7

Di antara ibadah-ibadah sunah yang dibahas dalam file2 Di antara ibadah-ibadah sunah yang dibahas dalam buku ini, menjaga wudhu` atau dawamul wudhu` adalah salah satu yang paling sulit

Embed Size (px)

Citation preview

2

Di antara ibadah-ibadah sunah yang dibahas dalam buku ini, menjaga wudhu` atau dawamul wudhu` adalah salah satu yang paling sulit. Meski demikian, jika kita sudah membiasakannya, kesulitan itu tidak akan kita rasakan.

Rasulullah saw biasa menjaga wudhu` sepanjang siang dan malam, kecuali saat beliau tidur. Saat terbangun, dalam udara malam yang dingin pun, beliau mengambil wudhu` lagi, sebelum kemudian shalat malam atau melanjutkan tidur lagi.

Dawamul wudhu` atau menjaga wudhu` adalah salah satu kebiasaan ulama dan orang-orang saleh. Aktivitas mereka yang sering melakukan ibadah membuat mereka merasa perlu menjaga wudhu`. Sebab, ibadah yang dilakukan ketika kita dalam keadaan suci memang lebih utama.

Ibadah yang dimaksud tentu saja ibadah-ibadah yang tidak mewajibkan kesucian, seperti membaca istighfar dan bersedekah. Adapun ibadah yang mempersyaratkan kesucian diri sudah tentu tidak sah kalau kita lakukan tanpa memiliki wudhu`.

Agar kita lebih mudah dalam menjaga wudhu`, ada beberapa tip yang bisa kita ikuti. Di awal, tip-tip ini mungkin tidak bisa kita ikuti secara penuh. Kita perlu membiasakan diri dengan melakukannya satu persatu.

1. Membiasakan diri membuang hajat secara teratur.

Setiap hari kita mengonsumsi makanan dan minuman.

3

Itu artinya, setiap hari organ pencernaan kita bekerja, meski tidak non-stop. Mulut, lambung, hingga usus terus mengolah dan mencerna makanan. Sari-sari makanan dan minuman inilah yang kemudian diserap oleh tubuh kita sehingga menghasilkan energi.

Karena setiap hari organ pencernaan kita bekerja maka setiap hari pula tubuh kita menghasilkan sisa-sisa olahan makanan tadi. Jalan depan (qubul) dan jalan belakang (dubur) adalah dua organ yang berperan penting mengeluarkan sisa-sisa makanan dan minuman tadi.

Seperti kita tahu, wudhu` bisa batal jika kita berhadats. Hadats yang dimaksud seringkali disebabkan oleh buang air kecil atau besar. Untuk mengatasi seringnya batal, salah satu cara yang bisa kita lakukan adalah membiasakan buang air secara teratur.

Tidak semua orang punya kebiasaan ini. Tapi kalau kita mau melatih, ini tentu sangat bermanfaat. Bukan hanya bagi kesucian diri kita tapi juga bagi kesehatan badan kita.

Membiasakan diri buang air secara teratur misalnya dengan cara begini. Setiap bangun tidur kita mesti buang air kecil dan besar. Setelah itu kita ambil wudhu`. Sepanjang siang dan malam, kapan pun kita ke toilet untuk mandi, buang air kecil, atau buang air besar, harus kita akhiri dengan berwudhu`.

4

Begitu juga seandainya kita buang gas atau bersentuhan secara tidak sengaja dengan non-mahram, sesempatnya kita harus mengambil wudhu`. Malam hari sebelum tidur, sempatkan lagi untuk ke kamar mandi dan menunaikan hajat. Setelah itu ambil wudhu` lagi. Kalau malam hari kita terbangun, upayakan wudhu` lagi.

Sederhana, memang. Kalau kita ingin melakukannya baru akan terasa tantangannya. Tapi asal kita terus berusaha memiliki kebiasaan itu, insya Allah kita bisa.

2. Mengurangi makanan yang menghasilkan banyak gas atau yang bisa mengganggu sistem pencernaan.

Makanan yang bisa menghasilkan gas berlebih misalnya brokoli, kubis, apel, pir, kentang, roti, susu, kacang, dan minuman bersoda. Kita tidak perlu anti dengan makanan dan minuman ini, cukup menguranginya saja.

Makanan yang bisa mengganggu sistem pencernaan misalnya makanan pedas, asam, dan berlemak. Soda juga termasuk dalam kategori ini. Makanan jenis ini bisa mengakibatkan masalah dalam kerja sistem pencernaan kita. Ini biasanya ditandai dengan rasa mulas dan diare.

Mengonsumsi dua jenis makanan ini bisa merepotkan kita, apalagi kalau kita sedang membiasakan diri untuk menjaga wudhu`. Baru mengeluarkan gas dan ambil

5

wudhu` sudah ingin buang gas lagi. Baru selesai wudhu` dan keluar dari kamar mandi, perut sudah mulas lagi.

3. Mengenakan pakaian yang bisa menjaga kebugaran tubuh.

Pakaian jenis ini tentu perlu disesuaikan dengan cuaca dan aktivitas kita. Kalau cuaca sedang kondusif, pakaian biasa saja mungkin cukup. Tapi kalau udara sedang tidak bersahabat seperti saat musim hujan, hanya pakaian tebal yang bisa menjaga kebugaran tubuh kita.

Pakaian yang sesuai dengan cuaca perlu kita kenakan agar kita tidak terkena dampak buruk dari kondisi alam. Misalnya masuk angin atau gangguan perut yang lain. Kalau kita sering masuk angin atau terserang gangguan pencernaan, kita akan sering-sering buang gas dan buang air. Kalau kita sering buang gas dan buang air, kita akan bolak-balik ke kamar mandi untuk wudhu`.

Kita mungkin bisa mondar-mandir ke kamar mandi. Tapi, kalau kita bisa mengurangi atau menghindari batal wudhu` terlalu sering, kenapa cara di atas tidak dicoba?

4. Menunaikan hajat sebelum beraktivitas di luar rumah.

Selain agar wudhu` kita terjaga, aktivitas kita menjadi tidak terganggu. Buang air kecil atau besar sebelum bepergian perlu dibiasakan. Ada dua manfaat yang

6

bisa kita peroleh darinya. Pertama, manfaat kesehatan. Kedua, rasa nyaman saat melakukan aktivitas.

Orang yang beraktivitas di luar rumah cenderung menahan hajatnya meski sebenarnya sangat ingin melakukannya. Ini tentu bisa berdampak buruk bagi kesehatan saluran kencing atau saluran kelangkang.

Jika harus menunaikan hajat di toilet umum, kita mungkin juga merasa tidak nyaman. Bisa karena kebersihan toilet umum yang tidak terjamin, bisa juga karena mencarinya yang tidak selalu mudah.

Alasan terakhir mengapa kita perlu menunaikan hajat sebelum beraktivitas di luar rumah adalah agar kita tidak ribet. Bayangkan, setelah mencari toilet umum, merasakan ketidaknyamanan karena toilet yang bau atau kotor, kita masih harus mencari tempat wudhu`.