80
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2012 (DENGAN ANGKA PEMBANDING UNTUK TAHUN 2011) Daftar Isi Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Posisi Keuangan 1-2 Laporan Laba Rugi Komprehensif 3 Laporan Perubahan Ekuitas 4 Laporan Arus Kas 5 Catatan Atas Laporan Keuangan 6-78

Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

  • Upload
    vuxuyen

  • View
    230

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT BANK CAPITAL INDONESIA TbkLAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2012(DENGAN ANGKA PEMBANDING UNTUK TAHUN 2011)

Daftar Isi

Halaman

Surat Pernyataan Direksi

Laporan Posisi Keuangan 1-2

Laporan Laba Rugi Komprehensif 3

Laporan Perubahan Ekuitas 4

Laporan Arus Kas 5

Catatan Atas Laporan Keuangan 6-78

Page 2: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506
Page 3: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

1

Catatan Maret 2012 Desember 2011

ASET

Kas 2g,3,32,33,34 15,136 14,850

Giro pada Bank Indonesia 2g,2h,2i,4,32,33,34 415,504 371,065

Giro pada bank lain 2g,2i,5,32,33,34 98,848 54,989

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 2g,2j,6,33,34 479,966 1,342,901

Tagihan Spot dan Derivatif 2g, 52 -

Efek-efekSetelah dikurangi cadangan kerugian

penurunan nilai sebesar Rp 2.993tahun 2012 dan Rp 9.054 tahun 2011 2g,2k,7,32,33,34 1,251,179 993,053

Tagihan atas Surat Berharga yang dibeli denganjanji dijual kembali (Reverse Repo) 2g,8 9,550 -

KreditSetelah dikurangi cadangan kerugian

penurunan nilai sebesar Rp 19.466tahun 2012 dan Rp 17.940 tahun 2011 2e,2g,2l,9,31,32,33,34 1,975,752 1,740,790

Pendapatan bunga yang masih akan diterima 2g,10,33,34 24,510 14,054

Aset tetap Setelah dikurangi akumulasi penyusutan

sebesar Rp 44.742 tahun 2012 dan Rp 42.440 tahun 2011 2b,2m,11,21 142,742 139,537

Tagihan ekseptasi 2g,2p,32 13,611 5,328

Aset pajak tangguhan - bersih 2z,16c 2,370 2,370

Aset lain-lain 2g,2q,12,32,33,34 29,134 16,002

JUMLAH ASET 4,458,354 4,694,939

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakanbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

PT BANK CAPITAL INDONESIA TbkLAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2012(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2011)

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Page 4: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

2

Catatan Maret 2012 Desember 2011

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS

Liabilitas segera 2g,2r,13,32,33,34 14,989 8,247

Simpanan dari nasabah 2g,2s,14,32,33,34Pihak berelasi 2e,31 8,475 5,091 Pihak ketiga 3,716,028 3,970,550

Jumlah simpanan dari nasabah 3,724,503 3,975,641

Simpanan dari bank lain 2g,2t,15,32,33,34 73,016 66,729

Kewajiban Spot dan Derivatif 2g, 243 -

Utang pajak 2z,16,32 12,043 11,266

Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

Liabilitas imbalan pasca kerja 2v,18 2,762 2,762

Jumlah Liabilitas 3,846,888 4,086,151

EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100

(nilai penuh) per sahamModal dasar - 10.000.000.000 sahamModal ditempatkan dan disetor -

4.532.646.624 saham 19 453,265 453,265 Tambahan modal disetor - bersih 20 7,522 7,522 Keuntungan yang belum direalisasi atas

efek-efek dalam kelompok tersedia untuk dijual 2g 1,673 4,553

Surplus revaluasi 2b,2m,11,21 46,692 46,692 Saldo laba (Kuasi reorganisasi

pada tanggal 31 Maret 2007) 2f,42Telah ditentukan penggunaannya 20 13,250 13,250 Belum ditentukan penggunaannya 89,064 83,506

Jumlah Ekuitas 611,466 608,788

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 4,458,354 4,694,939

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

PT BANK CAPITAL INDONESIA TbkLAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Maret 2012(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2011)

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Page 5: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

3

C atatan M aret 2012 M aret 2011

P EN D A P A T A N D A N B EB A N OP ER A S ION A L

P endapatan B ungaBunga 2w,23 97,697 97,625 Provisi dan komisi 2x,24 1,103 1,283

Jumlah P endapatan B unga 98,800 98,908

B eban B ungaBeban bunga dan pembiayaan lainnya 2w,2x,25 68,469 74,481

P endapatan B unga - bersih 30,331 24,427

P enghasilan Operasio nal Lainnya 2xKeuntungan atas transaksi efek-efek

yang diperdagangkan - bersih 11,582 1,773 Lain-lain 26 373 997

Jumlah P enghasilan Operasio nal Lainnya 11,955 2,770

C adangan kerugian penurunan nila i atas aset keuangan 2g,7,9,29 1,526 2,426

B eban Operasio nal Lainnya 2xUmum dan administrasi 27 12,898 10,658 Gaji dan tunjangan 28 11,870 9,565 Kerugian (Keuntungan) penjualan efek-efek - bersih 2g 9,282 (8,991) Kerugian (Keuntungan) selisih kurs

mata uang asing - bersih 2y (149) 1,531 Estimasi (Pemulihan) kerugian komitmen

dan kontijensi 2n - 214

Jumlah B eban Operasio nal Lainnya 35,427 15,403

LA B A OP ER A SION A L B ER SIH 6,859 11,794

P EN GH A SILA N D A N B E B A NN ON -OP ER A SION A L 2xPenghasilan non-operasional 3 500 Beban non-operasional - (89)

P enghasilan non-operasional - bersih 3 411

LA B A SEB ELUM P A JA K P EN GH A SILA N 6,862 12,205

B EB A N P A JA K P EN GH A SILA N 2zKini 16b (1,304) (3,051) Tangguhan 16c - -

B eban Pajak Penghasilan - Bersih (1,304) (3,051)

LA B A B ER SIH 5,558 9 ,154

Laba Ko mprehensif Lain - Keuntungan (kerugian) atas perubahan

nilai wajar dari efek-efek dalam kelompoktersedia untuk dijual (2,880) 7

Surplus revaluasi - setelah pajak 2b - -

P endapatan komprehensif lain (2 ,880) 7

JUM LA H LA B A KOM P R EH EN SIF 2,678 9 ,161

LA B A P ER SA H A M (nila i penuh) 2ab,30Dasar 1.23 2.02 Dilusian -

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakanbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

P T B A N K C A P IT A L IN D ON ESIA T bkLA P OR A N LA B A R UGI KOM P R EH EN SIF

Untuk P erio de Yang B erakhir P ada T anggal 31 M aret 2012(D engan A ngka P erbandingan Untuk T ahun 2011)

(D inyatakan dalam jutaan R upiah, kecuali dinyatakan la in)

Page 6: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

4

K e u n t u n g a n

( K e r u g i a n )

y a n g B e l u m

D i r e a l i s a s i a t a s

M o d a l E f e k d a l a m

D i t e mp a t k a n d a n T a mb a h a n K e l o mp o k T e r s e d i a S u r p l u s T e l a h D i t e n t u k a n B e l u m D i t e n t u k a n

C a t a t a n D i s e t o r M o d a l D i s e t o r u n t u k D i j u a l R e v a l u a s i P e n g g u n a a n n y a P e n g g u n a a n n y a J u ml a h E k u i t a s

S a l d o p e r 1 J a n u a r i 2 0 1 0 4 5 3 , 2 6 5 7 , 5 2 2 - - 4 , 2 5 0 3 9 , 4 7 6 5 0 4 , 5 1 3

P enyesuai an sehubungan dengan -

pener apan awal P SA K No. 55

(Rev i si 2006) 2c - - - - - 921 921

S a l d o p e r 1 J a n u a r i 2 0 1 0 ,

s e t e l a h d a mp a k p e n e r a p a n a w a l

P S A K N o . 5 5 ( R e v i s i 2 0 0 6 ) 4 5 3 , 2 6 5 7 , 5 2 2 - - 4 , 2 5 0 4 0 , 3 9 7 5 0 5 , 4 3 4

Laba ber s i h - - - - - 23,166 23,166

Keuntungan yang bel um di r eal i sas i

at as ef ek yang ter sedi a untuk di j ual 2g - - 15,270 - - - 15,270

Cadangan umum 20 - - - - 4, 500 (4,500) -

S a l d o p e r 1 J a n u a r i 2 0 1 1 4 5 3 , 2 6 5 7 , 5 2 2 1 5 , 2 7 0 8 , 7 5 0 5 9 , 0 6 3 5 4 3 , 8 7 0

Laba ber si h - - - - - 27,807 27,807

K er ugi an yang bel um di r eal i sas i

atas ef ek yang t er sedi a untuk di j ual 2g - - (10, 717) - - - (10,717)

Sur pl us r eval uasi 2b,2m,2l - - - 47,828 - - 47,828

Sel i si h sur pl us r eval uas i atas

penyusutan ni l ai r eval uas i an

dan ni l ai per ol ehan 2b,2m,2l - - - (1,136) - 1,136 -

Cadangan umum 20 - - - - 4, 500 (4,500) -

S a l d o p e r 3 1 D e s e mb e r 2 0 1 1 4 5 3 , 2 6 5 7 , 5 2 2 4 , 5 5 3 4 6 , 6 9 2 1 3 , 2 5 0 8 3 , 5 0 6 6 0 8 , 7 8 8

Laba ber si h - - - - - 5 , 5 5 8 5 , 5 5 8

K er ugi an yang bel um di r eal i sas i

atas ef ek yang t er sedi a untuk di j ual 2 g - - ( 2 , 8 8 0 ) - - - ( 2 , 8 8 0 )

Cadangan umum - - - - - - -

S a l d o p e r 3 1 D e s e mb e r 2 0 1 1 4 5 3 , 2 6 5 7 , 5 2 2 1 , 6 7 3 4 6 , 6 9 2 1 3 , 2 5 0 8 9 , 0 6 4 6 1 1 , 4 6 6

Li hat Catat an atas Lapor an Keuangan yang mer upakan

bagi an yang t i dak ter pi sahkan dar i l apor an keuangan.

S a l d o L a b a

P T B A N K C A P I T A L I N D O N E S I A T b k

L A P O R A N P E R U B A H A N E K U I T A S

U n t u k P e r i o d e Y a n g B e r a k h i r P a d a T a n g g a l 3 1 M a r e t 2 0 1 2

( D e n g a n A n g k a P e r b a n d i n g a n U n t u k T a h u n 2 0 1 1 )

( D i n y a t a k a n d a l a m j u t a a n R u p i a h , k e c u a l i d i n y a t a k a n l a i n )

Page 7: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

5

Catatan Maret 2012 Maret 2011

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIPenerimaan bunga 2w 106,370 100,129 Penerimaan provisi dan komisi 2x 767 701 Pendapatan (beban) operasional lainnya - bersih 2x 4,260 8,702 Pembayaran Bunga dan pembiayaan lainnya 2w (67,082) (74,486) Pembayaran beban umum dan administrasi 2x (13,039) (9,087) Pembayaran beban tenaga kerja dan tunjangan 2x (11,253) (7,727) Keuntungan (Kerugian) selisih kurs 149 (975) Beban non operasional - bersih 2x (3,099) (5,053)

Arus Kas Sebelum Perubahan Aset dan Liabilitas Operasi 17,073 12,205

Penurunan (kenaikan) aset operasiPenempatan pada Bank Indonesia

dan Bank LainEfek-efek 2g,2k (255,246) 44,165 Kredit 2g,2l (234,963) (247,943) Aset lain-lain 2g,2r (41,472) 3,374 Simpanan dari nasabah 2g,2u (249,802) (48,778) Simpanan dari bank lain 2z 6,300 (20,446) Utang pajak 2q (11,155) (3,097) Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 3,464 2,287

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)Aktivitas Operasi (765,801) (258,233)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASIHasil penjualan aset tetap 2b,2m - 3,040 Hasil revaluasi aset tetap (3,205) - Keuntungan yang belum terealisasi

atas perubahan nilai wajar efek-efek 2g,2k - 7 Arus Kas Bersih untuk Aktivitas Investasi (3,205) 3,047

ARUS KAS BERSIH DIGUNAKAN UNTUK AKTIVITAS PENDANAAN

Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali 2g - (135,242)

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS (769,006) (390,428)

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 1,783,804 1,760,437

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 1,014,798 1,370,009

INFORMASI TAMBAHANKas dan setara kas terdiri dari:Kas 15,136 11,437 Giro pada Bank Indonesia 415,504 338,700 Giro pada bank lain 248,849 48,114 Penempatan pada Bank Indonesia -

jatuh tempo dalam 3 bulan 329,966 872,919 Efek-efek jatuh tempo dalam 3 bulan 5,343 98,839

Jumlah 1,014,798 1,370,009

PENGUNGKAPAN TAMBAHANAktivitas investasi yang tidak mempengaruhi kas:

Kenaikan aset tetap dari surplus revaluasi 46,692 -

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakanbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

PT BANK CAPITAL INDONESIA TbkLAPORAN ARUS KAS

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2012(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2011)

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Page 8: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

6

1. UMUM

a. Pendirian dan Informasi Umum

PT Bank Capital Indonesia Tbk ("Bank") didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 139 tanggal 20 April 1989 yang kemudian diubah dengan Akta Perubahan No. 58 tanggal 3 Mei 1989, keduanya dibuat di hadapan Nyonya Siti Pertiwi Henny Shidki, S.H., Notaris di Jakarta dengan nama PT Bank Credit Lyonnais Indonesia. Akta Pendirian tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia) dengan Surat Keputusan No. C2- 4773.HT.01.01.TH.89 tanggal 27 Mei 1989 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 45 tanggal 5 Juni 1990, Tambahan No. 1995. Nama Bank telah diubah menjadi PT Bank Capital Indonesia berdasarkan Akta Notaris No. 1 tanggal 1 September 2004 dari Sri Hasmiarti, S.H., Notaris di Jakarta. Perubahan nama tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-24209.HT.01.04.TI-1.2004 tanggal 29 September 2004 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 101 tanggal 17 Desember 2004, Tambahan No. 12246.

Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, termasuk perubahan yang dilakukan sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana Saham Bank pada bulan Juli 2007, yang antara lain, mengubah status Bank menjadi Perusahaan Terbuka dan nama Bank menjadi PT Bank Capital Indonesia Tbk. Perubahan ini dilakukan dengan Akta Notaris No. 60 tanggal 17 Juli 2007 dari Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. W7- 07975.HT.01.04-TH.2007 tanggal 17 Juli 2007 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 8 tanggal 25 Januari 2008, Tambahan No. 821. Kemudian, Anggaran Dasar Bank kembali diubah sehubungan dengan peningkatan modal dasar dan penyesuaian dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. IX.J.I. Perubahan ini dilakukan dengan akta Notaris No. 25 tanggal 6 Juni 2008 dan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-65110.AH.01.02.TH.2008 tanggl 18 September 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 13 tanggal 13 pebruari 2009, Tambahan No. 4349. Terakhir, perubahan anggaran dasar Bank dilakukan sehubungan dengan peningkatan modal dasar Bank. Perubahan ini dilakukan dengan Akta Notaris No. 89 tanggal 28 Juni 2010 dari Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU36770.AH.01.02.TH 2010 tanggal 23 Juli 2010. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan ini, perubahan tersebut belum diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia. Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Bank, maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Bank adalah melakukan usaha di bidang perbankan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku. Bank telah beroperasi secara komersial sejak tahun 1989. Bank adalah sebuah bank devisa swasta nasional berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 1199/ KMK.013/1989 tanggal 5 Oktober1989 dan Surat Bank Indonesia No. 22/946/UPPS/PSD tanggal 26 Desember 1989.

Kantor pusat Bank beralamat di Sona Topas Tower Lantai 12, Jl. Jendral Sudirman Kav. 26, Jakarta Selatan. Bank memiliki 1 (satu) kantor pusat operasional, 3 (tiga) kantor cabang, 26 (dua puluh enam) kantor cabang pembantu, dan 1 (satu) kantor kas.

b. Penawaran Umum Saham

Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang diselenggarakan pada tanggal 13 Juli 2007, berdasarkan Akta Notaris No. 60 tanggal 17 Juli 2007 yang dibuat dihadapan Eliwaty Tjitra, S.H., notaris di Jakarta yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. W7- 07975.HT.01.04-TH.2007 tanggal 17 Juli 2007 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 08 tanggal 25 Januari 2008 para pemegang saham Bank telah menyetujui untuk melakukan penawaran umum saham kepada masyarakat.

Page 9: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

7

1. UMUM (lanjutan) b. Penawaran Umum Saham (lanjutan)

Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 13 Juli 2007, maka pada tanggal 1 Oktober 2007 telah dilakukan penjatahan saham dimana saham yang dikeluarkan dan ditawarkan kepada masyarakat sebanyak 500.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 (nilai penuh) per lembar saham dan harga penawaran Rp 150 (nilai penuh) per lembar saham dimana saham-saham tersebut telah didaftarkan di Bursa Efek Jakarta, yang dituangkan dalam akta Notaris yang dibuat oleh Eliwaty Tjitra, S.H.,notaris di Jakarta No. 62 tanggal 10 Oktober 2007 dan surat Ketua Bapepam-LK No. S4776/BL/2007 tanggal 20 September 2007. Para pemegang saham Bank telah menyetujui untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I disertai dengan penerbitan Waran dalam rangka Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan pada tanggal 24 Juni 2009, dan telah memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK melalui Surat Keputusannya No. 55535/BL/2009 tanggal 24 Juni 2009. Dalam penawaran ini dikeluarkan saham baru Perseroan sebanyak 3.021.764.416 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 100 (nilai penuh) setiap saham. Setiap pemegang 1 (satu) Saham Biasa Atas Nama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham mempunyai 2 HMETD untuk membeli 2 saham biasa dengan harga Rp 101 (nilai penuh) per saham. Bank secara bersamaan menerbitkan sebanyak 503.627.403 lembar Waran Seri I yang menyertai seluruh saham hasil pelaksanaan HMETD dengan nilai nominal sebesar Rp 100 (nilai penuh) setiap saham. Untuk setiap 6 (enam) saham pelaksanaan HMETD tersebut melekat 1 (satu) Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang saham Bank dan/atau pemegang HMETD yang melaksanakan haknya sehingga seluruhnya berjumlah Rp 50.362 juta. Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham yang bernilai nominal Rp 100 (nilai penuh) yang dapat dilaksanakan selama periode pelaksanaan Waran selama 3 (tiga) tahun yaitu mulai tanggal 13 Januari 2010 sampai dengan tanggal 12 Juli 2012 dimana setiap pemegang 1 (satu) Waran berhak untuk membeli 1 (satu) saham Bank. Pemegang Waran Seri I tidak mempunyai hak sebagai pemegang saham, termasuk hak atas dividen selama Waran Seri I tersebut belum dilaksanakan menjadi saham. Bila Waran Seri I tidak dilaksanakan sampai habis periode pelaksanaannya, maka Waran Seri I tersebut menjadi kadaluarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku. Saham hasil pelaksanaan HMETD dan hasil pelaksanaan Waran Seri I yang ditawarkan melalui Penawaran Umum Terbatas I ini seluruhnya merupakan saham yang dikeluarkan dari Portepel Bank dan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.

c. Dewan Komisaris dan Direksi dan Karyawan

31 Maret 2012 dan 2011

Komisaris Utama Danny Nugroho 1)

Komisaris Independen Hardisan Koman 4)

Amrih Masjhuri 7)

Direktur Utama Nico Mardiansyah 3)

Direktur merangkap Direktur Kepatuhan Isbandiono 5)

Direktur Wahyu Dwi Aji 2)

Hengky Setiono 6)

1) Berdasarkan persetujuan BI No. 6/69/DGS/ DPIP/Rahasia

2) Berdasarkan persetujuan BI No. 7/91/GBI/ DPIP/Rahasia

3) Berdasarkan persetujuan BI No. 8/143/GBI/ DPIP/Rahasla

4) Berdasarkan persetujuan BI No. 9/57/GBI/ DPIP/Rahasia

5) Berdasarkan persetujuan BI No. 1/9/DpG/ DPIP/Rahasia

6) Berdasarkan persetujuan BI No. 10/96/GBI/ DPIP/Rahasia

7) Berdasarkan persetujuan BI No. 11/59/GBI/ DPIP/Rahasia

Page 10: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

8

1. UMUM (lanjutan) b. Dewan Komisaris dan Direksi dan Karyawan (lanjutan)

Susunan Komite Audit Bank masing-masing pada tanggal 31 Maret dan 31 Desember 2011 berdasarkan Surat Keputusan Bank Capital No. SK/054/BCI/DIR/VI/11 tanggal 1 Juni 2011 dan No. SK/025A/DIR/V11/09 tanggal 13 Juli 2009 yang telah sesuai dengan peraturan Bapepam - LK No. IX.I.5 adalah sebagai berikut:

2012 dan 2011

Ketua Hardisan Koman

Anggota Budi Za inal Ari fin

Alfanur HR Susunan Corporate Secretary dan Ketua Audit Internal pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:

2012 dan 2011

Corporate Secretary Isbandiono

Ketua Sa tuan Kerja Audi t

Internal Gunarto Hana fi Jumlah karyawan Bank pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing adalah 482 dan 468 karyawan.

2. IKTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING

a. Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan dan Pernyataan Kepatuhan

Laporan keuangan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam–LK No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 dan Surat Edaran Ketua Bapepam-LK No. SE-02/BL/2008 tentang “Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik IndustriPertambangan Umum, Minyak dan Gas Bumi dan Perbankan” tanggal 31 Januari 2008. Seperti diungkapkan dalam Catatan 2c, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2011. Berdasarkan Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-554/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010 disebutkan bahwa Peraturan Nomor VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” berlaku sepanjang tidak diatur atau tidak bertentangan dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan apabila timbul pertentangan maka penyusunan dan penyajian laporan keuangan wajib mengacu pada PSAK tersebut. Pada tanggal 1 Januari 2011, Bank menerapkan beberapa PSAK baru yang berlaku efektif sejak tanggal tersebut. Laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas disusun berdasarkan metode akrual (accrual basis). Mata uang pelaporan yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan adalah Rupiah (Rp), dimana dasar pengukurannya adalah konsep biaya historis (historical cost), kecuali untuk beberapa akun yang diukur berdasarkan penjelasan kebijakan akuntansi dari akun yang bersangkutan. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Seluruh angka dalam laporan keuangan ini, kecuali dinyatakan secara khusus, dibulatkan menjadi dan disajikan dalam jutaan Rupiah yang terdekat.

Page 11: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

9

2. IKTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

b. Perubahan Kebijakan Akuntansi Agar penyajian posisi keuangan, kinerja keuangan atau arus kas Bank lebih relevan dan andal (reliable), Bank melakukan perubahan kebijakan akuntansi atas semua aset tetap. Berdasarkan PSAK 16 revisi, dalam mengukur aset tetap, dapat menggunakan model revaluasi (revaluation model) atau model biaya (cost model). Efektif 1 Oktober 2011. Bank merubah pengukuran semua aset tetap dari model biaya ke model revaluasi. Perubahan kebijakan akuntansi ini diperlakukan secara prospektif. Sebagai akibat dari perubahan kebijakan akuntansi ini, pada tanggal 1 Oktober 2011, Bank mencatat saldo Surplus Revaluasi - setelah pajak sebesar Rp 47.828 dalam ekuitas dan mencatat peningkatan nilai tercatat semua aset tetap sebesar Rp 53.142.

c. Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Revisi

Efektif tanggal 1 Januari 2010, Bank telah menerapkan PSAK revisi secara prospektif sebagai berikut: (1) PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, yang berisi persyaratan

pengungkapan instrumen keuangan dan kriteria informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan pengungkapan diterapkan berdasarkan klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, yakni aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian bunga, dividen, keuntungan dan kerugian yang terkait; dan situasi tertentu dimana saling hapus aset dan liabilitas keuangan diizinkan. PSAK ini juga mewajibkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan kebijakan akuntansi atas instrumen keuangan. Standar ini menggantikan PSAK No. 50 “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”

(2) PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, yang menetapkan dasar-dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan dan kontrak-kontrak pembelian atau penjualan instrumen non-keuangan. PSAK ini menjelaskan diantaranya definisi derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penentuan kriteria lindung nilai. Standar ini menggantikan PSAK No. 55 (Revisi 1999) “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Lindung Nilai”.

Dalam penerapan standar baru di atas, Bank telah mengidentifikasi sejumlah penyesuaian transisi terutama mengenai cadangan penurunan nilai aset dan liabilitas keuangan sesuai dengan Buletin Teknis No. 4 mengenai Ketentuan Transisi Penerapan Awal PSAK 50 dan PSAK 55 (Revisi 2006) yang telah disesuaikan pada posisi keuangan awal bank pada tanggal 1 Januari 2010 sebagaimana dijelaskan di bawah ini:

Sebagaimana Setelah

dilaporkan Penyesuaian disesuaikan

1 Januari 2010 transisi 1 Januari 2010

Aset

Giro pada bank lain 288 (288) -

Penempatan bank lain 940 (940) -

Tagihan akseptasi 752 (752) -

Liabilitas

Liabilitas pajak tangguhan (307) 307 -

Penyesuaian transisi yang

di debitkan pada saldo laba

pada tanggal 1 Januari 2010 (921)

Page 12: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

10

2. IKTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) c. Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Revisi (lanjutan)

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Bank telah menerapkan PSAK revisi sebagai berikut: (1) PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”, mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu

antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan, dan pernyataan kepatuhan.

(2) PSAK No. 3 (Revisi 2010), “Laporan Keuangan Interim”, mengatur penyajian minimum laporan keuangan interim, serta prinsip pengakuan dan pengukuran dalam laporan keuangan lengkap atau ringkas untuk periode interim.

(3) PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”, mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.

(4) PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”, menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan pernyataan ini mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. PSAK yang direvisi ini juga menentukan kapan entitas membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan.

(5) PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”, menetapkan pengakuan dan pengukuran liabilitas diestimasi, liabilitas kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.

Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan adalah konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Bank untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, kecuali bagi penerapan beberapa PSAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2011 seperti yang telah diungkapkan di atas. Selain standar akuntansi revisi yang telah disebutkan sebelumnya, Bank juga telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2011 yang dianggap relevan terhadap laporan keuangan namun tidak menimbulkan dampak yang signifikan: (1) PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”. (2) PSAK No. 8 (Revisi 2009), “Peristiwa Setelah Periode Pelaporan”. (3) PSAK No. 19 (Revisi 2009), “Aset tak Berwujud”. (4) PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”. (5) PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”. Bank sedang mengevaluasi dampak yang mungkin ditimbulkan oleh standar dan interpretasi standar berikut yang penerapannya disyaratkan untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2012: PSAK No. 18 (Revisi 2010), ”Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Punakarya” PSAK No. 24 (Revisi 2009), “Imbalan Kerja” PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan” PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian” PSAK No. 53 (Revisi 2010), “Pembayaran Berbasis Saham” PSAK No. 56 (Revisi 2011), “Laba per Saham” PSAK No. 60 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” PSAK No. 63 (Revisi 2011), “Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi”

Page 13: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

11

2. IKTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

c. Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Revisi (lanjutan)

ISAK No. 13, “Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri” ISAK No. 15, “PSAK No. 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya” ISAK 19 (2011), “Aplikasi Pendekatan Penyajian Kembali pada PSAK 63: Pelaporan Keuangan dalam

Ekonomi Hiperinflasi” ISAK 20, “Pajak Penghasilan - Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para pemegang Saham Entitas” ISAK 22, “Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan” ISAK 23, “Sewa Operasi - Insentif” ISAK 24, “Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa” Dampak dari perubahan kebijakan akuntansi Bank sehubungan dengan implementasi dan standar akuntansi baru di atas tidak signifikan kecuali perubahan dalam penyajian sebagai berikut: Penyajian Laporan Keuangan Bank mengimplementasikan PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan)”, yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2011. Perubahan tersebut sebagai berikut: - Laporan keuangan terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan

ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. - Penambahan pengungkapan mengenai reklasifikasi akun (Catatan 41). Karena perubahan pada kebijakan akuntansi hanya mempengaruhi aspek pengungkapan, maka tidak ada dampak terhadap laba per saham. Bank telah mereklasifikasi kerugian atas perubahan nilai wajar dari efek-efek dalam kelompok tersedia untuk dijual dari kerugian atas perubahan nilai wajar dari efek-efek dalam kelompok tersedia untuk dijual - ekuitas ke kerugian atas perubahan nilai wajar dari efek-efek dalam kelompok tersedia untuk dijual - laba rugi komprehensif (Catatan 41). Manajemen telah mengevaluasi apakah penyajian kembali laporan posisi keuangan pada tanggal 1 Januari 2010 perlu dilakukan. Dalam melakukan evaluasi tersebut, manajemen berkeyakinan bahwa dengan tidak menyajikan laporan posisi keuangan awal, tidak akan memberikan gambaran yang keliru dalam membaca laporan keuangan mengingat jumlah dan sifat reklasifikasi yang dilakukan, oleh karena itu laporan posisi keuangan awal tersebut tidak disajikan.

d. Penggunaan Estimasi dan Asumsi

Dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia, dibutuhkan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi. Nilai aset dan liabilitas dilaporkan, pengungkapan atas aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan posisi keuangan. Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Bank yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan: Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan Bank menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) dipenuhi. Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun/periode berikutnya, diungkapkan di bawah ini.

Page 14: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

12

2. IKTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

d. Penggunaan Estimasi dan Asumsi (lanjutan)

Bank mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan, mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Bank. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. Nilai wajar dari instrumen keuangan Jika nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan yang tercatat dalam laporan posisi keuangan tidak dapat diperoleh dari pasar aktif, nilai wajar ditentukan dari beberapa teknik penilaian termasuk model matematika, seperti teknik penilaian analisa arus kas masa depan yang didiskonto menggunakan suku bunga pasar yang berlaku. Nilai tercatat aset keuangan pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing sebesar Rp. 4.290.029 dan Rp 4,552,030 (Catatan 33), sedangkan nilai tercatat liabilitas keuangan dalam laporan perubahan posisi keuangan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing sebesar Rp. 3.846.646 dan Rp 4.069.023 (Catatan 33). Cadangan kerugian penurunan nilai atas kredit Bank melakukan review atas kredit pada setiap tanggal laporan untuk melakukan penilaian atas cadangan penurunan nilai yang telah dicatat. Justifikasi manajemen diperlukan untuk melakukan estimasi atas jumlah dan timing arus kas dalam menentukan tingkat cadangan yang dibutuhkan. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan kerugian penurunan nilai. Nilai tercatat dari kredit Bank sebelum cadangan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing sebesar Rp. 1.995.219 dan Rp 1.758.730. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 8. Aset pajak tangguhan Aset pajak tangguhan diakui atas jumlah pajak penghasilan terpulihkan (recoverable) pada periode mendatang sebagai akibat perbedaan temporer yang dapat dikurangkan. Justifikasi manajemen diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, sesuai dengan timing dan tingkat laba fiskal di masa mendatang sejalan dengan strategi rencana perpajakan ke depan. Liabilitas imbalan pasca kerja Liabilitas imbalan pasca kerja ditentukan berdasarkan perhitungan dari aktuarial. Perhitungan aktuaria mengunakan asumsi-asumsi seperti tingkat diskonto, tingkat pengembalian investasi, tingkat kenaikan gaji, tingkat kematian, tingkat pengunduran diri dan lain-lain. Nilai tercatat atas estimasi liabilitas imbalan kerja Bank pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 2.762. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 18. Penyusutan aset tetap Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Bank menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya beban penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat bersih atas aset tetap Bank pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing sebesar Rp. 142.742 dan Rp 139.537. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 10.

Page 15: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

13

2. IKTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

e. Transaksi Dengan Pihak-pihak Berelasi Efektif tanggal 1 Januari 2011, Bank menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. Pihak-pihak berelasi dengan Bank jika: 1. langsung atau tidak langsung melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau

dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama dengan Bank; (ii) memiliki kepentingan dalam Bank yang memberikan pengaruh signifikan atas Bank; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Bank;

2. suatu pihak berelasi dengan Bank; 3. suatu pihak adalah ventura bersama dimana Bank sebagai venturer; 4. suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Bank atau induk; 5. suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (1) atau (4); 6. suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau

untuk dimana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (4) atau (5); atau

7. suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Bank atau entitas yang terkait dengan Bank.

Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi dijelaskan pada Catatan 31.

f. Kuasi – Reorganisasi

Berdasarkan PSAK No. 51 (Revisi 2003), "Akuntansi Kuasi-Reorganisasi", kuasi- reorganisasi merupakan prosedur akuntansi yang mengatur Bank merestrukturisasi ekuitasnya dengan menghapus akumulasi defisit dan menilai kembali seluruh aset dan liabilitasnya dengan nilai wajar untuk mendapatkan awal yang baik (fresh start) dengan posisi keuangan yang menunjukan nilai sekarang tanpa dibebani defisit karena saldo akumulasi defisit telah dieliminasikan terhadap akun cadangan umum, selisih penilaian kembali aset tetap dan modal saham ditempatkan dan disetor. Kuasi-reorganisasi dilakukan dengan metode reorganisasi akuntansi(accounting reorganization method). Aset dan liabilitas dinilai kembali sebesar nilai wajarnya. Nilai wajar aset dan liabilitas ditentukan berdasarkan nilai pasar pada tanggal kuasi-reorganisasi. Bila nilai pasar tidak tersedia, estimasi nilai wajar didasarkan pada informasi terbaik yang tersedia dengan mempertimbangkan harga aset sejenis, dan teknik penilaian yang paling sesuai dengan karakteristik aset dan liabilitas yang bersangkutan. Sedangkan untuk aset dan liabilitas tertentu, penilaian dilakukan sesuai dengan PSAK terkait.

g. Instrumen Keuangan

Bank telah menerapkan secara prospektif kebijakan akuntansi berikut berdasarkan PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) yang berlaku efektif 1 Januari 2010: Klasifikasi, Pengakuan dan Pengukuran Bank mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada laporan posisi keuangan, jika dan hanya jika, Bank menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal liabilitas keuangan). Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku.

Page 16: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

14

2. IKTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

g. Instrumen Keuangan (lanjutan)

Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal instrumen keuangan, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, termasuk biaya transaksi. Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan instrumen keuangan. Biaya transaksi tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif. Metode suku bunga efektif (“EIR”) adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan, menggunakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa depan selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari instrumen keuangan. Pada saat menghitung EIR, Bank mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tanpa mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan, namun termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari EIR. Instrumen keuangan dikelompokkan sebagai berikut: A. Aset Keuangan

(1) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diklasifikasikan kedalam dua sub-kategori sebagai berikut: - Aset keuangan dimiliki untuk diperdagangkan apabila aset keuangan tersebut diperoleh terutama

untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat. - Aset keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada saat

pengakuan awal jika telah memenuhi kriteria tertentu. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat pada laporan posisi keuangan pada nilai wajarnya. Perubahan nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Bunga yang diperoleh dicatat sebagai pendapatan bunga. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, Bank memiliki aset keuangan dalam kategori ini berupa efek yang diperdagangkan.

(2) Pinjaman yang diberikan dan piutang

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut tidak dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo atau aset tersedia untuk dijual.

Page 17: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

15

2. IKTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

g. Instrumen Keuangan (lanjutan)

A. Aset Keuangan (lanjutan)

Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, Bank mengklasifikasikan kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, kredit, pendapatan bunga yang masih akan diterima dan tagihan kepada pihak ketiga di dalam aset lain-lain sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.

(3) Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran

tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dan manajemen Bank memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Apabila Bank menjual atau mereklasifikasi aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo, maka seluruh aset keuangan dalam kategori tersebut harus direklasifikasi menjadi aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual (tainting rule).

Setelah pengukuran awal, aset keuangan ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan

metode bunga efektif, setelah dikurangi cadangan penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif. Keuntungan dan kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi pada saat penghentian pengakuan dan penurunan nilai dan melalui proses amortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.

Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, Bank tidak memiliki aset keuangan dalam kategori

ini. (4) Aset keuangan tersedia untuk dijual Aset keuangan tersedia untuk dijual merupakan aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai

tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam kategori instrumen keuangan yang lain. Aset keuangan ini diperoleh dan dimiliki untuk jangka waktu yang tidak ditentukan dan dapat dijual sewaktu-waktu untuk memenuhi kebutuhan likuiditas atau karena perubahan kondisi pasar.

Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar. Komponen hasil

(yield) efektif dari surat berharga utang tersedia untuk dijual diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Laba atau rugi yang belum direalisasi yang timbul dari penilaian pada nilai wajar atas aset keuangan tersedia untuk dijual tidak diakui dalam laporan laba rugi komprehensif, melainkan dilaporkan sebagai laba atau rugi bersih yang belum direalisasi pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan dan laporan perubahan ekuitas.

Apabila aset keuangan dilepaskan, atau dihentikan pengakuannya, maka laba atau rugi kumulatif yang

sebelumnya diakui dalam ekuitas langsung diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.

Page 18: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

16

2. IKTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

g. Instrumen Keuangan (lanjutan)

A. Aset Keuangan (lanjutan)

4) Aset keuangan tersedia untuk dijual

Jika Bank memiliki lebih dari satu jenis surat berharga yang sama, maka diterapkan dasar metode identifikasi khusus. Bunga yang diperoleh dari aset keuangan tersedia untuk dijual diakui sebagai pendapatan bunga yang dihitung berdasarkan suku bunga efektif. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai aset keuangan juga diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.

Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, Bank mengklasifikasikan efek-efek sebagai aset

keuangan tersedia untuk dijual.

B. Liabilitas Keuangan (1) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kategori ini apabila liabilitas tersebut merupakan hasil dari aktivitas perdagangan, atau jika Bank memilih untuk menetapkan liabilitas keuangan tersebut dalam kategori ini. Perubahan dalam nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, Bank tidak memiliki liabilitas keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

(2) Liabilitas Keuangan yang Diukur Pada Biaya Perolehan Diamortisasi

Kategori ini merupakan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut, yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, jika subtansi perjanjian kontraktual mengharuskan Bank untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang instrumen keuangan, atau jika liabilitas tersebut tidak diselesaikan melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan. Komponen instrumen keuangan yang diterbitkan yang terdiri dari komponen liabilitas dan komponen ekuita (jika ada) harus dipisahkan, dimana komponen ekuitas merupakan bagian residual dari keseluruhan instrumen keuangan setelah dikurangi nilai wajar komponen liabilitas pada tanggal penerbitan. Setelah pengakuan awal, komponen liabilitas diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar dan sesudah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, dengan memperhitungkan dampak amortisasi (atau akresi) berdasarkan suku bunga efektif atas premi, diskonto dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pada tanggal 31 Maret dan 2012 dan 31 Desember 2011, Bank mengklasifikasikan liabilitas segera, simpanan dari nasabah, simpanan dari bank lain, biaya masih harus dibayar dan liabilitas lainnya sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.

Page 19: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

17

2. IKTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

g. Instrumen Keuangan (lanjutan)

Penentuan Nilai Wajar Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal laporan posisi keuangan adalah berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi penjual/dealer (bid price untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, kecuali investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini (net present value), dan perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi. Saling Hapus Aset dan Liabilitas Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Bank memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Kesepakatan induk untuk menyelesaikan secara neto (master netting agreements) tidak dapat dijadikan dasar untuk menyajikan saling hapus antara aset dan liabilitas yang terkait dalam laporan posisi keuangan. Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan Aset keuangan (atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika: a. Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; b. Bank tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut, namun juga menanggung

liabilitas kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan yang signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau

c. Bank telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.

Ketika Bank telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari suatu aset keuangan atau telah menjadi pihak dalam suatu kesepakatan, dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aset tersebut, maka aset keuangan diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur berdasarkan jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Bank. Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, dibatalkan atau telah kadaluarsa. Reklasifikasi Instrumen Keuangan Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke klasifikasi yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi selama instrumen keuangan tersebut dimiliki atau diterbitkan.

Page 20: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

18

2. IKTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

g. Instrumen Keuangan (lanjutan)

Reklasifikasi Instrumen Keuangan (lanjutan) Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasikan aset keuangan dari kategori dimiliki hingga jatuh tempo. Jika terjadi penjualan atau reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (selain dari kondisi spesifik tententu), maka seluruh aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo harus direklasifikasi menjadi aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Selanjutnya, Bank tidak diperkenankan mengklasifikasi aset keuangan sebagai aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo selama dua tahun. Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok yang dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi diakui dalam ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya dan pada saat itu keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Penurunan Nilai Aset Keuangan

Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Bank menelaah apakah suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan telah mengalami penurunan nilai. Aset keuangan yang dievaluasi penurunan nilainya dihitung secara individual dan kolektif serta cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk masing-masing untuk kelompok individual dan kolektif tersebut. Suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai, aset keuangan yang dievaluasi penurunan nilainya dihitung secara individual dan kolektif serta cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk masing-masing untuk kelompok individual dan kolektif tersebut, jika dan hanya jika, terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal dari suatu aset (suatu kejadian yang merugikan) dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi dengan andal. Bukti mengenai penurunan nilai meliputi indikasi bahwa peminjam atau kelompok peminjam mengalami kesulitan keuangan secara signifikan, gagal dalam melakukan pembayaran bunga atau pokok, kemungkinan akan mengalami kebangkrutan atau reorganisasi keuangan lainnya dan terdapat hasil observasi data yang mengindikasikan terdapat penurunan nilai pada estimasi arus kas masa depan, seperti perubahan kondisi ekonomi yang berhubungan dengan gagal bayar. (1) Aset Keuangan pada Biaya Perolehan Diamortisasi

Bank pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika Bank menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan kerugian penurunan nilai tersebut tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Jika terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai telah terjadi atas aset dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo yang dilaporkan pada biaya amortisasi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut (yang merupakan suku bunga efektif yang dihitung pada saat pengakuan awal). Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun penurunan nilai dan jumlah kerugian yang terjadi diakui di laporan laba rugi.

Page 21: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

19

2. IKTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

g. Instrumen Keuangan (lanjutan)

Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan) (1) Aset Keuangan pada Biaya Perolehan Diamortisasi 9lanjutan)

Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai kolektif atas kredit, Bank telah menerapkan Surat Edaran No. 11/33/DPNP yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia yang mengatur mengenai estimasi penurunan nilai kolektif kredit dengan keterbatasan pengalaman kerugian spesifik. Bagi bank yang belum memiliki data kerugian historis yang memadai, untuk menentukan besarnya penurunan nilai atas kredit secara kolektif sesuai dengan persyaratan dalam PSAK No. 55 (Revisi 2006) dan PAPI, maka pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai dapat menggunakan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai “Penilaian Kualitas Aset Bank Umum”. Jika dalam periode selanjutnya, nilai dari kerugian menurun karena adanya suatu kejadian setelah kerugian diakui, pengakuan kerugian yang sebelumnya harus dipulihkan. Pemulihan ini diakui dalam laporan laba rugi, dengan syarat nilai tercatat aset pada tanggal pemulihan tidak melebihi biaya perolehan diamortisasinya.

(2) Aset Keuangan yang Dikelompokan dalam Tersedia untuk Dijual

Dalam hal instrumen ekuitas di kelompokkan dalam kelompok tersedia untuk dijual, penelaahan penurunan nilai ditandai dengan penurunan nilai wajar yang signifikan dan berkelanjutan dibawah biaya perolehannya. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai kumulatif yang dihitung dari selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai yang sebelumnya telah diakui dalam laporan laba rugi, dikeluarkan dari ekuitas dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Kerugian penurunan nilai instrumen ekuitas tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi. Kenaikan nilai wajar setelah terjadinya penurunan nilai diakui pada laba rugi komprehensif lainnya. Dalam hal instrumen utang dalam kelompok tersedia untuk dijual, penurunan nilai ditelaah berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Bunga tetap diakru berdasarkan suku bunga efektif asal yang diterapkan pada nilai tercatat aset yang telah diturunkan nilainya, dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif. Jika pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan nilai wajar tersebut karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif.

Dalam penentuan cadangan kerugian penurunan nilai dan penilaian kualitas aset, Bank menerapkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005, sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006, PBI No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007, PBI No 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/33/DPN tanggal 8 Desember 2009. Berdasarkan peraturan tersebut, aset produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia, efek-efek, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi, serta komitmen dan kontinjensi dari transaksi laporan posisi keuangan (Off-Statement of financial position) yang mempunyai risiko kredit. Berdasarkan peraturan tersebut, aset produktif diklasifikasikan dalam 5 (lima) kategori masing-masing dengan tarif persentase cadangan kerugian penurunan nilai atas aset sebagai berikut:

Page 22: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

20

2. IKTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

g. Instrumen Keuangan (lanjutan)

MinimumKategori Persentase

Lancar 1%Dalam perhatian khusus 5%Kurang lancar 15%Diragukan 50%Macet 100%

Persentase cadangan kerugian penurunan nilai di atas diterapkan terhadap saldo aset produktif setelah dikurangi dengan nilai agunan sesuai dengan peraturan Bank Indonesia, kecuali atas aset produktif yang diklasifikasikan lancar dan tidak dijamin atau yang dijamin dengan agunan non-tunai, dimana persentase penyisihan kerugian aset diterapkan terhadap saldo aset produktif yang bersangkutan. Cadangan kerugian penurunan nilai tidak dibentuk atas aset produktif berupa Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Penempatan pada Bank Indonesia, efek-efek dan instrumen utang lainnya yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia dan aset produktif yang dijamin dengan agunan tunai berupa giro, deposito, tabungan, setoran jaminan, emas, Sertifikat Bank Indonesia atau Surat Utang Negara, Jaminan Pemerintah Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, standby Letters of Credit dari prime bank yang diterbitkan sesuai dengan Uniform Customs and Practice for Documentary Credit (UCP) atau Internasional Standard Practice (ISP) yang berlaku.

h. Giro Wajib Minimum

Pada tanggal 4 Oktober 2010, Bank Indonesia mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 12/19/PBI/2010 tentang Giro Wajib Minimum (GWM) Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan mata uang asing. Berdasarkan peraturan tersebut, GWM dalam Rupiah terdiri dari GWM Primer dan GWM Sekunder dan GWM Loan to Deposit Ratio (LDR). GWM Primer dalam Rupiah ditetapkan sebesar 8% dari Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam Rupiah dan GWM Sekunder dalam Rupiah ditetapkan sebesar 2,5% dari Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam Rupiah. GWM Loan to Deposit Ratio (LDR) dalam Rupiah sebesar perhitungan antara parameter disinsentif atas dengan selisih antara LDR Bank dan LDR target dengan memperhatikan selisih antara Liabilitas Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank dan KPMM insentif. GWM dalam mata uang asing ditetapkan sebesar 1% dari DPK dalam mata uang asing, dan selanjutnya diubah dengan PBI No. 13/10/PBI/2011 mengenai ketentuan pemenuhan GWM dalam Valuta Asing ditetapkan sebesar 8% berlaku sejak tanggal 01 Juni 2011. GWM Primer adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk saldo rekening giro pada BI yang besarnya ditetapkan oleh BI sebesar persentase tertentu dari DPK. GWM Sekunder adalah cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk SBI, Surat Utang Negara ("SUN") dan/atau Excess Reserve, yang besarnya ditetapkan BI sebesar persentase tertentu.

i. Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain

Giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain setelah pengakuan awal dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif pada laporan posisi keuangan.

j. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain

Penempatan pada Bank Indonesia da bank lain pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan merupakan biaya tambahan untuk memperoleh aset keuangan tersebut, dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.

Page 23: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

21

2. IKTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

k. Efek-efek Efek-efek terdiri dari SBI, wesel ekspor, obligasi (termasuk obligasi korporasi yang diperdagangkan di bursa efek, obligasi syariah ijarah dan obligasi syariah mudharabah), fixed rate notes, promissory notes, dan efek utang lainnya. Kebijakan akuntansi lihat Catatan 2g.

l. Kredit

Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang dan dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Kebijakan akuntansi untuk pinjaman yang diberikan dan piutang dijelaskan pada Catatan 2g. Kredit dalam rangka perjanjian sindikasi, dinyatakan sebesar porsi kredit yang risikonya ditanggung oleh Bank. Restrukturisasi kredit meliputi adanya perpanjangan jangka waktu pembayaran dan ketentuan kredit yang baru. Sejak 1 Januari 2010, setelah syarat dan ketentuan telah dinegosiasi ulang, penurunan nilai yang ada sebelumnya akan diukur dengan menggunakan suku bunga efektif awal sebelum ketentuan kredit dimodifikasi dan kredit tersebut tidak lagi dalam kategori “past due”. Manajemen akan melakukan kaji ulang kredit yang direstrukturisasi secara berkelanjutan untuk memastikan bahwa seluruh syarat terpenuhi dan pembayaran dimasa datang akan terjadi. Kredit tersebut akan dimasukkan dalam perhitungan penurunan nilai secara individual atau kolektif, yang dihitung dengan menggunakan suku bunga efektif awal, dan mengikuti perlakuan atas perhitungan penurunan nilai kreditnya.

m. Aset Tetap

Sejak 1 Oktober 2011, aset tetap revaluasi dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai yang terjadi setelah tanggal revaluasi. Revaluasi dilakukan dengan keteraturan yang cukup regular untuk memastikan bahwa jumlah tercatat tidak berbeda secara material dari jumlah yang ditentukan dengan menggunakan nilai wajar pada tanggal neraca. Penyusutan bangunan dan prasarana, investasi kantor, peralatan kantor, dan kendaraan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat yaitu 3 - 20 tahun. Tanah tidak disusutkan. Kenaikan yang berasal dari revaluasi , tanah, bangunan dan prasarana, inventaris kantor, peralatan kantor dan kendaraan tersebut langsung dikreditkan ke surplus revaluasi pada bagian ekuitas, kecuali sebelumnya penurunan revaluasi atas aset yang sama pernah diakui dalam laporan laba rugi, dalam hal ini, kenaikan revaluasi hingga sebesar penurunan nilai aset akibat revaluasi tersebut, dikreditkan dalam laporan laba rugi. Penurunan jumlah tercatat yang berasal dari revaluasi aset tetap yang dibebankan dalam laporan laba rugi apabila penurunan tersebut melebihi saldo akun surplus revaluasi aset tetap yang berasal dari revaluasi sebelumnya, jika ada. Penyusutan atas nilai revaluasian aset tetap dibebankan ke laporan laba rugi. Bila kemudian aset tetap yang telah direvaluasi dijual atau dihentikan penggunaannya, saldo surplus tersisa dipindahkan langsung ke saldo laba. Bagian dari surplus revaluasi yang merupakan selisih atas penyusutan berdasarkan nilai revaluasian dan nilai perolehan dipindahkan ke saldo laba. Sebelumnya aset tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai. Perubahan kebijakan akuntansi dari model biaya ke model revaluasi dalam aset tetap diterapkan secara prospektif. Penyusutan dihitung dengan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

Page 24: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

22

2. IKTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) m. Aset Tetap (lanjutan)

Tahun

Bangunan dan prasaranan 20Inventaris dan perlengkapan kantor 4 - 5Perlengkapan kantor 4 - 5Kendaraan 3 - 5

Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun buku untuk memastikan nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan dan amortisasi diterapkan secara konsisten sesuai dengan ekspektasi pola manfaat ekonomis dari aset tersebut. Ketika suatu aset dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya, biaya perolehan dan akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada, dikeluarkan dari akun tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap dibukukan dalam laporan laba rugi komprehensif. Sesuai dengan PSAK No. 47 tentang “Akuntansi Tanah”, biaya-biaya sehubungan dengan perolehan hak atas tanah ditangguhkan dan disajikan terpisah dari perolehan tanah. Biaya-biaya tertentu yang terdiri atas biaya legal, biaya notaris, biaya pajak dan biaya lainnya, ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek. PSAK No. 48 mengenai “Penurunan Nilai Aset” mensyaratkan manajemen Bank untuk menelaah nilai aset untuk setiap penurunan dan penghapusan ke nilai wajar jika keadaan menunjukkan bahwa nilai tercatat tidak bisa diperoleh kembali. Di lain pihak, pemulihan kerugian penurunan nilai diakui apabila terdapat indikasi bahwa penurunan nilai tersebut tidak lagi terjadi. Penurunan (pemulihan) nilai aset diakui sebagai beban (pendapatan) pada laba rugi komprehensif periode berjalan. Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya. Setiap rugi penurunan atau pemulihan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif periode berjalan. Tanah dicatat sebesar nilai revaluasinya yang mencerminkan nilai wajar pada tanggal revaluasi dan tidak disusutkan. Penilaian atas tanah oleh penilai independen akan dilakukan secara teratur setiap dua tahun.

n. Agunan yang Diambil Alih dan Properti Terbengkalai

Agunan yang diambil alih sehubungan dengan penyelesaian kredit dicatat berdasarkan nilai bersih yang dapat direalisasi, yaitu nilai wajar agunan setelah dikurangi estimasi biaya pelepasan atau nilai outstanding kredit mana yang lebih rendah. Selisih lebih antara saldo kredit yang tidak dapat ditagih dengan nilai agunan yang diambil alih tersebut dibebankan pada cadangan kerugian penurunan nilai aset non keuangan. Properti terbengkalai adalah aset tetap dalam bentuk properti yang dimiliki Bank tetapi tidak digunakan untuk kegiatan usaha operasional Bank. Properti terbengkalai ini dicatat berdasarkan nilai bersih yang dapat direalisasi. Biaya-biaya pemeliharaan dan perbaikan periode berjalan dibebankan pada saat terjadinya. Laba atau rugi yang diperoleh atau berasal dari penjualan agunan yang diambil alih dibebankan pada laporan laba rugi periode berjalan.

Page 25: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

23

2. IKTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

o. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai atas Aset Non keuangan dan Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi Sebelum 1 Januari 2011, Bank membentuk penyisihan penghapusan atas asset non-produktif. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang “Penilaian Kualitas Aset Bank Umum” sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 2g Bank juga diwajibkan untuk membentuk cadangan kerugian penurunan nilai pada aset non keuangan, seperti agunan yang diambil alih, aset yang terbengkalai, pos antar cabang dan rekening sementara serta estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi. Cadangan Penurunan Nilai Aset Non Keuangan Klasifikasi dan besarnya persentase cadangan kerugian penurunan nilai untuk agunan yang diambil alih dan aset yang terbengkalai adalah sebagai berikut:

Persentase atas Kategori Batas Waktu Cadangan Kerugian

Lancar Sampai dengan 1 tahun 0%Kurang lancar Lebih dari 1 tahun sampai dengan 3 tahun 15%Diragukan Lebih dari 3 tahun sampai dengan 5 tahun 50%Macet Lebih dari 5 tahun 100% Klasifikasi dan persentase penghapusan untuk rekening antar kantor dan rekening sementara ditetapkan sebagai berikut:

Persentase atas Kategori Batas Waktu Cadangan Kerugian

Lancar Sampai dengan 180 hari/Up to 180 days 0%

Macet Lebih dari 180 hari/More than 180 days 100% Klasifikasi dan persentase cadangan kerugian transaksi komitmen dan kontinjensi ditetapkan sebagai berikut:

MinimumKategori Persentase

Lancar 1%Dalam perhatian khusus 5%

Kurang lancar 15%

Diragukan 50%

Macet 100% Cadangan kerugian penurunan nilai untuk komitmen dan kontinjensi yang dibentuk disajikan sebagai liabilitas pada laporan posisi keuangan dalam akun “Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi”. Sejak tanggal 1 Januari 2011, Bank menentukan cadangan kerugian penurunan nilai aset non keuangan sesuai dengan surat edaran Bank Indonesia No. 13/658/DPNP/IDnP tanggal 23 Desember 2011. Bank tidak diwajibkan lagi untuk membentuk penyisihan kerugian atas aset non produktif dan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi. Namun, Bank tetap harus menghitung cadangan kerugian penurunan nilai mengacu kepada Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Page 26: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

24

2. IKTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

p. Tagihan Akseptasi Tagihan akseptasi diklasifikasikan sebagai kredit yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2g untuk kebijakan akuntansi atas kredit yang diberikan dan piutang.

q. Aset lain-lain Aset lain-lain terdiri dari aset yang tidak dapat digolongkan dalam pos-pos sebelumnya. Aset lain-lain disajikan sebesar nilai tercatat, yaitu harga perolehan setelah dikurangi dengan amortisasi, penurunan nilai dan penyisihan kerugian penurunan nilai aset. Beban dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method).

r. Liabilitas segera Liabilitas segera dicatat pada saat timbulnya liabilitas atau diterima perintah dari pemberi amanat, baik dari masyarakat maupun dari bank lain. Liabilitas segera disajikan sebesar jumlah liabilitas bank dan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Kebijakan akuntansi untuk liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dijelaskan pada Catatan 2g.

s. Simpanan dari Nasabah Giro merupakan dana nasabah yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran dan penarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui cek, atau dengan cara pemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya. Tabungan merupakan dana nasabah yang bisa ditarik setiap saat berdasarkan persyaratan tertentu yang disepakati bersama. Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah yang dapat ditarik dalam jangka waktu tertentu berdasarkan kesepakatan antara nasabah dengan Bank. Simpanan dari nasabah diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Kebijakan akuntansi untuk liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dijelaskan pada Catatan 2g.

t. Simpanan dari Bank Lain Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain, dalam bentuk giro, interbank call money, deposito berjangka dan sertifikat deposito. Simpanan dari bank lain diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi (Catatan 2g).

Page 27: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

25

2. IKTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

u. Efek yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembal Efek-efek yang dijual dengan janji untuk dibeli kembali disajikan sebagai liabilitas dalam posisi keuangan sebesar harga beli kembali yang disepakati dikurangi selisih antara harga jual dan harga beli kembali yang disepakati (beban bunga dibayar di muka). Selisih antara harga jual dan harga bell kembali yang disepakati tersebut diamortisasi sebagai beban bunga selama jangka waktu sejak efek-efek dijual hingga dibeli kembali. Efek-efek yang dijual dengan janji untuk dibeli kembali diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2g untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

v. Imbalan Pasca Kerja Bank menghitung Liabilitas diestimasi atas Imbalan Pasca Kerja sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 dan PSAK No. 24 (Revisi 2004) "Imbalan Kerja". Sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004) "Imbalan Kerja", perhitungan imbalan kerja menggunakan metode Projected Unit-Credit. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui ebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui dari masing-masing program pada akhir tahun petaporan sebetumnya metebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui atas dasar metode garis turus setama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa latu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut tetah menjadi hak (vested), dan sebaliknya akan diamortisasi dengan metode garis turus setama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi hak (vested). Liabilitas imbalan pasti yang diakui di posisi keuangan merupakan nitai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui.

w. Pendapatan dan Beban Bunga

Pendapatan dan beban bunga diakui dalam laporan laba rugi menggunakan metode suku bunga efektif. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran dan penerimaan kas di masa datang setama masa perkiraan umur dari aset keuangan atau liabilitas keuangan (atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat) untuk memperoleh nitai tercatat dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Bank mengestimasikan arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual datam instrumen keuangan tersebut, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa mendatang. Nilai tercatat aset atau liabilitas keuangan disesuaikan jika Bank merevisi estimasi pembayaran maupun penerimaan. Nilai tercatat yang disesuaikan tersebut dihitung dengan menggunakan suku bunga efektif awal dan perubahan nilai tercatat dicatat di laporan laba rugi komprehensif. Tetapi untuk aset keuangan yang telah direklasifikasi, dimana pada tahun berikutnya Bank meningkatkan estimasi penerimaan kas sebagai hasil dari peningkatan pengembalian penerimaan kas, dampak peningkatan pemulihan tersebut diakui sebagai penyesuaian suku bunga efektif sejak tanggal perubahan estimasi. Pada saat nilai tercatat aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang serupa telah diturunkan akibat adanya kerugian penurunan nilai, penghasilan bunga tetap diakui dengan menggunakan tingkat suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa mendatang dalam pengukuran kerugian penurunan nilai.

Page 28: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

26

2. IKTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

w. Pendapatan dan Beban Bunga (lanjutan) Pada saat pinjaman diklasifikasikan sebagai bermasalah, bunga yang telah diakui tetapi belum tertagih akan dibatalkan pengakuannya. Selanjutnya bunga yang dibatalkan tersebut diakui sebagai tagihan kontinjensi. Penerimaan dari kredit yang “diragukan” dan “macet” diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit. Kelebihan penerimaan dari pokok kredit diakui sebagai penghasilan bunga. Pengakuan pendapatan bunga dari kredit yang diberikan dan aset produktif lainnya dihentikan pada saat kredit yang diberikan dan aset produktif tersebut diklasifikasikan sebagai non-performing (kurang lancar, diragukan dan macet). Pendapatan bunga dari kredit yang diberikan dan aset produktif lainnya yang diklasifikasikan sebagai non-performing dilaporkan sebagai tagihan kontijensi dan diakui sebagai pendapatan pada saat pendapatan tersebut diterima (cash basis). Seluruh penerimaan kas yang berhubungan dengan kredit yang diberikan yang nonperforming yang digolongkan sebagai diragukan dan macet diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit. Kelebihan penerimaan kas di atas pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga dalam laporan lain rugi untuk tahun yang bersangkutan.

x. Penghasilan dan Biaya Lain-lain

Provisi yang dapat diatribusikan secara langsung terhadap aset keuangan diakui sebagai penyesuaian atas suku bunga efektif aset keuangan tersebut. Provisi lainnya yang berhubungan dengan jasa disajikan dengan dasar akrual (accrual basis). Beban lainnya diakui pada saat terjadinya.

y. Penjabaran Mata Uang Asing

Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat transaksi tersebut. Pada tanggal posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan dengan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 Waktu Indonesia Barat yang berlaku pada tanggal posisi keuangan. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi, kecuali apabila ditangguhkan pada bagian ekuitas sebagai lindung nilai arus kas yang memenuhi syarat. Selisih penjabaran mata uang asing atas efek utang dan aset moneter keuangan lain yang diukur berdasarkan nilai wajar dicatat sebagai bagian dari keuntungan dan kerugian selisih kurs. Berikut ini adalah kurs mata uang asing utama yang digunakan untuk penjabaran pada tanggal 31 Maret 2012, dan 31 Desember 2011 yang menggunakan kurs spot Reuters.

Maret 2012 Desember 2011

Dola r Ameri ka Serikat 9,144 9,068 Dola r Singapura 7,268 6,984 Dola r Austra l ia 9,512 9,206 EURO 12,199 11,714

Page 29: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

27

2. IKTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

z. Perpajakan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan rugi fiskal yang belum dikompensasikan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini. Perubahan atas liabilitas pajak dicatat ketika hasil pemeriksaan diterima atau, jika Bank mengajukan banding, ketika hasil banding telah ditetapkan.

aa. Pelaporan Segmen

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Bank menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Tidak terdapat dampak signifikan atas penerapan standar akuntansi yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan. Segmen adalah bagian khusus dari Bank yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya. Jumlah setiap unsur segmen dilaporkan merupakan ukuran yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan pengambilan keputusan untuk mengalokasikan sumber daya kepada segmen dan menilai kinerjanya. Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo transaksi antar kelompok usaha dieliminasi.

ab. Laba per Saham

Laba per saham dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar pada tahun berjalan. Laba per saham dilusian dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar ditambah dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang akan diterbitkan atas konversi efek yang berpotensi saham yang bersifat dilutif.

Page 30: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

28

2. IKTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) ac. Deviden (lanjutan)

Pembagian deviden kepada para pemegang saham Bank diakui sebagai sebuah liabilitas dalam laporan keuangan Bank pada tahun ketika dividen tersebut disetujui oleh para pemegang saham Bank.

3. KAS

Maret 2012 Desember 2011

Rupiah 12,300 13,325

Dolar Amerika Serikat 2,836 1,525

Jumlah 15,136 14,850 4. GIRO PADA BANK INDONESIA

Maret 2012 Desember 2011

Rupiah 394,153 351,706

Dolar Amerika Serikat 21,351 19,359

Jumlah 415,504 371,065 Persentase Giro Wajib Minimum terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam mata uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:

Maret 2012 Desember 2011

Rupiah

- Giro w ajib minimum Utama 11.02% 10.89%

- Giro w ajib minimum Sekunder *) 18.24% 11.76%

Dolar Amerika Serikat 8.56% 9.52%

*) tidak termasuk Excess Reserve Giro Wajib Minimum Bank telah sesuai dengan PBI No. 7/29/PBI/2005 tanggal 6 September 2005 yang telah diubah dengan PBI No. 10/19/PBI/2008 tanggal 14 Oktober 2008 yang telah diubah dengan PBI No. 10/25/PBI/2008 tanggal 23 Oktober 2008 dan selanjutnya diubah dengan PBI No. 12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010 mengenai Giro Wajib Minimum Bank Umum pada BI dalam Rupiah yang terdiri dari GWM Utama dan GWM Sekunder masing-masing sebesar 8,00% dan 2,5%. Bank untuk memiliki cadangan sebesar 1% dari dana pihak ketiga dalam mata uang asing dan selanjutnya diubah dengan PBI No. 13/10/PBI/2011 mengenai ketentuan pemenuhan GWM dalam Valuta Asing ditetapkan sebesar 8% berlaku sejak tanggal 01 Juni 2011 Peraturan ini berlaku efektif 1 November 2010. Pemenuhan GWM Utama wajib menggunakan saldo rekening giro Rupiah pada Bank Indonesia, sedangkan GWM Sekunder dapat berupa Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Utang Negara, dan/atau kelebihan dari GWM utama.

Page 31: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

29

5. GIRO PADA BANK LAIN

Maret 2012 Desember 2011Pihak ketiga

RupiahPT Bank Central Asia Tbk 674 8,109 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 672 1,185 PT Bank Permata Tbk 167 141 PT Bank Panin Tbk 5 3 PT Bank Mega Tbk - -

Dolar Amerika SerikatCitibank, N.A. 1 34,108 PT Bank Central Asia Tbk 9,024 7,588 PT Bank Panin Tbk 5,130 2,924 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 410 407 PT Bank Permata Tbk 329 327

Dolar SingapuraCitibank, N.A. 2 64 Calyon 33 32 UOB Singapore 803

Dolar AustraliaCitibank, N.A. 2 36 Commonw ealth Bank Of Australia 40

EUROCommerzbank, Germany 81,556 65

Jumlah 98,848 54,989 Kisaran suku bunga untuk giro pada bank lain dalam mata uang rupiah disajikan dalam Catatan 34. Klasifikasi kolektibilitas giro pada bank lain pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 adalah Lancar.

6. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN

Akun ini terdiri dari :

Maret 2012 Desember 2011

Rupiah

Fasilitas Simpanan Bank Indonesia 329,966 1,172,901

Interbank Call Money 150,000 170,000

Jumlah 479,966 1,342,901

Kisaran suku bunga untuk giro pada bank lain dalam mata uang rupiah disajikan dalam Catatan 34. Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku pada tangga 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, seluruh penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan sebagai lancar. Jangka waktu penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dari tanggal penempatannya adalah sebagai berikut:

Page 32: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

30

6. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (lanjutan)

Maret 2012 Desember 2011

Rupiah

Kurang dari atau sama dengan 1 bulan 329,966 855,893

Lebih dari 1 sampai 3 bulan 150,000 49,798

Lebih dari 3 bulan - 267,210

Jumlah 479,966 1,172,901

Fasilitas simpanan

Bank indonesia (FASBI)/

Indonesian Bank Deposits Facility

7. EFEK-EFEK

Akun ini terdiri dari :

Maret 2012 Desember 2011Diperdagangkan:

RupiahObligasi Pemerintah 387,341 144,012 Obligasi Korporasi 39,251 52,634 Reksadana 47,008 45,866

Dolar Amerika SerikatObligasi Pemerintah - 9,767

Jumlah diperdagangkan 473,600 252,279 Tersedia untuk dijual:

Sertif ikat Bank IndonesiaNilai nominal 130,530 100,000 Bunga diterima di muka (2,993) (1,287) Nilai w ajar 127,537 98,713

Obligasi PemerintahNilai nominal 8,232 11,021 Keuntungan yang belum

direalisasikan atas efek yang tersedia untuk dijual - 641

Premi yang belum diamortisasi - 2,781 Nilai w ajar 8,232 14,443

Obligasi Korporasi 644,803 636,672 Jumlah tersedia untuk dijual 780,572 749,828 Dimiliki hingga jatuh tempo :

Sertif ikat Bank IndonesiaNilai nominal - - Bunga diterima di muka - - Nilai w ajar - -

Jumlah efek-efek 1,254,172 1,002,107 Cadangan kerugian penurunan nilai (2,993) (9,054) Bersih 1,251,179 993,053

Page 33: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31

7. EFEK-EFEK (lanjutan) Nilai wajar dari efek-efek berdasarkan sisa umur jatuh tempo perjanjian adalah sebagai berikut:

Maret 2012 Desember 2011

Rupiah

Kurang dari 1 tahun 508,154 407,477

1 - 5 tahun 361,779 354,567

5 - 10 tahun 87,264 210,539

Lebih dari 10 tahun 296,975 19,757

Dolar Amerika Serikat

1 - 5 tahun - 9,767

Jumlah 1,254,172 1,002,107

Cadangan kerugian penurunan nilai (2,993) (9,054)

Bersih 1,251,179 993,053 Jatuh tempo dan tanggal pembayaran bunga dari efek-efek adalah sebagai berikut: (a) Diperdagangkan

(1) Obligasi Pemerintah Rupiah

T ingkat bunga Interval N o mo r S eri/ Jatuh tempo / tahunan pembayaran bunga N ila i no minal N ila i wajar

FR62 09 Februari 2012 6.38% Per semester 10,000 10,081 FR58 09 Februari 2012 8.25% Per semester 7,214 8,908 FR62 09 Februari 2012 6.38% Per semester 10,000 10,081 FR62 09 Februari 2012 6.38% Per semester 10,000 10,081 FR58 13 Februari 2012 8.25% Per semester 10,000 12,350 FR58 14 Februari 2012 8.25% Per semester 4,000 4,940 FR62 14 Februari 2012 6.38% Per semester 10,000 10,081 FR58 15 Februari 2012 8.25% Per semester 10,000 12,350 FR62 15 Februari 2012 6.38% Per semester 10,000 10,081 FR52 17 Februari 2012 10.50% Per semester 2,000 2,765 FR42 17 Februari 2012 10.25% Per semester 2,000 2,700 FR59 20 Februari 2012 7.00% Per semester 10,000 11,178 FR58 22 Februari 2012 8.25% Per semester 10,000 12,350 FR58 22 Februari 2012 8.25% Per semester 10,000 12,350 FR59 22 Februari 2012 7.00% Per semester 20,000 22,356 FR62 23 Februari 2012 6.38% Per semester 15,000 15,122 FR62 23 Februari 2012 6.38% Per semester 7,624 7,686 FR61 24 Februari 2012 7.00% Per semester 10,000 11,300 FR59 27 Februari 2012 7.00% Per semester 10,000 11,178 FR59 27 Februari 2012 7.00% Per semester 10,000 11,178 FR61 28 Februari 2012 7.00% Per semester 20,000 22,600 FR59 01 M aret 2012 7.00% Per semester 10,000 11,178 FR59 01 M aret 2012 7.00% Per semester 10,000 11,178 FR58 02 M aret 2012 8.25% Per semester 10,000 12,350 FR59 05 M aret 2012 7.00% Per semester 20,000 22,356 FR53 13 M aret 2012 8.25% Per semester 20,000 23,563 SR004 20 M aret 2012 6.25% Per semester 75,000 75,000

387,341

M aret 2012

Page 34: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

32

7. EFEK-EFEK (lanjutan)

(a) Diperdagangkan (lanjutan)

Tingkat bunga Interval

Nomor Seri Jatuh tempo tahunan pembayaran bunga Nilai nominal Nilai w ajar

VR 31 25 Juli 2020/ 4.81% Per triw ulan/ 140,000 138,670

FR 42 15 Juli 2027 10.25% Per semester 2,000 2,630

FR 52 15 Agustus 2020 10.50% Per semester 2,000 2,712

144,012

Desember 2011

Dolar Amerika Serikat

Interval

Nomor Seri Jatuh tempo Tingkat bunga pembayaran bunga Nilai nominal Nilai wajar

Euro Bond ROI 14 10 Maret 2014 6.75% 6 bulan 9,065 9,767

Desember 2011

(2) Obligasi Korporasi

Rupiah

Tingka t bunga Int er v a l P e ne r bi t P er ingk at J a t uh t empo t ahunan pe mba y ar a n bunga Ni la i nomi nal N i l a i wa j ar

EBA BTN 02 SERI A THN 2011 Id AAA 21 November 2011/ 8.75% Per t riwulan 25,000 23703BANK SAUDARA I THN 2011 SERI A Id BBB + 30 November 2011/ 11.25% Per t riwulan 3,000 3113BANK SAUDARA I THN 2011 SERI A Id BBB + 30 November 2011/ 11.25% Per t riwulan 2,000 2075BANK MALUKU I THN 2011 SERI C Id A- 16 Februari 2012/ 10.70% Per t riwulan 5,000 5180BANK MALUKU I THN 2011 SERI C Id A- 16 Februari 2012/ 10.70% Per t riwulan 5,000 5180

39 , 25 1

M ar e t 20 12

Tingka t bunga Int e r v a l P e ne r bi t P e r ingka t J a t uh t e mpo t ahunan pe mbay a r an bunga Ni l a i nomina l N i l a i wa ja r

EBA BTN 2011 IdAAA 27 Pebruari 2021 11.20% Per t riwulan/ 25,000 25,000BANK SULUT IV 2014 IdA- 09 Apr il 2015 12.00% Per t riwulan/ 7,000 7,420SAN FINANCE IB 2011 IdA+ 25 Januari 2013 8.9% Per t riwulan/ 7,000 7,041 BANK SAUDARA IA 2011 IdBBB+ 01 Desember 2013 11.25% Per t riwulan/ 5,000 5,035INDONESIA EXIM 1C 2010 IdAAA 08 Juli 2015 9.6% Per t riwulan/ 3,000 3,003BANK PANIN IIB 2007 IdAA 19 Juni 2012 10.75% Per t riwulan/ 2,000 2,031ASTRA SEDAYA FINANCE 2011 IdA 25 Februari 2012 7.95% Per t riwulan/ 2,000 2,006BTN XIV 2010 IdAA 11 Juni 2020 10.25% Per t riwulan/ 1,000 1,098

52 , 63 4

De sembe r 2 011

Page 35: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

33

7. EFEK-EFEK (lanjutan)

(a) Diperdagangkan (lanjutan)

(3) Reksadana

Rupiah

Maret 2012

Nilai Aset Bersih/

Nama reksadana Net Asset Value Type of mutual funds

Reksadana AAA Bond Fund 2 47,008 Reksadana AAA Bond Fund 5

Desember 2011

Nilai Aset Bersih/

Nama reksadana Net Asset Value Type of mutual funds

Reksadana AAA Bond Fund 2 45,866 Reksadana AAA Bond Fund 5

(b) Tersedia Untuk Dijual

(1) Obligasi Pemerintah Rupiah

Tingkat bunga Interval

Nomor Seri Jatuh tempo tahunan pembayaran bunga Nilai nominal Nilai wajar

FR38 24 Agustus 2006 11.60% 21 34

FR52 27 Juni 2011 10.50% Per semester 3,000 4,148

FR42 27 Juni 2011 10.25% Per semester 3,000 4,050

8,232

Maret 2012

Tingkat bunga Interval

Nomor Seri Jatuh tempo tahunan pembayaran bunga Nilai nominal Nilai wajar

FR45 15 Maret 2037 9.75% Per semester/ 5,000 6,403

FR 52 15 Agustus 2030 10.5% Per semester/ 3,000 4,068

FR 42 15 JULI 2027 10.25% Per semester/ 3,000 3,945

FR 38 15 Agustus 2018 11.60% Per semester/ 21 27

14,443

Desember 2011

Page 36: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

34

7. EFEK-EFEK (lanjutan)

(b). Tersedia Untuk Dijual (lanjutan) (2) Obligasi Korporasi

Tingka t bunga I nt e r va l P e ne r bi t P e r ingka t J at uh t empo t ahunan pe mba y a r a n bunga Ni l a i nomi na l N i la i waj a r

BAKRIE TELECOM I 2007 Id BBB - 04 Sept ember, 2012 11.90% Per t r iwulan 5,000 4,988 JAPFA I TAHUN 2007 IdA 11 Juli , 2012 12.75% Per t r iwulan 5,000 5,090 JAPFA I TAHUN 2007 IdA 11 Juli , 2012 12.75% Per t r iwulan 14,000 14,252 INDOSAT VII THN 2009 SERI B IdAA+ 08 Desember , 2016 11.75% Per t r iwulan 5,000 5,926 LAUTAN LUAS III THN 2008 IdA- 26 Maret , 2013 11.65% Per t r iwulan 1,000 1,028 SUKUK ANEKA GAS SYARIAH Id BBB 08 Juli , 2013 14.50% Per t r iwulan 5,000 5,012 LAUTAN LUAS III THN 2008 IdA- 26 Maret 2013 11.65% Per t r iwulan 30,000 30,840 SUKUK ANEKA GAS SYARIAH Id BBB 08 Juli , 2013 14.50% Per t r iwulan 2,000 2,005 BLTA IV C 2009 Id D 28 May, 2014 16.25% Per t r iwulan 25,000 25,500 BLTA IV B 2009 Id D 28 May, 2012 15.50% Per t r iwulan 12,600 12,613 JAPFA I TAHUN 2007 IdA 11 Juli , 2012 16.25% Per t r iwulan 3,000 3,054 LAUTAN LUAS III THN 2008 IdA- 26 Maret , 2013 11.90% Per t r iwulan 25,000 25,700 BLTA IV B 2009 Id D 28 Mei, 2012 10.30% Per t r iwulan 1,500 1,502 BLTA IV C 2009 Id D 28 Mei, 2014 10.20% Per t r iwulan 1,500 1,530 BAKRIE TELECOM I 2007 Id BBB - 04 Sep, 2012 11.90% Per t r iwulan 17,000 16,961 SELAMAT SEMPURNA IIB 2010 Id AA- 08 Juli , 2013 16.25% Per t r iwulan 1,000 1,035 INDOSAT V 2007 A IdAA+ 29 Mei, 2014 8.90% Per t r iwulan 2,000 2,041 BAKRIE TELECOM I 2007 Id BBB - 04 Sep, 2012 15.50% Per t r iwulan 3,000 2,993 BLTA IV C 2009 Id D 28 Mei, 2014 11.90% Per t r iwulan 3,000 3,060 SAN FINANCE I SERI B THN 2011 Id AA- 25 Jan, 2013 10.01% Per t r iwulan 3,000 3,063 BLTA IV B Id D 28 Mei, 2012 12.50% Per t r iwulan 2,900 2,903 BAKRIE TELECOM I 2007 Id BBB - 04 April , 2012 12.00% Per t r iwulan 5,500 5,487 INDOFOOD IV TH 2007 IdAA+ 15 Mei, 2012 9.60% Per t r iwulan 2,000 2,009 THAMES PAM JAYA 1 B IdA 13 Maret , 2013 10.75% Per t r iwulan 2,000 2,097 BNI SECURITIES I TH 2007 IdA- 10 Mei, 2012 15.50% Per t r iwulan 5,000 5,058 MANDIRI TUNAS FINANCE VI B THN2011 IdA+ 19 Mei, 2013 12.75% Per t r iwulan 3,000 3,006 PUPUK KALTIM II TH 2009 IdAA 04 Desember , 2014 12.75% Per t r iwulan 3,000 3,090 BLTA IV B 2009 Id D 28 Mei, 2012 10.45% Per t r iwulan 3,500 3,503 JAPFA I TAHUN 2007 IdA 11 Juli , 2012 10.00% Per t r iwulan 3,000 3,054 JAPFA I TAHUN 2007 IdA 11 Juli , 2012 11.90% Per t r iwulan 2,000 2,036 BCA FINANCE III TH 2010 SERI C IdAA+ 23 Maret , 2013 10.25% Per t r iwulan 3,000 3,075 PERUM PEGADAIAN XI THN 2006 SERI B IdAA+ 23 Mei, 2016 11.00% Per t r iwulan 2,000 2,051 BAKRIE TELECOM I 2007 Id BBB - 04 September , 2012 9.90% Per t r iwulan 3,000 2,993 BFI FINANCE INDONESIA III SERI B TH 2011 IdA 08 Juli , 2013 10.25% Per t r iwulan 52,000 52,962 AGUNG PODOMORO LAND I B TH 2011 IdA 25 Agust us, 2016 11.00% Per t r iwulan 8,000 8,302 JAPFA Comf eed Tahap II Thn 2012 IdA 01 Februari , 2017 9.90% Per t r iwulan 10,000 10,218 JAPFA Comf eed Tahap I Thn 2012 IdA 12 Januari , 2017 9.90% Per t r iwulan 5,000 5,125 WOM FINANCE V D THN 2011 IdAA 04 Maret , 2015 11.00% Per t r iwulan 5,000 5,000 WOM FINANCE V C THN 2011 IdAA 04 Maret , 2014 10.30% Per t r iwulan 5,000 5,300 AGUNG PODOMORO LAND I B TH 2011 IdA 25 Agust us, 2016 11.00% Per t r iwulan 2,000 2,076 AGUNG PODOMORO LAND I B TH 2011 IdA 25 Agust us, 2016 11.00% Per t r iwulan 5,000 5,189 BAKRIE TELECOM I 2007 Id BBB - 04 September , 2012 11.90% Per t r iwulan 2,000 1,995 MTN TIFA FINANCE B Id BBB + 01 April , 2012 11.00% Per t r iwulan 20,000 20,000 MTN PTPN II Id BBB 21 Februari , 2013 10.50% Per t r iwulan 50,000 50,000 MTN I SMS FIN THN 2011 Id BBB 26 Juni, 2012 10.50% Per t r iwulan 50,000 50,000 MTN I SMS FIN SERI B THN 2011 Id BBB 02 Desember , 2012 10.50% Per t r iwulan 50,000 50,000 MTN I PTPN II SERI B THN 2011 Id BBB 30 Juli , 2013 10.30% Per t r iwulan 50,000 50,000 BANK SULUT IV TAHUN 2010 Id A- 09 April , 2015 12.00% Per t r iwulan 15,000 16,282 BANK SULUT IV TAHUN 2010 Id A- 09 April , 2015 12.00% Per t r iwulan 15,000 16,282 BANK SULUT IV TAHUN 2010 Id A- 09 April , 2015 12.00% Per t r iwulan 15,000 16,282 EBA BTN 01 SERI A THN 2010 Id AAA 27 September , 2019 9.25% Per t r iwulan 20,000 15,414 BANK SULUT IV TAHUN 2010 Id A- 09 April , 2015 12.00% Per t r iwulan 3,000 3,257 SUB BANK MEGA TH 2007 Id BBB 15 Januari , 2018 11.50% Per t r iwulan 3,000 3,053 SUB BANK DKI I 2008 IdA 04 Maret , 2018 12.25% Per t r iwulan 2,000 2,234 BANK DANAMON I 2007 B Id AA+ 19 April , 2015 10.60% Per t r iwulan 3,000 3,020 BANK PANIN IIB IdAA 15 Januari , 2018 10.75% Per t r iwulan 2,000 2,147 SUB BANK PANIN II 2008 IdAA 04 Maret , 2018 11.60% Per t r iwulan 5,000 4,250 BANK DKI VI TH 2011 SERI B IdA 19 April , 2012 9.90% Per t r iwulan 5,000 4,931 SUB II BANK PERMATA THN 2011 Id AA- 19 Januari , 2012 11.00% Per t r iwulan 3,000 3,234 BANK DANAMON II A 2010 Id AA+ 09 April , 2018 8.75% Per t r iwulan 5,000 5,170 SUB II BANK PERMATA THN 2011 SERI A Id AA- 17 Juni, 2016 11.00% Per t r iwulan 2,000 2,156 SUB II BANK CIMB NIAGA THN 2010 IdAA 28 Juni, 2018 10.85% Per t r iwulan 3,000 3,197 SUB II BANK CIMB NIAGA THN 2010 IdAA 09 Desember , 2013 10.85% Per t r iwulan 5,000 5,328 BTN XIV THN 2010 Id AA 11 Juni, 2020 10.25% Per t r iwulan 1,000 1,099 BK PANIN IIB IdAA 19 Juni, 2012 10.75% Per t r iwulan 2,000 2,147 INDONESIA EXIM BANK (Mandiri ) Id AAA 08 Juli , 2015 9.60% Per t r iwulan 3,000 3,000 BANK SULUT IV TAHUN 2010 Id A- 09 April , 2015 12.00% Per t r iwulan 7,000 7,598

6 44 , 80 3

M ar e t 20 12

Page 37: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

35

7. EFEK-EFEK (lanjutan)

(b). Tersedia Untuk Dijual (lanjutan)

Ti ngk a t bunga I nt e r v a l P e ne r bi t P e r i ngk a t J a t uh t e mpo t a huna n pem ba y a r a n bunga Ni l a i nomina l N i la i waj a r

BLTA IV C 2009 IdA- 28 Mei 2014 16.25 Per 3 bulan/Quar terly 80,000 81,616MTN PTPN II Id BBB 21 Pebruar i 2013 10.50 Per 3 bulan/Quar terly 50,000 50,000MTN I PTPN II SERI B THN 2011 Id BBB 30 Jul i 2013 10.30 Per 3 bulan/Quar terly 50,000 50,000MTN I SMS FIN THN 2011 Id BBB 26 Juni 2012 10.50 Per 3 bulan/Quar terly 50,000 50,000MTN I SMS FIN SERI B THN 2011 Id BBB 2 Desember 2012 10.50 Per 3 bulan/Quar terly 50,000 50,000LAUTAN LUAS III THN 2008 IdA- 26 Maret 2013 11.65 Per 3 bulan/Quar terly 30,000 30,945LAUTAN LUAS III THN 2008 IdA- 26 Maret 2013 11.65 Per 3 bulan/Quar terly 25,000 25,688MTN TIFA FINANCE A Id BBB + 25 Maret 2013 11.00 Per 3 bulan/Quar terly 20,000 20,000MTN TIFA FINANCE B Id BBB + 1 Apri l 2012 11.00 Per 3 bulan/Quar terly 20,000 20,000BANK VICTORIA INTERNATIONAL 2 Id BBB + 21 Maret 2012 12.00 Per 3 bulan/Quar terly 20,000 19,910BAKRIE TELECOM I 2007 Id BBB + 4 Sept ember 2012 11.90 Per 3 bulan/Quar terly 17,000 17,298EBA BTN 01 SERI A THN 2010 Id AAA 27 Sept ember 2019 9.25 Per 3 bulan/Quar terly 20,000 16,587BANK SULUT IV TAHUN 2010 Id A- 9 Apri l 2015 12.00 Per 3 bulan/Quar terly 15,000 16,133BANK SULUT IV TAHUN 2010 Id A- 9 Apri l 2015 12.00 Per 3 bulan/Quar terly 15,000 16,133BANK SULUT IV TAHUN 2010 Id A- 9 Apri l 2015 12.00 Per 3 bulan/Quar terly 15,000 16,133JAPFA I TAHUN 2007 IdA 11 Jul i 2012 12.75 Per 3 bulan/Quar terly 14,000 14,409BLTA IV B 2009 IdA- 28 Mei 2012 15.50 Per 3 bulan/Quar terly 12,600 13,747BAKRIE TELECOM I 2007 Id BBB + 4 Apri l 2012 11.90 Per 3 bulan/Quar terly 5,500 5,596INDOSAT VII THN 2009 SERI B IdAA+ 8 Desember 2016 11.75 Per 3 bulan/Quar terly 5,000 5,596SUB II BANK CIMB NIAGA THN 2010 IdAA 23 Desember 2020 10.85 Per 3 bulan/Quar terly 5,000 5,175SUB BANK PANIN II 2008 Id AA- 9 Apri l 2018 11.60 Per 3 bulan/Quar terly 5,000 5,135JAPFA I TAHUN 2007 IdA 11 Jul i 2012 12.75 Per 3 bulan/Quar terly 5,000 5,121BANK DANAMON II A 2010 Id AA+ 9 Desember 2013 8.75 Per 3 bulan/Quar terly 5,000 5,115BAKRIE TELECOM I 2007 Id BBB + 4 Sept ember 2012 11.90 Per 3 bulan/Quar terly 5,000 5,088BNI SECURITIES I TH 2007 IdA- 10 Mei 2012 12.00 Per 3 bulan/Quar terly 5,000 5,050SUKUK ANEKA GAS SYARIAH Id BBB 8 Jul i 2013 14.50 Per 3 bulan/Quar terly 5,000 5,043BANK DKI VI TH 2011 SERI B IdA+ 17 Juni 2016 9.90 Per 3 bulan/Quar terly 5,000 4,927BLTA IV B 2009 IdA- 28 Mei 2012 15.50 Per 3 bulan/Quar terly 3,500 3,593BANK SULUT IV TAHUN 2010 Id A- 9 Apri l 2015 12.00 Per 3 bulan/Quar terly 3,000 3,180PUPUK KALTIM II TH 2009 IdAA 4 Desember 2014 10.75 Per 3 bulan/Quar terly 3,000 3,171BCA FINANCE III TH 2010 SERI C IdAA+ 23 Maret 2013 10.45 Per 3 bulan/Quar terly 3,000 3,113SUB II BANK CIMB NIAGA THN 2010 IdAA 23 Desember 2020 10.85 Per 3 bulan/Quar terly 3,000 3,105JAPFA I TAHUN 2007 IdA 11 Jul i 2012 12.75 Per 3 bulan/Quar terly 3,000 3,091JAPFA I TAHUN 2007 IdA 11 Jul i 2012 12.75 Per 3 bulan/Quar terly 3,000 3,088SUB II BANK PERMATA THN 2011 Id AA- 28 Juni 2018 11.00 Per 3 bulan/Quar terly 3,000 3,061BLTA IV C 2009 IdA- 28 Mei 2014 16.25 Per 3 bulan/Quar terly 3,000 3,060BAKRIE TELECOM I 2007 Id BBB + 4 Sept ember 2012 11.90 Per 3 bulan/Quar terly 3,000 3,053BAKRIE TELECOM I 2007 Id BBB + 4 Sept ember 2012 11.90 Per 3 bulan/Quar terly 3,000 3,052SUB BANK MEGA TH 2007 IdA 15 Januar i 2018 11.50 Per 3 bulan/Quar terly 3,000 3,045BANK DANAMON I 2007 B Id AA+ 19 Apri l 2012 10.60 Per 3 bulan/Quar terly 3,000 3,031SAN FINANCE I SERI B THN 2011 IdA+ 25 Januar i 2013 8.90 Per 3 bulan/Quar terly 3,000 3,018ASTRA SEDAYA FINANCE XII A THN 2001 IdAA 1 Maret 2012 7.95 Per 3 bulan/Quar terly 3,000 3,008MANDIRI TUNAS FINANCE VI B THN2011 IdA+ 19 Mei 2013 9.60 Per 3 bulan/Quar terly 3,000 3,006BLTA IV B IdA- 28 Mei 2012 15.50 Per 3 bulan/Quar terly 2,900 2,977INDOSAT V 2007 A IdAA+ 29 Mei 2014 10.20 Per 3 bulan/Quar terly 2,000 2,106PERUM PEGADAIAN XI THN 2006 SERI B IdAA+ 23 Mei 2016 10.00 Per 3 bulan/Quar terly 2,000 2,064JAPFA I TAHUN 2007 IdA 11 Jul i 2012 12.75 Per 3 bulan/Quar terly 2,000 2,058SUB II BANK PERMATA THN 2011 SERI A Id AA- 28 Juni 2018 11.00 Per 3 bulan/Quar terly 2,000 2,041THAMES PAM JAYA 1 B IdA 13 Maret 2013 12.50 Per 3 bulan/Quar terly 2,000 2,040BANK PANIN IIB IdAA 19 Januar i 2012 10.75 Per 3 bulan/Quar terly 2,000 2,032INDOFOOD IV TH 2007 IdAA+ 15 Mei 2012 10.01 Per 3 bulan/Quar terly 2,000 2,025SUKUK ANEKA GAS SYARIAH Id BBB 8 Jul i 2013 14.50 Per 3 bulan/Quar terly 2,000 2,012SUB BANK DKI I 2008 IdA 4 Maret 2018 12.25 Per 3 bulan/Quar terly 2,000 1,999BLTA IV B 2009 IdA- 28 Mei 2012 15.50 Per 3 bulan/Quar terly 1,500 1,637BLTA IV C 2009 IdA- 28 Mei 2014 16.25 Per 3 bulan/Quar terly 1,500 1,530LAUTAN LUAS III THN 2008 IdA- 26 Maret 2013 11.65 Per 3 bulan/Quar terly 1,000 1,026SELAMAT SEMPURNA IIB 2010 Id AA- 8 Jul i 2013 10.30 Per 3 bulan/Quar terly 1,000 1,012

63 6 ,6 7 2

De se mbe r . 20 12

Page 38: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

36

7. EFEK-EFEK (lanjutan) Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:

Maret 2012 Desember 2011

Saldo aw al (9,054) (3,421)

(Penambahan) pemulihan selama

periode berjalan (Catatan 29) 6,061 (5,633)

Saldo akhir (2,993) (9,054) Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, seluruh efek-efek diklasifikasikan sebagai lancar. Tidak

terdapat saldo efek-efek yang digunakan sebagai jaminan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011. Informasi-informasi lainnya adalah sebagai berikut: Berdasarkan PSAK No. 55 (Revisi 2006), Bank tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi

dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam periode berjalan atau dalam kurun waktu 2 (dua) tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan jumlah nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut:

a. Dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali di mana

perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut;

b. Terjadi setelah Bank telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau Bank telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau

c. Terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali Bank, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Bank.

Selama tahun 2010, Bank telah menjual aset-aset keuangan yang sebelumnya disajikan sebagai bagian dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, dengan rincian sebagai berikut:

Nilai Nominal/

Nominal Value

Obligasi Pemerintah

Rupiah 180,000

Dolar Amerika Serikat 42,798

Jumlah 222,798 Atas penjualan tersebut, Bank telah mereklasifikasi aset keuangan lainnya yang sebelumnya disajikan sebagai bagian dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dan mencatat sebesar nilai wajamya. Selisih antara nilai tercatat aset keuangan tersebut sebelum direklasifikasi dan setelah direklasifikasi, dicatat sebagai keuntungan yang belum direalisasi atas efek yang tersedia untuk dijual yang terdapat pada pendapatan komprehensif lain. Obligasi korporasi Bank telah diperingkat oleh PT Moody's Indonesia (dahulu PT Kasnic Credit Rating Indonesia) dan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).

Page 39: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

37

8. TAGIHAN ATAS SURAT BERHARGA YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI (REVERSE REPO)

Tingkat bunga Interval Penerbit Jatuh tempo tahunan pembayaran bunga Nilai nominal Nilai wajar

MTN PTPN 13 SERI A 13 April 2012 9.35% Per triw ulan 10,000 9550

9,550

Maret 2012

9. KREDIT

a. Berdasarkan Jenis Kredit dan Mata Uang

Dalam perhat ian Kurang

Lancar/ khusus/ lancar/ Diragukan/ M acet / Jumlah/Rupiah

Akseptasi 1,377,727 - - - 6,798 1,384,525 Angsuran berjangka 303,195 - - - 27 303,222 Rekening koran 80,842 - - - 573 81,415 Kredit Pemilikan

Rumah (KPR) 2,663 - - - 2,781 5,444 Kredit Pemilikan

M obil (KPM ) 3,625 - - - - 3,625 Pinjaman karyawan 3,624 - - - - 3,624 Cerukan 1,051 - - - 2,175 3,226

Dolar Amerika Serikat Akseptasi 182,653 - - - - 182,653 Angsuran berjangka 27,485 - - - - 27,485

Jumlah 1,982,865 - - - 12,354 1,995,219 Cadangan kerugian

penurunan nilai (17,595) - - - (1,872) (19,467)

B ersih 1,9 6 5,2 70 - - - 10 ,4 8 2 1,9 75,752

M aret 2 0 12

Dalam perhatian Kurang khusus/ lancar/

Lancar/ Special Sub Diragukan/ M acet / Jumlah/Current mention standard Doubtful Loss Total

RupiahAkseptasi 1,294,631 - - - 7,000 1,301,631 Angsuran berjangka 167,355 - - - 27 167,382 Rekening koran 62,845 - - - 573 63,418 Kredit Pemilikan

Rumah (KPR) 3,286 - - - 2,781 6,067 Kredit Pemilikan

M obil (KPM ) 3,917 - - - - 3,917 Pinjaman karyawan 3,644 - - - - 3,644 Cerukan 138 - - - 3,780 3,918

Dolar Amerika Serikat Akseptasi 180,909 - - - - 180,909 Angsuran berjangka 27,844 - - - - 27,844

Jumlah 1,744,569 - - - 14,161 1,758,730 Cadangan kerugian

penurunan nilai (15,866) - - - (2,074) (17,940)

B ersih 1,72 8 ,70 3 - - - 12 ,0 8 7 1,74 0 ,79 0

D esemb er 2 0 11

Page 40: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

38

9. KREDIT (lanjutan)

b. Berdasarkan Sektor Ekonomi dan Mata Uang

Dalam perhat ian Kurang

Lancar khusus lancar Diragukan M acet JumlahRupiah

Jasa-jasa dunia usaha 408,739 - - - 2,298 411,037 Pengangkutan,

pergudangan dantelekomunikasi 48,965 - - - 6,623 55,588

Perdagangan dan restoran 188,983 - - - 652 189,635

Perindust rian 198,657 - - - - 198,657 Pertambangan 89,178 - - - - 89,178 Jasa sosial 19,593 - - - - 19,593 Pertanian, perburuan

dan sarana pertanian 295,142 - - - - 295,142 Konstruksi 60,681 - - - - 60,681 Perumahan 362,317 - - - 2,781 365,098 Lain-lain 100,472 - - - - 100,472

Dollar Amerika SerikatJasa-jasa dunia usaha 13,647 - - - - 13,647 Pengangkutan,

pergudangan dantelekomunikasi - - - - - -

Perindust rian 165,427 - - - - 165,427 Pertambangan - - - - - - Lain-lain 31,064 - - - - 31,064

Jumlah 1,982,865 - - - 12,354 1,995,219 Cadangan kerugian

penurunan nilai (17,595) - - - (1,872) (19,467)

B ersih 1,9 6 5,2 70 - - - 10 ,4 8 2 1,9 75,752

M aret 2 0 12

Dalam perhatian Kurang

Lancar khusus lancar Diragukan M acet JumlahRupiah

Jasa-jasa dunia usaha 794,622 - - - 2,500 797,122 Pengangkutan,

pergudangan dantelekomunikasi 54,333 - - - 8,228 62,561

Perdagangan dan restoran 151,200 - - - 652 151,852

Perindustrian 166,917 - - - - 166,917 Pertambangan 88,132 - - - - 88,132 Jasa sosial 22,774 - - - - 22,774

Pertanian, perburuandan sarana pertanian 212,557 - - - - 212,557

Konstruksi 33,421 - - - - 33,421 Lain-lain 11,860 - - - 2,781 14,641

Dollar Amerika SerikatJasa-jasa dunia usaha 19,820 - - - - 19,820 Pengangkutan,

pergudangan dantelekomunikasi 4,494 - - - - 4,494

Perindustrian 164,441 - - - - 164,441 Pertambangan 9,028 - - - - 9,028 Lain-lain 10,970 - - - - 10,970

Jumlah 1,744,569 - - - 14,161 1,758,730 Cadangan kerugian

penurunan nilai (15,866) - - - (2,074) (17,940)

B ersih 1,72 8 ,70 3 - - - 12 ,0 8 7 1,74 0 ,79 0

D esemb er 2 0 11

Page 41: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

39

9. KREDIT (lanjutan)

c. Berikut ini adalah saldo kredit pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 :

Maret 2012 Desember 2011

Lancar 1,982,865 1,744,569

Dalam perhatian khusus - -

Kurang lancar - -

Diragukan - -

Macet 12,354 14,161

Jumlah 1,995,219 1,758,730

Cadangan kerugian

(19,467) (17,940)

Bersih 1,975,752 1,740,790

d. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, rincian kredit bermasalah menurut sektor ekonomi adalah sebagai berikut:

Penyisihan PenyisihanPokok Penghapusan Pokok Penghapusan

Jasa dunia usaha 2,298 1,220 - - Perdagangan, perhotelan dan

restoran 652 652 7,899 819 Pengangkutan, pergudangan

dan komunikasi 6,623 - 8,228 - Lain-lain 2,781 - 2,781 -

Jumlah 12,354 1,872 18,908 819

Maret 2012 Desember 2011

e. Berdasarkan Periode Perjajian dan Sisa Umur Jatuh Tempo Berdasarkan Periode Perjanjian

Maret 2012 Desember 2011

Rupiah

Kurang dari 1 tahun 1,469,033 1,270,401

1 - 2 tahun 7,081 114,050

2 - 5 tahun 228,930 82,002

Lebih dari 5 tahun 80,037 83,524

Dolar Amerika Serikat

Kurang dari 1 tahun 162,948 161,404

1 - 2 tahun 19,705 19,505

2 - 5 tahun 27,485 27,844

Jumlah 1,995,219 1,758,730

Cadangan kerugian penurunan nilai (19,467) (17,940)

Bersih 1,975,752 1,740,790

Page 42: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

40

9. KREDIT (lanjutan)

e. Berdasarkan Periode Perjajian dan Sisa Umur Jatuh Tempo (lanjutan) Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo

Maret 2012 Desember 2011

Rupiah

Kurang dari 1 tahun 1,459,852 1,366,035

1 - 2 tahun 53,276 26,462

2 - 5 tahun 207,773 143,404

> 5 tahun 64,180 0

Dolar Amerika Serikat

Kurang dari 1 tahun 182,653 180,909

1 - 2 tahun - -

2 - 5 tahun 27,485 27,844

Jumlah 1,995,219 1,744,654

Cadangan kerugian penurunan nilai (19,467) (17,940)

Bersih 1,975,752 1,726,714

f. Tingkat Bunga Efekif Rata-Rata

Maret 2012 Desember 2011

Rupiah 15.39% 16.07%

Dolar Amerika Serikat 8.57% 10.41%

g. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai kredit adalah sebagai berikut:

Maret 2012 Desember 2011

Saldo aw al (17,940) (12,511)

Penurunan nilai periode berjalan (1,526) (5,429)

Penghapusan kredit - -

Saldo akhir (19,466) (17,940)

Page 43: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

41

9. KREDIT (lanjutan) Berikut ini adalah saldo kredit bruto dan cadangan kerugian penurunan nilai yang dievaluasi secara individual dan kolektif pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011:

Maret 2012 Desember 2011

Kredit yang dievaluasi secara

individual 12,354 3,152

Penurunan nilai individual (1,872) (2,074)

Sub jumlah 10,482 1,078

Kredit yang dievaluasi secara

kolektif 1,982,865 1,755,580

Penurunan nilai kolektif (17,595) (15,868)

Sub jumlah 1,965,270 1,739,712

Bersih 1,975,752 1,740,790 Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya kredit.

h. Kredit dijamin dengan giro, tabungan, deposito berjangka, agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat

kuasa untuk menjual dan jaminan lain yang umumnya diterima oleh Bank. i. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, tidak terdapat saldo kredit yang direstrukturisasi Bank.

j. Mutasi kredit yang dihapus buku untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011

adalah Nihil.

k. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, tidak terdapat penyediaan dana kepada pihak berelasi dan pihak ketiga yang melampaui Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).

l. Rasio Non-Performing Loan (NPL) Bank sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. SE 6/23/DPNP/31/5/2002. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 rasio NPL secara bruto masing-masing sebesar 0.62% dan 0.81%, sedangkan rasio NPL secara neto masing-masing sebesar 0.53% dan 0.69%.

m. Kredit konsumsi terdiri dari kredit kendaraan bermotor, kredit pemilikan rumah dan kredit perorangan lainnya.

n. Kredit modal kerja terdiri dari kredit berjangka, kredit rekening koran, kredit akseptasi dan cerukan yang diberikan kepada debitur untuk keperluan modal kerja.

o. Kredit kepada karyawan Bank dibebani bunga 6% untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 dengan jangka waktu pelunasan berkisar antara 3 tahun sampai dengan 10 tahun dan dibayar melalui pemotongan gaji bulanan.

p. Jumlah kredit yang dijamin dengan agunan tunai masing-masing sebesar Rp 165.985 juta dan USD 7.744.200(nilai penuh) serta Rp 88 juta dan USD 7.661.608 (nilai penuh) pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011

Page 44: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

42

10. PENDAPATAN BUNGA YANG MASIH AKAN DITERIMA

Maret 2012 Desember 2011

Efek-efek 17,928 9,072

Kredit 6,386 4,817

Interbank Call Money 196 165

Jumlah 24,510 14,054 11. ASET TETAP

Salso awal Penambahan Pengurangan Saldo akhir

B iaya pero lehan Tanah 35,107 - - 35,107Bangunan dan prasarana 113,541 5,038 - 118,579Inventaris dan

perlengkapan kantor 24,269 71 - 24,340Peralatan kantor 5,923 8 - 5,931Kendaraan 3,137 - - 3,137

Jumlah 181,977 5,117 - 187,094

A kumulasi penyusutanBangunan dan prasarana 23,675 1,035 - 24,710Inventaris dan

perlengkapan kantor 14,630 624 - 15,254Peralatan kantor 3,065 179 - 3,244Kendaraan 1,070 74 - 1,144

Jumlah 42,440 1,912 - 44,352

Jumlah tercatat 139,537 142,742

M aret 2012

1 Januari Penambahan Pengurangan 30 September Revaluasi 1 Oktober Penambahan Pengurangan 31 Desember

B iaya pero lehan Tanah 23,781 - - 23,781 11,326 35,107 - - 35,107 Bangunan dan prasarana 77,422 540 - 77,962 35,579 113,541 - - 113,541 Inventaris dan perlengkapan kantor 18,503 812 6 19,309 4,715 24,024 257 12 24,269

Peralatan kantor 4,150 538 - 4,688 1,235 5,923 - - 5,923 Kendaraan 6,791 12 653 6,150 287 6,437 12 3,312 3,137

Jumlah 130,647 1,902 659 131,890 53,142 185,032 269 3,324 181,977

A kumulasi penyusut anBangunan dan prasarana 15,237 6,288 - 21,525 - 21,525 2,150 - 23,675 Inventaris dan perlengkapan kantor 11,007 2,742 - 13,749 - 13,749 882 1 14,630

Peralatan kantor 2,203 649 - 2,852 - 2,852 213 - 3,065 Kendaraan 1,546 588 309 1,825 - 1,825 155 910 1,070

Jumlah 29,993 10,267 309 39,951 - 39,951 3,400 911 42,440

Jumlah t ercat at 10 0 ,6 54 9 1,9 3 9 14 5,0 8 1 13 9 ,53 7

D esember 2 0 11

Saldo 1 Oktober 2011 termasuk penambahan saldo awal yang berasal dari penambahan nilai revaluasi karena perubahan pengukuran aset tanah, bangunan dan prasarana, investasi kantor, peralatan kantor, dan kendaraan dari model biaya ke model revaluasi (Catatan 2b) dengan perincian sebagai berikut:

Page 45: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

43

11. ASET TETAP (lanjutan)

30 September Penerapan model 1 Oktober2011 revaluasi/ 2011

Biaya perolehan dan revaluasi:Tanah 23,781 11,326 35,107 Bangunan dan prasarana 77,962 35,579 113,541 Inventaris kantor 19,309 4,715 24,024 Peralatan kantor 4,688 1,235 5,923 Kendaraan 6,150 287 6,437

Jumlah 131,890 53,142 185,032 Pada tanggal 30 September 2011, aset tetap yang dicatat berdasarkan nilai revaluasi telah direview oleh manajemen dan didukung oleh laporan penilai independen professional KJPP, Aksa, Nelson & Rekan berdasarkan metode pendekatan biaya (cost approach). Revaluasi tersebut telah disetujui oleh Direktorat Jendral Pajak sesuai dengan suratnya No. 205/ WPJ.07/2012 tanggal 2 Pebruari 2012. Pajak terutang atas selisih penilaian kembali aset tetap tersebut sebesar Rp 5.314 telah dilunasi pada tanggal 14 Pebruari 2012. Rincian keuntungan atas penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:

Desember 2011

Harga jual 2,670

Jumlah tercatat 2,763

Keuntungan atas penjualan aset tetap (93) Beban penyusutan sebesar Rp. 1.912 dan Rp 13.667 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 dicatat pada Beban Umum dan Administrasi dalam laporan laba rugi komprehensif (Catatan 27). Bank memiliki beberapa bidang tanah dengan hak legal berupa "Hak Guna Bangunan" atau "HGB" yang mempunyai masa manfaat antara 1 (satu) sampai dengan 27 (dua puluh tujuh) tahun. Masa berlaku HGB akan berakhir antara tahun 2011 sampai dengan tahun 2037. Manajemen berpendapat bahwa hak pemilikan tanah tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh tempo. Aset tetap telah diasuransikan kepada beberapa perusahaan asuransi dengan jumlah nilai pertanggungan Rp 188.272 pada tanggal 31 Desember 2011. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset dipertanggungkan. Manajemen berpendapat bahwa, tidak terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang mungkin menimbulkan indikasi penurunan nilai aset tetap, sehingga Bank tidak membentuk cadangan kerugian penurunan nilai aset tetap pada tahun 2012 dan 2011.

12. ASET LAIN-LAIN

Maret 2012 Desember 2011

Beban dibayar di muka 20,840 9,985

Uang muka 5,082 4,717

Lain-lain 3,212 1,300

Jumlah 29,134 16,002

Page 46: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

44

13. KEWAJIBAN SEGERA

Maret 2012 Desember 2011

Rupiah

Deposito yang telah jatuh tempo 1,365 1,683

Kew ajiban lain segera dibayar - -

Dolar Amerika Serikat

Aksep w esel impor 13,611 5,328

Deposito yang telah jatuh tempo 13 1,236

Jumlah 14,989 8,247 14. SIMPANAN NASABAH

Akun ini terdiri dari :

Pihak berelasi/ Pihak ketiga/ Jumlah/

Related parties Third parties Total

Giro 1,753 263,009 264,762

Tabungan 136 823,262 823,398

Deposito berjangka 6,586 2,629,757 2,636,343

Jumlah 8,475 3,716,028 3,724,503

Maret 2012

Pihak berelasi/ Pihak ketiga/ Jumlah/

Related parties Third parties Total

Giro 703 323,228 323,931

Tabungan 113 554,340 554,453

Deposito berjangka 4,275 3,092,982 3,097,257

Jumlah 5,091 3,970,550 3,975,641

Desember 2011

Page 47: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

45

14. SIMPANAN NASABAH (lanjutan)

a. Giro Berdasarkan mata uang dan nasabah :

Maret 2012 Desember 2011

Rupiah

Pihak berelasi (Catatan 31) 1,753 703

Pihak ketiga 198,060 296,212

Dolar Amerika Serikat

Pihak ketiga 64,949 27,016

Jumlah 264,762 323,931 Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, simpanan giro masing-masing sebesar Rp. 15.000 juta dan Rp nihil merupakan simpanan yang diblokir dan dijadikan sebagai jaminan atas kredit yang diberikan.

b. Tabungan

Berdasarkan mata uang dan nasabah :

Maret 2012 Desember 2011

Rupiah

Pihak berelasi (Catatan 31) 136 113

Pihak ketiga 823,262 554,340

Jumlah 823,398 554,453

Tingkat bunga efektif rata-rata:

Rupiah 5.57% 4.81% Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, tidak terdapat simpanan nasabah tabungan yang diblokir dan dijadikan sebagai jaminan atas kredit yang diberikan.

c. Deposito Berjangka

Berdasarkan mata uang dan nasabah :

Maret 2012 Desember 2011

Rupiah

Pihak berelasi (Catatan 31) 6,586 4,275

Pihak ketiga 2,505,084 2,953,068

Dolar Amerika Serikat

Pihak ketiga 124,673 139,914

Jumlah 2,636,343 3,097,257

Page 48: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

46

14. SIMPANAN NASABAH (lanjutan) c. Deposito Berjangka (lanjutan)

Berdasarkan sisa waktu sampai dengan saat jatuh tempo

Maret 2012 Desember 2011

Rupiah

Kurang dari atau 1 bulan 1,896,709 2,491,603

Lebih dari 1 s/d 3 bulan 410,367 326,546

Lebih dari 3 s/d 6 bulan 68,645 67,404

Lebih dari 6 s/d 12 bulan 135,949 71,790

Dolar Amerika Serikat

Kurang dari atau 1 bulan 37,026 51,652

Lebih dari 1 s/d 3 bulan 75,822 73,596

Lebih dari 3 s/d 6 bulan 2,014 13,215

Lebih dari 6 s/d 12 bulan 9,812 1,451

Jumlah 2,636,343 3,097,257 Berdasarkan jangka waktu deposito

Maret 2012 Desember 2011

Rupiah

Kurang dari atau 1 bulan 1,712,634 2,322,679

Lebih dari 1 s/d 3 bulan 526,072 410,623

Lebih dari 3 s/d 6 bulan 115,024 114,055

Lebih dari 6 s/d 12 bulan 157,940 103,294

Dolar Amerika Serikat

Kurang dari atau 1 bulan 34,754 57,784

Lebih dari 1 s/d 3 bulan 77,954 74,600

Lebih dari 3 s/d 6 bulan 691 14,222

Lebih dari 6 s/d 12 bulan 11,275 -

Jumlah 2,636,343 3,097,257

Tingkat bunga efektif rata-rata

Rupiah 7.96% 8.71%

Dolar Amerika Serikat 1.30% 1.54% Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, deposito berjangka masing-masing sebesar Rp 166 juta dan USD 7.834.200 (nilai penuh) Rp 94.741 juta dan USD 7.744.200 (nilai penuh), merupakan simpanan nasabah - deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan sebagai jaminan atas kredit yang diberikan (Catatan 8) dan bank garansi (Catatan 22).

Page 49: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

47

15. SIMPANAN DARI BANK LAIN Berdasarkan mata uang, nasabah dan jenis simpanan

Maret 2012 Desember 2011

Rupiah

Pihak ketiga

Deposito berjangka bank 3,925 5,942

Giro dari bank lain 5,083 -

Interbank call money - 54,405

Dolar Amerika Serikat

Pihak ketiga

Interbank call money 64,008 6,382

Jumlah 73,016 60,347 Berdasarkan jangka waktu

Maret 2012 Desember 2011

Kurang dari atau 1 bulan 73,016 5,942

Lebih dari 1 s/d 3 bulan - -

Lebih dari 3 s/d 6 bulan - -

Lebih dari 6 s/d 12 bulan - -

Jumlah 73,016 5,942 Tingkat bunga efektif rata-rata

Maret 2012 Desember 2011

Deposito berjangka bank 6.04% 7.05%

Giro dari bank lain 1.50% 1.50%

Interbank call money 4.27% 4.19% Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, tidak terdapat saldo simpanan dari bank lain yang diblokir atau dijadikan jaminan kredit.

16. PERPAJAKAN

a. Utang Pajak

Maret 2012 Desember 2011

Pajak penghasilan

Pasal 4 (2) 4,067 4,465

Pasal 21 1,356 259

Pasal 23 25 19

Pasal 25 341 279

Pasal 26 6 -

Pasal 29 6,234 6,234

Lain-lain 14 10

Jumlah 12,043 11,266

Page 50: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

48

16. PERPAJAKAN (lanjutan)

b. Pajak Penghasilan Kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif, dan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagal berikut:

Maret 2012 Maret 2011

Laba sebelum pajak penghasilanmenurut laporan laba rugikomprehensif 6,862 12,206

Beda temporer:Pencadangan aset produktif - - Imbalan kerja - - Penyesuaian sehubungan dengan

penerapan aw al PSAK No. 55(Revisi 2006) - -

Keuntungan yang belum terealisasi atas perubahan nilai w ajar efek-efek untuk tujuan diperdagangkan - bersih - -

Jumlah - - Beda tetap:Penyusutan aset tetap 22 83 Pengurangan yang tidak diperkenankan 20 77 Amortisasi biaya emisi saham (1,690) (271) Denda pajak - - Jumlah (1,648) (111) Taksiran penghasilan kena pajak 5,214 12,095 Taksiran pajak penghasilan kini 1,304 3,051 Kredit pajak penghasilan

Pasal 25 (1,022) (634) Taksiran pajak penghasilan terutang 282 2,417 Besarnya pajak terutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh wajib pajak (self-assessment). Kantor pajak dapat melakukan pemeriksaan pajak dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak pajak terutang. Rekonsiliasi antara pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku terhadap laba sebelum pajak penghasilan dan pajak penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:

Maret 2012 Maret 2011Laba sebelum pajak penghasilan

menurut laporan laba rugikomprehensif 6,862 12,206

Pajak penghasilan berdasarkan tarif pajak yang berlaku 1,716 3,052

Denda pajak - - Penyusutan aset tetap 5 21 Pengurangan yang tidak diperkenankan 5 19 Pengaruh pajak atas beda tetap

Amortisasi atas biaya emisi saham (422) (68) Lain-lain - - Jumlah 1,304 3,024 Penyesuaian sehubungan dengan

penerapan aw al PSAK No. 55(Revisi 2006) - -

Pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif 1,304 3,051

Page 51: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

49

16. PERPAJAKAN (lanjutan)

c. Aset Pajak Tangguhan Pengaruh pajak tangguhan atas beda temporer yang signifikan antara nilai tercatat aset dan liabilitas dalam laporan keuangan serta nilai aset dan liabilitas dengan dasar pajak pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:

Saldo aw al Laba rugi Saldo akhir

Cadangan kerugian

penurunan nilai 855 824 1,680

Kew ajiban diestimasi

atas imbalan kerja 306 384 690

Efek-efek (1,500) 1,500 -

Aset (liabilitas) pajak

tangguhan - bersih (339) 2,708 2,370

Desember 2011

Dikreditkan (dibebankan) ke

17. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR DAN LIABILITAS LAIN-LAIN

Maret 2012 Desember 2011

Rupiah

Utang bunga 7,582 8,992

Setoran jaminan 15 -

Beban masih harus dibayar 5,075 1,257

Lain-lain 2,241 8,157

Dolar Amerika Serikat

Setoran jaminan 4,419 3,100

Jumlah 19,332 21,506 18. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA

Bank membentuk pencadangan imbalan pasca-kerja sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003.

Page 52: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

50

18. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA (lanjutan)

Mutasi liabilitas yang diakui di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

Maret 2012 Desember 2011

Saldo aw al tahun 2,762 1,226

Beban periode berjalan (Catatan 27) - 1,536

Jumlah 2,762 2,762 Perhitungan imbalan pasca kerja untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dihitung oleh PT Lastika Dipa dan PT Jasa Aktuaria Tiwikrama, aktuaris independen, sesuai laporannya masing-masing pada tanggal 9 Maret 2012. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan:

2012 dan 2011

Tabel mortalitas TMI-2

Tingkat diskonto 10%

Tingkat kenaikan gaji tahunan 5%

Usia pensiun 55 tahun Tidak ada pendanaan yang dilakukan sehubungan dengan program imbalan kerja tersebut.

19. MODAL SAHAM

Susunan pemegang saham Bank dan kepemilikannya masing-masing pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:

Jumlah saham

ditempatkan dan Persentase

Pemegang Saham disetor (jumlah penuh) Kepemilikan Jumlah

Inigo Investments Ltd 700,000,000 15.44 70,000

Zen Gem Investments Limited 650,000,000 14.34 65,000

Mount-8 Holdings Offshore Ltd 450,000,000 9.93 45,000

Danny Nugroho 983,634,709 21.7 98,363

Publik (masing-masing dibaw ah 5%) 1,749,011,915 38.59 174,902

Jumlah 4,532,646,624 100.00 453,265

Maret 2012

Page 53: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

51

19. MODAL SAHAM (lanjutan)

Jumlah saham

ditempatkan dan Persentase

Pemegang Saham disetor (jumlah penuh) Kepemilikan Jumlah

UOB Kay Hian PTE 763,000,000 16.83 76,300

Inigo Investments Ltd 700,000,000 15.44 70,000

Zen Gem Investments Limited 650,000,000 14.34 65,000

Mount-8 Holdings Offshore Ltd 450,000,000 9.93 45,000

Danny Nugroho 220,634,709 4.87 22,063

Publik (masing-masing dibaw ah 5%) 1,749,011,915 38.59 174,902

Jumlah 4,532,646,624 100.00 453,265

Desember 2011

Jumlah saham yang dimiliki oleh komisaris dan dimiliki Bank berdasarkan laporan daftar pemegang saham dari Biro Administrasi Efek, PT Sinartama Gunita, adalah sejumlah 2.113.000.000 saham, yang merupakan kepemilikan sebesar 46,62% dari jumlah saham beredar Bank masing-masing pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011.

20. TAMBAHAN MODAL DISETOR – BERSIH

Rincian akun ini adalah sebagai berikut:

2011

Agio saham 25,000

Peningkatan modal disetor dalam

rangka penerbitan saham 3,021

Biaya emisi saham (20,499)

Bersih 7,522 Agio saham dan biaya emisi saham berasal dari Penawaran Umum Saham Perdana yang dilakukan pada tanggal 20 September 2007 dan dari Penawaran Umum Terbatas I dalam rangka Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) yang dilakukan pada tanggal 9 Juli 2009.

Berdasarkan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Perusahaan di Indonesia diharuskan untuk membentuk cadangan umum sebesar sekurang-kurangnya 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. UndangUndang tersebut tidak mengatur jangka waktu untuk pembentukan cadangan umum tersebut. Pada tahun 2011 dan 2010, Bank telah membentuk cadangan umum sebesar Rp 4.500. Selama tahun 2011 dan 2010, Bank hanya menggunakan laba bersihnya untuk pembentukan cadangan umum. Sisa laba bersih yang belum ditentukan penggunaannya dicatat sebagai saldo laba.

Page 54: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

52

21. SURPLUS REVALUASI 2011

Pengaruh penerapan model revaluasi

pada 1 Oktober 2011 (Catatan 10) 53,142

Pembayaran pajak penghasilan - final (5,314)

Selisih surplus revaluasi

atas penyusutan nilai revaluasi

dan nilai perolehan (1,136)

Saldo akhir tahun 46,692 Surplus revaluasi berasal dari revaluasi seluruh aset tetap yang telah direvaluasi di jual, bagian dari surplus revaluasi dari tanah dan bangunan dan prasarana tersebut direalisasikan dengan memindahkan langsung ke saldo laba. Bagian dari surplus revaluasi yang merupakan selisih atas penyusutan berdasarkan nilai revaluasian dan nilai perolehan dipindahkan ke saldo laba.

22. KOMITMENT DAN KONTINJENSI

a. Berdasarkan Jenis dan Mata Uang

Dalam bisnis normal perbankan, Bank mempunyai komitmen dan kontinjensi yang tidak disajikan dalam laporan posisi keuangan. Bank memiliki liabilitas komitmen dan kontinjensi dalam rangka pemberian fasilitas garansi dan pemberian kredit kepada nasabah, sebagai berikut:

Maret 2011 Desember 2011Tagihan komitmen

RupiahPosisi pembelian spot dan derivatif

yang masih berjalan 82,715 - Valuta asing

Posisi pembelian spot dan derivatifyang masih berjalan 19,022 45,604

Kewajiban komitmenRupiah

Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakanCommitted - - Uncommitted 502,552 432,799

Posisi penjualan spot danderivatif yang masih berjalan - -

Valuta asingFasiitas kredit kepada nasabah

yang belum digunakanUncommitted 641 636 Posisi penjualan spot dan

derifatif yang masih berjalan 101,326 45,336

Jumlah 604,519 478,771

Liabilitas kontinjensi Rupiah

Bank garansi 19,813 13,167 Bunga kredit dalam penyelesaian 9,529 7,857 Titipan kliring 1,484 2,908

Dolar Amerika SerikatBank garansi 102,656 98,198 L/C domestik 5,842 5,861 L/C impor 980 972

Jumlah 140,304 128,963

Page 55: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

53

22. KOMITMENT DAN KONTINJENSI (lanjutan)

a. Berdasarkan Jenis dan Mata Uang (lanjutan)

Tidak terdapat liabilitas komitmen dan kontinjensi dari pihak berelasi pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011.

b. Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi

Mutasi estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi adalah sebagai berikut:

Maret 2012 Desember 2011

Saldo aw al - (1,117)

Pemulihan selama tahun berjalan - 1,117

Bersih - - Manajemen berpendapat bahwa jumlah estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi telah memadai.

c. Berdasarkan Klasifikasi Bank Indonesia dan Mata Uang

Dalam perhat ianLancar/ khusus/ Kurang lancar / Diragukan/ Macet / Jumlah/

Ta giha n k omi t m enRupiahPosisi pembel ian spot dan

der ivat if yang masih ber jalan 82,715 - - - - 82,715

ValasPosisi pembel ian spot dan

der ivat if yang masih ber jalan 19,022 - - - - 45,604

Ke wa j i ban k omi t me n Rupiah

Fasili t as kredit kepada nasabah yang belum digunakanCommit t ed - - - - - - Uncommit ted 502,552 - - - - 502,552

Posisi penjualan spot danderivat if yang masihberjalan - - - - - -

Sub-jumlah 502,552 - - - - 502,552 ValasFasilit as kredit kepada

nasabah yang belum digunakanCommit t ed - - - - - - Uncommit t ed 641 - - - - 641

Posisi penjualan spot dan der ivat if yang masih ber jalan 101,326 - - - - 101,326

Sub-jumlah 101,967 - - - - 101,967 Jumlah 604,519 - - - - 604,519 Kewajiban kont injensi

RupiahBank garansi 19,813 - - - - 19,813 Bunga kredit dalam

penyelesaian 9,529 - - - - 9,529 Tit ipan kl iring 1,484 - - - - 1,484

Dolar Amer ika SerikatBank garansi 102,656 - - - - 102,656 L/C domest ik 5,842 - - - - 5,842 L/C impor 980 - - - - 980

Jumlah 140,304 - - - - 140,304 Cadangan kerugian

penurunan nilai - - - - - - Bersih 140,304 - - - - 140,304

M a r e t 2 012

Page 56: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

54

22. KOMITMENT DAN KONTINJENSI (lanjutan)

c. Berdasarkan Klasifikasi Bank Indonesia dan Mata Uang (lanjutan)

Dalam perhat ian

Lancar / khusus/ Kurang lancar/ Diragukan/ Macet / Jumlah/Ta giha n k om i t men

Posisi pembel ian spot dan der ivat if yang masih ber jalan 45,604 - - - - 45,604

Ke wa j i ban k omi t me n Rupiah

Fasili t as kredit kepada nasabah yang belum digunakanCommit t ed - - - - - - Uncommit ted 432,799 - - - - 432,799

Posisi penjualan spot danderivat if yang masihberjalan - - - - - -

Sub-jumlah 432,799 - - - - 432,799 Valas

Fasili t as kredit kepadanasabah yang belum digunakanCommit t ed - - - - - - Uncommit t ed 636 - - - - 636

Posisi penjualan spot dan der ivat if yang masih ber jalan 45,336 - - - - 45,336

Sub-jumlah 45,972 - - - - 45,972

Jumlah 4 7 8, 7 71 - - - - 4 7 8 , 7 71 Ke wa j i ban k ont i nje nsi

RupiahBank garansi 13,167 - - - - 13,167 Bunga kredit dalam

penyelesaian 7,857 - - - - 7,857 Tit ipan kl ir ing 2,908 - - - - 2,908

Dolar Amer ika SerikatBank garansi 98,198 - - - - 98,198 L/C domest ik 5,861 - - - - 5,861 L/C impor 972 - - - - 972

Jumlah 128,963 - - - - 128,963 Cadangan kerugian

penurunan nilai - - - - - -

Be r si h 128 , 96 3 - - - - 128 , 96 3

De se mbe r 2 011

23. PENDAPATAN BUNGAN

Maret 2012 Maret 2011

Kredit 60,604 64,774

Efek-efek 24,601 16,060

Penempatan pada Bank Indonesia

Dan Bank lain 12,492 16,791

Jumlah 97,697 97,625

Page 57: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

55

24. PENDAPATAN PROVISI DAN KOMISI

Maret 2012 Maret 2011

Pendapatan provisi kredit

Provisi pinjaman lainnya 137 84

Provisi pinjaman rekening koran 13 8

Sub-jumlah 150 92

Pendapatan provisi lainnya

Provisi bank garansi 239 88

Provisi DLC 222 -

Provisi bank garansi - valas 6 -

Sub-jumlah 467 88

Pendapatan komisi

Pendapatan komisi lainnya 129 522

Pendapatan komisi bank garansi 20 -

Pendapatan komisi asuransi 1 -

Sub-jumlah 150 522

Pendapatan lain-lain

Pendapatan selisih kurs 107 581

Pendapatan transaksi valas lainnya 229

Sub-jumlah 336 581

Jumlah 1,103 1,283

25. BEBAN BUNGA DAN PEMBIAYAAN LAINNYA

Maret 2012 Maret 2011

Simpanan nasabah 66,232 71,364

Premi penjaminan 1,764 1,576

Simpanan dari bank lain 473 414

Efek yang dijual dengan janji

dibeli kembali - 1,101

Lainnya - 26

Jumlah 68,469 74,481 26. PENDAPATAN LAIN-LAIN

Merupakan pendapatan operasional terutama jasa transfer, administrasi, denda dan operasional lainnya.

Page 58: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

56

27. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI

Maret 2012 Maret 2011

Penyusutan (Catatan 10) 1,912 3,404

Sew a 3,133 2,782

Pajak dan perijinan 78 -

Promosi 3,245 830

Pemeliharaan 1,294 519

Komunikasi 711 630

Kendaraan 362 378

Imbalan kerja (Catatan 18) - -

Perlengkapan kantor 317 -

Premi asuransi 416 -

Transaksi ATM Bersama 288 -

Listrik dan air 278 -

Jasa profesional 35 2

Lain-lain (masing-masing

dibaw ah Rp 400) 829 2,113

Jumlah 12,898 10,658 28. GAJI DAN TUNJANGAN

Maret 2012 Maret 2011

Gaji dan upah 7,555 6,635

Tunjangan dan karyaw an 2,419 1,587

Beban pelatihan 617 -

Lain-lain 1,279 1,343

Jumlah 11,870 9,565 Perincian gaji dan tunjangan atas dewan komisaris, direksi, dan komite audit adalah sebagai berikut:

Remunerasi per Orang dalam 1 Tahun Dewan Komisaris Dewan DireksiDiatas 1 miliar s/d 2 miliar - - Di atas Rp. 500 juta s /d Rp. 1 miliar - 4 Diatas Rp 100 juta s/d Rp. 500 juta 2 - Rp. 100 juta ke bawah - -

Maret 2012

Remunerasi per Orang dalam 1 Tahun Dewan Komisaris Dewan DireksiDia tas 1 mil i ar s /d 2 mi l i ar - 3 Di atas Rp. 500 juta s/d Rp. 1 mi l i ar 2 1 Dia tas Rp 100 juta s/d Rp. 500 juta - - Rp. 100 juta ke bawah - -

Desember 2011

Page 59: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

57

29. CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI ATAS ASET KEUANGAN

Maret 2012 Maret 2011

Efek-efek (Catatan 7) - (1,802)

Kredit yang diberikan (Catatan 8) (1,526) (624)

Jumlah (1,526) (2,426) 30. LABA PER SAHAM DASAR DAN DILUSIAN

a. Laba Per Saham Dasar

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih pemegang saham dengan rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

Maret 2012 Maret 2011

Laba bersih

Laba bersih untuk perhitungan

laba per saham dasar 5,557,787,192 9,154,294,108

Jumlah saham

Jumlah rata-rata tertimbang

saham biasa 4,532,646,624 4,532,646,624

Laba per saham 1.23 2.02

Jumlah penuh

b. Laba Per Saham Dilusian Dalam perhitungan laba bersih dilusian jumlah rata-rata tertimbang jumlah yang beredar disesuaikan dengan asumsi bahwa semua efek berpotensi saham biasa yang sifatnya dilutif dikonversi. Pada tanggal Desember 31, 2011 dan 2010, Bank memiliki potensi saham yang bersifat dilutif dalam bentuk waran.

31. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK-PIHAK YANG BERELASI

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 7/3/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 yang diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/13/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang BMPK Bank Umum, pihak-pihak berelasi adalah perusahaan dan perorangan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan atau kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung dengan Bank. Dalam kegiatan normal usahanya, Bank memiliki transaksi dengan pihak berelasi, yang dilakukan dengan syarat dan kondisi yang sama yang berlaku kepada pihak ketiga. Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Bank melakukan transaksl dengan pihak-pihak yang berelasi sebagai berikut:

Page 60: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

58

31. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK-PIHAK YANG BERELASI (lanjutan)

a. Saldo simpanan karyawan masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adatah sebagai berikut:

Maret 2012 Desember 2011

Liabilitas

Direksi dan karyaw an

Simpanan nasabah (Catatan 13):

Giro 1,753 703

Tabungan 136 113

Deposito 6,586 4,275

Jumlah 8,475 5,091

b. Jumlah beban untuk simpanan dari karyawan dan direksi Bank masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:

Maret 2012 Maret 2011Beban bungaDireksi dan karyaw an 53 49 Persentase terhadap jumlah

beban bunga 0.08% 0.06%

KreditKredit kepada pihak berelasi

PT Pracico Multi Finance 8,354 - Grand Travelindo Utama 1,322 149 Lainnya dibaw ah Rp 1 miliar 78 - Jumlah 9,754 149

Persentase jumlah kredit pihak berelasiterhadap total kredit 0.49% 0.01%

Pendapatan bunga dari kredit Pihak berelasi 419 24

Persentase bunga pihak berelasi terhadap jumlah pendapatan bunga 0.690% 0.037%

Transaksi-transaksi tersebut dilaksanakan dengan persyaratan yang sama dengan yang diberlakukan bagi pihak ketiga.

32. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING Posisi aset (sebelum dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai) dan liabilitas moneter dalam mata uang asing pada tanggal posisi keuangan adalah sebagai berikut:

Page 61: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

59

32. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)

EUR AUD SGD USD Rupiah( Penuh) ( Penuh) ( Penuh) ( Penuh) (Jutaan)

A set Kas - - - 310,162 2,836 Giro pada Bank Indonesia - - - 2,334,985 21,351 Giro pada bank lain 1,447 4,405 115,338 10,545,885 97,329 Efe-efek - - - - - Kredit - - - 22,980,957 210,138 Tagihan lainnya - - - 1,488,532 13,611 A set lain-lain - - - 405,154 3,705 Jumlah 348,970

Liabilitas

Liabilitas segera - - - 1,489,891 (13,624) Simpanan nasabah - - - 20,737,315 (189,622) Liabilitas pada bank lain - - - 7,000,000 (64,008) B eban yang harus dibayar

dan liabilitas lain-lain - - - 485,234 (4,437) Utang pajak - - - 10,344 (95) Jumlah (271,786)

A set bersih 77,184

M aret 2012

EUR AUD SGD USD Rupiah( Penuh) ( Penuh) ( Penuh) ( Penuh) (Jutaan)

A set Kas - - - 168,136 1,525

Giro pada B ank Indonesia - - - 2,134,985 19,359

Giro pada bank lain 5,577 3,919 13,748 5,001,693 45,550 Efe-efek - - - 1,077,140 9,767 Kredit - - - 23,022,061 208,753 Tagihan lainnya - - - 587,593 5,328 Aset lain-lain - - - 72,210 655

Jumlah 290,937

LiabilitasLiabilitas segera - - - 589,175 (5,342) Simpanan nasabah - - - 18,409,728 (166,930) Liabilitas pada bank lain - - - 6,000,000 (54,405) Beban yang harus dibayar

dan liabilitas lain-lain - - - 342,904 (3,109) Utang pajak - - - 10,242 (93) Jumlah (229,879)

A set bersih 61,058

D esember 2011

Nilai tukar mata uang asing pada tanggal penyelesaian laporan keuangan adalah sebagai berikut: 1 USD (Dolar Amerika Serikat) 9,144 1 SGD (Dolar Singapura) 7,268 1 AUD (Dolar Australia) 9,512 1 EURO 12,199

Page 62: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

60

33. ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN Tabel dibawah ini adalah nilai tercatat dan nilai wajar atas aset keuangan dan liabilitas keuangan dalam laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011:

Nilai Tercatat Nilai Wajar Nilai Tercatat Nilai Wajar

A set KeuanganKas 15,136 15,136 14,850 14,850 Giro pada Bank Indonesia 415,504 415,504 371,065 371,065 Giro pada bank lain 98,848 98,848 54,989 54,989 P enempatan pada Bank Indonesia

dan bank lain - bersih 479,966 479,966 1,342,901 1,342,901 Efek-efek - bersih 1,251,179 1,251,179 993,053 993,053 Kredit - bersih 1,975,752 1,975,752 1,740,790 1,740,790 P endapatan bunga yang masih

harus diterima 24,510 24,510 14,054 14,054 A set lain-lain 29,134 29,134 16,002 16,002 Jumlah 4,290,029 4,290,029 4,547,704 4,547,704

Liabilitas KeuanganLiabilitas segera 14,989 14,989 8,247 8,247 Simpanan dari nasabah 3,724,503 3,724,503 3,975,641 3,975,641 Simpanan dari bank lain 73,016 73,016 66,729 66,729 Liabilitas lain-lain 34,138 34,138 18,406 18,406 Jumlah 3,846,646 3,846,646 4,069,023 4,069,023

M aret 2012 D esember 2011

Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan diukur dengan dasar sebagai berikut: Aset Keuangan Nilai wajar atas aset keuangan jangka pendek (umumnya kurang dari satu tahun) seperti kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia, efek-efek, kredit dan bank lain, dan aset lainnya adalah sebesar nilai tercatat karena telah mendekati estimasi nilai wajarnya. Nilai wajar atas efek-efek ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar terakhir yang dipublikasikan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011. Estimasi nilai wajar kredit (umumnya kredit dengan bunga mengambang) merupakan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang diharapkan akan diterima yang didiskontokan pada suku bunga pasar. Kredit disajikan bersih setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Liabilitas Keuangan Nilai wajar liabilitas keuangan jangka pendek (biasanya kurang dari satu tahun) seperti simpanan dari nasabah dan simpanan dari bank lain dan liabilitas lainnya adalah sebesar nilai tercatat karena telah mendekati estimasi nilai wajarnya. Estimasi nilai wajar simpanan tanpa jatuh tempo adalah sebesar jumlah terutang ketika utang tersebut harus segera dibayar pada saat ditagih.

34. MANAJEMEN RISIKO

Bank memiliki eksposur terhadap risiko di bawah ini yang berasal dari instrumen keuangan: - Risiko kredit - Risiko pasar - Risiko likuiditas - Risiko operasional Catatan di bawah ini menyajikan informasi mengenai eksposur Bank terhadap setiap risiko di atas, tujuan, kebijakan dan proses yang dilakukan oleh Bank dalam mengukur dan mengelola risiko.

Page 63: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

61

34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

a. Kerangka manajemen risiko Organisasi manajemen risiko Bank melibatkan pengawasan dari Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Pengawasan Risiko. Komite Pemantau Risiko merupakan komite yang dibentuk untuk mendukung tugas-tugas Dewan Komisaris. Komite Pemantau Risiko tersebut menyetujui dan memonitor pelaksanaan kerangka dan kebijakan manajemen risiko Bank Komite Pemantau Risiko tersebut mengadakan pertemuan setiap bulannya untuk menilai kinerja dari setiap portofolio kredit dan mendiskusikan masalah-masalah risiko. Dewan Komisaris mendelegasikan kuasa kepada Direktur Utama dan Direksi untuk mengimplementasikan strategi manajemen risiko. Komite Manajemen Risiko dibentuk oleh Direksi dan bertanggungjawab untuk mengelola risiko yang ada di Bank. Komite Manajemen Risiko tersebut terdiri dari semua anggota Direksi dan senior manajer eksekutif. Komite Manajemen Risiko diketuai oleh Direktur yang membawahi Bidang Manajemen Risiko. Kebijakan manajemen risiko Bank ditetapkan untuk mengidentifikasi dan menganalisa risiko-risiko yang dihadapi Bank, untuk menetapkan batasan risiko dan pengendalian yang sesuai, serta untuk mengawasi risiko dan kepatuhan terhadap batasan yang telah ditetapkan. Kebijakan dan sistem manajemen risiko ditelaah secara berkala untuk mencerminkan perubahan dalam kondisi pasar, produk, dan jasa yang ditawarkan. Bank, melalui pelatihan serta standar dan prosedur pengelolaan, berusaha untuk mengembangkan lingkungan pengendalian yang taat dan konstruktif, dimana semua karyawan memahami tugas dan liabilitas mereka. Komite Audit Bank memiliki tanggung jawab untuk memantau kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur manajemen risiko, dan untuk menelaah kecukupan kerangka manajemen risiko yang terkait dengan risiko-risiko yang dihadapi oleh Bank. Dalam menjalankan fungsinya, Komite Audit dibantu oleh Satuan Kerja Audit Internal (SKAI). SKAI secara berkala maupun sesuai kebutuhan, menelaah pengendalian dan prosedur manajemen risiko dan melaporkan hasilnya ke Komite Audit Bank.

b. Risiko kredit Risiko kredit adalah risiko terjadinya kerugian keuangan yang disebabkan nasabah atau counterparty gagal memenuhi kewajibannya. Risiko kredit dikelola melalui penetapan kebijakan - kebijakan dan proses-proses yang meliputi kriteria pemberian kredit, origination dan persetujuan kredit, penetapan harga, pemantauan, pengelolaan kredit bermasalah dan manajemen portofolio. Bank juga dengan ketat memantau perkembangan portofolio kredit Bank, yang memungkinkan Bank untuk melakukan tindakan pencegahan secara tepat waktu apabila terjadi penurunan kualitas kredit. Bank terus melanjutkan untuk mengelola dan mengawasi secara aktif kualitas portofolio pinjaman yang diberikan dengan cara meningkatkan kebijakan manajemen risiko kredit secara efektif, penyempurnaan prosedur dan pengembangan system dalam upaya menjaga dampak negatif yang diakibatkan oleh kredit bermasalah. Bank telah mengimplementasikan upaya berlapis disetiap tahap yang berhubungan dengan aktifitas penagih utang untuk meningkatkan proses penagihan dan memperkuat pemantauan kegiatan penagihan. Beberapa upaya dilakukan seperti mengatur tentang proses perekrutan karyawan penagihan, seleksi dan pemeriksaan terhadap calon karyawan penagihan, pelatihan dalam melakukan pekerjaan penagihan baik mengenai tata cara penagihan dan kode etik dalam melakukan penagihan, meninjau ulang perjanjian kerjasama dengan agen penagihan utang. Untuk itu seluruh lini bisnis telah memiliki kebijakan dan prosedur untuk memonitor perilaku penagih, termasuk agen penagihan dan pihak ke tiga. Produk program telah dikembangkan oleh masing-masing unit bisnis berdasarkan kebijakan kredit yang telah ditetapkan. Sistem Informasi Manajemen telah tersedia dan mencakup tingkat yang cukup rinci untuk mendeteksi setiap perkembangan yang kurang baik sedini mungkin sehingga memungkinkan dilakukannya tindakan secara tepat waktu atas penurunan kualitas kredit atau untuk meminimalisasi kerugian kredit. Bank secara aktif terlibat dalam persiapan penerapan Basel II sesuai dengan panduan dari Bank Sentral. i. Eksposur maksimum terhadap risiko kredit

Untuk aset keuangan yang diakui di laporan posisi keuangan , eksposur maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilai tercatatnya. Untuk liabilitas kontinjensi, eksposur maksimum terhadap risiko kredit adalah nilai maksimum yang harus Bank bayarkan dalam hal timbul liabilitas atas instrumen yang diterbitkan.

Page 64: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

62

34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

b. Risiko kredit (lanjutan)

i. Eksposur maksimum terhadap risiko kredit (lanjutan)

Untuk komitmen kredit, eksposur maksimum terhadap risiko kredit adalah sebesar jumlah fasilitas yang belum ditarik dari nilai penuh fasilitas kredit yang telah disepakati (committed) kepada nasabah. Tabel berikut menyajikan eksposur maksimum terhadap risiko kredit Bank atas instrumen keuangan pada laporan posisi keuangan dan komitmen dan kontinjensi (rekening administratif), tanpa memperhitungkan agunan yang dimiliki atau jaminan kredit lainnya.

Jakarta So lo Jakarta So loLapo ran P o sisi Keuangan:

Giro pada Bank Indonesia 415,504 - 371,065 - Giro pada bank lain 98,848 - 54,989 - Penempatan pada bank lain dan

Bank Indonesia 479,966 - 1,342,901 - P injaman yang diberikan 1,914,323 61,429 1,679,361 61,429 Efek-efek 855,606 - 993,053 - Tagihan akseptasi 13,611 - 5,328 - Obligasi P emerintah 395,573 - 168,222 - P iutang premi - - - - Aset lain-lain - bersih 29,123 11 15,929 73 Sub-jumlah 4,202,554 61,440 4,630,848 61,502

Ko mitmen dan ko nt ijensi:Fasiitas kredit kepada debitur

yang belum digunakan - - - - Garansi yang diterbitkan 122,469 - 111,365 - Letters o f credit yang

tidak dapat dibatalkan 6,822 - 6,833 - Sub-jumlah 129,291 - 118,198 - Jumlah 4,331,845 61,440 4 ,749,046 61,502

M aret 2012 D esember 2011

ii. Analisis risiko konsentrasi kredit Risiko konsentrasi kredit timbul ketika sejumlah pelanggan bergerak dalam aktivitas usaha yang sejenis atau

memiliki kegiatan usaha dalam wilayah geografis yang sama, atau memiliki karakteristik yang sejenis yang dapat menyebabkan kemampuan nasabah untuk memenuhi liabilitas kontraktualnya sama-sama dipengaruhi oleh perubahan kondisi ekonomi ataupun kondisi lainnya. Bank mendorong adanya diversifikasi dari portofolio kreditnya pada berbagai wilayah geografis, industri, dan produk kredit sebagai upaya untuk meminimalisasi risiko kredit. Penambahan diversifikasi ini berdasarkan rencana strategi Bank, sektor target, kondisi ekonomi saat ini kebijakan pemerintah, sumber pendanaan, dan proyeksi pertumbuhan. Konsentrasi kredit yang diberikan berdasarkan jenis kredit, mata uang, sektor ekonomi dan wilayah geografis diungkapkan pada Catatan 10.

iii. Konsentrasi berdasarkan jenis debitur Tabel berikut menyajikan konsentrasi aset keuangan berdasarkan jenis debitur:

Giro pada Penempat an Piut ang

bank lain dan pada bank lain pembiayaan Tagihan Obligasi Komit men dan

BI dan BI Efek-ef ek Pinjaman konsumen aksept asi Pemerint ah kont injensi

Korporasi - - 571,731 1,856,043 - -

Pemer intah dan

Bank Indonesia 415,504 329,967 523,109 - - 159,332 -

Bank - bank 98,848 150,000 159,332 9,967 13,611 - -

Retail - - - 129,209 - - -

J umla h 5 14 ,3 5 2 4 7 9 , 9 67 1, 2 54 , 17 2 1, 99 5 ,2 19 - 13 ,6 11 15 9 , 33 2 -

M a r et 2 0 12

Page 65: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

63

34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

b. Risiko kredit (lanjutan)

iii. Eksposur maksimum terhadap risiko kredit (lanjutan)

Giro pada Penempat an Piutang

bank lain dan pada bank lain pembiayaan Tagihan Obligasi Komit men dan

BI dan BI Ef ek-efek Pinjaman konsumen akseptasi Pemerint ah kont injensi

Korporasi - - - 1,447,619 25 - 689,306 339,016

Pemer int ah dan

Bank Indonesia 371,065 1,172,901 98,713 - - - 168,222 -

Bank - bank 54,989 170,000 - 9,942 4,028 5,328 - -

Retail - - - 208,812 500 - - 50,022

J umla h 42 6 ,0 5 4 1,3 4 2 , 9 01 9 8 ,7 13 1, 66 6 ,3 7 3 4 , 55 3 5 ,3 2 8 8 5 7 , 5 28 3 8 9 , 0 38

De sem be r 2 011

c. Risiko pasar Risiko pasar merupakan risiko yang timbul karena adanya pergerakan faktor pasar dan portofolio yang dimiliki oleh Bank, yang dapat merugikan Bank (adverse movement). Yang dimaksud dengan faktor pasar adalah suku bunga dan nilai tukar, termasuk derivatif dari kedua jenis risiko pasar tersebut misalnya perubahan harga opsi. Risiko pasar terdapat pada aktivitas fungsional Bank dan kegiatan tresuri. Aktivitas ini mencakup penempatan posisi dalam bentuk surat berharga dan pasar uang maupun penyertaan pada lembaga keuangan lainnya, penyediaan dana (pinjaman dan bentuk sejenis lainnya), dan kegiatan pendanaan dan penerbitan surat utang, serta kegiatan pembiayaan perdagangan. Tujuan dari manajemen risiko pasar adalah untuk mengelola dan melakukan kontrol atas eksposur risiko pasar dalam parameter yang dapat diterima, serta memaksimalkan tingkat pengembalian atas risiko. Risiko pasar dikelola melalui kebijakan yang komprehensif dan kerangka limit untuk mengukur dan memonitor nilai risiko berdasarkan tingkat risiko yang akan diambil (risk appetite) oleh Bank. Limit dari risiko pasar ditetapkan pada tingkat bank-wide dan dilaporkan serta dipantau oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) setiap hari. Management Action Triggers (MAT) membantu manajemen pada saat tingkat risiko mencapai batasan-batasan tertentu. Assets and Liability Committee (ALCO) berperan sebagai forum manajemen senior tertinggi untuk mengambil keputusan atas kebijakan yang berkaitan dengan manajemen risiko pasar dan likuiditas. Satuan Kerja Manajemen Risiko bertanggungjawab untuk melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko pasar di Bank berdasarkan kerangka yang disetujui oleh ALCO. Secara keseluruhan, risiko pasar dibagi menjadi dua bagian sebagai berikut: i. Risiko mata uang

Risiko mata uang timbul dari adanya posisi posisi keuangan dan komitmen dan kontinjensi (off- balance sheet) baik di sisi aset maupun liabilitas yang timbul melalui transaksi mata uang asing. Bank mengukur risiko nilai tukar untuk melihat dampak perubahan nilai tukar pada pendapatan dan modal Bank. Untuk mengelola dan memitigasi risiko nilai tukar, pembatasan posisi secara internal telah ditentukan, lebih konservatif dari pembatasan regulator sebesar 20%. Untuk posisi devisa terbuka, Bank melakukan analisa dengan menggunakan pengukuran yang lebih risk sensitive untuk meningkatkan kontrol terhadap risiko nilai tukar.

Page 66: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

64

34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) c. Risiko pasar (lanjutan)

Aset Liabilitas Posisi Devisa NetoMata Uang

Keseluruhan (Laporan posisi keuangan danRekening Administratif)Dolar Amerika Serikat 467,060 473,077 6,017 Dolar Singapura 838 - 838 Euro 18 - 18 Dolar Australia 9,554 9,512 42

Jumlah 477,470 482,589 6,915 Jumlah Modal Tier I dan II 625,540

Rasio PDN (Keseluruhan) 1.11%

Maret 2012

Aset Liabilitas Posisi Devisa NetoMata Uang

Keseluruhan (Laporan posisi keuangan danRekening Administratif)Dolar Amerika Serikat 395,770 380,248 15,522 Dolar Singapura 96 - 96 Euro 65 - 65 Dolar Australia 36 - 36

Jumlah 395,967 380,248 15,719 Jumlah Modal Tier I dan II 547,027

Rasio PDN (Keseluruhan) 2.87%

Desember 2011

ii. Risiko tingkat suku bunga

Risiko suku bunga adalah potensi kerugian yang timbul akibat pergerakan suku bunga di pasar yang berlawanan dengan posisi atau transaksi Bank yang mengandung risiko suku bunga. Tabel di bawah merangkum tingkat suku bunga efektif rata-rata setahun untuk Rupiah dan mata uang asing pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011.

Page 67: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

65

34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) c. Risiko pasar (lanjutan)

M ata Uang M ata UangRupiah Asing Rupiah Asing

% % % %

A SETGiro pada bank lain 0.00% 0% 0.77% 0%Penempatan pada

Bank Indonesia dan bank lain 4.00% - 10.92% -Efek-efek 10.26% - 11.35% 6.75%Kredit 12.49% 7.46% 12.33% 7.46%

LIA B ILIT A S Simpanan nasabah

Giro 2.36% 0.24% 2.33% 0.20%Tabungan 4.09% - 4.81% -Deposito berjangka 6.93% 1.43% 5.75% 1.00%

Simpanan dari bank lainEfek yang dijual dengan janji

dibeli kembali - - - -

M aret 2012 D esember 2011

Bank mengelola risiko suku bunga dengan menggunakan pendekatan analisa gap repricing, simulasi dengan skenario perubahan suku bunga (naik/turun). Untuk meningkatkan pengelolaan risiko tingkat bunga, kita juga sedang menerapkan Earning-at-Risk (EAR) dan Economic Value of Equity (EVE) untuk melengkapi dalam pengukuran risiko. Keduanya akan memberi estimasi dari dampak perubahan suku bunga terhadap pendapatan bank maupun perubahan modal bank Buku Trading tetap dikelola dengan pengukuran posisi, sensitivitas dan nilai VAR. Limit risiko pasar ditetapkan dengan mengacu pada pengukuran ini untuk pengelolaan eksposur suku bunga. Tabel di bawah ini menyajikan portofolio Bank (tidak termasuk portofolio yang diperdagangkan) pada nilai tercatatnya, yang dikelompokkan menurut mana yang lebih awal antara tanggal re-pricing atau tanggal jatuh tempo kontraktual:

Kurang dari Kurang dar i Lebih dariNilai t ercat at 3 bulan 3-12 bulan 3 bulan 3-12 bulan 12-24 bulan 24 bulan

Ase t Ke ua nganGiro pada Bank Indonesia 415,504 415,504 - - - - - Giro pada Bank lain 98,848 98,848 - - - - - Penempat an pada

Bank Indonesia dan bank lain 479,966 - - 479,966 - - -

Efek-efek 1,254,172 - - 157,397 350,757 129,678 616,340 Kredit 1,995,219 1,991,849 - 3,254 38 79 - Juml ah 4 ,2 4 3 ,7 0 9 2 ,5 0 6 ,2 0 1 - 6 40 , 616 3 50 , 7 95 12 9 ,7 5 7 6 16 , 34 0

Li a bi l i t a s Ke uanga n Simpanan dari nasabah 3,724,503 855,695 - 2,551,740 319,068 - - Simpanan dari bank lain 73,016 5,045 - 67,971 - - - Juml ah 3 ,7 9 7 ,5 19 8 6 0 ,7 4 0 - 2 ,6 19 , 7 11 3 19 , 0 68 - -

Pengaruh dari derivat i funt uk manajemen r isiko - - - - - - -

Selisih 3 ,7 9 7 ,5 19 8 6 0 ,7 4 0 - 2 ,6 19 , 7 11 3 19 , 0 68 - -

M a r et 2 0 12

Suku bunga mengambang Suku bunga t et ap

Page 68: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

66

34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) c. Risiko pasar (lanjutan)

Kurang dari Kurang dar i Lebih dariNilai t ercat at 3 bulan 3-12 bulan 3 bulan 3-12 bulan 12-24 bulan 24 bulan

Ase t Ke ua nganGiro pada Bank Indonesia 371,065 371,065 - - - - - Giro pada Bank lain 54,989 54,989 - - - - - Penempat an pada

Bank Indonesia dan bank lain 1,342,901 1,342,901 - - - - -

Efek-efek 993,053 - - 163,663 193,911 182,016 453,463 Kredit 1,740,790 1,754,737 - 3,945 - 48 - Juml ah 4 ,5 0 2 ,7 9 8 3 ,5 2 3 ,6 9 2 - 16 7 , 60 8 19 3 ,9 11 18 2 ,0 6 4 4 53 , 46 3

Li a bi l i t a s Ke uanga n Simpanan dari nasabah 3,975,641 878,383 - 2,921,252 176,006 - - Simpanan dari bank lain 66,729 6,338 - 60,391 - - - Juml ah 4 ,0 4 2 ,3 7 0 8 8 4 ,7 2 1 - 2 , 9 81, 64 3 17 6 , 0 06 - -

Pengaruh dari derivat i funt uk manajemen r isiko - - - - - - -

Selisih 4 ,0 4 2 ,3 7 0 8 8 4 ,7 2 1 - 2 , 9 81, 64 3 17 6 , 0 06 - -

De se mbe r 20 11

Suku bunga mengambang Suku bunga t et ap

d. Risiko likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko yang disebabkan oleh ketidak mampuan Bank dalam memenuhi liabilitas yang telah jatuh tempo dan menutup posisi di pasar. Risiko likuiditas merupakan risiko yang terpenting pada bank umum dan perlu dikelola secara berkesinambungan. ALCO berperan sebagai forum manajemen senior tertinggi untuk memonitor situasi likuiditas Bank. ALCO bertanggungjawab untuk menentukan kebijakan dan strategi yang berkaitan dengan aset dan liabilitas Bank sejalan dengan prinsip kehati-hatian manajemen risiko dan peraturan yang berlaku. ALCO menyetujui kerangka limit, mempertimbangkan struktur laporan posisi keuangan jangka panjang dari Bank. ALCO juga menyetujui asumsi likuiditas dan skenario stress testing yang akan diterapkan. Bank mengelola risiko likuiditas melalui analisis perbedaan jatuh tempo likuiditas dan rasio-rasio likuiditas. Risiko likuiditas diukur dan dipantau secara harian berdasarkan kerangka kerja limit risiko likuiditas. Kerangka kerja digunakan untuk mengelola situasi likuiditas Bank pada kondisi normal (business-as-usual) dan kejadian kondisi stress. Rencana pendanaan darurat likuiditas (liquidity contingency plan) telah disusun untuk mempersiapkan Bank jika terjadi krisis likuiditas. Eksposur terhadap risiko likuiditas Analisis kesenjangan likuiditas untuk memberikan pandangan terhadap ketidaksesuaian arus kas masuk terkait dengan arus kas keluar di setiap saat. Kondisi ini dikelola secara terpusat oleh Tresuri yang mempunyai akses dan otorisasi secara langsung ke interbank, nasabah besar (institusional) dan professional market yang lainnya, dalam upaya membantu aktivitas bisnis Bank di pengumpulan dana dan pemberian kredit. Salah satu rasio likuiditas adalah rasio dari aset likuid bersih terhadap liabilitas 1 bulan. Untuk tujuan ini, aset yang bersifat likuid termasuk kas dan setara kas dan efek-efek berperingkat investasi, yang diperdagangkan secara aktif dan likuid di pasar dikurangi dengan simpanan dari bank dan komitmen yang jatuh tempo dalam satu bulan mendatang. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, rasio dari aset likuid bersih terhadap simpanan nasabah adalah sebagai berikut:

Page 69: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

67

34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

e. Risiko likuiditas (lanjutan)

Maret 2012 Desember 2011

Kas dan setara kas 1,009,453 1,657,529

Efek-efek dan Obligasi Pemerintah

diperdagangkan, tidak termasuk

SBI yang sudah diklasif ikasikan

sebagai kas dan setara kas 387,341 98,500

Efek-efek dan Obligasi Pemerintah

tersedia untuk dijual,

tidak termasuk SBI yang sudah

diklasif ikasikan sebagai

kas dan setara kas 135,769 636,673

Simpanan dari bank lain 73,016 224,989

Jumlah aset likuid bersih 1,605,579 2,617,691

Simpanan dari nasabah 3,724,503 3,975,641

Rasio aset likuid bersih terhadap

simpanan dari nasabah 43.11% 65.84% Sisa jatuh tempo kontraktual dari liabilitas keuangan Tabel di bawah ini menyajikan ekspektasi arus kas dari liabilitas keuangan Bank berdasarkan periode jatuh tempo kontraktual yang terdekat dan asumsi perilaku (behavioral assumptions) pada tanggal pelaporan. Nilai nominal arus masuk/arus keluar yang disajikan pada tabel di bawah ini merupakan arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan terkait dengan pokok dan bunga atas liabilitas keuangan. Pengungkapan instrumen derivatif menunjukkan nilai bersih derivatif yang dapat diselesaikan secara neto, juga arus masuk dan arus keluar bruto untuk derivatif yang diselesaikan bruto secara bersamaan (misalnya, kontrak berjangka valuta asing).

Page 70: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

68

34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

e. Risiko likuiditas (lanjutan)

Tidak

mempunyai Lebih dari

jatuh tempo Kurang dari 3 - 12 Lebih dari

kontraktual 1 bulan 1 - 3 bulan bulan 12 bulan

Liabilitas non derivatif:

Simpanan dari nasabah 654,391 1,888,514 824,192 357,406 -

Simpanan dari bank lain 5,083 67,933

Efek yang dijual dengan

janji dibeli kembali - - - - -

Liabilitas akseptasi - 7,017 6,594 - -

Pinjaman yang diterima - - - - -

Obligasi yang diterbitkan - - - - -

Beban yang masih harus dibayar

dan liabilitas lain-lain 6,013 7,582 5,738 -

Derivatif:

Arus keluar - - - - -

Arus masuk - - - - -

Sub-jumlah

Jumlah 665,487 1,971,046 830,786 363,144 -

Maret 2012

Tidak

mempunyai Lebih dari

jatuh tempo Kurang dari 3 - 12 Lebih dari

kontraktual 1 bulan 1 - 3 bulan bulan 12 bulan

Liabilitas non derivatif:

Simpanan dari nasabah 878,383 2,542,879 400,518 153,861 -

Simpanan dari bank lain 6,382 60,347

Efek yang dijual dengan

janji dibeli kembali - - - - -

Liabilitas akseptasi - - 5,328 - -

Pinjaman yang diterima - - - - -

Obligasi yang diterbitkan - - - - -

Beban yang masih harus dibayar

dan liabilitas lain-lain 24,143 972 1,566 1,565 -

Derivatif:

Arus keluar - - - - -

Arus masuk - - - - -

Sub-jumlah

Jumlah 908,908 2,604,198 407,412 155,426 -

Desember 2011

Page 71: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

69

34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

e. Risiko likuiditas (lanjutan) Analisis perbedaan jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan Tabel dibawah ini menyajikan analisa jatuh tempo aset dan liabilitas Bank pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011. berdasarkan jangka waktu yang tersisa sampai tanggal jatuh tempo kontrak dan asumsi perilaku (behavioral assumptions):

Tidak mempunyai Kont rak jatuh Kurang dari

Ni lai t ercatat t empo 1 bulan 1-3 bulan 3-6 bulan 6-12 bulan 1-2 tahunAS ETKas 15,136 15,136 - - - - - Giro pada Bank Indonesia 415,504 415,504 - - - - - Giro pada bank lain 98,848 98,848 - - - - - Penempatan pada

Bank Indonesia danbank lain 479,966 - 479,966 - - - -

Tagihan spot dan derivat i f 52 52 Efek-efek 1,254,172 - 77,662 27,588 109,564 293,340 746,018 Kredit yang diber ikan 1,995,219 - 407,089 284,279 180,482 792,303 331,066 Tagihan atas surat berharga

yang dibel i dengan janj idi jual kembali (Reverse Repo) 9,550 - 9,550 - - - -

Aset t etap 142,742 141,962 - - 57 723 Tagihan aksept asi 13,611 - 7,017 - - 6,594 - Aset lain-lain 53,645 50,501 3,144 - - - - Jumlah 4,478,445 721,951 984,480 311,867 290,046 1,092,294 1,077,807 Cadangan kerugian

penurunan nilai (22,460) Jumlah 4,455,985

LI ABI LITASKewajiban segera 14,989 - 14,989 - - - - Simpanan nasabah 3,724,503 654,391 1,888,514 824,192 357,406 70,994 - Simpanan dari bank lain 73,016 5,083 67,933 - - - - Kewajiban Spot & Der ivat if 243 - - - - Efek yang dijual dengan

janj i dibeli kembali - - - - - - - Ut ang pajak 12,043 - 12,043 - - Est imasi kerugian komit men dan kont injensi - - - - - - -

Beban yang masih harus dibayar danliabilit as lain-lain 19,333 6,013 7,582 - - 5,738 709

Kewajiban diest imasi at asimbalan kerja 2,762 2,762 - - - - -

3,846,889 668,249 1,991,061 824,192 357,406 76,732 709 Jumlah

631,556 53,702 (1,006,581) (512,325) (67,360) 1,015,562 1,077,098

Perbedaan jatuh tempoPosisi neto setelah Cadangan kerugian penurunan nilai 609,096

M a r e t 2 0 12

Page 72: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

70

34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

e. Risiko likuiditas (lanjutan)

Tidak mempunyai Kont rak jatuh Kurang dari

Ni lai t ercatat t empo 1 bulan 1-3 bulan 3-6 bulan 6-12 bulan 1-2 tahunAS ETKas 14,850 14,850 - - - - - Giro pada Bank Indonesia 371,065 371,065 - - - - - Giro pada bank lain 54,989 54,989 - - - - - Penempatan pada

Bank Indonesia danbank lain 1,342,901 - 1,342,901 - - - -

Efek-efek 1,002,107 - 997,068 - - 5,039 - Kredit yang diber ikan 1,758,730 - 40,501 256,531 591,644 655,922 214,132 Aset t etap 139,537 86,478 - - - - - Aset lain-lain 16,002 10,674 - 5,328 - - - Jumlah 4,700,181 538,056 2,380,470 261,859 591,644 660,961 214,132 Cadangan kerugian

penurunan nilai (17,940) Jumlah 4,682,241

LI ABI LITASKewajiban segera 47,862 - 17,247 30,615 - - - Simpanan nasabah 3,975,641 878,383 2,542,879 400,518 82,867 70,994 - Simpanan dari bank lain 66,729 6,382 60,347 - - - - Efek yang dijual dengan

janj i dibeli kembali - - - - - - - Ut ang pajak 13,109 - 13,109 - - - - Est imasi kerugian

komit men dan kont injensi - - - - - - - Beban yang masih

harus dibayar danliabilit as lain-lain 21,506 10,690 3,438 6,218 - 209 709

Kewajiban diest imasi at asimbalan kerja 2,762 2,762 - - - - -

Jumlah 4,079,747 898,217 2,619,773 406,736 82,867 71,203 709

Perbedaan jatuh tempo 620,434 (360,161) (239,303) (144,877) 508,777 589,758 213,423

Posisi neto setelahCadangan kerugian

penurunan nilai 602,494

Dese mber 2 0 11

f. Risiko operasional Risiko operasional adalah risiko kerugian yang diakibatkan oleh kurang memadainya atau kegagalan dari proses internal, faktor manusia dan sistem atau dari kejadian-kejadian eksternal. Risiko ini melekat dalam semua proses bisnis, kegiatan operasional, sistem dan produk Bank, dari mulai Kantor Pusat sampai kantor kas di seluruh Indonesia. Kegagalan mengelola risiko operasional dapat menyebabkan kerugian financial, keselamatan karyawan dan reputasi Bank. Komponen utama dari Kerangka Kerja Pengelolaan Risiko Operasional yang dijalankan secara berkesinambungan antara lain: 1. Akuntabilitas yang jelas

Semua pihak di Bank menjalankan penugasan terkait dengan perannya masing-masing dalam pengelolaan risiko operasional. Direksi seperti halnya Dewan Komisaris bertanggung-jawab untuk mengawasi efektivitas dari kerangka kerja pengelolaan risiko operasional secara menyeluruh serta pelaksanaannya. Unit bisnis dan fungsi support sebagai pemilik dari proses pengelolaan risiko dan fungsi Pengendalian Internal yang ada pada setiap Risk Taking Unit (RTU) berperan sebagai lini pertahanan lapis pertama dalam penegakan pengelolaan risiko operasional sehari-hari. Mereka bertanggungjawab dalam mengidentifikasi, mengelola, memitigasi dan melaporkan Risiko Operasional.

Page 73: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

71

34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) f. Risiko Operasional (lanjutan)

1. Akuntabilitas yang jelas 9lanjutan)

Satuan Kerja Manajemen Risiko (“SKMR”) bersama-sama dengan Divisi Kepatuhan dan Hukum berperan sebagai pertahanan lapis kedua. SKMR berfungsi dalam perancangan, pendefinisian, pengembangan dan pemeliharaan kerangka kerja risiko operasional secara keseluruhan, memantau penerapan kerangka kerja oleh RTU, memastikan kecukupan kontrol atas kebijakan dan prosedur, sertaa berperan sebagai koordinator/fasilitator atas aktivitas pengelolaan risiko operasional yang efektif. Sedangkan Satuan Kerja Audit Internal secara independen berperan sebagai pertahanan lapis ketiga. Bank juga melakukan penerapan yang ketat atas prinsip “empat mata” (pemisahan tugas dan dual control / dual custody) untuk semua proses terutama proses yang beresiko.

2. Siklus pengelolaan risiko operasional Pelaksanaan kerangka kerja SKMR di Bank dilakukan dalam siklus SKMR yang terpadu dan terdiri dari

proses identifikasi, penilaian/pengukuran, pemantauan serta pengendalian/mitigasi risiko. Siklus ini mencakup :

(1) Identifikasi risiko melalui analisa alur kerja dan key process untuk membuat risk registration. (2) Tinjauan risiko / pengukuran di tingkat unit operasional didukung dengan Risk Control Self

Assessment (RCSA) secara periodik dan pencatatan risk / loss event dengan RTU terkait, juga dengan melalui review dan anal isa atas Key Risk Indicator (KRI).

(3) Pengukuran dan pelaporan atas pemaparan risiko residual maupun tingkat kedisiplinan unit kerja

dalam menerapkan mekanisme kontrol. (4) Tinjauan risiko secarah menyeluruh atas produk, sistem maupun aktifitas / proses Bank yang

baru maupun perubahannya.

3. Sarana pendukung

Implementasi dari siklus pengelolaan risiko operasional secara menyeluruh didukung dengan alat bantu online real time yaitu ORMS (Operational Risk Management System). ORMS memperkuat pencatatan, analisis dan pelaporan dari data risiko operasional dengan kemampuan melakukan identifikasi risiko, penilaian/pengukuran, pemantauan dan pengendalian/ mitigasi yang dilaksanakan secara terintegrasi, dengan demikian meningkatkan efektivitas dari penerapan manajemen risiko operasional. ORMS telah dioperasikan secara efektif di semua unit kerja Bank.

4. Perhitungan Beban Modal Risiko Operasional Bank telah melakukan perhitungan beban modal untuk risiko operasional dengan menggunakan

Pendekatan Indikator Dasar sejak Januari 2010, sesuai dengan jadwal Bank Indonesia. Persiapan untuk langkah selanjutnya, Liabilitas Penyediaan Modal Minimum (KPMM) dengan menggunakan Pendekatan Standar juga telah dimulai dan akan disesuaikan dengan jadwal dan ketentuan dari Bank Indonesia.

5. Business Continuity Management Dengan tujuan untuk mengantisipasi risiko operasional yang mungkin terjadi dari kondisi krisis karena

bencana (dari bencana alam seperti banjir, gempa bumi atau kebakaran dan juga yang lainnya seperti gangguan sistem, listrik mati), hingga kondisi bisnis yang tidak menunjang, Bank telah menerapkan Business Continuity Management (BCM) yang komprehensif guna memastikan kelangsungan layanan konsumen. Selama semester dua 2011, Bank telah menerapkan IMP (Incident/Crisis Management Plan) yang telah diperbaharui dalam penanganan insiden secara nasional.

Page 74: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

72

34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) f. Risiko Operasional (lanjutan)

5. Business Continuity Management (lanjutan)

Bank telah mengembangkan pembuatan BCP untuk unit kritikal, demikian juga melaksanakan latihan/test untuk menjamin kesiapan dalam mengantisipasi insiden yang menimpa Bank. Danamon juga berperan penting dalam menyelenggarakan forum BCM selama dua tahun berturut-turut yang telah dihadiri oleh bank / perusahaan di Indonesia.

6. Koordinator Asuransi

Penerapan asuransi yang terkoordinasi secara komprehensif dan merupakan salah satu mitigasi utama dari risiko operasional meyakinkan tercapainya cakupan polis asuransi yang optimum terhadap pemaparan risiko. Polis asuransi aset dan finansial Bank secara komprehensif terdiri dari Money Insurance, Property All Risk, Bankers Blanket Bonds/Electronic Computer Crime dan Directors & Officers.

7. National Fraud & Quality Assurance Komitmen Bank dalam pengelolaan risiko fraud sangatlah tinggi. Komitmen ini dibuktikan melalui berbagai

tindakan, yang salah satunya adalah dengan akan dibentuknya Divisi National Fraud, paling lambat pada Semester I tahun 2012, yang tugasnya adalah untuk memastikan agar kerangka kerja dan kebijakan manajemen fraud di Bank sejalan dengan nilai-nilai dasar bank.

Maraknya kasus-kasus fraud yang terjadi di perbankan nasional saat ini tidak secara langsung

mempengaruhi kinerja Bank dikarenakan Bank telah secara terus menerus melakukan berbagai tindakan untuk mencegah, mendeteksi dan mengelola risiko fraud, antara lain dengan melakukan pengembangan prosedur internal, kampanye anti fraud, training tentang kesadaran anti fraud dan berbagai strategi yang akan diterapkan dalam mencegah dan mendeteksi kejadian fraud di unit-unit dalam perusahaan.

Bank memberikan pula penekanan kepada pentingnya kontrol preventif dan mekanisme pendeteksian dini atas pemaparan risiko operasional melalui pembentukan fungsi National Quality Assurance yang merupakan bagian dari Divisi diatas. Fungsi ini berperan aktif dalam meng-koordinasikan usaha - usaha untuk memperkuat sistem pengendalian internal dari setiap Lini Bisnis dan Fungsi Pendukung. Informasi segmen Bank tidak dikelompokkan per segmen usaha hanya dikelompokkan berdasarkan segmen geografis.

Jakarta So lo Jumlah

P endapatan Pendapatan bunga 95,620 2,077 97,697Pendapatan provisi dan

komisi 1,081 22 1,103Pendapatan operasional lainnya 11,940 15 11,955

Jumlah pendapatan 108,641 2,114 110,755

B eban Beban bunga (66,816) (1,653) (68,469) Beban operasional lainnya (34,892) (535) (35,427)

Jumlah beban (101,708) (2,188) (103,896)

Laba operasional 6,933 (74) 6,859 Pendapatan non operasional 3 - 3 Beban non operasional - - - Laba sebelum pajak penghasilan 6,936 (74) 6,862 Pajak penghasilan (1,304)

Laba bersih 5,558

Aset 4,379,890 78,464 4,458,354 Liabilitas 3,768,351 78,538 3,846,889 Kredit yang diberikan - bersih 1,927,328 48,424 1,975,752 Simpanan dari nasabah 3,652,290 72,213 3,724,503

M aret 2012

Page 75: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

73

34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) f. Risiko Operasional (lanjutan)

7. National Fraud Quality Assurance (lanjutan)

Jakarta So lo JumlahP endapatan Pendapatan bunga 373,372 9,013 382,385Pendapatan provisi dan

komisi 3,375 45 3,420Pendapatan operasional lainnya 39,097 56 39,153

Jumlah pendapatan 415,844 9,114 424,958

B eban Beban bunga (270,109) (5,252) (275,361) Beban operasional lainnya (116,165) (2,925) (119,090)

Jumlah beban (386,274) (8,177) (394,451)

Laba operasional 29,570 937 30,507 Pendapatan non operasional 4,092 2 4,093 Beban non operasional (207) (1) (290) Laba sebelum pajak penghasilan 33,455 938 34,310 Pajak penghasilan (6,503)

Laba bersih 27,807

Aset 4,591,892 103,047 4,694,939 Liabilitas 3,983,405 102,109 4,085,514 Kredit yang diberikan - bersih 1,680,044 60,746 1,740,790 Simpanan dari nasabah 3,881,203 94,438 3,975,641

D esember 2011

38. RASIO LIABILITAS PENYEDIAAN MODAL MINIMUM

M aret 2012 M aret 2011(disajikan dalam (disajikan dalam jutaan Rupiah) jutaan Rupiah)

Ko mpo nen mo dalA . M o dal Int i

1 M odal Disetor 453,265 453,265 2 Cadangan Tambahan M odal

Tambahan modal disetor 7,522 7,522 Laba tahun lalu setelah

diperhitungkan pajak 83,505 59,063 Cadangan umum 13,250 8,750 Laba bersih tahun berjalan

setelah diperhitungkan pajak 2,779 4,577 Keuntungan dari peningkatan nilai wajar

atas penyertaan dalam kategori tersediauntuk dijual 1,673 -

Selisih kurang antara PPA dan CKPN (4,959) - Jumlah M odal Inti 557,035 533,177

B . M o dal P elengkapCadangan Umum Kerugian Aset

Produktif (M aksimum 1,25% ATM R) 17,595 18,706

Revaluasi aset tetap 46,691 - Jumlah M odal Pelengkap 64,286 18,706

Jumlah M odal 621,321 551,883 C . A set T etimbang M enurut R isiko

Risiko kredit 2,767,534 2,184,313 Risiko operasional 224,426 - Risiko pasar 132,829 161,350

D . R asio Kewajiban P enyediaanM o dal M inimumRisiko kredit dan

risiko operasional 20.77% 25.27%Risiko kredit dan risiko pasar 21.42% 23.53%Risiko kredit, risiko operasional

dan risiko pasar 19.88% 23.53%

Page 76: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

74

38. RASIO LIABILITAS PENYEDIAAN MODAL MINIMUM (lanjutan)

Jumlah liabilitas penyediaan modal minimum yang diwajibkan oleh Bank Indonesia adalah sebesar 8% dari Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR).

39. POSISI DEVISA NETO

Posisi Devisa Neto (PDN) Bank pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 5/13/PI31/2003 tanggal 17 Juli 2003 dan perubahannya, PBI No. 6/20/PBI/2004 tanggal 15 Juli 2004 dan No. 7/37/2005 tanggal 30 September 2005. Berdasarkan peraturan tersebut di atas, bank-bank diwajibkan untuk memelihara PDN secara keseluruhan dan untuk posisi keuangan setinggi-tingginya 20% dari modal. PDN secara keseluruhan merupakan angka penjumlahan dari nilai absolut untuk jumlah dari selisih bersih aset dan liabilitas untuk setiap mata uang asing dan selisih bersih tagihan dan liabilitas, berupa komitmen dan kontinjensi di rekening administratif (transaksi rekening administratif) untuk setiap mata uang asing, yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah. Sedangkan PDN untuk posisi keuangan, merupakan angka penjumlahan dari selisih bersih aset dan liabilitas dalam posisi keuangan untuk setiap mata uang asing yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah. PDN Bank (disajikan dalam jutaan Rupiah) pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:

Aset Liabilitas PDNMata Uang

Keseluruhan (Laporan posisi keuangan danRekening Administratif)Dolar Amerika Serikat 467,060 473,077 6,017 Dolar Singapura 838 - 838 Euro 18 - 18 Dolar Australia 9,554 9,512 42

Jumlah 477,470 482,589 6,915 Jumlah Modal Tier I dan II 625,540

Rasio PDN (Keseluruhan) 1.11%

Maret 2012

Aset/ Liabilitas/ PDN/

Laporan Posisi Keuangan

Dolar Amerika Serikat 290,739 229,880 60,859

Dolar Australia 36 - 36

Dolar Singapura 96 - 96

EURO 65 - 65

Rekening administratif

Dolar Amerika Serikat 105,031 150,368 (45,337)

Jumlah 15,719

Jumlah modal 547,027

Rasio PDN (keseluruhan) 2.87%

Desember 2011

Page 77: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

75

40. RASIO LAINNYA

Maret 2012 Desember 2011

(%) (%)

Rentabilitas

Return on Asset (ROA) 0.63 0.84

Return on Equity (ROE) 3.97 5.19

Net Interest Margin (NIM) 3.63 3.62

Beban Operasional pada

Pendapatan Operasional (BOPO) 93.95 92.82

Likuiditas

Loan to Debt Ratio (LDR) 53.30 44.24

41. INFORMASI LAINNYA

a. Jaminan Pemerintah terhadap Liabilitas Pembayaran Bank Umum Sehubungan dengan Program Penjaminan Pemerintah untuk menjamin kelangsungan liabilitas pembayaran bank umum, Pemerintah telah membentuk suatu lembaga independen yaitu Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang menggantikan Unit Pelaksana Program Penjaminan (UP3) berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 24 tahun 2004 tanggal 22 September 2004 yang kemudian diperbarui dengan Peraturan Pemerintah No. 3 tanggal 13 Oktober 2008 dimana LPS menjamin dana masyarakat termasuk dana dari bank lain dalam bentuk giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan dan/atau bentuk lainnya yang setara. Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011, berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66 Tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008 tentang Besaran Nilai Simpanan yang Dijamin LPS, jumlah simpanan yang dijamin LPS adalah simpanan sampai dengan Rp 2 Miliyar untuk masing-masing nasabah per masing-masing bank dengan kriteria suku bunga deposito tertentu. Beban premi penjaminan Pemerintah untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing sebesar Rp 1.764 miliar dan Rp 6.933 miliar dibukukan pada akun beban bunga (Catatan 25) dalam laporan laba rugi komprehensif.

b. Pada tanggal 30 Januari 2006, Bank mengadakan perjanjian kerjasama Pengembangan dan Penerapan Sistem

Perbankan dengan PT Teradata Megah Corporation ("Teradata"). Teradata menyetujui untuk melakukan penyesuaian, pengembangan, dan penerapan program komputer aplikasi perbankan "Teradata Banking System" yang dibeli oteh Bank. Perjanjian pengembangan dan penerapan serta dukungan puma juat sistem perbankan telah diperbaharui pada tanggal 31 Desember 2009 yang menyetujui imbalan jasa dukungan purna jual sebesar Rp 286.000 dan akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2010. Selanjutnya, pada tanggal 1 Juni 2007, Bank juga mengadakan perjanjian kerjasama Pengembangan dan Penerapan Program Komputer Aptikasi penunjang ATM Bersama dan Electronic Data Capture (EDC) dengan Teradata. Teradata menyetujui untuk meakukan penyesuaian, pengembangan, dan penerapan program komputer aptikasi penunjang ATM Bersama dan EDC secara terintegrasi dan terpadu dengan core banking dari "Teradata Banking System". Bank memberikan imbalan jasa sebesar Rp 456.000. Pelaksanaan pembuatan, pengembangan, dan penerapan program komputer tersebut dilakukan selambat-lambatnya 6 (enam) bulan sejak penandatanganan perjanjian kontrak kerja sama ini. Sedangkan dukungan purna jual akan berakhir pada tanggal 1 Juni 2010. Bank dapat meminta perpanjangan dukungan puma juat kepada Teradata dengan imbatan jasa. Sesuai dengan Addendum Perjanjian Kerjasama Pengembangan dan Penerapan Program Komputer Aptikasi Penunjang ATM Bersama dan Electronic Data Capture (EDC) yang ditandatangani pada tanggat 1 Juni 2007, perjanjian bertaku selama 1 (satu) tahun, dan telah diperpanjang pada tanggat 1 Juni 2010 sebesar Rp 75.000 untuk jangka waktu 12 (dua betas) bulan, terhitung mulai tanggal 1 Juni 2010 dan akan berakhir pada tanggal 1 Juni 2011.

Page 78: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

76

41. INFORMASI LAINNYA (lanjutan)

c. Bank mengadakan perjanjian dengan PT Asuransi Central Asia ("ACA") sehubungan dengan penutupan asuransi kerugian terhadap kebakaran, gempa bumi, dan lain-lain atas harta/kekayaan milik para Debitur Bank yang dijadikan jaminan {credit atau harta benda milik Bank. ACA akan memberikan imbalan jasa berupa komisi/diskon kepada Bank atas premi yang dibayarkan oleh Debitur. Perjanjian bertaku selama 1 (satu) tahun sejak 12 Nopember 2007 sampai dengan 11 Nopember 2008 dan secara otomatis diperpanjang sampai terdapat pemberitahuan Penghentian perjanjian dari masing masing pihak.

d. Bank mengadakan perjanjian dengan PT Lippo General Insurance Tbk ("Lippo") sehubungan dengan penutupan

asuransi kerugian terhadap kebakaran, gempa bumi, dan lain-lain atas harta/kekayaan milik para Debitur Bank yang dijadikan jaminan {credit atau harta benda milik Bank. Lippo akan memberikan imbalan jasa berupa komisi/diskon kepada Bank atas premi yang dibayarkan oleh Debitur. Perjanjian ini berlaku selama 1 (satu) tahun sejak 2 September 2008 dan telah diperpanjang pada tanggal 1 September 2010 dan akan berakhir pada tanggal 1 September 2011, dan yang akan terus menerus berlaku untuk jangka waktu yang sama apabila t idak ada pemberitahuan untuk pengakhiran perjanjian ini dari masing-masing pihak.

e. Pada tanggal 1 Agustus 2008, Bank mengadakan perjanjian dengan PT Global Security Consultant sehubungan dengan Jasa Pengadaan dan Pengelolaan Satuan Pengamanan ("Security"). Perjanjian ini telah berakhir pada tanggal 31 Juli 2009 dan secara otomatis diperpanjang sampai terdapat pemberitahuan penghentian perjanjian dari masing-masing pihak.

f. Pada tanggal 5 Februari 2008, Bank mengadakan perjanjian dengan PT Kelola Jasa Artha ("Kejar") sehubungan dengan pengambilan, pengantaran termasuk penyortiran dan penyimpanan uang tunai beserta pengamanannya dari kantor Bank maupun tempat lainnya yang ditunjuk oleh Bank. Kejar akan mengasuransikan seluruh uang tunas milik Bank yang diambil, diantar, diproses serta disimpan. Bank akan dikenakan biaya untuk jasa tersebut berdasarkan jumlah uang tunai yang diambil, diantar termasuk disortir dan disimpan oleh Kejar. Perjanjian ini berlaku untuk masa 1 (satu) tahun dan telah berakhir pada tanggal 6 Pebruari 2009 dan secara otomatis diperpanjang sampai terdapat pemberitahuan penghentian perjanjian dari masing-masing pihak.

g. Bank mengadakan perjanjian dengan PT Artajasa Pembayaran Elektronis ("Artajasa") sehubungan dengan

pemanfaatan jaringan "ATM BERSAMA" yang dikelola oleh Artajasa. Bank menjadi Associate Member, salah satu klasifikasi keanggotaan pada jaringan "ATM BERSAMA", yang merupakan klasifikasi untuk anggota jaringan "ATM BERSAMA" yang tidak memiliki terminal ATM. Bank akan dikenakan biaya keanggotaan dan biaya lainnya termasuk biaya untuk setiap transaksi yang dilakukan oleh nasabah Bank pada jaringan "ATM BERSAMA" yang besarnya telah ditentukan dalam perjanjian. Perjanjian ini berlaku selama 3 (tiga) tahun sejak tanggal 4 April 2007. Perjanjian ini telah diperpanjang pada tanggal 21 September 2010 sampai dengan 21 September 2013.

h. Bank mengadakan perjanjian dengan PT Transnational Solutions sehubungan dengan penyediaan jasa

pengumpulan dan pengiriman cek kliring dan atau dokumen-dokumen lainnya. Perjanjian ini berlaku selama 2 (dua) tahun sejak 24 April 2009 sampai dengan 24 April 2011.

i. Bank mengadakan perjanjian dengan PD Mitra Usaha sehubungan dengan perawatan dan perbaikan mesin penghitung uang merek Glory. Besarnya biaya perawatan adalah sebesar Rp 5.880 untuk mesin yang berada di kantor pusat dan kantor cabang. Perjanjian ini berlaku 1 (satu) tahun sejak 1 Juni 2010 sampai dengan 31 Mei 2011.

j. Bank mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT. Masa Mitra Pratama tentang perawatan dan perbaikan mesin penghitung uang, yang berlaku untuk jangka waktu selama 6 (enam) bulan sejak tanggal 1 Mei 2010, dan telah diperpanjang pada tanggal 1 Nopember 2010 sampai dengan 21 September 2011.

k. Bank mengadakan beberapa perjanjian dengan PT Labora Duta Anugrah sehubungan dengan penyediaan jasa karyawan outsourcing untuk Bank. Perjanjian ini berlaku 1 (satu) tahun, yang telah diperpanjang dengan Addendum Perjanjian Kerjasama Jasa Pengadaan Karyawan Outsourcing, yang berlaku sampai dengan tanggal 14 Mei 2011.

l. Bank mengadakan beberapa perjanjian sewa atas bangunan dan ruang kantor untuk kegiatan usaha berkaitan dengan bertambahnya jumlah kantor cabang Bank. Perjanjian ini akan berakhir antara tahun 2010 sampai dengan 2011.

Page 79: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

77

41. INFORMASI LAINNYA (lanjutan)

m. Bank melakukan perjanjian dengan PT Matair Terra Solusi sehubungan dengan pembelian lisensi atas sistem yang dinamakan "Matair Sys Treasury", dengan biaya lisensi produk dan biaya implementasi adalah sebesar Rp 519.528.000. Perjanjian ini berlaku 7 (tujuh) bulan sejak 2 Juli 2010 sampai dengan 2 Pebruari 2011.

n. Bank mengadakan perjanjian dengan Bustam Tjoar sehubungan dengan pengadaan dan jasa untuk system

business inteligence, dengan biaya sebesar Rp 54.000.000.

o. Bank mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Finnet Indonesia tentang Layanan Penerimaan Pembayaran Tagihan Biller secara elektronis dengan sistem host to host, yang berlaku untuk jangka waktu selama 3 (tiga) tahun terhitung sejak tanggal 18 Mei 2010 sampai dengan tanggal 17 Mei 2013.

p. Bank mengadakan perjanjian kerjasama pengembangan dan penerapan program komputer aplikasi penunjang bill payment dengan Teradata, dengan biaya sebesar USD 31.000.

q. Bank mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Prima Vista Solusi sebagai penyedia pengadaan Electronic Data Capture (EDC), infrastruktur pendukung Electronic Data Capture (EDC), dan aplikasi-aplikasi penunjang terkait lainnya yang dibutuhkan oleh Bank dengan merk Verifone, yang berlaku sejak tanggal 20 Oktober 2010 dan untuk jangka waktu sampai dengan diselesaikannya seluruh hak dan liabilitas masing-masing pihak.

r. Bank mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Global Mitra Utama Cemerlang tentang layanan Virtual Private Network (VPN), yang berlaku untuk jangka waktu selama 3 (tiga) tahun terhitung sejak tanggal 26 Juli 2010 sampai dengan 26 Juli 2013.

s. Bank mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Khasanah Timur Indonesia tentang primanet broadband Internet connection, yang berlaku untuk jangka waktu selama 1 tahun terhitung sejak tanggal 21 September 2010 sampai dengan 21 September 2011.

42. KUASI – REORGANISASI Perusahaan melaksanakan kuasi-reorganisasi pada tanggal 31 Maret 2007 dengan berdasarkan pada PSAK No. 51

(1998), "Akuntansi KuasiReorganisasi" dan telah disetujui oleh pemegang saham Perusahaan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 9 Mei 2007. Kuasireorganisasi ini telah disampaikan kepada BAPEPAM-LK melalui Keterbukaan Informasi tanggal 9 Juli 2007.

Posisi data keuangan (posisi keuangan) Bank sebelum dan sesudah kuasi-reorganisasi pada tanggal 31 Maret 2007

adalah seperti di bawah ini:

Seb elum Kuasi - Set elah Kuasi -R eo rg anisasi/ R eo rg anisasi /

A SET

Kas 1,686 1,686 Giro pada Bank Indonesia 30,914 30,914 Giro pada bank lain - bersih 1,897 1,897 Penempatan pada Bank Indonesia dan

bank lain 105,288 105,288 Efek-efek - bersih 265,556 265,556 Kredit yang diberikan - bersih 368,655 368,655 Aset tetap - bersih 45,287 45,287 Aset lain-lain 6,472 6,472 JU M Lah A SET 8 2 5,755 8 2 5,755

LIA B ILIT A S D A N EKU IT A SLIA B ILIT A SSimpanan nasabah 528,786 528,786 Simpanan dari bank lain 100,000 100,000

Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali 91,369 91,369 Utang pajak 1,299 1,299

Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi 54 54 Liabilitas pajak tangguhan 850 850 Biaya yang masih harus dibayar dan

liabilitas lain-lain 2,190 2,190 Liabilitas imbalan pasca kerja 119 119 JU M LA H LIA B ILIT A S 72 4 ,6 6 7 72 4 ,6 6 7

Page 80: Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan 1-2 …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/05/TW1/BACA/BACA_LK...Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 2g,17,32,33 19,332 21,506

PT. BANK CAPITAL INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2012 Dengan Angka Pembanding Maret 2011 dan Desember 2011

(Dinyatakan dalan Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

78

42. KUASI – REORGANISASI (lanjutan)

Seb elum Kuasi - Set elah Kuasi -R eo rg anisasi R eo rg anisasi

EKU IT A SM odal saham - nilai nominal

Rp 100 (nilai penuh) per sahamM odal dasar - 5.000.000.000 saham

pada tanggal 31 M aret 2007M odal ditempatkan dan disetor penuh -

1.010.882.208 saham sesudah kuasi -reorganisasi dan 3.710.000.000 sahamsebelum kuasi - reorganisasi 371,000 101,088

Selisih penilaian kembalai aset tetap 3,841 - Cadangan umum 13,825 - Akumulasi kerugian (287,578) -

JU M LA H EKU IT A S 101,088 101,088

JU M LA H LIA B ILIT A S D A N EKU IT A S 8 2 5,755 8 2 5,755 43. PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan telah disetujui Direksi untuk diterbitkan tanggal 30 April 2012.