46
Deskripsi Bisnis Proses PT. Oto Bersaudara adalah perusahaan perusahaan yang menghasilkan peleg yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan peleg untuk kebutuhan nasional dan internasional. Peleg yang diproduksi adalah jenis peleg racing untuk kendaraan roda empat atau mobil.Peleg yang di produksi pada PT Oto bersaudara ini adalah jenis peleg jenis racing dan standar seperti untuk jenis beberapa city car yang dijual di Indonesia seperti Toyota Yaris dan Honda Jazz. Racing Velg adalah salah satu jenis peleg aluminium yang termasuk dalam style ini lebih fokus pada keringanan berat dan balance dari peleg tersebut. Peleg yang ringan akan meningkatkan laju kecepatan sebuah kendaraan. Keseimbangan (balance) peleg racing sangat mempengaruhi kestabilan kendaraan saat melaju dengan kecepatan tinggi. Jadi, variasi peleg racing ini digunakan untuk keperluan modifikasi. Sedangkan, peleg aluminium standard digunakan untuk mengategorikan peleg-peleg aluminium yang merupakan pelegkeluaran standar dari manufaktur mobil. Mayoritas pengguna mobil menggunakan peleg standard yang telah disediakan oleh pihak pemanufaktur ketika membeli sebuah mobil. Secara umum, industri pelegkendaraan roda empat pada umumnya dapat dibagi menjadi dua yaitu peleg aluminium dan peleg besi. Namun, Pada PT Oto Bersaudara proses manufakturnya menggunakan bahan baku alumunium. Sebenarnya, peleg besi dipergunakan pada angkutan umum dan komersial yang memerlukan pelegdengan kekuatan tinggi dan kualitas penampilan yang rendah,besi merupakan bahan logam yang paling efisien dan efektif.

Dari Angga (1)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Dari Angga (1)

Citation preview

Deskripsi Bisnis ProsesPT. Oto Bersaudara adalah perusahaan perusahaan yang menghasilkan peleg yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan peleg untuk kebutuhan nasional dan internasional. Peleg yang diproduksi adalah jenis peleg racing untuk kendaraan roda empat atau mobil.Peleg yang di produksi pada PT Oto bersaudara ini adalah jenis peleg jenis racing dan standar seperti untuk jenis beberapa city car yang dijual di Indonesia seperti Toyota Yaris dan Honda Jazz. Racing Velg adalah salah satu jenis peleg aluminium yang termasuk dalam style ini lebih fokus pada keringanan berat dan balance dari peleg tersebut. Peleg yang ringan akan meningkatkan laju kecepatan sebuah kendaraan. Keseimbangan (balance) peleg racing sangat mempengaruhi kestabilan kendaraan saat melaju dengan kecepatan tinggi. Jadi, variasi peleg racing ini digunakan untuk keperluan modifikasi. Sedangkan, peleg aluminium standard digunakan untuk mengategorikan peleg-peleg aluminium yang merupakan pelegkeluaran standar dari manufaktur mobil. Mayoritas pengguna mobil menggunakan peleg standard yang telah disediakan oleh pihak pemanufaktur ketika membeli sebuah mobil.Secara umum, industri pelegkendaraan roda empat pada umumnya dapat dibagi menjadi dua yaitu peleg aluminium dan peleg besi. Namun, Pada PT Oto Bersaudara proses manufakturnya menggunakan bahan baku alumunium. Sebenarnya, peleg besi dipergunakan pada angkutan umum dan komersial yang memerlukan pelegdengan kekuatan tinggi dan kualitas penampilan yang rendah,besi merupakan bahan logam yang paling efisien dan efektif.Namun, untuk mobil racing yang bersegmen bagi kalangan menengah ke atas dan identik dengan rentang usia pengguna dari usia remaja hingga dewasa, selain kekuatan dan keringanan peleg, penampilan peleg yang indah akan menjadi daya tarik tersendiri bagi pemakai. Logam aluminium lebih tahan karat dibandingkan besi sehingga penampilan logam aluminium lebih tahan lama keindahannya daripada logam besi, selain itu logam aluminium dapat menimbulkan kilauan indah yang mengkilap bila dipoles. Kelebihan logam aluminium yang terakhir terletak pada beratnya yang lebih ringan dibandingkan logam besi.Oleh karenaitu, pelegdengan bahan dasar logam aluminium menjadi peleg standar bagi pengguna mobil racing pada umumnya.

Berikut ini adalah uraian deskripsi proses pembuatan peleg racing alumunium pada PT. Oto Bersaudara.1. Proses Persiapan Bahan BakuProses manufaktur ini diawali dengan menyiapkan bahan baku. peleg racing ini menggunakan bahan baku berupa alumunium batangan.2. Proses Peleburan AlumuniumBatangan Alumunium kemudian dilebur kedalam mesin forging hingga cair dengan pemanasan hingga 1000 derajat Celcius.3. Pencetakan AlumuniumAlumunium yang telah dilebur kemudian dituangkan dan dicetak menjadi peleg di alat die casting yang didalamnya telah terdapat cetakan untuk variasi peleg yang akan diproduksi dan kemudian didinginkan dengan mesin pendingin. Variasi peleg racing memiliki dua proses pencetakan alumunium yaitu proses pencetakan flange dan proses pencetakan bead seat.4. Perakitan Flange dan Bead seatProses ini hanya dilakukan pada jenis peleg racing.Sedangkan untuk jenis peleg standar, perakitan tidak dilakukan karena ketika dicetak bagian flange dan bead seat menjadi satu bagian. Perakitan flange dan bead seat menggunakan jenis fastener berupa titanium fastener.5. Pengambilan Sampel dan Pengendalian Kualitas (Struktur Material)Selanjutnya, sampel dari cetakan yang diambil dari produksi awal, tengah dan akhir lini produksi. Kemudian, dilakukan uji molekulnya dengan alat sinar X. Pada proses ini, Peleg yang baik akan terlihat dari molekulnya yang rapat dan tidak retak. Sedang yang gagal, molekulnya acak dan terlihat retakan.Peleg yang gagal di tahap sinar X, akan dilebur ulang (Rework).6. FinishingPeleg yang lolos akan masuk ke tahap finishing, yakni tahap penghalusan trimming. Di tahap ini, sisa-sisa pengecoran yang biasa ada di sisi peleg dibersihkan.Kemudian, pelek disempurnakan dengan mesin CNC , hingga lebih halus dan siap di cat,7. Pengendalian Kualitas (Deteksi Kebocoran)Untuk mengetahui kualitas pelek yang telah siap di cat, dilakukan tes untuk mengetahui apakah ada kebocoran pada pelek. Tes ini dilakukan dengan caramencelupkan pelek kedalam mesin autoclave, dan dari bagian dalam pelek, udara dialirkan.Kalau ditemukan gelembung di sisi bibir pelek, berarti pelek tersebut bocor dan akan dilebur kembali.8. PengecatanPeleg yang lolos uji kebocoran kemudian di cat dan diberi lapisan chrom polish.9. PackagingMerupakan tahap akhir dari proses manufaktur yaitu pengemasan peleg ke dalam kemasan kardus karton.Berikut ini adalah uraian deskripsi proses pembuatan peleg standard alumunium pada PT. Oto Bersaudara.1. Proses Persiapan Bahan BakuProses manufaktur ini diawali dengan menyiapkan bahan baku. peleg racing ini menggunakan bahan baku berupa alumunium batangan.2. Proses Peleburan AlumuniumBatangan Alumunium kemudian dilebur kedalam mesin metal casting hingga cair dengan pemanasan hingga 1000 derajat Celcius3. Pencetakan AlumuniumAlumunium yang telah dilebur kemudian dituangkan dan dicetak menjadi peleg di alat die casting yang didalamnya telah terdapat cetakan untuk variasi peleg yang akan diproduksi dan kemudian didinginkan dengan mesin pendingin. Untuk jenis peleg standar hanya dilakukan satu kali proses pencetakan alumunium.4. Pengambilan Sampel dan Pengendalian Kualitas (Struktur Material)Selanjutnya, sampel dari cetakan yang diambil dari produksi awal, tengah dan akhir lini produksi. Kemudian, dilakukan uji molekulnya dengan alat sinar X. Pada proses ini, Peleg yang baik akan terlihat dari molekulnya yang rapat dan tidak retak. Sedang yang gagal, molekulnya acak dan terlihat retakan. Peleg yang gagal di tahap sinar X, akan dilebur ulang (Rework).5. FinishingPeleg yang lolos akan masuk ke tahap finishing, yakni tahap penghalusan di mesin cut and drilling. Di tahap ini, sisa-sisa pengecoran yang biasa ada di sisi peleg dibersihkan.Kemudian, pelek disempurnakan dengan mesin CNC, hingga lebih halus dan siap di cat.

6. Pengendalian Kualitas (Deteksi Kebocoran)Untuk mengetahui kualitas pelek yang telah siap di cat, dilakukan tes untuk mengetahui apakah ada kebocoran pada pelek. Tes ini dilakukan dengan cara mencelupkan pelek kedalam mesin autoclave, dan dari bagian dalam pelek, air dialirkan.Kalau ditemukan gelembung di sisi bibir pelek, berarti pelek tersebut bocor dan akan dilebur kembali.7. PengecatanPeleg yang lolos uji kebocoran kemudian di cat dan diberi lapisan chrom polish.8. PackagingMerupakan tahap akhir dari proses manufaktur yaitu pengemasan peleg ke dalam kemasan kardus karton.Berikut ini adalah daftar mesin produksi yang digunakan.Tabel 1 Daftar Mesin ProduksiNoProsesNama MesinFungsi

1. Peleburan AlumuniumElectric Arc FurnanceUntuk meleburkan bijih alumunium pada proses pembuatan pelegdimana alumunium dimasukkan ke dalam mesin dengan suhu 1000Cdengan kapasitas mesin 4000 Kg /10 jam.

2.Pencetakan AlumuniumInjection molding machineDigunakan untuk mencetak Alumunium cair pada proses pembuatan peleg. Dengan kapasitas mesin lebih dari 500L, dan terbuat dari baja yang sangat kuat

3.Pendinginan AlumuniumMultilayer cooling machineUntuk mendinginkan berbagai macam material yang telah melalui proses peleburan, baik plastik maupun besi karena setelan pengatur suhunya bisa diubah-ubah sesuai kebutuhanKapasitas 800 liter / Jam

Tabel 1 Daftar Mesin Produksi (Lanjutan)NoProsesNama MesinFungsi

4. Perakitan Flange dan Bead SeatAssembly machineMerakit Flange dan bead seat dengan fastenerKapasitas : 25 unit/jam

5.Pengambilan sampel dan Pengendalian Kualitas (Struktur Material)Alat Inspeksi Sinar-XUji molekul dengan alat sinar X. Pada proses ini, Peleg yang baik akan terlihat dari molekulnya yang rapat dan tidak retak. Sedang yang gagal, molekulnya acak dan terlihat retakan. Kapasitas: 25 unit/jam

6.FinishingMesin Trimming CNCMerapikan permukaan peleg dengan proses trimming

7.Pengendalian Kualitas (Deteksi Kebocoran)Mesin AutoclaveTes ini dilakukan dengan cara mencelupkan pelek kedalam mesin autoclave, dan dari bagian dalam pelek, air dialirkan.Kalau ditemukan gelembung di sisi bibir pelek, berarti pelek tersebut bocor dan akan dilebur kembali.Kapasitas 23 unit/jam

8.Pengecatan

Coating Machine (Spray)Melapisi peleg dengan cat.Kapasitas 5.000 liter / Jam

Tabel 1 Daftar Mesin Produksi (Lanjutan)NoProsesNama MesinFungsi

9.Pelapisan anti karatMesin Pengecatan dengan Coating machineMelapisi pelegdengan cairan anti karat lalu menggantungnya untuk proses pendinginanKapasitas 5.000 liter / Jam

10.PengemasanCarton Packing MachineDigunakan untuk melakukan pengemasan pada produk secara otomatis.Kapasitas : 35 peleg/jam

Visi, Misi dan Tujuan PerusahaanPT Oto Bersaudara memiliki visi yaitu Menjadi Perusahaan manufaktur peleg racing terdepan di Pulau Jawa dengan mengutamakan keseimbangan pertumbuhan dan kesejahteraan yang berkelanjutan. Untuk mendukung visi perusahaan yang telah disebutkan di atas PT Oto Bersaudara juga mempunyai misi yaitu: 1. Memenuhi seluruh permintaan peleg racing dan peleg standar dari dalam dan luar negeri.2. Memberikan fasilitas kantor yang lengkap dan nyaman untuk para karyawan.3. Menjamin mutu seluruh sarana perusahaan agar untuk mencari sistem manufaktur yang efisien.4. Menjamin kesejahteraan bagi seluruh stakeholder perusahaan.5. Selalu menggunakan bahan baku dengan mutu terbaik. 6. Senantiasa menjamin kepuasan pelanggan.Tujuan perusahaan adalah mampu memenuhi permintaan pasar baik nasional. Selain itu, perluasan pangsa pasar dengan meningkatkan volume penjualan. Perusahaan juga menjaga hubungan baik dan kepercayaan dengan pemasok bahan baku untuk menjaga kontinuitas pasokan yang dibutuhkan oleh perusahaan mengingat untuk pasokan bahan baku alumunium banyak pesaing untuk memperoleh bahan baku yang sama dengan jumlah bahan baku yang sering tidak mencukupi kebutuhan industri.Struktur Organisasi PerusahaanBerikut pada Gambar 1 ditunjukkan bagan Struktur organisasi PT. Oto Bersaudara Yang berlaku untuk Januari 2015-Sekarang

Gambar 1 Struktur Organisasi PT Oto BersaudaraBerikut adalah penjelasan dari tugas setiap jabatan dapat dilihat sebagai berikut.1. DirekturPimpinan tertinggi perusahaan dipegang oleh seorang direktur yang merupakan perwakilan dari pemegang saham terbesar dan berwenang dalam menetapkan kebijakan perusahaan secara umum serta menjadi penentu perkembangan perusahaan.2. General ManagerPemimpin pabrik dipegang oleh seorang General Manager yang memiliki kewenangan dalam menetapkan kebijakan operasional perusahaan, menetapkan kebijakan umum perusahaan, bertanggung jawab terhadap kelancaran perusahaan dan juga bertugas untuk membangun koordinasi dengan para karyawan. Dalam melaksanakan tugasnya, General Manager dibantu oleh seorang asisten dan sekretaris yang memiliki tugas khusus dalam hal pembukuan aktivitas pabrik. Dalam melaksanakan aktivitas di perusahaan, General Manager membagi tugas kedalam beberapa bidang. Secara umum, tugas masing-masing bidang saling terkait dan bertujuan untuk melaksanakan visi dan misi perusahaan. Beberapa bidang tersebut adalah: a. Manajer Administrasi Tugas administrasi adalah menangani semua hal yang berhubungan dengan pembukuan dan keuangan perusahaan serta kegiatan pemasaran yang dilaksanakan oleh perusahaan. Tugas administrasi dijabarkan menjadi empat bagian yang dikoordinir oleh supervisor, yaitu: Finance; bertugas untuk mengurusi gaji karyawan, pembayaran bank, serta penerimaan dan pengeluaran uang perusahaan Accounting; bertugas untuk mengurusi masalah pajak, verifikasi perusahaan dan laporan persediaan Warehouse; bertugas untuk mengurusi persediaan produk akhir, serta bahan pendukung Pemasaran; bertugas untuk mengurusi segala hal yang berhubungan dengan distribusi dan pemasaran produk. b. Human Resources and Development (HRD)Tugas HRD adalah mengatur semua hal yang menyangkut kesejahteraan karyawan. Dalam pelaksanaannya, HRD terfokus pada dua bagian yang masing-masing dikoordinir oleh supervisor, yaitu: Personalia; bertugas dalam recruitment karyawan dan mengurusi karyawan secara keseluruhan termasuk security, transport dan service office. Management training; bertugas untuk meningkatkan kualitas karyawan dengan mengadakan training bagi karyawan baru atau lama. c. Quality AssuranceTugas Quality Assurance adalah melakukan pengawasan dan pengendalian proses produksi untuk menghasilkan produk dengan standar mutu yang telah ditentukan. Selain itu, Quality Assurance juga bertugas mengadakan penelitian dan pengembangan produk. Dalam melaksanakan tugasnya, Dalam pelaksanaannya Quality Assurance membawahi dua bagian dengan wewenang sebagai berikut: Quality Control yang berfungsi melaksanakan pengawasan mutu dan pengembangan hasil produksi dari awal pra persiapan produksi, proses produksi, serta hasil produksi serta bekerjasama dengan bagian produksi untuk meningkatkan kinejra karyawan produksi. Research and Development yang bertugas mengadakan penelitian dan pengembangan produk.d. Production Planning and Inventory Control (PPIC); Bertugas dalam perencanaan produksi peleg racing alumunium selama kurun waktu tertentu serta pengendalian persediaan dalam pelaksanaannya PPIC diwakili oleh supervisor PPIC yang melaksanakan secara teknis tugas pengendalian persediaan.e. EngineeringBertugas dalam merawat mesin dan peralatan pabrik serta peralatan listrik pabrik,.Dalam pelaksanaannya bagian mesin dan elektrik dibantu supervisi Mesin dan Elektrik yang mengontrol secara berkala mesin-mesindan peralatan pabrik.f. ProcurementBertugas untuk menyiapkan segala kepentingan bahan baku dan non bahan baku yang dibutuhkan selama proses manufaktur berlangsung.g. Produksi Tugas bidang produksi yaitu melaksanakan proses produksi beserta semua hal yang berkaitan dengan keberhasilan produksi Dalam pelaksanaannya, bagian produksi diwakili oleh dua supervisor yaitu: Supervisor produksi; bertugas dalam mengatur keberhasilan produksi Supervisor bahan baku; bertugas dalam mengatur kebutuhan bahan baku untuk proses produksi h. Ekspor dan Impor Menyiapkan dan memeriksa dokumen-dokumen export-import, mencari dan memesan container termasuk kapalnya untuk tujuan export, Menyiapkan laporan kegiatan exportimport ke instansi terkait, Memonitor status kapal, Mencari dan memesan trucking untuk pengiriman barang dari pelabuhan sampai gudang penerimaan untuk keperluan import.

Gambar ProdukBerikut ini adalah gambar produk peleg racing alumunium mobil racing produksi PT Oto Bersaudara. Material Penyusun kedua peleg sama, yang membedakan variasi adalah peleg racing dan peleg standar.

(a)(b)Gambar 2 Gambar Teknik Produk Peleg racing (a) dan Peleg standar (b)Berikut ini adalah Spesifikasi Produk Tabel 2 Spesifikasi ProdukKriteriaPeleg racingPeleg Standar

Diameter1515

Berat15,5 Kg17 Kg

Tebal 8,07"8,07

Rim TypeAlumunium AloyAlumunium Aloy

Bill Of Material (BOM) Tree Berikut ini adalah Bill of Material dari dashboard mobil produk PT. Brawijaya Autocar1. BOM-Tree dan BOM-Table Dashboard

Gambar 3 BOM Tree DashboardTabel 3. BOM Table DashboardNoNama partJumlahSatuanKeterangan

1.1Frame Dashboard1Unit

1.1.1Plastik ABS3Unit

1.2Speedo Meter1Unit

1.2.1Acrilyc1Unit

1.2.2Digital Speedometer1Unit

1.3Head Unit Display1Unit

1.3.1LCD Screen1Unit

1.3.2Alumunium1Unit

1.4Tutup Laci1Unit

1.4.1Pengunci Laci1Unit

1.5Power Socket2Unit

1.6Baut12Unit

Kapasitas ProduksiKapasitas produksi ditargetkan dapat memproduksi 350 unit dashboard per bulan, maka akan menghasilkan 4200 unit per tahun.

Waktu OperasionalJam kerja Produksi di PT Brawijaya Autocar dimulai dari pukul 08.00 WIB s/d pukul16.00 WIB, dengan pembagian waktu sebagai berikut:Jam Kerja : 08.00 s.d. 16.00Jam Istirahat: 11.30 s.d 12.30

Waktu produksi dapat berubah sesuai dengan kondisi permintaan dari divisi perakitan mobil. Karena produksi dashboard menyesuaikan dengan jumlah mobil yang akan diproduksi. Jam kerja dilakukan hanya dalam 1 shift kerja. Penambahan lembur dilakukan hanya apabila kapasitas produksi pada waktu normal sudah tidak bisa lagi memenuhi permintaan dan stok pada gudang penyimpanan dashboard siap rakit sudah tidak bisa lagi menjadi penahan.

Penentuan Job Description Departemen Perakitan Dashboard1. Manajer Perakitan DashboardIdentitas Jabatan

Nama Jabatan:Manager Perakitan Dashboard

Bawahan langsung:Supervisor Handling and StorageSupervisor Assembly and PackagingStaf Administrasi

Ringkasan Pekerjaan

Mengontrol dan mengatur sumber daya yang dimiliki oleh departemen. Juga mengendalikan segala kegiatan yang terdapat pada departemen perakitan dashboard.

2. Supervisor Handling and StorageIdentitas Jabatan

Nama Jabatan:Supervisor Handling and Storage

Atasan langsung:Manajer Perakitan Dashboard

Bawahan langsung:Operator Handling and Storage

Ringkasan Pekerjaan

Mengatur kegiatan dari operator, dengan menentukan kegiatan yang harus dilakukan oleh operator dan pada rak mana operator harus meletakkan atau mengambil material. Mengetahui serta menyetejui segala aktifitas perpindahan material dan pendataan material pada rak. Menginspeksi material sebelum dan sesudah dilakukan perakitan

3. Supervisor Assembly and PackagingIdentitas Jabatan

Nama Jabatan:Supervisor Assembly and Packaging

Atasan langsung:Manajer Perakitan Dashboard

Bawahan langsung:Operator AssemblyOperator Packaging

Ringkasan Pekerjaan

Mengatur kegiatan operator assembly dan packaging. Serta mengatur penempatan alat bantu kerja yang akan digunakan oleh operator. Memastikan dashboard dalam keadaan dikemas baik sebelum dikirim menuju bay. Mengendalikan aliran material yang terdapat dalam area perakitan.

Penentuan Work Station Berikut ini pada Tabel 9 adalah penentuan workstation pada PT Oto BersaudaraTabel 9. Penentuan Work StationNoWork StationProcessMachine

1.Pencetakan pelegPeleburan AlumuniumElectric Arc Furnance

Pencetakan AlumuniumInjection molding machine

Pendinginan AlumuniumMultilayer cooling machine

2.PerakitanPerakitan Flange Peleg dan Bead SeatAssembly machine

3.InspeksiInspeksi molekul pelegAlat Inspeksi Sinar-X

Inspeksi kebocoran pelegMesin Autoclave

4.FinishingFinishingMesin Trimming CNC

pengecatanCoating Machine

5.Packaging Packaging Carton Packing Machine

Assembly ChartAssembly chart merupakan peta yang menggambarkan langkah-langkah proses perakitan yang akan dialami komponen berikut pemeriksaannya dari awal sampai produk jadi selesai. Assembly chart atau peta perakitan memiliki beberapa manfaat diantaranya dapat menentukan kebutuhan operator, mengetahui kebutuhan tiap komponen, untuk menentukan tata letak fasilitas, dan membantu menentukan perbaikan cara kerja.a. Assembly Chart Peleg racing

Gambar 5 Assembly Chart Peleg Racingb. Assembly Chart Peleg Standar

Gambar 6 Assembly Chart Peleg StandarOperational Process Chart (OPC)Operation process chart adalah peta kerja yang menggambarkan urutan kerja dengan jalan membagi pekerjaan tersebut ke dalam elemen-elemen operasi secara detail.Berikut adalah OPC perakitan dashboard

Gambar 7 OPC Peleg racingPETA PROSES OPERASI

NAMA OBJEK DIPETAKAN OLEH: DASHBOARD: KELOMPOK NOMOR PETA TANGGAL DIPETAKAN: 01: 19 APRIL 2015

Flow Process Chart (FPC)Process flowchart berfungsi untuk mendeskripsikan alur proses dari suatu produk. Berikut process flowchart dari dashboard

Tabel 9. FPC Dashboard

Kebutuhan PegawaiDalam perencanaan agregat telah diketahui untuk mencapai level produksi 300 unit dashboard/bulan, dibutuhkan 22 pegawai yang terdiri atas 5 orang supervisor, 10 orang operator serta 7 orang operator MH (Material Handling). Diketahui terdapat 19 aktivitas yang dilakukan dalam lini perakitan. Aktivitas tersebut antara lain adalah sebagai berikut.NoAktivitas

1Inspeksi Frame Dashboard

2Bawa Menuju Perakitan

3Inspeksi Laci

4Bawa Menuju Perakitan

5Inspeksi Speedometer

6Bawa Menuju Perakitan

7Inspeksi HUD

8Bawa Menuju Perakitan

9Inspeksi Power Socket

10Bawa Menuju Perakitan

11Perakitan Laci

12Pemasangan Speedometer

13Pemasangan HUD

14Pemasangan Power Socket

15Inspeksi Speedometer

17Bawa Menuju Rak

18Simpan Di Rak

19Bawa Menuju Bay

Selanjutnya, berikut adalah rincian jumlah pegawai yang dibutuhkan dalam masing-masing aktivitas produksi dalam lini perakitan.AktivitasJumlah PegawaiJabatan

Inspeksi Frame Dashboard1Supervisor

Bawa Menuju Perakitan1Operator MH

Inspeksi Laci1Supervisor

Bawa Menuju Perakitan1Operator MH

Inspeksi Speedometer1Supervisor

Bawa Menuju Perakitan1Operator MH

Inspeksi HUD1Supervisor

Bawa Menuju Perakitan1Operator MH

Inspeksi Power Socket1Supervisor

Bawa Menuju Perakitan1Operator

Perakitan Laci2Operator

Pemasangan Speedometer2Operator

Pemasangan HUD2Operator

Pemasangan Power Socket2Operator

Inspeksi Speedometer1Operator

Bawa Menuju Rak1Operator MH

Simpan Di Rak1Operator MH

Bawa Menuju Bay1Operator MH

Penentuan Pola Pemindahan Aliran Barang

Gambar Pola pemindahan barang Pola pemindahan barang diantara work station akan menggunakan pola S-Flow atau seringkali disebut serpentine ataupun zig-zag. Perusahaan menggunakan pola ini dengan tujuan menghemat penggunaan ruangan dengan jumlah proses yang banyak. Selain itu perusahaan tidak mengkehendaki akhir dari proses produksi akan berada pada lokasi yang sama dengan awal proses produksi (kedatangan material).

Gambar Product Layout Velg Racing

Material HandlingPemindahan bahan atau material handling merupakan istilah terjemahan dari material handling adalah suatu aktivitas yang sangat penting dalam kegiatan produksi dan memiliki kaitan erat dengan perencanaan tata letak fasilitas produksi. Dalam lini perakitan dashboar, terdapat 9 aktivitas yang dapat digolongkan dalam aktivitas material handling. Masing-masing aktivitas menggunakan berbagai alat untuk dilakukan sistem pemindahan. Berikut ini merupakan penjelasan mengenai beberapa material transport equipment yang dibutuhkan:Tabel Alat Material HandlingAktivitas Material HandlingUnit Load

Bawa Menuju Perakitan (Frame Dasboard)Hand Truck

Bawa Menuju Perakitan (Laci)Hand Truck

Bawa Menuju Perakitan (Speedometer)Hand Truck

Bawa Menuju Perakitan (HUD)Hand Truck

Bawa Menuju Perakitan (Power Socket)Hand Truck

Membawa Baut dari Gudang ke PerakitanHand Truck3 Keranjang

Bawa Menuju RakForklift

Simpan Di RakForklift

Bawa Menuju BayForklift

Selain menggunakan hand truck serta forklift, juga digunakan digunakan peralatan tambahan seperti pallet serta keranjang. Tabel Rician Penggunaan Alat untuk Material HandlingMaterialUkuran PalletUnit LoadGambar

Plastik ABS (Frame Dashboard)1219 1143 mm1 unit

Plastik ABS(Head Unit Display)1219 1143 mm1 unit

Plastik ABS(Tutup Laci)1219 1143 mm1 unit

Dashboard1219 1143 mm1 unit

Baut41,5 x 28,5 x 16 cm10 Kg

Penentuan Kebijakan Penyimpanan MaterialKebijakan penyimpanan material meliputi penyimpanan untuk produk yang telah atau akan diproses yang berada di sekitar area workstation dan juga untuk penyimpanan produk jadi. Untuk material yang berukuran kecil bisa disimpan dalam rak atau kotak keranjang, sedangkan untuk material yang besar bisa disusun dengan rapi. Warehouse digunakan untuk menyimpan keseluruhan raw material sebelum ditransfer ke workstation dan untuk menyimpan produk jadi.Sistem penyimpanan material maupun produk jadi menggunakan prinsip First In First Out (FIFO), yaitu material yang datang terlebih dahulu maka material tersebut juga akan keluar terlebih dahulu untuk diproses maupun untuk dipasarkan. Hal ini menjadi pertimbangan agar kualitas material tetap terjaga dengan baik.

Penentuan Fasilitas dan Kebutuhan Ruang1. Kebutuhan Fasilitas Tiap Workstations pada Station Peleg RacingBerikut adalah kebutuhan fasilitas untuk tiap workstations (bagian produksi) peleg racing.Tabel Data Kebutuhan Failitas Bagian Produksi Peleg racing

Work StationKebutuhan FasilitasJumlahWS VR-01Pencetakan PelegElectric arc furnance5Wadah penampung1Wadah penampung waste1Injection molding machine1Wadah penampung1Wadah penampung waste1Multilayer cooling machine3Chain Conveyor1WS VR-02PerakitanAssembly Machine1Chain Conveyor1WS VR-03InspeksiMesin inspeksi sinar X1Lengan Robot1Mesin auto clave1Lengan Robot1WS VR-04FinishingMesin Trimming CNC2Lengan Robot1Mesin coating (Pengecatan)1Mesin coating (Pelapisan)1Lengan Robot1Chain Conveyor1WS VR-05PackagingCarton Packing Machine1Forklift12. Kebutuhan Fasilitas Tiap Workstations pada Station Peleg StandarBerikut adalah kebutuhan fasilitas untuk tiap workstations (bagian produksi) peleg standar.Tabel Data Kebutuhan Fasilitas Bagian Produksi Peleg StandarWork StationKebutuhan FasilitasJumlah

WS VS-01Pencetakan PelegElectric arc furnance3

Wadah penampung1

Wadah penampung waste1

Injection molding machine1

Wadah penampung1

Wadah penampung waste1

Multilayer cooling machine2

Chain Conveyor1

WS VS-02InspeksiMesin inspeksi sinar X1

Lengan Robot1

Mesin auto clave1

Lengan Robot1

WS VS-03FinishingMesin Trimming CNC2

Lengan Robot1

Mesin coating (Pengecatan)1

Mesin coating (Pelapisan)1

Lengan Robot1

Chain Conveyor1

WS VS-04PackagingCarton Packing Machine1

Forklift1

3. Kebutuhan Fasilitas GudangKebutuhan yang dibutuhkan dalam fasilitas gudang, sesuai dengan asumsi kebutuhan perusahaan. Gudang terbagi menjadi dua bagian, gudang bahan baku terdiri dari material bahan baku, serta gudang penyimpanan produk jadi. Berikut penentuan kebutuhan fasilitas pada gudang.Tabel Data Kebutuhan Fasilitas GudangFasilitasKebutuhan FasilitasJumlah

Gudang Bahan BakuForklift 3

Ruang/parkir forklift3

Ruang penyimpanan bahan baku peleg1

Ruang penyimpanan pembungkus (kardus)1

Ruang/parkir kontainer/truk bahan baku1

Area unloading bahan baku (dari truk/kontainer)1

Ruang kontrol (bahan baku) + timbangan kontainer (bahan baku)1

Gudang Produk JadiForklift 3

Ruang/parkir forklift3

Ruang penyimpanan produk jadi (rak penyimpanan)1

Ruang/parkir kontainer/truk 1

Area loading pengiriman produk jadi (ke truk/kontainer)1

Ruang kontrol (produk jadi) + timbangan kontainer (produk jadi)1

4. Kebutuhan Fasilitas Kantor (A.K.U)Kebutuhan fasilitas kantor meliputi fasilitas yang menunjang kegiatan Administrasi, keuangan dan umum (A.K.U) perusahaan, kebutuhan terkait proses atau pengawasan proses produksi dan fasilitas penunjang lainnya diluar proses produksi. Berikut penentuan kebutuhan fasilitas pada kantor.Tabel Data Kebutuhan Fasilitas KantorFasilitasKebutuhan FasilitasJumlah

Administrasi dan ManajerialLobby/Receptionist dan Ruang tunggu khusus tamu1

Musholla1

Aula pertemuan/ruang rapat1

Toilet1

Ruang Direktur1

Ruang General Manager1

Ruang Divisi Administrasi1

Ruang Divisi Human Resource and Development1

Ruang Divisi PPIC1

Ruang Divisi Procurement1

Ruang Divisi Quality Assurance1

Ruang Divisi Ekspor Impor1

Kantin1

ProduksiRuang Divisi Produksi1

Ruang Divisi Engineering1

Gudang tools/peralatan1

Tabel Data Kebutuhan Fasilitas Kantor (Lanjutan)FasilitasKebutuhan FasilitasJumlah

Lain-lain (Terpisah)Lahan penanganan limbah produksi 1

Pos Pengamanan1

Ruang Terbuka Hijau1

Tempat Parkir Kendaraan Pegawai1

Penentuan Luas Area1. Kebutuhan Luas Area Tiap Workstations pada Station Produksi Peleg RacingBerikut adalah kebutuhan fasilitas untuk tiap workstations (bagian produksi) di PT. Oto untuk produksi peleg racing dan total luas yang dibutuhkan adalah 231,02 m2.Tabel Data Kebutuhan Luas Produksi Peleg RacingWork StationKebutuhan FasilitasJumlahP x l (m)Kebutuhan luas (m2)Total Luas WS

WS VR-01Pencetakan Peleg

Electric arc furnance22,6 x 315.6100,26

Wadah penampung11 x1,251,25

Wadah penampung waste12,5 x 2,56.25

Injection molding machine11,8x 1,22,16

Wadah penampung10,5 x 0,50,25

Wadah penampung waste11 x1,251,25

Multilayer cooling machine31,51,56,75

Chain Conveyor33 x 0,3756,75

Ruang Gerak Operator14 x624

Aisle WS VR-01118 x 236

WS VR-02PerakitanAssembly Machine11 x 1,51,56,63

Chain Conveyor31 x 0,3751,125

Aisle WS VR-0212x24

WS VR-03Inspeksi

Mesin inspeksi sinar X10.75 x 10,7530,5

Lengan Robot11,5 x 1,52,25

Mesin auto clave15 x 210

Lengan Robot11,5 x 1,52

Aisle WS VR-0317,75 x 215,5

WS VR-04Finishing

Mesin Trimming CNC21,5 x 1329,63

Lengan Robot 11,5 x 1,52,25

Mesin coating (Pengecatan)11 x 11

Mesin coating (Pelapisan)11 x 11

Lengan Robot11,5 x 1,52,25

Chain Conveyor1 3 x 0,3751,125

Aisle WS VR-0419,5 x 219

WS VR-05PackagingCarton Packing Machine12,5 x 2545

Kebutuhan r. gerak Forklift15x525

Aisle WS VR-0517,5 x 215

TOTAL212,02

2. Kebutuhan Luas Area Tiap Workstation pada Produksi peleg standarBerikut adalah kebutuhan fasilitas untuk tiap workstations (bagian produksi) di PT. oto untuk produksi pelegstandar. Total luasnya adalah 198,64m2Tabel Data Kebutuhan Luas Area Workstation Peleg StandarWork StationKebutuhan FasilitasJumlahP x l (m)Kebutuhan luas (m2)Total Luas WS

WS VS-01Pencetakan Peleg

Electric arc furnance22,6 x 315.693,51

Wadah penampung11 x1,251,25

Wadah penampung waste12,5 x 2,56.25

Injection molding machine11,8x 1,22,16

Wadah penampung10,5 x 0,50,25

Wadah penampung waste11 x1,251,25

Multilayer cooling machine21,51,54.5

Chain Conveyor23 x 0,3752,25

Ruang Gerak Operator14x624

Aisle WS VS-01118 x236

WS VS-02Inspeksi

Mesin inspeksi sinar X10.75 x 10,7530,5

Lengan Robot 11,5 x 1,52,25

Mesin auto clave15 x 210

Lengan Robot11,5 x 1,52

Aisle WS VS-0217,75 x 215,5

WS VS-03Finishing

Mesin Trimming CNC21,5 x 1329,63

Lengan Robot11,5 x 1,52,25

Mesin coating (Pengecatan)11 x 11

Mesin coating (Pelapisan)11 x 11

Lengan Robot11,5 x 1,52,25

Chain Conveyor13 x 0,3750,375

Aisle WS VS-0319,5 x 219

WS VS-04PackagingCarton Packing Machine12,5 x 2545

Kebutuhan Ruang gerak Forklift15 x 525

Aisle WS VS-0417,5 x 215

TOTAL198,64

3. Kebutuhan Luas Area GudangKebutuhan luas gudang meliputi dua gedung yaitu gudang untuk bahan baku dan gudang untuk menyimpan barang jadi. Berikut ruang kontrol beserta tempat penyimpanan alat gudang yang lain.

Berikut adalah data luas gudang yang dikehendaki oleh perusahaan: Tabel Kebutuhan Luas Area GudangFasilitasKebutuhan FasilitasJumlahLuas

Gudang Bahan BakuForklift 312

Ruang/parkir forklift312

Ruang penyimpanan bahan baku peleg160

Ruang penyimpanan pembungkus (kardus)120

Ruang/parkir kontainer/truk bahan baku120

Area unloading bahan baku (dari truk/kontainer)110

Ruang kontrol (bahan baku) + timbangan kontainer (bahan baku)16

Gudang Produk JadiForklift 312

Ruang/parkir forklift312

Ruang penyimpanan produk jadi (rak penyimpanan)1100

Ruang/parkir kontainer/truk 120

Area loading pengiriman produk jadi (ke truk/kontainer)110

Ruang kontrol (produk jadi) + timbangan kontainer (produk jadi)116

Total290

4. Kebutuhan Luas Area KantorKebutuhan fasilitas kantor meliputi fasilitas yang menunjang kegiatan yang berhubungan dengan administrasi perusahaan juga sebagai kontrol produksi. Berikut adalah kebutuhan luas untuk area kantor:Tabel Data Kebutuhan Fasilitas Kantor FasilitasKebutuhan FasilitasJumlahDimensi (m)Kebutuhan luas (m)

Administrasi dan ManajerialLobby/Receptionist dan Ruang tunggu khusus tamu15 x 525

Musholla16 x 636

Aula pertemuan/ruang rapat18 x 864

Toilet62 x 224

Ruang Direktur15 x 525

Ruang General Manager15 x 525

Ruang Divisi Administrasi18 x 648

Ruang Divisi Human Resource and Development14 x 624

Ruang Divisi PPIC14 x 624

Ruang Divisi Procurement14 x 624

Ruang Divisi Quality Assurance14 x 1040

Ruang Divisi Ekspor Impor14 x 624

Kantin110 x 550

ProduksiRuang Divisi Produksi15 x 630

Ruang Divisi Engineering14 x 1040

Gudang tools/peralatan15 x 420

Lain-Lain (terpisah)Lahan penanganan limbah produksi 16 x 636

Pos Pengamanan12 x 24

Tabel Data Kebutuhan Fasilitas Kantor (Lanjutan)FasilitasKebutuhan FasilitasJumlahDimensi (m)Kebutuhan luas (m)

Lain-Lain (terpisah)Ruang Terbuka Hijau5050

Tempat Parkir Kendaraan Pegawai14 x 1560

Total 673

Sehingga, total kebutuhan keseluruhan luas area adalah sebagai berikut:Tabel Rekapitulasi Total Kebutuhan Area No.FasilitasTotal Luas (m2)

1.Kebutuhan Luas Area Tiap WS Peleg Standar212,02

2.Kebutuhan Luas Area Tiap WS Peleg Racing198,64

3.Kebutuhan Luas Area Gudang290

4.Kebutuhan Luas Area Kantor dan Lain-Lain673

Total1373,66

FROM TO CHARTa. Volume of handlingProduct% of handling volumeDepartement flow squence

Velg Racing60%A B C D E D E F G

Velg Standar40%A B D E D E F G

Keterangan :A : Gudang Bahan BakuB: WS Pencetakan VelgC: WS PerakitanD: WS InspeksiE: WS FinishingF: WS PackagingG: Gudang Velg Jadib. Luasan areaDepartementArea (m)Dimensi

A12012 x 10

B13613.6 x 10

C22 x 1

D306 x 5

E205 x 4

F5614 x 4

G17017 x 10

Aisle widthLebar 4

c. Travel ChartBerikut ini adalah tahap inisiasi (tahap 0) From to Chart PT Oto BersaudaraFromToABCDEFGTotal

A

B100100

C6060

D4060100200

E200200

F100100

G100100

Total10010060200200100760

ForwardBackward

1. (100+60+60+200+100+100) = 6201. 100

2. 40

Total = 660Total = 100

ForwardBackward

1. 1 x 620 = 6201. 2 x 100 = 100

2. 2 x 40 = 80

Total = 700Total = 200

Iterasi Pertama:FromToAEC DBFGTotal

A

E200200

C6060

D10060 40200

B100100

F100100

G100100

Total10020060200100100760

ForwardBackward

1. (60+100) = 1601. 40

2. 1002. (200+60) = 260

3. 03. 0

4. (100+100) = 2004. 0

Total = 460Total = 300

ForwardBackward

1. 1 x 160 = 3201. 2 x 40 = 80

2. 2 x 100 = 2002. 4 x 260 = 1040

3. 03.

4. 4 x 200 = 8004.

Total = 1320Total = 1120

Iterasi Ke 2FromToABEDCFGTotal

A

B100100

E200200

D4010060200

C6060

F100100

G100100

Total10010020020060100760

ForwardBackward

1. (100+100+100) = 3001. (200+60) = 260

2. 402. 0

3. (60+100) = 1603. 0

4. 04. 0

Total = 500Total = 260

ForwardBackward

1. 1 x 300 = 3001. 2 x 40 = 80

2. 2 x 40 = 802. 0

3. 3 x 160 = 4803. 0

4. 04. 0

Total = 860Total = 80

Iterasi Ke 3:FromToABCEDFGTotal

A

B100100

C6060

E200200

D4060100200

F100100

G100100

Total10010060200200100760

ForwardBackward

1. (100+60+100+100) = 3601. 200

2. 60+100 = 1602. 0

3. 03. 0

4. 404. 0

Total = 460Total = 300

ForwardBackward

1. 1 x 360 = 3601. 2 x 200 = 400

2. 2 x 160 = 3202. 0

3. 03. 0

4. 4 x 40 = 1604. 0

Total = 840Total = 400

Iterasi ke 4:FromToABCDFEGTotal

A

B100100

C6060

D4060100200

F100100

E200200

G100100

Total10010060200100200760

ForwardBackward

1. (100+60+60) = 2201. 100

2. (40+200+100) = 3402. 100

3. 03. 0

4. 04. 0

Total = 560Total = 200

ForwardBackward

1. 1 x 220 = 2201. 2 x 100 = 200

2. 2 x 340 = 6802. 4 x 100 = 400

3. 03. 0

4. 04. 0

Total = 900Total = 600

ACTIVITY RELATIONSHIP CHARTS1. Activity Relationship ChartBerikut adalah ARC PT Oto Bersaudara Keseluruhan:Tabel Keterangan Notasi Derajad HubunganDerajat Hubungan

Amutlak perlu didekatkanOcukup/biasa

Esangat penting untuk didekatkanUtidak penting

Ipenting untuk didekatkanXtidak dikehendaki berdekatan

Tabel Deskripsi Alasan KodeAlasan

1Penggunaan hasil proses yang bersama-sama

2Penggunaan jig dan tools bersama-sama

3Kesamaan prose kerja

4Tinggina tingkat hubungan personel

5Ketidaknyamaan berdekatan

6Keterkaitanrutan dalam proses

Berikut ini adalah ARC dari PT Brawijaya Autocar departemen perakitan dashboard.

Gambar Activity Relationship Chart

Activity Relationship Diagram (ARD)Sebagai hasil dari ARC maka data yang didapat selanjutnya akan dimanfaatkan untuk penentuan letak masing-masing work station tersebut, yaitu menggunakan Activity Relationship Diagram (ARD).Activity Relationship Diagram adalah diagram hubungan antar aktivitas (departemen/workstation) berdasarkan tingkat prioritas kedekatan. Area pada Activity Relationship Diagram digambarkan dalam bentuk persegi empat yang sama (disini untuk sementara luas area dari tiap-tiap work station diabaikan). Kotak-kotak persegi empat ini kemudian dihubungkan dengan garis berwarna yang memiliki arti derajat hubungan yang dikehendaki.Berikut adalah Activity Relationship Diagram (ARD) yang dipakai untuk analisa layout berdasarkan pertimbangan pertimbangan yang bersifat kualitatif.Tabel Derajat Kedekatan ARDDerajat KedekatanDeskripsiKode Warna

AMutlak

ESangat Penting

IPenting

OCukup/Biasa

UTidak Penting

XTidak Dikehendaki

contoh SRD

----------------------------------------BATAS----------------------------------------------aku mau ngelanjutin analisis pake blocplan ini syah outputnya layout kasar yang dibawah ini masih contoh buat aku sendiri hahaha.. ndak usah dibaca ga penting wkwkwkPEMBENTUKAN ALTERNATIF LAYOUT DAN EVALUASIPT. Kolzer melakukan pembuatan layout baru dengan aliran material maju (forward pass) serta jumlah station yang sedikit, maka penggunaan algoritma BLOCPLAN dianggap lebih sesuai bila dibandingkan dengan metode CRAFT maupun MULTIPLE yang lebih baik digunakan untuk melakukan relayout.Adapun keterangan yang dimasukkan pada software algoritma BLOCPLAN adalah jumlah departemen, nama masing-masing departemen, dan luas dari masing-masing departmen. Adapun keterangan lebih lengkap dapat dilihat dibawah:1 Jumlah Departement Headlight Mobil: 13a. WS API (36 m2)b. WS TI (20 m2)c. WS EA (289 m2)d. WS FC (28,8 m2)e. WS TM (2,56 m2)f. WS BP (193,6 m2)g. WS PVD M (1,12 m2)h. WS AHK (4,23 m2)i. WS AA (1,125 m2)j. WS TL (6,68 m2)k. WS TS (0,8 m2)l. WS TP (4,76 m2)m. WS P (40 m2)2 Jumlah Departemen Headlight Motor: 13a. WS API (36 m2)b. WS TI (36,54 m2)c. WS EA (361,25 m2)d. WS FC (19,8 m2)e. WS TM (3,2 m2)f. WS BP (121 m2)g. WS PVD M (1,28 m2)h. WS AHK (9,33 m2)i. WS AA (1,13 m2)j. WS TL (7,7 m2)k. WS TS (0,8 m2)l. WS TP (3,3 m2)m. WS P (40 m2)

3 Jumlah ruang total: a. WS Mobil (628,675 m2)b. WS Motor (641,324 m2)c. Gudang BB (300 m2)d. Gudang BJ (200 m2)e. Kantor (25 m2)f. QC (20 m2)Setelah memasukkan nama dan luas department, maka selanjutnya adalah memasukkan relationship chart dari layout keseluruhan, setelah menginputkan relationship chart maka diperoleh score seperti gambar dibawah. Setelah itu memilih rasio layout manakan yang paling diinginkan. PT. Kolzer ingin memiliki area berbentuk persegi, maka dipilih opsi nomor 3.

Gambar 23 Tampilan BLOCPLAN

Kemudian masukkan informasi produk serta urutan alir produk dari departemen ke departemen. Setelah itu pilih single-story layout menu karena lantai produksi PT. Kolzer hanya memiliki satu level. Kemudian setelah itu pilih automatic search agar software melakukan pencarian alternatif rancangan layout secara otomatis. Selanjutnya pilih jumlah layout yang ingin dihasilkan, (maksimal sebesar 20), maka ketik 20.

Gambar 24 Tampilan BLOCPLAN

Gambar 25 Tampilan BLOCPLAN

Setelah itu software BLOCPLAN akan secara otomatis mengkomputasi hasil rancangan layout. Apabila sudah selesai software akan menampilkan adjacency score dari keduapuluh layout yang telah dirancang dengan algoritma BLOCPLAN, layout terbaik adalah layout yang memiliki adjacency score mendekati satu. Total luasan layout keseluruhan adalah 60,2 x 60,2 m2. Berikut adalah tampilan adjacency score:

Gambar 26 Tampilan adjacency score

Adjacency score terbaik ada pada alternative layout 10, 12, 13, 17 (0,92) dan relationship-distance score terbaik ada pada alternatif layout 12 (0,85) .

Gambar 27 Tampilan BLOCPLAN

Berikut adalah gambar rancangan dari layout 12 untuk Headlight Mobil.

Gambar 28 Rancangan dari layout 12 untuk headlight mobil