19

repository.poltekkes-denpasar.ac.idrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/4465/1/Halaman Depan.pdf · Tuberkulosis paru (TB paru) merupakan infeksi kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium

  • Upload
    others

  • View
    19

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: repository.poltekkes-denpasar.ac.idrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/4465/1/Halaman Depan.pdf · Tuberkulosis paru (TB paru) merupakan infeksi kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium
Page 2: repository.poltekkes-denpasar.ac.idrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/4465/1/Halaman Depan.pdf · Tuberkulosis paru (TB paru) merupakan infeksi kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium
Page 3: repository.poltekkes-denpasar.ac.idrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/4465/1/Halaman Depan.pdf · Tuberkulosis paru (TB paru) merupakan infeksi kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium
Page 4: repository.poltekkes-denpasar.ac.idrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/4465/1/Halaman Depan.pdf · Tuberkulosis paru (TB paru) merupakan infeksi kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium
Page 5: repository.poltekkes-denpasar.ac.idrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/4465/1/Halaman Depan.pdf · Tuberkulosis paru (TB paru) merupakan infeksi kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium
Page 6: repository.poltekkes-denpasar.ac.idrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/4465/1/Halaman Depan.pdf · Tuberkulosis paru (TB paru) merupakan infeksi kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium

vi

GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

TUBERKULOSIS PARU DENGAN BERSIHAN JALAN NAPAS TIDAK

EFEKTIF DI RUANG NAKULA RSUD SANJIWANI GIANYAR

TAHUN 2020

ABSTRAK

Tuberkulosis paru merupakan infeksi kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium

tuberkulosis yang menyerang jaringan parenkim paru melalui airborne infection

serta ditandai dengan pembentukan granuloma dan menimbulkan nekrosis jaringan.

Nekrosis kaseosa mengalami pencairan sehingga menyumbat dan menyebabkan

hipersekresi pada percabangan trakeobronkial kemudian menyebabkan masalah

bersihan jalan napas tidak efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan

asuhan keperawatan pada pasien tuberkulosis paru dengan bersihan jalan napas

tidak efektif di Ruang Nakula RSUD Sanjiwani Gianyar meliputi tahap pengkajian

keperawatan hingga evaluasi keperawatan. Jenis penelitian yang digunakan adalah

penelitian deskriptif dengan teknik pengumpulan data studi dokumentasi

menggunakan lembar pengumpulan data pada dua dokumen subjek. Hasil

penelitian menemukan: Pengkajian pada kedua dokumen subjek terdapat perbedaan

dengan teori acuan. Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu bersihan jalan

napas tidak efektif berhubungan dengan pengumpulan sekresi, mukus berlebih

tanpa dilengkapi tanda gejala Perencanaan keperawatan mengacu pada Standar

Asuhan Keperawatan (SAK). Implementasi keperawatan yang didokumentasikan

tidak sesuai dengan rencana keperawatan yang telah dibuat. Evaluasi keperawatan

pada kedua dokumen subjek menggunakan SOAP. Hasil penelitian menunjukkan

adanya perbedaan pada pengkajian hingga evaluasi keperawatan dengan teori

acuan. Diharapkan perawat di ruangan dapat menggunakan pedoman keilmuan

terbaru yaitu SDKI, SLKI dan SIKI.

Kata kunci: Asuhan Keperawatan, Tuberkulosis Paru, Bersihan Jalan Napas

Tidak Efektif

Page 7: repository.poltekkes-denpasar.ac.idrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/4465/1/Halaman Depan.pdf · Tuberkulosis paru (TB paru) merupakan infeksi kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium

vii

DESCRIPTION OF NURSING CARE IN PULMONARY TUBERCULOSIS

PATIENTS WITH INEFFECTIVE AIRWAY CLEARANCE IN THE

NAKULA ROOM OF SANJIWANI GIANYAR HOSPITAL IN 2020

ABSTRACT

Pulmonary tuberculosis is a chronic infection caused by Mycobacterium

tuberculosis which attacks the lung parenchymal tissue through airborne infection

and is characterized by granuloma formation and causes tissue necrosis. Caseous

necrosis is thawing which clogs up and causes hypersecretion in the

tracheobronchial branching and then causes problems with ineffective airway

clearance. This research purposes to describe nursing care in pulmonary

tuberculosis patients with ineffective airway clearance in Nakula Room of

Sanjiwani Gianyar Hospital including nursing assessment to nursing evaluation.

This research type is descriptive research with study documentation data collection

sheets on two subject documents. The research results founds: The nursing

assessment on both two subjects documents have differences with the reference

theory. Established nursing diagnose is ineffective airway clearance associated

with secretion collection, excess mucus without sign and symptom. Nursing

planning refers to Nursing Care Standards (SAK). Nursing implementation which

is not documented according to nursing plans that has been made. Nursing

evaluation on both subject documents using SOAP. The research results showed

differences in assessment to evaluation of nursing with reference theory. It is

expected that nurses in the room can uses latest scientific guidelines, namely SDKI,

SLKI and SIKI.

Keywords: Nursing Care, Pulmonary Tuberculosis, Ineffectve Airway Clearance

Page 8: repository.poltekkes-denpasar.ac.idrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/4465/1/Halaman Depan.pdf · Tuberkulosis paru (TB paru) merupakan infeksi kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium

viii

RINGKASAN PENELITIAN

Gambaran Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dengan Bersihan

Jalan Napas Tidak Efektif di Ruang Nakula RSUD Sanjiwani Gianyar

Tahun 2020

Oleh: I Gusti Ayu Eka Darma Yanti (NIM: P07120017007)

Tuberkulosis hingga saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat

yang menjadi tantangan global, nasional maupun regional. Tuberkulosis paru (TB

paru) merupakan infeksi kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberkulosis

(M.tuberkulosis) yang menyerang jaringan parenkim paru (Dewi, 2019).

Berdasarkan Global Tuberkulosis Report diperkirakan sebanyak 10 juta kasus baru

terjadi pada tahun 2018 (WHO, 2019). Sekitar 80% dari keseluruhan penemuan

kasus merupakan TB paru (Naga, 2014). Sementara sebanyak 1,5 juta orang

meninggal akibat TB. Hal inilah yang menyebabkan TB masih dikategorikan

sebagai salah satu dari 10 penyebab utama kematian di seluruh dunia (WHO, 2019).

Penderita TB paru perlu mendapatkan penanganan dari tenaga kesehatan karena

dapat menimbulkan berbagai masalah keperawatan, salah satunya yang paling

sering muncul yaitu bersihan jalan napas tidak efektif. Menurut Tim Pokja SDKI

DPP PPNI (2016) bersihan jalan napas tidak efektif adalah ketidakmampuan

membersihkan sekret atau obstruksi jalan napas untuk mempertahankan jalan napas

tetap paten yang dibuktikan dengan adanya tanda dan gejala antara lain batuk tidak

efektif, tidak mampu batuk, spuntum berlebih, mengi, wheezing dan/atau ronkhi

kering, dispnea, sulit bicara, orthopnea, gelisah, sianosis, bunyi napas menurun,

frekuensi napas berubah, dan pola napas berubah. Berdasarkan penelitian di Ruang

Al-Hakim RSUD Ratu Zalecha Martapura dengan mengambil 15 responden yang

terdiagnosa TB paru menunjukkan sebanyak 14 responden (93,34%) mengalami

bersihan jalan napas tidak efektif (Hasaini, 2018). Berdasarkan penelitian

Puspitasari (2014) yang dilakukan di Poliklinik Paru RSUP PROF. Dr. R. D.

Kankou Manado menunjukkan bahwa 51 pasien (98,1%) mengalami batuk

produktif dan 16 pasien (30,8%) mengalami dispnea.

Page 9: repository.poltekkes-denpasar.ac.idrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/4465/1/Halaman Depan.pdf · Tuberkulosis paru (TB paru) merupakan infeksi kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium

ix

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan asuhan keperawatan pada

pasien tuberkulosis paru dengan bersihan jalan napas tidak efektif di Ruang Nakula

RSUD Sanjiwani Gianyar meliputi pengkajian keperawatan hingga evaluasi

keperawatan. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif

dengan rancangan studi kasus dan pendekatan prospektif. Jenis data yang

digunakan adalah data sekunder dengan teknik pengumpulan data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah studi dokumentasi dengan mengobservasi dua dokumen

atau rekam medik pasien menggunakan lembar pengumpulan data (check list) yang

diperoleh melalui website repository Poltekkes Denpasar yang dilakukan mulai dari

tanggal 8 April sampai dengan 10 April 2020.

Berdasarkan hasil penelitian yang membandingkan data pada dokumen pasien

pertama dan dokumen pasien kedua dengan teori acuan mendapatkan hasil yaitu

hasil pengkajian keperawatan pada kedua dokumen subjek memiliki persamaan

yaitu terdapat 3 tanda gejala mayor yang ditemukan pada kedua dokumen yaitu

batuk tidak efektif, spuntum berlebih, dan ronkhi serta 1 tanda gejala minor yaitu

dispnea dan frekuensi napas berubah. Diagnosa keperawatan yang ditegakkan yaitu

bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan pengumpulan sekresi,

mukus berlebih tanpa dilengkapi sign and symptom. Intervensi Keperawatan terdiri

atas tindakan mandiri dan tindakan delegasi/kolaboratif yang mengacu pada

Standar Asuhan Keperawatan (SAK). Implementasi keperawatan pada kedua

dokumen subjek terdapat persamaan namun penulisan implementasi keperawatan

yang didokumentasikan tidak sesuai dengan rencana keperawatan yang telah

dibuat. Evaluasi keperawatan pada kedua dokumen subjek menggunakan

komponen SOAP namun terdapat perbedaan dengan teori acuan yaitu pada

indikator kriteria hasil dan penulisan bagian A (Assessment).

Hasil penelitian menunjukkan terdapat beberapa perbedaan antara hasil studi

dokumentasi kedua dokumen subjek dengan teori acuan sehingga peneliti

menyarankan kepada institusi pendidikan untuk mengembangkan metode

penelitian sehingga hasil penelitian menjadi lebih mendalam. Kepada kepala

perawat di Ruang Nakula RSUD Sanjiwani Gianyar diharapkan dapat

menggunakan standar pedoman sesuai perkembangan keilmuan terbaru yaitu

Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI) untuk merumuskakan diagnosa

Page 10: repository.poltekkes-denpasar.ac.idrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/4465/1/Halaman Depan.pdf · Tuberkulosis paru (TB paru) merupakan infeksi kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium

x

keperawatan, Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) untuk menentukan

tujuan dan kriteria hasil serta Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI).

Serta kepada peneliti lain hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar untuk

penelitian selanjutnya serta dapat dikembangkan sesuai dengan teori dan hasil

penelitian terbaru agar teori acuan yang dijadikan pedoman lebih akurat.

Page 11: repository.poltekkes-denpasar.ac.idrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/4465/1/Halaman Depan.pdf · Tuberkulosis paru (TB paru) merupakan infeksi kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium

xi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan

Yang Maha Esa karena atas berkatNya-lah penulis dapat menyelesaikan Karya

Tulis Ilmiah dengan judul “Gambaran Asuhan Keperawatan pada Pasien

Tuberkulosis Paru dengan Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif di Ruang Nakula

RSUD Sanjiwani Gianyar Tahun 2020” tepat pada waktunya. Karya Tulis Ilmiah

ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan D-III di

Politeknik Kesehatan Kemenkes Denpasar Jurusan Keperawatan.

Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan bukanlah semata-mata usaha penulis

sendiri, melainkan berkat dorongan dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu

melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Anak Agung Ngurah Kusumajaya, SP., MPH, selaku Direktur Poltekkes

Kemenkes Denpasar yang telah memberikan kesempatan menempuh program

pendidikan D-III Keperawatan Poltekkes Kemenkes Denpasar.

2. Bapak I Dewa Putu Gede Putra Yasa, S.Kp. M.Kep. Sp.MB, selaku Ketua

Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Denpasar yang telah memberikan

kesempatan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

3. Bapak Ners. I Made Sukarja, S.Kep, M.Kep., selaku Ketua Program Studi

Diploma III Keperawatan Poltekkes Kemenkes Denpasar dan selaku

pembimbing pendamping yang selalu menyempatkan banyak waktu untuk

memberikan masukan, pengetahuan, dan bimbingan dalam menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah ini.

Page 12: repository.poltekkes-denpasar.ac.idrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/4465/1/Halaman Depan.pdf · Tuberkulosis paru (TB paru) merupakan infeksi kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium

xii

4. Ibu Ni Made Wedri, A.Per.Pen., S.Kep., Ns., M.Kes., selaku pembimbing utama yang

selalu menyempatkan banyak waktu untuk memberikan masukan, pengetahuan dan

bimbingan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

5. Seluruh dosen yang terlibat dalam pengajaran pengantar riset keperawatan yang

telah memberikan ilmunya yang sangat bermanfaat bagi penulis sehingga

penulis dapat menyusun Karya Tulis Ilimiah ini dengan baik dan sesuai dengan

yang diharapkan.

6. Sahabat penulis angkatan XXXII D-III Keperawatan Kemenkes Denpasar yang banyak

memberikan masukan dan dorongan motivasi kepada penulis.

7. Bapak Gusti Nyoman Wedana, Ibu Desak Made Ari Putri, Gusti Ayu Dwi

Purnamayanti, Gusti Ngurah Darma Putra serta keluarga yang telah memberikan

dukungan baik secara moral maupun material.

8. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini yang

tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Penulis mengharapkan kritik dan saran objektif yang bersifat membangun untuk

tercapainya kesempurnaan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

Denpasar, 13 April 2020

Penulis

Page 13: repository.poltekkes-denpasar.ac.idrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/4465/1/Halaman Depan.pdf · Tuberkulosis paru (TB paru) merupakan infeksi kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL…………………………………………………………….i

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................ iii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ iv

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ...................................................... v

ABSTRAK ......................................................................................................... vi

RINGKASAN PENELITIAN ........................................................................... viii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ xi

DAFTAR ISI .................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 5

C. Tujuan Studi Kasus ........................................................................................ 6

1. Tujuan umum ......................................................................................... 6

2. Tujuan khusus......................................................................................... 6

D. Manfaat Studi Kasus ...................................................................................... 7

1. Manfaat teoritis ....................................................................................... 7

2. Manfaat praktis ....................................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 8

A. Konsep Dasar Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif pada Tuberkulosis Paru .... 8

1. Pengertian tuberkulosis paru ................................................................... 8

2. Etiologi tuberkulosis paru ....................................................................... 8

Page 14: repository.poltekkes-denpasar.ac.idrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/4465/1/Halaman Depan.pdf · Tuberkulosis paru (TB paru) merupakan infeksi kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium

xiv

3. Faktor yang mempengaruhi penularan tuberkulosis paru ......................... 9

4. Tanda dan gejala tuberkulosis paru ....................................................... 10

5. Bersihan jalan napas tidak efektif pada tuberkulosis paru ...................... 13

B. Konsep Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dengan Bersihan

Jalan Napas Tidak Efektif ............................................................................ 19

1. Pengkajian keperawatan ........................................................................ 19

2. Diagnosa keperawatan .......................................................................... 21

3. Perencanaan keperawatan ..................................................................... 23

4. Implementasi keperawatan .................................................................... 27

5. Evaluasi keperawatan ........................................................................... 27

BAB III KERANGKA KONSEP ....................................................................... 30

A. Kerangka Konsep ......................................................................................... 30

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ................................. 31

1. Variabel penelitian ................................................................................ 31

2. Definisi operasional .............................................................................. 31

BAB IV METODE PENELITIAN ..................................................................... 33

A. Jenis Penelitian ............................................................................................ 33

B. Tempat dan Waktu ....................................................................................... 34

C. Subjek Studi Kasus ...................................................................................... 34

1. Kriteria inklusi ...................................................................................... 34

2. Kriteria eksklusi.................................................................................... 35

D. Fokus Studi Kasus ....................................................................................... 35

E. Jenis Pengumpulan Data .............................................................................. 35

1. Jenis data .............................................................................................. 35

2. Teknik pengumpulan data ..................................................................... 35

3. Instrumen pengumpulan data ................................................................ 37

Page 15: repository.poltekkes-denpasar.ac.idrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/4465/1/Halaman Depan.pdf · Tuberkulosis paru (TB paru) merupakan infeksi kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium

xv

F. Metode Analisis Data ................................................................................... 37

G. Etika Studi Kasus ......................................................................................... 38

1. Menghormati individu (respect for person) ........................................... 38

2. Kemanfaatan (benefience) ..................................................................... 38

3. Berkeadilan (distributive justice) .......................................................... 38

BAB V HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN.................................... 40

A. Hasil Studi Kasus ......................................................................................... 40

1. Pengkajian keperawatan ........................................................................ 40

2. Diagnosa keperawatan .......................................................................... 42

3. Perencanaan keperawatan ..................................................................... 43

4. Implementasi keperawatan .................................................................... 45

5. Evaluasi keperawatan ........................................................................... 45

B. Pembahasan ................................................................................................. 47

1. Pengkajian keperawatan pada pasien tuberkulosis paru dengan bersihan

jalan napas tidak efektif ........................................................................ 47

2. Diagnosa keperawatan pada pasien tuberkulosis paru dengan bersihan jalan

napas tidak efektif ................................................................................. 51

3. Perencanaan keperawatan pada pasien tuberkulosis paru dengan bersihan

jalan napas tidak efektif ........................................................................ 53

4. Implementasi keperawatan pada pasien tuberkulosis paru dengan bersihan

jalan napas tidak efektif ........................................................................ 56

5. Evaluasi keperawatan pada pasien tuberkulosis paru dengan bersihan jalan

napas tidak efektif ................................................................................. 58

C. Keterbatasan ................................................................................................ 61

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 62

A. Simpulan...................................................................................................... 62

1. Pengkajian keperawatan ........................................................................ 62

Page 16: repository.poltekkes-denpasar.ac.idrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/4465/1/Halaman Depan.pdf · Tuberkulosis paru (TB paru) merupakan infeksi kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium

xvi

2. Diagnosa keperawatan .......................................................................... 62

3. Perencanaan keperawatan ..................................................................... 63

4. Implementasi keperawatan .................................................................... 63

5. Evaluasi keperawatan ........................................................................... 64

B. Saran............................................................................................................ 65

1. Pengkajian keperawatan ........................................................................ 65

2. Diagnosa keperawatan .......................................................................... 65

3. Perencanaan keperawatan ..................................................................... 65

4. Implementasi keperawatan .................................................................... 65

5. Evaluasi keperawatan ........................................................................... 66

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 67

Page 17: repository.poltekkes-denpasar.ac.idrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/4465/1/Halaman Depan.pdf · Tuberkulosis paru (TB paru) merupakan infeksi kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Tanda dan Gejala Mayor & Minor pada Pasien Tuberkulosis Paru

dengan Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif………………………….

16

Tabel 2 Perencanaan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dengan

Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif……………………………….....

25

Tabel 3 Definisi Operasional Gambaran Asuhan Keperawatan pada Pasien

Tuberkulosis Paru dengan Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif……..

32

Tabel 4 Karakteristik Pasien Tuberkulosis Paru dengan Bersihan Jalan Napas

Tidak Efektif…………………………………………………………

41

Tabel 5 Data Hasil Pengkajian pada Pasien Tuberkulosis Paru dengan

Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif………………………………….

41

Tabel 6 Diagnosa Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dengan

Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif………………………………….

42

Tabel 7 Tujuan dan Kriteria Hasil pada Pasien Tuberkulosis Paru dengan

Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif………………………………….

43

Tabel 8 Rencana Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dengan

Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif………………………………….

44

Tabel 9 Implementasi Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dengan

Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif………………………………….

45

Tabel 10 Evaluasi Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dengan

Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif………………………………….

46

Page 18: repository.poltekkes-denpasar.ac.idrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/4465/1/Halaman Depan.pdf · Tuberkulosis paru (TB paru) merupakan infeksi kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka Konsep Gambaran Asuhan Keperawatan pada Pasien

Tuberkulosis Paru dengan Bersihan Jalan Napas Tidak

Efektif…........................................................................................

30

Page 19: repository.poltekkes-denpasar.ac.idrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/4465/1/Halaman Depan.pdf · Tuberkulosis paru (TB paru) merupakan infeksi kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Jadwal Kegiatan Penelitian……………………………………… 71

Lampiran 2 Realisasi Biaya Penelitian……………………………………….. 72

Lampiran 3 Lembar Pengumpulan Data (Check list)………………………… 74

Lampiran 4 Format Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru

dengan Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif di Ruang Nakula

RSUD Sanjiwani Gianyar………………………………………..

81