199
DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN MASYARAKAT (PKM) BAGI WARGA BELAJAR DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT HARAPAN BANGSA, DESA PETIR, KECAMATAN KALIBAGOR, KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Septi Ningsih NIM 11102241031 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOVEMBER 2015

DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN

MASYARAKAT (PKM) BAGI WARGA BELAJAR DI PUSAT KEGIATAN

BELAJAR MASYARAKAT HARAPAN BANGSA, DESA PETIR,

KECAMATAN KALIBAGOR, KABUPATEN BANYUMAS

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Yogyakarta

untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Septi Ningsih

NIM 11102241031

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

NOVEMBER 2015

Page 2: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat
Page 3: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat
Page 4: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat
Page 5: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

v

MOTTO

Ketika anda mampu memperkejakan orang yang lebih pintar dari anda,

maka anda telah membuktikan bahwa anda lebih pintar dari mereka (R. H.

Grant)

Sukses itu “menular”, begitu juga dengan kemiskinan pikiran akan menular.

Untuk itu, bergaulah dengan orang-orang hebat dan sukses agar “menular”

pada anda (Ir. Hendro)

Tidak ada yang tidak mungkin bagi mereka yang percaya dirinya bisa

melakukan hal-hal yang besar (Penulis)

Page 6: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

vi

PERSEMBAHAN

Skripsi ini adalah karya saya sendiri dan dengan rahmat Allah SWT, karya

ini saya persembahkan untuk:

1. Ayahanda, Ibunda tercinta yang telah mencurahkan segenap kasih sayangnya

dan memanjatkan doa-doa yang mulia untuk keberhasilan penulis dalam

menyusun karya ini.

2. Almamaterku Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan ilmu,

pengetahuan dan banyak sekali pengalaman.

3. Jurusan Pendidikan Luar Sekolah yang telah memberikan kesempatan untuk

belajar.

Page 7: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

vii

DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN

KEWIRAUSAHAAN MASYARAKAT (PKM) BAGI WARGA BELAJAR

DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT HARAPAN BANGSA,

DESA PETIR, KECAMATAN KALIBAGOR, KABUPATEN BANYUMAS

Oleh

Septi Ningsih

NIM 11102241031

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan: (1) Pelaksanaan program

pendidikan kewirausahaan masyarakat; (2) Hasil pelaksanaan program pendidikan

kewirausahaan masyarakat; (3) Faktor yang mempengaruhi pelaksanaan program

pendidikan kewirausahaan masyarakat; (4) Dampak pelaksanaan program

pendidikan kewirausahaan masyarakat bagi warga belajar di PKBM Harapan

Bangsa, Desa Petir, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian

ini adalah penyelenggara program, tutor, dan warga belajar program PKM di

PKBM Harapan Bangsa. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan

metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen

utama dalam melakukan penelitian yang dibantu dengan pedoman observasi,

wawancara, dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah

display data, reduksi, dan penarikan kesimpulan. Trianggulasi sumber dilakukan

untuk menjelaskan keabsahan data dari berbagai narasumber dalam mencari

informasi yang dibutuhkan.

Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Program pendidikan

kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan Bangsa dilakukan dengan 5 tahap

yaitu perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi, dan pendampingan; (2) Hasil

dari pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat yaitu warga

belajar mempunyai kemampuan untuk berwirausaha; (3) Faktor pendukung

pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat, yaitu: ketersediaan

modal, dukungan dari lembaga, motivasi dan semangat warga belajar yang tinggi,

serta dukungan dari keluarga dan masyarakat sekitar. Faktor penghambatnya, yaitu:

terbatasnya lahan, dan terbatasnya warga belajar yang dilatih serta anggaran dana

pelatihan; (4) Dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

bagi warga belajar secara ekonomi,yaitu: mempunyai usaha sendiri, meningkatnya

pendapatan ekonomi, dan tercukupinya kebutuhan rumah tangga. Dampak

psikologis, yaitui: meningkatnya rasa percaya diri, dan kerja keras dalam

berwirausaha. Dampak sosial, yaitu: meningkatnya partisipasi aktif warga belajar

dalam organisasi masyarakat, penambahan relasi, dan peningkatan kemampuan

untuk membagikan pengetahuan cara budidaya ikan lele kepada orang lain.

Kata kunci: dampak program, pendidikan kewirausahaan masyarakat

Page 8: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas

limpahan rahmat, hidayah dan karunia-Nya, sehingga pada kesempatan yang baik

ini saya dapat menyelesaikan skripsi guna memperoleh gelar sarjana pendidikan,

di Universitas Negeri Yogyakarta. Penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan

dengan baik atas kerjasama, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Dalam

kesempatan ini perkenankanlah saya menyampaikan terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, yang telah

memberikan fasilitas dan kemudahan sehingga studi saya berjalan lancar.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah, yang telah memberikan kelancaran di

dalam penyusunan skripsi ini.

3. Bapak Prof. Dr. Yoyon Suryono, MS. selaku dosen pembimbing skripsi yang

telah memberikan arahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi.

4. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta yang telah mendidik dan

memberikan ilmu pengetahuan.

5. Ketua dan pengurus PKBM Harapan Bangsa beserta warga belajar lulusan

program pendidikan kewirausahaan masyarakat atas izin penelitian yang

diberikan

6. Bapak dan ibu tercinta terimakasih untuk setiap doa, perih, dan keringat yang

beliau relakan demi kelancaran penyusunan skripsi ini. Adik-adik ku tersayang,

terima kasih untuk setiap semangat yang telah kalian berikan.

Page 9: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

ix

7. Topo Bidiyanto yang telah memberikan doa, motivasi, dan masukannya untuk

kelancaran penulisan skripsi ini.

8. Sahabatku tercinta yaitu Nuansa, Irma, Ferry, Intan, Tyas, dan Rina yang telah

memberikan masukan, motivasi, dan persahabatannya.

9. Teman-teman Jurusan Pendidikan Luar Sekolah angkatan 2011 terimakasih

telah berbagi cerita, cinta, dan doa.

10. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah membantu

saya dalam penyelesaian studi dan skripsi ini.

Dengan segenap kerendahan hati, saya mengucapkan terima kasih yang tak

terhingga atas segala bantuan, doa, bimbingan dan dukungan yang telah diberikan

kepada saya. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat

sebagaimana mestinya.

Yogyakarta, 24 Agustus 2015

Penulis

Page 10: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

x

DAFTAR ISI

hal

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... ii

HALAMAN SURAT PERNYATAAN ....................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iv

MOTTO ........................................................................................................ v

PERSEMBAHAN ........................................................................................ vi

ABSTRAK .................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................. viii

DAFTAR ISI ................................................................................................. x

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xvi

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 7

C. Pembatasan Masalah .......................................................................... 8

D. Rumusan Masalah .............................................................................. 8

E. Tujuan Penelitian ............................................................................... 9

F. Manfaat Penelitian ..………………………………………………...

9

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka ................................................................................... 11

1. Pendidikan Luar Sekolah ...............................................................

a. Pengertian Pendidikan Luar Sekolah ......................................

11

11

b. Peran Pendidikan Luar Sekolah ..............................................

c. Program Pendidikan Luar Sekolah ..........................................

12

14

d. Asas Pendidikan Luar Sekolah ................................................ 14

Page 11: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

xi

2. Manajemen dan Dampak Program ................................................ 16

a. Pengertian Manajemen Program .............................................. 16

b. Fungsi Manajemen Program .................................................... 16

c. Pengertian Dampak Program ................................................... 18

d. Dampak Program terhadap Aspek Kehidupan Masyarakat ..... 21

3. Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat ......................................

a. Pendidikan .............................................................................

1) Pengertian Pendidikan .....................................................

2) Tujuan Pendidikan ...........................................................

3) Ciri Umum Pendidikan ....................................................

4) Faktor-faktor Pendidikan .................................................

23

23

23

24

25

25

b. Kewirausahaan ....................................................................... 26

1) Pengertian Kewirausahaan ............................................... 26

2) Sikap Kewirausahaan ....................................................... 26

3) Tujuan Kewirausahaan ..................................................... 28

4) Manfaat Kewirausahaan ................................................... 28

5) Asas Kewirausahaan ........................................................ 29

c. Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat ................................. 29

1) Pengertian Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat ........ 29

2) Tujuan Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat .............. 29

3) Kurikulum Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat ........ 30

4) Proses Belajar Mengajar Pendidikan Kewirausahaan

Masyarakat .......................................................................

30

4. Kajian tentang Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) ...... 31

a. Pengertian PKBM ..................................................................

b. Tujuan PKBM ........................................................................

c. Fungsi PKBM .........................................................................

d. Azas PKBM ............................................................................

31

32

33

35

B. Penelitian yang Relevan .....................................................................

Page 12: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

xii

C. Kerangka Berpikir .............................................................................. 36

D. Pertanyaan Penelitian ......................................................................... 38

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian ........................................................................ 40

B. Penentuan Subjek Penelitian .............................................................. 41

C. Setting, Waktu dan Tempat Penelitian ............................................... 41

D. Metode Pengumpulan Data ................................................................ 42

1. Observasi ....................................................................................... 42

2. Wawancara .................................................................................... 43

3. Dokumentasi .................................................................................. 44

E. Instrumen Penelitian .......................................................................... 46

F. Teknik Analisis Data .......................................................................... 46

G. Keabsahan Data ................................................................................. 47

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .................................................. 49

1. Deskripsi Lembaga PKBM Harapan Bangsa ............................... 49

2. Visi dan Misi Lembaga PKBM Harapan Bangsa .......................... 51

3. Tujuan Lembaga PKBM Harapan Bangsa ................................... 52

4. Sasaran Lembaga PKBM Harapan Bangsa .................................. 52

5. Program Lembaga PKBM Harapan Bangsa ................................. 52

6. Struktur Organisasi PKBM Harapan Bangsa ............................... 53

7. Susunan Pengurus PKBM Harapan Bangsa ................................. 54

8. Tata Tertib PKBM Harapan Bangsa ............................................ 54

9. Sarana dan Prasarana PKBM Harapan Bangsa ............................. 56

B. Data Hasil Penelitian .......................................................................... 57

1. Pelaksanaan Program Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat di

PKBM Harapan Bangsa ...............................................................

57

a. Perencanaan pembelajaran program yang dilakukan oleh

PKBM Harapan Bangsa .........................................................

58

Page 13: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

xiii

b. Pelaksanaan pembelajaran program yang dilakukan oleh

PKBM Harapan Bangsa .........................................................

63

c. Monitoring program yang dilakukan oleh PKBM Harapan

Bangsa ....................................................................................

71

d. Penilaian program yang dilakukan oleh PKBM Harapan

Bangsa ....................................................................................

72

e. Pendampingan ........................................................................ 75

2. Hasil Pelaksanaan Program Pendidikan Kewirausahaan

Masyarakat di PKBM Harapan Bangsa .......................................

76

3. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Program

Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat di PKBM Harapan

Bangsa ..........................................................................................

77

4. Dampak Pelaksanaan Program Pendidikan Kewirausahaan

Masyarakat di PKBM Harapan Bangsa .......................................

82

C. Pembahasan ....................................................................................... 92

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ........................................................................................ 101

B. Saran ................................................................................................. 104

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................

LAMPIRAN ..................................................................................................

105

107

Page 14: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

xiv

DAFTAR TABEL

hal

Tabel 1. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 45

Tabel 2. Susunan Pengurus PKBM Harapan Bangsa ...................................... 54

Tabel 3. Sarana dan Prasarana PKBM Harapan Bangsa ................................. 56

Tabel 4. Jadwal Penyelenggaraan Program ................................................... 62

Tabel 5. Standar kompetensi dan kompetensi dasar program kewirausahaan 64

Tabel 6. Daftar Warga Belajar Pengembangan Program Pendidikan

Kewirausahaan Masyarakat..............................................................

67

Page 15: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

xv

DAFTAR GAMBAR

hal

Gambar 1. Rangkaian Fungsi Manajemen .......................................................

Gambar 2. Bagan Kerangka Berpikir ...............................................................

Gambar 3. Peta Administrasi Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyuma.....

Gambar 4. Struktur Organisasi PKBM Harapan Bangsa ..................................

18

38

49

53

Page 16: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

hal

Lampiran 1. Pedoman Observasi .................................................................... 107

Lampiran 2. Pedoman Dokumentasi ............................................................... 108

Lampiran 3. Pedoman Wawancara ................................................................. 109

Lampiran 4. Catatan Lapangan ....................................................................... 118

Lampiran 5. Display, Reduksi, dan Kesimpulan Wawancara ......................... 138

Lampiran 6. Hasil Dokumentasi Foto ............................................................. 150

Lampiran 7. Profil Lembaga PKBM Harapan Bangsa .................................... 154

Lampiran 8. Surat Perijinan ............................................................................ 157

Page 17: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam pembangunan

manusia di Indonesia, karena dengan pendidikan yang berkualitas maka akan

dapat mencerdaskan suatu bangsa, oleh karena itu pendidikan di Indonesia

sangat perlu untuk dikembangkan. Pendidikan merupakan bagian penting dari

proses pembangunan nasional yang mempengaruhi peningkatan pertumbuhan

ekonomi suatu bangsa. Menurut UU No. 20 tahun 2003, “pendidikan merupakan

usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, ketrampilan,

kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara” (Undang -Undang RI, 2003: 3).

Permasalahan pendidikan masih mewarnai berbagai daerah di Indonesia.

Permasalahan tersebut meliputi tingkat pendidikan masyarakat yang masih

rendah, kurangnya akses pendidikan, banyak masyarakat putus sekolah, dan

kesenjangan pendidikan. Permasalah pendidikan tersebut mengakibatkan

timbulnya masalah-masalah sosial yang lain seperti pengangguran karena

masyarakat tidak mampu untuk ikut bersaing di dunia kerja dengan bekal

pendidikan yang rendah. Jawa Tengah merupakan suatu provinsi yang ada di

Indonesia dengan jumlah pengangguran terbuka sebesar 1,1 juta jiwa dari total

jumlah angkatan kerja sebesar 17,76 juta jiwa (BPS Provinsi Jawa Tengah, 2014)

Page 18: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

2

Data BPS Kabupaten Banyumas, menunjukan bahwa setiap tahun angka

pengangguran di wilayah Kabupaten Banyumas terus meningkat. Data dari

Pemerintah Kabupaten Banyumas Jawa Tengah pada tahun 2011 menyebutkan

127 ribu jiwa masih menganggur. Meski tergolong tinggi, jumlah tersebut tidak

sebanyak tahun-tahun sebelumnya yang pernah mencapai 152 ribu jiwa (BPS

Kabupaten Banyumas, 2011). Cara mengatasi pengangguran di daerah-daerah

di Indonesia memang tidak mudah, butuh kerjasama antara pemerintah dan

masyarakat secara keseluruhan. Pemerintah telah melakukan beberapa cara

untuk dapat mengatasi pengangguran, yaitu dengan memberikan pendidikan

gratis bagi masyarakat kurang mampu, dengan pendidikan maka akan

memperoleh pengetahuan yang lebih banyak sehingga lebih mudah dalam

mencari pekerjaan. Dengan mendirikan tempat-tempat pelatihan keterampilan

seperti kursus menjahit, atau pelatihan membuat kerajinan tangan, sehingga

orang yang tidak berpendidikan tinggi bisa bekerja dengan modal keterampilan

yang sudah dimiliki.

Salah satu upaya untuk mengatasi masalah pengangguran adalah dengan

mengembangkan program-program pendidikan kewirausahaan bagi masyarakat

yang tidak memiliki pekerjaan. “Suatu negara bisa menjadi makmur bila ada

entrepreneur sedikitnya 2% sekitar 4,7 juta jiwa dari jumlah penduduk, namun

kenyataannya di Indonesia hanya ada 1,56 % sekitar 3,7 juta jiwa” (Suryana,

2010: 14). Maka tidak mengherankan kalau kondisi perekonomian Indonesia

saat ini masih tertinggal jika dibandingkan dengan Negara-negara lain. Hal ini

Page 19: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

3

karena warga Indonesia lebih suka bekerja pada perusahaan milik orang lain,

dari pada berwirausaha.

Pemerintah telah melakukan berbagai upaya sebagai penunjang

program pendidikan kewirausahaan, termasuk diantaranya dalam kebijakan

program pendidikan non formal melalui pendidikan kewirausahaan masyarakat.

“Pendidikan kewirausahaan masyarakat merupakan program pelayanan

pendidikan kewirausahaan dan keterampilan usaha yang diselenggarakan oleh

lembaga kursus dan pelatihan (LKP), atau satuan PNF lainnya yang disesuaikan

dengan kebutuhan dan peluang usaha yang ada di masyarakat” (Dirjen

PAUDNI, 2013). Hal tersebut dinyatakan dalam Undang-undang Nomor 20

tahun 2003 pasal 26 ayat 5 yang menyebutkan bahwa: “Pelatihan dan kursus

diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan bekal pengetahuan,

keterampilan, kecakapan hidup dan sikap untuk mengembangkan diri,

mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri atau melanjutkan pendidikan

ke jenjang yang lebih tinggi”. Penyelenggaraan program ini adalah satuan

pendidikan non formal seperti lembaga kursus dan pelatihan (LKP), Pusat

Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), kelompok belajar dan satuan pendidikan

non formal yang sejenis. Selain itu program tersebut dapat dilaksanakan oleh

Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dan Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) serta

yayasan sosial lainnya.

Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) merupakan salah satu

lembaga yang dapat mengadakan program pendidikan kewirausahaan

Page 20: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

4

masyarakat. Menurut UNESCO dalam Mustofa Kamil (2011: 85), bahwa

PKBM merupakan:

“Sebuah lembaga pendidikan yang dilaksanakan di luar sistem

pendidikan formal, diarahkan untuk masyarakat pedesaan dan perkotaan

dengan dikelola oleh masyarakat itu sendiri serta memberi kesempatan

kepeda masyarakat untuk dapat mengembangkan kemampuan dan

keterampilan masyarakat supaya dapat meningkatkan kualitas

hidupnya.”

Di kota Banyumas sendiri tidak semua Pusat Kegiatan Belajar

Masyarakat (PKBM) mempunyai program pendidikan kewirausahaan

masyarakat dalam upaya untuk mengatasi pengangguran dikalangan

masyarakat desa. PKBM Harapan Bangsa yang mampu mewujudkan tujuan

dari program Pemerintah terutama dalam bidang pendidikan non formal,

melalui program pendidikan kewirausahaan masyarakat, yaitu berupa pelatihan

keterampilan yang bertujuan untuk memberikan modal pengetahuan dan

keterampilan kepada keluarga menengah ke bawah.

PKBM Harapan Bangsa di Kabupaten Banyumas berada di desa Petir,

kecamatan Kalibagor yang merupakan daerah pedesaan. Mata pencaharian

penduduknya sebagian besar adalah buruh, tani dan pedagang. Tingkat

pendidikan dari warga masyarakatnya adalah lulusan SD dan SMP atau

sederajat bahkan ada yang tidak tamat sekolah dasar sehingga kurang

mempunyai bekal ketrampilan untuk membantu meningkatkan kesejahteraan

hidup. Menurut data BPS Kabupaten Banyumas (2013), warga masyarakat desa

Petir sebagian besar tidak tamat sekolah dasar yaitu sekitar 687 jiwa, warga

masyarakat yang tamat SD ada 378 jiwa dan yang tamat SMP ada 378 jiwa.

Masyarakat di desa Petir sebagian masih banyak masyarakat yang kurang

Page 21: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

5

mampu atau miskin, oleh karena itu perlu adanya keterampilan baru yang dapat

membantu mengentaskan kemiskinan pada masyarakat yang kurang mampu.

Masih adanya masyarakat yang berada pada tingkatan belum sejahtera maka

program pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan Bangsa

melalui pelatihan budidaya ikan lele pada tahun 2014 bagi masyarakat di

wiliyah tersebut dimaksud untuk memberikan pelayanan bagi masyarakat

dengan memfasilitasi keterampilan.

Proses pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

melalui pelatihan budidaya ikan lele di PKBM Harapan Bangsa masih dirasa

kurang berhasil karena dari sepuluh jumlah warga belajar hanya tujuh yang

membuat usaha mandiri. Dalam pelaksanaan program pendidikan

kewirausahaan masyarakat, ada kekhawatiran bahwa program ini akan bernasib

sama dengan program-program kewirausahaan lain yang diluncurkan

pemerintah namun keberhasilannya meragukan. Pengalaman program yang

gagal, tentu akan berimbas pada keberlangsungan program itu sendiri.

Pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat melalui pelatihan

budidaya ikan lele masih mengalami berbagai kendala seperti analisis

kebutuhan yang tidak sesuai antara jenis keterampilan, proses pembelajaran,

serta masih sulitnya mengubah pola pikir masyarakat.

Tanggung jawab PKBM sebagai lembaga penyelenggara program tidak

hanya berhenti setelah warga belajar selesai mengikuti program pelatihan, tetapi

tetap melakukan pendampingan program pasca program pelatihan selesai.

Pendampingan tersebut berupa pendampingan oleh tutor dan pihak

Page 22: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

6

penyelenggara kepada kelompok usaha mandiri, serta layanan konsultasi untuk

warga belajar apabila menemui kendala dalam kegiatan praktik atau pemasaran.

Program pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan Bangsa

melalui pelatihan budidaya ikan lele telah dilaksanakan pada bulan Agustus

sampai dengan bulan November 2014. Tujuan dari program pelaksanaan

pendidikan kewirausahaan masyarakat pelatihan budidaya ikan lele adalah

untuk memberikan bekal keterampilan kepada warga belajar agar dapat

membuat usaha secara mandiri.

Program pendidikan kewirausahaan masyarakat sampai saat ini belum

menunjukkan dampak yang jelas bagi warga belajar baik dari segi ekonomi,

psikologis, maupun sosial. Begitu juga pelaksanaan program pendidikan

kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan Bangsa sampai saat ini belum

ada data mengenai berhasil atau tidaknya PKBM dalam melaksanakan program.

Dengan demikian penulis ingin mengkaji dampak yang ditimbulkan dari

pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat melalui pelatihan

budidaya ikan lele yang diselenggarakan oleh PKBM Harapan Bangsa,

sehingga dapat diketahui manfaat dari pelaksanaan program pendidikan

kewirausahaan masyarakat bagi warga belajar di PKBM Harapan Bangsa.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis mengambil judul “Dampak

Pelaksanaan Program Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat bagi Warga

Belajar di PKBM Harapan Bangsa, Desa Petir, Kecamatan Kalibagor,

Kabupaten Banyumas”.

Page 23: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

7

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah di atas, maka dapat

diidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Dilihat dari data BPS Banyumas jumlah angka pengangguran di Banyumas

masih tinggi yaitu 127 ribu jiwa.

2. Masih adanya warga masyarakat di daerah PKBM Harapan Bangsa yang

berada di tingkatan masyarakat yang belum sejahtera.

3. Tingkat pendidikan dari warga masyarakat di desa Petir adalah lulusan SD

dan SMP atau sederajat yang kurang mempunyai bekal ketrampilan.

4. Pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat melalui

pelatihan budidaya ikan lele di PKBM Harapan Bangsa masih dirasa kurang

tepat, karena sulitnya mengubah pola pikir masyarakat.

5. Program pendidikan kewirausahaan masyarakat melalui pelatihan budidaya

ikan lele di PKBM Harapan Bangsa masih dirasa kurang berhasil.

6. Penyelenggaraan program pendidikan kewirausahaan masyarakat belum

terkait dengan peningkatan ekonomi warga belajar karena program

pendidikan kewirausahaan masyarakat belum banyak.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan pada hasil identifikasi masalah diatas dengan keterbatasan

peneliti yang akan diungkap dalam penelitian ini adalah pada dampak

pelaksanaan program Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat (PKM) bagi

Warga Belajar di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Harapan Bangsa,

Desa Petir, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas.

Page 24: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

8

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka dapat ditarik rumusan

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat di

Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Harapan Bangsa, Desa Petir, Kecamatan

Kalibagor, Kabupaten Banyumas?

2. Bagaimana hasil dari pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan

masyarakat di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Harapan Bangsa, Desa

Petir, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas?

3. Apa sajakah faktor yang mempengaruhi pelaksanaan program pendidikan

kewirausahaan masyarakat di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Harapan

Bangsa, Desa Petir, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas?

4. Bagaimana dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan

masyarakat bagi warga belajar di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat

Harapan Bangsa, Desa Petir, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk

mendapatkan informasi yang jelas tentang:

1. Mendiskripsikan pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan

masyarakat di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Harapan Bangsa, Desa

Petir, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas.

Page 25: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

9

2. Mendiskripsikan hasil dari pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan

masyarakat di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Harapan Bangsa, Desa

Petir, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas

3. Mendiskripsikan faktor yang mempengaruhi pelaksanaan program

pendidikan kewirausahaan masyarakat di Pusat Kegiatan Belajar

Masyarakat Harapan Bangsa, Desa Petir, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten

Banyumas.

4. Mendiskripsikan bagaimana dampak pelaksanaan program pendidikan

kewirausahaan masyarakat bagi warga belajar di Pusat Kegiatan Belajar

Masyarakat Harapan Bangsa, Desa Petir, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten

Banyumas.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini sebagai

berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Pengembangan keilmuan pendidikan non formal khususnya pendidikan

luar sekolah.

b. Memperkaya kajian tentang dampak pelaksanaan program khususnya

program pendidikan kewirausahaan masyarakat.

c. Hasil penelitian ini diharapkan juga dapat menjadi pendorong atau

bahan kajian bagi penelitian-penelitian berikutnya.

Page 26: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

10

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

1) Penelitian ini dapat dijadikan sarana untuk menambah wawasan dan

pengetahuan dibidang pendidikan kewirausahaan masyarakat

sebagai upaya memberi pengalaman baru agar dapat berguna bagi

kemampuan diri sendiri.

2) Memberikan suatu gambaran tentang program pendidikan

kewirausahaan masyarakat di PKBM.

b. Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah

1) Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan

pengetahuan tentang Pendidikan Luar Sekolah khususnya pada

Program pendidikan kewirausahaan masyarakat.

2) Menjadi sarana program pendidikan kewirausahaan masyarakat.

c. PKBM Harapan Bangsa

1) Penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan dan manfaat

bagi PKBM Harapan Bangsa dalam merancang program-program

Non Formal.

2) Sebagai bahan masukan dalam menyiapkan perencanaan suatu

program yang terkait dengan pendidikan kewirausahaan

masyarakat.

Page 27: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Pendidikan Luar Sekolah

a. Pengertian Pendidikan Luar Sekolah

Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan secara sadar untuk

mengubah tingkah laku seseorang. Pendidikan luar sekolah sebenarnya sudah

ada sebelum pendidikan formal lahir. Pendidikan luar sekolah (PLS)

sesungguhnya bukan merupakan hal baru dalam kehidupan manusia.

Pendidikan luar sekolah merupakan usaha sadar yang diarahkan untuk

menyiapkan, meningkatkan dan mengembangkan sumberdaya manusia, agar

memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap, dan daya saing untuk merebut

peluang yang ada dengan mengoptimalkan penggunaan sumber-sumber yang

ada di lingkungannya (Umberto Sihombing, 2000: 12). Menurut Djudju

Sudjana (2001: 8) pendidikan luar sekolah merupakan:

“Suatu kegiatan yang terorganisasi dan sistematis di luar subsistem

pendidikan sekolah, bertujuan untuk membantu peserta didik dan

masyarakat untuk selalu belajar tentang nilai-nilai, sikap, pengetahuan,

dan keterampilan fungsional yang diperlukan untuk mengaktualisasi diri

dan untuk membangun masyarakat dan bangsa dengan selalu

berorientasi pada kemajuan kehidupan di masa depan”.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan luar

sekolah yaitu untuk membantu peserta didik dalam mengaktualisasikan potensi

diri dalam mengembangkan tingkat pengetahuan, penalaran, keterampilan

sesuai dengan usia, dan kebutuhannya. Hasil yang diperoleh dari pendidikan

luar sekolah diharapkan dapat bermanfaat bagi dirinya, keluarga, masyarakat,

bangsa, dan negara.

Page 28: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

12

b. Peran Pendidikan Luar Sekolah

Masalah pendidikan dalam pendidikan sekolah menyebabkan

pendidikan luar sekolah mengambil peran untuk membantu sekolah dan

masyarakat dalam mengurangi masalah tersebut. Djudju Sudjana (2001: 74)

mengemukakan peran pendidikan luar sekolah sebagai berikut:

1) Pendidikan luar sekolah sebagai pelengkap pendidikan sekolah

Pendidikan luar sekolah sebagai pelengkap pendidikan ssekolah

berfungsi untuk melengkapi kemampuan peserta didik dengan memberikan

pengalaman belajar yang tidak diperoleh di pendidikan sekolah. Isi pogram

didasarkan atas kebutuhan peserta didik. Program dilakukan oleh para

penyelenggara pendidikan dan bekerja sama dengan masyarakat.

2) Pendidikan luar sekolah sebagai penambah pendidikan sekolah

Pendidikan luar sekolah sebagai penambah pendidikan sekolah

bertujuan untuk menyediakan kesempatan belajar kepada:

a) Peserta didik yang ingin memperdalam materi pelajaran tertentu

yang sudah diperoleh dalam pendidikan sekolah. Kegiatan belajar

tambahan ini dilakukan di luar jam pelajaran dengan menggunakan

ruang kelas di sekolah yang bersangkutan atau ditempat lain. Materi

pelajaran disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. Para

pendidik pada umumnya adalah guru-guru mata pelajaran yang

bersangkutan sangkutan atau sumber belajar lain yang ada di

masyarakat.

b) Alumni suatu jenjang pendidikan sekolah dan masih memerlukan

layanan pendidikan untuk memperluas materi pelajaran yang telah

diperoleh. Kebutuhan ini berkaitan dengan dua hal, yaitu:

Memperluas materi pelajaran yang telah diperoleh untuk

melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Kebutuhan ini

biasanya dilakukan melalui bimbingan studi, bimbingan tes, kursus-

kursus dan kelompok belajar, Menambah pengetahuan tentang

materi belajar yang dirasakan penting sesuai dengan perkembangan

ilmu pengetahuan, dan teknologi yang semakin cepat. Kebutuhan ini

Page 29: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

13

dilakukan melalui kursus-kursus, diskusi, seminar lokakarya,

penelitian, dan studi kepustakaan.

c) Mereka yang putus sekolah dan memerlukan pengetahuan serta

keterampilan yang berkaitan dengan lapangan pekerjaan atau

penampilan diri dalam masyarakat. Upaya ini dikaitkan dengan

keterampilan kerja dan berusaha.

Pendidikan luar sekolah sebagai penambah ini diarahkan untuk

membekali para lulusan dan mereka yang putus sekolah untuk memasuki dunia

kerja.

3) Pendidikan luar sekolah sebagai pengganti pendidikan sekolah

Pendidikan luar sekolah sebagai pengganti pendidikan sekolah

meyediakan kesempatan belajar bagi anak-anak atau orang dewasa yang karena

berbagai alasan tidak memperoleh kesempatan untuk memasuki satuan

pendidikan sekolah, umumnya sekolah dasar.

Peran pendidikan luar sekolah menurut Umberto Sihombing (2000: 17),

yaitu:

1) Pendidikan luar sekolah membelajarkan mereka yang tidak

dibelajarkan oleh sistem persekolahan

2) Pendidikan luar sekolah membuka berbagai jenis dan pola

pendidikan dan pengajaran bagi siapapun yang tidak mendapat

kesempatan pada jalur pendidikan sekolah

3) Bagi mereka yang walaupun sudah ikut program persekolahan

namun masih memerlukan tambahan pengetahuan, keterampilan,

dan sikap yang tidak diperoleh pada jalur sekolah.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa peran pendidikan luar sekolah

adalah sebagai pelengkap, penambah, dan pengganti pendidikan yang tidak

diperoleh pada pendidikan formal (pendidikan sekolah) dan pendidikan

informal (pendidikan keluarga).

Page 30: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

14

c. Program Pendidikan Luar Sekolah

Umberto Sihombing (2000: 37) mengemukakan beberapa program

pendidikan luar sekolah, sebagai berikut:

1) Program pengembangan anak usia dini

2) Program keaksaraan fungsional

3) Program pendidikan dasar (paket A dan paket B)

4) Program pemberdayaan perempuan

5) Program yang diselenggarakan masyarakat (kursus)

6) Program paket C

7) Program magang

d. Asas Pendidikan Luar Sekolah

Dalam membina dan mengembangan pendidikan luar sekolah

diperlukan asas yang kuat sehingga setiap program pendidikan didasari oleh

kenyataan objektif yang dimiliki individu, masyarakat, dan bangsa serta

berorientasi kearah terwujudnya kehidupan yang lebih baik di masa depan.

Djudju Sudjana (2001: 175) mengemukakan bahwa ada empat asas dalam

pendidikan luar sekolah, antara lain:

1) Asas kebutuhan

Pentingnya kebutuhan dalam penyusunan dan pengembangan suatu

program pendidikan luar sekolah didasarkan pada alasan bahwa kebutuhan

adalah bagian penting dari kehidupan manusia. Pendidikan luar sekolah akan

memperoleh dukungan dari peserta didik apabila program-programnya disusun

berdasarkan kebutuhan peserta didik.

2) Asas pendidikan sepanjang hayat

Pendidikan sepanjang hayat adalah untuk menyiapkan diri dalam

mencapai kehidupan yang lebih baik di masa depan. Penerapan asas pendidikan

Page 31: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

15

sepanjang hayat dalam pendidikan luar sekolah menyebabkan adanya tiga ciri

umum pada pendidikan luar sekolah, yaitu: pertama, pendidikan luar sekolah

memberikan kesempatan belajar secara wajar dan luas kepada setiap orang.

Kedua, pendidikan luar sekolah diselenggarakan dengan melibatkan peserta

didik dalam kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan penilaian proses, hasil dan

dampak program. Ketiga, pendidikan luar sekolah memiliki tujuan-tujuan ideal

yang terkandung dalam proses pendidikannya.

3) Asas relevansi dengan pembangunan masyarakat

Asas relevansi dengan pembangunan masyarakat mengandung dua

makna. Pertama, bahwa kehadiran pendidikan luar sekolah didasarkan atas

kebutuhan masyarakat dan muncul karena tuntutan pembangunan masyarakat.

Kedua, program-program pendidikan luar sekolah berfungsi menggarap

pengembangan sumber daya manusia yang menjadi pelaku utama dan penerima

pengaruh dari pembangunan masyarakat.

4) Asas wawasan ke masa depan

Pendidikan luar sekolah, sebagai bagian dari pendidikan nasional yang

programnya berkaitan dengan berbagai sektor pembangunan yang berorientasi

pada perubahan masyarakat yang mungkin terjadi di masa depan. Tugas dari

pendidikan luar sekolah perlu untuk dikembangkan. Pertama, membelajarkan

peserta didik agar memiliki dan mengembangkan keterampilan, pengetahuan,

sikap, dan nilai-nilai untuk dapat mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan

perubahan di masa depan. Kedua, membelajarkan peserta didik agar mampu

Page 32: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

16

melestarikan dan memanfaatkan sumber daya alam untuk meningkatkan taraf

hidupnya yang berorientasi pada kemajuan di masa depan.

Pendidikan luar sekolah perlu memantapkan peranan, fungsi dan

tugasnya dengan menerapkan asas kebutuhan, pendidikan sepanjang hayat,

relevansinya dengan pembangunan masyarakat dan wawasan ke masa depan.

2. Manajemen dan Dampak Program

a. Pengertian Manajemen Program

Menurut Djudju Sudjana (2000:52), “manajemen merupakan

kemampuan dan keterampilan khusus untuk melakukan suatu kegiatan, baik

bersama orang lain atau melalui orang lain dalam mencapai tujuan”. Sedangkan

Umberto Sihombing (2000: 52) mengemukakan “manajemen adalah proses

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan sumber daya

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya”.

Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa

manajemen merupakan serangkaian kegiatan merencanakan,

mengorganisasikan, menggerakkan, mengendalikan, dan mengembangkan

segala upaya dalam mengatur sumber daya secara efektif dan efesien untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

b. Fungsi Manajamen Program

Djudju Sudjana (2004: 57) mengatakan bahwa dalam manajemen

program pendidikan luar sekolah ada enam fungsi yang berurutan, yaitu:

1) Perencanaan (planning)

Perencanaan merupakan proses yang sistematis dalam pengembilan

keputusan tentang tindakan yang akan dilakukan pada waktu yang

akan datang.

Page 33: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

17

2) Pengorganisasian (organizing)

Pengorganisasian pendidikan luar sekolah adalah usaha

mengintegrasikan sumber daya manusia dan non manusia yang

diperlukan ke dalam satu kesatuan untuk melaksanakan kegiatan

yang telah dirancang dalam mencapai tujuan.

3) Penggerakan (motivating)

Penggerakan merupakan upaya yang dilakukan untuk

menggerakkan seseorang dengan menumbuhkan dorongan untuk

melakukan kegiatan yang telah diberikan sesuai dengan rencana

untuk mencapai tujuan.

4) Pembinaan (conforming)

Pembinaan merupakan upaya memelihara atau membawa suatu

keadaan yang seharusnya terjadi atau menjaga keadaan sebagaimana

seharusnya terlaksana.

5) Penilaian (evaluating)

Penilaian dilakukan terhadap seluruh atau sebagian unsur-unsur

program serta terhadap pelaksanaan program.

6) Pengembangan (developing)

Pengembangan dilakukan setelah suatu program dilaksanakan dan

dievaluasi.

Sedangkan menurut Umberto Sihombing (2000: 56), ada lima fungsi

manajemen program, yaitu:

1) Perencanaan

Perencanaan dalam pendidikan luar sekolah yaitu menentukan tujuan

yang harus dicapai, menentukan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk

mencapai tujuan, menentukan tenaga dan biaya yang diperlukan untuk

mencapai tujuan yang telah dibuat oleh penyelenggara pendidikan.

2) Pengorganisasian

Pengorganisasian dalam pendidikan luar sekolah biasanya diwujudkan

dalam bentuk struktur organisasi. Sasaran program pendidikan luar sekolah

sering diwarnai dengan beberapa kendala antara lain, sasaran program yang

dikategorikan miskin (baik miskin ilmu, miskin harta, dan miskin informasi)

tetapi mempunyai keinginan untuk belajar, tempat tinggal sasaran yang tidak

Page 34: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

18

mudah untuk dijangkau, dan sasaran dari program pendidikan luar sekolah tidak

mudah untuk diajak belajar. Oleh karena itu pengorganisasian program

pendidikan luar sekolah perlu dikaji dengan benar agar masalah-masalah diatas

dapat diatasi dengan baik.

3) Pelaksanaan

Pelaksanaan sebagai salah satu fungsi dalam manajemen bukan hanya

mengelola pelaksanaan program namun mencakup bagian yang luas, seperti

manusia, uang, material, dan waktu. Dalam pelaksanaan suatu program

pendidikan luar sekolah harus melibatkan masyarakat dalam perencanaan

pelaksanaan program

4) Koordinasi

Koordinasi merupakan suatu usaha untuk bekerjasama antara beberapa

unsur dalam melaksanakan suatu kegiatan. Koordinasi harus menjadi kata kunci

dalam penyelenggaraan program pendidikan luar sekolah baik dalam bentuk

kelompok belajar, pelatihan, atau kursus. Program pendidikan luar sekolah

menyangkut peningkatan kesejahteraan hidup melalui pendidikan, karena itu

harus menyangkut seluruh aspek kehidupan masyarakat, meskipun dalam

pelaksanaannya selalu disesuaikan dengan keadaan warga belajar.

5) Pengawasan

Pengawasan dalam program pendidikan luar sekolah bahwa tujuan

harus dicapai secara efisien dan efektif sesuai dengan rencana yang sudah

ditetapkan. Permasalahan dan kendala yang dialami harus dapat segera

diketahui penyebabnya. Pengawasan dalam pendidikan luar sekolah ada dua

Page 35: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

19

macam yaitu pengawasan internal yang dilakukan oleh struktur organisasi

pemerintah dan pengawasan eksternal yang dilakukan oleh masyarakat.

Fungsi manajemen menurut Manullang (2005: 8) terdiri dari sepuluh

fungsi, yaitu:

1) Forecasting

Forecasting merupakan kegiatan meramalkan, memproyeksikan, atau

mengadakan taksiran terhadap berbagai kemungkinan yang akan terjadi

sebelum suatu rencana yang lebih pasti dilakukan.

2) Planning termasuk budgeting

Fungsi planning termasuk budgeting yaitu fungsi manajemen dalam

menetapkan tujuan yang ingin dicapai, menetapkan peraturan dan pelaksanaan

yang harus dilakukan, dan menetapkan biaya yang diperlukan serta pemasukan

dana.

3) Organizing

Organisasi dirumuskan sebagai keseluruhan aktivitas manajemen dalam

mengelompokkan warga belajar serta penetapan tugas, fungsi, wewenang, serta

tanggung jawab masing-masing untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan

sebelumnya.

4) Pelaksanaan (Staffing)

Pelaksanaan (Staffing) merupakan salah satu fungsi dalam manajemen

berupa penyusunan personalia pada suatu pelatihan atau pendidikan mulai dari

merekrut warga belajar, dan merekrut tutor.

Page 36: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

20

5) Pengarah (Directing)

Directing adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha

memberi bimbingan, saran, perintah, atau instruksi dalam melaksanakan tugas

masing-masing agar dapat mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.

6) Pemeran (Leading)

Pemeran (Leading) berkaitan dengan pengambilan keputusan,

komunikasi, memberikan semangat, inspirasi, dan dorongan kepada warga

belajar agar bertindak.

7) Pengkoordinasian (Coordinating)

Pengkoordinasian (Coordinating) merupakan fungsi manajemen untuk

melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, kekosongan

kegiatan, dengan jalan menghubungkan, menyatukan, dan menyelaraskan

kegiatan warga belajar.

8) Motivating

Motivating merupakan fungsi manajemen berupa pemberian semangat

dan dorongan agar warga belajar bersedia untuk mengikuti pelaksanaan

pembelajaran dengan sungguh-sungguh.

9) Controlling

Controlling adalah salah satu dari fungsi manajemen yang berupa

mengadakan penilaian atau koreksi sehingga dalam pelaksanaan program dapat

diarahkan sesuai dengan tujuan yang sudah ditetapkan.

Page 37: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

21

10) Pelaporan (Reporting)

Pelaporan (Reporting) merupakan fungsi manajemen berupa

penyampaian perkembangan, hasil kegiatan, pemberian keterangan mengenai

segala hal yang berkaitan dengan tugas dan juga fungsi.

Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa fungsi

manajemen dalam pendidikan luar sekolah terdiri dari perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan, monitoring, penilaian, dan pendampingan.

Fungsi manajemen pendidikan luar sekolah harus dilakukan berkesinambungan

dan berurutan.

Gambar 1. Rangkaian Fungsi Manajemen (Djudju Sudjana, 2004: 53)

c. Pengertian Dampak Program

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 234), “dampak berarti

benturan, pengaruh kuat yang mendatangkan akibat negatif maupun positif”.

Pendapat lain menyatakan bahwa, “dampak adalah pengaruh yang dialami

warga belajar atau lulusan setelah memperoleh dukungan dari masukan lain”

Perencanaan

Penilaian

Pengembangan Pengorganisasian

n

Penggerakan

Pembinaan

Page 38: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

22

(Djudju Sudjana, 2006: 95). Dari pendapat tersebut maka dapat disimpulkan

bahwa dampak merupakan akibat atau pengaruh yang dialami oleh warga

belajar baik positif ataupun negatif. Dalam hal ini adalah pengaruh positif dari

pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat yang berakibat

pada peningkatan kehidupan warga belajar di PKBM Harapan Bangsa, Desa

Petir, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas.

Sedangkan program merupakan serangkaian kegiatan yang telah

direncanakan dan pelaksanaanya berkesinambungan. Menurut Suharsimi

Arikunto (2007: 3), program didefinisikan sebagai suatu unit atau kesatuan

kegiatan yang merupakan realisasi atau implementasi dari suatu kebijakan,

berlangsung dalam proses yang berkesinambungan, dan terjadi dalam suatu

organisasi yang melibatkan sekelompok orang. “Program pendidikan luar

sekolah yaitu suatu kegiatan yang disusun secara terencana dan memiliki tujuan,

sasaran, isi, dan jenis kegiatan, pelaksanaan kegiatan, proses kegiatan, waktu,

fasilitas, alat-alat, biaya, dan sumber-sumber pendukung lainnya” (Djudju

Sudjana, 2006: 4).

Berdasarkan pengertian dampak dan program yang telah dijelaskan di

atas maka dapat disimpulkan pengertian dari dampak program. Dampak

program merupakan suatu perubahan yang terjadi sebagai bentuk akibat baik

negatif maupun positif yang dialami warga belajar, dengan perubahan sikap

perilaku, pengetahuan, keterampilan, atau status sosial sebagai hasil telah

mengikuti program dan mendapatkan dukungan dari pihak lain.

Page 39: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

23

Menurut Djudju Sudjana (2006: 95) dampak program dapat dilihat

dalam tiga aspek kehidupan, yaitu:

1) Peningkatan taraf atau kesejahteraan hidup dengan indikator

memiliki pekerjaan atau usaha, pendapatan, kesehatan, dan

pendidikan.

2) Upaya membelajarkan orang lain baik kepada perorangan,

kelompok atau komunitas.

3) Keikutsertaan dalam kegiatan sosial atau pembangunan masyarakat

seperti partisipasi dalam bentuk pemikiran, tenaga, keterampilan

atau harta benda.

Dengan demikian program pendidikan luar sekolah dikatakan lengkap

apabila menyangkut semua komponen-komponen program dan berlangsung

secara berkesinambungan.

d. Dampak Program terhadap Aspek Kehidupan Masyarakat

Suatu program dalam pendidikan luar sekolah yang sebagian besar

dilaksanakan di lingkungan masyarakat karena asas pendidikan luar sekolah

meliputi, dari masyarakat, untuk masyarakat, dan oleh masyarakat. Program

yang telah selesai dilaksanakan akan memberikan hasil dan dampak yang

bermacam-macam bagi warga belajar ataupun bagi masyarakat luas. Dampak

dari suatu program tidak hanya dilihat pada segi ekonomi saja melainkan

meliputi beberapa aspek dalam kehidupan. Hasil dari suatu program pelatihan

berjalan dengan baik atau tidak tergantung pada pelaksanaan dan respon dari

masyarakat itu sendiri. Sedangkan dampak yang ditimbulkan sangat beragam

baik berupa dampak positif maupun negatif. Dampak program dapat dilihat

dalam aspek kehidupan masyarakat, yaitu:

Page 40: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

24

1) Dampak ekonomi

“Dampak ekonomi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

adalah pengaruh suatu penyelenggaraan kegiatan terhadap perekonomian”

(Depdiknas, 2005: 234). Sesuatu bernilai ekonomi apabila dapat menambah

penghasilan dari suatu keterampilan yang dimiliki kemudian mendapatkan uang

sehingga mengalami peningkatan kesejahteraan ekonomi. Kesejahteraan

ekonomi adalah suatu kondisi dimana seseorang dapat memenuhi kebutuhan

hidup seperti sandang, pangan, papan, dan kesehatan (Ainur, 2012: 31).

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa dampak ekonomi

pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat adalah pengaruh

perubahan perilaku, keterampilan, pengetahuan, sikap, status atau perubahan

kehidupan terhadap perekonomian warga belajar berupa sandang, pangan,

papan, dan kesehatan. Keikutsertaan warga belajar pada pelaksanaan program

pendidikan kewirausahaan masyarakat, maka dari keterampilan dan

pengetahuan yang sudah dimiliki, warga belajar mampu membuka usaha secara

mandiri atau berwirausaha sendiri sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan

ekonomi warga belajar serta masyarakat sekitar.

2) Dampak sosial

“Dampak sosial merupakan konsekuensi sosial yang timbul akibat

adanya suatu kegiatan pembangunan maupun penerapan suatu kebijaksanaan

dan program, serta merupakan perubahan yang terjadi pada masyarakat yang

diakibatkan oleh aktivitas pembangunan” (Haryati Roebyantho, dkk, 2011: 49).

Dampak sosial dari sebuah program dapat dilihat pada partisipasi aktif

Page 41: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

25

masyarakat terhadap organisasi yang ada di lingkungannya baik itu sumbangan

pemikiran, tenaga, keterampilan dan harta benda. Dampak sosial berkaitan erat

dengan kecakapan sosial seseorang, kemampuan yang dibutuhkan dalam hidup

bermasyarakat, bersosialisasi dan bekerjasama dalam pemecahan masalah di

masyarakat.

Kecakapan sosial mencakup kecakapan berkomunikasi dan kecakapan

bekerjasama dan tanggung jawab sosial Kecakapan berkomunikasi bukan

sekedar menyampaikan pesan, tetapi komunikasi dengan empati.

“Berkomunikasi melalui tulisan juga merupakan hal yang sangat penting dan

sudah menjadi kebutuhan hidup yaitu menuangkan gagasan melalui tulisan

yang mudah dipahami orang lain” (Anwar, 2006:30). Kecakapan

berkomunikasi sangat diperlukan dalam berhubungan dengan orang lain di

lingkungan masyarakat khususnya untuk menyampaikan informasi kepada

orang lain. “Kecakapan bekerjasama bukan sekedar “bekerja bersama” tetapi

kerjasama yang disertai dengan saling pengertian, saling menghargai, dan saling

membantu” (Tim Broad Based Education, 2002: 11). Kerjasama dapat

dikembangkan dalam berbagai kegiatan seperti dalam berorganisasi di

masyarakat, pada dasarnya semua manusia merupakan makhluk sosial dan

dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu membutuhkan bekerjasama dengan

masyarakat lain.

Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpilkan bahwa dampak

sosial dari pelaksanaan program berkaitan erat dengan kecakapan sosial

Page 42: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

26

seseorang yang terdiri dari kecakapan berkomunikasi dan kecakapan untuk

bekerjasama di dalam lingkungan masyarakat.

3) Dampak Psikologis

“Dampak dari sebuah program adalah meningkatnya rasa percaya diri,

memiliki kemandirian dan keberanian dalam menjalankan hidupnya” (Aulia

Syahrani, 2013: 14). Dampak psikologis dapat dilihat pada rasa percaya diri

warga belajar atau motivasi warga belajar dalam mengaplikasikan keterampilan

dan pengetahuan yang sudah dimiliki setelah mengikuti pelaksanaan suatu

program. Dampak Psikologis berkaitan erat dengan kecakapan personal

seseorang. Kecakapan personal mencakup kecakapan dalam memahami atau

mengenal diri dan kecakapan berpikir rasional. Menurut Tim Broad Based

Education (2002:10), kecakapan mengenal diri pada dasarnya merupakan

penghayatan diri sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, sebagai anggota

masyarakat dan warga negara, serta menyadari dan mensyukuri kelebihan dan

kekurangan yang dimiliki sekaligus sebagai modal dalam meningkatkan diri

sebagai individu yang bermanfaat bagi lingkungan.

Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bawha dampak

psikologis dari suatu program berkaitan dengan kecakapan personal dari warga

belajar yang meliputi memahami atau mengenal diri dan kecakapan berpikir

rasional. Warga belajar yang sudah memiliki kecakapan personal biasanya

memiliki motivasi yang tinggi untuk meningkatkan kualitas dirinya dengan

terus belajar.

Page 43: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

27

Pengukuran keberhasilan program dapat dilihat dari indikator

keberhasilan, salah satunya adalah berkurangnya tingkat kemiskinan dan

pengangguran di masyarakat dengan memanfaatkan potensi lokal atau sumber

daya yang ada di masyarakat untuk dijadikan sumber usaha atau wirausaha, dan

dengan bekerja sesuai dengan keterampilan yang sudah dimiliki setelah

mengikuti program yang ada di lembaga masyarakat.

3. Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat

a. Pendidikan

1) Pengertian Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu indikator utama dalam pembangunan

dan kualitas sumber daya manusia, sehingga kualitas sumber daya manusia

sangat tergantung dari kualitas pendidikan. Menurut UU No. 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan merupakan:

“Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar warga belajar secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara”.

Pengertian pendidikan yang tertuang dalam Undang-Undang Sistem

Pendidikan Nasional tersebut menjelaskan bahwa pendidikan sebagai proses

seseorang belajar untuk mengetahui, mengembangkan kemampuan, sikap dan

tingkah laku lainnya untuk menyesuaikan dengan lingkungan hidupnya.

Menurut Redja Mudyahardjo (2010: 11) pengertian pendidikan dibagi

menjadi tiga yaitu: pengertian maha luas, sempit dan luas terbatas. Pengertian

pendidikan maha luas, pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang

Page 44: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

28

berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pengertian

pendidikan secara sempit, pendidikan adalah pengajaran yang diselenggarakan

di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Pengertian pendidikan secara

luas terbatas, pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga,

masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan

pelatihan yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat

untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan dalam

berbagai lingkungan hidup di masa yang akan datang.

2) Tujuan Pendidikan

Pentingnya pendidikan tercermin dalam UUD 1945, yang

mengamanatkan bahwa pendidikan merupakan hak setiap warga negara yang

bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini kemudian dirumuskan

dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, bahwa:

“Pendidikan nasional berupaya mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam

rangka mencerdaskan bangsa, dan bertujuan untuk berkembangnya

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab.”

Mengamati dari tujuan pendidikan yang ada dalam Undang- Undang

Sistem Pendidikan Nasional tersebut dapat dikemukakan bahwa pendidikan

merupakan tempat terbentuknya masyarakat yang dapat membangun serta

meningkatkan martabat dan kecerdasan bangsa. Pendidikan juga merupakan

salah satu bentuk investasi manusia yang dapat meningkatkan kesejahteraan

hidup masyarakat. Tujuan pendidikan menurut Binti Maunah (2009: 9) adalah

Page 45: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

29

perubahan-perubahan yang diharapkan terjadi pada subjek didik setelah

mengalami proses pendidikan. Perubahan yang dimaksud adalah perubahan

pada tingkah laku individu, kehidupan pribadi individu maupun kehidupan

masyarakat dan alam sekitarnya dimana individu itu hidup.

3) Ciri Umum Pendidikan

Menurut Fuad Ihsan (2008: 6) ciri atau unsur umum dalam pendidikan

ada tiga, sebagai berikut:

a) Pendidikan mengandung tujuan yang ingin dicapai, yaitu individu yang

mempunyai kemampuan untuk berkembang sehingga dapat bermanfaat

untuk dirinya dan orang lain.

b) Untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan perlu melakukan usaha-usaha

yang disengaja dan terencana untuk memilih materi, strategi kegiatan, dan

teknik penilaian yang sesuai.

c) Kegiatan tersebut dapat diberikan dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan

masyarakat, pendidikan formal, informal, dan non formal.

4) Faktor-faktor Pendidikan

Dalam aktivitas pendidikan ada enam faktor pendidikan yang dapat

membentuk pola interaksi atau saling mempengaruhi. Menurut Fuad Ihsan

(2008: 7) enam faktor pendidikan tersebut yaitu:

a) Faktor tujuan

b) Faktor pendidik

c) Faktor peserta didik

d) Faktor isi/ materi pendidikan

e) Faktor metode pendidikan

f) Faktor situasi lingkungan

Page 46: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

30

b. Kewirausahaan

1) Pengertian Kewirausahaan

Kewirausahaan memiliki peran penting dalam kehidupan dan

pembangunan suatu bangsa. Kewirausahaan harus hadir dalam semua aspek

kehidupan. Menurut Basrowi (2011: 2) kewirausahaan merupakan:

“Proses kemanusiaan (human procces) yang berkaitan dengan

kreativitas dan inovasi dalam memahami peluang, mengorganisasi

sumber-sumber, mengelola, sehingga peluang itu dapat terwujud

menjadi suatu usaha yang mampu menghasilkan laba untuk jangka

waktu yang lama.”

Mardiyatmo (2005: 2) mengemukakan, “kewirausahaan adalah

tanggapan terhadap peluang usaha yang terungkap dalam seperangkat tindakan

yang membuahkan hasil berupa organisasi usaha yang melembaga, produktif

dan inovatif”.

Artinya kewirausahaan adalah suatu tindakan kreatif dari seseorang

yang membuat sesuatu yang tidak bernilai menjadi bernilai. Kewirausahaan

memerlukan tekad dan komitmen untuk memimpin orang lain, kewirausahaan

juga mempunyai keberanian untuk mengambil resiko yang sudah

diperhitungkan sebelumnya, serta kewirausahaan mempunyai keberanian untuk

menghadapi tantangan.

2) Sikap kewirausahaan

Sikap kewirausahaan yang harus dikembangkan, meliputi:

a) Pencapaian orientasi dan ambisi

b) Percaya diri

c) Tekun

d) Otonom/ mandiri

e) Berorintasi pada tindakan

f) Belajar sambil bekerja

Page 47: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

31

g) Kerja keras, tekad yang kuat (Ditdiknas dalam Yoyon Suryono,

2012: 101)

Sedangkan sikap wirausaha menurut Meredith dalam Basrowi (2011:

27), sebagai berikut:

a) Percaya diri (self confidence): percaya diri merupakan keyakinan seseorang

dalam menghadapi pekerjaan, yang bersifat internal, sangat relatif dan

dinamis. Kepercayaan diri akan mempengaruhi gagasan, inisiatif,

kreativitas, keberanian, ketekunan, semangat kerja, dan kegairahan

berkarya.

b) Berorientasi tugas dan hasil: seseorang yang selalu mengutamakan tugas

dan hasil adalah orang yang selalu mengutamakan nilai-nilai motif

berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan, dan kerja kera.

c) Keberanian mengambil resiko: wirausaha adalah orang yang lebih

menyukai usaha-usaha yang lebih menantang untuk mencapai kesuksesan.

Kemampuan untuk mengambil resiko tergantu dari keyakinan pada diri

sendiri, kesediaan untuk menggunakan kemampuan dalam mencari

peluang, dan kemampuan untuk menilai situasi resiko secara realitis.

d) Kepemimpinan: seorang wirausaha harus memiliki sifat kepemimpinan,

kepeloporan, dan keteladanan.

e) Berorientasi ke masa depan: wirausaha harus memiliki perspektif dan

pandangan ke masa depan dengan kemampuan untuk menciptakan sesuatu

yang baru dan berbeda.

f) Kreativitas dan inovasi: kewirausahaan adalah berpikir dan bertindak

sesuatu yang baru atau berpikir sesuatu yang lama dengan cara-cara baru.

Page 48: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

32

3) Tujuan Kewirausahaan

Menurut Basrowi (2011: 7) ada beberapa tujuan dari kewirausahaan,

yaitu:

a) Meningkatkan jumlah wirausaha yang berkualitas

b) Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk

menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat

c) Membudayakan semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan

kewirausahaan dikalangan masyarakat yang mampu, andal dan

unggul

d) Menumbuh kembangkan kesadaran dan orientasi kewirausahaan

yang tangguh dan kuat terhadap masyarakat

4) Manfaat Kewirausahaan

Mardiyatmo (2005: 6) mengemukakan manfaat dari berwirausaha,

yaitu:

a) Berusaha memberikan bantuan kepada orang lain dan pembangunan

sosial sesuai dengan kemampuannya.

b) Menambah daya tampung tenaga kerja sehingga dapat mengurangi

pengangguran.

c) Memberikan contoh bagaimana harus bekerja keras, tekun, tetapi

tidak melupakan perintah agama.

d) Menjadi contoh bagi anggota masyarakat sebagai pribadi unggul

yang patut diteladani.

e) Sebagai generator pembangunan lingkungan, pribadi, distrIbusi,

pemeliharaan lingkungan, dan kesejahteraan.

f) Berusaha mendidik karyawannya menjadi orang yang mandiri,

disiplin, tekun, dan jujur dalam menghadapi pekerjaan.

g) Berusaha mendidik masyarakat agar hidup secara efisien, tidak

berfoya-foya, dan tidak boros.

Menurut Rusdiana (2012: 58), manfaat yang dapat diperoleh melalui

berwirausaha adalah:

a) Memiliki kebebasan untuk mengaktualisasi potensi yang dimiliki.

Banyak wirausaha yang berhasil mengelola usahanya karena menjadikan

keterampilan atau hobi yang dimiliki menjadi suatu pekerjaan.

Page 49: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

33

b) Memiliki peluang untuk berperan bagi masyarakat.

Dengan berwirausaha seseorang memiliki kesempatan untuk berperan bagi

masyarakat dengan menciptakan produk yang dibutuhkan masyarakat.

c) Dapat menjadi motivasi tersendiri untuk memulai berwirausaha.

Kesuksesan dan ketidaksuksesan seseorang dalam karier sangat bergantung

pada motivasi untuk menjalankan kariernya.

Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa manfaat

dari kewirausahaan adalah berusaha memberikan bantuan kepada orang lain dan

pembangunan sosial sesuai dengan kemampuannya, menambah daya tampung

tenaga kerja sehingga dapat mengurangi pengangguran, dan memberikan

motivasi bagaimana harus bekerja keras dan tekun dalam berwirausahan.

5) Asas Kewirausahaan

Asas kewirausahaan menurut Mardiyatmo (2005: 5), yaitu:

a) Kemampuan untuk berkarya dalam kebersamaan berlandasan etika

bisnis yang sehat

b) Kemampuan bekerja secara tekun, teliti dan produktif

c) Kemampuan memecahkan masalah dan mengambil keputusan

secara sistematis, termasuk keberanian mengambil resiko

d) Kemampuan berkarya dengan semangat kemandirian

e) Kemampuan berpikir dan bertindak kreatif dan inovatif

e. Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat

1) Pengertian Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat

Pendidikan kewirausahaan merupakan suatu ilmu yang mempelajari

tentang nilai, kemampuan, dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan

hidup untuk memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang dihadapi

(Daryanto, 2012:4). Kewirausahaan dahulu hanya dapat dilakukan melalui

Page 50: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

34

pengalaman langsung di lapangan, namun sekarang kewirausahaan bukan

hanya urusan lapangan tetapi merupakan ilmu yang dapat dipelajari dan

diajarkan.

Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat (PKM) adalah program

pelayanan pendidikan kewirausahaan dan keterampilan usaha yang

diselenggarakan oleh lembaga kursus dan pelatihan (LKP), atau satuan PNF

lainnya yang disesuaikan dengan kebutuhan dan peluang usaha yang ada di

masyarakat (Direktorat Jenderal PAUDNI, 2014: 7). Program pendidikan

kewirausahaan masyarakat untuk mendidik warga masyarakat agar menjadi

wirausahawan, sehingga selain dapat meningkatkan kesejahteraan hidupnya

juga memberikan lapangan kerja bagi lingkungannya.

2) Komponen Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat

Pendidikan kewirausahaan masyarakat termasuk dalam pendidikan luar

sekolah yang berupa pendidikan dan pelatihan. Keberhasilan pelatihan terhadap

pencapaian tujuan pembelajaran berupa dampak yang dapat dilihat setelah

kegiatan pelatihan berlangsung. Munculnya dampak terhadap warga belajar dari

pelaksanaan pelatihan pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM

Harapan Bangsa yaitu berupa perilaku berwirausaha warga belajar pasca

pelatihan, tentunya tidak terlepas dari hubungan antara komponen-komponen

pelatihan yang saling keterkaitan, sebagai salah satu bentuk dari satuan

pendidikan nonformal maka pelatihan pun mempunyai beberapa komponen

yang saling berhubungan.

Page 51: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

35

Menurut Djudju Sudjana (2006: 4), “komponen-komponen pendidikan

luar sekolah terdiri atas masukan lingkungan (environmental input), masukan

sarana (instrumental input), masukan mentah (raw input), proses (processes),

keluaran (output), masukan lain (other input), dan pengaruh (outcome)”.

Komponen-komponen program pendidikan luar sekolah tersebut merupakan

suatu sistem yang saling berkaitan dan saling menunjang dalam rangka

mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Masukan lingkungan (environmental input) meliputi lingkungan alam,

lingkungan sosial budaya, dan kelembagaan. Lingkungan alam terdiri dari

lingkungan alam hayati (flora dan fauna), lingkungan alam non hayati (tanah,

air, dan cuaca), dan lingkungan buatan (pemukiman, sarana dan alat

transportasi, pasar, dan lain sebagainya). Lingkungan sosial budaya meliputi

kondisi kependudukan dengan berbagai potensinya seperti tradisi, pendidikan,

agama, komunikasi, kesenian, bahasa, kesehatan, mata pencaharian, ideologi

dan politik, keamanaan, kebutuhan, dan aspirasi masyarakat. Lingkungan

kelembagaan terdiri atas instansi-instansi pemerintah, lembaga swadaya

masyarakat, dan organisasi kemasyarakatan yang terkait dengan program.

Masukan sarana (instrumental input) meliputi kurikulum, tenaga

kependidikan, sarana dan prasarana, serta biaya. Kurikulum mencakup tujuan

pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, media

pembelajaran, dan alat evaluasi hasil belajar. Tenaga kependidikan terdiri dari

pendidik, pengelola lembaga, pimpinan lembaga, pengawas dan penilik,

penguji, pustakawan, serta peneliti dan pengembang pendidikan luar sekolah.

Page 52: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

36

Sarana dan prasarana pembelajaran meliputi lokasi pembelajaran, panti

pembelajaran, gedung dan perlengkapan pembelajaran. Pembiayaan berkaitan

dengan sumber dana yang tersedia, anggaran, dan pengelolaan biaya.

Masukan mentah (raw input) adalah peserta didik yang terdiri atas

warga belajar, peserta pelatihan, dan peserta penyuluhan. Proses pendidikan

melalui pembelajaran merupakan interaksi edukatif antara masukan sarana,

terutama pendidik dengan peserta didik melalui kegiatan pembelajaran,

bimbingan, penyuluhan, dan pelatihan. Keluaran (output) adalah lulusan

pendidikan luar sekolah yang terdiri dari kuantitas dan kualitas lulusan program

setelah mengalami proses pembelajaran. Masukan lain (other input) adalah

sumber-sumber yang memungkinkan lulusan dapat menerapkan hasil belajar

dalam kehidupannya. Masukan lain dapat digolongkan ke dalam bidang dunia

usaha, pekerjaan, dan aktivitas kemasyarakatan. Pengaruh (outcome)

merupakan dampak yang dialami warga belajar setelah memperoleh dukungan

dari masukan lain.

Komponen-komponen pendidikan menurut Tatang S. (2012: 219),

terdiri dari: “dasar pendidikan, tujuan pendidikan, pendidik, peserta didik,

materi pendidikan, metode pendidikan, alat, dan lingkungan pendidikan”.

a) Dasar Pendidikan

Pendidikan sebagai proses timbal balik antara pendidik dan warga

belajar dengan melibatkan berbagai faktor pendidikan lainnya, diselenggarakan

guna mencapai tujuan pendidikan dengan didasari oleh nilai-nilai tertentu.

Nilai-nilai itulah yang disebut dasar pendidikan. Dasar pendidikan

Page 53: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

37

kewirausahaan masyarakat menurut Direktorat Jenderal PAUDNI (2014: 3)

yaitu:

(1) Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional.

(2) Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 tentang Perubahan

Peraturan Pemerintah

(3) Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2009 tentang Pengembangan

Ekonomi Kreatif

(4) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun

2013 tentang Pedoman Umum Pengelolaan dan

Pertanggungjawaban Belanja Bantuan Sosial.

b) Tujuan Pendidikan

Tujuan merupakan sasaran yang akan dicapai oleh seseorang atau

sekelompok orang dalam melakukan suatu kegiatan. Tujuan dari pendidikan

kewirausahaan masyarakat adalah untuk menciptakan wirausahaan baru

melalui pelatihan, menanamkan sikap wirausaha pada warga belajar,

memberikan bekal pengetahuan kepada warga belajar, memberi bekal

keterampilan, dan melatih keterampilan berwirausaha.

c) Pendidik

Pendidik pada pendidikan kewirausahaan masyarakat harus memiliki

kompetensi sesuai dengan bidang keterampilan dan materi yang diajarkan,

memiliki pengalaman berwirausaha, serta mampu melaksanakan pembelajaran

pengetahuan, keterampilan, dan pengembangan sikap dan kepribadian warga

belajar.

d) Peserta didik

Peserta didik program pendidikan kewirausahaan masyarakat adalah

warga masyarakat yang putus sekolah, menganggur, dan tidak mampu di sekitar

Page 54: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

38

lokasi kegiatan yang memiliki minat dan motivasi untuk berwirausaha setelah

selesai mengikuti program.

e) Materi Pendidikan

Bahan ajar program pendidikan kewirausahaan masyarakat mengacu

pada modul-modul kewirausahaan yang diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan

Kursus dan Pelatihan yang mencakup: membangun pola pikir dan

meningkatkan sikap perilaku kewirausahaan, manajemen usaha, perencanaan

usaha, dan keterampilan atau vokasi.

f) Metode Pendidikan

Keberhasilan proses pendidikan dalam mengantarkan peserta didik

mencapai tujuan pendidikan, tidak terlepas dari peranan metode yang

digunakan. Metode adalah cara yang digunakan dalam suatu kegiatan untuk

mencapai tujuan. Metode pendidikan yang tidak tepat akan menjadi penghalang

kelancaran jalannya proses belajar mengajar.

g) Alat

Alat pendidikan yaitu segala sesuatu yang digunakan oleh

penyelenggara program untuk mencapai tujuan pendidikan. Alat pendidikan

dibagi menjadi dua macam, yaitu: alat fisik (sarana dan fasilitas) dan alat non

fisik (kurikulum, pendekatan, dan metode).

h) Lingkungan Pendidikan

Proses pendidikan selalu dipengaruhi oleh lingkungan yang ada di

sekitarnya, baik lingkungan itu menunjang maupun menghambat proses

pencapaian tujuan pendidikan. Lingkungan yang mempengaruhi proses

Page 55: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

39

pendidikan, yaitu: lingkungan sosial (lingkungan keluarga, lembaga pendidikan

dan masyarakat), lingkungan keagamaan (nilai-nilai agama yang hidup dan

berkembang di lembaga pendidikan), lingkungan budaya (nilai-nilai budaya

yang hidup dan berkembang di lembaga pendidikan), dan lingkungan alam

(keadaan iklim maupun geografis).

Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa

komponen-komponen dalam pendidikan kewirausahaan masyarakat terdiri dari

peserta didik, pendidik, materi pendidikan, metode pendidikan, sarana dan

prasarana, serta lingkungan alam, sosial, budaya dan kelembagaan.

3) Tujuan Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat

Tujuan penyelenggaraan Program Pendidikan Kewirausahaan

Masyarakat (PKM) menurut Direktorat Jenderal PAUDNI (2014: 5) sebagai

berikut:

a) Mendorong dan menciptakan wirausahawan baru melalui kursus dan

pelatihan yang di dukung oleh dunia usaha dan industri, mitra-mitra usaha

dan instansi terkait, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja atau usaha

baru.

b) Menanamkan sikap dan etika berwirausaha kepada warga belajar.

c) Memberikan bekal pengetahuan kewirausahan kepada warga belajar.

d) Memberi bekal keterampilan di bidang produksi barang atau jasa kepada

warga belajar.

e) Melatih keterampilan berwirausaha kepada warga belajar melalui praktik

berwirausaha.

Page 56: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

40

4) Kurikulum

Menurut Direktorat Jenderal PAUDNI (2014: 16) kurikulum dan bahan

ajar program PKM untuk jenis keterampilan terstruktur dengan ketentuan

sebagai berikut:

a) Mengacu pada jenis keterampilan yang sudah ada Standar Kompetensi

Lulusan (SKL) dan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang

dikembangkan oleh Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan.

b) Mengacu pada modul-modul kewirausahaan yang diterbitkan oleh

Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan.

Kurikulum program pendidikan kewirausahaan menurut BP-PAUDNI

(2015: 12) terdiri dari:

a) Membangun pola pikir kewirausahaan

b) Manajemen usaha (mencari peluang usaha, tata cara merintis usaha kecil,

administrasi usaha pemasaran, pengelolaan keuangan, strategi persaingan,

dan jaringan kerja)

c) Keterampilan, yakni satu keterampilan yang akan dirintis oleh peserta didik

sebagai usaha kecil.

d) Membangun dan meningkatkan sikap dan perilaku wirausaha.

Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

kurikulum pendidikan kewirausahaan masyarakat harus mengacu pada yang

diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan yang mencakup:

membangun pola pikir kewirausahaan, manajemen usaha, keterampilan atau

vokasi, dan membangun dan meningkatkan sikap perilaku wirausaha.

Page 57: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

41

5) Proses Belajar Mengajar

Menurut Direktorat Jenderal PAUDNI (2014: 17) proses belajar

mengajar program pendidikan kewirausahaan masyarakat meliputi:

a) Teori

(1) Penguatan pengetahuan yang terkait dengan bidang keterampilan dan

kewirausahaan.

(2) Pemahaman terkait dengan alat, bahan, dan prosedur teknis sesuai

bidang keterampilan.

(3) Pemahaman yang terkait dengan teori tentang sikap, perilaku dan pola

pikir sebagai seorang wirausahawan.

b) Praktek

(1) Praktik keterampilan yang diajarkan di lembaga dan merujuk pada

kemampuan kerja.

(2) Praktik manajerial sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan

berwirausaha.

c) Pembentukan Karakter

Pembiasaan sikap, perilaku, etos kerja, bekerjasama dalam

kelompok, kepemimpinan, kepribadian, disiplin, menjunjung tinggi

penegakan hukum, kejujuran, budaya bersih, tanggung jawab, dan

sebagainya.

6) Evaluasi Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat

Evaluasi program sebagai proses yang sistematis dan berkelanjutan

untuk mengumpulkan, mendeskripsikan, menginterpretasikan dan menyajikan

Page 58: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

42

informasi tentang implementasi rancangan program yang telah disusun untuk

dapat digunakan sebagai dasar membuat keputusan, menyusun kebijakan

maupun menyusun program selanjutnya (Eko Putro Wijoyoko, 2009: 10).

Lembaga penyelenggara program pendidikan kewirausahaan masyarakat wajib

melakukan evaluasi terhadap hasil belajar peserta didik yang dapat dilakukan

oleh lembaga penyelenggara program atau bersama dengan lembaga/pihak lain

yang kompeten (Direktorat Jenderal PAUDNI, 2014:19). Evaluasi program

pembelajaran dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan keefektifan

program sekaligus untuk mengetahui kelemahan dari program karena pada

dasarnya program pelatihan tidak selamanya efektif dan dapat dilaksanakan

dengan baik. Untuk itu evaluasi program dilakukan agar kelemahan yang ada

pada program dapat di perbaiki dan tidak terulang pada program selanjutnya.

Eko Putro Wijoyoko (2009: 11) mengungkapkan bahwa “tujuan

dilakukan evaluasi program adalah mengomunikasikan program pada publik,

menyediakan informasi bagi pembuat keputusan, penyempurnaan program

yang ada, dan meningkatkan partisipasi”.

a) Mengomunikasikan Program pada Publik

Masyarakat memiliki kepentingan terhadap program yang dilaksanakan

oleh suatu lembaga pendidikan, untuk itu lembaga memiliki kewajiban untuk

mengkomunikasikan efektivitas program kepada masyarakat agar terjadi

kerjasama yang baik dan masayarakat akan memberikan dukungan dalam

pelaksanaan program pendidikan di sebuah lembaga pendidikan baik formal

maupun non formal.

Page 59: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

43

b) Menyediakan Informasi bagi Pembuat Keputusan

Berguna untuk setiap tahapan dalam manajemen sebuah lembaga mulai

dari hasil evaluasi yang menjadi dasar bagi pembuatan keputusan sehingga

keputusan tersebut lebih valid dari pada sekedar intuisi

c) Penyempurnaan Program

Evaluasi program dimaksudkan sebagai upaya dalam rangka

menyempurnakan jalannya program pendidikan atau pelatihan sehingga lebih

efektif.

d) Meningkatkan Partisipasi

Dengan adanya evaluasi program pendidikan atau pelatihan, maka

masyarakat akan terpanggil untuk berpartisipasi dalam upaya meningkatkan

kualitas pendidikan atau pelatihan di suatu lembaga.

Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa evaluasi

program pendidikan kewirausahaan masyarakat oleh lembaga penyelenggara

program atau bersama dengan lembaga/pihak lain yang kompeten dengan

tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan keefektifan program

sekaligus untuk mengetahui kelemahan dari program.

4. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)

a. Pengertian Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)

Pendidikan non formal membutuhkan sebuah wadah atau lembaga yang

disebut satuan pendidikan untuk menjalankan fungsi dan pelayanan kegiatan

pendidikan. Salah satu satuan pendidikan yang menyelenggarakan kegiatan

pendidikan non formal adalah Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).

Page 60: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

44

Menurut Mustofa Kamil (2011: 86) Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat

(PKBM), adalah sebuah lembaga pendidikan yang dikembangkan dan dikelola

oleh masyarakat serta diselenggarakan di luar sistem pendidikan formal dengan

tujuan untuk memberikan kesempatan belajar kepada masyarakat agar mereka

mampu membangun dirinya secara mandiri sehingga dapat meningkatkan

kualitas hidupnya. “PKBM merupakan suatu wadah yang menyediakan

informasi dan kegiatan belajar sepanjang hayat bagi setiap masyarakat agar

mereka lebih berdaya” (Umberto Sihombing, 2000:6). PKBM dapat

menyelenggarakan berbagai macam kegiatan seperti pembelajaran,

peningkatan kualitas hidup, pembangunan masyarakat, pembangunan ekonomi,

sosial, dan budaya.

PKBM merupakan salah satu mitra kerja pemerintah dalam rangka

mencerdaskan kehidupan masyarakat melalui program-program pendidikan

non formal, sehingga diharapkan mampu menumbuhkan masyarakat belajar

yang akhirnya akan meningkatkan kemandirian dalam mencari berbagai

informasi baru dalam rangka meningkatkan kehidupannya. PKBM berperan

sebagai tempat pembelajaran masyarakat terhadap berbagai pengetahuan atas

keterampilan dengan memanfaatkan sarana, prasarana dan potensi yang ada di

sekitar lingkungannya (desa atau kota) agar masyarakat memiliki keterampilan

yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan taraf hidup.

b. Tujuan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)

Secara umum tujuan dari PKBM adalah untuk memberdayakan

masyarakat agar mempunyai kemampuan agar dapat meningkatkan kualitas

Page 61: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

45

hidupnya melalui kegiatan-kegiatan pembelajaran. Menurut Mustofa Kamil

(2011: 87) ada tiga tujuan penting dalam PKBM, yaitu:

1) Memberdayakan masyarakat agar mampu mandiri (berdaya)

2) Meningkatkan kualitas hidup masyarakat baik dari segi sosial

maupun ekonomi

3) Meningkatkan kepekaan terhadap masalah-masalah yang terjadi di

lingkungannya sehingga mampu memecahkan permasalahan

Sedangkan menurut Umberto Sihombing (1999: 53) tujuan penting dari

PKBM adalah:

1) Mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap pemerintah yang

diarahkan pada keswadayaan masyarakat dalam meningkatkan

pengetahuan dan keterampilan untuk mengembangkan

perekonomian keluarga dan masyarakat.

2) PKBM mengembangkan program serta melibatkan dan

memanfaatkan potensi masyarakat.

3) Memotivasi masyarakat untuk berpartisipasi langsung dari

perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

4) Potensi yang ada dimasyarakat yang selama ini tidak tergali akan

dapat digali, ditumbuhkan, dan dimanfaatkan melalui pendekatan

persuatif.

5) Program yang dilaksanakan diarahkan pada pengembangan

pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan pengetahuan

kebutuhan masyarakat sehingga mampu meningkatkan ekonomi

keluarga.

Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan

PKBM adalah untuk menggali, menumbuhkan, mengembangkan,

memanfaatkan seluruh potensi yang ada di dalam masyarakat, untuk

pemberdayaan masyarakat dan pengembangan pengetahuan serta keterampilan

yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat.

c. Fungsi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)

Sebagai salah satu lembaga pendidikan non formal di masyarakat

tentunya PKBM memiliki fungsi dalam meningkatkan pendidikan di

Page 62: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

46

masyarakat. Menurut Mustofa Kamil (2011: 89) PKBM mempunyai beberapa

fungsi, yaitu:

1) Sebagai tempat masyarakat belajar (learning society), PKBM

merupakan tempat masyarakat memperoleh berbagai ilmu

pengetahuan dan bermacam ragam keterampilan fungsional yang

sesuai dengan kebutuhan

2) Sebagai tempat tukar belajar (learning exchange), PKBM

mempunyai fungsi sebagai tempat terjadinya pertukaran berbagai

informasi (pengalaman), ilmu pengetahuan dan keterampilan antar

warga belajar

3) Sebagai pusat informasi atau taman bacaan masyarakat

(perpustakaan) masyarakat. PKBM harus mampu berfungsi sebagai

tempat menyimpan berbagai informasi pengetahuan dan

keterampilan secara aman dan kemudian disalurkan kepada seluruh

masyarakat atau warga belajar yang membutuhkan.

4) Sebagai sentra pertemuan berbagai lapisan masyarakat, fungsi

PKBM tidak hanya sebagai tempat pertemuan antara pengelola

dengan sumber belajar dan warga belajar, akan tetapi PKBM

berfungsi sebagai tempat berkumpulnya seluruh komponen

masyarakat.

Secara umum PKBM merupakan tempat belajar yang dibentuk dari,

oleh dan untuk masyarakat dengan tujuan membelajarkan masyarakat agar

mempunyai pengetahuan, keterampilan dan sikap yaitu dengan melayani dan

memenuhi kebutuhan masyarakat. Menurut Umberto Sihombing (1999: 110)

fungsi-fungsi dari PKBM adalah:

1) Sebagai wadah pembelajaran

2) Sebagai tempat pusaran semua potensi masyarakat

3) Sebagai pusat dan sumber informasi

4) Sebagai ajang tukar menukar keterampilan dan pengalaman

5) Sebagai sentra pertemuan antar pengelola dan sumber belajar

6) Sebagai loka belajar yang tidak pernah kering

7) Sebagai tempat pembelajaran yang dapat digunakan oleh berbagai

departemen dan lembaga-lembaga pemerintah serta lembaga-

lembaga bukan pemerintah/swasta

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa fungsi dari PKBM dalam

masyarakat adalah sebagai tempat berlangsungnya proses kegiatan belajar yang

Page 63: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

47

bersifat non formal untuk memudahkan masyarakat dalam memperoleh

pengetahuan, pengalaman, keterampilan, sumber informasi, sebagai wadah

belajar masyarakat, dan sebagai tempat bertemunya semua lapisan di

masyarakat.

d. Azas-Azas Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)

Menurut Umberto Sihombing, (1999: 109) Azas yang dianut PKBM

dapat diidentifikasi menjadi tujuh azas, yaitu:

1) Azas kemanfaatan, setiap kehadiran PKBM harus benar-benar

memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar dalam upaya

memperbaiki dan mempertahankan kehidupannya.

2) Azas kebermaknaan, PKBM dengan segala potensinya harus

mampu memberikan dan menciptakan program yang bermakna dan

dapat meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat sekitar.

3) Azas kebersamaan, PKBM merupakan lembaga yang dikelola

secara bersama-sama, digunakan bersama, dan untuk kepentingan

bersama.

4) Azas kemandirian, PKBM dalam pelaksanaan dan pengembangan

kegiatan harus mengutamakan kekuatan diri sendiri.

5) Azas keselarasan, setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh PKBM

harus sesuai dan selaras dengan kondisi serta situasi masyarakat

sekitar.

6) Azas kebutuhan, setiap kegiatan atau program pembelajaran yang

dilaksanakan oleh PKBM harus dimulai dengan kegiatan

pembelajaran yang benar-benar mendesak dan dIbutuhkan oleh

masyarakat.

7) Azas tolong-menolong, PKBM merupakan arena atau ajang belajar

dan pembelajaran masyarakat yang didasarkan atas rasa saling asah,

saling asih, dan saling asih di antara sesama warga masyarakat itu

sendiri.

Azas yang sudah ada dapat dikembangkan lagi sesuai dengan visi dan

misi lembaga PKBM dan tidak bertentangan dengan program yang

dilaksanakan.

Page 64: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

48

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian berikut ini merupakan hasil penelitian yang dinilai relevan

dengan penelitian yang mengangkat masalah mengenai dampak program.

1. Hasil penelitian oleh Aulia Syahrani (2013) mengenai dampak program

keaksaraan usaha mandiri terhadap peningkatan pendapatan warga belajar

menunjukkan bahwa pelaksanaan program keaksaraan usaha mandiri

(KUM) dilakukan dengan tiga tahap, yaitu: perencanaan, proses

pembelajaran, dan evaluasi. Pasca program keaksaraan usaha mandiri

(KUM) di PKBM Handayani memberikan dampak positif berupa

peningkatan pendapatan warga belajar, tetapi dampak yang diperoleh belum

signifikan dalam meningkatkan pendapatan sehari-hari seluruh warga

belajar kelompok Al- Ahsan yang berjumlah 10 (sepuluh) warga belajar,

hanya 6 (enam) warga belajar atau 60 % dari jumlah warga belajar yang

mengalami peningkatan kesejahteraan, yaitu: (1) pemenuhan kebutuhan

pokok pangan; (2) terpenuhinya kebutuhan papan dan sandang; dan (3)

kepemilikan barang (perhiasan, kendaraan serta tabungan).

Penelitian ini hanya mengkaji dampak program keaksaraan usaha

mandiri (KUM) pada aspek ekonomi dan pendapatan keluarga dari warga

belajar. Sedangkan pada penelitian yang akan peneliti laksanakan yaitu

tentang dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan

masyarakat (PKM) yang tidak hanya mengkaji pada aspek ekonomi saja

namun mengkaji dampak program pada aspek ekonomi, aspek psikologis,

Page 65: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

49

dan aspek sosial dari warga belajar. Dengan demikian, penelitian yang akan

dilakukan mengkaji lebih dalam mengenai dampak program dari tiga aspek.

2. Hasil penelitian oleh Puspita Handayani (2013) mengenai dampak

penyelenggaraan program keaksaraan usaha mandiri bagi warga belajar

menunjukan bahwa: (1) Dampak penyelenggaraan program pendidikan

keaksaraan usaha mandiri bagi warga belajar di PKBM Ngudi Makmur

secara ekonomi yaitu peningkatan kegiatan berwirausaha, peningkatan

penghasilan ekonomi keluarga, pemenuhan kebutuhan hidup, peningkatan

kemampuan menabung, dan peningkatan kesejahteraan ekonomi; (2)

Dampak penyelenggaraan program pendidikan kaksaraan usaha mandiri

bagi warga belajar di PKBM Ngudi Makmur secara sosial yaitu

peningkatan status sosial, peningkatan partisipasi aktif warga belajar dalam

organisasi masyarakat, peningkatan kepedulian sosial, peningkatan relasi,

dan peningkatan kemampuan membelajarkan ilmu kepada orang lain.

Penelitian ini hanya mengkaji dampak program keaksaraan usaha

mandiri (KUM) pada aspek ekonomi dan sosial warga belajar program.

Sedangkan pada penelitian yang akan peneliti laksanakan yaitu tentang

dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

(PKM) tidak hanya mengkaji pada aspek ekonomi saja namun mengkaji

dampak program pada aspek ekonomi, aspek psikologis, dan aspek sosial

dari warga belajar. Dengan demikian, penelitian yang akan dilakukan

mengkaji lebih dalam mengenai dampak program dari tiga aspek.

Page 66: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

50

3. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Puri Bhakti Renatama (2012)

mengenai dampak pelaksanaan program pelatihan kecakapan hidup (Life

Skills) terhadap kesempatan kerja dan pendapatan kaum perempuan

menunjukkan bahwa: (1) pelaksanaan program pelatihan kecakapan hidup

rias pengantin sangat bermanfaat dan dibutuhkan oleh warga belajar yang

ingin mendapatkan lapangan pekerjaan ataupun mengembangkan usahanya

di bidang rias pengantin; (2) setelah warga belajar mengikuti program

pelatihan kecakapan hidup rias pengantin terjadi perubahan mencakup

pengetahuan rias pengantin, sikap, dan ketrampilan yang sangat mendukung

dalam proses kegiatan; (3) dampak pelaksanaan dari program kecakapan

hidup rias pengantin menunjukkan dampak positif yaitu warga belajar dapat

bekerja secaramandiri dan berkelompok, memanfaatkan pengetahuan yang

dimiliki untuk memperoleh kesempatan kerja dan pendapatan.

Penelitian ini terfokus pada dampak pendidikan kecakapan hidup

dalam mempengaruhi kesempatan dan pendapatan kaum perempuan.

Sedangkan penelitian yang akan penulis lakukan tidak hanya mengkaji

dalam peningkatan secara ekonomi yang dilihat dari peningkatan

pendapatan dan kesempatan kerja. Namun, juga akan mengkaji mengenai

dampak dalam tiga aspek kehidupan yaitu aspek ekonomi, aspek psikologis,

dan dampak sosial.

Berdasarkan hasil penelitian yang relevan tersebut, peneliti

bermaksud untuk melakukan sebuah penelitian yang berjudul “ Dampak

Pelaksanaan Program Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat bagi Warga

Page 67: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

51

Belajar di PKBM Harapan Bangsa, Desa Petir, Kecamatan Kalibagor,

Kabupaten Banyumas”, yaitu mendeskripsikan bagaimana pelaksanaan

program pendidikan kewirausahaan masyarakat, hasil pelaksanaan

program, faktor yang mempengaruhi pelaksanaan program, dan dampak

yang yang dirasakan oleh warga belajar setelah mengikuti pelaksanaan

program pendidikan kewirausahaan masyarakat.

C. Kerangka Berpikir

Pendidikan kewirausahaan masyarakat sangat dIbutuhkan dalam rangka

mengatasi berbagai masalah bangsa seperti pengangguran, kemiskinan dan

keterbelakangan. Berkenaan dengan hal tersebut, pemerintah telah

mencanangkan sistem pendidikan di berbagai jalur, jenis dan jenjang

diantaranya adalah program pendidikan kewirausahaan masyarakat. Pendidikan

kewirausahaan masyarakat pada hakekatnya adalah untuk mendidik warga

masyarakat agar menjadi wirausahawan, sehingga selain dapat meningkatkan

kesejahteraan hidupnya juga memberikan lapangan kerja bagi lingkungan

dikesitar. Salah satu lembaga pelaksana program pendidikan kewirausahaan

masyarakat adalah Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). PKBM sebagai

penyelenggara program pendidikan kewirausahaan masyarakat berupaya untuk

meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan warga belajar dibidang

tertentu sesuai dengan kebutuhan masyarakat sehingga mempunyai bekal dan

kemampuan untuk dapat meningkatkan kualitas hidupnya.

Warga belajar program pendidikan kewirausahaan masyarakat memiliki

latar belakang pendidikan dan kesadaran yang rendah. Oleh karena itu,

Page 68: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

52

tanggung jawab lembaga PKBM tidak berhenti setelah warga belajar selesai

mengikuti program pendidikan kewirausahaan masyarakat, tetapi tetap

melakukan pendampingan program setelah program pelatihan selesai.

Pendampingan program dilakukan untuk memantau kegiatan praktek warga

belajar setelah selesai mengikuti program pembelajaran. Namun pada

kenyataannya di lapangan, banyak yang kurang sesuai dengan pedoman. Untuk

itu, program pendidikan kewirausahaan masyarakat perlu diteliti untuk melihat

sejauh mana keberhasilan dan ketepatan pelaksanaan program pendidikan

kewirausahaan masyarakat kepada warga belajar.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan dan hasil dari

pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat. Untuk

mengetahui faktor penghambat dan pendukung dalam pelaksanaan program

pendidikan kewirausahaan masyarakat. Selain itu juga mengetahui dampak

pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat dilihat dari aspek

ekonomi, aspek psikologis, dan aspek sosial. Dengan penelitian ini diharapkan

dapat menjadi bahan untuk pengambilan kebijakan selanjutnya tentang

pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat.

Page 69: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

53

Gambar 2. Bagan Kerangka Berpikir

D. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan pada kajian pustaka dan kerangka berfikir di atas, dapat

dinyatakan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana perencanaan pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan

masyarakat di PKBM Harapan Bangsa?

1. Masyarakat buruh tani

2. Masyarakat pengangguran

3. Kesejateraan ekonomi rendah

4. Kurangnya kesadaran akan pentingnya

pengetahuan dan keterampilan

5.

Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat (PKM)

Hasil

Kemampuan berwirausaha mandiri

Dampak:

1. Aspek ekonomi: meningkatnya kesejahteraan hidup

2. Aspek Psikologis: Percaya diri dan berani

mengambil resiko

3. Aspek sosial: upaya membelajarkan orang lain atau

kelompk dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan

sosial

Page 70: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

54

2. Bagaimana pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat di

PKBM Harapan Bangsa?

3. Bagaimana monitoring program pendidikan kewirausahaan masyarakat di

PKBM Harapan Bangsa?

4. Bagaimana penilaian program pendidikan kewirausahaan masyarakat di

PKBM Harapan Bangsa?

5. Bagaimana pendampingan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

di PKBM Harapan Bangsa?

6. Bagaimana hasil pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan

masyarakat di PKBM Harapan Bangsa?

7. Apa sajakah faktor pendukung pelaksanaan program pendidikan

kewirausahaan di PKBM Harapan Bangsa?

8. Apa sajakah faktor penghambat pelaksanaan program pendidikan

kewirausahaan di PKBM Harapan Bangsa?

9. Bagaimanakah dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan

masyarakat bagi warga belajar di PKBM Harapan Bangsa secara ekonomi?

10. Bagaimanakah dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan

masyarakat bagi warga belajar di PKBM Harapan Bangsa secara

psikologis?

11. Bagaimanakah dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan

masyarakat bagi warga belajar di PKBM Harapan Bangsa secara sosial?

Page 71: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

55

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian merupakan keseluruhan cara atau kegiatan yang

dilakukan peneliti dalam melaksanakan penelitian, mulai dari merumuskan

masalah sampai dengan penarikan kesimpulan. Pendekatan dalam penelitian ini

menggunakan pendekatan kualitatif. Lexy J. Moleong (2012: 6) penelitian

kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena

tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi,

otivasi, dan tindakan, secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk

kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan

memanfaatkan berbagai metode alamiah. Sedangkan Nasution (2003: 5)

mendefinisikan, “penelitian kualitatif adalah mengamati orang dalam

lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan mereka, berusaha memahami bahasa

dan tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya”.

Menurut Bogdan dan Taylor dalam Lexy J. Moleong (2012: 4)

penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menghasilkan data deskriptif

berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat

diamati. Pendekatan deskriptif kualitatif adalah penelitian yang diarahkan untuk

memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis

dan akurat mengenai sifat-sifat populasi maupun daerah tentu. “Dalam

penelitian deskriptif tidak bermaksud untuk menguji hipotesis, tetapi hanya

menggambarkan apa adanya tentang suatu variabel, gejala atau keadaan” (Nurul

Zuriah, 2007: 47).

Page 72: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

56

Penggunaan pendekatan kualitatif dalam penelitian ini karena peneliti

bermaksud mendeskripsikan perencanaan dan pelaksanaan program pendidikan

kewirausahaan masyarakat, hasil pelaksanaan program pendidikan

kewirausahaan masyarakat, dampak pelaksanaan program pendidikan

kewirausahaan masyarakat bagi warga belajar di PKBM Harapan Bangsa Desa

Petir Kecamatan Kalibagor Kabupaten Bangyumas, serta faktor yang

mempengaruhi pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat.

B. Penentuan Subyek Penelitian

Menurut Sugiyono (2008: 300) penentuan sumber data pada orang yang

akan diwawancarai maupun diobservasi dilakukan secara purposive, yaitu

dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu. Subyek dalam penelitian ini

adalah warga belajar yang telah mengikuti program pendidikan kewirausahaan

masyarakat dan tutor program pendidikan kewirausahaan masyarakat. Selain

subyek tersebut, peneliti juga mengumpulkan data melalui sumber informasi

(key informan). Sumber informasi (key informan) yang mempunyai cukup

informasi tentang fokus penelitian adalah ketua dan pengelola PKBM Harapan

Bangsa.

C. Setting, Waktu dan Tempat Penelitian

1. Setting Penelitian

Setting Penelitian ini dilakukan di rumah warga belajar program

pendidikan kewirausahaan masyarakat dengan pertimbangan peneliti dapat

mengamati secara langsung kegiatan warga belajar. Selain itu penelitian juga

Page 73: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

57

dilakukan di PKBM Harapan Bangsa, dan rumah tutor program pendidikan

kewirausahaan masyarakat.

2. Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu penelitian untuk mengumpulkan data yaitu pada bulan Januari

2015 sampai dengan April 2015. Tempat penelitian berlokasi di PKBM

Harapan Bangsa Desa Petir, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas.

D. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian kualitatif ini yang menjadi instrumen atau alat

penelitian adalah peneliti itu sendiri. Sebagaimana yang disampaikan oleh

Sugiyono (2008: 306) peneliti kualitatif sebagai human instrument, berfungsi

menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data,

melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan

data dan membuat kesimpulan. Oleh karena itu peneliti dalam merupakan

instrumen kunci dalam penelitian kualitatif.

Untuk mendapatkan data mengenai dampak pelaksanaan program

pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan Bangsa, digunakan

pedoman wawancara, pedoman observasi, dan pedoman dokumentasi. Adapun

metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Observasi

Menurut Nasution dalam Sugiyono (2008: 226) observasi adalah dasar

semua ilmu pengetahuan yang hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta

mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui pengamatan.

Page 74: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

58

Alasan menggunakan metode pengumpulan data observasi menurut

Guba dan Lincoln dalam Lexy J. Moleong (2012: 174) yaitu:

a. Teknik observasi didasarkan atas pengelaman secara langsung

b. Teknik observasi juga memungkinkan melihat dan mengamati sendiri,

kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada

keadaan sebenarnya

c. Observasi memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam situasi yang

berkaitan dengan pengetahuan proposional maupun pengetahuan yang

langsung diperoleh dari data

d. Sering terjadi ada keraguan pada peneliti, jangan-jangan pada data yang

dijaringnya ada yang keliru atau bias

e. Teknik observasi memungkinkan peneliti mampu memahami situasi-situasi

yang rumit

f. Dalam kasus-kasus tertentu di mana teknik komunikasi lainnya tidak

dimungkinkan, observasi dapat menjadi alat yang sangat bermanfaat

Dalam penelitian ini, peneliti berperan serta secara aktif dan melihat

secara langsung kegiatan kewirausahaan yang dijalankan oleh warga belajar

PKBM Harapan Bangsa.

2. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan

oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan

dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu

(Lexy J. Moleong, 2012: 186). Tujuan wawancara adalah untuk memperoleh

Page 75: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

59

informasi dan data yang obyektif dan lengkap yang dIbutuhkan oleh peneliti.

Wawancara dalam penelitian ini dilakukan dengan terlebih dahulu

mempersiapkan pedoman wawancara dengan model pertanyaan terbuka,

fleksibel dan disampaikan secara informal. Wawancara digunakan peneliti

untuk mengumpulkan data tentang pelaksanaan program pendidikan

kewirausahaan masyarakat, faktor yang mempengaruhi program pendidikan

kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan Bangsa, hasil pelaksanaan

program pendidikan kewirausahaan masyarakat, serta dampak pelaksanaan

program pendidikan kewirausahaan masyarakat bagi warga belajar di PKBM

Harapan Bangsa.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, yang

bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang

(Sugiyono, 2008: 240). Metode dokumentasi menurut Suharsimi Arikunto

(2010: 201) dapat dilaksanakan dengan:

1. Pedoman dokumentasi yang memuat garis-garis besar atau kategori yang

akan dicari datanya.

2. Check-list, yaitu daftar variabel yang akan dikumpulkan datanya. Dalam hal

ini peneliti tinggal memberikan tanda atau tally setiap pemunculan gejala

yang dimaksud.

Penggunaan dokumentasi dalam penelitian ini adalah untuk melengkapi

data yang tidak dapat diperoleh melalui wawancara dan observasi. Dokumentasi

yang dIbutuhkan oleh peneliti berupa gambar atau foto yang berkaitan dengan

Page 76: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

60

kegiatan pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat, data

kelembagaan PKBM Harapan Bangsa, dan catatan lain yang berhubungan

dengan penelitian.

Teknik pengumpulan data dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini:

Tabel 1. Teknik Pengumpulan Data

No Aspek Indikator

Teknik

Pengumpulan

Data

Sumber Data

1 Pelaksanaan

program

pendidikan

kewirausahaan

masyarakat

Perencanaan pelaksanaan

program

Wawancara

Dokumentasi

Ketua dan

tutor

Pelaksanaan

pembelajaran program

Wawancara

Dokumentasi

Ketua, tutor

dan warga

belajar

Monitoring pelaksanaan

program

Wawancara

Dokumentasi

Ketua dan

tutor

Penilaian pembelajaran Wawancara

Dokumentasi

Ketua, tutor

dan warga

belajar

2 Hasil

pelaksanaan

program

pendidikan

kewirausahaan

masyarakat

1. Kemampuan warga

belajar untuk

berwirausaha mandiri

2. Motivasi warga

belajar untuk

berwirausaha

Wawancara

Dokumentasi

Ketua, tutor

dan warga

belajar

3 Faktor yang

mempengaruhi

pelaksanaan

program

pendidikan

kewirausahaan

masyarakat

1. Faktor pendukung

pelaksanaan program

a. Faktor internal

b. Faktor eksternal

2. Faktor penghambat

pelaksanaan program

a. Faktor internal

b. Faktor eksternal

Wawancara

Dokumentasi

Ketua, tutor

dan warga

belajar

4 Dampak

pelaksanaan

program

pendidikan

kewirausahaan

masyarakat

bagi warga

belajar di

PKBM Harapan

Bangsa

1. Dampak ekonomi

dari pelaksanaan

program terhadap

warga belajar

2. Dampak psikologis

dari pelaksanaan

program terhadap

warga belajar

3. Dampak sosial dari

pelaksanaan program

terhadap warga

belajar

Observasi

Wawancara

Dokumentasi

Ketua, tutor

dan warga

belajar

Page 77: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

61

E. Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2010: 305) dalam penelitian kualitatif instrument

utamanya adalah peneliti sendiri, namun selanjutnya setelah fokus penelitian

menjadi jelas maka kemungkinan akan dikembangkan instrument penelitian

sederhana, yang diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan

dengan data yang telah ditemukan melalui observasi dan wawancara.

Instrumen pendukung yang digunakan untuk mengungkapkan data

dalam penelitian ini adalah pedoman observasi, pedoman wawancara, dan

pedoman sdokumentasi. Instrumen tersebut dikembangkan peneliti berdasarkan

indikator dari masing-masing indikator yang diteliti.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis

data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi

dengan cara memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari serta

membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang

lain (Sugiyono, 2008: 244). Sedangkan menurut Bogdan dan Biklen dalam

Lexy J. Moleong (2012: 248) Analisis data kualitatif adalah upaya yang

dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-

milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mencari dan menemukan pola,

menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan apa yang dapat

diceritakan kepada orang lain.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

deskriptif kualitatif, artinya data yang diperoleh dalam penelitian dilaporkan

Page 78: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

62

apa adanya kemudian diinterprestasikan secara kualitatif untuk mengambil

kesimpulan.

Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2011: 246) mengemukakan

langkah-langkah dalam analisis data, antara lain:

1. Reduksi Data (Data Reduction)

Reduksi data merupakan proses pemilihan, penyederhanaan,

pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang didapat dari catatan di

lapangan dengan tujuan untuk menggolongkan, mengarahkan, dan membuang

data yang tidak perlu sehingga ditarik suatu kesimpulan.

2. Display Data (Data Display)

Display data adalah menyajikan hasil reduksi data dalam laporan yang

sistematis dan mudah dibaca atau dipahami serta memungkinkan adanya

penarikan kesimpulan.

3. Penarikan Kesimpulan (Conclusion Drawing Verification)

Kesimpulan yaitu peneliti mencari makna dari data yang terkumpul

kemudian menyusun pola hubungan tertentu ke dalam satu kesatuan informasi

yang mudah dipahami dan ditafsirkan sesuai dengan masalahnya.

G. Keabsahan Data

“Trianggulasi data adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu di luar itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai

pembanding data itu” (Lexy J. Moeloeng, 2011:330). Menurut Denzin dalam

Lexy J. Moleong (2011:330) ada empat macam trianggulasi sebagai teknik

pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik, dan

Page 79: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

63

teori. Dalam penelitian ini hanya menggunakan teknik trianggulasi sumber.

Trianggulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data atau informasi yang

diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda. Data dari beberapa sumber yang

sudah diperoleh kemudian dideskripsikan, mana pandangan yang sama atau

yang berbeda dan mana yang lebih spesifik dari beberapa sumber data tersebut

yang kemudian dianalisis oleh peneliti sehingga menghasilkan suatu

kesimpulan.

Page 80: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

64

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Deskripsi Lembaga PKBM Harapan Bangsa

a. Letak Geografis Lokasi Penelitian

Gambar 3. Peta Administrasi Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas

(BPS Banyumas, 2014)

PKBM Harapan Bangsa berada di Desa Petir Kecamatan Kalibagor

Kabupaten Banyumas. Desa Petir berbatasan langsung dengan beberapa desa

yaitu di sebelah utara berbatasan dengan desa Kalicupak Lor, sebelah selatan

berbatasan dengan desa Pajerukan, sebelah barat berbatasan dengan kecamatan

Sokaraja, dan sebelah timur berbatasan langsung dengan kabupaten

Purbalingga. Gambaran umum desa Petir mempunyai luas wilayah 155,93 ha

Page 81: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

65

atau 1,56 km² dengan rincian 99,17 ha untuk lahan sawah, 23,12 ha untuk lahan

perkebunan, dan 31,51 ha untuk gedung atau bangunan. Topografi permukaan

daratan kecamatan Kalibagor dengan sedikit perbukitan dengan ketinggian

antara 31-38 m di atas permukaan laut. Desa Petir memiliki topografi 36 m di

atas permukaan laut. Desa Petir terdiri dari 5 dusun dengan 4 RW dan 17 RT.

Jumlah penduduk desa Petir yaitu 1.506 jiwa dengan 787 kepala keluarga, rata-

rata jumlah anggota keluarga 3 sampai 9 jiwa. Jumlah penduduk perempuan

1.554 jiwa dan jumlah penduduk laki-laki 1.552 jiwa. Jumlah penduduk desa

Petir berdasarkan usia yaitu 0-14 tahun ada 770 jiwa, usia 15-64 tahun ada 2.071

jiwa, dan usia 65 tahun ke atas ada 166 jiwa.

b. Sejarah Berdirinya

Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Harapan Bangsa

merupakan salah satu lembaga pendidikan Non Formal yang berada di Desa

Petir Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas. Sejarah berdirinya PKBM

Harapan Bangsa adalah berawal dari adanya kebutuhan masyarakat untuk bisa

mendapatkan pendidikan non formal sebagai pengganti pendidikan formal.

Oleh karena itu para pemuda desa Petir bekerjasama dengan pihak-pihak lain

untuk mengadakan program kejar paket C di desa Petir sejak tahun 2007. Dari

tahun ke tahun jumlah warga belajar paket C terus bertambah, maka perlu

adanya suatu wadah atau lembaga resmi yang mewadahinya. Pada tanggal 15

Desember 2010 resmi didirikan sebuah lembaga yang diberi nama Pusat

Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Harapan Bangsa. PKBM Harapan

Bangsa didirikan atas dasar prinsip dari oleh dan untuk masyarakat agar

Page 82: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

66

masyarakat menjadi masyarakat yang bertaqwa, berkarakter dan terampil.

PKBM sangatlah diperlukan untuk dapat memberdayakan masyarakat sekitar

maupun masyarakat luas agar mendapatkan pendidikan yang setara dengan

pendidikan formal, dan mendapatkan berbagai macam keterampilan untuk bisa

dikembangkan.

Setelah resmi menjadi lembaga PKBM Harapan Bangsa banyak

program yang dilaksanakan dan dijalankan, seperti program pendidikan

kewirausahaan masyarakat, bimbingan belajar, kejar paket C, kejar paket B,

Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM), Taman Bacaan Masyarakat (TBM),

sanggar tari, dan kursus. Tempat untuk pembelajaran PKBM Harapan Bangsa

masih meminjam gedung bekas sekolah dasar di desa Petir yaitu ada 4 ruangan.

Gedung administrasi dan TBM Harapan Bangsa sudah milik sendiri yaitu

dengan membangun ruangan di sebalah gedung bekas sekolah dasar di desa

Petir.

2. Visi dan Misi Lembaga PKBM Harapan Bangsa

a. Visi PKBM Harapan Bangsa

Terwujudnya masyarakat yang bertaqwa, berkarakter, dan terampil.

b. Misi PKBM Harapan Bangsa

PKBM Harapan Bangsa mempunyai misi sebagai berikut:

1) Membekali warga belajar dengan ilmu pengetahuan, akhlak mulia, dan

kecakapan hidup.

2) Mengantarkan warga belajar untuk bisa hidup mandiri.

3) Mempersiapkan warga belajar dalam menghadapi era globalisasi dunia.

Page 83: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

67

3. Tujuan Lembaga PKBM Harapan Bangsa

Tujuan dari lembaga PKBM Harapan Bangsa adalah:

a. Menjadikan warga belajar pribadi yang beriman, bertaqwa, berbudi pekerti,

berakhlak mulia dan berwawasan kebangsaan.

b. Menjadikan warga belajar menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

c. Melatih warga belajar dengan keterampilan-keterampilan yang bermanfaat.

4. Sasaran Lembaga PKBM Harapan Bangsa

Sasaran dari lembaga PKBM Harapan Bangsa sangat luas yaitu sampai

masuk ke pelosok-pelosok desa di kabupaten Banyumas bahkan sampai dengan

pelosok-pelosok desa di kabupaten Purbalingga. Kriteria sasaran program

pendidikan yang dilaksanakan di PKBM Harapan Bangsa adalah masyarakat

sekitar yang membutuhkan layanan pendidikan non formal.

5. Program Lembaga PKBM Harapan Bangsa

Program yang diselenggarakan oleh PKBM Harapan Bangsa dengan

sumber dana dari APBN, APBD maupun swadaya adalah sebagai berikut:

a. Program Kursus Bahasa Korea

b. Program Taman Baca Masyarakat (TBM)

c. Program Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat (PKM)

d. Program Paket B

e. Program Paket C

f. Program Sanggar Tari

g. Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM)

Page 84: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

68

h. Program Bimbingan Belajar

6. Struktur Organisasi PKBM Harapan Bangsa

Gambar 4. Struktur Organisasi PKBM Harapan Bangsa

Ketua PKBM

Sumarsih Ely Wahyuni, S.Pd. Aud

Sekretaris

1. Elsa Okti Inkamawarni

2. Riska Andriani

Bendahara

1. Kusmiati Suhati

2. Suci Atik Meilina, S. Pd

Seksi PKM

Casmadi

Seksi Paket B

Bondan, S. Pd

Seksi Paket C

Hari Prasojo, S. Pd

Seksi Sanggar Tari

Sunarti, S. Pd

Seksi Kursus Bahasa Korea

Rara Suratman

Seksi TBM

Ani Rahmawati

Page 85: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

69

7. Susunan Pengurus PKBM Harapan Bangsa

Susunan pengurus PKBM Harapan Bangsa dapat dilihat pada tabel 3

berikut ini:

Tabel 2. Susunan Pengurus PKBM Harapan Bangsa

No Jabatan Nama L/P Pendidikan Pekerjaan

1 Ketua Sumarsih Ely Wahyuni,

S.Pd. Aud

P S1 Guru TK

2 Sekretaris Elsa Okti Inkamawarni,

S. Pd

P S1 Guru SD

Riska Andriani P S1 Guru TK

3 Bendahara Kusmiati Suhati P SMA Guru TK

Suci Atik Meilina, S. Pd P S1 Guru SD

Penanggung Jawab Program:

1 Kewirausahaan Casmadi L SMA Wiraswata

2 Kejar Paket B Bondan, S.Pd L S1 Guru SD

3 Kejar Paket C Hari Prasojo, S.Pd L S1 Guru SMP

4 TBM Ani Rahmawati P SMA Staff PKBM

5 Sanggar Tari Suniarti, S.Pd P S1 Guru TK

6 Kursus Bhs.

Korea

Rara Suratman L S1

Staff PKBM

Sumber: Data Primer PKBM Harapan Bangsa

8. Tata Tertib PKBM Harapan Bangsa

Tata tertib di PKBM Harapan Bangsa adalah untuk semua warga yang

ada di PKBM Harapan Bangsa, meliputi:

a. Tata Tertib Ketua PKBM

1) Mengelola program yang ada di PKBM dan melaksanakan tugas sebagai

ketua dan pengajar.

2) Professional mengamalkan ilmu kepada warga belajarnya.

3) Tidak merokok, menjaga perkataan, dan perilaku dengan berpegang teguh

pada nilai-nilai Islam.

Page 86: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

70

4) Mempunyai jam kerja, yaitu: setiap hari senin sampai sabtu pukul 14.00

WIB sampai pukul 17.00 WIB, dan hari minggu pukul 09.00 WIB sampai

14.00 WIB.

5) Hari kerja adalah setiap hari.

6) Menghadiri evaluasi pembelajaran setiap bulan sekali.

b. Tata Tertib Pendidik (Tutor)

1) Professional mengamalkan ilmu kepada warga belajarnya.

2) Tidak merokok, menjaga perkataan, dan perilaku dengan berpegang teguh

pada nilai-nilai Islam.

3) Mempunyai jam kerja, yaitu: setiap hari senin sampai sabtu pukul 14.00

WIB sampai pukul 17.00 WIB, dan hari minggu pukul 09.00 WIB sampai

14.00 WIB.

4) Hari kerja adalah setiap hari.

5) Menghadiri evaluasi pembelajaran setiap bulan sekali.

6) Merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi program pengajaran di

sertai perkembangan warga belajar.

7) Mengisi buku daftar hadir pendidik atau tutor setiap mengajar.

c. Tata Tertib Warga Belajar

1) Warga belajar hadir pada hari senin sampai sabtu pukul 14.00 WIB sampai

17.00 WIB, dan hari minggu pada pukul 09.00 WIB sampai 14.00 WIB.

2) Memakai pakaian yang rapi dan sopan.

3) Setiap warga belajar tidak hadir harus ada pemberitahuan ke PKBM.

Page 87: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

71

9. Sarana dan Prasarana PKBM Harapan Bangsa

Sarana dan prasarana yang ada di PKBM Harapan dapat dilihat pada

tabel 3 berikut ini:

Tabel 3. Sarana dan Prasarana PKBM Harapan Bangsa

No Jenis Keadaan Ket

1 Luas Gedung Lembaga Luas Tanah : 800 m2

Luas Bangunan : 400 m2

2 Tempat Penyelenggaraan

Kegiatan

Eks. Gedung SD Negeri Petir 1 Pinjam

Sarana Belajar

No Jenis Peralatan Jumlah Peruntukan Keadaan

1 Meja Belajar 4 Buah Meja Baca dll Baik

2 Kursi 20 Buah Baca dll Baik

3 Meja PAUD 2 Buah Meja Guru Baik

4 Kursi PAUD 2 Buah Kursi Guru Baik

5 Papan Tulis 4 Buah Semua Program Baik

6 Loker 1 Buah Kelompok

Bermain

Baik

7 Lemari 2 Buah Semua Program Baik

8 Rak Buku TBM 4 Buah Buku TBM Baik

9 Karpet 2 Buah Semua Program Baik

10 Kipas Angin 1 Buah Semua Program Baik

11 Dispenser 1 Buah Semua Program Baik

12 Kamera Digital 1 Buah Semua Program Baik

13 Laptop 1 Buah Semua Program Baik

14 LCD Proyektor 1 Buah Semua Program Baik

15 Mebeler 1 Set Ruang Tamu Baik

16 Etalase 2 Buah Semua Program Baik

17 Meja Lipat 20 Buah Kelompok

Bermain

Baik

18 Box Mandi Bola 1 Buah Kelompok

Bermain

Baik

Sumber: Data Primer PKBM Harapan Bangsa

B. Data Hasil Penelitian

1. Pelaksanaan Program Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat di

PKBM Harapan Bangsa

Pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM

Harapan Bangsa telah dilaksankan pada bulan Agustus sampai dengan bulan

November tahun 2014 di desa Petir Kecamatan Kalibagor Kabupaten

Page 88: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

72

Banyumas. Program ini secara umum telah dilaksanakan sesuai dengan

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat Tahun

2014 yang diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan

Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Informal, dan Non Formal

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pelatihan program pendidikan

kewirausahaan masyarakat yang diberikan adalah budidaya ikan lele. Latar

belakang dari pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat di

PKBM Harapan Bangsa adalah dengan melihat kondisi masyarakat sekitar yang

kurang sejahtera karena tidak memiliki pekerjaan tetap. Program pendidikan

kewirausahaan masyarakat dilaksanakan untuk mendidik warga belajar agar

menjadi wirausaha, sehingga selain dapat meningkatkan kesejateraan hidup

warga belajar juga memberikan lapangan kerja bagi lingkungan sekitar.

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan pelaksanaan program

pendidikan kewirausahaan masyarakat budidaya ikan lele di PKBM Harapan

Bangsa di bagi menjadi beberapa tahap, yaitu:

a. Perencanaan Pembelajaran Program yang dilakukan oleh PKBM

Harapan Bangsa

Program pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan

Bangsa ini merupakan suatu bentuk proses pelatihan keterampilan yang

diselenggarakan dalam rangka memberdayakan masyarakat, terutama bagi

masyarakat sekitar PKBM yang tidak memiliki pekerjaan tetap dan kurang

mampu agar memperoleh keterampilan dan kemampuan dalam berwirausaha.

Sebelum pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat di

Page 89: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

73

PKBM Harapan Bangsa dilaksanakan perlu adanya persiapan atau perencanaan

program. Perencanaan merupakan hal penting sebelum proses pelatihan atau

pembelajaran dilaksanakan agar tujuan yang direncanakan sebelumnya dapat

tercapai.

Berdasarkan hasil wawancara dengan ketua PKBM Harapan Bangsa

selaku penyelenggara program diperoleh informasi bahwa kegiatan

perencanaan dilakukan dengan mengidentifikasi kebutuhan masyarakat sesuai

dengan potensi lokal yang ada, sosialisasi program, rapat koordinasi dan

penetapan program yang meliputi: merumuskan program, menetapkan tujuan

program, penetapan standar kompetensi lulusan, pengembangan kurikulum dan

bahan ajar, menyiapkan materi pembelajaran, menyiapkan pendanaan,

rekruitmen tutor, dan yang terakhir rekruitmen warga belajar. Pendidikan

kewirausahaan masyarakat ini di arahkan pada kemampuan wirausaha mandiri

warga belajar.

Perencanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat yang

dilaksanakan oleh PKBM Harapan Bangsa adalah sebagai berikut:

1) Tujuan

Tujuan dari diadakannya pelaksanaan program pendidikan

kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan Bangsa yang peneliti dapatkan

melalui dokumentasi, yaitu:

a) Untuk memperluas pengetahuan tentang pelatihan budidaya ikan lele.

b) Melalui pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

diharapkan mampu membentuk kelompok belajar usaha mandiri.

Page 90: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

74

c) Melalui pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

diharapakan warga belajar dapat mengaplikasikannya di dalam kehidupan

dengan membuat usaha.

2) Sasaran

Sasaran dari pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan

masyarakat ini adalah masyarakat sekitar PKBM Harapan Bangsa yaitu

masyarakat desa Petir, diutamakan yaitu masyarakat yang kurang mampu, tidak

memiliki pekerjaan tetap atau menganggur yang direkomendasikan oleh kepala

desa atau kelurahan setempat. Minimal pendidikan terakhir adalah SD (bisa

baca dan tulis). Usia sasaran dari program pendidikan kewirausahaan

masyarakat ini adalah penduduk berusia 18-45 tahun yang memiliki minat dan

motivasi yang tinggi untuk berwirausaha. Sosialisasi kegiatan dan rapat

koordinasi dilaksanakan dengan bekerjasama antara pengurus PKBM Harapan

Bangsa dengan kepala desa dan tokoh masyarakat desa Petir. Sosialisasi

dihadiri oleh kepala desa, pengurus PKBM, tokoh masyarakat dan warga

belajar. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Bapak “Sy” selaku warga belajar

program kewirausahaan bahwa:

“Saya dikasih tahu sama pak RT kalau di PKBM akan ada pelatihan

budidaya ikan lele mbak. Waktu sosialisasi dan rapat yang datang yang

dapat undangan saja mbak, terus pengurus dari PKBM, pak RT sama

pak RW juga datang, pak kepala desa juga ada mbak.” (CL VI, Minggu

15 Februari 2015, hal 134)

Hal serupa juga dinyatakan oleh Bapak “Sr” selaku warga belajar

program pendidikan kewirausahaan masyarakat bahwa:

Page 91: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

75

“Sebelum ada sosialisasi saya dikasih undangan sama pak RT, yang

datang iya cuma yang dapat undangan dari PKBM Harapan Bangsa atau

dari desa saja.” (CL VII, Minggu 22 Februari 2015, hal 136)

Berdasarkan wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa sasaran dari

program pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan Bangsa

diutamakan adalah masyarakat yang sudah pernah mengikuti pelatihan

budidaya ikan lele pada tahun 2013, masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan

tetap atau kurang mampu yang direkomendasikan oleh kepala desa atau

kelurahan setempat.

3) Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana merupakan segala sesuatu yang digunakan untuk

menunjang keberhasilan kegiatan pelatihan budidaya ikan lele program

pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan Bangsa.

Ketersediaan sarana dan prasarana dalam pelaksanaan program pelatihan sangat

penting. Sarana dan prasarana program pendidikan kewirausahaan masyarakat

pelatihan budidaya ikan lele di PKBM Harapan Bangsa tergolong lengkap,

antara lain:

a) Ruang belajar teori dan praktek

b) Peralatan praktek

c) Tempat untuk praktek berwirausaha

d) Modul kewirausahaan

e) Modul pelatihan budidaya ikan lele

Semakin lengkap sarana dan prasarana yang dimiliki untuk menunjang

kegiatan program pendidikan kewirausahaan masyarakat, maka hasil keluaran

yang dihasilkan dapat diakui oleh pihak lain. Adanya sarana dan prasarana yang

Page 92: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

76

memadai maka warga belajar akan lebih mudah dalam mengaplikasikan materi

yang disampaikan oleh tutor.

4) Sumber Dana

Pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat budidaya

ikan lele dibiayai dengan anggaran dana APBD kabupaten Banyumas tahun

anggaran 2014 yaitu dengan mengajukan proposal yang sesuai dengan petunjuk

teknis yang diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan tahun

2014.

5) Waktu dan Tempat

Jadwal kegiatan pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan

masyarakat di PKBM Harapan Bangsa dIbuat oleh peyelenggara program

sebagai acuan untuk pelaksanaan kegiatan program pendidikan kewirausahaan

masyarakat agar dapat sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Jadwal kegiatan pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

yang diperoleh dari dokumentasi dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini:

Tabel 4. Jadwal Pelaksanaan Program

No Waktu Kegiatan

1 03 dan 7 Agustus 2014 Sosialisasi program pendidikan kewirausahaan masyarakat

2 10 dan 13 Agustus 2014 Rapat koordinasi

3 14- 23 Agustus 2014 Persiapan

4 24 Agustus 2014 Pembukaan program pendidikan kewirausahaan

masyarakat

5 25 Agustus 2014- 22

November 2015

Pelaksanaan pelatihan atau pembelajaran

Sumber: Data PKBM Harapan Bangsa

Page 93: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

77

Berdasarkan dari data dokumentasi dan wawancara yang peneliti

peroleh, tempat pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

dilaksanakan di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Harapan Bangsa.

b. Pelaksanaan Pembelajaran Program yang dilakukan oleh PKBM

Harapan Bangsa

Pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM

Harapan Bangsa dilaksanakan 214 jam @45 menit untuk teori dan @60 menit

untuk praktek. Pelaksanaan program mengacu pada standar kompetensi

pendidikan kewirausahaan masyarakat yaitu minimal dilaksanakan 200 jam

@45 menit untuk teori dan @60 menit untuk praktek. Kurikulum dan bahan

ajar yang digunakan dalam pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan

masyarakat di PKBM Harapan Bangsa sesuai dengan kurikulum program

pendidikan kewirausahaan yang diterbitkan oleh direktorat pembinaan kursus

dan kelembagaan, yang kemudian disesuaikan dan dikembangkan berdasarkan

kebutuhan pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan. Tujuan akhir dari

pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat ini yaitu warga

belajar diharapkan untuk mampu menciptakan lapangan kerja/usaha baru atau

merintis peluang usaha yang ada. Hal ini sesuai dengan pernyataan Ibu “Sm”

selaku ketua PKBM Harapan Bangsa bahwa:

“Pelaksanaan program PKM mengacu standar kompetensi PKM.

Kurikulum dan bahan ajar yang digunakan sesuai kurikulum PKM yang

diterbitkan oleh direktorat pembinaan kursus dan kelembagaan, yang

disesuaikan dan dikembangkan sesuai kebutuhan pendidikan dan

pelatihan yang dilaksanakan.” (CL V, Minggu 08 Februari 2015, hal

132)

Page 94: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

78

Berikut ini merupakan standar kompetensi dan kompetensi dasar

program pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan Bangsa

yang diperoleh melalui dokumentasi:

Tabel 5. Standar kompetensi dan kompetensi dasar program

kewirausahaan

No Standar

Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator

1 Memiliki sikap

personal dan

sosial sebagai

seorang

wirausaha

Memiliki etika dan jiwa

kewirausahaan, yang

meliputi: sikap sopan santun,

jujur, disiplin, tekun,

semangat kerja, tahu diri,

tenggang rasa, ulet

dan kesederhanaan sebagai

wirausaha

Memahami makna etika dan

jiwa kewirausahaan

Mampu berperilaku yang

didasari oleh etika dan jiwa

kewirausahaan

Memiliki semangat berwirausaha

Mampu menunjukkan

watak sebagai seorang wirausaha

Mampu berkomunikasi sosial

secara efektif sebagai seorang

wirausaha

Mampu menyampaikan pesan

secara efektif melalui komunikasi

lisan dalam

pergaulan usaha

Mampu menyampaikan pesan

secara efektif melalui

komunikasi tulisan dalam

pergaulan usaha

Mampu menjadi pendengar

yang baik dan kritis dalam

komunikasi sosial

Mampu Membangun jaringan

usaha

Mampu mengidentifikasi mitra

usaha (pemasok, distrIbutor, dan

pelanggan)

Mampu menjalin relasi dengan mitra

usaha

Mampu menjaga pelanggan lama

Mampu mengembangkan/

menambah pelanggan baru

Mampu membangun

kerjasama dalam

berwirausaha

Mampu bekerja dalam tim

(tim work) dalam menjalankan

Wirausaha

Mampu bernegosiasi dalam

membangun kerja sama

Mampu menyusun nota

kerjasama dengan mitra kerja

2 Memiliki

Kemampuan

Manajerial

Usaha Kecil

Menguasai pemasaran Menguasai pengetahuan produk

barang/jasa yang dipasarkan

Mampu mengemas barang/jasa yang

dipasarkan sehingga menarik

konsumen

Page 95: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

79

Mampu menetapkan harga produk

atau jasa berdasarkan analisa biaya

produksi dan biaya pemasaran

Menguasai administrasi usaha

kecil

Memahami pembukuan sederhana

dalam menjalankan usaha

Mampu mengelola keuangan secara

efektif dan efisien

3 Memiliki

kemampuan

berfikir logis

Mampu mengidentifikasi dan

menganalisis potensi lokal

Mampu mengidentifikasi

potensi sumber daya alam yang ada

di sekitar lingkungan untuk

dijadikan lahan wirausaha

Mampu memprediksi pengaruh

ketersediaan potensi sumber daya

alam terhadap perkembangan usaha

Mampu mengidentifikasi potensi

SDM yang mendukung potensi SDA

untuk menjadi lahan wirausaha

Mampu menganalisis kondisi

lingkungan dan pasar

Mampu membaca kondisi

lingkungan usaha dan pasar

Mampu memprediksi pengaruh

kondisi lingkungan usaha dan

pasar terhadap perkembangan usaha

Mampu menganalisis kondisi

usaha

Mampu menghitung rugi laba

perusahaan

Mampu menghitung Break Event

Point (BEP)

Mampu menentukan kondisi usaha

apakah dalam keadaan maju (positif)

atau mundur (negatif)

Mampu memanfaatkan

peluang

Memiliki kepekaan terhadap setiap

peluang usaha yang ada

Mampu memanfaatkan peluang

menjadi bidang usaha

4 Memiliki

keterampilan

produksi

(barang/jasa)

Mampu membuat produk

baru yang inovatif dari bahan

baku yang ada

Mampu mengidentifikasi

sumberdaya sebagai bahan baku

produk tertentu

Trampil membuat produk

inovatif yang memiliki nilai

ekonomis tinggi dan memenuhi

standar POM

5 Memiliki

keterampilan

berwirausaha

Mampu membaca peluang

usaha

Mampu menganalisis peluang usaha

Mampu mengidentifikasi

sumberdaya, produk, dan jasa yang

dapat dikembangkan dalam

Usaha

Mampu memilih jenis usaha

yang akan dilakukan

Memprediksi produk/jasa yang

memiliki peminat besar

Memilih produk/jasa unggulan yang

memiliki peluang besar menjadi

bidang usaha yang

Prospektif

Sumber: Data PKBM Harapan Bangsa

Page 96: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

80

Berdasarkan dari hasil dokumentasi dalam pelaksanaan program

pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan Bangsa

penyelenggara menentukan administrasi belajar. Dalam pelaksanaan program

pendidikan kewirausahaan masyarakat ada 10 warga belajar yang di jadikan

dalam satu kelompok. Penyelenggara bersama tutor dan warga belajar program

pendidikan kewirausahaan masyarakat membuat kesepatakan bersama tentang

tempat, jadwal, waktu, dan tata tertib pelaksanaan program pendidikan

kewirausahaan masyarakat. Waktu pembelajaran di sepakati setiap hari Selasa,

Rabu, dan Kamis pukul 19.00-21.30 WIB yaitu teori atau pemberian materi,

sedangkan hari Jumat, Sabtu, dan Minggu pukul 14.00-17.00 WIB yaitu

praktek. Tempat pembelajaran untuk teori dilaksanakan di ruang kelas PKBM

Harapan Bangsa sedangkan tempat untuk praktek dilaksanakan di tempat salah

satu tutor program pendidikan kewirausahaan masyarakat. Hal tersebut sesuai

dengan pernyataan Ibu “Sm” selaku ketua PKBM Harapan Bangsa bahwa:

“Pelaksanaan pembelajaran program pendidikan kewirausahaan

masyarakat di sini ada teori dan juga praktek, untuk teori dan praktek

tempat pembelajarannya berbeda. Kalau teori dilaksanakan di ruang

belajar PKBM mbak, kalo untuk praktek dilaksanakan di rumah salah

satu tutor program pendidikan kewirausahaan masyarakat”. (CL V,

Minggu 08 Februari 2015, hal 132)

Daftar warga belajar program pendidikan kewirausahaan masyarakat di

PKBM Harapan Bangsa yang diperoleh dari dokumentasi dapat dilihat pada

tabel 6 berikut ini:

Page 97: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

81

Tabel 6. Daftar warga belajar program pendidikan kewirausahaan

masyarakat

No Nama L/P Pendidikan

Terakhir

Tempat, Tanggal

Lahir

Pekerjaan Alamat

1. Amin L SD Banyumas, 16

Januari 1972

Petani Petir RT 06 RW 04

2 Sudarno L SD Banyumas, 01

Februari 1971

Petani Petir RT 06 RW 04

3 Suyatno L SD Banyumas, 16

Oktober 1982

Petani Petir RT 06 RW 04

4 Triyono L SD Banyumas, 06

September 1979

Buruh Petir RT 06 RW 04

5 Hadi L SD

Pacitan, 20

Agustus 1972

Petani Petir RT 06 RW 04

6 Suherno L SD Banyumas, 03

Maret 1970

Petani Petir RT 06 RW 04

7 Suratno L SD Banyumas, 05

Februari 1978

Petani Petir RT 02 RW 04

8 Untung L SMA Banyumas, 13

Mei 1994

Buruh Petir RT 01 RW 04

9 Amdi L SD Banyumas, 26

Januari 1971

Petani Petir RT 01 RW 04

10 Kasimin L SD Banyumas, 30

Desember 1971

Petani Petir RT 01 RW 04

Sumber: Data PKBM Harapan Bangsa

Data penelitian tentang warga belajar yang mengikuti program

pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan Bangsa yang

diperoleh melalui dokumentasi menunjukan jumlah warga belajar program

pendidikan kewirausahaan masyarakat berjumlah 10 orang dan berjenis

kelamin laki-laki semua. Rentang usia dari warga belajar program pendidikan

kewirausahaan masyarakat yaitu yang berusia 18-26 tahun ada 1 orang, yang

berusia 27-35 tahun ada 1 orang, dan yang berusia 36-45 tahun ada 8 orang.

Latar belakang pendidikan warga belajar program pendidikan kewirausahaan

masyarakat di PKBM Harapan Bangsa, ada 9 orang yang hanya lulusan SD dan

1 orang lulusan SMA. Status pekerjaan dari warga belajar program pendidikan

kewirausahaan masyarakat sebagai buruh ada 2 orang, dan 8 orang sebagai

Page 98: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

82

petani. Semua warga belajar program kewirausahaan di PKBM Harapan Bangsa

berasal dari masyarakat sekitar yaitu desa Petir.

Tutor untuk pembelajaran program pendidikan kewirausahaan

masyarakat di PKBM Harapan Bangsa ada dua orang. Satu orang tutor untuk

pemberian materi dan satu tutor untuk kegiatan praktek. Tutor untuk program

pendidikan kewirausahaan masyarakat ini sudah ditentukan sesuai dengan

kriteria khusus. Tugas dari tutor adalah melaksanakan pelatihan pembelajaran

sesuai dengan pedoman yang ada. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Ibu

“Sm” selaku ketua PKBM bahwa: “Tugas dari tutor di sini hanya melaksanakan

pelatihan pembelajaran sesuai dengan pedoman yang kami berikan”. (CL V,

Minggu 08 Februari 2015, hal 132)

Metode pembelajaran untuk pelaksanaan program pendidikan

kewirausahaan masyarakat yang digunakan adalah dengan ceramah, dan

praktek. Pengelola PKBM Harapan Bangsa menggunakan metode ceramah dan

praktek karena metode tersebut lebih bisa diterima bagi warga belajar yang

memiliki latar belakang berbeda-beda. Metode ceramah digunakan pada saat

penyampaian materi. Metode ceramah banyak digunakan oleh tutor ataupun

pendidik dalam pelaksanaan pembelajaran karena metode ceramah ini

digunakan untuk menyampaikan informasi, penjelasan, dan pemikiran. Metode

ceramah digunakan dalam penyampaian materi karena materi-materi yang

disampaikan oleh tutor akan lebih mudah diterima oleh warga belajar. Hal ini

sesuai dengan pernyataan Bapak “Nr” selaku tutor program bahwa:

Page 99: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

83

“Untuk penjelasan materi saya menggunakan ceramah mbak, warga

belajar lebih bisa menerima apa yang saya sampaikan, kalau tidak jelas

mereka bisa langsung menanyakannya dan akan saya jawab.” (CL X,

Minggu 15 Maret 2015, hal 140)

Selain menggunakan metode ceramah tutor juga menggunakan metode

praktek. Metode praktek digunakan untuk mendukung materi yang sudah

disampaikan sebelumnya oleh tutor. Setiap minggunya setelah pertemuan

pemberian materi selesai warga belajar langsung praktek. Metode praktek yang

dilaksanakan yaitu untuk meteri keterampilan budidaya ikan lele. Untuk

kegiatan praktek tutor menjelaskan terlebih dahulu kegiatan yang akan

dilaksanakan. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Bapak “Am” selaku tutor

program untuk praktek bahwa:

“Kegiatan praktek dilakukan setiap pemberian materi selesai, kegiatan

praktek yang paling utama adalah untuk materi keterampilan budidaya

ikan lele”. (CL IX, Minggu 08 Maret 2015, hal 138)

Dokumentasi pada materi dan bahan ajar pada pembelajaran

pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan

Bangsa berisi tentang:

1) Manajemen usaha (proses perencanaan usaha, tata cara merintis usaha,

administrasi usaha, pemasaran, pengelolaan keuangan, strategi persaingan,

jaringan kerja)

2) Dasar-dasar komunikasi

3) Etika berwirausaha

4) Keterampilan (budidaya ikan lele)

Pembelajaran keterampilan program pendidikan kewirausahaan

masyarakat di PKBM Harapan Bangsa mencakup:

Page 100: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

84

1) Pengenalan budidaya ikan lele

2) Jenis-jenis ikan lele

3) Teknik budidaya

4) Peluang pasar

5) Penyiapan lahan atau kolam

6) Pemilihan induk

7) Pembibitan

8) Pemijahan

9) Pemeliharaan dan pakan

10) Pengenalan hama penyakit dan cara mengatasinya

11) Pembesaran

12) Pemasaran hasil panen

13) Perawatan kolam pasca panen

Setelah pembelajaran program pendidikan kewirausahaan masyarakat

baik teori dan praktek selesai warga belajar diberikan kesempatan untuk belajar

menjalankan usaha sebelum akhirnya nanti menjalankan usaha sendiri. Dalam

belajar menjalankan usaha warga belajar yang sudah tergabung menjadi satu

kelompok dituntut untuk menjalankan usaha secara bersama-sama. Alokasi

waktu untuk kegiatan belajar menjalankan usaha ini yaitu 90 jam @60 menit

selama 30 hari. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Ibu “Sm” selaku ketua

PKBM Harapan Bangsa bahwa:

“Setelah pembelajaran selesai warga belajar wajib belajar untuk

menjalankan usaha dengan kelompok. Kami dari pihak penyelenggara

hanya akan mendampingi warga belajar dalam menjalankan usaha

bersama mbak.” (CL V, Minggu 08 Februari 2015, hal 132)

Page 101: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

85

Pernyataan dari Ibu “Sm” didukung oleh pernyataan dari Bapak “Am”

selaku tutor program pendidikan kewirausahaan masyarakat:

“Setelah pelaksanaan pembelajaran selesai maka warga belajar wajib

untuk belajar menjalankan usaha bersama satu kelompok.” (CL IX,

Minggu 08 Maret 2015, hal 138)

Berdasarkan wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa semua warga

belajar program pendidikan kewirausahaan masyarakat wajib belajar

menjalankan usaha bersama satu kelompok sebelum membuat usaha secara

mandiri, tugas dari pihak penyelenggara hanya mendampingi warga belajar

dalam belajar menjalankan usaha.

c. Monitoring yang dilakukan oleh PKBM Harapan Bangsa

Agar pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat di

PKBM Harapan Bangsa berjalan sesuai dengan tujuan dan perencanaan yang

telah ditetapkan sebelumnya maka penyelenggara program pendidikan

kewirausahaan masyarakat melakukan monitoring pelaksanaan program.

Monitoring pelaksanaan program dilakukan oleh pihak lembaga yang ahli

dalam program yang sedang dilaksanakan. Aspek yang dimonitoring mencakup

hal-hal sebagai berikut: persiapan program, pelaksanaan program, evaluasi, dan

pendampingan. Jika terdapat permasalah ataupun kendala dalam pelaksanaan

program maka dicarikan solusi atau pemecahan masalah yang dihadapi. Hal

tersebut sesuai dengan pernyataan Bapak “Nr” selaku tutor program bahwa:

“Kegiatan monitoring pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan

masyarakat di sini itu oleh penanggung jawab programnya mbak, beliau

sering menanyakan beberapa hal yang terkait dengan program seperti

bagaimana perencanaan program, bagaimana pelaksanaanya, apakah

ada kendala yang dihadapi.” (CL X, Minggu 15 Maret 2015, hal 140)

Page 102: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

86

Hal serupa juga dinyatakan oleh Ibu “Sm” selaku ketua PKBM Harapan

Bangsa bahwa:

“Monitoring pelaksanaan program dilakukan oleh pihak PKBM sendiri

mbak, dengan melihat pelaksanaan programnya sudah sesuai belum

dengan perencanaan sebelumnya, jika tidak sesuai maka dicari tahu

sebab terjadinya masalah tersebut”. (CL XI, Minggu 22 Maret 2015, hal

141)

Dari hasil wawancara di atas, dapat diketahui bahwa monitoring

program pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan Bangsa

dilakukan sendiri oleh penyelenggara program atau penanggung jawab dari

program pendidikan kewirausahaan masyarakat.

d. Penilaian yang dilakukan oleh PKBM Harapan Bangsa

Penilaian merupakan tahapan terakhir dalam pelaksanaan suatu

program. Penilaian hasil belajar dilakukan oleh tutor. Sistem penilaian

pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan

Bangsa meliputi penilaian hasil belajar teori, penilaian hasil belajar praktek, dan

penilaian keberhasilan usaha.

1) Penilaian Pembelajaran Teori

Penilaian pada pembelajaran teori bermaksud untuk mengetahui sejauh

mana pemahaman warga belajar tentang seperangkat pengetahuan yang harus

dikuasai, termasuk di dalamnya karakteristik kewirausahaan dalam diri warga

belajar. Teknik penilaian yang digunakan yaitu teknik tes dan non tes. Teknis tes

meliputi tes objektif dan tes subjektif tentang berbagai macam solusi atau

pemecahan terhadap masalah-masalah yang dihadapi dalam menjalankan usaha.

Page 103: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

87

Teknik non tes yang digunakan adalah wawancara, angket, observasi dan

penulusuran dokumen hasil pekerjaan warga belajar selama proses pembelajaran

teori berlangsung. Hal ini sesuai dengan pernyataan Bapak “Ty” selaku warga

belajar program bahwa:

“Penialainnya dilakukan dengan tes mbak, setelah pembelajaran selesai

kami diberi kertas yang berisi soal, saolnya berupa pilihan ganda dan

juga isian mbak”. (CL XIII, Minggu 05 April 2015, hal 144)

Hal serupa juga dinyatakan oleh Bapak “Cm” selaku tutor program

bahwa:

“Untuk evaluasi pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan

masyarakat disini dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan tes objektif

dan juga uraian. Selain itu juga dengan pengamatan mbak, pengamatan

dilakukan setiap proses pembelajaran berlangsung, baik itu teori

maupun praktek.” (CL III, Minggu 26 Oktober 2015, hal 129)

Berdasarkan hasil wawancara di atas, maka dapat diketahui bahwa

penilaian pembelajaran teori dilakukan dengan tes yang terdiri dari tes objektif

dan tes subjektif. Selain itu penialian dilakukan tutor dengan mengamati warga

belajar pada saat proses belajar mengajar sedang berlangsung.

2) Penilaian Pembelajaran Praktek

Penilaian pada pembelajaran praktek bermaksud untuk mengetahui

sejauh mana pemahaman warga belajar terhadap materi-materi yang sudah

diberikan untuk diaplikasikan pada saat praktek. Penilaian pada pembelajaran

praktek dilaksanakan secara langsung selama warga belajar melaksanakan

praktek pembelajaran. Penilaian pada pembelajaran praktek antara lain

meliputi: aspek-aspek kewirausahaan, praktek keterampilan, praktek

menganalisis peluang dan perencanaan usaha, praktek pembukuan dan

Page 104: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

88

pemasaran. Penilaian ini dapat dilakukan melalui proses pelaksanaan praktek

dan penilaian hasil kerja. Hal ini sesusai dengan pernyataan dari Bapak “Ty”

selaku warga belajar program bahwa:

“Pada saat praktek kita kadang merasa seperti diperhatikan mbak

disuruh untuk melakukan praktek sendiri-sendiri mbak.” (CL XIII,

Minggu 05 April 2015, hal 144)

Hal serupa juga dinyataan Bapak “Am” selaku tutor program untuk

kegiatan praktek bawha:

“Untuk penilaian praktek dilaksanakan pada saat kegiatan praktek

berlangsung mbak, kadang pada saat warga belajar sedang melakukan

praktek saya diam-diam mengamati untuk dinilai.” (CL IX, Minggu 08

Maret 2015, hal 138)

3) Penilaian Menjalankan Usaha

Penilaian menjalankan usaha dilakukan setiap satu minggu sekali.

Penilaian dilakukan dengan wawancara, observasi atau pengamatan. Penilain

dilaksanakan ditempat usaha warga belajar program pendidikan kewirausahaan

masyarakat. Komponen pada penilaian dalam kemampuan menjalankan usaha

pada warga belajar program pendidikan kewirausahaan masyarakat mencakup

hal-hal sebagai berikut: 1) ketepatan dalam menganalisis peluang usaha, 2)

permodalan, 3) kualitas produksi barang, 4) pemasaran yang dilakukan, 5)

manajemen dan pembukuan, 6) sikap perilaku dalam merintis usaha. Hal

tersebut seperti pernyataan Bapak “Am” selaku tutor program bahwa:

“Setiap satu minggu sekali kita datang untuk melihat perkembangan dari

usaha yang dijalankan oleh warga belajar sekaligus melakukan penilaian

dengan pengamatan.” (CL IX, Minggu 08 Maret 2015, hal 138)

Hal serupa juga diungkapkan oleh Bapak “Ty” selaku warga belajar

program pendidikan kewiraushaan masyarakat bahwa:

Page 105: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

89

“Orang dari PKBM biasanya setiap minggu datang mbak buat lihat

usaha kelompok kita, iya kalo datang sering tanya-tanya tentang usaha

ini mbak.” (CL XIII, Minggu 05 April 2015, hal 144)

e. Pendampingan

Pendampingan warga belajar pendidikan kewirausahaan masyarakat

pasca program merupakan suatu kegiatan yang perlu untuk dilakukan karena

kondisi warga belajar yang memiliki latar belakang pendidikan dan kesadaran

yang rendah. Oleh karena itu tanggung jawab PKBM Harapan Bangsa tidak

berhenti setelah warga belajar selesai mengikuti program namun tetap

melakukan pendampingan setelah program selesai sampai warga belajar bisa

mendirikan usaha sendiri. Warga belajar diharapkan mampu untuk mendirikan

usaha sendiri dengan modal yang telah diberikan oleh pihak lembaga. Pihak

lembaga hanya mendampingi warga belajar dalam merintis usaha mandiri

selama kurang lebih 60 jam @60 menit dengan asumsi dilakukan dua minggu

sekali sesuai dengan kesepakatan warga belajar sehingga pendampingan

dilaksanakan kurang lebih dua bulan yang dilakukan mulai bulan November

hingga Desember. Dari jumlah warga belajar ada tujuh orang siap untuk

menjalankan usaha mandiri. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Bapak “Sr”

selaku warga belajar bahwa:

“Yang buat usaha budidaya lele ini ada tujuh orang mbak, yang lain

tidak, alasannya modal yang dikasih tidak cukup.” (CL VII, Minggu 22

Februari 2015, hal 136)

Hal serupa juga dinyatakan oleh Ibu “Sm” selaku ketua PKBM Harapan

Bangsa, bahwa:

“Berapapun jumlah warga belajar yang siap untuk membuka usaha

mandiri kami akan siap untuk mendampingi mbak, dan ternyata ada

Page 106: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

90

tujuh orang yang siap untuk membuka usaha.” (CL XI, Minggu 22

Maret 2015, hal 141)

Berdasarkan data yang diperoleh melalui wawancara kepada warga

belajar dan penyelenggara program, pendampingan setelah program selesai

sudah terlaksana sesuai dengan rencana. Pendampingan terhadap warga belajar

yaitu berupa pemantauan dan pengamatan kegiatan usaha yang dilakukan oleh

warga belajar. Pendampingan juga dilakukan dengan memberikan motivasi

kepada warga belajar untuk tetap menjaga semangat berwirausaha. Hal tersebut

sesuai dengan pernyataan dari Bapak “Sr” selaku warga belajar, bahwa:

“Kadang dua minggu sekali tutornya datang ke rumah mbak buat tanya

kemajuan usaha saya. Mereka juga selalu memberikan semangat supaya saya

terus mengembangkan usaha mbak” (CL VII, Minggu 22 Februari 2015, hal

136). Hal serupa juga diungkapkan oleh warga belajar lain yaitu Bapak “Sy”,

bahwa: “kami sering ditanyai tentang kemajuan usaha mbak, kemudian dikasih

semangat mbak buat terus usaha” (CL VI, Minggu 15 Februari 2015, hal 134).

2. Hasil Pelaksanaan Program Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat

di PKBM Harapan Bangsa

Berkenaan dengan hasil yang dikeluarkan dari pendidikan

kewirausahaan masyarakat pelatihan budidaya ikan lele dapat diperoleh data

mengenai perubahan kehidupan warga belajar. Warga belajar yang telah

mengikuti pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

sekarang mempunyai kemampuan mendirikan usaha mandiri. Hal tersebut

sesuai dengan pernyataan dari Ibu “Sm” selaku ketua PKBM, bahwa:

Page 107: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

91

“Begini mbak, hasil dari pelaksanaan program pendidikan

kewirausahaan masyarakat yang diselenggarakan disini itu membekali

warga belajar agar dapat membuka usaha sendiri.” (CL XI, Minggu 22

Maret 2015, hal 141)

Hal serupa juga diungkapkan oleh Bapak “Am” selaku tutor pendidikan

kewirausahaan masyarakat, bahwa:

“Saya sebagai tutor pendidikan kewirausahaan masyarakat tidak hanya

mengajarkan pengetahuan tentang budidaya lele saja mbak, tapi saya

juga mengajarkan bagaimana membuka peluang usaha dengan pelatihan

yang sudah diberikan disini.” (CL IX, Minggu 08 Maret 2015, hal 138)

Berdasarkan wawancara di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil

dari pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat pelatihan

budidaya ikan lele yaitu warga belajar mampu mendirikan usaha mandiri sesuai

dengan keterampilan yang sudah diberikan seperti dapat membaca peluang

pasar, penyiapan lahan atau kolam, pemilihan induk ikan lele, pembibitan,

pemijahan, pemeliharaan dan pakan, pengenalan hama penyakit dan cara

mengatasinya, pembesaran, pemasarann hasil panen, serta perawatan kolam

pasca panen.

3. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Program Pendidikan

Kewirausahaan Masyarakat di PKBM Harapan Bangsa

Dalam pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

di PKBM Harapan Bangsa tentu adanya faktor-faktor pendukung yang

mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan program. Faktor-faktor pendukung

dalam pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM

Harapan Bangsa, yaitu:

Page 108: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

92

a. Ketersedian Modal

Modal merupakan hal yang paling utama dalam wirausaha. Tanpa

adanya modal maka pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan

masyarakat bisa berhenti di tengah jalan atau bahkan tidak dapat berjalan.

PKBM Harapan Bangsa memberikan modal usaha kepada warga belajar yang

telah selesai mengikuti pembelajaran program pendidikan kewirausahaan

masyarakat. Setiap warga belajar mendapatkan modal usaha sebesar Rp

1.000.000,00. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Bapak “Sy” selaku warga

belajar program pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan

Bangsa: “Setiap warga belajar dikasih uang modal mbak sama PKBM Harapan

Bangsa, jadi kita harus bisa buat usaha sendiri” (CL VI, Minggu 15 Februari

2015, hal 134). Hal serupa juga dinyatakan oleh Ibu “Sm” selaku ketua PKBM

Harapan Bangsa, yaitu: “Semua warga belajar program pendidikan

kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan Bangsa kita beri uang sebagai

modal untuk membuka usaha sendiri mbak.” (CL XI, Minggu 22 Maret 2015,

hal 141)

b. Dukungan dari Lembaga

Warga belajar program pendidikan kewirausahaan masyarakat di

PKBM Harapan Bangsa mendapatkan dukungan dari pihak lembaga. Pihak

lembaga selalu memberikan motivasi kepada warga belajar untuk giat dalam

mengikuti proses pembelajaran baik pemberian materi maupun praktek. Pihak

lembaga selalu mengingatkan untuk hadir dalam setiap jadwal pembelajaran

yang sudah ditentukan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Bapak “Sr” selaku

Page 109: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

93

warga belajar program: “Kami selalu mendapatkan motivasi dari orang-orang

di PKBM mba untuk semangat belajar, setiap ada jadwal pembelajaran kami

selalu diingatkan dengan SMS untuk berangkat” (CL VII, Minggu 22 Februari

hal 136). Hal serupa juga dinyatakan Bapak “Cm” selaku penanggung jawab

program pendidikan kewirausahaan masyarakat, yaitu: “Kami dari pihak

lembaga selalu memberikan motivasi mbak kepada warga belajar untuk

semangat mengikuti proses pembealajaran baik teori maupun praktek, kalau ada

yang tidak berangkat tanpa alasan pasti kami SMS untuk berangkat” (CL III,

Minggu 26 Oktober 2014, hal 129).

c. Motivasi dan Semangat Warga Belajar yang Tinggi

Motivasi dan semangat warga belajar program pendidikan

kewirausahaan masyarakat sangatlah tinggi dalam mengikuti pembelajaran dan

pelatihan di PKBM Harapan Bangsa. Setelah selasai warga belajar mempunyai

motivasi untuk membuka usaha sendiri dengan bekal keterampilan yang sudah

dimiliki. Hal ini sesuai dengan pernyataan Bapak “Sr” selaku warga belajar

program: “Semangat saya waktu ikut pelatihan sangat tinggi mbak, jadi

sekarang Alhamdulillah saya bisa buat budidaya lele sendiri mbak” (CL VII,

Minggu 22 Februari hal 136). Hal serupa juga dinyatakan oleh Bapak “Sy”

bahwa: “Alhamdulillah sekarang saya punya budidaya lele sendiri mbak

meskipun sedikit itu karena semangat dan motivasi saya tinggi mbak waktu

belajar di PKBM Harapan Bangsa” (CL VI, Minggu 15 Februari 2015, hal 134).

Page 110: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

94

d. Dukungan dari Keluarga dan Masyarakat Sekitar

Dukungan dari lingkungan terutama dari keluarga dan masyarakat

sekitar sangatlah berpengaruh dalam program pendidikan kewirausahaan

masyarakat. Dorongan dari orang-orang terdekat seperti orang tua, saudara atau

teman dekat dapat dijadikan sebagai motivasi. Hal ini sesuai dengan pernyataan

dari Bapak “Sr” sebagai warga belajar program pendidikan kewirausahaan

masyarakat di PKBM Harapan Bangsa bahwa:

“Keluarga sangat mendukung saya waktu ikut program kewirausahaan

di PKBM Harapan Bangsa mba, mereka memberikan semangat dan

motivasi untuk membuka usaha setelah nanti selesai mengikuti

program. Selain mendapat dukungan dari keluarga, Bapak RT dan juga

RW juga sangat mendukung kami”. (CL VII, Minggu 22 Februari hal

136)

Hal serupa juga dinyatakan oleh Ibu “Sm” selaku ketua PKBM Harapan

Bangsa, bahwa:

“Pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat di sini

mendapatkan dukungan dari para keluarga warga belajar dan juga dari

para tokoh masyarakat seperti kepala desa, ketua RT dan juga ketua

RW”. (CL XI, Minggu 22 Maret 2015, hal 141)

Dalam pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat di

PKBM Harapan Bangsa tentu tidak terlepas dari adanya faktor-faktor

penghmbat. Faktor-faktor penghambat dalam pelaksanaan program pendidikan

kewirausahaan masyarakat antara lain:

a. Terbatasnya Lahan

Terbatasnya lahan yang dimiliki oleh PKBM Harapan Bangsa

merupakan salah satu penghambat pelaksanaan program, karena untuk program

pendidikan kewirausahaan masyarakat yang dilaksanakan oleh PKBM

Page 111: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

95

membutuhkan lahan yang cukup luas untuk kegiatan praktek seperti pembuatan

kolam untuk budidaya ikan lele. Terbatasnya lahan di PKBM Harapan Bangsa

sehingga untuk kegiatan praktek dilaksanakan di rumah salah satu tutor

program pendidikan kewirausahaan masyarakat. Hal ini sesuai dengan

pernyataan dari Bapak “Am” selaku tutor program:

“Lahan di PKBM itu tidak ada mba, gedungnya saja masih pinjam, jadi

untuk setiap kegiatan praktek dialihkan di rumah saya, kebetulan saya

punya cukup lahan.” (CL IX, Minggu 08 Maret 2015, hal 138)

Hal serupa juga diungkapkan oleh Ibu “Sm” selaku ketua PKBM

Harapan Bangsa:

“Lahan PKBM sangat terbatas mbak, untuk gedungnya saja kami masih

pinjam gedung bekas sekolah dasar”. (CL XI, Minggu 22 Maret 2015,

hal 141)

b. Terbatasnya Warga Belajar yang dilatih serta Anggaran Dana Pelatihan

Terbatasnya anggaran dari pemerintah yang didapat oleh PKBM

Harapan Bangsa untuk program pendidikan kewirausahaan masyarakat

sehingga lembaga dalam merekrut warga belajar dibatasi hanya 10 orang.

PKBM Harapan Bangsa hanya mendapatkan dana sebesar Rp 25.000.000,00

untuk pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat budidaya

ikan lele. Dana tersebut digunakan untuk biaya administrasi, biaya

pembelajaran dan pelatihan, serta untuk modal usaha. Hal tersebut sesuai

dengan pernyataan Ibu “Sm” selaku ketua PKBM bahwa:

“Pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat di sini

hanya mengajukan dana sebesar Rp 25.000.000,- kepada pemerintah.

Dana tersebut digunakan untuk biaya administrasi, biaya pembelajaran

dan biaya pelatihan, dan untuk modal usaha. Untuk warga belajarnya

dibatasi hanya 10 orang saja.” (CL XI, Minggu 22 Maret 2015, hal 141)

Page 112: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

96

Hal serupa juga dinyatakan oleh Bapak “Cm” selaku penanggung jawab

program bahwa:

“Anggaran biaya pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan

masyarakat di sini ada Rp 25.000.000,00 sehingga untuk rekruitmen

warga belajar oleh pihak penyelenggara dibatasi hanya 10 orang saja

mbak.” (CL III, Minggu, 26 Oktober 2014, hal 129)

4. Dampak Pelaksanaan Program Pendidikan Kewirausahaan

Masyarakat bagi Warga Belajar di PKBM Harapan Bangsa

Pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

merupakan upaya pemberdayaan terutama untuk masyarakat yang sudah pernah

mengikuti program pendidikan kewirausahaan sebelumnya dan untuk

masyarakat sekitar PKBM Harapan Bangsa yang dikatakan kurang mampu.

Tujuan dari pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat ini

adalah: 1) untuk memperluas pengetahuan tentang pelatihan budidaya ikan lele

sampai dengan tahap pembesaran, 2) melalui pelaksanaan program pendidikan

kewirausahaan masyarakat diharapkan mampu membentuk kelompok belajar

usaha, 3) melalui pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

diharapakan warga belajar dapat mengaplikasikannya di dalam kehidupan

dengan membuat usaha. Pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan

masyarakat di PKBM Harapan Bangsa memberikan pelatihan budidaya ikan

lele mulai dari teknik budidaya, penyiapan kolam, pemilihan induk, pembibitan,

pemijahan, pemeliharaan, pembesaran, dan pemasaran.

Dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

perlu diketahui baik dari aspek psikologis, aspek ekonomi, dan aspek sosial.

Berikut ini merupakan hasil penelitian yang diperoleh di lapangan tentang

Page 113: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

97

dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat secara

psikologis, ekonomi dan sosial.

a. Dampak Ekonomi

Dampak ekonomi pada pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan

masyarakat di PKBM Harapan Bangsa dapat dilihat dari perubahan kehidupan

ekonomi yang terjadi pada warga belajar. Warga belajar program pendidikan

kewirausahaan masyarakat sebelum mengikuti program pendidikan

kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan Bangsa merupakan warga

masyarakat yang kurang sejahtera karena hanya bekerja sebagai buruh dan

petani yang mendapatkan penghasilan tidak menentu. Masalah lain yang

dihadapi oleh warga belajar program pendidikan kewirausahaan masyarakat

sebelum mengikuti program pendidikan kewirausahaan masyarakat adalah

rendahnya kesadaran akan pentingnya pendidikan dan pelatihan sehingga warga

belajar tidak dapat mengelola sumber daya alam yang ada. Hal tersebut sesuai

dengan pernyataan Ibu “Sm” selaku ketua PKBM, berikut ungkapan Ibu “Sm”:

“warga belajar program pendidikan kewirausahaan masyarakat yaitu

masyarakat yang secara ekonomi berkemampuan rendah. Mata pencaharian

warga belajar yaitu bertani, dagang, buruh dan tidak bekerja” (CL XI, Minggu

22 Maret 2015, hal 141). Pernyataan Ibu “Sm” sesuai dengan pernyataan Bapak

“Ty” selaku warga belajar. Berikut ungkapan Bapak “Ty”: “Saya sebelumnya

hanya buruh mbak yang penghasilannya tidak seberapa, penghasilan saya

sekedar cukup untuk makan” (CL XIII, Minggu 05 April 2015, hal 144).

Page 114: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

98

Warga belajar setelah mengikuti program pendidikan kewirausahaan

masyarakat di PKBM Harapan Bangsa, menjadi mempunyai bekal keterampilan

untuk dapat berwirausaha sendiri sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan

ekonomi. Dari data yang peneliti peroleh, berikut ini beberapa dampak ekonomi

yang dialami warga belajar setelah mengikuti pelaksanaan program pendidikan

kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan Bangsa:

1) Mempunyai Usaha Sendiri

Dampak ekonomi pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan

masyarakat yaitu warga belajar dapat mendirikan usaha secara mandiri. Usaha

yang dimiliki oleh warga belajar adalah budidaya ikan lele. Warga belajar sudah

mampu merencanakan kegiatan usaha yang akan dijalankan secara mandiri dan

dapat menentukan harga jual serta laba yang akan diperoleh. Hal ini sesuai

dengan pernyataan dari Bapak “Sy” selaku warga belajar program, bahwa:

“Sejak saya mengikuti pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan

masyarakat, saya sudah berniat untuk membuka usaha mbak, karena

dorongan dari pihak lembaga dan keluarga. Saya sekarang jadi punya

usaha budidaya lele sendiri mbak.” (CL VI, Minggu 15 Februari 2015,

hal 134)

Hal tersebut juga dirasakan oleh warga belajar lain yaitu Bapak “Ty”

yang menyatakan bahwa:

“Setelah ikut program yang ada di PKBM Harapan Bangsa saya

sekarang jadi punya budidaya lele mbak, dulu saya hanya bekerja

sebagai buruh mbak yang gajinya tidak tentu.” (CL XIII, Minggu 05

April 2015, hal 144)

Pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM

Harapan Bangsa memberikan materi bekal keterampilan kepada warga belajar

untuk membuka usaha mandiri. Pembelajaran keterampilan yang diberikan

Page 115: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

99

telah berdampak pada peningkatan kemampuan berwirausaha warga belajar.

Pembelajaran keterampilan yang diperoleh telah diimplementasikan oleh warga

belajar dengan menjalankan usaha budidaya ikan lele.

2) Meningkatnya Pendapatan Ekonomi

Dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

selanjutnya yaitu meningkatnya pendapatan ekonomi warga belajar.

Peningkatan pendapatan tersebut timbul dari aktivitas kegiatan usaha yang

dilakukan oleh warga belajar. Secara umum, mata pencaharian warga belajar

adalah sebagai petani dan buruh. Dengan menjalankan usaha budidaya ikan lele

secara mandiri, warga belajar mengalami peningkatan pendapatan. Hal tersebut

diungkapkan oleh Bapak “Sy”, bahwa:

“Alhamdulillah mbak penghasilan saya nambah dari budidaya lele,

setiap bulan kurang lebih ada Rp 500.000,00 mbak. Dulu waktu cuma

jadi petani penghasilan setiap bulan tidak pasti kadang banyak kadang

juga sedikit.” (CL VI, Minggu 15 Februari 2015, hal 134)

Hal tersebut juga dirasakan oleh Bapak “Ty” dan Bapak “Sr” yang

mengalami peningkatan pendapatan. Bapak “Ty” menyatakan bahwa:

“Penghasilan saya sekarang nambah mbak, saya jual ikan lelenya di

pasar sokaraja jadi lumayan setiap hari saya bisa untung Rp 100.000,00

mbak.” (CL XIII, Minggu 05 April 2015, hal 144)

Bapak “Sr” juga mengalami peningkatan pendapatan ketika membuka

usaha budidaya ikan lele di rumahnya. Bapak “Sr” menyatakan bahwa:

“Setelah saya mengikuti pelaksanaan program pendidikan

kewirausahaan masyarakat, saya menjadi anggota usaha juga mbak.

Hasilnya lumayan mbak bisa buat jajan anak.” (CL VII, Minggu 22

Februari hal 136)

Page 116: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

100

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan mengenai dampak

pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat dapat diketahui

bahwa adanya peningkatan pendapatan ekonomi warga belajar program

pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan Bangsa.

3) Tercukupi Kebutuhan Rumah Tangga

Pendapatan yang diperoleh dari usaha budidaya ikan lele yang

dijalankan telah dimanfaatkan oleh warga belajar untuk memenuhi kebutuhan

hidup sehari-hari. Hasil wawancara dengan warga belajar menunjukkan bahwa

dengan peningkatan pendapatan secara otomatis berdampak pada tercukupinya

kebutuhan hidup yang lebih baik dari sebelumnya. Pendapatan yang warga

belajar peroleh telah dimanfaatkan untuk keperluan sehari-hari seperti

pemenuhan kebutuhan pangan, sandang, papan, kesehatan, dan pendidikan. Hal

ini diungkapkan oleh Bapak “Ty” bahwa:

“Uang hasil saya jual lele saya kasih ke istri saya mbak buat beli

kebutuhan rumah tangga seperti beras, sayur, minyak gitu mbak. Terus

untuk uang jajan anak kalau sekolah.” (CL XIII, Minggu 05 April 2015,

hal 144)

Tercukupinya kebutuhan rumah tangga warga belajar juga dirasakan

oleh Bapak “Sr” yang menyatakan bahwa:

“Istri saya dulu sering ngutang di warung mbak kalau mau beli minyak,

gula, atau yang lain. Alhamdulillah sejak saya usaha budidaya lele istri

saya jadi tidak ngutang-ngutang lagi mbak.” (CL VII, Minggu 22

Februari hal 136)

Kegiatan usaha yang dijalankan oleh warga belajar menambah

pendapatan warga belajar. Pendapatan yang diperoleh tersebut digunakan untuk

keperluan sehari-hari seperti sandang, pangan, dan papan. Selain itu warga

Page 117: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

101

belajar menggunakan pendapatan yang diperoleh untuk kebutuhan yang

berkaitan dengan kesehatan dan pendidikan.

b. Dampak Psikologis

Dampak psikologis pada pelaksanaan program pendidikan

kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan Bangsa dapat dilihat dari

perubahan sikap dan perilaku warga belajar. Warga belajar sebelum mengikuti

program pendidikan kewirausahaan masyarakat merupakan warga masyarakat

yang kurang percaya diri untuk berwirausaha karena takut gagal atau rugi.

Warga belajar program pendidikan kewirausahaan masyarakat telah dituntut

oleh pihak PKBM untuk membuka usaha sendiri dengan modal dan

keterampilan yang sudah didapat, namun kenyataannya masih ada warga belajar

yang tidak membuka usaha sendiri karena takut beresiko gagal. Hal tersebut

sesuai dengan pernyataan dari Ibu “Sm” selaku ketua PKBM bahwa:

“Program pendidikan kewirausahaan masyarakat pelatihan budidaya

ikan lele kurang maksimal mbak, karena masih ada warga belajar yang

tidak mengaplikasikannya dengan alasan susah merawatnya dan modal

yang dikasih kurang untuk buka budidaya lele sendiri.” (CL XI, Minggu

22 Maret 2015, hal 141)

Pernyataan Ibu “Sm” sesuai dengan pernyataan dari Bapak “Ty” selaku

warga belajar program bahwa:

“Dulu saya sudah pernah ikut mba pelatihan budidaya lele, saya sempat

buat usaha pembibitan mbak tapi hanya sebulan, perawatannya susah

mbak kalau pembibitan, airnya harus selalu jernih, pakannya harus

cacing sutera yang lumayan mahal harganya mbak.” (CL XIII, Minggu

05 April 2015, hal 144)

Setelah warga belajar mengikuti pelaksanaan program pendidikan

kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan Bangsa, warga belajar memiliki

Page 118: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

102

rasa percaya diri yang tinggi untuk berwirausaha sehingga dapat meningkatkan

kesejahteraan ekonomi keluarga. Dari data yang peneliti peroleh, berikut ini

beberapa dampak psikologis yang dialami warga belajar setelah mengikuti

pengembangan program pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM

Harapan Bangsa:

1) Meningkatnya Rasa Percaya Diri

Dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

membuat meningkatnya rasa percaya diri pada warga belajar. Rasa percaya diri

tersebut dapat terlihat pada saat proses belajar mengajar berlangsung, warga

belajar berani menyampaikan ide atau pendapatnya. Warga belajar juga mampu

menjelaskan kepada warga belajar yang lain apabila ada materi yang

disampaikan tutor kurang jelas. Hal ini diungkapkan oleh Ibu “Sm” selaku

penyelenggara program, bahwa:

“Percaya diri yang tinggi sudah dimiliki oleh warga belajar sejak

mengikuti program pendidikan kewirausahaan masyarakat mbak,

mereka dalam pembelajaran sering menyampaikan ide dan pendapat

mereka, mereka juga sering membantu tutor untuk menjelaskan materi

kepada warga belajar lain jika kurang jelas.” (CL XI, Minggu 22 Maret

2015, hal 141)

Dari hasil wawancara di atas, dapat diketahui bahwa rasa percaya diri

dari warga belajar pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

meningkat, hal ini ditunjukan dengan keberanian warga belajar untuk

menyampaikan ide serta pendapatnya, dan berani menjelaskan materi kepada

warga belajar yang kurang paham.

Page 119: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

103

2) Kerja Keras dalam Berwirausaha

Dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

yaitu meningkatnya kerja keras warga belajar dalam berwirausaha. Hal ini

terlihat pada usaha yang dijalani oleh warga belajar pelaksanaan program

pendidikan kewirausahaan masyarakat. Usaha yang dimiliki oleh warga belajar

adalah budidaya ikan lele, semakin lama usaha yang warga belajar miliki

semakin besar. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan dari Bapak “Ty” selaku

warga belajar program, bahwa:

“Awal usaha itu saya hanya punya 2 kolam mbak, tapi saya terus kerja

keras supaya kolam saya bisa semakin banyak, dan sekarang

alhamdulillah kolam saya sudah ada 5 mbak.” (CL XIII, Minggu 05

April 2015, hal 144)

Hal serupa juga diungkapkan oleh Bapak “Sy” selaku warga belajar

program, bahwa:

“Sekarang saya sudah punya kolam ikan sendiri meskipun seadanya

mbak, semua karena kerja keras dan semangat saya buat usaha.” (CL

VI, Minggu 15 Februari 2015, hal 134)

Berdasarkan pernyataan di atas maka dapat diketahui bahwa warga

belajar mempunyai kerja keras yang tinggi untuk berwirausaha dan terus

mengembangkan usahanya.

c. Dampak Sosial

Dampak sosial pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan

masyarakat berkaitan dengan perubahan kehidupan warga belajar terhadap

hubungan dan interaksi warga belajar dengan masyarakat. Setelah warga belajar

mengikuti pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat di

PKBM Harapan Bangsa, warga belajar mendapatkan kecakapan sosial untuk

Page 120: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

104

dapat berhubungan dan berinteraksi dengan masyarakat serta meningkatnya

kepedulian sosial warga belajar. Berikut ini merupakan dampak sosial bagi

warga belajar pengembangan program pendidikan kewirausahaan masyarakat:

1) Meningkatnya Partisipasi Aktif Warga Belajar dalam Organisasi

Masyarakat

Dampak dari pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan

masyarakat yaitu meningkatnya partisipasi warga belajar dalam organisasi-

organisasi yang ada di lingkungan masyarakat. Keikutsertaan warga belajar

dalam pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat telah

mengubah warga belajar menjadi masyarakat yang aktif. Keaktifan tersebut

ditunjukan dengan adanya peningkatan partisipasi aktif dalam organisasi

masyarakat yang ada di Desa Petir. Hal tersebut dirasakan oleh Bapak “Sr”

selaku warga belajar program bahwa:

“Setelah mengikuti pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan

masyarakat saya jadi lebih percaya diri mbak. Sekarang saya lebih

berani untuk bersosialisasi aktif dalam kegiatan yang ada di Desa

mbak.” (CL VII, Minggu 22 Februari 2015, hal 136)

Peningkatan partisipasi aktif warga belajar di masyarakat tidak hanya

dirasakan oleh Bapak “Sr”, tetapi juga warga belajar yang lain. Warga belajar

lebih percaya diri untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di masyarakat.

Hal tersebut diungkapkan oleh Bapak “Sy” selaku warga belajar, bahwa:

“Sekarang saya ikut arisan untuk Bapak-Bapak setiap malam jum’at

mbak, Alhamdulillah saya dipercaya jadi bendahara buat megang uang

mbak.” (CL VI, Minggu 15 Februari 2015, hal 134)

Berdasarkan pernyataan di atas maka dapat diketahui bahwa adanya

peningkatan partisipasi aktif warga belajar dalam organisasi-organisasi di

Page 121: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

105

masyarakat. Hal ini dikarenakan dalam pembelajaran pelaksanaan program

pendidikan kewirausahaan masyarakat warga belajar diajarkan untuk

berorganisasi dan bekerjasama dalam suatu kelompok.

2) Penambahan Relasi

Pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

berdampak pada penambahan relasi warga belajar. Penambahan relasi

ditunjukan dengan bertambahnya teman atau link untuk perluasan usaha warga

belajar. Warga belajar harus bisa mencari teman baru dan pelanggan untuk

pemasaran hasil dari usaha yang dijalankan. Berikut ungkapan dari Bapak “Ty”

selaku warga belajar program, bahwa:

“Alhamdulillah kalau untuk pemasaran ikan lele saya tidak susah mbak,

karena justru orang-orang yang datang ke rumah saya, yang beli ada

yang dari desa sini ada juga dari desa lain, sekarang saya jadi banyak

kenalannya mbak.” (CL XIII, Minggu 05 April 2015, hal 144)

Hal tersebut juga dirasakan oleh Bapak “Sy” selaku warga belajar

pengembangan program pendidikan kewirausahaan masyarakat, bahwa:

“Kalau untuk pemasaran ikan lele saya jual di pasar sokaraja mbak,

orang di pasarkan asalnya beda-beda mbak, saya jadi banyak kenal

orang mbak di pasar.” (CL VI, Minggu 15 Februari 2015, hal 134)

Berdasarkan pernyataan di atas maka dapat diketahui bahwa

pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat berdampak pada

penambahan teman atau relasi bagi warga belajar program pendidikan

kewirausahaan masyarakat.

Page 122: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

106

3) Peningkatan Kemampuan untuk Membagikan Pengetahuan kepada Orang

Lain

Dampak sosial pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan

masyarakat yang selanjutnya yaitu peningkatan kemampuan warga belajar

untuk membagikan pengetahuan kepada orang lain. Kegiatan membagikan

pengetahuan kepada orang lain dilakukan warga belajar berupa keterampilan

budidaya ikan lele. Berikut ini ungkapan dari Bapak “Ty” selaku warga belajar

program:

“Kalau ada yang beli lele kadang mereka juga nanya cara-cara budidaya

lele itu gimana, iya saya menjelaskan sesuai dengan pengetahuan dan

bekal ketermpilan yang saya punya mbak.” (CL XIII, Minggu 05 April

2015, hal 144)

Peningkatan kemampuan untuk membagikan pengetahuan kepada orang

lain juga dirasakan oleh Bapak “Sy” yang menyatakan bahwa:

“Keterampilan budidaya lele saya tularkan mbak kepada tetangga dan

saudara-saudara saya, jadi mereka juga bisa buat usaha budidaya lele.

Iya saya seneng mbak bisa berbagi pengetahuan yang saya punya.” (CL

VI, Minggu 15 Februari 2015, hal 134)

Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat diketahui bahwa terdapat

peningkatan kemampuan warga belajar untuk membagikan pengetahuan

kepada orang lain. Hal ini dikarenakan dalam pembelajaran pelaksanaan

program pendidikan kewirausahaan masyarakat warga belajar dituntut untuk

dapat belajar mandiri maupun berkelompok.

Page 123: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

107

C. Pembahasan

Berdasarkan data hasil penelitian yang peneliti dapatkan, yaitu: data

hasil wawancara dan pengamatan yang peneliti lakukan serta dokumentasi yang

peneliti peroleh, maka peneliti akan melakukan pembahasan tentang dampak

pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan

Bangsa. Pembahasan dari data hasil penelitian yang peneliti dapatkan, dapat

dilihat sebagai berikut:

1. Pelaksanaan Program Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat di

PKBM Harapan Bangsa

Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat (PKM) adalah program

pelayanan pendidikan kewirausahaan dan keterampilan usaha yang

diselenggarakan oleh lembaga kursus dan pelatihan (LKP), atau satuan PNF

lainnya yang disesuaikan dengan kebutuhan dan peluang usaha yang ada di

masyarakat (Direktorat Jenderal PAUDNI, 2014: 7). Hasil Penelitian yang

peneliti dapatkan melalui wawancara, pengamatan, dan dokumentasi mengenai

pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat budidaya ikan lele

di PKBM Harapan Bangsa melalui beberapa tahap. Tahap pertama adalah

persiapan atau perencanaan. Proses persiapan yang dilakukan yaitu dengan

mengidentifikasi potensi lokal yang ada di daerah sekitar, sosialisasi program,

rapat koordinasi dan penetapan program yang meliputi: merumuskan program,

menetapkan tujuan program, penetapan standar kompetensi lulusan,

pengembangan kurikulum dan bahan ajar, menyiapkan materi pembelajaran,

menyiapkan pendanaan, rekruitmen pendidik, dan yang terakhir rekruitmen

Page 124: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

108

warga belajar. Dalam sosialisasi program, rapat koordinasi, penentuan jadwal

dan tempat pembelajaran program melibatkan peran dari pengelola, tutor, warga

belajar, dan tokoh masyarakat.

Tahap selanjutnya adalah pelaksanaan program pendidikan

kewirausahaan masyarakat. Pelaksanaan program mengacu pada standar

kompetensi program kewirausahaan yaitu minimal dilaksanakan 200 jam @45

menit untuk teori dan @60 menit untuk praktek. Kurikulum dan bahan ajar yang

digunakan dalam program pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM

Harapan Bangsa sesuai dengan kurikulum program pendidikan kewirausahaan

yang diterbitkan oleh direktorat pembinaan kursus dan kelembagaan, kemudian

disesuaikan dan dikembangkan berdasarkan kebutuhan pendidikan dan

pelatihan yang dilaksanakan. Warga belajar program kewirausahaan di PKBM

Harapan Bangsa ada 10 orang yang dijadikan dalam satu kelompok dalam setiap

pembelajaran. Sedangkan untuk tutor ada dua orang, satu untuk tutor untuk

pembelajaran teori dan satu tutor untuk pembelajaran praktek. Metode

pembelajaran untuk program kewirausahaan yang digunakan adalah dengan

ceramah dan praktek. Materi yang diajarkan yaitu materi tentang kewirausahaan

dan materi keterampilan budidaya ikan lele. Monitoring kegiatan program perlu

dilakukan untuk mengukur keberhasilan program yang dilaksanakan.

Monitoring di PKBM Harapan Bangsa pada program pendidikan

kewirausahaan masyarakat dilakukan oleh pengelola PKBM. Aspek yang

dimonitoring mencakup hal-hal sebagai berikut: persiapan program,

pelaksanaan program, evaluasi, dan pendampingan.

Page 125: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

109

Tahap terakhir dalam pelaksanaan suatu program yaitu penilaian.

Penilaian hasil belajar dilakukan oleh tutor. Sistem penilaian program

pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan Bangsa meliputi

penilaian hasil belajar teori, penilaian hasil belajar praktek, dan penilaian

keberhasilan usaha. Teknik penilaian yang digunakan ada dua yaitu tes dan non

tes. Penilaian tes digunakan untuk menilai sejauh mana pengetahuan warga

belajar tentang materi yang diberikan. Penilaian non tes digunakan untuk

mengukur sejauh mana warga belajar dapat mengaplikasikan materi yang sudah

deberikan dengan praktek.

Pendampingan dilakukan setelah warga belajar selesai mengikuti

pembelajaran dan selesai dalam belajar menjalankan usaha bersama kelompok.

Warga belajar diharapkan mampu untuk mendirikan usaha sendiri-sendiri

dengan modal yang telah diberikan oleh pihak lembaga. Pihak lembaga hanya

mendampingi warga belajar dalam merintis usaha mandiri selama kurang lebih

60 jam @60 menit dengan asumsi dilakukan dua minggu sekali sesuai dengan

kesepakatan warga belajar.

2. Hasil Pelaksanaan Program Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat

di PKBM Harapan Bangsa

Pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat sangat

diperhatikan oleh tutor dan penyelenggara, sehingga diakhiri dengan evaluasi

dan tetap dilakukan pendampingan sehingga warga belajar dapat membuka

usaha dengan bekal kemampuan keterampilan yang dimiliki. Hal ini

memperlihatkan keberhasilan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

Page 126: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

110

di PKBM Harapan Bangsa dalam membentuk perubahan tingkah laku warga

belajar dalam berwirausaha.

Hasil pelatihan budidaya ikan lele ternyata sangat bermanfaat bagi

warga belajar untuk diaplikasikan dalam kehidupannya, hal ini dIbuktikan

dengan dampak yang diwujudkan oleh para warga belajar yaitu mereka mampu

membuat usaha budidaya ikan lele sendiri. Hasil pelatihan budidaya ikan lele

pada warga belajar dapat bertahan lama karena telah menghasilkan tambahan

pendapatan bagi warga belajar.

3. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Program Pendidikan

Kewirausahaan Masyarakat di PKBM Harapan Bangsa

Faktor pendukung dalam pelaksanaan program pendidikan

kewirausahaaan masyarakat tidak hanya dari internal warga belajar tetapi juga

ada pihak eksternal yang mendukung. Dukungan tersebut dapat menentukan

berhasil tidaknya program yang diselenggarakan. Berdasarkan hasil wawancara

dan pengamatan peneliti, faktor pendukung dalam pelaksanaan program

pendidikan kewirausahaan masyrakat di PKBM Harapan Bngsa, yaitu: (1)

Ketersediaan modal, (2) Dukungan dari lembaga, (3) Motivasi dan semangat

warga belajar yang tinggi, dan (4) Dukungan dari keluarga dan masyarakat

sekitar. Dalam pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

juga mengalami hambatan. Hambatan-hambatan yang mucul mengakibatkan

program yang berjalan kurang maksimal. Faktor penghambat dalam

pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan

Bangsa, yaitu: (1) Terbatasnya lahan, dan (2) Terbatasnya warga belajar yang

Page 127: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

111

dilatih serta anggaran dana pelatihan. Faktor penghambat dalam pelaksanaan

program pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan Bangsa

seharusnya dapat di minimalkan dengan mencari pemecahan masalah untuk

mengatasinya agar dapat mengembangkan program pendidikan kewirausahaan

masyarakat yang lebih luas.

4. Dampak Pelaksanaan Program Pendidikan Kewirausahaan

Masyarakat bagi Warga Belajar di PKBM Harapan Bangsa

Dampak adalah pengaruh yang dialami warga belajar atau lulusan

setelah memperoleh dukungan dari masukan lain (Djudju Sudjana, 2006: 95).

Dampak merupakan akibat atau pengaruh yang dialami oleh warga belajar baik

positif ataupun negatif. Dalam hal ini adalah pengaruh positif dari pelaksanaan

program pendidikan kewirausahaan masyarakat yang berakibat pada

peningkatan kehidupan warga belajar. Pelaksanaan program pendidikan

kewirausahaan masyarakat merupakan suatu upaya penguatan pendidikan

kewirausahaan bagi masyarakat melalui pembelajaran keterampilan usaha yang

dapat meningkatkan produktifitas perorangan maupun kelompok secara

mandiri bagi warga belajar yang telah mengikuti program. Tujuan dari

diadakannya pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat di

PKBM Harapan Bangsa, yaitu: 1) untuk memperluas pengetahuan tentang

pelatihan budidaya ikan lele sampai dengan tahap pembesaran, 2) melalui

pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat diharapkan

mampu membentuk kelompok belajar usaha, 3) melalui pelaksanaan program

Page 128: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

112

pendidikan kewirausahaan masyarakat diharapakan warga belajar dapat

mengaplikasikannya di dalam kehidupan dengan membuat usaha.

Pelaksanaan program pendidikan kewiraushaan masyarakat tahun 2014

di PKBM Harapan Bangsa dilaksanakan dengan memberikan pembelajaran

keterampilan usaha. Keterampilan yang diberikan yaitu: pengenalan budidaya

ikan lele, jenis-jenis ikan lele, teknik budidaya, peluang pasar, penyiapan lahan

atau kolam, pemilihan induk, pembibitan, pemijahan, pemeliharaan dan pakan,

pengenalan hama penyakit dan cara mengatasinya, pembesaran, pemasaran

hasil panen, dan perawatan kolam pasca panen.

Dampak ekonomi pada pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan

masyarakat di PKBM Harapan Bangsa dapat dilihat dari perubahan kehidupan

ekonomi yang terjadi pada warga belajar. Warga belajar program pendidikan

kewirausahaan masyarakat sebelum mengikuti pelaksanaan program

pendidikan kewirausahaan masyarakat merupakan warga masyarakat yang

kurang sejahtera karena hanya bekerja sebagai buruh dan petani yang

mendapatkan penghasilan tidak menentu. Berdasarkan data yang diperoleh di

lapangan, dampak ekonomi yang di alami warga belajar pelaksanaan program

pendidikan kewirausahaan masyarakat tahun 2014, meliputi: 1) mempunyai

usaha sendiri, 2) meningkatnya pendapatan ekonomi, dan 3) tercukupinya

kebutuhan rumah tangga. Setelah mengikuti pelaksanaan program pendidikan

kewirausahaan masyarakat, warga belajar memiliki bekal keterampilan untuk

diimplementasikan dalam kegiatan usaha mandiri budidaya ikan lele. Kegiatan

usaha yang dijalankan oleh warga belajar baik sebagai mata pencaharian utama

Page 129: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

113

maupun usaha sampingan tersebut memberikan tambahan penghasilan yang

dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup seperti pangan, sandang,

papan, kesehatan dan pendidikan. Dengan terpenuhinya seluruh kebutuhan

hidup warga belajar, maka itu berarti pelaksanaan program pendidikan

kewirausahaan masyarakat telah berdampak ekonomi pula pada peningkatan

kesejahteraan ekonomi keluarga.

Dampak psikologis pada pelaksanaan program pendidikan

kewirausahaan masyarakat dapat dilihat dari perubahan sikap dan perilaku

warga belajar. Warga belajar sebelum mengikuti pelaksanaan program

pendidikan kewirausahaan masyarakat merupakan warga masyarakat yang

kurang percaya diri untuk berwirausaha karena takut gagal atau rugi. .

Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan, dampak psikologis yang di alami

warga belajar pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat,

meliputi: 1) meningkatnya rasa percaya diri, dan 2) kerja keras dalam

berwirausaha. Setelah mengikuti pelaksanaan program pendidikan

kewirausahaan masyarakat warga belajar menjadi lebih percaya diri untuk

membuka usaha budidaya ikan lele. Warga belajar juga terus bekerja keras

untuk mengambangkan usaha budidaya ikan lele agar semakin banyak.

Dampak sosial pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan

masyarakat berkaitan dengan perubahan kehidupan warga belajar terhadap

hubungan dan interaksi warga belajar dengan masyarakat. Setelah warga belajar

mengikuti pengembangan program pendidikan kewirausahaan masyarakat di

PKBM Harapan Bangsa, warga belajar mendapatkan kecakapan sosial untuk

Page 130: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

114

dapat berhubungan dan berinteraksi dengan masyarakat. Dampak sosial yang di

alami warga belajar pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan

masyarakat tahun 2014, meliputi: 1) meningkatnya partisipasi aktif warga

belajar dalam organisasi masyarakat, 2) penambahan relasi, dan 3) peningkatan

kemampuan untuk membagikan pengetahuan kepada orang lain.

Pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat telah

menimbulkan perubahan mata pencaharian warga belajar. Warga belajar

menjalankan usaha mandiri baik sebagai mata pencaharian utama atau usaha

sampingan selain pekerjaan utama. Perubahan mata pencaharian yang dialami

oleh warga belajar setelah pelaksanaan program tersebut berdampak pada

peningkatan partisipasi aktif warga belajar dalam organisasi masyarakat.

Keikutsertaan warga belajar dalam pelaksanaan program pendidikan

kewirausahaan masyarakat telah mengubah mereka menjadi anggota

masyarakat yang aktif. Keaktifan tersebut ditunjukkan dengan adanya

peningkatan partisipasi aktif dalam organisasi yang ada di masyarakat Desa

Petir. Warga belajar juga mampu membagikan ilmu pengetahuan yang sudah

dimiliki kepada orang lain dengan membelajarkan cara-cara budidaya ikan lele.

Berdasarkan hal tersebut, agar pelaksanaan program pendidikan

kewirausahaan masyarakat dapat memberikan dampak yang lebih kepada warga

belajar dan masyarakat luas, maka perlu adanya pendampingan dan pengawasan

yang dilakukan oleh pihak lembaga penyelenggara terhadap warga belajar

secara rutin untuk melihat secara mendalam permasalahan dan kesulitan yang

di alami oleh warga belajar.

Page 131: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

115

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai dampak pelaksanaan program

pendidikan kewirausahaan masyarakat bagi warga belajar di PKBM Harapan

Bangsa, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan Program Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat di PKBM

Harapan Bangsa

a. Perencanaan merupakan suatu tahap awal yang dilakukan dengan cara

mengidentifikasi masalah pada program pendidikan kewirausahaan

masyarakat sebelumnya dengan disesuaikan kebutuhan masyarakat,

sosialisasi program, rapat koordinasi dan penetapan program yang

meliputi: merumuskan program, menetapkan tujuan program, penetapan

standar kompetensi lulusan, pengembangan kurikulum dan bahan ajar,

menyiapkan materi pembelajaran, menyiapkan pendanaan, rekruitmen

pendidik, dan yang terakhir rekruitmen warga belajar.

b. Pelaksanaan Pembelajaran Program Pendidikan Kewirausahaan

Masyarakat di PKBM Harapan Bangsa ini lebih diperhatikan pada

teknisnya, meliputi: sarana dan prasarana, tutor atau narasumber, dan

metode pembelajarannya.

c. Monitoring kegiatan program dilakukan untuk mengukur keberhasilan

program yang dilaksanakan. Monitoring di PKBM Harapan Bangsa pada

pengembangan program pendidikan kewirausahaan masyarakat dilakukan

oleh pengelola PKBM. Aspek yang dimonitoring mencakup hal-hal

Page 132: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

116

sebagai berikut: persiapan program, pelaksanaan program, dan

pendampingan.

d. Penilaian hasil belajar dilakukan oleh tutor. Sistem penilaian

pengembangan program pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM

Harapan Bangsa meliputi penilaian hasil belajar teori, penilaian hasil

belajar praktek, dan penilaian keberhasilan usaha.

e. Pendampingan yang dilakukan setelah warga belajar selesai mengikuti

pembelajaran dan selesai dalam belajar menjalankan usaha bersama

kelompok. Warga belajar diharapkan mampu untuk mendirikan usaha

dengan modal yang telah diberikan oleh pihak lembaga. Pihak lembaga

hanya mendampingi warga belajar dalam merintis usaha mandiri.

2. Hasil Pelaksanaan Program Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat di

PKBM Harapan Bangsa

Hasil pelatihan budidaya ikan lele sangat bermanfaat bagi warga

belajar untuk diaplikasikan dalam kehidupannya, hal ini dIbuktikan dengan

dampak yang diwujudkan oleh para warga belajar yaitu mereka mampu

membuat usaha budidaya ikan lele sendiri. Hasil pelatihan budidaya ikan

lele pada warga belajar dapat bertahan lama karena telah menghasilkan

tambahan pendapatan bagi warga belajar. Hal ini memperlihatkan

keberhasilan program pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM

Harapan Bangsa dalam membentuk perubahan tingkah laku warga belajar

dalam berwirausaha.

Page 133: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

117

3. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Program Pendidikan

Kewirausahaan Masyarakat di PKBM Harapan Bangsa

a. Faktor Pendukung

1) Ketersediaan modal,

2) Dukungan dari lembaga,

3) Motivasi dan semangat warga belajar yang tinggi, dan

4) Dukungan dari keluarga dan masyarakat sekitar.

b. Faktor Penghambat

1) Terbatasnya lahan, dan

2) Terbatasnya warga belajar yang dilatih serta anggaran dana

pelatihan.

4. Dampak Pelaksanaan Program Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat di

PKBM Harapan Bangsa

Pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat di

PKBM Harapan Bangsa berdampak bagi warga belajar program. Secara

umum dampak yang terjadi pada warga belajar adalah bertambahnya

keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki oleh warga belajar. Secara

keseluruhan dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan

masyarakat dikategorikan menjadi tiga aspek. Aspek tersebut meliputi

aspek ekonomi, aspek psikologis, dan aspek sosial. Berikut ini dampak

pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM

Harapan Bangsa:

Page 134: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

118

a. Dampak ekonomi, meliputi: mempunyai usaha sendiri, meningkatnya

pendapatan ekonomi, dan tercukupinya kebutuhan rumah tangga.

b. Dampak psikologis, meliputi: meningkatnya rasa percaya diri, dan kerja

keras dalam berwirausaha.

c. Dampak sosial, meliputi: meningkatnya partisipasi aktif warga belajar

dalam organisasi masyarakat, penambahan relasi, dan peningkatan

kemampuan untuk membagikan pengetahuan kepada orang lain.

B. Saran

1. Pihak penyelenggara seharusnya melakukan pembinaan dan pemantauan

terhadap usaha warga belajar secara rutin untuk melihat secara mendalam

permasalahan dan kesulitan yang di alami oleh warga belajar.

2. Pihak penyelenggara seharusnya lebih meningkatkan jumlah warga belajar

yang dilatih dengan menambah anggaran dana

3. Bagi warga belajar, bahwa warga belajar senantiasa berperan aktif dalam

proses pembelajaran keterampilan yang dilaksanakan agar mampu

mengimplementasikan hasil belajar dengan baik.

Page 135: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

119

DAFTAR PUSTAKA

Ainur Rokhimah Hasyim. (2012). Tingkat Kesejahteraan Pembatik Lepas,

Pembatik Kelompok dan Pembatik Lembaga Dilihat Dari Penghasilan di

Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri kabupaten Bantul. Diakses dari

journal.student.uny.ac.id. pada tanggal 14 Oktober 2015, jam 10.55 WIB.

Anwar. (2006). Konsep dan Aplikasi Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills

Education). Bandung: Alfabeta.

Aulia Syahrani. (2013). Dampak Program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM)

terhadap Peningkatan Pendapatan Warga Belajar (Studi Kajian di PKBM

Handayani, Kabupaten Banjarnegara). Skripsi. UNY.

Basrowi. (2011). Kewirausahaan Untuk Perguruan Tinggi. Bogor: Ghalia

Indonesia.

Binti Maunah. (2009). Landasan Pendidikan. Yogyakarta: Teras.

BP-PAUDNI. (2015). Pentunjuk Teknis Penyelenggaraan Program Pendidikan

Kewirausahaan Masyarakat (PKM). Jakarta: Kemendikbud.

BPS Kabupaten Banyumas. (2011). Keadaan Ketenagakerjaan Banyumas. Diakses

dari banyumaskab.bps.go.id, pada tanggal 15 November 2014, jam 20.16

WIB.

BPS Kabupaten Banyumas. (2014). Peta Administrasi Kecamatan Kalibagor.

Diakses dari banyumaskab.bps.go.id, pada tanggal 20 Mei 2015, jam 09.00

WIB.

BPS Provinsi Jawa Tengah. (2014). Keadaan Ketenagakerjaan Jawa Tengah.

Diakses dari binsos.jatengprov.go.id, pada tanggal 15 November 2014, jam

19.00 WIB.

Daryanto. (2012). Pendidikan Kewirausahaan. Yogyakarta: Gava Media.

Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Jakarta: Balai Pustaka.

Dirjen PAUDNI. (2013). Petunjuk Teknis Bantuan Sosial Pendidikan

Kewirausahaan Masyarakat (PKM). Jakarta: Kemendikbud.

Dirjen PAUDNI. (2014). Petunjuk Teknis Bantuan Sosial Pendidikan

Kewirausahaan Masyarakat (PKM). Jakarta: Kemendikbud.

Djudju Sudjana. (2001). Pendidikan Luar Sekolah. Bandung: Falah Production.

Djudju Sudjana. (2004). Manajemen Program Pendidikan. Bandung: Falah

Production.

Page 136: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

120

Djudju Sudjana. (2006). Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah (Untuk

Pendidikan Nonformal dan Pengembangan Sumber Daya Manusia).

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Eko Putro Widoyoko. (2009). Evaluasi Program Pembelajaran (Panduan Praktis

bagi Pendidik dan Calon pendidik). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Fuad Ihsan. (2008). Dasar Dasar Pendidikan (Komponen MKDK). Jakarta: Rineka

Cipta.

Haryati Roebyantho, Sri Gati Setiti, & Aulia Rahman. (2011). Dampak Sosial

Ekonomi Program Penanganan Kemiskinan melalui KUBE. Jakarta: P3KS

Press.

Lexy J. Moleong. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Manullang. (2005). Dasar-dasar Manajemen. Yogyakarta: Gajah Mada University

Press.

Mardiyatmo. (2005). Kewirausahaan. Jakarta: Yudhistira.

Mustofa Kamil. (2011). Pendidikan Nonformal (Pengembangan Melalui Pusat

Kegiatan Belajar Mengajar di Indonesia). Bandung: Alfabeta.

Nasution. (2003). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito

Nurul Zuriah. (2007). Metodologi Penelitian Sosial Dan Pendidikan. Jakarta: PT.

Bumi Aksara.

Puri Bhakti Renatama. (2012). Dampak Pelaksanaan Program Pelatihan Kecakapan

Hidup (Life Skills) Rias Pengantin Yogya Putri terhadap Kesempatan Kerja

dan Pendapatan Kaum Perempuan di SKB Kabupaten Bantul. Skripsi.

UNY.

Puspita Handayani. (2013). Dampak Penyelenggaraan Program Keaksaraan Usaha

Mandiri bagi Warga Belajar di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Ngudi

Makmur Desa Pengasih, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulonprogo.

Skripsi. UNY.

Redja Mudyahardjo. (2010). Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Rusdiana. (2012). Kewirausahaan Teori dan Praktik. Bandung: CV Pustaka Setia.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Page 137: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

121

Suharsimi Arikunto & Cepi Safrudin Abdul Jabar. (2007). Evaluasi Program

Pendidikan:Pedoman Teoritis Bagi Praktisi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi

Aksara.

Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: PT Rineka Cipta.

Tatang S. (2012). Ilmu Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia.

Tim Broad Based Education Depdiknas. (2002). Kecakapan Hidup Life Skills

Melalui Pendekatan Pendidikan Berbasis Luas. Jatim: Swa Bina Qualita

Indonesia.

Umberto Sihombing. (1999). Pendidikan Luar Sekolah Kini dan Masa Depan.

Jakarta: PD. Mahkota.

Umberto Sihombing. (2000). Pendidikan Luar Sekolah Manajemen Strategi.

Jakarta: PD. Mahkota.

Undang-undang No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta:

Depdiknas.

Undang-undang RI No.20 Tahun Pendidikan. (2003). Undang-Undang RI No. 20

Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Bandung: Citra Umbara.

Yoyon Suryono & Sumarno. (2012). Pembelajaran Kewirausahaan masyarakat.

Yogyakarta: Aditya Media.

Yuyus Suryana, dkk. (2010). Kewirausahaan (Pendekatan Karakteristik

Wirausahawan Sukses). Jakarta: Kencanas.

Page 138: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

LAMPIRAN

Page 139: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

122

Lampiran 1. Pedoman Observasi

PEDOMAN OBSERVASI

Hal Deskripsi

1. Lokasi dan Keadaan Penelitian

a. Letak dan Alamat

b. Status Bangunan

c. Kondisi Bangunan dan Fasilitas

2. Struktur Kepengurusan

3. Dampak Pelaksanaan Program

Pendidikan Kewirausahaan

Masyarakat

a. Dampak Ekonomi

b. Dampak Psikologis

c. Dampak Sosial

Page 140: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

123

Lampiran 2. Pedoman Dokumentasi

PEDOMAN DOKUMENTASI

1. Melalui Arsip Tertulis

a. Sejarah berdirinya PKBM Harapan Bangsa

b. Visi dan Misi PKBM Harapan Bangsa

c. Arsip data program pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM

Harapan Bangsa

2. Foto

a. Gedung atau fisik PKBM Harapan Bangsa

b. Fasilitas yang dimiliki PKBM Harapan Bangsa

c. Pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM

Harapan Bangsa yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan pembelajaran,

monitoring, penilaian, dan pendampingan

Page 141: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

124

Lampiran 3. Pedoman Wawancara

Pedoman Wawancara

Untuk Ketua Penyelenggara PKBM Harapan Bangsa, Desa Petir, Kalibagor,

Banyumas

I. Identitas Diri

1. Nama : (Laki-laki/Perempuan)

2. Usia :

3. Pekerjaan :

4. Alamat :

5. Pendidikan terakhir :

II. Pertanyaan

A. Program Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat

1. Apa latar belakang dari pelaksanaan program pendidikan

kewirausahaan masyarakat?

2. Apa tujuan dari program pendidikan kewirausahaan masyarakat?

3. Bagaimana cara rekruitmen warga belajar, tutor dan narasumber teknik

dalam pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat?

4. Bagimana perencanaan pelaksanaan program pendidikan

kewirausahaan masyarakat?

5. Kapan pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat? Di

mana kegiatan dilaksanakan?

6. Materi apa saja yang diberikan?

Page 142: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

125

7. Apa metode yang digunakan dalam pelaksanaan program pendidikan

kewirausahaan masyarakat?

8. Bagaimana monitoring program dilakukan?

9. Bagaimana hasil dari pelaksanaan program yang dilakukan?

10. Apa faktor pendukung dalam pelaksanaan program pendidikan

kewirausahaan masyarakat?

11. Apa faktor penghambat dalam pelaksanaan program pendidikan

kewirausahaan masyarakat?

12. Bagaimana penilaian hasil pembelajaran dilakukan?

13. Apakah ada pendampingan yang dilakukan setelah program selesai?

Bagaimana bentuk pendampingan yang diberikan?

B. Dampak Pelaksanaan Program Pendidikan Kewirausahaan

Masyarakat

1. Apakah warga belajar sekarang sudah mempunyai usaha sendiri?

2. Apa perubahan ekonomi yang terjadi pada warga belajar setelah

mengikuti pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan

masyarakat?

3. Apakah ada peningkatan ekonomi pada warga belajar setelah mengikuti

pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat?

4. Apakah warga belajar mengalami peningkatan mata pencaharian setelah

mengikuti pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan

masyarakat?

Page 143: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

126

5. Apa perubahan psikologis yang terjadi pada warga belajar setelah

mengikuti pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan

masyarakat?

6. Apakah ada perubahan pada tingkat kepercayaan diri warga belajar

dalam mendirikan sebuah usaha?

7. Apakah perubahan sosial yang terjadi pada warga belajar setelah

mengikuti pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan

masyarakat?

8. Apakah ada perubahan pada hubungan dan interaksi warga belajar

dengan masyarakat?

9. Apakah ada perubahan warga belajar terhadap kepedulian sosial?

10. Bagaimana tingkat partisipasi warga belajar dalam organisasi

masyarakat setelah mengikuti pelaksanaan program pendidikan

kewirausahaan masyarakat?

Page 144: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

127

Pedoman Wawancara

Untuk Tutor Program Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat PKBM

Harapan Bangsa, Desa Petir, Kalibagor, Banyumas

I. Identitas Diri

1. Nama : (Laki-laki/Perempuan)

2. Usia :

3. Pekerjaan :

4. Alamat :

5. Pendidikan terakhir :

II. Pertanyaan

A. Program Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat

1. Sejak kapan anda menjadi tutor program pendidikan kewirausahaan

masyarakat?

2. Apa yang melatar belakangi anda menjadi tutor program pendidikan

kewirausahaan masyarakat? Apakah ditunjuk pihak pengelola untuk

menjadi tutor dalam program ini?

3. Menurut anda, apakah tujuan dari pelaksanaan program pendidikan

kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan Bangsa?

4. Apakah hasil yang ingin dicapai dari pelaksanaan program tersebut?

5. Bagaimana metode yang digunakan dalam pelaksanaan program?

6. Apa saja materi yang diberikan dalam pelaksanaan program pendidikan

kewirausahaan masyarakat?

Page 145: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

128

7. Bagaimana perencanaan dan persiapan dalam pelaksanaan program

pendidikan kewirausahaan masyarakat?

8. Apakah warga belajar terlibat dalam perencanaan program yang akan

dilakukan? Alasannya?

9. Bagaimana proses dan tahapan pelaksanaan program pendidikan

kewirausahaan masyarakat?

10. Bagaimana proses monitoring program di PKBM Harapan Bangsa?

11. Apa saja fasilitas atau media yang digunakan dalam program tersebut?

Apakah fasilitas atau media yang digunakan sudah memadai?

12. Apakah menurut anda pengambangan program pendidikan

kewirausahaan masyarakat ini sudah memenuhi kebutuhan warga

belajar?

13. Bagaimana evaluasi yang dilakukan dalam program tersebut?

14. Bagaimana hasil dari pelaksanaan program yang dilakukan?

15. Bagaimana pendampingan yang dilakukan setelah program selesai?

16. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan

program pendidikan kewirausahaan masyarakat?

B. Dampak Pelaksanaan Program Pendidikan Kewirausahaan

Masyarakat

1. Apakah warga belajar sekarang sudah mempunyai usaha sendiri?

2. Apa perubahan ekonomi yang terjadi pada warga belajar setelah

mengikuti pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan

masyarakat?

Page 146: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

129

3. Apakah ada peningkatan ekonomi pada warga belajar setelah mengikuti

pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat?

4. Apakah warga belajar mengalami peningkatan mata pencaharian setelah

mengikuti pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan

masyarakat?

5. Apa perubahan psikologis yang terjadi pada warga belajar setelah

mengikuti pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan

masyarakat?

6. Apakah ada perubahan pada tingkat kepercayaan diri warga belajar

dalam mendirikan sebuah usaha?

7. Apakah perubahan sosial yang terjadi pada warga belajar setelah

mengikuti pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan

masyarakat?

8. Apakah ada perubahan pada hubungan dan interaksi warga belajar

dengan masyarakat?

9. Apakah ada perubahan warga belajar terhadap kepedulian sosial?

10. Bagaimana tingkat partisipasi warga belajar dalam organisasi

masyarakat setelah mengikuti pelaksanaan program pendidikan

kewirausahaan masyarakat?

Page 147: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

130

Pedoman Wawancara

Untuk Warga Belajar Pelaksanaan Program Pendidikan Kewirausahaan

Masyarakat

I. Identitas Diri

1. Nama : (Laki-laki/Perempuan)

2. Usia :

3. Alamat :

4. Pekerjaan :

5. Pendidikan Terakhir :

II. Pertanyaan

A. Program Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat

1. Sejak kapan anda mengikuti program pendidikan kewirausahaan

masyarakat?

2. Apa alasan anda mengikuti program pendidikan kewirausahaan

masyarakat?

3. Darimana anda mengetahui ada pelaksanaan program pendidikan

kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan Bangsa dan bagaimana

proses menjadi warga belajar program pendidikan kewirausahaan

masyarakat di PKBM Harapan bangsa?

4. Menurut anda, adanya pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan

masyarakat bermanfaat atau tidak?

5. Apa manfaat yang anda peroleh?

6. Materi apa saja yang anda dapat dalam program ini?

7. Apakah materi tersebut sesuai kebutuhan anda?

Page 148: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

131

8. Bagaimana tutor dalam memberi materi? jelas atau tidak?

9. Apakah fasilitas atau media yang dipakai sudah cukup memadai untuk

mendukung pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan

masyarakat ini?

10. Apa evaluasi atau tes yang diberikan oleh tutor?

11. Menurut anda kendala apa saja yang ada selama program berlangsung?

B. Dampak Pelaksanaan Program Pendidikan Kewirausahaan

Masyarakat

1. Apakah sekarang anda sudah mempunyai usaha sendiri?

2. Apa perubahan ekonomi yang terjadi pada anda setelah mengikuti

pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat?

3. Apakah ada peningkatan ekonomi pada anda setelah mengikuti

pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat?

4. Apakah anda mengalami peningkatan mata pencaharian setelah

mengikuti pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan

masyarakat?

5. Apa perubahan psikologis yang terjadi pada anda setelah mengikuti

pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat?

6. Apakah ada perubahan pada tingkat kepercayaan diri anda dalam

mendirikan sebuah usaha?

7. Apakah perubahan sosial yang terjadi pada anda setelah mengikuti

pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat?

Page 149: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

132

8. Apakah ada perubahan pada hubungan dan interaksi anda dengan

masyarakat?

9. Apakah ada perubahan anda terhadap kepedulian sosial?

10. Bagaimana tingkat partisipasi anda dalam organisasi masyarakat setelah

mengikuti pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan

masyarakat?

Page 150: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

133

Lampiran 4. Catatan Lapangan

CATATAN LAPANGAN I

Lokasi : PKBM Harapan Bangsa

Hari, tanggal : Minggu, 12 Oktober 2014

Waktu : 09.00 – 10.15 WIB

Kegiatan : Observasi awal

Deskripsi

Hari ini merupakan hari pertama peneliti datang ke PKBM Harapan Bangsa

dan bertemu dengan salah satu pengelola PKBM yaitu Ibu “Km” selaku sekertaris

di sana. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan datang ke PKBM kepada Ibu

“Km”. Maksud dan tujuan peneliti adalah untuk mendapatkan informasi tentang

PKBM Harapan Bangsa tentang program-program yang dijalankan oleh PKBM

baik yang sudah terlaksana maupun yang belum terlaksana. Dengan sangat ramah

Ibu “Km” menjawab setiap pertanyaan yang peneliti ajukan. Ibu “Km” kemudian

menjelaskan program-program yang ada di PKBM Harapan Bangsa seperti

program yang sedang dijalankan saat ini ada kursus bahasa Korea, kejar paket B,

kejar paket C, program pendidikan kewirausahaan masyarakat, taman bacaan

masyarakat (TBM) dan sanggar tari. Sedangkan untuk program yang pernah

dilaksanakan ada keaksaraan usaha mandiri (KUM), kursus menjahit, kursus

komputer dan bimbingan belajar. Ibu “Km” menjelaskan dengan sangat detail

setiap program yang ada di PKBM Harapan Bangsa mulai dari warga belajarnya,

tutornya, kendala-kendala yang dihadapi selama pelaksanaan program, dan sumber

Page 151: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

134

dananya. Setelah penetili merasa sudah cukup mendapatkan informasi mengenai

program-program yang ada di PKBM Harapan Bangsa, penelitipun pamit kepada

Ibu “Km” dan mengucapkan terimakasih serta menyampaikan akan datang kembali

untuk menyampaikan rencana penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti di

PKBM Harapan Bangsa.

Page 152: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

135

CATATAN LAPANGAN II

Lokasi : PKBM Harapan Bangsa

Hari, tanggal : Minggu, 26 Oktober 2014

Waktu : 09.00 – 10.30 WIB

Kegiatan : Konfirmasi Tempat Penelitian

Deskripsi

Hari ini peneliti datang kembali ke PKBM Harapan Bangsa. Kedatangan

peneliti adalah untuk menyampaikan rencana penelitian yang akan peneliti

laksanakan di PKBM Harapan Bangsa. Di PKBM Harapan Bangsa peneliti bertemu

dengan ketua PKBM yaitu Ibu “Sm”. Peneliti menyampaikan maksud dan tujuan

peneliti datang ke PKBM dengan menjalaskan rencana penelitian yang akan

peneliti lakukan. Peneliti menyampaikan tertarik pada program yang ada di PKBM

Harapan Bangsa yaitu program pendidikan kewirausahaan masyarakat. Peneliti

bermaksud untuk mmelakukan penelitian pada program pendidikan kewirausahaan

masyarakat melalui pelatihan budidaya ikan lele yang ada di PKBM Harapan

Bangsa. Ibu “Sm” pun menanggapi dengan baik rencana penelitian yang akan

peneliti lakukan. Ibu “Sms” juga memperbolehkan peneliti melakukan penelitian

skripsi di PKBM Harapan Bangsa dengan surat ijin penelitian menyusul. Ibu “Sms”

menyerankan peneliti untuk bertemu juga dengan Bapak “Cm” selaku penanggung

jawab program pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan Bangsa.

Setelah peneliti merasa sudah cukup maka penelitipun pamit dan akan datang lagi

setelah selesai mengurus surat ijin penelitian.

Page 153: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

136

CATATAN LAPANGAN III

Lokasi : Rumah penanggung jawab program PKM

Hari, tanggal : Minggu, 26 Oktober 2014

Waktu : 11.00 – 11.45 WIB

Kegiatan : Silaturahmi dan mencari informasi tentang program PKM

di PKBM Harapan Bangsa

Deskripsi

Hari ini peneliti datang ke rumah Bapak “Cm” selaku penanggung jawab

program pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan Bangsa. Peneliti

menyampaikan maksud dan tujuan peneliti datang ke rumah Bapak “Cm” yaitu

untuk mencari informasi tentang program pendidikan kewirausahaan masyarakat

yang ada di PKBM Harapan Bangsa. Peneliti mengajukan beberapa pertanyaan

tentang program pendidikan kewirausahaan masyarakat agar peneliti mendapatkan

informasi tentang program pendidikan kewirausahaan masyarakat yang ada di

PKBM Harapan Bangsa. Bapak “Cm” menjawab dengan lengkap setiap pertanyaan

yang peneliti ajukan.

Kesimpulan yang dapat ditarik dari perbincangan peneliti dengan Bapak

“Cm” tersebut yaitu Bapak “Cm” telah menjadi seksi atau penanggung jawab

program pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan Bangsa sejak

tahun 2013 dan ditunjuk langsung oleh ketua PKBM Harapan Bangsa. Tujuan dari

program pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan Bangsa adalah

untuk membekali masyarakat sekitar dalam bidang keterampilan agar mereka

mampu untuk berwirausaha sendiri. Metode yang digunakan untuk menyampaikan

Page 154: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

137

materi kewirausahaan di PKBM Harapan Bangsa adalah dengan ceramah, dan

praktek. Persiapan yang dilakukan dalam program pendidikan kewirausahaan

masyarakat yaitu dengan melakukan sosialisasi program terlebih dahulu kepada

masyarakat. Kemudian dilalukan rapat beberapa kali untuk membahas rencana dari

program pendidikan kewirausahaan masyarakat yang akan dilaksanakan. Warga

belajar terlibat langsung dalam perencanaan program yaitu dengan mengundang

warga belajar dan juga tokoh-tokoh masyarakat dalam setiap kegiatan rapat maupun

sosialisasi.

Page 155: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

138

CATATAN LAPANGAN IV

Lokasi : PKBM Harapan Bangsa

Hari, tanggal : Minggu, 01 Februari 2015

Waktu : 09.00 – 09.45WIB

Kegiatan : Mengantar surat ijin penelitian

Deskripsi

Hari ini peneliti datang ke PKBM Harapan Bangsa untuk menyerahkan

surat ijin penelitian. Pada saat datang kesana peneliti bertemu dengan Ibu “Sm” dan

Ibu “Km” selaku pengelola PKBM Harapan Bangsa. Peneliti menyerahkan surat

ijin penelitan beserta proposal penilitian kepada Ibu “Sm”. Peneliti menanyakan

kepada Ibu “Sm” mulai kapan peneliti bisa memulai untuk melakukan penelitian.

Ibu “Sm” pun menjelaskan bahwa pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan

masyarakat sudah selesai dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan

November. Pembelajaran dilaksanakan pada setiap hari Selasa, Rabu, dan Kamis

pukul 19.00-22.00 WIB yaitu untuk teori serta hari Jumat, Sabtu, dan Minggu pukul 14.00-

17.00 WIB yaitu untuk praktek. Ibu “Sm” mempersilahkan peneliti untuk memulai

penelitian kapan saja dan bisa datang kapan saja dengan bertemu pengelola yang ada di

PKBM seandainya Ibu “Sm” tidak ada. Peneliti mohon ijin untuk melihat sarana dan

prasarana yang dimiliki oleh PKBM Harapan Bangsa dengan di temani oleh Ibu “Km”.

Setelah peneliti merasa cukup dengan melihat-lihat sarana dan prasarana yang dimiliki oleh

PKBM Harapan Bangsa dan melakukan perbincangan maka penelitipun pamit untuk

pulang.

Page 156: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

139

CATATAN LAPANGAN V

Lokasi : PKBM Harapan Bangsa

Hari, tanggal : Minggu, 08 Februari 2015

Waktu : 09.00 – 10.15 WIB

Kegiatan : Wawancara dengan pengelola PKBM Harapan Bangsa

Deskripsi

Hari ini peneliti datang ke PKBM Harapan Bangsa untuk bertemu dengan

Ibu “Sm” selaku ketua PKBM Harapan Bangsa. Tujuan peneliti untuk bertemu

dengan Ibu “Sm” adalah untuk wawancara tentang pelaksanaan program

pendidikan kewirausahaan masyarakat budidaya ikan lele yang sudah selesai

dilaksanakan. Ibu “Sm” langsung menyambut kedatangan peneliti dengan ramah,

kemudian peneliti menyampaikan maksud dan tujuan peneliti datang. Peneliti

memberikan cukup pertanyaan kepada Ibu “Sm” mengenai penyelenggaraan

program pendidikan kewirausahaan masyarakat agar peneliti mendapatkan

informasi yang lengkap dan akurat.

Kesimpulan yang dapat ditarik peneliti dari hasil wawancara tersebut bahwa

program pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan Bangsa sudah

berjalan pada bulan Agustus sampai bulan November 2014. Warga belajar program

pendidikan kewirausahaan masyarakat ada 10 orang, yaitu masyarakat sekitar

daerah PKBM yang kurang mampu dan tokoh masyarakat yang langsung

menunjuk. Tutor untuk program pendidikan kewirausahaan masyarakat ada dua

Page 157: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

140

(satu tutor pemberian materi dan satu tutor untuk kegiatan praktek), yang sesuai

dengan program yang dilaksanakan. Program kewirauasahaan di PKBM Harapan

Bangsa melalui beberapa tahapan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, monitoring,

evaluasi dan pendampingan. Jadwal pembelajarannya setiap hari Selasa, Rabu, dan

Kamis pukul 19.00-21.30 WIB untuk teori tempatnya di ruang pembelajaran

PKBM dan untuk praktek setiap hari Jumat, Sabtu, dan Minggu pukul 14.00-17.00

WIB di rumah salah satu tutor program pendidikan kewirausahaan masyarakat.

Metode yang digunakan dalam pembelajaran program pendidikan kewirausahaan

masyarakat ada teori dan praktek. faktor pendukung dalam penyelenggaraan

proram kewirausahaan di PKBM Harapan Bngsa, yaitu: (1) Ketersediaan modal,

(2) Dukungan dari lembaga, (3) Motivasi dan semangat warga belajar yang tinggi,

dan (4) Dukungan dari keluarga dan masyarakat sekitar. Faktor penghambat dalam

penyelenggaraan program pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM

Harapan Bangsa, yaitu: (1) Terbatasnya lahan, dan (2) Terbatasnya warga belajar

yang dilatih serta anggaran dana pelatihan. Sampai saat ini hanya ada dua warga

belajar yang membuat usaha budidaya lele sendiri, yang lain alasannya modal yang

diberikan tidak mecukupi untuk membuka usaha.

Page 158: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

141

CATATAN LAPANGAN VI

Lokasi : Rumah warga belajar

Hari, tanggal : Minggu, 15 Februari 2015

Waktu : 11.00 – 12.15 WIB

Kegiatan : Wawancara dengan warga belajar program pendidikan

kewirausahaan masyarakat

Deskrispi

Hari ini peneliti datang ke rumah salah satu warga belajar program pendidikan

kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan Bangsa. Peneliti datang ke rumah

Bapak “Sy” dengan tujuan untuk wawancara tentang program pendidikan

kewirausahaan masyarakat yang pernah diikuti dan dampak dari program. Bapak

“Sy” menyambut dengan ramah kedatangan peneliti. Penelitipun menjelaskan

maksud dan tujuan peneliti datang. Peneliti langsung memberikan banyak

pertanyaan kepada Bapak “Sy” untuk mendapatkan informasi yang jelas.

Kesimpulan yang dapat ditarik peneliti dari hasil wawancara tersebut bahwa

warga belajar mengetahui adanya program pendidikan kewirausahaan masyarakat

di PKBM Harapan Bangsa karena diberikan informasi oleh tokoh masyarakat desa

Petir. Masyarakat yang boleh mengikuti adalah hanya masyarakat yang

mendapatkan undangan dari tokoh masyarakat ataupun dari pengelola PKBM.

Setiap warga belajar mendapatkan uang modal setelah selesai mengikuti

pembelajaran dan dinyatakan lulus. Uang modal tersebut digunakan untuk

membuka usaha. Namun setelah program pembelajaran selesai hanya ada tujuh

Page 159: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

142

orang yang membuka usaha budidaya ikan lele. Alasan warga belajar yang lain

tidak membuka usaha karena modal yang diberikan tidak cukup padahal modal

yang diberikan sama besarnya.

Dampak yang dirasakan oleh Bapak “Sy” setelah mengikuti program

pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan Bangsa yaitu Bapak “Sy”

sekarang sudah mempunyai usaha budidaya ikan lele sendiri. Penghasilan Bapak

“Sy” pun setiap bulan meningkat dengan usaha tersebut. Selain itu Bapak “Sy” juga

menjadi aktif ikut di organisasi yang ada di masyarakat.

Page 160: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

143

CATATAN LAPANGAN VII

Lokasi : Rumah warga belajar

Hari, tanggal : Minggu, 22 Februari 2015

Waktu : 13.00 – 13.45 WIB

Kegiatan : Wawancara dengan warga belajar program pendidikan

kewirausahaan masyarakat

Deskripsi

Hari ini peneliti datang ke rumah Bapak “Sr” warga belajar program pendidikan

kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan Bangsa. Bapak “Sr” menyambut

dengan sopan dan ramah kedatangan peneliti. Penelitipun menjelaskan maksud dan

tujuan peneliti datang. Peneliti langsung memberikan banyak pertanyaan kepada

Bapak “Sr” untuk mendapatkan informasi yang jelas.

Kesimpulan yang dapat ditarik peneliti dari hasil wawancara dengan Bapak

“Sr”, bahwa warga belajar pada saat mengikuti pembelajaran mempunyai semangat

dan motivasi yang tinggi karena memiliki niat untuk membuka usaha sendiri saat

sudah selesai mengikuti pembelajaran. Pihak PKBM selalu memeberikan dukungan

dan motivasi kepada warag belajar untuk semangat mengikuti pembelajaran baik

teori maupun praktek. Dukungan tidak hanya datang dari pengelola tapi juga datang

pihak keluarga dan juga tokoh masyarakat. Dampak yang dirasakan oleh Bapak

“Sr” setelah mengikuti program pendidikan kewirausahaan di PKBM Harapan

Bangsa sudah terlihat jelas yaitu uang hasil usaha digunakan oleh Bapak “Sr” untuk

memenuhi kebutuhan sehari-hari. Selain itu Bapak “Sr” sekarang jadi lebih aktif

dalam bersosialisai di organisasi yang ada di masyarakat.

Page 161: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

144

CATATAN LAPANGAN VIII

Lokasi : Rumah warga belajar

Hari, tanggal : Minggu, 01 Maret 2015

Waktu : 10.00 – 11.00 WIB

Kegiatan : Wawancara dengan warga belajar program PKM

Deskripsi

Hari ini peneliti datang ke rumah Bapak “Ks” warga belajar program

pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan Bangsa. Bapak “Ks”

menyambut dengan sopan dan ramah kedatangan peneliti. Penelitipun menjelaskan

maksud dan tujuan peneliti datang. Peneliti langsung memberikan banyak

pertanyaan kepada Bapak “Ks” untuk mendapatkan informasi yang jelas.

Kesimpulan dari hasil wawancara yang peneliti dapatlkan bahwa Bapak

“Ks” tidak membuka usaha setelah selesai mengikuti program dan mendapatkan

modal usaha karena modal yang diberikan tidak cukup untuk membuka usaha

sendiri. Budidaya ikan lele membutuhkan modal yang tidak sedikit, untuk membuat

kolam membutuhkan bambu dan terpal yang harganya tidak murah, untuk pakan

ikan lelenya juga mahal. Menurut Bapak “Ks” seharusnya PKBM lebih

mempertimbangkan program yang akan dilaksanakan dengan melihat kebutuhan

masyarakat dan melihat potensi lokal di daerah masyarakat sehingga akan lebih

efektif dan efisien. Contoh program yang masyarakat butuhkan adalah pengolahan

hasil pertanian seperti pengolahan makanan dan juga pengolahan sampah menjadi

pupuk yang tentunya sangat masyarakat butuhkan.

Page 162: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

145

CATATAN LAPANGAN IX

Lokasi : Rumah tutor program pendidikan kewirausahaan masyarakat

Hari, tanggal : Minggu, 08 Maret 2015

Waktu : 14.00 – 15.00 WIB

Kegiatan : Wawancara dengan tutor program PKM

Deskripsi

Pada hari ini peniliti datang ke rumah Bapak “Am” selaku tutor pada

program pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan Bangsa.

Penelitipun menjelaskan maksud dan tujuan peneliti datang yaitu untuk wawancara

seputar program pendidikan kewirausahaan masyarakat yang sudah dilaksanakan.

Bapak “Am” sangat sopan menyambut kedatangan peneliti. Peneliti langsung

memberikan pertanyaaan dan Bapak “Am” menjawab semua pertanyaan yang

peneliti berikan.

Kesimpulan dari hasil wawancara peneliti dengan Bapak “Am” bahwa

Bapak “Am” menjadi tutor di PKBM Harapan Bangsa karena ditunjuk langsung

oleh ketua PKBM Harapan Bangsa. Bapak “Am” adalah tutor untuk kegiatan

praktek dan kebetulan kegiatan praktek program pendidikan kewirausahaan

masyarakat dilaksanakan di rumah Bapak “Am” karena di PKBM lahannya sempit.

Untuk waku pembelajaran praktek setiap hari Jumat, Sabtu dan Minggu pukul

14.00-17.00 WIB. Materi yang diberikan yaitu keterampilan budidaya lele seperti:

pengenalan budidaya ikan lele, jenis-jenis ikan lele, teknik budidaya, peluang pasar,

Page 163: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

146

penyiapan lahan atau kolam, pemilihan induk, pembibitan, pemijahan,

pemeliharaan dan pakan, pengenalan hama penyakit dan cara mengatasinya,

pembesaran, pemasaran hasil panen, dan perawatan kolam pasca panen.

Page 164: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

147

CATATAN LAPANGAN X

Lokasi : Rumah tutor program pendidikan kewirausahaan masyarakat

Hari, tanggal : Minggu, 15 Maret 2015

Waktu : 12.30 – 13.15 WIB

Kegiatan : Wawancara dengan tutor program PKM

Deskripsi

Pada hari ini peniliti datang ke rumah Bapak “Nr” selaku tutor pada program

pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan Bangsa. Penelitipun

menjelaskan maksud dan tujuan peneliti datang yaitu untuk wawancara seputar

program pendidikan kewirausahaan masyarakat yang sudah dilaksanakan. Bapak

“Nr” sangat sopan menyambut kedatangan peneliti. Peneliti langsung memberikan

pertanyaaan dan Bapak “Nr” menjawab semua pertanyaan yang peneliti berikan.

Kesimpulan dari hasil wawancara peneliti dengan Bapak “Nr” yaitu: Bapak

“Nr” menjadi tutor karena ditunjuk oleh ketua PKBM. Untuk pembelajaran teori

dilaksanakan pada setiap hari Selasa, Rabu, dan Kamis pukul 19.00-21.30 WIB di

ruang pembelajaran PKBM Harapan Bangsa. Materi yang diajarkan berupa

manajemen usaha (proses perencanaan usaha, tata cara merintis usaha, administrasi

usaha, pemasaran, pengelolaan keuangan, strategi persaingan, jaringan kerja),

dasar-dasar komunikasi, dan etika berwirausahaan.

Page 165: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

148

CATATAN LAPANGAN XI

Lokasi : PKBM Harapan Bangsa

Hari, tanggal : Minggu, 22 Maret 2015

Waktu : 10.15 – 11.00 WIB

Kegiatan : Wawancara dengan ketua PKBM Harapan Bangsa

Deskripsi

Pada hari Minggu, 22 Maret 2015 peneliti datang ke PKBM Harapan

Bangsa untuk bertemu dengan Ibu “Sm” selaku penyelenggara program pendidikan

kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan Bangsa. Tujuan peneliti datang ke

PKBM untuk mencari data atau informasi tentang dampak program pendidikan

kewirausahaan masyarakat. Peneliti dipersilahkan duduk di ruang tamu dan

memulai wawancara. Peneliti menanyakan tentang dampak pendidikan

kewirausahaan masyarakat terhadap warga belajar.

Ibu “Sm” menjawab pertanyaan dengan jelas, beliau menyatakan bahwa

sudah terlihat beberapa perubahan dari warga belajar yang mengikuti program

pendidikan kewirausahaan masyarakat. Perubahan tersebut meliputi adanya warga

belajar yang sudah termotivasi untuk membuka usaha, warga belajar lebih percaya

diri, meningkatkan relasi dan tercukupinya kebutuhan rumah tangga. Setelah selesai

wawancara, peneliti mohon pamit dan berterimakasih kepada Ibu “Sm” yang sudah

bersedia memberikan informasi yang dIbutuhkan oleh peneliti.

Page 166: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

149

CATATAN LAPANGAN XII

Lokasi : PKBM Harapan Bangsa

Hari, tanggal : Minggu, 29 Maret 2015

Waktu : 13.00 – 14.15 WIB

Kegiatan : Wawancara dengan ketua PKBM Harapan Bangsa

Deskripsi

Hari ini peneliti kembali berkunjung ke PKBM Harapan Bangsa untuk

bertemu dengan Ibu “Sm”. Peneliti langsung menjelaskan maksud dan tujuan

peneliti datang adalah untuk melihat arsip-arsip data tentang pelaksanaan program

pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan Bangsa. Kemudian Ibu

“Sm” segera mengambil dokumen-dokumen terkait dengan pelaksanaan program

yang telah didapat dari sekretaris PKBM. Peneliti ditunjukkan banyak dokumen-

dokumen yang dimiliki oleh PKBM Harapan Bangsa terkait pelaksanaan program

pendidikan kewirausahaan masyarakat. Secara administrasi, dokumen yang

dimiliki sudah lengkap dan sesuai dengan pedoman pelaksanaan bantuan sosial

Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat (PKM) yang ditetapkan oleh Dirjen

PAUDNI.

Peneliti membaca setiap dokumen-dokummen yang diberikan. Kemudian

peneliti memohon ijin untuk meggandakan/mengcopy dokumen yang sudah dipilih.

Peneliti menggandakan proposal program pendidikan kewirausahaan masyarakat

dan laporan kegiatan program pendidikan kewirausahaan masyarakat, karena data-

Page 167: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

150

data ini dianggap sudah cukup untuk melengkapi data penelitian. Setelah selesai

digandakan, peneliti mengembalikan dokumen tersebut serta mohon ijin untuk

pulang. Peneliti juga mengucapkan terima kasih karena telah dibantu dalam

pemerolehan data-data terkait dengan program pendidikan kewirausahaan

masyarakat di PKBM Harapan Bangsa.

Page 168: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

151

CATATAN LAPANGAN XIII

Lokasi : Rumah warga belajar

Hari, tanggal : Minggu, 05 April 2015

Waktu : 15.00 – 15.45 WIB

Kegiatan : Wawancara dengan warga belajar program pendidikan

kewirausahaan masyarakat

Deskripsi

Hari ini peneliti datang ke rumah Bapak “Ty” warga belajar program

pendidikan kewirausahaan masyarakat di PKBM Harapan Bangsa. Bapak “Ty”

menyambut dengan sopan dan ramah kedatangan peneliti. Penelitipun menjelaskan

maksud dan tujuan peneliti datang yaitu untuk mendapatkan informasi tentang

pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat yang pernah diikuti

dan dampak yang dirasakan setelah mengikuti program. Peneliti langsung

memberikan banyak pertanyaan kepada Bapak “Ty” untuk mendapatkan informasi

yang jelas.

Kesimpulan yang dapat ditarik peneliti dari hasil wawancara dengan Bapak

“Ty”, bahwa sekarang beliau sudah merasakan dampak yang positif setelah

mengikuti program pendidikan kewirausahaan masyarakat, berupa penghasilan

yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup rumah tangga karena sudah

mempunyai usaha budidaya ikan lele sendiri. Pemasaran ikan lele Bapak “Ty” tidak

susah karena orang-orang yang datang sendiri untuk membeli ikan lele beliau.

Kadang para pembeli juga menanyakan cara-cara budidaya ikan lele kepada Bapak

Page 169: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

152

“Ty” dan beliau tidak sungkan untuk membagikan ilmunya kepada pembeli yang

mananyakan cara-cara budidaya ikan lele yang baik.

Page 170: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

153

Lampiran 5. Analisis Data (Display, Reduksi, Kesimpulan)

ANALISIS DATA

(Display, Reduksi, Kesimpulan)

No Pertanyaan Penelitian Responden Pernyataan Kesimpulan

1 Bagaimana perencanaan

program pendidikan

kewirausahaan

masyarakat?

“Sm”

“Kegiatan perencanaan yang dilakukan

dalam persiapan program kewiarusahaan ini

yaitu dengan melakukan identifikasi

masalah pada program yang sudah

dilaksanakan dan penetapan program yang

meliputi: merumuskan program,

menetapkan tujuan program, sosialisasi

program, penetapan standar kompetensi

lulusan, pelaksanaan kurikulum dan bahan

ajar, menyiapkan materi pembelajaran,

menyiapkan pendanaan, rekruitmen warga

belajar, rekruitmen tutor dan menyiapkan

sarana prasarana.”

Persiapan program dimulai dengan

melakukan identifikasi masalah pada

program yang sudah dilaksanakan dan

penetapan program yang meliputi:

merumuskan program, tujuan,

sosialisasi, penetapan standar

kompetensi lulusan, pelaksanaan

kurikulum dan bahan ajar, materi

pembelajaran,pendanaan, rekruitmen

warga belajar, tutor dan menyiapkan

sarana prasarana.

2 Dari mana anda

mengetahui ada

pelaksanaan program

pendidikan kewirausahaan

masyarakat di PKBM

Harapan Bangsa dan

“Sy”

“Saya dikasih tahu sama pak RT kalau di

PKBM akan ada pelatihan budidaya ikan

lele mbak. Waktu sosialisasi dan rapat yang

datang yang dapat undangan saja mbak,

terus pengurus dari PKBM, pak RT sama

Warga belajar program pendidikan

kewirausahaan masyarakat yaitu warga

masyarakat yang kurang mampu yang

direkomendasikan oleh tokoh

masyarakat

Page 171: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

154

bagaimana proses menjadi

warga belajar?

“Sr”

pak RW juga datang, pak kepala desa juga

ada mbak.”

“Sebelum ada sosialisasi saya dikasih

undangan sama pak RT, yang datang iya

cuma yang dapat undangan dari PKBM

Harapan Bangsa atau dari desa saja.”

3 Bagaimana pelaksanaan

program pendidikan

kewirausahaan

masyarakat?

“Sm” “Pelaksanaan program pendidikan

kewirausahaan masyarakat di sini

dilaksanakan mengacu pada standar

kompetensi program pendidikan

kewirausahaan yaitu 214 jam @45 menit

untuk pemberian teori dan @60 menit untuk

kegiatan praktek. Kurikulum dan bahan ajar

yang digunakan sesuai dengan kurikulum

program pendidikan kewirausahaan yang

diterbitkan oleh direktorat pembinaan

kursus dan kelembagaan tahun 2010, yang

kemudian disesuaikan dan dikembangkan

berdasarkan kebutuhan pendidikan dan

pelatihan yang dilaksanakan.”

Program dilaksanakan sesuai dengan

standar kompetensi program pendidikan

kewirausahaan yang disesuaikan dan

dikembangkan sesuai dengan kebutuhan

pendidikan dan pelatihan yang

dilaksanakan.

Page 172: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

155

4

Metode apa yang

digunakan dalam

pembelajaran?

“Sm”

“Nr”

“Am”

“Pelaksanaan pembelajaran pelaksanaan

program pendidikan kewirausahaan

masyarakat di sini ada teori dan juga

praktek, untuk teori dan praktek tempat

pembelajarannya berbeda. Kalau teori

dilaksanakan di ruang belajar PKBM mbak,

kalo untuk praktek dilaksanakan di rumah

salah satu tutor program pendidikan

kewirausahaan masyarakat”.

“Untuk penjelasan materi saya

menggunakan ceramah mbak, warga belajar

lebih bisa menerima apa yang saya

sampaikan, kalau tidak jelas mereka bisa

langsung menanyakannya dan akan saya

jawab”.

“Kegiatan praktek dilakukan setiap

pemberian materi selesai, kegiatan praktek

yang paling utama adalah untuk materi

keterampilan budidaya ikan lele”.

Metode yang digunakan ceramah dan

praktek. Ceramah digunakan untuk

menyampaikan materi dan praktek untuk

mempraktekan materi yang sudah

didapat.

5 Bagaimana monitoring

program dilakukan?

“Nr”

“Kegiatan monitoring pelaksanaan

pelaksanaan program pendidikan

kewirausahaan masyarakat di sini itu oleh

penanggung jawab programnya mbak,

beliau sering menanyakan beberapa hal

Monitoring dilakukan oleh

penanggungjawab program, yang

dimonitoring adalah perencanaan

program, pelaksanaan program, dan

pendampingan

Page 173: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

156

“Sm”

yang terkait dengan program seperti

bagaimana perencanaan program,

bagaimana pelaksanaanya, apakah ada

kendala yang dihadapi.”

“Monitoring pelaksanaan program

dilakukan oleh pihak PKBM sendiri mbak,

dengan melihat pelaksanaan programnya

sudah sesuai belum dengan perencanaan

sebelumnya, jika tidak sesuai maka dicari

tahu sebab terjadinya masalah tersebut”.

6 Bagaimana evaluasi

program dilakukan?

“Cm”

“Am”

“Untuk evaluasi pelaksanaan program

pendidikan kewirausahaan masyarakat

disini dilakukan dengan dua cara, yaitu

dengan tes objektif dan juga uraian. Selain

itu juga dengan pengamatan mbak,

pengamatan dilakukan setiap proses

pembelajaran berlangsung, baik itu teori

maupun praktek”.

“Untuk penilaian praktek dilaksanakan pada

saat kegiatan praktek berlangsung mbak,

kadang pada saat warga belajar sedang

melakukan praktek saya diam-diam

mengamati untuk dinilai. Penilainnya

meliputi aspek kewirausahaan, praktek

Evaluasi program dilakukam oleh tutor.

Evaluasi program meliputi, penilaian

belajar teori, praktek dan menjalankan

usaha

Page 174: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

157

“Ty”

keterampilan, praktek menganalisis peluang

yang ada di masyarakat, praktek bagaimana

cara merencanakan sebuah usaha, praktek

untuk membuat pembukuan, dan praktek

untuk melakukan pemasaran di

masyarakat”.

“Orang dari PKBM biasanya setiap minggu

datang mbak buat lihat usaha kelompok

kita, iya kalo datang sering tanya-tanya

tentang usaha ini mbak.”

7 Apakah ada pendampingan

yang dilakukan setelah

program selesai?

“Sm” “Berapapun jumlah warga belajar yang siap

untuk membuka usaha mandiri kami akan

siap untuk mendampingi mbak, dan ternyata

ada tujuh orang yang siap untuk membuka

usaha.”

Pendampingan dilakukan setelah

pelaksanaan pembelajaran selesai

terhadap warga belajar yang membuka

usaha mandiri.

8 Bagaimana hasil dari

pelaksanaan program?

“Sm”

“Am”

“Begini mbak, hasil dari pelaksanaan

program yang diselenggarakan disini itu

membekali warga belajar agar dapat

membuka usaha sendiri.”

“Saya sebagai tutor tidak hanya

mengajarkan pengetahuan tentang budidaya

lele saja mbak, tapi saya juga mengajarkan

bagaimana membuka peluang usaha dengan

pelatihan yang sudah diberikan disini.”

Warga belajar mempunyai kemampuan

untuk membuka usaha secara mandiri

dengan bekal kemampuan yang sudah

dimiliki.

Page 175: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

158

9 Faktor Pendukung

pelaksanaan program

pendidikan kewirausahaan

masyarakat?

“Sy”

“Sm”

“Sr”

“Cm”

“Setiap warga belajar dikasih uang modal

mbak sama PKBM Harapan Bangsa, jadi

kita harus bisa buat usaha sendiri”.

“Semua warga belajar pelaksanaan program

di PKBM Harapan Bangsa kita beri uang

sebagai modal untuk membuka usaha

sendiri mbak. Pelaksanaan program PKM di

sini mendapatkan dukungan dari para

keluarga warga belajar dan juga dari para

tokoh masyarakat seperti kepala desa, ketua

RT dan juga ketua RW.”

“Kami selalu mendapatkan motivasi dari

orang-orang di PKBM mba untuk semangat

belajar, setiap ada jadwal pembelajaran

kami selalu diingatkan dengan SMS untuk

berangkat”.

“Kami dari pihak lembaga selalu

memberikan motivasi mbak kepada warga

belajar untuk semangat mengikuti proses

pembealajaran baik teori maupun praktek,

kalau ada yang tidak berangkat tanpa alasan

pasti kami SMS untuk berangkat”.

Faktor pendukung pelaksanaan program

pendidikan kewirausahaan masyarakat,

meliputi Ketersediaan modal, dukungan

dari lembaga, motivasi dan semangat

warga belajar yang tinggi, dan dukungan

dari keluarga dan masyarakat sekitar.

Page 176: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

159

10 Faktor Penghambat

pelaksanaan program

pendidikan kewirausahaan

masyarakat?

“Am”

“Sm”

“Cm”

“Lahan di PKBM itu tidak ada mba,

gedungnya saja masih pinjam, jadi untuk

setiap kegiatan praktek dialihkan di rumah

saya, kebetulan saya punya cukup lahan”.

“Lahan PKBM sangat terbatas mbak, untuk

gedungnya saja kami masih pinjam gedung

bekas sekolah dasar”. “Untuk pelaksanaan

program pendidikan kewirausahaan

masyarakat di PKBM Harapan Bangsa

hanya mengajukan dana sebesar Rp

25.000.000,- kepada pemerintah. Dana

tersebut digunakan untuk biaya

administrasi, biaya pembelajaran dan biaya

pelatihan, dan untuk modal usaha. Untuk

warga belajarnya dibatasi hanya 10 orang

saja.”

“Anggaran biaya pelaksanaan program

pendidikan kewirausahaan masyarakat di

sini ada Rp 25.000.000,- sehingga

rekruitmen warga belajarpun oleh pihak

penyelenggara di batasi hanya 10 orang saja

mbak.”

Faktor Penghambat pelaksanaan

program pendidikan kewirausahaan

masyarakat, meliputi: terbatasnya lahan,

dan terbatasnya warga belajar yang

dilatih serta anggaran dana pelatihan.

Page 177: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

160

11 Apakah sekarang anda

mempunyai usaha

mandiri?

“Sy”

“Ty”

“Sr”

“Sejak saya mengikuti pelaksanaan

program pendidikan kewirausahaan

masyarakat yang ada di PKBM Harapan

Bangsa, saya sudah berniat untuk membuka

usaha mbak, karena dorongan dari pihak

lembaga dan keluarga. Saya sekarang jadi

punya usaha budidaya lele sendiri mbak.”

“Setelah ikut program yang ada di PKBM

Harapan Bangsa saya sekarang jadi punya

budidaya lele mbak, dulu saya hanya

bekerja sebagai buruh mbak yang gajinya

tidak tentu.”

“yang buat usaha budidaya lele ini ada tujuh

orang mbak, yang lain tidak, alasannya

modal yang dikasih tidak cukup”.

Dari 10 warga belajar yang mengikuti

program pendidikan kewirausahaan

masyarakat hanya ada 7 warga belajar

yang telah mempunyai usaha budidaya

ikan lele sendiri

Page 178: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

161

12 Apakah pendapatan

ekonomi anda meningkat

setelah mengikuti

pelaksanaan program

pendidikan kewirausahaan

masyarakat?

“Sy”

“Ty”

“Sr”

“Alhamdulillah mbak pengahisalan saya

nambah dari budidaya lele, setiap bulan

kurang lebih ada Rp 500.000,- mbak. Dulu

waktu cuma jadi petani penghasilan setiap

bulan tidak pasti kadang banyak kadang

juga sedikt.”

“Penghasilan saya sekarang nambah mbak,

saya jual ikan lelenya di pasar sokaraja jadi

lumayan setiap hari saya bisa untung Rp

100.000,- mbak.”

“Setelah saya mengikuti pelaksanaan

program pendidikan kewirausahaan

masyarakat, saya menjadi anggota usaha

juga mbak. Hasilnya lumayan mbak bisa

buat jajan anak.”

Rata-rata pendapatan warga belajar

meningkat setelah mempunyai usaha

budidaya ikan lele sendiri.

Page 179: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

162

13 Apakah kebutuhan rumah

tangga anda tercukupi

setelah mengikuti

pelaksanaan program

pendidikan kewirausahaan

masyarakat?

“Ty”

“Sr”

“Uang hasil saya jual lele saya kasih ke istri

saya mbak buat beli kebutuhan rumah

tangga seperti beras, sayur, minyak gitu

mbak. Terus untuk uang jajan anak kalau

sekolah.”

“Istri saya dulu sering ngutang di warung

mbak kalau mau beli minyak, gula, atau

yang lain. Alhamdulillah sejak saya usaha

budidaya lele istri saya jadi tidak ngutang-

ngutang lagi mbak.”

Kebutuhan rumah tangga warga

belajarpun terpenuhi dengan membuat

usaha budidaya ikan lele.

14 Apakah ada perubahan

pada tingkat kepercayaan

diri warga belajar dalam

mendirikan sebuah usaha?

“Sm” “Percaya diri yang tinggi sudah dimiliki

oleh warga belajar sejak mengikuti program

pendidikan kewirausahaan masyarakat

mbak, mereka dalam pembelajaran sering

menyampaikan ide dan pendapat mereka,

mereka juga sering membantu tutor untuk

menjelaskan materi kepada warga belajar

lain jika kurang jelas.”

Percaya diri warga belajarpun semakin

meningkat setelah mengikuti program

pendidikan kewirausahaan masyarakat.

Page 180: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

163

15 Apa perubahan ekonomi

yang terjadi pada warga

belajar setelah mengikuti

program pendidikan

kewirausahaan

masyarakat?

“Ty”

“Sy”

“Awal usaha itu saya hanya punya 2 kolam

mbak, tapi saya terus kerja keras supaya

kolam saya bisa semakin banyak, dan

sekarang alhamdulillah kolam saya sudah

ada 5 mbak.”

“Sekarang saya sudah punya kolam ikan

sendiri meskipun seadanya mbak, semua

karena kerja keras dan semangat saya buat

usaha.”

Perubahan ekonomi warga belajar

semakin meningkat dengan

bertambahnya budidaya ikan yang

dimiliki.

16 Bagaimana tingkat

partisipasi warga belajr

dalam organisasi

masyarakat setelah

mengikuti pelaksanaan

program pendidikan

kewirausahaan

masyarakat?

“Sr”

“Sy”

“Setelah mengikuti pelaksanaan program

pendidikan kewirausahaan masyarakat saya

jadi lebih percaya diri mbak. Sekarang saya

lebih berani untuk bersosialisasi aktif dalam

kegiatan yang ada di Desa mbak.”

“Sekarang saya ikut arisan untuk bapak-

bapak setiap malam jum’at mbak,

Alhamdulillah saya dipercaya jadi

bendahara buat megang uang mbak.”

Warga belajar menjadi semakin aktif

untuk berpartisipasi dalam organisasi

yang ada di masyarakat.

Page 181: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

164

17 Apakah ada perubahan

pada hubungan dan

interaksi warga belajar

dengan masyarakat?

“Ty”

“Sy”

“Alhamdulillah kalau untuk pemasaran ikan

lele saya tidak susah mbak, karena justru

orang-orang yang datang ke rumah saya,

yang beli ada yang dari desa sini ada juga

dari desa lain, sekarang saya jadi banyak

kenalannya mbak.”

“Kalau untuk pemasaran ikan lele saya jual

di pasar sokaraja mbak, orang di pasarkan

asalnya beda-beda mbak, saya jadi banyak

kenal orang mbak di pasar.”

Warga belajar tidak mengalami kesulitan

dalam pemasaran. Melalui pemasaran

interaksi warga belajar kepada

masyarakatpun semakin meningkat.

18 Apakah ada perubahan

warga belajar terhadap

kepedulian sosial?

“Ty”

“Sy”

“Kalau ada yang beli lele kadang mereka

juga nanya cara-cara budidaya lele itu

gimana, iya saya menjelaskan sesuai dengan

pengetahuan dan bekal ketermpilan yang

saya punya mbak.”

“Keterampilan budidaya lele saya tularkan

mbak kepada tetangga dan saudara-saudara

saya, jadi mereka juga bisa buat usaha

budidaya lele. Iya saya seneng mbak bisa

berbagi pengetahuan yang saya punya.”

Kepedulian warga belajar semakin

meningkat dengan membagikan ilmu

yang sudah dimiliki kepada orang lain

yang membutuhkan

Page 182: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

165

Lampiran 6. Hasil Dokumentasi

Lampiran Hasil Dokumentasi

Gambar 1. PKBM Harapan Bangsa

Gambar 2. Ruang belajar PKBM Harapan Bangsa

Gambar 3. Ruang administrasi PKBM Harapan Bangsa

Page 183: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

166

Gambar 4. Warga belajar program PKM dan pengelola PKBM Harapan Bangsa

Gambar 5. Sosialisasi program PKM di PKBM Harapan Bangsa

Gambar 6. Kolam milik PKBM Harapan Bangsa

Page 184: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

167

Gambar 8. Kolam milik warga belajar untuk budidaya ikan lele

Gambar 9. Kolam warga belajar PKBM Harapan Bangsa yang sudah ada ikan lelenya

Gambar 7. Kolam ikan PKBM Harapan Bangsa

Page 185: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

168

Gambar 11. Pengelola PKBM melihat usaha mandiri warga belajar PKM

Gambar 12. Pengelola PKBM melihat usaha mandiri warga belajar PKM

Gambar 10. Kegiatan Panen ikan lele

Page 186: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

169

PROFIL LEMBAGA

PUSAT KEGIATAN BELAJAR

MASYARAKAT (PKBM)

HARAPAN BANGSA

Jl. Kalianja No. 10 Desa Petir Kecamatan

Kalibagor

Kabupaten Banyumas 53191

Page 187: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

170

Page 188: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

171

VISI :

Bertaqwa, Berkarakter, dan Terampil

MISI :

1. Membekali Warga Belajar Dengan Ilmu Pengetahuan,

Akhlak Mulia, Dan Kecakapan Hidup.

2. Mengantarkan Warga Belajar Untuk Bisa Hidup

Mandiri.

3. Mempersiapkan Warga Belajar Dalam Menghadapi Era-

Globalisasi Dunia.

TUJUAN :

1. Menjadikan Warga Belajar Pribadi Yang Beriman,

Bertaqwa, Berbudi Pekerti, Berakhlak Mulia Dan

Berwawasan Kebangsaan.

2. Menjadikan Warga Belajar Menguasai Ilmu

Pengetahuan Dan Teknologi Sesuai Dengan Kurikulum

Yang Berlaku.

3. Melatih Warga Belajar Dengan Keterampilan-

Keterampilan Yang Bermanfaat

Page 189: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

172

PENGURUS PKBM HARAPAN BANGSA

DESA PETIR KECAMATAN KALIBAGOR

KABUPATEN BANYUMAS

TAHUN 2015

Ketua PKBM

Sumarsih Ely Wahyuni, S.Pd. Aud

Sekretaris

1. Elsa Okti Inkamawarni

2. Riska Andriani

Bendahara

1. Kusmiati Suhati

2. Suci Atik Meilina, S. Pd

Seksi PKM

Casmadi

Seksi Paket B

Bondan, S. Pd

Seksi Paket C

Hari Prasojo, S. Pd

Seksi Sanggar Tari

Sunarti, S. Pd

Seksi Kursus Bahasa Korea

Rara Suratman

Seksi TBM

Ani Rahmawati

Page 190: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

173

DAFTAR PERSONALIA PELAKSANA

1. Profil Lembaga

a. Nama Lembaga : PKBM Harapan Bangsa

b. No. Induk Lembaga : 33.1.02.0010.4.0.0001

c. Alamat Lembaga : Jl. Kalianja No.10 RT 02 RW 01 Desa Petir

Kec. Kalibagor Kab. Banyumas

d. No. Telp/HP : 085227129662

e. Nama Ketua : Sumarsih Ely Wahyuni, S.Pd.Aud

f. Alamat Lengkap : Desa Petir RT 04 RW 06 Kec. Kalibagor

Kab. Banyumas 53191

g. No. Telp/HP : 085227129662

h. Akta Notaris

Nama Notaris : Sri Nugraeni, S.H. M.Kn.

Nomor : 01

Tanggal : 21 januari 2010

Nomor Akta : AHU-0023.AH.02.01 Th 2010

i. Ijin Operasional

Instansi : Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas

Nomor : 423.9/821/2011

j. Bank

Nama : Bank Jateng

No. rekening : 3-120-04162-1

Atas nama : PKBM Harapan Bangsa

k. NPWP : 31.263.674.9-521.000

l. Kegiatan Pendidikan Non-Formal yang dilaksanakan saat ini:

NO. PROGRAM JUMLAH

1 Kursus Bhs. Korea 3 Kelompok

2 TBM 1 Kelompok

3 Paket B 1 Kelas

4 Paket C 3 Kelas

5 Sanggar Tari 1 Kelompok

6 PKM 1 Kelompok

Page 191: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

174

m. Daftar Pengurus Lembaga

NO JABATAN NAMA PENDIDIKAN PEKERJAAN

1 Ketua Sumarsih Ely

Wahyuni, S.Pd.Aud S1 Guru TK

2 Sekretaris Elsa Okti

Inkamawarni, S. Pd S1 Guru SD

Riska Andriani S1 Guru TK

3 Bendahara Kusmiati Suhati

SMA Guru TK

Suciati Maylina S1 Guru SD

4 Penanggung Jawab Program:

PKM

Casmadi

SMA Wiraswata

Kejar Paket B Bondan, S.Pd S1 Guru SD

Kejar Paket C Hari Prasojo, S.Pd S1 Guru SMP

TBM Ani Rahmawati SMA Staff PKBM

Sanggar Tari Suniarti, S.Pd S1 Guru TK

Kursus Bhs.

Korea Rara Suratman S1 Staff PKBM

Page 192: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat

175

n. Sarana Prasarana

NO JENIS SARANA KEADAAN KET

1 Luas Gedung Lembaga Luas Tanah : 800 m2

Luas Bangunan : 400 m2

2 Tempat Penyelenggaraan

Kegiatan

Eks. Gedung SD Negeri Petir 1 Pinjam

3 Sarana Belajar

No Jenis Peralatan Jumlah Peruntukan Keadaan

1 Meja Belajar 4 Buah Meja Baca dll Baik

2 Kursi 20 Buah Baca dll Baik

3 Meja PAUD 2 Buah Meja Guru Baik

4 Kursi PAUD 2 Buah Kursi Guru Baik

5 Papan Tulis 4 Buah Semua Program Baik

6 Loker 1 Buah Kelompok

Bermain

Baik

7 Lemari 2 Buah Semua Program Baik

8 Rak Buku TBM 4 Buah Buku TBM Baik

9 Karpet 2 Buah Semua Program Baik

10 Kipas Angin 1 Buah Semua Program Baik

11 Dispenser 1 Buah Semua Program Baik

12 Kamera Digital 1 Buah Semua Program Baik

13 Laptop 1 Buah Semua Program Baik

14 LCD Proyektor 1 Buah Semua Program Baik

15 Mebeler 1 Set Ruang Tamu Baik

16 Etalase 2 Buah Semua Program Baik

17 Meja Lipat 20 Buah Kelompok

Bermain

Baik

18 Box Mandi Bola 1 Buah Kelompok

Bermain

Baik

Page 193: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat
Page 194: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat
Page 195: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat
Page 196: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat
Page 197: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat
Page 198: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat
Page 199: DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN ...eprints.uny.ac.id/30192/1/Skripsi_Septi Ningsih_11102241031.pdf · dampak pelaksanaan program pendidikan kewirausahaan masyarakat