Upload
trinhdieu
View
226
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
52
DAFTAR PUSTAKA
1. Purwaningsih E, Triandriyani R. Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini terhadap
Kecepatan Pengeluaran Colostrum di Wilayah Puskesmas Polanharjo Klaten.
Jurnal Involusi Kebidanan. 2012;2(3):46-57
2. Roesli. Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI Ekslusif. Jakarta: Pustaka Bunda;
2008. p. 5-26.
3. Kementerian Kesehatan RI. Kesehatan dalam Rangka Sustainable
Development Goals (SDGs) [Internet]. [cited 2016 Jun 23]. Available from:
http://www.pusat2.litbang.depkes.go.id/pusat2_v1/wpcontent/uploads/2015/1
2/SDGs-Ditjen-BGKIA.pdf
4. Kementerian Kesehatan RI. Profil kesehatan Indonesia. 2010.
5. BkkbN. Angka Kematian Bayi (IMR) Nasional [Internet]. [cited 2015 Dec 2].
Available from:
http://www.bkkbn.go.id/kependudukan/Pages/DataSurvey/SDKI/Mortalitas/I
MR/Nasional.aspx
6. Dinas Kesehatan Kota Semarang. Profil Kesehatan Kota Semarang 2014.
2014.
7. Santi MY. Implementasi Kebijakan Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif
Melalui Konseling Oleh Bidan Konselor. Kesehatan Masyarakat Nasional.
2014;8(8):1–7.
8. Sari NK. Hubungan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dengan Perilaku Pemberian
ASI Eksklusif pada Bayi Umur 6-12 Bulan di Puskesmas Tegalrejo
Jogjakarta 2014 [skripsi]. Yogjakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Aisiyah; 2014.
9. Andriani, Nova Husni Nasution. Efektivitas Media Promosi Kesehatan
(Leaflet) dalam Perubahan Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil tentang Inisiasi
Menyusu Dini (IMD) dan Asi Ekslusif di kecamatan Padangsidimpuan
53
Selatan Kota Padangsidimpuan [skripsi]. Medan: Universitas Sumatera Utara;
2010.
10. Edmond KM. Delayed Breastfeeding Initiation Increases Risk of Neonatal
Mortality. Pediatrics [Internet]. c2006. [cited 2015 Dec 5];117(3):380–6.
Available from:
http://pediatrics.aappublications.org/cgi/doi/10.1542/peds.2005-1496
11. Ni’mah S. Hubungan Inisasi Menyusu Dini (IMD) dengan Kepatuhan Praktik
IMD pada Ibu Bersalin di BMP Endang Murniati Bulustalan Kota Semarang
Tahun 2012 [skripsi]. Semarang: Unimus; 2012.
12. Melaniwat. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Inisiasi
Menyusu Dini dengan Sikap Ibu Terhadap Inisiasi Menyusu Dini di RS
Bhakti Ibu Semarang [skripsi]. Semarang: Unimus; 2011.
13. Konsep Perilaku dan Perilaku Kesehatan. In: Notoatmodjo S, editors.
Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2012. p.
131-46
14. Konsep Promosi Kesehatan. In: Notoatmodjo S, editors. Promosi Kesehatan
dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2012. p. 17-23.
15. Faswita W. Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil tantang Inisiasi Menyusu Dini
di Poliklinik Ibu Hamil RSUD dr.R.M Djoelham Binjai [skripsi]. Medan:
Universitas Sumatra Utara; 2010.
16. Ramlan S, Hadju V, Sirajuddin S. Edukasi Inisiasi Menyusu Dini Terhadap
Pengetahuan Sikap Ibu Hamil di RSIA Pertiwi Makassar. Makassar; 2014.
17. Bohari, A Asriani. Perubahan Pengetahuan, Sikap Ibu Hamil Setelah Edukasi
dan Praktek Inisiasi Menyusu Dini di RSIA Siti Fatimah Kota Makassar
Tahun 2011. 2011.
18. Goma MS. Pengaruh Pemberian Pamflet Terhadap Tingkat Pengetahuan Ibu
Hamil Mengenai Inisiasi Menyusu Dini [skripsi]. Semarang: Universitas
Diponegoro; 2012.
19. Virarisca S, Dasuki D, Sofoewan S. Metode Persalinan dan Hubungannya
dengan Inisiasi Menyusu Dini. Jurnal Gizi Klinik Indonesia. 2010;7(2):92–8.
54
20. Alive & Thrive. Impact of Early Initiation of Exclusive Breastfeeding on
Newborn Deaths. A&T Technical Brief. 2010;1:1–6.
21. Chaturved P. “Breast Crawl” to Initiate Breast Feeding Within Half An Hour
After Birth. J MGIMS. 2008;13(2):9–14.
22. Fikawati S, Syafiq A. Kajian Implementasi dan Kebijakan Air Susu Ibu
Eksklusif dan Inisiasi Menyusu Dini di Indonesia. Makara Kesehatan.
14(1):17–24.
23. Ikatan Dokter Anak Indonesia. 10 Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui
[Internet]. [cited 2015 Dec 5]. Available from:
http://idai.or.id/artikel/klinik/asi/10-langkah-menuju-keberhasilan-menyusui
24. Hidayat KA. Perbandingan Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini Berdasarkan
Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil [skripsi]. Semarang: Universitas Diponegoro;
2012.
25. Chertok IRA, Raz I, Shoham I, Haddad H WA. Breastfeeding on Neonatal
Glucose Levels of Term Infants Born to Women with Gestational Diabetes.
Journal of Human Nutrition and Dietetics. 2009;22(2):166–9.
26. American Pregnancy Association. Breastfeeding and Jaundice [Internet].
[cited 2015 Dec 6]. Available from:
http://americanpregnancy.org/breastfeeding/breastfeeding-and-jaundice/
27. Anne Smith. Jaundice In The Breastfed Baby [Internet]. c2013 [cited 2015
Dec 6]. Available from:
https://www.breastfeedingbasics.com/articles/jaundice-in-the-breastfed-baby
28. Lucas Ruth. Maternal Breastfeeding Experiences and Neonatal Breastfeeding
Behaviors of Children later Diagnosed with Autism [Internet]. c2011. [cited
2015 Dec 6]. Available from: http://indigo.uic.edu/handle/10027/8129
29. Budiman, Riyanto A. Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan dan Sikap
dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika; 2013. p. 1-18
30. Maulana HDJ. Promosi Kesehatan [Internet]. c2007. [cited 2015 Dec 4].
Available from: https://books.google.co.id/books?id=sDKnWExH6tQC
31. Metode dan Media Promosi. In: Notoatmodjo S, editors. Promosi Kesehatan
dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2012. p. 17-23.
55
32. Sastroasmoro S. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Edisi 5. Jakarta:
Sagung Seto; 2014. p. 357-76.
33. Djaali Muljono. Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. Jakarta: Grasindo;
2000. p. 28-30
34. Anggraini. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sikap Ibu Hamil dalam
Melakukan Inisasi Menyusu Dini. Kesehatan prima. 2010;3(1):1–13.
35. Anjasmara J, Dwi Henny S, Dwi Indah P. Hubungan Tingkat Pengetahuan
Ibu tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dengan Partisipasi Ibu Melakukan
IMD. Surya. 2015;7(1):1-10
36. Salca, Sungkar. Pengaruh penyuluhan terhadap tingkat Pengetahuan
Masyarakat tetang ASI Eksklusif. Makara kesehatan. 2008; 14(2)
67
Lampiran 5. Kuesioner
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN
DAN SIKAP IBU HAMIL MENGENAI INISIASI MENYUSU DINI
1. Data Umum Responden
Petunjuk pengisian : isilah pernyataan dibawah ini dengan memberikan tanda
silang (X) pada jawaban yang dipilih
1. Nama :
2. Usia ibu :
3. Alamat :
4. No.telp/HP :
5. Usia kehamilan :
6. Jumlah anak :
7. Pendidikan terakhir :
a. Tidak sekolah e. SMA
b. SD f. Diploma (D1,D3)
c. SMP g. Sarjana (S1,S2,S3)
8. Pekerjaan :
a. Ibu rumah tangga
b. Wiraswasta
c. PNS
d. Lain-lain
68
9. Penghasilan :
a. < Rp. 2.000.000,00
b. Rp. 2.000.000,00 – Rp. 5.000.000,00
c. Rp. 5.000.000,00 – Rp. 10.000.000,00
d. > Rp. 10.000.000,00
2. Paparan Informasi
1. Apakah pernah mendapatkan informasi mengenai inisiasi menyusu dini
sebelumnya (media cetak atau elektronik)?
a. Pernah
b. Belum pernah
2. Apakah pernah mendapatkan penyuluhan mengenai inisiasi menyusu dini
sebelumnya?
a. Pernah
b. Belum pernah
3. Jika pernah, kapan mendapatkan penyuluhan tersebut?
a. ≤ 6 bulan yang lalu
b. > 6 bulan yang lalu
4. Apakah pernah melakukan inisiasi menyusu dini pada kehamilan
sebelumnya?
a. Pernah
b. Belum pernah
69
3. Kuesioner Pengetahuan
Petunjuk pengisian : isilah pertanyaan dibawah ini secara tepat dan benar dengan
memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang dipilih
1. Apa yang dimaksud inisiasi menyusu dini?
a. Bayi dibiarkan meyusu sendiri setelah lahir
b. Bayi diberi susu formula
c. Bayi disusukan setelah lahir
d. Bayi menyusu sampai 6 bulan
2. Kapan inisiasi menyusu dini sebaiknya dianjurkan?
a. Setelah dibersihkan dan dimandikan
b. Segera setelah lahir
c. Setelah bayi dibedong
d. Setelah ibu cukup kuat
3. Berapa lama sebaiknya inisiasi menyusu dini dilakukan?
a. 1 jam
b. 10 menit
c. 100 menit
d. > 100 menit
4. Apa alasaan utama dilaksanakan inisiasi menyusu dini?
a. Menurunkan angka kematian bayi
b. Menurunkan angka kematian balita
c. Menurunkan angka kesakitan bayi
d. Menurunkan angka kesakitan balita
70
5. Apa manfaat inisiasi meyusu dini bagi bayi?
a. Menurunkan daya tahan tubuh
b. Mencegah bayi dari risiko kedinginan
c. Menurunkan berat badan bayi
d. Mencegah bayi menangis kuat
6. Apa manfaat inisiasi menyusu dini bagi ibu?
a. Mencegah payudara ibu menjadi bengkak
b. Mengurangi pendarahan setelah melahirkan
c. Mencegah infeksi pada daerah payudara
d. Mengurangi efek kelelahan setelah melahirkan
7. Bagaimana tata laksana inisiasi menyusu dini?
a. Setelah dibersihkan kemudian dibedong baru disusukan kepada ibu
b. Setelah dimandikan kemudian beri kesempatan bayi kontak kulit dengan
ibu
c. Segera setelah lahir, bayi langsung diletakan di dada ibu tanpa dikeringkan
d. Segera setelah lahir, bayi segera keringkan kulitnya kecuali telapak tangan
kemudian ditelungkupkan di dada ibu
8. Apa hubungan inisiasi menyusu dini dengan ASI eksklusif?
a. Inisiasi menyusu dini dapat meningkatkan cakupan ASI eksklusif sampai
6 bulan
b. Inisiasi menyusu dini dapat meningkatkan makanan bayi
c. Tidak ada hubungan antara inisiasi menyusu dini dan ASI eksklusif
d. Hubungannya sama-sama disusukan
71
9. Berikut ini hal yang dianjurkan selama melakukan inisiasi menyusu dini?
a. Mulut bayi dipaksa mendekati puting susu ibu
b. Memasukan puting susu ibu ke mulut bayi hingga menutupi hidung
c. Bayi dibiarkan sendiri mencari puting susu ibu
d. Mulut bayi langsung dimasukan ke puting susu ibu
10. Apakah kerugian penundaan inisiasi menyusu dini?
a. Penundaan inisiasi menyusu dini dapat mengakibatkan berkurangnya
reflek bayi dalam menyusu
b. Penundaan inisiasi menyusu dini dapat mengakibatkan ibu tidak siap
menyusu
c. Penundaan inisiasi menyusu dini tidak menyebabkan kerugian bagi ibu
dan bayi
d. Penundaan inisiasi menyusu dini dapat meningkatkan cakupan ASI
4. Kuesioner Sikap
Petunjuk pengisian : berikan tanda checklist (√) pada kolom yang tersedia sesuai
dengan kecenderungan sikap anda terhadap pertanyaan itu
Keterangan :
SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju
S = Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
KS = Kurang setuju
72
No Pertanyaan SS S KS TS STS
1. Setelah melahirkan ibu terlalu lelah
untuk segera menyusui bayinya,
sehingga inisiasi menyusu dini tidak
perlu segera dilakukan.
2. Bayi yang baru lahir akan merasa
kedinginan sehingga bayi harus segera
diberikan pakaian terlebih dahulu dan
pemberian ASI pertama kali dapat
ditunda sementara.
3. Ibu yang melahirkan dengan jalan
operasi tidak memiliki masalah dalam
melakukan inisiasi menyusu dini.
4. Obat dan vitamin untuk bayi baru lahir
lebih penting dilakukan terlebih dahulu
daripada melakukan inisiasi menyusu
dini.
5. Pada saat setelah bayi lahir, bayi harus
segera dimandikan sehingga inisiasi
menyusu dini dapat ditunda terlebih
dahulu.
6. ASI yang pertama kali keluar dari
payudara ibu berbahaya bagi bayinya
sehingga inisiasi menyusu dini tidak
baik untuk bayi.
7. Dalam melakukan inisiasi menyusu
dini, dukungan dari suami diperlukan
dalam memotivasi ibu.
8. Ikatan kasih sayang antara ibu dan bayi
akan lebih baik dilakukan saat 1 jam
73
pertama setelah bayi lahir sehingga
inisiasi menyusu dini sangat penting
untuk dilakukan.
9. Menurut saya, tidak perlu melakukan
inisiasi menyusu dini karena tanpa
melakukan inisiasi menyusu dini bayi
pun akan tetap sehat.
10. Saya akan melakukan inisiasi menyusu
dini pada setiap bayi baru lahir karena
inisiasi menyusu dini dapat
meningkatkan keberhasilan pemberian
ASI eksklusif.
74
Lampiran 6. Hasil analisis statistik
1. Karakteristik responden
usia ibu
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
1,00 14 43,8 43,8 43,8
2,00 6 18,8 18,8 62,5
3,00 12 37,5 37,5 100,0
Total 32 100,0 100,0
umur trimester
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
trimester 1 2 6,3 6,3 6,3
trimester 2 15 46,9 46,9 53,1
trimester 3 15 46,9 46,9 100,0
Total 32 100,0 100,0
jumlah anak
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
0 14 43,8 43,8 43,8
1 13 40,6 40,6 84,4
2 3 9,4 9,4 93,8
3 2 6,3 6,3 100,0
Total 32 100,0 100,0
Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
SD 3 9,4 9,4 9,4
SMP 7 21,9 21,9 31,3
SMA 18 56,3 56,3 87,5
Diploma 2 6,3 6,3 93,8
Sarjana 2 6,3 6,3 100,0
Total 32 100,0 100,0
75
Pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
ibu rumah tangga 21 65,6 65,6 65,6
wiraswasta 6 18,8 18,8 84,4
lain-lain 5 15,6 15,6 100,0
Total 32 100,0 100,0
Penghasilan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
< Rp 2.000.000,00 23 71,9 71,9 71,9
Rp 2.000.000,00 - Rp
5.000.000,00
8 25,0 25,0 96,9
> Rp 10.000.000,00 1 3,1 3,1 100,0
Total 32 100,0 100,0
Informasi
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
belum pernah 19 59,4 59,4 59,4
pernah 13 40,6 40,6 100,0
Total 32 100,0 100,0
2. Pengetahuan
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
pre pengetahuan 32 2,00 9,00 6,5000 1,90076
post pengetahuan 32 7,00 10,00 9,0625 ,91361
Valid N (listwise) 32
76
ppengetahuan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
1,00 19 59,4 59,4 59,4
2,00 13 40,6 40,6 100,0
Total 32 100,0 100,0
pspengetahuan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
1,00 28 87,5 87,5 87,5
2,00 4 12,5 12,5 100,0
Total 32 100,0 100,0
Uji normalitas data dengan Saphiro Wilk sebelum transformasi data
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
pre pengetahuan 32 100,0% 0 0,0% 32 100,0%
post pengetahuan 32 100,0% 0 0,0% 32 100,0%
Descriptives
Statistic Std. Error
pre pengetahuan
Mean 6,5000 ,33601
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 5,8147
Upper Bound 7,1853
5% Trimmed Mean 6,5903
Median 7,0000
Variance 3,613
Std. Deviation 1,90076
Minimum 2,00
Maximum 9,00
Range 7,00
Interquartile Range 3,00
Skewness -,601 ,414
Kurtosis -,512 ,809
77
post pengetahuan
Mean 9,0625 ,16150
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 8,7331
Upper Bound 9,3919
5% Trimmed Mean 9,1250
Median 9,0000
Variance ,835
Std. Deviation ,91361
Minimum 7,00
Maximum 10,00
Range 3,00
Interquartile Range 1,00
Skewness -1,212 ,414
Kurtosis 1,188 ,809
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic Df Sig.
pre pengetahuan ,197 32 ,003 ,921 32 ,022
post pengetahuan ,348 32 ,000 ,729 32 ,000
a. Lilliefors Significance Correction
Uji normalitas data setelah dilakukan transformasi data
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
trans_prep 32 100,0% 0 0,0% 32 100,0%
trans_postp 32 100,0% 0 0,0% 32 100,0%
Descriptives
Statistic Std. Error
trans_prep
Mean ,7898 ,02737
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound ,7340
Upper Bound ,8456
5% Trimmed Mean ,8042
Median ,8451
78
Variance ,024
Std. Deviation ,15485
Minimum ,30
Maximum ,95
Range ,65
Interquartile Range ,20
Skewness -1,355 ,414
Kurtosis 1,875 ,809
trans_postp
Mean ,9549 ,00831
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound ,9379
Upper Bound ,9719
5% Trimmed Mean ,9585
Median ,9542
Variance ,002
Std. Deviation ,04703
Minimum ,85
Maximum 1,00
Range ,15
Interquartile Range ,05
Skewness -1,448 ,414
Kurtosis 1,670 ,809
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
trans_prep ,233 32 ,000 ,856 32 ,001
trans_postp ,369 32 ,000 ,702 32 ,000
a. Lilliefors Significance Correction
Uji Wilcoxon untuk pengetahuan
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
post pengetahuan - pre
pengetahuan
Negative Ranks 0a ,00 ,00
Positive Ranks 32b 16,50 528,00
Ties 0c
Total 32
79
a. post pengetahuan < pre pengetahuan
b. post pengetahuan > pre pengetahuan
c. post pengetahuan = pre pengetahuan
Test Statisticsa
post
pengetahuan -
pre
pengetahuan
Z -4,973b
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on negative ranks.
3. Sikap
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
pre sikap 32 25,00 46,00 36,7188 5,63534
post sikap 32 30,00 50,00 41,7813 5,00796
Valid N (listwise) 32
tingkatan s_pre * tingkatan s_post Crosstabulation
tingkatan s_post Total
negatif positif
tingkatan s_pre
negatif Count 1 6 7
% of Total 3,1% 18,8% 21,9%
positif Count 0 25 25
% of Total 0,0% 78,1% 78,1%
Total Count 1 31 32
% of Total 3,1% 96,9% 100,0%
Uji normalitas data dengan Saphiro Wilk
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
pre sikap 32 100,0% 0 0,0% 32 100,0%
post sikap 32 100,0% 0 0,0% 32 100,0%
80
Descriptives
Statistic Std. Error
pre sikap
Mean 36,7188 ,99620
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 34,6870
Upper Bound 38,7505
5% Trimmed Mean 36,8125
Median 37,5000
Variance 31,757
Std. Deviation 5,63534
Minimum 25,00
Maximum 46,00
Range 21,00
Interquartile Range 8,75
Skewness -,197 ,414
Kurtosis -,935 ,809
post sikap
Mean 41,7813 ,88529
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 39,9757
Upper Bound 43,5868
5% Trimmed Mean 41,9167
Median 41,0000
Variance 25,080
Std. Deviation 5,00796
Minimum 30,00
Maximum 50,00
Range 20,00
Interquartile Range 6,00
Skewness -,278 ,414
Kurtosis -,425 ,809
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
pre sikap ,102 32 ,200* ,964 32 ,358
post sikap ,109 32 ,200* ,970 32 ,506
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
81
Uji Paired T-Test untuk sikap
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 pre sikap 36,7188 32 5,63534 ,99620
post sikap 41,7813 32 5,00796 ,88529
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 pre sikap & post sikap 32 ,764 ,000
Paired Samples Test
Paired Differences t df Sig. (2-
tailed) Mean Std.
Deviation
Std.
Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1
pre sikap
- post
sikap
-5,06250 3,70647 ,65522 -6,39882 -3,72618 -7,726 31 ,000
3. Hubungan tingkat pengetahuan dan sikap
Correlations
selisih_p selisih_s
selisih_p
Pearson Correlation 1 ,359*
Sig. (2-tailed) ,044
N 32 32
selisih_s
Pearson Correlation ,359* 1
Sig. (2-tailed) ,044
N 32 32
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
82
4. Variabel perancu
normalitas data paparan informasi- tingkat pengetahuan
Case Processing Summary
informasi Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
selisih_p belum pernah 19 100,0% 0 0,0% 19 100,0%
pernah 13 100,0% 0 0,0% 13 100,0%
Descriptives
Informasi Statistic Std. Error
selisih_p
belum pernah
Mean 3,0526 ,32868
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 2,3621
Upper Bound 3,7432
5% Trimmed Mean 3,0029
Median 3,0000
Variance 2,053
Std. Deviation 1,43270
Minimum 1,00
Maximum 6,00
Range 5,00
Interquartile Range 2,00
Skewness ,025 ,524
Kurtosis -,476 1,014
pernah
Mean 1,7692 ,28088
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 1,1572
Upper Bound 2,3812
5% Trimmed Mean 1,6880
Median 1,0000
Variance 1,026
Std. Deviation 1,01274
Minimum 1,00
Maximum 4,00
Range 3,00
Interquartile Range 1,50
Skewness 1,107 ,616
Kurtosis ,242 1,191
83
Tests of Normality
informasi Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
selisih_p belum pernah ,170 19 ,153 ,917 19 ,098
pernah ,315 13 ,001 ,776 13 ,004
a. Lilliefors Significance Correction
Normalitas data paparan informasi- sikap
Case Processing Summary
informasi Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
selisih_s belum pernah 19 100,0% 0 0,0% 19 100,0%
pernah 13 100,0% 0 0,0% 13 100,0%
Descriptives
Informasi Statistic Std. Error
selisih_s
belum pernah
Mean 5,0000 ,88852
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 3,1333
Upper Bound 6,8667
5% Trimmed Mean 4,5556
Median 4,0000
Variance 15,000
Std. Deviation 3,87298
Minimum 1,00
Maximum 17,00
Range 16,00
Interquartile Range 3,00
Skewness 1,969 ,524
Kurtosis 4,720 1,014
pernah
Mean 4,5385 ,73043
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 2,9470
Upper Bound 6,1299
5% Trimmed Mean 4,3761
Median 5,0000
Variance 6,936
84
Std. Deviation 2,63361
Minimum 1,00
Maximum 11,00
Range 10,00
Interquartile Range 3,50
Skewness ,919 ,616
Kurtosis 2,143 1,191
Tests of Normality
informasi Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
selisih_s belum pernah ,240 19 ,005 ,794 19 ,001
pernah ,213 13 ,111 ,901 13 ,140
a. Lilliefors Significance Correction
Normalitas data yang sudah ditransformasi
Case Processing Summary
informasi Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
trans_selisihp belum pernah 19 100,0% 0 0,0% 19 100,0%
pernah 13 100,0% 0 0,0% 13 100,0%
trans_selisihs belum pernah 19 100,0% 0 0,0% 19 100,0%
pernah 13 100,0% 0 0,0% 13 100,0%
Descriptives
Informasi Statistic Std. Error
trans_selisihp belum pernah
Mean ,4251 ,05811
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound ,3030
Upper Bound ,5472
5% Trimmed Mean ,4291
Median ,4771
Variance ,064
Std. Deviation ,25328
Minimum ,00
Maximum ,78
85
Range ,78
Interquartile Range ,30
Skewness -,813 ,524
Kurtosis -,590 1,014
pernah
Mean ,1892 ,06326
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound ,0513
Upper Bound ,3270
5% Trimmed Mean ,1768
Median ,0000
Variance ,052
Std. Deviation ,22810
Minimum ,00
Maximum ,60
Range ,60
Interquartile Range ,39
Skewness ,622 ,616
Kurtosis -1,266 1,191
trans_selisihs
belum pernah
Mean ,5870 ,07644
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound ,4264
Upper Bound ,7476
5% Trimmed Mean ,5838
Median ,6021
Variance ,111
Std. Deviation ,33320
Minimum ,00
Maximum 1,23
Range 1,23
Interquartile Range ,30
Skewness -,346 ,524
Kurtosis ,217 1,014
pernah
Mean ,5735 ,08529
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound ,3876
Upper Bound ,7593
5% Trimmed Mean ,5793
Median ,6990
86
Variance ,095
Std. Deviation ,30751
Minimum ,00
Maximum 1,04
Range 1,04
Interquartile Range ,39
Skewness -,895 ,616
Kurtosis ,326 1,191
Tests of Normality
informasi Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
trans_selisihp belum pernah ,266 19 ,001 ,840 19 ,005
pernah ,335 13 ,000 ,778 13 ,004
trans_selisihs belum pernah ,202 19 ,040 ,922 19 ,125
pernah ,229 13 ,060 ,880 13 ,071
a. Lilliefors Significance Correction
Uji Mann Whitney untuk paparan informasi dan pengetahuan
Ranks
informasi N Mean Rank Sum of Ranks
selisih_p
belum pernah 19 19,84 377,00
pernah 13 11,62 151,00
Total 32
Test Statisticsa
selisih_p
Mann-Whitney U 60,000
Wilcoxon W 151,000
Z -2,519
Asymp. Sig. (2-tailed) ,012
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,014b
a. Grouping Variable: informasi
b. Not corrected for ties.
87
Uji Unpaired T-test untuk paparan informasi dan sikap
Group Statistics
informasi N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
selisih_s belum pernah 19 5,0000 3,87298 ,88852
pernah 13 4,5385 2,63361 ,73043
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality of
Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. t Df Sig.
(2-
taile
d)
Mean
Difference
Std.
Error
Differen
ce
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
selisih_s
Equal
variances
assumed
,518 ,477 ,374 30 ,711 ,46154 1,23508 -2,06083 2,98391
Equal
variances not
assumed
,401 29,999 ,691 ,46154 1,15022 -1,88753 2,81060
89
Lampiran 8. Biodata mahasiswa
Identitas
Nama : Inas Sausan
NIM : 22010112130185
Tempat/tanggal lahir : Batang, 28 April 1994
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jalan Banjarsari 3 Tembalang, Semarang
Nomor telepon : -
Nomor HP : 085865353934
Email : [email protected]
Riwayat Pendidikan Formal
1. SD : SD N Keputran 6 Pekalongan Lulus tahun : 2006
2. SMP : SMP N 6 Pekalongan Lulus tahun : 2009
3. SMA : SMA N 1 Pekalongan Lulus tahun : 2012
4. FK UNDIP : Masuk tahun : 2012
Keanggotaan Organisasi
1. Rohis bidang KSKI tahun 2012 s/d 2014
2. KSM tahun 2012 s/d 2014