14
Detail Sambungan Beton Tahan Gempa Rabu, September 21, 2011 rumahdangriya.blogspot.com Kerus akan-kerusakan yang terjadi akibat kur ang baikny a pendetailan adalah :   1.Penampang kurang daktil (secara umum, daktilitas berarti kemampuan struktur untuk mengalami lendutan yang besar tanpa mengalami keruntuhan.secara teknik, daktilitas adalah perbandingan antara lendutan sebelum runtuh dengan lendutan saat mulai rusak) 2.Kerusakan akibat penjangkaran yang kurang panjang  3.Tertekuknya tulangan tekan (artinya perletakan tulangan beton yang tidak sesuai dengan peruntukanya) “Karena peran daktilitas sangat besar pada kemampuan struktur untuk memancarkan energy pada waktu terjadi gempa besar, maka pendetailan yang baik sangat penting sekali dalam perencanaan struktur beton”  (Ir. Gideon H. Kusuma M.Eng dalam Dasar-dasar Perencanaan Beton Bertulang)) Paragraf di atas merupakan lanjutan dari paragraph di bawah ini, di mana paragraph dibawah ini merupakan sebagian tulisan dengan judul Pembesian / Penulangan Sloof III ( Detail Membuat Sloof) dalam postng sebelumnya.  Banyak ahli struktur mengatakan "Dalam Perencanaan Bangunan Di daerah Rawan Gempa Pendetailan Struktur Sama Pentingya Dengan Analisa Stuktur Bahkan Lebih Penting" , Karena beban gempa itu sangat sulit diperkirakan dan dihitung distribusi

Detail Sambungan Beton Tahan Gempa

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Beton

Citation preview

Detail Sambungan Beton Tahan Gempa Rabu, September 21, 2011 rumahdangriya.blogspot.com

Kerusakan-kerusakan yang terjadi akibat kurang baiknya pendetailan adalah :1.Penampang kurang daktil (secara umum, daktilitas berarti kemampuan struktur untuk mengalami lendutan yang besar tanpa mengalami keruntuhan.secara teknik, daktilitas adalah perbandingan antara lendutan sebelum runtuh dengan lendutan saat mulai rusak)

2.Kerusakan akibat penjangkaran yang kurang panjang3.Tertekuknya tulangan tekan (artinya perletakan tulangan beton yang tidak sesuai dengan peruntukanya)

Karena peran daktilitas sangat besar pada kemampuan struktur untuk memancarkan energy pada waktu terjadi gempa besar, maka pendetailan yang baik sangat penting sekali dalam perencanaan struktur beton (Ir. Gideon H. Kusuma M.Eng dalam Dasar-dasar Perencanaan Beton Bertulang))Paragraf di atas merupakan lanjutan dari paragraph di bawah ini, di mana paragraph dibawah ini merupakan sebagian tulisan dengan judul Pembesian / Penulangan Sloof III ( Detail Membuat Sloof) dalam postng sebelumnya.Banyak ahli struktur mengatakan "Dalam Perencanaan Bangunan Di daerah Rawan Gempa Pendetailan Struktur Sama Pentingya Dengan Analisa Stuktur Bahkan Lebih Penting", Karena beban gempa itu sangat sulit diperkirakan dan dihitung distribusi gayanya. (Ir. Gideon H. Kusuma M.Eng dalam Dasar-dasar Perencanaan Beton Bertulang))

Nah dua paragraph di atas mengisyaratkan kepada kita arti pentingnya pendetailan struktur bangunan. Di dalam pendetailan struktur bagunan tentu saja sangat banyak, akan tetapi dalam blog kita ini hanya kita batasi pada beberapa pendetailan terutama detail joint atau pertemuan antara komponen struktur, detail penyambungan tulangan, detail penjangkaran. Beberapa detail pekerjan tulangan pernah kita tuliskan pada bab sebelumnya Metode Pekerjaan Penulangan Beton.Kenapa kita pilih detail joint atau pertemuan antara komponen struktur, karena dari hasil pengamatan para ahli pasca terjadinya gempa yang menimbulkan kerusakan pada bangunan, pada lokasi inilah yang banyak terjadi kerusakan. Semoga dalam tulisan kedepan dapat disajikan kerusakan-keruskan akibat gempa dan cara memperbaikinya.

Dan detail penulangan tersebut adalah :1. 1.Detail Sambungan Pada Sloof meliputi sambungan antara sloof dng sloof dan sloof dengan kolom Detail penulangan sloof pada ilustrasi gambar disebutkan juga dengan detail penulangan balok fondasi. Sebenarnya telah kita uraikan pada posting sebelumnya (ilustrasinya bikin sendiri), akan tetapi tidak ada salahnya kita ulang lagi pada tulisan kali ini dengan ilusrasi yang berbeda supaya lebih hapal.Mau mengunduh gambar iniKlik disini

Kesalahan pendetailan penulangan pada pertemuan ini adalah sebagai berikut :

2. 2. Detail Sambungan Pada Kolom dan BalokPada detail pertemuan balok dan kolom, disini kita ilustrasikan dengan detail Sambungan tahan gempa

Mau mengunduh gambar ini klik disiniIlustrasi di atas sedikit komplet bukan? Yailustrasi gambar diatas ada detail sambungan yang benar ditandai dengan tanda centang hijau sedang detail yang salah ditandai dengan tanda silang merah, pada ilustrasi di atas juga terdapat cara penyambungan (pojok kanan bawah) disebut dengan sambungan lewatan. Ilustrasi sambungan di atas sesuai dengan kaidah pada Metode Pekerjaan Penulangan Beton bahwa ujung tulangan baja tulangan polos harus dibuat kait atau penjangkaran.

3. 3.Detail Sambungan Pada Kolom, Balok dan Sloof Tampak SampingPada ilustrasi gambar di bawah ini sebenarnya adalah tambahan keterangan point 1 dan 2 di atas, hanya saja ilustrasi dibawah ini adalah tampak samping dari detail prinsip sambungan pada poin-point di atas.

Mau mengunduh gambar ini klik disini5. 4. Detail Pada Gunungan AtapPada ilustrasi gambar dibawah ini kita sebut dengan detail Dinding Amping .

Mau mengunduh gambar iniklik disini

Nah pembaca sekalian detail pada gunungan atap atau amping (pada ilustrasi di atas) merupakan bagian yang penting untuk anda laksanakan. Pengalaman penulis dulu ketika gempa jogja 2006 banyak yang terjadi kerusakan pada bagian ini karena tidak ada betonnya pada gunungan ini atau jika memang ada betonya maka metode penulangan yang tidak benar. Bagian gunungan ketika gempa menjadi bagian yang menderita gaya yang besar karena posisinya yang tinggi dari tanah, nah ketika bagian ini mengalami kerusakan dan sampai hancur akan jauh lebih membahayakan lagi adalah bongkahan pasangan bata yang rusak bisa menimpa penghuni dibawahnya (ketika gempa jogja tahun 2006 hal ini banyak penulis temui bongkahan bata di atas ranjang tidur pemilik rumah). Apa yang terjadi jika kita sedang tidur bongkahan tadi menimpa kita.....?

Mau mengunduh gambar ini klik disini

Kegagalan atau kesalahan pendetailan sambungan struktur bisa berakibat seperti foto-foto di bawah ini :

Tanda lingkaran merah pada gambar di atas secara ilmu sipil salah satunya disebabkan karna pendetailan sambungan tulangan beton yang salah dimana kolom (tiang beton) dalam keadaan tidak rusak akan tetapi pertemuan (joint) antara kolom dan balok rusak atau patah.

Lihat pembaca sekalian, apa kita mau menempati rumah dengan keadaan setelah gempa seperti ini. Nah gambar yang satu ini juga dimungkinkan karena pendetailan yang tidak benar antara pertemuan komponen struktur (dalam gambar ini pertemuan antara kolom dan balok).

Barang kali ketika membangun rumah bukan anda sendiri yang melakukan pekerjaan besi, akan tetapi mintalah tukang anda untuk membuat penulangan di daerah pertemuan antara komponen struktur seperti gambar-gambar di atas dan yang lebih penting sebelum melakukan pengecoran yakinkan pekerjaan tukang anda sudah sesuai dengan yang diinginkan.

Barangkali ada gambar di atas yang asal unduh, maka segala hak cipta punya pembuatanya.

Metode Pekerjaan Penulangan Beton. Sabtu, September 17, 2011 rumahdangriya.blogspot.com Pembaca yang budiman, setelah beberapa tulisan yang lalu tentang pengecatan rumah maka selanjutnya kita kembali lagi membahas tentang beton. Setelah pada posting sebelumnya kita membahas baja tulangan beton atau besi tulangan beton maka selanjutnya akan kita bahas metode pekerjaan penulangan beton atau metode pekerjaan pembesian beton. Nah pembaca sekalian kita singung lagi prinsip-prinsip utama beton bertulang dimana pernah kita uraikan bahwa beton (tak bertulang) merupakan material yang sangat kuat terhadap tekan akan tetapi beton tak bertulang sangat lemah terhadap gaya tarik. Sedangkan syarat sebuah struktur haruslah mempunyai kekuatan terhadap tekan dan tarik, maka beton tadi mutlak memerlukan tulangan atau pembesian. Gabungan dua metrial ini yaitu beton dan baja tulangan beton menjadi material yang disebut beton bertulang. Nah tahukan betapa penting sekaliiiiiiiiiiiii peran tulangan beton itu. Setelah mengetahui syarat-syarat dan mutu beton, maka selanjutnya kita paparkan metode pembuatan tulangan beton. Referensi tulisan kali ini kita ambil dari tulisan pak Tedy Boen dan Rekan, diproduksi atas kerjasama Negara Indonesia dan Australia serta bekerja sama dengan beberapa lembaga. Baik lah pembaca tanpa berlama-lama lagi simak Metode Pekerjaan Penulangan Beton.

Sebelum melakukan pekerjaan perlu diyakinkan bahwa besi yang anda gunakan sudah sesuai dengan yang direncanakan dan telah memenuhi syarat.

Catatan rumahdangriya :1. Pembengkokan yang dilakukan setelah tulangan dirakit adalah keliru, akan tetapi di dalam pekerjaan pelaksanaan penulangan atau pembesian beton terkadang diperlukan pembengkokan ketika sebagian baja tulangan beton sudah terakit. Inti dari pebengkokan tulangan beton yang dibolehkan adalah selama tidak merubah susunan tulangan yang telah dikerjakan dan tidak merubah jarak antara tulangan beton dengan begisting sehingga pekerjaan penulangan besi beton sesuai yang direncanakan. Jarak yang terjadi antara tulangan dan begisting nantinya akan menjadi selimut beton setelah pekerjaan pengecoran beton selesai dilakukan. 2. Semakin panjang alat pembengkok maka tenaga yang dikeluarkan ketika proses pembengkokan kecil, hanya saja konsekwensinya bahwa maneuver ketika pembengkokan jadi agak sulit dikarenakan panjangnya alat. Intinya semakin besar diameter besi tulangan beton, maka alat pembengkok yang digunakan harus semakin panjang.

Catatan rumahdangriya :1. Penggunaan besi tulangan polos atau tidak bersirip (BJTP), ujung dari baja tulangan beton wajib dibuat penjangkaran dengan panjang 6 dikalikan dengan diameter tulangan yang digunakan (panjang penjangkaran 6D). Pada notasi gambar di atas adalah C=6D (artinya panjang C adalah 6 dikalikan diameter tulangan yang digunakan). Sekali lagi ingat bahwa tip ujung BJTP harus dilakukan penjangkaran/dibuat kait. Akan tetapi ada pengecualian pada pembuatan begel dimana ujungnya tidak perlu dibuat penjangkaran atau kait.2. Panjang besi standar di pasaran adalah 12 meter (lihat syarat SNI tentang baja tulangan beton). Maka pertimbangkanlah sisa-sisa hasil potongan, untuk kemudian di agar dapat digunakan untuk membuat penulangan yang lainya. Secara teknis penyambungan baja tulangan beton dibolehkan, hanya saja cara penyambungan, jumlah sambungan maksimal tiap bentang dan letak sambungan diatur agar sesuai dengan kaidah teknis. Detail sambungan dan detail pertemuan masing-masing penulangan akan dibahas ditemat yang lain.Rasanya gambar dari pak Teddy Boen di atas sudah sangat komunikatif kan sudah mencakup banyak hal dari kaidah teknis yang ada, maka rasanya kok tidak ada tambahan lagi dari rumahdangriya.Agak ketinggalan sedikit dalam panduan tersebut di atas hanya menjelaskan besi tulangan polos (BJTP) saja (jika benar, karna tidak disebutkan besi tulangan deform). Maka untuk besi tulangan deform atau besi tulangan sirip sejauh yang dipahami sama, hanya untuk ujung tulangan menggunakan besi deform tidak diwajibkan dibuat kait .