14
ScientiCO : Computer Science and Informatics Journal Vol.4 No. 1, (2021) E-ISSN: 2620-4118 1 Sri Wahyuningsih Piu 1 , Rima Ruktiari 2 , Nurul Aini 3 , Erfan Hasmin 4 1,4 Prodi Teknik Informatika, Universitas Dipa Makassar, 2,3 Prodi Rekayasa Perangkat Lunak, Universitas Dipa Makassar. e-mail: 1 [email protected], 2 [email protected], 3 [email protected], 4 [email protected] Abstract The skin is the outermost part of the human body tissue that functions to wrap the body and provide protection for the tissues under it. In the human body, the skin includes all general tissues, including facial skin. If the skin has problems such as inflammation, reddish rash, itching, or infection, it can cause skin diseases ranging from mild to severe. In this study, will be explained about a website-based expert system by implementing the Forward Chaining and Certainty Factor methods to help diagnose and calculate the percentage of skin disease, so that the general public can recognize the skin diseases they suffer from. The community can detect skin diseases by selecting symptoms and diseases based on the conditions experienced and obtaining information on solutions and early management of the disease they suffer from. KeywordsCertainty Factor , Forward Chaining, Expert System, Skin Diseases. Abstrak Kulit adalah bagian paling luar dari jaringan tubuh manusia yang berfungsi membungkus tubuh dan memberikan perlindungan bagi jaringan - jaringan di bawahnya. Pada tubuh manusia, kulit meliputi seluruh jaringan secara umum, termasuk kulit wajah. Apabila kulit bermasalah seperti terjadi peradangan, ruam kemerahan, gatal, ataupun infeksi maka bisa menyebabkan penyakit kulit mulai dari yang ringan sampai yang berat. Pada penelitian ini akan dibahas tentang sistem pakar berbasis website dengan mengimplementasikan metode Forward Chaining dan Certainty Factor untuk membantu mendiagnosa dan menghitung persentase penyakit kulit sehingga masyarakat awam dapat mengenali penyakit kulit yang dideritanya. Masyarakat dapat mendeteksi penyakit kulit dengan memiliih gejala dan penyakit berdasarkan kondisi yang dialami dan memperoleh informasi solusi dan penganganan awal penyakit yang dideritanya. Kata KunciCertainty Factor , Forward Chaining, Sistem Pakar, Penyakit Kulit. 1. Pendahuluan Penyakit merupakan penyebab gangguan pada tubuh manusia yang tidaklah asing dan merupakan kendala yang sering dihadapi oleh masyarakat [1]. Semua manusia sudah tahu kalau tubuhnya mengalami gangguan kesehatan, tetapi kebanyakan masyarakat tidak tahu penyakit yang sedang menyerang tubuhnya serta bagaimana cara mengobatinya. Sehingga untuk mengetahui penyakit yang sedang menyerang tubuh manusia dibutuhkan seorang ahli yang memahami masalah DIAGNOSA PENYAKIT KULIT PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR Diagnosis Human’s Skin Diseases Using Forward Chaining and Certainty Factor Methode

DIAGNOSA PENYAKIT KULIT PADA MANUSIA …

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DIAGNOSA PENYAKIT KULIT PADA MANUSIA …

ScientiCO : Computer Science and Informatics Journal Vol.4 No. 1, (2021) E-ISSN: 2620-4118

1

Sri Wahyuningsih Piu1, Rima Ruktiari2, Nurul Aini3, Erfan Hasmin4

1,4Prodi Teknik Informatika, Universitas Dipa Makassar, 2,3Prodi Rekayasa Perangkat Lunak, Universitas Dipa Makassar.

e-mail: [email protected], [email protected], [email protected], [email protected]

Abstract

The skin is the outermost part of the human body tissue that functions to wrap the body and provide

protection for the tissues under it. In the human body, the skin includes all general tissues, including facial

skin. If the skin has problems such as inflammation, reddish rash, itching, or infection, it can cause skin

diseases ranging from mild to severe. In this study, will be explained about a website-based expert system by

implementing the Forward Chaining and Certainty Factor methods to help diagnose and calculate the

percentage of skin disease, so that the general public can recognize the skin diseases they suffer from. The

community can detect skin diseases by selecting symptoms and diseases based on the conditions experienced

and obtaining information on solutions and early management of the disease they suffer from.

Keywords—Certainty Factor , Forward Chaining, Expert System, Skin Diseases.

Abstrak

Kulit adalah bagian paling luar dari jaringan tubuh manusia yang berfungsi membungkus tubuh

dan memberikan perlindungan bagi jaringan - jaringan di bawahnya. Pada tubuh manusia, kulit meliputi

seluruh jaringan secara umum, termasuk kulit wajah. Apabila kulit bermasalah seperti terjadi peradangan,

ruam kemerahan, gatal, ataupun infeksi maka bisa menyebabkan penyakit kulit mulai dari yang ringan

sampai yang berat. Pada penelitian ini akan dibahas tentang sistem pakar berbasis website dengan

mengimplementasikan metode Forward Chaining dan Certainty Factor untuk membantu mendiagnosa dan

menghitung persentase penyakit kulit sehingga masyarakat awam dapat mengenali penyakit kulit yang

dideritanya. Masyarakat dapat mendeteksi penyakit kulit dengan memiliih gejala dan penyakit berdasarkan

kondisi yang dialami dan memperoleh informasi solusi dan penganganan awal penyakit yang dideritanya.

Kata Kunci— Certainty Factor , Forward Chaining, Sistem Pakar, Penyakit Kulit.

1. Pendahuluan

Penyakit merupakan penyebab gangguan pada tubuh manusia yang tidaklah asing dan

merupakan kendala yang sering dihadapi oleh masyarakat [1]. Semua manusia sudah tahu kalau

tubuhnya mengalami gangguan kesehatan, tetapi kebanyakan masyarakat tidak tahu penyakit yang

sedang menyerang tubuhnya serta bagaimana cara mengobatinya. Sehingga untuk mengetahui

penyakit yang sedang menyerang tubuh manusia dibutuhkan seorang ahli yang memahami masalah

DIAGNOSA PENYAKIT KULIT PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR

Diagnosis Human’s Skin Diseases Using Forward Chaining and Certainty Factor Methode

Page 2: DIAGNOSA PENYAKIT KULIT PADA MANUSIA …

ScientiCO : Computer Science and Informatics Journal Vol.4 No. 1, (2021) E-ISSN: 2620-4118

2

kesehatan seperti Dokter, Bidan, atau Perawat. Salah satu masalah kesehatan atau penyakit yang

sering menyerang manusia adalah penyakit kulit. Penyakit kulit tergolong dari yang memiliki

gejala ringan sampai gejala akut. Ketika seseorang terkena penyakit kulit diharapkan agar segera

berobat ke ahlinya atau seorang Dokter. Seorang Dokter atau pakar penyakit kulit ternyata kadang

mempunyai keterbatasan daya ingat dan stamina kerja. Salah satu faktornya disebabkan karena

usia dari seorang pakar. Sehingga seorang pakar pada suatu ketika bisa saja melakukan kesalahan

pada hasil diagnosa dan dapat berlanjut pada solusi yang diambil.

Pemanfaatan teknologi yang berkembang saat ini dapat mengatasi masalah tersebut. Seperti

diketahui, saat ini telah berkembang bidang kecerdasan buatan yang mampu meniru kecerdasan

manusia. Salah satunya yaitu sistem pakar atau expert sistem yang diperuntukan seorang pakar

guna membantu masyarakat awam. Dengan sistem pakar inilah komputer dapat menyelesaikan

permasalahan dengan meniru cara-cara yang dilakukan seorang pakar. Pekerjaan konsultasi dengan

dokter bisa dilakukan oleh paramedis ataupun pasien sendiri dengan bantuan sistem ini, sehingga

sistem pakar bisa membantu mengatasi kelangkaan, keterbatasan dan ketidakhadiran dokter serta

membantu memberikan informasi seputar jenis-jenis penyakit pada kulit yang disebabkan oleh

virus, jamur maupun bakteri dan memberikan rekomendasi solusi penanganannya. Berdasarkan

uraian diatas, peniliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang diagnosa penyakit kulit pada

manusia menggunakan metode Forward Chaining dan Certainty Factor.

2. Landasan Teori

2.1 Metode Certainty Factor

Certainty Factor (CF) merupakan nilai parameter klinis yang diberikan sebuah sistem pakar

untuk menunjukkan besarnya kepercayaan [2]. Dalam menghadapi suatu masalah sering

ditemukan jawaban yang tidak memiliki kepastian penuh. Ketidakpastian ini bisa berupa

probabilitas atau kebolehjadian yang tergantung dari hasil suatu kejadian. Hasil yang tidak pasti

disebabkan oleh dua faktor yaitu aturan yang tidak pasti dan jawaban pengguna yang tidak pasti

atas suatu pertanyaan yang diajukan oleh sistem [3].

Teori CF menggakomondasi ketidakpastian pemikir (inexact reasoning) seorang pakar

(misalnya dokter) seringkali menganalisis informasi yang ada dengan ungkapan seperti

“mungkin”,”kemungkinan besar”,”hampir pasti”. Untuk menakomondasihal ini kita menggunakan

CF guna menggambarkan tingkat keyakinan pakar terhadap masalah yang sedang dihadapi. Dalam

perhitungan CF dapat beberapa antensenden (dalam rule yang berbeda) dengan satu konsekuen

yang sama. Dengan menghitung nilai Certainty Factor keseluruhan dari setiap kondisi yang ada.

Pada konsep CF ini juga sering dikenal dengan adanya believe dan disbelieve. Believe merupakan

keyakinan, sedangkan disbelievemerupakan ketidakyakinan. Ada dua model yang sering

digunakan dalam menghitung tingkat keyakinan (Certainty Factor) dari sebuah rule sebagai

berikut:

𝐶𝐹[ℎ, 𝑒] = 𝑀𝐵[ℎ, 𝑒] − 𝑀𝐷[ℎ, 𝑒] … … … . (1)

Dengan:

CF[h,e] = Factor Kepastian

MB[h,e] = Ukuran Kepercayaan Terhadap Hipotesis h

MD[h,e] = Ukuran Ketidakpercayaan

Page 3: DIAGNOSA PENYAKIT KULIT PADA MANUSIA …

ScientiCO : Computer Science and Informatics Journal Vol.4 No. 1, (2021) E-ISSN: 2620-4118

3

Nilai kepastian pada gejala rasa gatal pada bagian kulit tertentu

Menghitung Ukuran Kepercayaan Terhadap Hipotesis h:

𝑀𝐵(ℎ, 𝐸1) =(𝐶𝐹𝐺𝑒𝑗𝑎𝑙𝑎) − (𝐶𝐹𝑃𝑒𝑛𝑦𝑎𝑘𝑖𝑡)

1− (𝐶𝐹 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑎𝑘𝑖𝑡)

Adapun Kelebihan Metode Certainty Factor :

1. Teori perhitungan ini diterapkan dalam sistem pakar yang mengandung ketidakpastian sangat

cocok, misal dalam mendiagnosa penyakit.

2. Perhitungan dalam sekali proses hanya dapat mengolah dua data saja sehingga keakuratan

data dapat terjaga yaitu menhitung tingkat kepercayaan dan ukuran ketidakpercayaan.

2.2 Metode Forward Chaining

Forward Chaining adalah metode pencarian atau teknik pelacakan yang dimulai dengan

informasi yang ada penggabungan rule untuk menghasilkan suatu kesimpulan atau tujuan [4].

Pelacakan maju ini sangat baik jika bekerja dengan permasalahan yang dimulai dengan rekaman

informasi awal dan ingin dicapai penyelesaian akhir, karena seluruh proses akan dikerjakan secara

berurutan maju [5].

Forward Chaining secara umum untuk menghasilkan sebuah goal, FC merupakan metode

inferensi yang melakukan penalaran dari suatu masalah kepada solusinya. Jika klausa premis

sesuai dengan situasi, maka proses akan menyatakan konklusi. Penambahan data baru (missal

gejala) yang berasal dari user tidak dapat langsung ditambahkan secara otomatis kedalam basis

pengetahuan.

Adapun Kelebihan Metode FC :

1. Metode ini akan bekerja dengan baik ketika problem bermula dari mengumpulkan/

menyatukan informasi lalu kemudian mencari kesimpulan apa yang dapat diambil dari

informasi tersebut.

2. Metode ini mampu menyediakan banyak sekali informasi dari hanya jumlah kecil data.

2.3 Penyakit Kulit

Proses identifikasi jenis penyakit kulit dan gejalanya ini didapat dari wawancara langsung

seorang pakar penyakit kulit dr. Harry Thungady, SpKK dan dr. Hj, St. Musafirah, SpKK. Data -

data yang diperoleh disajikan sebagai berikut.

Tabel 1. Gejala dan Nama Penyakit

No. Gejala Nama Penyakit

1.

1. Rasa Gatal Pada Bagian Kulit Tertentu

2. Timbul Benjolan Kecil dengan Warna Kemerahan

3. Keluar Mata Nanah Pada Benjolan Tersebut Jika

Sudah Membesar

Bisul

2.

1. Timbul lesi berbentuk bulat dengan pinggiran

agak tinggi berisi air berwarna bening

2. Rasanya sangat gatal

3. Terjadi peradangan pada kulit akibat garukan

4. Jika mandi akan terasa perih

Kurap

(2)

Page 4: DIAGNOSA PENYAKIT KULIT PADA MANUSIA …

ScientiCO : Computer Science and Informatics Journal Vol.4 No. 1, (2021) E-ISSN: 2620-4118

4

5. Pada udara dingin atau berkeringat rasa gatal akan

timbul

6. kulit bersisik

3.

1. Terasa gatal dan panas pada kulit yang terkena,

terutama malam hari.

2. Pada eksim basah, kulit tampak melepuh merah,

bengkak, basah, dan timbul bintil bintil yang

mengandung air atau nanah.

3. Pada eksim kering, tampak kulit bersisik keras,

mengeropeng, dan kemerah-merahan

Eksim

4.

1. Demam

2. Menggigil

3. sesak napas

4. nyeri dipersendian atau pegal di satu bagian rubuh

5. munculnya bintik kemerahan pada kulit yang

akhirnya membentuk sebuah gelembung cair.

6. Keluhan lain yang kadang dirasakan penderita

adalah sakit perut.

Herpes

5.

1. Adanya sumbatan lapisan kulit mati pada pori-pori

yang terinfeksi.

2. Kelenjar minyak yang diproduksi terlalu berlebih.

3. Karena faktor genetik turunan orangtua.

4. Faktor hormon seperti pada saat pubertas

menginjak belia

5. Adanya iritasi kulit.

6. Gaya hidup stres.

7. Minum Pil KB.

Jerawat

6.

1. adanya kontak dengan orang yang menderita kutil

2. menggunakan sesuatu bersamaan bersama

penderita kuntil Kutil

3. permukaan yang kasar berbentuk bundar atau

tidak beraturan

4. warna kuning kecoklatan berupa kelompok bintik

halus dan biasanya terjadi di wajah

Kutil

7. 1. Kulit bersisik dan gatal

2. Bercak gelap atau terang Kutil Panu

Sumber : dr. Harry Thungady, SpKK dan dr. Hj, St. Musafirah, SpKK

2.4 Aplikasi Berbasis Web

Web adalah Sebuah software yang berfungsi untuk menampilkan dokumen pada suatu web

yang membuat pengguna dapat mengakses internet melalui software yang terkoneksi dengan

internet. Web juga merupakan sebuah program yang disimpan di Server dan dikirim melalui

internet dan diakses melalui antarmuka browser [6].

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan aplikasi web merupakan aplikasi yang diakses

mengunakan web browser melalui jaringan internet atau intranet. Aplikasi web juga merupakan

suatu perangkat lunak komputer yang dikodekan dalam bahasa pemrograman yang mendukung

perangkat lunak berbasis web seperti HTML, JavaScript, CSS, Ruby, Python, Php, Java dan bahasa

pemrograman lainnya. Ada dua bagian pokok dalam aplikasi web, yang pertama adalah sisi client

dan yang kedua adalah sisi server, sisi client dalam hal ini adalah PC atau bisa juga Perangkat

mobile yang terhubung kejaringan internet, Client dapat mengakses aplikasi web melalui web

Page 5: DIAGNOSA PENYAKIT KULIT PADA MANUSIA …

ScientiCO : Computer Science and Informatics Journal Vol.4 No. 1, (2021) E-ISSN: 2620-4118

5

browser seperti internet explorer, mozila fire fox, google crome, opera dan lain-lain, sedangkan

server adalah perangkat komputer dengan spesifikasi yang bagus digunakan untuk menyimpan

aplikasi web beserta database server yang siap untuk diakses oleh client, Client bertugas meminta

halaman web server melalui Web Browser, Web browser akan meneruskannya ke Server dimana

Aplikasi Web berada, Komputer Server akan mengolah permintaan dari client, ketika halaman web

yang diminta ditemukan maka komputer server akan mengirimkannya ke komputer client dan

halaman web yang diminta akan ditampilkan pada web browser di komputer client.

2.5 Bootstrap Framework

Bootstrap adalah sebuah alat bantu untuk membuat sebuah tampilan halaman website yang

dapat mempercepat pekerjaan seorang pengembang website ataupun pendesain halaman website.

Sesuai namanya, website yang dibuat dengan alat bantu ini memiliki tampilan halaman yang sama

atau mirip dengan tampilan halaman Twitter atau desainer juga dapat mengubah tampilan halaman

website sesuai dengan kebutuhan [7].

Twitter Bootstrap dibangun dengan teknologi HTML dan CSS yang dapat membuat layout

halaman website, tabel, tombol, form, navigasi, dan komponen lainnya dalam sebuah website

hanya dengan memanggil fungsi CSS (class) dalam berkas HTML yang telah didefinisikan. Selain

itu juga terdapat komponenkomponen lainnya yang dibangun menggunakan JavaScript. Bootstrap

mendukung desain web responsif. Ini berarti tata letak halaman web secara dinamis menyesuaikan,

dengan mempertimbangkan karakteristik dari perangkat yang digunakan (desktop, tablet, ponsel).

Bootstrap mengadopsi filosofi desain 'mobile-first', menekankan pada desain responsif secara

default.

Untuk detail fungsi dari Bootstrap adalah sebagai berikut:

1. Bootstrap merupakan framework untuk membangun desain web secara responsif dan cepat.

Artinya, tampilan web yang dibuat oleh bootstrap akan menyesuaikan ukuran layar dari

browser yang kita gunakan baik di desktop, tablet ataupun mobile device. Sehingga, user akan

mendapatkan pengalaman yang lebih baik dalam berselancar tanpa mempertimbangkan

perangkat apa yang harus digunakan.

2. Menggunakan bootstrap, kita tinggal menggunakan nama class (untuk css) dan library

(javascript) yang sudah ditentukkan oleh bootstrap tanpa perlu menulis kode dari 0 (awal)

sehingga, bisa menghemat waktu dalam pengembangan website untuk urusan UI (User

Interface). Bootstrap memiliki tampilan yang indah dan dapat di customisasi. Dengan

bootstrap kita juga 18 bisa membangun web dinamis ataupun statis, tentunya harus didukung

dengan teknologi lain dalam pengembangannya.

2.6 My Structured Query Language (MySQL)

My Structured Query Language (MySQL) adalah sebuah program database server yang

mampu menerima dan mengirimkan datanya sangat cepat, multi user serta menggunakan perintah

dasar SQL (Structured Query Language). MySQL merupakan dua bentuk lisensi, yaitu

FreeSoftware dan Shareware. MySQL yang biasa kita gunakan adalah MySQL FreeSoftware yang

berada dibawah Lisensi General Public License [8].

MySQL Merupakan sebuah database server yang free, artinya kita bebas menggunakan

database ini untuk keperluan pribadi atau usaha tanpa harus membeli atau membayar lisensinya.

Page 6: DIAGNOSA PENYAKIT KULIT PADA MANUSIA …

ScientiCO : Computer Science and Informatics Journal Vol.4 No. 1, (2021) E-ISSN: 2620-4118

6

MySQL pertama kali dirintis oleh seorang programmer database bernama Michael Widenius .

Selain database server, MySQl juga merupakan program yang dapat mengakses suatu database

MySQL yang berposisi sebagai Server, yang berarti program kita berposisi sebagai Client. Fungsi

MySQL adalah sebuah database yang dapat digunakan sebagai Client mupun server. Database

MySQL merupakan suatu perangkat lunak database yang berbentuk database relasional atau

disebut Relational Database Management System (RDBMS) yang menggunakan suatu bahasa

permintaan yang bernama Structured Query Language (SQL).

2.7 Pemrograman Home Page (PHP)

PHP adalah singkatan dari "PHP: Hypertext Prepocessor", yaitu bahasa pemrograman yang

digunakan secara luas untuk penanganan pembuatan dan pengembangan sebuah situs web dan bisa

digunakan bersamaan dengan HTML [9]. 15 PHP yang digunakan penulis pada penelitian ini

adalah versi PHP 5.6.4.

Sebelum ada PHP dahulu pengembang kebanyakan menggunakan bahasa Hypertext Markup

Language (HTML). Bahasa ini sudah dapat membuat tampilan website, akan tetapi tampilan yang

dihasilkan masih biasa saja. Biasa saja karena website masih bersifat statis atau tetap, tidak bisa

menyesuaikan tampilan dengan kondisi pengguna. Semenjak adanya PHP maka pembuatan

website dapat dikembangkan dan diatur agar menjadi website yang dinamis. Dimana website dapat

menyesuaikan tampilan sesuai dengan perangkat yang digunakan oleh pengguna. Tidak hanya itu,

website juga dapat melakukan input output dengan database.

Sebuah perusahaan bernama Zend menulis ulang interpreter PHP menjadi lebih bersih, lebih

baik, dan lebih cepat. Kemudian pada Juni 1998, perusahaan tersebut merilis interpreter baru untuk

PHP dan meresmikan rilis tersebut sebagai PHP 3.0.

Pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis interpreter PHP baru dan rilis tersebut dikenal

dengan PHP 4.0. PHP 4.0 adalah versi PHP yang paling banyak dipakai pada awal abad ke-21.

Versi ini banyak dipakai disebabkan kemampuannya untuk membangun aplikasi web kompleks

tetapi tetap memiliki kecepatan dan stabilitas yang tinggi. Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0.

Dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukkan

model pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa 16

pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek. 5.6.4 yang resmi dirilis pada tanggal 18

Desember 2014. 2. Prinsip Kerja PHP.

Konsep kerja PHP diawali dengan permintaan suatu halaman web (file.php) oleh browser atau

klien. Kemudian berdasarkan alamat di Internet (URL), browser mendapatkan alamat dari web

server, yang akan mengidentifikasi halaman yang diminta, dan menyampaikan segala informasi

yang dibutuhkan oleh web server. Selanjutnya, ketika file PHP yang diminta didapatkan oleh web

server, isinya segera dikirimkan ke mesin PHP untuk diproses dan memberikan hasilnya (berupa

kode HTML) ke web server, lalu menyampaikannya ke klien.

Fungsi PHP adalah sebagai Bahasa pemrograman PHP yang merupakan bahasa pemrograman

pelengkap yang digunakan pada website dinamis atau pun interaktif. Sebagai bahasa yang

digunakan untuk memproses akses keserver atau melakukan proses input data, edit, update dan

permintaan hapus data kedalam database. Digunakan untuk membangun aplikasi berbasis website

Page 7: DIAGNOSA PENYAKIT KULIT PADA MANUSIA …

ScientiCO : Computer Science and Informatics Journal Vol.4 No. 1, (2021) E-ISSN: 2620-4118

7

yang lebih kompleks yang dilengkapi dengan fitur perbandingan data, aritmatika dan handel proses

data ke database.

3. Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini yang pertama penelitian lapangan (Field

Research) yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara melakukan pengamatan secara langsung

kepada objek penelitian dan penelitian kepustakaan (Library Research) yaitu penelitian yang

dilakukan dengan cara mengumpulkan data melalui beberapa sumber bacaan yang berkaitan

dengan masalah yang diteliti dan bersifat ilmiah yang ada kaitannya dengan materi pembahasan.

Tahap - tahap penelitian yang akan dilaksanakan dibagi menjadi enam bagian yaitu : survei

lokasi, pengumpulan data, analisis sistem, perancangan sistem, tahap pengolahan data, dan tahap

pengujian program.

Analisis dan perancangan sistem merupakan professional sistem yang membangun sistem

informasi. Analisis data adalah mengolah data yang telah dikumpulkan guna menentukan batasan-

batasan sistem. Rancangan sistem merupakan suatu sistem kegiatan yang dilakukan untuk

mendesain suatu sistem yang mempunyai tahapan-tahapan kerja yang tersusun secara logis,

dimulai dari pengumpulan data yang diperlukan guna pelaksanaan perancangan tersebut.

a. Activity Diagram

Activity diagram digunakan untuk menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas. Activity

diagram juga digunakan untuk mendeskripsikan aktivitas yang dibentuk dalam suatu operasi

sehingga dapat juga digunakan untuk aktivitas lainnya seperti use case atau interaksi.

Berikut beberapa Activity diagram yang ada pada sistem kami yang kami rancang.

Gambar 1. Activity Diagram Penyakit & Solusi.

Gambar 2. Activity Diagram Gejala.

Page 8: DIAGNOSA PENYAKIT KULIT PADA MANUSIA …

ScientiCO : Computer Science and Informatics Journal Vol.4 No. 1, (2021) E-ISSN: 2620-4118

8

Pada gambar 2 Proses input penyakit dan solusi yaitu login ke halaman admin lalu memilih

menu penyakit dan solusi, sistem akan menampilkan halaman form penyakit, isi lengkap data yang

diminta lalu klik simpan, jika ada kesalahan input bisa menggunakan tombol reset. Dan pada

gambar 3 Proses input data gejala yaitu dengan login ke sistem sebagai admin lalu memilih menu

gejala, sistem akan menampilkan halaman form gejala, isi data yang diminta dengan lengkap lalu

klik simpan, jika batal untuk menambah gejala klik tombol reset.

Gambar 3. Activity Diagram Rule Forward Chaining

Rule Forward Chaining adalah halaman untuk mengatur relasi data gejala dan penyakit, relasi

tersebut juga termasuk mengatur bobot antar gejala dan bobot penyakit, untuk mengatur data

tersebut dengan cara masuk dimenu data rule lalu memilih gejala-gejala dan memilih bobot

kepastian dari nilai certainty, setelah itu memilih penyakit dan klik tombol set rule untuk

menyimpan relasi.

Gambar 4. Activity Diagram Proses Diagnosa

Hasil diagnosa dari certainty factor yaitu dengan menghitung persentase hasil gejala dan relasi

dari penyakit dengan cara masuk ke sistem sebagai pasien lalu memilih menu proses diagnosa,

sistem akan menampilkan form data jika pasien belum melakukan pendaftaran, jika sudah sistem

langsung menampilkan daftar gejala, pasien memilih gejala yang dialami lalu klik tombol proses

diagnosa, sistem menampilkan proses hitung dan kombinasi hasil akhir dari certainty factor dan

merilis informasi penyakit yang diderita berserta cara awal penanggulangannya.

Page 9: DIAGNOSA PENYAKIT KULIT PADA MANUSIA …

ScientiCO : Computer Science and Informatics Journal Vol.4 No. 1, (2021) E-ISSN: 2620-4118

9

b. Sequence Diagram

1. Sequence Diagram Admin

Untuk mengambarkan perilaku sistem digunakan sequence diagram. Sistem digunakan

dibawah ini menunjukkan aliran pesan antar objek yang membentuk suatu proses.

Gambar 5. Sequence Diagram Admin

Home yaitu halaman utama admin yang berisi informasi selamat datang, menu penyakit &

solusi berisi informasi daftar nama penyakit beserta pengertiannya dan solusinya, menu gejala

berisi daftar gejala-gejala yang berhubungan dengan gangguan kulit, menu rule CF digunakan

sebagai halaman untuk mengatur relasi data gejala dan penyakit serta nilai bobotnya, halaman

proses diagnosa digunakan oleh admin untuk menguji proses dan hasil diagnosa yang telah dibuat,

dan logout untuk keluar dari halaman admin.

2. Sequence Diagram Pasien

Berikut gambaran dan aliran data antar objek dari pasien.

Gambar 6. Sequence Diagram Pasien

Page 10: DIAGNOSA PENYAKIT KULIT PADA MANUSIA …

ScientiCO : Computer Science and Informatics Journal Vol.4 No. 1, (2021) E-ISSN: 2620-4118

10

Aliran data Pasien pada program yaitu pasien terlebih dahulu melakukan pendaftaran dengan

mengisi informasi berupa nama, alamat, umur, jenis Proses Diagnosa Laporan Diagnosa Logout

Pasien Login 48 kelamin, email, username dan password lalu digunakan untuk login dan memulai

diagnosa pada halaman proses diagnosa, setelah gejala dipilih dan diproses maka hasil diagnosa

berupa persetanse informasi penyakit dan solusinya ditampilkan pada program.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Implementasi Metode

Tabel 2. Nilai Gejala

KODE NAMA GEJALA MB MD

G1 Rasa Gatal Pada Bagian Kulit Tertentu 0.6 0.04

G2 Timbul Benjolan Kecil dengan Warna Kemerahan 0.8 0.08

G3 Keluar Mata Nanah Pada Benjolan Tersebut Jika Sudah

Membesar

0.8 0.08

G4 Timbul lesi berbentuk bulat dengan pinggiran agak tinggi

berisi air berwarna bening

0.6 0.06

G5 Rasanya sangat gatal 0.8 0.08

… … .. ..

G31 Bercak gelap atau terang 0.8 0.08

Tabel 3. Jenis Penyakit

KODE NAMA JENIS PENYAKIT

P01 Bisul

P02 Kurap

P03 Eksim

P04 Herpes

P05 Jerawat

P06 Kutil

P07 Panu

Tabel 4. Index Keputusan Jenis Penyakit

GEJALA JENIS PENYAKIT

P01 P02 P03 P04 P05 P06 P07

G1 ✓

G2 ✓

G3 ✓

G4 ✓

G5 ✓

G6 ✓

G7 ✓

G8 ✓

G9 ✓

Page 11: DIAGNOSA PENYAKIT KULIT PADA MANUSIA …

ScientiCO : Computer Science and Informatics Journal Vol.4 No. 1, (2021) E-ISSN: 2620-4118

11

G10 ✓

… ✓

G31

4.1.1 Implementasi Forward Chaining

Kaidah produksi merupakan salah satu aturan bentuk representasi pengetauan yang banyak

digunakan dalam pengembangan sistem pakar. Representasi pengetahuan dengan kaidah produksi,

pada dasarnya berupa aturan (rule) yang berupa IF THEN.

Berikut ini adalah reprentasi pengetahuan aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit

kulit pada manusia dengan kaidah produksi. Kaidah produksi yang dijabarkan dibawah ini:

1. Rule 1

IF Timbul lesi berbentuk bulat dengan pinggiran agak tinggi berisi air berwarna

bening

AND Rasanya sangat gatal

AND Jika mandi akan terasa perih

AND Pada udara dingin atau berkeringat rasa gatal akan timbul

THEN Penyakit Kulit Kurap

2. Rule 2

IF Kelenjar minyak yang diproduksi terlalu berlebih

AND Adanya iritasi kulit

AND Adanya sumbatan lapisan kulit mati pada pori-pori yang terinfeksi

THEN Penyakit Kulit Jerawat

3. Rule 3

IF Ada kontak dengan orang yang menderita kutil

AND Menggunakan sesuatu bersamaan bersama penderita kutil

AND Permukaan yang kasar berbentuk bundar atau tidak beraturan

AND Warna kuning kecoklatan berupa kelompok bintik halus dan biasanya terjadi

di wajah

THEN Penyakit Kulit Kutil

4. Rule 4

IF Rasa gatal pada bagian kulit tertentu

AND Timbul benjolan kecil dengan warna kemerahan

AND Keluar mata nanah pada benjolan tersebut jika sudah membesar

THEN Penyakit Kulit Bisul

4.1.2 Implementasi Certainty Factor

Ada dua tahap model yang sering digunakan untuk menghitung tingkat keyakinan (CF), dari

sebuah rule adalah sebagai berikut:

1) Dengan menggali hasil dari wawancara dengan pakar, nilai CF (Rule) didapat dari

interpretasi ‘term’ dari pakar menjadi nilai MD/MB Tertentu.

Page 12: DIAGNOSA PENYAKIT KULIT PADA MANUSIA …

ScientiCO : Computer Science and Informatics Journal Vol.4 No. 1, (2021) E-ISSN: 2620-4118

12

Tabel 5. Nilai MD/MB

Certainty Term Nilai Interpretasi MD/MB

Tidak Tahu 0.2

Mungkin 0.4

Kemungkinan Besar 0,6

Hampir Pasti 0,8

Pasti 1

Tabel 6. Niali Bobot Gejala

Certainty Term Nilai

Tidak Tahu 0.02

Mungkin 0.04

Kemungkinan Besar 0.06

Hampir Pasti 0.08

Pasti 1

2) Perhitungan manual

Kesulitan dalam penulisan tugas akhir ini yaitu proses menentukan nilai kepastian atau

certainty factor gejala penyakit kulit. Dalam penelitian ini, penentuan angka certainty factor

untuk masing-masing gejala kulit, urutannya berdasarkan dari gejala utama penyakit sampai

ke 𝑛 gejala. Sesuai dengan persamaan (1) di atas yaitu :

CF[h,e] = MB[h,e] – MD[h,e]

Dengan:

CF[h,e] = Factor Kepastian

MB[h,e] = Ukuran Kepercayaan Terhadap Hipotesis h

MD[h,e] = Ukuran Ketidakpercayaan

Nilai kepastian pada gejala rasa gatal pada bagian kulit tertentu

Menghitung Ukuran Kepercayaan Terhadap Hipotesis ℎ sesuai dengan persamaan (2) di

atas:

𝑀𝐵(ℎ, 𝐸1) =(𝐶𝐹𝐺𝑒𝑗𝑎𝑙𝑎) − (𝐶𝐹𝑃𝑒𝑛𝑦𝑎𝑘𝑖𝑡)

1− (𝐶𝐹 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑎𝑘𝑖𝑡)

= 0.04−0.8

1−0.8

= −0.76

0.2 = -3.8

Nilai kepastian pada gejala timbul benjolan kecil dengan warna kemerahan

Menghitung Ukuran Kepercayaan Terhadap Hipotesis ℎ :

𝑀𝐵(ℎ, 𝐸1) =(𝐶𝐹𝐺𝑒𝑗𝑎𝑙𝑎) − (𝐶𝐹𝑃𝑒𝑛𝑦𝑎𝑘𝑖𝑡)

1− (𝐶𝐹 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑎𝑘𝑖𝑡)

= 0.08−0.8

1−0.8

= −0.72

0.2 = -3.6

Nilai kepastian pada gejala keluar mata nanah pada benjolan yang sudah membesar.

Page 13: DIAGNOSA PENYAKIT KULIT PADA MANUSIA …

ScientiCO : Computer Science and Informatics Journal Vol.4 No. 1, (2021) E-ISSN: 2620-4118

13

Menghitung Ukuran Kepercayaan Terhadap Hipotesis ℎ :

𝑀𝐵(ℎ, 𝐸1) =(𝐶𝐹𝐺𝑒𝑗𝑎𝑙𝑎) − (𝐶𝐹𝑃𝑒𝑛𝑦𝑎𝑘𝑖𝑡)

1− (𝐶𝐹 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑎𝑘𝑖𝑡)

= 0.08−0.8

1−0.8

= −0.72

0.2 = -3.6

Menjumlahkan seluruh nilai CF

CFKombinasi = (CF1,CF2,….,CFn)

= (-3.8 + (-3.6) + (-3.6) * (1 – (-3.8)

= -11 * 4.8

= -52.8

Menghitung Akurasi :

𝑃𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 (−52.8

−52.8) ∗ 100 = 100%

Berdasarkan gejala yang dialami maka pasien menderita satu penyakit yaitu bisul dengan

presentase 100%.

Sistem pakar metode Certainty Factor adalah 90%. Pengujian yang dilakukan mendapatkan

hail akurasi 87.5% adalah cukup baik, sehingga sistem pakar tesebut dapat digunakan sebagai

rekomendasi mendiagnosa pasien. Sedangkan hasil pengujian yang dilakukan dengan teknik

pengujian Black box secara kesuluruhan terlihat bahwa input dan output pada aplikasi sistem pakar

sudah yang dibuat sudah sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan, yaitu lima belas fungsional

yang dapat bekerja sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan.

4.2. Pengujian

Pengujian sistem yang dilakukan dengan menggunakan metode pengujian langsung

berdasarkan teknik Black Box dengan menguji fungsionalitas dari aplikasi, tombol, dan kesesuaian

hasil aplikasi.

Berdasarkan teknik pengujuan black box yang telah dilakukan maka secara umum hasil

pengujian program dapat disimpulkan sebagai berikut:

Tabel 7. Hasil Pengujian

No. Skenario Pengujian Hasil yang

Diharapkan

Hasil

Pengujian Kesimpulan

1. Pengujian Tombol Login

(Halaman Login)

Login berhasil dan

menampilkan

halaman admin

Sesuai

Harapan Valid

2. Pengujian Tombol Reset

(Halaman Login)

Kolom username

dan Password

menjadi kosong

Sesuai

Harapan Valid

3.

Pengujian Tombol

Simpan (Halaman

Penyakit & Solusi)

Berhasil

menabahkan

penyakit baru

Sesuai

Harapan Valid

4.

Pengujian Tombol Reset

(Halaman Penyakit &

Solusi)

Kolom input

berhasil

dikosongkan

Sesuai

Harapan Valid

Page 14: DIAGNOSA PENYAKIT KULIT PADA MANUSIA …

ScientiCO : Computer Science and Informatics Journal Vol.4 No. 1, (2021) E-ISSN: 2620-4118

14

5.

Pengujian Tombol Edit

(Halaman Penyakit &

Solusi)

Data berhasil diubah Sesuai

Harapan Valid

6.

Pengujian Tombol Hapus

(Halaman Penyakit &

Solusi)

Data berhasil

dihapus

Sesuai

Harapan Valid

7.

Pengujian Tombol

Simpan (Halaman

Gejala)

Data berhasil

disimpan

Sesuai

Harapan Valid

5. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa dengan Sistem Pakar

Diagnosa Penyakit Kulit Pada Manusia Menggunakan Metode Forward Chaining & Certainty

Factor mampu memberikan solusi untuk penanganan penyakit yang berdasarkan gejala-gejala

yang dialami serta dapat memprediksi jenis penyakit dengan metode pembobotan dan memberikan

informasi hasil penyakit dalam bentuk persentase serta informasi pengobatannya. Berdasarkan

hasil pengujian fungsional Black Box terdapat 20 pengujian dan dinyatakan valid sehingga aplikasi

dapat berjalan dengan baik.

Untuk pengembangan aplikasi kedepannya disarankan dan diharapkan peneliti dapat

menggunakan metode pengembangan yang lain sehingga dapat diuji tingkat akurasinya dan

memiliki tingkat akurasi yang tinggi.

DAFTAR REFERENSI

[1] A. Alfiansyah and R. Arnie, “Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Umum Dan P3K Menggunakan

Metode Forward Chaining Berbasis Android,” Jutisi J. Ilm. Tek. Inform. Dan Sist. Inf., vol. 5,

no. 3, 2017.

[2] K. E. Setyaputri, A. Fadlil, and S. Sunardi, “Analisis Metode Certainty Factor pada Sistem

Pakar Diagnosa Penyakit THT,” J. Tek. Elektro, vol. 10, no. 1, pp. 30–35, 2018.

[3] H. T. Sihotang, “Sistem pakar mendiagnosa penyakit kolesterol pada remaja dengan metode

certainty factor (Cf) berbasis web,” J. Mantik Penusa, vol. 15, no. 1, 2014.

[4] Sustrani, Forward Chaining dan Backward Chaining. 2014.

[5] R. R. Fanny, N. A. Hasibuan, and E. Buulolo, “Perancangan Sistem Pakar Diagnosa Penyakit

Asidosis Tubulus Renalis Menggunakan Metode Certainty Factor Dengan Penulusuran

Forward Chaining,” J. Media Inform. Budidarma, vol. 1, no. 1, 2017.

[6] M. Destiningrum and Q. J. Adrian, “Sistem Informasi Penjadwalan Dokter Berbassis Web

Dengan Menggunakan Framework Codeigniter (Studi Kasus: Rumah Sakit Yukum Medical

Centre),” J. Teknoinfo, vol. 11, no. 2, pp. 30–37, 2017.

[7] H. Ridha, “Implementasi twitter bootstrap pada codeigniter,” Retrieved Octeober, vol. 4, p.

2016, 2013.

[8] H. Saputro, Modul Pembelajaran Database MySQL. 2012.

[9] S. T. Edy Winarno, M. Eng, and A. Zaki, Pemrograman Web Berbasis Html 5, PHP, dan

Javascript. Elex Media Komputindo, 2014.