DIABETIK KETOASIDOSIS dn HHNK.pptx

Embed Size (px)

DESCRIPTION

DAK dan HHNK

Citation preview

DIABETIK KETOASIDOSIS (DKA)

DIABETIK KETOASIDOSIS(DKA)DefinisiKetoasidosis diabetik adalah komplikasi yang potensial yang dapat mengancam nyawa pada pasien yang menderita diabetesmelitusTerjadi pada :pasien DM tipe 1pada usia dewasa dan lansia Disebabkan karena :Kekurangan Insulin ; sel beta dlm pancreas tdk mampu mnghasilkan insulHiperglikemi yg dsbbkn krena hiperosmoralitas

Berat ringannya KAD dibagi berdasarkan tingkat asidosisnya:RINGAN : pH darah < 7,3 , bikarbonat plasma < 15 mEq/LSEDANG: pH darah < 7,2 , bikarbonat plasma < 10 mEq/LBERAT : pH darah < 7,1 , bikarbonat plasma < 5 mEq/L

PENATALAKSANAANPrinsip Prinsip Pengelolaan GKA adalah ;Memperbaiki sirkulasi dan perfusi jaringan (resusitasi dan rehidrasi)Penggantian cairan dan garam yang hilangMenekan lipolisis sel lemak dan menekan glukoneogenesis sel hati dengan pemberian insulin.Mengatasi stress sebagai pencetus KADMencegah komplikasi dan mengembalikan keadaan fisiologis normal serta menyadari pentingnya pemantauan serta penyesuaian pengobatan.

PERBEDAAN DKA & HHNKKADHHNKGejalaanoreksia , mualNyeri pada abdomenTakikardiNafas berbau asetonPernapasan cepat dan dalamBingung, lesu, Merasa hausBingung , lesuLemahTerlihat kemerah-merahan pada kulitTakikardiNafas cepatNapas berbau asetonNilai laboratoriumGlukosa darahTinggiTinggi > 1000 mg/dlSerum sodiumTinggiTetapSerum potassiumTetapTetapSerum osmolarityTinggi (tetapi 350mOsm/LAGDAsidosis metabolic : penurunan pH dengan kompensasi alkalosis pernafasanNormal : asidosis ringanKeton urinPositiveNegativeIntervensiInsulin, cairan dan penggantian elektrolitInsulin, cairan dan penggantian elektrolitPENGKAJIANPENGKAJIAN KEGAWATDARURATAN :

Airways : kaji kepatenan jalan nafas pasien, ada tidaknya sputum atau benda asing yang menghalangi jalan nafasBreathing : kaji frekuensi nafas, bunyi nafas, ada tidaknya penggunaan otot bantu pernafasanCirculation : kaji nadi, capillary refill

Dx. KEPERAWATANKetidakefektifan pola napas berhubungan dengan penurunan kemampuan bernapasDefisit volume cairan berhubungan dengan pengeluaran cairan berlebihan (dieresis osmotic) akibat hiperglikemiaRisiko tinggi terjadinya ganguan pertukaran gas b/d peningkatan keasaman ( pH menurun) akibat hiperglikemia, glukoneogenesis, lipolisis

RENCANA KEPERAWATANDX. KEPKRITERIA HASILINTERVENSIKetidakefektifan pola napas berhubungan dengan penurunan kemampuan bernapasKriteria Hasil :Pola nafas pasien kembali teratur.Respirasi rate pasien kembali normal.Pasien mudah untuk bernafasKaji status pernafasan dengan mendeteksi pulmonal.Berikan fisioterapi dada termasuk drainase postural.Penghisapan untuk pembuangan lendir.Identifikasi kemampuan dan berikan keyakinan dalam bernafas.Kolaborasi dalam pemberian therapi medisDefisit volume cairan berhubungan dengan pengeluaran cairan berlebihan (dieresis osmotic) akibat hiperglikemia

Kriteria Hasil :TTV dalam batas normalPulse perifer dapat terabaTurgor kulit dan capillary refill baikKeseimbangan urin outputKadar elektrolit normalGDS normal

Observasi pemasukan dan pngeluaran cairan stiap jamObservasi kepatenan / kelancran infusMonitor TTV dan tingkat ksdaran tiap 15 menit, bila stabil lnjtkn untk stiap jamObservasi tugor kulit, selaput mukosa, akral, pengisian kapilerMonitor hasil pemeriksaan LAB (Hematokrit, BUN/Kreatinin, osmollaritas darah, natrium, kalium)Kolaborasi dengan tim kesehatan lainRisiko tinggi terjadinya ganguan pertukaran gas b/d peningkatan keasaman ( pH menurun) akibat hiperglikemia, glukoneogenesis, lipolisis

Kriteria Hasil :RR dalam rentang normalAGD dalam batas normal :pH : 7,35 7,45 HCO3 : 22 26PO2 : 80 100 mmHg BE : -2 sampai +2PCO2 : 30 40 mmHg

Berikan posisi fowler atau semifowler ( sesuai dengan keadaan klien)Observasi irama, frekuensi serta kedalaman pernafasanAuskultasi bunyi paruMonitor hasil pemeriksaan AGDKolaborasi dengan tim kesehatan lain dalam ;Pemeriksaan AGDPemberian oksigenPemberian koreksi biknat ( jika terjadi asidosis metabolik)

HIPOGLIKEMIA HIPEROSMOLAR NONKETOTIK(HHNK)DefinisiHiperglikemia Hiperosmolar Non Ketotik adalah suatu komplikasi akut dari diabetes melitus di mana penderita akn mengalami dehidrasi berat, menyebabkan ; kebingungan mental, pusing, kejang & suatu keadaan yang disebut koma terjadi pada penderita diabetes tipe IIKoma Hiperosmolar Hiperglikemik NonKetotik ialah suatu sindrom yang ditandai dgn hiperglikemia berat, hiperosmolar, dehidrasi berat tanpa ketoasidosis, disertai penurunan kesadaran (Mansjoer, 2000).

Menurut Hudak dan Gallo koma hiperosmolar a/ komplikasi dri diabetes yg ditandai dgn : Hiperosmolaritas dan kehilangan cairan yg hebatAsidosis ringan.Sering trjadi koma dn kejang lokal.Kejadian terutama pada lansia.Angka kematian yang tinggi

ETIOLOGIInsufisiensi insulinDM, pankreatitis, pankreatektomiAgen pharmakologic (phenitoin, thiazid)

Increase exogenous glucoseHiperalimentationHigh kalori enteral feeding

Increase endogenous glukosaAcute stress (ami, infeksi)Pharmakologic (glukokortikoid, steroid, thyroid

Infeksi: pneumonia, sepsis, gastroenteritis

Penyakit akut: perdarahan gastrointestinal, pankreatitits dan gangguan kardiovaskular.

MANIFESTASI KLINISDefisiensi InsulinPenggunaan glukosa o/ otot, lmak & hati HiperglikemiaPoliuriaPenglihatan Asam bebas Lemak >>>KetonemiaKetogenesisKetoasidosisAsidosis metabolikHiperventilasi11Nafas AsetonAnoreksiaMualMuntahNyeri Abd.PATOFISIOLOGISindrome Hiperglikemia Hiperosmolar Non Ketotik mengambarkan kekurangan hormon insulin dan kelebihan hormon glukagon. Penurunan insulin hmbtn pergerakan glukosa ke dalam sel, akumulasi glukosa di plasma.Peningkatan hormon glukagon ; glycogenolisis yg dpt meningkatkan kadar glukosa plasma ; Peningkatan kadar glukosa mengakibatkan hiperosmolar ; Kondisi hiperosmolar serum akan menarik cairan intraseluler ke dalam intra vaskular, yang dapat menurunkan volume cairan intraselluler.

Bila klien tdk merasakan sensasi haus akan menyebabkan kekurangan cairan ; Tingginya kadar glukosa serum akan dikeluarkan melalui ginjal, ; timbul glycosuria yang dapat mengakibatkan diuresis osmotik secara berlebihan ( poliuria ).Dampak dari poliuria ; kehilangan cairan berlebihan & diikuti hilangnya potasium, sodium dan phospat.Akibat kekurangan insulin maka glukosa tidak dapat diubah menjadi glikogen sehingga kadar gula darah meningkat dan terjadi hiperglikemi.Ginjal tidak dapat menahan hiperglikemi ini, karena ambang batas untuk gula darah adalah 180 mg% sehingga apabila terjadi hiperglikemi maka ginjal tidak bisa menyaring dan mengabsorbsi sejumlah glukosa dalam darahSehubungan dengan sifat gula yang menyerap air maka semua kelebihan dikeluarkan bersama urine yang disebut glukosuria. Bersamaan keadaan glukosuria maka sejumlah air hilang dalam urine yang disebut poliuria.Poliuria mengakibatkan dehidrasi intra selluler, hal ini akan merangsang pusat haus sehingga pasien akan merasakan haus terus menerus sehingga pasien akan minum terus yang disebut polidipsi.Perfusi ginjal menurun mengakibatkan sekresi hormon lebih meningkat lagi dan timbul hiperosmolar hiperglikemik. Produksi insulin yang kurang akan menyebabkan menurunnya transport glukosa ke sel-sel sehingga sel-sel kekurangan makanan dan simpanan karbohidrat, lemak dan protein menjadi menipis. Karena digunakan untuk melakukan pembakaran dalam tubuh, maka klien akan merasa lapar sehingga menyebabkan banyak makan yang disebut poliphagia.Kegagalan tubuh mengembalikan ke situasi homestasis akan mengakibatkan hiperglikemia, hiperosmolar, diuresis osmotik berlebihan dan dehidrasi berat.

Disfungsi sistem saraf pusat karena ganguan transport oksigen ke otak dan cenderung menjadi koma. Hemokonsentrasi akan meningkatkan viskositas darah dimana dapat mengakibatkan pembentukan bekuan darah, tromboemboli, infark cerebral, jantungPENATALAKSANAAN Pengobatan utama adalah rehidrasi dengan mengunkan cairan NACL bisa diberikan cairan isotonik atau hipotonik normal diguyur 1000 ml/jam sampai keadaan cairan intravaskular dan perfusi jaringan mulai membaik, baru diperhitungkan kekurangan dan diberikan dalam 12-48 jam.InsulinKaliumHindari infeksi sekundr (hati2 pnggunaan suntikan, prmaslahn infud set, dsb)