4
DAYA DUKUNG LINGKUNGAN DAERAH ALIRAN SUNGAI Daerah Aliran Sungai (DAS) dapat diartikan sebagai suatu wilayah daratan yang secara topografik dibatasi oleh punggung-punggung gunung yang menampung dan menyimpan air hujan untuk kemudian menyalurkannya ke laut melalui sungai utama. Wilayah daratan tersebut dinamakan daerah tangkapan air (DTA atau catchment area) yang merupakan suatu ekosistem dengan unsur utamanya terdiri atas sumber daya alam (tanah, air dan vegetasi) dan sumber daya manusia sebagai pemanfaat sumber daya alam. Pengelolaan lingkungan hidup bertujuan untuk mewujudkan keseimbangan lingkungan, dan hal ini dapat terlaksana apabila ekosistem dalam keadaan baik. Suatu ekosistem terdiri dari komponen biotik dan abiotik yang saling berpengaruh. Ketidakseimbangan dalam satu sistem yang disebabkan kerusakan salah satu komponen pembentuknya dapat berdampak terhadap kerusakan ekosistem tersebut. Agar eksistensi ekosistem dapat terjaga maka diperlukan eksistensi dan keseimbangan komponen-komponen yang membentuknya. Salah satu komponen yang memiliki peran penting dalam ekosistem adalah manusia yang melakukan berbagai aktivitas sosial, ekonomi dan fisik yang bersinggungan baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap lingkungan. Dampak-dampak negatif suatu aktivitas terhadap lingkungan pada umumnya merupakan hasil intervensi manusia terhadap salah satu komponen ekosistem. Misalnya,

Daya Dukung Lingkungan Daerah Aliran Sungai Untuk Kawasan Permukiman

Embed Size (px)

DESCRIPTION

goood

Citation preview

Page 1: Daya Dukung Lingkungan Daerah Aliran Sungai Untuk Kawasan Permukiman

DAYA DUKUNG LINGKUNGAN DAERAH ALIRAN SUNGAI

Daerah Aliran Sungai (DAS) dapat diartikan sebagai suatu wilayah

daratan yang secara topografik dibatasi oleh punggung-punggung gunung yang

menampung dan menyimpan air hujan untuk kemudian menyalurkannya ke laut

melalui sungai utama. Wilayah daratan tersebut dinamakan daerah tangkapan air

(DTA atau catchment area) yang merupakan suatu ekosistem dengan unsur

utamanya terdiri atas sumber daya alam (tanah, air dan vegetasi) dan sumber

daya manusia sebagai pemanfaat sumber daya alam.

Pengelolaan lingkungan hidup bertujuan untuk mewujudkan

keseimbangan lingkungan, dan hal ini dapat terlaksana apabila ekosistem dalam

keadaan baik. Suatu ekosistem terdiri dari komponen biotik dan abiotik yang

saling berpengaruh. Ketidakseimbangan dalam satu sistem yang disebabkan

kerusakan salah satu komponen pembentuknya dapat berdampak terhadap

kerusakan ekosistem tersebut. Agar eksistensi ekosistem dapat terjaga maka

diperlukan eksistensi dan keseimbangan komponen-komponen yang

membentuknya. Salah satu komponen yang memiliki peran penting dalam

ekosistem adalah manusia yang melakukan berbagai aktivitas sosial, ekonomi

dan fisik yang bersinggungan baik secara langsung maupun tidak langsung

terhadap lingkungan. Dampak-dampak negatif suatu aktivitas terhadap

lingkungan pada umumnya merupakan hasil intervensi manusia terhadap salah

satu komponen ekosistem. Misalnya, aktivitas penebangan hutan pada daerah

hulu DAS akan menimbulkan berbagai dampak pada ekosistem DAS pada

daerah tengah maupun hilir DAS, antara lain sedimentasi, tingkat kekeruhan air,

erosi, pendangkalan sungai dan sebagainya yang akan menimbulkan dampak

berantai terhadap aktivitas yang lain.

Bentuk ekosistem DAS secara garis besar dibagi menjadi daerah hulu, daerah

tengah dan daerah hilir dengan ciri-ciri sebagai berikut :

1. Daerah Hulu

Merupakan daerah dengan fungsi konservasi, memiliki kerapatan drainase

lebih tinggi, memiliki kelerengan yang besar (15%), bukan merupakan daerah

Page 2: Daya Dukung Lingkungan Daerah Aliran Sungai Untuk Kawasan Permukiman

banjir, pengaturan pemakaian air ditentukan oleh pola drainase, jenis vegetasi

pada umumnya adalah hutan

2. Daerah Hilir

Merupakan daerah pemanfaatan dengan kerapatan drainase lebih kecil

merupakan daerah dengan kelerengan kecil sampai dengan sangat kecil

(kurang dari 8%), beberapa tempat merupakan daerah banjir/ genangan,

pengaturan air ditentukan oleh bangunan irigasi dan jenis vegetasi didominasi

oleh jenis tanaman pertanian kecuali daerah estuaria lebih didominasi oleh

tanaman gambut/ bakau.

3. Daerah Tengah

Daerah tengah DAS merupakan daerah transisi antara daerah hulu dan hilir,

dapat berwujud bendungan/waduk yang berfungsi mengatur air ke daerah

hilir.

Keterkaitan antara daerah hulu sampai hilir dalam ekosistem DAS

menunjukkan pentingnya menjaga keseimbangan lingkungan dalam ekosistem

DAS, contoh penjelasan yang dapat diuraikan dari proses keterkaitan tersebut

antara lain bahwa kegiatan reboisasi (penanaman pohon) dalam luasan tertentu

dapat menurunkan hasil air (water yield), akan tetapi kegiatan tersebut dapat

berdampak terhadap peningkatan kualitas air permukaan, terutama air tanah.

Sedangkan jenis kegiatan pembuatan jalan, pembakalan hutan dan penebangan

hutan pada daerah hulu DAS akan berdampak terhadap peningkatan laju erosi

dan sedimentasi. Proses erosi dan sedimentasi yang berlangsung pada daerah

hulu akan terbawa oleh arus sungai dan mengakibatkan terjadinya pendangkalan

pada sungai dan bangunan air.

Ekosistem DAS terdiri dari komponen-komponen yang saling

mempengaruhi. Ekosistem tersebut terdiri dari empat komponen utama, yaitu

desa, sawah/ladang, sungai dan hutan. diketahui adanya hubungan timbal balik

yang erat antar komponen dalam ekosistem DAS, sehingga bila terjadi

perubahan pada salah satu komponen maka komponen yang lain juga akan

terpengaruh oleh perubahan tersebut. Komponen yang berpengaruh terhadap

perubahan-perubahan yang terjadi adalah manusia. Komunitas manusia

Page 3: Daya Dukung Lingkungan Daerah Aliran Sungai Untuk Kawasan Permukiman

melakukan bentuk-bentuk aktivitas yang secara langsung maupun tidak langsung

memanfaatkan keberadaan sumber daya alam di sekelilingnya.

Pemanfaatan sumber daya tersebut yang tidak diperhitungkan dengan

baik akan cenderung menyebabkan kerusakan terhadap lingkungan. Misalnya

konversi lahan hutan untuk lahan pertanian dapat menyebabkan peningkatan

erosi dan mempercepat proses sedimentasi pada daerah hilir maupun pada

daerah tangkapan air misalnya pendangkalan yang terjadi di muara-muara

sungai, waduk dan bangunan air.

Hasil analisis daya dukung dari perbandingan antara ketersediaan lahan

dengan kebutuhan lahan yaitu apabila ketersediaan lahan lebih keci dari

kebutuhan lahan maka daya dukung lahan DAS adalah defisit, sedangkan

apabila ketersediaan lahan lebih besar dari kebutuhan lahan maka dapat

dikatakan daya dukung lahan DAS adalah surplus.

https://www.academia.edu/4626337/

DAYA_DUKUNG_LINGKUNGAN_DAERAH_ALIRAN_SUNGAI_UNTUK_KAWA

SAN_PERMUKIMAN