatan kewilaYahan

Kombinasi antara analisa keruangm dan analisa kelingkungan disebut sebagl

analisa kewilayahan atau analisa kompleks wilayah' Pada analisa ini wilayah tertentu

didekati atau dihampiri dengan konsep "afeil difiterentiation", yaitu suatu anggapan

bahwa interaksi antar wilayah akan berkembang karena pada hakekafirya terdapat

perbedaan trLtamsatu wilayah dengan wilayah lainnya.Pada pendekatan ini diperhatikan

pnla penyebaran fenomena tertentu(analisa keruangan) dan interaksi antara manusia

dengan lingkungannya, ungrk kemudian dipelajari kaitannya sebagai analisa

kelingkungan. Dalam hubungannya dengan analisa wilayah, ramalan wilayah dan

perancangan wilayah merupakan aspek-aspek yang penting' Secara rxnum wilayah dapat

diartikan sebagai sebagian permukaan bumi yang dapat dibedakan dalam hal-hal tertentu

dari daerah sekitarnya dan mempunyai ciri yang spesifik misalnya: fenomena politik'

kebudayaan sosial, iklim, vegetasi, fauna " relief dan sebagainya'