38
52 DAFTAR PUSTAKA 1. Purwaningsih E, Triandriyani R. Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini terhadap Kecepatan Pengeluaran Colostrum di Wilayah Puskesmas Polanharjo Klaten. Jurnal Involusi Kebidanan. 2012;2(3):46-57 2. Roesli. Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI Ekslusif. Jakarta: Pustaka Bunda; 2008. p. 5-26. 3. Kementerian Kesehatan RI. Kesehatan dalam Rangka Sustainable Development Goals (SDGs) [Internet]. [cited 2016 Jun 23]. Available from: http://www.pusat2.litbang.depkes.go.id/pusat2_v1/wpcontent/uploads/2015/1 2/SDGs-Ditjen-BGKIA.pdf 4. Kementerian Kesehatan RI. Profil kesehatan Indonesia. 2010. 5. BkkbN. Angka Kematian Bayi (IMR) Nasional [Internet]. [cited 2015 Dec 2]. Available from: http://www.bkkbn.go.id/kependudukan/Pages/DataSurvey/SDKI/Mortalitas/I MR/Nasional.aspx 6. Dinas Kesehatan Kota Semarang. Profil Kesehatan Kota Semarang 2014. 2014. 7. Santi MY. Implementasi Kebijakan Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif Melalui Konseling Oleh Bidan Konselor. Kesehatan Masyarakat Nasional. 2014;8(8):17. 8. Sari NK. Hubungan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dengan Perilaku Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi Umur 6-12 Bulan di Puskesmas Tegalrejo Jogjakarta 2014 [skripsi]. Yogjakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisiyah; 2014. 9. Andriani, Nova Husni Nasution. Efektivitas Media Promosi Kesehatan (Leaflet) dalam Perubahan Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan Asi Ekslusif di kecamatan Padangsidimpuan

DAFTAR PUSTAKA - core.ac.uk · Profil kesehatan Indonesia. 2010. 5. BkkbN. Angka Kematian ... Ikatan Dokter Anak Indonesia. 10 Langkah Menuju Keberhasilan ... No.telp/HP : 5. Usia

Embed Size (px)

Citation preview

52

DAFTAR PUSTAKA

1. Purwaningsih E, Triandriyani R. Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini terhadap

Kecepatan Pengeluaran Colostrum di Wilayah Puskesmas Polanharjo Klaten.

Jurnal Involusi Kebidanan. 2012;2(3):46-57

2. Roesli. Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI Ekslusif. Jakarta: Pustaka Bunda;

2008. p. 5-26.

3. Kementerian Kesehatan RI. Kesehatan dalam Rangka Sustainable

Development Goals (SDGs) [Internet]. [cited 2016 Jun 23]. Available from:

http://www.pusat2.litbang.depkes.go.id/pusat2_v1/wpcontent/uploads/2015/1

2/SDGs-Ditjen-BGKIA.pdf

4. Kementerian Kesehatan RI. Profil kesehatan Indonesia. 2010.

5. BkkbN. Angka Kematian Bayi (IMR) Nasional [Internet]. [cited 2015 Dec 2].

Available from:

http://www.bkkbn.go.id/kependudukan/Pages/DataSurvey/SDKI/Mortalitas/I

MR/Nasional.aspx

6. Dinas Kesehatan Kota Semarang. Profil Kesehatan Kota Semarang 2014.

2014.

7. Santi MY. Implementasi Kebijakan Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif

Melalui Konseling Oleh Bidan Konselor. Kesehatan Masyarakat Nasional.

2014;8(8):1–7.

8. Sari NK. Hubungan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dengan Perilaku Pemberian

ASI Eksklusif pada Bayi Umur 6-12 Bulan di Puskesmas Tegalrejo

Jogjakarta 2014 [skripsi]. Yogjakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Aisiyah; 2014.

9. Andriani, Nova Husni Nasution. Efektivitas Media Promosi Kesehatan

(Leaflet) dalam Perubahan Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil tentang Inisiasi

Menyusu Dini (IMD) dan Asi Ekslusif di kecamatan Padangsidimpuan

53

Selatan Kota Padangsidimpuan [skripsi]. Medan: Universitas Sumatera Utara;

2010.

10. Edmond KM. Delayed Breastfeeding Initiation Increases Risk of Neonatal

Mortality. Pediatrics [Internet]. c2006. [cited 2015 Dec 5];117(3):380–6.

Available from:

http://pediatrics.aappublications.org/cgi/doi/10.1542/peds.2005-1496

11. Ni’mah S. Hubungan Inisasi Menyusu Dini (IMD) dengan Kepatuhan Praktik

IMD pada Ibu Bersalin di BMP Endang Murniati Bulustalan Kota Semarang

Tahun 2012 [skripsi]. Semarang: Unimus; 2012.

12. Melaniwat. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Inisiasi

Menyusu Dini dengan Sikap Ibu Terhadap Inisiasi Menyusu Dini di RS

Bhakti Ibu Semarang [skripsi]. Semarang: Unimus; 2011.

13. Konsep Perilaku dan Perilaku Kesehatan. In: Notoatmodjo S, editors.

Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2012. p.

131-46

14. Konsep Promosi Kesehatan. In: Notoatmodjo S, editors. Promosi Kesehatan

dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2012. p. 17-23.

15. Faswita W. Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil tantang Inisiasi Menyusu Dini

di Poliklinik Ibu Hamil RSUD dr.R.M Djoelham Binjai [skripsi]. Medan:

Universitas Sumatra Utara; 2010.

16. Ramlan S, Hadju V, Sirajuddin S. Edukasi Inisiasi Menyusu Dini Terhadap

Pengetahuan Sikap Ibu Hamil di RSIA Pertiwi Makassar. Makassar; 2014.

17. Bohari, A Asriani. Perubahan Pengetahuan, Sikap Ibu Hamil Setelah Edukasi

dan Praktek Inisiasi Menyusu Dini di RSIA Siti Fatimah Kota Makassar

Tahun 2011. 2011.

18. Goma MS. Pengaruh Pemberian Pamflet Terhadap Tingkat Pengetahuan Ibu

Hamil Mengenai Inisiasi Menyusu Dini [skripsi]. Semarang: Universitas

Diponegoro; 2012.

19. Virarisca S, Dasuki D, Sofoewan S. Metode Persalinan dan Hubungannya

dengan Inisiasi Menyusu Dini. Jurnal Gizi Klinik Indonesia. 2010;7(2):92–8.

54

20. Alive & Thrive. Impact of Early Initiation of Exclusive Breastfeeding on

Newborn Deaths. A&T Technical Brief. 2010;1:1–6.

21. Chaturved P. “Breast Crawl” to Initiate Breast Feeding Within Half An Hour

After Birth. J MGIMS. 2008;13(2):9–14.

22. Fikawati S, Syafiq A. Kajian Implementasi dan Kebijakan Air Susu Ibu

Eksklusif dan Inisiasi Menyusu Dini di Indonesia. Makara Kesehatan.

14(1):17–24.

23. Ikatan Dokter Anak Indonesia. 10 Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui

[Internet]. [cited 2015 Dec 5]. Available from:

http://idai.or.id/artikel/klinik/asi/10-langkah-menuju-keberhasilan-menyusui

24. Hidayat KA. Perbandingan Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini Berdasarkan

Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil [skripsi]. Semarang: Universitas Diponegoro;

2012.

25. Chertok IRA, Raz I, Shoham I, Haddad H WA. Breastfeeding on Neonatal

Glucose Levels of Term Infants Born to Women with Gestational Diabetes.

Journal of Human Nutrition and Dietetics. 2009;22(2):166–9.

26. American Pregnancy Association. Breastfeeding and Jaundice [Internet].

[cited 2015 Dec 6]. Available from:

http://americanpregnancy.org/breastfeeding/breastfeeding-and-jaundice/

27. Anne Smith. Jaundice In The Breastfed Baby [Internet]. c2013 [cited 2015

Dec 6]. Available from:

https://www.breastfeedingbasics.com/articles/jaundice-in-the-breastfed-baby

28. Lucas Ruth. Maternal Breastfeeding Experiences and Neonatal Breastfeeding

Behaviors of Children later Diagnosed with Autism [Internet]. c2011. [cited

2015 Dec 6]. Available from: http://indigo.uic.edu/handle/10027/8129

29. Budiman, Riyanto A. Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan dan Sikap

dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika; 2013. p. 1-18

30. Maulana HDJ. Promosi Kesehatan [Internet]. c2007. [cited 2015 Dec 4].

Available from: https://books.google.co.id/books?id=sDKnWExH6tQC

31. Metode dan Media Promosi. In: Notoatmodjo S, editors. Promosi Kesehatan

dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2012. p. 17-23.

55

32. Sastroasmoro S. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Edisi 5. Jakarta:

Sagung Seto; 2014. p. 357-76.

33. Djaali Muljono. Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. Jakarta: Grasindo;

2000. p. 28-30

34. Anggraini. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sikap Ibu Hamil dalam

Melakukan Inisasi Menyusu Dini. Kesehatan prima. 2010;3(1):1–13.

35. Anjasmara J, Dwi Henny S, Dwi Indah P. Hubungan Tingkat Pengetahuan

Ibu tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dengan Partisipasi Ibu Melakukan

IMD. Surya. 2015;7(1):1-10

36. Salca, Sungkar. Pengaruh penyuluhan terhadap tingkat Pengetahuan

Masyarakat tetang ASI Eksklusif. Makara kesehatan. 2008; 14(2)

56

Lampiran 1. Ethical clearance

57

Lampiran 2. Surat ijin penelitian

58

59

60

61

62

Lampiran 3. Informed consent

63

:

64

Lampiran 4. Surat pernyataan validasi kuesioner

65

66

67

Lampiran 5. Kuesioner

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN

DAN SIKAP IBU HAMIL MENGENAI INISIASI MENYUSU DINI

1. Data Umum Responden

Petunjuk pengisian : isilah pernyataan dibawah ini dengan memberikan tanda

silang (X) pada jawaban yang dipilih

1. Nama :

2. Usia ibu :

3. Alamat :

4. No.telp/HP :

5. Usia kehamilan :

6. Jumlah anak :

7. Pendidikan terakhir :

a. Tidak sekolah e. SMA

b. SD f. Diploma (D1,D3)

c. SMP g. Sarjana (S1,S2,S3)

8. Pekerjaan :

a. Ibu rumah tangga

b. Wiraswasta

c. PNS

d. Lain-lain

68

9. Penghasilan :

a. < Rp. 2.000.000,00

b. Rp. 2.000.000,00 – Rp. 5.000.000,00

c. Rp. 5.000.000,00 – Rp. 10.000.000,00

d. > Rp. 10.000.000,00

2. Paparan Informasi

1. Apakah pernah mendapatkan informasi mengenai inisiasi menyusu dini

sebelumnya (media cetak atau elektronik)?

a. Pernah

b. Belum pernah

2. Apakah pernah mendapatkan penyuluhan mengenai inisiasi menyusu dini

sebelumnya?

a. Pernah

b. Belum pernah

3. Jika pernah, kapan mendapatkan penyuluhan tersebut?

a. ≤ 6 bulan yang lalu

b. > 6 bulan yang lalu

4. Apakah pernah melakukan inisiasi menyusu dini pada kehamilan

sebelumnya?

a. Pernah

b. Belum pernah

69

3. Kuesioner Pengetahuan

Petunjuk pengisian : isilah pertanyaan dibawah ini secara tepat dan benar dengan

memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang dipilih

1. Apa yang dimaksud inisiasi menyusu dini?

a. Bayi dibiarkan meyusu sendiri setelah lahir

b. Bayi diberi susu formula

c. Bayi disusukan setelah lahir

d. Bayi menyusu sampai 6 bulan

2. Kapan inisiasi menyusu dini sebaiknya dianjurkan?

a. Setelah dibersihkan dan dimandikan

b. Segera setelah lahir

c. Setelah bayi dibedong

d. Setelah ibu cukup kuat

3. Berapa lama sebaiknya inisiasi menyusu dini dilakukan?

a. 1 jam

b. 10 menit

c. 100 menit

d. > 100 menit

4. Apa alasaan utama dilaksanakan inisiasi menyusu dini?

a. Menurunkan angka kematian bayi

b. Menurunkan angka kematian balita

c. Menurunkan angka kesakitan bayi

d. Menurunkan angka kesakitan balita

70

5. Apa manfaat inisiasi meyusu dini bagi bayi?

a. Menurunkan daya tahan tubuh

b. Mencegah bayi dari risiko kedinginan

c. Menurunkan berat badan bayi

d. Mencegah bayi menangis kuat

6. Apa manfaat inisiasi menyusu dini bagi ibu?

a. Mencegah payudara ibu menjadi bengkak

b. Mengurangi pendarahan setelah melahirkan

c. Mencegah infeksi pada daerah payudara

d. Mengurangi efek kelelahan setelah melahirkan

7. Bagaimana tata laksana inisiasi menyusu dini?

a. Setelah dibersihkan kemudian dibedong baru disusukan kepada ibu

b. Setelah dimandikan kemudian beri kesempatan bayi kontak kulit dengan

ibu

c. Segera setelah lahir, bayi langsung diletakan di dada ibu tanpa dikeringkan

d. Segera setelah lahir, bayi segera keringkan kulitnya kecuali telapak tangan

kemudian ditelungkupkan di dada ibu

8. Apa hubungan inisiasi menyusu dini dengan ASI eksklusif?

a. Inisiasi menyusu dini dapat meningkatkan cakupan ASI eksklusif sampai

6 bulan

b. Inisiasi menyusu dini dapat meningkatkan makanan bayi

c. Tidak ada hubungan antara inisiasi menyusu dini dan ASI eksklusif

d. Hubungannya sama-sama disusukan

71

9. Berikut ini hal yang dianjurkan selama melakukan inisiasi menyusu dini?

a. Mulut bayi dipaksa mendekati puting susu ibu

b. Memasukan puting susu ibu ke mulut bayi hingga menutupi hidung

c. Bayi dibiarkan sendiri mencari puting susu ibu

d. Mulut bayi langsung dimasukan ke puting susu ibu

10. Apakah kerugian penundaan inisiasi menyusu dini?

a. Penundaan inisiasi menyusu dini dapat mengakibatkan berkurangnya

reflek bayi dalam menyusu

b. Penundaan inisiasi menyusu dini dapat mengakibatkan ibu tidak siap

menyusu

c. Penundaan inisiasi menyusu dini tidak menyebabkan kerugian bagi ibu

dan bayi

d. Penundaan inisiasi menyusu dini dapat meningkatkan cakupan ASI

4. Kuesioner Sikap

Petunjuk pengisian : berikan tanda checklist (√) pada kolom yang tersedia sesuai

dengan kecenderungan sikap anda terhadap pertanyaan itu

Keterangan :

SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju

S = Setuju STS = Sangat Tidak Setuju

KS = Kurang setuju

72

No Pertanyaan SS S KS TS STS

1. Setelah melahirkan ibu terlalu lelah

untuk segera menyusui bayinya,

sehingga inisiasi menyusu dini tidak

perlu segera dilakukan.

2. Bayi yang baru lahir akan merasa

kedinginan sehingga bayi harus segera

diberikan pakaian terlebih dahulu dan

pemberian ASI pertama kali dapat

ditunda sementara.

3. Ibu yang melahirkan dengan jalan

operasi tidak memiliki masalah dalam

melakukan inisiasi menyusu dini.

4. Obat dan vitamin untuk bayi baru lahir

lebih penting dilakukan terlebih dahulu

daripada melakukan inisiasi menyusu

dini.

5. Pada saat setelah bayi lahir, bayi harus

segera dimandikan sehingga inisiasi

menyusu dini dapat ditunda terlebih

dahulu.

6. ASI yang pertama kali keluar dari

payudara ibu berbahaya bagi bayinya

sehingga inisiasi menyusu dini tidak

baik untuk bayi.

7. Dalam melakukan inisiasi menyusu

dini, dukungan dari suami diperlukan

dalam memotivasi ibu.

8. Ikatan kasih sayang antara ibu dan bayi

akan lebih baik dilakukan saat 1 jam

73

pertama setelah bayi lahir sehingga

inisiasi menyusu dini sangat penting

untuk dilakukan.

9. Menurut saya, tidak perlu melakukan

inisiasi menyusu dini karena tanpa

melakukan inisiasi menyusu dini bayi

pun akan tetap sehat.

10. Saya akan melakukan inisiasi menyusu

dini pada setiap bayi baru lahir karena

inisiasi menyusu dini dapat

meningkatkan keberhasilan pemberian

ASI eksklusif.

74

Lampiran 6. Hasil analisis statistik

1. Karakteristik responden

usia ibu

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

1,00 14 43,8 43,8 43,8

2,00 6 18,8 18,8 62,5

3,00 12 37,5 37,5 100,0

Total 32 100,0 100,0

umur trimester

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

trimester 1 2 6,3 6,3 6,3

trimester 2 15 46,9 46,9 53,1

trimester 3 15 46,9 46,9 100,0

Total 32 100,0 100,0

jumlah anak

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

0 14 43,8 43,8 43,8

1 13 40,6 40,6 84,4

2 3 9,4 9,4 93,8

3 2 6,3 6,3 100,0

Total 32 100,0 100,0

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

SD 3 9,4 9,4 9,4

SMP 7 21,9 21,9 31,3

SMA 18 56,3 56,3 87,5

Diploma 2 6,3 6,3 93,8

Sarjana 2 6,3 6,3 100,0

Total 32 100,0 100,0

75

Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

ibu rumah tangga 21 65,6 65,6 65,6

wiraswasta 6 18,8 18,8 84,4

lain-lain 5 15,6 15,6 100,0

Total 32 100,0 100,0

Penghasilan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

< Rp 2.000.000,00 23 71,9 71,9 71,9

Rp 2.000.000,00 - Rp

5.000.000,00

8 25,0 25,0 96,9

> Rp 10.000.000,00 1 3,1 3,1 100,0

Total 32 100,0 100,0

Informasi

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

belum pernah 19 59,4 59,4 59,4

pernah 13 40,6 40,6 100,0

Total 32 100,0 100,0

2. Pengetahuan

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

pre pengetahuan 32 2,00 9,00 6,5000 1,90076

post pengetahuan 32 7,00 10,00 9,0625 ,91361

Valid N (listwise) 32

76

ppengetahuan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

1,00 19 59,4 59,4 59,4

2,00 13 40,6 40,6 100,0

Total 32 100,0 100,0

pspengetahuan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

1,00 28 87,5 87,5 87,5

2,00 4 12,5 12,5 100,0

Total 32 100,0 100,0

Uji normalitas data dengan Saphiro Wilk sebelum transformasi data

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

pre pengetahuan 32 100,0% 0 0,0% 32 100,0%

post pengetahuan 32 100,0% 0 0,0% 32 100,0%

Descriptives

Statistic Std. Error

pre pengetahuan

Mean 6,5000 ,33601

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 5,8147

Upper Bound 7,1853

5% Trimmed Mean 6,5903

Median 7,0000

Variance 3,613

Std. Deviation 1,90076

Minimum 2,00

Maximum 9,00

Range 7,00

Interquartile Range 3,00

Skewness -,601 ,414

Kurtosis -,512 ,809

77

post pengetahuan

Mean 9,0625 ,16150

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 8,7331

Upper Bound 9,3919

5% Trimmed Mean 9,1250

Median 9,0000

Variance ,835

Std. Deviation ,91361

Minimum 7,00

Maximum 10,00

Range 3,00

Interquartile Range 1,00

Skewness -1,212 ,414

Kurtosis 1,188 ,809

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic Df Sig.

pre pengetahuan ,197 32 ,003 ,921 32 ,022

post pengetahuan ,348 32 ,000 ,729 32 ,000

a. Lilliefors Significance Correction

Uji normalitas data setelah dilakukan transformasi data

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

trans_prep 32 100,0% 0 0,0% 32 100,0%

trans_postp 32 100,0% 0 0,0% 32 100,0%

Descriptives

Statistic Std. Error

trans_prep

Mean ,7898 ,02737

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound ,7340

Upper Bound ,8456

5% Trimmed Mean ,8042

Median ,8451

78

Variance ,024

Std. Deviation ,15485

Minimum ,30

Maximum ,95

Range ,65

Interquartile Range ,20

Skewness -1,355 ,414

Kurtosis 1,875 ,809

trans_postp

Mean ,9549 ,00831

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound ,9379

Upper Bound ,9719

5% Trimmed Mean ,9585

Median ,9542

Variance ,002

Std. Deviation ,04703

Minimum ,85

Maximum 1,00

Range ,15

Interquartile Range ,05

Skewness -1,448 ,414

Kurtosis 1,670 ,809

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

trans_prep ,233 32 ,000 ,856 32 ,001

trans_postp ,369 32 ,000 ,702 32 ,000

a. Lilliefors Significance Correction

Uji Wilcoxon untuk pengetahuan

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

post pengetahuan - pre

pengetahuan

Negative Ranks 0a ,00 ,00

Positive Ranks 32b 16,50 528,00

Ties 0c

Total 32

79

a. post pengetahuan < pre pengetahuan

b. post pengetahuan > pre pengetahuan

c. post pengetahuan = pre pengetahuan

Test Statisticsa

post

pengetahuan -

pre

pengetahuan

Z -4,973b

Asymp. Sig. (2-tailed) ,000

a. Wilcoxon Signed Ranks Test

b. Based on negative ranks.

3. Sikap

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

pre sikap 32 25,00 46,00 36,7188 5,63534

post sikap 32 30,00 50,00 41,7813 5,00796

Valid N (listwise) 32

tingkatan s_pre * tingkatan s_post Crosstabulation

tingkatan s_post Total

negatif positif

tingkatan s_pre

negatif Count 1 6 7

% of Total 3,1% 18,8% 21,9%

positif Count 0 25 25

% of Total 0,0% 78,1% 78,1%

Total Count 1 31 32

% of Total 3,1% 96,9% 100,0%

Uji normalitas data dengan Saphiro Wilk

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

pre sikap 32 100,0% 0 0,0% 32 100,0%

post sikap 32 100,0% 0 0,0% 32 100,0%

80

Descriptives

Statistic Std. Error

pre sikap

Mean 36,7188 ,99620

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 34,6870

Upper Bound 38,7505

5% Trimmed Mean 36,8125

Median 37,5000

Variance 31,757

Std. Deviation 5,63534

Minimum 25,00

Maximum 46,00

Range 21,00

Interquartile Range 8,75

Skewness -,197 ,414

Kurtosis -,935 ,809

post sikap

Mean 41,7813 ,88529

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 39,9757

Upper Bound 43,5868

5% Trimmed Mean 41,9167

Median 41,0000

Variance 25,080

Std. Deviation 5,00796

Minimum 30,00

Maximum 50,00

Range 20,00

Interquartile Range 6,00

Skewness -,278 ,414

Kurtosis -,425 ,809

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

pre sikap ,102 32 ,200* ,964 32 ,358

post sikap ,109 32 ,200* ,970 32 ,506

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

81

Uji Paired T-Test untuk sikap

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 pre sikap 36,7188 32 5,63534 ,99620

post sikap 41,7813 32 5,00796 ,88529

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 pre sikap & post sikap 32 ,764 ,000

Paired Samples Test

Paired Differences t df Sig. (2-

tailed) Mean Std.

Deviation

Std.

Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1

pre sikap

- post

sikap

-5,06250 3,70647 ,65522 -6,39882 -3,72618 -7,726 31 ,000

3. Hubungan tingkat pengetahuan dan sikap

Correlations

selisih_p selisih_s

selisih_p

Pearson Correlation 1 ,359*

Sig. (2-tailed) ,044

N 32 32

selisih_s

Pearson Correlation ,359* 1

Sig. (2-tailed) ,044

N 32 32

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

82

4. Variabel perancu

normalitas data paparan informasi- tingkat pengetahuan

Case Processing Summary

informasi Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

selisih_p belum pernah 19 100,0% 0 0,0% 19 100,0%

pernah 13 100,0% 0 0,0% 13 100,0%

Descriptives

Informasi Statistic Std. Error

selisih_p

belum pernah

Mean 3,0526 ,32868

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 2,3621

Upper Bound 3,7432

5% Trimmed Mean 3,0029

Median 3,0000

Variance 2,053

Std. Deviation 1,43270

Minimum 1,00

Maximum 6,00

Range 5,00

Interquartile Range 2,00

Skewness ,025 ,524

Kurtosis -,476 1,014

pernah

Mean 1,7692 ,28088

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 1,1572

Upper Bound 2,3812

5% Trimmed Mean 1,6880

Median 1,0000

Variance 1,026

Std. Deviation 1,01274

Minimum 1,00

Maximum 4,00

Range 3,00

Interquartile Range 1,50

Skewness 1,107 ,616

Kurtosis ,242 1,191

83

Tests of Normality

informasi Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

selisih_p belum pernah ,170 19 ,153 ,917 19 ,098

pernah ,315 13 ,001 ,776 13 ,004

a. Lilliefors Significance Correction

Normalitas data paparan informasi- sikap

Case Processing Summary

informasi Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

selisih_s belum pernah 19 100,0% 0 0,0% 19 100,0%

pernah 13 100,0% 0 0,0% 13 100,0%

Descriptives

Informasi Statistic Std. Error

selisih_s

belum pernah

Mean 5,0000 ,88852

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 3,1333

Upper Bound 6,8667

5% Trimmed Mean 4,5556

Median 4,0000

Variance 15,000

Std. Deviation 3,87298

Minimum 1,00

Maximum 17,00

Range 16,00

Interquartile Range 3,00

Skewness 1,969 ,524

Kurtosis 4,720 1,014

pernah

Mean 4,5385 ,73043

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 2,9470

Upper Bound 6,1299

5% Trimmed Mean 4,3761

Median 5,0000

Variance 6,936

84

Std. Deviation 2,63361

Minimum 1,00

Maximum 11,00

Range 10,00

Interquartile Range 3,50

Skewness ,919 ,616

Kurtosis 2,143 1,191

Tests of Normality

informasi Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

selisih_s belum pernah ,240 19 ,005 ,794 19 ,001

pernah ,213 13 ,111 ,901 13 ,140

a. Lilliefors Significance Correction

Normalitas data yang sudah ditransformasi

Case Processing Summary

informasi Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

trans_selisihp belum pernah 19 100,0% 0 0,0% 19 100,0%

pernah 13 100,0% 0 0,0% 13 100,0%

trans_selisihs belum pernah 19 100,0% 0 0,0% 19 100,0%

pernah 13 100,0% 0 0,0% 13 100,0%

Descriptives

Informasi Statistic Std. Error

trans_selisihp belum pernah

Mean ,4251 ,05811

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound ,3030

Upper Bound ,5472

5% Trimmed Mean ,4291

Median ,4771

Variance ,064

Std. Deviation ,25328

Minimum ,00

Maximum ,78

85

Range ,78

Interquartile Range ,30

Skewness -,813 ,524

Kurtosis -,590 1,014

pernah

Mean ,1892 ,06326

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound ,0513

Upper Bound ,3270

5% Trimmed Mean ,1768

Median ,0000

Variance ,052

Std. Deviation ,22810

Minimum ,00

Maximum ,60

Range ,60

Interquartile Range ,39

Skewness ,622 ,616

Kurtosis -1,266 1,191

trans_selisihs

belum pernah

Mean ,5870 ,07644

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound ,4264

Upper Bound ,7476

5% Trimmed Mean ,5838

Median ,6021

Variance ,111

Std. Deviation ,33320

Minimum ,00

Maximum 1,23

Range 1,23

Interquartile Range ,30

Skewness -,346 ,524

Kurtosis ,217 1,014

pernah

Mean ,5735 ,08529

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound ,3876

Upper Bound ,7593

5% Trimmed Mean ,5793

Median ,6990

86

Variance ,095

Std. Deviation ,30751

Minimum ,00

Maximum 1,04

Range 1,04

Interquartile Range ,39

Skewness -,895 ,616

Kurtosis ,326 1,191

Tests of Normality

informasi Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

trans_selisihp belum pernah ,266 19 ,001 ,840 19 ,005

pernah ,335 13 ,000 ,778 13 ,004

trans_selisihs belum pernah ,202 19 ,040 ,922 19 ,125

pernah ,229 13 ,060 ,880 13 ,071

a. Lilliefors Significance Correction

Uji Mann Whitney untuk paparan informasi dan pengetahuan

Ranks

informasi N Mean Rank Sum of Ranks

selisih_p

belum pernah 19 19,84 377,00

pernah 13 11,62 151,00

Total 32

Test Statisticsa

selisih_p

Mann-Whitney U 60,000

Wilcoxon W 151,000

Z -2,519

Asymp. Sig. (2-tailed) ,012

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,014b

a. Grouping Variable: informasi

b. Not corrected for ties.

87

Uji Unpaired T-test untuk paparan informasi dan sikap

Group Statistics

informasi N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

selisih_s belum pernah 19 5,0000 3,87298 ,88852

pernah 13 4,5385 2,63361 ,73043

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t Df Sig.

(2-

taile

d)

Mean

Difference

Std.

Error

Differen

ce

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

selisih_s

Equal

variances

assumed

,518 ,477 ,374 30 ,711 ,46154 1,23508 -2,06083 2,98391

Equal

variances not

assumed

,401 29,999 ,691 ,46154 1,15022 -1,88753 2,81060

88

Lampiran 7. Dokumentasi penelitian

89

Lampiran 8. Biodata mahasiswa

Identitas

Nama : Inas Sausan

NIM : 22010112130185

Tempat/tanggal lahir : Batang, 28 April 1994

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jalan Banjarsari 3 Tembalang, Semarang

Nomor telepon : -

Nomor HP : 085865353934

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan Formal

1. SD : SD N Keputran 6 Pekalongan Lulus tahun : 2006

2. SMP : SMP N 6 Pekalongan Lulus tahun : 2009

3. SMA : SMA N 1 Pekalongan Lulus tahun : 2012

4. FK UNDIP : Masuk tahun : 2012

Keanggotaan Organisasi

1. Rohis bidang KSKI tahun 2012 s/d 2014

2. KSM tahun 2012 s/d 2014