Upload
voxuyen
View
227
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
SKRIPSI
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MIND MAPS
TERHADAP PEMAHAMAN, SIKAP DAN KETERAMPILAN DARI
HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA
Oleh :
DANIK WAHYUNINGSIH
X 4307023
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
SKRIPSI
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MIND MAPS
TERHADAP PEMAHAMAN, SIKAP DAN KETERAMPILAN DARI
HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA
Oleh:
DANIK WAHYUNINGSIH
X 4307023
Skripsi
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat guna mendapatkan gelar Sarjana
Pendidikan Program Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji
Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Surakarta, Januari 2012
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Harlita, S.Si, M.Si Joko Ariyanto, S. Si, M. Si
NIP. 19690401 199802 2 001 NIP.19720108200501 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima
untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Pada Hari : Selasa
Tanggal : 31 Januari 2012
Tim Penguji Skripsi
Nama Terang Tanda Tan
Ketua : Puguh Karyanto, S.Si., M.Si, Ph.D ...................
Sekretaris : Dra. Sri Dwiastuti, M.Si .....................
Anggota I : Harlita, S.Si, M.Si ....................
Anggota II : Joko Ariyanto, S. Si, M. Si ..................
Disahkan oleh
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Dekan,
Prof. Dr. H. Muhammad Furqon Hidayatullah, M.Pd
NIP. 19600727 198702 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
“PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MIND MAPS
TERHADAP PEMAHAMAN, SIKAP DAN KETERAMPILAN BELAJAR
BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA”
Danik Wahyuningsih ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh strategi pembelajaran aktif Mind Maps terhadap pemahaman, sikap dan keterampilan belajar biologi siswa kelas XI SMA Negeri 2 Karanganyar. Strategi pembelajaran aktif Mind Maps adalah salah satu strategi pembelajaran aktif yang baik untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Strategi Mind Maps adalah merupakan strategi yang menekankan proses pembelajaran yang menarik, meningkatkan kerja sama kelompok dan menyenangkan sehingga diharapkan dapat meningkatkan pemahaman, sikap dan keterampilan belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (Quasi experiment) menggunakan Posstest Only Control Group Design.Variabel bebas berupa strategi pembelajaran aktif Mind Maps dan variabel terikat adalah hasil belajar biologi siswa. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI IPA semester ganjil SMA Negeri 2 Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011. Sampel pada penelitian adalah siswa kelas XI IPA 3 sebagai kelompok kontrol dan siswa kelas XI IPA 2 sebagai kelompok eksperimen. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan Cluster Random Sampling. Teknik pengumpulan data dengan menggunkan teknik tes untuk aspek pemahaman dan lembar observasi untuk aspek sikap dan keterampilan. Teknik analisis data dengan menggunakan uji t.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan strategi pembelajaran aktif Mind Maps tidak berpengaruh nyata terhadap pemahaman belajar siswa tetapi berpengaruh nyata terhadap sikap dan keterampilan siswa kelas XI IPA SMA Negeri 2 Karanganyar.
Kata Kunci: Strategi Pembelajaran Aktif, Mind Maps, Pemahaman, Sikap dan
Keterampilan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
EFFECT OF ACTIVE LEARNING STRATEGY ON MIND MAPS
TOWARDS STUDENTS’ CONCEPT UNDERSTANDING, ATTITUDE
AND SKILL OF CLASS XI IPA
Danik Wahyuningsih*, Joko Ariyanto, S. Si, M. Si, Harlita, S.Si, M.Si
ABSTRACT
This research aims to ascertain the effect of active learning strategy Mind Maps towards students’ learning achievement of the class XI IPA at SMA Negeri 2 Karanganyar. Such the aforementioned strategy is considered as appropriate to improve students learning resul since it emphasizes on an interactive learning strategy, group works and pleasant learning environment. This study was a quasi-experimental study using Posstest Only Control Group Design. The independent variable in this research was the application of Mind Maps whereas the dependent variable is students’ achievement in learning biology at 3rd grade students in a perspective of concept understanding, attitude and skill. The population of the study was the entire student of class XI at SMA Negeri 2 Karanganyar in academic year 2010/2011. Samples are taken within two groups namely, control and treatment group. The sample is taken by using Cluster Random Sampling method. The obtained data are collected by using test (for the concept understanding) whereas for the attitude and skill aspects the data are taken by using observation methods. The obtained data were analyzed by using t-test. The result shows that the implementation of active learning strategy has taken good effect towards students’ achievement in term of their attitude and skill aspects, but has not on the concept understanding of the students of class XI IPA of Karanganyar SMA Negeri 2. Keywords: , Active Learning Strategies, Mind Maps, Concept Understanding, Attitude And Skill
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
MOTTO
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-
orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajad”.
(Q.S. Al Mujaadalah: 11)
“Orang yang bersabar dan memaafkan sesungguhnya yang demikian itu
termasuk hal-hal yang diutamakan.”
(Q.S Asy-Syuuraa:43)
“Tuntutlah ilmu dan belajarlah (untuk ilmu) ketenangan dan kehormatan diri,
dan bersikaplah rendah hati kepada orang yang mengajar kamu”.
(HR. Ath-Thabrani)
“Harga kebaikan manusia adalah diukur menurut apa yang telah dilaksanakan /
diperbuatnya”.
( Ali Bin Abi Thalib )
“Tidak ada kesuksesan yang didapat dengan kemudahan, tetapi kesuksesan
didapat dengan kesulitan dan air mata”.
(Penulis)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
PERSEMBAHAN
Karya ini aku persembahkan kepada:
© Pa’e dan M’ae yang tercinta, terima kasih atas doa, kasih sayang, restu
serta nasihat dan pengorbanan yang menemani setiap langkahku baik
disaat senang dan susah.
© Mas Tiyok dan adikku Zeni yang selalu menemani, terima kasih atas
nasehat dan motivasi yang selalu membuatku tersenyum.
© Adi Setyawan yang selalu menemaniku disaat sulit dan mudah, terima
kasih atas ketulusan kasih sayang dan motivasi serta perjuangannya
selama ini.
© Bu harlita dan Pak joko, terima kasih atas bimbingan dan nasehatnya
yang membuatku tetap bersemangat.
© Pak Puguh yang menjadi tempat keluh kesahku, memberikan semangat
dan motivasi dikala aku sedang mengalami kesulitan, terimakasih atas
bantuannya selama ini.
© Bu Lilis dan segenap keluarga besar SMA Negeri 2 Karanganyar, terima
kasih atas kesempatan dan kerja sama yang diberikan dalam proses
penelitian..
© Nh, Nia, Devi, Rindu, Khotim, Yana tupang, Ipeh, Namel dan Sulis yang
selalu bersama-sama disaat suka maupun duka, terima kasih atas waktu,
semangat, persahabatan yang kalian berikan
© Teman-teman sebimbingan yang selalu memberikan motivasi, terima kasih
atas kebersamaan kalian selama ini.
© Teman-teman Biologi 2007, terima kasih atas kebersamaan, persahabatan
dan perjuangan yang tak akan terlupakan.
© Almamater.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyusunan skripsi yang
berjudul ” PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MIND
MAPS TERHADAP PEMAHAMAN, SIKAP DAN KETERAMPILAN
BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA” dapat diselesaikan untuk
memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penulis menyadari bahwa selama penelitian hingga terselesaikannya
laporan ini, tidak terlepas dari bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, atas segala bentuk bantuan yang telah diberikan, pada kesempatan ini
penulis menyampaikan rasa terimakasih kepada :
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
2. Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Ketua Program Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
4. Harlita S.Si, M.Si selaku Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan,
bantuan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Joko Ariyanto S.Si, M.Si selaku Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan, bantuan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.
6. Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Karanganyar yang telah memberikan ijin
untuk mengadakan penelitian.
7. Guru mata pelajaran biologi kelas XI IPA yang senantiasa bekerja sama dan
membantu kelancaran penelitian.
8. Siswa-siswi SMA Negeri 2 Karanganyar kelas XI IPA 2dan XI IPA 2 yang
telah bekerja sama membantu kelancaran penelitian ini.
9. Bapak dan Ibu yang senantiasa memberikan dukungan dan doa restu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
10. Teman-teman dan semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu
yang telah membantu menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Semoga segala bimbingan, dukungan dan bantuan yang telah diberikan
kepada penulis menjadi amal baik dan mendapat imbalan dari Allah SWT. Penulis
menyadari bahwa dalam menyusun skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan
skripsi ini. Semoga karya ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi semua pihak
yang berkepentingan.
Surakarta, Januari 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PENGAJUAN............................................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iv
ABSTRAK ....................................................................................................... v
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... viii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ............................................................................. 3
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 4
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 4
BAB II. LANDASAN TEORI ......................................................................... 5
A. Tinjauan Pustaka .................................................................................. 5
1. Aspek Pemahaman ........................................................................ 5
2. Aspek Sikap ................................................................................... 6
3. Aspek Keterampilan....................................................................... 7
4. Strategi Pembelajaran .................................................................... 8
B. Penelitian Relevan................................................................................ 14
C. Kerangka Berpikir ................................................................................ 15
D. Hipotesis.............................................................................................. 16
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN...................................................... 17
A. Tempat dan Waktu Penelitian............................................................. 17
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
1. Tempat Penelitian .......................................................................... 17
2. Waktu Penelitian ............................................................................ 17
B. Populasi dan Sampel .......................................................................... 17
1. Populasi Penelitian ......................................................................... 17
2. Sampel Penelitian........................................................................... 18
3. Teknik Pengambilan Sampel ......................................................... 18
C. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 18
1. Variabel Penelitian ........................................................................ 18
2. Metode Pengumpuan Data ............................................................ 19
3. Teknik Penyusunan Instrumen ....................................................... 19
4. Analisis Instrumen ........................................................................ 21
D. Rancangan Penelitian .......................................................................... 25
E. Teknik Analisis Data. .......................................................................... 27
1. Uji Keseimbangan ......................................................................... 27
2. Uji Hipotesis .................................................................................. 30
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 31
A. Hasil Penelitian .................................................................................... 31
1. Deskripsi Data Pemahaman, Sikap dan Keterampilan .................. 31
2. Uji Prasyarat Analisis .................................................................... 37
3. Uji Hipotesis ................................................................................. 39
B. Pembahasan.......................................................................................... 40
BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ................................. 45
A. Kesimpulan .......................................................................................... 45
B. Implikasi .............................................................................................. 45
C. Saran .................................................................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 46
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Aspek Sikap.................................................................................... 6
Tabel 2. Aspek Keterampilan……….……………………….................... 8
Tabel 3. Rangkuman Hasil Try Out Uji Validitas......………............……. 22
Tabel 4. Skala Penilaian Reliabilitas Butir Soal atau Item ........................ 23
Tabel 5. Rangkuman Hasil Try Out Uji Reliabilitas ..................………… 23
Tabel 6. Kriteria Tingkat Kesukaran ........................................................ 24
Tabel 7. Rangkuman Hasil Try Out Uji Taraf Kesukaran………….……. 24
Tabel 8. Tingkat Klasifikasi Daya Pembeda............................................... 25
Tabel 9. Rangkuman Hasil Try Out Daya Beda ........................................ 25
Tabel 10. Rancangan Penelitian Posttest Only Control Groub Design ....... 26
Tabel 11. Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kemampuan
Awal .............................................................................................
28
Tabel 12. Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Kemampuan
Awal .............................................................................................
29
Tabel 13. Distribusi Hasil Perhitungan Uji-t Kemampuan Awal ................ 29
Tabel 14.
Tabel 15
Tabel 16
Tabel 17
Tabel 18
Tabel 19
Tabel 20
Tabel 21
Tabel 22
Tabel 23
Distribusi Pemahaman Siswa Kelas Kontrol................................
Distribusi Pemahaman Siswa Kelas Eksperimen.........................
Distribusi Sikap Siswa Kelas Kontrol..........................................
Distribusi Sikap Siswa Kelas Eksperimen…...............................
Distribusi Keterampilan Siswa Kelas Kontrol.............................
Distribusi Keterampilan Siswa Kelas Eksperimen.......................
Deskripsi Pemahaman Ditinjau dari Strategi Pembelajaran…….
Deskripsi Sikap Ditinjau dari Strategi Pembelajaran…………...
Deskripsi Pemahaman Ditinjau dari Strategi Pembelajaran…….
Hasil Uji Normalitas Pemahaman, Sikap dan Keterampilan……
31
31
32
32
33
33
34
35
36
38
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
Tabel 24
Tabel 25
Hasil Uji Homogenitas Pemahaman, Sikap dan Keterampilan…
Hasil Analisis Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Mind
Maps Terhadap Pemahaman, Sikap dan Keterampilan Belajar
Biologi Siswa................................................................................
38
39
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Contoh Gambar Mind Maps............................................................ 11
Gambar 2.
Gambar 3.
Contoh Gambar Mind Maps............................................................
Skema Kerangka Berpikir.........................................................
12
16
Gambar 4.
Gambar 5.
Skema Kerangka Penelitian.......................................................
Perbandingan Pemahaman, Sikap dan Keterampilan Belajar
Biologi Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen .........
26
37
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1. Instrumen Penelitian
a. Silabus ................…………………………………...……………….. b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ........................... c. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ……............. d. Lembar Kerja Siswa . .......................................................................... e. Kisi-kisi Soal Pemahaman ......……………………………………... f. Soal Pemahaman ................…………………….................................. g. Kunci Jawaban Soal Pemahaman.....................................……………. h. Kisi-Kisi Lembar Observasi Sikap Belajar…………….. .................. i. Lembar Observasi Aspek Sikap Belajar……………………………. j. Rubrik Penilaian Lembar Observasi Sikap …………..……………… k. Kisi-Kisi Lembar Observasi Keterampilan Siswa……………............ l. Lembar Observasi Aspek Keterampilan Siswa………………………. m. Rubrik Penilaian Lembar Observasi Keterampilan Siswa..................... n. Lembar Observasi Keterlaksanaan Sintak............................................
Lampiran 2. Analisis Instrumen a. Uji Validitas, Reliabilitas, Taraf Kesukaran, dan Daya Pembeda Soal
Kognitif ……………………………………………………...…...... b. Rangkuman Hasil Try Out ...................................................................
Lampiran 3. Data Hasil Penelitian a. Daftar Nilai Awal Siswa Kelas XI IPA 3 (kontrol)............................. b. Daftar Nilai Awal Siswa Kelas XI IPA 2 (eksperimen) .................... c. Daftar Nilai Pemahaman Siswa Kelas XI IPA 3 (kontrol)................... d. Daftar Nilai Pemahaman Siswa Kelas XI IPA 2 (eksperimen) ........... e. Daftar Nilai Sikap Siswa Kelas XI IPA 3 (kontrol)............................ f. Daftar Nilai Sikap Siswa Kelas XI IPA 2 (eksperimen) ..................... g. Daftar Nilai Keterampilan Siswa Siswa Kelas XI IPA 3 (kontrol)....... h. Daftar Nilai Keterampilan Siswa Kelas XI IPA 2 (eksperimen) .......... i. Distribusi Pemahaman, Sikap dan Keterampilan ................................ j. Deskripsi Data .....................................................................................
Lampiran 4. Uji Prasyarat a. Uji Kemampuan Awal ......................................................................... b. Uji Normalitas ……...……………………………………………….. c. Uji Homogenitas ……..………………………………………………
Lampiran 5. Uji Hipotesis a. Uji Hipotesis Pemahaman Siswa…………. ................................…... b. Uji Hipotesis Sikap Siswa……………….. ..........................………... c. Uji Hipotesis Keterampilan Siswa………………. .............................
Lampiran 6. Dokumentasi a. Kelas Kontrol ...................................................................................... b. Kelas Eksperimen ............................................................................... c. Mind Maps Kelas Eksperimen ..............................................................
Lampiran 7. Perijinan
49 51 69 95 99 100 104 105 106 108 109 111 113 114 123 126 127 129 131 133 135 137 139 141 143 145 148 151 154
156 156 157 158 160 162
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
“PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MIND MAPS
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 2
KARANGANYAR”
Danik Wahyuningsih ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan strategi pembelajaran aktif Mind Maps terhadap hasil belajar siswa kelas XI SMA Negeri 2 Karanganyar. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (Quasi experiment) menggunakan Posstest Only Control Group Design.Variabel bebas berupa strategi pembelajaran aktif Mind Maps dan variabel terikat adalah hasil belajar biologi siswa. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil SMA Negeri 2 Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011. Sampel pada penelitian adalah siswa kelas XI IPA 3 sebagai kelompok kontrol dan siswa kelas XI IPA 2 sebagai kelompok eksperimen. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan Cluster Random Sampling. Teknik pengumpulan data dengan menggunkan teknik tes untuk hasil belajar ranah kognitif dan lembar observasi untuk hasil belajar ranah afektif serta psikomotor dan tes angket sebagai data pendukung. Teknik analisis data dengan menggunakan uji t.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan strategi pembelajaran aktif Mind Maps tidak berpengaruh nyata terhadap hasil belajar ranah kognitif tetapi berpengaruh nyata terhadap hasil belajar ranah afektif dan ranah psikomotor siswa kelas XI IPA SMA Negeri 2 Karanganyar.
Kata Kunci: Strategi Pembelajaran Aktif, Mind Maps, Hasil Belajar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kualitas pembelajaran merupakan faktor penting yang mempengaruhi
keberhasilan dalam pembelajaran. Pembelajaran merupakan perubahan sikap dan
perilaku menuju ke arah yang lebih baik. Perubahan sikap dan perilaku menuju ke
arah yang lebih baik menunjukkan adanya peningkatan kualitas pembelajaran
yang dilalui. Peningkatan kualitas pembelajaran akan berdampak baik pada hasil
belajar, sedangkan untuk memperoleh hasil belajar yang baik harus didukung
dengan proses belajar yang baik pula.
Proses belajar merupakan kegiatan mental mengolah bahan belajar atau
pengalaman yang lain dimana dipengaruhi oleh faktor yang bersifat eksternal dan
internal. Menurut Dimyati et al, (1994: 228) bahwa faktor intrernal yang
mempengaruhi proses belajar adalah sikap terhadap belajar, motivasi belajar,
konsentrasi belajar, menyimpan perolehan hasil belajar, unjuk hasil belajar, rasa
percaya diri, mengolah bahan belajar, menggali hasil belajar, kebiasaan belajar
dan cita-cita siswa. Faktor eksternal berupa lingkungan siswa disekolah seperti
guru sebagai pembina siswa belajar, prasarana dan sarana dalam pembelajaran,
kebijakan penilaian, lingkungan keluarga dan kurikulum sekolah.
Salah satu faktor eksternal yang dapat mempengaruhi proses belajar adalah
peran guru sebagai pembina siswa belajar. Peran guru dalam mengajar
membutuhkan langkah yang tepat dalam menyampaikan materi pelajaran.
Kebanyakan guru dalam menyampaiakan materi pelajaran biologi masih
menggunakan metode ceramah. Penyampaian materi dengan metode ceramah
membuat siswa secara umum menganggap bahwa materi pelajaran biologi adalah
materi yang membosankan, kurang menarik dan sulit untuk dipahami. Siswa
kurang interaksi dalam kerjasama kelompok serta potensi yang dimiliki siswa
tidak berkembang maksimal. Hal ini menyebabkan siswa kurang aktif dalam
proses pembelajaran sehingga hasil belajar biologi siswa tidak optimal dilihat dari
rata-rata nilai ujian akhir semester biologi dari 39 siswa kelas eksperimen terdapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
24 siswa yang nilainya masih dibawah standar ketuntasan minimal. Hasil belajar
yang tidak optimal dapat diperbaiki dengan menerapkan strategi pembelajaran
aktif. Wena (2009: 2) menegaskan penggunaan strategi dalam kegiatan
pembelajaran sangat diperlukan karena untuk mempermudah proses pembelajaran
sehingga dapat mencapai hasil yang optimal.
Berkaitan dengan hal tersebut, dibutuhkan strategi pembelajaran aktif
untuk memperbaiki rendahnya ketertarikan siswa dalam belajar biologi serta
kurangnya kerjasama siswa untuk belajar aktif dalam kelompok. Tingginya
ketertarikan siswa untuk belajar biologi akan menciptakan suasana yang
menyenangkan dalam belajar serta meningkatkan kerjasama dalam kelompok.
Penggunaan strategi belajar aktif akan meningkatkan hasil belajar keseluruhan
baik ranah kognitif, psikomotorik maupun afektif. Yamin (2007: 82) menegaskan
dengan belajar aktif siswa berusaha membangun pengetahuan dalam dirinya
sehingga dalam proses pembelajaran terjadi perubahan peningkatan mutu
kemampuan, pengetahuan dan keterampilan siswa baik dalam ranah kognitif,
psikomotorik dan afektif.
Strategi Mind Maps merupakan salah satu strategi pembelajaran aktif yang
baik untuk meningkatkan hasil belajar baik ranah kognitif, psikomotorik maupun
afektif siswa. Strategi Mind Maps atau pemetaan pikiran adalah cara kreatif bagi
peserta didik secara individual maupun kelompok untuk mencatat pelajaran dan
menghasilkan ide-ide. Ide-ide yang dihasilkan akan dituangkan dalam bentuk peta
pemikiran memungkinkan siswa lebih mudah mengingat materi. Keunggulan dari
strategi Mind Maps adalah merupakan strategi yang menekankan proses
pembelajaran yang menarik, meningkatkan rasa tanggung jawab dan kerjasama
kelompok siswa sehingga mampu mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki
siswa secara optimal, memusatkan pikiran, meningkatkan pemahaman dan belajar
lebih cepat, efisien, dan lebih mudah dan menyenangkan sehingga diharapkan
dapat meningkat hasil belajar siswa.
Bertolak dari latar belakang yang diuraikan di atas, maka telah dilakukan
penelitian dengan judul : “Pengaruh Strategi Mind Maps Terhadap Hasil
Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 2 Karanganyar”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
A. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka
dapat diidentifikasikan masalah-masalah yang timbul antara lain :
1. Faktor eksternal dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, antara lain
lingkungan siswa disekolah, prasarana dan sarana dalam pembelajaran.
2. Strategi pembelajaran aktif Mind Maps dapat membantu meningkatkan hasil
belajar siswa.
3. Hasil belajar siswa dapat dinilai dari berbagai ranah.
B. Pembatasan Masalah
Mengingat keterbatasan kemampuan peneliti serta agar permasalahan
tidak berkembang maka permasalahan penelitian dibatasi pada :
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa
kelas XI SMA Negeri 2 Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011.
2. Obyek Penelitian
a. Faktor eksternal yang diungkapkan dalam penelitian ini adalah lingkungan
siswa sekolah yaitu strategi pembelajaran yang dilakukan guru.
b. Strategi pembelajaran yang digunakan, adalah :
1) Strategi pembelajaran konvensional berupa strategi yang biasa
diterapkan oleh guru kelas XI SMA Negeri 2 Karanganyar yaitu
strategi belajar menggunakan ceramah disertai diskusi tanya jawab
pada kelas kontrol.
2) Strategi Pembelajaran Mind Maps berupa membuat peta pemikiran
mengunakan kertas gambar pada kelas eksperimen.
c. Hasil belajar siswa dinilai pada kemampuan kognitif, afektif, dan
psikomotor siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka dapat
dirumuskan permasalahan:
“Bagaimana pengaruh strategi pembelajaran aktif Mind Maps terhadap hasil
belajar biologi siswa?”
D. Tujuan Penelitian
Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk :
“Mengetahui pengaruh strategi pembelajaran aktif Mind Maps terhadap hasil
belajar siswa”.
E. Manfaat Penelitian
Setelah perumusan masalah di atas diperoleh jawabannya, diharapkan
penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Secara umum, penelitian ini memberikan sumbangan kepada dunia
pendidikan dalam pengajaran Biologi terutama dalam hal penggunaan strategi
pembelajaran. Selain itu ketika guru mengetahui dan memahami kemampuan awal
siswa, maka guru dapat mengatur proses belajar di kelas dengan menggunakan
strategi yang tepat dalam menyampaikan materi.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa, dapat meningkatkan ketertarikan siswa terhadap mata pelajaran
Biologi dan terus termotivasi untuk mencapai kompetensi-kompetensi dasar
lainnya.
b. Bagi guru / peneliti, dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam
memilih strategi pembelajaran serta memperbaiki sistem pembelajaran yang
nantinya diterapkan dalam proses pembelajaran,
c. Bagi pembaca / peneliti lain, dapat mengetahui gambaran tentang strategi
pembelajaran yang efektif dan dapat pula digunakan sebagai acuan untuk
penelitian selanjutnya.
d. Bagi sekolah, dapat bermanfaat untuk menciptakan dan meningkatkan kualitas
proses pembelajaran yang dinamis dan inovatif di lingkungan sekolah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Hasil Belajar Biologi
Proses pembelajaran secara umum siswa mengalami interaksi dengan guru
dan dengan siswa lainnya, dengan berakhirnya proses belajar maka siswa akan
memperoleh suatu hasil belajar. Menurut Sumiati dan Asra (2008: 38) hasil
belajar merupakan perubahan perilaku akibat interaksi individu dengan
lingkungan. Biologi merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang
mempelajari tentang makhluk hidup dan lingkungannya. Pembelajaran biologi
lebih menekankan pada keterampilan proses dalam mendapatkan materi sehingga
siswa memperoleh pengalaman belajar secara langsung. Keadaan tersebut sesuai
dengan karakteristik pembelajaran sains. Materi diperoleh dari observasi maupun
eksperimen secara langsung sehingga mempelajari biologi tidak hanya cukup
dengan menghafal konsep materi yang ada tetapi juga dituntut untuk dapat
menemukan fakta dari konsep-konsep tersebut. Belajar biologi secara bermakna
baru akan dialami siswa apabila siswa telibat aktif secara intelektual, manual, dan
sosial dalam pembelajaran. Menurut Rustaman, dkk (2002: 91) menyatakan dalam
belajar sains siswa tidak hanya belajar produk saja, tetapi juga harus belajar aspek
proses, sikap, dan teknologi agar siswa dapat benar-benar memahami sains secara
utuh. Memahami sains dalam belajar biologi memungkinkan siswa mendapatkan
hasil belajar dari berbagai ranah. Nana Sudjana (1995: 2) mengemukakan bahwa
hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku yang
mencakup tiga ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomotoris, masing-masing
ranah adalah sebagai berikut:
a. Ranah Kognitif
Hasil belajar merupakan semua kemampuan yang dimiliki oleh siswa
setelah melakukan pembelajaran. Hasil belajar yang baik mengacu pada tiga ranah
yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Ranah kognitif berhubungan dengan
kemampuan berpikir. Pengumpulan data untuk ranah kognitif meliputi soal-soal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
yang mencangkup 6 jenjang kemampuan yaitu C1 (mengingat), C2 (mengerti), C3
(memakai), C4 (menganalisis), C5 (menilai), dan C6 (mencipta) (Martinis Yamin,
2005: 35-36).
b. Ranah Afektif
Ranah afektif berhubungan dengan kemampuan menerima, merespon,
menilai, mengorganisasi dan karakterisasi. Kemampuan menerima artinya mampu
menerima fenomena dan stimulus. Merespon dalam arti mampu menunjukan
perhatian secara aktif, melakukan, dan menanggapi sesuatu. Menilai dalam arti
menunjukan perilaku yang mengandung nilai dan berkomitmen terhadap nilai
tersebut. Mengorganisasi dalam arti menyusun nilai-nilai yang relevan kedalam
suatu sistem, menentukan hubungan antar nilai serta memilih nilai yang dominan.
Kemampuan memiliki karakter artinya suatu nilai telah menjadi karakternya
(Kunandar, 2007: 386).
Kategori perilaku dan kata kerja operasional yang mencakup aspek
afektif dapat dilihat dalam Tabel 1.
Tabel 1. Ranah Afektif
Variabel Konsep Aspek Indikator
Ranah afektifadalah ranah yangberkaitan dengansikap dan nilai(Sudijono.2008:54)
Characterization by avalue or valuecomplex (karakterisasidengan suatu nilaiatau kemplek nilai),yakni keterpaduansemua sistem nilaiyang telah dimilikiseseorang, yangmempengaruhi polakepribadiaan dantingkah lakunya(Sudijono, 2008: 56).
Karakter 1. Ketelitian
2. Tanggung jawab
3. Kedisiplinan
4. Kejujuran
Ketrampilansosial
5. Bekerja sama6.7. Menghargai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
Tabel 1 mengenai aspek-aspek afektif di atas dapat digunakan sebagai
pedoman dalam pembuatan lembar observasi untuk mengukur hasil belajar ranah
afektif siswa (Sudijono, 2008: 56).
Ranah Psikomotorik
Ranah psikomotor berkaitan dengan gerakan refleks, merupakan tindakan
yang ditunjukan tanpa belajar dalam menanggapi stimulus. Gerakan dasar,
merupakan pola gerakan yang diwarisi yang terbentuk berdasarkan campuran
gerakan refleks dengan gerakan yang lebih kompleks. Gerakan tanggap
(perceptual), merupakan penafsiran terhadap segala rangsangan yang membuat
seseorang mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Kegiatan fisik,
merupakan kegiatan yang memerlukan kekuatan otot, kekuatan mental, ketahanan,
kecerdasan, kegesitan, dan kekuatan suara. Komunikasi tidak berwacana,
merupakan komunikasi melalui gerakan tubuh. Gerakan tubuh ini merentang dari
ekspresi mimik muka sampai gerakan koreografi yang rumit (Yulaelawati,
2004:63-64).
Hirarki ranah psikomotor meliputi keterampilan (skill) atau kemampuan
bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Hasil belajar
psikomotor tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak
individu. Ketercapaian hasil belajar proses pada pembelajaran biologi lebih
diutamakan. Keterampilan proses sains perlu dikuasai siswa untuk mengungkap
konsep-konsep materi melalui pengamatan, percobaan, berdiskusi,
mengkomunikasikan hasil diskusi, serta bertanya (Sudijono, 2008: 57-59).
Kategori perilaku dan kata kerja operasional yang mencakup aspek
psikomotor tercantum dalam Tabel 2.
Tabel 2. Ranah Psikomotor
Variabel Konsep Aspek Indikator
Ranahpsikomotorberkaitandenganketerampilan(skill) atau
Gerakan refleks, merupakantindakan yang ditunjukantanpa belajar dalammenanggapi stimulus(Yulaelawati.2004:63)
Gerak refleks Mengamati
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
kemampuanbertindaksetelahseseorangmenerimapengalamanbelajartertentu.
Gerakan dasar, merupakanpola gerakan yang diwarisiyang terbentuk berdasarkancampuran gerakan refleksdengan gerakan yang lebihkompleks(Yulaelawati.2004:64)
Gerakan Dasar Mencatat
Gerakan tanggap(perceptual), merupakanpenafsiran terhadap segalarangsangan yang membuatseseorang mampumenyesuaikan diri terhadaplingkungannya. Hasilbelajarnya berupakewaspadaan dankecermatan(Yulaelawati.2004:64).
Gerakantanggap
MembandingkanMengajukanpertanyaanMendiskusikan
6. MenyimpulkanMenyusunmenghubungkan
Kegiatan fisik, merupakankegiatan yang memerlukankekuatan otot, kekuatanmental, ketahanan,kecerdasan, kegesitan, dankekuatan suara
Kegiatan fisik8. Mempresentasikan
Tabel 2 mengenai aspek-aspek afektif di atas dapat digunakan sebagai
pedoman dalam pembuatan lembar observasi untuk mengukur hasil belajar ranah
afektif siswa (Yulaelawati.2004:64),.
2. Strategi Pembelajaran Aktif Mind Maps
a. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif
Strategi pembelajaran merupakan rencana atau tindakan yang terdiri dari
beberapa rangkaian kegiatan termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan
berbagai sumber dan media (Sanjaya, 2007: 126). Pendapat lain dikemukakan
(Sudjana, 2005: 147) yang menyatakan bahwa strategi mengajar pada dasarnya
adalah tindakan nyata yang dilakukan guru untuk melaksanakan pengajaran
melalui cara tertentu yang lebih efektif dan efisien.
Cara-cara membawakan pengajaran itu merupakan pola dan urutan umum
perbuatan guru dan murid dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar. Pola dan
urutan umum perbuatan guru dan murid merupakan suatu kerangka umum
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
kegiatan belajar mengajar yang tersusun dalam suatu rangkaian bertahap menuju
tujuan yang ingin dicapai yakni keberhasilan proses pembelajaran dan hasil
belajar siswa.
b. Tujuan Strategi Pembelajaran Aktif
Penggunaan strategi dalam kegiatan pembelajaran sangat perlu karena
untuk mempermudah proses pembelajaran sehingga dapat mencapai hasil yang
optimal. Menurut (Maridi, 2008: 1) strategi pembelajaran merupakan hal
penting yang harus diperhatikan guru karena guru diharapkan mengenal berbagai
berbagai jenis strategi belajar mengajar agar terampil dalam memilih strategi
yang tepat untuk setiap proses pembelajaran. Wena (2009: 2) menambahkan
penggunaan strategi dalam kegiatan pembelajaran sangat diperlukan karena untuk
mempermudah proses pembelajaran sehingga dapat mencapai hasil yang optimal.
Guru harus dapat menyampaikan materi dengan strategi pembelajaran yang
bervariasi dan tentunya melibatkan peserta didik untuk terlibat aktif .
Hisyam Zaeni (2007: xvi) menegaskan tujuan dari melibatkan siswa
terlibat aktif adalah siswa dapat mempunyai jiwa kemandirian, menumbuhkan
daya kreatifitas sehingga mampu membuat inovasi-inovasi. Strategi pembelajaran
ini umum disebut dengan strategi pembelajaran aktif. Strategi pembelajaran aktif
adalah suatu strategi pembelajaran yang mengajak siswa aktif, siswa yang
mendominasi aktivitas pembelajaran. Siswa secara aktif menggunakan otak baik
untuk menemukan ide pokok, memecahkan permasalahan, atau mengaplikasikan
apa yang baru dipelajari kedalam satu persoalan kehidapan nyata.
Keunggulan dari strategi pembelajaran aktif adalah peserta didik turut
serta dalam semua proses pembelajaran, tidak hanya mental akan tetapi juga
melibatkan fisik. Menurut Açikgöz (2003) dalam Güneyli (2008) ”Active learning is a
learning process in which learners bears its responsibility, is given the opportunities to
make self regulation and take decission about the different aspects of that process and is
forced to use his mental skills during the learning by the agent of complicated
instructional works”. Pembelajaran aktif merupakan suatu proses pembelajaran
dimana siswa bertanggung jawab dan diberi kesempatan untuk mengatur diri
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
dalam mengambil keputusan dalam aspek yang berbeda dengan menggunakan
ketrampilan mental dalam pembelajaran.
c. Strategi Mind Maps
Strategi pembelajaran merupakan hal penting memuat berbagai alternatif
yang harus dipertimbangkan untuk dipilih dalam rangka perencanaan pengajaran.
Gulo (2002: 2) mengemukakan kegiatan guru dan murid dalam proses belajar-
mengajar terdiri atas macam-macam bentuk. Keseluruhan bentuk tersebut adalah
pola dan ururtan umum kegiatan guru dan murid. Seorang guru harus memikirkan
dan memilih strategi yang tepat sebelum merencanakan dan melaksanakan
pengajaran. Salah satu strategi pembelajaran yang diterapkan adalah strategi Mind
Maps. Mind Maps atau yang disebut peta pemikiran menurut Silberman (2007:
188) adalah cara kreatif bagi peserta didik secara individual untuk menghasikan
ide-ide, mencatat pelajaran, atau merencanakan penelitian baru. Pendapat lain dari
Buzan (2009: 6) bahwa Mind Maps merupakan cara paling mudah untuk
memasukkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi dari otak.
DePorter (2006: 153) menambahkan peta pikiran adalah teknik pemanfaatan
keseluruhan otak dengan menggunakan citra visual dan prasarana grafis lainnya
untuk membentuk kesan atau perhatian. Menurut Suryabrata (2004: 4) perhatian
adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu aktivitas belajar yang
dilakukan.
Mencatat merupakan kegiatan yang tidak bisa dipisahkan dari aktivitas
belajar. Buzan (2010: 6) berpendapat bahwa Mind Maps adalah cara mencatat
yang kreatif, efektif untuk menemukan peta pemikiran yang akan dipelajari. Mind
Maps selalu menggunakan warna, garis simbol, lambang, kata-kata, gambar serta
garis lengkung sehingga dapat menciptakan sesuatu yang menyenangkan untuk
dipandang, dibaca, direnungkan dan diingat.
d. Langkah-langkah Pembelajaran Mind Maps
Buzan (2010: 21-23) mengemukakan tujuh langkah cara dalam membuat
Mind Maps adalah sebagai berikut: 1) memulai dari bagian tengah permukaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
secarik kertas kosong yang diletakkan dalam posisi memanjang, 2) menggunakan
gambar atau foto untuk ide sentral sehingga tercipta kesan yang menarik dan
menyenangkan, 3) menggunakan warna pada seluruh Mind Maps sehingga
tampak menarik dan meningkatkan daya kreatif, 4) menghubungkan antar cabang
utama ke gambar sentral dan menghubungkan cabang-cabang tingkat kedua dan
ketiga pada tingkat pertama dan kedua, 5) membuat cabang-cabang dengan garis
melengkung, 6) menggunakan satu kata kunci tiap baris , dan 7) menggunakan
gambar di seluruh Mind Maps. Contoh Mind maps sebagai berikut :
Gambar 1. Contoh Mind maps
Sumber : Retno Hermawati (2009: 91)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
Gambar 2. Contoh Mind maps
Sumber : Retno Hermawati (2009: 2)
Sesuai uraian langkah pembuatan Mind Maps diatas Silberman (2007:
188-189) menjelaskan langkah – langkah strategi Mind Maps yaitu memilih topik
untuk peta pemikiran, mengkontruksikan Mind Maps sederhana menggunakan
warna dan gambar-gambar, persiapan dalam membuat, pembuatan Mind Maps
oleh siswa, dan mendiskusikannya. Mind Maps selain dapat dilakukan secara
individual juga bisa dilakukan secara berkelompok atau tim. Mind map yang
dilakukan secara berkelompok akan menambah kreatifitas, meningkatkan
kerjasama kelompok dan kegiatan pembelajaran semakin aktif. Pembuatan mind
map secara berkelompok akan memicu terjadinya curah pendapat (brain
storming) dari anggotanya sehingga setiap siswa dapat mengemukakan gagasan-
gagasannya.
e. Manfaat pembelajaran Mind Maps
Manfaat dari pembelajaran Mind maps menurut Anthony J. Mento (1999:
9) ” An unanticipated benefit of a well-developed mind map was that students were able
to give concise, clear descriptions of the key points of an article without notes or
apparent nervousness. It is important to note the use of icons and symbols in mind maps.
One explanation of why students are able to deliver confident presentations without
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
notes goes back to the inherent nature of mind mapping”. Manfaat dari pembelajaran
Mind maps adalah memberikan manfaat yang tak terduga bagi siswa dalam
melakukan presentasi. Peta pemikiran yang berkembang baik dengan
menggunakan ikon dan simbol akan memberikan ringkasan serta deskripsi yang
jelas dari titik-titik kunci dari sebuah materi sehingga dapat memberikan
kepercayaan diri bagi siswa dalam melakukan presentasi.
f. Keunggulan dan Kelemahan Strategi Mind Maps
Keunggulan dari strategi Mind Maps menurut Buzan (2010: 10) adalah
meningkatkan kreatifitas dalam pembelajaran, menghemat waktu dalam belajar,
dapat berkonsentrasi memecahkan masalah, mengatur dan menjernihkan pikiran,
meningkatkan daya ingat serta belajar menjadi lebih mudah, cepat dan efisien.
Dilihat dari beberapa keunggulan diatas, maka strategi Mind Maps sangat
diperlukan karena memiliki beberapa manfaat. Menurut Mohamad Naim (2009:
99) strategi pembelajaran Mind Maps memiliki manfaat sebagai berikut :
1) Mengaktifkan seluruh bagian otak
2) Membersihkan pikiran dari kekacauan mental
3) Memusatkan perhatian pada suatu subyek
4) Mengembangkan cara pengaturan pikiran secara terperinci sekaligus dapat
menunjukkan gambaran umum
5) Menunjukkan hubungan antar bagian informasi yang terpisah
6) Memberikan gambaran grafis tentang subyek
7) Mengelompokkan dan menata konsep serta membandingkan
8) Membuat pikiran tetap aktif dan membantu dalam memecahkan masalah
9) Membantu menanggapi dan menangkap pikiran dari segala arah.
Oscar Wilde (1993: 3) menambahkan keunggulan dari pembelajaran Mind
maps sebagai berikut :
1) Singkat tanpa memerlukan banyak kalimat
2) Tidak perlu membaca banyak kalimat cukup dengan mengembangkan kata
3) Memberikan fleksibilitas ketika mendapat pertanyaan akan bergerak langsung
ke pemetaan pikiran tanpa membuka-buka tumpukan buku.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
Sedangkan kelemahan dari strategi Mind Maps menurut Dhida Dwi
Kurniawati (2010: 38) adalah sebagai berikut :
1) Hanya siswa yang aktif terlibat
2) Tidak sepenuhnya murid belajar
3) Mind Maps siswa bervariasi sehingga guru akan kewalahan dalam memeriksa
Mind Maps siswa
4) Membutuhkan waktu yang lama serta kreatifitas yang tinggi bagi siswa dalam
membuat Mind Maps yang bagus rapi dan menarik perhatian.
5) Memerlukan kerjasama kelompok dalam pembuatan Mind Maps dengan peta
pemikiran yang luas.
B. Penelitian yang Relevan
Strategi pembelajaran aktif Mind Maps dipilih karena dinilai sangat efektif
dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan Mohammad Naim (2009). Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik
Peta Pikiran (Mind Mapping) memiliki manfaat yang baik untuk meningkatkan
potensi akademis (prestasi belajar) fisika maupun potensi kreatif yang terdapat
dalam diri siswa. Penelitian tentang penerapan Mind Maps juga dilakukan oleh
Dhida Dwi Kurniawati (2009). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan
metode Mind mapping dan keaktifan belajar dapat berpengaruh terhadap prestasi
belajar IPS. Retno Hermawati (2009) menyatakan penerapan metode peta
pikiran dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan keterampilan
menulis cerita pendek. Dari penelitian Tugiyati (2009) bahwa metode
pembelajaran Mind Mapping berhasil meningkatkan partisipasi belajar siswa
dan penguasaan materi IPS, hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya
aktivitas siswa. Harry Purnomo (2008) juga mendapatkan hasil penelitian bahwa
strategi pembelajaran Mind Mapping dapat lebih mudah menguasai materi
keseimbangan harga pasar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
C. Kerangka Berpikir
Tujuan dari pembelajaran adalah arah atau sasaran yang akan dituju oleh
proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang baik akan mempengaruhi hasil
yang diperoleh sehingga hal ini berdampak kualitas pembelajaran itu sendiri.
Kualitas pembelajaran akan meningkat seiring dengan meningkatnya hasil belajar
siswa yang sepenuhnya didukung oleh proses belajar yang berkualitas.
Kinerja guru dalam membelajarkan siswa merupakan salah satu faktor
eksternal yang dapat mempengaruhi proses belajar. Proses pembelajaran yang
baik memungkinkan untuk memperoleh hasil belajar yang baik pula. Kenyataan
yang ada kebanyakan kinerja guru dalam membelajarkan siswa masih kurang
berkualitas khususnya pada mata pelajaran biologi. Pembelajaran yang masih
bersifar teacher centered menyebabkan siswa kurang menyukai pelajaran biologi
karena dianggap sulit dipahami dan kurang menarik. Hal ini berakibat kurangnya
tanggung jawab siswa untuk belajar aktif dan kreatif dalam kelompok, siswa
menjadi bosan, siswa kurang memahami materi sehingga berpengaruh pada hasil
belajar yang kurang optimal.
Usaha dalam memperbaiki hasil belajar yang kurang optimal tersebut
diperlukan strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran diperlukan untuk
memperoleh tujuan yang diinginkan. Maka dari itu, perlu menerapkan strategi
pembelajaran aktif Mind Maps untuk memperbaiki rendahnya pemahaman siswa,
meningkatkan ketertarikan siswa untuk belajar aktif dan kreatif dalam kerjasama
dengan kelompok, hal ini potensi siswa akan berkembang sehingga hasil belajar
yang diperoleh meningkat.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat digambarkan kerangka pemikiran
seperti pada skema sebagai berikut :
\
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Keterangan:
X : Pembelajaran
X0 : Pembelajaran metode ceramah (kelompok kontrol)
X1 : Pembelajaran dengan strategi Mind Maps (kelompok eksperimen)
Y : Hasil belajar
X0Yk : Hasil belajar kognitif siswa kelompok kontrol
XoYa : Hasil belajar afektif siswa kelompok kontrol
XoYp : Hasil belajar psikomotorik siswa kelompok kontrol
X1Yk, : Hasil belajar kognitif siswa kelompok eksperimen
X1Ya, : Hasil belajar afektif siswa kelompok eksperimen
X1Yp, : Hasil belajar psikomotorik siswa kelompok eksperimen
D. Hipotesis
Berdasarkan uraian pada tinjauan pustaka dan kerangka berpikir serta
penelitian yang relevan, maka disusun hipotesis sebagai berikut :
H0: Tidak ada pengaruh strategi pembelajaran aktif Mind maps terhadap hasil
belajar siswa.
HA: Ada pengaruh strategi pembelajaran aktif Mind maps terhadap hasil belajar
siswa.
X
X0
X1
Y
Y
X0YA
X0YP
X1YP
X1YA
X1YK
Gambar 3. Skema Paradigma Pembelajaran
X0YK
Uji-t
Uji-t
Uji-t
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
17
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Karanganyar kelas XI IPA
semester I tahun pelajaran 2011/2012.
2. Waktu Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan secara bertahap. Adapun tahap-
tahap pelaksanaannya diperkirakan sebagai berikut:
a. Tahap Persiapan
Tahap persiapan, meliputi: permohonan pembimbing, survey sekolah
yang bersangkutan, pengajuan judul skripsi, pembuatan proposal, pembuatan
instrumen penelitian, dan perijinan penelitian yang dilaksanakan pada bulan Mei
2011 sampai Agustus 2011
b. Tahap Penelitian
Tahap penelitian, meliputi : Semua kegiatan yang dilaksanakan di tempat
penelitian yang meliputi uji coba instrumen penelitian, dan pengambilan data.
Dilaksanakan pada bulan September 2011 sampai Oktober 2011
c. Tahap Penyelesaian
Tahap penyelesaian, meliputi : analisa data dan penyusunan laporan.
Dilaksanakan bulan Oktober 2011 sampai Desember 2012
B. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi Penelitian
Riduwan (2009:10) menyatakan bahwa “Populasi adalah keseluruhan
dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian”.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA semester I SMA
Negeri 2 Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki ciri atau keadaan yang
mewakili seluruh populasi (Ridwan, 2009: 56; Slamet, 2006: 42). Sampel
merupakan unit analisis yang dipilih didalam berbagai unit pengambilan sampel,
dan sampel tersebut selanjutnya akan diteliti. Sampel dalam penelitian ini terdiri
dari dua kelas, yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. Try out dalam penelitian
ini adalah siswa kelas XI IPA 4 SMA Negeri 2 Karanganyar.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah
Cluster Random Sampling (penarikan sampel secara berumpun) yaitu dengan
mengambil sampel secara acak dalam kelompok-kelompok tertentu (Y.Slameto,
2006: 51). Dari 5 kelas pada kelas XI di SMA Negeri 2 Karanganyar diambil dua
kelas untuk dijadikan sampel yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.
C. Teknik Pengumpulan Data
1. Variabel Penelitian
Variabel adalah sesuatu yang menjadi sumber objek pengamatan dan
sebagai faktor yang berperan dalam peristiwa yang diteliti.
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas dan satu variabel terikat,
yaitu :
a. Variabel bebas
Variabel bebas merupakan variabel perlakuan yaitu variabel yang dipilih
untuk dicari pengaruhnya terhadap variabel terikat. Variabel bebas dalam
penelitian ini adalah strategi pembelajaran aktif Mind Maps.
b. Variabel terikat
Variabel terikat adalah variabel yang kehadirannya dipengaruhi oleh
variabel yang lain. Variabel dalam penelitian ini adalah hasil belajar biologi
siswa yang mencakup ranah afektif, kognitif, dan psikomotor.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
2. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini teknik yang digunakan untuk pengambilan data
adalah sebagai berikut:
a. Teknik Tes
Tes sebagai instrument pengumpulan data adalah serangkaian pertanyaan
atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan,
intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok. Teknik
tes digunakan untuk mengambil data hasil belajar siswa ranah kognitif. Tes
berbentuk tes obyektif yaitu bentuk pilihan ganda.
b. Teknik Non tes
1) Teknik Dokumentasi
Teknik dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan data, mengambil
catatan-catatan dan menelaah dokumen yang ada yang dimiliki kaitan dengan
obyek penelitian. Data yang dikumpulkan dengan teknik ini adalah data nilai
siswa ujian akhir semester mata pelajaran biologi.
2) Teknik pengamatan (observasi)
Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian
untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan. Objek penelitian yang
diamati adalah proses belajar mengajar di kelas yang mencakup cara mengajar
guru, kondisi kelas dan kegiatan siswa selama proses pembelajaran. Teknik
observasi ini digunakan untuk mengukur hasil belajar ranah afektif dan
psikomotor.
3. Teknik Penyusunan Instrumen
a. Pengukuran Hasil Belajar Ranah Kognitif
Pengukuran hasil belajar ranah kognitif menggunakan teknik tes dengan
langkah-langkah penyusunan tes sebagai berikut:
1) Pemilihan materi berdasarkan kurikulum dan Kompetensi Dasar.
2) Pembuatan indikator dan tujuan pembelajaran ranah kognitif.
3) Pembuatan alat ukur sesuai dengan indikator.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
4) Pembuatan kisi-kisi soal sesuai dengan indikator.
5) Soal-soal yang dibuat mencangkup empat tingkatan kemampuan yaitu C1
(mengingat), C2 (mengerti), C3 (memakai), C4 (menganalisis).
6) Penyusunan item soal.
7) Pengujian kesahihan item menggunakan uji validitas dengan rumus
koefisien Product moment dari Karl Pearson dan uji reliabilitas dengan
rumus Kuder Richardson (KR-20).
8) Pengujian tingkat kesukaran item soal obyektif dan uji daya pembeda item
soal.
9) Soal digunakan untuk posttest.
b. Pengukuran Ranah Afektif
Pengukuran ranah afektif menggunakan lembar observasi dengan
pernyataan tertutup. Penilaian dilakukan oleh tiga observer dengan melakukan
checklist (√). Ranah afektif menurut Sudijono (2008: 58) meliputi lima jenjang
kemampuan yaitu (1) receiving (penerimaan), (2) responding (menanggapi), (3)
valuing (menilai), (4) organization (mengorganisasi), dan (5) characterization by
a value or value complex (karakterisasi dengan suatu nilai atau kompleks nilai).
Penilaian ranah afektif hanya pada jenjang ke 5 yaitu karakterisasi nilai berupa
karakter dan keterampilan sosial yang dijabarkan dalam tiap indikator dan tujuan
pembelajaran ranah afektif. Uji kesahihan menggunakan triangulasi penyelidik
dengan memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnya untuk keperluan
pengecekan kembali derajat kepercayaan data dengan membandingkan hasil
pengamatan observer satu dengan yang lain.
c. Pengukuran Ranah Psikomotor
Pengukuran ranah psikomotor dengan menggunakan lembar observasi
dengan pernyataan tertutup. Observasi dilakukan dengan pengamatan langsung
terhadap keterampilan siswa saat proses belajar mengajar berlangsung. Penilaian
ranah psikomotorik meliputi penilaian keterampilan siswa pada saat proses belajar
mengajar berlangsung. Pengamatan dan penilaian dilakukan oleh tiga observer
dengan tanda cecklist (√).Menurut Ella Yulaelawati (2004: 59-63) ranah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
psikomotorik meliputi 5 aspek yaitu P1 (gerakan refleks), P2 (gerakan dasar), P3
(gerakan tanggapan), P4 (kegiatan fisik).
4. Analisis Instrumen
Penilaian ranah kognitif menggunakan bentuk tes obyektif. Instrumen
penilaian ranah afektif dan psikomotorik yang digunakan berupa lembar observasi
untuk penilaian yang dilakukan oleh guru. Sebelum digunakan untuk mengambil
data penelitian, instrumen tersebut diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui
kualitas soal. Kelayakan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini maka
dilakukan uji kelayakan yang diuji dengan statistik sebagai berikut:
a. Validitas
Validitas adalah kemampuan suatu alat ukur untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas
konstruk, isi dan item/butir soal. Validitas butir soal dan butir angket dihitung
dengan menggunakan rumus koefisien Product moment dari Karl Pearson sebagai
berikut:
Rxy =
}}{{ 2222 yyNxxN
yxxyN
Keterangan :
Rxy: koefisien korelasi antara x dan y
n : cacah subyek yang dikenai tes (instrumen)
X : skor untuk butir ke-i
Y : skor total (dari subyek uji coba)
Jika harga ruv < r tabel, maka korelasi tidak signifikan sehingga item
pertanyaan dikatakan tidak valid. Dan sebaliknya, jika ruv > r tabel maka item
petanyaan dinyatakan valid (Suharsimi Arikunto, 2002: 72). Hasil try out uji
validitas tes kognitif secara lengkap disajikan pada Tabel 3 dan selengkapnya
pada Lampiran 2.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
Tabel 3. Rangkuman Hasil Try Out Uji Validitas
Instrumen Penelitian Jumlah Item Keputusan Uji ValiditasValid Invalid
Kognitif 40 36 4
Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui bahwa hasil perhitungan uji validitas
soal kognitif menunjukkan item yang valid sebanyak 36 item dan item invalid
sebanyak 4 item.
Validitas lembar observasi untuk penilaian hasil belajar ranah psikomotor
dan afektif dilakukan dengan memanfaatkan pengamat atau penyelidik untuk
pengecekan kembali derajat kepercayaan data. Pemanfaatan pengamat lain
membantu mengurangi penyimpangan dalam pengumpulan data yaitu dengan
membandingkan hasil pengamatan tiga observer.
b. Reliabilitas
Reliabel artinya dapat dipercaya. Suatu tes dikatakan mempunyai taraf
reliabilitas yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap apabila
diteskan berulang-ulang. Reliabilitas instrumen diukur menggunakan rumus
Kuder Richason (KR-20) sebagai berikut:
2
2
11 1 S
pqS
n
nr
Keterangan:
r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan
n = banyaknya item
S = standar deviasi dari tes
p = proporsi siswa yang menjawab item dengan benar
q = proporsi siswa yang menjawab item dengan salah (1 – p)
∑pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q
∑St = Jumlah varians skor tiap-tiap itemSt = Varians total
Penilaian reliabilitas butir soal atau item dapat dilihat pada Tabel 4.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Tabel 4. Skala Penilaian Reliabilitas Butir Soal atau Item.
No Skala Keterangan12345
0,8 – 1,000,6 – 0,7990,4 – 0,5990,2 – 0,3990,00 – 0,199
Sangat Tinggi (ST)Tinggi (T)Cukup (C)Rendah (R)Sangat Rendah (SR)
(Suharsimi Arikunto, 2002 : 209-210)
Hasil try out uji reliabilitas soal tes kognitif secara lengkap disajikan
pada Tabel 5 dan selengkapnya pada Lampiran 2.
Tabel 5. Rangkuman Hasil Try Out Uji Reliabilitas.
Instrumen Penelitian Jumlah Item Kriteria Keputusan UjiReliabilitas
Kognitif 40 Tinggi 0,886
Berdasarkan Tabel 5 menunjukkan bahwa hasil uji reliabilitas tes kognitif
menggunakan rumus Kuder-Richardson (K-R 20) diperoleh r11 = 0,886 yang
berarti bahwa koefisien reliabilitas soal tes kognitif tinggi. Berdasarkan hasil uji
reliabilitas dapat diketahui bahwa instrumen penelitian reliabel atau memiliki
ketetapan tinggi untuk digunakan.
c. Indeks Kesukaran
Taraf kesukaran suatu item dapat diketahui dari banyaknya siswa yang
menjawab benar. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan juga
tidak terlalu sukar atau bisa dikatakan bahwa soal yang baik adalah soal dengan
kategori sedang. Untuk mengukur tingkat kesukaran tiap butir soal digunakan
rumus :
P =
Keterangan :
P = tingkat kesukaran item soal
B = jumlah siswa yang menjawab benar
Js = jumlah seluruh siswa yang mengikuti tes
Kriteria tingkat kesukaran soal dapat dilihat pada Tabel 6.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Tabel 6. Kriteria Tingkat Kesukaran
No Nilai p Keterangan123
0,00 ≤ p < 0,300,00 ≤ p < 0,300,00 ≤ p < 0,30
SukarSedangMudah
Hasil try out uji taraf kesukaran tes kognitif secara lengkap disajikan
pada Tabel 7 dan selengkapnya pada Lampiran 2.
Tabel 7. Rangkuman Hasil Try Out Uji Taraf Kesukaran.
Tabel 7 menunjukkan bahwa hasil uji taraf kesukaran diperoleh soal yang
mempunyai indeks kesukaran mudah sebanyak 15 soal, sedang 23 soal, dan sukar
sebanyak 2 soal.
d. Daya Pembeda Soal
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan
antara siswa yang pandai dengan yang berkemampuan kurang. Suatu soal yang
mempunyai daya pembeda tinggi mengisyaratkan bahwa soal tersebut dapat
membedakan siswa yang pandai dengan yang kurang pandai. Rumus yang
digunakan untuk menentukan daya pembeda adalah:
Keterangan :
J : Jumlah peserta tes
: banyaknya peserta kelompok atas
: banyaknya peserta kelompok bawah
Y : skor total (dari subyek uji coba)
BA: banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
BB: banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
: proporsi peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
Variabel Jumlah Soal KriteriaMudah Sedang Sukar
Soal Jaringan Hewan 40 15 23 2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
: proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
Tingkatan klasifikasi daya pembeda dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Tingkatan Klasifikasi Daya Pembeda.
No Nilai D Keterangan12345
0.0 – 0.200.20 – 0.400.40 – 0.700.70 – 1.00Negatif
jelek (poor)cukup (satisfactory)baik (good)baik sekali (excellent)butir soal dibuang
(Suharsimi Arikunto, 2002:218)
Hasil try out uji daya beda tes kognitif secara lengkap disajikan pada Tabel
9 dan selengkapnya pada Lampiran 2
Tabel 9. Rangkuman Hasil Try out Uji Daya Beda.
Variabel JumlahSoal
KriteriaNegatif Jelek Cukup Baik Baik
sekaliSoal Jaringan Hewan 40 - 4 27 9 -
Tabel 9 menunjukkan bahwa hasil uji daya beda diperoleh soal yang
mempunyai indeks deskriminasi baik sebanyak 9 soal, cukup sebanyak 27 soal,
dan jelek sebanyak 4 soal. Soal yang memiliki indeks diskrimitif jelek sebanyak 4
soal tidak dipakai (drop) dan 27 soal yang memiliki indeks diskrimitif cukup dan
baik dipakai.
D. Rancangan Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen semu (Quasi experimental
reseach). Penelitian tersebut dilakukan untuk mengetahui hubungan sebab akibat
dengan pemberian perlakuan-perlakuan tertentu pada kelompok eksperimen.
Perlakuan pada kelompok eksperimen dengan penambahan pengalaman belajar
dengan strategi pembelajaran aktif Mind Maps sesuai dengan rancangan rencana
pembelajaran. Kelompok kontrol diperlakukan metode ceramah disertai diskusi.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah Randomized Control Only Design.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Rancangan penelitian Randomized Control Only Design ini dapat
digambarkan pada tabel 10 berikut:
Group Treatment Post Test
Eksperimen Group (R) X T2
Control Group (R) - T2
Keterangan:
X : Perlakuan yang diberikan kepada kelompok eksperimen yaitu dengan
penggunaan strategi pembelajaran aktif Mind Maps
T2 : Tes akhir yang diberikan kepada kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol
(R) : Random assigment (pemilihan kelompok secara random)
E. Teknik Analisis Data
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis perbedaan
dua perlakuan dengan uji t (t test), dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Uji Kesetimbangan
Uji ini dilakukan pada saat kedua kelompok belum dikenai perlakuan
bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelompok tersebut seimbang. Secara
statistik, apakah terdapat perbedaan mean yang berarti dari dua sampel yang
independen. Uji yang digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok
tersebut seimbang digunakan uji-t. Sebelum uji-t dilakukan uji prasyarat yaitu uji
Anderson-Darling untuk uji normalitas dan uji Levene’s untuk uji homogenitas.
a. Uji Normalitas
Perhitungan uji normalitas sampel menggunakan uji Anderson-Darling pada
Minitab 16.
1) Hipotesis
H0 : µ1 = µ2 (sampel berasal dari populasi yang terdistribusi normal)
H1 : µ1 ≠ µ2 (sampel tidak berasal dari populasi yang terdistribusi normal)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
2) Taraf signifikan (α) = 0,05
3) Keputusan uji untuk nilai probabilitas (p-value) lebih besar dari nilai signifikasi
α = 0,05, H0 diterima
4) Keputusan uji untuk nilai probabiliti (p-value) lebih besar dari nilai signifikasi
α = 0,05, H0 diterima
Hasil perhitungan uji normalitas kemampuan awal dengan menggunakan
uji Anderson-Darling dapat dilihat pada Tabel 11 dan selengkapnya pada
Lampiran 4.
Tabel 11. Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kemampuan Awal
Kemampuan awal(kognitif, afektif,
psikomotor)
p-value Kriteria KeputusanH0Kelompok
kontrolKelompokeksperimen
0,620 0,395 p-value > 0,05 DiterimaBerdasarkan Tabel 11 diketahui bahwa kemampuan awal siswa pada
kelompok kontrol dan eksperimen memiliki p-value > 0,05 sehingga sampel
berasal dari populasi yang terdistribusi normal
b. Uji Homogenitas
Perhitungan uji homogenitas sampel menggunakan uji Levene’s pada Minitab
16.
1) Hipotesis
H0 : µ1 = µ2 (samua variasi homogen)
H1 : µ1 ≠ µ2 (tidak semua variasi homogen)
2) Taraf signifikan (α) = 0,05
3) Keputusan uji untuk nilai probabilitas (p-value) lebih besar dari nilai signifikasi
α = 0,05, H0 diterima
4) Kesimpulan:
a. Semua variasi sampel homogen jika H0 diterima.
b. Tidak semua variasi homogen jika H0 ditolak.
Hasil perhitungan uji homogenitas kemampuan awal dengan
menggunakan uji Levene’s dapat dilihat pada Tabel 12 dan selengkapnya pada
Lampiran 4.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
Tabel 12. Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Kemampuan Awal.
Kemampuan awal(kognitif, afektif,
psikomotor)
p-value Kriteria KeputusanH0Kelompok
controlKelompokeksperimen
0,960 0,873 p-value > 0,05 DiterimaBerdasarkan Tabel 12 diketahui bahwa kemampuan awal siswa pada
kelompok kontrol dan eksperimen memiliki p-value > 0,05 sehingga sampel
berasal dari populasi yang homogen.
c. Uji Kesetimbangan
Perhitungan uji kesetimbangan sampel menggunakan T-test pada Minitab 16.
1) Hipotesis
H0 : µ1 = µ2 (kedua kelompok memiliki kemampuan awal yang sama)
H1 : µ1 ≠ µ2 (kedua kelompok memiliki kemampuan awal yang tidak sama)
2) Taraf signifikan (α) = 0,05
3) Keputusan uji untuk nilai probabilitas (p-value) lebih besar dari nilai
signifikasi α = 0,05, H0 diterima.
4) Kesimpulan:
a. Kedua kelompok memiliki kemampuan awal yang sama jika H0 diterima.
b. Kedua kelompok memiliki kemampuan awal yang tidak sama jika H0
ditolak.
Hasil perhitungan uji kesetimbangan 2 sample t test dapat dilihat pada Tabel
13 dan selengkapnya pada Lampiran 4.
Tabel 13. Rangkuman Hasil Perhitungan Uji-t Kemampuan Awal
Kemampuan awal (kognitif,afektif, psikomotor)
p-value Kriteria KeputusanH0
0,703 p-value > 0,05 DiterimaBerdasarkan Tabel 13 diketahui bahwa kemampuan awal siswa pada
kelompok kontrol dan eksperimen memiliki p-value > 0,05 sehingga dapat
diartikan bahwa sampel yang berasal dari kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen memiliki kemampuan awal yang sama.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis pada penelitian menggunakan uji t dengan menggunakan
bantuan program Minitab 16.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data Hasil Belajar Biologi
a. Deskripsi Data Hasil Belajar Biologi Keseluruhan
Penelitian mendapatkan hasil belajar biologi ranah kognitif, afektif dan
psikomotor. Hasil perhitungan distribusi hasil belajar biologi siswa sesudah
penelitian dapat dilihat pada tabel berikut :
1) Deskripsi Data Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif
Tabel 14. Distribusi Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif Kelas Kontrol
Tabel 15. Distribusi Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif Kelas Eksperimen
No Interval NilaiBatas
BawahFrekuensi
1 55-61 54,5 52 62-67 61,5 43 68-73 67,5 94 74-79 73,5 75 80-85 79,5 56 86-91 85,5 5
Jumlah39
No Interval NilaiBatas
BawahFrekuensi
1 53-59 52,5 42 60-66 59,5 83 67-73 66,5 144 74-80 73,5 95 81-87 80,5 36 88-94 87,5 3
Jumlah41
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
Berdasarkan Tabel 14, tabel 15 di atas dapat diinterpretasikan sebagai
berikut:
a) Tabel 14 menunjukan 26 siswa nilainya kurang dari 75 (batas tuntas nilai
biologi SMA Negeri 2 Karanganyar), artinya lebih dari 25% siswa belum
mencapai ketuntasan.
b) Tabel 15 menunjukan 18 siswa nilainya kurang dari 75 (batas tuntas nilai
biologi SMA Negeri 2 Karanganyar), artinya lebih dari 25% siswa belum
mencapai ketuntasan.
2) Diskripsi Data Hasil Belajar Biologi Ranah Afektif
Tabel 16. Distribusi Hasil Belajar Biologi Ranah Afektif Kelas Kontrol
No Interval NilaiBatas
BawahFrekuensi
1 44-51 43,5 52 52-59 51,5 83 60-67 59,5 114 68-75 67,5 85 76-83 75,5 66 84-91 83,5 27 92-97 91,5 1
Jumlah 41
Tabel 17. Distribusi Hasil Belajar Biologi Ranah Afektif Kelas Eksperimen
No Interval NilaiBatas
BawahFrekuensi
1 50-56 49,5 72 57-62 56,5 43 63-69 52,5 54 70-75 69,5 55 76-82 75,5 56 83-89 82,5 87 90-96 89,5 5
Jumlah 39
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Pada Tabel 16 dan 17 di atas dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
a) Tabel 16 menunjukan 24 siswa nilainya kurang dari 75 (batas tuntas nilai
biologi SMA Negeri 2 Karanganyar), artinya lebih dari 25% siswa belum
mencapai ketuntasan.
b) Tabel 17 menunjukan 16 siswa nilainya kurang dari 75 (batas tuntas nilai
biologi SMA Negeri 2 Karanganyar), artinya lebih dari 25% siswa belum
mencapai ketuntasan.
3) Diskripsi Data Hasil Belajar Biologi Ranah Psikomotorik
Tabel 18. Distribusi Hasil Belajar Biologi Ranah Psikomotor Kelas Kontrol.
No Interval NilaiBatas
BawahFrekuensi
1 44-51 43,5 52 52-59 51,5 73 60-67 59,5 134 68-75 67,5 65 76-83 75,5 86 84-91 83,5 2
Jumlah 41
Tabel 19. Distribusi Hasil Belajar Biologi Ranah Psikomotor Kelas Eksperimen.
No Interval NilaiBatas
BawahFrekuensi
1 50-56 49,5 72 57-62 56,5 43 63-69 52,5 44 70-75 69,5 65 76-82 75,5 56 83-89 82,5 8
Jumlah 39
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
Berdasarkan Tabel 18 dan tabel 19 di atas dapat diinterpretasikan sebagai
berikut:
a) Tabel 18 menunjukan 25 siswa nilainya kurang dari 75 (batas tuntas nilai
biologi SMA Negeri 2 Karanganyar), artinya lebih dari 25% siswa belum
mencapai ketuntasan.
b) Tabel 19 menunjukan 15 siswa nilainya kurang dari 75 (batas tuntas nilai
biologi SMA Negeri 2 Karanganyar), artinya lebih dari 25% siswa belum
mencapai ketuntasan.
b. Hasil Belajar Biologi Ditinjau dari Strategi Pembelajaran
Data hasil penelitian berupa hasil belajar siswa yang mencakup ranah
kognitif, afektif, dan psikomotor. Ranah kognitif berupa penilaian produk atau
konten yaitu pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan, ranah psikomotor
merupakan penilaian pada proses pembelajaran yang berupa keterampilan, dan
ranah afektif berupa penilaian sikap. Data hasil belajar diperoleh dari dua kelas
yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas XI IPA 3 sebanyak 41 siswa
dengan menggunakan pembelajaran konvensional sebagai kelompok kontrol dan
kelas X IPA 2 sebanyak 39 siswa dengan strategi pembelajaran aktif Mind Maps.
Berikut adalah data penelitian hasil belajar biologi siswa:
1) Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif
Data penelitian hasil belajar biologi ranah kognitif pada kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3
dan terangkum pada Tabel 20 sebagai berikut:
Tabel 20. Deskripsi Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif Ditinjau dari StrategiPembelajaran.
Hasil StatistikKelompok Kontrol Kelompok Eksperimen
(Mind maps)Rata-rata 71,195 75,205Standar deviasi 9,786 10,722Variansi 95,761 114,957Minimum 53 55Maksimum 94 94Median 69 75N 41 39
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Tabel di atas menunjukan bahwa rata-rata nilai kognitif siswa pada
kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Standar deviasi
dan variansi pada kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol
artinya tingkat keragaman dan penyimpangan dari nilai rata-rata pada kelompok
eksperimen lebih besar. Rentang nilai maksimum pada kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen sama, sedangkan nilai minimum pada kelompok kontrol
lebih rendah dari pada kelompok eksperimen. Median atau nilai tengah pada
kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol.
2) Hasil Belajar Biologi Ranah Afektif
Data penelitian hasil belajar biologi ranah afektif pada kelompok kontrol
dan kelompok eksperimen selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3 dan
terangkum pada Tabel 21 di bawah ini:
Tabel 21. Deskripsi Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif Ditinjau dari StrategiPembelajaran.
Hasil StatistikKelompok Kontrol Kelompok Eksperimen
(Mind maps)Rata-rata 66,146 73,282Standar deviasi 12,275 14,286Variansi 150,678 24,103Minimum 44 50Maksimum 94 94Median 67 72N 41 39
Tabel di atas menunjukan bahwa rata-rata nilai afektif siswa pada
kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Standar deviasi
pada kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol, namun
variansi pada kelompok kontrol lebih tinggi dari pada kelompok eksperimen.
Rentang nilai minimum kelompok eksperimen lebih tinggi dari kelompok kontrol.
Sedangkan rentang maksimum antara kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen sama. Namun median atau nilai tengah pada kelompok eksperimen
lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
3) Hasil Belajar Biologi Ranah Psikomotor
Data penelitian hasil belajar biologi ranah psikomotor pada kelompok
kontrol kelas dan kelompok eksperimen selengkapnya dapat dilihat pada
Lampiran 3 dan terangkum pada Tabel 22 sebagai berikut:
Tabel 22. Deskripsi Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotor Ditinjau dari StrategiPembelajaran .
Hasil StatistikKelompok Kontrol Kelompok Eksperimen
(Mind maps)Rata-rata 66,28 73,487Standar deviasi 11,921 13,686Variansi 142,101 187,309Minimum 44 50Maksimum 89 94Median 67 72N 41 39
Tabel di atas menunjukan bahwa rata-rata nilai kognitif siswa pada kelompok
eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Standar deviasi pada
kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol, namun variansi
pada kelompok kontrol lebih tinggi dari pada kelompok eksperimen. Rentang nilai
minimum dan maksimum kelompok eksperimen lebih tinggi dari kelompok
kontrol. Namun median atau nilai tengah pada kelompok eksperimen lebih rendah
dibandingkan kelompok kontrol.
Berdasarkan data pada Tabel 20, Tabel 21, dan Tabel 20 dapat dibuat
diagram batang perbandingan hasil belajar biologi kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen seperti pada Gambar 4.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Gambar 4. Perbandingan Hasil Belajar Biologi Kelompok Kontrol dan KelompokEksperimen.
Gambar 4 menunjukan rata-rata hasil belajar siswa pada kelas
eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol baik dari aspek kognitif, afektif
maupun psikomotor. Keadaan tersebut menunjukan bahwa strategi pembelajaran
aktif Mind maps meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Uji Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui bahwa sampel berasal dari
populasi yang terdistribusi normal. Populasi yang terdistribusi normal merupakan
prasyarat dari uji hipotesis dengan t-test. Perhitungan uji normalitas pada
penelitian ini menggunakan uji Anderson-Darling pada minitab 16. Kriteria
pengujian pada uji ini yaitu data berasal dari populasi yang berdistribusi normal
jika nilai probabilitasnya (p-value) lebih besar dari nilai nyata α = 0,05. Hasil uji
normalitas hasil belajar ranah kognitif, afektif dan psikomotor secara lengkap
disajikan Lampiran 4 dan terangkum dalam Tabel 23.
Tabel 23. Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Biologi pada Kelompok Kontrol danKelompok Eksperimen.
HasilBelajar
P-valueKriteria
KeputusanUji H0
KelompokKontrol
KelompokEksperimen
Kognitif 0,539 0,696 p-value Diterima,
60.000
65.000
70.000
75.000
80.000
KELOMPOK KONTROLRATA
-RAT
A HA
SIL
BELA
JAR
STRATEGI PEMBELAJARAN
HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARISTRATEGI PEMBELAJARAN
71,195 66,146
36
Gambar 4. Perbandingan Hasil Belajar Biologi Kelompok Kontrol dan KelompokEksperimen.
Gambar 4 menunjukan rata-rata hasil belajar siswa pada kelas
eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol baik dari aspek kognitif, afektif
maupun psikomotor. Keadaan tersebut menunjukan bahwa strategi pembelajaran
aktif Mind maps meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Uji Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui bahwa sampel berasal dari
populasi yang terdistribusi normal. Populasi yang terdistribusi normal merupakan
prasyarat dari uji hipotesis dengan t-test. Perhitungan uji normalitas pada
penelitian ini menggunakan uji Anderson-Darling pada minitab 16. Kriteria
pengujian pada uji ini yaitu data berasal dari populasi yang berdistribusi normal
jika nilai probabilitasnya (p-value) lebih besar dari nilai nyata α = 0,05. Hasil uji
normalitas hasil belajar ranah kognitif, afektif dan psikomotor secara lengkap
disajikan Lampiran 4 dan terangkum dalam Tabel 23.
Tabel 23. Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Biologi pada Kelompok Kontrol danKelompok Eksperimen.
HasilBelajar
P-valueKriteria
KeputusanUji H0
KelompokKontrol
KelompokEksperimen
Kognitif 0,539 0,696 p-value Diterima,
KELOMPOK KONTROL KELOMPOKEKSPERIMENSTRATEGI PEMBELAJARAN
HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARISTRATEGI PEMBELAJARAN
KOGNITIF
AFEKTIF
PSIKOMOTOR
66,146
75,205
66,268
73,28273,487
36
Gambar 4. Perbandingan Hasil Belajar Biologi Kelompok Kontrol dan KelompokEksperimen.
Gambar 4 menunjukan rata-rata hasil belajar siswa pada kelas
eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol baik dari aspek kognitif, afektif
maupun psikomotor. Keadaan tersebut menunjukan bahwa strategi pembelajaran
aktif Mind maps meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Uji Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui bahwa sampel berasal dari
populasi yang terdistribusi normal. Populasi yang terdistribusi normal merupakan
prasyarat dari uji hipotesis dengan t-test. Perhitungan uji normalitas pada
penelitian ini menggunakan uji Anderson-Darling pada minitab 16. Kriteria
pengujian pada uji ini yaitu data berasal dari populasi yang berdistribusi normal
jika nilai probabilitasnya (p-value) lebih besar dari nilai nyata α = 0,05. Hasil uji
normalitas hasil belajar ranah kognitif, afektif dan psikomotor secara lengkap
disajikan Lampiran 4 dan terangkum dalam Tabel 23.
Tabel 23. Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Biologi pada Kelompok Kontrol danKelompok Eksperimen.
HasilBelajar
P-valueKriteria
KeputusanUji H0
KelompokKontrol
KelompokEksperimen
Kognitif 0,539 0,696 p-value Diterima,
HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARISTRATEGI PEMBELAJARAN
KOGNITIF
AFEKTIF
PSIKOMOTOR
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
>0,05 NormalAfektif 0,091 0,082 p-value
>0,05Diterima,Normal
Psikomotor 0,074 0,105 p-value>0,05
Diterima,Normal
Tabel 23 menunjukkan bahwa hasil uji Anderson-Darling nilai
probabilitas (p-value) lebih besar dari nilai signifikasi 0,05 sehingga keputusan
uji H0 diterima. Berdasar dari hasil uji tersebut dapat diinterpretasikan bahwa
semua sampel pada penelitian ini terdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui bahwa variansi-variansi
pada populasi sama atau homogen. Perhitungan uji homogenitas pada penelitian
ini menggunakan uji Levene’s. Kriteria pengujiannya adalah varians populasi baik
yang diteliti dinyatakan homogen jika nilai nyata probabilitasnya (p-value) lebih
besar dari nilai nyatasi α = 0,05. Hasil uji homogenitas hasil belajar ranah
kognitif, afektif dan psikomotor siswa secara lengkap disajikan pada Lampiran 4
(hal.110) dan terangkum pada Tabel 24.
Tabel 24. Hasil Uji Homogenitas Hasil Belajar Biologi dengan Variasi StrategiPembelajaran.
Uji Homogenitas P-value Kriteria Keputusan Uji H0
Nilai Kognitif 0,455 p-value > 0,05 Diterima, Homogen
Nilai Afektif 0,244 p-value > 0,05 Diterima, Homogen
Nilai Psikomotor 0,334 p-value > 0,05 Diterima, Homogen
Tabel 24 menunjukkan bahwa nilai probabilitas (p-value) untuk semua
variasi berdasarkan strategi pembelajaran lebih dari nilai signifikasi 0,05 sehingga
keputusan uji H0 diterima. Hal tersebut dapat diinterpretasikan bahwa kedua
sampel mempunyai variasi strategi pembelajaran yang homogen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
3. Hasil Uji Hipotesis
Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan t-test. Prasyarat t-test
yaitu uji normalitas dan homogenitas telah terpenuhi, yang berarti sampel
populasi harus terdistribusi normal dan memiliki variasi yang sama.
Kriteria yang digunakan dalam pengambilan keputusan hipotesis adalah
tingkat signifikasi (α) : 0,05 atau 5% dengan daerah kritisnya yaitu Ho ditolak jika
signifikasi probabilitas (p-value) < α (0,05). Hal ini berarti jika signifikasi
probabilitas (p-value) < 0,05 maka hipotesis nihil (Ho) ditolak dan sebaliknya jika
signifikasi probabilitas (p-value) > 0,05 maka hipotesis nihil diterima.
a. Uji Hipotesis
Hasil analisis pengaruh strategi pembelajaran aktif Mind maps terhadap
hasil belajar biologi berdasarkan hasil perhitungan pada Lampiran 5 dan disajikan
pada Tabel 24.
Tabel 24. Hasil Analisis Pengaruh Strategi Pembelajaran aktif Mind mapsTerhadap Hasil Belajar Biologi Siswa.
Ranah HasilBelajar
P-value Kriteria Keputusan Uji H0
Kognitif 0,084 P-value > 0,05Diterima,
Tidak Berbeda Nyata
Afektif 0,019 P-value < 0,05Ditolak,
Berbeda Nyata
Psikomotor 0.014 P-value < 0,05Ditolak,
Berbeda Nyata
Berdasarkan Tabel 24 di atas dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
1) Perhitungan pada ranah kognitif, HO diterima Ha ditolak artinya hasil
belajar ranah kognitif antara kelompok kontrol dengan pembelajaran
konvensional dan kelompok eksperimen dengan strategi pembelajaran aktif
Mind maps tidak berbeda nyata sehingga strategi pembelajaran aktif Mind
maps tidak berpengaruh terhadap hasil belajar biologi siswa pada ranah
kognitif.
2) Perhitungan pada ranah afektif dan psikomotor, HO ditolak Ha diterima
pada hasil belajar ranah psikomotor dan afektif antara kelompok kontrol
dengan pembelajaran konvensional dan kelompok eksperimen dengan strategi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
pembelajaran aktif Mind maps berbeda nyata sehingga strategi pembelajaran
aktif Mind maps berpengaruh terhadap hasil belajar biologi ranah psikomotor
dan afektif pada mata pelajaran biologi.
B. Pembahasan
1. Hasil Belajar Ranah Kognitif
Berdasarkan hasil t-test diperoleh (P-value) 0,084 > 0,05 menyatakan
tidak ada perbedaan yang signifikan antara rerata hasil belajar kognitif pada
kelompok kontrol dengan strategi pembelajaran konvensional dan kelompok
eksperimen dengan strategi Mind maps. Rataan hasil belajar kognitif kelompok
kontrol dengan strategi konvensional = 71,19 sedangkan kelompok eksperimen
dengan strategi Mind maps = 72,20. Walaupun rataan kelompok eksperimen lebih
tinggi daripada kelompok kontrol, namun perbedaan tersebut tidak signifikan.
Setelah dilakukan pengujian ternyata hasil belajar tersebut tidak ada perbedaaan.
Sehingga strategi konvensional dan strategi Mind maps memberikan pengaruh
yang sama terhadap hasil belajar ranah kognitif.
Berdasarkan hipotesis diatas dapat dijelaskan bahwa pengaruh strategi
Mind maps tidak memiliki peran berarti terhadap hasil belajar biologi siswa pada
ranah kognitif. Hal tersebut disebabkan karena siswa belum terbiasa dengan
strategi pembelajaran yang diterapkan dalam hal ini strategi pembelajaran aktif
Mind maps. Kebiasaan guru mengajar dengan metode ceramah disertai tanya
jawab membuat siswa lebih terbiasa membaca dan menghafal materi
dibandingkan dengan memahami dan menganalisa suatu permasalahan dalam
kegiatan diskusi, sehingga pengaruh strategi Mind maps tidak memiliki peran
yang berarti terhadap hasil belajar. Hal tersebut tidak sejalan dengan pernyataan
Mohammad Naim (2009) bahwa strategi pembelajaran aktif Mind maps dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa. Ternyata peningkatan hasil belajar dengan
strategi pembelajaran aktif Mind maps belum dapat terlaksana jika hanya
diterapkan dalam waktu yang singkat. Meskipun tidak terdapat perbedaan yang
nyata antara hasil belajar kognitif pada kelas kontrol dengan kelas eksperimen
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
tetapi jika dilihat dari nilai rata-rata kelas menunjukan bahwa hasil belajar
kognitif pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol.
Hasil uji yang menyatakan tidak adanya beda yang nyata antara kelas
kontrol dengan kelas eksperimen disebabkan karena siswa lebih terpusat
membuat Mind maps dengan mengkreasikan warna-warna, simbol dan gambar
dari pada memahami peta pemikiran materi. Hal tersebut sesuai dengan Dhida
Dwi Kurniawati (2009) yang menyatakan bahwa kelemahan strategi Mind maps
adalah siswa tidak sepenuhnya belajar.
Mohammad Naim (2009) menyatakan bahwa strategi pembelajaran aktif
Mind maps meningkatkan prestasi belajar siswa. Namun pernyataan tersebut
berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan di SMA Negeri 2 Karanganyar.
Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan
antara hasil belajar ranah kognitif siswa kelas kontrol dengan siswa kelas
eksperimen. Hal tersebut dapat disebabkan karena tidak dapat mengontrol semua
variabel yang ada. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini hanya faktor
eksternal saja yaitu penggunaan strategi pembelajaran aktif Mind maps.
Sedangkan hasil belajar tidak hanya dipengaruhi oleh penggunaan strategi
pembelajaran saja tetapi juga faktor lain seperti kondisi fisik, bakat, minat,
motivasi, suasana belajar, ekonomi keluarga, waktu, serta sarana prasarana.
Faktor-faktor tersebut mungkin memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap
hasil belajar dibandingkan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru.
Tempat mengajar saat penelitian dilakukan di ruang laboratorium biologi.
Sebelum digunakan sebagai tempat mengajar, ruang laboratorium digunakan
untuk praktikum difusi osmosis, sehingga menimbulkan bau tidak enak serta
ruang yang kotor. Selain itu, kondisi ruang laboratorium juga panas sehingga
menyebabkan suasana kelas menjadi tidak kondusif. Saat kegiatan belajar
mengajar dilakukan di ruang laboratorium biologi, siswa kesulitan untuk
melakukan diskusi karena kondisi ruangan yang kurang kondusif dan tempat
duduk yang terbatas. Hal tersebut sesuai dengan Martinis Yamin (2008) bahwa
lingkungan belajar yang meliputi suasana belajar dan kondisi siswa yang belajar
dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Suasana belajar berkaitan dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
kegairahan dan kegembiraan dalam belajar. Adanya kegairahan dan kegembiraan
belajar pada diri siswa akan memaksimalkan belajar. Dalam hal ini kegairahan
dan kegembiraan pada diri siswa berkurang karena kelelahan fisik. Letak ruang
kelas yang jauh dari laboratorium menyebabkan siswa kelelahan sehingga gairah
dan semangat belajar menjadi berkurang. Siswa juga tidak merasa nyaman berada
di kelas karena kondisi kelas yang kurang kondusif.
2. Hasil Belajar Ranah Afektif
Uji t-test pada hasil belajar siswa ranah afektif diperoleh (P-value) 0,019 <
0,05 menyatakan ada perbedaan yang signifikan antara rerata hasil belajar afektif
pada kelompok kontrol dengan strategi pembelajaran konvensional dan kelompok
eksperimen dengan strategi Mind maps. Rataan hasil belajar afektif kelompok
kontrol dengan strategi konvensional = 66,14 sedangkan kelompok eksperimen
dengan strategi Mind maps = 73,28, menunjukan ada beda nyata antara kelas
kontrol dengan kelas eksperimen. Hasil belajar ranah afektif pada kelas
eksperimen dengan strategi pembelajaran aktif Mind maps menunjukan hasil yang
lebih baik. Hal tersebut dapat dilihat dari sikap dan rata-rata kedua kelas tersebut.
Berdasarkan hasil pengamatan dari tiga observer menunjukan bahwa hasil belajar
ranah afektif siswa pada kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Hal
tersebut dapat dilihat dari sikap siswa yang mencakup ketelitian dalam
mengamati, mengerjakan tugas, tanggung jawab baik secara individu maupun
dengan pasangannya, kedisiplinan, kejujuran, kerjasama dengan kelompok serta
sikap menghargai guru dan temannya serta mengikuti pelajaran dengan baik. Hal
tersebut sesuai dengan Cynthia Trevinno (2005) bahwa Mind maps dapat
membuat siswa lebih nyaman dalam belajar sehingga dapat mendorong partisipasi
siswa untuk belajar. Hal tersebut juga sesuai dengan Tugiyati (2009) bahwa
dengan strategi pembelajaran aktif Mind maps partisipasi siswa untuk belajar
meningkat.
Pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif Mind
maps, ternyata mampu mengubah perilaku dan sikap siswa. Perubahan sikap pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
siswa antara lain siswa dapat berperan aktif dalam kegiatan kelompok, munculnya
keberanian siswa dalam mengeluarkan pendapat, ide gagasan dan kreatifitas.
Siswa pada kelas eksperimen lebih memiliki tanggung jawab daripada
siswa pada kelas kontrol, karena pada strategi pembelajaran aktif Mind maps
siswa memiliki dua tanggung jawab yaitu tanggung jawab secara individu dan
tanggung jawab dalam kelompoknya.
Hasil penelitian menunjukan bahwa kelas dengan strategi pembelajaran
aktif Mind maps memiliki kerja sama yang lebih baik daripada siswa kelas
kontrol. Kegiatan diskusi berjalan baik karena adanya kerjasama yang baik
dengan anggota kelompok. Siswa dapat saling bertukar pikiran baik dengan
anggota kelompoknya maupun dengan siswa lain. Kerjasama yang terjalin juga
membimbing siswa untuk saling menghargai temannya. Hal tersebut sesuai
dengan Dhida Dwi Kurniawati (2009) bahwa strategi pembelajaran aktif Mind
maps dapat meningkatkan keaktifan siswa karena adanya kerjasama yang baik
antar siswa.
3. Hasil Belajar Ranah Psikomotor
Berdasarkan hasil t-test diperoleh (P-value) 0,014 < 0,05 menyatakan ada
perbedaan yang signifikan antara rerata hasil belajar psikomotorik pada kelompok
kontrol dengan strategi pembelajaran konvensional dan kelompok eksperimen
dengan strategi Mind maps. Rataan hasil belajar psikomotorik kelompok kontrol
dengan strategi konvensional = 66,28 sedangkan kelompok eksperimen dengan
strategi Mind maps = 73,487. Hasil rataan menunjukkan terdapat perbedan nyata
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil belajar ranah psikomotorik pada
kelas eksperimen dengan strategi pembelajaran aktif Mind maps menunjukan hasil
yang lebih baik. Berdasarkan data observasi dari tiga observer menunjukan siswa
kelas eksperimen lebih teliti dalam mengamati, mencatat, berdiskusi, terampil
mengeluarkan gagasan dan kreatifitas, mengajukan pertanyaan dan menyimpulkan
materi pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari siswa terampil dalam mengamati
preparat menggunakan mikroskop. Siswa juga terampil dalam diskusi dan
presentasi, selain itu dapat dilihat dari siswa terampil dalam membuat Mind maps
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
yang indah. Proses pembelajaran kelas eksperimen dengan strategi pembelajaran
aktif Mind maps siswa tidak hanya mendengarkan penjelasan guru sehingga
ketrampilan siswa lebih baik.
Strategi pembelajaran aktif Mind maps pada kelas eksperimen juga
memberikan kemudahan bagi siswa untuk lebih mudah dalam memahami dan
mengingat materi yang diberikan oleh guru. Siswa juga dapat belajar untuk
bertukar pikiran dengan temannya saat proses diskusi dan saling melengkapi satu
sama lain. Siswa juga lebih bisa menghargai orang lain dengan menerima
pendapat teman dan memperhatikan saat siswa lain mempresentasikan hasil
diskusi, kemudian mereka memberi tanggapan berupa masukan atau pertanyaan.
Pembelajaran tersebut dapat menambah kepercayaan diri siswa dalam
mengemukakan pendapatnya kepada orang lain. Hal ini sejalan dengan Anthony J.
Mento et al, (1999) bahwa dengan menggunakan Mind maps dapat memberikan
kepercayaan diri dalam presentasi, sehingga siswa dapat terampil dalam
melakukan presentasi yang lebih jelas.
Hasil belajar ranah psikomotor berkenaan dengan keterampilan atau
kemampuan bertindak setelah siswa menerima pengalaman belajar tertentu. Hasil
belajar ini sebenarnya tahap lanjutan dari hasil belajar afektif. Bukti keberhasilan
siswa selain hasil belajar adalah perubahan perilaku siswa. Hal tersebut dapat
dilihat dari perubahan perilaku siswa setelah menerima pelajaran dimana ia
mampu mengingat dan memahami dapat memunculkan ide-ide kreatif bagi siswa.
.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian mengenai strategi pembelajaran aktif Mind
maps terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPA SMA Negeri 2 Karanganyar dapat
disimpulkan sebagai berikut: Strategi pembelajaran aktif Mind maps memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar ranah afektif dan ranah
psikomotor tetapi tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil
belajar ranah kognitif siswa kelas XI IPA SMA Negeri 2 Karanganyar.
B. IMPLIKASI
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
memberi pembelajaran biologi yaitu dengan menerapkan strategi pembelajaran
yang mengaktifkan siswa sehingga mampu mengoptimalkan hasil belajar ranah
kognitif, afektif dan psikomotor.
C. SARAN
1. Penggunaan strategi pembelajaran aktif Mind maps dalam meningkatkan hasil
belajar kognitif perlu untuk lebih dicermati.
2. Guru mata pelajaran biologi dapat menerapkan strategi pembelajaran aktif
Mind maps untuk meningkatkan hasil belajar afektif dan psikomotor siswa.