7
DEMENSIA Demensia adalah kumpulan gejala berupa penurunan kemampuan daya ingat, intelektual; berbahasa, perubahan sifat dan perilaku secara progresif yang disebabkan oleh penyakit atau kelainan pada otak. 10 Gejala Utama Demensia 1. Gangguan Daya Ingat 2. Sulit Fokus 3. Sulit Melakukan Kegiatan yang Familiar 4. Disorientasi atau kebingungan akan waktu dan tempat 5. Kesulitan Memahami Visuospasial (Kesulitan membaca, menentukan jarak, membedakan warna) 6. Gangguan Komunikasi 7. Menaruh Barang Tidak Pada Tempatnya (Hingga kadang menuduh orang lain mencuri atau menyembunyikan barang tsb) 8. Menarik diri dari pergaulan 9. Salah Membuat Keputusan 10. Perubahan Perilaku dan Kepribadian (gejela ini muncul pada 90% pasien dengan demensia) Klasifikasi Berdasarkan Penyebab Demensia Reversible (Dapat disembuhkan jika penyebabnya diobati) Irreversible (Belum dapat diobati)

DEMENSIA - dustygerbera.files.wordpress.com filekepala tiba-tiba, sulit berjalan, ... penyakit neurologis yang biasa ditemukan pada lansia. ... kelainan pada otak progresif yang disebabkan

Embed Size (px)

Citation preview

DEMENSIA

Demensia adalah

kumpulan gejala berupa

penurunan kemampuan

daya ingat, intelektual;

berbahasa, perubahan

sifat dan perilaku secara

progresif yang

disebabkan oleh penyakit

atau kelainan pada otak.

10 Gejala Utama

Demensia

1. Gangguan Daya Ingat

2. Sulit Fokus

3. Sulit Melakukan Kegiatan

yang Familiar

4. Disorientasi atau kebingungan

akan waktu dan tempat

5. Kesulitan Memahami

Visuospasial (Kesulitan

membaca, menentukan jarak,

membedakan warna)

6. Gangguan Komunikasi

7. Menaruh Barang Tidak

Pada Tempatnya (Hingga

kadang menuduh orang lain

mencuri atau

menyembunyikan barang

tsb)

8. Menarik diri dari pergaulan

9. Salah Membuat

Keputusan

10. Perubahan Perilaku

dan Kepribadian (gejela

ini muncul pada 90%

pasien dengan demensia)

Klasifikasi Berdasarkan

Penyebab Demensia

Reversible

(Dapat disembuhkan

jika penyebabnya

diobati)

Irreversible

(Belum dapat

diobati)

Irreversible

(belum dapat

disembuhkan) Demensia Alzheimer (60-

90%)

Merupakan tipe

demensia yang paling

banyak terjadi di

dunia (60-90%).

Gejala klinis awal yang muncul berupa

hal-hal yang berkaitan

dengan memory loss,

seperti;

Sulit mengingat

percakapan yang

baru dilakukan

Lupa nama-nama

orang terdekat

Lupa alamat atau

kejadian penting

seperti ulang

tahun

Apatis (bertindak

tidak acuh)

Depresi

Gejala klinis lanjut

yang muncul berupa;

Ketidakmampuan

dalam

berkomunikasi

Kesulitan dalam

mengambil

keputusan

Disorientasi;

bingung akan

waktu dan tempat.

Perubahan

perilaku dan

psikologis

Kesulitan bicara,

kesulitan menelan

dan berjalan.

Perubahan yang

terjadi pada otak

orang dengan

demensia alzheimer

Adanya tanda berupa

deposit fragmen protein

beta amyloid (plaque) dan

twisted strands protein tau

(kusut) yang menyebabkan

kerusakan saraf dan

kematian sel otak.

Demensia vaskular terjadi karena adanya

blockade atau kerusakan pada pembuluh

darah yang disebabkan oleh adanya infrak,

stroke, atau perdarahan pada otak. Lokasi,

jumlah, dan ukuran dari kerusakan otak sangat

mempengaruhi bentuk demensia dan

perubahan pola pikir, perilaku, dan fungsi

fisik individu yang mengalaminya.

Gejala pada demensia vaskular

muncul secara tiba-tiba;

bersamaan dengan munculnya

gejala fisik stroke seperti sakit

kepala tiba-tiba, sulit berjalan,

paralisis pada sebagian tubuh atau

wajah. Atau muncul segera setelah

serangan stroke.

Demensia Vaskular (10%)

Dulu dikenal dengan

nama ‘multi-

infract’atau ‘post-stroke

demensia’

Demensia vaskular merupakan

jenis demensia nomor dua yang

paling banyak terjadi di dunia

Gejala klinis pada

orang dengan demensia

vaskular berupa;

Ketidakmampuan dalam

mengambil keputusan.

Ketidakmampuan dalam

membuat rencana atau

mengorganisir sesuatu

Bingung, kesulitan untuk

berbicara, kehilangan

pengelihatan.

Disorientasi; bingung

terhadap waktu dan

tempat.

Demensia Parkinson

Penyakit Parkinson merupakan

penyakit neurologis yang biasa

ditemukan pada lansia. Diperkirakan

2% lansia (usia >65 tahun)

mengalami perkinson.

- (The Parkinson’s Foundation)

50-80% orang yang

mengalami Parkinson diperkirakan

juga mengalami

DEMENSIA PARKINSON.

DEMENSIA PARKINSON adalah

ketidakmampuan dalam ‘thinking’

dan ‘reasoning’ yang mempengaruhi

banyak orang dengan penyakit

Parkinson.

Gejala yang muncul pada individu

dengan demensia Parkinson semakin

meningkat tingkat keparahannya

sejalan dengan semakin

meningkatnya keparahan penyakit

Parkinson yang diderita.

Gejala Klinis yang muncul

berupa;

Parkinson pattern;

postur tidak stabil,

gangguan gaya

berjalan; freezing saat

sedang berjalan,

kesulitan saat memulai

gerakan, berjalan kaki

dengan kaki diseret, dan

terjatuh.

Keinginan untuk tidur pada

siang hari yang berlebihan.

Halusinasi visual, Delusi

(dominan paranoid ideas)

Iritabilitas (mudah

tersinggung, marah) dan

ansietas

Perubahan memori,

konsentrasi, dan judgment.

Keslutian dalam

menginterpretasi informasi

visual.

Penurunan kemampuan

bicara

Brain Imaging berupa MRI akan

dilakukan oleh dokter untuk

memonitor orang dengan Parkinson

yang memiliki risiko tinggi terkena

demensia; penderita demensia yang

mengalami perubahan pola pikir.

Demensia Huntington’s

Disease

Penyakit Huntington adalah

kelainan pada otak progresif

yang disebabkan oleh gen

yang rusak (kromosom 4)

Kerusakan yang terjadi pada

kromosom 4 manusia tersebut

menimbulkan efek dominan dan

diturunkan secara genetic dari

orangtua ke anak.

Kerusakan pada kromosom 4 tersebut

menyebabkan perubahan pada area

sentral otak dan menimbulkan gangguan

pada gerakan, mood dan kemampuan

bepikir seseorang.

Dominan muncul pada usia

30-50 tahun. Namun dapat

juga muncul pada usia 2

tahun, 80 tahun.

Gerakan tidak terkontrol

pada tangan, kaki, kepala,

wajah, dan tubuh bagian

atas.

Penurunan berat pada

kemampuan thinking dan

reasoning termasuk

memori, konsetrasi,

judgement, kemampuan

untuk membuat rencana

dan mengorganisir.

Obsessive compulsive

behaviour; melakukan

gerakan yang sama

berulang kali.

Perubahan mood; depresi,

ansietas, iritabilitas,

uncharacteristic anger.

Demensia karena Trauma

Otak

Berdasarkan studi yang telah

dilakukan selama 30 tahun,

diketahui bahwa trauma otak

(sedang dan berat) dengan atau

tanpa kehilangan kesadaran dapat

meningkatkan risiko terjadinya

demensia.

Hal ini disebabkan karena trauma

otak (sedang atau berat)

menganggu fungsi normal otak

dan mengakibatkan perubahan

kemampuan kognitif; termasuk

kemampuan belajar dan berpikir.

Semua orang berisiko mengalami

hal ini, namun dominan terjadi

pada orang berusia lebih dari 75

tahun.

Jenis trauma otak

Trauma Otak Ringan (gegar otak); gejala dengan atau

tanpa pingsan (kurang dari 30

menit). Gejala klinis muncul saat

benturan terjadi atau segera

setelah benturan terjadi. Gejala

berlangsung sementara dan akan

hilang dalam beberapa jam, hari,

atau beberapa minggu.

Trauma Otak Sedang;

menyebabkan hilangnya

kesadaran selama lebih dari 30

menit. Gejala mirip trauma otak

ringan namun lebih parah dan

berlangsung lebih lama.

Trauma otak jenis ini

meningkatkan 2,3% faktor

risiko terjadinya DEMENSIA

TRAUMA OTAK.

Trauma Otak Berat;

menyebabkan hilangnya

kesadaran selama lebih dari 24

jam. Gejala mirip trauma otak

ringan namun lebih parah dan

berlangsung lebih lama. Trauma otak jenis ini

meningkatkan 4,5% faktor

risiko terjadinya DEMENSIA

TRAUMA OTAK.

Terjadinya demensia karena

trauma otak selain bergantung

pada tingkat keparahan trauma

(sedang dan berat), juga

dipengaruhi oleh keberadaan

APOE-e4.

T rauma o t ak menyeb abkan

perubahan brain chemistry dan

m e n y e b a b k a n m u n c u l n y a

hallmark protein abnormalities

pada otak yang pada akhirnya

m e n i n g k a t k a n t e r j a d i n y a

A l z h e i m e r .

Segara hubungi emergency service

jika terjadi trauma kepala dan

muncul gejala seperti; kehilangan

kesadaran lebih dari 1-2menit atau

mengalami kejang-kejang, mual-

muntah atau gejala lain yang makin

parah seiring berjalannya waktu.

PENYEBAB TRAUMA OTAK Jatuh Kecelakaan kendaraan

bermotor

Ditabrak atau menghantam benda

diam atau bergerak

Luka tembak dan peluru masuk ke dalam

tengkorak kepala dan otak.

Serangan tidak langsung dari

ledakan di medan perang

Olahraga dan tidak menggunakan alat

pengaman kepala.

GEJALA KLINIS Kehilangan

Kesadaran

Ketidakmampuan

mengingat kejadiaan

saat kecelakaan

terjadi hingga 24 jam

Bingung dan disorientasi waktu

serta tempat.

Sakit kepala, pusing,

pengelihatan buram.

Mual, muntah, telinga

berdenging

Kesulitan berbicara

dengan koheren

Perubahan emosi atau pola

tidur

Segera hubungi emergency service

jika melihat orang yang mengalami

kecelakaan dan terlempar dari

kendaraan atau orang yang ditabrak

kendaraan saat sedang berjalan kaki,

aatau orang yang jatuh dari

ketinggian lebih dari 3 kaki

meskipun tidak mengalami

kehilangan kesadaran. Kemungkinan

orang tersebut mengalami trauma

otak sangat tinggi.