24
Siti Salbiah Kepaniteraan Klinik Psikiatri RS Islam Jiwa Bunga Rampai- Universitas YARSI

Demensia 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

gge4wgt

Citation preview

Page 1: Demensia 2

Siti Salbiah

Kepaniteraan Klinik PsikiatriRS Islam Jiwa Bunga Rampai-

Universitas YARSI

Page 2: Demensia 2

berbagai ggn jiwa akibat disfungsi otak oleh penyebab apapun yg dpt dibuktikan atau adanya kesan yg kuat dari riwayat/anamnesis, pem. fisis atau laboratorium

Disfungsi:• Primer (otak)• Sekunder (luar otak simptomatik)

Page 3: Demensia 2

Merupakan sindrom akibat penyakit otak biasanya bersifat kronik atau progresif serta terdapat gangguan fungsi luhur (fungsi kortikal multipel)

kemerosotan dalam pengendalian emosi, perilaku sosial, & motivasi

Kesadaran tidak berkabut

Page 4: Demensia 2

Kumpulan gejala klinik yang disebabkan oleh berbagai latar belakang penyakit yang ditandai oleh hilangnya daya ingat jangka pendek (recent memory) dan gangguan global fungsi mental termasuk fungsi bahasa, mundurnya berfikir abstrak, kesulitan merawat diri, sendiri, perubahan perilaku, emosi labil dan hilangnya pengenalan waktu dan tempat.

* (PERDOSSI)

Page 5: Demensia 2

Umumnya terjadi pada usia lanjut : Sekitar 1 % pd usia 60 tahun Naik 2 kali lipat setiap 5 tahun Mencapai 30 – 50 % pada usia 85

tahun

* Geldmacher, Evaluation of Dementia,NEJM vol. 335;5;1996: 330 - 336

Page 6: Demensia 2

ditandai dengan terjadinya defisit kognisi multiple :

Gangguan daya ingat Orientasi Gangguan Bahasa afasia Perubahan kepribadian Psikosis 20%-30% waham paranoid

Page 7: Demensia 2

Penurunan kemampuan daya ingat dan daya pikir yg sampai mengganggu kegiatan harian seseorang (personal activities of daily living)

Clear consciousness

Gejala dan disabilitas sudah nyata paling sedikit 6 bulan

Page 8: Demensia 2

Gangguan Depresif Delirium Delirium yg bertindih dengan demensia Retardasi mental ringan dan sedang

Page 9: Demensia 2

Usia Riwayat keluarga Perokok dan peminum alkohol Artherosclerosis Kolesterol Diabetes Mellitus Hipertensi

Page 10: Demensia 2

1. Demensia jenis Alzheimer2. Dimensia Vaskuler3. Dimensia Karena kondisi medik umum

lainnya.4. Demensia karena penggunaan

substansi tertentu dalam jangka lama

Page 11: Demensia 2

Tersering Etiologi tidak diketahui Onset bertahap dan progresifGejala Klinik Defisit daya ingat, bahasa, dan

visuospasial Perubahan kepribadian disorientasi

Page 12: Demensia 2

Makroskopik ditemukan pada otak seseorang dengan demensia alzheimer adalah atrofi difus dengan pendataran sulkus kortikal dan pembesaran ventrikel serebral

Page 13: Demensia 2
Page 14: Demensia 2

Mikroskopikgambaran klasik dan patognomonik adalah bercak-bercak senilis, kekusutan neurofibriler, hilangnya neuronal dan degenerasi granulovaskular pada neuron

Page 15: Demensia 2

Kelainan neurotransmiter Neurotransmitter yang paling berperan

dalam patofisiologi adalah asetilkolin dan norepinefrin.

Beberapa hipotesis melaporkan bahwa terjadi suatu degenerasi spesifik pada neuron kolinergik.

Penurunan konsentrasi asetilkolin dan kolin asetiltransferase didalam otak

Page 16: Demensia 2

1. Memenuhi Pedoman Diagnosis Umum2. Onset bertahap, sulit dipastikan, deteriorasi

lambat, dlm perjalanan peny. Bisa terjadi suatu taraf stabil nyata

3. Tdk ada bukti peny. otak/sistemik lain penyebab demensia

4. Tdk ada serangan apoplektik akut atau gejala neurologis dr kerusakan otak fokal

Page 17: Demensia 2

Jenis demensia ini:a. Onset dini

- Onset < 65 thn - Gejala cepat & progresif - Riwayat keluarga berpenyakit

Alzhaimer menyokong diagnosis

b. Onset lambat - Onset > 65 thn - Gejala lambat

c. Tipe tdk khas a/ campuran - Demensia Alzhaimer + Vaskuler

Page 18: Demensia 2

Dulu disebut Demensia Arteriosklerosis atau Demensia Multi-infark

Khas: riwayat serangan iskemi, ggn kesadaran, paresis atau hilangnya penglihatan sepintas

Dpt terjadi akibat ggn serebro-vaskuler & jarang oleh suatu serangan stroke yg besar

Hendaya daya ingat & pikir Onset dpt akut atau lambat, biasanya pd usia

lanjut setelah st episode iskemi Penyebab utama adalah penyakit vaskular

serebral yg multipel. ♂ >> ♀ Pnyakit kardiovaskular demensia vaskular Infark dpt disebabkan oleh plak arterosklerosis Kadang: labilitas emosi, jarang perubahan

kepribadian

Page 19: Demensia 2

Gejala = gejala Demensia Alzheimer, namun onset mendadak disertai adanya gejala neurologis.

Page 20: Demensia 2

1. Memenuhi Pedoman Diagnostik Umum

2. Hendaya kognitif tdk merata3. Tilikan & daya nilai relatif baik4. Onset akut atau deteriorasi

bertahap.5. Adanya gejala neurologis fokal

meningkatkan kemungkinan diagnosis. Kadang hanya dpt ditetapkan dgn CT-Scan

Page 21: Demensia 2

a.Demensia Vaskuler Onset Akut Terjadi cepat setelah serangkaian stroke akibat

trombosis/emboli atau perdarahan, jarang oleh st infark besar

b.Demensia Multi-Infark Onset > lambat Setelah serangan iskemi minor akumulasi

infark parenkim otak

c.Demensia Vaskuler Subcortikal Fokus pd substansia alba hemisfer (CT-Scan) Korteks serebral biasanya tetap baik Klinis mirip Demensia Peny. Alzhaimer

d.Demensia Vaskuler Campuran Kortikal & Subkortikal Dpt diduga dari gamb. klinis/otopsi

Page 22: Demensia 2

Demensia pada Peny. Pick Demensia pada Peny. Creutzfeldt-Jacob Demensia pada Peny. Huntington Demensia pada Peny. Parkinson Demensia pada Peny. HIV

Page 23: Demensia 2

PenatalaksanaanSecara umum terapinya :Secara umum terapinya :

1.1. Suportif : dukungan emosional, diet , Suportif : dukungan emosional, diet , latihan fisik yang sesuai, aktifitas.latihan fisik yang sesuai, aktifitas.

2.2. Medikamentosa : Benzodiazepin Medikamentosa : Benzodiazepin siberikan untuk ansietas dan insomnia, siberikan untuk ansietas dan insomnia, anti depresan untuk depresi, serta anti depresan untuk depresi, serta antipsikotik untuk gejala waham dan antipsikotik untuk gejala waham dan halusinasi.halusinasi.

3.3. FDA:Tacrine(tetrahydroaminoacridineaFDA:Tacrine(tetrahydroaminoacridinea) ) pengobatan Alzheimer pengobatan Alzheimer

Page 24: Demensia 2

Kaplan, Sadock. Sinopsis Psikiatri Ed 7. 1997. EGC: Jakarta.

Depkes RI direktorat pelayanan medik. PPDGJ III. 1993. Depkes: Jakarta.

Darmodjo, boedhi. Buku ajar geriartri ed 3. 1999. Balai penerbit FKUI: Jakarta.