72
DASAR-DASAR PERENCANAAN PENDIDIKAN Dr. Dwi Deswary, M.Pd.

Dasar-Dasar an Pendidikan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Dasar-Dasar an Pendidikan

DASAR-DASAR PERENCANAAN PENDIDIKAN

Dr. Dwi Deswary, M.Pd.

Page 2: Dasar-Dasar an Pendidikan

PERENCANAAN

Dapat membantu melihat dengan jelas berbagai tujuan yang ingin dicapai. Dalam hal ini berbagai pilihan yang tersedia dan saling mempengaruhi.Perencanaan dapat mengupayakan mencapai hasil yang lebih luas dan lebih baik dengan keterbatasan sumber daya.Perencanaan berkaitan dengan masa depan atas kejadian masa lalu.Batu loncatan untuk membuat keputusanSuatu proses yang berkesinambungan: kemana, cara bagaimana, dan melalui apa?

Page 3: Dasar-Dasar an Pendidikan

Perencanaan bagian integral dari pengelolaan pendidikan.

PERENCANAAN

Page 4: Dasar-Dasar an Pendidikan

Perencanaan sebagai bagian dari siklus pengelolaan

Manajemen adalah suatu sistemTerry: Planning, organizing, actuating, dan control.Koont’z dan O’Donnel: Planning, organizing, staffing, directing, dan controlling.Perencanaan adalah perumusan tujuan usaha: prosedur, metoda, dan jadwal pelaksanaannya; termasuk ramalan tentang kondisi di masa yang akan datang dan perkiraan akibat dari rencana terhadap kondisi tersebutPerencanaan adalah penentuan tujuan yang akan dicapai atau yang akan dilakukan, bagaimana, bilamana dan oleh siapa Perencanaan mengandung unsur-unsur yang menjadi dasar pemikiran.

Page 5: Dasar-Dasar an Pendidikan

Unsur-unsur PerencanaanTujuan yang ingin dicapaiSumber yang tersedia, baik berupa dana, tenaga, metoda maupun peralatan, dsb., Jadwal kerja untuk menggunakan sumber tadi guna mencapai tujuan yang ditetapkan.

Page 6: Dasar-Dasar an Pendidikan

Kelemahan Perencanaan

Merupakan hipotesis yang masih harus dibuktikan kebenarannya, karena perencanaan baru merupakan ramalan, sehingga tidak dapat dipastikan, apakah pelaksanaan rencana dapat dilakukan sesuai dengan rencana.

Memerlukan waktu dan biaya, sebab rencana yang baik adalah yang telah dipertimbangkan masak-masak dengan menggunakan waktu dan biaya yang mungkin cukup besar.

Page 7: Dasar-Dasar an Pendidikan

DEFINISI PERENCANAAN PENDIDIKAN

Perencanaan pendidikan adalah kegiatan memandang ke depan dalam menentukan kebijaksanaan, prioritas, biaya, dan sistem pendidikan yang diarahkan kepada kenyataan ekonomi dan politis, untuk pengembangan sistem itu sendiri dan untuk kebutuhan negara serta peserta didik.

Page 8: Dasar-Dasar an Pendidikan

Masalah Pokok dalam Perencanaan Pendidikan

Tujuan dan fungsi pendidikan apa yang harus diprioritaskan pada setiap sub sistemnya, termasuk di setiap tahap, lembaga, tingkatan pendidikan, dan setiap kelas?Alternatif apa yang terbaik yang mungkin dilaksanakan untuk mencapai bermacam-macam tujuan?Bagaimana keberadaan sumber daya yang dimiliki?Siapa yang akan membiayainya? Bagaimana biaya yang menjadi beban pendidikan dibagi? Darimana sumber biaya itu diperoleh?Bagaimana membagi semua sumber yang diperuntukkan bagi pendidikan diantara bermacam tingkat, jenis, dan segi dari sistem itu (pendidikan dasar terhadap pendidikan menengah, gaji guru terhadap gedung dan peralatan)?

Page 9: Dasar-Dasar an Pendidikan

STRATEGIK (STRATEGIC)

Merupakan filosofi yang berkaitan dengan alat untuk mencapai tujuan (Skinner) Mengerjakan sesuatu yang benar (doing the right things) (Drucker)Merupakan suatu seni menggunakan pertempuran untuk memenangkan perang (Clausewitz)Semua kegiatan yang ada dalam lingkup perusahaan, termasuk di dalam pengalokasian semua sumber daya yang dimiliki perusahaan (Weel Wright)

Page 10: Dasar-Dasar an Pendidikan

Lanjutan

• Suatu cara yang menekankan hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan manufactur dan pemasaran (Hill & Jones)

• Secara etimologis, kiat, cara dan taktik utama yang dirancang secara sistematis dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen, yang terarah pada tujuan strategik organisasi (Dalam organisasi disebut perencanaan stratejik/Strategic Planning).

Page 11: Dasar-Dasar an Pendidikan

Siapa perencana strategi?

Orang-orang yang paling bertanggung jawab atas keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi.• Chief executive officer (CEO)• Presiden• Pemilik• Ketua dewan• Direktur eksekutif• Rektor/Kepala Sekolah• Dekan • Pengusaha• Guru

Page 12: Dasar-Dasar an Pendidikan

PERENCANAAN STRATEGIK Merupakan proses perencanaan jangka panjang yang

disusun dan digunakan untuk menentukan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi.

Proses pemilihan tujuan-tujuan organisasi, penentuan strategi, kebijaksanaan dan program-program strategik, penetapan metode yang diperlukan untuk menjamin bahwa strategi dan kebijaksanaan telah diimplementasikan (George A. Steiner dan John B. Minner)

Perencanaan strategik lebih merupakan salah satu peranan manajemen yang paling kritis yang memusatkan perhatian pada efektivitas (Bernard Taylor)

Perencanaan strategik adalah suatu proses membuat keputusan yang terus menerus (yang mengandung risiko) kewirausahaan, secara sistematis dan sekarang juga dan dengan pengetahuan paling mendalam mengenai artinya untuk masa yang akan datang; dengan mengatur secara sistematis semua yang dibutuhkan untuk melaksanakan keputusan ini; dan membanding hasilnya dengan harapan semula melalui umpan balik yang tersusun baik dan sistematis (Peter F. Drucker)

Page 13: Dasar-Dasar an Pendidikan

Lanjutan

Olsen & Eadie, mendifinisikan “Strategic planning as a disciplined effort to produce fundamental decisions and ections that shape and guide what an organization (or other entity) is, what it does, and why it does it”

(Suatu usaha menertibkan/mengatur untuk menghasilkan keputusan dan tindakan fundamental yang akan membentuk serta memandu satu organisasi (atau entitas lain), apa yang dilakukan, dan mengapa itu dilakukan)

Page 14: Dasar-Dasar an Pendidikan

ABCS OF STRATEGIC PLANNING

AWhere You Are

Mission & Mandates Structure and

systems Communications

Programs & services People &

skill Budget Support

BWhere You Want to

BeMission & Mandates

Structure and systems

Communications Programs &

services People & skill

Budget Support

CHow to Get There

Strategic PlanIT & HR plans

CommunicationsHiring & trainingRestructuring & reengineering

Budget allocations

Vision, Mission, and Goals

STRATEGIC ISSUES

Strategy Formulation

Strategy Implementation

Page 15: Dasar-Dasar an Pendidikan

Jika anda adalah Misi dan memandatkan

struktur dan Program Sistem Komunikasi

dan Dukungan Anggaran Skill dan

Orang

Jika anda Ingin menjadi misi dan

memandatkan Struktur dan Program

Komunikasi Sistem dan Dukungan

Anggaran Skill dan Orang.

Bagaimana Sampai Kesana.

Rencana IT dan rencana HR. Komunikasi,

Penyuluhan dan latihan, perekrutan dan

perekayasaan, alokasi-alokasi anggaran

STRATEGIC ISSUES

Vision, Mission, and Goals

Strategy Formulation

Strategy Implementation

Page 16: Dasar-Dasar an Pendidikan

Bagaimana dengan Manajemen Strategik?

Hunger & Wheelen berpendapat, “Strategic management is that set of managerial and actions that determine the long term performance of corporation. It includes strategy formulation, strategy implementation and evaluation” (Manajemen strategik adalah serangkaian keputusan manajerial dan kegiatan-kegiatan yang menentukan keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang. Kegiatan tersebut terdiri dari perumusan atau perencanaan strategik, pelaksanaan atau implementasi, dan evaluasi)

Page 17: Dasar-Dasar an Pendidikan

Hadari Nawawi (2003)

“Manajemen strategik adalah perencanaan berskala besar (disebut perencanaan strategik) yang berorientasi pada jangkauan masa depan yang jauh (disebut visi), dan ditetapkan sebagai keputusan manajemen puncak (keputusan yang bersifat mendasar dan prinsipil), agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif (disebut misi), dalam usaha menghasilkan sesuatu perencanaan operasional untuk menghasilkan barang/jasa serta pelayanan) yang berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan (disebut tujuan strategik) dan berbagai sasaran (tujuan operasional) organisasi.”

Sistem yang terdiri dari komponen:

a. Perencanaan strategik (Visi, misi, tujuan strategik, dan strategik utama organisasi)

b. Perencanaan operasional (sasaran atau tujuan operasional, pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dan fungsi kontrol dan evaluasi serta umpan balik)

Page 18: Dasar-Dasar an Pendidikan

PROSES PERENCANAAN STRATEGIK(10 langkah – Bryson)

Initiate and agree on a strategic planning process (Memulai dan menyetujui suatu proses perencanaan strategik)

Indentify organizational mandates (Indentifikasi perintah/tugas organisasi)

Clarify organizational mission and values (Memperjelas misi dan nilai organisasi)

Assess the external and internal environtments to identify strengths, weaknes, opportunities, and threats (Kaji eksternal dan internal lingkungan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman)

Identify the strategic issues facing the organization (Mengidentifikasi isu strategis organisasi)

Page 19: Dasar-Dasar an Pendidikan

Lanjutan proses

Formulate strategies to manage the issues (Merumuskan strategi untuk mengelola isu)

Review and adopt the strategies or stratetegic plan (Review dan adopsi strategi atau rencana strategik)

Establish an effective organizational vision (Tetapkan satu visi organisasi yang efektif)

Develop an effective implementation process (Kembangkan satu proses implementasi yang efektif)

Reassess the strategies and the strategic planning process (Menaksir kembali strategis dan proses perencanaan strategik)

Page 20: Dasar-Dasar an Pendidikan

PROSES PERENCANAAN STRATEGIK(9 Langkah – John A. Pearce II & Richard B. Robinson)

Penentuan misi dan tujuanPengembangan profil lembagaAnalisa lingkungan eksternal ( mikro dan

makro)Analisa internal perusahaan (kekuatan,

kelemahan)Identifikasi kesempatan dan ancaman strategikPembuatan keputusan strategikPengembangan strategi lembagaImplementasi strategiPeninjauan kembali dan evaluasi.

Page 21: Dasar-Dasar an Pendidikan

Elemen-elemen Strategik

Seni situasional (keterampilan pejabat eksekutif mendesain keputusan yang didasarkan pada sumber daya organisasi, nilai-nilai manajerial, dan kemungkinan adanya peluang, tetapi juga tantangan dari lingkungan)Tujuan dan SasaranProduk, Keunggulan KompetitifPola KeputusanKebijaksanaan dan ProgramDestinasi (Rute menuju ke tempat persinggahan terakhir yaitu sasaran sebagai tempat perhentian). Rute melambangkan keputusan.Sumber Daya dan LingkunganProgram Bertindak

Page 22: Dasar-Dasar an Pendidikan

Lanjutan elemen strategikFormulasi Strategi dan Arus Keputusan (Dalam formulasi strategi diperhatikan kondisi lingkungan, ahli strategi sebagai pengambil keputusan, dan lembaga sebagai organisasi. Dalam arus keputusan diarahkan pada penyesuaian dan pengaitan sumber daya organisasi dengan peluang dan kendala lingkungan)Deceptive Device (Alat yang berbahaya dan riskan), dengan demikian keputusan-keputusan khusus harus didesain untuk mendapatkan keunggulan kompetitif di pasaran.Pemimpin

Page 23: Dasar-Dasar an Pendidikan

PRINSIP PERENCANAAN STRATEGIK

1. Strategy Formulation, meliputi: * Perumusan Visi, Misi dan Nilai* Pencermatan lingkungan internal* Pencermatan lingkungan eksternal*Kesimpulan analisis faktor internal dan eksternal.

2. Strategy Implementation, meliputi: * Analisis Pilihan Strategi dan kunci keberhasilan* Penetapan tujuan, sasaran dan strategi

(kebijakan, program, dan kegiatan)* Sistem pelaksanaan, pemantauan, dan pengawasan

3. Strategy Evaluation, meliputi:* Pengukuran dan analisis kinerja* Pelaporan dan pertanggungjawaban.

Page 24: Dasar-Dasar an Pendidikan

Siklus Perencanaan Pendidikan

Data/Informasi

Analisis/Diagnosis

Perumusan Kebijakan

Perkiraan Kebutuhan yang akan datang

Penetapan Sasaran

Alternatif Strate-gi yang layak

Perumusan Rencana

Penganggaran

Rincian Rencana

Pelaksanaan Rencana

Evaluasi Rencana dan Pelaksanaan

Page 25: Dasar-Dasar an Pendidikan

Gambaran Kerja Sistem

Input Proses Output

Environmental input

Outcomes

Instrumental input

Page 26: Dasar-Dasar an Pendidikan

Siswa

Guru, Kur, Biaya, Sarana, Prasarana, Metode, manajemen

Masyarakat, ortu, lingkungan alam, dsb

Lulusan/DOPBM

kemampuan

Page 27: Dasar-Dasar an Pendidikan

Aspek Sosial Ekonomi dan Kemasyarakatan dalam Perencanaan Pendidikan

• Aspek sosial ekonomi, meliputi:a. Tingkat pertumbuhan ekonomib. GNP bangsa Indonesiac. Tingkat stabilitas ekonomid. Peluang dan keterlibatan pelaku ekonomi mengolah

sumber daya lingkungane. Tingkat kemampuan dan keberhasilan sebagai

pelaku bisnis internasional/globalf. Tingkat ketergantungan pertumbuhan ekonomi

bangsa laing. Income perkapita daerah/nasionalh. Tingkat produktivitas dan atau tingkat perilaku

konsumtif warga negara.

Page 28: Dasar-Dasar an Pendidikan

Sumber-sumber biaya pembangunan

Pemerintah (APBN/APBD)Dana bantuan/pinjamanPartisipasi orang tua siswaSumber yang digali dari masyarakat

Page 29: Dasar-Dasar an Pendidikan

Pendayagunaan pembangunan pendidikan

Bersifat sektoralPerencanaan strategikSkala prioritasAzas keseimbanganEvaluasi, pengawasan secara konsisten dan kontinu

Page 30: Dasar-Dasar an Pendidikan

ASPEK SOSIAL DAN EKONOMI

SUMBER-SUMBER BIAYA PENDIDIKAN

PENDAYAGUNAAN:

1. Bersifat sektoral

2. Perencanaan Strategik

3. Skala Prioritas

4. Azas keseimbangan

5. Evaluasi kontinu

Perencanaan dan manajemen

Page 31: Dasar-Dasar an Pendidikan

Aspek kemasyarakatanAspek Masyarakat:a. Sistem nilai dan struktur kekuasaanb. Struktur penduduk/demografic. Stratifikasi sosiald. Kesehatane. Ekonomi, mata pencaharianf. Ekologi, dsb.

Dalam implementasi dipengaruhi oleh:g. Nilai, norma umum masyarakath. Pembiayaan yang dapat disediakan

Page 32: Dasar-Dasar an Pendidikan

ASPEK MASYARAKAT

NILAI, NORMA, BUDAYA & BIAYA

PENDAYAGUNAAN:

1. Bersifat sektoral

2. Perencanaan Strategik

3. Skala Prioritas

4. Azas keseimbangan

5. Evaluasi kontinu

Page 33: Dasar-Dasar an Pendidikan

ASPEK SOSIAL EKONOMI

ASPEK KEMASYARAKATAN

SITUASI PENDIDIKAN SEBAGAI KENYATAAN

SOSIAL

Dalam implementasinya perlu pengendalian dan pengarahan dalam bentuk perencanaan dan manajemen pendidikan yang profesional

Page 34: Dasar-Dasar an Pendidikan

VISI

Hax & Majluf, Visi adalah pernyataan yang merupakan sarana untuk:* mengkomunikasikan alasan keberadaan

organisasi dalam arti tujuan dan tugas pokok* Memperlihatkan framework hubungan

antara organisasi dengan stakeholders (SDM,

konsumen/citizen, pihak lain yang terkait)* Menyatakan sasaran utama kinerja organisasi

dalam arti pertumbuhan dan perkembangan

Page 35: Dasar-Dasar an Pendidikan

Contoh Visi

MENJADI LEMBAGA DIKLAT YANG MENGHASILKAN TAMATAN UNGGUL DAN BERAKHLAK MULIA

MEWUJUDKAN SEKOLAH YANG BERKUALITAS BERLANDASKAN IMAN DAN TAQWA

MENCIPTAKAN SEKOLAH YANG UNGGUL DALAM PRESTASI DAN TELADAN BAGI BUDIPEKERTI BERDASARKAN IPTEK DAN IMTAQ

Page 36: Dasar-Dasar an Pendidikan

MISI

Pernyataan mengenai hal-hal yang harus dicapai organisasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan di masa datang.

Pernyataan misi harus:

* Menunjukkan secara jelas mengenai apa yang hendak

dicapai oleh organisasi dan bidang kegiatan utama dari

organisasi yang bersangkutan* Secara eksplisit mengandung apa yang harus dilakukan

untuk mencapainya* Mengundang partisipasi masyarakat luas terhadap

perkembangan bidang utama yang digeluti organisasi.

Page 37: Dasar-Dasar an Pendidikan

NILAI

Ukuran yang mengandung kebenaran/kebaikan mengenai keyakinan dan perilaku organisasi yang paling dianut dan digunakan sebagai budaya kerja dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan kegiatan misi dalam rangka mencapai visi organisasi. Aturan-aturan atau pedoman yang dibuat dan dianut oleh suatu organisasi yang mengikat anggota-anggotanya untuk berperilaku sesuai dengan nilai-nilai yang dianut itu, konsisten dengan peraturan-peraturan.

Page 38: Dasar-Dasar an Pendidikan

Contoh Misi dari Visi No. 1

Mendidik dan menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah pada bidang bisnis, dan manajemen yang berkualitas dan profesional yang diharapkan dapat berperan dalam mengisi kebutuhan dunia usaha dan dunia industri dan siap menghadapi persaingan global.

Memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan sebagai bekal dasar pada tamatan untuk mengembangkan diri secara berkelanjutan

Meningkatkan profesionalisme guru dan kesejahteraan warga sekolah.

Page 39: Dasar-Dasar an Pendidikan

0 02002/2003

63 90 63 90 208

2003/2004

228

2004/2005

215

2005/2006

33163 90 63 90

2006/2007

320

2007/2008

317

62345 3450

4

343

330

2

0

324

332

4

0

243 247

2

328 328

0 5 0

245 0 0338 324

230 232

0

245

0

338

5

231 245 3301 0 3

341

236

231

0

0

231

242

0

0

223 223

0

231 242

0 5 0

223 0 0231 231

235 236

0

0 236

2354

6

225

230

0

2

228

208

0

0

334

0

228 208

0 5 0

334 0 0220 228

324

0

334

1

220

5

319 333 2155 0 0

225

323

319

0

0

321

333

2

0

246

0

331

4 01

242 40319

320

335

8

4 323

246

0 50 5

1

0 4

229 242

223 231228 228

0

0 3 0

228 0 220 230

319231

2

0 0

0 2 317

319

KOHORT SDN. KEC. CIRACAS

Page 40: Dasar-Dasar an Pendidikan

Efisiensi Internal Pendidikan

Mencari Lulusana. Koefisien murid yang melanjutkan pada suatu tingkat:

J(K+1,T+1)n (K.T) = -------------------

J(K.T)

Koefisien lulusan = L(K.T) = n1 x n2 x n3 x n4 x n5 x n6

Page 41: Dasar-Dasar an Pendidikan

Data koefisien tsb. Jika dimasukkan dalam tabel:

Kelas Koefisien naik kelas Koefisien yang melanjutkan

I N1= 0,99 1,00 x n1 = a

II N2= 0,98 a x n2 = b

III N3= 0,99 b x n3 = c

IV N4= 0,96 c x n4 = d

V N5= 0,98 d x n5 = e

VI N6= 0,99 e x n6 = f = 0,89

Page 42: Dasar-Dasar an Pendidikan

b. Rata-rata jumlah tahun pelajaran yang dialami siswa: P(T) = 1 + b(1.T) + b(2.T) + b(3.T) + b(4.T) + b(5.T)

= 5,74

c. Rata-rata jumlah tahun pelajaran yang dibutuhkan untuk meluluskan seorang siswa:

P(T) H(T) = ------- L(T)

Page 43: Dasar-Dasar an Pendidikan

Identifikasi penyebab penyelenggaraan pendidikan tidak efisien:

Rata-rata Drop Out (DO) per tingkat tinggiRata-rata DO per tahun ajaran tinggiRata-rata angka mengulang per tingkat tinggiRata-rata angka mengulang per tahun ajaran tinggi.Kemampuan ekonomi orang tua siswa lemahSistem pengelolaan pendidikan yang kurang berkualitasKemampuan SDM dalam aspek pendidikan, rendahDisiplin belajar rendahMotivasi belajar rendahFasilitas pendidikan kurangLayanan pembelajaran yang kurang kondusifDukungan orang tua dalam pembelajaran anaknya kurang

Page 44: Dasar-Dasar an Pendidikan

Kebijakan kurikulum kurang sesuai dengan kondisi siswaHusemas tidak kondusifKemitraan dalam proses pengambilan keputusan antara level praktisi dan pelaksana tidak terwujudAlokasi dana pendidikan tidak sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan Jarak tempuh siswa ke sekolah terlalu jauh dan dipengaruhi faktor lingkungan.Dst.

CATATAN: Untuk menganalisis efisiensi internal dapat dipelajari dengan cara melihat data kohort secara diagonal.Contoh: n1 = Jumlah siswa di kelas II dibagi kelas I

Jadi n1 = 343 dibagi 345 = 0,99. n2 = jumlah siswa di kelas III dibagi kelas II

Jadi n2 = 338 dibagi 343 = 0,98. dst.

Pelajari dulu secara kelompok, minggu depan dibahas.

Page 45: Dasar-Dasar an Pendidikan

SDN. KECAMATAN NAGARA

Tahun MB Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV Kelas V Kelas VI Lulus

0 02002/2003

63 90 63 90 222

2003/2004

240

2004/2005

279

2005/2006

32563 90 63 90

2006/2007

344

2007/2008

364

62398 3980

6

394

356

2

2

358

326

4

0

343 349

4

354 322

0 4 2

345 3 0387 356

330 334

0

348

0

387

5

333 348 3791 0 3

392

335

333

1

4

328

351

0

0

345 347

0

328 351

0 5 0

347 0 0330 328

335 336

0

2 334

2975

6

288

246

2

4

242

224

2

0

328

0

240 222

0 5 1

328 0 1283 240

356

0

328

1

284

5

351 327 2795 0 0

286

372

351

0

6

347

327

2

0

355

0

325

4 01

351 42368

344

384

8

4 372

355

0 50 5

2

0 4

326 351

347 330348 348

0

0 3 0

348 0 344 328

370328

2

0 2

0 4 364

345

Page 46: Dasar-Dasar an Pendidikan

Analisislah koefisien efisiensi internal dari SDN Kecamatan Nagara lengkap dengan identifikasi penyebabnya.

Mencari Lulusana. Koefisien murid yang melanjutkan pada suatu tingkat:

J(K+1,T+1)n (K.T) = -------------------

J(K.T)

Koefisien lulusan = L(K.T) = n1 x n2 x n3 x n4 x n5 x n6

TUGAS/LATIHAN

Page 47: Dasar-Dasar an Pendidikan

Data koefisien tsb. Jika dimasukkan dalam tabel:

Kelas Koefisien naik kelas Koefisien yang melanjutkan

I N1= …… 1,00 x n1 = a

II N2= …… a x n2 = b

III N3= …… b x n3 = c

IV N4= …… c x n4 = d

V N5= …… d x n5 = e

VI N6= …… e x n6 = f = ……..

Page 48: Dasar-Dasar an Pendidikan

b. Rata-rata jumlah tahun pelajaran yang dialami siswa: P(T) = 1 + b(1.T) + b(2.T) + b(3.T) + b(4.T) + b(5.T)

=

c. Rata-rata jumlah tahun pelajaran yang dibutuhkan untuk meluluskan seorang siswa:

P(T) H(T) = ------- L(T)

Page 49: Dasar-Dasar an Pendidikan

Analisis SWOT (CEO: Chief Executive Officer)

EksternalInternal

Peluang(Opportunities)

Tantangan/Ancaman(Threats)

Kekuatan(Strengths)Sumber Daya kuat, perenc.?

Comparative Advantage

(Keunggulan komparatif)

Mobilization(memobilisasi sumber daya dan mengubahnya menjadi peluang)

Kelemahan(Weaknesses)

Tidak ada kemampuan organisasiMampukah organisasiMemperbaiki posisi kompetitifnya?

InvestmentDivestment

(situasi kabur)

Damage Control(mengendalikan kerugian)

- membenahi sumber daya untuk memperkecil ancaman,

mengalihkan kelemahan menjadi kekuatan meskipun waktunya

lama.

Page 50: Dasar-Dasar an Pendidikan

Matriks SWOT Keterhubungan Antar Faktor

Internal Factors

Eksternal Factors

Kekuatan (Strengths)Susun daftar kekuatan1.2.3.

Kelemahan (Weaknesses)Susun daftar kelemahan1.2.3.

Peluang (Opportunities)Susun daftar peluang1.2.

Strategi SOPakai kekuatan untuk memanfaatkan peluang

Strategi WOTanggulangi kelemahan dengan memanfatkan peluang

Ancaman (Threats)Susun daftar ancaman1.2.

Strategi STPakai kekuatan untuk menghindari ancaman

Strategi WTPerkecil kelemahan dan hindari ancaman

Page 51: Dasar-Dasar an Pendidikan

Asumsi Strategik

1

Keterkaitan denganUrutan Pilihan Strategi

Visi Misi Nilai-nilai (2+3+4)

2 3 4

SO1. .......2. ....... dst

ST3. ........4. ........ dst

WO5. ........6. ........ Dst

WT1 .......2 ....... dst

Menetapkan Urutan Asumsi Pilihan Strategi

Page 52: Dasar-Dasar an Pendidikan

A. Matriks Ancaman

Kerugian yang Potensial Probabilitas Terjadinya

Tinggi Rendah

Tinggi

Rendah

B. Matriks Peluang

Daya Atraktif yang potensial

Probabilitas Sukses

Tinggi Rendah

Tinggi

Rendah

Page 53: Dasar-Dasar an Pendidikan

PAYUNG KEBIJAKAN

Pemerataan dan Perluasan Akses Peningkatan Mutu, Relevansi, dan

Daya Saing. Penguatan Tata Kelola (Governance),

Akuntabilitas dan Pencitraan Publik

Page 54: Dasar-Dasar an Pendidikan

Pokok-pokok kebijakan Ditjen Manajemen Dikdasmen

Pemerataan dan perluasan akses pendidikan, a.l.:- Perluasan akses SMA/SMK dan SM Terpadu- Peningkatan peran serta masyarakat dalam perluasan akses

SMA/SMK/SM terpadu, SLB

Peningkatan mutu dan relevansi pendidikan, a.l:- Pengembangan mutu guru sebagai profesi- Pengembangan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan dan

perbaikan sarana dan prasarana

Governance dan akuntabilitas, a.l.:- Mewujudkan pengelolaan pendidikan yang bersih- Peningkatan kapasitas dan kompetensi pengelola pendidikan

Page 55: Dasar-Dasar an Pendidikan

ISU STRATEGIK

Direct approach (Pendekatan langsung)Goals approach (Pendekatan tujuan)Vision of success approach (Visi dari

pendekatan sukses)Indirect approach (Pendekatan tidak

langsung)Oval mapping (Pemetaan bujur telur)Tensions approach (Pendekatan tekanan)System analysis (Analisis sistem)

Page 56: Dasar-Dasar an Pendidikan

Lanjutan Isu Strategik Lingkungan global dan nasional (IT dan kebijakan

pendidikan) Keunggulan akademik (kualitas lulusan, produktivitas,

mutu, dan relevansi penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, proses pembelajaran, jaringan kerjasama industri, pengembangan dan transfer nilai-nilai kemanusiaan dan kebangsaan)

Kapasitas dan Kinerja Kelembagaan (Budaya, unit pelayanan, informasi, sarana-prasarana, otonomi sekolah, kesiapan institusi pendidikan dalam menghadapi globalisasi pendidikan dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi/TIK)

Sumber-daya Keuangan (Sumber keuangan, ketergantungan dan partisipasi masyarakat, peraturan perundang-undangan keuangan)

SDM (Mutu, produktivitas, perubahan paradigma berpikir, budaya saling percaya)

Page 57: Dasar-Dasar an Pendidikan

RUMUS APK DAN APMAPK = Jumlah siswa yang ada di suatu sekolah (Rekap. Kec) dibagi Jumlah penduduk usia sekolah.

dapat > 100%(Angka Partisipasi Kasar)Contoh: SD/MI----- Penduduk Usia 7 – 12 tahun = 4149 orang

SMP/Mts. ---- Penduduk Usia 13 – 15 tahun SMA/SMK/MA/MAK ---- Penduduk Usia 16 – 18/19

tahun

APM = Jumlah penduduk usia sekolah di suatu sekolah dibagi Jumlah penduduk usia sekolah.

Maks. 100% (Rekap. Kec.)(Angka Partisipasi Murni)

Page 58: Dasar-Dasar an Pendidikan

Proyeksi Siswa/Murid

Enrolment: Kenaikan jumlah siswa/muridEnrolment ratio: Persentase jumlah siswa/murid terhadap jumlah penduduk dalam umur (kelompok umur)

Misal:Tahun 2009

Umur Enrolment ratio7 – 12 Tahun 90%13 – 15 Tahun 55%16 – 19 Tahun 38%

Page 59: Dasar-Dasar an Pendidikan

Beberapa Bahan Pertimbangan

Membanjirnya orang-orang yang akan membutuhkan pendidikanKebijaksanaan pemerintah mengenai ratio enrolment atau intakePenyesuaian setempat (pendekatan ekologis)Kemampuan sumber daya (pemerintah/masyarakat/lembaga lainnya, guru, fasilitas ruang belajar dan fasilitas lain)

Page 60: Dasar-Dasar an Pendidikan

Kenaikan enrolment SD ditentukan oleh:

Pertambahan penduduk usia 7 tahun yang memasuki SD kelas IRencana pemerintah menaikkan persentase penduduk umur SD yang mendapat kesempatan belajar di SDPersentase yang DO, naik kelas, mengulang dan yang lulus (kohort)

Page 61: Dasar-Dasar an Pendidikan

Kenaikan enrolment SLTP dan SLTA ditentukan oleh:

SLTP:Pertambahan lulusan SD yang meneruskan pelajaran ke SLTPPersentase kenaikan kelas, DO, mengulang dan lulusan SLTP

SLTA:Pertambahan lulusan SLTP yang meneruskan pelajaran ke SLTAPersentase kenaikan kelas, DO, mengulang dan lulusan SLTA

Page 62: Dasar-Dasar an Pendidikan

Membuat alternatif intake ratio untuk kelas I SD (Murid Baru)

Misal pada tahun 2009 intake ratio 0,90

Murid Kelas I (665)---------------------------------------- = 0,90 atau

90% Penduduk Usia 7 Tahun 739 (Sprague)

Contoh

Page 63: Dasar-Dasar an Pendidikan

Beberapa Alternatif dibuat:

Alternatif 2010 2011 2012 2013 2014 2015

I 0,90 0,91 0,92 0,95 0,98 1,00

II 0,90 0,91 0,92 0,94 0,97 0,99

III 0,90 0,91 0,93 0,94 0,96 0,98

Page 64: Dasar-Dasar an Pendidikan

Membuat proyeksi intake atau murid baru kelas 1 dengan:

a. Proyeksi penduduk umur 7 tahunb. Intake ratio

TahunPerkiraan

Penduduk Usia 7 Tahun

Perkiraan Intake Ratio

Perkiraan Murid Baru di Kelas I SD

2010 739 0,90 665

2011 894 0,91 814

2012 1082 0,92 995

2013 1309 0,94 1230

2014 1583 0,97 1536

2015 1915 0,99 1896

Perkiraan penduduk dicari dari trend penduduk (BPS)

Page 65: Dasar-Dasar an Pendidikan

Analisis Kebutuhan a. Putuskan untuk menyusun rencana dengan

menggunakan data analisis kebutuhanb. Pilih tingkat analisis kebutuhan yang akan digunakan c. Kembangkan teknik analisis yang akan digunakan d. Identifikasi kelompok yang menjadi mitra sesungguhnya

dalam analisis kebutuhan dan perencanaane. Usahakan agar mitra dalam analisis kebutuhan bersedia

untuk berpartisipasif. Usahakan supaya kerangka acuan dan metode analisis

kebutuhannya dapat diterimag. Kumpulkan data mengenai kebutuhan eksternal dan

kebutuhan internal h. Buat daftar, dokumentasikan, dan buat kesepakatan

mengenai data kebutuhan yang telah diidentifikasi i. Buat daftar kebutuhan yang harus dipenuhi menurut

urutan tingkat kepentingannya, dan terima ketidaksesuaian di antara para mitra perencanaan

j. Buat daftar masalah pilihan untuk dipecahkan dan cara kesepakatan di antara para mitra.

Page 66: Dasar-Dasar an Pendidikan

Analisis Kebutuhan Sumber Daya Pendidikan

Kebutuhan Guru SDa. Asumsi 1

Rumus: G = JK + 1.GA + 1.GO + 1. KS

b. Asumsi 2 Rumus: G = JK + 0,5GA + 0,5GO + 1 KS

120JK + 0,5(20SD) + 0,5(20SD) + 20 KS

Kebutuhan Guru Bidang StudiGBS = Bb x JK

24

Page 67: Dasar-Dasar an Pendidikan

Pemetaan Pendidikan (Educational Mapping)

Suatu pendekatan perencanaan mikro atau regional yang mempergunakan peta geografis sebagai alat untuk meragakan rencana.Dengan pemetaan dapat dilihat:a. Fasilitas pendidikan yang tersediab. Penyebarannyac. Fasilitas yang dibutuhkan, saat ini dan

akan datangd. Penempatan fasilitas

Page 68: Dasar-Dasar an Pendidikan

Keadaan Lingkungan yang harus diperhatikan:

1. Keadaan daerah (geografis, pembagian daerah, luas daerah, dan penggunaan tanah)

2. Keadaan penduduk (Jumlah, kepadatan, penyebaran, jumlah usia sekolah, jumlah buta huruf, arah pengembangan pemukiman)

3. Keadaan sosial ekonomi (pendapatan)4. Potensi daerah5. Statistik persekolahan6. Keadaan jaringan transportasi 

Page 69: Dasar-Dasar an Pendidikan

Kriteria Lokasi:

a. Dapat dengan mudah dijangkau oleh murid/siswa: 1). Jalan darat, sungai ------ aman 2). Tidak melewati/menyeberangi sungai yang berbahaya, jalan terjalb. Jauh dari tempat ramaic.  Dapat dicapai tidak melebihi 15’ jalan kaki/tidak melebihi 1,5 km perjalanand.  Tersedia cukup murid 1). Ada pemukiman penduduk 2). Tidak berdampingan dengan sekolah yang sudah ada.

Page 70: Dasar-Dasar an Pendidikan

Perencanaan Pend. Tinggi

Dimensi Lokal

1. Akuntabilitas ----- Land-grant College (kebutuhan ekonomi atau tenaga kerja yang diperlukan oleh daerah di mana lembaga itu berada)2. Relevansi (dg kebutuhan nyata di masyarakat)3. Kualitas (riset yang diperlukan masyarakat sekitarnya dan pengembangan ilmu pengetahuan)4. Otonomi kelembagaan5. Jaringan kerja sama

Dimensi Global

1. Kompetitif (global)2. Kualitas (kualitas riset internasional)3. Jaringan kerja sama ke luar negeri (antar perguruan

tinggi)

Page 71: Dasar-Dasar an Pendidikan

QuittersKebutuhan fisiologis

Kebutuhan rasa aman

Kebutuhan ikut memiliki & kasih

sayang

Kebutuhan penghargaa

n

Aktualisasi diri

Campers

Climbers

Kebutuhan Maslow

Pro

ses

Pem

bel

ajar

an

Page 72: Dasar-Dasar an Pendidikan

Jenius adalah kemampuan

mengubah yang rumit menjadi

sederhanaC.W. Ceran