Upload
trandat
View
242
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PROSEDUR IMPOR BARANG BAHAN BAKU
GLUCOSE SYRUP YANG DILAKUKAN OLEH
PT. JASCO LOGISTICS SEMARANG
(STUDI KASUS PT. TAINESIA)
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan persyaratan guna
Mencapai gelar Ahli Madya pada program D-III Bisnis Internasional Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta
OLEH :
RIZAL BIMA ADI PAHLEVI
NIM : F3108067
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
ABSTRAKSI
PROSEDUR IMPOR BARANG BAHAN BAKU
GLUCOSE SYRUP YANG DILAKUKAN OLEH
PT. JASCO LOGISTICS SEMARANG
(STUDI KASUS PT. TAINESIA)
RIZAL BIMA ADI PAHLEVI
F3108067
Penulisan Tugas Akhir ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang
lebih mendalam dan pemahaman mengenai prosedur impor barang bahan baku
glucose syrup yang dilakukan oleh PT. Jasco Logistics Semarang (Studi Kasus
PT. Tainesia Jaya).
Penelitian ini menggunakan metode analisis Diskriptif, yakni data-data
yang ada di uraikan atau dijelaskan secara verbal. Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh langsung
dari kegiatan observasi dan wawancara langsung pada staf atau karyawan bagian
Impor EMKL/freight forwarding PT. Jasco Logistics Semarang. Sedangkan data
sekunder diperoleh dari buku ataupun sumber bacaan lain yang berkaitan dengan
pokok pembahasan yang diambil.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa prosedur impor
barang bahan baku glucose syrup yang dilakukan oleh PT. Jasco Logistics
Semarang yaitu prosedur Impor glukosa termasuk kategori bahan bahan pangan
yang beresiko tinggi untuk diselewengkan oleh karena itu dokumen-dokumennya
harus sesuai dengan keterangan dan jenis barang, sehingga Impor glukosa tersebut
harus melalui pemeriksaan fisik oleh Bea Cukai di jalur merah. Impor glukosa
yang melewati Jalur Merah wajib dilengkapi dokumen diantaranya, Surat Kuasa
Impor, Invoice (dibedakan menjadi 3 macam : Proforma Invoice, Commercial
Invoice, Consular Invoice), Packing List, Pemberitahuan Impor Barang (PIB),
Deliveri Order, Job Order, Surat Setoran Pabean Cukai dan Pajak (SSPCP), Bill
of Lading (B/L), Surat Badan POM RI, Surat Keterangan Jalan. Sementara
dokumen yang digunakan sebagai pelengkap adalah SPJM dan SPPB, agar barang
bisa dapat dikeluarkan, dan dikirim ketangan Importir.
Saran yang dapat penulis berikan antara lain untuk meningkatkan sarana
dan prasarana pada perusahaan, mengikuti pelatihan prosedur impor sehingga
dapat meraih kinerja perusahaan yang optimal.
Kata kunci : Prosedur Impor Glukosa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
ABSTRACTION
PROCEDURE FOR IMPORT OF RAW
MATERIAL GOODSGLUCOSE SYRUP
MADE BY PT. JASCO LOGISTICS SEMARANG
(CASE STUDY PT. TAINESIA JAYA)
RIZAL BIMA ADI PAHLEVI
F3108067
This final assignments is Aiming to obtain a deeper understanding of
procedures and imports of raw material glucose syrup made by PT. Jasco
Logistics Semarang (Case Study PT. Tainesia Jaya).
This research uses descriptive analytical method, the existing data is
described or explained verbally. The data used in this study are primary and
secondary data. Primary data obtained directly from observations and interviews
on staff or employee of the Import EMKL / freight forwarding PT. Jasco Logistics
Semarang. While the secondary data obtained from reading books or other sources
related to the subject taken.
Based on this research can be concluded that the procedure of import of
raw material goods glucose syrup made by PT. Jasco Logistics Semarang is the
import procedure of glucose belong to the category of food ingredients at high
risk for distorted and therefore the documents should be in accordance with the
description and the type of goods, so imports of glucose must pass through a
physical inspection by Customs at the red line. Imports of glucose that passes
through the Red Line of which must be completed documents, Surat Kuasa
Impor, Invoice (divided into 3 kinds: Proforma Invoice, Commercial Invoice,
Consular Invoice), Packing List, Pemberitahuan Impor Barang (PIB), delivery
Order, Job Order, Surat Setoran Pabean Cukai dan Pajak (SSPCP), Bill of
Lading (B / L), POM RI Letter, Surat Keterangan Jalan. While the documents
used as a complement is SPJM and SPPB, so that goods can be issued, and
delivered unto the hands of the importer.
Writers give advice which may, among others, to improve facilities and
infrastructure at the company, following the import procedure training so it can
achieve optimal business performance.
Key words: Glucose Import Procedures
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
MOTTO
Tak ada yang tau kita akan jadi apa, masa depan adalah sebuah impian, tapi
impian itu bisa membangunkan diri dari tidur dan timangan orang tua.
Jiwa yang keras dapat luluh dengan kasih sayang.
(Rizal Bima Adi Pahlevi)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
PERSEMBAHAN
Penulis persembahkan Tugas Akhir ini kepada :
1. Alloh SWT yang telah memberikan karunia Nya kepada ku hingga bisa
menyelesaikan tugas akhir ini.
2. Bapak, Ibu, Kakak dan teman-temanku yang memberikan dorongan serta
doa agar terselesaikan tugas akhir ini.
3. “ Intan Pandini “, trimakasih tlah buat hari-hariku indah dan penuh warna.
4. Rhiky “ Corroo” Ardiansyah yang selalu menyemangati ku.
5. T-junction yang selalu tertawa dan kompak.
6. Bapak Ibu dosen.
7. Almamaterku
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang
memberikan rahmat dan petunjuk-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan
penulisan Tugas Akhir dengan tema “Prosedur Impor Barang Bahan Baku
Glucose Syrup Pada PT. Jasco Logistics Semarang (Studi Kasus PT. Tainesia
Jaya) “. Laporan ini disusun sebagai persyaratan dalam pembuatan Tugas Akhir
yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa DIII dan memenuhi syarat guna
memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) bidang Bisnis Internasional.
Pada kesempatan kali ini penyusun ingin menyampaikan terima kasih kepada :
1. Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. Harimurti,Msi selaku Ketua Program Studi Diploma III Bisnis
Internasional Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Mulyadi, SE., selaku pembimbing yang telah memberikan pengarahan hingga
tersusunnya Tugas Akhir ini.
4. Seluruh staf dan karyawan Program Diploma III Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
5. Bapak Rustamadji, SE., selaku Direktur PT. Jasco Logistics Semarang yang
telah mengizinkan penulis untuk praktek magang kerja selama dua bulan,
serta atas pemberian arahan dan saran kepada penulis.
6. Pak Candra, Bu Atik, Mbak Yuli, Pak Sholikhin, Pak Sindhu, Mas Billy, Pak
Didik, Mas Taufik, Mas idzan, Pak Parjo, dan seluruh Staf PT. Jasco
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
Logistics Semarang yang telah memberikan arahan dan saran kepada penulis
selama melakukan kegiatan magang kerja.
7. Ibu ma Bapakku yang selalu membimbing untuk menjadi yang terbaik.
8. Mbakyu ku Sho’ima yang selalu mendorong untuk segera menyelesaikan
tugas akhir ini.
9. Cinta ku Intan Pandini Ilung Ilik ku yang slalu membuat aku tersenyum dan
melihan ke depan dengan penuh semangat.
10. T-Junction yang selalu membuat tertawa.
11. Rhiky Ardiyansyah Yudistira slalu membantuku dalam penulisan tugas akhir
ini.
12. Teman-teman Bisnis Internasional 2008.
13. Serta semua pihak yang belum bisa saya sebutkan satu persatu yang slalu
memberikan dukungan dalam menyelesaikan tugas akhir ini, terima kasih
banyak.
Penulis menyadaribahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat penyusun
harapkan demi penyempurnaan laporan magang ini. Akhirnya semoga Tugas
Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Amin.
Surakarta, Juni ____
Penulis
Rizal Bima Adi Pahlevi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
ABSTRAKSI ................................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv
MOTTO ........................................................................................................... v
PERSEMBAHAN ............................................................................................ vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Perumusan Masalah .............................................................................. 4
C. Tujan penelitian .................................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 5
E. Metode Penelitian ................................................................................. 6
BAB II. LANDASAN TEORI ......................................................................... 8
A. Pengertian Impor .................................................................................. 8
B. Ketentuan-Ketentuan Umum Impor ..................................................... 9
C. Izin Impor ............................................................................................. 10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
D. Jalur Pengeluaran Barang Impor............................................................ 11
E. Pengertian EMKL ................................................................................ 14
F. Ruang Lingkup EMKL ......................................................................... 14
G. Pengertian Glucose Syrup (Sirup Glukosa) ......................................... 15
BAB III. DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......... 16
A. Deskripsi Objek Penelitian ................................................................... 16
B. Pembahasan .......................................................................................... 26
BAB IV PENUTUP ......................................................................................... 42
A. Kesimpulan ........................................................................................... 42
B. Saran ..................................................................................................... 43
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
III.1 STRUKTUR ORGANISASI PT. JASCO LOGISTICS
SEMARANG ................................................................................................. 19
III.2 Alur Impor Barang PT. Jasco Logistics
Semarang ............................................................................................... 32
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
TABEL III.1 Jam Kerja PT. Jasco Logistics
Semarang…………………………. 25
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Persetujuan Pengeluaran Barang (SPPB)
2. Surat Persetujuan Pengeluaran Barang (Lembar Lanjutan)
3. Surat Pemberitahuan Jalur Merah (SPJM)
4. Surat Keterangan B.POM RI
5. Formulir on-line B.POM I
6. Formulir on-line B.POM II
7. Packing List
8. Commercial Invoice
9. Bil of Lading (B/L)
10. Pemberitahuan Impor barang (PIB)
11. Delivery Order (DO)
12. Certificate Of Analysis (COA)
13. Material safety Data Sheet
14. Inpection Certificate Of Weight
15. Sanitary Certificate
16. Pytosanitary Certificate
17. COO Form-E (ACFTA)
18. COO
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perdagangan Internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh
penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan
bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antar perorangan (individu
dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau
pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain.
Perdagangan internasional terjadi bila pihak-pihak yang betempat
tinggal di negara yang berlainan telah melakukan hubungan perdagangan,
misalnya jual-beli. Suatu proses “jual” barang ke luar negeri disebut ekspor.
Impor kebalikan dari proses ekspor, impor merupakan proses “beli” barang
dari luar negeri. Dalam perdagangan internasional pihak penjual disebut
eksportir, sedangkan pihak pembali disebut importir. Untuk lebih jelasnya,
ekspor dapat diartikan sebagai perdagangan dengan cara mengeluarkan
barang dari dalam keluar wilayah pabean Indonesia dengan memenuhi
ketentuan yang berlaku (Roselyne Hutabarat, 1996:306).
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan suatu
negara dengan negara lain atas dasar saling percaya dan saling
menguntungkan. Perdagangan internasional tidak hanya dilakukan oleh
negara maju saja, namun juga negara berkembang. Perdagangan internasional
ini dilakukan melalui kegiatan ekspor - impor.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Perdagangan internasioanal merupakan bagian dari bisnis
internasional. Dalam ilmu ekonomi perdagangan internasional sering kali
dikaitkan dengan kegiatan ekspor-impor, valuta asing, serta neraca
perdagangan, dan neraca pembayaran, dalam kaitannya dengan pemasaran
internasional, maka dasar ekonomi perdagangan dengan negara lain dan
karenanya memberikan pemahaman bagi pemasaran internasional mengenai
kebijakan perdagangan luar negeri suatu negara, perdagangan internasional
pada umumnya merupakan langkah pertama bagi suatu perusahaan untuk
memasuki area Internasional (Fandy Tjiptono, 1995:134)
Dalam pengertian seperti diatas, menyimpulkan bahwa perdagangan
internasional adalah suatu kegiatan perdagangan yang melibatkan lebih dari
satu pihak perseorangan, perusahaan, maupun suatu Negara dengan membeli
atau menjual barang dari suatu Negara maupun mendatangkan barang dari
luar negri.
Manfaat adanya perdagangan internasional yaitu,dapat memacu
transaksi antar negara yang menghasilkan devisa yang sangat bermanfaat bagi
pertumbuhan ekonomi suatu negara. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
meliputi industri kecil menengah serta industri besar di suatu negara
tersebut,yang notabene dapat membuka lapangan pekerjaan suatu negara
tersebut. Dan secara tidak langsung perdagangan internasional dapat
mensejahterakan rakyat serta mengurangi angka pengangguran dan
kriminalitas.
Memasuki era globalisasi, Kemajuan teknologi dan komunikasi sangat
berpengaruh dalam Perdagangan Internasional. Misalnya, dalam bidang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
industri banyak bahan baku industri yang belum terdapat dalam negeri,
sehingga para pebisnis lebih memilih mendatangkan barang dari luar negeri.
Contoh kasus diatas seperti yang terjadi pada PT. Tainesia Jaya, PT.
Tainesia Jaya adalah perusahaan Industri tepung tapioca, yang salah satu
bahan bakunya Glucose Syrup, yaitu bahan baku untuk membuat madu.
Bahan baku tersebut belum ada di negara kita, karena sekarang ini produsen
madu sudah sulit mendapatkan madu murni. Para produsen madu mulai
melirik madu buatan sebagai pengganti madu murni. Maka dari itu PT.
Tainesia mendatangkan bahan baku Glucose Syrup dari China untuk
memenuhi kebutuhan bahan industrinya.
Glucose Syrup adalah jenis bahan baku pangan, hal tersebut terhubung
dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (B.POM), dalam kaitanya bahan
baku tersebut harus melalui pengujian laboratorium oleh Badan POM RI.
B.POM memeriksa kandungan kimia serta menguji keamanan penggunaanya.
Proses pengeluaran barang impor bahan baku Glucose Syrup melalui
Jalur Merah, proses pengeluaran barang tersebut tidak dapat langsung bisa
keluar, harus melalui proses pemeriksaan barang oleh Bea Cukai. Barang
tersebut belum dapat langsung dikeluarkan dari daerah pabean sebelum
melalui proses pemeriksaan di depo pemeriksaan barang dan menerima
SPPB. Berasarkan uraian-uraian diatas, maka penulis mengambil tema “
Prosedur Impor Barang Bahan Baku Glucose Syrup Pada PT. Jasco Logistics
Semarang ”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
B. Perumusan Masalah
Untuk memudahkan pembahasan masalah dan pemahaman maka
penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana Prosedur Impor bahan baku glucose syrup yang dilakukan PT.
JASCO LOGISTICS ?
2. Dokumen-dokumen apa saja yang digunakan PT. JASCO LOGISTICS
dalam proses impor bahan baku tersebut ?
3. Apakah hambatan-hambatan atau kendala yang dihadapi PT. JASCO
LOGISTICS dalam Proses Impor bahan baku tersebut ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Mengetahui Prosedur Impor bahan baku glucose syrup yang dilakukan
oleh PT. JASCO LOGISTICS SEMARANG.
2. Mengetahui dokumen-dokumen digunakan PT. JASCO LOGISTICS
SEMARANG dalam proses Impor bahan baku tersebut.
3. Mengetahui hambatan-hambatan atau kendala yang dihadapi PT. JASCO
LOGISTICS dalam Proses imporn bahan baku tersebut.
D. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini mempunyai manfaat yaitu :
1. Bagi Perusahaan dan Instansi
Bisa menjadi suatu masukan serta pembelajaran mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan prosedur impor bahan baku glucose syrup dari China,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
sehingga proses impor tersebut bisa terlaksana dengan baik serta terjalin
hubungan yang baik dengan instansi-instansi yang berkaitan dengan
proses impor tersebut.
2. Bagi Mahasiswa dan Pembaca Lainnya
Memberikan Tambahan referensi khususnya mahasiswa jurusan Bisnis
Internasional untuk mengetahui prosedur Impor bahan baku glucose
syrup dari China sebagai sumber pengetahuan di bidang impor.
3. Bagi Dunia Usaha
Menambah pemahaman bagi pelaku dunia usaha tentang proses Impor
barang pada umumnya, dan Impor bahan baku glukosa sirup atau bahan
baku sejenis pada umumnya.
E. Metode Penelitian
Tugas akhir ini ditulis dengan metode Analisis Diskriptif, yakni data-
data yang ada di uraikan atau dijelaskan secara verbal untuk mencapai tujuan
penulisan tugas akhir ini.
Dalam pelaksanaan penelitian ini melalui langkah-langkah
pelaksanaan dan prosedur pelaksanaan sebagai berikut :
1. Jenis dan Alat Pengumpulan Data
a. Jenis data yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini
adalah
1) Data Primer
Data yang diperoleh langsung dari sumber yang ada. Data ini
diperoleh dengan cara observasi dan wawancara langsung pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
staf atau karyawan bagian ekspor PT. JASCO LOGISTIC.
Tentang prosedur document, system promosi dan saluran
distribusi barang yang digunakan dan melakukan praktek
langsung dalam pembuatan dokumen PIB, BL, COO, packing
list, invoice, CEPT, SSPCP, Bukti Penerimaan Negara, DO,
Surat Kuasa, SIUP, TDP, NPWP, API, SPR, dll.
2) Data Sekunder
Data untuk mendukung data primer yang diperoleh dari sumber
lain yang berkaitan dengan penelitian. Data ini penulis peroleh
dari buku maupun sumber bacaan lain. Sebagai contoh adalah
referensi tentang prosedur document, serta pengertian-
pengertian dalam proses impor. Untuk lebih mendalam landasan
teori, penulis juga mengambil beberapa situs web site sebagai
bahan referensi.
b. Metode Pengumpulan Data
1. Wawancara
Mengumpulkan data dengan mengadakan tanya jawab secara
langsung yang dilakukan pada saat penelitian di lapangan serta
pada saat istirahat pada jam kerja, dengan mempersiaapkan
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan studi kasus yang
telah diteliti. Wawancara dilakukan kepada pegawai PT. Jasco
Logistics.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
2. Studi Pustaka
Merupakan tehnik pengumpulan data dengan cara mempelajari
buku atau referensi yang terkait dengan masalah yang diteliti.
Serta informasi tambahan yang didapat dari buku Amir MS,
Roselyne Hutabarat, PPEI, dan lain sebagainya.
3. Observasi Lapangan
Pengumpulan data secara langsung keperusahaan PT. JASCO
LOGISTICS yang dilakukan selama dua bulan dimulai sejak
bulan Februari sampai Maret. Dalam hal ini penulis mengadakan
pengamatan langsung pada bagian ekspor-impor PT. JASCO
LOGISTICS. Serta penulis langsung terjun di lapangan, dengan
melihat dan mempraktekkan proses impor dari mulai pengisian
form dokumen-dokumen Impor, membayar pajak dan beban-
beban lain, sampai proses pengeluaran barang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Impor
“Impor adalah perdagangan dengan cara memasukkan barang dari luar
negeri ke dalam wilayah pabean Indonesia dengan memenuhi ketentuan yang
berlaku(Roselyne Hutabarat, 1992:403) “
Impor adalah membeli barang dari luar negeri ke dalam peredaran Republik
Indonesia dan barang yang dibeli tersebut harus dilaporkan kepada Direktorat
Jendral Bea dan Cukai Departemen Keuangan. ( Hamdani, 2003: 2)”
“Impor adalah melakukan pembelian komoditi yang lebih berdaya guna dari
Negara yang lain, dengan bersedia membayar harganya dalam valuta asing pula.
(Amir M.S, 2005:139) “
“Daerah pabean adalah Wilayah Republik Indonesia yang didalamnya
berlaku perundang-undangan pabean, meliputi ; darat, perairan, lapisan udara di
atasnya, tempat-tempat tertentu di Zona Ekonomi Eksklusif, dan landas kontinen
Undang-undang Nomor 18 tahun 2000 tentang Kepabeanan (Pasal1 angka 1). “
Dari pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa impor adalah
kegiatan memasukkan barang ke dalam wilayah Negara yang melewati daerah
pabean Indonesia. Konsekuensi dari kegiatan tersebut yaitu bahwa arus masuk
barang tersebut harus melalui daerah suatu Negara agar impor tersebut dapat
dianggap sebagai impor yang sah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Jika tidak melalui prosedur yang ada, maka impor tersebut dapat
digolongkan sebagai kegiatan penyelundupan.
Barang yang dimasukkan ke dalam daerah pabean ini disebut sebagai barang
impor dan terkena bea masuk. Barang-barang impor harus melewati pemeriksaan
barang, baik pemeriksaan terhadap fisik barang maupun pemeriksaan terhadap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
dokumen-dokumen yang menyertai barang-barang tersebut. Pelanggaran yang sering
terjadi di pabean adalah kesalahan menentukan tarif untuk suatu jenis barang yang
disebabkan oleh laporan yang tidak benar (Pasal 1 angka 1 kep. DJBC No. KEP-
07/BC/2003) . Tentang petunjuk pelaksanan Tata laksana Kepabeanan di bidang
impor.
B. Ketentuan-ketentuan Umum Impor
Dalam rangka mengantisipasi dampak globalisasi dan liberalisasi
perdagangan internasional yang berkembang pesat saat ini, serta keterlindungan
kepentingan pembangunan ekonomi nasional dari pengaruh negatif pasar global,
peningkatan tarif hidup produsen sekaligus guna mendorong terciptanya kondisi
perdagangan dan pasar dalam negeri yang sehat dan iklim usaha yang kondusif maka
pemerintah melalui Departemen Perdagangan menerbitkan Peraturan Menteri
Perdagangan Nomor 54/M-DAG/PER/10/2009 tanggal 9 Oktober 2009 tentang
Ketentuan Umum di
di bidang Impor yang di dalamnya meliputi:
1) Impor hanya dapat dilakukan oleh perusahaan yang telah memiliki API, API
merupakan kode-kode yang menerangkan pihak-pihak tertentu telah sah bertidak
sebagai Importir.
2) Barang Impor harus dalam keadaan baru. Barang Impor boleh merupakan barang
tidak baru selama berdasarkan Peraturan Perundang-undangan; Kewenangan
Menteri dan atau Usulan atau pertimbangan teknis dari instansi pemerintah
lainnya.
3) Pengecualian
Pemasukan barang-barang tersebut tidak dianggap sebagai impor jika :
a) Barang Pindahan, Barang Impor Sementara, Barang Kiriman, Barang contoh
Tidak Diperdagangkan, Hadiah, Barang Perwakilan Negara Asing dan Barang
Untuk Badan Internasional/Pejabatnya Bertugas di Indonesia;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
b) Kapal Pesiar dan Kapal ikan, atau Ditetapkan Lain Oleh Menteri
Perdagangan;
c) Barang Tertentu yang ditetapkan oleh Menteri Perdagangan.
Misalnya, pakaian dan barang-barang perhiasan milik penumpang; barang-
barang untuk dipakai sendiri kecuali lemari es, TV dsb.; barang-barang yang
dikirim untuk keperluan perwakilan suatu negara; barang-barang untuk
ekspedisi(penelitian ilmiah) dan eksibisi(pameran), pembungkus(peti kemas),
uang dan surat-surat berharga.
C. Izin Impor
Izin impor adalah persyaratan yang harus dipenuhi oleh seorang importir.
Dalam rangka meningkatkan peranan, kemampuan serta kepastian berusaha
perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan impor, maka impor hanya dapat
dilakukan oleh perusahaan yang mempunyai izin impor yaitu yang telah memiliki
angka pengenal impor dengan tujuan untuk mempermudah pendataan, monitoring
dan pengawasan yang bergerak di bidang impor.
1. Angka Pengenal Impor (API)
Angka Pengenal Impor adalah tanda pengenal sebagai importir yang
harus dimilikisetiap perusahaan yang melakukan prdagangan impor. Namun,
importir tertentu dapat melakukan impor tanpa memiliki API, jika Impor tidak
dilakukan terus-menerus dan tidak dimaksudkan untuk diperdagangkan atau
dipindahtangankan, Barang yang diimpor adalah untuk keperluan lain yang
berupa alat penunjang kelancaran produksi atau alat pembangunan infrastruktur,
Impor Tanpa API wajib memperoleh Persetujuan Impor yang ditandatangani oleh
Direktur Impor Kementerian Perdagangan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
API terdiri dari 4 (empat) jenis:
a. API Umum (API-U)
Diberiakan kepada perusahaan dagang pemilik API-U untuk dapat
mengimpor barang, tujuannya untuk diperdagangkan dan jenis barang yang
dapat di impor tersebut tidak diatur tata niaganya, barang tersebut misalnya,
Furniture, Kendaraan bermotor, Makanan, dan lain sebagainya yang
termasuk dalam barang untuk diperdagangkan.
b. API Produsen (API-P)
Diberikan kepada perusahaan industri yang mengimpor barang modal dan
bahan baku atau penolong untuk keperluan proses produksinya sendiri, atau
barang lainya sepanjang digunakan. Barang tersebut misalnya: bahan baku
produksi, mesin-mesin produksi kain, dan lain sebagainya.
c. API Terbatas (API-T)
Diberikan kepada perusahaan modal/PMA(Penanaman Modal Asing
)/PMDN(Penanaman Modal Dalam Negeri) untuk mengimpor barang
keperluan proses produksi sendiri yang mendapatkan fasilitas dari BKPM
(Badan Koordinasi Penanaman Modal).
BKPM adalah lembaga Pemerintah yang menjadi koordinator
kebijakan penanaman modal, baik koordinas antar instansi pemerintah,
pemerintah dengan Bank Indonesia, serta pemerintah dengan pemerintah
daerah maupun pemerintah daerah dengan pemerintah daerah.
d. API Kontraktor (API-K)
Diberikan kepada perusahaan untuk mengimpor barang keperluan yang
dimiliki oleh setiap kontraktor kontrak kerjasama yang melakukan impor.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
D. Jalur Pengeluaran Barang Impor
Tindakan penetapan jalur merupakan bagian tidak terpisahkan dari kegiatan
penelitian administrasi. Penetapan jalur pengeluaran barang impor didasarkan atas
profil Importir, yang dibuat oleh bagian pencegahan dan atau profil komoditi yang
disusun berdasarkan perkembangan importasi jenis-jenis barang yang banyak
dilakukan pelanggaran, penetapan jalur terbagi atas ;
1) Jalur Merah
Apabila barang impor terkena jalur merah maka dilakukan pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan dokumen terhadap barang impor tersebut. Pemeriksaan fisik yaitu
kegiatan yang dilakukan oleh pejabat pemeriksa bea dan cukai untuk mengetahui
apakah barang impor yang diberitahukan sesuai dengan PIB.
Pemeriksaan fisik dilakukan kepada:
a) Importir baru
b) Importir yang termasuk dalam kategori beresiko tinggi
c) Barang impor sementara
d) Obat-obatan
e) Barang reimpor
f) Terkena pemeriksaan acak
g) Barang impor tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah
h) Barang impor yang termasuk dalam komoditi resiko tinggi atau berasal
dari negara yang beresiko tinggi
2) Jalur Hijau
Barang impor yang masuk dalam jalur hijau hanya dikenakan pemeriksaan
dokumen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
3) Jalur Kuning
Jalur Kuning adalah mekanisme pelayanan dan pengawasan pengeluaran barang
impor dengan tidak dilakukan pemeriksaan fisik tetapi dilakukan penelitian
dokumen sebelum penerbitan SPPB.
4) Jalur Prioritas (MITA)
Apabila barang impor ditetapkan masuk dalam jalur prioritas maka tidak
dilakukan pemeriksaan fisik barang ataupun pemeriksaan dokumen. Hal ini dapat
terjadi karena importir telah memperoleh kepercayaan penuh dari Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai.
a. Jalur MITA Prioritas yaitu mekanisme pelayanan dan pengawasan
pengeluaran barang impor oleh Importir Jalur Prioritas dengan langsung
diterbitkan SPPB tanpa dilakukan pemeriksaan fisik dan penelitian dokumen
b. Jalur MITA Non Prioritas yaitu mekanisme pelayanan dan pengawasan
pengeluaran barang impor oleh importir dengan langsung diterbitkan SPPB
tanpa dilakukan pemeriksaan fisik dan penelitian dokumen. Jalur ini
diperuntukkan bagi importir yang memenuhi persyaratan dan ditetapkan
sebagai Mitra Utama (nonprioritas) dengan keputusan Kepala Kantor Pabean
atas nama Direktur Jenderal, untuk selanjutnya disebut MITA Non Prioritas
kecuali dalam hal :
1. Impor komoditi berisiko tinggi
2. Impor sementara
3. Re-impor
4. barang impor dengan penangguhan pembayaran Bea Masuk, barang impor
tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah, diterbitkan SPPB setelah
selesainya penelitian dokumen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
E. Pengertian EMKL
Menurut Banu Santoso (1998:75), Ekspedisi Muatan Kapal Laut merupakan
perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pengurusan dokumen barang
ekspor/impor/lokal khusus untuk muatan kapal laut termasuk pekerjaan pengeluaran
barang dari gudang pelabuhan ke gudang pemilik barang dan sebaliknya pemasukan
barang dari gudang pemilik ke gudang pelabuhan atas perintah pemilik barang.
Sesuai INPRES No. 4 tahun 1985, eksportir atau pemilik barang boleh mengurus
atau mengerjakan sendiri dokumen-dokumen ekspor atau impor tetapi pada
umumnya eksportir atau importir lebih memilih menggunakan jasa EMKL dengan
memberi surat kuasa. Dengan demikian eksportir atau importir tidak perlu repot-
repot mengurus dokumen-dokumen yang menyertai barang dalam proses pengiriman
barang tersebut.
F. Ruang Lingkup EMKL
Ruang Lingkup EMKL haya terbatas pada jasa Muatan Kapal Laut saja.
EMKL hanya bergerak dalam pengurusan dokumen yaitu dengan pengisian PIB
serta melengkapi dokumen yang diperlukan dalam proses Impor. Setelah dokumen
sudah siap, EMKL juga mempersiapkan transportasi guna mengangkut barang
tersebut sampai di tangan Importir. EMKL juga mengurus segala pembayaran
Bea/pajak, serta pembayaran penyelesaian antara lain sewa penumpukan kontainer,
uang dermaga, LO(Lift ON/Lift Out), Empty Countainer(kontainer kosong)
danpembayaran yang lain yang berkaitan dalam proses pengeluaran barang. EMKL
juga mengurus jalur impor yang ditetapkan oleh pihak bea Cukai.
EMKL berbeda dengan Freight Forwarding karena EMKL hanya khusus
menyediakan jasa melalui Transportasi laut saja, sedangkan Freight Forwarding bisa
melalui darat, laut, dan udara serta melakukan pengurusan dokumen-dokumen yang
diperlukan terkait dengan pengiriman barang tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
G. Glucose Syrup( Sirup Glukosa)
Glucose Syrup atau disebut juga Sirup glukosa yaitu bahan cair sejenis gula
monosakarida digunakan dalam industri makanan dan farmasi. Bentuk glucose syrup
byasanya seperti sirop bening dan sangat kental sekali. Bahan ini biasa ditambahkan
pada pembuatan permen, jelly atau caramel. Terbuat dari gula murni, atau bisa
dibuat dari sari pati tapioka. Sirup glukosa berfungsi untuk memberi rasa manis dan
tekstur yang bagus pada makanan. Sirup glukosa bisa didapat di toko bahan kue
dalam bentuk kemasan botol. Glucose biasanya ditambahkan pada bahan kue,
permen dan semua yang berasa manis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
BAB III
DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Objek Penelitian
1. Sejarah Berdirinya PT. JASCO LOGISTICS Semarang
Pada tahun 1999 di jerman berdiri sebuah perusahaan yang
bergerak dibidang jasa forwarding dan keagenan dalam hal proses
pengiriman barang keluar negeri dan impor barang dengan nama Alois
Nunner Int’l yang merupakan cabang dari Alois Nunner Spedition GMBH
inni sejak berdirinya perusahaan ini telah mempunyai banyak cabang (
Branches ) hamper disemua Negara Asia dan eropa.
Perusahaan ini pada dasarnya bergerak dalam jasa pengiriman
barang ekspor dan impor ( Bersifat Keagenan ) dengan tujuan atau misi :
memberikan kemudahaan bagi para eksportir maupun importer dalam
pengurusan barang untuk di ekspor keluar negeri dan sebaliknya.
Seperti yang kita ketahui bahwa dlam pengurusan ekspor impor
barang banyak sekali aturan – aturan atau prosedur – prosedur yang harus
dilalui para eksportir maupun importer, sehingga menyebabkan para
pengusaha kesulitan untuk mengurusnya. Disinilah fungsi dari perusahaan
ini untuk memberikan pelayanan jasa dalam pengiriman barang baik
ekspor maupun impor supaya mempermudah bagi para eksportir maupun
importer dalam pengiriman barang untuk kelangsungan usahanya.
Seiring dengan perkembangan waktu, Indonesia merupakan salah
satu Negara yang berpotensi dalam dunia usaha dan banyak investor
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
menanamkan modalnya di Indonesia, begitu pula sebaliknya pemerintah
Indonesia bertekad untuk membangun kembali sektor usaha yang
berpotensi untuk di ekspor duna meningkatkan pertumbuhan
perekonomian secara makro.
Sejak tahun 1999 Aweca Nunner Int’l juga telah melakukan
ekspansi bisnis ke semarang berkolaborasi dengan perusahaan logistics
yang bernama PT. Artha Wahana Yasa Sakti yang merupakan salah satu
perusahaan logistics yang secara penuh dimiliki PT. Agis Tbk. Perusahaan
tersebut menangani distribusi dan custom clearance untuk PT. Satelindo,
Siemens ATM, Tupper Ware dan Amway. Setelah semua kinerja
perusahaan berjalan dengan baik, pada tahun 2000 PT. Artha Wahana
Yasa Sakti dan Aweca Nunner Int’l jerman mengembangkan jaringan
usaha bersama dengan mendirikan sebuah join venture yang diberi nama
PT. Agis Aweca Asia yang berkedudukan di Jakarta yang usahanya
banyak menangani distribusi produk – produk furniture Indonesia ke
sebagian besar dealer – dealer furniture besar di eropa. Pada tahun 2002,
PT. Agis Aweca Asia melakukan joint venture dengan PT. Dhana Persada
manunggal dan mendirikan sebuah perusahaan di semarang dengan nama
PT. Agis Aweca Semarang Yang beralamat di Jl. Lingkar Tanjung Emas
A.3 Semarang.
Pada awalnya kegiatan usaha PT. Agis Aweca Semarang hanya
membuka jasa freight forwarding saja. Seiring dengan perkembangan
pasar dagang yang semakin pesat, maka PT. Agis Aweca Semarang pada
tahun 2004 membuka jasa EMKL ( Ekspedisi Muatan kapal Laut ). Pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
tahun ini juga PT. Agis Aweca Semarang berpindah alamat ke Ruko
Perkantoran Mutiara Jl. Marina no 5 semarang.
Berhubung perusahaan tersebut berjalan pada usaha Jasa freight
forwarding sudah cukup lama dari tahun 2002, dari nama PT. JCL yang
sekarang menjadi PT. Jasco Logistics, memiliki keyakinan untuk bisa dan
yakin dalam menangani tentang transaksi ataupun prosedur dan dokumen-
dokumen impor barang, karena sudah lama berpengalaman dibidangnya.
2. Struktur Organisasi Perusahaan
Bentuk organisasi yang ada pada PT. Jasco Logistics semarang
adalah bentuk organisasi fungsional staff, yaitu untuk setiap bagian
memiliki bagian dan wewenang masing – masing dengan garis koordinasi
namun tetap di bawah control dan pengawasan manager utama.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Gambar III.1
STRUKTUR ORGANISASI
PT. JASCO LOGISTICS SEMARANG
TAHUN 2010
Sumber : PT. Jasco Logistics Semarang
3. Tugas dan Wewenang Masing – masing
Tugas dan tanggung jawab secara deskripsi kerja dari masing –
masing departemen atau bagian perlu dijabarkan guna mendapatkan
penjelasan dan pemahaman dalam pelaksanaan kerja suatu perusahaan.
DIREKTUR
MARKETING
DIVISION
FORWARDING DIVISION ACCOUNTING
DIVISION
CSO MARKETING
STAFF
FINANCE &
DISBURSMENT
ACCOUNTING
EMKL DIVISION Doc. STAFF EXPORT TRAFFIC Doc. STAFF
IMPOR
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
1. DIREKTUR
Adalah seorang yang bertanggung jawab atas semua kegiatan yang
dilakukan oleh PT. Jasco Logistics Semarang serta mengambil
keputusan dan kebijakan yang berhubungan dengan proses kegiatan
yang ada di perusahaan.
2. TRAFFIC (Lalu Lintas Ekspedisi )
Bertugas membuat jadwal yang saling berhubungan antara jadwal
kapal satu dengan kapal yang lainya supaya tidak terjadi selang waktu
yang cukup lama sesuai dengan tujuan barang ekspor. Membuat
penjadwalan pengambilan barang shipper dan pengangkutan barang
dari dank e pelabuhan, mengontrol beban muatan di pelabuhan agar
tidak terjadi Over Weight dan Roller Over Container ( pindah atau ganti
kapal ).
3. FORWARDING
Merupakan salah satu bagian dari perusahaan yang menangani
ekspor dan impor barang dan bagian ini merupakan inti perusahaan
yang bergerak dalam bidang jasa pengiriman ekspor impor, dalam
departemen ini terdapat beberapa divisi antara lain :
a. Staff Dokumen Ekspor
Bertugas membuat laporan pada pihak pelabuhan atau bea
cukai (Custom) bahwa aka nada pengiriman barang melalui
pelabuhan bersangkutan serta tujuan dan spesifikasi barang yang
tercantum dalam blangko pemberitahuan ekspor barang, serta
bertugas mengumpulkan berkas dari semua dokumen – dokumen
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
ekspor baik dari pihak shipper maupun shipping line kemudian
menerbitkan konosemen berupa surat bongkar muatan ( Bill of
Lading ) untuk diberikan kepada shipper maupun agent penerima di
luar negeri guna pengeluaran barang dipelabuhan tujuan.
b. Staff Dokumen Impor
Bertugas membuat laporan kepada pihak pelabuhan atau Bea
Cukai ( Custom ) bahwa akan dilakukan pengeluaran barang dari
terminal penimbangan sementara melalui pelabuhan bersangkutan
dengan mendisi ketentuan – ketentuan yang dibebankan kepada
importer mengenai pajak Bea masuk dan prosedur pengeluaran
barang sesuai spesifikasi barang yang telah tercantum dalam blangko
pemberitahuan impor barang.
c. Divisi EMKL ( Ekspedisi Muatan Kapal Laut )
Mendapatkan kuasa secara tertulis dari pemilik untuk
mengurus barangnya. Membantu pemilik barang dalam
membukukan muatan pada agen pelayarann, mengurus dokumen
dengan bea cukai dari instansi terkait lainya dan membawa barang
dari gudang pemilik barang ke gudang di dalam pelabuhan, serta
ruang lingkup kerjanya adalah mengambil container kosong di depo
penumpukn kontainer untuk dibawa ke tempat eksportir, dilakukan
pemuatan barang ke dalam kontainer, dan membawa kembali
kontainer yang sudah isi ke pelabuhan muat. Dimana jasa yang harus
dibayarkan oleh EMKL di perum pelabuhan meliputi : Lift of full /
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
empty, lift on full / empty, haulage, biya penumpukan kontainer dan
biaya dermaga.
d. Marketing
Merupakan ujung tombak dari perusahaan yang bertanggung
jawab dalam mencari konsumen ataau shipper untuk kegiatan
perusahaan dengan tetap tidak mengabaikan kepuasan konsumen.
Terdiri atas bagian :
(a) Marketing staff Ekspor Impor ( Eksim )
Bertugas menawarkan jasa pelayanan pengiriman maupun
impor barang dengan peti kemas dengan harga tariff ( freight )
yang kompetitif dan menguntungkan bagi pihak perusahaan dan
konsumen.
(b) Customer Service Officer ( C.S.O )
Membantu dalam pendataan dan melayani setiap pemesaan
(booking) untuk keperluan ekspor maupun impor dengan
membuat job order sesuai nomor urut registrasi. Sebelum proses
pendataan ini dimulai terlebih dahulu customer mengadakan
perjanjian dengan pihak marketing untuk diteruskan kepada
pihak customer service guna tindakan selanjutnya, serta
melayani segala keluhan ( complaint ) dan kendala – kendaa
yang dialami customer.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
e. Accounting dan personality division
Merupakan bagian dari perusahaan yang mengurusi keuangan
perusahaan , department ini terdiri dari dua bagian yaitu :
(a) Accounting
Divisi ni bertugas antara lain :
(1) Melaksankan fungsi control untuk piutang dan hutang dari
cash bank serta semua pengeluaran – pengeluaran ( cost )
yang timbul serta Overhead yang dikeluarkan oleh
perusahaan.
(2) Mengontrol kebenaran Reportation dari marketing beserta
dokumen – dokumen pelengkap ( job sheet ) Lifting and
Revenue setiap akhir bulan.
(3) Mengecek posisi Disbursement ( posisi hutang piutang yang
dikompensasikan ) ke intern maupun ke pihak luar negeri.
(4) Membuat laporan keuangan dan menganalisanya.
(b) Finance dan disbarment
Divisi ini bertugas antara lain :
(1) Pencatatan kas dan bank
(2) Pencatatan hutang piutang
(3) Membuat invoice / debit note / credit note sesuai dengan job
sheet.
(4) Membuat hold sebelum ada pembayaran kecuali confirmasi
dan marketing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
(5) Memberikan informasi piutang dan penagihan kepada
customer atau shipper
(6) Memberikan informai kepada marketing untuk piutang yang
overdue.
(7) Melakukan pembayaran hutang kepada shipping line.
Wewenang divisi ini antara lain :
(1) Meminta pendapat dan membuat usulan kepada atasan
(2) Memberikan saran kepda pihak terkait menyangkut
hubunganya dengan keuangan.
(3) Meminta kelengkapan data job sheet.
Sedang tanggung jawab dari divisi ini antara lain :
(1) Bertanggung jawab mengenai kesesuaian antara fisik
uang dan catatan.
(2) Release B/L tanpa konfirmasi marketing srta
pembayaranya.
(3) Tertib administrasi keuangan yang akurat dan benar.
4. Jam Kerja Perusahaan
Pada PT. Jasco Logistics Semarang, jam kerja efektif satu minggu
penuh. Hari senin hingga jum’at dimulai dari jam 08.30 sampai jam
16.30. Pada hari sabtu hanya sampai jam 12.00 saja, Setetiap harinya
terdapat waktu istirahat yaitu pukul 12.00 sampai pukul 13.00, dan pada
hari jum’at istirahat tersebut lebih awal yaitu pukul 11.00 WIB,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
dikarenakan sholat jum’at. Hari besar Nasional dan hari minggu semua
karyawan juga diliburkan.
5. Jumlah Karyawan
PT. Jasco Logistics memiliki 24 karyawan, yang terdiri dari :
1. Keuangan : 4 orang
2. Marketing : 4 orang
3. Staff Dokumen : 9 orang
4. Staff Oprasional : 7 orang
TABEL III.1
Jam Kerja PT. Jasco Logistics Semarang
HARI JAM KERJA JAM ISTIRAHAT
SENIN 08.30 WIB – 16.30 WIB 12.00 WIB – 13.00
WIB
SELASA 08.30 WIB – 16.30 WIB 12.00 WIB – 13.00
WIB
RABU 08.30 WIB – 16.30 WIB 12.00 WIB – 13.00
WIB
KAMIS 08.30 WIB – 16.30 WIB 12.00 WIB – 13.00
WIB
JUM’AT 08.30 WIB – 16.30 WIB 11.00 WIB – 13.00
WIB
SABTU 08.30 WIB – 12.00 WIB
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Hari Sabtu kantor pelayanan Bea Cukai dan pelayanan loket
pelabuhan libur, jadi pada hari sabtu PT. Jasco Logistics hanya
mempersiapkan dokumen-dokumen agar hari senin langsung bisa
mengurus ke kantor pelayanan Bea cukai dan pelabuhan. Jadi bisa lebih
efisien
B. Pembahasan
1. Prosedur Impor Barang Bahan Baku Glucose Syrup Pada PT.
Jasco Logistics Semarang (Studi kasus PT. Tainesia Jaya)
PT. Jasco Logistics Menerima data Invoice, Packing List dan BL
serta dokumen – dokumen pendukung dari PT. Tainesia Jaya,
dokumen-dokumen antara lain : COA(Certificate Of Analize), B/L,
Invoice, Packing List. Setelah itu mengecek ETA (tanggal kedatangan
kapal di pelabuhan) kapal ke pelayaranya, lalu dimasukan nomer SI,
(IF- Impor Freigt dan EI- EMKL Impor ). PT Jasco mengisi form dari
B.POM guna mendapatkan Surat keterangan dari B.POM, dikarenakan
bahan baku Glucose Syrup adalah bahan untuk membuat makanan yang
mengandung unsur kimia dan berbentuk cair.
COA(Certificate Of Analize) adalah lembaran dokumen yang
menjelaskan bahan-bahan dan proporsi bahan yang terdapat dalam
barang-barang tertentu yang diharuskan pemeriksaannya. Penulisan ini
dilakukan oleh badan analisa bahan-bahan kimia atau obat-obatan yang
independen. Sebagaimana yang ditunjuk sesuai syarat L/C dan
konsisten dengan dokumen-dokumen lainnya.
Hal yang diteliti dalam COA yaitu;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
(a) Tanggal penerbitan tidak lebih muda dari tanggal B/L;
(b) Nama barang dan uraian barang harus sama dengan L/C;serta
(c) Nomor L/C dan nama issuing bank harus dicantumkan.
Setelah kewajiban diatas dilaksanakan oleh PT. Jasco Logistics
Semarang, kemudian PT. Jasco Logistics mengisi draft PIB sesuai data
yang telah diterima sebelumnya, Pengisian draft PIB yaitu dengan
mengisi data-data tentang jenis barang, asal barang, jumlah barang,
serta tanggal pengiriman maupun keberangkatan barang dari Negara
asal secara on-line pada suatu aplikasi yang telah ditentukan dari Bea
Cukai.
Setelah itu mengirim draft PIB yang telah diisi tersebut ke
importirnya melalui Faximile untuk disetujui, sebelum PIB dikirim
operasional meneliti serta menyiapkan dokumen-dokumen yang lain
jika telah disetujui, kemudian langsung dibayarkan pajaknya ke Bank
yang dituju importir. Setelah membayarkan pajaknya ( jika umum),
maka langsung bisa sending PIB ke Bea cukai, Importir lalu
mengirimkan dokumen originalnya.
Sending PIB yaitu proses dimana PIB yang telah diisi dan telah
diteliti sebelumya kemudian dikirim melalui Electronic Data
Interchange yaitu melalui aplikasi yang berhubungan langsung dengan
Bea Cukai atau disebut sebagai aplikasi on-line. Apabila data yang
dimasukkan itu terdapat kesalahan maka data yang sudah dikirim tidak
dapat diperbaiki lagi. Maka dari itu, sebelum dikirim sebaiknya diteliti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
dahulu isi PIB, apakah sudah sesuai dengan data dan dokumen
mengenai barang tersebut.
Setelah sending Bea cukai, lalu dilakukan pengajuan kasbon ke
bagian finance, yaitu denagn mengecek biaya D.O ke masing-masing
pelayaran, serta estimasi biaya operasionalnya masing-masing.
Pengajuan kasbon yaitu tagihan-tagihan dari operasional dalam proses
pengurusan dokumen-dokumen yang menyertai barang tersebut.
Pengajuan kasbon berbentuk tagihan biaya administrasi serta biaya lain-
lain dalam pelaksanaan operasional.
Pengambilan DO ke pelayaran dengan menggunakan B/L
original. Apabila belum mendapat B/L Operasional Mengambil D.O ke
pelayaran dengan dilampiri surat ambil D.O. Apabila B/L yang asli
tidak diterima oleh pihak penerima, sedangkan kapal sudah sampai di
pelabuhan, Maka harus memakai bantuan bank, yaitu dengan membuat
surat jaminan (Bank Guarantee ), agar dapat segera mengambil barang
dan tidak terlalu lama tertimbun di pelabuhan.
Setelah itu mengambil surat pinjam container di depo container
dan surat kuasa dari importir dan BL original. Setelah dokumen-
dokumen diatas sudah lengkap. Pihak oprasional menunggu respon dari
Bea Cukai tentang Jalur impor melalui layar monitor yang terdapat
pada kantor Bea Cukai. Monitor tersebut memberitahukan daftar Impor
dan respon Bea Cukai apak SPPB, Jalur Merah, dan Jalur Hijau.
Setelah melakukan pemeriksaan, maka Pihak Bea Cukai akan
menetapkan Jalur Impor untuk produk Glucose Syrup. Dalam hal ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
proses impor melalui Jalur Merah, SPJM (Surat Pemberitahuan Jalur
Merah) maka barang harus melalui pemeriksaan fisik di bagian
pemeriksaan container. Jika barang masuk melalui jalur merah maka
yang dilakukan operasional adalah melengkapi dokumen yang belum
terlampir yaitu : asuransi, D.O, PIB dan SSPCP yang distempel dari
Bank untuk diserahkan ke pihak Beacukai. Proses selanjutnya,
dilaksanakan proses pemeriksaan fisik barang.
Pemeriksaan barang dilakukan di depo pemeriksaan barang,
apabila surat SPJM sudah keluar, maka container masuk di depo
pemeriksaan, dan menunggu antri untuk diperiksa pihak Bea Cukai.
Pemeriksaan dilakukan oleh pejabat Bea Cukai di lapangan dengan
mengeluarkan isi barang dari container untuk diperiksa lebih rinci,
apakah sesuai dengan dokumen-dokumen (Invoice, Packing List, dan
BL) yang menyertai. Biasanya pemeriksaan dilakukan oleh lebih dari
satu orang pejabat Bea Cukai. Hal tersebut disebabkan karena Gudang
pemeriksaan berbentuk sebuah tempat terbuka yang luas, barang yang
diperiksa adalah barang yang berjumlah banyak, bahkan lebih dari satu
jenis, dan cuaca dipelabuhan yang panas. Maka dari itu pemeriksaan
tersebut memerlakukan bantuan KBKB (tukang angkut/kuli) untuk
mengeluarkan serta menata kembali barang yang diperiksa tersebut.
KBKB tersebut menjadi tanggung jawab dari EMKL dalam hal ini PT.
Jasco Logistics, staf oprasional EMKL biasanya menyiapkan minuman
botol(air mineral) sebungkus rokok, serta upah yang tidak dapat di
perhitungkan, dikarenakan hanya tergantung jumlah dan sulitnya proses
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
pembongkaran dalam pemeriksaan barang tersebut, Staf oprasional
EMKL (PT. Jasco Logistics) biasanya sudah saling mengenal KBKB
yang terdapat di pemeriksaan barang, jadi Staf oprasional sering
melakukan negosiasi yang cukup mudah dan saling sepakat.
Jika ternyata isi barang masih tidak sesuai dengan dokumen
Invoice, Packing List, dan BL maka akan dikenakan biaya tambahan
yaitu SPTNP (Surat Penetapan Tarif Nilai Pabean) dari Beacukai. Dan
jika pemeriksaan tidak terdapat masalah maka menunggu keputusan
PFPD (Pejabat Formasi Pemeriksa Dokumen). Setelah itu menunggu
surat SPPB. Lama tidaknya pengeluaran SPPB tergantuk dari jumlah
antri barang yang melalui jalur merah. Jika sudah keluar SPPB,
operasional membayar warkat ke bank, setelah itu membuat Job Order
dan membuat surat jalan dengan dilampiri D.O dan SPPB dan
diserahkan ke sopir kontainer untuk pengambilan container di TPKS.
Job Order merah dan putih untuk pengeluaran kontainer. Setelah itu,
kontainer berangkat untuk mengantar ke gudang tempat importir.
Setelah selesai melakukan pengiriman ke importir, container kosong
kembali ke depo. Operasional harus membayar Emty Container
(kontainer kosong) dan mengambil EIR (Equipment Interchange
Receipt) untuk mengambil jam kontainer ke pelayaran serta
dilampirkan D.O, Job Order asli dan Invoice shipping original.
Setelah semua prosedur selesai operasional PT. Jasco Logistics
menyerahkan penyelesaian biaya yang dikeluarkan kepada masing-
masing marketing untuk membuat invoice tagihan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
Dokumen-dokumen yang harus dikirim ke importir yaitu :
a) Packing List dan Invoice asli dan dua lembar kopian.
b) BL yang telah diendorse oleh pelayaran dan satu lembar
kopian..
c) Surat keteranagn Badan POM RI.
d) PIB dan lembar lanjut yang telah distempel basah oleh
EMKL dan stempel bank masing-masing rangkap tiga lembar asli.
e) SSPCP asli.
f) Bukti Penerimaan Negara asli.
g) D.O copy asli (Second Original).
h) Surat Kuasa dari importir san surat kuasa Asuransi masing-
masing satu lembar copy asli.
i) SIUP, TDP, NPWP, API, SPR.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Bea Cukai
Gambar III.2
Alur Impor Barang
PT. Jasco Logistics Semarang
PT. Tainesia Jaya
8
1
2 3 9
4
PT. Jasco Logistics
6
7 5 12
10
11
Sumber : Pengamatan Langsung dilapangan oleh Rizal Bima AP, 2011
Pengeluaran
Barang di CY
PIB
Mandatory
Check
Penetapan
Jalur
Jalur Merah
(Pemeriksaan Fisik) SPPB
Content
Check
TPKS
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
Keterangan Gambar :
1. PT. Tainesia Jaya (Importir) menyerahkan dokumen-dokumen,
surat kuasa ke PT. Jasco Logistics Semarang.
2. Setelah mendapat semua dokumen dari PT. Tainesia Jaya (B/L,
Packing List, Invoice, COO Form-E), PT. Jasco membuat PIB dan
dikirim ke Bea Cukai, kemudian Bea Cukai akan memeriksa isi
PIB tersebut apakah sudah sesuai dengan isi barang dan
spesifikasinya.
3. PIB diperiksa pihak Bea Cukai melalui pemeriksaan dokumen
(mandatory check) setelah itu memeriksa isi barang (content
check), setelah itu pihak Bea Cukai akan menetapkan jalur impor.
Dalam hal ini melalui Jalur Merah, yaitu barang harus melalui
pemeriksaan fisik.
4. Jika sudah diperiksa, maka Bea Cukai mengeluarkan SPPB (Surat
Pemberitahuan Pengeluaran Barang).
5. PT. Jasco Logistics Semarang mendapat respon SPPB dari Bea
Cukai.
6. Setelah mendapat SPPB, PT. Jasco Logistics Semarang
membayarkan pajak impor ke bank.
7. Bila sudah membayarkan pajak, pihak bank akan memberikan
bukti pembayaran kepada pihak oprasional PT. Jasco Logistics
Semarang untuk diserahkan kepada pejabat penerima dokumen di
pelayanan impor pelabuhan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
8. PT. Jasco Logistics menyerahkan semua dokumen (Invoice,
Packing List, B/L, COO-Form-E, SPPB) dan kewajiban
pembayaran (pembayaran warkat dana) kepada pejabat penerima
dokumen di loket pelayanan impor pelabuhan.
9. Pejabat penerimaan dokumen akan memeriksa dokumen tersebut.
Setelah sesuai dengan dokumen, maka barang boleh keluar.
10. PT. Jasco Logistics menyewa trailer dan mengambil CEIR
(Container & Equipment Interchange Receipt) yang didapat dari
petugas pelayanan impor. Setelah itu CEIR diserahkan ke sopir
trailer untuk pengambilan Job Slip guna mengambil barang di
tempat yang telah ditentukan.
11. Sopir trailer mengambil barang ke Countainer Yard (CY).
12. Setelah itu, barang tersebut dikeluarkan dari CY menuju ke gudang
tempat Iportir (PT. Tainesia Jaya).
2. Dokumen-dokumen Yang Digunakan Dalam Impor Barang Bahan
Baku Glucose Syrup Oleh PT. Jasco Logistics Semarang
Dokumen Impor yang digunakan oleh PT. Jasco Logistics
Semarang antara lain :
a) Surat Kuasa Impor
Suarat kuasa impor yaitu dokumen yang dibuat importir mengenai
pemberian kuasa penuh kepada Pengusaha Pengurusan Jasa
Kepabeanan (PPJK), atau disebut EMKL. Kuasa yang dimaksud
ialah untuk mengurus segala sesuatu hal yang berhubungan dengan
pengeluaran barang impor. Dalam kasus ini, PT. Tainesia Jaya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
adalah salah satu customer dari PT. Jasco Logistics dan saling
percaya, jadi PT. Tainesia memberikan surat kuasa kepada PT. Jasco
Logistics hanya berbentuk KOP Surat bernama PT. Tainesia Jaya,
dan PT. Jasco Logistics tinggal membuat sendiri surat kuasa
tersebut.
b) Invoice
Dokumen yang berfungsi sebagai dasar pembuatan dokumen PEB
karena didalam invoice menerangkan tentang jenis dan jumlah
barang, harga perunit barang dan harga barang secara keseluruhan
yang akan di ekspor. Dalam hal ini, invoice dari perusahaan China
yaitu ZHUCHENG DONGXIAO BIOTECHNOLOGY Co., LTD
ditujukan kepada pembeli di Indonesia yaitu PT. Tainesia Jaya yang
nama dan alamatnya sesuai dengan yang tercantum dalam L/C dan
ditandatangi oleh pihak yang berhak mendatangani.
c) Packing List
Sama seperti halnya invoice, packing list juga berfungsi sebagai
dasar pembuatan dokumen PIB, didalam Packing list menerangkan
jumlah barang, berat bersih dan berat kotor.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
d) Pemberitahuan Impor Barang (PIB)
PIB adalah dokumen yang dibuat EMKL dengan persyaratan tertentu
yang akan diteruskan kepada Bea Cukai melalui System Electronic
Data Interchange (EDI), proses PIB harus diketahui barangnya
karena mempengaruhi pajak, bea masuk, dan mengetahui HS. Selain
itu PIB juga digunakan sebagai dasar penjaluran pengeluaran barang.
Pengisian data PIB harus sangat teliti karena melalui system EDI,
oleh karena itu sebelum dikirim maka harus diteliti ulang
dikarenakan apabila terjadi kesalahan maka PT. Jasco Logistics
harus mengirim kembali PIB tersebut ke Bea Cukai, dan hal tersebut
membuang-buang waktu.
e) Delivery Order ( Booking Confirmation )
DO yaitu dokumen yang dikeluarkan oleh perusahaan pelayaran
kepada Importir yang berisi bahwa barang sudah sampai di
pelabuhan. PT. Jasco Logistics harus membuat surat pengantar
pengambilan DO ke pihak pelayaran, dalam kasus ini pihak Andal
Lautan Niaga, dengan menuliskan data barang yang akan
diambilditambah nama kapal (vessel), Consignee (importir), no B/L,
dan daftar barang (description of goods).
f) Job Order
Berfungsi untuk menurunkan container dari alat angkutnya berupa
truk menuju lapangan penumpukan continer di plabuhan yang
selanjutnya tinggal menunggu proses pengangkutan ke kapal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
g) Surat Setoran pabean, Cukai dan Pajak Dalam Rangka Impor
(SSPCP)
Yaitu surat tanda pelunasan bahwa bea masuk terhadap barang yang
diimpor sudah dibayar, nilainya tercantum dalam SSPCP sama
dengan nilai yang tercantum dalam PIB. Dokumen SSPCP diberikan
kepada pihak bank untuk bukti tagihan beberapa pajak dan bea
masuk yang harus dibayarkan oleh pihak PT. Tainesia Jaya. Setelah
itu pihak bank mengecap SSPCP sebagai bukti bahwa PT. Tainesia
Jaya telah membayar kewajibannya. Setelah itu SSPCP di Copy 12
lembar untuk pihak bank (BRI), Importir (PT.Tainesia Jaya), EMKL
(PT. Jasco Logistics), serta untuk yang meminta bukti dan arsip.
h) Bill of Loading ( B / L )
B/L adalah suatu tanda terima penyerahan barang yang dikeluarkan
oleh perusahaan pelayaran sebagai tanda bukti pemilikan atas barang
yang telah dimuat di atas kapal laut oleh eksportir untuk diserahkan
kepada importir. B/L dibuat rangkap tiga (full set B/L) yang
penggunanya satu lembar untuk pengirim barang (shipper) dalam
kasus ini dari China ZHUCHENG DONGXIAO BIOTECHNOLOGY
Co., LTD dan dua lembar untuk penerima barang (consignee) PT.
Tinesia Jaya dari Indonesia. Dalam kasus ini menggunakan B/L yang
dikeluarkan oleh Andal Lautan Niaga.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
i) Surat dari Badan POM RI
Dokumen tentang pengujian laboratorium oleh Badan Pengawas
Obat dan Makanan RI yang berisi tentang kadar serta komposisi
bahan yang telah didaftarkan untuk diteliti. Surat tersebut
menerangkan aman tidaknya bahan tersebut untuk masyarakat dalam
kaitannya Glucose Syrup sebagai bahan baku pangan. Pengisian
form B.POM melalui system on line yang sudah terdapat aplikasinya
dalam kasus ini PT. Jasco Logistics langsung mengisi formulir dari
B.POM melalui on line, setelah mendapat respon PT. Jasco Logistics
menunggu hasil dari B.POM, apabila sudah PT. Jasco Logistics
mengambil surat B.POM tersebut.
j) Surat Keteranagan jalan
Adalah surat pengantar yang menyatakan bahwa barang-barang yang
diimpor adalah barang-barang yang resmi dari pihak importir. Surat
Keterangan Jalan dikeluarkan oleh PT. Jasco Logistics untuk
mengambil barang ke CY (Countainer Yard) oleh sopir trailer,
sebelum masuk CY, pihak PT. Jasco Logistics akan memberikan
surat keterangan jalan kepada sopir trailer walaupun masih ada
dokumen lagi yang harus dibawa oleh sopir selain surat keterangan
jalan, yaitu CEIR (Countainer & Equipment Interchange Recheipt).
Surat keteranagan jalan juga berfungsi apabila sopir trailer diperiksa
dijalan oleh polisi. Maka PT. Jasco Logistics tidak perlu mendatangi
dimana sopir trailer tersebut tertangkap, selain itu juga mempercepat
proses apabila terjadi kecelakaan, Jadi pihak PT. Jasco Logistics
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
dapat memberitahu PT. Tainesia Jaya dan mencari jalan tengah agar
proses pengiriman barang juga dapat segera dilanjutkan.
3. Hambatan-hambatan atau kendala yang dihadapi PT. JASCO
LOGISTICS dalam Proses Impor bahan baku Glucose Syrup
Faktor Yang Menghambat Kegiatan Impor
1. Kendala teknis yang telah diterapkannya prosedur baru dengan
Sistem EDI (Electronic Data Interchange) dalam proses PIB
Dengan adanya ketentuan prosedur baru yaitu dengan system
EDI akan lebih menguntungkan dari pada menggunakan prosedur
lama yang dilakukan secara manual. Namun tidak menutup
kemungkinan system EDI juga mempunyai kendala yang disebabkan
karena perhitungan bea masuk dan pajak impor yang dilakukan oleh
importir sendiri (self Assesment) perhitunganya berdasarkan atas
nilai transaksi dan perhitungan tersebut harus benar, kendala yang
timbul adalah importir belum membayar Bea masuk dan pajak
impor, importir salah didalam pengisian maka bisa terjadi PIB
tersebut ditolak oleh bea cukai, sehingga PIB tidak bisa diterbitkan
dan ini akan mengakibatkan keterlambatan pengurusan dokumen dan
pengeluaran barang impor, Proses selanjutnya dibuat nota
pembetulan disamping itu apabila windows komputer mengalami
masalah dan mengakibatkan software ini rusak PT. EDI tidak akan
bertanggung jawab dan harus dibawa lagi ke Bea Cukai untuk di
instal lagi ke PT. EDI, selain itu juga kurangnya informasi dari PT.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
EDI terutama pada saat proses perbaikan system EDI ini, karena
dapat menghambat jaringan on-line.
2. Kendala non teknis yaitu:
a. Ketidaksesuaian barang impor dengan dokumen impor
Ketidaksesuaian barng impor dengan dokumenya sering
terjadi apabila barang impor sampai di pelabuhan importir
sehingga mengakibatkan keterlambatan didalam penerimaan
barang impor, hal ini disebabkan oleh beberapa factor. Factor
tersebut antara lain karena kesalahan eksportir itu sendiri kurang
teliti didalam pengepakan, penulisan rincian barang dalam
dokumen, factor lain mungkin disebabkan barang hilang atau
rusak dalam perjalanan karena pencurian, force majeur dll.
Apalbila terjadi Ketidaksesuaian Barang Impor dengan Dokumen-
dokumen impor, maka akan menghabiskan waktu, tenaga, dan
biaya yang cukup banyak. Bahkan untuk mengurusnya kembali
harus mendatangkan dari pihak eksportir.
b. Penagihan Biaya Repair Container
Kasusnya adalah kerusakan container saat diserahkan
kepada depo container, setelah container di-stripping di gudang
importir. Masalah Repair Container tersebut, dalam prakteknya
sulit ditangani dan diselesaikan secara tuntas, Karena dalam
pelaksanaannya melibatkan banyak pihak, sehingga persoalan
Repair Container terlihat rumit. Pihak yang terlibat dalam
tanggung jawab ini adalah EMKL, PT. Terminal Peti Kemas,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Perusahaan angkutan (yang ditunjuk EMKL), Importir, Depot
Container, Perusahaan Pelayaran selaku pemilik Container. EIR
merupakan dokumen yang menerangkan secara detail kondisi
fisik kontener supaya bisa diketahui oleh pemilik barang.
Dokumen EIR hanya diterbitkan oleh pengelola depo
penumpukan kontainer di luar pelabuhan. Hampir semua
kontainer yang selesai dipakai untuk impor dikenakan biaya
perbaikan oleh depo, padahal kerusakan kontainer tersebut belum
tentu terjadi saat berada di tangan importir. Ongkos perbaikan
kontainer yang ditagihkan bervariasi mulai sekitar Rp. l juta untuk
kerusakan kecil hingga lebih dari Rp. 2 juta untuk kerusakan
besar. Maka dari itu, perhitungan Repair Container tidak dapat
diperkirakan jumlahnya, dikarenakan tidak adanya peraturan yang
mematok jumlah biayan kerugian tersebut. Selain itu juga, tidak
dapat dipastikan penyebab serta perkiraan yang menyebabkan
kerusakan kontener tersebut, dikarenakan banyak kendala mulai
dari awal pengiriman di laut sampai di tangan importir.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Prosedur Impor Barang Bahan Baku Glucose Syrup Pada PT. Jasco
Logistics Semarang (Studi Kasus PT. Tainesia Jaya)
Prosedur Impor Glukosa termasuk dalam kategori bahan pangan yang
beresiko tinggi untuk diselewengkan oleh karena itu dokumen-dokumennya
harus sesuai dengan keterangan dan jenis barang, sehingga Impor glukosa
tersebut harus melalui pemeriksaan fisik oleh Bea Cukai di jalur merah.
4. Dokumen-Dokumen Yang Digunakan Dalam Impor Barang Bahan
Baku Glucose Syrup Oleh PT. Jasco Logistics Semarang
Impor glukosa yang melewati Jalur Merah wajib dilengkapi dokumen
diantaranya, Surat Kuasa Impor, Invoice (dibedakan menjadi 3 macam :
Proforma Invoice, Commercial Invoice, Consular Invoice), Packing List,
Pemberitahuan Impor Barang (PIB), Deliveri Order, Job Order, Surat
Setoran Pabean Cukai dan Pajak (SSPCP), Bill of Lading (B/L), Surat
Badan POM RI, Surat Keterangan Jalan. Sementara dokumen yang
digunakan sebagai pelengkap adalah SPJM dan SPPB, agar barang bisa
dapat dikeluarkan, dan dikirim ketangan Importir.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
5. Hambatan-hambatan atau kendala yang dihadapi PT. JASCO
LOGISTICS dalam Proses Impor bahan baku Glucose Syrup Faktor
Yang Menghambat Kegiatan Impor
Hambatan Proses impor glukosa terletak pada sulitnya mencari jasa
transportasi sampai gudang importir yaitu, glukosa adalah bahan yang
berbentuk cair, banyak sopir container banyak yang mengeluh bahkan
enggan mengantar container sampai di gudang Importir dalam hal ini
PT.Tainesia Jaya, yang berada di Kabupaten Wonogiri Surakarta yang
keadaan jalan menuju Wonogiri tersebut menanjak, sehingga banyak Truk
Kontainer yang sulit untuk melewati jalan tersebut. Oleh karena itu
operasional juga harus mencari truk container yang bisa mengantar sampai
ke tangan importir (PT. Tainesia Jaya).
B. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan dari pembahasan dan penelitian, maka
penulis dapat memberikan beberapa saran bagi perusahaan yang mungkin
dapat bermanfaat, sebagai berikut:
1. PT. Jasco Logistics setiap harinya sering mendapat order impor yang
mendadak bahkan jumlahnya cukup banyak. Dalam situasi ini kecepatan
respon negosiasi serta pembacaan dokumen juga harus cepat dan benar
tentunya, maka pelatihan prosedur impor atau kursus Bahasa Asing untuk
karyawan sangatlah perlu, dikarenakan untuk membuat dokumen serta
negoisasi dengan customer di luar negri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
2. Dalam hal pengurusan dokumen, PT. Jasco Logistics Semarang telah lama
dan berpengalaman dalam proses impor dan telah mengenal seluk beluk
serta kendala dalam proses impor, akan tetapi banyak kendala juga yang
masih menghambat proses tersebut, maka dari itu PT. Jasco Logistics
Semarang hendaknya mengantisipasi kendala-kendala tersebut dengan
lebih teliti dalam pengisian dokumen (PIB dengan system EDI) sebelum
diberitahukan kepada pihak Bea Cukai, agar dapat memperlancar
pengurusan dokumen lainya sehingga pengeluaran barang impor dapat
segera dilaksanakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
DAFTAR PUSTAKA
Agung , Setyo wahyu dan Hari Murti 2008. Penulisan Tugas Akhir dan Magang
Kerja. Surakarta. Diploma III Bisnis Internasional Fakultas Ekonomi
UNS.
Amir, MS .2003, Strategi Memasuki Pasar Ekspor, Jakarta : PPM.
________ . 2004, Seluk-beluk dan Teknik Perdagangan Luar Negeri, Jakarta :
PPM.
Hutabarat, Roselyne. 1992. Transaksi Ekspor Impor. Edisi Kedua. Jakarta :
Erlangga.
_________________ . 1996. Transaksi Ekspor Impor. Jakarta : Erlangga.
Hamdani. 2003, Seluk-beluk Perdagangan Ekspor-Impor, Jakarta : Yayasan
Bina Usaha Niaga Indonesia.
Santoso, Banu, B.A. 1998, Part Terminal Operation AMNI. Semarang .
http://www.scribd.com/doc/3115978/modul-exim-new1
22 Juni 2011, 20:13.
http://en.wikipedia.org/wiki/Glucose_syrup/110622/1260280/312.
http://www.detikfood.com/apa-itu-glucose-syrup/
22 Juni 2011, 21:34.