42
DARAH, LIMFE, DAN CAIRAN CEREBROSPINAL Dr. Triyanti K. Ananta Putri Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon

DARAH, LIMFA, DAN CAIRAN CEREBROSPINAL.ppt

Embed Size (px)

DESCRIPTION

DARAH, LIMFA, DAN CAIRAN CEREBROSPINAL

Citation preview

  • DARAH, LIMFE, DAN CAIRAN CEREBROSPINAL

    Dr. Triyanti K. Ananta PutriFakultas Kedokteran UnswagatiCirebon

  • DARAHFungsi Umum Darah: 1. Transportasi 2. Termoregulator 3. Imunologi 4. Homeostasis Komponen Darah: 1. Korpuskuler adalah unsur padat darah yaitu sel-sel darah Eritrosit, Lekosit, Trombosit. 2. Plasma Darah adalah cairan darah.

  • Eritrosit diproduksi di dalam sumsum tulang merah, limpa dan hati. Proses pembentukannya dalam sumsum tulang, mula-mula besar dan berisi nukleus dan tidak berisi hemoglobin kemudian dimuati hemoglobin dan akhirnya kehilangan nukleusnya dan siap diedarkan dalam sirkulasi darah yang kemudian akan beredar di dalam tubuh selama kebih kurang 114 - 115 hari, setelah itu akan mati. Hemoglobin yang keluar dari eritrosit yang mati akan terurai menjadi dua zat yaitu hematin yang mengandung Fe yang berguna untuk membuat eritrosit baru dan hemoglobin yaitu suatu zat yang terdapat didalam eritrisit yang berguna untuk mengikat oksigen dan karbon dioksida.

  • Haemoglobin adalah senyawa organik yang komplek dan terdiri dari empat pigmen forpirin merah (heme) yang masing-masing mengandung iron dan globin yang merupakan protein globural dan terdiri dari empat asam amino. Haemoglobin bergabung dengan oksigen didalam paru-paru yang kemudian terbentuk oksihaemoglobin yang selanjutnya melepaskan oksigen ke sel-sel jaringan didalam tubuh

  • Eritrosit bentuknya seperti cakram/ bikonkaf dan tidak mempunyai inti. Ukuran diameter kira-kira 7,7 unit (0,007 mm), tidak dapat bergerak. Banyaknya kirakira 5 juta dalam 1 mm3 (41/2 juta). Warnanya kuning kemerahanNormal Hb wanita 12-16 mg% dan laki-laki 14-18mg%. Sel darah merah memerlukan protein karena strukturnya terdiri dari asam amino dan memerlukan pula zat besi, sehingga diperlukan diit seimbang zat besi.

  • Lekosit bentuknya yang dapat berubah-ubah dan dapat bergerak dengan perantaraan kaki palsu (pseudopodia), mempunyai bermacam- macam inti sel sehingga ia dapat dibedakan menurut inti selnya, warnanya bening (tidak berwarna), banyaknya dalam 1 mm3 darah kira-kira 4000-11.000Leukosit tdd: agranulosit (limfosit, monosit) dan granulosit ( neutrofil, basofil, eosinofil )

  • Leukosit yang berperan penting terhadap kekebalan tubuh ada 2 macam, yaitu fagosit dan limfosit. Sel fagosit akan menghancurkan benda asing yang dengan cara menelannya (fagositosis). Fagosit terdiri atas 2 macam sel, yaitu: 1. Neutrofil, terdapat di dalam darah. 2. Makrofag, dapat meninggalkan peredaran darah untuk masuk ke dalam jaringan atau rongga tubuh.

  • Limfosit terdiri atas: 1. T limfosit (T Sel), yang bergerak ke kelenjar timus (kelenjar limfa di dasar leher). 2. B limfosit (B sel). Keduanya dihasilkan oleh sumsum tulang dan diedarkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah, menghasilkan antibodi yang disesuaikan dengan antigen yang masuk ke dalam tubuh.

  • Trombosit merupakan benda-benda kecil yang mati yang bentuk dan ukurannya bermacam-macam, ada yang bulat dan lonjong, warnanya putih, normal pada orang dewasa 150.000-400.000/mm3.

    Faktor2 pembekuan darah:1. Fibrinogen7. Faktor Antihemofilik 2. Protrombin8. Komponen Plasma Tromboplastin3. Fibrin9. Tromboplastin Plasma4. Kalsium10. Faktor Stuart 5. Proaccelerin11. Faktor Hageman6. Proconvertin12. Jaringan Tromboplastin

  • Plasma Darah Terdiri dari air dan protein darah Albumin, Globulin dan Fibrinogen. Cairan yang tidak mengandung unsur fibrinogen disebut Serum Darah.

  • Komponen plasma yellowish clear liquid, composed of water, proteins and other solutes. Water = 90% Proteins = (all synthesized by the liver) Albumin = 54%, regulates osmotic pressure Globulins = 38%, alpha and beta globulins in transport, gamma globulins in defense (antibodies) Fibrinogen = 7%, coagulation Other solutes = Electrolytes Na+, K+, Ca++, Mg++ Nutrients glucose, amino acids, fatty acids, monoglycerides Gases O2, N2, CO2 Regulatory substance hormones, enzymes Vitamins

  • Cairan LimfeKonsentrasi protein di dalam cairan interstisial rata-rata 2gr/100ml Kosentrasi protein cairan limfe yang mengalir kebanyakan dari jaringan perifer mendekati nilai ini atau lebih pekat.Sebaliknya cairan limfe yang terbentuk dalam hati mempunyai konsentrasi protein 6gr/100mldan limfa yang terbentuk dalam usus mempunyai konsentrasi protein 3-5gr/100ml.

  • lebih dari separuh limfe berasal dari hati dan usus maka cairan limfe duktus torasikus merupakan campuran dari semua daerah tubuh dan mempunyai konsentrasi protein sebesar 3-5gr/100ml. Cairan limfe mengandung sel-sel darah putih yang berfungsi mematikan kuman penyakit yang masuk ke dalam tubuh. Cairan ini keluar dari pembuluh darah dan mengisi ruang antarsel sehingga membasahi seluruh jaringan tubuh.

  • Kelenjar LimfeKelenjar limfe yang terletak di titik pertemuan antar pembuluh limfe, menyaring organisme penginfeksi dari limfe. Kelenjar ini dipenuhi limfosit, sejenis sel darah putih. Kelenjar ini berbentuk bulat lonjong denga ukuran kira-kira 10-25mm. Limfe juga disebut getah bening, merupakan cairan yang susunan isinya hampir sama dengan plasma darah dan cairan jaringan.Bedanya ialah dalam cairan limfe banyak mengandung sel darah limfosit,tidak terdapat karbondioksida, dan mengandung sedikit oksigen.

  • Cairan limfe yang berasal dari usus banyak mengandung zat lemak. Cairan limfe ini di bentuk atau berasal dari cairan jaringan melalui difusi atau filtrasi ke dalam kapiler-kapiler limfe dan seterusnya akan masuk ke dalam peredaran darah melalui vena.Kelenjar limfe terdapat di sepanjang pembuluh limfe, terutama terdapat pada pangkal paha, ketiak, dan leher.

  • Fungsi kelenjar limfe: 1. Menyaring cairan limfe dari benda asing. 2. Pembentukan limfosit. 3. Membentuk antibody 4. Pembuangan bakteri 5. Membantu reabsorpsi lemak. Faktor penggerak cairan limfe: 1. Kontraksi otot-otot akan menekan cairan limfe bergerak. 2. Pada inspirasi dan ekspirasi rongga dada,mengakibatkan adanya perubahan tekanan. 3. Masase tubuh(pemijatan tubuh)

  • PEMBULUH LIMFEPembuluh limfe membawa cairan yang disebut limfe ke seluruh tubuh. Limfe membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh dengan mengumpulkan kelebihan cairan dari jaringan dan mengembalikannya ke aliran darah. Limfe juga membawa sel darah putih yang melawan infeksi. Darah yang meninggalkan jantung melalui arteri dan di kembalikan melalui vena dan sebagian cairan meninggalkan sirkulasi di kembalikan melalui saluran limfe yang merembes dalam ruang-ruang jaringan.Susunan pembuluh limfe disebut juga mildleman atau susunan tengah karena merupakan saluran antara darah dan cairan jaringan yang terdapat zat-zat koloid,garam elektrolit tidak dapat masuk ke dalam kapiler darah akan tetapi masuk melalui kapiler-kapiler limfe atau saluran limfe.

  • Fungsi pembuluh limfe: 1.Mengembalikan cairan dan protein dari jaringan ke dalam sirkulasi darah. 2. Mengangkut limfosit dari kalenjar limfe ke sirkulasi darah. 3. Membawa lemak yang sudah di buat emulsi dari usus ke sirkulasi darah.Susunan limfe yang melaksanakan ini ialah saluran lacteal. 4. Menyaring dan menghancurkan mikroorganisme. 5.Menghasilkan zat antibody untuk melindungi terhadap kelanjutan infeksi.

  • Struktur pembuluh limfe serupa dengan vena kecil tetapi memiliki lebih banyak katup sehingga tanpak seperti rangkaian merjan.Pembuluh darah limfe yang terkecil atau kapiler lebih besar dari kapiler darah terdiri atas selapis endothelium.Pembuluh limfe merupakan jalinan halus kapiler yang sangat kecil atau sebagai rongga limfe di dalam jaringn berbagai organ dalam vili usus terdapat pembuluh limfe khusus yang di sebut lacteal yang di jumpai dalam vili usus.

  • Pembuluh limfe dibedakan menjadi dua macam yaitu pembuluh limfe kanan dan pembuluh limfe kiri. Pembuluh limfe kanan berfungsi menampung cairan limfa yang berasal dari daerah kepala, leher bagian kanan, dada kanan, dan lengan kanan. Pembuluh ini bermuara pada vena yang berada di bawah selangka kanan. Pembuluh limfe kiri berfungsi menampung getah bening yang berasal dari daerah kepala, leher kiri, dada kiri, dan lengan kiri serta tubuh bagian bawah. Pembuluh ini bermuara pada vena di bawah selangka kiri.

  • Aliran limfe berfungsi untuk membawa kembali ke aliran darah hasil metabolisme juga benda asing yang tidak teresorbsi oleh aliran darah kapiler Aliran limfe bermuara ke 1. Duktus Thoraksikus 2. Duktus Limfatikus Kanan Duktus Thoraksikus menerima aliran limfe dari bagian tubuh bawah diafragma, termasuk dari kavum abdomen, juga dari bagian tubuh sis kiri atas diafragma. Duktus Thoraksikus bermuara pada pertemuan vena Jugularis dan vena Subklavia kiri. D. Limfatikus kanan menerima al limfe dari bag tubuh sisi kanan atas diafragma.

  • Aliran limfe dipengaruhi antara lain oleh - cairan negatif intrathoraks - kontraksi otot skelet - gravitasi - katup dalam pembuluh limfe - temperatur tubuh - keadaan radang - gradasi tekanan intralimfatika Warm temperature meningkatkan aliran limfe mungkin melalui hukum Brown, bahwa gerakan molekul berbanding lurus dengan suhu.

  • Cairan CerebrospinalCairan serebrospinal (CSS) dibentuk terutama oleh pleksus khoroideus, dimana sejumlah pembuluh darah kapiler dikelilingi oleh epitel kuboid/kolumner yang menutupi stroma di bagian tengah dan merupakan modifikasi dari sel ependim, yang menonjol ke ventrikel. Pleksus khoroideus membentuk lobul-lobul dan membentuk seperti daun pakis yang ditutupi oleh mikrovili dan silia. Tapi sel epitel kuboid berhubungan satu sama lain dengan tigth junction pada sisi aspeks, dasar sel epitel kuboid terdapat membran basalis dengan ruang stroma di antaranya. Ditengah villus terdapat endotel yang menjorok ke dalam (kapiler fenestrata). Inilah yang disebut sawar darah LCS.

  • Pembentukan CSS melalui 2 tahap, yang pertama terbentuknya ultrafiltrat plasma di luar kapiler oleh karena tekanan hidrostatik dan kemudian ultrafiltrasi diubah menjadi sekresi pada epitel khoroid melalui proses metabolik aktif.

  • Mekanisme sekresi CSS oleh pleksus khoroideus adalah sebagai berikut: Natrium dipompa/disekresikan secara aktif oleh epitel kuboid pleksus khoroideus shg menimbulkan muatan positif di dalam CSS. Hal ini akan menarik ion-ion bermuatan negatif, terutama clorida ke dalam CSS. Akibatnya terjadi kelebihan ion di dalam cairan neuron sehingga meningkatkan tekanan osmotik cairan ventrikel sekitar 160 mmHg lebih tinggi dari pada dalam plasma. Kekuatan osmotik ini menyebabkan sejumlah air dan zat terlarut lain bergerak melalui membran khoroideus ke dalam CSS.

  • Bikarbonat terbentuk oleh karbonik abhidrase dan ion hidrogen yg dihasilkan akan mengembalikan pompa Na dengan ion penggantinya yaitu Kalium. Proses ini disebut Na-K Pump yg tjd dgn bantuan Na-K-ATP ase, yg berlangsung dalam keseimbangan. Obat yg menghambat proses ini dapat menghambat produksi CSS. Penetrasi obat-obat dan metabolit lain tergantung kelarutannya dalam lemak. Ion campuran seperti glukosa, asam amino, amin danhormon tyroid relatif tidak larut dalam lemak, memasuki CSS secara lambat dengan bantuan sistim transport membran. Juga insulin dan transferin memerlukan reseptor transport media. Fasilitas ini (carrier) bersifat stereospesifik, hanya membawa larutan yang mempunyai susunan spesifik untuk melewati membran kemudian melepaskannya di CSS.

  • Natrium memasuki CSS dengan dua cara, transport aktif dan difusi pasif. Kalium disekresi ke CSS dgn mekanisme transport aktif, demikian juga keluarnya dr CSS ke jaringan otak. Perpindahan Cairan, Mg dan Phosfor ke CSS dan jaringan otak juga tjd terutama dengan mekanisme transport aktif, dan konsentrasinya dalam CSS tidak tergantung pada konsentrasinya dalam serum. Perbedaan difusi menentukan masuknya protein serum ke dalam CSS dan juga pengeluaran CO2. Air dan Na berdifusi secara mudah dari darah ke CSS dan juga pengeluaran CO2. Air dan Na berdifusi secara mudah dari darah ke CSS dan ruang interseluler, demikian juga sebaliknya. Hal ini dapat menjelaskan efek cepat penyuntikan intervena cairan hipotonik dan hipertonik.

  • Ada 2 kelompok pleksus yang utama menghasilkan CSS: yang pertama dan terbanyak terletak di dasar tiap ventrikel lateral, yang kedua (lebih sedikit) terdapat di atap ventrikel III dan IV. Diperkirakan CSS yang dihasilkan oleh ventrikel lateral sekitar 95%. Rata-rata pembentukan CSS 20 ml/jam. CSS bukan hanya ultrafiltrat dari serum saja tapi pembentukannya dikontrol oleh proses enzimatik.

  • Yang kedua, Cairan serebrospinal dibentuk dari kombinasi filtrasi kapiler dan sekresi aktif dari epitel. CSS hampir meyerupai ultrafiltrat dari plasma darah tapi berisi konsentrasi Na, K, bikarbonat, Cairan, glukosa yang lebih kecil dankonsentrasi Mg dan klorida yang lebih tinggi. Ph CSS lebih rendah dari darah.

  • Fungsi CSS1. CSS menyediakan keseimbangan dalam sistem saraf. Unsur-unsur pokok pada CSS berada dalam keseimbangan dengan cairan otak ekstraseluler, jadi mempertahankan lingkungan luar yang konstan thd sel-sel dalam sistem saraf.2. CSS mengalirkan bahan-bahan yang tidak diperlukan dari otak, seperti CO2,laktat, dan ion Hidrogen. Hal ini penting karena otak hanya mempunyai sedikit sistem limfatik. Dan untuk memindahkan produk seperti darah, bakteri, materi purulen dan nekrotik lainnya yang akan diirigasi dan dikeluarkan melalui villi arakhnoid.

  • 3. CSS mengakibatkann otak dikelilingi cairan, mengurangi berat otak dalam tengkorak dan menyediakan bantalan mekanik, melindungi otak dari keadaan/trauma yang mengenai tulang tengkorak4. Bertindak sebagai saluran untuk transport intraserebral. Hormonhormon dari lobus posterior hipofise, hipothalamus, melatonin dari fineal dapat dikeluarkan ke CSS dan transportasi ke sisi lain melalui intraserebral.5. Mempertahankan tekanan intrakranial. Dengan cara pengurangan CSS dg mengalirkannya ke luar rongga tengkorak, baik dg mempercepat pengalirannya melalui berbagai foramina, shg mencapai sinus venosus, atau masuk ke dalam rongga subarakhnoid lumbal yang mempunyai kemampuan mengembang sekitar 30%.

  • WarnaNormal cairan serebrospinal warnanya jernih dan patologis bila berwarna: kuning,santokhrom, cucian daging, purulenta atau keruh. Warna kuning muncul dari protein. Peningkatan protein yang penting danbermakna dalam perubahan warna adalah bila lebih dari 1 g/L. Cairan serebrospinal berwarna pink berasal dari darah dengan jumlah sel darah merah lebih dari 500 sdm/cm3. Sel darah merah yang utuh akan memberikan warna merah segar. Eritrosit akan lisis dalam satu jam danakan memberikan warna cucian daging di dalam cairan serebrospinal. Cairan serebrospinal tampak purulenta bila jumlah leukosit lebih dari 1000 sel/ml.

  • TekananTekanan CSS diatur oleh hasil kali dari kecepatan pembentukan cairan dan tahanan terhadap absorpsi melalui villi arakhnoid. Bila salah satu dari keduanya naik, maka tekanan naik, bila salah satu dari keduanya turun, maka tekanannya turun. Tekanan CSS tergantung pada posisi, bila posisi berbaring maka tekanan normal cairan serebrospinal antara 8-20 cm H2O pada daerahh lumbal, siterna magna dan ventrikel, sedangkan jika penderita duduk tekanan cairan serebrospinal akan meningkat 10-30 cm H2O. Kalau tidak ada sumbatan pada ruang subarakhnoid, maka perubahan tekanan hidrostastik akan ditransmisikan melalui ruang serebrospinalis. Pada pengukuran dengan manometer, normal tekanan akan sedikit naik pada perubahan nadi dan respirasi, juga akan berubah pada penekanan abdomen dan waktu batuk

  • Jumlah selJumlah sel leukosit normal tertinggi 4-5 sel/mm3, dan mungkin hanya terdapat 1 sel PMN saja, Sel leukosit jumlahnya akan meningkat pada proses inflamasi. Perhitungan jumlah sel harus sesegera mungkin dilakukan, jangan lebih dari 30 menit setelah dilakukan lumbal punksi. Bila tertunda maka sel akan mengalami lisis, pengendapan dan terbentuk fibrin. Keadaaan ini akan merubah jumlah sel secara bermakna. Leukositosis ringan antara 5-20 sel/mm3 adalah abnormal tetapi tidak spesifik

  • GlukosaNormal kadar glukosa berkisar 45-80 mg%. Kadar glukosa di CSS sangat bervariasi di dalam susunan saraf pusat, kadarnya makin menurun dari mulai tempat pembuatannya di ventrikel, sisterna dan ruang subarakhnoid lumbar. Rasio normal kadar glukosa cairan serebrospinal lumbal dibandingkan kadar glukosa serum adalah >0,6. Perpindahan glukosa dari darah ke cairan serebrospinal secara difusi difasilitasi transportasi membran. Bila kadar glukosa cairan serebrospinalis rendah, pada keadaan hipoglikemia, rasio kadar glukosa serebrospinalis, glukosa serum tetap terpelihara.

  • ProteinKadar protein normal cairan serebrospinal pada ventrikel adalah 5-15 mg%. pada sisterna 10-25 mg% dan pada daerah lumbal adalah 15-45 ,g%. Kadar gamma globulin normal 5-15 mg% dari total protein. Kadar protein lebih dari 150 mg% akan menyebabkan cairan serebrospinal berwarna xantokrom, pada peningkatan kadar protein yang ekstrim lebih dari 1,5 gr% akan menyebabkan pada permukaan tampak sarang laba-laba (pellicle) atau bekuan yg menunjukkan tingginya kadar fibrinogen. Kadar protein cairan serebrospinal akan meningkat oleh karena hilangnya sawar darah otak (blood barin barrier), reabsorbsi yang lambat ataupeningkatan sintesis immunoglobulin lokal

  • ElektrolitKadar elektrolit normal CSS adalah Na 141-150 mEq/L, K 2,2-3,3 mRq, Cl 120-130 mEq/L, Mg 2,7 mEq/L. Kadar elektrolit ini dalam cairan serebrospinal tidak menunjukkan perubahan pada kelainan neurologis, hanya tdp penurunan kadar Cl pada meningitis tapi tidak spesifik.OsmolaritasTerdapat osmolaritas yang sama antara CSS dan darah (299 mosmol/L0. Bila terdapat perubahan osmolaritas darah akan diikuti perubahan osmolaritas CSS.

  • PHKeseimbangan asam basa harus dipertimbangkan pada metabolik asidosis dan metabolik alkalosis. PH cairan serebrospinal lebih rendah dari PH darah, Kadar HCO3 adalah sama (23 mEg/L). PH CSS relatif tidak berubah bila metabolik asidosis terjadi secara subakut atau kronik, dan akan berubah bila metabolik asidosis atau alkalosis terjadi secara cepat.