19
Dasar-Dasar Perilaku Kelompok Mengdefinisikan dan Mengklasifikasikan Kelompok Sebuah kelompok (group) didefinisikan sebagai dua individu atau lebih, yang berinteraksi dan saling bergantung, bergabung untuk mencapai tujuan – tujuan tertentu. Kelompok dapat berupa kelompok formal atau informal. Kelompok formal adalah kelompok yang didefinisikan oleh struktur organisasi, dengan penentuan tugas berdasarkan penunjukan penugasan kerja. Kelompok informal adalah perhimpunan yang tidak terstruktur secara formal maupun secara organisasional. Kelompok tersebut masih bisa dibagi kembali dalam subklasifikasi lanjutan. Untuk kelompok formal : 1. Kelompok komando : kelompok yang terdiri atas individu yang melapor secara langsung kepada seorang manajer. 2. Kelompok tugas : kelompok yang bekerja bersama untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Dan berikut ini adalah pembagian untuk kelompok informal: 1. Kelompok kepentingan : kelompok yang bekerja bersama untuk mencapai suatu tujuan dengan kepentingan masing – masing.

Dasar-Dasar Perilaku Kelompok

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Perilaku Keorganisasian

Citation preview

Dasar-Dasar Perilaku KelompokMengdefinisikan dan Mengklasifikasikan Kelompok

Sebuah kelompok (group) didefinisikan sebagai dua individu atau lebih, yang berinteraksi dan saling bergantung, bergabung untuk mencapai tujuan tujuan tertentu. Kelompok dapat berupa kelompok formal atau informal. Kelompok formal adalah kelompok yang didefinisikan oleh struktur organisasi, dengan penentuan tugas berdasarkan penunjukan penugasan kerja. Kelompok informal adalah perhimpunan yang tidak terstruktur secara formal maupun secara organisasional. Kelompok tersebut masih bisa dibagi kembali dalam subklasifikasi lanjutan. Untuk kelompok formal :1. Kelompok komando : kelompok yang terdiri atas individu yang melapor secara langsung kepada seorang manajer.2. Kelompok tugas : kelompok yang bekerja bersama untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.Dan berikut ini adalah pembagian untuk kelompok informal:1. Kelompok kepentingan : kelompok yang bekerja bersama untuk mencapai suatu tujuan dengan kepentingan masing masing.2. Kelompok persahabatan : mereka yang berkumpul bersama karena mereka memiliki satu atau lebih persamaan karakteristik.Tahap Tahap Perkembangan KelompokKelompok biasanya berkembang melalui sebuah urutan terstandar dalam evolusi mereka. Kita menyebut urutan ini model lima tahap perkembangan kelompok. Meskipun riset membuktikan bahwa tidak smua kelompok mengikuti pola ini, model tersebut adalah sebuah kerangka kerja yang berguna untuk memahami perkembangan kelompok.Model Lima TahapMenyatakan karakteristik perkembangan kelompok dalam lima tahap yang berbeda: pembentukan, timbulnya konflik, normalisasi, hasil berupa kinerja, dan pembubaran.Tahap pertama pembentukan, memiliki karakteristik besarnya ketidakpastian atas tujuan, struktur, dan kepemimpinan kelompok tersebut. Tahap kedua timbulnya konflik, merupakan tahap kedua dalam perkembangan kelompok, dikarakteristikan oleh konflik intrakelompok. Tahap ketiga normalisasi, dikarakteristikan oleh hubungan yang dekat dan kekohesifan antar anggota kelompok.Tahap keempat tahap berkinerja, tahap perkembangan dimana kelompok tersebut sepenuhnya fungsional. Anggota telah berpindah dari saling mengenal dan memahami menjadi mengerjakan tugas yang ada.Tahap kelima tahap pembubaran, tahap terakhir dalam kelompok sementara, dikarakteristikan oleh perhatian untuk menyelesaikan aktivitas aktivitas dibandingkan penampilan tugas.Hal hal mengenai kelompok : Peran, Norma, Status, Ukuran, dan KekhohesifanKelompok kerja memiliki hal hal yang membentuk prilaku anggota serta membuatnya mungkin untuk menjelaskan dan meramalkan sebgaian besar perilaku individu dalam kelompok dan kinerja itu sendiri. Hal tersebut adalah peran, norma, status, ukuran kelompok, dan tingkat kekhohesifan kelompok.PeranMerupakan serangkaian pola perilaku yang diharapkan dikaitkan erat dengan seseorang yang menempati posisi tertentu dalam sebuah unit sosial.Identitas peran. Terdapat sikap tertentu dan perilaku aktual yang konsisten dalam sebuah peran, dan yang menimbulkan identitas peran tersebut. Orang memiliki kemampuan untuk berganti peran dengan cepat ketika mereka mengenali terjadinya situasi dan tuntutan yang secara jelas membutuhkan perubahan besar.Persepsi peran. Pandangan individu atas bagaimana ia harus bertindak dalam situasi tertentu. Berdasarkan pada sebuah interpretasi atas apa yang kita yakini mengenai bagaimana seharusnya kita berperilaku, kita terlibat dalam jenis jenis perilaku tertentu. Persepsi persepsi tersebut diperoleh dari rangsangan disekeliling individu, seperti teman pergaulan, buku, film, televisi, internet, dan yang lainya.ekspektasi peran. Didefinisikan sebagai apa yang diyakaini orang lain mengenai bagaimana anda harus bertindak dalam suatu situasi. Bagaimana berprilaku sebagaian besar ditentukan oleh peran yang didefinisikan dalam konteks dimana anda bertindak.Kontak psikologis. Sebuah perjanjian tidak tertulis yang menentukan apa yang diharapkan oleh manajemen dari karyawan, dan sebaliknya. Pada praktiknya, kontrak ini mendefinisikan ekspektasi perilaku yang sesuai dengan setiap peran.konflik peran. Sebuah situasi dimana seorang individu dihadapkan dengan ekspektasi ekspektasi peran yang berlainan. Konflik ini muncul ketika seorang individu menemukan bahwa untuk memenuhi syarat satu peran dapat membuatnya lebih sulit untuk memenuhi peran lain. Pada tingkat ekstrem, hal ini dapat meliputi situasi situasi di mana dua atau lebih ekspektasi peran saling bertentangan.NormaMerupakan standar standar perilaku yang dapat diterima dalam sebuah kelompok yang dianut oleh para anggota kelompok.penelitian hawthorne. Penelitian yang memberikan kontribusi yang penting terhadap pemahaman mengenai perilaku kelompok ini menemukan bahwa, perilaku individu dipengaruhi oleh norma kelompok. Kelompok pekerja menentukan tingkat hasil yang pantas dan menetapkan norma norma untuk tingkat kerja individu yang menyesuaikan dengan hasil. Untuk menjalankan norma kelompok, para pekerja menggunakan sarkasme, olok olok, bahkan paksaan secara fisik untuk mempengaruhi perilaku kelompok yang tidak dapat diterima dalam kelompok tersebut.norma kelas umum. Merupakan sidik jari individu dalam sebuah kelompok kerja. Tetapi terdapat sejumlah norma kelas umum yang tampak dalam banyak kelompok kerja.norma kinerja. Diwujudkan dalam petunjuk petunjuk eksplisit mengenai seberapa keras mereka harus bekerja, bagaimana menyelesaikannya, tingkat hasil mereka, dan semacamnya yang sangat kuat mempengaruhi kinerja secara individual.norma penampilan. Hal ini meliputi seperti pakaian yang pantas, loyalitas terhadap kelompok kerja, kapan harus terlihat sibuk, dan kapan bersantai.norma pengaturan sosial. Norma ini datang dari kelompok kerja informal dan terutama mengatur interaksi sosial dalam berkelompok.norma alokasi sumber daya. Norma ini berasal dari dalam kelompok yang mencakup hal hal seperti bayaran, penugasan pada pekerjaan pekerjaan sulit, serta alokasi peralatan dan perlengkapan baru.Konformitas. Menyangkut penyesuaian dari perilaku seseorang agar perilaku individu tersebut agar selaras dengan norma norma kelompok. Individu menyesuaikan diri agar dapat diterima dalam kelompoknya. Hal tersebut sebenarnya secara tidak langsung merupakan tekanan tekanan kelompok itu sendiri terhadap anggotanya untuk menyesuaikan norma pada standar kelompok.Perilaku menyimpang di tempat kerja. Perilaku disengaja yang melanggar norma norma organisasional signifikan, dan dengan melakukanya, mengancam kesejahteraan anggota anggotanya. Menjadi anggota dari suatu kelompok dibuktikan bahwa meningkatkan perilaku menyimpang seorang individu. Individu lebih sering untuk berbohong, berbuat curang dan mencuri.StatusStatus adalah sebuah posisi atau pangkat yang didefinisikan secara social yang diberikan kepada kelompok atau anggota kelompok oleh orang lain. Status adalah factor penting dalam memahami perilaku manusia karena hal ini adalah sebuah motivator signifikan dan memiliki konsekuensi-konsekuensi perilaku besar ketika individu menerima perbedaan antara apa yang mereka percaya sebagai status dan apa yang dirasakan oleh orang lain.Apakah yang Menentukan Status?Menurut teori karakteristik status, perbedaan dalam karakteristik status menciptakan hierarki-hierarki dalam kelompok.status cenderung didapat dari salah satu dari tiga sumber, pengaruh kekuasaan seseorang atas orang lain, kemampuan seseorang untuk berkontribusi terhadap tujuan sebuah kelompok, dan karakteristik pribadi seorang individu.Status dan NormaStatus telah terlihat memiliki pengaruh-pengaruh menarik pada kekuatan norma dan tekanan untuk menyesuaikan diri. Misalnya, anggota-anggota berstatus tinggi dari kelompok sering kali diberi kebebasan lebih untuk menyimpang dari norma dibandingkan anggota-anggota kelompok yang lain.Status dan Interaksi KelompokInteraksi di antara anggota kelompok dipengaruhi oleh status. Sebenarnya perbedaan status menghalangi keragaman ide dan kreativitas dalam kelompok karena anggota-anggota yang berstatus lebih rendah cenderung menjadi peserta yang kurang aktif dalam diskusi-diskusi kelompok.Ketidaksertaan StatusPara anggota kelompok kelompok penting untuk percaya bahwa status hierarki itu setara. Ketika terjadi ketidaksetaraan, hal tersebut menciptakan ketidakseimbangan yang menghasilkan berbagai jenis perilaku korektif. Kelompok biasanya sependapat dengan criteria status mereka sendiri, dan dengan demikian, biasanya sesuai dengan tingkatan individu dalam kelompok. Namun demikian, para individu individu dapat menemukan diri mereka berada dalam konflik ketika mereka berpindah antara kelompok-kelompok yang memiliki criteria status yang berbeda dengan dirinya atau ketika mereka bergabung dengan kelompok yang anggotanya memiliki latar belakang heterogen.Status dan KulturPentingnya status memang bervariasi di antarkultur. Pesan yang ingin disampaikan adalah memastikan bahwa anda memahami siapa dan apa yang menentukan status ketika berinteraksi dengan orang dari kultur yang berbda dengan kultur anda.

UkuranUkuran dari sebuah kelompok memenguruhi perilaku kelompok secara keseluruhan, tetapi semuanya bergantung pada varibel yang kita lihat. Kelompok besar dengan anggota satu lusin atau lebih, memungkinkan untuk mendapatkan untuk mendapatkan anggota denagn latar belakang yang beragam. Jadi, jika tujuan kelompok tersebut adalah untuk menemukan fakta, kelompok yang lebih besar seharusnya lebih efektif.sebaliknya, kelompok kecil yang lebih kecil lebih baik dalam melakukan sesuatu yang produktif dengan masukan tersebut. Dengan, kelompok yang rata-rata terdiri dari tujuh anggota cenderung lebih efektif untuk melakukan tindakan.Riset pada ukuran kelompok menghasilkan dua kesimpulan tambahan, (1) Kelompok dengan jumlah anggota ganjil cenderung lebih disukai dibandingkan kelompok dengan jumlah anggota genap, dan (2) Kelompok yang terdiri dari lima atau tujuh anggota melakukan pekerjaan yang cukup baik untuk menjalankan elemen-elemen terbaik, baik dari kelompok kecil maupun besar. Kelompok yang terdiri atas lima atau tujuh anggota cukup besar untuk membentuk mayoritas dan memungkinkan masukan yang beragam tetapi cukup kecil untuk menghindarin hasil-hasil negative yang sering kali diasosiasikan dengan kelompok besar. Dan memiliki jumlah anggota ganjil memungkinkan seri ketika diadakan pengambilan suara.KekohesifanKelompok-kelompok berbeda dalam kekohesifan mereka, yaitu, tingkat di mana para anggota saling tertarik dan termotivasi untuk tinggal dalam kelompok tersebut. Berbagai penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa hubungan kekohesifan dan produktivitas bergantung pada norma-norma terkait kinerja yang diteraokan oleh kelompok. Jika norma-norma terkait kinerja tinggi, kelompok kohesif akan lebih produktif dibandingkan kelompok yang kurang kohesif. Namun jika kekohesifan tinggi dan norma kinerja rendah, produktivitas akan rendah. Jika kekohesifan rendah dan norma kinerja tinggi, produktivitas meningkat, tetapi lebih sedikit bila dibandingkan pada situasi kekohesifan tinggi/norma tinggi. Ketika kekohesifan dan norma-norma kinerja terkait rendah, produktivitas akan cenderung menurun ke kisaran rendah hingga menengah.Hal-hal yang dapat mendorong kekohesifan kelompok antara lain, (1) Membuat kelompok tersebut menjadi lebih kecil, (2) Mendorong untuk mengadakan perjanjian dengan tujuan-tujuan kelompok, (3) Meningkatkan waktu yang dihabiskan anggota secara bersama-sama, (4) Meningkatkan status kelompok dan anggapan sulitnya menjadi anggota dari kelompok tersebut, (5) Mendorong persaingan

Pengambilan Keputusan KelompokKelompok versus IndividualKeunggulan Pengambilan Keputusan KelompokKelompok dapat menghasilkan informasi dan pengetahuan yang lebih lengkap. Dengan menjumlahkan sumber-sumber daya dari beberapa individu, kelompok membawa lebih banyak masukan ke dalam proses pengambalian keputusan. Selain masukan yang lebih banyak, kelompok dapat membawa heterogenitas ke dalam proses pengembalian keputusan. Hal ini membuka kesempatan terhadap lebih banyak pendekatan dan alternative untuk dipertimbangkan. Akhirnya, kelompok dapat memingkatkan penerimaan atas sebuah solusi.Kelemahan Pengambilan Keputusan KelompokKeputusan kelompok lebih memakan waktu karena keompok-kelompok biasanya membutuhkan waktu lebih banyak untuk mencapai sebuah solusi dibandingakan dengan bila seorang individu yang mengambil keputusan tersebut. Terdapat tekanan konformitas dalam kelompok. Keinginan para anggota untuk diterima dan dianggap sebagai asset di dalam kelompok tersebut dapat berakibat menghentikan perbedaan pendapat yang ada. Akhirnya, keputusan kelompok menderita dengan adanya tanggung jawab ambigu.Efektivitas dan EfisiensiTerkait dengan akurasi, keputusan kelompok biasanya lebih akurat dibandingkan keputusan dari rata-rata individu dalam sebuah kelompok tetapi kurang akurat dibandingkan penilaian dari anggota kelompok yang paling akurat. Jika efektivitas keputusan didefinisikan dalam hal kecepatan, individual lebih unggul. Jika kreativitas penting, kelompok cenderung lebih efektif dibandingkan individual. Jika efektivitas berarti penerimaan atas solusi akhir yang dicapai, sekali lagi kelompok lebih efektif dibandingkan individual.Namun, efektivitas tidap dapat dipertimbangkan tanpa menilai efisiensi. Dalam hal efisiensi, kelompok hampir selalu berada di tempat kedua dibandingkan pengambil keputusan individu dengan berbagai pengecualian. Kelompok biasanya kurang efisien dibandingkan individu. Saat memutuskan apakah menggunakan kelompok atau tidak, maka, pertimbangan harus diberikan untuk menilai apakah terdapat peningkatan dalam efektivitas yang lebih dari cukup untuk menutup kerugian dalam efisiensi.

Pemikiran Kelompok dan Pergeseran KelompokPemikiran kelompok (groupthink),berhubungan dengan norma.hal ini mendeskripsikan situasi-situasi di mana tekanan-tekanan kelompok untuk konformitas menghalangi kelompok tersebut secara kritis menilai pandangan-pandangan yang tidak biasa, minoritas, atau yang tidak popular. Pemikiran kelompok adalah sebuah penyakit yang menyerang banyak kelompok dan dapat secara dramatis mengganggu kinerja mereka. Tanda-tanda dari fenomena pemikiran kelompok:1. Para anggota kelompok merasionalisasi semua penolakan terhadap asumsi-asumsi yang telah mereka buat. Tidak peduli seberapa kuat bukti-bukti yang ada berkontradiksi dengan asumsi-asumsi dasar mereka, para anggota berperilaku sedemikian rupa untuk menegaskan asumsi-asumsi dasar mereka, para anggota berperilaku sedemikian rupa untuk menegaskan asumsi-asumsi tersebut secara terus-menerus.2. Para anggota memberikan tekanan-tekanan langsung pada mereka yang untuk sementara mengekspresikan keraguan tentang pandangan kelompok tersebut atau yang mempertanyakan validitas argument yang mendukung alternative yang disukai oleh mayoritas.3. Para anggota yang mempunyai keraguan atau yang mempunyai sudut pandang yang berbeda menghindari perbedaan pendapat dengan ada yang tampak sebagai konsensus kelompok dengan tetap diam terhadap kekhawatiran-kekhawatiran yang ada dan bahkan meminimalkan arti dari pentingnya keraguan mereka.4. Tampak adanya ilusi dari kebulatan suara. Jika seseorang tidak berbicara, maka diasumsikan bahwa ia setuju. Dengan perkataan lain,tidak adanya suara dipandang sebagai suara Ya.Sebagai suatu contoh nyata yang terjadi adalah ketidaksiapan di Pearl Harbor pada tahun 1941, AS berinvasi ke Korea Utara, kegagalan di Teluk Babi, dan perluasan dari perang Vietnam.terakhir, malapetaka pesawat ulang alik Challenger dan Columbia dan kegagalan cermin utama di teleskop Hubble telah dihubungkan ke proses-proses pengambilan keputusan di NASA di mana terdapat berbagai tanda nyata adanya pemikiran kelompok. Ditemukan juga bahwa pemikiran kelompok menjadi factor utama yang menyebabkan kemunduran di British Airways maupun peritel Marks & Spencer pada saat mereka mencoba menerapkan strategi-strategi globalisasi.Individu-individu yang mempunyai posisi yang berbeda dengan mayoritas yang dominan berada dalam tekanan untuk menekan, menahan, atau mengubah perasaan dan keyakinan mereka yang sebenarnya. Pemikiran kelompok tampaknya paling sering terjadi ketika terdapat sebuah identitas kelompok yang jelas, saat para anggota memegang sebuah citra positif dari kelompok mereka yang ingin mereka lindungi, dan ketika kelompok tersebut merasakan suatu ancaman kolektif terhadap citra positif tersebut. Jadi, pemikiran kelompok bukanlah sebuah mekanisme penekanan penentang pendapat tetapi lebih pada sebuah cara bagi sebuah kelompok untuk melindungi citra positifnya.Satu hal yang dapat dilakukan untuk meminimalkan pemikiran kelompok adalah memantau ukuran kelompok. Para manajer juga harus mendorong para pemimpin kelompok untuk memainkan peran yang tidak membeda-bedakan. Para pemimpin harus secara aktif mencari masukan dari semua anggota dan menghindari untuk mengekspresikan pendapat mereka sendiri, khususnya dalam pertimbangan tahap awal. Hal lainnya adalah untuk menunjuk satu anggota kelompok memainkan peran devils advocate. Peran anggota ini adalah secara nyata menolak posisi mayoritas dan menawaekan perspektif-perspektif yang berbeda. Saran lainnya adalah menggunakan latihan-latihan yang menstimulasi diskusi aktif dari alternative-alternatif yang beragam tanpa mengecam kelompok dan mengintensifkan perlindungan identitas.Pergeseran kelompok adalah perubahan risiko keputusan antara keputusan kelompok dan keputusan individu yang dibuat oleh anggota dalam kelompok dapat menjadi risiko yang konservatif atau lebih besar. Apa yang tampaknya terjadi di dalam kelompok adalah bahwa diskusi mengakibatkan sebuah pergeseran yang signifikan dalam posisi-posisi anggota menuju posisi yang lebih ekstremke arah kecondongan yang telah mereka miliki sebelum diskusi tersebut. Jadi, tipe konservatif menjadi lebih berhati-hati dan tipe yang lebih agresif mengambil risiko lebih besar.diskusi kelompok cenderung melebih-lebihkan posisi awal kelompok tersebut. Kita harus mengenali bahwa keputusan-keputusan kelompok melebih-lebihkan posisi awal dari anggotanya secara individual, bahwa pergeseran telah ditunjukkan lebih sering kearah risiko yang lebih besar, dan bahwa sebuah kelompok akan bergeser menuju kea rah risiko atau kehati-hatian yang lebih besar merupakan sebuah fungsi dari inklinasi sebelum diskusi anggota.Teknik-teknik Pengambilan Keputusan KelompokYang pertama adalah kelompok yang berinteraksi (interacting group) adalah kelompok biasa dimana para anggotanya saling berinteraksi secara tatap muka. Kedua adalah tukar pikiran (brainstorming) yaitu sebuah proses pembangkitan ide yang secara khusus mendorong semua alternative apa pun, sementara itu menahan kritik atas alternative-alternatif tersebut. Yang ketiga adalah teknik kelompok nominal ( nominal group technique ) yaitu sebuah metode pengambilan keputusan kelompok dimana para anggota individual bertemu secara tatap muka untuk menyatukan penilaian mereka dengan cara sistematis tetapi independen. Terakhir adalah pertemuan dengan media elektronik ( electronic meeting) adalah sebuah pertemuan di mana para anggotanya berinteraksi menggunakan computer, yang memungkinkan anonimitas komentar dan agregasi suara.Ringkasan dan Implikasi untuk ManajerSejumlah sifat kelompok menunjukkan hubungan terhadap kinerja. Persepsi peran, norma, perbedaan status, ukuran kelompok, dan kekohesifan merupakan beberapa contoh yang menonjol. Dalam hybungan persepsi peran kinerja, kesesuaian yang tinggi antara seseorang atasan dan karyawan terhadap persepsi pekerjaan karyawan menunjukkan asosiasi yang signifikan dengan kepuasan kerja karyawan yang tinggi. Dangan cara serupa, konflik peran diasosiasikan dengan ketegangan yang disebabkan oleh pekerjaan dan ketidakpuasan pekerjaan.

Pertanyaan:1. Dalam metode lima tahap, khususnya pada tahap normalisasidikarakteristikkan oleh?a. Perhatian untuk menyelesaikan aktivitas b. Adanya hubungan yang dekat dan kekohesifan antar anggota c. Adanya konflik intrakelompokd. Banyaknya ketidak pastian didalam kelompoke. Kelompok berfungsi secara fungsional sepenuhnyaJawaban:b. Adanya hubungan yang dekat dan kekohesifan antar anggota2. Serangkaian pola perilaku yang diharapkan dikaitkan dengan seseorangyang menempati posisi tertentu dalam sebuah unit sosial. Hal tersebutmerupakan definisi dari salah satu hal hal mengenai kelompok, yaitu?a. Peran b. Normac. Statusd. Ukurane. KekohesifanJawaban:a. Peran

3. 1. Akurasi2. Penerimaan atas solusi akhir3. Kecepatan4. KreativitasDari empat hal diatas, efektivitas yang dimiliki kelompok akan unggul dalam hala. 1, 2, 3 b. 1, 3c. 3, 4d. 1, 2, 4e. 4 sajaJawaban:d. 1,2,44. Dalam kekohesifan, tingkat produktivitas tertinggi jikaa. kekohesifan tinggi dan norma kinerja rendahb. kekohesifan rendah dan norma kinerja tinggic. kekohesifan dan norma-norma kinerja terkait rendahd. kekohesifan tinggi dan norma tinggie. Hanya norma saja yang memilki kinerja tinggiJawaban:d. kekohesifan tinggi dan norma tinggi5. Dari pilihan di bawah ini yang manakah yang buakn merupakan teknik-teknik pengambilan keputusan kelompok?a. Kelompok yang berinteraksib. Teknik uninominal kelompokc. Teknik nominal kelompokd. Electronic meetinge. Tukar pikiranJawaban:b. Teknik uninominal kelompok

ReferensiStephen P Robbins, Timothy A Judge. (2007) Perilaku Organisasi Organizational Behavior. (Salemba empat,Jakarta)Hidayat Fajar. 2013. Perilaku Organisasi: Dasar-Dasar Perilaku Kelompok, (online), (http://fajarhidayat14.blogspot.com/2013/01/perilaku-organisasi-dasar-dasar.html diakses pada tanggal 21 Desember 2013)Anonim. 2010. Dasar-Dasar Perilaku Kelompok, (online), (http://accountingcenter.wordpress.com/2010/01/28/dasar-dasar-perilaku-kelompok/ diakses pada tanggal 21 Desember 2013)Soraya Rizkiani. 2012. Dasar-Dasar Perilaku Kelompok, (online), (http://www.slideshare.net/unonumero524/bab-9-dasar-perilaku-kelompok-perilaku-organisasi diakses pada tanggal 21 Desember 2013)