Author
randi-dwiyanto
View
257
Download
11
Embed Size (px)
DESCRIPTION
laporan kasus
Diare Akut dengan Dehidrasi Ringan-Sedang
Disusun oleh :Dr. Andi Aso Sudarmin
Dokter pendamping :Dr. Lia Febriyani
Program Internsip Dokter IndonesiaRSUD Sukadana, Lampung Timur
2013
Portofolio
Status Pasien
Status Pasien
Identitas pasien•Nama penderita : An. A•Umur : 7,5 bulan•Jenis kelamin : Laki-laki•Alamat : Sukadana Timur•Tanggal masuk: 30 Juli 2013•No. Rekam medis : 07-89-33
AnamnesisDilakukan Allo anamnesis dengan Ibu pasien pada tanggal 30 juli 2013 pukul 23.50 wib :
Keluhan utama :Mencret
Keluhan tambahan : Demam dan muntah
Anamnesis
2hr SMRS :Mencret 3x/hr, seperti
air menyemprot, berwarna kuning, terdapat lendir(-)
ampas (-), bau asam (-), busa (-), darah (-) .
1 hr SMRS :Mencret >5x/hari,
dgn jumlah ½ gelas air mineral
Muntah + >7x/hari setiap makan dan
minum.
Saat di IGD RSMencret (+) saat
dibuka popokDemam (+), air mata
(-)
Berobat ke klinik : Kaolin pectin, metoclpramid, bronchitin dan kortimoksazol
Riwayat Penyakit sekarang
RS
AnamnesisRiwayat penyakit dalam keluarga•Tidak adaRiwayat kehamilan ibu•Perawatan antenatal : rutin kontrol dibidan•Penyakit Kehamilan : tidak ada•Obat-obat yang diminum : tidak adaRiwayat Kelahiran •Lahir spontan dibidan dengan usia cukup bulanRiwayat penyakit yang pernah diderita•Tidak ada
AnamnesisRiwayat Imunisasi
Interpretasi :Imunisasi dasar pada pasien tidak lengkap
Jenis imunisasi Dasar Ulangan
BCG X
DPT/DT - X - - -
Polio - X - - -
Campak - -
Hepatitis B - - - - - -
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 30 juli 2013 :
Keadaan umum : Tampak sakit sedang, rewel
Kesadaran : Compos mentis, menangis kuat
Tanda Vital : • N : 118x/menit, kuat, teratur, isi cukup• RR : 24 x /menit, teratur• T : 38 °C axilla
Pemeriksaan Fisik
Data Antropometri :•Berat badan (BB) : 9 kg•Tinggi badan : ± 70 cm•Status gizi Berdasarkan BB terhadap usia (Kurva NCHS-
CDC):•BB terukur: 9 kg•BB Ideal: 8,8 kg
= 9/8,8 x 100% = 102% •Interpretasi : Status gizi pasien adalah baik
Pemeriksaan Fisik• Kepala : Normocephal, warna rambut hitam
merata, tidak mudah dicabut, ubun ubun besar sudah menutup dan tidak
cekung• Mata : Mata sedikit cekung, CA -/-, SI -/-• Mulut : Mukosa bibir kering• Abdomen
Inspeksi : DatarAuskul : Bising usus (+) normalPalpasi : Supel, nyeri tekan (-), turgor cukupPerkusi : Timpani pada seluruh lapang abdomen.
Pemeriksaan Penunjang
•Tidak dilakukan
Pemeriksaan Anjuran
Cek Laboratorium :•Darah lengkap, •Urinalisa•FL (Kultur feces)•Elektrolit
Diagnosis Kerja
•Diare Akut dengan Dehidrasi Ringan - Sedang
Diagnosis Banding
•Diare akut dehidrasi ringan sedang ec bakteri
•Diare akut dehidrasi ringan sedang ec virus
•Diare akut dehidrasi ringan sedang ec parasit
Penatalaksanaan (1)
Medikamentosa :•IVFD KAEN 3A mikro 20 tpm•Zink 20 mg tab 1 x 1 tab PO•Paracetamol 125 mg syrup, 4 x cth I PO
prn•Domperidon 5 mg syrup 3 x ½ cth•Probiotik 2x 1 sachet PO ( tidak ada)•Konsul dr spesialis anak
Penatalaksanaan (2)
Non Medikamentosa :•Timbang BB tiap hari •Edukasi Orang tua•Observasi TTV dan tanda-tanda dehidrasi
berat
Follow up :Tanggal Perjalanan penyakit Terapi
31/07/13
R. Anak
S : Demam (-), muntah (+)1x, minum mau, BAB (+) 1x cair (sudah ada ampas) O :KU: TSS, CM, rewelTTV: RR: 26x/mnt N: 114x/mnt S: 37,6oC BB: 9 kgMata: palpelbra sedikit cekungMulut: mukosa bibir keringLain-lain dbnA : Diare Akut dgn dehidrasi ringan-sedang
R/ IVFD KaEN 3A 35tpm mikroR/ Zink tab 1 X 20 mgR/ Ampicilin 4 X 250 mgR/ Gentamisin 2 X 20 mg
01/08/13
R. Anak
S : Demam (-), muntah (+)1x, minum mau, BAB (+) 1x cair (sudah ada ampas) O :KU: TSS, CM, rewelTTV: RR: 26x/mnt N: 110x/mnt S: 36,5oC BB: 9 kgMata: palpelbra sedikit cekungMulut: mukosa bibir keringLain-lain dbnA : Diare Akut dgn dehidrasi ringan-sedang
R/ Terapi lanjut
Prognosis
•Ad vitam : ad bonam•Ad fungsionam: ad bonam•Ad Sanationam: ad bonam
Tinjauan Pustaka
Definisi
•Diare dapat didefinisikan sebagai meningkatnya frekuensi buang air besar dan berubahnya konsistensi menjadi lunak atau bahkan cair.
•Diare akut adalah buang air besar lembek atau bahkan dapat berupa air saja, tanpa terlihat darah, dan dengan frekuensi tiga kali atau lebih sering dari biasanya dalam 24 jam dan berlangsung kurang dari 7 hari.
EpidemiologiCauses of Death in Children Under 5 Years
Basic Health Research (Riskesdas), 2007
Septicemia
Drowning
Tetanus
Congenital heart anomaly
& hydrocephalus
Necroticans Entero Colitis
Malaria
Malnutrition
Leukemia
DHF
Measles
TB
GI disorder
Others13% Diarrhoea
28%
PNEUMONIA 20%
Meningitis/encephalitis
9%
DIARRHEA 28%
PNEUMONIA20%
Etiology Of U5 Diarrhea In Indonesia
80%
5%
1%
5%
3%
1%
1%
1%
2%
1%
5%
RV
Shigella
Aeromonas
Salmonella
Campylobacter
S. Enteritidis
Giardia Lamblia
Mixed (RV+Salmonella)
Mixed (RV+Campylobacter)
Mixed (RV+Ve Inaba)
Hospital Surveillance at Sardjito hospital BY Ministry of Health & NAMRU2 research, 2005
Patofisiologi
Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare:
1.Gangguan osmotik Makanan/zat tidak dapat diserap tekanan osmotikdalam rongga usus meningkat pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga ususIsi rongga usus yang berlebihan merangsang usus untuk mengeluarkannya diare osmotik
Patofisiologi2. Gangguan sekresi
Rangsangan tertentu ( toksin ) pada dinding usus peningkatan sekresi air dan elektrolit ke dalam rongga usus diare sekretorik timbul karena terdapat peningkatan isi rongga usus
3. Gangguan motilitas ususHiperperistaltik berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan diare.Bila peristaltik usus menurun bakteri tumbuh berlebihan diare
Patogenesis Diare
Masuknya jasad renik yang masih hidup ke dalam usus halus setelah berhasil melewati rintangan asam lambung
Jasad renik tersebut berkembang biak (multiplikasi) di dalam usus halus
Oleh jasad renik dikeluarkan toksin ( toksin diaregenik)
Bila diare berlanjut sampai 2 minggu/ lebih, kehilangan BB atau tidak bertambah selama masa tersebut
Diare Kronik
Bila diarenya menetap dalam 2 minggu/ lebih dan disertai gangguan pertumbuhan
Diare Akut
Diare persistenMelanjutnya Kerusakan mukosa
Perbaikan mukosa yang terlambat
Patogenesis VirusVIRUS
EPITEL USUS HALUS
MERUSAK BAGIAN APIKAL VILI USUS HALUS
DIGANTI DENGAN BAGIAN KRIPTA YANG BELUM MATANG BERBENTUK KUBOID / GEPENG
SALURAN DIGESTIF
FUNGSI PENYERAPAN AIR & MAKAN TIDAK BAIK
DIARE OSMOTIK
Patogenesis BakteriBAKTERI
TRAKTUS DIGESTIF
MERANGSANG EPITEL USUS
PEAN AKTIVITAS ENZIM ADENIL SIKLASE
MERANGSANG SEKRESI Cl, Na & H2O dan MENGHAMBAT aBSORPSI Cl, Na & H2O DARI LUMEN USUS KE DALAM SEL
HIPEROSMOLAR
HIPERPERISTALTIK USUS
Faktor Resiko
•Tidak memberikan ASI sampai 2 Tahun. •Status gizi kurang dan gizi buruk.•Imunodefesiensi /Imunosupresi•Pengunaan botol susu tidak hygine•Menggunakan air minum yang tercemar
Manifestasi KlinisGejala klinis :• Cengeng, gelisah, suhu tubuh meningkat• Nafsu makan biasanya tidak ada timbul diare• Tinja cair mungkin disertai lendir dan atau darah• Warna tinja kehijau-hijauan (tercampur empedu)• Anus dan daerah sekitarnya lecet ( sering defekasi)• Muntah (sebelum/ sesudah diare) lambung meradang atau
ketidakseimbangan asam basa dan elektrolit
Pemeriksan fisik :• Penurunan berat badan• Ubun-ubun besar cekung• Palpebra cekung• Selaput lendir bibir dan mulut nampak kering• Berat badan • Turgor kulit kembali lambat
Kriteria Diagnosis
Derajat Dehidrasi Kehilangan Berat Badan•Dehidrasi ringan : Bila terjadi penurunan berat badan 2 ½
%-5%•Dehidrasi sedang :
Bila terjadi penurunan berat badan 5-10%•Dehidrasi berat :
Bila terjadi penurunan berat badan > 10%
Kriteria Diagnosis
Bagian Tubuh NILAI
Yang Diperiksa 0 1 2
Keadaan Umum
Turgor
Mata
UUB
Mulut
Denyut Nadi
Sehat
Normal
Nomral
Normal
Normal
Kuat < 120
Gelisah cengeng,
apatis, ngantuk
Sedikit, kurang
Sedikit cekung
Sedikit cekung
Kering
Sedang (120-140)
Mengigau,
koma/syok
Sangat kurang
Sangat cekung
Sangat cekung
Kering, sianosis
Lemah > 140
Score : 0-2 dehidrasi ringan/ 3-6 dehidrasi sedang/ 7-12 Dehidrasi berat
Skor Mourice King
Kriteria DiagnosisDerajat Dehidrasi MTBS (Management Terpadu Balita Sakit)
Terdapat dua atau lebih dari tanda-tanda berikut:
- letargis atau tidak sadar- mata cekung- tidak bisa minum atau malas minum- Cubitan kulit perut kembalinya sangat
lambat
DEHIDRASI BERAT
Terdapat dua atau lebih dari tanda-tanda berikut:
- Gelisah, rewel/ marah- Mata cekung- Haus, minum dengan lahap- Cubitan kulit perut kembalinya lambat
DEHIDRASI RINGAN/SEDANG
Tidak cukup tanda-tanda untuk diklasifikasikan sebagai dehidrasi berat atau ringan/sedang
TANPA DEHIDRASI
Kriteria DiagnosisGejala Klinik Tanpa
Dehidrasi
(<5% BB)
Dehidrasi ringan-sedang (5-
10% BB)
Dehidrasi berat
(>10% BB)
Anamnesa
Diare
Muntah
Rasa haus
Urin
≥ 4 X/hari
Sedikit
Normal
Normal
4 – 10 X perhari
Beberapa kali
Rasa haus ada
Sedikit
10 X perhari
Sangat sering
Tidak dapat minum
Tidak ada urin dalam 6 jam
Pemeriksaan Umum
Keadaan umum
Air mata
Mata
Mulut dan lidah
Pernapasan
Cubitan kulit
Denyut nadi/mnt
Ubun-ubun
Sehat, aktif
Ada
Normal
Basah
Normal
Kembali cepat
Kuat <120
Tampak sakit, mengantuk, lesu
Tidak ada
Cekung
Kering
Cepat
Kembali< 2 detik
Sedang (120-140)
Cekung
Sangat mengantuk, tidak sadar, lemah
Tidak ada
Kering dan cekumg
Sangat kering
Cepat dan dalam
Sangat lambat (≥2 detik)
Lemah >140
Sangat cekung
tanda dan gejala
Rotavirus EIEC ETEC Salmonella Shigella V.cholerae
Mual dan muntah
Dari permulaan
- - + jarang jarang
panas + - + + + -
sakit tenesmus Kadang-kadang
Tenesmus kram
Tenesmus kolik pusing
Tenesmus kolik pusing
kolik
Gej. lain Sering distensi abdomen
hipotensi Bakteriemia, toksemia sistemik
Dapat ada kejang
FESES
- volume sedang banyak sedikit sedikit sedikit Sangat banyak
- frekuensi Sampai 10/lebih
sering sering sering Sering sekali Hampir terus menerus
-Konsistensi berair berair kental berlendir kental berair
- mukus jarang + + + sering flacks
- darah - - + Kadang sering
- bau - Bau tinja Tidak spesifik Bau telur busuk
Tak berbau anyir
-warna Hijau kuning Tidak berwarna
hijau hijau hijau
-leukosit - - + + + -
- sifat lain Tinja seperti air cucian beras
Pemeriksaan Penunjang•Darah
Darah lengkap, serum elektrolit, analisa gas darah, glukosa darah, kultur dan tes kepekaan terhadap antibiotik.
•UrinUrin lengkap, kultur dan tes kepekaan terhadap antibiotik.
•Tinja Pemeriksaan makroskopik dan mikroskopik.
•Elektrolit
Tatalaksana diare
Lima Lintas Tatalaksana Diare :1. Rehidrasi2. Dukungan nutrisi3. Suplemetasi Zinc4. Antibiotik seletif5. Edukasi pada orangtua
1. RehidrasiTerapi A :Tanpa dehidrasi• Berikan cairan lebih >>• Makanan tetap diberikan untuk mencegah kurang gizi• Preparat Zinc : < 6 bulan 10 mg
> 6 bulan 20 mg selama 10 – 14 hari• Awasi bila dehidrasi (monitoring bila tidak membaik
dlm 3 hari atau:▫ BAB lebih sering▫ Muntah terus menerus▫ Rasa haus yg nyata▫ Demam▫ Tinja berdarah
1. Rehidrasi
Usia
< 4 bln 4 –11 bln 12 – 23 bln
2- 4 thn 5 – 14 thn
≥ 15 thn
BB < 5 kg 5 – 7,9 kg 8 – 10,9 kg
11 – 15,9 kg
16 – 29,9kg
≥ 30 kg
Jml 200 – 400ml
400 – 600ml
600 – 800 ml
800 – 1200ml
1200– 2200 ml
2200–4000 ml
Tabel. CRO dalam 3 jam pertama
Terapi B :Dehidrasi ringan-sedang
1. Rehidrasi
Apakah saudara dapat menggunakan
cairan IV segera?
- Mulai beri cairan IV segera. Bila penderita bisa minum, berikan oralit, sewaktu cairan IV dimulai. Berikan 100 mL/kgBB cairan RL (atau NS, atau Ringer Asetat) sebagai berikut : Usia Pemberian 1 Kemudian 30 mL/kgBB 70 mL/kgBB By < 1 thn : 1 jam 5 jam Anak 1-5 thn : 30 menit 2 ½ jam
- Ulangi bila denyut nadi lemah atau tidak teraba. - Nilai kembali penderita tiap 1-2 jam. Bila rehidrasi
belum tercapai, percepat tetesan IV. - Juga berikan oralit (5 mg/kgBB/jam) bila penderita
masih bisa minum, biasanya setelah 3-4 jam (bayi) atau 1-2 jam (anak).
- Setelah 6 jam (bayi) atau 3 jam (anak), nilai ulang penderita menggunakan tabel penilaian. Lalu pilihlah rencana terapi yang sesuai (A, B, atau C) untuk melanjutkan terapi.
- Kirim penderita untuk terapi intravena. - Bila penderita bisa minum, sediakan oralit dan
tunjukkan cara memberikannya selama perjalanan.
Ya
- Mulai rehidrasi mulut dengan oralit melalui pipa nasogastrik atas mulut. Berikan 20 mL/kgBB/jam selama 6 jam (total 120 mL/kgBB).
- Nilailah penderita tiap 1-2 jam : Bila muntah / perut kembung, berikan cairan
perlahan. Bila rehidrasi tidak tercapai selama 3 jam, rujuk
penderita untuk terapi IV. - Setelah 6 jam, nilai kembali penderita dan pilih
rencana terapi yang sesuai.
Apakah ada terapi IV terdekat
(dalam 30 menit) ?
Apakah saudara dapat menggunakan pipa nasogastrik untuk
rehidrasi ?
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Tidak
Segera rujuk anak untuk rehidrasi
melalui NGT atau IV
Catatan :
• Bila mungkin, amati penderita sedikitnya 6 jam setelah rehidrasi untuk memastikan bahwa ibu dapat mengembalikan cairan yang hilang dengan memberi oralit.
• Bila usia > 2 thn, pikirkan kemungkinan kolera dan berikan antibiotik yang tepat secara oral setelah anak sadar.
Terapi C
2. Dukungan Nutrisi
•Makanan tetap diteruskan sesuai usia anak dengan menu yang sama pada waktu anak sehat sebagai pengganti nutrisi yang hilang, serta mencegah tidak terjadi gizi buruk.
•ASI tetap diberikan pada diare cair akut (maupun pada diare akut berdarah) dan diberikan dengan frekuensi lebih sering dari biasanya.
3. Suplemen Zinc
Efek zinc antara lain :• Zinc berperan sebagai anti-oksidan,
‘berkompetisi’ dengan tembaga (Cu) dan besi (Fe) yang dapat menimbulkan radikal bebas.
• Zinc menghambat sintesis Nitric Oxide (NO). Dengan pemberian zinc, diharapkan NO tidak disintesis secara berlebihan sehingga tidak terjadi kerusaan jaringan dan tidak terjadi hipersekresi.
• Zinc berperan dalam penguatan sistem imun.
Probiotik
•Probiotik: Kuman konsumsi PO dengan manfaat positif bagi kesehatan (bakteri genus Bifidobacteria dan Lactobacillus)
•Mempersingkat lama diare pada anak •Cegah diare pada bayi baik
▫Nosokomial (33,3% 6,7%)▫Rotavirus (17,7 % 2,2%)▫Akibat antibiotik
4. Antibiotik Selektif
•Antibiotik tidak diberikan pada kasus diare cair akut kecuali dengan indikasi yaitu pada diare berdarah dan kolera. Pemberian antibiotic yang tidak rasional, akan memperpanjang lamanya diare karena akan mengganggu keseimbangan flora usus
4. Antibiotik SelektifPenyebab Antibiotik pilihan Alternatif
Kolera Tetracyclin
12,5 mg/kgBB
4x sehari selama 3 hari
Erythromycin
12,5 mg/kgBB
4x sehari selama 3 hari
Shigella dysentery Ciprofloxacin
15 mg/kgBB
2x sehari selama 3 hari
Ceftriaxone
50-100 mg/kgBB
4x sehari selama 5 hari
Amoebiasis Metronidazole
10 mg/kgBB
3x sehari selama 5 hari
(10 hari pada kasus berat)
Giardiasis Metronidazole
5 mg/kgBB
3x sehari selama 5 hari
5. Nasihat Kepada Orang Tua
•Nasehat kepada orang tua untuk segera membawa anak kembali ke petugas kesehatan jika ada demam, tinja berdarah, muntah berulang, makan atau minum sedikit, sangat haus, diare makin sering atau belum membaik dalam 3 hari.
• Indikasi rawat inap pada diare akut berdarah adalah malnutrisi, usia < 1 tahun, menderita campak pada 6 bulan terakhir, adanya dehidrasi, dan disentri yang disertai dengan komplikasi.
An. A 7,5 bln ♂
Mencret 3-5x/hr sejak 2 SMRS
Muntah
BAB cair, sedikit ampas, kuning
Demam
Analisis Kasus
Anamnesis
Px fisik
Px Lab
Mukosa bibir keringRewel
Mata sedikit Cekung
Turgor cukup
Tanda-tanda dehidrasi ringan -
sedang
Suhu 380 C
Susp Diare
akut ec virus
Diare akut
Minum Susu formula + ASi mau
Pemeriksaan anjuran DL, UL, FL, elektrolit
Diare akut dgn dehidrasi ringan-sdg
Air mata (-)
HR 118
Reference
•Subagyo B, Santoso BN. Diare Akut dalam Buku Ajar Gastroenterologi-Hepatologi IDAI Jilid 1. Edisi pertama. Cetakan ke dua. 2011: 87-116.
•Draft Panduan Pelayanan Medis Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSCM.Jakarta.2007
•Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak Di Rumah Sakit. Diare. WHO
•Modul pelatihan Diare. UKK GastroHepatologi IDAI ed 1.2009
Terima Kasih atas perhatiannya
Penatalaksanaan
Farmakologi • IVFD RL 35 tpmKebutuhan cairan : BB = 9 kg -> 9 kg pertama : 9 x 100 = 900 cc --------------------------
= 900 cc/24 jam-> Tetes per menit : 900 x 60
------------ =37,4 35 tpm 24 x 60
Risk factors :
1. Host (child) factors▫ < 12 months of age▫ Low birth weight (<2500 gram)▫ Malnourished children/infants▫ Impaired cell-mediated immunity▫ In association with respiratory tract infection
2. Maternal factors▫ Young age and limited mothering experience ▫ Maternal educational status, knowledge, attitude &
behaviour about hygiene, health, and nutrition
(cit. Gracey,2007)
3. Feeding practices ▫ Recent introduction of animal milks ▫ Use of feeding bottles and teats or dummies (pacifiers)
4. Microbial isolates during episodes ▫ Enteroadherent Escherichia coli (EAEC), Enteroaggregative
E. coli (EaggEC), Enteropathogenic E. coli (EPEC) ▫ Shigella ▫ Cryptosporidium ▫ Multiple enteric pathogens
Risk factors :
(cit. Gracey,2007)
Risk Factors :
5. Previous episodes of infections ▫ Recent episode(s) of acute diarrhea▫ Previous episode(s) of persistent diarrhea
6. Use of drugs at previous time▫ Antimotility reduce motility of gastrointestinal▫ Antimicrobial
(cit. Gracey, 2007)
Pada dehidrasi berat, pasien dapat mengalami asidosis metabolik.
Asidosis metabolik terjadi karena :1. Kehilangan bikarbonat >> melalui tinja2. Ketosis kelaparan3. Produk-produk metabolik asam tidak
dapat dikeluarkan oliguria/ anuria4. Pindahnya ion natrium cairan ekstrasel ke
cairan intrasel5. Penimbunan asam laktat
Gambaran Klinik Asidosis Metabolik•Hiperventilasi ( pernafasan cepat dan
dalam/ Kussmaul•Terkadang diikuti syok, mual, muntah,
anoreksia
•Bila asidosis hanya sedikit dan cukup cairan elektrolit ( CO2 combining power tidak kurang dari 40 vol % atau 18 mEq/liter) dikoreksi oleh homeostasis tubuh sendiri
•Bila dibawah nilai diatas dikoreksi dengan natrium laktat atau natrium bikarbonat
B. Derajat Dehidrasi menurut Tonisitas Cairan
1. Dehidrasi isotonikKadar Na dalam plasma 130 – 150 mEq/L
2. Dehidrasi hipotonikKadar Na dalam plasma <130 mEq/L
3. Dehidrasi hipertonikKadar Na dalam plasma 130 – 150 mEq/L
Pertahanan Tubuh
•Flora normal- Sejumlah bakteri yang normal berada dalam
usus yang berfungsi mencegah kolonisasi kuman enterik patogen
- > 99% merupakan bakteri anaerob- pH asam dan asam lemak volatil dihasilkan
oleh flora normal
•Asam lambung- pH asam merupakan barier terhadap kuman
enterik patogen- Kecuali Rotavirus sangat tahan terhadap
asam.
Pertahanan Tubuh (cont’d)
•Motilitas usus- Peristaltik normal: mekanisme utama
untuk membersihkan bakteri dari usus kecil bagian proksimal
•Imunitas- Respon imun selular dan produksi
antibodi: berperan penting dalam melindungi host yang rentan terhadap infeksi enterik.
• Mula-mula bayi atau anak menjadi cengeng, gelisah, suhu tubuh biasanya meningkat, nafsu makan berkurang atau bahkan tidak ada, lalu kemudian timbul diare.
• Tinja cair dan mungkin disertai lendir dan atau darah. Warna tinja makin lama berubah menjadi kehijauan karena tercampur dengan empedu.
• Anus dan daerah sekitarnya menjadi lecet karena seringnya defekasi dan tinja makin lama makin asam sebagai akibat makin banyaknya asam laktat yang berasal dari laktosa yang tidak dapat diabsorbsi usus selama diare. Bila pasien telah kehilangan banyak cairan dan elektrolit, maka gejala dehidrasi mulai tampak. Berat badan turun, turgor kulit berkurang, mata dan ubun-ubun besar dapat menjadi cekung, selaput lendir bibir dan mulut serta kulit menjadi kering.
Dehidrasi
•Penderita dengan diare cair mengeluarkan sejumlah ion natrium, klorida, kalsium dan bikarbonat. Semua akibat diare cair disebabkan karena kehilangan cairan dan elektrolit tubuh melalui tinja. Kehilangan sejumlah air dan elektrolit bertambah bila ada muntah, kehilangan air juga meningkat bila ada panas.
Dehidrasi
Dehidrasi adalah keadaan paling berbahaya karena dapat menyebabkan penurunan volume darah , kolaps kardiovaskuler dan kematian bila tidak diobati dengan tepat. Ada 3 macam dehidrasi, yaitu:
•Dehidrasi isotonik•Dehidrasi hipertonik (hipernatremik)•Dehidrasi hipotoniks (hiponatremik)