DASAR-DASAR PENELITIAN Kuliah pakar: penelitian i

21/04/23DASAR-DASAR PENELITIAN 1

Oleh:Prof. H. Didik Sarudji, M.Sc.

ISI

I. PENDAHULUANA. Latar BelakangB. TujuanC. Hasil yang diharapkan

II. PROSES PENELITIANA. Def. Penelitian & Metode PenelitianB. Langkah-langkah PenelitianC. Menuangkan Ide dlm Proposal

III. JENIS METODE DASAR

IV. RANCANGAN PENELITIAN EKSPERIMENTALA. Rancangan Pre-experimentalB. Rancangan True-experimental


I. PENDAHULUAN

II. PROSES PENELITIAN

III. BERBAGAI JENIS METODE DASAR PENELITIAN

IV. RANCANGAN-PENELITIAN EKSPERIMENTAL

I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANGUntuk menyegarkan kembali semangat dan

kreatifitas meneliti, pada kesempatan ini dilakukan workshop pelatihan/penyegaran kembali tentang aplikasi metodologi penelitian dan statistik

B. TUJUAN• mengingat kembali rangkaian proses

penelitian,• mengingat kembali jenis-jenis

rancangan penelitian,• mampu mengaplikasikannya dalam

penyusunan proposal penelitian.

C. HASIL YANG DIHARAPKANSetelah selesai pelatihan masing-masing dapat menyelesaikan satu proposal penelitian


I. PENDAHULUAN





A. DEFINISI PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN

B. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN

C.MENUANGKAN IDE DALM PROPOSAL


I. PENDAHULUAN





A. DEFINISI PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN (Soedoko, 1991)

Penelitian adalah cara sistematik untuk memecahkan masalah.

Sesuai dengan tujuannya, penelitian dapat didefinisikan sebagai usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, yang dilakukan dengan pendekatan atau metode ilmiah.

Pelajaran yang memperbincangkan metode ilmiah untuk penelitian disebut metodologi penelitian.

Metodologi memerlukan syarat-syarat yang ketat


I. PENDAHULUAN





Metodologi penelitian memberikan garis yang sangat cermat dan mengajukan persyaratan-persyaratan yang sangat ketat sbb:

Peneliti harus kompeten dalam arti secara teknik menguasai dan mampu melaksanakan penelitian secara ilmiah.

Peneliti harus obyektif dalam arti tidak mencampur adukkan pendapat sendiri dan kenyataan.

Peneliti harus jujur, dalam arti mengendalikan diri untuk tidak menyusupkan keinginan kepentingan sendiri ke dalam fakta.

Peneliti harus faktual, dalam arti tidak bekerja tanpa fakta.

Peneliti harus terbuka, dalam arti bersedia memberikan bukti atau memberi kesempatan kepada orang lain untuk menguji kebenaran dari pada proses dan atau hasil penelitiannya.


I. PENDAHULUAN





B. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN

1. Identifikasi, Pemilihan, dan Perumusan Masalah

2. Penelaahan Pustaka3. Perumusan hipotesis4. Identifikasi, Klasifikasi, dan Pemberian

Definisi Variabel5. Pemilihan atau Pengembangan Alat

Pengambil Data6. Penyusunan Rancangan Penelitian7. Penentuan Sampel8. Pengumpulan Data9. Pengolahan dan Analisis Data10. Interpretasi Hasil Analisis11. Penyusunan Laporan


I. PENDAHULUAN





C. MENUANGKAN IDE DLM PROPOSAL

BAGIAN-BAGIAN POKOK PROPOSAL:

I. PENDAHULUAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

III. KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

IV. METODE PENELITIAN

Daftar Pustaka


I. PENDAHULUAN





C. MENUANGKAN IDE DLM PROPOSAL

BAGIAN-BAGIAN POKOK PROPOSAL:

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian1. Tujuan umum2. Tujuan khusus

D. Manfaat Hasil Penelitian


I. PENDAHULUAN





I. PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah Jelaskan mengapa masalah tsb

penting, menarik, shg perlu diteliti. Jelaskan kronologi terjadinya masalah. Jelaskan konteks permasalahan yng

lebih besar. Jelaskan peranan pemecahan masalah

yang akan diteliti itu dalam rangka memecahkan masalah yang lebih besar tersebut.

Sajikan data besarnya masalah dengan data sekunder (bila ada).


I. PENDAHULUAN





B. Rumusan Masalah Rumuskan masalah dengan kalimat

tanya. Rumusan padat dan jelas; Rumusan itu hendaknya memberi

petunjuk tentang mungkinnya mengumpulkan data (berbentuk variabel

Contoh:. Adakah pengaruh pemberian vitamin C

terhadap penurunan kadar Pb dalam darah polantas ?


I. PENDAHULUAN





C. Tujuan Penelitian1. Tujuan umum

Umumnya berupa formulasi dari rumusan masalah menjadi kalimat yang menyatakan tujuan.

2. Tujuan khusus

Seringkali tujuan umum belum menunjukkan variabel yang bisa diukur, sehingga perlu rincian dari tujuan umum menjadi tujuan-tujuan yang bisa divariabelkan (diukur).


I. PENDAHULUAN





Contoh rumusan tujuan umum:(Contoh tujuan yang TELAH dapat

dikuantifi-kasikan/menjadi variabel)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian vitamin C terhadap penurunan kadar Pb dalam darah polantas.

Contoh rumusan tujuan khusus: Mengetahui apakah kadar Pd darah

menurun setelah pemberian Vit C selama 6 minggu.

Mengetahui apakan kadar Pb darah menurun setelah pemberian darah selama 12 minggu.


I. PENDAHULUAN





Contoh rumusan tujuan umum:(Contoh tujuan yang BELUM dapat dikuantifi-

kasikan/menjadi variabel)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh FAKTOR SANITASI penyediaan air minum dengan kejadian diare.

Contoh rumusan tujuan khusus: Mengetahui apakah SUMBER AIR MINUM

berpengaruh thd kejadian diare. Mengetahui apakah JARAK SUMUR DNGN

JAMBAN berpengaruh thd kejadian diare. Mengetahui apakah CARA MEMASAK AIR

MINUM berpengaruh thd kejadian diare.


I. PENDAHULUAN





D. Manfaat Hasil Penelitian• Manfaat bagi institusi (aplikasi);• Manfaat bagi pengembangan

ilmu;


I. PENDAHULUAN





II. TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustakan memuat:

1. Deskripsi teoritis tentang obyek (variabel) yang diteliti.

2. Kesimpulan tentang kajian yang antara lain berupa argumentasi rumusan hipotesis yang diajukan.

Mengikuti prinsip:1. Prinsip relevansi. (Jangan menyajikan

yang tidak relevan dengan masalah yang akan diteliti)

2. Prinsip kemutakhiran. (Sumber yang up to date).


I. PENDAHULUAN






A. Kerangka Konsep Teori/konsep (dari hasil kajian

pustaka) yang tersusun secara sistematis yang mendasari dirumuskannya permasalahan dan hipotesis penelitian (bila ada).

Bentuk skema sistematis dari kajian pustaka. (Oleh karena itu kajian pustaka harus relevan dengan masalah penelitian).

Merupakan kesimpulan ttg kajian pustaka yang a.l. Berupa argumentasi utk menyusun hipotesis.

Kerangka konsep masih disertai uraian yang menjelaskan skema.

B. Hipotesis Penelitian ................


I. PENDAHULUAN






Contoh Kerangka KonsepVariabel bebas (sebab)Variabel tergantung

(akibat)


I. PENDAHULUAN



IV. RANCANGAN-PENELITIAN EKSPERIMENTAL 1. Sumber air

minum

2. Jaraak sumur dgn jamban

3. Cara mengolah air minum

KEJADIAN DIARE

FAKTOR SANITASI :


B. Hipotesis Penelitian

Tidak semua penelitian memerlukan hipotesis.

Hiptesis adl jawaban sementara thd pertanyaan pada masalah penelitian yang scr teoritis harus diuji kebenarannya.

Hipotesis diajukan setelah peneliti melakukan kajian pustaka.

Menyatakan pertautan antara dua variabel atau lebih .

Dituangkan dalam kalimat pernyataan. Dirumuskan scr singkat, padat dan jelas. Dapat diuji scr impiris.


I. PENDAHULUAN





Contoh Hipotesis Penelitian:

1. SUMBER AIR MINUM berpengaruh terhadap kejadian diare di Desa X Kecamatan Y Kabupaten Z.

JARAK SUMUR DNGN JAMBAN berpengaruh thd kejadian diare kejadian diare di Desa X Kecamatan Y Kabupaten Z.

3. CARA MEMASAK AIR MINUM berpengaruh thd kejadian diare kejadian diare di Desa X Kecamatan Y Kabupaten Z.


I. PENDAHULUAN





IV. METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Penelitian ekspirimental: Jelaskan jenis rancangan penelitiannya. Pada penelitian ekspirimental jelaskan

bagaimana mengendalikan variabel.Pada penelitian non-ekspirimental: Jelaskan jenis penelitiannya. Sifat penelitian. Variabel yang dilibatkan. Sifat hubungan variabel.

B. Populasi dan Sampel.............................


I. PENDAHULUAN





1. Populasi Jelaskan sifat/karakteristik populasi. Jelaskan batasan-2nya. Homogen atau heterogen.

2. Sampela. Besarnya sampel: (utk estimasi

proporsi) Tentukan derajat ketepatan (Bond of

error B. Mis. B=0,05) Estimator proporsi populasi (p) = ...

Bila tak diketahui p = 0,5q = 1-p.

Contoh formula:N.p.q

n = ------------------------ D = B²/4(N-1)D + p.q.

(Nazir, 1988; p.344)

b. Teknik pengambilan sampel.................


I. PENDAHULUAN





b. Teknik pengambilan sampel.

Simple random sampling:1. Buat sampling frame2. Buat lotere (gunakan random

number table). Stratified random sampling Dsb.

Pembagian sampling design menurut C.M. Churchman, et al. adalah sbb:

(Lihat Gambar)


I. PENDAHULUAN






SAMPLING DESIGN

SEQUENTIAL SAMPLING

Cara pengamatan satu-persatu dari anggota

populasi

Sampling yang ditarik

secara bertingkat

FIXED SAMPLING

DESIGN

RESTRICTED RANDOM

SAMPLING

UNRESTICTED RANDOM

SAMPLING

STRATIFIED

CLUSTER R.

SAMPLING

CLUSTER (area)

R. SAMPLI

NG

STRATIFIED

RANDOM

SAMPLING

MULTI STAGE

R. SAMPLIN

G

SISTEMATIC

RANDOM SAMPLIN

G

SIMPLE RANDO

M SAMPLI

NG


C. Penentuan Variabel Penelitian1. Tentukan variabel terikat (akibat).2. Tentukan variabel bebas (sebab).

D. Lokasi dan Waktu Penelitian1. Sebut dimana penelitian dilaksanakan.2. Kapan penelitian berlangsung.

E. Definisi Istilah/Operasional1. Buat definisi istilah penting.2. Buat definisi semua variabel.

F. Prosedur Penelitian/Pengumpulan Data......


I. PENDAHULUAN





F. Prosedur Penelitian/Pengumpulan Data1. Langkah dan teknik pengumpulan

data.2. Kualifikasi dan jumlah petugas.3. Jadwal pengumpulan data.4. Bahan/alat/Instrumen yang digunakan.

G. Analisis Data1. Jelaskan teknik analisis data yang

digunakan. Bila menggunakan komputer sebut programnya. Mis. SPSS for Window.

2. Apa langkah-2nya.


I. PENDAHULUAN





NO

KEGIATAN TRIB I

TRIB II

TRIB III

TRIB IV

1 Persiapan:

Mengurus ijin

Menyiapkan lapang dan bahan

2 Mengambil sampel

3 Pemeriksaan sampel

4 Analisis data

5 Penyusunan laporan


JADWAL KEGIATANI. PENDAHULUAN




DAFTAR PUSTAKA

Bagian akhir proposal umumnya terdiri atas daftar pustaka.

Daftar pustaka ditulis dengan ketentuan sbb: (Harvard style)

Diketik nama penulis, tahun penerbitan, judul buku, nama penerbit, dan tempat penerbitan.

Diurut menurut abjat. Tidak diberi nomor.


I. PENDAHULUAN




III. JENIS-JENIS METODE DASAR

1. Penelitian historis,2. Penelitian deskriptif3. Penelitian perkembangan (developmental re

search)4. Penelitian kasus dan penelitian lapangan (ca

se study and field research)5. Penelitian korelasional(correlational

research)6. Penelitian kausal-komparatif

(causal-comparative research)7. Penelitian eksperimental sungguhan

(true experimentalresearch)8. Penelitian eksperimen-semu (quasi-

experimental research)9. Penelitian tindakan (action research)


I. PENDAHULUAN





1.Penelitian historis,

Penelitian historis adalah penelitian utk membuat rkonstruksi masa lampau secara sistematik dan obyeketif, dgn cara mengumpulkan, mengevaluasi, memveri-fikasi, serta mensintesiskan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat. Seringkali penelitian demikian itu berkaitan dengan hipotesis-hiptesis tertentu.

Contoh: Studi tentang “bawon” di daerah

pedesaan di Jawa Tengah


I. PENDAHULUAN





2.Penelitian deskriptif

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang ber-tujuan untuk membuat penyandraan secara sistem-atis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.

Dalam penelitian deskriptif ini sering kali kita menjumpai istilah penelitian metode survai. Yang dimaksud dengan penelitian metode survai adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.

Penelitian survai bisa bersifat : eksploratif, deskriptif, explanatoris, evaluasi, prediksi, operasional, maupun untuk pengembangan indikator-indikator sosial seperti indikator kesejahteraan masyarakat yang didasarkan atas survai berkala. (Kardjati, Sri. Dr. 1990)


I. PENDAHULUAN





3. Penelitian perkembangan (developmental research)

Penelitian perkembangan adalah penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki pola dan perurutan pertumbuhan dan/atau perubahan sebagai fungsi waktu.

Contoh:

Studi longitudinal mengenai pertumbuhan yang secara langsung mengukur sifat-sifat dan laju perubahan-perubahan pada sampel sejumlah anak pada taraf perkembangan yang berbeda-beda

Studi “cross sectional” yang mengukur sifat-sifat dan laju perubahan-perubahan pada sejumlah sampel yang terdiri dari kelompok-kelompok umur yang mewakili taraf perkem-bangan yang berbeda-beda.


I. PENDAHULUAN





4. Penelitian kasus dan penelitian lapangan (case study and field research)

Penelitian kasus dan penelitian lapangan adalah penelitian yg mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang, dan interaksi lingkungan suatu unit sosial: individu, kelompok, lembaga, atau masyarakat.

Contoh: Studi lapangan mengenai pengobatan

tradisional (folk medicine).

Studi mendalam mengenai seorang anak yang mengalami ketidakmampuan belajar yang dilakukan oleh seorang ahli psikologi.


I. PENDAHULUAN





5. Penelitian korelasional (correlational research)

Penelitian korelasional adalah untuk meneliti sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi - variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi.

Contoh:

Studi yang mempelajari saling hubungan antara skor pada test masuk mahasiswa kedokteran dengan indeks prestasi.

Studi untuk meramalkan keberhasilan belajar berdasarkan atas skor test bakat.


I. PENDAHULUAN





6. Penelitian kausal-komparatif (causal-comparative research)

Yaitu penelitian yang bertujuan untuk menye-lidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat dengan cara berdasar atas pengamatan terhadap akibat yang ada mencari kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab melaluidata tertentu. Hal ini berbeda dengan metode eksperimental yang mengumpulkan datanya pada waktu kini dalam kondisi yang dikontrol.

Contoh:

Penelitian mengenai faktor-faktor yang menjadi ciri-ciri pribadi yang gampang mendapat kecelakaan dengan meggunakan data yang berwujud catatan-catatan yang ada pada perusahaan asuransi.


I. PENDAHULUAN





7. Penelitian eksperimental sungguhan (true experimentalresearch)

Yaitu penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab-akibat dengan cara mengenakan kpd satu atau lebih kelompok eksperimen, satu atau lebih kondisi perlakuan dan membandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan.

Contoh: Penelitian untuk menyelidiki efek

pemberi-an makanan tambahan di sekolah pada murid-murid SD di suatu daerah dengan memperhatkan keadaan sosial-ekonomi orang tua dan taraf intelensi.


I. PENDAHULUAN





8. Penelitian eksperimen-semu (quasi-experimental research)

Yaitu penelitian yang bertujuan utk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eks-perimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan/atau memanipulasi semua variabel yang relevan. Peneliti harus dengan jelas mengerti kompromi-kompromi apa yang ada pada internalvalidity dan external validity rancangannya dan berbuat sesuai dengan keterbatasan-keterbatasan tersebut.

Contoh: Penelitian tentang berbagai masalah sosial

(penggunaan obat berbahaya, jumlah penderita penyakit jantung dsb) yang di dalamnya kontrol dan manipulasi tidak selalu dapat dilakukan.


I. PENDAHULUAN





9.Penelitian tindakan (action research)

Yaitu penelitian yg bertujuan utk mengem-bangkan ketrampilan-ketrampilan baru atau pendekatan-pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dunia kerja atau dunia aktual yang lain.

Contoh: Penelitian dalam program inservice

training untuk melatih para konselor yang bekerja dengan penderita HIV AIDS.

Penelitian utk penjajagan dalam pencegahan kecelakaan kerja di suatu perusahaan.


I. PENDAHULUAN




III. JENIS-JENIS METODE DASAR YANG SERING DIJUMPAI DALAM TA MHS

1.Analitika. Cross sectional studyb. Case control study (data skunder *)

2.Deskriptif

3.Studi kasus

*) Disyaratkan data sekunder diperbolehkan asal menggunakan metode analitik.


I. PENDAHULUAN





Kerangka Konsep:

1.Analitik

(ada yang menyebut deskriptif analitik)

a. Cross sectional study•Menguji hipotesis.


Variabel sebab Variabel akibat

I. PENDAHULUAN





Kerangka konsep:

1.Analitik

b. Case control study (data skunder).

Data skunder (mis. : status pasien) Retrospektif. Melacak penyebab (penyakit)

setelah mengetahui jenis penyakitnya.

Subyek penelitian dikelompokkan dalam : Kasus dan kontrol.

Ada hipotesis.


I. PENDAHULUAN





Kerangka konsep:

2.Deskriptif

•Menggambarkan karakteristik subyek penelitian.•Tanpa hipotesis.•Umumnya tujuan penelitian untuk mengetahui bobot permasalahan (seberapa jauh ............).•Menggunakan analisis tabel.•Pemecahan masalah berdasar bobot permasalahan.


I. PENDAHULUAN





Kerangka konsep:

3.Studi kasus

•Subyek berupa individu atau

(Mis. Kasus diabetes melitus)

•Sekelompok individu dengan kasus yang sama.

(Mis. Kelompok ibu hamil risiko tinggi)

•Analisis seperti penelitian deskriptif tetapi lebih mendalam.


I. PENDAHULUAN




IV. RANCANGAN PENELITIAN EKSPERIMENTAL

Penelitian eksperimental pada umumya dianggap sbgai penelitian yang memberikan informasi paling mantap, baik dari segi internal validity maupun dari segi external validity. Oleh sebab itu bobot penelitian sering ditentukan berdasar seberapa jauh penelitian tersebut mendekati syarat-syarat penelitian eksperimental.

A. RANCANGAN PRE-EXPERIMENTAL

B. RANCANGAN TRUE-EXPERIMENTAL


I. PENDAHULUAN





A. RANCANGAN PRE-EXPERIMENTAL1. The One-Shot Case Study2. One Group Pretest-posttest Design3.

The Static Group Comparison; Randomized Control Group Only Design

B. RANCANGAN TRUE-EXPERIMENTAL1.

Randomized Control Group Pretest-posttest Design

2. Randomized Solomon Four Group Design

3. Factorian Design


I. PENDAHULUAN





Kerangka konsep :A. PRE-EXPERIMENTAL

1. The One-Shot Case Study2. One Group Pretest-posttest Design3. The Static Group Comparison;

Randomized Control Group Only Design

B. TRUE-EXPERIMENTAL1. Randomized Control Group

Pretest-posttest Design2. Randomized Solomon Four Group

Design3. Factorian Design


I. PENDAHULUAN





Kerangka konsep:

A.PRE-EXPERIMENTAL

1. The One-Shot Case Study

Treatment Posttest

• Contoh:• Menggunakan metode small group discussion (SGD)

adalah metode pembelajaran yang efektif.

• Prosedur:• Kenakan perlakuan X (SGD) kepada subyek untuk

jangka waktu tertentu.• Berikan test (evaluasi) T2, yaitu posttest untuk

mengukur prestasi belajar, dan hitung mean-nya.


X T2

I. PENDAHULUAN





Kerangka konsep:

A. PRE-EXPERIMENTAL

2. One Group Pretest-Posttest Design

Pretest Treatment Posttest

• Contoh:

Hal yang sama dengan rancangan 1,yaitu bahwa penggunaan metode diskusi (SGD) sebagai metode efektif dalam mengajar.

• Prosedur:.............


T1 X T2

I. PENDAHULUAN





Prosedur:• Kenakan T1, yaitu pretest, untuk

mengukur prestasi belajar sebelum subyek diajar dengan metode diskusi.

• Kenakan subyek dengan X, yaitu metode mengajar dengan diskusi untuk jangka waktu tertentu.

• Berikan T2 yaitu posttest, untuk mengukur mean prestasi belajar setelah dikenakan variabel eksperimental X.

• Bandingkan T1 dan T2 untuk menentukan seberapakah perbedaan yang timbul, jika sekiranya ada, sebagai akibat dari digunakannya variabel eksperimental X.

• Terapkan test statistik yang cocok – dalam hal ini t-test – untuk menentukan apakah ada perbedaan yang signifikan.


I. PENDAHULUAN





Kerangkan konsep:

A. PRE-EXPERIMENTAL

3. The Static Group Comparison :Randomized Control Group Only Design


Experm.Group (R)*

Control Group (R)

*Randomized assignment


X T2 T2

I. PENDAHULUAN





3. The Static Group Comparison :Randomized Control Group Only Design

Dalam rancangan ini sekelompok subyek yg diambil dari populasi tertentu kemudian dikelompokkan secara acak (random) menjadi dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Kelompok eksperimen dikenakan variabel perlakuan tertentu dalam jangka waktu tertentu, kemudian kedua kelompok itu dikenakan pengukuran yang sama.

Perbedaan yang timbul dianggap ber-sumber pada variabel perlakuan.

• Prosedur:..............


I. PENDAHULUAN





Prosedur:

• Pilih sejumlah subyek dari suatu populasi secara acak.

• Kelompokkan subyek tersebut menjadi dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol secara acak.

• Pertahankan agar kondisi-kondisi kedua kelompok tersebut tetap sama, kecuali satu hal yaitu kelompok eksperimen dikenakan variabel eksperimental X.

• Kenakan test T2, yaitu variabel tergantung pada kedua kelompok itu. Hasilnya : T2.e dan T2.c.

• Hitung mean masing-masing kelompok, yaitu T2.e dan T2.c, dan cari perbedaan antara dua mean itu, : (T2.e – T2.c)

• Terapkan test statistik tertentu untuk menguji apakah perbedaan itu signifikan, yaitu cukup besar untuk menolak hipotesis nol.


I. PENDAHULUAN





Kerangka konsep:

B. TRUE-EXPERIMENTAL

1. Randomized Control Group Pretest-posttest Design


Experm.Group (R)*

Control Group (R)


LIHAT CONTOH APLIKASINYA: (40)


T1 X T2 T1 T2

I. PENDAHULUAN





• Prosedur:1). Pilih sejumlah subyek penelitian

secara random dari suatu populasi.

2).Secara`random, golongkan subyek menjadi dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen yang dikenai variabel perlakuan X, dan kelompok kontrol yang tidak dikenai variabel perlakuan.

3).Perikan pretest T1 untuk mengukur variabel tergantung pada kedua kelompok itu, lalu hitung mean masing-masing kelompok.

4).Pertahankan semua kondisi untuk kedua kelompok agar tetap sama, kecuali pada satu hal yaitu kelompok eksperimen dikenai variabel eksperimental atau perlakuan X untuk jangka waktu tertentu.


I. PENDAHULUAN





5).Berikan posttest T2 kepada kedua kelompok untuk mengukur variabel tergantung; lalu hitung mean masing-masing kelompok.

6).Hitung perbedaan antara hasil pretest T1 dan posttest T2 untuk masing-masing kelompok, yaitu (T2.e – T1.e) dan (T2.c – T2.c).

7).Bandingkan perbedaan-perbedaan tersebut, untuk menentukan apakah penerapan perlakuan X itu berkaitan dengan perubahan yang lebih besar pada kelompok eksperimenal. Jadi : (T2.e – T1.e) - (T2.c – T2.c).

8).Kenakan test statistik yang cocok untuk rancangan ini untuk menentukan apakah perbedaan dalam skor seperti dihitung pada langkah 7) itu signifikan, yaitu perbedaan tersebut cukup besar untuk menolak hipotesis nol bahwa pwerbedaan itu hanya terjadi secara kebetulan.


I. PENDAHULUAN





Perluasan Randomized Control Group Pretest-posttest Design

• Perluasan rancangan ini;

• Rancangan ini dapat diperluas dengan meli-batkan lebih dari satu variabel bebas. Misalnya penelitian tentang dua metode mengajar yang berbeda. yang dapat diilustrasikan sbb:

• Pada kasus yang terakhir, kesimpulan-kesimpulan mengenai efek defirensial antara Metode a dan Metode b dapat dicapai tanpa menggunakan kelompok kontrol. Akan tetapi kesimpulan mengenai kedua metode itu akan menjadi lebih kuat jika diambil dengan meng-gunakan kelompok kontrol sebagai pemban-ding.


I. PENDAHULUAN





Perluasan Randomized Control Group Pretest-posttest Design


Experm.Group (R)*

Control Group (R)



T1 X a T2 T1 X b T2 T1 T2

I. PENDAHULUAN





Kerangka konsep:

B. TRUE-EXPERIMENTAL

1. Randomized Control Group Pretest-posttest Design

2. Randomized Solomon Four Group Design

3. Factorian Design

Rancangan-rancangan penelitian yang lain seperti Randomized Solomon Four Group Design, dan Factorial Design. akan dibahas pada kesempatan lain.

5858


I. PENDAHULUAN





Kerangka konsep{

B. TRUE-EXPERIMENTAL1. Randomized Control Group Pretest-

posttest Design

Contoh:Sekelompok polantas yang telah bertugas

antara 5-10 tahun diambil sampel secara acak, kemudian dikelompokan menjadi 2 yaitu kelompok eksperimen PolE sebanyak 30 orang dan kelompok kontrol PolK sejumlah 30 orang. PolE diberi Vitalong C 500 mg setiap hari selama 6 minggu berturut-turut. PolK diberi placebo setiap hari selama 6 minggu berturut-turut. Kemudian setelah 6 minggu dievaluasi.

• Rancangan yang sesuai :


I. PENDAHULUAN





Kerangka konsep:

B.TRUE-EXPERIMENTALRandomized Control Group Pretest-

posttest Design


Experm.Group (R)*

Control Group (R)


Aplikasi Rancangannya sbb:


T1 X T2 T1 T2

I. PENDAHULUAN





Kerangka konsep:

B. TRUE-EXPERIMENTAL1. Randomized Control Group Pretest-

posttest Design


Experm.Group (R)*

Control Group (R)

Aplikasi rancangan:



PolE1 Vit C PolE2 PolK1 placebo PolK2

T1 X T2 T1 T2

I. PENDAHULUAN





B. RANCANGAN TRUE-EXPERIMENTAL1. Randomized Control Group Pretest-

posttest Design Pretest Treatment

Posttest

Experm.Group (R)*

Control Group (R)

Aplikasi evaluasi sbb:


PolE1 Vit C PolE2 PolK1 placebo PolK2

T1 X T2 T1 T2

I. PENDAHULUAN





B. RANCANGAN TRUE-EXPERIMENTAL1. Randomized Control Group

Pretest-posttest Design Pretest

Treatment Posttest

Experm.Group (R)*

Control Group (R)

Aplikasi evaluasi:


PbE1 Vit C PbE2 PbK1 placebo PbK2

T1 X T2 T1 T2

I. PENDAHULUAN





Prosedur:

1. Tentukan sampel secara acak dari sekelompok polantas

2. Ambil sampel secara acak, 3. Kelompokan menjadi 2 yaitu

kelompok eksperimen PolE dan kelompok kontrol PolK.

4. Ukur Kadar Pb darah kedua kelmpok sebelum diberi perlakuan.

5. Ujilah apakah kadar Pb darah PolE1 berbeda dengan PolK1. Bila berbeda berarti cara mengacaknya tidak baik.

6. Berilah PolE Vitalong C 500mg ................


I. PENDAHULUAN





6. Berilah PolE Vitalong C 500mg setiap hari selama 6 minggu berturut-turut.

7. PolK diberi placebo selama 6 minggu berturut-turut.

8. Setelah 6 minggu ukurlah Pb Darah kedua kelompok tsb.

9. Ujilah apakah ada perbedaan antara Pb darah PolE1 dan PolE2.

10.Untuk kepastian Ujilah Apakah kadar Pb darah PolE2 berbeda dengan PolK2.


I. PENDAHULUAN





Documents

DASAR-DASAR PENELITIAN Kuliah pakar: penelitian i