15
DESKRIPSI PENGGUNAAN BAHASA TAJUK RENCANA HARIAN SOLOSPOS EDISI APRIL 2012 ANALISIS WACANA KRITIS ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah WIDYA SAKTIYANINGSIH A 310 080 018 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

DESKRIPSI PENGGUNAAN BAHASA TAJUK RENCANA …eprints.ums.ac.id/23328/9/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdfPendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah WIDYA SAKTIYANINGSIH ... Wacana adalah

  • Upload
    lamtram

  • View
    231

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DESKRIPSI PENGGUNAAN BAHASA TAJUK RENCANA …eprints.ums.ac.id/23328/9/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdfPendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah WIDYA SAKTIYANINGSIH ... Wacana adalah

DESKRIPSI PENGGUNAAN BAHASA TAJUK RENCANA HARIAN

SOLOSPOS EDISI APRIL 2012 ANALISIS WACANA KRITIS

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

WIDYA SAKTIYANINGSIH

A 310 080 018

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2013

Page 2: DESKRIPSI PENGGUNAAN BAHASA TAJUK RENCANA …eprints.ums.ac.id/23328/9/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdfPendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah WIDYA SAKTIYANINGSIH ... Wacana adalah
Page 3: DESKRIPSI PENGGUNAAN BAHASA TAJUK RENCANA …eprints.ums.ac.id/23328/9/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdfPendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah WIDYA SAKTIYANINGSIH ... Wacana adalah
Page 4: DESKRIPSI PENGGUNAAN BAHASA TAJUK RENCANA …eprints.ums.ac.id/23328/9/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdfPendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah WIDYA SAKTIYANINGSIH ... Wacana adalah

1

DESKRIPSI PENGGUNAAN BAHASA TAJUK RENCANA HARIAN

SOLOSPOS EDISI APRIL 2012 ANALISIS WACANA KRITIS

Widya Saktiyaningsih, A310080018, Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra,

Indonesia, dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Muhammadiyah Surakarta,2013.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan analisis wacana kritis yang

mempertimbangkan konteks wacana Tajuk Rencana di harian Solopos edisi

April, dan mendeskripsikan analisis wacana kritis berdasarkan ideologi dalam

wacana Tajuk Rencana di harian Solopos edisi April. Objek pada penelitian ini

adalah objek dalam penelitian ini adalah iklan di harian Solopos. Data diperoleh

dengan teknik metode pustaka, simak, dan catat. Analisis data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah analisis metode padan dan agih. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa Penggunaan konteks dalam suatu wacana dapat diketahui

berdasarkan latar, situasi, peristiwa dan kondisinya. Untuk memahami konteks

dalam suatu wacana diperlukan penafsiran yang berhubungan dengan makna

kata, makna kalimat dan satuan tematis dalam teks, pembaca juga mesti

memperlihatkan konteks ujaran, konteks budaya. Dalam memahami ideologi

dalam suatu wacana, pembaca harus menempatkan diri pada posisi yang netral

sehingga menganggap bahasa itu terjadi secara alamiah dan tidak bersifat

dominasi atau berebut pengaruh.

Kata Kunci: Tajuk rencana, wacana kritis, konteks dan ideologi.

1. Latar Belakang Masalah

Wacana adalah rangkaian kalimat yang serasi, yang menghubungkan

proposisi satu dengan proposisi yang lain, kalimat satu dengan kalimat lain,

membentuk satu kesatuan.Pengertian satu kalimat dihubungkan dengan kalimat

lain dan tidak ditafsirkan satu per satu kalimat saja. Kesatuan bahasa itu bisa

panjang bisa pendek. Sebagai sebuah teks, wacana bukan urutan kalimat yang

tidak mempunyai sesamanya, bukan kalimat menjadi sebuah teks, dan yang

menyebabkan pendengar atau pembaca mengetahui bahwa berhadapan dengan

sebuah teks atau wacana yang dideretkan begitu saja.

Pada umumnya seluruh kegiatan manusia selalu melibatkan bahasa

sebagai sarana untuk berinteraksi antar sesama. Seseorang dapat

Page 5: DESKRIPSI PENGGUNAAN BAHASA TAJUK RENCANA …eprints.ums.ac.id/23328/9/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdfPendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah WIDYA SAKTIYANINGSIH ... Wacana adalah

2

mengungkapkan ide, gagasan, pikiran, keinginan, dan menyampaikan pendapat

dan informasi melalui bahasa, sehingga bahasa merupakan sarana komunikasi

utama. Tanpa bahasa manusia akan lumpuh dalam berkomunikasi dan

berinteraksi antara individu maupun kelompok. dengan demikian manusia

tidak terlepas dari bahasa.

Pernyataan diatas senada dengan pendapat Samsuri (1989: 4) bahwa

manusia tidak lepas memakai bahasa, karena bahasa adalah alat yang

dipakainya untuk membentuk pikiran, perasaan, keinginan, dan perbuatan-

perbuatannya, serta alat untuk mempengaruhi dan dipengaruhi. Lebih lanjut

dijelaskan bahwa bahasa adalah tanda yang jelas dari kepribadian yang lebih

baik maupun buruk, tanda yang jelas dari keluarga dan bangsa, tanda yang jelas

dari budi kemanusiaan. Dari pembicaraan seseorang kita dapat mengungkap

tidak saja keinginannya, tetapi juga motif keinginannya, latar belakang

pendidikannya, pergaulan, adat istiadatnya, dan lain sebagainya.

Menurut Webster (dalam Al-Wasilah, 1985), manusia tidak dapat

terlepas dari kebutuhan berinteraksi dalam lingkungan masyarakat untuk

kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu, diperlukan sarana pendukung yang

salah satu wujudnya adalah bahasa. Dalam hal ini bahasa diartikan sebagai alat

yang sistematis untuk menyampaikan gagasan atau perasaan dengan tanda-

tanda, bunyi-bunyi, isyarat-isyarat atau ciri-ciri yang konvensional dan

memiliki arti yang dimengerti. Dari definisi tersebut terlihat bahwa bahasa

adalah alat untuk mengekspresikan gagasan atai perasaan. Hal ini berarti

bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi yang dipergunakan manusia untuk

menyampaikan maksud pembicaraan kepada pendengar sehingga

memungkinkan terciptanya kerja dama dengan sesama manusia.

Bahasa sebagai sarana berkomunikasi dibedakan menjadi dua macam,

yaitu sarana berkomunikasi yang berupa bahasa lisan dan sarana

berkomunikasi yang berupa bahasa tulis. Kedua bahasa tersebut mempunyai

hubungan yang erat antara satu dengan yang lainnya. Komunikasi lisan

dilakukan dengan alat ucap (mulut) seperti percakapan yaitu adanya interaksi

tuturan antara penutur dengan mitra tutur. Dalam interaksi tersebut penutur dan

Page 6: DESKRIPSI PENGGUNAAN BAHASA TAJUK RENCANA …eprints.ums.ac.id/23328/9/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdfPendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah WIDYA SAKTIYANINGSIH ... Wacana adalah

3

mitra tutur terikat dengan konteks tuturan. Sedangkan komunikasi bahasa tulis

adalah proses penyampaian dan penerimaan informasi dengan menggunakan

perantara (media), salah satunya adalah wacana. Wacana Wacana dibagi

menjadi dua macam, yaitu wacana lisan dan wacana tulis. Bentuk wacana lisan

sebagai rangkaian kalimat yang ditranskripkan dari rekaman bahasa lisan

misalnya pidato, siaran berita, khotbah, dan iklan yang disampaikan secara

lisan. Sedangkan wacana tulis adalah teks yang berupa rangkaian kalimat yang

menggunakan ragam bahasa tulis. Wacana tulis dapat kita temukan dalam

bentuk koran, majalah, buku, artikel, dll. Proses komunikasi secara tertulis

dapat diketahui dalam surat kabar yang merupakan media cetak yang akrab

dengan masyarakat. Surat kabar menyajikan banyak informasi, ilmu

pengetahuan, hiburan, dan tempat penyampaian aspirasi masyarakat.

Bahasa Tajuk Rencana adalah sebuah kolom yang isinya berupa

pandapat, kritikan dan selalu berusaha menggugah emosi pembaca atau

pendengar. Tujuannya agar pembaca menjadi kritik terhadap sesuatu hal yang

terjadi disekitarnya baik yang bersifat politik, ekonomi atau budaya. Terkadang

bahasa yang digunakan tidak bernalar atau tidak menggunakan bahasa

indonesia yang benar. Perlu diketahui bahwa dalam pemakaian bahasa harus

dilihat juga konteksnya, maka tidak akan terjadi kesalahpahaman di antara

pemakai bahasa. 2 Metode Penelitian Menurut Deddy N. Hidayat (2006 : 1-2)

wacana adalah salah satu kata yang banyak disebut saat ini selain demokrasi,

hak asasi manusia, masyarakat sipil, dan lingkungan hidup. Ada yang

mengartikan wacana sebagai unit bahasa yang lebih besar dari kalimat. Ada

yang mengartikan sebagai pembicaraan atau diskursus. Kata wacana juga

dipakai oleh banyak kalangan mulai dari studi bahasa, psikologi, sosiologi,

politik, komunikasi, sastra, dan sebagainya. Di bawah ini menjelaskan luasnya

perbedaan definisi mengenai wacana.

Wacana: 1. Komunikasi verbal, ucapan, percakapan, 2. Sebuah perlakuan

formal dari subjek dalam ucapan atau tulisan, 3. Sebuah unit teks yang

digunakan oleh linguis untuk menganalisis satuan lebih dari kalimat. (Collins

Concise English Dictionary, 1988)

Page 7: DESKRIPSI PENGGUNAAN BAHASA TAJUK RENCANA …eprints.ums.ac.id/23328/9/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdfPendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah WIDYA SAKTIYANINGSIH ... Wacana adalah

4

2. Metode Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Menurut McMillan dan

Schumacher (dalam Syamsyudin 2006 : 73) penlitian kualitatif adalah suatu

pendekatan yang juga disebut pendekatan investigasi karena biasanya peneliti

mengumpulkan data dengan cara bertatap muka langsung dan berinteraksi

dengan orang-orang di tempat penelitian. Dengan pendekatan kualitatif ini

peneliti akan menggambarkan dan menganalisis setiap individu dalam

kehidupan kehidupan dan pemikirannya. Para peneliti yang menggunakan ini

harus mampu menginterpretasikan segala fenomena dan tujuan melalui sebuah

penjelasan.

Adapun objek dalam penelitian ini adalah iklan di harian Solopos. Data

dalam penelitian ini berupa data lunak (soft data) yang berwujud kata-kata,

frasa, klausa, dan kalimat yang termuat dalam Tajuk Rencana di harian

Solopos.

Sumber data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu sumber data

primer dan sumber data sekunder.

1. Sumber Data Primer

Sumber data primer adalah sumber data asli, artinya sumber data

pertama dari penyelidik atau sumber data utama untuk tujuan khusus.

Sumber data primer dalam penelitian ini yaitu Tajuk Rencana di harian

Solopos.

2. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder yaitu data yang diperoleh dan terlebih dahulu

dikumpulkan dari orang luar penyelidik, walaupun data yang dikumpulkan

itu sebenarnya data asli (Surachman, 1990:163). Selain itu data sekunder

merupakan data yang berhubungan dengan penelitian yang telah dilakukan.

Data sekunder membantu peneliti dalam menganalisis data primer dalam

sebuah penelitian berupa analisis di Internet dan buku-buku acuan yang

berhubungan dengan permasalahan yang menjadi objek penelitian.

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

metode pustaka, simak, dan catat.

Page 8: DESKRIPSI PENGGUNAAN BAHASA TAJUK RENCANA …eprints.ums.ac.id/23328/9/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdfPendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah WIDYA SAKTIYANINGSIH ... Wacana adalah

5

Teknik pustaka adalah teknik yang menggunakan sumber-sumber

tertulis untuk memperoleh data. Teknik simak adalah suatu metode

pemerolehan data yang dilakukan dengan cara menyimak suatu penggunaan

bahasa (Sudaryanti dalam Mahsum, 2005:90). Teknik simak dan teknik catat

berarti peneliti sebagai instrumen kunci melakukan penyimakan secara

cermat, terarah, dan teliti terhadap sumber data primer. Dalam data yang

dicatat itu disertakan kode sumber datanya untuk mengecek ulang terhadap

sumber data ketika diperlukan dalam rangka analisis data (Subroto, 1992: 42).

Pada analisis data peneliti berupaya menangani langsung masalah yang

terkandung pada data. Penanganan itu tampak dari adanya tindakan mengamati

yang segera diikuti dengan membedah atau mengurai masalah yang

bersangkutanan dengan cara tertentu. Di dalam menganalisis data ini harus

digunakan metode yang sesuai dengan penelitian yang dilakukan serta data

yang akan dianalisis dengan menggunakan metode padan dan agih. Data yang

dianalisis adalah Tajuk Rencana yang terdapat di harian Solopos.

Penyajian hasil analisis dalam penelitian ini menggunakan metode

penyajian informal. Metode penyajian informal adalah perumusan dengan

kata-kata biasa walaupun dengan termologi yang teknisnya sama

(Sudaryanto, 1993: 145).

3. Hasil Penelitian

1. Wujud Konteks dalam Kolom Tajuk Rencana Solopos Edisi April 2012

a. Tema

(1) Data 1 : “Vonis Nazaruddin dan Harapan Keadilan”

Teks berita di atas memberitakan tentang vonis yang dijatuhkan

kepada Muhammad Nazaruddin atas kasus korupsi pembangunan Wisma

Atlet SEA Games. Hakim menjatuhkan hukuman pidana kurungan empat

tahun 10 bulan penjara dan dendan Rp200 juta kepada mantan bendara

Partai Demokrat tersebut. Hukuman tersebut dianggap terlalu ringan dan

sed erhana dibanding kerumitan masalah dibelakangnya.

Page 9: DESKRIPSI PENGGUNAAN BAHASA TAJUK RENCANA …eprints.ums.ac.id/23328/9/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdfPendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah WIDYA SAKTIYANINGSIH ... Wacana adalah

6

Tema utama dari teks berita ini mensugestikan pada khalayak

betapa perilaku Nazaruddin sebagai seorang koruptor yang dihukum

ringan dan tidak sebanding dengan perbuatannya merugikan negara.

(2) Data 2: “Pajak & Subsidi BBM”

Teks berita yang berjudul “Pajak & Subsidi BBM membritakan

tentang rencana pemerintah untuk mengendalikan subsidi BBM dengan

menerapkan pembatasan komsumsi premium salah satunya BBM

bersubsidi pada bulan Mei. Tahap pertama diberlakukan untuk mobil

dinas pemerintah. Rencana pemerintah untuk mengurangi subsidi BBM

banyak menyulut kontriversi. Banyak pihak menganggap rencana ini

tidak akan mudah terrealisasi dengan baik.

Tema utama dalam wacana ini mensugestikan pada pembaca

bahwa rencana pemerintah tidak akan berhasil karena banyak pejabat

pemerintah justru menggunakan BBM bersubsidi untuk kendaraannya.

Dalam teks berita ini, pembaca diajak untuk pesimis akan usaha yang

dilakukan pemerintah untuk mengurangi penggunaan BBM bersubsidi.

(3) Data 3: “Hapus Segregasi Sosial Dalam Pendidikan”

Teks berita yang berjudul “Hapus Segregasi Sosial Dalam Teks

berita yang berjudul “Hapus Segregasi Sosial Dalam Pendidikan”

memberitakan tentang kuota siswa miskin sebesar 20% di rintisan

sekolah bertaraf internasional (RSBI) yang tidak terisi penuh. Hal ini

disebabkan oleh sekolah-sekolah favorit atau RSBI diidentikkan dengan

sekolah mahal. Tema dalam wacana ini yaitu kuota siswa miskin sebesar

20% di sekolah RSBI banyak yang tidak terpenuhi dikarenakan seregresi

sosial konsep RSBI dan non-RSBI.

(4) Data 4: “Jangan Asal Musrenbang”

Teks berita yang berjudul “Jangan Asal Musrenbang” berisi tentang

musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) dianggap sebagai

Page 10: DESKRIPSI PENGGUNAAN BAHASA TAJUK RENCANA …eprints.ums.ac.id/23328/9/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdfPendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah WIDYA SAKTIYANINGSIH ... Wacana adalah

7

formalitas belaka. Partisipasi masyarakat dalam Musrenbang makin

menurun padahal telah banyak UU untuk mengatur bagaimana

pelaksanaan Musrenbang. Tema dari wacana ini yaitu ketidakpercayaan

masyarakat tentang musrenbang dan pelaksanaanya hanyalah agenda

rutin setiap tahun yang terkesan tidak mempunyai potensi dan inovasi.

(5) Data 5: “Mentradisikan Transparansi”

Teks berita di atas memberitakan tentang bupati Boyolali seno

Samodro dilaporkan ke Komisi Informasi Provinsi (KIP) oleh DPD II

partai Golkar karena tidak menanggapi permintaan data pengawai negeri

sipil (PNS) di Pemkab Boyolali. Tema utama dalam wacana di atas

adalah transparasi mengenai data pengawai negeri sipil (PNS) di Pemkab

Boyolali.

(6) Data 6: “ Geng motor, Kriminalitas, dan Demonstrasi”

Teks berita tersebut memberitakan tentang tidak kekerasan dan

kriminalitas yang dilakukan geng motor di Ibu Kota Negara. Geng motor

dianggap sebagai sumber masalah dan kerusuhan di berbagai kota seperti

Jakarta, Bandung, dan Semarang. Tema dalam wacana ini adalah geng

motor sebagi sumber dari tindak kekerasan dan kriminalitas.

(7) Data 7: “Darurat Korupsi di Pasar Darurat”

Teks tersebut menggambarkan tentang dugaan penyimpangan

bestek pada pembangunan dua pasar darurat di wilayah sukoharjo.

Penyimpangan tersebut dilakukukan oleh CV Mapan Jaya dan CV Tri

Manunggal Karya selaku pelaksana proyek pembangunan pasar darurat.

Tema dalam wacana tersebut adalah penyimpangan yang dilakukan oleh

CV Mapan Jaya dan CV Tri Manunggal Karya dalam pembangunan

pasar darurat yang mengakibatkan kerugian 86,2 juta rupiah.

(8) Data 8: “Waspadai Efek Perjudian DPR”

Page 11: DESKRIPSI PENGGUNAAN BAHASA TAJUK RENCANA …eprints.ums.ac.id/23328/9/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdfPendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah WIDYA SAKTIYANINGSIH ... Wacana adalah

8

Teks berita di atas memberitakan tentang efek dari rencana

menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Walaupun harga BBM

ditunda untuk dinaikkan tetapi harga bahan pokok melonjak naik. Tema

dari wacana tersebut adalah dampak dari keputusan pemerintah yang

akan menaikkan harga BBM yang berakibat melonjakknya harga bahan

pangan yang tentunya akan semakin memberatkan rakyat kecil.

(9) Data 9: “Desakralisasi UN”

Teks berita di atas menggambarkan tentang Ujian Nasional yang

menjadi momok bagi dunia pendidikan. UN dianggap sebagai sesuatu

yang sakral sehingga banyak ritual-ritual yang dilakukan untuk

menghadapinya. Tema dari wacana tersebut adalah ketakutan

menghadapi Ujian Nasional yang seharusnya menjadi bagian yang biasa

terjadi dalam dunia pendidikan.

(10) Data 10: “Subtansinya adalah Pemberantasan Narkoba”

Teks berita tersebut memberitakan tentang peredaran narkoba

dikendalikan dari balik jeruji besi. Tentunya para bandar narkoba dibalik

penjara itu tak bisa beraktivititas tanpa adanya kerjasama dengan para

sipir atau petugas lapas.Para sipir atau petugas penjara ikut terlibat dalam

lingkaran setan peredaran narkoba.razia didalam tahanan yang gencar

dilakukan kemenkumham dan BNN bermaksud untuk memutus rantai

peredaran narkoba itu.

2. Wujud Ideologi dalam Kolom Tajuk Rencana Solopos Edisi April 2012

1. Data 6: Ungkapan Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PDIP Taufiq

Kemas wacana diatas termasuk wacana analisis wacana kritis yang

sesuai dengan ideologi yang menilai Ketua Umum DPP Partai Golkar

Aburizal Bakrie dan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarno pu

putri sebaiknya tidak mencalonkan diri pada pemilihan presiden 2014

karena faktor usia layak menjadi pemicu pemikiran kita ihwal

problem eksistensi kepemimpinan di negeri ini.

Page 12: DESKRIPSI PENGGUNAAN BAHASA TAJUK RENCANA …eprints.ums.ac.id/23328/9/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdfPendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah WIDYA SAKTIYANINGSIH ... Wacana adalah

9

Ideologi yang dituliskan oleh Taufik Kemas menanggapi masalah

tentang keinginan Aburizal Bakrie dan Megawati yang ingin mencalonkan

diri menjadi presiden RI sangatlah jelas dan menggunakan kata-kata yang

mudah dipahami. Taufik Kemas mengharapkan Aburizal dan Megawati

tidak mencalonkan diri kembali karena faktor usia yang sudah tidak layak

lagi. Penutur mengharapkan adanya calon presiden yang masih muda atau

masih produktif dan kreatif sehingga dapat memberikan pembaharuan atau

inovasi untuk membuat Indonesia menjadi lebih baik lagi.

2. Data 7: Dengan “cek kosong” dari DPR, pemerintah bisa sewaktu-

waktu menaikkan harga BBM.

Wacana diatas termasuk wacana analisis yang sesusai dengan ideologi

yang penulis dalam menyampaikan berita sangat tersirat. Penulis tidak

menuliskan maksud secara jelas, tetapi penulis lebih suka menggunakan

istilah-istilah yang orang lain belum tentu mengerti tentang maksud dari

pembicaraan tersebut. Sebagaimana dituliskan dalam wacana di atas adalah

penggunaan kata “cek kosong”. Penulis tidak menerangkan mekanisme

tentang “cek kosong” tersebut. Sehingga menjadikan pembaca untuk

berfikir mengapa “cek kosong” bisa digunakan untuk menaikkan harga

BBM.

3. Putri sebaiknya tidak mencalonkan diri pada pemilihan presiden

2014 karena faktor usia layak menjadi pemicu pemikiran kita ihwal

problem eksistensi kepemimpinan di negeri ini.

Ideologi yang dituliskan oleh Taufik Kemas menanggapi masalah

tentang keinginan Aburizal Bakrie dan Megawati yang ingin mencalonkan

diri menjadi presiden RI sangatlah jelas dan menggunakan kata-kata yang

mudah dipahami. Taufik Kemas mengharapkan Aburizal dan Megawati

tidak mencalonkan diri kembali karena faktor usia yang sudah tidak layak

lagi. Penutur mengharapkan adanya calon presiden yang masih muda atau

masih produktif dan kreatif sehingga dapat memberikan pembaharuan atau

inovasi untuk membuat Indonesia menjadi lebih baik lagi.

4. Data 7: Dengan “cek kosong” dari DPR, pemerintah bisa sewaktu-

waktu menaikkan harga BBM.

Page 13: DESKRIPSI PENGGUNAAN BAHASA TAJUK RENCANA …eprints.ums.ac.id/23328/9/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdfPendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah WIDYA SAKTIYANINGSIH ... Wacana adalah

10

Wacana diatas termasuk wacana analisis yang sesusai dengan ideologi

yang penulis dalam menyampaikan berita sangat tersirat. Penulis tidak

menuliskan maksud secara jelas, tetapi penulis lebih suka menggunakan

istilah-istilah yang orang lain belum tentu mengerti tentang maksud dari

pembicaraan tersebut. Sebagaimana dituliskan dalam wacana di atas adalah

penggunaan kata “cek kosong”. Penulis tidak menerangkan mekanisme

tentang “cek kosong” tersebut. Sehingga menjadikan pembaca untuk

berfikir mengapa “cek kosong” bisa digunakan untuk menaikkan harga

BBM.

5. Data 10: Sejumlah kalangan menilai putusan atas Nazarudin itu

terlalu ringan dan sederhana dibanding kerumitan masalah di

belakangnya.

Wacana diatas termasuk wacana analisis wacana kritis Ideologi yang

timbul dari wacana di atas adalah kekecewaan dari masyarakat menganggap

bahwa Nazarudin adal seorang koruptor yang besar dan merugikan triliunan

uang negara mendapatkan hukuman yang tidak sebanding. Bila di

bandingkan dengan hukuman seorang anak yang maling sendal seorang

polisi atau kasus maling ayam tetangga sangatlah tidak sebanding. Penulis

mengharapkan pemerintah dapat bersikap adil tanpa memandang

latarbelakang dari tersangka. Kebanyakan rakyat miskin menjadi korban

ketidakadilan sedangkan orang kaya menjadi dalang dalam peradilan.

6. Data 11: DPR sepakat menunda kenaikan harga bahan bakar

minyak (BBM) yang sebelumnya direncanakan diberlakukan pada

1 April.

Wacana diatas termasuk analisis wacana kritis DPR adalah lembaga

yang bertugas mengatur harga BBm di negara Indonesia. Kekuasaan yang

dimiliki untuk mengadakan kenaikan harga BBM berdasarkan pada

kenaikan harga minyak dunia. Bila harga minyak dunia naik maka DPR

berhak untuk menaikan BBm di negara ini karena Indonesia adalah negara

pengimpor BBM.

Page 14: DESKRIPSI PENGGUNAAN BAHASA TAJUK RENCANA …eprints.ums.ac.id/23328/9/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdfPendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah WIDYA SAKTIYANINGSIH ... Wacana adalah

11

7. Data 12: Pemerintah daerah, DPRD dan masyarakat duduk bersama

merumuskan aturan untuk membuat kali selalu jernih, bersih dari

sampah.

Wacana diatas termasuk analisis wacana kritis sesuai dengan ideologi

Pemerintah daerah dan DPRD adalah lembaga pemerintah yang peling

dekat dengan masyarakat, mereka bertugas untuk memfasilitasi, mengatur

dan mengarahkan masyarakat termasuk diantaranya adalah menjaga

lingkungan termasuk kali. Kali atau sungai yang sekarang ini telah beralih

fungsi sebagai tempat pembuangan atau baksampah gratis harus segera

dibersihkan karena pembuangan sampah di kali akan membawa akibat yang

buruk bagi masyarakat itu sendiri, seperti banjir, tanah longsor dan

kurangnya air bersih.

8. Data 13: Presiden pernah menadatangani Inpres No 13/2011.

Dalam inpres tersebut dipaparkan instruksi tentang skema

penggunaan energi listrik, bahan bakar minyak (BBM) untuk

kegiatan kedinasan dan operasional fasilitas perkantoran,

disamping penghematan penggunaan air.

Wacana tersebut diasosiakan dengan wacana kritis Presiden adalah

kekuasaan tertinggi di Indonesia, dengan penandatanganan inpres tersebut

diharapkan seluruh anggota dinas dapat memberikan contoh tentang

penghematan dalam penggunaan BBM, fasilitas kantor, air dan listrik

sehingga masyarakatnya dapat meniru kegiatan tersebut sehingga BBM,

listrik dan air sehingga tidak akan terjadi kepunahan dalam jangka pendek.

4. Simpulan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penggunaan konteks dalam suatu

wacana dapat diketahui berdasarkan latar, situasi, peristiwa dan kondisinya.

Untuk memahami berhubungan dengan makna kata, makna kalimat dan satuan

tematis dalam teks, pembaca juga mesti memperlihatkan konteks ujaran,

konteks budaya. Dalam memahami ideologi dalam suatu wacana, pembaca

harus menempatkan diri pada posisi yang netral sehingga menganggap bahasa

itu terjai secara alamiah dan tidak bersifat dominasi atau berebut pengaruh.

Page 15: DESKRIPSI PENGGUNAAN BAHASA TAJUK RENCANA …eprints.ums.ac.id/23328/9/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdfPendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah WIDYA SAKTIYANINGSIH ... Wacana adalah

12

DAFTAR PUSTAKA

Deddy, N Hidayat. 2006. Analisis Wacana. Jakarta: LkiS Yogyakarta.

Samsuri. 1989. Analisis Wacana. Malang: Penyelenggaraan Pasca Sarjana Proyek

Peningkatan Atau Pengembangan Perguruan Tinggi. IKIP Malang.

Subroto. 1992. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo.

Sudaryanto, 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta:Putra

Wacana University Press.

Surachman. 1990. Dasar dan Teknik Reserch Pengantar Metodologi Ilmiah.

Bandung: Sinar Harapan.

Syamsuddin, dkk. 2006. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.