9
188 Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan. Vol. 7 No.3 Nopember 2011 DAMPAK PARIWISATA TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT DI GILI TRAWANGAN KECAMATAN PEMENANG KABUPATEN LOMBOK UTARA Irianto Staf Pengajar STIE AMM Mataram Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak pariwisata di Gili Trawangan terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat di sekitarnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti dengan melakukan observasi secara langsung dengan mewawancarai beberapa masyarakat di Gili Trawangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan pariwisata di Gili Trawangan memberikan pengaruh terhadap lingkungan sekitar baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif. Pengaruh positif dilihat dari segi ekonomi dapat meningkatkan pendapatan masyarakat setempat. Dibandingkan dengan tempat lain diluar Gili Trawangan dengan pendapatan bersih pedagang juice rata-rata sebesar Rp. 400.000,00 per hari dan pendapatan Kusir Cidomo sebesar Rp. 180.000,00 sampai Rp. 200.000,00- per hari, bisa dikatakan pendapatan masyarakat dengan pendidikan tidak tamat Sekolah Dasar namun memiliki kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Inggris tersebut cukup tinggi karena mampu memenuhi kebutuhan hidup keluarganya bahkan penghasilannya bisa ditabung. Kegiatan pariwisata ini juga membuat pendapatan pemerintah daerah setempat meningkat sehingga daerah wisata ini perlu dijaga kelestarian dan keindahannya untuk lebih menarik para wisatawan khususnya para wisatawan asing. Kegiatan pariwisata ini juga menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan sekitar khususnya masalah lunturnya nilai-nilai budaya masyarakat setempat karena masyarakat cenderung meniru perilaku wisatawan asing yang sebenarnya tidak sesuai dengan nilai nilai budaya kita. Untuk lebih terjaganya kegiatan pariwisata di Gili Trawangan ini mengingat dampak pariwisata terhadap kehidupan sosial dan ekonomi cukup besar maka dalam hal ini pemerintah tidak hanya memperhatikan dampak positifnya saja tapi pemerintah juga perlu mengambil langkah-langkah bagaimana meminimalkan dampak negatif yang ditimbulkan. Kata kunci : pariwisata, dampak sosial, dampak ekonomi Abstract: This study aims to determine the impact of tourism in Gili Trawangan toward the social and economic life of the surrounding community. This study used a qualitative approach. The data were collected by researchers with direct observation by interviewing several people in Gili Trawangan. The results showed that activities of tourism in Gili Trawangan give effects to the surrounding environment influences both positive and negative influences. Positive influence in terms of the economy can increase the income of local communities. Compared to other places outside of Gili Trawangan with net income of juice traders on average of Rp. 400.000,00 - per day and revenue of Cidomo charioteer Rp. 180.000,00 to Rp. 200.000,00 per day, can be said the income of the people with education had not completed elementary school but has the ability to communicate in English is quite high because it is able to complete needs of his family life and even income can be saved. Tourism activities also affect the local government revenue increases, there for the tourist areas ares necessary in case the preservation and beauty to attract more tourists, especially foreign tourists. Tourism activities are also a negative impact on surrounding environment, especially the erosion of

DAMPAK PARIWISATA TERHADAP KEHIDUPAN · PDF filesecara langsung dengan mewawancarai beberapa ... letak obyek wisata dan ... penelitian menunjukkan bahwa dampak bom Bali terhadap pariwisata

  • Upload
    buique

  • View
    212

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

188 Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan. Vol. 7 No.3 Nopember 2011

DAMPAK PARIWISATA TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT DI GILI TRAWANGAN KECAMATAN PEMENANG

KABUPATEN LOMBOK UTARA

Irianto Staf Pengajar STIE AMM Mataram

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak pariwisata di Gili Trawangan terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat di sekitarnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti dengan melakukan observasi secara langsung dengan mewawancarai beberapa masyarakat di Gili Trawangan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan pariwisata di Gili Trawangan memberikan pengaruh terhadap lingkungan sekitar baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif. Pengaruh positif dilihat dari segi ekonomi dapat meningkatkan pendapatan masyarakat setempat. Dibandingkan dengan tempat lain diluar Gili Trawangan dengan pendapatan bersih pedagang juice rata-rata sebesar Rp. 400.000,00 per hari dan pendapatan Kusir Cidomo sebesar Rp. 180.000,00 sampai Rp. 200.000,00- per hari, bisa dikatakan pendapatan masyarakat dengan pendidikan tidak tamat Sekolah Dasar namun memiliki kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Inggris tersebut cukup tinggi karena mampu memenuhi kebutuhan hidup keluarganya bahkan penghasilannya bisa ditabung. Kegiatan pariwisata ini juga membuat pendapatan pemerintah daerah setempat meningkat sehingga daerah wisata ini perlu dijaga kelestarian dan keindahannya untuk lebih menarik para wisatawan khususnya para wisatawan asing. Kegiatan pariwisata ini juga menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan sekitar khususnya masalah lunturnya nilai-nilai budaya masyarakat setempat karena masyarakat cenderung meniru perilaku wisatawan asing yang sebenarnya tidak sesuai dengan nilai nilai budaya kita. Untuk lebih terjaganya kegiatan pariwisata di Gili Trawangan ini mengingat dampak pariwisata terhadap kehidupan sosial dan ekonomi cukup besar maka dalam hal ini pemerintah tidak hanya memperhatikan dampak positifnya saja tapi pemerintah juga perlu mengambil langkah-langkah bagaimana meminimalkan dampak negatif yang ditimbulkan. Kata kunci : pariwisata, dampak sosial, dampak ekonomi

Abstract: This study aims to determine the impact of tourism in Gili Trawangan toward the social and economic life of the surrounding community. This study used a qualitative approach. The data were collected by researchers with direct observation by interviewing several people in Gili Trawangan.

The results showed that activities of tourism in Gili Trawangan give effects to the surrounding environment influences both positive and negative influences. Positive influence in terms of the economy can increase the income of local communities. Compared to other places outside of Gili Trawangan with net income of juice traders on average of Rp. 400.000,00 - per day and revenue of Cidomo charioteer Rp. 180.000,00 to Rp. 200.000,00 per day, can be said the income of the people with education had not completed elementary school but has the ability to communicate in English is quite high because it is able to complete needs of his family life and even income can be saved. Tourism activities also affect the local government revenue increases, there for the tourist areas ares necessary in case the preservation and beauty to attract more tourists, especially foreign tourists. Tourism activities are also a negative impact on surrounding environment, especially the erosion of

Irianto: Dampak Pariwisata Terhadap Kehidupan Sosial dan Ekonomi Masyarakat ………………. 189

local culture because people tend to mimic the behavior of foreign tourists who do not fit our cultural values.

For more sustained tourist activity on Gili Trawangan is considering the impact of tourism on economic and social life is quite large so in this case the government does not only pay attention to the impact of a positive course, but governments also need to take steps on how to minimize negative impact.

Keywords: tourism, social impact, economic impact

PENDAHULUAN Latar Belakang

Secara administrasi pulau Lombok terdiri dari 4 pemerintahan kabupaten dan 1 pemerintahan kota yaitu Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Lombok Utara dan Kota Mataram.

Sejak diterbitkannya Surat Ketua DPR-RI Nomor R.U.02/8231/DPR-RI/2007 yang selanjutnya mendapat persetujuan dari Presiden Republik Indonesia dengan Surat Presiden Republik Indonesia Nomor R.68/Pres/12/2007 tanggal 10 Desember 2007, dalam Sidang Paripurna tanggal 24 Juni 2008, DPR-RI menyetujui Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Pembentukan Kabupaten Lombok Utara di Provinsi Nusa Tenggara Barat menjadi Undang-Undang yang selanjutnya disyahkan oleh Presiden Republik Indonesia menjadi Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2008 pada tanggal 21 Juli 2008 dan menempatkan didalam lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 99 tentang Pembentukan Kabupaten Lombok Utara di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Oleh karena itu secara yuridis Kabupaten Lombok Utara terbentuk pada Tanggal 21 Juli 2008 yang merupakan hasil pemekaran dari kabupaten Lombok Barat. Sesuai Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Lombok Utara di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Ibukota Kabupaten Lombok Utara ditetapkan di Tanjung dan cakupan wilayahnya terdiri dari 5 (lima) Kecamatan, yaitu Kecamatan Bayan, Kecamatan Gangga, Kecamatan Tanjung, Kecamatan Kayangan dan Kecamatan Pemenang.

Pulau Lombok merupakan pulau yang memiliki banyak daerah wisata yang banyak dikunjungi oleh para wisatawan baik itu wisatawan lokal maupun wisatawan asing. Namun karena kurangnya promosi membuat daerah wisata yang ada di pulau Lombok jarang di kenal oleh para wisatawan. Pulau Lombok dikenal sebagai daerah yang memiliki keindahan pantainya dan pulau kecilnya (yang disebut dengan Gili) oleh para wisatawan, keberadaan daerah wisata ini memberikan pengaruh bagi masyarakat sekitar baik itu pengaruh positif maupun negatif. Di pulau Lombok ada beberapa daerah wisata yang ramai dikunjungi oleh para wisatawan salah satu diantaranya adalah pantai senggigi yang ada di wilayah Lombok Barat dan pantai Kuta di Lombok Tengah, kedua pantai ini ramai akan pengunjung karena keindahan pantainya. Di kabupaten Lombok Utara, terdapat 3 Gili yang sangat ramai dikunjungi oleh para wisatawan mancanegara, yaitu Gili Meno, Gili Air dan Gili Trawangan. Gili Trawangan merupakan salah satu pulau terindah yang terletak di lepas barat laut Pulau Lombok. Pulau ini memiliki pemandangan yang sangat indah dengan pantainya yang yang putih bersih dan airnya yang sangat jernih. Kawasan di sekitar tiga pulau ini dikenal memiliki taman laut yang sangat indah yang menjadi habitat aneka ikan yang indah berwarna-warni. Kawasan Tiga Gili yang letaknya di Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara-NTB, merupakan pulau-pulau kecil nan indah yang banyak dijumpai di Lombok Utara. Dari sekian pulau yang ada di Lombok Utara, sampai saat ini baru tiga pulau (gili) yang ramai dikunjungi oleh wisatawan. Diantara ketiga Gili tersebut Gili Trawangan adalah yang terbesar dan paling ramai dikunjumgi oleh wisatawan baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik.

Rumusan Masalah

190 Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan. Vol. 7 No.3 Nopember 2011

Bagaimanakah dampak kegiatan pariwisata di Gili Trawangan terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat sekitarnya ?

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui dampak kegiatan pariwisata di Gili Terawangan terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat sekitarnya. Manfaat Penelitian Sebagai bahan masukan bagi Pemda setempat untuk lebih memperhatikan kegiatan pariwisata yang ada di Gili Trawangan mengingat perkembangan pariwisata di Gili Terawangan ini sangat pesat sehingga tidak hanya berdampak positif tetapi juga bisa berdampak negatif. TINJAUAN PUSTAKA Penelitian Terdahulu

Suwartika dan Cici (2011), penelitian yang berjudul Pembangunan Pariwisata “Oceaneo Ecoturism” pada Obyek Wisata Gili Trawangan. Penelitian ini dilakukan atas dasar melihat adanya permasalahan dalam bidang pembangunan pariwisata yakni mulai nampak di tingkat masyarakat dan lingkungan adanya eksplorasi besar- besaran atas alam, budaya dan keunikan-keunikan lokal lainnya. Artinya, pengembangan sektor kepariwisataan membawa pengaruh negatif bagi masyarakat sekitar obyek wisata. kerusakan lingkungan, kondisi dan mutu lokasi merupakan dasar pokok bagi adanya pariwisata. Lebih dari 20 tahun diidentifikasi bahwa kerusakan alam karena pengembangan pariwisata yang kurang teratur, telah mengisi banyak konferensi pariwisata. Persoalan yang timbul adalah bagaimana proses ekologi yang kritis dalam fungsi ekonomi harus ditangani. Perlu diusahakan tetap adanya suatu imbangan antara konservasi dan ekonomi. Oceano ecotourism mengharuskan adanya keseimbangan itu. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana potensi wisata yang ada pada obyek wisata Gili Trawangan, bagaimana pembangunan pariwisata oceano ecotourism pada obyek wisata Gili Trawangan, hal- hal apa sajakah yang mendukung dalam pembangunan pariwisata oceano ecotourism pada obyek wisata Gili Trawangan dan hal- hal apa sajakah yang menghambat dalam pembangunan pariwisata oceano ecotourism pada obyek Wisata Gili Trawangan? Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Obyek wisata Gili Trawangan merupakan obyek wisata yang sangat potensial untuk dikembangkan sebagai daerah tujuan wisata. Kondisi obyek wisata pantai yang terlihat natural dan alami membuat Gili Trawangan menjadi obyek wisata yang sangat diminati wisatawan, khususnya wisatawan asing. Dan tidak adanya polusi, kebisingan dan pencemaran di Gili Trawangan merupakan unsur pendukung dalam meningkatkan pembangunan pariwisata oceano ecotourism. Pembangunan pariwisata oceano ecotourism pada obyek wisata Gili Trawangan meliputi: (1) penyediaan sarana dan prasarana, (2) pengelolaan obyek dan daya tarik wisata, (3) peningkatan aktifitas promosi, (4) peranan pemerintah terhadap pembangunan pariwisata oceano ecotourism, diantaranya meliputi : (1) peningkatan peran serta masyarakat,dan (2) peningkatan peran serta swasta. Faktor pendukung dalam pembangunan pariwisata oceano ecotourism antara lain karakteristik obyek, sarana jalan dan transportasi, letak obyek wisata dan ketersediaan air bersih serta sarana infrastruktur yang ada. Faktor penghambat dalam pembangunan pariwisata oceano ecoturism antara lain: kerusakan terumbu karang, kerusakan lingkungan fisik pesisir dan pantai, konflik sosial, pergeseran nilai budaya dan dana. Adanya pengawasan dari pengelola kawasan dan kesadaran dari masyarakat perlu ditingkatkan guna terjaganya potensi sumber daya yang ada. Disamping itu, perlunya perhatian dari pemerintah dan kepedulian terhadap masyarakat, baik dalam hal pengelolaan obyek wisata maupun memperhatikan kesejahtraan masyarakat. Untuk menarik wisatawan, sarana dan prasarana

Irianto: Dampak Pariwisata Terhadap Kehidupan Sosial dan Ekonomi Masyarakat ………………. 191

pariwisata harus terus menerus ditingkatkan baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya seperti bungalow, rumah makan, air bersih dan listrik, keamanan, dan pos kesehatan. Agar status kawasan Gili Trawangan sebagai daerah wisata oceano ecotourism ini dapat diketahui oleh masyarakat luas, maka perlu dilakukan promosi dan penyebaran informasi secara luas pula. Promosi dan penyebaran informasi ini mempunyai dua tujuan utama, yakni pertama untuk menarik wisatawan datang ke Gili Trawangan ini, sedangkan tujuan yang kedua adalah agar masyarakat luas mengetahui ketentuan- ketentuan yang berlaku di dalam kawasan obyek wisata Gili Trawangan tersebut. Dengan demikian diharapkan masyarakat luas akan mendukung proses pembangunan pariwisata oceano itu bisa tercapai.

Irianto (2004), Dampak Bom Bali terhadap Pariwisata Senggigi Lombok, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dampak bom Bali terhadap kepariwisataan di Pulau Lombok, khususnya di kawasan Senggigi Lombok, yaitu tingkat hunian hotel, dampak terhadap perekonomian sekitar kawasan Senggigi serta kebijakan manajemen terhadap turunnya arus kunjungan wisata. Penelitian ini dilakukan pada 13 hotel berbintang yang ada di kawasan Senggigi Lombok dari tanggal 01 April sampai dengan 30 Juni 2003 (3 bulan) dengan menggunakan metode sensus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak bom Bali terhadap pariwisata Senggigi Lombok : a). tingkat hunian hotel berbintang berkisar antara 17,33 % sampai dengan 34,74 %, b). kegiatan perekonomian di sekitar kawasan Senggigi Lombok, menunjukkan bahwa banyak unit usaha kecil yang menutup usahanya untuk sementara waktu, seperti artshop, restauran, toko-toko yang menyiapkan pelayanan pariwisata, jasa travel, c). dilakukannya efisiensi oleh manajemen hotel dengan upaya menekan biaya operasional, mengurangi jam kerja karyawan, memberikan cuti, penundaan kenaikan gaji, menutup beberapa counter serta mengurangi karyawan yang magang. Pengertian Dampak

Menurut kamus Bahasa Besar Bahasa Indonesia (1994), dampak berarti pengaruh kuat yang mendatangkan akibat (baik negatif maupun positif); Secara ekonomi dampak berarti pengaruh suatu penyelenggaraan kegiatan terhadap perekonomian; yaitu dapat meningkatkan pendapatan masyarakat setempat. Secara sosial mendatangkan akibat; atau melanggar; menumbuk; membentur aturan aturan yang sudah baik menjadi rusak. Pengertian Pariwisata

Kepariwisataan dapat dipandang sebagai sesuatu yang abstrak, misalnya saja sebagai suatu gejala yang melukiskan kepergian orang-orang di dalam negaranya sendiri (pariwisata domestik) atau penyeberangan orang-orang pada tapal batas suatu negara/pariwisata internasional, (Salah Wahab, 1976,3). Proses bepergian ini dapat menyebabkan terjadinya interaksi, dan hubungan-hubungan, saling pengertian insani, perasaan-perasaan, persepsi, motivasi, tekanan-tekanan, kepuasan, kenikmaan dan lain-lain diantara sesama pribadi atau antar kelompok. Secara khusus kepariwisataan dapat dipergunakan sebagai suatu alat untuk memperkecil kesenjangan, saling pengertian diantara negara-negara yang sudah berkembang, yang biasanya adalah negara-negara sumber wisatawan atau negara “pengirim wisatawan”. Pada dasarnya bagian-bagian dari gejala pariwisata terdiri dari 3 (tiga) unsur yaitu : manusia (unsur insani sebagai pelaku kegiatan pariwisata), tempat (unsur fisik yang sebenarnya tercakup oleh kegiatan itu sendiri) dan waktu (unsur tempo yang dihabiskan dalam perjalanan itu sendiri dan selama berdiam di tempat tujuan). Unsur waktu dapat bervariasi sesuai dengan jarak di antara titik pemberangkatan dengan negara atau atau daerah tujuan wisata, alat transportasi yang dipergunakan , lamanya menginap di tempat tujuan tersebut dan sebagainya.

Kegiatan pariwisata memberikan manfaat yang cukup besar dalam

192 Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan. Vol. 7 No.3 Nopember 2011

perekonomian suatu negara, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kegiatan di sektor-sektor lain secara tidak langsung. Berikut beberapa manfaat pariwisata bagi suatu negara : 1) Pariwisata adalah faktor penting untuk menggalang persatuan bangsa yang

rakyatnya memiliki daerah yang berbeda, dialek, adat istiadat, dan cita rasa yang beraneka ragam.

2) Pariwisata menjadi faktor penting dalam pengembangkan ekonomi, karena kegiatannya mendorong perkembangan sektor ekonomi nasional lainnya.

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian

Penelitian ini tergolong penelitian kualitatif. Ditinjau dari tingkat penjelasannya penelitian ini termasuk penelitian deskriptif. Bungin (2007,69) dan Moleong (2006,6) penelitian kualitatif digunakan untuk meneliti masalah-masalah yang membutuhkan studi yang mendalam seperti studi perilaku, motivasi, persepsi, dampak, implementasi kebijakan publik, dan lainnya secara holistic dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa dalam konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

Dalam kasus penelitian ini difokuskan pada masalah dampak kegiatan pariwisata terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat di sekitar wisata Gili Trawangan. Obyek dan Informan Penelitian

1. Obyek penelitiannya adalah terkait dengan kehidupan sosial dan ekonomi mayarakat Gili Terawangan sebagai akibat adanya perkembangan pariwisata yang begitu pesat

2. Sedangkan informan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mengambil sampel seorang pedagang juice dan seorang kusir Cidomo.

Metode Pengumpulan Data 1. Wawancara bertahap dan mendalam (in-depth interview) yakni melakukan

wawancara secara langsung dan mendalam dengan responden yang dijadikan sampel penelitian, dalam hal ini adalah seorang pedangan juice dan seorang kusir cidomo.

2. Observasi partisipasi (participant observer) yaitu melakukan pengamatan terhadap perilaku responden dalam penelitian ini yakni bagaimana perilaku dan penampilan seorang pedagang juice dan kusir cidomo tersebut.

Prosedur Analisis

Pertama mengidentifikasi masalah, merumuskan masalah, melakukan observasi ke lokasi, melakukan wawancara dengan masyarakat di sekitar lokasi, mengambil dokumentasi di lokasi, melakukan kajian literatur dan mengambil kesimpulan.

HASIL DAN PEMBAHASAN Potensi Kawasan

Pulau (Gili) merupakan salah satu pulau terindah yang terletak di lepas barat laut Pulau Lombok, terdapat tiga Pulau (Gili), yaitu Gili Air, Gili Meno, dan Gili Trawangan. Ketiga Pulau ini memiliki pemandangan yang sangat indah dengan pantainya yang yang putih bersih dan airnya yang sangat jernih. Kawasan di sekitar tiga Pulau ini dikenal memiliki taman laut yang sangat indah yang menjadi habitat aneka ikan yang indah berwarna-warni. Kawasan Tiga Gili yang letaknya di Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara-NTB, merupakan pulau-pulau kecil nan indah yang banyak dijumpai di Lombok Utara. Dari sekian pulau yang ada di Lombok Utara, sampai saat ini baru tiga pulau (gili) yang ramai dikunjungi oleh wisatawan.

Irianto: Dampak Pariwisata Terhadap Kehidupan Sosial dan Ekonomi Masyarakat ………………. 193

Kawasan Gili Trawanagan dengan keindahan pantai yang dimiliki telah mampu memikat para wisatawan untuk berkunjung di sini. Kawasan ini merupakan daerah wisata yang Paling ramai dikunjungi oleh wisatawan baik wisatawan asing maupun Domestik. Daerah ini dijadikan sebagai sumber pendapatan bagi PEMDA setempat, selain itu kawasan ini juga dijadikan sebagai sumber pendapatan bagi penduduk sekitarnya. Kehidupan Sosial Masyarakat Gili Trawangan

Masyarakat yang ada di sekitar kawasan Gili Trawangan sebagian besar penganut agama Islam, sebagian besar mata pencaharian masyarakat, yang dulunya adalah sebagai nelayan, sekarang beralih sebagai pedagang, membuka warung kecil dipinggir pantai, serta menjual jasa seperti jasa transportasi tradisional seperti kusir Cidomo, jasa pemijatan dan lain-lain. Disekeliling pantai gili terawangan hampir diseluruh kawasan pinggir pantai dibangun hotel, café, tempat hiburan dan sebagainya. Namun diantara hotel tersebut ada sebuah Masjid yang dibangun oleh masayarakat setempat. Bagaimana sebenarnya dampak kegiatan pariwisata terhadap kehidupan sosial masyarakat.

Berdasarkan pengamatan secara langsung dari kondisi yang ada :

1. Terjadinya akulturasi budaya lokal dengan budaya asing. Daerah wisata ini memiliki jumlah pengunjung yang tidak sedikit baik wisatawan lokal maupun wisatawan asing, dengan adanya wistawan asing ini membuat terjadinya akulturasi budaya, misalnya dari yang awalnya masyarakat sekitar menggunakan sarung sebagai pakaian sehari-hari mereka kini sudah menggunakan pakaian layaknya para turis.

2. Merosotnya nilai-nilai kegotongroyongan masyarakat sekitar. Dengan adanya kegiatan pariwisata ini membuat penduduk menjadi egois sehingga nilai-nilai kekeluargaan antara penduduk sekitar menjadi berkurang.

Dari hasil wawancara dan observasi terhadap responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini antara lain :

1. Dari seseorang yang bekerja sebagai pedagang juice berumur 31 tahun memiliki seorang istri dan seorang anak berumur 3 tahun berdasarkan pengamatan peneliti, dari penampilannya cenderung meniru perilaku atau gaya yang kebarat-baratan. Misalnya keacuhannya, penggunaan Tato disana sini, menggunakan anting yang cukup banyak ditelinga kiri dan kanan, ini menunjukkan adanya pergeseran nilai-nilai budaya setempat. Saat ditanya pendapatnya tentang wisatwan yang biasa minum-minuman keras dan menggunakan bikini atau setengah telanjang sambil naik sepeda atau jalan-jalan di pinggir pantai menurut dia tidak ada masalah karena diapun juga minum-minuman keras walaupun dia tahu menurut agama yang dianut yakni agama Islam itu dilarang.

3. Terkait dengan tumbuh kembang anaknya sebagai akibat banyaknya wisatawan dari mancanegara dengan kehidupan yang begitu bebas, dan nilai budaya yang sangat berbeda, menurut responden tersebut tidak ada masalah terhadap perkembangan anaknya kelak.

4. Dengan perkembangan pariwisata tersebut ternyata tanpa melalui pendidikan formal, walaupun tidak tamat Sekolah Dasar ternyata yang bersangkutan mampu berkomunikasi dalam bahasa inggris dengan fasih. Hal ini disebabkan setiap hari berhadapan dan berkomunikasi langsung dengan wisatawan asing. Dikatakan hampir semua anak-anak yang tinggal di kawasan gili terawangan bisa berkomunikasi dengan bahasa inggris.

5. Menurut Kusir Cidomo yang bernama Hermanto, prilakunya hampir sama, acuh, menggunakan tato di kedua tangannya, memakai anting gelang dan sebagainya. Demikian juga pandangannya terhadap wisatawan yang minum-minuman keras, berpakain yang minim, itu hal biasa yang dia saksikan. Dia juga terbiasa minum-minuman keras

194 Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan. Vol. 7 No.3 Nopember 2011

walaupun pengakuannya dia beragama Islam. Ini juga menunjukkan adanya pergeseran nilai-nilai agama dan budaya setempat.

Dampak Kegiatan Pariwisata Terhadap Ekonomi Dengan dijadikannya daerah ini sebagai salah satu daerah wisata di Lombok Utara

menjadikan penghasilan Pemda setempat meningkat. Dengan adanya daerah wisata ini, tidak hanya pendapatan Pemda saja yang meningkat tetapi pendapatan masyarakat setempat juga meningkat. Dari hasi pengumpulan data yang diperoleh dari penelitian terhadap 2 (dua) orang responden menunjukkan :

1. Dari seorang pedagang juice yang namanya tidak mau disebutkan sebenarnya berasal dari gili Meno menetap di gili Trawangan tahun 1999 ( hampir 13 tahun), pendidikannya tidak tamat SD mendirikan sebuah warung kecil dipinggir pantai ukuran (3 m x 3 m ) atau 9 m2 ternyata setiap hari mampu memperoleh pendapatan rata-rata sebesar Rp 500.000,00 (lima ratus ribu rupiah) per hari dari modal sebesar Rp100.000,00,00 (seratus ribu rupiah). Pada hari-hari tertentu misalnya hari libur bisa menghasilkan lebih dari 500.000. Bahkan pada tahun baru bisa mencapai sampai Rp 2.500.000,00 (dua juta lima ratus ribu rupiah). Meskipun biaya hidup sehari-hari cukup tinggi, dengan penghasilan bersih rata-rata yang diperoleh sebesar Rp. 400.000 per hari, pendapatan ini bisa dikatakan cukup tinggi. Sehingga dari pendapatan yang diperoleh dia katakana bisa untuk membuat rumah yang layak dan bisa menabung .

2. Dari seorang kusir cidomo bernama Hermanto yang pendidikannya juga tidak tamat SD namun punya kemampuan berbahasa inggris bekerja mulai jam delapan pagi sampai jam 2 siang bisa memperoleh penghasilan/ pendapatan rata-rata sebesar 500 ribu hingga 600 ribu rupiah kotor per hari. Cidomo yang dipakai ini bukan milik pribadi tapi milik koperasi. Bentuknya adalah bagi hasil dengan pembagian pendapatan jika hasilnya 300 ribu, koperasi dapat 200 ribu kusir cidomo dapat 100 ribu atau perbandingan pendapatan 2 : 1 ( 2 untuk koperasi dan 1 untuk kusir cidomo) . Waktu yang dibutuhkan untuk mengelilingi pantai gili terawangan tersebut kurang lebih 45 menit. Menurut informasi tarif satu kali mengelilingi pantai gili terawangan sebesar 75 ribu rupiah . Tetapi kalau tidak ada perjanjian/kesepakatan diawal bisa dikenakan sampai 125 ribu rupiah. Dikatakan pendapatan bersihnya berkisar dari 180 ribu sampai 200 ribu rupiah. Dari informasi yang bersangkutan dia berasal dari tanjung dan anak istrinya tinggal di Tanjung. Sekali sebulan dia pulang ke Tanjung. Di gili terawangan dia kos dengan sewa perbulan sebesar 300 ribu. Dengan rata-rata penghasilannya 180 ribu rupiah sampai dengan 200 ribu rupiah per hari, maka penghasilannya cukup untuk membiayai keluarganaya bahkan menabung untuk membuat rumah.

3. Dari pengamatan peneliti terkait dengan kegiatan pariwisata terhadap perekonomian setempat cukup lancar, tidak sulit mencari kebutuhan pokok walaupun harga barang cukup mahal dibandingkan dengan tempat lain di luar gili. Namun dengan pendapan masyarakat yang cukup tinggi walaupun harga bahan kebutuhan pokok cukup mahal tidak ada masalah bagi masyarakat setempat karena diimbangi oleh pengghasilan yang memadai.

PENUTUP Simpulan

Dari hasil dan pembahasan di atas dapat diambil beberapa kesimpulan, diantaranya adalah kegiatan pariwisata ini memberikan pengaruh terhadap lingkungan sekitar baik itu pengaruh positif maupun pengaruh negatif. Pengaruh positif dilihat dari segi ekonomi dapat

Irianto: Dampak Pariwisata Terhadap Kehidupan Sosial dan Ekonomi Masyarakat ………………. 195

meningkatkan pendapatan masyarakat setempat. Dibandingkan dengan tempat lain diluar Gili Trawangan dengan pendapatan bersih pedagang juice rata-rata sebesar 400 ribu rupiah per hari dan pendapatan Kusir Cidomo sebesar 180 ribu rupiah sampai 200 ribu rupiah per hari, bisa dikatan pendapatan masyarakat dengan pendidikan tidak tamat Sekolah Dasar namun memiliki kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Inggris tersebut cukup tinggi karena mampu memenuhi kebutuhan hidup keluarganya bahkan penghasilannya bisa ditabung.

Kegiatan pariwisata ini juga membuat pendapatan PEMDA setempat meningkat sehingga daerah wisata ini perlu di jaga kelestarian dan keindahannya untuk lebih menarik para wisatawan khususnya para wisatawan asing. Kegiatan pariwisata ini juga menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan sekitar khususnya masalah lunturnya nilai-nilai budaya masyarakat setempat karena masyarakat cenderung meniru perilaku wisatwan asing yang sebenarnya tidak sesuai nilai nilai budaya setempat.

Saran

Untuk lebih terjaganya kegiatan pariwisata di Gili Trawangan ini mengingat dampak pariwisata terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat sekitarnya cukup besar maka dalam hal ini pemerintah tidak hanya memperhatikan dampak positifnya saja tapi pemerintah juga perlu mengambil langkah-langkah bagaimana meminimalkan dampak negatif yang ditimbulkan.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2009. Budaya Lombok,. http://dunialombok.com/budaya_lombok.htm, diakses tanggal 6 Juli 2011 Anonim. 2008. Profil daerah Nusa tenggara barat. http://karumbutribun.

blogspot.com/2009/03/profil-daerah-nusa-tenggara-barat.html, diakses tanggal 6 Juli 2011

Anonim. 2007. Sekitar Tentang Lombok. http://amaqeza.blogspot.com/2008/01/sekilas- tentang-lombok.html, diakses tanggal 8 Juli 2011 Anonim. 2009. Lombok Utara. Di akses dari : http://www.lombokgilis.com/lombok- Utara.htm, diakses tanggal 10 Juli 2011 Badan Pusat Statistik Kabupaten Lombok Barat, 2007, Lombok Barat Dalam Angka, Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif, Kencana Prenada Media Group, Jakarta Dinas Pariwisata Seni Dan Budaya, 2002, Profil Pariwisata Lombok Barat (Database) Tahun 2002, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat

Departemen Pendidikan Nasional. 1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Kedua, Balai

Pustaka Irianto, Dampak Bom Bali Terhadap Pariwisata Senggigi Lombok, Jurnal Valid Volume 1,

No. 2, Oktober 2004 Moleong, J.Lexy. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi, PT Remaja

Rosdaharja, Bandung

196 Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan. Vol. 7 No.3 Nopember 2011

Salah Wahab, 1996, Manajemen Kepariwisataan, Cetakan Ketiga, Pradnya Paramita, Jakarta Suwartika, Arinda Cici. 2011. Pembangunan Pariwisata “Oceaneo Etoturism” pada Obyek

Wisata Gili Trawangan, E-Library University Brawijaya, di akses melalui http://hdl.handle.net/123456789/29717 tanggal 10 Juli 2011

http://www2.kompas.com/kompas-cetak/0210/21/daerah/meng25.htm, diakses tanggal 7 Juli

2011