16
Pembelahan Sel Mitosis dan Meiosis Anak Agung Dewi Adnya Swari* Pendahuluan Pembelahan sel merupakan bagian dasar dari mempelajari ilmu kedokteran. Pembelahan sel dipengaruhi oleh perkembangan dari ilmu-ilmu lain seperti kimia, fisika, dan lain-lain. Sebab tanpa dibantu dengan ilmu lain, ilmu kedokteran tidak akan bisa berkembang dengan pesat. Sebagai contoh, penelitian- penelitian dalam biologi sel tidak akan berkembang pesat bila tidak ada perkembangan yang terjadi dalam ilmu fisika, yaitu dengan adanya penemuan tentang mikroskop yang semakin sempurna, manusia dapat meneliti tentang pembelahan sel mitosis dan meiosis. Pertumbuhan atau perkembangan mahluk hidup tergantung dari pertumbuhan dan perbanyakan sel. Sel adalah kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan merupakan unit penyusun mahluk hidup karena sel mampu melakukan semua aktivitas kehidupan dari sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan yang berlangsung di dalam sel. 1 Kebanyakan mahluk hidup tersusun atas sel tunggal atau disebut organisme uniseluler, misalnya bakteri dan amoeba. Mahluk hidup lainnya, termasuk tumbuhan, hewan,dan manusia merupakan organisme multiseluler yang terdiri banyak tipe dan fungsi yang berbeda-beda. Dalam pembelahan sel, diperlukan adanya 1

Dasar Biologi Sel 1-Pbl

Embed Size (px)

Citation preview

Pembelahan Sel Mitosis dan MeiosisAnak Agung Dewi Adnya Swari*

PendahuluanPembelahan sel merupakan bagian dasar dari mempelajari ilmu kedokteran. Pembelahan sel dipengaruhi oleh perkembangan dari ilmu-ilmu lain seperti kimia, fisika, dan lain-lain. Sebab tanpa dibantu dengan ilmu lain, ilmu kedokteran tidak akan bisa berkembang dengan pesat. Sebagai contoh, penelitian-penelitian dalam biologi sel tidak akan berkembang pesat bila tidak ada perkembangan yang terjadi dalam ilmu fisika, yaitu dengan adanya penemuan tentang mikroskop yang semakin sempurna, manusia dapat meneliti tentang pembelahan sel mitosis dan meiosis.Pertumbuhan atau perkembangan mahluk hidup tergantung dari pertumbuhan dan perbanyakan sel. Sel adalah kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan merupakan unit penyusun mahluk hidup karena sel mampu melakukan semua aktivitas kehidupan dari sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan yang berlangsung di dalam sel.1 Kebanyakan mahluk hidup tersusun atas sel tunggal atau disebut organisme uniseluler, misalnya bakteri dan amoeba. Mahluk hidup lainnya, termasuk tumbuhan, hewan,dan manusia merupakan organisme multiseluler yang terdiri banyak tipe dan fungsi yang berbeda-beda. Dalam pembelahan sel, diperlukan adanya proses pembelahan siklus sel yang terjadi pada pembelahan mitosis (pembelahan biasa) dan pembelahan meiosis (pembelahan reduksi), tetapi selain terjadinya pembelahan mitosis dan pembelahan meiosis terjadi fase interfase terlebih dahulu. Selain itu adanya spermatogenesis dan oogenesis yang mempengaruhi pembelahan sel meiosis.

*Alamat korespondensi:Anak Agung Dewi Adnya Swari. 102011308(E3). Mahasiswa Fakultas KedokteranUniversitas Kristen Krida Wacana. [email protected] InterfaseSatu sel membelah menjadi dua maka masing-masing sel akan masuk dalam fase interfase dan kemudian akan mengalami pertumbuhan sel sehingga menjadi dewasa serta siap mengadakan pembelahan mitosis atau meiosis karena sebelum dimulainya pembelahan sel mitosis dan meiosis diperlukan adanya fase interfase.Fase interfase sering disebut tahap istirahat. Hal ini merupakan istilah yang tidak tepat, karena dalam tahap ini sel justru berada dalam keadaan aktif melakukan metabolisme, termasuk mempersipkan diri sebelum melakukan pembelahan. Fase interfase adalah periode pertumbuhan, ketika sintesis protein terjadi.1 Pembelahan fase interfase terdiri dari tahapan-tahapan, yaitu:a. Fase G1 merupakan pembelahan sel yang terjadi untuk mencapai ukuran dewasa. Pada fase ini, biasanya membutuhkan waktu 3 sampai 4 jam untuk memperbanyak sel. Fase G1 merupakan pertumbuhan sel yang ditandai oleh bertambahnya sitoplsma, organela, dan sintesis bahan-bahan yang dibutuhkan untuk fase S.b. Fase S (sintesis) merupakan pembelahan sel yang terjadi karena replikasi (perbanyakan jumlah DNA dan sintesis) dan melakukan pembesaran ukuran sel sehingga sel siap memasuki fase mitosis yang hasilnya adalah sitokinesis dan umumnya membutuhkan waktu selama 7 sampai 8 jam. Fase ini sangat menentukan pembelahan fase mitosis akan terulang atau tidak. c. Fase G2 merupakan tahap akhir dari pertumbuhan sel. Tahap ini umumnya berlangsung sekitar 2 sampai 5 jam dan dalam tahap ini masih terjadi sintesis DNA. Sintesis DNA akan mulai berkurang pada tahap ini dan akan berhenti pada saat pembelahan sel dimulai yang terdiri dari benang-benang gelendong (spindel) disentesis dan jumlah DNA yang sudah berlipat.

Gambar 1. Siklus Sel2Dalam siklus sel, setelah tahap G2 dalam pertumbuhan akan diikuti dengan tahap pembelahan sel yang akan mengahsilkan sel-sel baru dan kemudian akan mengalami pertumbuhan, seperti pada tubuh manusia mengalami regenerasi serta pada sel-sel kelamin manusia dewasa. Adakalanya siklus sel akan terhenti karena berbagai macam sebab sehingga setelah bertumbuh sel tidak mengalami pembelahan tetapi mengalami perubahan degenerasi dan kemudian mati.1 Apabila dalam satu jaringan tubuh terdapat sel-sel yang mati, umumnya sel-sel yang mati akan diganti oleh sel-sel baru yang dihasilkan dari pembelahan sel-sel yang sama sehingga fungsi jaringan tidak terganggu.

MitosisMitosis adalah tahapan penting dalam siklus kehidupan sel. Pembelahan mitosis merupakan pembelahan sel yang menghasilkan sel-sel anak dengan jumlah kromosom yang sama dengan jumlah kromosom sel induknya. Pembelahan mitosis berlangsung di dalam sel tubuh mahluk hidup pada masa perkembangan embrio dan selama masa pertumbuhan atau pada masa pemeliharaan jaringan suatu organisme. Misalnya, pada sumsum tulang (membentuk sel darah merah), sel-sel meristem, dan sel-sel kulit (menghasilkan kulit baru).3 Pada mitosis, pertama-tama kromosom memendek dan menebal, kemudian nukleus dan membran nukleus memisahkan diri.3 Sehingga masing-masing sel baru yang akan diproduksi harus menerima salinan DNA yang asli secara lengkap untuk menjalankan fungsinya secara normal. Fungsi dari mitosis adalah reproduksi seluler untuk pertumbuhan dan perbaikan tubuh dan persiapan dibuat untuk membuat penyebaran kromosom yang sama pada masing-masing sel baru.4 Pada pembelahan mitosis dihasilkan dua sel anak yang sama dengan induknya.Pembelahan yang terjadi dalam pembelahan mitosis setelah mengalami fase mitosis, yaitu :1. Profase Pada pembelahan profase, sel mempersiapkann diri sehingga membutuhkan waktu paling lama dan energi yang paling banyak. Selama profase, perubahan terjadi dalam inti maupun sitoplasma. Dalam inti, benang-benang kromatin menjadi lebih padat akibat kondensasi dan pelekukan menjadi kromosom, yang tampak lebih jelas bila diamati dengan mikroskop cahaya.1 Pada tahap profase, mula-mula sentriol mengalami replikasi dan terletak ditengah sel atau dekat inti sel yang bergerak ke tepi diikuti oleh aster. Di dalam inti sel akan terjadi perubahan-perubahan yang dimulai dengan perubahan pada kromosom. Benang-benang kromatin yang dalam tahap interfase telah membentuk pasangan-pasangan kromatid, mempunyai bagian yang mengecil yang dinamakan kinektor.1 Dengan demikian susunan dan bentuk kromatid akan tampak lebih jelas sebagai satu bangunan yang berupa kromosom dengan sentromer dan lengan-lengannya. Selain itu, dalam inti sel akan dapat dilihat bahwa nukleus mulai mengecil dan akhirnya akan menghilang. Demikian pula dinding inti sel akan menghilang sedikit demi sedikit.

Gambar 2. Profase Mitosis52. MetafaseMetafase ditandai dengan hilangnya membran inti dan munculnya serat-serat halus dari dua kutub yang berlawanan. Serat tersebut bernama serat gelendong, serat gelendong akan menempel pada sentromer dan menarik kromosom ke arah dua kutub yang berlawanan. Daya tarik yang seimbang menyebabkan kromosom akan tertarik di tengah sel, yaitu pada suatu bidang imajinasi yang disebut bidang ekuator dan menempatkan diri pada bidang ekuator.1

Gambar 3. Metafase Mitosis63. AnafaseAnafase berlangsung bila pasangan sentromer dari setiap kromosom berpisah dan diakhiri dengan terbebasnya pasangan kromatid yang berpasangan.1 Setelah itu, masing-masing kromatid yang berpasangan akan menjadi kromosom baru yang bebas dan secara perlahan dan akan bergerak ke arah kutub yang bersebrangan atau berlawanan dari sel. Sementara itu, sel sendiri menjadi memanjang menurut poros serta gelendong. Bergeraknya kromatid ke kutub bersebrangan inti, diduga oleh peranan mikrotubul atau mikrofilamen yang memendek dan memanjang. Mikrotubul yang menggantung kromosom memendek, sedangkan yang menghubungkan kedua kutub memanjang. Dengan berakhirnya anafase, kedua daerah kutub dari sel mempunyai kumpulan sejumlah kromosom yang lengkap dan sama satu sama lain.

Gambar 4. Anafase Mitosis74. TelofaseSelama awal telofase, kromosom mulai mereggang, menjadi kromatin. Membran nukleus yang berasal dari fragmen-fragmen membran nukleus sel induk dan bagian-bagian membran bagian dalam mulai terbentuk. Lebih lanjut terbentuk benang-benang kromatin dari setiap kromosom dan semakin lama semakin tidak nampak seiring dengan terbentuknya membran inti. Mitosis atau pembelahan nukleus menjadi dua nukleus dengan kandungan genetik yang sekarang telah selesai.1

Gambar 5. Telofase Mitosis8Selanjutnya, akan diikuti oleh pembelahan sitoplsma atau sitokinesis. Sitokinesis atau pembelahan sel, biasanya segera berlangsung setelah terjadi pembelahan inti sehingga dua kembar sel baru akan muncul. Dengan cara pembelahan mitosis ini, maka kematian sel karena berbagai sebab dapat diganti dengan sel baru sehingga fungsi jaringan tidak terganggu. Pada mahluk hidup yang masih muda pembelahan sel terutama ditujukan untuk mengadaka pertumbuhan individu sehingga mencapau dewasa.MeiosisPembelahan reduksi atau meiosis terjadi dalam tubuh mahluk hidup yang diperlukan untuk sarana berkembang biak. Meiosis terjadi pada sel-sel kelamin mahluk hidup atau sel gonad, sehingga sel-sel keturunannya akan mempunyai jumlah kromosom separuh jumlah kromosom (haploid) sel induk. Pembelahan meiosis terjadi pada sel gonad yaitu pada pembelahan gametosit. Fungsi dari pembelahan meiosis untuk reproduksi sel yang terjadi di spermatogenesis pada sel kelamin jantan dan oogenesis pada sel kelamin betina. 4 Sel kelamin yang dihasilkan mempunyai jumlah kromosom separuh yang nantinya akan bergabung dengan sel kelamin jenis lawannya dalam proses konsepsi atau pembuahan untuk selanjutnya menjadi zigot yang mempunyai jumlah kromosm sama dengan jumlah kromosom dari sel-sel mahluk hidup induknya.3 Dengan demikian sifat-sifat mahluk hidup hasil pembuahan sel kelamin akan mempunyai kesamaan dengan sel induk jantan maupun betina karena kromosmnya berasal dari dua individu yang berbada, yaitu individu jantan dan individu betina. 9 Pembelahan meiosis diikuti dua kali pembelahan secara berturut-turut, yaitu meiosis I dan meiosis II. Pada pembelahan meiosis I dan meiosis II dihasilkan empat sel anak, yang masing-masing sel hanya mengandung setengah jumlah kromosom induknya.3 Dan hasil akhirnya dari pembelahan satu sel adalah melalui pembelahan meiosis adalah empat sel baru yang memiliki jumlah kromosom separuh dari sel induk.

Gambar 6. Skema Meiosis10Tahapan pembelahan meiosis terdiri dari, yaitu :Meiosis I1. Profase IProfase pada meiosis membutuhkan waktu yang lama dan lebih kompleks daripada proses profase mitosis. Diawali dengan munculnya benang-benang kromosom tunggal yang ramping dan panjang (fase leptoten). Fase leptoten adalah proses dimana kromatin berpilin menjadi kromosom. Selanjutnya, kromosom menjadi lebih padat dan memendek. Setiap homolog dari masing-masing kromosom terdiri atas kromatid tunggal yang berpasangan, keadaan tersebut disebut sinapsis (fase zigoten) karena adanya struktur protein kompleks sinaptonemal yang melekat pada kromosom homolog dengan kuat bersama-sama sepanjang kromosom. Setelah itu terjadi, fase pakiten, dimana kromosom homolog menggandeng rapat pasangannya dari pangkal ke ujung kromosom homolog yang membentuk tetrad. Pada bermacam-macam tempat, sepanjang-panjangnya kromatid dari kromosom homolog saling menyilang yang dinamakan fase diploten. Persilangan tersebut dinamakan khiasma (jamak, khiasmata).kemudian terjadi fase diakenesis, proses dimana kromatid mencapai pilinan maksimal sehingga menjadi besar yang maksimal juga sehingga menyebabkan koromosm merenggang, nukleus hilang, selaput inti hancur, sentriol mengganda, dan tiap pasangan pergi ke kutub yang bersebarangan dengan inti. Fase profase I dapat berlangsung sehari atau bahkan lebih lama karena mencakup lebih dari 90% waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pembelahan sel meiosis.2. Metafase ISeperti halnya pada mitosis, tahap metafase ini kromosom akan tampak tersusun di bidang ekuator dan mulai terjadi pemisahan kromosom hanya bedanya dengan mitosis, pada meiosis pasangan kromosom tidak terpisah tetapi tetap merupakan suatu kesatuan. Kalau pada mitosis sepasang kromosom akan terpisah menjadi dua, satu bagian akan berada disebelah kanan sedang bagian lain berada disebelah kiri, pada meiosis pasangan kromosom akan berada pada satu sisi sedang pasangan kromosom lainnya yang homolog akan berada pada sisi lainnya.

3. Anafase IKromosom yang berada pada bidang ekuator akan mulai bergerak menuju ke kutub pembelahan sehingga akan semakin jelas kromosom homolog berpisah, dan masing-masing pindah ke kutub yang berseberangan tetapi kromatidnya belum berpisah.

4. Telofase IFase ini merupakan tahap akhir meiosis I yang membentuk gametosit I menjadi gametosit II dan tampak bahwa kromosom telah berkumpul di kutub-kutub pembelahan. Sehingga terbentuk selaput inti dan menjadi dua sel anak. Meiosis II 1. Profase II Fase profase merupakan tahap awal dari meiosis II yang dimulai dengan terbentuknya spindel dan pergeseran sentriol ke kutub pembelahan dan perubahan lain seperti yang terjadi dalam mitosis. Selaput inti hilang, sehingga sentriol mengganda dan pergi ke kutub bersebrangan inti. Dan kromotid tiap kromosom belum terpisah karena sentromer masih satu sehingga tidak lagi mengganda untuk kedua kalinya pada meiosis II.2. Metafase IITerjadi pengumpulan kromosom di bidang ekuator. Kromosom yang terdiri dari sepasang kromatid menggantung pada serat gelendong melalui sentromer. Sehingga pasangan kromatid memisahkan diri dan akan tersusun pada sisi yang berlawanan.3. Anafase IIPada fase ini terjadi pergeseran kromosom ke arah kutub pembelahan masing-masing dan membran sel telah mulai berubah bentuk menjadi lonjong atau memanjang menurut poros serat gelendong. 4. Telofase IIFase ini merupakan fase akhir dari meiosis II. Kromosom telah berkumpul pada kutub-kutub pembelahan dan diikuti pembenukan membran inti serta munculnya nukleus dan pemisahan sitoplasma. Fase akhir ini terjadi proses sitokinesis yang mengakibatkan munculnya dua gametosit II yang terbentuk 4 gametid yang masing-masing mengandung kromosom setengah dari sel induk, yaitu diplodid (2n) pada gametosit I menjadi haploid (1n) pada gametid. Meiosis yang terjadi pada sel-sel kelamin manusia pada dasarnya terdiri dari dua macam, yaitu :1. SpermatogenesisSpermatogenesis adalah suatu rangkaian perkembangan sel spermatogonia dari epitel tubulus seminifirus yang mengadakan proliferasi dan selanjutnya berubah menjadi spermatozoa yang bebas. Pada pria saat pubertas dimana dari satu sel spermatogonium akan terjadi dua sel spermatosit primer dengan cara mitosis dan tiap sel spermatosit primer ini akan menjadi dua sel spermatosit sekunder melalui proses meiosis I dan akhirnya akan menjadi 4 buah spermatid pada meiosis II.11 Pada umumnya spermatosit sekunder jarang dijumpai, karena akan segera mengalami meiosis II menjadi spermatid yang haploid. Spermatid selalu dijumpai pada tiap potongan tubulus seminifirus.11 Tiap-tiap spermatid akan mengalami proses pematangan sehingga terbentuk spermatozoa.

Gambar 7. Skema Spermatogenesis122. OogonesisPada manusia, bayi wanita yang baru lahir mengandung lebih kurang 2 juta oosit (banyak yang mengalami degenerasi) dan berada pada stadium diploten (profase) pada meiosis 1. Pada wanita yang satu sel oogoniumnya menjadi dua sel oosit primer akan mengalami meiosis I menjadi satu oosit sekunder dan satu polosit dan pada akhirnya meiosis II akan terjadi satu ootid dan tiga buah polosit atau yang dinamakan polar bodies dari sel telur.11 Ootid ini kemudian akan bertumbuh dan mengalami pematangan menjadi ovum.

Gambar 8. Skema Oogenesis13

KesimpulanMempelajari dan mengerti pembelahan sel mitosis dan pembelahan sel meiosis yang terdiri dari fase-fase, jumlah dan sifat sel anak, lokasi pembelahan, dan fungsi yang terdapat pada pembelahan mitosis dan meiosis sangat membantu dalam mengetahui dasar sel. Selain itu, di pembelahan meiosis terjadi pertemuan antara spermatogenesis dan oogenesis yang terdapat dalam reproduksi manusia yang sangat membantu untuk terjadinya pembelahan meiosis. Jadi, dengan mempelajari pembelahan mitosis dan meiosis kita jadi lebih mengetahui perbedaan dan persamaan antara pembelahan mitosis dan pembelahan meiosis.

Daftar Pustaka1. Juwono, Juniarto AZ. Biologi sel. Jakarta: Buku Kedokteran EGC; 2003.h.75-91.2. Siklus sel. 12 Desember 2011. Diunduh dari: http://www.google.co.id/search/siklus-sel.3 Maret 2011.3. Heffner LJ, Schust DJ. At a glance sistem reproduksi. Jakarta: Erlangga.; 2006.h.18.4. Drecoll EL, Rohen JW. Embriologi fungsional. Jakarta: Buku Kedokteran EGC; 2009.h.10-11.5. Profase mitosis. 12 Desember 2011. Diunduh dari: http://www.google.co.id/search/profase-mitosis. 16 November 2011.6. Metafase mitosis. 12 Desember 2011. Diunduh dari: http://www.google.co.id/search/metafase-mitosis. 16 November 20117. Anafase mitosis. 12 Desember 2011. Diunduh dari: http://www.google.co.id/search/anafase-mitosis. I6 November 2011.8. Telofase mitosis. 12 Desember 2011. Diunduh dari: http://www.google.co.id/search/telofase-mitosis. 31 Juli 2011.9. Corwin EJ. Buku saku patofisiologi. Jakarta: Buku Kedokteran EGC; 2007.h.14.10. Skema meiosis. 12 Desember 2011. Diunduh dari: http://www.google.co.id/search/skema-meiosis. 17 November 2010.11. Sloane E. Analogi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: Buku Kedokteran EGC; 2004.h.12.12. Skema spermatogenesis. 12 Desember 2011. Diunduh dari: http://www.google.co.id/search/skema-spermatogenesis. 17 November 2009.13. Skema oogenesis. 12 Desember 2011. Diunduh dari: http://www.google.co.id/search/skema-oogenesis. 1 Februari 2008.

4