40
UKK Gastrohepatologi IDAI DIARE AKUT DEHIDRASI RINGAN-SEDANG, FIMOSIS DAN SUSPEK INFEKSI SALURAN KEMIH MUHAMMAD IKHSAN.M G 501 09 085 Pembimbing Klinik : dr. Suldiah, Sp.A

DIARE + Dehidrasi ringan-sedang

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DIARE + Dehidrasi ringan-sedang

UKK Gastrohepatologi IDAI

DIARE AKUT DEHIDRASI RINGAN-SEDANG, FIMOSIS DAN SUSPEK INFEKSI

SALURAN KEMIH

MUHAMMAD IKHSAN.MG 501 09 085

Pembimbing Klinik : dr. Suldiah, Sp.A

Page 2: DIARE + Dehidrasi ringan-sedang

PELATIHAN NASIONAL TATALAKSANA TERKINI DIARE & KOLESTASISSheraton Mustika Resort & Spa Hotel Yogyakarta, 23 – 24 Mei 2009

UKK Gastrohepatologi IDAI

PendahuluanDiare akut adalah buang air besar lembek atau bahkan

dapat berupa air saja, dengan atau tanpa lendir, dengan frekuensi

tiga kali atau lebih sering dari biasanya dalam 24 jam dan

berlangsung kurang dari 14 hari.

Berdasarkan hasil Rikesdas 2007 diperoleh bahwa

kejadian diare di Indonesia masih merupakan penyebab kematian

bayi yang terbanyak yaitu 42% dibanding pneumonia 24%, untuk

golongan umur 1-4 tahun penyebab kematian karena diare 25,2%

dibandingkan pneumonia 15,5%.

Page 3: DIARE + Dehidrasi ringan-sedang

PELATIHAN NASIONAL TATALAKSANA TERKINI DIARE & KOLESTASISSheraton Mustika Resort & Spa Hotel Yogyakarta, 23 – 24 Mei 2009

UKK Gastrohepatologi IDAI

Fimosis adalah prepusium penis yang tidak

dapat diretraksi (ditarik) ke proksimal sampai ke

korona glandis, fimosis dialami oleh sebagian besar

bayi baru lahir karena terdapat adesi alamiah antara

prepusium dengan glanspenis. Pada saat usia 3 tahun

90 % preputium sudah dapat diretraksi.

Page 4: DIARE + Dehidrasi ringan-sedang

PELATIHAN NASIONAL TATALAKSANA TERKINI DIARE & KOLESTASISSheraton Mustika Resort & Spa Hotel Yogyakarta, 23 – 24 Mei 2009

UKK Gastrohepatologi IDAI

Infeksi saluran kemih (ISK) adalah keadaan

dimana kuman bertumbuh dan berkembang biak di

dalam traktus urinarius dengan jumlah yang

bermakna (jumlah kuman 100.000 atau lebih per-

milimeter urin)

Infeksi saluran kemih pada anak sering

ditemukan, merupakan penyebab kedua morbiditas

penyakit infeksi pada anak, sesudah infeksi saluran

napas.

Page 5: DIARE + Dehidrasi ringan-sedang

PELATIHAN NASIONAL TATALAKSANA TERKINI DIARE & KOLESTASISSheraton Mustika Resort & Spa Hotel Yogyakarta, 23 – 24 Mei 2009

UKK Gastrohepatologi IDAI

Laporan Kasus

Identitas Pasien

• Nama : An. Fs

• Jenis Kelamin : Laki-laki

• Umur : 5 tahun 4 bulan

• Tanggal masuk/jam : 21-02-20014/15.00 WITA

Page 6: DIARE + Dehidrasi ringan-sedang

PELATIHAN NASIONAL TATALAKSANA TERKINI DIARE & KOLESTASISSheraton Mustika Resort & Spa Hotel Yogyakarta, 23 – 24 Mei 2009

UKK Gastrohepatologi IDAI

Riwayat penyakit sekarang

Pasien anak laki-laki masuk ke rumah sakit dengan keluhan BAB cair. BAB cair dialami sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit, dalam 1 hari BAB lebih dari 10 kali. BAB cair berwarna hijau, berlendir, tidak ada darah, bau biasa. Muntah, batuk, beringus tidak ada. Pasien juga mengeluhkan demam sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit, demam dirasakan naik turun. Pasien tidak mengalami kejang dan tidak ada rasa sakit kepala. Pasien juga mengeluh sakit perut bagian bawah sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit, tidak sakit saat kencing, kencing rasa tuntas, frekuensi kencing biasa, saat kencing terdapat gelembung pada ujung penis, BAK warna kuning jernih, dan tidak ada darah.

Page 7: DIARE + Dehidrasi ringan-sedang

PELATIHAN NASIONAL TATALAKSANA TERKINI DIARE & KOLESTASISSheraton Mustika Resort & Spa Hotel Yogyakarta, 23 – 24 Mei 2009

UKK Gastrohepatologi IDAI

• Riwayat Penyakit Sebelumnya :

Pasien belum pernah mengalami keluhan serupa• Riwayat Penyakit Keluarga :

Tidak ada keluarga pasien yang menderita diare• Riwayat Kehamilan dan Persalinan :

Ibu pasien rutin memeriksa kandungan di bidan, selama hamil ibu tidak pernah menderita demam, hipertensi dan tidak ada mengkonsumsi obat-obatan selain vitamin. Pasien lahir cukup bulan secara vakum ekstraksi di rumah sakit undata dengan berat lahir 2,8 kg dan panjang badan 50 cm

Page 8: DIARE + Dehidrasi ringan-sedang

PELATIHAN NASIONAL TATALAKSANA TERKINI DIARE & KOLESTASISSheraton Mustika Resort & Spa Hotel Yogyakarta, 23 – 24 Mei 2009

UKK Gastrohepatologi IDAI

• Anamnesis makananPasien mendapatkan ASI eksklusif sampai umur 3 bulan, sekarang pasien mengkonsumsi susu formula dan makan-makanan keluarga.

• Riwayat Imunisasi :Ibu pasien mengatakan Imunisasi dasar pasien lengkap dan selesai umur 9 bulanBCG : 1xHepatitis : 3xDPT : 3xPolio : 3xCampak : 1x

Page 9: DIARE + Dehidrasi ringan-sedang

PELATIHAN NASIONAL TATALAKSANA TERKINI DIARE & KOLESTASISSheraton Mustika Resort & Spa Hotel Yogyakarta, 23 – 24 Mei 2009

UKK Gastrohepatologi IDAI

Pemeriksaan Fisik Keadaan umum

Kondisi Umum: Sakit sedang BB : 16 kgKesadaran : Compos mentis TB : 106 cm

Status gizi : Gizi baik Tanda-tanda vital

Tekanan Darah: 90/60 mmHg Pernapasan : 32 x/menitNadi : 86 x/menit Suhu : 37,9 ⁰C

Kulit : warna sawo matang, tidak ada sianosis, dan turgor kulit baik (< 2 detik)

Page 10: DIARE + Dehidrasi ringan-sedang

PELATIHAN NASIONAL TATALAKSANA TERKINI DIARE & KOLESTASISSheraton Mustika Resort & Spa Hotel Yogyakarta, 23 – 24 Mei 2009

UKK Gastrohepatologi IDAI

Kepala: Bentuk : Normocephal

Rambut : Warna hitam.

Mata : Palpebra : edema (-/-)

Konjungtiva : anemis (-/-)

Sklera : ikterik (-/-)

Reflek cahaya : (+/+)

Telinga Serumen : minimal

Nyeri : tidak ada

Hidung Pernafasan cuping hidung : tidak ada

Epistaksis : tidak ada

Sekret :tidak ada

Page 11: DIARE + Dehidrasi ringan-sedang

PELATIHAN NASIONAL TATALAKSANA TERKINI DIARE & KOLESTASISSheraton Mustika Resort & Spa Hotel Yogyakarta, 23 – 24 Mei 2009

UKK Gastrohepatologi IDAI

• Mulut :Bibir : mukosa bibir basah, tidak hiperemis

Gigi : Tidak ada karies

Gusi : tidak berdarah

• Lidah : Tremor/tidak : tidak tremor

Kotor/tidak : tidak kotor

Warna : kemerahan

• Faring : Tidak hiperemis

• Tonsil : T1-T1 tidak hiperemis

• Leher : Pembesaran kelenjar getah bening dan tiroid : -/-

Page 12: DIARE + Dehidrasi ringan-sedang

PELATIHAN NASIONAL TATALAKSANA TERKINI DIARE & KOLESTASISSheraton Mustika Resort & Spa Hotel Yogyakarta, 23 – 24 Mei 2009

UKK Gastrohepatologi IDAI

Dinding dada/paru :

• Inspeksi : Bentuk simetris, dispnea tidak ada, retraksi

tidak ada

• Palpasi : Fremitus vokal : simetris

• Perkusi : Sonor kiri : kanan

• Auskultasi : Suara Napas Dasar :Bronchovesikuler +/+

Suara Napas Tambahan : Rhonki (-/-),

Wheezing (-/-)

Page 13: DIARE + Dehidrasi ringan-sedang

PELATIHAN NASIONAL TATALAKSANA TERKINI DIARE & KOLESTASISSheraton Mustika Resort & Spa Hotel Yogyakarta, 23 – 24 Mei 2009

UKK Gastrohepatologi IDAI

– Jantung :

• Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat

• Palpasi : Ictus cordis teraba pada SIC V linea

midclavicula sinistra

• Perkusi : Batas jantung normal

• Auskultasi : Suara dasar: S1 dan S2

murni,regular,Bising tidak ada

Page 14: DIARE + Dehidrasi ringan-sedang

PELATIHAN NASIONAL TATALAKSANA TERKINI DIARE & KOLESTASISSheraton Mustika Resort & Spa Hotel Yogyakarta, 23 – 24 Mei 2009

UKK Gastrohepatologi IDAI

• Abdomen :

Inspeksi : bentuk datar

Auskultasi : bising usus (+) kesan meningkat

Perkusi : bunyi timpani

Palpasi : Nyeri tekan (+) di supra pubik

Hati : tidak teraba

Lien : tidak teraba

Ginjal : tidak teraba

• Ekstremitas : akral hangat, edem tidak ada.

• Genitalia : Fimosis

Page 15: DIARE + Dehidrasi ringan-sedang

PELATIHAN NASIONAL TATALAKSANA TERKINI DIARE & KOLESTASISSheraton Mustika Resort & Spa Hotel Yogyakarta, 23 – 24 Mei 2009

UKK Gastrohepatologi IDAI

• Skoring Dehidrasi: Berdasarkan modifikasi UNHAS– Keadaan Umum : Baik – Mata : Biasa – Mulut : Biasa – Pernafasan : 30-40 x/menit – Turgor : Baik – Nadi : <120 x/menit

Interpretasi : Dehidrasi ringan-sedang

Page 16: DIARE + Dehidrasi ringan-sedang

PELATIHAN NASIONAL TATALAKSANA TERKINI DIARE & KOLESTASISSheraton Mustika Resort & Spa Hotel Yogyakarta, 23 – 24 Mei 2009

UKK Gastrohepatologi IDAI

Pemeriksaan penunjangDarah rutin :

Hasil Pemeriksaan darah Range normal pemeriksaan darah

RBC : 4,24 x 1012 /L

HCT : 34,2 %

PLT : 182 x 103 /L

WBC : 14,9 x 103 /L

HB : 11,5 g/dl

RBC : 6-17.5 x 1012/L

HCT : 36-47 %

PLT : 150.000-450.000 /L

WBC : 4.500-13.000 /L

HGB : 12-15,2 gr/dL

Page 17: DIARE + Dehidrasi ringan-sedang

PELATIHAN NASIONAL TATALAKSANA TERKINI DIARE & KOLESTASISSheraton Mustika Resort & Spa Hotel Yogyakarta, 23 – 24 Mei 2009

UKK Gastrohepatologi IDAI

Resume

Pasien anak laki-laki masuk ke rumah sakit dengan

keluhan BAB cair sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit,

dalam 1 hari BAB lebih dari 10 kali. BAB cair berwarna hijau,

berlendir. pasien juga mengalami demam sejak 2 hari

sebelum masuk rumah sakit. Pada saat kencing terdapat

gelembung pada ujung penis dan sakit perut bagian bawah

Page 18: DIARE + Dehidrasi ringan-sedang

PELATIHAN NASIONAL TATALAKSANA TERKINI DIARE & KOLESTASISSheraton Mustika Resort & Spa Hotel Yogyakarta, 23 – 24 Mei 2009

UKK Gastrohepatologi IDAI

Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum

compos mentis, tampak sakit sedang, gizi baik, Pemeriksaan

tanda vital didapatkan TD 90/60 mmHg, Nadi 86x/menit,

reguler, kuat angkat, repirasi 32 x/menit, suhu 37,9 ° C. Pada

pemeriksaan abdomen didapatkan peristaltik (+) kesan

meningkat dan nyeri tekan pada suprapubik, Skor

dehidrasi :dehidrasi ringan sedang, dan pada pemeriksaan

genitalia didapatkan fimosis

Page 19: DIARE + Dehidrasi ringan-sedang

PELATIHAN NASIONAL TATALAKSANA TERKINI DIARE & KOLESTASISSheraton Mustika Resort & Spa Hotel Yogyakarta, 23 – 24 Mei 2009

UKK Gastrohepatologi IDAI

Diagnosis • Diare Akut dengan dehidrasi ringan sedang• Fimosis• Suspek Infeksi Saluran Kemih

Page 20: DIARE + Dehidrasi ringan-sedang

PELATIHAN NASIONAL TATALAKSANA TERKINI DIARE & KOLESTASISSheraton Mustika Resort & Spa Hotel Yogyakarta, 23 – 24 Mei 2009

UKK Gastrohepatologi IDAI

Terapi Medikamentosa

IVFD Ringer laktat 15 tetes/menit

Oralit 6 sachet dihabiskan dalam 3 jam pertama

Zink tablet 1 x 20 mg selama 10 hari

Cotrimoxazole ( syrup 40 mg trimetrophin dan 200 mg

sulfametoksasol dalam 5 ml) 2x1 cth

Page 21: DIARE + Dehidrasi ringan-sedang

PELATIHAN NASIONAL TATALAKSANA TERKINI DIARE & KOLESTASISSheraton Mustika Resort & Spa Hotel Yogyakarta, 23 – 24 Mei 2009

UKK Gastrohepatologi IDAI

• Non- Medikamentosa

Melanjutkan pemberian makan

Memberikan edukasi kepada ibu pasien untuk menjaga hygiene.

Anjuran

Pemeriksaan Feses makroskopik dan mikroskopik

Kultur feses

Pemeriksaan urin rutin

Kultur urin

Page 22: DIARE + Dehidrasi ringan-sedang

UKK Gastrohepatologi IDAI

Follow up• FOLLOW UP 22 Februari 2013

S : Pasien mengeluh masih BAB cair 2 kali sejak semalam, berampas, berwarna kuning, tidak ada muntah, Sakit perut bagian bawah (+), fimosis (+).

O: Tanda vital :

Nadi : 86 kali/menit

Suhu : 36,5 ° C

Respirasi : 24 kali/menit

Tekanan darah : 90/60 mmHgA: Diare akut tanpa dehidrasi , Fimosis,

Suspek infeksi saluran kemih

P :Medikamentosa:• Oralit 50 ml tiap kali mencret• Zink tab 1x20 mg• IVFD Ringer laktat 15 tetes/menit• Cotrimoxazole ( syrup 40 mg

trimetrophin dan 200 mg sulfametoksasol dalam 5 ml) 2x1 cth

Non Medikamentosa:• Melanjutkan pemberian makan• Memberikan edukasi kepada ibu

pasien untuk menjaga hygiene

Page 23: DIARE + Dehidrasi ringan-sedang

PELATIHAN NASIONAL TATALAKSANA TERKINI DIARE & KOLESTASISSheraton Mustika Resort & Spa Hotel Yogyakarta, 23 – 24 Mei 2009

UKK Gastrohepatologi IDAI

DISKUSI

• Diare akut adalah buang air besar pada bayi dan anak lebih dari 3 kali perhari, disertai perubahan konsistensi tinja menjadi cair dengan atau tanpa lendir dan darah yang berlangsung kurang dari satu minggu.

• Etiologi diare dapat dibagi dalam beberapa faktor 1) Faktor infeksi

2) Faktor malabsorpsi

3) Faktor makanan

4) Faktor psikologis

Page 24: DIARE + Dehidrasi ringan-sedang

PELATIHAN NASIONAL TATALAKSANA TERKINI DIARE & KOLESTASISSheraton Mustika Resort & Spa Hotel Yogyakarta, 23 – 24 Mei 2009

UKK Gastrohepatologi IDAI

Diagnosis pada kasus ini ditegakkan berdasarkan

anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.

Pada anamnesis ditemukan pasien mengalami BAB cair > 10

kali, berwarna hijau, berlendir dan pasien juga demam selama

2 hari sebelum masuk rumah sakit. Pada pemeriksaan fisik

didapatkan pasien mengalami dehidrasi ringan-sedang dan dari

pemeriksaan laboratorium dalam batas normal.

Page 25: DIARE + Dehidrasi ringan-sedang

PELATIHAN NASIONAL TATALAKSANA TERKINI DIARE & KOLESTASISSheraton Mustika Resort & Spa Hotel Yogyakarta, 23 – 24 Mei 2009

UKK Gastrohepatologi IDAI

Penyebab terbanyak diare akut pada anak-anak dinegara

berkembang adalah rotavirus, escherichia coli enterotoksigenik,

shigella, vibrio cholera, sallmonella, dan E. coli

enteropatogenik. Setiap infeksi bakteri atau virus memiliki

gambaran khas masing-masing, meskipun pemeriksaan kultur

merupakan pemeriksaan pasti untuk mengetahui penyebab dari

diare.

Page 26: DIARE + Dehidrasi ringan-sedang

PELATIHAN NASIONAL TATALAKSANA TERKINI DIARE & KOLESTASISSheraton Mustika Resort & Spa Hotel Yogyakarta, 23 – 24 Mei 2009

UKK Gastrohepatologi IDAI

Tanda& Gejala Rotavirus ETEC EIEC Salmonella Shigella Disentri Vimbrio

Cholera

Mual/muntah Dari permulaan - - - Jarang Jarang

Demam + - + + + -

Sakit Tenesmus kadang-kadang tenesmus +kolik Kolik + pusing Tenesmus, kolik Kolik

Gejala lain - Distensi

abdomen

hipertensi Bakteremia

Toksonemia

Bisa ada kejang -

Sifat Tinja

Volume Sedang Banyak menurun Menurun menurun Sangat banyak

Frekuensi >10 kali Sering sering Sering Sering sekali Terus menerus

Konsistensi Cair Cair kental Berlendir Kental Cair

Mucus Jarang + + + sering -

Darah - - + Kadang + Sering + -

Bau - - - Bau telur busuk Bau tinja Amis

Warna Kuning

kehijauan

Warna tinja Tidak spesifik Kuning - Cucian beras

Leukosit - - + + + -

Page 27: DIARE + Dehidrasi ringan-sedang

PELATIHAN NASIONAL TATALAKSANA TERKINI DIARE & KOLESTASISSheraton Mustika Resort & Spa Hotel Yogyakarta, 23 – 24 Mei 2009

UKK Gastrohepatologi IDAI

Pada kasus ini dapat disebabkan oleh rotavirus karena

dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan

laboratorium di dapatkan BAB cair lebih dari 10 kali per hari.

BAB cair berwarna hijau, berlendir. pasien demam, pasien

juga sakit perut, dan dari hasil pemeriksaan leukosit darah di

dapatkan jumlah leukosit masih dalm batas normal.

Page 28: DIARE + Dehidrasi ringan-sedang

PELATIHAN NASIONAL TATALAKSANA TERKINI DIARE & KOLESTASISSheraton Mustika Resort & Spa Hotel Yogyakarta, 23 – 24 Mei 2009

UKK Gastrohepatologi IDAI

Terdapat kebijakan dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia mengenai penetapan lima pilar penatalaksanaan diare bagi semua kasus diare yang diderita anak balita, baik dirawat dirumah maupun sedang dirawat dirumah sakit, yaitu:• Rehidrasi dengan menggunakan oralit,• Zink diberikan selama 10 hari berturut-turut,• ASI dan makanan tetap diteruskan,• Antibiotik selektif, dan• Nasihat kepada orang tua.

Page 29: DIARE + Dehidrasi ringan-sedang

PELATIHAN NASIONAL TATALAKSANA TERKINI DIARE & KOLESTASISSheraton Mustika Resort & Spa Hotel Yogyakarta, 23 – 24 Mei 2009

UKK Gastrohepatologi IDAI

Komplikasi yang dapat ditimbulkan sebagai akibat

kehilangan cairan secara mendadak, dapat terjadi dehidrasi,

renjatan hipovolemik, hypokalemia, hipoglikemia, intoleransi

laktosa sekunder, kejang terutama akibat dehidrasi hipertonik,

malnutrisi energy protein akibat kelaparan. Pada kasus ini

pasien mengalami dehidrasi ringan sedang dan tidak

mengalami komplikasi yang lain.

Page 30: DIARE + Dehidrasi ringan-sedang

PELATIHAN NASIONAL TATALAKSANA TERKINI DIARE & KOLESTASISSheraton Mustika Resort & Spa Hotel Yogyakarta, 23 – 24 Mei 2009

UKK Gastrohepatologi IDAI

Prognosis diare dapat ditentukan oleh derajat dehidrasi,

sehingga penatalaksanaannya sesuai dengan ketepatan cara

pemberian rehidrasi. Apabila penanganan yang diberikan tepat

dan sesegera mungkin, maka dapat mencegah komplikasi dari

diare tersebut. Pada pasien ini, prognosisnya adalah bonam,

karena derajat dehidrasinya masih tergolong ringan sedang dan

saat mendapatkan terapi pasien sudah tidak mengalami

dehidrasi

Page 31: DIARE + Dehidrasi ringan-sedang

PELATIHAN NASIONAL TATALAKSANA TERKINI DIARE & KOLESTASISSheraton Mustika Resort & Spa Hotel Yogyakarta, 23 – 24 Mei 2009

UKK Gastrohepatologi IDAI

ISK (infeksi saluran kemih) adalah keadaan dimana

ada infeksi (ada pertumbuhan dan perkembangbiakan bakteri)

dalam saluran kemih, meliputi infeksi diparenkim ginjal

sampai infeksi di urinary bladder, dalam jumlah bakteriuria

yang bermakna pada biakan urin, dikatakan bermakna jika

ditemukan ≥105/ml urin yang dikultur.

Page 32: DIARE + Dehidrasi ringan-sedang

PELATIHAN NASIONAL TATALAKSANA TERKINI DIARE & KOLESTASISSheraton Mustika Resort & Spa Hotel Yogyakarta, 23 – 24 Mei 2009

UKK Gastrohepatologi IDAI

Fimosis adalah prepusium penis yang tidak dapat di

retraksi (ditarik) ke proksimal sampai ke korona glandis.

Fimosis dialami oleh sebagian besar bayi baru lahir karena

terdapat adesi alamiah antara prepusium dan glans penis.

Gambaran klinis dari fimosis adalah adanya gangguan

aliran urine berupa sulit kencing, pancaran urin mengecil,

menggelembungnya ujung prepusium penis pada saat miksi,

dan menimbulkan retensi urine, higiene lokal yang kurang

bersih menyebabkan terjadinya infeksi pada prepusium

(postitis), infeksi pada glans penis (balanopostitis).

Page 33: DIARE + Dehidrasi ringan-sedang

PELATIHAN NASIONAL TATALAKSANA TERKINI DIARE & KOLESTASISSheraton Mustika Resort & Spa Hotel Yogyakarta, 23 – 24 Mei 2009

UKK Gastrohepatologi IDAI

Pada kasus ini pasien didiagnosis fimosis karena dari anamnesis terdapat adanya gelembung di ujung penis saat kencing dan pada saat pemeriksaan fisik didapatkan prepusium penis tidak dapat diretrkasikan ke proksimal

Page 34: DIARE + Dehidrasi ringan-sedang

PELATIHAN NASIONAL TATALAKSANA TERKINI DIARE & KOLESTASISSheraton Mustika Resort & Spa Hotel Yogyakarta, 23 – 24 Mei 2009

UKK Gastrohepatologi IDAI

• ISK dapat berlangsung dengan gejala (simtomatis) atau tanpa gejala (asimtomatis). Pada yang simtomatis, makin muda usia anak, gejala klinis makin tidak khas. Infeksi yang asimtomatis pada umumnya ditemukan kebetulan pada pemeriksaan rutin seorang anak atau kegiatan penyaringan ISK pada anak sekolah.

• Infeksi saluran kemih dapat diklasifikasikan sebagai berikut : [5]

ISK Atas (upper UTI) ISK bawah (lower UTI) ISK simpleks/ISK sederhana (uncomplicated UTI ) ISK kompleks/ISK dengan komplikasi (complicated UTI)

Page 35: DIARE + Dehidrasi ringan-sedang

PELATIHAN NASIONAL TATALAKSANA TERKINI DIARE & KOLESTASISSheraton Mustika Resort & Spa Hotel Yogyakarta, 23 – 24 Mei 2009

UKK Gastrohepatologi IDAI

• Saluran kemih merupakan area yang seharusnya bebas dari mikroorganisme atau steril. Infeksi saluran kemih terjadi pada saat mikroorganisme masuk ke dalam saluran kemih dan berkembang biak di dalam media urin. Kuman penyebab ISK pada umumnya adalah kuman yang berasal dari flora normal usus dan hidup secara komensal di introitus vagina, prepusium penis, kulit perineum, dan sekitar anus. Mikroorganisme memasuki saluran kemih melalui 4 cara, yaitu:1. ascending2. hematogen3. limfogen4. langsung dari organ sekitar yang sebelumnya sudah terinfeksi atau eksogen sebagai akibat dari pemakaian instrumen

• Dua jalur utama terjadinya ISK adalah ascending dan hematogen. Namun, secara umum, infeksi paling sering terjadi dengan cara ascending, walapupun infeksi secara hematogen dapat terjadi pada anak usia infant.

Page 36: DIARE + Dehidrasi ringan-sedang

PELATIHAN NASIONAL TATALAKSANA TERKINI DIARE & KOLESTASISSheraton Mustika Resort & Spa Hotel Yogyakarta, 23 – 24 Mei 2009

UKK Gastrohepatologi IDAI

Diagnosis infeksi saluran kemih pada penderita ini ditegakan dari anamnesa yaitu demam 2 hari sebelum masuk rumah sakit dan nyeri perut bagian bawah (suprapubic) serta. Pada pemeriksaan fisik didapatkan nyeri tekan pada perut bagian bawah dan pada pemeriksaan genitalia didapatkan adanya fimosis. Hasil laboratorium leukosit, hemoglobin, eritrosit, hematokrit dan trombosit dalam batas normal

Page 37: DIARE + Dehidrasi ringan-sedang

PELATIHAN NASIONAL TATALAKSANA TERKINI DIARE & KOLESTASISSheraton Mustika Resort & Spa Hotel Yogyakarta, 23 – 24 Mei 2009

UKK Gastrohepatologi IDAI

Berdasarkan protocol pengobatan infeksi saluran

kemih pada anak antibiotik oral pilihan pertama untuk ISK

adalah Amoksisilin dengan dosis 20-40 mg/kgBB/hari setiap 8

jam, Ampicilin 50-100 mg/kgBB/hari tiap 6 jam, dan

Sefaleksim 50 mg/kgBB/hari tiap 6-8 jam. Pengobatan ini

diberikan selama 7-10 hari.

Page 38: DIARE + Dehidrasi ringan-sedang

PELATIHAN NASIONAL TATALAKSANA TERKINI DIARE & KOLESTASISSheraton Mustika Resort & Spa Hotel Yogyakarta, 23 – 24 Mei 2009

UKK Gastrohepatologi IDAI

Pronosis ISK tanpa kelainan anatomi maupun

fungsional (uncomplicated) adalah baik bila dilakukan

pengobatan pada fase akut yang adekuat dan disertai

pengawasan terhadap infeksi berulang. Pada pielonefritis, bila

pengobatan yang cepat dan tepat dapat mencapai

penyembuhan yang sempurna. Prognosis jangka panjang pada

sebagian besar penderita dengan kelainan

anatomis(complicated) umumnya kurang memuaskan

Page 39: DIARE + Dehidrasi ringan-sedang

PELATIHAN NASIONAL TATALAKSANA TERKINI DIARE & KOLESTASISSheraton Mustika Resort & Spa Hotel Yogyakarta, 23 – 24 Mei 2009

UKK Gastrohepatologi IDAI

Prognosis untuk ISK dan fimosis biasanya baik apabila

segera ditangani dimana untuk Fimosis dengan melakukan

sirkumsisi sementara untuk ISK dapat dilakukan pengobatan

dengan antibiotik sesuai dengan dosis dan lamanya

pengobatan yang dianjurkan. Fimosisnya akan baik pula jika

dilakukan sirkumsisi segera. Prognosis pada pasien ini masih

dubia karena belum dilakukan sirkumsisi, sebab jika tidak

dilakukan sirkumsisi maka biasanya akan menyebabkan ISK

berulang.

Page 40: DIARE + Dehidrasi ringan-sedang

TERIMAKASIH