Click here to load reader
View
238
Download
6
Embed Size (px)
PENGEMBANGAN DESA INOVASIBERBASIS PRODUK UNGGULAN
DESA MANYAMPA, 2018
LAPORAN ANTARALEMBAGA MADANI SOCIETY iNSTITUTE(MSi)
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDULPRAKATADAFTAR ISIDAFTAR TABELDAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang . BAB I 11.2. Rumusan Masalah BAB I 41.3. Maksud, Tujuan dan Sasaran BAB I 41.3.1. Maksud.. BAB I 41.3.2. Tujuan.. BAB I 41.3.3. Sasaran.. BAB I 51.4. Ruang Lingkup. BAB I 61.4.1. Lingkup Kegiatan .. BAB I 6
1.4.2. Lingkup Wilayah.. BAB I 71.5. OutPut / Keluaran.. BAB I 71.6. Pelaporan. BAB I 8
1.6.1. Tahapan Palaporan BAB I 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA2.1. Pengertian desa . BAB II 12.2. Teori Pertumbuhan Ekonomi Wilayah. BAB II 22.3. Teori Sektor Basis. BAB II 3
2.3.1. Identifikasi Sektor Basis dan Non-Basis . BAB II 42.3.2. Sektor Unggulan .. BAB II 4
2.4. Teori Ekonomi Basis. BAB II 52.5. Pembangunan Ekonomi.. BAB II 6
2.5.1. Pembangunan Ekonomi Daerah. BAB II 82.5.2. Otonomi Daerah .. BAB II 92.4.3. Peran Sektor Pertanian DalamPembangunan Ekonomi BAB II 10
2.6. Landasan Hukum BAB II 13
PENGEMBANGAN DESA INOVASIBERBASIS PRODUK UNGGULAN
DESA MANYAMPA, 2018
LAPORAN ANTARALEMBAGA MADANI SOCIETY iNSTITUTE(MSi)
BAB III METODOLOGI3.1. Jenis Penelitian.. BAB III 13.2. Metode Analisis . BAB III 13.3. Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data BAB III 33.4. Metode Pelaksanaan Pekerjaan.. BAB III 4
a. Tahap Persiapan Survey BAB III 4b. Tahap Survey/Pengumpulan Data BAB III 4c. Teknik Survey BAB III 6
3.5. Lokasi Penelitian BAB III 83.6. Jadwal Penelitian BAB III 83.7. Layanan Tenaga Ahli. BAB III 9
BAB IV PEMBAHASAN
4.1. Sejarah Singkat Terbentuknya Desa Manyampa BAB IV 14.2. Tinjauan Desa Manyampa BAB IV 3
4.2.1. Fisik Wilayah.. BAB IV 3a. Letak Geografis. BAB IV 3b. Topografi.. BAB IV 6c. Jenis Tanah. BAB IV 6d. Klimatologi.. BAB IV 6
4.2.2. Kependudukan.. BAB IV 7a. Jumlah Penduduk. BAB IV 7b. Kepadatan dan Penyebaran Penduduk BAB IV 7c. Mata Pencaharian BAB IV 9
1. Typologi Desa. BAB IV 92. Penggunaan Lahan BAB IV 9
4.2.3. Tata Guna Lahan. BAB IV 10a. Luas Lahan dan Penyebarannya BAB IV 10b. Luas dan Tingkat Produktivitas Lahan... BAB IV 13
PENGEMBANGAN DESA INOVASIBERBASIS PRODUK UNGGULAN
DESA MANYAMPA, 2018
LAPORAN ANTARALEMBAGA MADANI SOCIETY iNSTITUTE(MSi)
DAFTAR TABEL
Tabel4.1Luas Wilayah DesaManyampaTahun 2018.. BAB IVHal. - 3
Tabel 4.2JumlahPenduduk di DesaManyampaTahun 2018 BAB IV, HAL - 7
Tabel 4.3KepadatandanPenyebaranPendudukDi DesaManyampaTahun 2018 BAB IV HAL. 8
Tabel 4.4LuasdanPenggunaanLahan Di DesaManyampaTahun 2018.. BAB IV HAL. - 11
Tabel 4.5LuasdanProduksiLahanDi DesaManyampaDirinciPerDusunTahun 2018 BAB IV HAL. 14
Tabel 4.6Luasdan Tingkat ProduktivitasLahanDi DesaManyampa Kecamatan Ujung LoeKabupatenBulukumbaDirinciPerDusunTahun 2018.. BAB IV HAL. 15
PENGEMBANGAN DESA INOVASIBERBASIS PRODUK UNGGULAN
DESA MANYAMPA, 2018
LAPORAN ANTARALEMBAGA MADANI SOCIETY iNSTITUTE(MSi)
DAFTAR GAMBAR
1. Peta / GambarKabupatenBulukumba
2. Peta / GambarKecamatan Ujung Loe
3. Peta / GambarDesaManyampa
4. Peta / GambarDusunLuppung
PENGEMBANGAN DESA INOVASIBERBASIS PRODUK UNGGULAN
DESA MANYAMPA, 2018
LAPORAN ANTARA
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kami PanjatkanKehadirat Allah SWT atasLimpahanRahmat-
Nyasehinggalaporan
ANTARAtentangKajianPengembanganDesaInovasiBerbasisProdukUnggulanKabupatenBul
ukumbadapatterselesaikansebagaisyaratdalampelaksanaankegiatanpadaBadanPenelitian
danPengembangan Daerah kabupatenBulukumba.
KajianPengembanganDesaInovasiBerbasisProdukUnggulanKabupatenBulukumbamerupa
kansuatubentukpenelitianuntukmenghasilkanPotensi
Unggulandalamsuatuwilayahsehinggadapatdijadikanindikatorbagipengembangandesa
inovasi.Dengandemikianakanterciptasuatuinovasidalamwilayah yang bersangkutan.
Sebagaimanusiabiasa, kami menyadariakanadanyahal-hal yang
perluuntukdikoreksidandievaluasi, dengandemikianmasukandansumbang saran
darisemuapihakakansangatberartidalampenyempurnaanlaporanini. Olehkarenaitu kami
menyampaikanbanyakterimakasih.
TIM PENYUSUN
PENGEMBANGAN DESA INOVASIBERBASIS PRODUK UNGGULAN
DESA MANYAMPA, 2018
LAPORAN ANTARABAB I - HAL. - 1
LEMBAGA MADANI SOCIETY iNSTITUTE(MSi)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya
disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah
yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal
usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia(Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014).
Paradigma pengembangan desa tersebut menekankan pada upaya peningkatan
daya saing desa dalam menghadapi berbagai dinamika global melalui
pemberdayaan masyarakat desa dan perwujudan efektivias dan efesiensi
kapasitas aparatur desa.Upaya pembangunan di desa telah lama dilakukan
pemerintah.Meski dalam konteks ini tidak ada metode atau pendekatan tunggal
dalam membangun dan mengembangkan desa.
Secara konseptual, produk unggulan merupakan suatu barang atau jasa yang
dimiliki dan dikuasai oleh suatu desa/daerah, yang mempunyai nilai ekonomis dan
daya saing tinggi serta menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, yang
diproduksi berdasarkan pertimbangan kelayakan teknis (bahan baku dan pasar),
talenta masyarakat dan kelembagaan (penguasaan teknologi, kemampuan
sumber daya manusia, dukungan infrastruktur, dan kondisi sosial budaya
setempat) yang berkembang di lokasi tertentu.
PENGEMBANGAN DESA INOVASIBERBASIS PRODUK UNGGULAN
DESA MANYAMPA, 2018
LAPORAN ANTARABAB I - HAL. - 2
LEMBAGA MADANI SOCIETY iNSTITUTE(MSi)
Hidayat dkk tahun 2012 menyebutkan bahwa produk unggulan merupakan
produk yang potensial untuk dikembangkan dalam suatu desa/wilayah dengan
memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya manusia setempat, serta
mendatangkan pendapatan bagi masyarakat maupun pemerintah.Produk
unggulan juga merupakan produk yang memiliki daya saing, berorientasi pasar
dan ramah lingkungan, sehingga tercipta keunggulan kompetitif yang siap
menghadapi persaingan global. Logika tentang produk unggulan juga akan sangat
relevan jika diterapkan sebagai pendekatan dalam pemberdayaan kawasan
pedesaan. Karakteristik khas kawasan pedesaan, keterbatasan infrastruktur,
perilaku ekonomi masyarakat, interaksi sosial, budaya setempat serta masalah
keamanan juga akan sangat mempengaruhi pola atau model pemberdayaan
kawasan pedesaan.
Produk unggulan menjadi salah satu modal dasar bagi pembangunan desa.
Pembangunan ini berorientasi pada kebutuhan lokal dijalankan secara mandiri
oleh desa dengan menggerakkan potensi modal sosial, kearifan lokal, dan
sumberdaya lokal, misalnya pengaturan tata ruang, pola bercocok tanam,
konservasi lingkungan, ataupun distribusi hasil alam kepada masyarakat, yang
semakin berkembang dengan orientasi pada perbaikan infrastruktur desa sampai
kepada perbaikan dan pemerataan pelayaan publik.
Pendekatan dan program apapun yang dipilih untuk membangun desa, harus
dilaksanakan secara terencana, sistematis, dan melibatkan seluruh stakeholder
yang ada.Sinergisitas antar stakeholder ini dalam rangka untuk meningkatkan
kualitas kehidupan masyarakat desa dan meningkatkan kesejahterannya.Sejumlah
upaya pemerintah untuk memajukan desa telah dilakukan.Namun dalam
kenyatannya, akselerasi pembangunan di desa-desa sangat variatif sehingga
diperlukan upaya terus menerus, apalagi dalam konteks kekinian yakni adanya
persaingan global.Pengembangan dan pemberdayaan potensi desa perlu
PENGEMBANGAN DESA INOVASIBERBASIS PRODUK UNGGULAN
DESA MANYAMPA, 2018
LAPORAN ANTARABAB I - HAL. - 3
LEMBAGA MADANI SOCIETY iNSTITUTE(MSi)
dioptimalkan oleh seluruh aktor dan pemangku kebijakan yang terlibat di
dalamnya.
Disparitas pemanfaatan teknologi antara masyarakat desa dan kota inilah yang
membedakan tingkat kesejahteraan. Keterbatasan penguasaan teknologi juga
berakibat ketidakmampuan dalam mengembangkan potensi desa yang
berimplikasi pada minimnya nilai tambah secara ekonomi. Dalam konteks ini
diperlukan keselarasan program desa dan kota dengan pengembangan teknologi
tepat guna, suntikan permodalan, dan pemberdayaan usaha kreatif di desa,
penguatan kulture dan spirit mental masyarakat perdesaan yang ditopang
kebijakan pemerintah yang mendukungnya, serta penguatan pembangunan
ekonomi kreatif sesuai potensi di masing-masing desa.
Salah satu program pemerintah adalah program desa inovasi. Desa Inovasi adalah
desa yang mampu memanfaatkan sumberdaya desa dengan cara yang baru
berdasarkan Iptek serta kearifan lokal untuk kesejahteraan masyarakat, kemajuan
desa dan peningkatan taraf hidup masyarakat dengan melibatkan segenap unsur
desa. Pada kenyatannya, tidak semua desa mampu melakukan optimalisasi
potensi menjadi desa inovasi. Oleh sebab itu pengembangan menuju desa inovasi
sangat dibutuhkan..Hal ini agar pembangunan desa terfokus pada