View
260
Download
16
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Majalah SMPK Santa Clara Surabaya
Pentas Budaya 2015 : Indonesia itu Keren
D engan semangat Santa Clara dan Ine-
sian, SMP Katolik Santa Clara Surabaya
mewartakan kabar gembira melalui
kegiatan yang bermutu dan berkarakter sesuai den-
gan perkembangan zaman.
SMP Katolik Santa Clara Surabaya meman-
carkan terang, membentuk manusia yang beriman, cer-
das, berkarakter, terampil, terbuka pada perubahan
jaman dan memiliki semangat nasionalisme.
Mengembangkan nilai-nilai spiritual dengan sema ngat
Santa Clara yaitu kegembiraan, kesederhanaan, dan keper-
cayaan dalam setiap pelaksanaan kegiatan.
Meningkatkan penghayatan iman dan rasa syukur atas kebaikan serta cinta
kasih Tuhan.
Menyelenggarakan pembelajaran secara efektif dan efisien.
Meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan (SDM).
Membentuk pribadi yang jujur, disiplin, bertanggung jawab dan santun.
Menumbuhkembangkan potensi, bakat dan minat peserta didik.
Membekali penguasaan IPTEK serta kemampuan berbahasa asing dalam
menghadapi globalisasi.
Menyediakan sarana prasarana pendidikan dan pengajaran berkualitas.
Menyiapkan kader-kader bangsa/gereja.
MEDIA ANAK SANTA CLARA DIANTARA EDISI 11 TAHUN 2015
artic
le
D unia sedang berada
dalam perubahan
dahsyat. Salah satu
penyebabnya, kema-
juan teknologi informasi dan ko-
munikasi. Sekarang ini, orang ber-
bicara tentang global village, suatu desa atau kampong global,
biarpun kenyataannya memang
berbeda!
Di desa atau kampung, bi-
asanya orang saling kenal dan
saling menyapa dari muka ke
muka, tetapi dalam global village nyatanya orang semakin terasing
di tengah kemajuan teknologi
dengan segala gadgetnya.
Kenyataan ini menjadi pen-
galaman harian dalam keluarga-
keluarga. Dunia digital
menghadirkan perubahan atau
hubungan komunikasi secara baru
di dalam keluarga.
Peralatan komunikasi yang
merasuki keluarga-keluarga mem-
bangun perilaku khusus, yang be-
lum pernah hadir selama ini.
Hubungan kekeluargaan berubah.
Orangtua dan anak makin ditang-
kap basah oleh alat komunikasi.
Face to face semakin
berubah menjadi facebook atau perangkat digital dengan pelbagai
nama. Kesejatian komunikasi
dalam keluarga berkembang
baik secara positif maupun nega-
tif, biarpun tidak disadari sepe-
nuhnya.
Keluarga-keluarga nam-
paknya semakin mempercayakan
diri pada alat-alat bantu komuni-
kasi, yang pada gilirannya sering-
kali menjauhkan diri, bahkan
membuat kita saling terasing. Kepedulian akan sesama
dalam keluarga berubah menjadi
angka dalam teknologi komuni-kasi. Apakah artinya ini bagi ke-
luarga ? Keluarga masuk ke dalam
gaya hidup baru dengan segala
dampaknya, baik yang mnyenang-
kan maupun tak menyenangkan.
Dunia digital dalam ke-
luarga semakin menjadi kehadiran
jari yang saling menyapa secara
pribadi. Jari manusia dalam ke-
luarga semakin dikuasai oleh cara
kerja baru, yaitu penghampiran
dalam bentuk maya yang ber-
makna.
Memang, maknanya mem-
perluas jejaring komunikasi, biar-
pun kehadiran pribadi secara fisik
berkurang atau bahkan hilang.
Anggota keluarga dapat menjauh
dari makan bersama akibat
ketagihan dalam penggunaan alat
komunikasi modern.
Jadi, di samping kemajuan
dalam membangun peradaban
baru, keluarga-keluarga juga ter-
perangkap dalam kebutuhan-
kebutuhan yang tidak nyata me-
lalui keinginan-keinginan yang
dibentuk di luar kemauan kita
akibat iklan atau fitur-fitur lain
dalam teknologi komunikasi.
Pergerakan online dalam keluarga nampaknya semakin
menjadikan sesama anggota ke-
luarga orang lain, sehingga ko-munikasi manusiawi memudar
dan hubungan pribadi menjadi
samar-samar.
Di tengah perubahan
demikian, keluarga memang men-
galami kegembiraan berjejaring,
namun kemesraan keluarga harus
berhadapan dengan senjata
teknologi yang sangat ampuh
menyodorkan gaya khusus yang
berbeda.
Dampak yang memukau
dari teknologi komunikasi dapat
menyebabkan keretakan keluarga,
persaingan kepemilikan gadget
dalam keluarga, bahkan kecuri-
gaan serta ketidak-percayaan satu
sama lain.
Dapat muncul gosip dalam
keluarga atau antar keluarga aki-
bat pemakaian alat komunikasi
yang tidak bertanggungjawab.
Pemberdayaan teknologi komuni-
kasi tidak dengan sendirinya
Mgr
Petrus
Turang
Uskup Agung Kupang
MEDIA ANAK SANTA CLARA DIANTARA EDISI 11 TAHUN 2015
artic
le
memberdayakan hubungan pri-
badi dalam keluarga: kebiasaan
adat istiadat yang baik dan yang
merukunkan dapat menjadi luntur
akibat pengaruh konsumeristik
media sosial digital.
Saudara-saudari terkasih,
Yesus Kristus telah menganu-
gerahkan kepada persekutuan
gerejawi, utamanya persekutuan
keluarga, perintah baru yaitu anu-
gerah cintakasih. Keluarga meru-
pakan sekolah awal dari komuni-
kasi, di mana terdapat bahasa
tubuh yang sangat manusiawi.
Perintah cintakasih adalah
anugerah ilahi dalam perjalanan
keluarga Kristiani, dengan mana
kita umat Kristiani belajar men-
jadi murid-murid Kristus, ialah
orang yang meneladani perilaku
hidup Yesus Kristus.
Dengan belajar mengasihi
dalam keluarga, kita membangun
suatu peradaban baru, yaitu bu-
daya kasih yang senantiasa baru
dan menjiwai perjalanan hidup
keluarga di mana dan kapan saja.
Sayang akan hidup mulai
bermekar dalam hidup keluarga,
karena di dalam keluarga komuni-
kasi Rahim menjadi dasarnya. Komunikasi ini tidak perlu
teknologi komunikasi, karena
secara biologis sudah tertancap
dalam hubungan ibu-anak: suiatu
kegirangan yang luar biasa dan tak
tergantikan.
Bahasa tubuh ini masuk
dalam peredaran darah bersama
dan pada gilirannya mengikat ke-
bersamaan dalam persaudaraan
genealogis yang tak terhapuskan.
Komunkasi dalam keluarga
menurut gaya ini adalah bentuk
perjanjian abadi di antara kaum keluarga, biarpun sekarang ini
hubungan demikian semakin me-
masukki tahap pemalsuan akibat
individualisme dan materialisme
di tengah pengaruh konsumer-
istik masyarakat semasa.
Tuntutan materialistik se-
makin menggerogoti hidup ke-
luarga, sehingga kesadaran
bersesama semakin menjadi mi-
skin dan mengakibatkan
keterasingan hidup dalam ke-
luarga.
Lingkungan bermain untuk
berkembang menjadi dewasa se-
makin hilang dan jejaring sosial
pun dalam keluarga nyatanya
menumpukkan ketegangan-
ketegangan baru, yang belum per-
nah hadir sebelumnya, seperti
komunikasi orangtua-anak hanya
dengan peralatan dunia digital.
Dalam dunia digital virtus kebajikan digantikan oleh
virtual maya. Fungsi komunikas-inya ada, tetapi relasi berwajah
manusiawi memudar dan menghi-
lang sementara. Dalam kon-
teks ini, baiklah kita ingat apa
yang dititahkan Yesus : Segala sesuatu yang kamu kehendaki su-
paya orang perbuat kepadamu,
perbuatlah demikian juga kepada
mereka. (Mt 7:12). Saudara-saudari terkasih,
gaya hidup baru memang menun-
tut pendekatan dan penghayatan
baru, agar komunikasi dalam
keluarga tetap mengutamakan
sentuhan manusiawi: permisi,
terima kasih dan minta maaf,
demikian Paus Fransiskus.
Kita bersyukur atas segala
kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi komunikasi, tetapi kita
juga harus menempatkan diri
dengan penuh tanggungjawab.
Kita harus saling memanusiawi-
kan dalam hidup keluarga dengan
memanfaatkan alat komunikasi
yang tersedia.
Tujuannya, agar keluarga
kita rukun dan damai: berlaku
kasih satu sama lain dan saling
menghormati dalam penggunaan
teknologi komunikasi.
Kita membangun hidup
keluarga yang bermartabat anak-
anak Allah, yaitu kemerdekaan
untuk memelihara ciptaan Tuhan
dalam perjalanan keluarga, utama-
nya pendidikan anak-anak dalam
iman Kristiani.
Kita dapat mengirim teks-
teks Kitab Suci melalui gadget
teknologis, tetapi apakah perilaku
kita sesuai dengan teks Kitab Suci
yang kita kirimkan?
Kita dapat mengirimkan
doa secara virtual, tetapi apakah
kita adalah manusia pendoa?
Apakah kita masih membaca Ki-
tab Suci dan berdoa bersama
dalam keluarga atau cukup me-
lalui SMS atau BB? Kita berharap, keluarga
kita tetap selfie dalam anugerah cintakasih dan bukan saja mema-
merkan selfie keluarga demi kehebatan dan ketenaran dalam
Instagram atau Facebook!
MEDIA ANAK SANTA CLARA DIANTARA EDISI 11 TAHUN 2015
sp
ec
ial
Pertanyaannya, apakah
dengan semua yang baik ini, ke-
luarga kita semakin menjadi Kato-
lik dan Kristiani? Suka damai, ru-
kun, peduli sesama dan memer-
hatikan mereka yang lemah serta
saling membantu untuk menjadi
murid-murid Kristus