92
1 ADMINISTRASI SERVER Chrisna Bayu Aji

Debian Linux 6 Squeezy Modul Kelas XI Teknik Komputer Jaringan

Embed Size (px)

Citation preview

  • 1

    ADMINISTRASI

    SERVER

    Chrisna Bayu Aji

  • 2 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    ADMINISTRASI SERVER DEBIAN 6 SQUEEZE

    Chrisna Bayu Aji

    Lisensi Dokumen :

    Sebagian dan/atau seluruh isi buku ini bebas untuk disalin, dicetak, dan disebarluaskan dalam bentuk apapun untuk tujuan

    bukan komersial. Dengan syarat tidak mengubah artikel dan wajib untuk mencantumkan nama penulis dan/atau tidak

    menghapus atau merubah atribut penulis. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin

    terlebih dahulu dari penulis.

  • 3 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    PRAKATA

    Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan pencipta alam semesta dengan segala rahmat-Nya yang telah diberikan

    kepada kita semua. Salawat dan salam selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, yang kita nantikan safaatnya di yaumul kiamah nanti.

    Segala puji bagi Allah, yang telah mengijinkan untuk menyelesaikan sebuah modul yang berisi tentang

    bagaimana mengadministrasi server Debian 6 Squeeze ini. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada orang tua, guru-guru, rekan-rekan seperjuangan dan pihak lain yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Semoga ilmu yang ada di dalam modul ini barakah, bermanfaat bagi kita semua dan pembaca sekalian bisa menularkannya kepada orang lain.

    Modul ini berisikan materi dasar untuk membangun sebuah server dengan menggunakan sistem operasi

    Debian 6 Squeeze. Modul ini cocok digunakan dikalangan pendidikan, terutama pada pendidikan kejuruan teknik komputer dan jaringan. Tetapi tidak menutup kemungkinan untuk digunakan secara umum.

    Jika dalam pematerian modul ini tidak sesuai dengan yang diharapkan, seperti kesalahan konfigurasi atau

    terdapat kata-kata yang kurang tepat, tentunya penulis minta maaf. Karena penulis menyadari kalau modul yang telah dibuat ini memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian selalu penulis tunggu.

    Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

    Magelang, Oktober 2012

    Penulis

  • 4 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    DAFTAR ISI

    PRAKATA ..................................................................................................................................................... 3

    DAFTAR ISI .................................................................................................................................................. 4

    INTRODUCTIONS ........................................................................................................................................ 5

    INSTALASI .................................................................................................................................................... 9

    KONFIGURASI NIC ...................................................................................................................................... 26

    KONFIGURASI VIRTUALISASI IP ................................................................................................................ 29

    KONFIGURASI DNS ..................................................................................................................................... 32

    KONFIGURASI HTTP (WEB) SERVER ....................................................................................................... 36

    KONFIGURASI FTP ...................................................................................................................................... 40

    KONFIGURASI DHCP .................................................................................................................................. 44

    KONFIGURASI MAIL & WEBMAIL .............................................................................................................. 47

    KONFIGURASI NTP ...................................................................................................................................... 57

    KONFIGURASI SAMBA ................................................................................................................................ 61

    KONFIGURASI ROUTER ............................................................................................................................. 66

    KONFIGURASI SSH ..................................................................................................................................... 71

    KONFIGURASI PROXY ................................................................................................................................ 75

    KONFIGURASI FIREWALL .......................................................................................................................... 84

    KONFIGURASI VPN ...................................................................................................................................... 87

    DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................................... 92

  • 5 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    INTRODUCTIONS

    DEBIAN 6 SQUEEZE

  • 6 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    INTRODUCTIONS

    APA ITU DEBIAN ? Debian adalah sistem operasi bebas yang dikembangkan secara terbuka oleh banyak programer

    sukarela(pengembang Debian) yang tergabung dalam Proyek Debian. Sistem operasi Debian adalah gabungan dari perangkat lunak yang dikembangkan dengan lisensi GNU, dan utamanya menggunakan kernel Linux, sehingga populer dengan nama Debian GNU/Linux. Sistem operasi Debian yang menggunakan kernel Linux merupakan salah satu distro Linux yang populer dengan kestabilannya. Dengan memperhitungkan distro berbasis Debian, seperti Ubuntu, Xubuntu, Knoppix, Mint, dan sebagainya, maka Debian merupakan distro Linux yang paling banyak digunakan di dunia.

    SEJARAH DEBIAN Debian pertama kali diperkenalkan oleh Ian Murdock, seorang mahasiswa dari Universitas Purdue, Amerika

    Serikat, pada tanggal 16 Agustus 1993. Nama Debian berasal dari kombinasi nama Ian dengan mantan-kekasihnya Debra Lynn: Deb dan Ian.

    Pada awalnya, Ian memulainya dengan memodifikasi distribusi SLS (Softlanding Linux System). Namun, ia

    tidak puas dengan SLS yang telah dimodifikasi olehnya sehingga ia berpendapat bahwa lebih baik membangun sistem (distribusi Linux) dari nol (Dalam hal ini, Patrick Volkerding juga berusaha memodifikasi SLS. Ia berhasil dan distribusinya dikenal sebagai "Slackware").

    Proyek Debian tumbuh lambat pada awalnya dan merilis versi 0.9x pada tahun 1994 dan 1995. Pengalihan

    arsitektur ke selain i386 dimulai ditahun 1995. Versi 1.x dimulai tahun 1996. Ditahun 1996, Bruce Perens menggantikan Ian Murdoch sebagai Pemimpin Proyek. Dalam tahun yang sama

    pengembang debian Ean Schuessler, berinisiatif untuk membentuk Debian Social Contract dan Debian Free Software Guidelines, memberikan standar dasar komitmen untuk pengembangan distribusi debian. Dia juga membentuk organisasi "Software in Public Interest" untuk menaungi debian secara legal dan hukum.

    Di akhir tahun 2000, proyek debian melakukan perubahan dalam archive dan managemen rilis. Serta pada

    tahun yang sama para pengembang memulai konferensi dan workshop tahunan "debconf". Di April 8, 2007, Debian GNU/Linux 4.0 dirilis dengan nama kode "Etch". Rilis versi terbaru Debian, 2009, diberi

    nama kode "Lenny". deb adalah perpanjangan dari paket perangkat lunak Debian format dan nama yang paling sering digunakan untuk paket-paket binari seperti itu.

    Paket debian adalah standar Unix pada arsip yang mencakup dua gzip, tar bzipped atau lzmaed arsip: salah

    satu yang memegang kendali informasi dan lain yang berisi data. Program kanonik untuk menangani paket-paket tersebut adalah dpkg, paling sering melalui apt/aptitude.

    Beberapa paket Debian inti tersedia sebagai udebs ("mikro deb"), dan biasanya hanya digunakan untuk

    bootstrap instalasi Linux Debian. Meskipun file tersebut menggunakan ekstensi nama file udeb, mereka mematuhi spesifikasi struktur yang sama seperti biasa deb. Namun, tidak seperti rekan-rekan mereka deb, hanya berisi paket-paket udeb fungsional penting file. Secara khusus, file dokumentasi biasanya dihilangkan. udeb paket tidak dapat diinstal pada sistem Debian standar.

    Paket debian juga digunakan dalam distribusi berbasis pada Debian, seperti Ubuntu dan lain-lain. Saat ini telah

    terdapat puluhan distribusi Linux yang berbasis kepada debian, salah satu yang paling menonjol dan menjadi fenomena adalah Ubuntu.

  • 7 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    RILIS DEBIAN Pada Februari 2011, versi rilis stabil terakhir adalah versi 6.0, dengan kode nama squeeze. Saat versi baru

    dirilis, versi stabil sebelumnya yaitu versi 5.0 dengan kode nama lenny menjadi oldstable Sebagai tambahan, rilis stabil dengan pemutakhiran minor (disebut sebagai titik rilis). Skema penomoran untk

    titik rilis hingga Debian 4.0 adalah termasuk huruf r (untuk rilis) setelah nomor versi utama (misal: 4.0) diikuti dengan nomor titik rilis; sebagai contoh, titik rilis terakhir dari versi 4.0 (etch) 8 Desember 2010 adalah 4.0.r9. Dari Debian 5.0 (lenny), skema penomoran dari titik rilis telah berubah dan mengikuti standar penomoran versi GNU; jadi, sebagai contoh, titik rilis pertama dari Debian 5.0 adalah 5.0.1 (bukan 5.0r1).

    Tim keamanan Debian merilis pemutakhiran keamanan untuk rilis mayor stabil terakhir, sama seperti dengan

    versi stabil sebelumnya, selama satu tahun. Versi 4.0 dirilis pada 8 April 2007, dan tim keamanan mendukung versi 3.1 hingga 31 Maret 2008. Untuk penggunaan pada umumnya, sangat direkomendasikan untuk menjalankan sistem yang menerima pemutakhiran keamanan. Distribusi testing juga menerima pemutakhiran keamanan, namun waktunya tidak se-teratur seperti versi stabil.

    Untuk Debian 6.0 (squueze) diumumkan seubah kebijakan pengembangan berbasiskan waktu yaitu

    membekukan siklus dua tahun. Pembekuan berdasarkan waktu dimaksudkan agar proyek Debian dapat mengakomodasi rilis berdasarkan waktu dengan rilis berdasarkan fitur. Kebijakan pembekuan ini bertujuan agar rilis dapat diprediksikan lebih baik oleh pengguna distribusi Debian, dan memungkinkan pengembang Debian melakukan perencanaan jangka panjang yang lebih baik. Pengembang Debian mengharapkan rilis setiap dua tahun akan memberikan waktu yang lebih banyak untuk perubahan yang besar, mengurangi ketidaknyamanan bagi para pengguna. Dengan memiliki waktu beku yang dapat diprediksi diharapkan dapat mengurangi waktu beku secara keseluruhan. Siklus squeeze dibuat pendek dengan tujuan untuk masuk ke siklus baru. Namun siklus beku pendek ini diacuhkan.

    Kode nama rilis Debian merupakan nama karakter dari film Toy Story. Distribusi unstable diberikan nama Sid,

    sesuai dengan karakter emosinya yang tidak stabil, tetangga sebelah rumah yang secara teratur menghancurkan mainan. Rilis setelah squeeze akan dinamakan wheezy, nama pinguin mainan karet dalam Toy Story 2.

    Warna Arti

    Merah Rilis lama; tidak didukung lagi

    Kuning Rilis lama; masih didukung

    Hijau Rilis sekarang

    Biru Rilis mendatang

    Versi Nama

    Sandi Tanggal Rilis

    Arsitektur

    Komputer Paket Dukungan Catatan

    1.1 buzz 17 Juni 1996 1 474 1996 dpkg, ELF transition, Linux 2.0

    1.2 rex 12 Desember 1996 1 848 1996 -

    1.3 bo 5 Juni 1997 1 974 1997 -

    2.0 hamm 24 Juli 1998 2 ~ 1500 1998 glibc transition, arsitektur baru: m68k

    2.1 slink 9 Maret 1999 4 ~ 2250 2000-12 APT, arsitektur baru: alpha, sparc

    2.2 potato 15 Agustus 2000 6 ~ 3900 2003-04 Arsitektur baru: arm, powerpc

  • 8 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    3.0 woody 19 Juli 2002 11 ~ 8500 2006-08 Arsitektur baru: hppa, ia64, mips, mipsel,

    s390

    3.1 sarge 6 Juni 2005 11 ~ 15400 2008-04. Modular installer, semi-official amd64

    support

    4.0 etch 8 April 2007 11 ~ 18000 2009-4Q

    Graphical installer, udev transition,

    modular X.Org transition, arsitektur baru:

    amd64, dropped architecture: m68k. Last

    update 4.0r5 was released 2008-10-23

    5.0[23] lenny[24] 14 Februari 2009[25] 12[26] 23,000[26] Ditentukan

    kemudian

    Arsitektur 32-bit SPARC ditinggalkan.

    Arsitektur baru (really binary ABI): armel.

    Dukungan penuh untuk Eee PC.

    6.0[30] squeeze[31] 14 Februari 2009 9+2 29,000 Ditentukan

    kemudian -

    Sumber : id.wikipedia.org

  • 9 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    INSTALASI DEBIAN 6 SQUEEZE

  • 10 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    INSTALASI DEBIAN 6 SQUEEZE

    Pada dasarnya instalasi debian 6 ini sama dengan instalasi debian-debian sebelumnya. Ya mungkin ada

    perbedaan sedikit dalam urutannya. Bagi pembaca yang pertama kali menginstall linux di komputernya, tidak usah

    khawatir karena pada dasarnya penginstalan system operasi itu sama semua. Bisa dikatakan semudah install Microsoft

    Windows 7.

    Dalam Debian Squezze 6 terdapat 8 dvd yang disediakan oleh http://www.debian.org. Mungkin yang pertama

    kali mengenal debian berkata

    "wuih banyak banget boss, dvd sebanyak gini mau diinstall semua 8 x 4 GB ...?".

    Haha... tenang saja kedelapan dvd itu berisi system yang sama tapi ada yang mempunyai paket software yang berbeda

    di setiap dvdnya.

    Oke sekarang kita mulai untuk menginstall OS Debian 6 (saya sarankan untuk menggunakan DVD-1).

    1. Siapkan Personal Computer (spesifikasi silakan cari sendiri) dan BIOS setting 1st boot on DVD drive

    (maksudnya booting pertama yaitu DVD, gitu lho mas mbak.....), DVD Debian 6, dan perangkat pendukung

    lainnya.

    2. Pada halaman pertama kalian akan disuguhi beberapa pilihan. Langsung tekan "enter" karena kita akan

    mengkonfigurasi server jadi GAK BUTUH tampilan desktop.

    Pilih Install yang nantinya tidak akan menginstall secara GUI karena kita

    disini menitikberatkan kepada

    konfigurasi server, bukan sebagai

    client. Jadi disini lebih mengutamakan

    kinerja daripada tampilan.

  • 11 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    3. Pemilihan bahasa penginstallan.

    4. Pemilihan lokasi tempat tinggal anda saat ini. Karena kita di Indonesia, dan Indonesia itu di Asia, nah kita

    langsung saja setting sesuai tempat tinggal kita sekarang.

    Pilih English, karena bahasa yang paling umum digunakan sebagai bahasa

    pengantar dalam penginstallan

    operating system.

    Karena tidak ada di dalam list kita pilih

    other

    Pilih Asia karena Indonesia berada di kawasan Asia

  • 12 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    5. Pemilihan lokasi standar penginstallan Debian.

    6. Pemilihan Keyboard Layout

    Pilih Indonesia

    Pilih United States

    Pilih American English

  • 13 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    7. Pendeteksian Hardware yang terpasang.

    8. Pendeteksian komponen tambahan.

    9. Pendeteksian Network Hardware

  • 14 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    10. Konfigurasi NIC.

    Tekan cancel karena komputer kita tidak diberi dhcp oleh komputer lain.

    kita akan mengkonfigurasinya secara

    manual.

    Pilih no.

    Pilih configure network manualy . kita akan mengkonfigurasi NIC kita secara

    manual.

  • 15 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    Kita isikan ip untuk pc kita.(192.168.1.1)

    Kita isikan netmask yang sesuai dengan

    ip kita. Jika menggunakan netmask

    default kita langsung continue

    Isikan Gateway jaringan anda.

    (192.168.1.254).

  • 16 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    Karena komputer ini digunakan sebagai

    server DNS maka IP yang di isi adalah 192.168.1.1

    Isi nama komputer (hostname) kita kita

    isi dengan server. Anda boleh mengisinya dengan yang lain.

    Masukkan nama domain yang akan kita

    gunakan. Kali ini saya menggunakan

    myschool.sch.id

  • 17 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    11. Setting user.

    Masukkan password untuk super user atau root

    Verifikasi password untuk root

    Membuat user baru untuk komputer kita.

  • 18 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    Verifikasi password untuk user baru

    kita.

    Setting password untuk user baru kita.

    Masukkan nama lengkap untuk user

    baru kita.

  • 19 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    12. Pilih lokasi untuk mengkonfigurasi jam.

    13. Deteksi disk dan perangkat keras yang lain.

    14. Memuat komponen tambahan.

    Karena kita berada di wilayah WIB maka

    kita pilih Jakarta.

  • 20 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    15. Mempartisi hardisk.

    Persiapan untuk mempartisi hardisk.

    Pemilihan cara mempartisi dalam linux.

    Disini kita menggunakan Guide Use entire hardisk karena kita sebagai pemula. Jika anda ingin mempartisi

    secara manual maka pilihlah Manual

    Pilih hardisk yang akan dipartisi.

    Karena kita disini menggunakan 1

    hardisk maka kita bisa langsung

    memilihnya.

  • 21 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    Kita pilih bagaimana kita mempartisi

    hardisk kita. Saya rekomendasikan

    untuk memilih pilihan pertama. Tapi disini saya memlih pilihan kedua agar

    folder home tidak menjadi satu dengan

    system, tapi menjadi partisi baru. Tapi

    soal partisi ini terserah anda sekalian.

    Persiapan untuk membagi partisi.

    Komputer akan mengkalkulasi /

    menghitung hardisk yang akan dipartisi.

    Hasil penghitungan partisi yang telah

    dilakukan. Kita pilih Finish portitioning and write changes to disk

  • 22 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    16. Instalasi sistem dasar ke hardisk.

    Apakah kita akan menulis perubahan partisi ke hardisk. Kita pilih yes.

    Memformat partisi hardisk.

  • 23 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    17. Mengkonfigurasi apt.

    18. Mengkonfigurasi package manager.

    Di sini muncul pertanyaan apakah kita akan memindai cd atau dvd debian yang

    lain. Kita pilih no karena kita bisa melakukannya nanti, karena proses ini

    memakan waktu.

    Apakah kita akan menggunakan mirror ?, kita pilih saja no. Mirror ini nantinya digunakan untuk menginstall

    ataupun mengupdate paket yang

    dibutuhkan melalui server yang sudah

    disediakan ataupun melalui internet.

  • 24 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    19. Memilih paket dan software yang akan kita install.

    Apakah anda pada paket yang digunakan untuk survey. Kita pilih no.

    Pemilihan paket yang akan diinstal di

    server kita. Kita beri tanda hanya pada

    Standart system utilities. Karena kita akan menginstal dan

    mengkonfigurasinya nanti. Dan kita

    tidak butuh desktop inviroment karena

    pc server mengutamakan performa buka grafis.

  • 25 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    20. Menginstall GRUB boot loader.

    21. Finish the installation.

    22. Setelah proses instalasi selesai kita coba untuk login dengan user root dan password yang telah kita tentukan

    tadi.

    Kita pilih yes pada Install the GRUB boot loader on hard disk

    Kita pilih continue untuk mengakhiri instalasi dan kita ambil DVD kita.

  • 26 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    KONFIGURASI NIC (Network Interfaces Card)

    DEBIAN 6 SQUEEZE

  • 27 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    KONFIGURASI NIC

    (NETWORK INTERFACE CARD)

    Tujuan kita dalam mengkonfigurasi NIC adalah untuk menentukan alamat IP, Netmask, Network, Broadcast, dan

    lain-lain dalam komputer kita. Jika di Windows kita mengkonfigurasinya di Control Panel Internet Connection.

    1. Silakan editing file interfaces

    root@myschool:~# nano /etc/network/interfaces

    2. Kita setting file resolv.conf root@myschool:~# nano /etc/resolv.conf

    Kita ganti kata allow-hotplug dengan auto. Kemudian kita setting ip yang diperlukan. Settelah

    itu kita simpan

    dengan menekan

    Ctrl+X. kemudian

    tekan Y kemudian

    enter.

    Sesuaikann dengan

    settingan kita tadi.

    Jika connect dengan

    ISP silakan masukkan

    DNS yang diberikan

    oleh ISP

  • 28 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    3. Setting file hosts root@myschool:~# nano /etc/hosts

    4. Kita rubah hostname kita dengan perintah.

    root@myschool:~# echo server.myschool.sch.id > /etc/hostname

    root@myschool:~# /bin/hostname F /etc/hostname

    5. Kemudian kita restart NIC kita.

    root@myschool:~# /etc/init.d/networking restart

    Sesuaikan dengan IP,

    hostname, dan user

    yang digunakan.

  • 29 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    KONFIGURASI VIRTUALISASI IP

    DEBIAN 6 SQUEEZE

  • 30 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    KONFIGURASI VIRTUALISASI IP

    Pernahkah anda sekalian mensetting sebuah NIC yang memilki 2 IP? Jika di Microsoft Windows dapat kita setting dengan membuka Local Area Connection properties Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4) properties advanced add tambahkan ip. Nah peristiwa yang saya contohkan tadi adalah virtualisasi IP. Jadi virtualisasi IP yaitu dimana ketika kita menggunakan 2 atau lebih IP yang berbeda dalam sebuah NIC (Network Interface Card), dan IP yang kita tambahkan itu disebut IP Virtual. Nah kalo di debian gimana caranya? Kita langsung praktek saja.

    Konfigurasi Virtualisasi IP 1. Sebagai catatan untuk menambahkan IP Virtual kita menambahkan subnomor di belakang interfaces yang asli.

    Sebagai contoh yaitu eth0:0 eth0:1 eth1:0 dan seterusnya. 2. Di sini ada 2 cara untuk menambahkan IP Virtual yaitu :

    Versi 1 auto ethA:B (A=urutan NIC, B=subnomor) iface ethA:B inet static address xxx.xxx.xxx.xxx netmask xxx.xxx.xxx.xxx network xxx.xxx.xxx.xxx broadcast xxx.xxx.xxx.xxx

    Versi 2 up ip addr add xxx.xxx.xxx.xxx/yy brd xxx.xxx.xxx.xxx dev ethA label ethA:B

    3. Oke kita coba dua-duanya. Kita buka lagi file interfaces yang ada di /etc/network/interfaces root@myschool:~# nano /etc/network/interfaces

    4. Kemudian kita restart aplikasinya. root@myschool:~# /etc/init.d/networking restart

    Versi 1

    Versi 2

  • 31 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    5. Untuk mengecek apakah konfigurasi kita berhasil silakan ketik perintah berikut. root@myschool:~# ifconfig

    6. Kita uji coba dengan melakukan ping dari server debian kita. root@myschool:~# ping 192.168.1.2

    root@myschool:~# ping 192.168.1.3

    Nah sekarang kita punya beberapa IP Virtual. IP ini nantinya bisa kita gunakan untuk WEB (HTTP) atau DNS.

    eth0:0

    eth0:1

  • 32 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    KONFIGURASI DNS (Domain Name System)

    DEBIAN 6 SQUEEZE

  • 33 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    KONFIGURASI DNS

    (DOMAIN NAME SYSTEM)

    Secara sederhana sebuah DNS yaitu suatu sistem penamaan domain yang memudahkan kita dalam

    mengingat suatu host atau komputer tersebut. DNS sendiri memiliki fungsi forward (mengubah alamat IP ke Domain)

    dan reverse (mengubah Domain ke alamat IP). Contohnya saja kita tidak perlu susah susah menghapal IP dengan

    alamat 173.194.38.145, dengan DNS kita dapat dengan mudahnya mengakses host tersebut dengan

    http://www.google.com .

    Berikut adalah cara untuk mengkonfigurasi DNS server di Debian 6 Squeeze :

    1. Sebuah aplikasi yang kita perlukan untuk setting menjadi DNS server adalah bind9, maka kita install dulu

    aplikasi bind9.

    root@myschool:~# apt-get install bind9

    2. Kita edit file named.conf.local kemudian kita buat zone forward dan reverse. root@myschool:~# nano /etc/bind/named.conf.local

    Tambahkan script

    seperti di samping,

    untuk membuat zone forward

    (myschool.sch.id) dan

    zone reverse

    (1.168.192.in-

    addr.arpa)

    forward

    reverse

  • 34 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    3. Menyalin file db.local dan db.127.

    root@myschool:~# cd /etc/bind

    root@myschool:/etc/bind/# cp db.local db.for

    root@myschool:/etc/bind/# cp db.127 db.rev

    db.for merupakan file zona forward, dan db.rev merupakan file zona reverse

    4. Editing file db.for (mengubah IP ke Domain)

    root@myschool:/etc/bind/# nano db.for

    5. Editing file db.for (mengubah Domain ke IP)

    root@myschool:/etc/bind/# nano db.rev

    Ganti localhost. Hilangkan tanda @.

    Dan tambahkan script

    seperti di samping. Angka 1 merupakan

    angka terakhir dari ip

    192.168.1.1

    Ganti localhost dengan domain anda dan sesuaikan dengan

    gambar di samping.

  • 35 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    6. Kita restart aplikasi bind9.

    root@myschool:~# /etc/init.d/bind9 restart

    7. Kita uji DNS yang telah dikonfigurasi dengan perintah

    root@myschool:~# nslookup atau

    root@myschool:~# nslookup IP/Domain

    Jika terjadi error

    atau failed waktu

    merestart silakan

    lihat lagi settingan file

    named.conf.local

    Jika salah di DNS

    coba cek file db.for jika salah di IP cek

    kembali file db.rev. atau mungkin juga

    named.conf.local

  • 36 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    KONFIGURASI HTTP (WEB) SERVER DEBIAN 6 SQUEEZE

  • 37 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    SETTING HTTP (WEB) SERVER (HYPER TEXT TRANSFER PROTOCOL)

    1. Aplikasi yang dibutuhkan untuk mengkonfigurasi web server adalah apache2 (web server), php5, links (web

    browser). root@myschool:~# apt-get install apache2 php5 links

    2. Kita buat web kita dengan meng-copy-kan file di /etc/apache2/sites-available/ root@myschool:~# cd /etc/apache2/sites-available/

    root@myschool:/etc/apache2/sites-available# cp default website

    3. Editting file yang telah kita copy tadi.

    root@myschool:/etc/apache2/sites-available# nano website

    Ini adalah keadaan file

    website sebelum proses editing.

  • 38 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    4. Mengaktifkan website kita (1), mendissable default (2), dan mengaktifkan agar bisa dua website dalam 1 server (3). root@myschool:~# cd /etc/apache2/sites-enabled

    root@myschool:/etc/apache2/sites-enabled# a2ensite website (1)

    root@myschool:/etc/apache2/sites-enabled# a2dissite default (2)

    root@myschool:/etc/apache2/sites-enabled# a2enmod userdir (3)

    5. Membuat direktori untuk menempatkan website kita. (pada waktu menyetting file website letak direktori berada di /home/website). root@myschool:~# mkdir /home/website

    6. Membuat file halaman website (index.html) di /home/website

    root@myschool:~# cd /home/website

    root@myschool:/home/website # nano index.html

    Kita tambahkan

    Name Virtual Host IP:Port. Kita isikan IP kita.

    Kita tentukan

    webmaster atau admin server ini. Dan Nama dari website

    kita.

    Tentukan di direktori

    mana website kita

    berada.

  • 39 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    7. Restart web server. root@myschool:/home/website # /etc/init.d/apache2 restart

    8. Kita coba buka website yang telah kita buat dengan web browser links root@myschool:~# links www.myschool.sch.id

    root@myschool:~# links 192.168.1.1

    9. Kita coba di client windows. Kita setting dulu network yang ada di windows.

    10. Kita coba dengan web browser yang ada di client windows

    IP : optional

    Netmask : default

    Gateway : GW server

    DNS : DNS server

  • 40 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    KONFIGURASI FTP

    (FILE TRANSFER PROTOCOL)

    DEBIAN 6 SQUEEZE

  • 41 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    SETTING FTP (FILE TRANSFER PROTOCOL)

    File Transfer Protocol adalah sebuah protokol Internet yang berjalan di dalam applications layer (OSI Layer) yang

    merupakan standar aplikasi untuk pengiriman file komputer antar mesin dalam sebuah jaringan komputer. FTP merupakan salah satu protokol Internet yang paling awal dikembangkan, dan masih digunakan hingga saat ini

    untuk melakukan pengunduhan (download) dan penggugahan (upload) file. Konfigurasi FTP server :

    1. Kita install aplikasi proftpd terlebih dahulu.

    root@myschool:~# apt-get install proftpd

    2. Kita buat user baru untuk bisa mengakses ftp server. root@myschool:~# adduser userftp1

    3. Mengubah hak access direktori user yang kita buat. root@myschool:~# chmod 777 /home/userftp1

    Pilih standalone karena komputer

    yang kita gunakan ini

    sebagai komputer

    server yang berdiri

    sendiri

  • 42 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    4. Merestart layanan proftpd

    root@myschool:~# /etc/init.d/proftpd restart

    5. Kita uji di client windows dengan command prompt

    6. Kita masuk melalui browser di client windows dengan mengetikkan di address bar ftp://192.168.1.1 atau ftp.myschool.sch.id

    Membuat direktori

    testing di ftp kita.

  • 43 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    7. Uji ftp dengan windows explorer. Kita masukkan ftp://192.168.1.1 di address bar explorer. Maka akan muncul

    jendela login. Jika login berhasil maka akan muncul direktori yang telah kita buat tadi. Silakan kalian coba untuk transfer file ke ftp server debian anda.

    .

  • 44 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    KONFIGURASI DHCP (DYNAMIC HOST CONFIGURATION PROTOCOL)

    DEBIAN 6 SQUEEZE

  • 45 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    SETTING DHCP SERVER (DYNAMIC HOST CONFIGURATION PROTOCOL)

    Dynamic Host Configuration Protocol adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk

    memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual.

    Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server.

    Sumber : id.wikipedia.org

    Konfigurasi dhcp server : 1. Installasi package yang kita butuhkan untuk membuat dhcp server. Aplikasi yang kita gunakan yaitu dhcp3-

    server root@myschool:~# apt-get install dhcp3-server

    2. Kita edit file dhcpd.conf yang berada di /etc/dhcp/dhcpd.conf

    root@myschool:~# nano /etc/dhcp/dhcpd.conf

    Ada peringatan

    failed, tidak usah khawatir, hal ini

    dikarenakan kita

    belum menyetting file

    konfigurasinya

    Cari kata A slighty kemudian edit file.

    Hilangkan tanda #

    dan edit seperti

    disamping

  • 46 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    3. Editing file isc-dhcp-server di direktori /etc/default/isc-dhcp-server. Tujuannya untuk mensetting NIC yang

    kita gunakan untuk memberi dhcp. root@myschool:~# nano /etc/default/isc-dhcp-server

    4. Kita restart layanan isc-dhcp-server root@myschool:~# /etc/init.d/isc-dhcp-server restart

    5. Uji coba client windows. Kita setting NIC windows menjadi obtain.

    Kita juga bisa menyetingnya dengan menggunakan command prompt dengan mengetik perintah : ipconfig

    ipconfig /release melepas IP ipconfig /renew meminta IP

  • 47 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    KONFIGURASI MAIL & WEBMAIL

    SERVER DEBIAN 6 SQUEEZE

  • 48 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    SETTING MAIL & WEBMAIL SERVER

    Mail server pada umumnya digunakan sebagai sarana mengirim surat secara elektronik melalui jaringan komputer. Untuk membuat sebuah mail server dibutuhkan SMTP dan POP3 untuk mengirim dan menerima e-mail. Biasanya pengguna menggunakan Microsoft Outlook untuk mengirim dan menerima e-mail.

    Sedangkan untuk webmail server adalah sebuah aplikasi pengiriman e-mail berbasiskan web, seperti yang kita ketahui seperti gmail, yahoo, hotmail dan lain-lain.

    Konfigurasai mail dan webmail server : 1. Install package yang kita butuhkan courier-imap, courier-pop, postfix(mail), squirrelmail(webmail), karena

    package di atas tidak ada di DVD-1 maka kita masukkan DVD-2. Kemudian kita install package di atas. root@myschool:~# apt-cdrom add

    root@myschool:~# apt-get install courier-imap courier-pop postfix

    squirrelmail

  • 49 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    Pilih ok untuk melanjutkan instalasi.

    Pilih Internet Site kemudian klik ok.

    Isikan system mail name anda. Yaitu nama dibelakang @

    seperti myschool.sch.id

  • 50 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    2. Mengkonfigurasi file main.cf di /etc/postfix/main.cf root@myschool:~# nano /etc/postfix/main.cf

    Masukkan DVD-2

    untuk melanjutkan

    proses instalasi.

    Apapkah kita ingin membuat direktori

    untuk web-based

    administration? Kita

    pilih yes.

    Kita setting seperti

    gambar di samping.

  • 51 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    3. Mengkonfigurasi squirrelmail yaitu di /etc/squirrelmail/conf.pl

    root@myschool:~# /etc/squirrelmail/conf.pl

    Kita pilih 2 untuk menyeting server.

    Kita pilih 1 untuk menseting domain kemudian kita isikan

    nama domain kita

    myschool.sch.id

    Kita pilih r untuk kembali ke menu

    sebelumnya.

  • 52 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    4. Membuat direktori untuk menyimpan email yang digunakan oleh setiap user. Perhatikan kita harus menulisnya

    dengan Maildir. root@myschool:~# maildirmake /etc/skel/Maildir

    5. Membuat symlinks untuk alamat emai secara otomatis.

    root@myschool:~# ln s /etc/squirrelmail/apache.conf

    /etc/apache2/conf.d/squirrelmail.conf

    Kita pilih D untuk menyeting IMAP

    server kita.

    Kita ketik courier untuk menyeting

    server IMAP kita.

    kemudian tekan enter

    untuk melanjutkan

    tekan sembarang

    tombol.

    Kita pilih s untuk menyimpan

    konfigurasi yang telah

    kita buat tadi. Kita

    tekan sembarang

    tombol.

  • 53 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    6. Editting file squirrelmail.conf di /etc/apache2/conf.d/squirrelmail.conf

    root@myschool:~# nano /etc/apache2/conf.d/squirrelmail.conf

    7. Restart layanan untuk mail dan webmail server.

    root@myschool:~# /etc/init.d/courier-imap restart

    root@myschool:~# /etc/init.d/courier-pop restart

    root@myschool:~# /etc/init.d/postfix restart

    root@myschool:~# /etc/init.d/apache2 restart

    8. Karena user yang telah dibuat sebelum membuat maildirectory maka user tersebut tidak bisa login ke webmail

    server. Oleh karena itu maka kita buat user baru. root@myschool:~# adduser usermail1

    Kita dapat mengakses

    webmail kita dengan

    http://www.myschool

    .com/webmail

  • 54 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    root@myschool:~# adduser usermail2

    9. Testing mail dan webmail server kita dengan client windows. Kita gunakan Mozilla (usermail1) dan Internet

    Explorer (usermail2) untuk uji coba

    Mozilla (usermail1) Internet Explorer(usermail2)

    Kemudian kita coba untuk mengirim email dengan mengklik compose.

    Mengirim email dari [email protected] ke [email protected] dan sebaliknya.

    Hasil email dari [email protected] ke [email protected] dan sebaliknya.

  • 55 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    10. Kita uji coba dengan Microsoft Outlook yang telah kita setting sebelumnya.

    11. Jika kita menggunakan www.myschool.sch.id/webmail maka alamat kita terlalu panjang. Kita singkat menjadi mail.myschool.sch.id tapi sebelumnya kita buat dulu sub domain mail di DNS kita. root@myschool:~# nano /etc/bind/db.for

    12. Kemudian kita edit squirrelmail.conf di /etc/apache2/conf.d/squirrelmail.conf. root@myschool:~# nano /etc/apache2/conf.d/squirrelmail.conf

  • 56 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    13. Kita restart seluruh layanan mail dan webmail server kita.

    root@myschool:~# /etc/init.d/courier-imap restart

    root@myschool:~# /etc/init.d/courier-pop restart

    root@myschool:~# /etc/init.d/postfix restart

    root@myschool:~# /etc/init.d/apache2 restart

    14. Uji coba di client windows dengan menggunakan Mozilla. Kita isi address bar kita dengan http://mail.myschool.sch.id

  • 57 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    KONFIGURASI NTP (Network Time Protocol)

    DEBIAN 6 SQUEEZE

  • 58 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    SETTING NTP (NETWORK TIME PROTOCOL)

    NTP atau Network Time Protocol berfungsi untuk menyamakan atau mensingkronkan waktu yang berada di komputer client agar sama dengan waktu di komputer server. Dalam menyamakan waktu, waktu yang ada di client akan sama persis dengan waktu yang berada di komputer server. Jika kita punya banyak komputer dalam sebuah jaringan, NTP sangat penting untuk menyamakan waktu yang berjalan secara serentak dalam setiap komputer di jaringan anda.

    Konfigurasi NTP server : 1. Install layanan ntp sebagai ntp server dan ntpdate sebagai ntp client.

    root@myschool:~# apt-get install ntp ntpdate

    2. Setting file ntp.conf yang berada di /etc/ntp.conf untuk mengkonfigurasi ntp server kita. root@myschool:~# nano /etc/ntp.conf

    Kita beri tanda # agar

    script yang

    selanjutnya tidak bekerja. Kemudian

    kita tambahkan

    server localhost.

  • 59 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    3. Kita tambahkan subdomain ntp.myschool.sch.id di db.for root@myschool:~# nano /etc/bind/db.for

    4. Restart layanan ntp dan dns. root@myschool:~# /etc/init.d/bind9 restart

    root@myschool:~# /etc/init.d/ntp restart

    5. Kita cek di server kita. Jika pada jitter tidak berilai 0.000 maka sudah benar. Jika tidak periksa kembali setingan anda. root@myschool:~# ntpq -p

    Kita tambahkan script

    seperti di samping.

    Untuk menambahkan

    jaringan yang akan

    mengakses ntp.

  • 60 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    6. Kita uji ntp server kita di server.

    root@myschool:~# ntpdate u 127.0.0.1

    Jika terdapat tulisan no server suitable for synchronization found silakan tunggu 5-10 menit.

    7. Uji coba di client windows dengan membuka pengaturan jam pada taskbar. Date and time Internet time change setting isi server dengan ntp.myschool.sch.id atau ip update now

  • 61 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    KONFIGURASI SAMBA SERVER

    DEBIAN 6 SQUEEZE

  • 62 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    KONFIGURASI SAMBA SERVER

    Fungsi samba server disini adalah sebagai media untuk melakukan sharing file ataupun printer antara client dan server. Di sini samba server dapat melakukan sharing dalam sebuah jaringan walaupun menggunakan sistem operasi yang berbeda dalam sebuah jaringan. Di sini saya menggunakan server Debian 6 Squeeze dan client Windows 7. Samba server dapat melakukan sharing file dan printer tanpa harus menyesuaikan dengan sistem operasi yang lain pada client. Konfigurasi samba server :

    1. Installasi package yang dibutuhkan. root@myschool:~# apt-get install samba smbclient

    Kita tentukan

    workgroup kita.

    Sebagai catatan

    workgroup windows

    harus sama dengan

    workgroup server.

  • 63 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    2. Membuat folder yang digunakan untuk menshare data. root@myschool:~# mkdir /datashare

    3. Membuat user yang akan mengakses direktori. Dan mengkonfigurasinya agar bisa mengakses samba. root@myschool:~# adduser usersamba

    root@myschool:~# smbpasswd a usersamba

    4. Mengubah attribut folder /datashare agar bisa diakses untuk user usersamba root@myschool:~# chmod 777 /datashare

    root@myschool:~# chown usersamba /datashare

    root@myschool:~# chgrp usersamba /datashare

    Menambah user dalam layanan samba.

  • 64 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    5. Konfigurasi file smb.conf di /etc/samba/smb.conf

    root@myschool:~# nano /etc/samba/smb.conf

    6. Restart layanan samba.

    7. Kita uji joba di client windows dengan membuka run kemudian ketik \\ipsamba

    8. Masukkan username dan password yang sudah kita buat tadi.

    Silakan tambahkan

    script seperti di

    samping untuk

    mengkonfigurasi

    direktori yang akan di

    share.

  • 65 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    9. Kita coba masuk ke folder /datashare dan kita coba untuk mengkopi file.

  • 66 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    KONFIGURASI ROUTER DEBIAN 6 SQUEEZE

  • 67 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    SETTING ROUTER

    Router secara sederhana dapat didefinisikan sebagai sebuah alat yang digunakan untuk menghubungkan 2 atau lebih NID yang berbeda untuk bertukar paket data. Dapat juga disebut sebagai pihak ketiga di mana pihak pertama dan kedua saling terhubung tetapi melalui perantara pihak ketiga (router).

    Dalam hal ini sebuah router setidaknya memiliki 2 NIC (Network Interfaces Card) baik itu onboard atau card , dimana keduanya memiliki NID yang berbeda.

    Konfigurasi Router : 1. Editing file interfaces di /etc/network/interfaces untuk mensettting NIC yang satunya (eth1).

    root@myschool:~# nano /etc/network/interfaces

    2. Restart NIC kita. Kemudian kita cek apakah konfigurasi kita berhasil. root@myschool:~# /etc/init.d/networking restart

    root@myschool:~# ifconfig

    3. Menambah gateway. root@myschool:~# route add gw 192.168.2.1

  • 68 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    4. Konfigurasi ip_forward di /proc/sys/net/ipv4/ip_forward

    root@myschool:~# echo 1 > /proc/sys/net/ipv4/ip_forward

    5. Konfigurasi file sysctl.conf yang berada di /etc/sysctl.conf

    root@myschool:~# nano /etc/sysctl.conf

    6. Konfigurasi IPTABLES agar jaringan privat bisa menggunakan akses internet. root@myschool:~# iptables t nat A POSTROUTING j MASQUERADE

    root@myschool:~# iptables-save > /etc/network/iptables.conf

    root@myschool:~# cd /etc/network/if-up.d/

    root@myschool:/etc/network/if-up.d/iptables# nano iptables

    Rubah attribute file iptables

    root@myschool:/etc/network/if-up.d/iptables# chmod +x iptables

    Kita cari kata

    net.ipv4.ip_forward=1 dan kita hilangkan tanda # di depannya.

  • 69 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    7. Editing file interfaces di /etc/network/interfaces

    root@myschool:~# nano /etc/network/interfaces

    8. Kita edit file rc.local di /etc/rc.local untuk mengkonfigurasiya supaya pada waktu direstart kita tidak perlu mengkonfigurasi lagi. File rc.local bisa kita sebut file startup debian. root@myschool:~# nano /etc/rc.local

    9. Kita restart komputer kita. Biasanya konfigurasi berhasil bila kita restart karena kita menggunakan lebih dari 1 NIC. root@myschool:~# reboot

    Kita tambahkan up command iptables-

    restore <

    /etc/network/iptables

    .conf

    Kita setting seperti

    disamping agar pada

    waktu komputer reboot

    tidak perlu kita setting

    lagi.

  • 70 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    10. Kita sekarang uji coba untuk client windows. Kita setting NIC yang berada di windows.

    11. Kita pastikan apakah routing kita berhasil dengan melakukan ping ke 192.168.1.1 dan 192.168.2.1 dari client windows. Jika reply maka konfigurasi kita berhasil.

    IP : optional

    Netmask : default

    Gateway : 192.168.2.1 (eth1)

    DNS : 192.168.2.1 (eth1)

  • 71 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    KONFIGURASI SSH (Secure Shell)

    DEBIAN 6 SQUEEZE

  • 72 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    KONFIGURASI SSH (SECURE SHELL)

    Ssh adalah salah satu dari sekian banyak layanan yang digunakan untuk mengakses suatu system melalui

    media lain. Jadi, singkatnya kita bisa mengakses server kita dimanapun kita berada. Hanya saja kita memiliki authentication untuk masuk ke server kita. Selain SSH masih ada lagi layanan untuk meremote system antara lain telnet, raw, VNC, Radmin dan lain-lain.

    Konfigurasi SSH : 1. Instalasi ssh di debian server

    root@myschool:~# apt-get install ssh

    2. Konfigurasi file sshd_config di /etc/ssh/sshd_config root@myschool:~# nano /etc/ssh/sshd_config

    Pada bagian port

    menggunakan port

    default yaitu 22. Jika anda ingin

    menggunakan port

    yang lain silakan isi

    sendiri.

  • 73 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    3. Restart layanan ssh. root@myschool:~# /etc/init.d/ssh restart

    4. Kita coba mengakses server kita dengan ssh melalui software putty

    Pada

    PermitRootLogin silakan pilih yes/no.

    Jika no maka tidak bisa login sebagai

    root apabila kita mengaksesnya melalui

    ssh.

  • 74 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    5. Jika berhasil kita akan diminta untuk login. Lalu kita coba login sebagai root.

    Dengan begitu kita bisa mengakses komputer server kita dimanapun tanpa harus berada langsung di depannya.

  • 75 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    KONFIGURASI PROXY DEBIAN 6 SQUEEZE

  • 76 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    KONFIGURASI PROXY

    Proxy yang akan kita gunakan disini berfungsi sebagai penyimpan halaman yang pernah kita kunjungi dimana layanan ini berfungsi sebagai cache sebagai contoh jika kita ingin mengunjungi sebuah situs yang pernah dikunjungi dan akan kita ingin panggil lagi maka akan diambilkan informasi dari proxy dan jika belum maka akan langsung diteruskan ke servernya langsung. Proxy yang akan kita gunakan disini juga berfungsi sebagai pemfilter pengguna dan pemfilter situs. Sebenarnya masih banyak lagi tapi kita coba yang di atas terlebih dahulu.

    Konfigurasi Proxy : 1. Instalasi package squid yang akan kita gunakan sebagai proxy.

    root@myschool:~# apt-get install squid

    2. Menghentikan layanan squid sebelum kita mengkonfigurasinya. root@myschool:~# /etc/init.d/squid stop

    3. Edit file squid.conf yang berada di /etc/squid/squid.conf root@myschool:~# nano /etc/squid/squid.conf

    Cari kata auth_param basic program dengan menggunakan ctrl+w.

    Kemudian edit seperti

    gambar di samping.

  • 77 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    Keterangan : acl url dstdomain "/etc/squid/url" blok situs yang daftarnya ada di /etc/squid/url acl key url_regex i "/etc/squid/key" blok kata-kata yang daftarnya ada di /etc/squid/key acl ex dstdomain "/etc/squid/ex" membuka kata-kata yang telah diblok di acl key acl ncsa_users proxy_auth REQUIRED memfilter user yang boleh mengakses internet acl lan src 192.168.1.0/24 memfilter jaringan yang boleh mengakses internet. no_cache deny key no_cache deny url http_access deny url http_access deny key http_access allow ncsa_users http_access allow ex http_access allow lan http_access allow all

    Cari kata acl connect dengan menggunakan

    ctrl+w. Kemudian edit

    seperti gambar di

    samping.

    Cari kata http_access deny all dengan menggunakan ctrl+w.

    Kemudian beri tanda #

    didepannya.

    Supaya alamat web yang diblok tidak disimpan di direktori proxy

    Pengaturan dari acl-acl yang dideklarasi sebelumnya. Jika deny

    maka akses akan ditutup dan jika allow akses akan dibuka

  • 78 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    Setting transparent adalah setting dimana proxy kita dengan mode auto-detect.

    Cari kata http_port 3128 dengan menggunakan ctrl+w.

    Port default proxy adalah 3128, jika mau

    menggunakan port lain

    silakan saja. Dan kita

    disini menyetting proxy

    yang transparent,

    Cari kata

    cache_mem dengan menggunakan ctrl+w.

    Biasanya kapasitas

    cache_mem adalah dari RAM kita.

    Cari kata cache_dir ufs. dengan menggunakan ctrl+w.

    Ini digunakan untuk

    menyimpan header

    dari web yang telah

    diakses. Untuk angka 1000 itu adalah

    kapasitas, silakan

    sesuaikan dengan

    hardisk anda.

  • 79 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    Cari kata

    cache_swap. dengan menggunakan

    ctrl+w. Hilangkan

    tanda # sehingga

    menjadi gambar di samping.

    Cari kata cache_log dengan menggunakan

    ctrl+w. Hilangkan

    tanda # di depan cache_log dan

    cache_store_log.

    Cari kata

    dns_nameservers dengan menggunakan

    ctrl+w. Kemudian

    tambahkan DNS kita.

    anda bisa sesuaikan dengan yang ada di file

    resolv.conf

  • 80 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    4. Membuat file url di /etc/squid/url untuk membuat daftar situs yang akan kita blok. root@myschool:~# nano /etc/squid/url

    5. Membuat file key di /etc/squid/key untuk membuat daftar kata yang akan kita blok. root@myschool:~# nano /etc/squid/key

    Cari kata ipcache dengan menggunakan

    ctrl+w. Hilangkan

    tanda # didepan kata

    ipcache seperti

    disamping.

  • 81 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    6. Membuat file key di /etc/squid/ex untuk membuat daftar kata pengecualian yang diblok oleh acl key. root@myschool:~# nano /etc/squid/ex

    7. Membuat user khusus yang boleh mengakses internet. root@myschool:~# mkdir /usr/etc

    root@myschool:~# htpasswd c /usr/etc/passwd admin

    root@myschool:~# htpasswd /usr/etc/passwd guest

    8. Membuat direktori di ruang swap. root@myschool:~# squid z

    9. Menjalankan dan merestart layanan squid. root@myschool:~# /etc/init.d/squid start

    root@myschool:~# /etc/init.d/squid restart

    10. Membelokkan akses dari port 80 ke port 3128 atau dari port http ke port proxy. root@myschool:~# iptables t nat A PREROUTING s 192.168.1.0/24 p

    tcp dports 80 j REDIRECT -to-ports 3128

    11. Menyimpan konfigurasi iptables

    root@myschool:~# iptables-save > /etc/nework/iptables.conf

  • 82 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    12. Mengedit rc.local agar pada waktu komputer restart kita tidak perlu mensetting lagi.

    root@myschool:~# nano /etc/rc.local

    13. Merefresh layanan squid setelah kita konfigurasi. root@myschool:~# squid k reconfigure

    14. Merestart layanan squid.

    root@myschool:~# /etc/init.d/squid restart

    15. Uji coba di client windows. Kita buka Mozilla Firefox kita dan kita setting manual proxy-nya. Tools options network setting manual proxy.

    Kita tambahkan

    iptables t nat A PREROUTING s 192.168.1.0/24 p tcp dports 80 j REDIRECT -to-ports 3128

  • 83 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    16. Karena kita tadi menggunakan proxy authentication maka sekarang Mozilla meminta authentication siapakah

    yang boleh mengakses internet. Kita masukkan user dan password yang telah kita buat tadi.

    Dan apabila kita salah atau tidak melakukan authentication maka akan muncul peringatan.

    17. Sekarang kita coba untuk melakukan akses ke situs yang sudah kita blok tadi. http://www.facebook.com

  • 84 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    KONFIGURASI FIREWALL

    DEBIAN 6 SQUEEZE

  • 85 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    KONFIGURASI FIREWALL

    Firewall secara umum digunakan sebagai filter paket data yang masuk ke jaringan yang sebelumnya melewati dirinya. Paket paket data yang difilter dapat berupa paket data yang berasal dari jaringan LAN atau dari internet. Layanan firewall ini sangat berpengaruh dalam sistem keamanan jaringan komputer anda. Untuk pengertian lebih dalamnya bisa googling sendiri. Di dalam debian yang akan kita gunakan ini terdapat layanan firewall diantaranya adalah shorewall dan iptables. Kali ini kita akan gunakan iptables untuk mengkonfigurasi firewall. Konfigurasi Firewall :

    1. Pilihan yang berada di bawah tidak perlu anda tulis semua. Silakan sesuaikan dengan kebutuhan firewall yang akan anda gunakan. Berikut adalah beberapa konfigurasi iptables yang akan digunakan sebagai firewall.

    a. Blok Ip yang Masuk, iptables A INPUT s 192.168.2.1 j DROP

    b. Blok Subnet yang Masuk, iptables A INPUT s 192.168.2.0/24 j DROP

    c. Blok Interface yang Masuk, iptables A INPUT i eth0 j DROP

    d. Blok Ip yang Keluar

    iptables A OUTPUT d 192.168.2.1 j DROP

    e. Blok Port

    Dalam sistem komputer terdapat lebih dari 35.000 port (pintu) yang digunakan oleh protocol-protocol komputer. Berikut berberapa port yang digunakan oleh beberapa protocol di sistem komputer yang rawan oleh serangan dari luar.

    1. FTP (21) 2. SSH (22) 3. TELNET (23) 4. SMTP (25) 5. DNS (53) 6. TFTP (69) 7. HTTP (80) 8. POP3 (110) 9. IMAP (143) 10. HTTPS (443)

    Sebagai contoh kita akan memblok port ssh agar tidak bisa diakses Blok Port yang Masuk, iptables A INPUT -p tcp --dport 22 j DROP

    Blok dari Subnet tertentu, iptables A INPUT -s 192.168.2.0/24 p tcp --dport 22 j DROP

    f. Allow Specified Port Only (mengijinkan ip tertentu yang boleh mengakses protocol tertentu). Ijinkan Ip tertentu, iptables A INPUT s 192.168.2.77 j ACCEPT

    Ijinkan Interface tertentu untuk mengakses ssh, iptables A INPUT i eth1 p tcp --dport 22 j ACCEPT

  • 86 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    2. Membuat log file untuk memonitoring kerja iptables. iptables A INPUT m limit -limit 5/min j LOG -log-prefix PORT

    22 DROP: -log-level 7

    Untuk melihat semua konfigurasi yang telah kita buat, gunakan perintah root@myschool:~# iptables t nat n L

    3. Karena konfigurasi iptables ini jika komputer kita direstart maka akan hilang semua. Maka kita harus membuat

    sebuah startup. root@myschool:~# iptables-save > /etc/network/iptables.conf

    root@myschool:~# nano /etc/rc.local

    Kita menambahkan script iptables-restore < /etc/network/iptables.conf

  • 87 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    KONFIGURASI VPN (Virtual Private Network)

    DEBIAN 6 SQUEEZE

  • 88 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    KONFIGURASI VPN VIRTUAL PRIVATE NETWORK

    VPN (Virtual Private Network), yaitu sebuah koneksi private melalui jaringan publik (dalam hal ini internet). Terdapat

    pengertian yang harus dipahami. virtual network, yang berarti jaringan yang terjadi hanya bersifat virtual. Tidak ada koneksi jaringan secara riil antara 2 titik yang akan berhubungan. private, jaringan yang terbentuk bersifat private dimana tidak semua orang bisa mengaksesnya. Data yang dikirimkan terenkripsi sehingga tetap rahasia meskipun melalui jaringan publik. Dengan VPN ini kita seolah-olah membuat jaringan didalam jaringan atau biasa disebut tunnel (terowongan).

    Tunneling adalah suatu cara membuat jalur privat dengan menggunakan infrastruktur pihak ketiga. VPN menggunakan salah satu dari tiga teknologi tunneling yang ada yaitu: PPTP, L2TP dan standar terbaru, Internet Protocol Security (biasa disingkat menjadi IPSec). VPN merupakan perpaduan antara teknologi tunneling dan enkripsi.

    Vpn server membutuhkan minimal dua interface Ethernet. Satu mengarah ke jaringan Lokal, dan yang lain mengarah ke jaringan Internet. Untuk jaringan Internet, vpn serverpun harus menggunakan Ip Public, agar bisa diakses dari mana saja.

    Konfigurasi VPN (Virtual Private Network) : 1. Instalasi paket yang dibutuhkan yaitu pptpd di mana paket ini berada di dalam DVD-2.

    root@myschool:~# apt-get install pptpd

    2. Edit file pptpd.conf yang berada di /etc/pptpd.conf root@myschool:~# apt-get install pptpd

    Masukkan DVD-2 untuk menginstal dan setelah

    itu ketika komputer

    meminta DVD-1 silakan

    masukkan DVD-1.

    IP untuk VPN server.

    Range IP untuk VPN

    client.

  • 89 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    3. Membuat user dan password untuk VPN Client, agar bisa terkoneksi ke VPN server. Dengan mengedit file

    chap-secret yang berada di /etc/ppp/chap-secrets. root@myschool:~# nano /etc/ppp/chap-secrets

    4. Merestart layanan pptpd. root@myschool:~# /etc/init.d/pptpd restart

    5. Uji coba untuk client windows. Buka network and sharing centre setup new connections or network connect to a workplace

    Pilih Use my Internet connection (VPN)

  • 90 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    Silakan masukkan ip

    VPN server. Jika VPN

    server punya ip public silakan isi dengan ip

    public VPN server.

    Masukkan username

    dan password yang

    sudah dibuat diawal.

  • 91 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

  • 92 Debian Linux 6 Squeeze | The Universal Operating System

    DAFTAR PUSTAKA

    http://id.wikipedia.org http://forum.linux.or.id http://itnetworkingsupport2012.blogspot.com http://www.youtube.com 1 Purwosari, SMK Negeri, Modul Debian 5.0 Konfigurasi Server Debian 5.0 Mansyurin, Pudja. Konfigurasi Debian Server Dariyan, Ofani. LAPORAN DEBIAN 5.0 Bayu Aji, Chrisna. Laporan Debian 5.0 Hertzog, Raphael. Ronland Mas. The Debian Administrators Handbook

    dns_saaaaaadns_server