35
Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya i

Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya i - Kemdikbud

  • Upload
    others

  • View
    19

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya i - Kemdikbud

Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya i

Page 2: Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya i - Kemdikbud

Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya ii

KATA PENGANTAR

Bahan ajar Dasar-dasar Komunikasi Antar Budaya ini

disusun sebagai salah satu perangkat pembelajaran pendidikan

satuan pengamanan sektor pariwisata.

Secara garis besar bahan ajar ini berisi tentang

komunikasi verbal, komunikasi nonverbal dan mengenal secara

singkat komunikasi antar budaya.

Kami menyadari bahwa bahan ajar ini masih banyak

kekurangan, kritik membangun kami perlukan demi

sempurnanya bahan ajar ini.

Harapan kami dengan membaca bahan ajar ini, peserta

kursus memiliki pemahaman secara singkat tentang komunikasi

antar budaya.

Semarang, 2016

Kepala,

Ir. Djajeng Baskoro, M.Pd.

NIP. 196306251990021001

Page 3: Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya i - Kemdikbud

Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................... ii

DAFTAR ISI .............................................................................. iii

BAB I KOMUNIKASI VERBAL ...................................................... 1

1.1. Pengertian ...................................................................... 1

1.2. Unsur Penting Dalam Komunikasi Verbal ......................... 2

1.3. Keterbatasan Bahasa ...................................................... 3

BAB II KOMUNIKASI NONVERBAL ............................................. 8

2.1. Pengertian ................................................................... 8

2.2. Klasifikasi Pesan Nonverbal......................................... 11

2.3. Klasifikasi Pesan Nonverbal ....................................... 11

BAB III MENGENAL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA ................... 13

3.1. Pengertian ................................................................. 13

3.2. Unsur Komunikasi Antar Budaya ................................. 14

3.3. Langkah Komunikasi dengan Orang Yang Berbeda

Budaya .................................................................... 20

3.4. Tujuan Mempelajarai Komunikasi Antar Budaya .......... 22

3.5. Memahami Perbedaan Budaya ...................................... 23

Page 4: Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya i - Kemdikbud

Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya iv

3.6. Fungsi-Fungsi Komunikasi Antar Budaya ..................... 27

DAFTAR PUSTAKA ................................................................... 31

Page 5: Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya i - Kemdikbud

Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya 1

BAB I

KOMUNIKASI VERBAL

1.1. Pengertian

Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan

kata-kata, dalam bentuk lisan maupun tulisan. Komunikasi ini

paling banyak dipakai dalam hubungan antar manusia. Melalui

kata-kata, mereka mengungkapkan perasaan, emosi, pemikiran,

gagasan, atau maksud mereka, menyampaikan fakta, data, dan

informasi serta menjelaskannya, saling bertukar perasaan dan

pemikiran, saling berdebat, dan bertengkar. Dalam komunikasi

verbal itu bahasa memegang peranan penting.

Beberapa pengertian komunikasi verbal menurut para ahli,

adalah sebagai berikut:

1) Deddy Mulyana (2005)

Komunikasi verbal adalah semua jenis simbol yang menggunakan

satu kata atau lebih. Bahasa dapat juga dianggap sebagai sistem

kode verbal.

2) Harold Lasswell

Komunikasi verbal yaitu suatu proses komunikasi dengan

menggunakan simbol atau lambang-lambang.

Page 6: Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya i - Kemdikbud

Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya 2

1.2. Unsur Penting Dalam Komunikasi Verbal

Ada beberapa unsur penting dalam komunikasi verbal, yaitu:

1) Bahasa

Pada dasarnya bahasa adalah suatu sistem lambang yang

memungkinkan orang berbagi makna. Dalam komunikasi verbal,

lambang bahasa yang dipergunakan adalah bahasa verbal entah

lisan, tertulis pada kertas, ataupun elektronik. Bahasa suatu

bangsa atau suku berasal dari interaksi dan hubungan antara

warganya satu sama lain.

Bahasa memiliki banyak fungsi, namun

sekurang-kurangnya ada tiga fungsi yang erat hubungannya

dalam menciptakan komunikasi yang efektif.

Ketiga fungsi itu adalah:

a) Untuk mempelajari tentang dunia sekeliling kita, melalui

bahasa manusia mempelajari apa saja yang menarik minat. Mulai

dan sejarah suatu bangsa yang hidup pada masa lalu hingga apa

yang diramalkan ilmu pengetahuan di masa depan.

b) Untuk membina hubungan yang baik di antara sesama

manusia. Ringkasnya, bahasa memungkinkan individu bergaul

Page 7: Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya i - Kemdikbud

Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya 3

dengan orang lain untuk kesenangan dan mempengaruhi pihak

lain.

c) Untuk menciptaakan ikatan-ikatan dalam kehidupan manusia.

Bagaimana mempelajari bahasa? Menurut para ahli, ada tiga

teori yang membicarakan sehingga orang bisa memiliki

kemampuan berbahasa.

2) Kata

Kata merupakan inti lambang terkecil dalam bahasa. Kata

adalah lambang yang melambangkan atau mewakili sesuatu hal,

entah orang, barang, kejadian, atau keadaan. Jadi, kata ¡tu bukan

orang, barang, kejadian, atau keadaan sendiri. Makna kata tidak

ada pada pikiran orang. Tidak ada hubungan langsung antara

kata dan hal. Yang berhubungan langsung hanyalah kata dan

pikiran orang.

1.3. Keterbatasan Bahasa

Bahasa memiliki beberapa keterbatasn anltara lain :

1) Keterbatasan jumlah kata yang tersedia untuk mewakili

objek.

Kata-kata adalah kategori-kategori untuk merujuk pada

objek tertentu: orang, benda, peristiwa, sifat, perasaan, dan

Page 8: Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya i - Kemdikbud

Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya 4

sebagainya. Tidak semua kata tersedia untuk merujuk pada

objek. Suatu kata hanya mewakili realitas, tetapi buka realitas itu

sendiri. Dengan demikian, kata-kata pada dasarnya bersifat

parsial, tidak melukiskan sesuatu secara eksak.

Kata-kata sifat dalam bahasa cenderung bersifat

dikotomis, misalnya baik-buruk, kaya-miskin, pintar-bodoh, dsb.

2) Kata-kata bersifat ambigu dan kontekstual.

Kata-kata bersifat ambigu, karena kata-kata

merepresentasikan persepsi dan interpretasi orang-orang yang

berbeda, yang menganut latar belakang sosial budaya yang

berbeda pula. Kata berat, yang mempunyai makna yang

nuansanya beraneka ragam*. Misalnya: tubuh orang itu berat;

kepala saya berat; ujian itu berat; dosen itu memberikan sanksi

yang berat kepada mahasiswanya yang nyontek.

3) Kata-kata mengandung bias budaya.

Bahasa terikat konteks budaya. Oleh karena di dunia ini

terdapat berbagai kelompok manusia dengan budaya dan

subbudaya yang berbeda, tidak mengherankan bila terdapat

kata-kata yang (kebetulan) sama atau hampir sama tetapi

dimaknai secara berbeda, atau kata-kata yang berbeda namun

Page 9: Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya i - Kemdikbud

Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya 5

dimaknai secara sama. Konsekuensinya, dua orang yang berasal

dari budaya yang berbeda boleh jadi mengalami

kesalahpahaman ketiaka mereka menggunakan kata yang sama.

Misalnya kata awak untuk orang

Minang adalah saya atau kita, sedangkan dalam bahasa Melayu

(di Palembang dan Malaysia) berarti kamu.

Komunikasi sering dihubungkan dengan kata

Latin communis yang artinya sama. Komunikasi hanya terjadi bila

kita memiliki makna yang sama. Pada gilirannya, makna yang

sama hanya terbentuk bila kita memiliki pengalaman yang sama.

Kesamaan makna karena kesamaan pengalaman

masa lalu atau kesamaan struktur

kognitif disebut isomorfisme. Isomorfisme terjadi bila

komunikan-komunikan berasal dari budaya yang sama, status

sosial yang sama, pendidikan yang sama, ideologi yang sama;

pendeknya mempunyai sejumlah maksimal pengalaman yang

sama. Pada kenyataannya tidak ada isomorfisme total.

4) Percampuranadukkan fakta, penafsiran, dan penilaian.

Dalam berbahasa kita sering mencampuradukkan fakta

(uraian), penafsiran (dugaan), dan penilaian. Masalah ini

Page 10: Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya i - Kemdikbud

Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya 6

berkaitan dengan dengan kekeliruan persepsi. Contoh: apa yang

ada dalam pikiran kita ketika melihat seorang pria dewasa

sedang membelah kayu pada hari kerja pukul 10.00 pagi?

Kebanyakan dari kita akan menyebut orang itu sedang bekerja.

Akan tetapi, jawaban sesungguhnya bergantung pada: Pertama,

apa yang dimaksud bekerja? Kedua, apa pekerjaan tetap orang

itu untuk mencari nafkah? .... Bila yang dimaksud bekerja adalah

melakukan pekerjaan tetap untuk mencari nafkah, maka orang

itu memang sedang bekerja. Akan tetapi, bila pekerjaan tetap

orang itu adalah sebagai dosen, yang pekerjaannya adalah

membaca, berbicara, menulis, maka membelah kayu bakar dapat

kita anggap bersantai baginya, sebagai selingan di antara

jam-jam kerjanya.

Ketika kita berkomunikasi, kita menterjemahkan gagasan

kita ke dalam bentuk lambang (verbal atau nonverbal). Proses ini

lazim disebut penyandian (encoding). Bahasa adalah alat

penyandian, tetapi alat yang tidak begitu baik (lihat keterbatasan

bahasa di atas), untuk itu diperlukan kecermatan dalam

berbicara, bagaimana mencocokkan kata dengan keadaan

Page 11: Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya i - Kemdikbud

Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya 7

sebenarnya, bagaimana menghilangkan kebiasaan berbahasa

yang menyebabkan kerancuan dan kesalahpahaman.

Page 12: Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya i - Kemdikbud

Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya 8

BAB II

KOMUNIKASI NONVERBAL

2.1. Pengertian

Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang

menggunakan pesan-pesan nonverbal. Istilah nonverbal

mengacu pada proses pengiriman pesan tanpa menggunakan

bahasa lisan. Secara teoritis komunikasi nonverbal dan

komunikasi verbal dapat dipisahkan. Namun dalam

kenyataannya, kedua jenis komunikasi ini saling jalin menjalin,

saling melengkapi dalam komunikasi yang kita lakukan

sehari-hari.

2.2. Klasifikasi Pesan Nonverbal.

Jalaludin Rakhmat mengelompokkan pesan-pesan

nonverbal sebagai berikut:

1) Pesan kinesik.

Pesan nonverbal yang menggunakan gerakan tubuh yang

berarti, terdiri dari tiga komponen utama: pesan fasial, pesan

gestural, dan pesan postural.

a) Pesan fasial menggunakan air muka untuk menyampaikan

makna tertentu. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa wajah

Page 13: Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya i - Kemdikbud

Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya 9

dapat menyampaikan paling sedikit sepuluh kelompok makna:

kebagiaan, rasa terkejut, ketakutan, kemarahan, kesedihan,

kemuakan, pengecaman, minat, ketakjuban, dan tekad. Leathers

(1976) menyimpulkan penelitian-penelitian tentang wajah

sebagai berikut:

Wajah mengkomunikasikan penilaian dengan ekspresi

senang dan tak senang, yang menunjukkan apakah komunikator

memandang objek penelitiannya baik atau buruk;

Wajah mengkomunikasikan berminat atau tak berminat

pada orang lain atau lingkungan;

Wajah mengkomunikasikan intensitas keterlibatan dalam

situasi situasi;

Wajah mengkomunikasikan tingkat pengendalian individu

terhadap pernyataan sendiri; dan wajah barangkali

mengkomunikasikan adanya atau kurang pengertian.

b) Pesan gestural menunjukkan gerakan sebagian anggota

badan seperti mata dan tangan untuk mengkomunikasi berbagai

makna.

c) Pesan postural berkenaan dengan keseluruhan anggota

badan.

Page 14: Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya i - Kemdikbud

Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya 10

Makna yang dapat disampaikan adalah:

Immediacy yaitu ungkapan kesukaan dan ketidaksukaan

terhadap individu yang lain. Postur yang condong ke arah yang

diajak bicara menunjukkan kesukaan dan penilaian positif;

Power mengungkapkan status yang tinggi pada diri

komunikator. Anda dapat membayangkan postur orang yang

tinggi hati di depan anda, dan postur orang yang merendah;

Responsiveness, individu dapat bereaksi secara emosional

pada lingkungan secara positif dan negatif. Bila postur anda tidak

berubah, anda mengungkapkan sikap yang tidak responsif.

d) Pesan proksemik disampaikan melalui pengaturan jarak dan

ruang. Umumnya dengan mengatur jarak kita mengungkapkan

keakraban kita dengan orang lain.

e) Pesan artifaktual diungkapkan melalui penampilan tubuh,

pakaian, dan kosmetik. Walaupun bentuk tubuh relatif menetap,

orang sering berperilaku dalam hubungan dengan orang lain

sesuai dengan persepsinya tentang tubuhnya (body image). Erat

kaitannya dengan tubuh ialah upaya kita membentuk citra tubuh

dengan pakaian, dan kosmetik.

Page 15: Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya i - Kemdikbud

Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya 11

f) Pesan paralinguistik adalah pesan nonverbal yang

berhubungan dengan dengan cara mengucapkan pesan verbal.

Satu pesan verbal yang sama dapat menyampaikan arti yang

berbeda bila diucapkan secara berbeda.

2.3. Fungsi Pesan Nonverbal.

Mark L. Knapp (dalam Jalaludin, 1994), menyebut lima

fungsi pesan nonverbal yang dihubungkan dengan pesan verbal:

1) Repetisi, yaitu mengulang kembali gagasan yang sudah

disajikan secara verbal. Misalnya setelah mengatakan penolakan

saya, saya menggelengkan kepala.

2) Substitusi, yaitu menggantikan lambang-lambang

verbal. Misalnya tanpa sepatah katapun kita berkata, kita

menunjukkan persetujuan dengan mengangguk-anggukkan

kepala.

3) Kontradiksi, menolak pesan verbal atau memberi makna

yang lain terhadap pesan verbal. Misalnya anda ’memuji’

prestasi teman dengan mencibirkan bibir, seraya berkata ”Hebat,

kau memang hebat.”

Page 16: Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya i - Kemdikbud

Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya 12

4) Komplemen, yaitu melengkapi dan memperkaya makna

pesan nonverbal. Misalnya, air muka anda menunjukkan tingkat

penderitaan yang tidak terungkap dengan kata-kata.

5) Aksentuasi, yaitu menegaskan pesan verbal atau

menggarisbawahinya. Misalnya, anda mengungkapkan betapa

jengkelnya anda dengan memukul meja.

Page 17: Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya i - Kemdikbud

Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya 13

BAB III

MENGENAL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA

3.1. Pengertian

Sebelum memahami komunikasi antar budaya, perlu kita

ketahui dahalu makna komunikasi. Secara sederhana diartikan

sebagai proses penyampaian pesan antara komunikator terhadap

komunikan melalui saluran-saluran tertentu baik secara verbal

maupun non verbal dan menghasilkan efek tertentu.

Sedangkan komunikasi antar budaya, banyak arti yang

disampaikan oleh para ahli diantaranya :

1) Komunikasi antar budaya adalah pernyataan diri antar

pribadi yang paling efektif antara dua orang yang saling berbeda

latar bealakang budaya.

2) Komunikasi antar budaya merupakan pertukaran

pesan-pesan yang disampaikan secara lisan, tertulis bahkan

imajiner antara dua orang yang berbeda latar belakang

budayanya.

3) Komunikasi antar budaya merupakan pembagian pesan yang

berbentuk informasi atau hiburan yang disampaikan secara lisan

Page 18: Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya i - Kemdikbud

Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya 14

atau tertulis atau metode lainnya yang dilakukan oleh dua orang

yang berbeda latar belakang budayanya.

4) Komunikasi antar budaya adalah pengalihan informasi dari

seseorang yang berkebudayaan tertentu kepada seseorang yang

berkebudayaan lain.

5) Komunikasi antar budaya adalah pertukaran makna yang

berbentuk simbol yang dilakukan dua orang yang berbeda latar

belakang budayanya.

6) Komunikasi antar budaya adalah proses pengalihan pesan

yang dilakukan seseorang melalui saluran tertentu kepada orang

lain yang keduanya berasal dari latar belakang budy yang

berbeda dan menghasilkan efek tertentu.

7) Komunikasi antar budaya adalah setiap proses pembagian

informasi, gagasan atau perasaan di antara mereka yang berbeda

latar belaknag budayanya. Proses pembagian informasi ini

dilakukan secara lisan dan tertulis, juga melalui bahasa tubuh,

gaya atau penampilan pribadi, atau bantuan hal lain di sekitarnya

yang memperjelas pesan.

3.2. Unsur Komunikasi Antar Budaya

Unsur-unsur dalam komunikasi antar budaya berasal dari

Page 19: Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya i - Kemdikbud

Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya 15

unsur dasar dalam komunikasi secara umum diantaranya :

1) Komunikator

Komunikator adalah pihak yang pertama kali berperan

untuk menyampaikan pesan kepada pihak tertentu. Komunikator

ini tentu saja mempunyai latar belakang etnis, ras, agama, atau

kebudayaan tertentu. Latar belakang ini akan mempengaruhi

prilaku berkomunikasi seseorang sehingga ketika proses

komunikasi melibatkan komunikator dan komunikan yang berasal

dari etnik yang berbeda, maka akan terjadi persepsi yang

berbeda pula.

Persepsi seseorang dalam berkomunikasi secara makro

dipengaruhi oleh karateristik antar budaya yang ditentukan oleh

nilai dan norma yang menujuk ke arah mikro yang kemudian

diwujudkan dalam bentuk kepercayaan, minat dan kebiasaan.

Faktor lain yang dapat yang juga berperan penting dalam

keberhasilan proses komunikasi antar budaya adalah

kemampuan berbahasa, baik itu bahasa verbal maupun bahasa

nonverbal.

Seorang komunikator perlu memahami bagaimana

memilih kosa kata tertentu yang tidak menyinggung perasaan

Page 20: Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya i - Kemdikbud

Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya 16

komunikan yang berbeda etnis dengan komunikator. Pemahaman

aksen dan bahasa tubuh juga akan berperan penting untuk

membangun makna dalam komunikasi antarbudaya.

2) Pesan

Pesan adalah ide, gagasan atau perasaan yang disampaikan

oleh komunikator kepada komunikan untuk mencapai

pemahaman. Dalam proses komunikasi antar budaya, pesan

berperan dalam membangun hubungan antara komunikator dan

komunikan. Dengan kata lain, pesan mempertemukan garis

persinggungan antara penyampai pesan dan penerima pesan

yang berasal dari budaya yang berbeda.

Pesan yang disampaikan oleh komunikan diwujudkan

dalam bentuk simbol-simbol tertentu yang bisa dalam bentuk

simbol verbal maupun nonverbal.

Jika pesan yang disampaikan oleh komunikator telah

mempertimbangakan kepentingan komunikan, maka pesan itu

akan dapat diterima secara baik sehingga komunikasi antar

budaya yang dilakukan akan mencapai pemahaman.

Sebaliknya, jika pesan yang disampaikan tidak

memperhatikan aspek perbedaan etnik, maka komunikasi yang

Page 21: Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya i - Kemdikbud

Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya 17

dijalankan itu justru akan menghasilkan konflik atau

permusuhan.

Dalam komunikasi antar budaya, pencapaian

persepahaman antara etnik berbeda yang terlibat dalam

komunikasi merupakan tujuan utama. Kegagalan membangun

persepahaman akan mengakibatkan hubungan multietnik yang

tidak harmonis dan bahkan dapat menimbulkan perpecahan.

3) Komunikan

Dalam komunikasi antar budaya, komunikan adalah pihak

yang mencari makna atau menginterpretasikan pesan yang

disampaikan untuk mencapai pemahaman. Dalam melakukan

proses pemaknaan ini, komunikan sebagai seorang individu

maupun kelompok akan ditentukan oleh persepsi mereka

terhadap pesan yang disampaikan.

Persepsi akan ditentukan pula oleh kondisi khas yang

dimiliki oleh komunikan seperti pengalaman, kepercayaan dan

faktor lainnya. Dalam komunikasi antar budaya persepsi

merupakan cara yang digunakan orang yang berasal dari etnik

tertentu untuk memahami atau memberikan makna terhadap

sesuatu hal yang berkaitan dengan dirinya dan hubungannya

Page 22: Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya i - Kemdikbud

Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya 18

dengan etnik lain.

Proses persepsi dan interpretasi bisa berbeda antara satu

orang dengan lainnya sebab proses ini dipengaruhi oleh kondisi

atau kualitas diri yang dimiliki oleh orang yang melakukan

persepsi dan interpretasi terhadap suatu pesan. Beberapa faktor

yang dapat mempengaruhi persepsi dan interpretasi adalah

pengalaman, sikap dan prilaku, kemampuan berkomunikasi,

konsep diri, kebudayaan, harapan, perasaan, dan keluarga.

4) Media

Media merupakan tempat, saluran yang dilalui oleh pesan

atau simbol yang dikirim melalui media tertulis seperti, surat,

faxsimili juga media massa cetak seperti majalah surat kabar dan

buku, media massa elektronik seperti radio, televise, video, film

dan lain-lain. Meskipun demikian komunikasi antar budaya sering

dilakukan tanpa media karena dilakukan dengan tatap muka

secara langsung antara komunikator dan komunikan.

5) Efek atau umpan balik.

Manusia mengirimkan pesan pada manusia lain dengan

harapan tujuan komunikasi dapat tercapai. Tujuan komunikasi

adalah, memberikan informasi, menjelaskan/menguaraikan

Page 23: Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya i - Kemdikbud

Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya 19

tentang sesuatu, memberikan hiburan memaksakan pendapat

atau mengubah sikap komunikan. Dalam konsisi seperti itu

biasanya komunikator mengharapkan umpan balik. Umpan balik

merupakan tanggapan komunikan terhadap pesan yang dikirim

oleh komunikan.

Dengan adanya umpan balik komunikator dan komunikan

mengetahui reaksi masing-masing terhadap proses komunikasi.

6) Suasana ( Setting dan context)

Salah satu factor penting dalam komunikasi antar budaya

adalah suasana komunikasi. Suasana komunikasi meliputi ruang ,

waktu dan suasana psikologis.

7) Gangguan/Noice

Yang dimaksud gangguan komunikasi adalah sesuatu yang

menjadi penghambat laju pesan yang ditukar antara komunikator

dengan komunikan, atau yang paling fatal adalah mengurangi

makna pesan antar budaya.

Ganggguan komunikasi dapat berasal dari unsur-unsur

komunikasi seperti komunikator, komunikan, pesan,

media/saluran yang mengurangi usaha bersama untuk

memberikan makna yang sama atas pesan.

Page 24: Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya i - Kemdikbud

Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya 20

3.3. Langkah Komunikasi dengan Orang Yang Berbeda Budaya

Saat kita berinteraksi dengan orang yang berbeda budaya

ada beberapa langkah yang perlu dilakukan antara lain :

1) Belajar tentang budaya

Bagi yang sering berinteraksi dengan orang yang berbeda

budaya alangkah baiknya seseorang sedikit banyak mengenal

budaya maupun adat istiadat yang berlaku di daerah/negara

orang tersebut. Mengenal beberapa kata bahasa asing untuk

suatu pergaulan merupakan langkah baik yang senantiasa perlu

dikembangkan. Jadi belajar tentang budaya Negara/daerah lain

juga bisa dijadikan sebagai langkah awal untuk berkomunikasi

dengan orang yang berbeda budaya.

2) Mengembangkan keterampilan komunikasi lintas budaya

Mempelajari apa yang dapat dilakukan oleh seorang

tentang budaya tertentu sebenarnya merupakan cara yang baik

untuk menemukan bagaimana mengirim dan menerima

pesan-pesan lintas budaya secara efektif.

Mempelajari keterampilan komunikasi lintas budaya pada

umumnya akan membantu seseorang beradaptasi dalam setiap

budaya, khususnya jika seseorang berhubungan dengan orang

Page 25: Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya i - Kemdikbud

Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya 21

lain yang memiliki budaya berbeda.

3) Negosiasi lintas budaya

Membedakan budaya dalam dua kelompok yaitu budaya

permukaan seperti makanan, liburan, gaya hidup, dan budaya

tinggi, yang terdiri atas sikap nilai-nilai yang menjadi dasar

budaya tersebut.

Orang yang berasal dari budaya yang berbeda seringkali

mempunyai pendekatan negosiasi yang berbeda. Tingkat

toleransi untuk suatu ketidaksetujuan pun bervariasi. Seseorang

harus dapat menumbuhkan hubungan personal sebagai dasar

membangun kepercayaan dalam proses negosiasi.

Negosiator dari budaya yang berbeda mungkin

menggunakan teknik pemecahan masalah dan metode

pengambilan keputusan yang berbeda. Jika mempelajari budaya

partner sebelum bernegosiasi, akan lebih mudah untuk dapat

memahami pandangan mereka. Menunjukkan sikap yang luwes,

hormat, sabar dan sikap bersahabat akan membawa pengaruh

yang baik bagi proses negosiasi yang sedang berjalan, yang pada

akhirnya dapat ditemukan solusi yang menguntungkan kedua

belah pihak.

Page 26: Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya i - Kemdikbud

Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya 22

3.4. Tujuan Mempelajari Komunikasi Antar Budaya

1) Menyadari bias budaya sendiri.

2) Lebih peka secara budaya.

3) Memperoleh kapasitas untuk benar-benar terlibat dengan

anggota dari budaya lain untuk menciptakan hubungan yang

langgeng dan memuaskan orang tersebut.

4) Merangsang pemahaman yang lebih besar atas budaya

sendiri.

5) Memperluas dan memperdalam pengalaman seseorang.

6) Mempelajari keterampilan komunikasi yang membuat

seseorang mampu menerima gaya dan isi komunikasinya

sendiri.

7) Membantu memahami budaya sebagai hal yang menghasilkan

dan memelihara semesta wacana dan makna bagi para

anggotanya

8) Membantu memahami kontak antar budaya sebagai suatu

cara memperoleh pandangan ke dalam budaya sendiri:

asumsi-asumsi, nilai-nilai, kebebasan-kebebasan dan

keterbatasan-keterbatasannya.

Page 27: Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya i - Kemdikbud

Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya 23

9) Membantu memahami model-model, konsep-konsep dan

aplikasi-aplikasi bidang komunikasi antar budaya.

10) Membantu menyadari bahwa sistem-sistem nilai yang

berbeda dapat dipelajari secara sistematis, dibandingkan, dan

dipahami.

3.5 Memahami Perbedaan Budaya

Budaya adalah gaya hidup unik suatu kelompok manusia

tertentu. Budaya bukanlah sesuatu yang dimiliki oleh sebagian

orang dan tidak dimiliki oleh sebagian orang yang lainnya,

budaya dimiliki oleh seluruh manusia dan dengan demikian

seharusnya budaya menjadi salah satu faktor pemersatu.

Pada dasarnya manusia-manusia menciptakan budaya atau

lingkungan sosial mereka sebagai suatu adaptasi terhadap

lingkungan fisik dan biologis mereka. Individu-individu sangat

cenderung menerima dan mempercayai apa yang dikatakan

budaya mereka. Mereka dipengaruhi oleh adat dan pengetahuan

masyarakat dimana mereka tinggal dan dibesarkan, terlepas dari

bagaimana validitas objektif masukan dan penanaman budaya ini

pada dirinya. Individu-individu itu cenderung mengabaikan atau

menolak apa yang bertentangan dengan “kebenaran” kultural

Page 28: Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya i - Kemdikbud

Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya 24

atau bertentangan dengan kepercayaan-kepercayaannya. Inilah

yang seringkali merupakan landasan bagi prasangka yang

tumbuh diantara anggota-anggota kelompok lain, bagi penolakan

untuk berubah ketika gagasan-gagasan yang sudah mapan

menghadapi tantangan.

Setiap budaya memberi identitas kepada sekolompok

orang tertentu sehingga jika kita ingin lebih mudah memahami

perbedaan-perbedaan yang terdapat dalam msaing-masing

budaya tersebut paling tidak kita harus mampu untuk

mengidentifikasi identitas dari masing-masing budaya tersebut

yang antara lain terlihat pada:

1) Komunikasi dan Bahasa

Sistem komunikasi, verbal maupun nonverbal,

membedakan suatu kelompok dari kelompok lainnya. Terdapat

banyak sekali bahasa verbal diseluruh dunia ini demikian pula

bahasa nonverbal, meskipun bahasa tubuh (nonverbal) sering

dianggap bersifat universal namun perwujudannya sering

berbeda secara lokal.

2) Pakaian dan Penampilan

Pakaian dan penampilan ini meliputi pakaian dan

Page 29: Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya i - Kemdikbud

Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya 25

dandanan luar juga dekorasi tubuh yang cenderung berbeda

secara kultural.

3) Makanan dan Kebiasaan Makan

Cara memilih, menyiapkan, menyajikan dan memakan

makanan sering berbeda antara budaya yang satu dengan budaya

yang lainnya. Sub budaya lain juga dapat dianalisis dari

perspektif ini, seperti ruang makan eksekutif, asrama tentara,

ruang minum teh wanita, dan restoran vegetarian.

4) Waktu dan Kesadaran akan waktu

Kesadaran akan waktu berbeda antara budaya yang satu

dengan budaya lainnya. Sebagian orang tepat waktu dan

sebagian lainnya tidak menepati waktu.

5) Penghargaan dan Pengakuan

Suatu cara untuk mengamati suatu budaya adalah dengan

memperhatikan cara dan metode memberikan pujian bagi

perbuatan-perbuatan baik dan berani, lama pengabdian atau

bentuk-bentuk lain penyelesaian tugas.

6) Hubungan-Hubungan

Budaya juga mengatur hubungan-hubungan manusia dan

hubungan-hubungan organisasi berdasarkan usia, jenis kelamin,

Page 30: Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya i - Kemdikbud

Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya 26

status, kekeluargaan, kekayaan, kekuasaan, dan kebijaksanaan.

7) Nilai dan Norma

Berdasarkan sistem nilai yang dianutnya, suatu budaya

menentukan norma-norma perilaku bagi masyarakat yang

bersangkutan. Aturan ini bisa berkenaan dengan berbagai hal,

mulai dari etika kerja atau kesenangan hingga kepatuhan mutlak

atau kebolehan bagi anak-anak; dari penyerahan istri secara kaku

kepada suaminya hingga kebebasan wanita secara total.

8) Rasa Diri dan Ruang

Kenyamanan yang dimiliki seseorang atas dirinya bisa

diekspresikan secara berbeda oleh masing-masing budaya.

Beberapa budaya sangat terstruktur dan formal, sementara

budaya linnya lebih lentur dan informal. Beberapa budaya sangat

tertutup dan menentukan tempat seseorang secara persis,

sementara budaya-budaya lain lebih terbuka dan berubah.

9) Proses mental dan belajar

Beberapa budaya menekankan aspek perkembangan otak

ketimbang aspek lainnya sehingga orang dapat mengamati

perbedaan-perbedaan yang mencolok dalam cara orang-orang

berpikir dan belajar.

Page 31: Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya i - Kemdikbud

Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya 27

10) Kepercayaan dan sikap

Semua budaya tampaknya mempunyai perhatian terhadap

hal-hal supernatural yang jelas dalam agama-agama dan praktek

keagamaan atau kepercayaan mereka.

3.6. Fungsi-Fungsi Komunikasi Antar Budaya

1) Fungsi Pribadi

Fungsi pribadi adalah fungsi-fungsi komunikasi yang

ditunjukkan melalui perilaku komunikasi yang bersumber dari

seorang individu.

a) Menyatakan identitas sosial

Dalam proses komunikasi antar budaya terdapat beberapa

perilaku komunikasi individu yang digunakan untuk menyatakan

identitas sosial. Perilaku itu dinyatakan melalui tindakan

berbahasa baik secara verbaldan nonverbal. Dari perilaku

berbahasa itulah dapat diketahui identitas diri maupun sosial,

misalnya dapat diketahui asal-usul suku bangsa, agama, maupun

tingkat pendidikan seseorang.

b) Menyatakan integrasi sosial

Inti konsep integrasi sosial adalah menerima kesatuan dan

persatuan antar pribadi, antar kelompok namun tetap mengakui

Page 32: Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya i - Kemdikbud

Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya 28

perbedaan-perbedaan yang dimiliki oleh setiap unsur. Perlu

dipahami bahwa salah satu tujuan komunikasi adalah

memberikan makna yang sama atas pesan yang dibagi antara

komunikator dan komunikan. Dalam kasus komunikasi

antarbudaya yang melibatkan perbedaan budaya antar

komunikator dengan komunikan, maka integrasi sosial

merupakan tujuan utama komunikasi. Dan prinsip utama dalam

proses pertukaran pesan komunikasi antarbudaya adalah: saya

memperlakukan anda sebagaimana kebudayaan anda

memperlakukan anda dan bukan sebagaimana yang saya

kehendaki. Dengan demikian komunikator dan komunikan dapat

meningkatkan integrasi sosial atas relasi mereka.

c) Menambah pengetahuan

Seringkali komunikasi anta rpribadi maupun antar budaya

menambah pengetahuan bersama, saling mempelajari

kebudayaan masing-masing.

d) Melepaskan diri atau jalan keluar

Kadang-kadang kita berkomunikasi dengan orang lain

untuk melepaskan diri atau mencri jalan keluar atas masalah

yang sedang kita hadapi. Pilihan komunikasi seperti itu kita

Page 33: Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya i - Kemdikbud

Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya 29

namakan komunikasi yang berfungsi menciptakan hubungan

yang komplementer dan hubungan yang simetris.

Hubungan komplementer selalu dilakukan oleh dua pihak

mempunyai perlaku yang berbeda. Perilaku seseorang berfungsi

sebagai stimulus perilaku komplementer dari yang lain.

2) Fungsi Sosial

Pengawasan

Fungsi sosial yang pertama adalah pengawasan. Praktek

komunikasi antar budaya di antara komunikator dan komunikan

yang berbeda kebudayaan berfungsi saling mengawasi. Dalam

setiap proses komunikasi antar budaya fungsi ini bermanfaat

untuk menginformasikan “perkembangan” tentang lingkungan.

Fungsi ini lebih banyak dilakukan oleh media massa yang

menyebarlusakan secara rutin perkembangan peristiwa yang

terjadi disekitar kita meskipun peristiwa itu terjadi dalam sebuah

konteks kebudayaan yang berbeda.

Menjembatani

Dalam proses komunikasi antar budaya, maka fungsi

komunikasi yang dilakukan antara dua orang yang berbeda

budaya itu merupakan jembatan atas perbedaan di antara

Page 34: Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya i - Kemdikbud

Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya 30

mereka. Fungsi menjembatani itu dapat terkontrol melalui

pesan-pesan yang mereka pertukarkan, keduanya saling

menjelaskan perbedaan tafsir atas sebuah pesan sehingga

menghasilkan makna yang sama. Fungsi ini dijalankan pula oleh

pelbagai konteks komunikasi termasuk komunikasi massa.

Sosialisasi Nilai

Fungsi sosialisasi merupakan fungsi untuk mengajarkan

dan memperkenalkan nilai-nilai kebudayaan suatu masyarakat

kepada masyarakat lain.

Menghibur

Fungsi menghibur juga sering tampil dalam proses

komunikasi antar budaya. Misalnya menonton tarian hula-hula

dan “Hawaian” di taman kota yang terletak di depan Honolulu

Zaw, Honolulu, Hawai. Hiburan tersebut termasuk dalam kategori

hiburan antar budaya.

Page 35: Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya i - Kemdikbud

Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya 31

DAFTAR PUSTAKA

Liliweri, Alo 2004. Dasar-dasar Komunikasi Antar Budaya.

Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Mulyana, Deddy. 2005. Komunikasi Antar Budaya. Bandung :

Remaja Rosdakarya.

Rakhmat, Jalaluddin. 2005. Psikologi Komunikasi. Bandung :

Remaja Rosdakarya.