Upload
andrew-leonardo-panjaitan
View
126
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
iuyg
Citation preview
Disusun Oleh :
Andrew Leonardo Pandjaitan
Pembimbing :
dr.Hj.Siti Rahmah, Sp.A
DIARE AKUT DENGAN DEHIDRASI SEDANG
ILUSTRASI KASUSidentitas
Data Pasien Ayah Ibu
Nama An. B Tn. A Ny. R
Umur 8 bulan 30 tahun 29 tahun
JenisKelamin perempuan Laki-laki Perempuan
Alamat Perumnas 3 RT 007/ 007 Bekasi
Agama Islam Islam Islam
Suku bangsa Jawa Jawa Jawa
Pendidikan - SMA SMP
Pekerjaan - Pegawai Ibu Rumah Tangga
Penghasilan - - -
Keterangan
Hubungan dengan
orang tua : Anak
kandung
•IDENTITAS
Anamnesis
• Dilakukan secara Alloanamnesis pada tanggal 2 Maret 2015 pukul 08.00 WIB di Bangsal Melati RSUD Kota Bekasi.
• Keluhan Utama
mencret sejak 5 hari SMRS
• Keluhan Tambahan
Demam 2 hari
Riwayat Penyakit Sekarang
Riwayat Penyakit Dahulu
Penyakit Umur Penyakit Umur Penyakit Umur
Alergi - Difteria - Jantung -
Cacingan - Diare - Ginjal -
DBD - Kejang - Darah -
Thypoid - Maag - Radang paru -
Otitis - Varicela - Tuberkulosis -
Parotis - Asma - Morbili -
Riwayat Pertumbuhandan Perkembangan
• Pertumbuhan gigi I : - bulan (normal: 5-9 bulan)
• Psikomotor• Tengkurap : 3 bulan (normal:
3-4 bulan)• Duduk : 6 bulan (normal: 6 bulan)• Berdiri : - bulan (normal: 9-12 bulan)• Berjalan : - bulan (normal: 13 bulan)• Bicara : - bulan (normal: 9-12 bulan)• Baca danTulis : - tahun• Kesan : Riwayat pertumbuhan dan perkembangan
pasien sesuai usia.
Riwayat MakananUmur (bulan) ASI/PASI Buah/biskuit Bubur susu Nasi tim
0-2 + - - -
2-4 + - - -
4-6 + + +
6-8 + + + +
Riwayat Imunisasi
– Kesan imunisasi dasar lengkap
Vaksin Dasar (umur)
BCG Lahir
DPT 2 bln 4 bln
POLIO Lahir 2 bln
CAMPAK 9 bln
Riwayat Perumahan dan Sanitasi :
• Tinggal dirumah kontrakan. Rumah sempit, lingkungan padat .
• Terdapat satu kamar tidur, satu kamar mandi , dapur, beratap genteng , lantai keramik, dinding tembok, Ventilasi kurang baik, cahaya matahari tidak cukup, air minum dan air mandi berasal dari air tanah.
• Air limbah di buang ke spal yang tersedia • Kesan :Kesehatan lingkungan tempat tinggal
pasien kurang baik
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
• 2 maret 2015Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
HEMATOLOGI darah lengkap
LED 14↑ mm 0-10
Leukosit 16,1 ribu/uL 5-10
Hemoglobin 11,0 g/dL 11-14,5
Hematokrit 33,6 ↓ % 40-54
Trombosit 308 ribu/uL 150-400
KIMIA KLINIK
GDS 81 mg/dL 60-110
Resume
• Anamnesis Pasien datang ke IGD RSUD Kota Bekasi dengan keluhan mencret sejak 5 hari , bab sebanyak 5x perhari dengan konsistensi cair ,ampas, bau langu, warna kuning. Demam sejak 2 hari Yang lalu naik turun. Batuk berdahak dan terdapat pilek sejak 2 hari. Badan pasien terasa lemas dan rewel. Pasien juga tidak napsu makan sejak 2 hari yang lalu, pasien kehausan.
Resume
• Pemeriksaan fisik Keadaan umum tampak sakit sedang tanda vital derajat Kesadaran avpu alert, Frekuensi nadi 110x/menit ,Frekuensi pernapasan 30x/menit ,Suhu tubuh 37,8oC. Mata cekung (+/+), mulut kering, abdomen auskultasi bising usus 7x/menit..
Diagnosis kerja
Penatalaksanaan
Prognosis
- Ad vitam : ad bonam
- As fungsionam : ad bonam
- Ad sanationam : ad bonam
Follow up 2-3-2015 3-3-2015 4-4-2015
S Mencret 5x perhari,
konsistensi
cair ,ampas, bau langu,
warna kuning. Demam
naik turun. Batuk
berdahak dan pilek.
Badan lemas dan
rewel. Pasien tidak
napsu makan , pasien
kehausan.
demam turun naik, bab
mencret 6x , batuk pilek
Demam turun
naik, Bab
lembek 3x, batuk
O AVPU: alert
P:Look(+), speech /
cry (+), tonus (+),
interactive (+),
consolability (+)
A: Napas spontan ,
retraksi (-), NCH (-)
T:Sianosis(-), pucat
(-), CRT<2”
N : 110x/menit
RR:30x/menit
S: 37,8oC.
Mata cekung (+/+),
mulut kering, abdomen
auskultasi bising usus
7x/menit
AVPU: alert
P:Look(+), speech / cry
(+), tonus (+), interactive
(+), consolability (+)
A: Napas spontan ,
retraksi (-), NCH (-)
T:Sianosis(-), pucat (-),
CRT<2”
N : 112x/menit
RR:22x/menit
S: 38,4oC.
Mata cekung (+/+),
mulut sedikit kering,
abdomen auskultasi
bising usus 4x/menit
AVPU: alert
P:Look(+),
speech / cry (+),
tonus (+),
interactive (+),
consolability (+)
A: Napas
spontan
retraksi (-), NCH
(-)
T:Sianosis(-),
pucat (-),
CRT<2”
N : 112x/menit
RR:22x/menit
S: 37,1oC.
Mata cekung
(-/-), mulut biasa
tidak kering,
abdomen
auskultasi bising
usus 4x/menit
AVPU: alert
P:Look(+), speech /
cry (+), tonus (+),
interactive (+),
consolability (+)
A: Napas spontan ,
retraksi (-), NCH (-)
T:Sianosis(-), pucat (-
), CRT<2”
N : 110x/menit
RR:30x/menit
S: 37,8oC.
Mata cekung (+/+),
mulut kering,
abdomen auskultasi
bising usus 7x/menit
AVPU: alert
P:Look(+), speech / cry
(+), tonus (+),
interactive (+),
consolability (+)
A: Napas spontan ,
retraksi (-), NCH (-)
T:Sianosis(-), pucat (-),
CRT<2”
N : 112x/menit
RR:22x/menit
S: 38,4oC.
Mata cekung (+/+),
mulut sedikit kering,
abdomen auskultasi
bising usus 4x/menit
AVPU: alert
P:Look(+),
speech / cry (+),
tonus (+),
interactive (+),
consolability (+)
A: Napas
spontan
retraksi (-),
NCH (-)
T:Sianosis(-),
pucat (-),
CRT<2”
N : 112x/menit
RR:22x/menit
S: 37,1oC.
Mata cekung (-/-
), mulut biasa
tidak kering,
abdomen
auskultasi bising
usus 4x/menit
GEA dengan dehidrasi
sedang
GEA dengan dehidrasi
sedang
Perbaikan GEA
dengan dehidrasi
sedang
IVFD RL 8,8 tpm
Sanmol drip4x 80mg
L-bio 2x 1 sach
Zink 2x1 cth
IVFD RL 8,8 tpm
Sanmol drip4x 80mg
L-bio 2x 1 sach
Zink 2x1 cth
Kandistatin drop 3x1 cc
IVFD RL 8,8
tpm
Sanmol drip4x
80mg
L-bio 2x 1 sach
Zink 2x1 cth
Kandistatin drop
3x1 cc
Analisa kasus
• Diare sejak 2 hari , bab sebanyak 5X perhari dengan konsistensi cair ,ampas ini sesuai dengan kriteria diare cair akut, pada anak yaitu buang air besar lebih dari 3 kali dalam 24 jam dengan konsistensi cair dan berlangsung kurang dari 1 minggu.
Analisa kasus
• . Bab ada ampas ,bau langu , warna kuning , menggambarkan diare akut diare tidak berdarah disebabkan oleh infeksi virus. Virus menginvasi dan berkembang biak dalam vili epitel usus halus sehingga terjadi kerusakan sel epitel dan pemendekan vili , vili digantikan sementara oleh epitel bentuk kripte yang belum matang, fungsi absorbsi hilang sehingga terjadi malabsorbsi, sekresi air dan elektrolit oleh sel kripta dan defek transport akibat efek toxin protein virus
Analisa kasus
• Demam sejak 2 hari yang lalu naik turun disebabkan agen infeksius, imunologis atau agen yang berkaitan dengan toksin virus. Badan pasien terasa lemas dan rewel, Pasien juga tidak napsu makan sejak 2 hari yang lalu, pasien kehausan menandakan pasien mengalami dehidrasi ringan sedang atau sudah kehilangan cairan 5-10% berat badan, didapatkan 2 tanda utama keadaan umum rewel/ gelisah, lemas, rasa haus atau 2 tanda tambahan kelopak mata cekung, mukosa bibir / mulut kering.
DAFTAR PUSTAKA
• Juffire M, Sri Supar dkk. Buku ajar Gastroenterologi-Hepatologi. UKK Gastro-Hepatologi IDAI. 2011
• Diare pada Anak. [ update 2011 mar 10, citied 2011 mar 20.00 WIB] Available From: http://www.docstoc.com/docs/36661392/Diare-pada-anak
• Juffire M, Mulyani NS. Modul Pelatihan Diare. UKK Gastro-Hepatologi IDAI. 2009
• Kandun, NI. Upaya pencegahan diare ditinjau dari aspek kesehatan masyarakat dalam kumpulan makalah Kongres nasional II BKGA.I juli 2003
• Latief,Abdul et al. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak. Jilid 1.Cetakan X. FKUI. Jakarta: 2002. Hlm 283-294.
• Panduan Pelayanan medis Departemen Ilmu Kesehatan Anak. RSUP Nasional DR. Cipto Mangunkusumo. Jakarta. 2007
PENDAHULUAN
• Merupakan salah satu penyebab utama morbilitas dan mortalitas anak di negara yang sedang berkembang
• Diare menempati kisaran urutan ke-2 dan ke-3 berbagai penyebab kematian bayi di Indonesia
• Secara umum penanganan diare akut ditujukan untuk mencegah atau menanggulangi dehidrasi serta gangguan keseimbangan elektrolit dan asam basa
DEFINISI
• Keadaan berubahnya konsistensi tinja menjadi lebih lembek/ cair dan disertai frekuensi defekasi yang meningkat. Buang air besar tersebut dapat/tanpa disertai lendir dan darah
• WHO = keluarnya tinja encer (yang mengikuti bentuk bejana) dengan frekuensi 3 atau lebih dalam periode 24 jam
Angka kematian Bayi dan Balita
ETIOLOGI1. Faktor infeksi :
a. Infeksi enteral infeksi pada GIT (penyebab utama)
1. Bakteri
2. Virus
3. Parasitb. Infeksi parenteral infeksi di luar GIT
2. Faktor Alergi : Protein air susu sapi
3. Faktor malabsorbsi : Karbohidrat, Lemak, Protein
4. Faktor makanan : basi/ beracun
5. Faktor psikologis : takut dan cemas
6. Faktor obat-obatan : pencahar, antibiotika, antasida yang mengandung magnesium
7. Defisiensi vitamin: defisiensi niasin, defisiensi folat
PATOFISIOLOGI
VIRUS masuk enterosit (sel epitel usus halus) infeksi & kerusakan fili usus halus
Enterosit rusak diganti oleh enterosit baru (kuboid/ sel epitel gepeng yg blm matang) fungsi blm baikFili usus atropi tdk dpt mengabsorbsi makanan & cairan dgn baik
Tek Koloid Osmotik motilitas DIARE
BAKTERI NON INFASIF (Vibrio cholerae, E. coli patogen) masuk lambung duodenum berkembang biak mengeluarkan enzim mucinase (mencairkan lap lendir) bakteri masuk ke membran mengeluarkan subunit A & B mengeluarkan (cAMP) merangsang sekresi cairan usus, menghambat absobsi tanpa menimbulkan kerusakan sel epitel tersebut volume usus dinding usus teregang DIARE
BAKTERI INFASIF (Salmonella spp, Shigella spp, E. coli infasif, Champylobacter) prinsip perjalanan hampir sama, tetapi bakteri ini dapat menginvasi sel mukosa usus halus reaksi sistemik (demam, kram perut) dan dapat sampai terdapat darah
Toksin Shigella masuk ke serabut saraf otak kejang
Klasifikasi Dehidrasi
Derajat Dehidrasi Menurut Jumlah Cairan yang
Hilang :
1. Dehidrasi Ringan
Kehilangan cairan 5 % Berat Badan
2. Dehidrasi Sedang
Kehilangan cairan 5-10 % Berat Badan
3. Dehidrasi Berat
Kehilangan cairan >10 % Berat Badan
Simptom Tanpa dehidrasi Dehidrasi ringan - sedang
Dehidrasi berat
Kesadaran Baik Normal, gelisah, lelah Apathis, letargi, tidak sadar
Denyut jantung Normal normal – meningkat Takikardia*
Kualitas nadi Normal Normal – melemah Lemah, kecil, tidak teraba
Pernapasan Normal Normal – cepat Dalam
Mata Normal Sedikit cekung Sangat cekung
Air mata Ada Berkurang Tidak ada
Mulut dan lidah Basah Kering Sangat kering
Turgor Segera kembali < 2 detik > 2detik
CR Normal Memanjang Memanjang, minimal
Extremitas Hangat Dingin Dingin, sianosis
kencing normal berkurang minimal
Menurut MMWR 2003
Penilaian A B C
Keadaan umum Baik, sadar Gelisah, rewel Lesu, lunglai, tidak sadar
Mata normal cekung Sangat cekung
Air mata ada Kering Tidak ada
Mulut dan lidah Basah Kering Sangat kering
Rasa haus Minum biasa, tidak haus
Haus, ingin minum banyak
Malas minum/tidak bisa minum
Turgor kulit Kembali cepat Kembali lambat Kembali sangat lambat
hasil Tanpa dehidrasi Dehidrasi ringan Dehidrasi berat
Menurut WHO 1995
Bagian Tubuh yang diperiksa
0 1 2
Keadaan umum Sehat Gelisah, cengeng, apatis, ngantuk
Mengigau, koma atau syok
Kekenyalan kulit Normal Sedikit kurang Sangat kurang
Mata Normal Sedikit cekung Sangat cekung
UUB Normal Sedikit cekung Sangat cekung
Mulut Normal Kering Kering dan sianosis
Frekuensi nadi Kuat < 120 Sedang ( 120-140)
Lemah > 140
Maurice King (1974)0-2 : ringan3-6 : sedang7-12 : berat
Terapi :
1. Rehidrasi dengan menggunakan oralit
2. Pemberian zinc
3. ASI dan makanan tetap diteruskan
4. Antibiotika selektif
5. Edukasi
Ketentuan :
• Beri ibu 2 bks oralit formula baru• Larutkan 1 bks oralit formula baru dalam 1liter
air matang, utk persediaan 24jam• Berikan larutan oralit pada anak setiap x BAB
dengan ketentuan sbb :
- anak <2tahun : berikan 50-100 ml tiap x BAB
- anak >2tahun : berikan 100-200 ml tiap x BAB
• Jika dalam waktu 24jam persediaan oralit masih tersisa, maka sisa larutan harus dibuang
Peranan zinc dalam pengobatan diare :
• Perbaikan epitel saluran cerna selama diare• Meningkatkan absorpsi air dan elektrolit oleh
usus halus• Meningkatkan kecepatan regenerasi epitel
usus• Meningkatkan jumlah brush border apical• Meningkatkan respon imun dalam
mempercepat proses pembersihan patogen dari usus
• Menurunkan resiko dehidrasi
Dosis zinc :
• Anak dibawah 6bulan : 10 mg (1/2 tab) / hari
Anak diatas 6bulan : 20 mg (1 tab) / hari• Diberikan selama 10hari berturut-turut
meskipun telah sembuh• Untuk bayi zinc dapat dilarutkan dengan
air matang, ASI, atau oralit• Untuk anak yang lebih besar zinc dapat
dikunyah atau dilarutkan dalam air matang atau oralit
3. ASI dan makanan tetap diteruskan :
• Sesuai umur dan menu yang sama sewaktu masih sehat untuk mencegah kehilangan Berat badan serta pengganti nutrisi yang hilang
• Intoleransi karbohidrat : susu rendah sampai bebas laktosa
• Alergi protein susu sapi : susu kedelai• Malabsorbsi lemak : susu yang
mengandung medium chain triglyceride (MCT)
4. Antibiotik selektif :
• Tidak diberikan kecuali ada indikasi diare berdarah atau kolera
• Pemberian antibiotik yang tidak rasional justru akan memperpanjang lamanya diare karena akan mengganggu keseimbangan flora usus dan menyebabkan diare sulit disembuhkan
antibiotik
• Contoh ;
1.Diare disentri : kotrimoksazole 50 mg/kgbb/hari dibagi 2 dosis selama 5 hari atau kloramfenikol/tiamfenikol 50 mg/kgbb/hari dibagi 3 dosis
2.Kolera : tetrasiklin 50 mg/kgbb/hari diberikan dalam 4 dosis selama 2-3 hari
3.Amebiasis : metronidazole 30-50 mg/kgbb/hari dibagi 3 dosis selama 5 hari (10hari untuk kasus berat)
Terapi A, B, C
Pemilihan Jenis CairanOsmolalitas
(mOsm/L)Glukosa(g/L) Na+(mEq/L) CI-(mEq/L) K+(mEq/L) Basa(mEq/L)
NaCl 0,9 % 308 - 154 154 - -
NaCl 0,45 %+D5 428 50 77 77 - -
NaCl 0,225%+D5 253 50 38,5 38,5 - -
Riger Laktat 273 - 130 109 4 Laktat 28
Ka-En 3B 290 27 50 50 20 Laktat 20
Ka-En 3B 264 38 30 28 8 Laktat 10
Standard WHO-ORS 311 111 90 80 20 Citrat 10
Reduced osmalarity
WHO-ORS245 70 75 65 20 Citrat 10
EPSGAN
recommendation213 60 60 70 20 Citrat 3
Komposisi cairan Parenteral dan Oral :
Pencegahan :• Air minum yang bersih dari sumur/sumber air yang terjaga
kebersihannya dan dimasak• Pengolahan makanan yang dimasak dengan baik, untuk
menghindari kontaminasi• Cuci tangan dengan sabun setelah BAB, sebelum makan,
sebelum menyiapkan makanan• Gunakan jamban untuk anak kecil yang sakit, buang cepat
tinja dengan cara memasukannya kedalam jamban atau menguburkan
• Berikan hanya ASI selama 4-6 bulan pertama, terutama pemberian ASI paling sedikit untuk 1 tahun pertama
• Berikan makanan sapihan yang bersih dan bergizi mulai usia 6 bulan
• Anak usia > 9 bulan yang tidak menderita campak → imunisasi campak