Upload
others
View
16
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
DAFTAR ISI
Hal.
Pengantar ................................................................................................................ i
Daftar isi ................................................................................................................. ii
Bab I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ................................................................................ I-1
1.2. Landasan Hukum ............................................................................ I-3
1.3. Maksud dan Tujuan ........................................................................ I-6
1.4. Sistimatika Penulisan ...................................................................... I-7
Bab II GAMBARAN PELAYANAN
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi ......................................... II-1
2.2. Sumber daya Dinas ....................................................................... II-4
2.3. Kinerja Pelayanan .......................................................................... II-10
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan ..................... II-22
Bab III PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DINAS
3.1. Identifikasi Permasalahan ............................................................... III-1
3.2. Telaahan Visi, Misi & Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Terpilih ................................................................................................... III-8
3.3. Isu-Isu Strategis Pelayanan Industri & Perdagangan ..................... III-10
Bab IV TUJUAN DAN SASARAN
4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah ......................................... IV-11
Bab V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Bab VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
Bab VII KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN INDUSTRI DAN PERDAGANGAN
Bab VIII PENUTUP
Lampiran
I-1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, serta kondisi masa
depan yang terus berubah dengan adanya era disrupsi dapat mendatangkan begitu banyak
peluang sekaligus ancaman jika tidak mempersiapkannya. Era revolusi industri 4.0 yang
saat ini sedang berlangsung dengan mengoptimalkan penggunaan teknologi robot dan
teknologi informasi, dan komunikasi dan ditunjang dengan perkembangan ekonomi digital
yang digambarkan dengansemakin maraknya berkembang bisnis atau transaksi
perdagangan yang memanfaatkan internet sebagai media komunikasi, kolaborasi, dan
kooperasi antar perusahaan ataupun antar individu menjadi tantangan besar bagi dunia
industri. Ditambah lagi dengan peristiwa bonus demografi yang akan terjadi, di mana
jumlah penduduk produktif lebih banyak dibandingkan penduduk non produktif.
Berdasarkan kondisi di atas, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat
sebagai salah satu organisasi pemerintah daerah yang membantu dalam bidang
Perindustrian dan perdagangan perlu melakukan proses-proses baru untuk mengambil
peran dalam melakukan fasilitasi kebijakan, mengakselerasi serta melakukan berbagai
pelayanan prima untuk menghadirkan ekosistem baru industri dan perdagangan yang
mampu bersaing di era digital. Untuk melaksanakan tugas dan peran perannya diperlukan
sistem perencanaan yang baik.
Berdasarkan Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah dan
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional, diperlukan perencanaan pembangunan dalam rangka penyelenggaraan
Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat. Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan
rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan
I-2
yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat Pusat dan
Daerah.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), adalah dokumen perencanaan untuk
periode 20 tahun. Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), adalah dokumen
perencanaan untuk periode 5 tahun. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) atau Rencana Strategi (Rencana Strategis Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 - 2023 ) SKPD, adalah
dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 5 tahun.
Rencana Strategis Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Tahun 2018
- 2023 sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelayanan SKPD khususnya dan
pembangunan daerah pada umumnya dalam jangka waktu 5 tahun kedepan masa
pimpinan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih disusun dengan melihat
kebutuhan Jawa barat pada kondisi saat ini dan masa depan. Penyusunan Rencana
Strategis Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 - 2023
Dinas Provinsi Perindustrian dan Perdagangan tahun 2018-2023 melibatkan berbagai
stakeholder yang meliputi Akademisi, Bisnis, Komunitas, Pemerintah dan Media dalam
prosesnya sehingga lebih komprehensif.
Pelibatan stakeholder dalam penyusunan Rencana Strategis Dinas Perindustrian
dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 - 2023 dilaksanakan dalam bentuk
Forum Group Discussion (FGD) dengan melibatkan seluruh Wilayah Pusat Pertumbuhan
Industri (WPPI) di Jawa Barat. FGD dengan stakeholder menghasilkan pemetaan kondisi
perindustrian dan perdagangan di Kabupaten dan Kota di Jawa Barat yang dijadikan acuan
dalam pembuatan program dan kegiatan dalam Rencana Strategis Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 - 2023 .
Penyusunan Rencana Strategis Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi
Jawa Barat Tahun 2018 - 2023 juga mengacu pada Visi Jawa Barat untuk mendukung visi
poin ke empat yaitu “meningkatkan produktivitas dan daya saing ekonomi umat yang
I-3
sejahtera dan adil melalui pemanfaatan teknologi digital dan kolaborasi dengan pusat-
pusat inovasi serta pelaku pembangunan”.
1.2. Landasan Hukum
Penyusunan Rencana Strategis Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi
Jawa Barat Tahun 2018 - 2023 berlandaskan pada beberapa dasar hukum, sebagai
berikut:
1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang Pembentukan ProvinsiJawa Barat
(Berita Negara Republik Indonesia tanggal 4 Juli 1950) jo.Undang-Undang Nomor 20
Tahun 1950 tentang Pemerintahan JakartaRaya (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1950 Nomor 31,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 15)sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi DaerahKhusus Ibu kota Jakarta
sebagai Ibu kota Negara Kesatuan RepublikIndonesia (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 93,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4744) danUndang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan
Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010);
2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Berita Negara Republik
Indonesia Nomor 4287);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
4. Undang–Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
I-4
5. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4846);
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587 sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 09 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun
2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 Tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2017 Nomor 77, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6042);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 228, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5887);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2016 tentang Tatacara Penyelenggaraan
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5941);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentangStandar Pelayanan
Minimal(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 2, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6178);
I-5
12. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);
13. Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek
Strategis Nasional sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 58
Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016
tentang Proyek Strategis Nasional(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 119);
14. Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 136);
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2011 Nomor 310);
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi PembangunanDaerah, Tata Cara Evaluasi
Rancangan Peraturan DaerahTentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah Dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1312);
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2018 tentang Pembuatan dan
Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2018 Nomor 459);
I-6
18. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2010 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat Tahun 2009-2029;
19. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 24 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas
Peraturan Daerah Nomor 9 tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Tahun
2010 Nomor 24 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 87);
20. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 28 Tahun 2010 tentang Pengembangan
Wilayah Jawa Barat Bagian Selatan Tahun 2010-2029;
21. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 12 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
Pembangunan dan Pengembangan Wilayah Metropolitan dan Pusat Pertumbuhan di
Jawa Barat (Lembaran Daerah Tahun 2014 Nomor 12 Seri E); dan
22. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan
dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2016 Nomor 6 Seri E).
23. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 8 Tahun 2018 tentang Rencana
Pembangunan Industri Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 – 2038.
1.3. Maksud dan Tujuan
Maksud disusunnya Rencana Strategis Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 - 2023 adalah
1. Tersedianya dokumen resmi bagi Dinas Perindustrian dan Perdagangan dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya untuk membantu Pemerintah Provinsi Jawa Barat
dalam mewujudkan Visi dan Misi Gubernur dan Wakil dan Wakil Gubernur terpilih
yang telah ditetapkan.
2. Tersedianya Panduan dan pedoman dalam menyusun Rencana Kerja setiap
tahunnya agar lebih terarah, fokus dan sesuai dengan perencanaan sebelumnya
Tujuan penyusunan Rencana Strategis Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-3023 adalah:
I-7
1. Membuat program dan rencana kerja selama 5 tahun ke depan untuk mendukung
tercapainya Visi dan Misi Pemerintah Jawa Barat
2. Memudahkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan dalam melaksanakan kegiatan
pembangunan berkelanjutan.
3. Mengoptimalkan potensi Kabupaten/Kota dalam pengembangan perindustrian dan
perdagangan di Jawa Barat
4. Memudahkan evaluasi pelaksanaan kegiatan pembangunan berkelanjutan dalam
Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat
1.4. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Rencana Strategis Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 - 2023 sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Menjelaskan mengenai latar belakang penyusunan Rencana Strategis Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat tahun 2018 - 2023, di
dalamnya berisi tentang pentingnya pembuatan Rencana Strategis Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 - 2023 dalam
menghadapi perubahan zaman dengan berkembangnya teknologi yang berdampak
bagi kemajuan industri dan perdagangan. Selain itu, dikemukakan juga secara
ringkas pengertian, fungsi dan proses penyusunan Rencana Strategis Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 - 2023 Tahun
2018 – 2023.
1.2. Landasan Hukum
Menjelaskan tentang undang-undang, peraturan pemerintah, Peraturan Daerah,
dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur tentang struktur organisasi, tugas
I-8
dan fungsi, kewenangan, serta pedoman yang dijadikan acuan dalam penyusunan
perencanaan dan penganggaran.
1.3. Maksud Tujuan
Menjelaskan maksud dan tujuan penyusunan Rencana Strategis Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat tahun 2018 – 2023.
1.4. Sistematika Penulisan
Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Rencana Strategis Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 - 2023 SKPD,
serta susunan garis besar isi dokumen.
BAB II GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi.
Menjelaskan secara umum tentang dasar hukum pembentukan, struktur organisasi,
serta uraian tugas dan fungsi. Uraian tentang struktur organisasi ditujukan untuk
menunjukkan organisasi, jumlah personil, dan tata laksana (proses, prosedur,
mekanisme).
2.2. Sumber Daya Dinas
Menjelaskan tentang macam sumber daya yang dimiliki dalam menjalankan tugas
dan fungsinya, mencakup sumber daya manusia, aset/modal, dan unit usaha yang
masih operasional.
2.3. Kinerja Pelayanan
Menjelaskan tingkat capaian kinerja berdasarkan sasaran/target Rencana Strategis
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 - 2023
periode sebelumnya, dan indikator kinerja pelayanan dan indikator yang telah
diratifikasi oleh pemerintah.
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
Menjelaskan hasil analisis terhadap Rencana Strategis Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 - 2023 K/L, RPJMD Provinsi Jawa
I-9
Barat yang berimplikasi sebagai tantangan dan peluang bagi pengembangan
pelayanan SKPD pada lima tahun mendatang. Bagian ini mengemukakan macam
pelayanan, perkiraan besaran kebutuhan pelayanan, dan arahan lokasi
pengembangan pelayanan yang dibutuhkan.
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH 3.1. Identifikasi Permasalahan
Menjelaskan permasalahan-permasalahan pelayanan beserta faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih.
Menjelaskan tugas dan fungsi yang terkait dengan visi, misi, serta program kepala
daerah dan wakil kepala daerah terpilih, faktor-faktor penghambat dan pendorong
pelayanan yang mempengaruhi pencapaiannya.
3.3. Isu-isu Strategis
Menjelaskan isu strategis berdasarkan tahun rencana.
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH
Menjelaskan tujuan dan sasaran dalam 5 (lima) tahun.
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Menjelaskan strategi dan kebijakan dalam 5 (lima) tahun. BAB VI RENCANA PROGRAM DAN PENDANAAN
Menjelaskan program dan kegiatan dan pendanaan indikatif dari indikator kinerja
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 - 2023.
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN INDUSTRI DAN PERDAGANGAN
Menjelaskan indikator kinerja dan target indikator kinerja Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 - 2023.
BAB VIII PENUTUP
II-1
BAB II
GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi
Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 45 Tahun 2016 tentang
kedudukan dan susunan organisasi perangkat daerah provinsi jawa barat,
Dinas Perindustrian dan Perdagangan sebagai salah satu Perangkat
Daerah Provinsi merupakan unsur pembantu Gubernur dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan
untuk pengembangan bidang perindustrian dan perdagangan.
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 69 Tahun
2009 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas Unit dan Tata
Kerja, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat
mempunyai tugas pokok: “Melaksanakan urusan pemerintah daerah
bidang perindustrian dan perdagangan berdasarkan asas otonomi,
dekonsentrasi dan tugas pembantuan”. Dalam menyelenggarakan tugas
pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud, Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi Jawa Barat mempunyai fungsi:
1. Penyelenggaraan perumusan dan penetapan kebijakan teknis
perindustrian dan perdagangan meliputi Ilmate, industri aneka,
kerajinan dan kimia, industri agro, perdagangan dalam negeri,
perdagangan luar negeri, promosi dan kerjasama industri dan
perdagangan
II-2
2. Penyelenggaraan dan fasilitasi pengendalian dan pengawasan
perindustrian dan perdagangan meliputi Ilmate, industri aneka,
kerajinan dan kimia, industri agro, perdagangan dalam negeri,
perdagangan luar negeri, promosi dan kerjasama industri dan
perdagangan.
3. Penyelenggaraan koordinasi dan kerjasama dalam rangka tugas
pokok dan fungsi Dinas
4. Penyelenggaraan fasilitasi pemungutan retribusi dan penerimaan
pendapatan bukan pajak sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan
5. Penyelenggaraan tugas lain dari Gubernur sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya.
Adapun Struktur organisasi Dinas perindustrian dan perdagangan
Provinsi Jawa Barat untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana
yang telah dijelaskan di atas adalah sebagai berikut:
1. Kepala Dinas
2. Sekretaris
● subbag Perencanaan dan Pelaporan
● subbag Keuangan dan Aset
● subbag Kepegawaian dan Umum
1. Kelompok Jabatan Fungsional
2. Bidang Industri AKTA (Industri Agro, Kimia, Tekstil dan Aneka)
membawahi
● Seksi Pengembangan Industri AKTA
● Seksi Sumber Daya dan Sarana Prasarana Industri AKTA
● Seksi Pemberdayaan Industri AKTA
3. Bidang ILMATE (Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan
Elektronika) membawahi:
II-3
● Seksi Pengembangan ILMATE
● Seksi Sumber Daya, Sarana dan Prasarana ILMATE
● Seksi Pemberdayaan ILMATE
4. Bidang Perdagangan Luar Negeri, membawahi:
● Seksi Bina Usaha
● Seksi Pengembangan Ekspor
● Seksi Fasilitasi Ekspor dan Impor
5. Bidang Perdagangan Dalam Negeri, membawahi:
● Seksi Barang Pokok dan Barang Penting
● Seksi Bina Usaha dan Sarana Perdagangan
● Seksi Promosi dan Kerjasama
6. Bidang Perlindungan Konsumen, membawahi:
● Seksi Pengawasan
● Seksi Pemberdayaan Konsumen
● Seksi Tertib Niaga
7. UPTD Industri Logam, membawahi :
● Subbag Tata Usaha
● Seksi Pengembangan Teknologi
● Seksi Pengembangan Usaha
8. UPTD Industri Pangan, Olahan dan Kemasan, membawahi:
● Subbag Tata Usaha
● Seksi Pengembangan Teknologi
● Seksi Pengembangan Usaha
9. UPTD Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Agro Bandung,:
● Subbag Tata Usaha
● Seksi Pelayanan Teknis Pengujian dan Kalibrasi
● Seksi Jasa Pengujian dan Kalibrasi
II-4
10. UPTD Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Air Minum dalam
Kemasan Cirebon, membawahi :
● Subbag Tata Usaha
● Seksi Pelayanan Teknis Pengujian dan Kalibrasi
● Seksi Jasa Pengujian dan Kalibrasi
11. UPTD Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Keramik dan Tabung
Gas Bogor, membawahi :
● Subbag Tata Usaha
● Seksi Pelayanan Teknis Pengujian dan Kalibrasi
● Seksi Jasa Pengujian dan Kalibrasi
12. UPTD Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Logam dan Elektronika
Karawang, membawahi :
● Subbag Tata Usaha
● Seksi Pelayanan Teknis Pengujian dan Kalibrasi
● Seksi Jasa Pengujian dan Kalibrasi
2.2. Sumber Daya Dinas
Sampai dengan Desember Tahun 2018, Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi Jawa Barat memiliki 472 Aparatur Sipil Negara
yang terdiri dari 251 orangPegawai Negeri Sipil dan 221 orang Non
Pegawai Negeri Sipil.
Ketersediaan ASN PNS yang dikelompokkan berdasarkan
pangkat, jenis kelamin, pejabat struktural, pendidikan dan satuan unit
kerja tersaji pada gambar-gambar di bawah ini. Ketersediaan pangkat
ASN PNS Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat
paling banyak adalah II/c sebanyak 49 (empat puluh sembilan) orang
II-5
dilanjutkan dengan III/d sebanyak 44 (empat puluh empat) orang dan III/a
serta III/b masing-masing sebanyak 36 (tiga puluh enam) orang.
Sumber Data : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat, 2018
Gambar 1. Ketersediaan ASN PNS berdasarkan Pangkat
ASN PNS Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa
Barat didominasi oleh Laki-laki sebanyak 166 (seratus enam puluh enam)
orang.
Sumber Data : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat, 2018
Gambar 2. Ketersediaan ASN PNS berdasarkan Jenis Kelamin
ASN PNS Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa
Barat sebagai pejabat struktural eselon 4, eselon 3 dan eselon 2. Masih
terdapat kekosongan 1 (satu)unit eselon 3 dan 5 (lima) unit eselon 4.
0 0 2 0
10 8
49
2
36 3630
44
26
70 1
Laki-laki PerempuanJumlah 166 85
020406080
100120140160180
II-6
Sumber Data : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat, 2018
Gambar 3. Ketersediaan ASN PNS berdasarkan Pejabat Struktural
Selain pejabat sruktural, Dinas Perindustrian dan Perdagangan
memiliki Pejabat Fungsional. Jenis jabatan fungsional yang dimiliki adalah
Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan Madya sebanyak 1 (satu)
orang dan Pranata Komputer sebanyak 2 (dua) orang berciri Pranata
Komputer Muda sebanyak 1 (satu) orang dan Pranata Komputer Pertama
sebanyak 1 (satu) orang.
Pendidikan ASN PNS Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Provinsi Jawa Barat terbanyak adalah 115 (seratus lima belas) orang S1
selanjutnya 84 (delapan puluh empat) SLTA.
Sumber Data : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat, 2018
Gambar 4. Ketersediaan ASN PNS berdasarkan Pendidikan
II (Dua) III (Tiga) IV (Empat)Jumlah 1 11 31
0
5
10
15
20
25
30
35
0
36
115
7
84
7 2S3 S2 S1 DIPLOMA SLTA SLTP SD
II-7
Sebaran ASN PNS Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi
Jawa Barat paling banyak berada pada unit kerja Sekretariat selanjutnya
UPTD Industri Pangan, Olahan dan Kemasan yang memiliki banyak
Satuan Pelayanan terbanyak yaitu 8 (delapan) unit.
Sumber Data : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat, 2018
Gambar 5. Sebaran ASN PNS pada unit kerja
Sampai dengan Tahun 2022 ketersediaan ASN PNS cenderung
akan menurun terus dikarenakan banyaknya PNS yang memasuki Batas
Usia Pensiun. Kecenderungan tersebut dapat dilihat pada Gambar 6.
Sumber Data : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat, 2018
Gambar 6. ASN PNS berdasarkan Batas Usia Pensiun
41
17 1814 15 17
3528
25
15 13 13
05
1015202530354045
2018 2019 2020 2021 2022
251233
210190
176
II-8
Selain ASN PNS, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi
Jawa Barat didukung pula oleh ASN Non PNS sejumlah 221 orang.
Ketersediaan ASN Non PNS memiliki jabatan sebagai Petugas
Keamanan, Pengemudi, Front Office, Petugas Kebersihan dan Tenaga
Teknis. Jumlah dan sebaran ASN Non PNS yang dikelompokkan
berdasarkan jabatan dan satuan unit kerja tersaji pada gambar-gambar di
bawah ini.
ASN Non PNS Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi
Jawa Barat paling banyak sebagai Petugas Keamanan sebanyak 82
(delapan puluh dua) orang dilanjutkan dengan Tenaga Teknis sebanyak
62 (enam puluh dua) orang.
Sumber Data : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat, 2018
Gambar 7. ASN PNS berdasarkan Jabatan
Sebaran ASN Non PNS Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Provinsi Jawa Barat terbanyak ada di UPTD Industri Pangan, Olahan dan
Kemasan sebanyak 64 (enam puluh empat) orang dilanjutkan dengan
Sekretariat sebanyak 34 (tiga puluh empat) orang.
82
8 10
5962
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
PetugasKeamanan
Pengemudi Front Office PetugasKebersihan
Tenaga Teknis
II-9
Sumber Data : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat, 2018
Gambar 8. Sebaran ASN Non PNS
Dalam hal pengelolaan Aset, Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi Jawa Barat sampai dengan Desember Tahun 2018
menguasai aset dengan bidang barang sebagaimana Tabel 1.
Tabel 1. Aset yang dikuasai Disperindag Provinsi Jawa Barat No Nama Bidang Barang Jumlah Nilai Barang 1 Tanah 31 54.078.249.400,00 2 Peralatan dan Mesin 13.891 71.195.983.926,45 3 Gedung dan Bangunan 65 68.468.951.066,00 4 Jalan, iritasi dan Jaringan 11 1.159.895.250,00 5 Aset Tetap Lainnya 148 302.393.832,00
Total 14.146 195.205.473.474,45 Sumber Data : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat, 2018
Sebaran aset Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi
Jawa Barat sampai dengan Desember Tahun 2018 berupa bidang barang
tanah dan bangunan sebagaimana Tabel 2.
Tabel 2. Sebaran Tanah dan Bangunan yang dikuasai Disperindag Provinsi Jawa Barat
No Kabupaten/Kota Jumlah Total Luas
Penggunaan
1 Kabupaten Garut 1 2.455 Kantor Satuan Pelayanan Pengem. Ind. Perkulitan Garut
2 Kabupaten Sukabumi
1 13.685 Kantor Satuan Pelayanan Pengem. Industri Kerajinan Tasikmalaya
3 Kabupaten Sumedang
1 2.000 Kantor Satuan Pelayanan Pengem. Industri Perkayuan Sumedang
34
1 4 6 4
64
25 2210 15 18 18
010203040506070
II-10
No Kabupaten/Kota Jumlah Total Luas
Penggunaan
4 Kota Bandung 11 11.049 Kantor Satuan Pelayanan Pengem. Industri Kemasan Bandung, Kantor Dinas, Kantor UPTD IPOK, Kantor UPTD Industri Logam, Rumah Dinas
5 Kabupaten Bandung
3 6.320 Kantor UPTD BPSMB Agro, Satuan Pelayanan Peng. Ind. Pertekstilan Bandung, Rumah Dinas
6 Kabupaten Purwakarta
1 520 Rumah Dinas
7 Kabupaten Cirebon 1 9.060 Kantor Satuan Pelayanan Pengem. Industri Rotan Cirebon
8 Kota Cirebon 2 3.731 Kantor UPTD BPSMB AMDK, Rumah Dinas
9 Kota Bogor 1 1.868 Kantor UPTD BPSMB KTG 10 Kabupaten Bogor 2 3.254 Kantor Satuan Pelayanan
Pengem. Ind. Logam Bogor, Workshop
11 Kabupaten Karawang
3 6.940 Kantor UPTD BPSMB LE
12 Kota Tasikmalaya 3 15.212 Kantor Satuan Pelayanan Pengem. Industri Kerajinan Tasikmalaya
13 Kabupaten Majalengka
1 13.504 -
Total 31 87.600 Sumber Data : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat, 2018
2.3. Kinerja Pelayanan
Kinerja Pelayanan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi
Jawa Barat tergambarkan dengan Indikator Kinerja. Di dalam Dokumen
Rencana Strategis Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa
Barat Tahun 2013 – 2018, indikator kinerja tersebut dikelompokkan dalam
2 (dua) bagian besar sebagai konsekwensi dari terbitnya Undang-undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
Tahun 2014 sampai dari 2016 indikator kinerja sebagai gambaran
kinerja pelayanan bidang industri dan perdagangan terdiri dari 13 (tiga
belas) indikator. Rincian indikator kinerja Dinas Perindustrian dan
II-11
Perdagangan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014 sampai dengan 2016
dapat dilihat pada Tabel 3. Berdasarkan Tabel 3 dapat disimpulkan hal-
hal sebagai berikut :
1. Realisasi peningkatan unit usaha menunjukkan dukungan Dinas
terhadap IKM baik berupa fasilitasi pelatihan, bimbingan teknis, dan
fasilitasi lainnya telah memberikan hasil yang optimal terhadap
pertumbuhan IKM di Jawa Barat.
2. Fasilitasi upaya peningkatan pemanfaatan teknologi dan standarisasi
produksi dapat dilihat dari nilai produksi. Hal tersebut menunjukkan
Jawa Barat masih menjadi provinsi tujuan utama secara nasional
yang dicirikan oleh penyebaran industri dan kawasan industri yang
berkembang selain dari akibat dukungan implementasi Paket
Kebijakan Ekonomi dan pengurusan perijinan yang dipermudah.
3. Dalam rangka meningkatkan daya saing industri salah satu
penunjangnya adalah kompetensi Sumber Daya Manusia pelaku
industri yang dibuktikan dengan sertifikasi SDM IKM yang
bersertifikat.
4. Realisasi peningkatan wirausaha baru menunjukkan dukungan Dinas
baik berupa fasilitasi pelatihan dan fasilitasi lainnya telah memberikan
hasil yang optimal terhadap pertumbuhan wirausaha baru di Jawa
Barat.
5. Perkembangan transaksi ekspor menunjukan dinamika perekonomian
suatu wilayah dan mengisyaratkan daya saing kemampuan produk
suatu wilayah dalam persaingan global tergambarkan pada indikator
meningkatnya produk ekspor dan terpantaunya produk impor Jawa
Barat
6. Sarana perdagangan dalam bentuk pasar rakyat. Toko swalayan dan
gudang memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan
II-12
kelancaran arus barang dan/atau jasa. Penggunaan produk dalam
negeri dan ketersediaan bahan pokok masyarakat. Dalam upaya
peningkatan ketersediaan sarana perdagangan, Dinas Perindustrian
dan Perdagangan salah satunya melalui kegiatan Pembinaan dan
Penataan Pasar Tradisional.
7. Jumlah kerjasama perdagangan, ditargetkan sebesar 5 buah dengan
realisasi 3 buah kerjasama. Jumlah ini kurang dari target dari yang
ditetapkan. Salah satu kerjasama perdagangan meliputi komoditi
barang strategis dan kebutuhan pokok masyarakat berupa beras,
minyak goreng, gula pasir, telur ayam, daging ayam dan daging sapi.
Kerjasama perdagangan lainnya meliputi kerjasama perdagangan
antar provinsi dan lain-lain.
8. Dalam upaya pengendalian harga kebutuhan pokok masyarakat
bukan hanya tugas pemerintah provinsi melaikan tanggung jawab
bersama baik dengan kabupaten/kota. Asosiasi dan pelaku usaha
dibidangnya. Hal ini diperlukannya koordinasi dengan semua
pemangku kepentingan dengan tujuan untuk menjaga ketersediaan
bahan pokok masyarakat atau permasalahan lain yang berakibat
mempengaruhi harga kepokmas. Seperti dampak bergesernya masa
tanam dan tidak meratanya distribusi kepokmas berpengaruh kepada
produksi komoditas kepokmas seperti bawang merah sehingga
harganya terus meningkat.
9. Meningkatnya jaminan kualitas dan kuantitas produk yaitu jumlah
UTTP dan BDKT. Pada tahun 2016, pelaksanaan tera/tera ulang dan
BDKT yang hanya 10 bulan sebagai implementasi pelaksanaan
Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah.
II-13
10. Sebagai jaminan produk komoditi dilakukan juga pengawasan barang
beredar. Peningkatan cakupan pengawasan barang beredar mulai
terlihat pada Tahun 2015 dan Tahun 2016.
Terbitnya Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah memberikan konsekwensi alih kewenangan
pelaksanaan urusan dari Provinsi ke Kabupaten/Kota atau pun
sebaliknya. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah mulai implementasi tahun 2017 – 2018. Akibatnya indikator
kinerja bidang industri dan perdagangan pun disesuaikan. Pada kurun
waktu tersebut, Tahun 2017 sampai dengan 2018, kinerja pelayanan
bidang industri dan perdagangan menjadi 10 (sepuluh) indikator. Rincian
indikator kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa
Barat Tahun 2017 sampai dengan 2018 dapat dilihat pada Tabel 4.
Berdasarkan Tabel 4 dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :
1. Upaya meningkatnya jumlah unit usaha industri di Jawa Barat, Baik
industri kecil, menengah dan besar telah dilaksanakan melalui
kegiatan Festival Keanekaragaman Makanan Berbahan Baku Lokal,
CLTH – Pelatihan untuk Peningkatan Kemampuan Masyarakat
Geopark Ciletuh, Jabar Ngagaya, Festival Kopi, RTM - Pelatihan
Olahan Makanan dan Minuman untuk Peningkatan Kemampuan
Masyarakat Miskin, RTM - Pelatihan Ketrampilan TPT Untuk
Peningkatan Kemampuan Masyarakat Miskin. Selain itu, Festival
Keanekaragaman Makanan Berbahan Baku Lokal, CLTH – Pelatihan
untuk Peningkatan Kemampuan Masyarakat Geopark Ciletuh, Jabar
Ngagaya, Festival Kopi, RTM - Pelatihan Olahan Makanan dan
Minuman untuk Peningkatan Kemampuan Masyarakat Miskin, RTM -
Pelatihan Ketrampilan TPT Untuk Peningkatan Kemampuan
Masyarakat Miskin.
II-14
2. Upaya meningkatnya nilai produksi industri telah dilaksanakan melalui
kegiatan antara lain Sertifikat halal dan Bimtek Peningkatan
Kemampuan Teknologi dan Layanan Jasa di Sub Unit Pada Balai
Pengembangan Industri Aneka, Hasil Hutan dan Kemasan
3. Upaya meningkatkan jumlah kerjasama industri telah dilaksanakan
melalui kemitraan industri dengan PT. Global Digital
Niaga(blibli.com),PT. Shopee International Indonesia, PT. POs
Indonesia,Pengurus wilayah masyarakat ekonomi syariah Jawa Barat,
balai besar tekstil bandung dalam hal pembinaan dan pelatihan bagi
para pelaku usaha. kemitraan dengan asosiasi permesinan dan
pengerjaan logam Jawa Barat dalam hal sertifikasi profesi manufaktur
Jawa Barat.kemitraan dengan PT. Pembangunan Daerah Jawa Barat
dan Banten dalam hal corporate social responsibility (CSR).
Kemitraan dengan universitas padjajaran dalam hal pencetakan
wirausaha baru Jawa Barat khususnya bidang industri serta
kemitraan dengan majelis ulama indonesia Provinsi Jawa Barat dalam
hal standarisasi produk industri yaitu sertifikasi halal pada produk
industri Jawa Barat.
4. Upaya meningkatkan jumlah wirausaha baru Jawa Barat telah
dilaksanakan dengan melakukan penjaringan, pelatihan dan
pendampingan wirausaha baru.
5. Jumlah Kontribusi Tahun 2017 sebesar 15.10% mengalami kenaikan
sebesar 0.02% dari tahun 2016 yang sebesar 15.08%. Walaupun
mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, akan tetapi masih
belum mencapai target yang telah ditetapkan, hal ini akibat dari
melambatnya konsumsi rumah tangga yang berdampak pada
lapangan usaha Perdagangan besar dan eceran : reparasi mobil dan
sepeda motor menjadi faktor yang mempengaruhi perlambatan
II-15
tersebut. Tahun 2018, walaupun jumlah kontribusi perdagangan pada
PDRB tidak mencapai target yang ditentukan, akan tetapi Jumlah
kontribusi perdagangan pada PDRB diperkirakan tumbuh
dibandingkan tahun 2017, lapangan usaha perdagangan besar dan
eceran pada triwulan IV 2018 diperkirakan tumbuh pada kisaran
4.9%-5.3% (yoy) meningkat dibandingkan tahun 2017. Tingginya
kegiatan ekspor impor baik luar negeri maupun antar provinsi menjadi
motor bagi aktivitas di sub lapangan usaha perdagangan. Disisi ritel,
pelaksanaan PILKADA serentak di jabar menjadi faktor pendorong
kenaikan kinerja lapangan usaha ini dan faktor seasonal yakni momen
perayaan hari natal dan tahun baru yang mendorong konsumsi serta
penjualan ritel. Semakin solidnya konsumsi masyarakat yang
dipengaruhi proyeksi inflasi yang terjaga diperkirakan juga menjadi
pendorong kinerja lapangan usaha perdagangan.
II-16
Tabel 3. Pencapaian Kinerja Pelayanan Tahun 2014 – 2016
Sumber Data : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat, 2016
No Indikator Kinerja Target Satuan Target Tahun ke-n Realisasi Tahun ke-n Rasio pada Tahun ke-n 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 Pertumbuhan Industri Manufaktur pada PDRB Jawa Barat
185.80 Trilyun Rupiah
166.52 175.89 185.80 166.52 166.29 168.49 100 95 91
2 Peningkatan Jumlah unit usaha IKM
202.955 Unit usaha
201.955 202.455 202.955 201.926 202.940 203.440 100 100 100
3 Peningkatan Nilai Produksi IKM
15 Persen 5 10 15 712.36 711.59 1.309 14247 7116 9
4 Peningkatan Jumlah SDM IKM yang bersertifikat
3.000 Orang 1.500 2.500 3.000 1.375 2.285 2.345 92 91 78
5 Peningkatan Jumlah wirausaha baru
9.000 WUB 3.000 6.000 9.000 1.445 4.620 9.133 48 77 101
6 Peningkatan Nilai Ekspor Non Migas Jawa Barat per tahun
2 Persen 2 2 3 1.92 -3.27 0.13 96 -164 4
7 Peningkatan Jumlah Eksportir Jawa Barat per tahun
125 Eksportir
75 75 125 203 203 208 271 271 166
8 Penurunan Nilai Impor Jawa Barat
2.5 Persen 2 2 2.5 1.78 1 1.89 89 50 76
9 Jumlah revitalisasi pasar tradisional
25 Unit 15 20 25 19 20 24 127 100 96
10 Jumlah kerjasama perdagangan
5 buah 5 10 5 4 15 3 80 150 60
11 Terkendalinya inflasi Jawa Barat
Persen Inflasi Jawa Barat < Inflasi Nasional 7.14 0.79 2.75 100
12 Jumlah UTTP dan BDKT 6.835.122 Buah 6.182.815 6.306.472 6.835.122 4.924.156 4.342.956 3.342.542 80 69 49 13 Peningkatan cakupan
pengawasan barang beredar 2 Persen 0 1 2 0 17.87 10.90 1787 545
II-17
Tabel 4. Pencapaian Kinerja Pelayanan Tahun 2017 – 2018 No Indikator Kinerja Target Satuan Target Tahun ke-n Realisasi Tahun ke-n Rasio pada Tahun
ke-n 1 2 1 2 1 2
1 Jumlah unit usaha industri 203.955 Unit usaha 203.455 203.955 213.291 221.317 105 109 2 Peningkatan nilai produksi industri 7.5 Persen 5 7.5 7.43 13.93 150 187 3 Jumlah wirausaha baru 15.000 Orang 12.000 15.000 13.303 15.182 111 101 4 Jumlah kerjasama industri 10 Buah 2 10 2 10 500 500 5 Peningkatan ekspor non migas Jawa Barat 4 Persen 3 4 14.49 4.08 483 102 6 Peningkatan jumlah eksportir 175 Eksportir 150 175 182 211 121 121 7 Terkendalinya inflasi Jawa Barat 4.0-5.0 Persen 4.5-5.5 4.0-5.0 3.63 3.54 66 71 8 Jumlah kontribusi perdagangan pada PDRB
Jawa Barat 21 Persen 20 21 15.1 14.96 76 71
9 Jumlah barang yang diuji 125 Buah 100 125 111 260 111 208 10 Indeks Pemberdayaan Konsumen (IKK) 36 Poin 35 36 37.29 37.29 107 104 Sumber Data : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat, 2018
II-18
Pelayanan bidang industri dan perdagangan di dukung dengan
pendanaan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Provinsi Jawa Barat. Pendanaan tersebut disusun berdasarkan
pelaksanaan program dan kegiatan. Merujuk pada indikator kinerja
pelayanan, pendanaan program dan kegiatan untuk mencapai target yang
telah ditetapkan yang terbagi atas 2 (dua) bagian dikarenakan adanya
perubahan nomenklatur program. Tahun 2014 sampai dari 2016,
pelaksanaan program untuk pelayanan kinerja bidang industri dan
perdagangan terdiri dari 6 (enam) program. Rincian program Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014 sampai
dengan 2016 dapat dilihat pada Tabel 5. Berdasarkan Tabel 5 dapat
disimpulkan hal-hal untuk pelaksanaan bidang Perindustrian dan
Perdagangansebagai berikut :
1. Pertumbuhan pendanaan yang pesat dilaksanakan pada Program
Pengembangan Industri Kecil dan Menengah yaitu rata-rata
pertahunnya naik mencapai 640.29 persen untuk anggaran dengan
realisasi mencapai 992.62 persen.
2. Pertumbuhan pendanaan yang paling lambat dilaksanakan pada
Program Penataan Struktur dan Peningkatan Kemampuan Teknologi
Industri yaitu rata-rata pertahunnya turun mencapai 69.65 persen
dengan realiasi turun mencapai 69.93 rata-rata pertahunnya.
3. Pertumbuhan pendanaan yang pesat dilaksanakan pada Program
Peningkatan dan Pengembangan Sistem Perdagangan Dalam Negeri
yaitu rata-rata pertahunnya naik mencapai 140.11 persen untuk
anggaran dengan pertumbuhan realisasi mencapai 189.75 persen.
4. Pertumbuhan pendanaan yang paling lambat dilaksanakan pada
Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan
II-19
yaitu rata-rata pertahunnya turun mencapai 9.92 persen dengan
realiasi turun mencapai 5.80 rata-rata pertahunnya.
Tahun 2017 sampai dari 2018, pelaksanaan program untuk pelayanan
kinerja bidang industri dan perdagangan terdiri dari 7 (tujuh) program.
Rincian program Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa
Barat Tahun 2017 sampai dengan 2018 dapat dilihat pada Tabel 6.
Berdasarkan Tabel 6 dapat disimpulkan untuk pelaksanaan bidang
Perindustrian dan Perdagangan sebagai berikut :
1. Pertumbuhan pendanaan yang pesat dilaksanakan pada Program
Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri yaitu rata-rata
pertahunnya naik mencapai 4.22 persen untuk anggaran dengan
realisasi mencapai 5.05 persen.
2. Pertumbuhan pendanaan yang paling lambat dilaksanakan pada
Program Pengembangan Kewirausahaan dan keunggulan Kompetitif
Usaha Kecil dan Menengah yaitu rata-rata pertahunnya turun
mencapai 45.07 persen dengan realiasi turun mencapai 50.82 rata-
rata pertahunnya.
3. Pertumbuhan pendanaan yang pesat dilaksanakan pada Program
Pemberdayaan Konsumen dan Pengawasan Barang Beredar dan
Jasa yaitu rata-rata pertahunnya naik mencapai 130.43 persen untuk
anggaran dengan pertumbuhan realisasi mencapai 128.03 persen.
4. Pertumbuhan pendanaan yang paling lambat dilaksanakan pada
Program Perdagangan Dalam Negeri yaitu rata-rata pertahunnya
turun mencapai 13.10 persen dengan realiasi turun mencapai 11.77
rata-rata pertahunnya.
II-20
Tabel 5. Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Industri dan Perdagangan Tahun 2014 – 2016 Uraian Program Anggaran pada Tahun ke-
(juta) Realisasi Anggaran pada
Tahun ke- (juta) Rasio antara Realisasi &
Anggaran ke-n
Rata-rata pertumbuhan
1 2 3 1 2 3 1 2 3 Anggaran Realisasi Program Pengembangan Kewirausahaan dan keunggulan Kompetitif Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
4.180 3.659 12.000 1.339 2.472 9.993 32.04 67.57 83.28 187.08 646.30
Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
1.943 12.463 14.384 1.179 11.014 12.882 60.69 88.37 89.56 640.29
992.62
Program Penataan Struktur dan Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri
10.700 6.488 3.247 9.574 5.013 2.878 89.48 77.26 88.64 (69.65) (69.93)
Program Peningkatan dan Pengembangan Sistem Perdagangan Dalam Negeri
2.700 6.370 6.483 2.040 4.251 5.911 75.57 66.73 91.17 140.11 189.75
Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor
1.996 2.051 2.771 1.829 1.925 2.658 91.60 93.87 95.92 38.82 45.32
Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan
8.625 11.621 7.769 8.006 9.716 7.541 92.83 83.61 97.07 (9.92) (5.80)
Sumber Data : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat, 2016
II-21
Tabel 6. Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Industri dan Perdagangan Tahun 2017 – 2018
Uraian Program Anggaran pada Tahun ke- (juta)
Realisasi Anggaran pada Tahun ke-
(juta)
Rasio antara Realisasi &
Anggaran ke-n
Rata-rata pertumbuhan
1 2 1 2 1 2 Anggaran Realisasi Program Pengembangan Kewirausahaan dan keunggulan Kompetitif Usaha Kecil dan Menengah
9.970 5.476 9.065 4.458 90.93 81.40 (45.07) (50.82)
Program Pengembangan Industri
8.474 6.589 8.176 6.481 96.49 98.37 (22.24) (20.73)
Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri
3.642 3.796 3.485 3.661 95.68 96.44 4.22 5.05
Program Penataan Struktur Industri
479 457 461 419 96.33 91.85 (4.59) (9.11)
Program Perdagangan Dalam Negeri
4.205 3.654 3.949 3.484 93.44 95.36 (13.10) (11.77)
Program Pengembangan Perdagangan Luar Negeri
2.023 2.250 2.017 2.221 99.72 98.73 (11.22) (10.11)
Program Pemberdayaan Konsumen dan Pengawasan Barang Beredar dan Jasa
1.850 4.263 1.819 4.148 98.36 97.31 130.43 128.03
Sumber Data : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat, 2018
II-22
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
Jumlah penduduk Jawa Barat yang tinggi dan didominasi oleh usia muda
menjadikan potensi kelompok kerja yang produktif. Ditambah lagi dengan perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi yang sudah menjangkau sebagian besar populasi dan
wilayah Jawa Barat. Hal tersebut menjadi alasan perkembangan PDRB yang mulai
menguat di sektor komunikasi dan informasi. Untuk itu, menjadikan masyarakat Jawa
Barat sebagai basis pasar ekonomi kreatif yang besar dapat dikembangkan. Fenomena
peningkatan pasar global terutama produk yang didukung oleh media komunikasi dan
informasi memiliki akses pasar yang lebih tinggi menjadi peluang yang harus dapat
ditangkap untuk pengembangan pelayanan industri dan perdagangan Jawa Barat.
Gambar 9. Profil Industri dan Perdagangan sampai dengan Tahun 2017
Sesuai Dokumen RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 – 2023, isu strategis
yang perlu diperhatikan dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang
signifikan bagi entitas (daerah/masyarakat) dimasa datang. Isu strategis tersebut yaitu ;
(1) Kualitas nilai kehidupan dan daya saing sumber daya manusia; (2) Kemiskinan,
pengangguran dan masalah sosial; (3) Pertumbuhan dan pemerataan pembangunan
sesuai daya dukung dan daya tampung lingkungan; (4) Produktivitas dan daya saing
ekonomi yang berkelanjutan; dan (5) Reformasi birokrasi. Urusan industri dan
perdagangan dilaksanakan untuk mengembangkan solusi-solusi layanan yang fokus pada
isu strategis 4 yaitu Produktivitas dan daya saing ekonomi yang berkelanjutan.
Upaya menanganan isu strategis Produktivitas dan daya saing ekonomi yang
berkelanjutan dilakukan melalui Misi ke 4 yaitu Meningkatkan Produktivitas dan Daya
Saing Usaha Ekonomi Umat yang Sejahtera Dan Adil Melalui Pemanfaatan Teknologi
II-23
Digital dan Kolaborasi dengan Pusat-Pusat Inovasi Serta Pelaku Pembangunan. Kinerja
pelayanan industri dan perdagangan Tahun 2018 sampai dengan Tahun 2023 fokus pada
sasaran meningkatnya peran industri dan perdagangan dalam stabilitas perekonomian
Jawa Barat. Strategi yang ingin dicapai yaitu (1) Meningkatkan daya saing industri dan (2)
Meningkatkan perdagangan dalam dan luar negeri dengan arah kebijakan (1)
Mengembangkan klaster industri, kemitraan dan pemanfaatan teknologi, (2.a)
Meningkatkan sistem dan jaringan distribusi barang, pengembangan pasar dalam dan luar
negeri serta perlindungan konsumen dan pasar tradisional serta (2.b) Menciptakan iklim
usaha yang berdaya saing. Indikator yang ditetapkan berupa Laju pertumbuhan sektor
Industri dan Laju Pertumbuhan Sektor Perdagangan.
III-1
BAB III PERMASALAHAN & ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH
3.1. Identifikasi Permasalahan Pelayanan Industri dan Perdagangan
Pada sektor industri terdapat beberapa permasalahan yang ditandai dengan
menurunnya pertumbuhan sektor industri, hal tersebut disebabkan oleh produk industri
berdaya saing rendah akibat biaya ekonomi tinggi (pajak dan biaya distribusi) sehingga
mengakibatkan pertumbuhan sektor industri melambat, infrastruktur pendukung kawasan
industri yang belum terintegrasi mengakibatkan tingginya biaya logistik dan ketimpangan
pengembangan kawasan industri di Jawa Barat bagian Barat dengan Jawa Barat bagian
Timur, bahan baku industri mayoritas impor mengakibatkan biaya produksi tinggi, peranan
industri kecil dan menengah (IKM) masih kecil dalam rantai pasok industri, dan belum
memadainya ketersediaan SDM sektor industri yang kompeten dan tersertifikasi.
Pada sektor perdagangan terdapat beberapa permasalahan yang ditandai oleh
menurunnya kontribusi perdagangan terhadap PDRB, hal tersebut disebabkan oleh
dominasi barang impor, kerentanan fluktuasi harga barang konsumsi terutama bahan
pokok, promosi produk industri lokal (asal Jawa Barat) masih dirasa kurang, dan belum
meratanya penerapan strandar produk dan teknologi informasi dalam
perdagangan.Berdasarkan hal tersebut dilakukan pemetaan permasalahan untuk
penentuan prioritas dan sasaran pembangunan daerah sebagaimana Tabel 1.
Tabel 1 Pemetaan Permasalahan No Masalah Pokok Masalah Akar Masalah 1 Pertumbuhan sektor
industri melambat Produk industri berdaya saing rendah
Rantai pasok ekonomi dan lingkungan industri yang rendah
2 Ketimpangan pengembangan kawasan industri di Jawa Barat bagian Barat dengan Jawa Barat bagian Timur
Infrastruktur pendukung kawasan industri yang belum terintegrasi
Ekonomi dan lingkungan yang tidak terintegrasi
3
Peranan industri kecil dan menengah (IKM) masih kecil dalam rantai pasok industri
Bahan baku industri mayoritas impor
Peraturan & perundangan yang kurang harmonis untuk meningkatkan produktivitas pelaku usaha
III-2
No Masalah Pokok Masalah Akar Masalah Belum memadainya ketersediaan SDM sektor industri yang kompeten dan tersertifikasi
Daya saing pelaku usaha industri yang rendah
4 Tingkat inflasi Fluktuasi harga barang konsumsi terutama bahan pokok
Ketidakpastian harga dan pasokan yang tinggi
5 Menurunnya kontribusi perdagangan terhadap PDRB
Promosi produk industri lokal (asal Jawa Barat) masih dirasa kurang
Kompetisi pelaku usaha yang kurang kompetitif
Belum meratanya penerapan strandar produk dan teknologi informasi dalam perdagangan
Tren teknologi kurang dioptimalkan untuk pengembangan industri dan perdagangan
Dominasi barang impor Tren demografis Jawa Barat yang dekat dengan Ibukota Negara
Peta permasalahan sektor industri dan perdagangan dapat dibagi atas konteks (1)
Tren demografis, (2) Peraturan dan Perundangan, (3) Ekonomi dan Lingkungan, (4)
Kompetisi, (5) Tren Teknologi, (6) Pelaku, dan (7) Ketidakpastian. Pemahaman tersebut
secara sederhana tersaji pada gambar di bawah ini.
Gambar 1. Peta Konteks Permasalahan Industri dan Perdagangan
Dalam pengembangan sektor industri dan perdagangan Jawa Barat terbagi
menjadi 6 Wilayah Pengembangan yaitu (1) Wilayah Pengembangan Bodebekpunjur, (2)
Wilayah Pengembangan Purwasuka, (3) Wilayah Pengembangan Kawasan Khusus
III-3
Cekungan Bandung, (4) Wilayah Pengembangan Ciayumajakuning (5) Wilayah
Pengembangan Priangan Timur dan Pangandaran dan (6) Wilayah Pengembangan
Sukabumi dan Sekitarnya.
Masing-masing WP memiliki keunikan dan karakter wilayah tersendiri seperti
perbedaan komoditas unggulan, industri yang berkembang, atau tingkat kemajuan
ekonomi. Penetapan WP ini ditujukan untuk meminimalisasi kesenjangan kesejahteraan
masyarakat antarwilayah Kabupaten/Kota maupun kawasan perkotaan dan perdesaan.
Hasil identifikasi permasalahan dan tren perubahan di masing-masing WP adalah sebagai
berikut:
1. Wilayah Pengembangan (WP) Bodebekpunjur
WP Bodebekpunjur terdiri dari Kabupaten Bogor, Kabupaten Cianjur, Kabupaten
Bekasi, Kota Depok, Kota Bogor dan Kota Bekasi. Sektor industri manufaktur, agribisnis
•terdiri dari Kabupaten Bogor, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bekasi, Kota Depok, Kota Bogor dan Kota Bekasi
1. WP Bodebekpunjur
•terdiri dari Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang, dan Kabupaten Karawang
2. WP Purwasuka
•terdiri dari Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Sumedang, Kota Bandung dan Kota Cimahi.
3. WP KK Cekungan Bandung
•terdiri dari Kabupaten Sumedang, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Indramayu dan Kota Cirebon.
4. WP Ciayumajakuning
•terdiri dari Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Pangandaran, Kota Banjar dan Kota Tasikmalaya.
5. WP Priangan Timur dan Pangandaran
•terdiri dari Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur dan Kota Sukabumi.
6. WP Sukabumi dan Sekitarnya
III-4
dan perdagangan serta jasa menjadi sektor unggulan yang dapat dikembangkan. Tema
yang diangkat dalam pengembangan di WP Bodebekpunjur adalah Mengendalikan
Perkembangan Fisik Wilayah. Fokus pengembangan yang Arah pengembangan di WP
Bodebekpunjur ini yaitu (1) melengkapi fasilitas pendukung PKL, (2) mengembangkan
infrastruktur strategis, (3) mengembangkan perdagangan jasa, industri non polutan dan
industry kreatif, pariwisata, (4) investasi padat modal yang efisien lahan, air baku, energy,
teknologi tinggi, nonpolutif, (5) pengendalian pemanfaatan lahan di kawasan konservasi,
pelibatan swasta dan masyarakat dalam kegiatan ekonomi, peningkatan SDM lokal dan
(6) Peningkatan produksi dan distribusi pangan (padi, jagung, kedelai dan protein hewani).
2. Wilayah Pengembangan(WP) Purwasuka
WP Purwasuka terdiri Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang, dan Kabupaten
Karawang. Tema yang diangkat dalam pengembangan di WP Purwasuka adalah
Mendorong pengembangan kawasan dengan tetap mengendalikan sawah di Pantura.
Sektor unggulan yang dapat dikembangkan pada WP Purwasuka yaitu sektor pertanian,
perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan, bisnis kelautan, industri pengolahan,
pariwisata dan pertambangan. Sejalan dengan kondisi saat ini dimana Kabupaten
Karawang merupakan simpul pendukung pengembangan PKN Kawasan Perkotaan
Bodebek, untuk kegiatan pertanian tanaman pangan, bisnis kelautan, industri nonpolutif
dan non-ekstraktif yang tidak mengganggu irigasi dan cadangan air, tidak mengakibatkan
alih fungsi lahan sawah, agroindustri. Kabupaten Subang merupakan simpul pendukung
pengembangan PKN Kawasan Perkotaan Bandung Raya, untuk kegiatan pertanian
tanaman pangan, agroforestry, industri nonpolutif dan non-ekstraktif yang tidak
mengganggu irigasi dan cadangan air serta tidak mengakibatkan alih fungsi lahan sawah,
bisnis kelautan, pertambangan mineral nonlogam. Dan kegiatan utama di Kabupaten
Purwakarta industri non-polutif dan nonekstraktif atau tidak mengganggu irigasi dan
cadangan air, agroforestry, industri kreatif, pariwisata, agroindustri, pertambangan mineral
logamdan non-logam.Dari Dari sektor unggulan dan kondisi tersebutdiatas Pemerintah
Provinsi Jawa Barat membuat arah pengembangan WP Purwasukayaitu (1) melengkapi
fasilitas pendukung PKW dan PKL, (2) mengembangkan infrastruktur strategis, (3)
mengembangkan pertanian tanaman pangan, agroindustri, industri manufaktur non polutif
dan non ekstraktif, industri kreatif dan multimedia, bisnis kelautan yang berdaya saing
tinggi dan berorientasi ekspor.
III-5
3. Wilayah Pengembangan (WP) Cekungan Bandung
WP Cekungan Bandung terdiri dari Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung
Barat, Kabupaten Sumedang, Kota Bandung dan Kota Cimahi.Tema yang diangkat dalam
pengembangan di WP Cekungan Bandung adalah mengendalikan pembangunan dengan
mengoptimalkan fungsi pemerintah di tingkat pusat dan daerah. Sektor unggulan yang
dapat dikembangkan pada WP Cekungan Bandung yaitu sektor Pertanian hortikultura,
agroforestry, industri non-polutif, industri kreatif, perdagangan dan jasa, pariwisata,
perkebunan dengan meningkatkan manajemen pembangunan yang berkarakter lintas
Kabupaten/Kota yang secara kolektif berbagi peran membangun dan percepatan
perwujudan PKN Metropolitan Bandung Raya. Sejalan dengan kondisi saat ini dimana
kegiatan utama Kabupaten Bandung adalah industri non-polutif, agroindustry, wisata alam,
pertanian dan perkebunan. Kabupaten Bandung Barat memiliki kegiatan utama yaitu
industri non-polutif, pertanian, industri kreatif, teknologi tinggi. Lalu Kabupaten Sumedang
merupakan pusat pendidikan tinggi di kawasan Jatinangor, agribisnis dan industri non-
polutif. Kota Bandung memiliki kegiatan utama yaitu perdagangan dan jasa, industry kreatif
dan teknologi tinggi, pariwisata sedangkan kegiatan utama kota Cimahi adalah
perdagangan dan jasa, industry kreatif, teknologi tinggi dan industri non-polutif.
Dari sektor unggulan dan kondisi tersebut diatas Pemerintah Jawa Barat membuat arah
pengembangan WP Cekungan Bandungyaitu (1) melengkapi fasilitas pendukung PKN,
PKW dan PKL, (2) mengendalikan pengembangan kegiatan di kawasan perkotaan, (3)
mengembangkan kawasan pinggiran PKN dengan tetap menjaga fungsi lindung kawasan
dan (4) mengembangkan pembangunan dan hunian vertikal.
4. WilayahPengembangan (WP) Ciayumajakuning
WP Ciayumajakuning terdiri dari Kabupaten Sumedang, Kabupaten Majalengka,
Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Indramayu dan Kota Cirebon.Tema
yang diangkat dalam pengembangan di WP Ciayumajakuning adalah mendorong
pengembangan wilayah gerbang timur Jawa Barat. Sektor unggulan yang dapat
dikembangkan pada WP Ciayumajakuning yaitu sektor agroforestri, agribisnis,
agroindustri, perikanan, pertambangan, pariwisata. Sejalan dengan kondisi saat ini dimana
kegiatan utama Kabupaten Sumedang adalah agribisnis, industri, pariwisata,
pertambangan mineral. Kabupaten Majalengka memiliki kegiatan utama yaitu agribisnis,
industri bahan bangunan, pertambangan mineral. Lalu Kota Cirebon merupakan Simpul
utama pelayanan jasa & perdagangan, industri, wisata budaya dan religi. Sedangkan
Kabupaten Cirebon memiliki kegiatan utama industri, bisnis kelautan dan pertanian,
pariwisata, pertambangan mineral. Kabupaten Kuningan memiliki kegiatan utama yaitu
III-6
pertanian, wisata alam, agroindustri, perlindungan sumber air. Dan Kabupaten Indramayu
kegiatan utamanya adalah pertanian tanaman pangan, bisnis perikanan dan kelautan,
industri yang tidak mengganggu aktivitas persawahan, pertambangan minyak, gas,
agribisnis dan agroindustri.
Dari sektor unggulan dan kondisi tersebut diatas Pemerintah Jawa Barat membuat arah
pengembangan WP Ciayumajakuning (1) melengkapi fasilitas pendukung PKN, PKW dan
PKL, (2)mengembangkan infrastruktur strategis, (3) pola ruang PKN dalam bentuk ring
(Ring 1 : Jasa perdagangan dan transportasi, Ring 2 : industry berbasis local, Ring 3 :
Penyedia bahan baku), (4) mengembangkan wisata budaya, religi dan alam, (5)
mendorong agribisnis didukung sektor industri, perikanan laut dan darat, pertanian
tanaman pangan, kehutanan, perkebunan dan peternakan di kawasan pinggiran, (6)
mendorong pengembangan hutan mangrove, rumput laut dan perikanan tambak dan (7)
pengendalian perikanan tangkap di kawasan pesisir.
5. Wilayah Pengembangan (WP) Priangan Timur dan Pangandaran
WP Priangan Timur dan Pangandaranterdiri dari Kabupaten Garut, Kabupaten
Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Pangandaran, Kota Banjar dan Kota
Tasikmalaya.Tema yang diangkat dalam pengembangan di WP Priangan Timur dan
Pangandaranadalah mendorong perkembangan PKW Tasikmalaya dan PKW
Pangandaran serta pengembangan secara terbatas kawasan Jawa Barat bagian Selatan.
Sektor unggulan yang dapat dikembangkan pada WP Priangan Timur dan Pangandaran
yaitu sektor Kehutanan, pertanian, perkebunan, Perikanan tangkap, pariwisata, industri
pengolahan, pertambangan mineral. Sejalan dengan kondisi saat ini dimana kegiatan
utama Kabupaten garut adalah industri pengolahan pertanian, perkebunan, kehutanan,
peternakan, perikanan, wisata alam dan minat khusus, pertambangan mineral logam dan
non-logam. Kabupaten Tasikmalaya memiliki kegiatan utama yaitu pertanian, perkebunan,
kehutanan, peternakan, agroindustri, perikanan dan industri pengolahan perikanan, pusat
pengembangan industri kerajinan, wisata alam, kegiatan pertambangan mineral logam dan
non-logam. Lalu Kabupaten Ciamis memiliki kegiatan utama industri pengolahan pertanian,
perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan, pertambangan mineral non-logam. Dan
Kota banjar memiliki kegiatan utama yaitu perdagangan, jasa, dan sebagai pintu gerbang
Daerah berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah. Sedangkan Kota Tasikmalaya
merupakan Pusat pengembangan industri kerajinan, perdagangan dan jasa dan
Kabupaten Pangandaran merupakan daerah tujuanwisata nasional daninternasional.
Dari sektor unggulan dan kondisi tersebut diatas Pemerintah Jawa Barat membuat arah
pengembangan WP Priangan Timur dan Pangandaran (1) melengkapi fasilitas
III-7
pendukungPKW dan PKL, (2) mengembangkan infrastruktur strategis, (3)
mengembangkan pariwisata pangandaran dsk, (4) mengembangkan sector dan komoditas
unggulan dengan meningkatkan akses sentra-sentra produksi.
6. Wilayah Pengembangan (WP) Sukabumi
WP Sukabumiterdiri dari Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur dan Kota
Sukabumi. Tema yang diangkat dalam pengembangan di WP Sukabumiadalah mendorong
perkembangan koridor Sukabumi-Cianjur dan PKW Pelabuhanratu, serta membatasi
perkembangan di bagian selatan Sukabumi dan Cianjur. Sektor unggulan yang dapat
dikembangkan pada WP Sukabumi yaitu sektor Kehutanan, peternakan, pertanian,
perkebunan, perikanan tangkap, pariwisata, industri pengolahan dan bisnis kelautan, serta
pertambangan mineral. Sejalan dengan kondisi saat ini dimana kegiatan utama Kabupaten
Sukabumi adalah alam dan minat khusus,. Kabupaten Tasikmalaya memiliki kegiatan
utama yaitu agroforestry, agribisnis, pengembangan kawasan penggembalaan umum
ternak ruminansia, wisata pantai, wisata agro, wisata minat khusus, industri non-polutif dan
tidak mengganggu resapan air, perdagangan dan jasa, perikanan tangkap, serta
pertambangan mineral logam dan non-logam, bisnis kelautan skala nasional dan
internasional. Lalu Kabupaten Cianjur memiliki kegiatan utama yaitu agribisnis,
pertanian,perkebunan, kehutanan,pengembangan kawasanpenggembalaan umum
ternakruminansia, wisata agro,wisata alam, industri kreatif,pengembangan wilayah
pesisiruntuk perikanan tangkap,wisata minat khusus, kawasanperdagangan dan jasa,
pertambanganmineral logam dan non-logam. Sedangkan Kota Sukabumi merupakan pusat
pengolahan agribisnis dan peternakan, agropolitan, wisata agro, industri nonpolutif dan
tidak mengganggu resapan air, serta perdagangan dan jasa.
Dari sektor unggulan dan kondisi tersebut diatas Pemerintah Jawa Barat membuat arah
pengembangan WP Sukabumi (1) melengkapi fasilitas pendukungPKW dan PKL, (2)
mengembangkan infrastruktur strategis, (3) mengembangkan agribisnis, industry non-
polutif dan tidak mengganggu resapan air, wisata pantai dan agro, dan wisata minat
khusus dan (4) pengembangan bisnis kelautan yang berwawasan lingkungan dengan
memanfaatkan modal investasi untuk menghasilkan daya saing global.
Pada rencana pengembangan kewilayahan terdapat beberapa permasalahan baik
kendala dalam pembangunan atau kedala di wilayah perbatasan. Adapun kedala
pembangunan di wilayan perbatasan adalah (1) keterbatasan sumber daya, (2) kurang
diprioritaskan, (3) pendudukan relatif sedikit dibandingkan di pusat perekonomian, (4) jauh
III-8
dari pusat pemerintahan / ibukota kabupaten-kota / provinsi dan (5) jauh dari pusat bisnis-
perekonomian.
Selain itu ada kendala daerah perbatasan sebagai wilayah strategis yaitu (1)
sebagai pintu gerbang keluar masuk daerah, (2) secara geografis menjadi etalase daerah,
(3) strategis secara ekonomi, (4) strategis secara kamtibnas, (5) strategis secara politik,
(6) strategis secara social budaya, (7) strategis secara tata kelola pemerintahan dan (8)
strategis dari aspek pertahanan. Pemahaman tersebut secara sederhana tersaji pada
gambar di bawah ini.
Gambar 2. Peta Kendala Perbatasan sebagai Wilayah Strategis
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih Visi Pemerintah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023:"Terwujudnya Jawa Barat
Juara Lahir Batin dengan Inovasi dan Kolaborasi "
Memperhatikan visi tersebut serta perubahan paradigma dan kondisi yang akan
dihadapi pada masa yang akan datang, diharapkan Provinsi Jawa Barat dapat lebih
berperan dalam perubahan yang terjadi di lingkup nasional, regional, maupun global.
Pernyataan visi Provinsi Jawa Barat 2018-2023 memiliki makna sebagai berikut:
III-9
1. Jabar Juara Lahir Batin: pembangunan Jawa Barat ditujukan untuk meningkatkan
kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat baik lahir maupun batin.
2. Inovasi: pembangunan yang dilaksanakan di berbagai sektor dan wilayah didukung
dengan inovasi yang ditujukan untuk meningkatkan pelayanan publik, kualitas hidup,
dan pembangunan berkelanjutan.
3. Kolaborasi: perwujudan visi dilakukan dengan kolaborasi antar tingkatan
pemerintahan, antar wilayah, dan antar pelaku pembangunan untuk memanfaatkan
potensi dan peluang serta menjawab permasalahan dan tantangan pembangunan.
Dalam rangka pencapaian visi yang telah ditetapkan dengan tetap memperhatikan
kondisi dan permasalahan yang ada serta tantangan ke depan, dan memperhitungkan
peluang yang dimiliki, maka ditetapkan 5 (lima) misi sebagai berikut:
• Membentuk Manusia Pancasila Yang Bertaqwa Melalui Peningkatan Peran Masjid dan Tempat Ibadah Sebagai Pusat
Peradaban.
Misi Pertama,
• Melahirkan Manusia yang Berbudaya, Berkualitas, Bahagia dan Produktif Melalui Peningkatan Pelayanan
Publik yang Inovatif
Misi Kedua,
• Mempercepat Pertumbuhan dan Pemerataan Pembangunan Berbasis Lingkungan dan Tata Ruang yang Berkelanjutan Melalui Peningkatan Konektivitas
Wilayah dan Penataan Daerah.
Misi Ketiga,
• Meningkatkan Produktivitas dan Daya Saing Usaha Ekonomi Umat yang Sejahtera Dan Adil Melalui
Pemanfaatan Teknologi Digital dan Kolaborasi dengan Pusat-Pusat Inovasi Serta Pelaku Pembangunan.
Misi Keempat,
• Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Inovatif dan Kepemimpinan yang Kolaboratif Antara Pemerintah
Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Misi Kelima,
III-10
Dengan memperhatikan penjabaran misi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat
di atas, maka Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat memiliki
keterkaitan tugas dan fungsi dengan misi empat yaitu Meningkatkan Produktivitas dan Daya Saing Usaha Ekonomi Umat yang Sejahtera Dan Adil Melalui Pemanfaatan Teknologi Digital dan Kolaborasi dengan Pusat-Pusat Inovasi Serta Pelaku Pembangunan.
3.3. Telaahan Renstra Kementerian/Lembaga
Pembangunan ekonomi jangka panjang Nasional mengacu pada RPJPN 2005-
2025 (Undang-undang N0.17 Tahun 2007). Arah pembangunan jangka panjang yang
mencakup bidang industri dan perdagangan adalah sebagai berikut.
1. Kebijaksanaan industri dikelola dengan pengembangan jaringan rumpun industri
(industrial cluster) yang sehat dan kompetitif sebagai pilar utama peningkatan daya-
saing global melalui perkuatan fondasi ekonomi mikro secara terarah dengan pola
kebijakan yang tidak distortif terhadap mekanisme pasar seperti antara lain penyediaan
infrastruktur fisik, ekonomi, dan teknologi yang responsif terhadap kebutuhan dan
kompetensi masing-masing rumpun industri. Selanjutnya, pengembangan jaringan
rumpun industri perlu didorong untuk membuka akses yang sama terhadap
kesempatan kerja dan berusaha bagi kompetensi lokal dan regional.
2. Dalam rangka memperkuat daya saing global, kebijakan industri perlu diintegrasikan
dengan kebijakan perdagangan dan investasi karena kepentingannya yang saling
terkait. Kepentingan kebijakan perdagangan adalah memperkuat sistem perdagangan
dalam negeri yang kuat dan efisien, memperkuat posisi nasional dalam berbagai fora
perdagangan global dan regional, pengembangan citra produk nasional yang
berkualitas internasional, dan perkuatan sistem distribusi yang menjamin efisiensi
sekaligus integrasi pasar domestik dengan pasar global. Sementara itu, kepentingan
investasi adalah untuk menggairahkan iklim usaha melalui kemudahan berbagai
regulasi terkait serta pengembangan berbagai paket insentif yang dirumuskan secara
selektif dan selaras dengan arah peningkatan daya saing dari produk-produk industri.
3. Dalam rangka memperlebar sekaligus memperkuat basis produksi secara nasional,
proses industrialisasi perlu mendorong peningkatan nilai tambah kegiatan sektor primer
terutama pertanian dalam arti luas, dan pertambangan. Kepentingan ini menduduki
peranan yang strategis karena berkenaan dengan kehidupan dan penghidupan
sebagian besar masyarakat Indonesia, berkaitan erat dengan perkuatan ketahanan
pangan secara nasional, merupakan sumber bahan baku penting bagi pengembangan
III-11
industri berbasis sumberdaya alam, serta memiliki rantai keterkaitan nilai tambah yang
besar baik ke belakang maupun ke depan.
4. Peningkatan kualitas produk (SNI, ISO), penerapan standar mutu yang mengacu pada
sistem Measurement Standardization Testing and Quality (MSTQ), penerapan
teknologi yang tepat dalam sistem produksi, serta penerapan Total Quality
Management (TQM), dan pengembangan keterkaitan fungsional sistem inovasi untuk
mendorong pelembagaannya sebagai bagian yang integral di dalam pengembangan
kegiatan usahanya.
Berlandaskan pelaksanaan, pencapaian, dan sebagai keberlanjutan RPJM ke-3,
RPJM ke-4 (Tahun 2020 – 2024) ditujukan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang
mandiri, maju, adil, dan makmur melalui percepatan pembangunan di berbagai bidang
dengan menekankan terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan
keunggulan kompetitif di berbagai wilayah yang didukung oleh SDM berkualitas dan
berdaya saing.
Di sektor industri dan perdagangan upaya percepatan tersebut dilakukan melalui
program-program pembangunan sesuai dengan Visi dan Misi Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah Terpilih Periode Tahun 2018 – 2023.
3.4. Telaahan RTRW dan KLHS
Rencana Tata Ruang Wilayah Jawa Barat 2009-2029 merupakan penjabaran dari
Undang-Undang Tata Ruang No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang. Pada
Rencana Tata ruang tersebut Jawa Barat terbagi atas 3 PKN dan 2 PKN rintisan.
Pembentukan Rencana Tata Ruang Wilayah ini bertujuan untuk membentuk tata ruang
wilayah Provinsi Jawa Barat yang efisien, berkelanjutan, dan berdaya saing, dalam rangka
mencapai sasaran :
1. tercapainya ruang untuk kawasan lindung 45% dan tersedianya ruang untuk ketahanan
pangan
2. tersedianya ruang investasi melalui dukungan infrastruktur strategis
3. terwujudnya ruang untuk kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan dalam sistem
wilayah yang terintegrasi
4. terlaksananya prinsip mitigasi bencana dalam penataan ruang.
Pengembangan Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri Wilayah Pusat Pertumbuhan
Industri (WPPI) berperan sebagai penggerak utama (prime mover) ekonomi dalam WPI.
Dua dari 22 WPPI yang ditetapkan dalam RIPIN 2015-2035 berada di Jawa Barat, yaitu
III-12
WPPI Bogor-Bekasi-Karawang-Purwakarta-Subang (WPPI Jabar 1) dan WPPI Cirebon-
Indramayu-Majalengka (WPPI Jabar 2). Kedua WPPI tersebut mencakup semua
bentangan area di belahan utara Jawa Barat.
WPPI JABAR 1 relatif telah berkembang dan menjadi poros penyangga ibukota
serta mempunyai konsentrasi industri besar yang tinggi oleh karenanya program
pengembangan bersifat penguatan dan optimasi, perbaikan aspek lingkungan hidup untuk
mencipatakan industri yang sustainable, serta memperkuat sinergi antar industry.
Sementara, WPPI JABAR 2 relatif belum berkembang tetapi mempunyai daya dukung
industri potensial yang cukup tinggi sehingga program bersifat dukungan pembangunan
infrastruktur penunjang industri, serta kajian relokasi industri pada WPPI 1 ke WPPI
JABAR 2.
Kebijakan Wilayah Pengembangan Provinsi Jawa Barat mempertimbangkan
keterkaitan fungsional antar wilayah dan antar pusat pengembangan. Penetapan Wilayah
Pengembangan tersebut ditujukan untuk meminimalisasi kesenjangan kesejahteraan
masyarakat antarwilayah kabupaten/kota maupun kawasan perkotaan dan perdesaan.
Pada bidang industri dan perdagangan, ditekankan pada :
1. WP Bodebekpunjur - mengendalikan perkembangan fisik wilayah, melalui
penembangan perdagangan jasa, industri non polutan dan industri kreatif, pariwisata;
2. WP Purwasuka – mendorong pengembangan kawasan dengan tetap mengendalikan
sawah di Pantura, melalui mengembangkan pertanian tanaman pangan, agroindustri,
industri manufaktur non polutif dan non ekstraktif, industri kreatif dan multimedia, bisnis
kelautan yang berdaya saing tinggi dan berorientasi ekspor;
3. WP Cekungan Bandung - mengendalikan pembangunan dengan mengoptimalkan
fungsi pemerintahan di tingkat pusat dan daerah; 4. WP Ciayumajakuning – mendorong pengembangan wilayah gerbang timur Jawa Barat,
melalui mendorong agribisnis didukung sektor industri, perikanan laut dan darat,
pertanian tanaman pangan, kehutanan, perkebunan dan peternakan di kawasan
pinggiran;
5. WP Priangan Timur dan Pangandaran - mendorong perkembangan pkw tasikmalaya
dan pkw pangandaran, serta pengembangan secara terbatas kawasan jawa barat
bagian selatan melalui Mengembangkan sektor dan komoditas unggulan dengan
meningkatkan akses sentra-sentra produksi;
6. WP Sukabumi - mendorong perkembangan koridor sukabumi-cianjur dan pkw
palabuhanratu, serta membatasi perkembangan di bagian selatan sukabumi dan
cianjur melalui mengembangkan agribisnis, industri non-polutif dan tidak mengganggu
III-13
resapan air, wisata pantai dan agro, dan wisata minat khusus dan pengembangan
bisnis kelautan yang berwawasan lingkungan dengan memanfaatkan modal investasi
untuk menghasilkan daya saing global.
Untuk arahan pembangunan lokasi industri yang dilakukan di luar kawasan industri
atau zona industri, Pemerintah Provinsi Jawa Barat melakukan peran koordinatif dengan
Kabupaten/Kota terutama untuk pengembangan lintas kabupaten/kota.
Kondisi tersebut merupakan perhatian bagi penyusunan rencana pembangunan
dan pendukung pembangunan lainnya. Dalam Rencana Strategis Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Jawa Barat, RTRW menjadi salah satu panduan bagi penetapan wilayah
pengembangan program dan kegiatan strategis yang akan dilaksanakan oleh Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat. Pada Renstra Periode 2018-2023, Dinas
Perindustrian dan Perdagangan akan berfokus pada pengembangan kawasan industri,
pengembangan logistik dan sarana prasarana perdagangan serta serta mendorong
pertumbuhan dan perkembangan industri mikro, kecil, dan menengah
Kajian Lingkungan Hidup Strategis RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023
memiliki peran untuk menjaga agar pembangunan yang dilakukan tetap berlandaskan
pada tujuan pembangunan berkelanjutan. Hal ini dilakukan melalui beberapa tahap
analisis kajian terhadap kondisi saat ini dan proyeksi masa datang berdasarkan pada
kondisi sosial, ekonomi, lingkungan dan kelembagaan di Provinsi Jawa Barat, sehingga
dapat memberikan usulan rekomendasi penyempurnaan program sebelum program
ditetapkan untuk pembangunan. Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan perlu pula
memperhatikan dokumen KLHS Provinsi Jawa Barat.
Akar permasalahan utama yang menyebabkan angka kontribusi sektor industri
terhadap PDRB belum maksimal diantaranya adalah :
1. Kawasan industri yang tidak dilengkapi dengan infrastuktur yang terintegrasi, sehingga
dapat menekan biaya logistik
2. Produk industri berdaya saing rendah yang mengakibatkan menurunnya kontribusi
industri karena kebijakan impor yang melemah
3. Masih menggunakan bahan kualitas impor
4. Rendahnya kualifikasi sumber daya manusia di pabrik atau sekitar industri
5. Belum adanya sinergi antar IKM dan Industri Menengah Besar sebagai pemasok IMB
Program yang dilakukan sudah sesuai untuk menjawab kondisi permasalahan di
Provinsi Jawa Barat, namun untuk menilai keberhasilan program tersebut dapat terlihat
melalui ketercapaian indikator Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Berdasarkan analisis
III-14
ketercapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan bahwa nilai ketercapaian untuk indikator
tersebut sudah mencapai target nasional dan indikator 12.6.1 (a) Jumlah perusahaan yang
menerapkan sertifikasi SNI ISO 14001 belum atau tidak ada data (N/A). Dalam artian
merujuk pada indikator yang sudah tercapai terkait permasalahan tersebut, program yang
dilaksanakan Provinsi Jawa Barat sudah cukup dalam mengatasi permasalahan dan
mencapai pembangunan bekelanjutan. Namun diperlukan penyediaan data terkait dengan
indikator 12.6.1 (a) Jumlah perusahaan yang menerapkan sertifikasi SNI ISO 14001.
Proyeksi jumlah rasio elektrifikasi dan intensitas proporsi nilai tambah sektor
industri manufaktur terhadap PDB dan perkapita yang direncanakan berdasarkan Target
Peraturan Presiden untuk RPJMN 2019 adalah peningkatan, dan pada proyeksi tahun
2030 ditargetkan untuk mencapai angka 70%. Dengan melihat kondisi pada tahun 2017
sebesar 14,3%, maka untuk mencapai target dibutuhkan adanya peningkatan sebesar
4,25% setiap tahunnya.
Proyeksi jumlah rasio elektrifikasi dan intensitas laju pertumbuhan PDB industry
manufaktur yang direncanakan berdasarkan Target Peraturan Presiden untuk RPJMN
2019 adalah adanya nilai yang lebih tinggi dari angka PDB, dan ditargetkan pada tahun
2030 dapat mencapai angka 70%. Dengan melihat kondisi pada tahun 2017 sebesar
26,03%, maka untuk mencapai target dibutuhkan adanya peningkatan sebesar 2,53%
setiap tahunnya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa program-program saat ini di Provinsi
Jawa Barat sudah cukup optimal menyelesaikan permasalahan industri. Sehingga
diberikan upaya tambahan sebagai rekomendasi penanganan sebagai masukan untuk
memperbaiki program untuk RPJMD 2018-2023 agar mempertahankan pembangunan
berkelanjutan pada bidang perindustrian.
3.5. Isu-Isu Strategis Pelayanan Industri & Perdagangan
Provinsi Jawa Barat memiliki banyak industri besar dan ribuan IKM dengan
berbagai produk unggulan yang dikembangkan yang telah dipasarkan sampai pasar
ekspor ke luar negeri. Hal ini menunjukan potensi sektor perindustrian dan perdagangan
Provinsi Jawa Barat yang baik. Selain itu perkembangan dan penggunaan teknologi
informasi yang semakin modern telah berdampak pada praktik kegiatan perindustrian dan
perdagangan di berbagai skala menjadi digital. Perkembangan teknologi ini sangat
berkaitan serta dengan adanya shifting dari industri massal ke industri kreatif, perubahan
cara dan perilaku konsumen bertransaksi menjadi serba online, berkembangnya e-
commerce, serta meningkatnya sektor industri kreatif/startup.
III-15
Saat ini sektor perindustrian dan perdagangan ini telah berada perubahan zaman
yang memiliki karakteristik berbeda dengan masa lalu. Begitu pula dengan masa depan
yang pada era disrupsi dapat mendatangkan begitu banyak peluang sekaligus ancaman
jika tidak mempersiapkannya. Seiring dengan berjalannya periode pemerintahan provinsi
yang baru, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat perlu melakukan proses-
proses baru untuk mengambil peran dalam melakukan fasilitasi kebijakan, berperan
mengakselerasi serta melakukan berbagai pelayanan prima untuk menghadirkan
ekosistem baru industri dan perdagangan yang mampu bersaing di era digital.
Isu-isu strategis sektor Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat yaitu:
1.Keunggulan dan potensi Industri dan perdagangan Jawa Barat
2.Nilai jual secara global dalam kinerja industri dan perdagangan
3.Kolaborasi industri besar dan industri kecil menengah
4.Penumbuhan ekonomi baru yang inovatif
5.Berperan aktif dalam perdagangan global
6.Adaptif terhadap perkembangan jaman
7.Era industri baru yaitu industri 4.0
IV - 1
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH
Jawa Barat, sebagai provinsi terbesar penduduknya serta perkembangan
infrastruktur yang pesat, memiliki potensi yang besar untuk mengukuhkan keunggulan
industri dan perdagangannya, menjadi juara dan memberikan dampak pada visi Gubernur
Jawa Barat yaitu:
“Terwujudnya Jawa Barat Juara Lahir Batin dengan Inovasi dan Kolaborasi”
Untuk mewujudkan visi tersebut, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat
menyokong misi gubernur pada poin 4 yaitu “Meningkatkan Produktivitas dan Daya Saing
Usaha Ekonomi Umat yang Sejahtera Dan Adil Melalui Pemanfaatan Teknologi Digital dan
Kolaborasi dengan Pusat-Pusat Inovasi Serta Pelaku Pembangunan”. Pada misi tersebut
terdapat poin penting yang menjadi tugas Dinas Perindustrian dan Perdagangan yaitu
meningkatkan produktivitas industri, baik Industri Kecil Menengah (IKM) maupun Industri
Besar dengan memfasilitasi pelaku industri di Jawa Barat untuk kemajuannya. Selain itu,
peran di yang ada di Jawa Barat sehingga kapasitas produk yang dihasilkan semakin
meningkat yang harus diiringi dengan perdagangan serta Reposisi Kedudukan Dinas Visi
Jabar Juara serta dalam Era Industri baru.
Gambar 1. Peta Program Unggulan Jawa Barat melalui Kegiatan Industri & Perdagangan
IV - 2
Perumusan program rencana strategis perlu mengidentifikasi lebih dalam Visi Gubernur.
Hal ini menjadi sangat penting agar ruh, warna dan karakteristik program tetap merujuk
pada visi Gubernur. Berikut merupakan warna dan karakteristik program yang merujuk
pada visi Gubernur.
Gambar 2. Perumusan Warna dan Karakteristik Program Merujuk Pada Visi Gubernur
Penjelasan :
1. Program yang dirancang perlu membangun karakter pelaku industri dan perdagangan
dengan karakter: pancasilais, bertaqwa, berbudaya, produktif, berkualitas dan bahagia
2. Program yang dirancang perlu membangun fundamental kebijakan yang baik dan
berkelanjutan. Fundamental kebijakan ini seperti adanya penataan daerah, tata kelola
pemerintahan, pembangunan ekonomi umat, pemerataan pembangunan, tata ruang
berkelanjutan, pelayanan publik, peningkatan konektivitas wilayah, pusat inovasi dan
masjid dan tempat ibadah
3. Kebijakan dan program yang dirancang harus mencerminkan karakter yang inovatif,
ramah lingkungan, kolaboratif, adanya pemanfaatan teknologi digital, kepemimpinan
yang kolaboratif serta mampu menumbuhkan simpul dan penumbuhan kemajuan
4. Kebijakan dan program yang dirancang harus menghasilkan dampak antara lain
berdaya saing, adil, sejahtera, pertumbuhan dan penumbuhan ekonomi umat
Berdasarkan visi dan misi serta tujuan yang telah ditetapkan oleh Gubernur Jawa Barat
yang diselaraskan dengan kondisi perkembangan era industri baru saat ini dan yang akan
IV - 3
datang, diperoleh beberapa poin penyelarasan yang perlu dilakukan oleh Dinas
perindustrian dan Perdagangan itu sendiri, yaitu:
• Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat perlu didorong untuk memiliki
keunggulan dibandingkan dengan daerah lain terkait ciri khas industri dan visinya di
tingkat nasional sekaligus memiliki nilai jual secara Global dalam kinerja Industri dan
Perdagangan barunya.
• Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat dapat mengembangkan beragam
kolaborasi industri besar dan kecilnya untuk dapat membidik pasar-pasar dalam dan
luar negerinya, mengembangkan industri besar yang mau menggandeng dengan
sungguh-sungguh pada pelaku industri kecil lainnya membentuk keunikan pasar
sehingga mampu menghadirkan kekuatan ekonomi baru yang inovatif.
• Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat perlu menyesuaikan dengan
perkembangan saat ini dimana era post-industrial melahirkan banyak perusahaan kecil
dengan Model Bisnis Inovatif sehingga melahirkan dampak luas bagi masyarakat perlu
direspon Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebagai urgensi kebutuhan masa depan
untuk mulai dijabarkan dalam program-programnya.
Sesuai dengan Visi Gubernur dan Tugas Pokok dan Fungsi Dinas maka Renstra ini
memiliki semangat untuk menjadi:
“Dinas yang Reliable untuk menjadi Fasilitator Kolaborasi, Akselerator dan Pendorong bagi Keberlanjutan Pembangunan Jawa Barat sebagai Provinsi Juara Lahir Batin melalui kegiatan
Industri dan Perdagangan kolaboratif 4.0”
Adapun tahapan untuk mencapai visi dan misi Gubernur setiap tahun dapat dilihat pada
gambar berikut:
IV - 4
Gambar 3. Tahapan Pencapaian Visi dan Misi Gubernur
Tahapan dalam mewujudkan visi gubernur selama 5 tahun diurai setiap tahunnya dengan
tujuan dan capaiannya.
IV - 5
Kemudian langkah-langkah selama 5 tahun yang perlu dilakukan oleh Dinas Perindustrian
dan Perdagangan untuk mencapai visi gubernur yaitu:
1. Tahun pertama: Innovation Baseline
Upaya untuk mewujudkan fundamental industri dan perdagangan 4.0 yang inovatif.
2. Tahun kedua: Connect
Penguatan sumberdaya bagi penguatan kapabilitas fasilitasi akselerasi kegiatan
industri dan perdagangan.
Tahun pertama• Dinas perindustrian dan perdagangan memiliki tujuan Terwujudnya
fundamental industri dan perdagangan 4.0 yang inovatif sehingga terciptanya penguatan sistem, iklim kerja, budaya organisasi yang inovatif. Memetakan kondisi eksisting industri dan perdagangan 4.0 Jawa Barat.
Tahun kedua• Tercapainya penguatan sumberdaya bagi penguatan kapabilitas
fasilitasi akselerasi kegiatan industri dan perdagangan yang menghasilkan pengembangan penguatan kekuatan jejaring, fasilitasi, sinkronisasi kemitraan, sumber daya, kapasitas dan kapabilitas. Mendorong penguatan sumberdaya bagi penguatan peran dinas.
Tahun ketiga • pemantapan kapasitas dan kapabilitas dalam upaya penguatan
stabilitas ekonomi dan kedaulatan rakyat sehingga terciptanya kolaborasi dan peningkatan kapasitas inovasi bagi keunggulan ekonomi.
Tahun keempat• Terselenggaranya kolaborasi dan akselerasi pertumbuhan industri
dan perdagangan kolaboratif yang berdampak bagi meningkatnya saing sehingga terciptanya pergerakan industri dan perdagangan sebagai lokomotif kemajuan dan stabilitas ekonomi.
Tahun kelima• terjaminnya keberlanjutan kolaborasi kolaboratif yang berdampak
bagi masyarakat meningkatnya kesejahteraan sehingga terwujudnya industri dan perdagangan inovatif.
IV - 6
3. Tahun ketiga: Collaborate
Penciptaan dan pengembangan kolaborasi dan akselerasi pertumbuhan Industri dan
perdagangan kolaboratif yang berdampak bagi meningkatnya daya saing.
4. Tahun keempat: Commerce
Pemantapan kapasitas dan kapabilitas kolaborasi dalam upaya penguatan stabilitas
ekonomi.
5. Tahun kelima: Celebrate Accelerate
Menjamin keberlanjutan kolaborasi dan akselerasi pertumbuhan industri dan
perdagangan kolaboratif yang berdampak bagi meningkatnya kesejahteraan.
Gambar 4. Pentahapan Pengembangan Industri dan Perdagangan
Pilar-pilar pengembangan seperti Talent, Technology, Resources, Digital dan Impact
menjadi pilar kegiatan yang harus tetap ada dalam setiap tahapan pencapaian visi dari
tahun pertama sampai tahun kelima. Berikut adalah tahapan pencapaian visi melalui pilar-
pilar pengembangan.
IV - 7
A. Tahun I Innovation Baseline
Indikator keberhasilan tahapan ini adalahterwujudnya fundamental industri dan
perdagangan 4.0 yang inovatif.
A.Tahun I Innovation Baseline
1.Talent
•Pemetaan Kebutuhan Mitra Kolaborasi ABCGM Terkait Peran, Sumber daya, Kompetensi dan Kekuatannya. Mencari Titik Sinkronisasi Mitra dan Programnya sebagai Titik Akupuntur Pembangunan
1.Technology
•Peta Teknologi yang Diperlukan dalam Penguasaan, Percepatan Penumbuhan dan Dampak bagi Masyarakat Industri di Jawa Barat. Peta akses teknologi dan pengembangannya.
1.Resources
•Peta Sumber Daya Pendukung Pembangunan Industri Inovatif di Jawa Barat yang dapat dimanfaatkan dalam Pembangunan Masa Depan Industri Jawa Barat.
1.Digital
•Inisiasi Model Penyebarluasan Penguasaan Teknologi dan Media Digital serta Sumber-sumber kolaborasinya bagi Akselerasi Penumbuhan Industri dan Perdagangan.
1.Impacts
•Inisiasi Model Perluasan Dampak, Pendampingan, Kompetisi dan Replikasi Kebijakan Inovatif dan Penyesuaiannya dengan Konteks Lokal.
IV - 8
B. Tahun II Connect
Indikator keberhasilan tahapan ini adalah tercapainya Penguatan Sumberdaya bagi
Penguatan Kapabilitas Fasilitasi Akselerasi Kegiatan Industri dan Perdagangan.
1.Tahun II Connect
1.Talent
•Inisiasi Kemitraan Kolaboratif ABCGM Terkait Peran, Sumberdaya, Kompetensi dan Kekuatannya. Mencari Mitra sebagai Titik Akupuntur Pembangunan
1.Technology
•Introduksi Teknologi dan Program Penguasaan, Percepatan Penumbuhan dan Dampak bagi Masyarakat Industri di Jawa Barat. Peta akses teknologi dan pengembangannya.
1.Resources
•Aktivasi Sumber Daya (Resources Sharing) dan Regulasi Baru Perindustrian Inovatif di Jawa Barat yang dapat dimanfaatkan dalam Pembangunan Masa Depan Industri Jawa Barat.
1.Digital
•Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Media baru serta Sumber-sumber kolaborasinya bagi Akselerasi Penumbuhan Industri dan Perdagangan.
1.Impacts
•Aktivasi pelaku dan pemangku kepentingan pendukung dalam mengakses simpul-simpul akselerasi dampak
IV - 9
C. Tahun III Collaborate
Indikator keberhasilan tahapan ini adalah terselenggaranya Kolaborasi dan Akselerasi
Pertumbuhan Industri dan Perdagangan kolaboratif yang berdampak bagi
meningkatnya daya saing.
Tahun III Collaborate
1.Talent
•Peningkatan Mutu Kemitraan Kolaboratif dan Penguasaannya ABCGM Terkait Peran, Sumber Daya, Kompetensi dan Kekuatannya. Mencari Mitra sebagai Titik Akupuntur Pembangunan
1.Technology
•Penguatan Akses terhadap Teknologi dan Program Penguasaan, Percepatan Penumbuhan dan Dampak bagi Masyarakat Industri di Jawa Barat. Peta akses teknologi dan pengembangannya.
1.Resources
•Aktivasi Sumber Daya (Resources Sharing) Industri Inovatif di Jawa Barat yang dapat dimanfaatkan dalam Pembangunan Masa Depan Industri Jawa Barat.
1.Digital
•Keterhubungan Objek Industri dengan Penyelenggaraan Teknologi Informasi dan Media baru dan kolaborasi bagi Akselerasi Penumbuhan Industri dan Perdagangan.
1.Impacts
•Replikasi pelaku dan pemangku kepentingan pendukung dalam mengakses simpul-simpul akselerasi dampak
IV - 10
D. Tahun IV Commerce
Indikator keberhasilan tahapan ini adalah Pemantapan Kapasitas dan Kapabilitas
Kolaborasi dalam Upaya Penguatan Stabilitas Ekonomi.
Tahun IV Commerce
1.Talent
•Replikasi Model Kemitraan Kolaborasi ABCGM Terkait Peran, Sumber daya, Kompetensi dan Kekuatannya. Mencari Titik Sinkronisasi Mitra dan Programnya sebagai Titik Akupuntur Pembangunan
1.Technology
•Perluasan Penggunaan Dampak Teknologi yang Diperlukan dalam Penguasaan, Percepatan Penumbuhan dan Dampak bagi Masyarakat Industri di Jawa Barat. Peta akses teknologi dan pengembangannya.
1.Resources
•Peta Sumber Daya Pendukung Pembangunan Industri Inovatif di Jawa Barat yang dapat dimanfaatkan dalam Pembangunan Masa Depan Industri Jawa Barat.
1.Digital
•Pemantapan Kapasitas dan Kapabilitas dalam Penyebarluasan Penguasaan Teknologi dan Media Digital serta Sumber-sumber kolaborasinya bagi Akselerasi Penumbuhan Industri dan Perdagangan.
1.Impacts
•Perkuatan Perluasan Dampak dan Replikasi Kebijakan Inovatif dan Penyesuaiannya dengan Konteks Lokal.
IV - 11
E. Tahun. V Celebrate Accelerate
Indikator keberhasilan tahapan ini adalah Terjaminnya Keberlanjutan. Kolaborasi dan
Akselerasi Pertumbuhan Industri dan Perdagangan Kolaboratif yang berdampak bagi
Meningkatnya Kesejahteraan.
4.1. Tujuan dan Sasaran
Upaya mewujudkan visi dan Misi ke-4 Provinsi Jawa Barat yang telah ditetapkan oleh
Gubernur, diturunkan ke dalam tujuan dan sasaran yang hendak dicapai. Tujuan dan
sasaran tersebut tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Tahun V Accelerate
1.Talent
•Evaluasi dan Pemantapan Kebijakan Model Kemitraan Kolaboratif ABCGM Terkait Peran, Sumber daya, Kompetensi dan Kekuatannya. Mencari Titik Sinkronisasi Mitra dan Programnya sebagai Titik Akupuntur Pembangunan
1.Technology
•Evaluasi dan Pemantapan Kebijakan Perluasan Penggunaan Dampak Teknologi yang Diperlukan dalam Penguasaan, Percepatan Penumbuhan dan Dampak bagi Masyarakat Industri di Jawa Barat. Peta akses teknologi dan pengembangannya.
1.Resources
•Evaluasi dan Pemantapan Kebijakan Sumber Daya Pendukung Pembangunan Industri Inovatif di Jawa Barat yang dapat dimanfaatkan dalam Pembangunan Masa Depan Industri Jawa Barat.
1.Digital
•Evaluasi dan Pemantapan Kebijakan Kapasitas dan Kapabilitas dalam Penyebarluasan Penguasaan Teknologi dan Media Digital serta Sumber-sumber kolaborasinya bagi Akselerasi Penumbuhan Industri dan Perdagangan.
1.Impacts
•Evaluasi dan Pemantapan Kebijakan Perluasan Dampak dan Replikasi Kebijakan Inovatif dan Penyesuaiannya dengan Konteks Lokal
IV - 12
(RJPMD) sebagai arahan saat pelaksanaannya. Tujuan dan sasaran Provinsi Jawa Barat
untuk mewujudkan visi dan misinya.
Gambar 5. Tujuan dan Sasaran Misi 4
Tujuan pemerintah provinsi untuk mendukung misi ke-4 adalah Mewujudkan Pertumbuhan
Ekonomi yang Berkualitas dan Berdaya Saing, serta Mengurangi Disparitas Ekonomi.
Tujuan tersebut kemudian dibagi lagi menjadi empat sasaran, dimana Dinas Perindustrian
dan Perdagangan lebih spesifik mendukung pada sasaran 3 yaitu “Meningkatnya peran
industri dan Perdagangan dalam stabilitas perekonomian Jawa Barat”.Mengacu pada
sasaran yang telah ditetapkan dalam RPJMD, Dinas Perindustrian dan Perdagangan
memiliki 2 tujuan pokok yaitu:
Tujuan 1 : Meningkatnya Daya Saing Industri Jawa Barat
Tujuan 2 :Meningkatnya peran perdagangan dalam stabilitas perekonomian
Jawa Barat
Agar tujuan tersebut tercapai, dibutuhkan strategi pencapaiannya melalui sasaran yang
telah disesuaikan dengan bidang garapannya yaitu sektor perindustrian dan
perdagangan. Lebih jelasnya, dapat dilihat pada Gambar 6.
IV - 13
Gambar 6. Bidang garapan Industri dan Perdagangan
Garapan industri dan perdagangan juara fokus pada bidang (1) Industri Juara, (2) Pasar
Juara dan (3) Logistik Juara. Selain itu diperlukan juga bidang garapan pendukungnya
yaitu (1) Produk Jabar Juara, (2) Konsumen Juara dan (3) Ekspor Juara.
Untuk menuntaskan bidang-bidang garapan Industri dan Perdagangan tersebut, berikut ini
adalah keterkaitan Sasaran RPJMD 2018 – 2023 Gubernur untuk mencapai Output
program menuju Industri dan Perdagangan Juara Jawa Barat.
Meningkatnya peran industri dan perdagangan
dalam stabilitas perekonomian Jawa Barat
1. Industri Juara
2. Pasar Juara
3. Logistik Juara
IV - 14
IV - 15
Rumusan pernyataan tujuan dan sasaran beserta indikator kinerja terbagi atas 2 (dua)
kelompok besar, yaitu Tahun 2019 dan Tahun 2020 sampai dengan Tahun 2023.
Rumusan tujuan, sasaran dan indikator beserta target Tahun 2019 sebagaimana dilihat
pada Tabel 9.
Tabel 9. Tujuan dan Sasaran Pelayanan Industri dan Perdagangan Tahun 2019
Tujuan / Sasaran Indikator Tujuan / Sasaran Target Tujuan / Sasaran
Meningkatnya daya saing Industri Jawa Barat
Kontribusi industri Jawa Barat terhadap nasional
40.64%
Meningkatnya pertumbuhan industri manufaktur Jawa Barat
PDRB industri non migas Rp. 821.95 Trilyun
Meningkatnya peran perdagangan dalam perekonomian Jawa Barat
Laju Pertumbuhan Perdagangan Jawa Barat
3%
Meningkatnya ekspor non migas Jawa Barat
Laju pertumbuhan ekspor non migas 2%
Meningkatnya perdagangan dalam negeri
Pertumbuhan PDRB Sektor Perdagangan
Rp. 293.81 Trilyun
Selanjutnya, rumusan pernyataan tujuan dan sasaran beserta indikator kinerja untuk
Tahun 2020 sampai dengan Tahun 2023 sebagaimana dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Tujuan dan Sasaran Pelayanan Industri dan Perdagangan Tahun 2020 – 2023
Tujuan / Sasaran Indikator Tujuan / Sasaran
Target Tujuan / Sasaran Tahun ke - 1 2 3 4
Meningkatnya daya saing Industri Jawa Barat
Kontribusi industri Jawa Barat terhadap nasional
41.60% 42.56% 43.52% 44.47%
Meningkatnya pertumbuhan industri manufaktur Jawa Barat
PDRB industri non migas
Rp. 816.56 Trilyun
Rp. 839.21 Trilyun
Rp. 863.15 Trilyun
Rp. 888.5 Trilyun
Meningkatnya peran perdagangan dalam perekonomian Jawa Barat
Laju Pertumbuhan Perdagangan Jawa Barat
3% 4% 4% 5%
Meningkatnya ekspor non migas Jawa Barat
Laju pertumbuhan ekspor non migas
4% 6% 8% 10%
Meningkatnya perdagangan dalam negeri
Pertumbuhan PDRB Sektor Perdagangan
Rp. 321.90 Trilyun
Rp. 354.78 Trilyun
Rp. 393.36 Trilyun
Rp. 438.71 Trilyun
V-1
BAB V
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Sesuai dengan tujuan, sasaran dan indikator sasaran yang telah dirumuskan, maka
diperlukan strategi dan kebijakan agar mudah untuk diwujudkan menjadi program dan
kegiatan. Berikut strategi dan kebijakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan pada tahun
2018-2023 melalui ekosistem inovatif untuk industri dan perdagangan baru yang juara
sebagai berikut:
Gambar 1. Ekosistem inovatif Industri dan Perdagangan
Dalam visi pemerintah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023 yaitu Terwujudnya Jawa Barat Juara Lahir Batin dengan Inovasi dan Kolaborasi. Makna Inovasi dalam visi
tersebut adalah bahwa pembangunan yang dilaksanakan di berbagai sektor dan wilayah
harus didukung dengan inovasi yang ditujukan untuk meningkatkan pelayanan publik,
kualitas hidup, dan pembangunan berkelanjutan di Jawa Barat. Oleh karena itu untuk
mewujudkan visi tersebut terkait inovasi, perlu sebuah ekosistem yang inovatif yang bisa
mendorong penciptaan Industri dan perdagangan baru yang juara. Ekosistem tersebut
terdiri dari:
1. Industri Juara yaitu pembangunan industri melalui pembangunan industri berkelanjutan
dan ekosistem pelaku industri dan perdagangan inovatif
V-2
2. Perdagangan dan Logistik Juara yaitu peningkatan perdagangan melalui akselerasi
ekspor dan perdagangan dalam negeri. Di dalam perdagangan dan logistik juara
dituangkan dalam bidang utama garapan, yaitu Pasar Juara dan Logistik Juara.
Sementara bidang garapan pendukung lainnya, yaitu Produk Jabar Juara dan Ekspor
Juara.
3. Konsumen Juara yaitu perlindungan konsumen dan tata niaga melalui inovasi
pengelolaan sistem pelayanan digital.
Gambar 2. Tahapan Pembangunan Industri dan Perdagangan Jawa Barat Juara
Peran Dinas Perindustrian dan Perdagangan yang dilakukan terkait pencapaian visi yang
sudah dijelaskan sebelumnya yaitu Dinas yang Reliable untuk menjadi Fasilitator
Kolaborasi, Akselerator dan Pendorong bagi Keberlanjutan Pembangunan Jawa Barat
sebagai Provinsi Juara Lahir Batin melalui kegiatan Industri dan Perdagangan kolaboratif
4.0. Untuk mencapai peran tersebut perlu pilar-pilar pengembangan yang menjadi pondasi
kuat ketercapaian visi, pilar-pilar tersebut yaitu:
1. Talents yaitu kapasitas sumber daya manusia stakeholder terkait di sektor
perindustrian dan perdagangan
2. Technology yaitu aplikasi teknologi dalam pembangunan
V-3
3. Resources yaitu sumber daya pendukung pembangunan sektor industri dan
perdagangan Jawa Barat
4. Digital yaitu penguasaan teknologi dan media digital bagi akselerasi pertumbuhan
sektor industri dan perdagangan Jawa Barat
5. Impacts yaitu upaya perluasan dampak, pendampingan, kompetisi dan replikasi
kebijakan sektor industri dan perdagangan
Gambar 3. Pilar Pengembangan Industri dan Perdagangan Jawa Barat Juara
Sebagaimana telah diungkapkan pada bab sebelumnya, tujuan dan sasaran
pengembangan industri dan perdagangan dilaksanakan oleh perangkat organisasi melalui
program-program tertentu. Rincian perangkat organisasi, program dan indikator serta
tahapan pencapaian output dapat dilihat di bawah ini.
Talents Technology Resources
Digital Impact
V-4
Rumusan pernyataan tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan bidang Industri dan
Perdagangan Tahun 2018 – 2023 sebagaimana di lihat pada Tabel 11.
Tabel 1. Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan sektor Industri dan Perdagangan
Visi : Terwujudnya Jawa Barat Juara Lahir Batin dengan Inovasi dan Kolaborasi Misi 4 : Meningkatkan Produktivitas dan Daya Saing Usaha Ekonomi Umat yang Sejahtera Dan Adil Melalui Pemanfaatan TeknologiDigital dan Kolaborasi Dengan Pusat-Pusat Inovasi Serta Pelaku Pembangunan
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan 4.1 Terwujudnya pertumbuhan
ekonomi yang berkualitas dan berdaya saing serta mengurangi disparitas ekonomi
4.1.3 Meningkatnya peran industri dan perdagangan dalam stabilitas perekonomian Jawa Barat
4.1.3.1 Meningkatkan daya saing industri
Mengembangkan klaster industri, kemitraan dan pemanfaatan teknologi
1 2 3 4 5
Inovation Baseline Connect Collaborate Commerce Accelerate
Industri Juara / ILMATE
Program Pembangunan Industri Logam, Mesin, Alat
Transportasi dan Elektronika (ILMATE)
Pemetaan pertumbuhan PMA/PMDN Sektor Industri
Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE)
Industri Juara / AKTA
Program Pembangunan Industri Agro, Kimia, Tekstil
dan Aneka
pertumbuhan PMA/PMDN Sektor Industri Agro, Kimia, Tekstil dan
Aneka
Perdagangan Dalam Negeri
JuaraPerdagangan Juara
Pasar Juara Pasar JuaraLogistik Juara Logistik Juara
Perdagangan Luar Negeri / Ekspor
Juara
Program Peningkatan Perdagangan Luar Negeri
Jawa BaratNilai Ekspor Non Migas Ekspor Juara
Program Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Indeks Keberdayaan Konsumen
Program Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) BPSMB
Program Peningkatan Perdagangan Dalam Negeri
Indeks Harga Konsumen (IHK) Bahan Makanan
Perlindungan Konsumen /
Konsumen JuaraKonsumen Juara
Terwujudnya fundamental industri dan
perdagangan 4.0 yang inovatif
Tercapainya Penguatan
Sumberdaya bagi
Penguatan Kapabilitas Fasilitasi
Akselerasi Kegiatan
Indusri dan Perdagangan
dengan Updating
Berkelanjutan
Terselenggaranya Kolaborasi dan Akselerasi Pertumbuhan Industri dan
Perdagangan Kolaboratif
yang berdampak
bagi meningkatnya
daya saing
Indikator OutcomeProgram Perangkat DaerahBIDANG
TAHAPAN PENCAPAIAN JUARA
Output Program Juara
Industri Juara
Pemantapan Kapasitas
dan Kapabilitas Kolaborasi
dalam upaya Penguatan Stabilitas Ekonomi
Terjaminnya keberlanjutan
Kolaborasi dan
Akselerasi Pertumbuhan Industri dan
Perdagangan Kolaboratif
yang berdampak
bagi Meningkatnya Kesejahteraa
n
V-5
4.1.3.2 Meningkatkan perdagangan dalam dan luar negeri
Meningkatkan sistem dan jaringan distribusi barang, pengembangan pasar dalam dan luar negeri serta perlindungan konsumen dan pasar tradisional
VI - 1
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN PENDANAAN Perwujudan target indikator baik tujuan dan sasaran dicapai melalui program-program
pembangunan. Keterkaitan program sektor industri dan perdagangan yang menjadi
amanat Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan sasaran
RPJMD Tahun 2018 – 2023 (IKU Gubernur) adalah sebagaimana Gambar 20.
Rumusan rencana Program, Kegiatan dan Pendanaan berdasarkan atas penetapan tujuan
dan sasaran beserta indikator kinerjanya. Rencana Program, Kegiatan dan Pendanaan
tersebut terbagi atas 2 (dua) kelompok besar, yaitu Tahun 2019 dan Tahun 2020 sampai
dengan Tahun 2023.
PERINDUSTRIAN
PERDAGANGAN
APARATUR & PELAYANAN
SASARAN RPJMD 2018-2023
(IKU GUBERNUR)
Meningkatnya Peran Industri
dan Perdagangan
dalam Stabilitas Perekonomian
Jawa Barat
Indikator Sasaran Indikator Sasaran
Indikator Sasaran Indikator Sasaran
Indikator Sasaran
Tujuan
Tujuan
Indikator
Indikator
Sasaran
Sasaran
OUTCOMES
Program Program
Program
Laju Pertumbuhan
Peningkatan Peningkatan Peningkatan Peningkatan Kontribusi
Sektor Industri
Perdagangan Jawa Barat
Daya Saing Industri
Jawa Barat
Pertumbuhan Industri
manufaktur di Jawa Barat
Kontribusi Industri Jawa
Barat Terhadap Nasional
Pertumbuhan Industri
manufaktur Jawa Barat
Meningkatnya pertumbuhan
industri logam, mesin, Alat Transportasi dan Elektronika
Jawa Barat
Pertumbuhan Industri
Pemberdayaan
Meningkatny Peran
Perdagangan dalam
Stabilitas Perekonomian
Jawa Barat
Ekspor Non Migas
Perdagangan Dalam negeri
Terpenuhinya Dukungan Manajemen Perkantoran
Kontribusi Perdagangan terhadap PDRB Jawa
Perdagangan Dalam negeri
Ekspor Non Migas Jawa Barat
Terpenuhinya Dukungan Manajemen Perkantoran
Meningkatnya Kompetensi Dan Kinerja
Aparatur
Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur UPTD
Dukungan Manajemen Perkantoran
UPTD
Meningkatnya Ekspor non Migas Jabar
Meningkatnya Perdagangan Dalam Negeri
Meningkatnya Perlindungan
Konsumen dan Tertib Niaga
Peningkatan Perdagangan
Perlindungan Konsumen dan Tertib
Niaga
Pengujian dan
Sertifikasi Mutu Barang
VI - 2
Tahun 2019, pelaksanaan program sektor Industri terdiri dari 1 (satu) program yaitu
Program Pembangunan Industri. Sementara, sektor Perdagangan terdiri dari 3 (tiga)
program yaitu (1) Program Pengembangan Ekspor, (2) Program Pengembangan Dalam
Negeri dan (3) Program Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga.
Sebagai pendukung pelaksanaan program sektor industri dan perdagangan terdapat pula
program pendukungnya yang terdiri dari 3 (tiga) program yaitu (1) Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana Aparatur Dinas Perindustrian Dan Perdagangan, (2) Program
Penyusunan Rencana, Pengendalian dan Evaluasi serta Pelaporan Capaian Kinerja Dinas
Perindustrian dan Perdagangan dan (3) Program Pendukung Administrasi Perkantoran
Pemerintah Daerah Dinas Perindustrian Dan Perdagangan. Rumusan rencana Program,
Kegiatan dan Pendanaan Tahun 2019 sebagaimana dilihat pada Lampiran 1.
Selanjutnya, pada Tahun 2020 sampai dengan 2023, pelaksanaan program sektor industri
terdiri dari 4 (empat) program yaitu (1) Program Pembangunan Industri Logam, Mesin, Alat
Transportasi dan Elektronika (ILMATE), (2) Program Pembangunan Industri Agro, Kimia,
Tekstil dan Aneka, (3) Program Pemberdayaan Industri Pangan, Olahan dan Kemasan
dan (4) Program Pemberdayaan Industri Logam. Sementara, untuk program sektor
perdagangan terdiri 7 (tujuh) program yaitu (1) Program Peningkatan Perdagangan Luar
Negeri Jawa Barat, (2) Program PeningkatanPerdagangan DalamNegeri, (3) Program
Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga, (4) Program Pengujian dan Sertifikasi Mutu
Barang Agro, (5) Program Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Logam dan Elektronika,
(6) Program Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Air Minum Dalam Kemasan dan (7)
Program Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Keramik dan Tabung Gas.
Pendukung pelaksanaan program sektor industri dan perdagangan terdapat pula program
pendukungnya yang terdiri dari 14 (empat belas) program yaitu (1) Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana Aparatur Dinas Perindustrian dan Perdagangan, (2) Program
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur UPTD Industri Logam, (3) Program
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur UPTD Industri Pangan, (4) Program
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu
VI - 3
Barang Logam dan Elektronika Karawang, (5) Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Keramik dan
Tabung Gas Bogor, (6) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur UPTD Balai
Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Air Minum dalam Kemasan Cirebon, (7) Program
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu
Barang Agro Bandung, (8) Program Dukungan Manajemen Perkantoran Dinas
Perindustrian dan Perdagangan, (9) Program Dukungan Manajemen Perkantoran UPTD
Industri Logam, (10) Program Dukungan Manajemen Perkantoran UPTD Industri Pangan,
Olahan dan Kemasan, (11) Program Dukungan Manajemen Perkantoran UPTD Balai
Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Logam dan Elektronika Karawang, (12) Program
Dukungan Manajemen Perkantoran UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang
Keramik dan Tabung Gas Bogor, (13) Program Dukungan Manajemen Perkantoran UPTD
Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Air Minum dalam Kemasan Cirebon, dan (14)
Program Dukungan Manajemen Perkantoran UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu
Barang Agro Bandung. Rumusan rencana Program, Kegiatan dan Pendanaan untuk
Tahun 2020 sampai dengan Tahun 2023 sebagaimana dilihat pada Lampiran 2.
VII-1
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN INDUSTRI DAN PERDAGANGAN
Untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD dirumuskan indikator Kinerja
sektor industri dan perdagangan berdasarkan program. Indikator tersebut terbagi atas 2
(dua) kelompok besar, yaitu Tahun 2019 dan Tahun 2020 sampai dengan Tahun 2023.
Tahun 2019, pelaksanaan program sektor Industri terdiri dari 1 (satu) program yaitu
Program Pembangunan Industri. Rumusan indikator kinerja sektor industri Tahun 2019
dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Indikator Kinerja sektor Industri Tahun 2019 No Indikator Kondisi
Kinerja Awal Target
Capaian Tahun 2019
Kondisi Kinerja Akhir
1 PDRB sector industry non migas 827.30 Trilyun 821.95 Trilyun
821.95 Trilyun
2 Jumlah Unit Usaha Industri 221.317 211.000 211.000 3 PMA sector industry; PMDN sector
industry 16,7 Trilyun
4,8 Trilyun 16,7 Trilyun 4,8 Trilyun
Sementara, sektor Perdagangan terdiri dari 3 (tiga) program yaitu (1) Program
Pengembangan Ekspor, (2) Program Pengembangan Dalam Negeri dan (3) Program
Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga. Berdasarkan program tersebut, berikut ini
adalah indikator kinerja tahun 2019. Rumusan indikator kinerja sektor perdagangan Tahun
2019 dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Indikator Kinerja sektor Perdagangan Tahun 2019 No Indikator Kondisi
Kinerja Awal Target
Capaian Tahun 2019
Kondisi Kinerja Akhir
1 Nilai ekspor ; Volume ekspor 7.495 Ribu Ton 30.125 Juta USD
7,500 Ribu Ton 30.000 juta USD
7,500 Ribu Ton 30.000 juta USD
2 Indeks Harga Konsumen Bahan Makanan
3.54 3,00 - 4,00poin 3,00 - 4,00poin
3 Kontribusi Perdagangan terhadap PDRB
14.96 22% 22%
4 Indeks Keberdayaan Konsumen 37.29 37 poin 37 poin 5 Jumlah pengujian mutu barang 260 160 buah 160 buah
VII-2
Sebagai pendukung pelaksanaan program sektor industri dan perdagangan terdapat pula
program pendukungnya yang terdiri dari 3 (tiga) program yaitu (1) Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana Aparatur Dinas Perindustrian Dan Perdagangan, (2) Program
Penyusunan Rencana, Pengendalian dan Evaluasi serta Pelaporan Capaian Kinerja Dinas
Perindustrian dan Perdagangan dan (3) Program Pendukung Administrasi Perkantoran
Pemerintah Daerah Dinas Perindustrian Dan Perdagangan. Rumusan indikator kinerja
urusan wajib Tahun 2019 dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Indikator Kinerja urusan wajib Tahun 2019 No Indikator Kondisi
Kinerja awal Target
Capaian Tahun 2019
Kondisi Kinerja akhir
1 Persentase Sarana dan Prasarana dalam Kondisi baik
85% 85% 85%
2 Tingkat kesesuaian perencanaan daerah dan perencanaan Dinas
100% 100% 100%
3 Tingkat kesesuaian pelaporan kinerja dan keuangan Dinas
100% 100% 100%
4 Persentase ketersediaan data kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan
100% 100% 100%
5 Persentase pegawai yang terpenuhi kebutuhan kesejahteraan sesuai peraturan perundang-undangan lingkup Dinas
100% 70% 70%
6 Jumlah sarana dan prasarana yang dilakukan pemeliharaan rutin di setiap PD/Balai/UPT/UPTD/UPTB
300 unit 350 unit 350 unit
7 Tingkat pemenuhan operasional perangkat daerah lingkup Dinas
100% 100% 100%
8 Tingkat pemenuhan sarana prasarana kerja Dinas
100% 100% 100%
Selanjutnya, pada Tahun 2020 sampai dengan 2023, pelaksanaan program sektor industri
terdiri dari 4 (empat) program yaitu (1) Program Pembangunan Industri Logam, Mesin, Alat
Transportasi dan Elektronika (ILMATE), (2) Program Pembangunan Industri Agro, Kimia,
Tekstil dan Aneka, (3) Program Pemberdayaan Industri Pangan, Olahan dan Kemasan
dan (4) Program Pemberdayaan Industri Logam. Rumusan indikator kinerja sektor industri
Tahun 2020 - 2023 dapat dilihat pada Tabel 4.
VII-3
Tabel 4. Indikator Kinerja sektor Industri Tahun 2020-2023 No Indikator Kondisi
Kinerja Awal
Target Capaian setiap Tahun Kondisi Kinerja Akhir
T-2 T-3 T-4 T-5 1 Persentase pertumbuhan
PMA/PMDN ILMATE 2% 2% 2% 2% 2%
2 Pertumbuhan jumlah Unit Usaha Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika
0.2% 0.2% 0.2% 0.2% 0.2%
3 Persentase pertumbuhan PMA/PMDN Industri AKTA
2% 2% 2% 2% 2%
4 Pertumbuhan jumlah Unit Usaha Industri Agro, Kimia, Tekstil dan Aneka
0.2% 0.2% 0.2% 0.2% 0.2%
5 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) UPTD IPOK
A A A A A
6 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) UPTD Industri Logam
B B B B B
Sementara, untuk program sektor perdagangan terdiri 7 (tujuh) program yaitu (1) Program
Peningkatan Perdagangan Luar Negeri Jawa Barat, (2) Program
PeningkatanPerdagangan DalamNegeri, (3) Program Perlindungan Konsumen dan Tertib
Niaga, (4) Program Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Agro, (5) Program Pengujian
dan Sertifikasi Mutu Barang Logam dan Elektronika, (6) Program Pengujian dan Sertifikasi
Mutu Barang Air Minum Dalam Kemasan dan (7) Program Pengujian dan Sertifikasi Mutu
Barang Keramik dan Tabung Gas.
Rumusan indikator kinerja sektor perdagangan Tahun 2020 - 2023 dapat dilihat pada
Tabel 5.
Tabel 5. Indikator Kinerja sektor Perdagangan Tahun 2020-2023 No Indikator Kondisi
Kinerja Awal
Target Capaian setiap Tahun Kondisi Kinerja Akhir
T-2 T-3 T-4 T-5 1 Nilai ekspor non migas 7,500
Ribu Ton 30.000
juta USD
30112.84 USD
30715.09 USD
31329.40 USD
30715.09 USD
30715.09 USD
2 Indeks Harga Konsumen Bahan Makanan
3,00 - 4,00poin
3,00 -4,00 poin
3,00 -4,00 poin
3,00 -4,00 poin
3,00 -4,00 poin
3,00 -4,00 poin
3 Indeks Keberdayaan Konsumen
37 poin 38 38 39 39 39
4 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) BPSMB Agro
B A A A A
5 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) BPSMB Logam dan
B A A A A
VII-4
Elektronika 6 Indeks Kepuasan Masyarakat
(IKM) BPSMB AMDK B A A A A
7 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) BPSMB Keramik dan Tabung Gas
B A A A A
Pendukung pelaksanaan program sektor industri dan perdagangan terdapat pula program
pendukungnya yang terdiri dari 14 (empat belas) program yaitu (1) Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana Aparatur Dinas Perindustrian dan Perdagangan, (2) Program
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur UPTD Industri Logam, (3) Program
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur UPTD Industri Pangan, (4) Program
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu
Barang Logam dan Elektronika Karawang, (5) Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Keramik dan
Tabung Gas Bogor, (6) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur UPTD Balai
Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Air Minum dalam Kemasan Cirebon, (7) Program
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu
Barang Agro Bandung, (8) Program Dukungan Manajemen Perkantoran Dinas
Perindustrian dan Perdagangan, (9) Program Dukungan Manajemen Perkantoran UPTD
Industri Logam, (10) Program Dukungan Manajemen Perkantoran UPTD Industri Pangan,
Olahan dan Kemasan, (11) Program Dukungan Manajemen Perkantoran UPTD Balai
Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Logam dan Elektronika Karawang, (12) Program
Dukungan Manajemen Perkantoran UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang
Keramik dan Tabung Gas Bogor, (13) Program Dukungan Manajemen Perkantoran UPTD
Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Air Minum dalam Kemasan Cirebon, dan (14)
Program Dukungan Manajemen Perkantoran UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu
Barang Agro Bandung. Rumusan indikator urusan wajib Tahun 2020 - 2023 sebagaimana
dilihat pada Tabel 6.
VII-5
Tabel 6. Indikator Kinerja Urusan Wajib Tahun 2020-2023 No Indikator Kondisi
Kinerja Awal
Target Capaian setiap Tahun Kondisi Kinerja Akhir
T-2 T-3 T-4 T-5 1 Tingkat Pemenuhan Sarana
dan Prasarana Kerja di dinas Perindustrian dan Perdagangan
85% 85% 87% 87% 90% 90%
2 Tingkat Pemenuhan Sarana dan Prasarana Kerja di UPTD Industri Logam
85% 85% 87% 87% 90% 90%
3 Tingkat Pemenuhan Sarana dan Prasarana Kerja di UPTD Industri Pangan, Olahan dan Kemasan
85% 85% 87% 87% 90% 90%
4 Tingkat Pemenuhan Sarana dan Prasarana Kerja di UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Logam dan Elektronika
85% 85% 87% 87% 90% 90%
5 Tingkat Pemenuhan Sarana dan Prasarana Kerja di UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang AMDK
85% 85% 87% 87% 90% 90%
6 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) BPSMB AMDK
85% 87% 87% 90% 90%
7 Tingkat Pemenuhan Sarana dan Prasarana Kerja di UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Agro
85% 85% 87% 87% 90% 90%
8 Persentase ASN yang memiliki kesesuaian kompetensi di Dinas Perindustrian dan Perdagangan
25% 30% 30% 30% 30% 30%
9 Persentase sarana dan prasarana dalam kondisi baik di Dinas Perindustrian dan Perdagangan
85% 85% 87% 87% 90% 90%
10 Persentase Unit Kerja yang mendapatkan pelayanan administrasi Perkantoran di Dinas Perindustrian dan Perdagangan
85% 100% 100% 100% 100% 100%
11 Persentase Perencanaan dan Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan yang tepat waktu dan sesuai peraturan Perundang-undangan di Dinas Perindustrian dan Perdagangan
100% 100% 100% 100% 100% 100%
12 Persentase ketersediaan data Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan
100% 100% 100% 100% 100% 100%
13 persentase sarana dan prasarana dalam kondisi baik di UPTD Industri Logam
85% 85% 87% 87% 90% 90%
14 Persentase Unit Kerja yang 100% 100% 100% 100% 100% 100%
VII-6
No Indikator Kondisi Kinerja Awal
Target Capaian setiap Tahun Kondisi Kinerja Akhir
T-2 T-3 T-4 T-5 mendapatkan pelayanan administrasi Perkantoran di UPTD Industri Logam
15 persentase sarana dan prasarana dalam kondisi baik di UPTD Industri Pangan, Olahan dan Kemasan
85% 85% 87% 87% 90% 90%
16 Persentase Unit Kerja yang mendapatkan pelayanan administrasi Perkantoran di UPTD Industri Pangan, Olahan dan Kemasan
100% 100% 100% 100% 100% 100%
17 persentase sarana dan prasarana dalam kondisi baik di UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Logam dan Elektronika Karawang
85% 85% 87% 87% 90% 90%
18 Persentase Unit Kerja yang mendapatkan pelayanan administrasi Perkantoran di UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Logam dan Elektronika Karawang
100% 100% 100% 100% 100% 100%
19 persentase sarana dan prasarana dalam kondisi baik di UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Keramik dan Tabung Gas Bogor
85% 85% 87% 87% 90% 90%
20 Persentase Unit Kerja yang mendapatkan pelayanan administrasi Perkantoran di UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Keramik dan Tabung Gas Bogor
100% 100% 100% 100% 100% 100%
21 persentase sarana dan prasarana dalam kondisi baik di UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang AMDK
85% 85% 87% 87% 90% 90%
22 Persentase Unit Kerja yang mendapatkan pelayanan administrasi Perkantoran di UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang AMDK
100% 100% 100% 100% 100% 100%
23 persentase sarana dan prasarana dalam kondisi baik di UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Agro
85% 85% 87% 87% 90% 90%
24 Persentase Unit Kerja yang mendapatkan pelayanan administrasi Perkantoran di UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Agro
100% 100% 100% 100% 100% 100%
VIII-1
BAB VIII PENUTUP
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat Tahun
2018-2023 merupakan kelanjutan dari Renstra Tahun 2013-2018 yang didalamnya telah
disesuaikan dengan amanat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Jawa Barat 2018-2023 dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025.
Dalam bidang industri dan perdagangan, dinamika perubahan lingkungan strategis relatif
cepat berubah, terakhir dengan maraknya penggunaan teknologi informasi dan komunikasi
pada sektor industri dan perdagangan, maka diperlukan terobosan agar program dan
kegiatan dapat mengikuti perkembangan jaman dan meningkatkan daya saing untuk
mendukung pertumbuhan ekonomi.
Keberhasilan implementasi Renstra ini pada dasarnya sangat tergantung kepada
komitmen seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) di lingkungan Dinas Perindustrian
dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat, peran serta masyarakat serta para pemangku
kepentingan di Kabupaten/Kota dan Pemerintah Pusat. Untuk itu, kepada semua pihak
yang terlibat yang membidangi industri dan perdagangan, diharapkan dapat meningkatkan
koordinasi dan sinkronisasi untuk mewujudkan pertumbuhan industri unggulan daerah dan
optimalisasi pasar dalam dan luar negeri di Jawa Barat.
i
LAMPIRAN
K RP.1 2 4 (33) (33) (41) (42) (38)
Meningkatnya Daya Saing Industri Jawa Barat
Kontribusi industri Jawa Barat terhadap nasional 42,29 41.59 (TW.III) 10.525.000.000 Bidang/UPTD Industri
Meningkatnya pertumbuhan industri manufaktur Jawa Barat
PDRB industri non migas 755,38 N/A 821,95 10.525.000.000 Bidang/UPTD Industri
1 Program Pembangunan Industri
PDRB sektor industri non-migas 821.95 Trilyun 3.700.000.000 Bidang/UPTD Industri
Pelatihan Kompetensi Pelaku Usaha Industri Pertekstilan; Perkayuan dan Rotan
Terlatihnya kompetensi pelaku usaha industri pertekstilan, perkayuan dan rotan
175 Pelaku Usaha Indust 150.000.000
Bimbingan Usaha bagi Pelaku Usaha Industri Pangan, Olahan dan Kemasan
Terlatihnya pelaku usaha industri pangan olahan dan kemasan
50 Pelaku Usaha 150.000.000
Pemeliharaan Penerapan ISO 9001;2015 di Satuan Pelayanan Pengembangan Industri Perkulitan Garut dan pada Satuan Pelayanan Pengembangan Industri Pertekstilan Bandung Pada UPTD Industri Pangan Olahan dan Kemasan Industri Pangan, Olahan dan Kemasan
Terpeliharanya Sistem Manajemen Mutu iso 9000:2015 pada Satuan Pelayanan Pngembangan Industri Pertekstilan Bandung dan tersertifikasinya Sistem Mutu ISO 9001:2015
1 Tahun 200.000.000
Bimtek Sertifikasi Produk dan Profesi Terlatihnya SDM industri mengenai sertifikasi produk dan profesi bidang logam dan mesin
75 Industri 150.000.000 ILMATTE
KEGIATAN FESTIVAL PRODUK UNGGULAN INDUSTRI AKTA Pameran Produk Unggulan Jawa Barat 2 kali 1.200.000.000
Kegiatan Sertifikasi Produk Halal Produk IKM Tahun 2019 tersertifikasinya 1.000 IKM yang berasal dari 27 Kab/Kota yang ada di Jawa Barat dalam kerangka peningkatan daya saing IKM
1000 IKM 1.000.000.000
FASILITASI HAKI dan SNI INDUSTRI AKTA Tersertifikasinya IKM wilayah Jawa Barat dengan fasilitasi HAKI dan SNI
40 IKM 300.000.000
Pemeliharaan Penerapan ISO 9001:2015 Di Satuan Pelayanan Pengembangan Industri Logam
Terlaksananya Pemeliharaan Penerapan ISO 9001:2015 1 Kegiatan 75.000.000 UPTD LOGAM
Pelatihan dan Sertifikasi Kompetensi Las SMAW Dasar Sumber Daya Manusia (SDM) Industri Logam
Meningkatnya kemmpuan SDM Pelaku Usaha Las SMAW Dasar
1 Kali 175.000.000 ILMATTE
Diseminasi Produk Bersih di Industri Logam Terdiseminasikannya pemahaman dan penerapan produk bersih pada industri logam
100 Logam 150.000.000
Kegiatan Bimbingan Usaha Industri Logam Terlatihnya Usaha Industri Logam 100 150.000.000 Jumlah Unit usaha Industri 211.000 unit usaha 6.225.000.000 Bidang/UPTD
IndustriPeningkatan Daya Saing Kemasan UPTD Industri Pangan, Olahan dan Kemasan
Meningkatnya daya saing pelaku usaha industri setelah difasilitasi desain dan cetak kemasannya
400 Pelaku Usaha Industri
700.000.000 UPTD IPOK
Kegiatan Pameran Produk Wirausaha /IKM Berbasis Inovasi dan Teknologi (JABAR OTOFEST 2019)
Pengenalan produk-produk berbasis iovasi dan teknologi dan peningkatan jejaring peluang pemasarannya
20 Industri 600.000.000
Kegiatan Bimtek Industri Berbasis Inovasi dan Teknologi Terlatihnya SDM industri logam, mesin, alsintan, alat transportasi dan elektronika/telematika
300 Orang 1.050.000.000
Kegiatan Festival Keanekaragaman Makanan Berbahan Baku Lokal
Terlatihnya IKM Makanan berbahan baku lokal Jawa Barat 250 IKM 800.000.000
KEGIATAN PEMBINAAN INDUSTRI KERAJINAN JAWA BARAT (DEKARASNDA)
Meningkanya kemampuan SDM industri kerajinan dan promosi produk kerajinan
1 Tahun 3.000.000.000
Kegiatan Pelatihan Pegembangan Usaha Industri Logam melalui Desain Centre
Terlatihnya Pengembangan Usaha Industri Logam melalui Desain Centre
2 Kali 75.000.000 UPTD LOGAM
PMA sektor Industri; PMDN sektor industri 16,7 Trilyun 4,8 Trilyun
600.000.000 Bidang Industri
Kegiatan Forum Komunikasi Pengembangan Kawasan Industri di Jawa Barat
Meningkatnya sinergitas diantara pemangku kepentingan dalam pengembangan kawasan industri di Jawa Barat serta meningkatnya kawasan industri percontohan yang terintegrasi dengan kebutuhan industri dari mulai bahan baku, perizinan, dan lain-lain yang dimiliki oleh pemerintah provinsi
3 Kawasan Industri 1.650.000.000 ILMATTE
Rencana Program, Kegiatan dan Pendanaan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat
Tahun 2019
Capaian Tahun Awal PerencanaanTujuan
arget Kinerja Program dan Kerangka Pendanaa Tahun 20192017
Sasaran Renstra Kegiatan2018
Indikator Tujuan / Sasaran / Program / KegiatanProgram Perangkat Daerah Penanggung Jawab
Eselon III
3
UPTD IPOK
AKTA
UPTD LOGAM
ILMATTE
AKTA
K RP.1 2 4 (33) (33) (41) (42) (38)
Capaian Tahun Awal PerencanaanTujuan
arget Kinerja Program dan Kerangka Pendanaa Tahun 20192017
Sasaran Renstra Kegiatan2018
Indikator Tujuan / Sasaran / Program / KegiatanProgram Perangkat Daerah Penanggung Jawab
Eselon III
3KEGIATAN DISEMINASI PENERAPAN PRODUKSI BERSIH DI INDUSTRI
Tersosialisasikannya Penerapan Produk Bersih di Industri pada 150 orang dari industri
150 Orang 300.000.000
Kegiatan Forum Pengembangan Industri AKTA Tersosialisasikannya Kebijakan Regulasi/Ketentuan kepada pelaku industri
150 Orang 300.000.000
Pengembangan Kualitas Produk Unggulan AKTA Menggali dan mengumpulkan potensi produk unggulan industri AKTA
100 IKM 300.000.000
Meningkatnya peran perdagangan dalam perekonomian Jawa Barat
Laju Pertumbuhan Perdagangan Jawa Barat 3 2.900.000.000
Meningkatnya ekspor non migas Jawa Barat
Laju pertumbuhan ekspor non migas 11,81 N/A 2 2.900.000.000
2 Program Pengembangan Ekspor
Nilai Ekspor; Volume Ekspor 28943,52 22585.53 (TW. III) 7.500 Ribu ton30.000 juta USD
2.900.000.000
BIMBINGAN TEKNIS BAGAIMANA MEMULAI EKSPOR Meningkatnya Pemahaman mengenai Ekspor dan pembuatan tutorial di platform youtube dalam bentuk video mengenai ekspor
25 Eksportir 400.000.000
BIMBINGAN TEKNIS SKA Bimtek SKA 50 Eksportir 200.000.000 PROGRAM PENDAMPINGAN EKSPOR (COACHING PROGRAMME)
Coaching Programme 25 Eksportir 900.000.000
FORUM KINERJA EKSPOR DI JAWA BARAT Forum Kinerja Ekspor di Jawa Barat 1 Tahun 200.000.000 VERIFIKASI DAN PENELUSURAN ASAL BARANG EKSPOR JAWA BARAT
Dokumen/Data Ekspor dan Importir 1 Dokumen 200.000.000
POST AUDIT API DAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN IMPOR Dokumen / Informasi Peraturan mengenai Kebijakan Impor 1 Dokumen 200.000.000
Trade Expo Indonesia (TEI) Trade Expo Indonesia (TEI) 1 Kegiatan 400.000.000 Fasilitasi Pameran/Misi Dagang (Internasional) di 6 Negara Pameran / Misi Dagang Internasional 1 Kegiatan 400.000.000
Meningkatnya perdagangan dalam negeri
Pertumbuhan PDRB Sektor Perdagangan 269,77 N/A 293,8051788 19.655.367.500
3 Program Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri
Indeks Harga Konsumen Bahan Makanan 3,00 - 4,00 1.950.000.000
DUKUNGAN PELAKSANAAN OPERASI PASAR MURAH KEBUTUHAN POKOK MASYARAKAT (KEPOKMAS) DI JAWA BARAT - RTM
1. Dukungan OPM Kepokmas di Jawa Barat2. Kajian Besaran Subsidi OPM Kepokmas
27 Kab/Kota 1.000.000.000
PROGNOSA STABILITASI HARGA DAN STOK KEBUTUHAN POKOK (KEPOK) DI JAWA BARAT
Tersedianya prognosa Stabilitasi Harga dan Stok Kebutuhan Pokok (KEPOK) di Jawa Barat serta Pengembangan Aplikasi e-logistik
1 Dokumen 600.000.000,00
RAPAT PENGENDALIAN HARGA PANGAN Rapat Pengendalian Harga Pangan 2 Kali 150.000.000,00LAYANAN INFORMASI HARGA Data Informasi Harga Kebutuhan Pokok 12 Bulan 200.000.000,00
Kontribusi Perdagangan Terhadap PDRB 22% 13.945.367.500 PAMERAN DAGANG DALAM RANGKA PENINGKATAN PRODUK DALAM NEGERI
Pameran Dagang 1 Kali 500.000.000,00
PARTISIPASI PASAR KERAJINAN PADA INACRAFT INACRAFT 2019 8 UKM 400.000.000,00PENGEMBANGAN AKSES PASAR DAN MISI DAGANG UNTUK PRODUK UNGGULAN JAWA BARAT
Meningkatnya Akses Produk Unggulan Jawa Barat dan MPU untuk Pengembangan Akses Pasar Produk Unggul Jabar serta fasilitas produk lokal di pasar modern dengan memamerkan produk Jawa Barat di pasar modern secara rutin dan sesuai dengan tema tertentu
10 Provinsi 400.000.000
KEGIATAN SOSIALISASI E-COMMERCE BAGI APARAT YANG MEMBIDANGI PERDAGANGAN DALAM NEGERI DI JAWA BARAT
Meningkatnya penjualan dari pelaku usaha karena pemotongan rantai pasok
250 Pelaku Usaha(54 Orang)
100.000.000
Sosialisasi Pasar rakyat menuju Pasar Ber SNI 8152 bagi Pedagang Pasar Rakyat dan aparat yang membidangi perdagangan di 27 Kab/Kota se Jawa Barat
Sosialisasi Pasar Rakyat 108 Orang 200.000.000
Sosialisasi Regulasi Waralaba Bagi Aparat yang Membidangi Perdagangan dalam Negeri
Sosialisasi Regulasi Waralaba Bagi Aparat 54 Orang 100.000.000
Bidang Perdagangan Dalam Negeri
Bidang Perdagangan Luar Negeri
AKTA
K RP.1 2 4 (33) (33) (41) (42) (38)
Capaian Tahun Awal PerencanaanTujuan
arget Kinerja Program dan Kerangka Pendanaa Tahun 20192017
Sasaran Renstra Kegiatan2018
Indikator Tujuan / Sasaran / Program / KegiatanProgram Perangkat Daerah Penanggung Jawab
Eselon III
3Festival Pasar Rakyat 1. Konsep Pasar Rakyat
2. Kontes Pasar Rakyat27 Kab./Kota 9.395.367.500
PILOT PROJECT PUSAT DISTRIBUSI REGIONAL JAWA BARAT Pembangunan dan Pengembangan Gudang Juara Sebagai Contoh bagi gudang-gudang lainnya
27 Kab./Kota 2.000.000.000
SOSIALISASI PERDAGANGAN MELALUI SISTEM ELEKTRONIK (E-COMMERCE SMART) BAGI PELAKU USAHA DI JAWA BARAT
Sosialisasi e-commerce bagi pelaku usaha 250 Pelaku Usaha 850.000.000
4 Program Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga
Indeks Keberdayaan Konsumen 37 poin 2.160.000.000
Pembinaan Kelembagaan BPSK Pembinaan Kelembagaan BPSK 16 Lembaga 100.000.000 PENGAWASAN BARANG BEREDAR Laporan Hasil Pengawasan Barang Beredar 1 Dokumen 500.000.000 Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perlindungan Konsumen
Pelatihan/Bimtek Peningkatan kapasitas Kelembagaan Perlindungan Konsumen
300 Orang 860.000.000
Sosialisasi Peningkatan Pemahaman Wawasan Perlindungan Konsumen
Sosialisasi Pemahaman Terhadap Perlindungan Konsumen 80 Aparat/Pelaku Usaha
200.000.000
Forum Koordinasi dan Implementasi PKTN Forum Koordinasi dan Implementasi PKTN 80 Aparat/Pelaku Usaha
150.000.000
Pengawasn Tertib Niaga Laporan Hasil Pengawasan Tertib Niaga 1 Dokumen 350.000.000 Jumlah pengujian mutu barang 160 buah 1.600.000.000 UPTD Perdagangan
Sosialisasi layanan pengujian mutu barang logam dan elektronika UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Logam dan Elektronika Karawang
Sosialisasi Layanan Pengujian Mutu Barang Logam dan elektronika
2 Kali 100.000.000
Kegiatan Pelayanan teknis pengujian dan kalibrasi UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Logam dan
Pengujian Barang dan Kalibrasi Alat Ukur 1 Tahun 150.000.000
Kegiatan Jasa Pengujian dan Kalibrasi UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Logam dan Elektronika Karawang
Uji Banding/Asesmen/Surve illence/Sertifikasi ISO 9001:2015/Sertifikasi ISO/IEC 17023:2017
1 Tahun 150.000.000
Pelayanan Teknis Pengujian dan Kalibrasi serta Jasa Pengujian dan Kalibrasi UPTD BPSMB Air Minum Dalam Kemasan Cirebon
Pelayanan Teknis Pengujian dan Kalibrasi serta Jasa Pengujian dan Kalibrasi Air Minum dalam Kemasan
160 Jumlah Pengujian
300.000.000 UPTD CIREBON
PELAYANAN TEKNIS PENGUJIAN DAN KALIBRASI UPTD BALAI PENGUJIAN DAN SERTIFIKASI MUTU BARANG KERAMIK DAN TABUNG GAS BOGOR
Pelayanan Teknis serta Jasa Pengujian dan Kalibrasi Alat Ukur Keramik dan Tabung Gas
1 Tahun 200.000.000
JASA PENGUJIAN DAN KALIBRASI UPTD BALAI PENGUJIAN DAN SERTIFIKASI MUTU BARANG KERAMIK DAN TABUNG GAS BOGOR
Uji Banding/Asesmen/Surve illence/Sertifikasi ISO 9001:2015/Sertifikasi ISO/IEC 17023:2017
1 Tahun 250.000.000
Kegiatan Sosialisasi Pengujian Mutu Barang Komoditi Agro di 11 (sebelas) Kabupaten
Sosialisasi Pengujian Mutu Barang Komoditi Agro 1 Kali 100.000.000
Kegiatan Jasa Pengujian dan Kalibrasi UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Agro Bandung
Uji Banding/Asesmen/Surve illence/Sertifikasi ISO 9001:2015/Sertifikasi ISO/IEC 17023:2017
1 Tahun 150.000.000
Kegiatan Pelayanan Teknis Pengujian dan Kalibrasi UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Agro Bandung
Pengujian Barang dan Kalibrasi Alat Ukur 1 Tahun 200.000.000
Terpenuhinya dukungan manajemen perkantoran
Terpenuhinya dukungan manajemen perkantoran 85 26.921.400.000
5 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Dinas Perindustrian Dan Perdagangan
Persentase Sarana dan Prasarana dalam Kondisi baik 85 25.621.400.000 Sekretariat/UPTD
Pengadaan kelengkapan Kantor untuk peningkatan Sarana dan Prasarana UPTD Industri Pangan, Olahan dan Kemasan
Sarana dan Prasarana Kantor 1 Tahun 250.000.000 UPTD IPOK
Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Logam dan Elektronika Karawang
Terpenuhinya Sarana dan prasarana serta kendaraan operasional serta kendaraan operasional UPTD Balai pengujian dan sertifikasi mutu barang logam dan elektronika karawang
1 Tahun 150.000.000,00
Bidang Perlindungan Konsumen
UPTD KARAWANG
UPTD KARAWANG
UPTD BOGOR
UPTD BANDUNG
K RP.1 2 4 (33) (33) (41) (42) (38)
Capaian Tahun Awal PerencanaanTujuan
arget Kinerja Program dan Kerangka Pendanaa Tahun 20192017
Sasaran Renstra Kegiatan2018
Indikator Tujuan / Sasaran / Program / KegiatanProgram Perangkat Daerah Penanggung Jawab
Eselon III
3Kegiatan Revitalisasi Pengadaan alat pengujian/Kalibrasi UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Logam dan Elektronika Karawang
Fasilitasi alat standar pengujian/kalibrasi UPTD Balai Pengujian dan sertifikasi mutu barang logam dan elektronika karawang
1 Tahun 3.000.000.000
Peningkatan Sarana dan Prasarana kantor Dekranasda Jawa Barat
terpenuhinya sarana dan prasarana kantor dekranasda jawa barat
1 Tahun 5.000.000.000
Peningkatan Sarana dan Prasarana Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat
Terpenuhinya sarana dan prasarana kantor indag 1 tahun 605.300.000
Kegiatan Penyediaan Rapat Internal dan Luar Kantor UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Keramik dan Tabung Gas Bogor
Terpenuhinya Kebutuhan Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran dalam mendukung operasional UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Keramik dan Tabung Gas Bogor
1 Tahun 410.000.000
Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana UPTD Balai Pengujian dan sertifikasi Mutu Barang Keramik dan Tabung Gas Bogor
Terpenuhinya peralatan kerja dan kelengkapannya UPTD Balai Pengujian dan sertifikasi Mutu Barang Keramik dan Tabung Gas Bogor
1 Tahun 143.100.000
Pengadaan Peralatan Standar dan Alat-alat ukur standar UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Air Minum dalam Kemasan Cirebon
Tersedianya peralatan sarana dan prasarana peralatan standar serta alat-alat ukur standar
1 Tahun 3.500.000.000 UPTD CIREBON
Kegiatan Peningkatan Penyediaan Peralatan Kerja Kantor UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Keramik dan Tabung Gas Bogor
Peralatan kerja dan kelengkapannya UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Keramik dan Tabung Gas Bogor
1 tahun 2.900.000.000 UPTD BOGOR
Kegiatan Penyediaan Jasa Keamanan dan Kebersihan Beserta Peralatannya UPTD Indutri Logam
Sarana dan prasarana serta pelayanan kantor UPTD Industri Logam
1 tahun 1.200.000.000
Kegiatan peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kantor UPTD Industri Logam
Sarana dan prasarana kantor UPTD Industri Logam 1 tahun 5.263.000.000
Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana UPTD Balai Sertifikasi dan Pengujian Mutu Barang Agro Bandung
Layanan terhadap pelaksanaan pengujian mutu barang agro
1 Paket peralatan pengujian
3.200.000.000 UPTD BANDUNG
6 Program Penyusunan Rencana, Pengendalian dan Evaluasi serta Pelaporan Capaian Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Tingkat Kesesuaian Pelaporan Kinerja Dan Keuangan Dinas Perindustrian Dan Perdagangan
100% 350.000.000
Pelaksanaan Penatausahaan Bidang Industri dan Perdagangan
Sosialisasi Penatausahaan Keuangan dan Pembinaan Keuangan
1 Kegiatan 125.000.000
Kegiatan Pelaporan Capaian Keuangan Bidang Industri dan Perdagangan
Laporan keuangan Dinas 4 Dokumen 125.000.000
Pelaporan dan Evaluasi Industri dan Perdagangan Penyusunan dokumen dan penyusunan LAKIP, LKPJ, LPPD dan Laporan Evaluasi
7 Dokumen 100.000.000
Tingkat Kesesuaian Perencanaan Daerah dan Perencanaan Dinas Perindustrian Dan Perdagangan
100% 1.480.000.000
FORUM ORGANISASI PERANGKAT DAERAH Sosialisasi arah dan kebijakan perencanaan disperindag kepada masyarakat
1 kali 200.000.000
Perencanaan Bidang Industri dan Perdagangan Dokumen RKA, DPA, DPPA 8 Dokumen 1.280.000.000 Persentase ketersediaan data kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan
100% 950.000.000
Kegiatan Penyusunan Direktori Data dan Informasi Bidang Industri dan Perdagangan
Direktori dan Informasi bidang industri dan perdagangan 5 Dokumen 700.000.000
Kegiatan media informasi industri dan perdagangan Buku Media Informasi Indag 2 Kali 150.000.000 Rapat Koordinasi Data dan Informasi Bidang Industri dan Perdagangan
Koordinasi Data dan Informasi Bidang industri dan Perdagangan
1 Dokumen 100.000.000
7 Program Pendukung Administrasi Perkantoran Pemerintah Daerah Dinas Perindustrian Dan Perdagangan
Persentase Pegawai yang terpenuhi kebutuhan kesejahteraan sesuai peraturan perundang-undangan Lingkup Dinas Perindustrian Dan Perdagangan
70% 219.000.000
Kegiatan Penyediaan Kerohanian, Sarana dan Prasarana Olahraga serta Pakaian Aparatur Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat
Uang saku Diklatpim III, Diklatpim IV, Kontribusi 1 Tahun 219.000.000
SEKRETARIAT
UPTD BOGOR
SEKRETARIAT
UPTD LOGAM
SEKRETARIAT
K RP.1 2 4 (33) (33) (41) (42) (38)
Capaian Tahun Awal PerencanaanTujuan
arget Kinerja Program dan Kerangka Pendanaa Tahun 20192017
Sasaran Renstra Kegiatan2018
Indikator Tujuan / Sasaran / Program / KegiatanProgram Perangkat Daerah Penanggung Jawab
Eselon III
3Jumlah sarana dan prasarana yang dilakukan pemeliharaan rutin di setiap PD/ Balai/ UPT/ UPTD/ UPTB
350 unit 5.826.844.350
Kegiatan Pemeliharaan Perabotan, Fasilitas dan Gedung Kantor Dekranasda
Pemeliharaan peralatan kantor, Pemeliharaan Gedung dan Bangunan, Pemeliharaan Instalasi Jaringan, Pemeliharaan Taman
1 Tahun 415.000.000
Kegiatan Penyediaan Pemeliharaan Kendaraaan Dinas Indag BBM, STNK, Pelumas, Service Kendaraan 1 Tahun 500.000.000
Kegiatan Pemeliharaan Perabotan, Fasilitas dan Gedung Kantor Disperindag Prov. Jabar
Pemeliharaan Komputer, Pemeliharaan Peralatan kantor, Pemeliharaan Instalasi Jaringan, pemeliharaan gedung dan bangunan, pemeliharaan taman
1 Tahun 1.597.550.000
Kegiatan Penyediaan Pemeliharaan Kendaraaan Dinas UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Air Minum Dalam Kemasan Cirebon
Pemeliharaan Kendaraan Dinas 1 Tahun 150.000.000
Kegiatan Pemeliharaan Perabotan, Fasilitas dan Gedung Kantor UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Air Minum Dalam Kemasan Cirebon
Pemeliharaan Perabotan, Fasilitas dan gedung Kantor 1 Tahun 106.640.000
Kegiatan Pemeliharaan Perabotan, Fasilitas dan Gedung Kantor dan perencanaan Renovasi Satuan Pelayanan Pengembangan Industri Persepatuan Cibaduyut
Tersedianya sarana dan prasarana Kantor 1 Tahun 1.441.359.350 UPTD IPOK
Kegiatan Penyediaan Pemeliharaan Kendaraaan Dinas UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi dan Elektronika Karawang
Terpenuhimya Pemeliharaan Kendaraan UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Logam dan Elektronika Karawang
1 Tahun 85.000.000
Kegiatan Pemeliharaan Perabotan, Fasilitas dan Gedung Kantor UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Logam dan Elektronika Karawang
Terfasilitasinya kebutuhan pemeliharaan perabotan, fasilitas dan gedung kantor UPTD balai pengujian dan sertifikasi logan dan elektronika karawang
1 Tahun 410.000.000
Kegiatan Penyediaan Langganan Kantor UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Agro Bandung
Terpenuhinya kebutuhan langganan kantor dalam mendukung tugas pokok dan fungsi
1 Tahun 60.200.000 UPTD BANDUNG
Kegiatan Penyediaan Pemeliharaan Kendaraaan Dinas Kantor UPTD Industri Logam
Pemeliharaan Kendaraan Dinas Kantor 1 Tahun 100.000.000 UPTD LOGAM
Kegiatan Penyediaan Pemeliharaan Kendaraaan Dinas UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Keramik dan Tabung Gas Bogor
Kegiatan Pemeliharaan Kendaraan Dinas 1 Tahun 70.055.000
Kegiatan Pemeliharaan Perabotan, Fasilitas dan Gedung Kantor UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Keramik dan Tabung Gas Bogor
Kegiatan Pemeliharaan Perabotan Fasilitas dan Gedung Kantor UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Keramik dan Tabung Gas Bogor
1 Tahun 450.040.000
Kegiatan Pemeliharaan Perabotan, Fasilitas dan Gedung Kantor UPTD Indutri Logam
kebutuhan Perabotan, Fasilitas dan Gedung Kantor UPTD Industri Logam
1 Tahun 159.000.000 UPTD LOGAM
Kegiatan Penyediaan Pemeliharaan Kendaraaan Dinas UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Agro Bandung
Kegiatan Pemeliharaan Kendaraan Dinas UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Agro Bandung
1 Tahun 146.000.000
Kegiatan Pemeliharaan Perabotan, Fasilitas dan Gedung Kantor UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Agro Bandung
Kebutuhan Perabotan, Fasilitas dan Gedung Kantor UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Agro Bandung
1 Tahun 136.000.000
Tingkat Pemenuhan Operasional Perangkat Daerah Lingkup Dinas Perindustrian Dan Perdagangan
100% 15.780.414.500
Kegiatan Penyediaan Alat Pendukung Fasilitas Kantor Dekranasda
Belanja Alat Listrik 1 Tahun 25.000.000
Kegiatan Penyediaan Alat Pendukung Fasilitas Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Langganan Telepon, Langganan Listrik, Belanja alat Listrik elektronik
1 Tahun 397.500.000
Kegiatan Penyediaan Jasa Keamanan dan Kebersihan Beserta Peralatannya Dekranasda
Alat-alat kebersihan, Iuran Sampah, Jasa kebersihan, jasa Keamanan, Jasa Profesi, Penggandaan, Pengadaan Seragam, Peralatan Keamanan
1 Tahun 826.300.000
Kegiatan Penyediaan Jasa Keamanan dan Kebersihan Beserta Peralatannya kantor Disperindag Prov. Jabar
Bahan Pembersih, Jasa kebersihan, jasa keamanan, jasa profesi, pakaian kerja, perlatan keamanan
1 Tahun 1.434.400.000
UPTD CIREBON
UPTD KARAWANG
SEKRETARIAT
UPTD BOGOR
SEKRETARIAT
UPTD BANDUNG
K RP.1 2 4 (33) (33) (41) (42) (38)
Capaian Tahun Awal PerencanaanTujuan
arget Kinerja Program dan Kerangka Pendanaa Tahun 20192017
Sasaran Renstra Kegiatan2018
Indikator Tujuan / Sasaran / Program / KegiatanProgram Perangkat Daerah Penanggung Jawab
Eselon III
3Kegiatan Penyediaan Barang Habis Pakai Kantor Disperindag ATK, Benda Pos, Cetakan, Penggandaan, Penjilidan 1 Tahun 480.000.000
Kegiatan Penyediaan Sewa, Publikasi dan Dokumentasi Kantor Disperindag
Dokumentasi dan Publikasi, Sewa Kursi, Sewa Tenda 1 Tahun 241.700.000
Kegiatan Penyediaan Rapat Internal dan Luar Kantor Disperindag
Jamuan Makan, Air Mineral/Galon, Perjalanan Dinas 1 Tahun 1.377.000.000
Kegiatan Penyediaan Langganan Kantor Disperindag Internet, langganan surat kabar, iuran wajib tahunan 1 Tahun 269.100.000
Kegiatan Penyediaan Barang Habis Pakai Kantor UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Logam dan Elektronika Karawang
Penyediaan barang habis pakai kantor 1 Tahun 100.000.000
Kegiatan Penyediaan Rapat Internal dan Luar Kantor UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Logam dan Elektronika Karawang
Penyediaan rapat internal dan luar kantor 1 Tahun 400.000.000
Kegiatan Penyediaan Langganan Kantor dan Tenaga Non PNS UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang dan Elektronika Karawang
Penyediaan Langganan Kantor dan tenaga non PNS 1 Tahun 555.000.000
Kegiatan Penyediaan Sewa, Publikasi dan Dokumentasi Kantor UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang dan Elektronika Karawang
Penyediaan Sewa, Publikasi dan dokumentasi kantor 1 Tahun 10.000.000
Kegiatan Penyediaan Alat Pendukung Fasilitas Kantor UPTD Balai Pengujidan dan Sertifikasi Barang Logam dan elektronika Karawang
Terpenuhinya kebutuhan alat pendukung fasilitas kantor UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Logam dan Elektronika Karawang
1 Tahun 50.000.000
Kegiatan Penyediaan Jasa Keamanan dan Kebersihan Beserta Peralatannya UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Logam dan Elektronika Karawang
Penyediaan Jasa Keamanan, Kebersihan dan Kendaraan Dinas
1 Tahun 610.000.000
Kegiatan Penyediaan Alat Pendukung Fasilitas Kantor UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Air Minum Dalam Kemasan Cirebon
Tersedianya alat pendukung fasilitas kantor 1 Tahun 100.000.000
Kegiatan Penyediaan Jasa Keamanan dan Kebersihan Beserta Peralatannya UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Air Minum Dalam Kemasan Cirebon
Honorarium Petugas Keamanan dan Kebersihan dan perlengkapannya serta Pengemudi Kendaraan Operasional Kantor
1 Tahun 288.083.500
Kegiatan Penyediaan Barang Habis Pakai Kantor UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Air Minum Dalam Kemasan Cirebon
Barang Habis Pakai Kantor 1 Tahun 30.000.000
Kegiatan penyediaan Langganan Kantor dan Tenaga Non PNS UPTD BPSMB Air Minum Dalam kemasan Cirebon
Jasa Langganan Kantor dan Honorarium Tenaga Non PNS 1 Tahun 110.916.000
Kegiatan Penyediaan Rapat Internal dan Luar Kantor UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Air Minum Dalam Kemasan Cirebon
Makanan Minuman Rapat, Tamu dan Perjalanan Dinas Operasional Kantor
1 Tahun 450.000.000
Kegiatan Penyediaan Barang Habis Pakai Kantor UPTD Industri Pangan, Olahan dan Kemasan
Barang Habis Pakai 1 Tahun 414.850.000
Kegiatan Penyediaan Langganan Kantor UPTD Industri Pangan, Olahan dan Kemasan
Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air, Listrik, Internet, Telepon 1 Tahun 745.000.000
Kegiatan Penyediaan Sewa, Publikasi dan Dokumentasi Kantor UPTD Industri Pangan, Olahan dan Kemasan
Sewa, Dokumentasi dan Publikasi, belanja Cetak, Belanja Sewa Sarana Mobilitas Darat
1 Tahun 75.000.000
Kegiatan Penyediaan Rapat Internal dan Luar Kantor UPTD Industri Pangan, Olahan dan Kemasan
Rapat Internal, Tamu dan Perjalanan Dinas PNS Provinsi dalam Provinsi dan Luar Provinsi
1 Tahun 500.000.000
Kegiatan Penyediaan Alat Pendukung Fasilitas Kantor UPTD Industri Pangan, Olahan dan Kemasan
Tersedianya sarana dan prasarana kantor 1 Tahun 750.000.000
Kegiatan Penyediaan Jasa Keamanan, Kebersihan, Operator, Perancang Kemasan, Pengemudi dan Front Office beserta Pendukungnya
Tersedia sarana dan prasarana kantor 1 Tahun 2.550.000.000
Kegiatan Penyediaan Barang Habis Pakai Kantor UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Agro Bandung
Terpenuhinya barang habis pakai kantor 1 Tahun 111.600.000
Kegiatan Penyediaan Rapat Internal dan Luar Kantor Kegiatan Rapat Internal dan Luar Kantor 1 Tahun 400.000.000
UPTD IPOK
UPTD BANDUNG
UPTD KARAWANG
UPTD CIREBON
K RP.1 2 4 (33) (33) (41) (42) (38)
Capaian Tahun Awal PerencanaanTujuan
arget Kinerja Program dan Kerangka Pendanaa Tahun 20192017
Sasaran Renstra Kegiatan2018
Indikator Tujuan / Sasaran / Program / KegiatanProgram Perangkat Daerah Penanggung Jawab
Eselon III
3Kegiatan Penyediaan Alat Pendukung Fasilitas Kantor UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Agro Bandung
Kebutuhan dasar operasional unit kerja UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Agro Bandung
1 Tahun 186.000.000
Kegiatan Penyediaan Jasa Keamanan dan Kebersihan Beserta Peralatannya UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu
Penyediaan jasa keamanan dan kebersihan beserta peralatannya
1 Tahun 443.100.000
Kegiatan Penyediaan Langganan Kantor Dan Tenaga Non PNS UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Keramik dan Tabung Gas Bogor
Kebutuhan Penyediaan Langganan Kantor dan Tenaga Non PNS
1 Tahun 242.110.000
Kegiatan Penyediaan Jasa Keamanan dan Kebersihan Beserta Peralatannya UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Agro Bandung
Penyediaan Jasa Keamanan dan Kebersihan beserta peralatannya
1 Tahun 900.000.000 UPTD BANDUNG
Kegiatan Penyediaan Langganan Kantor dan Tenaga Kerja Non Pegawai UPT Industri Logam.
Langganan Kantor 1 Tahun 25.000.000 UPTD LOGAM
Kegiatan Penyediaan Barang Habis Pakai Kantor UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Keramik dan Tabung Gas Bogor
Barang Habis Pakai 1 Tahun 134.255.000 UPTD BOGOR
Kegiatan Penyediaan Alat Pendukung Fasilitas Kantor UPTD Indutri Logam
Alat Pendukung Fasilitas Kantor 1 Tahun 145.000.000
KEgiatan Penyediaan Publikasi dan Dokumentasi Kantor UPTD Industri Logam
Dokumen 1 Tahun 72.000.000
Kegiatan Penyediaan Barang Habis Pakai Kantor UPTD Industri Logam
Barang Habis Pakai dan Pendukung Administrasi Perkantoran 1 Tahun 138.500.000
Kegiatan Penyediaan Rapat Internal dan Luar Kantor UPTD Industri logam
Kegiatan Rapat Internal, Luar Kantor dan perjalanan dinas 1 Tahun 193.000.000
Tingkat Pemenuhan Sarana Prasarana Kerja Dinas Perindustrian Dan Perdagangan
100% 970.950.000
Kegiatan Penyediaan Kerohanian, Sarana dan Prasarana Olahraga serta Pakaian Aparatur Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat
Pakaian oalh raga, sepatu olah raga, pakaian PDH, peralatan olah raga pakai habis, belanja jasa profesi, belanja jasa profesi, belanja jasa event organizer, belanja sewa olah raga, belanja sewa lapang olah raga
1 Tahun 970.950.000 SEKRETARIAT
UPTD BOGOR
UPTD LOGAM
K RP. K RP. K RP. K RP.1 2 4 (33) (33) (41) (42) (38)
Meningkatnya Daya Saing Industri Jawa Barat
Kontribusi industri Jawa Barat terhadap nasional 42,29 41.59 (TW.III) 41,60 5.806.000.000 42,56 9.711.600.000 43,52 9.877.760.000 44,47 8.305.536.000 Bidang/UPTD Industri
Meningkatnya pertumbuhan industri manufaktur Jawa Barat
PDRB industri non migas 755,38 N/A 816,56 5.806.000.000 839,21 9.711.600.000 863,15 9.877.760.000 888,5 8.305.536.000 Bidang/UPTD Industri
1 Program Pembangunan Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE)
Persentase pertumbuhan PMA/PMDN 0,22 N/A 2 5.806.000.000 2 9.711.600.000 2 9.877.760.000 2 8.305.536.000 Bidang ILMATE
Pembuatan Peta Peran dan Kerjasama Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika
Tersusunnya Peta Peran dan Kerjasama Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Telematika Berbasis Inovasi
1 200.000.000 1 200.000.000 1 250.000.000 1 250.000.000
Pendampingan Peningkatan Kapabilitas Kemitraan antara Industri Besar dan Industri Kecil Menengah untuk menguatkan rantai pasok
Terjalinnya Kerjasama Industri Besar dan IKM 50 1.500.000.000 50 1.500.000.000 50 1.500.000.000 50 1.500.000.000
Pengembangan Teknologi Industri Berbasis Inovasi Penerapan Hasil Riset Teknologi Industri 1 1.000.000.000 1 1.000.000.000 1 1.000.000.000 1 1.000.000.000Pembuatan Sistem Kawasan industri Terbangunnya Sistem Terpadu Kawasan Industri 1 200.000.000 1 250.000.000 1 250.000.000 1 350.000.000Pembangunan Kawasan Industri Terbangunnya Kawasan Industri 2 350.000.000 2 4.000.000.000 2 4.000.000.000 2 2.000.000.000Forum Komunikasi Pengembangan Kawasan Industri di Jawa Barat
Sinergitas Kawasan Industri 23 250.000.000 23 250.000.000 25 250.000.000 25 300.000.000
Perijinan Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Telematika
Pengawasan dan Pengendalian Perijinan ILMATE 100 150.000.000 100 150.000.000 100 150.000.000 100 150.000.000
Penyusunan Rancangan kebijakan Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika
Tersusunnya rancangan kebijakan ILMATE 1 300.000.000 1 300.000.000 1 300.000.000 1 400.000.000
Diseminasi Produk Bersih di Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Telematika
Standar Industri Hijau 100 150.000.000 100 150.000.000 100 150.000.000 100 150.000.000
Pengembangan Industri Hijau Terbinanya industri 250 400.000.000 250 500.000.000 250 500.000.000 250 550.000.000Kompetisi Industri Hijau Terbinanya industri 100 250.000.000 100 250.000.000 100 250.000.000 100 250.000.000Model Penyebarluasan Teknologi Terbentuknya model penyebarluasan teknologi 1 396.000.000 1 435.600.000 1 479.160.000 1 527.076.000Akselerasi Pusat Data Digital industri Terbentuknya Pusat Data Digital Industri 2 660.000.000 2 726.000.000 2 798.600.000 2 878.460.000
Pertumbuhan jumlah Unit Usaha Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika
0,22 N/A 0,2 6.950.000.000 0,2 7.450.000.000 0,2 7.930.000.000 0,2 8.080.000.000 Bidang ILMATE
Pameran Produk Otomotif Berbasis Inovasi dan Teknologi (JABAR OTOFEST)
Terinformasikannya produk otomotif berbasis inovasi dan teknologi
50 1.000.000.000 50 1.000.000.000 50 1.000.000.000 50 1.000.000.000
Bimtek Sertifikasi Produk dan Profesi Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika
Terbinanya Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika
75 150.000.000 75 150.000.000 75 150.000.000 75 150.000.000
Fasilitasi Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Berbasis Inovasi dan Teknologi
Terinformasikannya pelaku industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Berbasis Inovasi dan Teknologi
100 2.000.000.000 100 2.000.000.000 100 2.000.000.000 100 2.000.000.000
Pembuatan Database Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika
Tersusunnya Database ILMATE 1 200.000.000 1 200.000.000 1 250.000.000 1 250.000.000
Pendampingan dan Pengembangan Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika
Terbinanya industri yang didampingi dan dikembangkan 100 350.000.000 100 400.000.000 100 450.000.000 100 500.000.000
Pendampingan Penggunaan Media Digital dalam Akselerasi Pertumbuhan Industri
Termanfaatkannya media digital dalam penumbuhan industri
4 250.000.000 4 350.000.000 4 450.000.000 4 450.000.000
Pelatihan Penggunaan Media Digital dalam Akselerasi Pertumbuhan Dampak
Terbinanya industri yang didampingi 100 200.000.000 100 250.000.000 100 250.000.000 100 250.000.000
Kolaborasi Pelaku Media Digital dan Industri Terjalinnya kolaborasi/kerjasama 20 300.000.000 20 350.000.000 20 350.000.000 20 400.000.000Pendampingan Penguatan Kapasitas Inovasi Terbinanya industri didampingi 100 400.000.000 100 450.000.000 100 480.000.000 100 480.000.000Model Perluasan Dampak Industri Tersusunnya model perluasan dampak industri 2 350.000.000 2 450.000.000 2 450.000.000 2 500.000.000Pendampingan Penumbuhan Model Bisnis Baru Terbinanya industri didampingi 100 350.000.000 100 350.000.000 100 350.000.000 100 350.000.000Perluasan Dampak Industri Inovatif (EXPO) Terbinanya industri 75 200.000.000 75 300.000.000 75 500.000.000 75 500.000.000Fasilitasi Akselerasi Model percepatan penguasaan teknologi
Terfasilitasinya industri dalam penguasaan teknologi 50 200.000.000 50 200.000.000 50 250.000.000 50 250.000.000
Wirausaha Industri Baru Berbasis Riset dan Teknologi Terbentuknya wirausaha baru berbasis teknologi 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000 100 1.000.000.0002 Program Pembangunan
Industri Agro, Kimia, Tekstil dan Aneka
Persentase pertumbuhan PMA/PMDN 0,05 N/A 2 7.550.000.000 2 9.550.000.000 2 12.650.000.000 2 12.650.000.000 Bidang Industri AKTA
Pembinaan Industri Kerajinan (DEKRANASDA) Terbinanya industri kerajinan Jawa Barat 300 5.000.000.000 300 7.000.000.000 300 10.000.000.000 300 10.000.000.000Pembuatan Peta Peran dan Kerjasama Industri Agro, Kimia, Tekstil dan Aneka
Tersusunnya Peta Peran dan Kerjasama Industri AKTA 1 200.000.000 1 200.000.000 1 200.000.000 1 200.000.000
Pengembangan Proses Produksi Industri Agro, Kimia, Tekstil dan Aneka Berbasis Inovasi
Penerapan Riset Proses Produksi Industri AKTA 1 500.000.000 1 500.000.000 1 500.000.000 1 500.000.000
Perizinan Industri Agro, Kimia, Tekstil dan Aneka Pengawasan dan Pengendalian Perijinan Industri AKTA 50 150.000.000 50 150.000.000 50 150.000.000 50 150.000.000
Diseminasi Penerapan Produksi Bersih di Industri Agro, Kimia, Tekstil dan Aneka
Standar Industri Hijau bagi Industri Agro, Kimia, Tekstil dan Aneka
150 300.000.000 150 300.000.000 150 300.000.000 150 300.000.000
Pemetaan Produksi Bersih Industri Agro, Kimia, Tekstil dan Aneka Jawa Barat
Tersusunnya peta produksi bersih industri AKTA 1 200.000.000 1 200.000.000 1 200.000.000 1 200.000.000
Pemetaan Mitra Teknologi Industri Agro, Kimia, Tekstil dan Aneka
Tersusunnya peta kemitraan industri AKTA 1 250.000.000 1 250.000.000 1 250.000.000 1 250.000.000
Peta Sumber Daya Pendukung Industri Agro, Kimia, Tekstil dan Aneka
Tersusunnya peta sumber daya 1 250.000.000 1 250.000.000 1 250.000.000 1 250.000.000
Roadmap Pengembangan Bisnis Industri Agro, Kimia, Tekstil dan Aneka
Tersusunnya Roadmap Industri AKTA 1 400.000.000 1 400.000.000 1 400.000.000 1 400.000.000
Penyusunan rancangan kebijakan Industri Agro, Kimia, Tekstil dan Aneka
Penyusunan rancangan kebijakan Industri Agro, Kimia, Tekstil dan Aneka
1 300.000.000 1 300.000.000 1 400.000.000 1 400.000.000
Pertumbuhan jumlah Unit Usaha Industri Agro, Kimia, Tekstil dan Aneka
0,05 N/A 0,2 5.800.000.000 0,2 5.850.000.000 0,2 5.875.000.000 0,2 5.875.000.000 Bidang Industri AKTA
Wirausaha Baru Industri Agro, Kimia, Tekstil dan Aneka Jumlah Wirausaha Baru 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000 100 1.000.000.000
Kolaborasi Pelaku Media Digital dan Industri Terjalinnya kolaborasi/kerjasama 40 200.000.000 40 250.000.000 40 275.000.000 40 275.000.000Pembinaan Industri Agro, Kimia, Tekstil dan Aneka Terbinanya industri 200 500.000.000 200 500.000.000 200 500.000.000 200 500.000.000Festival Produk Unggulan Industri Agro, Kimia, Tekstil dan Aneka
Terbinanya industri 50 1.200.000.000 50 1.200.000.000 50 1.200.000.000 50 1.200.000.000
Kegiatan Festival Keanekaragaman Makanan Berbahan Baku Lokal
Terbinanya industri 250 800.000.000 250 800.000.000 250 800.000.000 250 800.000.000
Fasilitasi standardisasi Industri Agro, Kimia, Tekstil dan Aneka
Terfasilitasinya standardisasi industri AKTA 500 2.000.000.000 500 2.000.000.000 500 2.000.000.000 500 2.000.000.000
Pendataan Industri Agro, Kimia, Tekstil dan Aneka Terdatanya industri AKTA 1 100.000.000 1 100.000.000 1 100.000.000 1 100.000.000
Tahun 20222017 2018 Tahun 2023
3
TAhun 2020 - 2023
Rencana Program, Kegiatan dan Pendanaan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat
Tujuan Sasaran Renstra Program Perangkat Daerah Kegiatan Indikator Tujuan / Sasaran / Program / KegiatanCapaian Tahun Awal Perencanaan
Penanggung Jawab Eselon IIITarget Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tahun 2020 Tahun 2021
K RP. K RP. K RP. K RP.1 2 4 (33) (33) (41) (42) (38)
Tahun 20222017 2018 Tahun 2023
3
Tujuan Sasaran Renstra Program Perangkat Daerah Kegiatan Indikator Tujuan / Sasaran / Program / KegiatanCapaian Tahun Awal Perencanaan
Penanggung Jawab Eselon IIITarget Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tahun 2020 Tahun 2021
3 Program Pemberdayaan Industri Pangan, Olahan dan Kemasan
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) UPTD IPOK A N/A A 7.400.000.000 A 7.650.000.000 A 7.500.000.000 A 7.300.000.000 UPTD IPOK
Peningkatan Daya Saing Kemasan Industri Pangan, Olahan dan Kemasan
Meningkatnya daya saing kemasan IPOK 400 1.500.000.000 400 1.500.000.000 400 1.500.000.000 400 1.500.000.000
Mobil Kemasan (BANKEU) Tersedianya mobil kemasan 5 2.500.000.000 5 2.500.000.000 5 2.500.000.000 5 2.500.000.000Penerapan ISO 9001:2015 pada Satuan Pelayanan di lingkungan UPTD Industri Pangan, Olahan dan Kemasan
Tersertifikasi ISO 9001;2015 2 400.000.000 2 450.000.000 1 200.000.000 - -
Pemeliharaan ISO 9001:2015 pada Satuan Pelayanan di lingkungan UPTD Industri Pangan, Olahan dan Kemasan
Terpeliharanya Sertifikasi ISO 9001:2015 4 400.000.000 6 600.000.000 7 700.000.000 7 700.000.000
Bimbingan Usaha bagi Industri Pangan, Olahan dan Kemasan
Jumlah pelaku usaha industri yang dibina 250 1.000.000.000 250 1.000.000.000 250 1.000.000.000 250 1.000.000.000
Pendataan Industri di lingkungan UPTD Industri Pangan, Olahan dan Kemasan
Tersedianya data IPOK 1 200.000.000 1 200.000.000 1 200.000.000 1 200.000.000
Pelatihan Kompetensi Pelaku Usaha Industri Pangan, Olahan dan Kemasan
Terlatihnya pelaku usaha Industri Pangan, Olahan dan Kemasan
100 400.000.000 100 400.000.000 100 400.000.000 100 400.000.000
Pola Kemitraan Penguasaan Teknologi Bagi Objek Binaan UPTD Industri Pangan, Olahan dan Kemasan
Tersusunnya Kajian Model Kemitraan 1 100.000.000 1 100.000.000 1 100.000.000 1 100.000.000
Branding UPTD Industri Pangan, Olahan dan Kemasan Tersusunnya branding UPTD IPOK 1 200.000.000 1 200.000.000 1 200.000.000 1 200.000.000
Pengembangan Desain Produk Industri Pangan, Olahan dan Kemasan
Jumlah desain produk IPOK 5 200.000.000 5 200.000.000 5 200.000.000 5 200.000.000
Pembinaan Teknologi UPTD Industri Pangan, Olahan dan Kemasan
Terbinanya pelaku usaha IPOK 250 500.000.000 250 500.000.000 250 500.000.000 250 500.000.000
4 Program Pemberdayaan Industri Logam
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) UPTD Industri Logam A N/A B 3.400.000.000 A 3.650.000.000 A 3.500.000.000 A 3.300.000.000 UPTD Industri Logam
Penerapan ISO 9001:2015 pada Satuan Pelayanan di lingkungan UPTD Industri Logam
Tersertifikasi ISO 9001;2015 2 400.000.000 2 450.000.000 1 200.000.000 - -
Pemeliharaan ISO 9001:2015 pada Satuan Pelayanan di lingkungan UPTD Industri Logam
Terpeliharanya Sertifikasi ISO 9001:2015 4 400.000.000 6 600.000.000 7 700.000.000 7 700.000.000
Bimbingan Usaha bagi Industri Logam Jumlah pelaku usaha industri yang dibina 250 1.000.000.000 250 1.000.000.000 250 1.000.000.000 250 1.000.000.000Pendataan Industri di lingkungan UPTD Industri Logam Tersedianya data Industri Logam 1 200.000.000 1 200.000.000 1 200.000.000 1 200.000.000
Pelatihan Kompetensi Pelaku Usaha Industri Logam Terlatihnya pelaku usaha Industri Logam 100 400.000.000 100 400.000.000 100 400.000.000 100 400.000.000Pola Kemitraan Penguasaan Teknologi Bagi Objek Binaan UPTD Industri Logam
Tersusunnya Kajian Model Kemitraan 1 100.000.000 1 100.000.000 1 100.000.000 1 100.000.000
Branding UPTD Industri Logam Tersusunnya branding UPTD Industri Logam 1 200.000.000 1 200.000.000 1 200.000.000 1 200.000.000Pengembangan Desain Produk Industri Logam Jumlah desain produk Industri Logam 5 200.000.000 5 200.000.000 5 200.000.000 5 200.000.000Pembinaan Teknologi UPTD Industri Logam Terbinanya pelaku usaha Industri Logam 250 500.000.000 250 500.000.000 250 500.000.000 250 500.000.000
Meningkatnya peran perdagangan dalam perekonomian Jawa Barat
Laju Pertumbuhan Perdagangan Jawa Barat 2 4 4 5 14.850.000.000
Meningkatnya ekspor non migas Jawa Barat
Laju pertumbuhan ekspor non migas 11,81 N/A 4 14.100.001.300 6 14.350.001.300 8 14.600.001.300 5 14.850.000.000
5 Program Pengembangan Ekspor
Nilai ekspor non migas 28943,52 22585.53 (TW. III) 30112,84 14.100.001.300 30715,09 14.350.001.300 31329,40 14.600.001.300 30715,09 14.850.000.000 Bidang PLN
Pendampingan Ekspor (Coaching Program) Eksportir Baru 50 2.000.000.000 50 2.000.000.000 50 2.000.000.000 50 2.000.000.000
Bimbingan Teknis Pembuatan Surat Keterangan Asal (SKA) Penerbitan Surat Keterangan Asal (SKA) 50 250.000.000 50 250.000.000 50 250.000.000 50 250.000.000
Bimbingan Teknis Bagaimana Memulai Ekspor Melalui Platform Digital
Jumlah viewers dan comment 1.000 400.000.000 1.000 400.000.000 1000 400.000.000 1000 400.000.000
Forum Kinerja Ekspor di Jawa Barat Pembinaan pelaku ekspor 2 750.000.000 2 750.000.000 2 750.000.000 2 750.000.000Verifikasi dan Penelurusan Asal Barang Ekspor Jawa Barat Rekomendasi Barang Ekspor 25 400.000.000 25 400.000.000 25 400.000.000 25 400.000.000
Forum Koordinasi dan Implementasi Kebijakan Impor Rekomendasi Barang Impor 25 400.000.000 25 400.000.000 25 400.000.000 25 400.000.000
Fasilitasi Pameran/Misi Dagang (Internasional) Terfasilitasinya Pelaku Ekspor ke Luar negeri 25 2.500.000.000 25 2.500.000.000 25 2.500.000.000 25 2.500.000.000Trade Expo Indonesia (TEI) Terfasilitasinya Promosi Ekspor 20 1.500.000.000 20 1.750.000.000 20 2.000.000.000 20 2.250.000.000Pemetaan Pelaku Ekspor dan Road Map Peningkatan Ekspor Komoditas Jawa Barat
Tersusunnya Peta pelaku Ekspor dan roadmap 1 250.000.000 1 250.000.000 1 250.000.000 1 250.000.000
Edukasi Ekspor Komoditas pada Pelaku Usaha Jawa Barat Terlatihnya Pelaku Usaha Ekspor Komoditas 100 400.000.000 100 400.000.000 100 400.000.000 100 400.000.000
Platform Media Digital Peningkatan Promosi Dagang dan Ekspor Jawa Barat
Tersedianya Media Promosi 1 250.000.000 1 250.000.000 1 250.000.000 1 250.000.000
Trading House Jawa Barat Terbentuknya Trading house Jawa Barat di Luar Negeri 1 5.000.000.000 1 5.000.000.000 1 5.000.000.000 1 5.000.000.000
Meningkatnya perdagangan dalam negeri
Pertumbuhan PDRB Sektor Perdagangan 269,77 N/A 321,9 155.550.000.000 354,78 308.300.000.000 393,36 314.150.000.000 438,7 314.450.000.000
6 Program Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri
Indeks Harga Konsumen Bahan Makanan 3,00 -4,00 155.550.000.000 3,00 -4,00 308.300.000.000 3,00 -4,00 314.150.000.000 3,00 - 4,00 314.450.000.000
Sistem Logistik Terpadu Jawa Barat Terbangunnya Sistem Logistik Terpadu Jawa Barat 1 7.500.000.000 1 7.500.000.000 1 7.500.000.000 1 7.500.000.000Edukasi Pasar Juara Tersosialisasikannya Pasar Juara Jawa Barat 150 300.000.000 150 300.000.000 150 350.000.000 150 400.000.000Pemetaan Komoditas Perdagangan Tersusunnya Database Peta Logistik dan Distribusi 1 150.000.000 1 150.000.000 1 150.000.000 1 150.000.000Edukasi Sistem Logistik Digital Terinformasikannya Sistem Logistik Digital Pada Pelaku
Usaha500 850.000.000 500 850.000.000 500 850.000.000 500 850.000.000
Festival Pasar Rakyat Terwujudnya Pasar Juara 6 10.000.000.000 6 10.000.000.000 6 10.000.000.000 6 10.000.000.000Layanan Informasi Harga Kebutuhan Pokok Tersedianya Informasi harga kebutuhan pokok harian 12 250.000.000 12 250.000.000 12 300.000.000 12 300.000.000
Koordinasi Pengendalian Harga Pangan Terkendalinya harga pangan menjelang HBKN 150 200.000.000 150 200.000.000 150 200.000.000 150 200.000.000Prognosa Stabilitasi Harga dan Stok Kebutuhan Pokok (Kepok) Di Jawa Barat
Tersusunnya dokumen prognosa stabilisasi harga dan stok melalui e logistik
1 250.000.000 1 250.000.000 1 250.000.000 1 250.000.000
Dukungan Pelaksanaan Operasi Pasar Murah Kebutuhan Pokok (Kepok) Di Jawa Barat - RTM
Terwujudnya dukungan pelaksanaan OPM KEPOK 27 1.500.000.000 27 1.500.000.000 27 2.000.000.000 27 2.000.000.000
OPM KEPOK - RTM (SUBSIDI) Tersedianya subsidi 27 20.000.000.000 27 25.000.000.000 27 30.000.000.000 27 30.000.000.000Partisipasi pada Pameran INACRAFT Terfasilitasinya pelaku usaha kerajinan 20 1.000.000.000 20 1.000.000.000 20 1.000.000.000 20 1.000.000.000Pameran Dagang Dalam Rangka Peningkatan Produk Dalam Negeri
Terfasilitasinya promosi penggunaan produk dalam negeri 50 1.000.000.000 50 1.250.000.000 50 1.500.000.000 50 1.750.000.000
Revitalisasi Pasar Rakyat Tersedianya Perencanaan Revitalisasi Pasar 10 5.000.000.000 10 7.500.000.000 10 7.500.000.000 10 7.500.000.000Revitalisasi Pasar Rakyat (BANKEU) Terwujudnya Pasar Juara 10 100.000.000.000 10 150.000.000.000 10 150.000.000.000 10 150.000.000.000
K RP. K RP. K RP. K RP.1 2 4 (33) (33) (41) (42) (38)
Tahun 20222017 2018 Tahun 2023
3
Tujuan Sasaran Renstra Program Perangkat Daerah Kegiatan Indikator Tujuan / Sasaran / Program / KegiatanCapaian Tahun Awal Perencanaan
Penanggung Jawab Eselon IIITarget Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tahun 2020 Tahun 2021
Penyelenggaraan kerjasama perdagangan dalam negeri Terjalinnya kerjasama perdagangan dalam negeri 10 250.000.000 10 250.000.000 10 250.000.000 10 250.000.000
Kemitraan Kolaboratif (E-Commerce) Bagi Pelaku Usaha Di Jawa Barat
Terjalinnya kemitraan e-commerce 250 500.000.000 250 500.000.000 250 500.000.000 250 500.000.000
Sosialisasi E-Commerce Tersosialisasikannya e-commerce 250 500.000.000 250 500.000.000 250 500.000.000 250 500.000.000Pengembangan Akses Pasar Untuk Produk Unggulan Jawa Barat
Terwujudnya akses produk unggulan Jawa Barat 25 1.000.000.000 25 1.000.000.000 25 1.000.000.000 25 1.000.000.000
West Java Exhibision Centre Terbangunnya exhibision centre di Jawa Barat 1 5.000.000.000 1 100.000.000.000 1 100.000.000.000 1 100.000.000.000Temu Usaha Dagang Produk Unggulan Dalam Negeri Terjadinya kontak bisnis 50 300.000.000 50 300.000.000 50 300.000.000 50 300.000.000
7 Program Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga
Indeks Keberdayaan Konsumen 38 19.500.000.000 38 21.750.000.000 39 24.000.000.000 39 26.250.000.000
Pengawasan Tertib Niaga Terawasinya tertib niaga 27 350.000.000 27 350.000.000 27 350.000.000 27 350.000.000Forum Koordinasi dan Implementasi Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga
Terkoordinasinya perlindungan konsumen dan tertib niaga 100 200.000.000 100 200.000.000 100 200.000.000 100 200.000.000
Sosialisasi Peningkatan Pemahaman Wawasan Perlindungan Konsumen
Terinformasikannya wawasan perlindungan konsumen pada pelaku usaha
100 200.000.000 100 200.000.000 100 200.000.000 100 200.000.000
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perlindungan Konsumen
Terbinanya kelembagaan perlindungan konsumen 150 750.000.000 150 750.000.000 150 750.000.000 150 750.000.000
BPSK (HIBAH) Terfasilitasinya BPSK 18 13.500.000.000 21 15.750.000.000 24 18.000.000.000 27 20.250.000.000Penghargaan BPSK Juara Terwujudnya BPSK Juara 3 1.500.000.000 3 1.500.000.000 3 1.500.000.000 3 1.500.000.000Pengawasan Barang Beredar dan Jasa Terawasinya barang yang beredar dan jasa 27 2.000.000.000 27 2.000.000.000 27 2.000.000.000 27 2.000.000.000Pembinaan Konsumen Cerdas Terbinanya konsumen 500 1.000.000.000 500 1.000.000.000 500 1.000.000.000 500 1.000.000.000
8 Program Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Agro
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) BPSMB Agro B N/A B 1.150.000.000 A 1.400.000.000 A 1.700.000.000 A 1.950.000.000 UPTD BPSMB Agro
Pelayanan Teknis Pengujian dan Kalibrasi UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Agro Bandung
Tersedianya Layanan pengujian dan kalibrasi Komoditi Agro 100 250.000.000 150 375.000.000 200 500.000.000 250 625.000.000
Sosialisasi Pengujian Mutu Barang Agro Bandung Tersosialisasinya layanan pengujian mutu barang Agro 200 250.000.000 300 375.000.000 400 500.000.000 500 625.000.000
Branding Layanan UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Agro Bandung
Tersusunnya branding UPTD BPSMB Agro 1 200.000.000 1 200.000.000 1 200.000.000 1 200.000.000
Pemetaan Potensi Layanan UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Agro Bandung
Tersusunnya peta potensi layanan 1 200.000.000 1 200.000.000 1 200.000.000 1 200.000.000
Pemeliharaan Sertifikasi Manajemen Mutu Barang Agro Bandung
Terpeliharanya Sertifikasi Manajemen Mutu 2 250.000.000 2 250.000.000 2 300.000.000 2 300.000.000
9 Program Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Logam dan Elektronika
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) BPSMB Logam dan Elektronika
B N/A B 1.150.000.000 A 1.400.000.000 A 1.700.000.000 A 1.950.000.000 UPTD BPSMB Logam dan Elektronika
Pelayanan Teknis Pengujian dan Kalibrasi UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Logam dan Elektronika Karawang
Tersedianya Layanan pengujian dan kalibrasi Komoditi Logam dan Elektronika
100 250.000.000 150 375.000.000 200 500.000.000 250 625.000.000
Sosialisasi Pengujian Mutu Barang Logam dan Elektronika Karawang
Tersosialisasinya layanan pengujian mutu barang Logam dan Elektronika
200 250.000.000 300 375.000.000 400 500.000.000 500 625.000.000
Branding Layanan UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Logam dan Elektronika Karawang
Tersusunnya branding UPTD BPSMB Logam dan Elektronika 1 200.000.000 1 200.000.000 1 200.000.000 1 200.000.000
Pemetaan Potensi Layanan UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Logam dan Elektronika Karawang
Tersusunnya peta potensi layanan 1 200.000.000 1 200.000.000 1 200.000.000 1 200.000.000
Pemeliharaan Sertifikasi Manajemen Mutu Barang Logam dan Elektronika Karawang
Terpeliharanya Sertifikasi Manajemen Mutu 2 250.000.000 2 250.000.000 2 300.000.000 2 300.000.000
10 Program Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Air Minum Dalam Kemasan
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) BPSMB AMDK B N/A B 1.150.000.000 A 1.400.000.000 A 1.700.000.000 A 1.950.000.000 UPTD BPSMB AMDK
Pelayanan Teknis Pengujian dan Kalibrasi UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Air Minum Dalam Kemasan Cirebon
Tersedianya Layanan pengujian dan kalibrasi Komoditi Air Minum Dalam Kemasan
100 250.000.000 150 375.000.000 200 500.000.000 250 625.000.000
Sosialisasi Pengujian Mutu Barang Air Minum Dalam Kemasan Cirebon
Tersosialisasinya layanan pengujian mutu barang Air Minum Dalam Kemasan
200 250.000.000 300 375.000.000 400 500.000.000 500 625.000.000
Branding Layanan UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Air Minum Dalam Kemasan Cirebon
Tersusunnya branding UPTD BPSMB Air Minum Dalam Kemasan
1 200.000.000 1 200.000.000 1 200.000.000 1 200.000.000
Pemetaan Potensi Layanan UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Air Minum Dalam Kemasan Cirebon
Tersusunnya peta potensi layanan 1 200.000.000 1 200.000.000 1 200.000.000 1 200.000.000
Pemeliharaan Sertifikasi Manajemen Mutu Barang Air Minum Dalam Kemasan Cirebon
Terpeliharanya Sertifikasi Manajemen Mutu 2 250.000.000 2 250.000.000 2 300.000.000 2 300.000.000
11 Program Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Keramik dan Tabung Gas
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) BPSMB Keramik dan Tabung Gas
B N/A B 1.150.000.000 A 1.400.000.000 A 1.700.000.000 A 1.950.000.000 UPTD BPSMB Keramik dan Tabung Gas
Pelayanan Teknis Pengujian dan Kalibrasi UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Keramik dan Tabung Gas Bogor
Tersedianya Layanan pengujian dan kalibrasi Komoditi Keramik dan Tabung Gas
100 250.000.000 150 375.000.000 200 500.000.000 250 625.000.000
Sosialisasi Pengujian Mutu Barang Keramik dan Tabung Gas Bogor
Tersosialisasinya layanan pengujian mutu barang Keramik dan Tabung Gas
200 250.000.000 300 375.000.000 400 500.000.000 500 625.000.000
Branding Layanan UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Keramik dan Tabung Gas Bogor
Tersusunnya branding UPTD BPSMB Keramik dan Tabung Gas
1 200.000.000 1 200.000.000 1 200.000.000 1 200.000.000
Pemetaan Potensi Layanan UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Keramik dan Tabung Gas Bogor
Tersusunnya peta potensi layanan 1 200.000.000 1 200.000.000 1 200.000.000 1 200.000.000
Pemeliharaan Sertifikasi Manajemen Mutu Barang Keramik dan Tabung Gas Bogor
Terpeliharanya Sertifikasi Manajemen Mutu 2 250.000.000 2 250.000.000 2 300.000.000 2 300.000.000
Terpenuhinya dukungan manajemen perkantoran
Terpenuhinya dukungan manajemen perkantoran 85 11.200.000.000 87 9.250.000.000 87 4.350.000.000 90 4.350.000.000
12 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Dinas Perindustrian Dan Perdagangan
Tingkat Pemenuhan Sarana dan Prasarana Kerja di dinas Perindustrian dan Perdagangan
85 11.200.000.000 87 9.250.000.000 87 4.350.000.000 90 4.350.000.000 SEKRETARIAT
K RP. K RP. K RP. K RP.1 2 4 (33) (33) (41) (42) (38)
Tahun 20222017 2018 Tahun 2023
3
Tujuan Sasaran Renstra Program Perangkat Daerah Kegiatan Indikator Tujuan / Sasaran / Program / KegiatanCapaian Tahun Awal Perencanaan
Penanggung Jawab Eselon IIITarget Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tahun 2020 Tahun 2021
Peningkatan Sarana dan Prasarana Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat
Terpenuhinya sarana dan prasarana kantor indag 1 7.000.000.000 1 7.000.000.000 1 2.000.000.000 1 2.000.000.000
Pemetaan dan Perencanaan Kebutuhan Sarana Dekranasda Jawa Barat
peta kebutuhan sarana dan prasarana 1 200.000.000 1 250.000.000 1 350.000.000 1 350.000.000
Peningkatan Sarana dan Prasarana kantor Dekranasda Jawa Barat
terpenuhinya sarana dan prasarana kantor dekranasda jawa barat
1 4.000.000.000 1 2.000.000.000 1 2.000.000.000 1 2.000.000.000
13 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur UPTD Industri Logam
Tingkat Pemenuhan Sarana dan Prasarana Kerja di UPTD Industri Logam
85 6.000.000.000 87 6.500.000.000 87 7.000.000.000 90 7.500.000.000 UPTD Industri Logam
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kantor UPTD Industri Logam
Terpenuhinya sarana dan prasarana kantor UPTD Industri Logam
1 2.000.000.000 1 1.500.000.000 1 2.000.000.000 1 2.500.000.000
Pengadaan Mesin dan Peralatannya pada UPTD Logam Tersedianya mesin dan peralatan pada UPTD Logam 1 4.000.000.000 1 5.000.000.000 1 5.000.000.000 1 5.000.000.000
14 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur UPTD IPOK
Tingkat Pemenuhan Sarana dan Prasarana Kerja di UPTD Industri Pangan, Olahan dan Kemasan
85 7.000.000.000 87 8.500.000.000 87 9.000.000.000 90 9.500.000.000 UPTD IPOK
Peningkatan Sarana dan Prasarana UPTD Industri Pangan, Olahan dan Kemasan
Terpenuhinya sarana dan prasarana kantor UPTD IPOK 1 4.000.000.000 1 4.500.000.000 1 5.000.000.000 1 5.500.000.000
Pengadaan mesin dan peralatan pada UPTD Industri Pangan, Olahan dan Kemasan
Tersedianya mesin dan peralatan pada UPTD IPOK 1 3.000.000.000 1 4.000.000.000 1 4.000.000.000 1 4.000.000.000
15 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Logam dan Elektronika Karawang
Tingkat Pemenuhan Sarana dan Prasarana Kerja di UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Logam dan Elektronika Karawang
85 6.750.000.000 87 7.500.000.000 87 8.500.000.000 90 9.500.000.000 UPTD BPSMB Logam dan Elektronika
Pengadaan Alat Pengujian/Kalibrasi UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Logam dan Elektronika Karawang
Tersedianya alat standar pengujian/kalibrasi UPTD Balai Pengujian dan sertifikasi mutu barang logam dan elektronika karawang
1 6.000.000.000 1 7.000.000.000 1 8.000.000.000 1 9.000.000.000
Peningkatan Sarana dan Prasarana UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Logam dan Elektronika Karawang
Terpenuhinya Sarana dan prasarana serta kendaraan operasional serta kendaraan operasional UPTD Balai pengujian dan sertifikasi mutu barang logam dan elektronika karawang
1 750.000.000 1 500.000.000 1 500.000.000 1 500.000.000
17 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Keramik dan Tabung Gas
Tingkat Pemenuhan Sarana dan Prasarana Kerja di UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Keramik dan Tabung Gas
85 6.750.000.000 87 8.000.000.000 87 8.750.000.000 90 9.750.000.000 UPTD BPSMB AMDK
Pengadaan alat pengujian/Kalibrasi UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Keramik dan Tabung Gas Bogor
Peralatan kerja dan kelengkapannya UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Keramik dan Tabung Gas Bogor
1 6.000.000.000 1 7.000.000.000 1 8.000.000.000 1 9.000.000.000
Peningkatan Sarana dan Prasarana UPTD Balai Pengujian dan sertifikasi Mutu Barang Keramik dan Tabung Gas Bogor
Terpenuhinya peralatan kerja dan kelengkapannya UPTD Balai Pengujian dan sertifikasi Mutu Barang Keramik dan Tabung Gas Bogor
1 750.000.000 1 1.000.000.000 1 750.000.000 1 750.000.000
18 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang AMDK
Tingkat Pemenuhan Sarana dan Prasarana Kerja di UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang AMDK
85 5.000.000.000 87 4.500.000.000 87 4.500.000.000 90 4.500.000.000 UPTD BPSMB AMDK
Pengadaan Peralatan Standar dan Alat-alat ukur standar UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Air Minum dalam Kemasan Cirebon
Tersedianya peralatan sarana dan prasarana peralatan standar serta alat-alat ukur standar
1 3.500.000.000 1 3.500.000.000 1 3.500.000.000 1 3.500.000.000
Peningkatan Sarana dan Prasarana UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Air Minum dalam Kemasan Cirebon
Terpenuhinya Sarana dan prasarana serta kendaraan operasional serta kendaraan operasional UPTD Balai pengujian dan sertifikasi mutu barang Air Minum dalam Kemasan Cirebon
1 1.500.000.000 1 1.000.000.000 1 1.000.000.000 1 1.000.000.000
19 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Agro
Tingkat Pemenuhan Sarana dan Prasarana Kerja di UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Agro
85 3.000.000.000 87 3.000.000.000 87 3.000.000.000 90 3.000.000.000 UPTD BPSMB AMDK
Pengadaan Peralatan Standar dan Alat-alat ukur standar UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Agro Bandung
Tersedianya peralatan sarana dan prasarana peralatan standar serta alat-alat ukur standar
1 2.000.000.000 1 2.000.000.000 1 2.000.000.000 1 2.000.000.000
Peningkatan Sarana dan Prasarana UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Agro Bandung
Terpenuhinya Sarana dan prasarana serta kendaraan operasional serta kendaraan operasional UPTD Balai pengujian dan sertifikasi mutu barang Agro
1 1.000.000.000 1 1.000.000.000 1 1.000.000.000 1 1.000.000.000
20 Program Dukungan Manajemen Perkantoran Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Persentase ASN yang memiliki kesesuaian kompetensi di Dinas Perindustrian dan Perdagangan
30 250.000.000 30 300.000.000 30 300.000.000 30 350.000.000 SEKRETARIAT
Penyediaan Diklat, Kursus Singkat dan Bimtek Aparatur Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov. Jabar
Uang saku Diklatpim III, Diklatpim IV, Kontribusi 1 250.000.000 1 300.000.000 1 300.000.000 1 350.000.000
persentase sarana dan prasarana dalam kondisi baik di Dinas Perindustrian dan Perdagangan
85 3.006.500.000 87 3.107.150.000 87 3.717.865.000 90 3.839.651.500 SEKRETARIAT
Pemeliharaan Perabotan, Fasilitas dan Gedung Kantor DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN Prov. Jabar
Pemeliharaan Komputer, Pemeliharaan Peralatan kantor, Pemeliharaan Instalasi Jaringan, pemeliharaan gedung dan bangunan, pemeliharaan taman
1 2.000.000.000 1 2.000.000.000 1 2.500.000.000 1 2.500.000.000
Penyediaan Pemeliharaan Kendaraaan Dinas Indag BBM, STNK, Pelumas, Service Kendaraan 1 550.000.000 1 605.000.000 1 665.500.000 1 732.050.000Pemeliharaan Perabotan, Fasilitas dan Gedung Kantor Dekranasda
Pemeliharaan peralatan kantor, Pemeliharaan Gedung dan Bangunan, Pemeliharaan Instalasi Jaringan, Pemeliharaan Taman
1 456.500.000 1 502.150.000 1 552.365.000 1 607.601.500
Persentase Unit Kerja yang mendapatkan pelayanan administrasi Perkantoran di Dinas Perindustrian dan Perdagangan
100 7.109.445.000 100 7.820.389.500 100 8.602.428.450 100 9.462.671.295 SEKRETARIAT
Penyediaan Langganan Kantor DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air, Listrik, Internet, Telepon 1 296.010.000 1 325.611.000 1 358.172.100 1 393.989.310
Penyediaan Rapat Internal dan Luar Kantor DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
Jamuan Makan, Air Mineral/Galon, Perjalanan Dinas 1 2.000.000.000 1 2.200.000.000 1 2.420.000.000 1 2.662.000.000
K RP. K RP. K RP. K RP.1 2 4 (33) (33) (41) (42) (38)
Tahun 20222017 2018 Tahun 2023
3
Tujuan Sasaran Renstra Program Perangkat Daerah Kegiatan Indikator Tujuan / Sasaran / Program / KegiatanCapaian Tahun Awal Perencanaan
Penanggung Jawab Eselon IIITarget Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tahun 2020 Tahun 2021
Penyediaan Sewa, Publikasi dan Dokumentasi Kantor DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
Dokumentasi dan Publikasi, Sewa Kursi, Sewa Tenda 1 265.870.000 1 292.457.000 1 321.702.700 1 353.872.970
Penyediaan Barang Habis Pakai Kantor DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
ATK, Benda Pos, Cetakan, Penggandaan, Penjilidan 1 528.000.000 1 580.800.000 1 638.880.000 1 702.768.000
Penyediaan Jasa Keamanan dan Kebersihan Beserta Peralatannya kantor DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN Prov. Jabar
Bahan Pembersih, Jasa kebersihan, jasa keamanan, jasa profesi, pakaian kerja, perlatan keamanan
1 1.577.840.000 1 1.735.624.000 1 1.909.186.400 1 2.100.105.040
Penyediaan Jasa Keamanan dan Kebersihan Beserta Peralatannya Dekranasda
Alat-alat kebersihan, Iuran Sampah, Jasa kebersihan, jasa Keamanan, Jasa Profesi, Penggandaan, Pengadaan Seragam, Peralatan Keamanan
1 908.930.000 1 999.823.000 1 1.099.805.300 1 1.209.785.830
Penyediaan Alat Pendukung Fasilitas Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Langganan Telepon, Langganan Listrik, Belanja alat Listrik elektronik
1 437.250.000 1 480.975.000 1 529.072.500 1 581.979.750
Penyediaan Alat Pendukung Fasilitas Kantor Dekranasda Belanja Alat Listrik 1 27.500.000 1 30.250.000 1 33.275.000 1 36.602.500
Penyediaan Kerohanian, Sarana dan Prasarana Olahraga serta Pakaian Aparatur Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat
Pakaian olah raga, sepatu olah raga, pakaian PDH, peralatan olah raga pakai habis, belanja jasa profesi, belanja jasa profesi, belanja jasa event organizer, belanja sewa olah raga, belanja sewa lapang olah raga
1 1.068.045.000 1 1.174.849.500 1 1.292.334.450 1 1.421.567.895
Persentase Perencanaan dan Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan yang tepat waktu dan sesuai peraturan Perundang-undangan di Dinas Perindustrian dan Perdagangan
100 2.013.000.000 100 2.214.300.000 100 2.435.730.000 100 2.679.303.000 SEKRETARIAT
Pelaporan dan Evaluasi Industri dan Perdagangan Penyusunan dokumen dan penyusunan LAKIP, LKPJ, LPPD dan Laporan Evaluasi
7 110.000.000 7 121.000.000 7 133.100.000 7 146.410.000
Perencanaan Bidang Industri dan Perdagangan Dokumen RKA, DPA, DPPA 8 1.408.000.000 8 1.548.800.000 8 1.703.680.000 8 1.874.048.000Forum Organisasi Perangkat Daerah Sosialisasi arah dan kebijakan perencanaan disperindag
kepada masyarakat1 220.000.000 1 242.000.000 1 266.200.000 1 292.820.000
Pelaporan Capaian Keuangan Bidang Industri dan Perdagangan
Laporan keuangan Dinas 4 137.500.000 4 151.250.000 4 166.375.000 4 183.012.500
Pelaksanaan Penatausahaan Bidang Industri dan Perdagangan
Sosialisasi Penatausahaan Keuangan dan Pembinaan Keuangan
1 137.500.000 1 151.250.000 1 166.375.000 1 183.012.500
Persentase ketersediaan data Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan
100 1.045.000.000 100 1.149.500.000 100 1.264.450.000 100 1.390.895.000 SEKRETARIAT
Rapat Koordinasi Data dan Informasi Bidang Industri dan Perdagangan
Koordinasi Data dan Informasi Bidang industri dan Perdagangan
1 110.000.000 1 121.000.000 1 133.100.000 1 146.410.000
Media informasi industri dan perdagangan Tersusunnya Buku Media Informasi Indag 2 165.000.000 2 181.500.000 2 199.650.000 2 219.615.000Penyusunan Direktori Data dan Informasi Bidang Industri dan Perdagangan
Tersusunnya Direktori dan Informasi bidang industri dan perdagangan
5 770.000.000 5 847.000.000 5 931.700.000 5 1.024.870.000
21 Program Dukungan Manajemen Perkantoran UPTD Industri Logam
persentase sarana dan prasarana dalam kondisi baik di UPTD Industri Logam
85 300.000.000 87 400.000.000 87 500.000.000 90 600.000.000 UPTD Industri Logam
Pemeliharaan Perabotan, Fasilitas dan Gedung Kantor UPTD Industri Logam
kebutuhan Perabotan, Fasilitas dan Gedung Kantor UPTD Industri Logam
1 300.000.000 1 400.000.000 1 500.000.000 1 600.000.000
Persentase Unit Kerja yang mendapatkan pelayanan administrasi Perkantoran di UPTD Industri Logam
100 3.050.000.000 100 3.850.000.000 100 4.650.000.000 100 5.450.000.000 UPTD Industri Logam
Penyediaan Rapat Internal dan Luar Kantor UPTD Industri logam
Kegiatan Rapat Internal, Luar Kantor dan perjalanan dinas 1 250.000.000 1 300.000.000 1 350.000.000 1 400.000.000
Penyediaan Barang Habis Pakai Kantor UPTD Industri Logam Barang Habis Pakai dan Pendukung Administrasi Perkantoran
1 200.000.000 1 250.000.000 1 300.000.000 1 350.000.000
Penyediaan Publikasi dan Dokumentasi Kantor UPTD Industri Logam
Dokumen 1 100.000.000 1 150.000.000 1 200.000.000 1 250.000.000
Penyediaan Alat Pendukung Fasilitas Kantor UPTD Industri Logam
Alat Pendukung Fasilitas Kantor 1 200.000.000 1 250.000.000 1 300.000.000 1 350.000.000
Penyediaan Langganan Kantor UPTD Industri Logam Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air, Listrik, Internet, Telepon 1 150.000.000 1 200.000.000 1 250.000.000 1 300.000.000
Penyediaan Pemeliharaan Kendaraaan Dinas Kantor UPTD Industri Logam
Pemeliharaan Kendaraan Dinas Kantor 1 150.000.000 1 200.000.000 1 250.000.000 1 300.000.000
Penyediaan Jasa Kantor Beserta Peralatannya UPTD Industri Logam
Tersedianya jasa kantor 1 2.000.000.000 1 2.500.000.000 1 3.000.000.000 1 3.500.000.000
22 Program Dukungan Manajemen Perkantoran UPTD Industri Pangan, Olahan dan Kemasan
persentase sarana dan prasarana dalam kondisi baik di UPTD Industri Pangan, Olahan dan Kemasan
85 2.000.000.000 87 2.000.000.000 87 2.000.000.000 90 2.000.000.000 UPTD IPOK
Pemeliharaan Perabotan, Fasilitas dan Gedung Kantor UPTD Industri Pangan, Olahan dan Kemasan
Tersedianya sarana dan prasarana Kantor 1 2.000.000.000 1 2.000.000.000 1 2.000.000.000 1 2.000.000.000
Persentase Unit Kerja yang mendapatkan pelayanan administrasi Perkantoran di UPTD Industri Pangan, Olahan dan Kemasan
100 7.105.000.000 100 7.825.000.000 100 8.545.000.000 100 9.265.000.000 UPTD IPOK
Penyediaan Jasa Kantor beserta Pendukungnya UPTD Industri Pangan, Olahan dan Kemasan
Tersedianya Jasa Kantor UPTD 1 3.500.000.000 1 4.000.000.000 1 4.500.000.000 1 5.000.000.000
Penyediaan Alat Pendukung Fasilitas Kantor UPTD Industri Pangan, Olahan dan Kemasan
Tersedianya sarana dan prasarana kantor 1 1.000.000.000 1 1.000.000.000 1 1.000.000.000 1 1.000.000.000
Penyediaan Rapat Internal dan Luar Kantor UPTD Industri Pangan, Olahan dan Kemasan
Rapat Internal, Tamu dan Perjalanan Dinas PNS Provinsi dalam Provinsi dan Luar Provinsi
1 650.000.000 1 700.000.000 1 750.000.000 1 800.000.000
Penyediaan Sewa, Publikasi dan Dokumentasi Kantor UPTD Industri Pangan, Olahan dan Kemasan
Sewa, Dokumentasi dan Publikasi, belanja Cetak, Belanja Sewa Sarana Mobilitas Darat
1 80.000.000 1 90.000.000 1 100.000.000 1 110.000.000
Penyediaan Pemeliharaan Kendaraaan Dinas UPTD Industri Pangan, Olahan dan Kemasan
Pemeliharaan Kendaraan Dinas Kantor 1 75.000.000 1 85.000.000 1 95.000.000 1 105.000.000
Penyediaan Langganan Kantor UPTD Industri Pangan, Olahan dan Kemasan
Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air, Listrik, Internet, Telepon 1 900.000.000 1 950.000.000 1 1.000.000.000 1 1.050.000.000
Penyediaan Barang Habis Pakai Kantor UPTD Industri Pangan, Olahan dan Kemasan
Barang Habis Pakai 1 900.000.000 1 1.000.000.000 1 1.100.000.000 1 1.200.000.000
23 Program Dukungan Manajemen Perkantoran UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Logam dan Elektronika Karawang
persentase sarana dan prasarana dalam kondisi baik di UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Logam dan Elektronika Karawang
85 500.000.000 87 600.000.000 87 700.000.000 90 800.000.000 UPTD BPSMB LOGAM DAN ELEKTRONIKA
Pemeliharaan Perabotan, Fasilitas dan Gedung Kantor UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Logam dan Elektronika Karawang
Terfasilitasinya kebutuhan pemeliharaan perabotan, fasilitas dan gedung kantor UPTD balai pengujian dan sertifikasi logam dan elektronika karawang
1 500.000.000 1 600.000.000 1 700.000.000 1 800.000.000
K RP. K RP. K RP. K RP.1 2 4 (33) (33) (41) (42) (38)
Tahun 20222017 2018 Tahun 2023
3
Tujuan Sasaran Renstra Program Perangkat Daerah Kegiatan Indikator Tujuan / Sasaran / Program / KegiatanCapaian Tahun Awal Perencanaan
Penanggung Jawab Eselon IIITarget Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tahun 2020 Tahun 2021
Persentase Unit Kerja yang mendapatkan pelayanan administrasi Perkantoran di UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Logam dan Elektronika Karawang
100 2.730.500.000 100 2.976.550.000 100 3.228.705.000 100 3.487.575.500 UPTD BPSMB LOGAM DAN ELEKTRONIKA
Penyediaan Jasa Kantor Beserta Peralatannya UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Logam dan Elektronika Karawang
Tersedianya Jasa Kantor UPTD 1 1.450.000.000 1 1.550.000.000 1 1.650.000.000 1 1.750.000.000
Pelatihan dan Sertifikasi Sumber Daya Manusia (SDM) UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Logam dan Elektronika Karawang
Terlatihnya SDM UPTD 1 200.000.000 1 200.000.000 1 200.000.000 1 200.000.000
Penyediaan Pemeliharaan Kendaraaan Dinas UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi dan Elektronika Karawang
Terpenuhimya Pemeliharaan Kendaraan UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Logam dan Elektronika Karawang
1 100.000.000 1 125.000.000 1 150.000.000 1 175.000.000
Penyediaan Alat Pendukung Fasilitas Kantor UPTD Balai Pengujidan dan Sertifikasi Barang Logam dan elektronika Karawang
Terpenuhinya kebutuhan alat pendukung fasilitas kantor UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Logam dan Elektronika Karawang
1 120.000.000 1 130.000.000 1 140.000.000 1 150.000.000
Penyediaan Sewa, Publikasi dan Dokumentasi Kantor UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang dan Elektronika Karawang
Penyediaan Sewa, Publikasi dan dokumentasi kantor 1 60.500.000 1 66.550.000 1 73.205.000 1 80.525.500
Penyediaan Langganan Kantor UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang dan Elektronika Karawang
Penyediaan Langganan Kantor 1 250.000.000 1 300.000.000 1 350.000.000 1 400.000.000
Penyediaan Rapat Internal dan Luar Kantor UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Logam dan Elektronika Karawang
Penyediaan rapat internal dan luar kantor 1 440.000.000 1 484.000.000 1 532.400.000 1 585.640.000
Penyediaan Barang Habis Pakai Kantor UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Logam dan Elektronika Karawang
Penyediaan barang habis pakai kantor 1 110.000.000 1 121.000.000 1 133.100.000 1 146.410.000
24 Program Dukungan Manajemen Perkantoran UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Keramik dan Tabung Gas Bogor
persentase sarana dan prasarana dalam kondisi baik di UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Keramik dan Tabung Gas Bogor
85 600.000.000 87 660.000.000 87 726.000.000 90 798.600.000 UPTD BPSMB Keramik dan Tabung Gas
Pemeliharaan Perabotan, Fasilitas dan Gedung Kantor UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Keramik dan Tabung Gas Bogor
Kegiatan Pemeliharaan Perabotan Fasilitas dan Gedung Kantor UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Keramik dan Tabung Gas Bogor
1 600.000.000 1 660.000.000 1 726.000.000 1 798.600.000
Persentase Unit Kerja yang mendapatkan pelayanan administrasi Perkantoran di UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Keramik dan Tabung Gas Bogor
100 2.190.000.000 100 2.389.000.000 100 2.607.900.000 100 2.848.690.000 UPTD BPSMB Keramik dan Tabung Gas
Penyediaan Barang Habis Pakai Kantor UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Keramik dan Tabung Gas Bogor
Barang Habis Pakai 1 150.000.000 1 165.000.000 1 181.500.000 1 199.650.000
Penyediaan Langganan Kantor UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Keramik dan Tabung Gas Bogor
Tersedianya langganan kantor 1 120.000.000 1 132.000.000 1 145.200.000 1 159.720.000
Penyediaan Jasa Kantor Beserta Peralatannya UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Keramik dan Tabung Gas Bogor
Tersedianya Jasa Kantor UPTD 1 850.000.000 1 935.000.000 1 1.028.500.000 1 1.131.350.000
Pelatihan dan Sertifikasi Sumber Daya Manusia UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Keramik dan Tabung Gas Bogor
jumlah peserta yang telribat 1 200.000.000 1 200.000.000 1 200.000.000 1 200.000.000
Penyediaan Pemeliharaan Kendaraaan Dinas UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Keramik dan Tabung Gas Bogor
Kegiatan Pemeliharaan Kendaraan Dinas 1 100.000.000 1 110.000.000 1 121.000.000 1 133.100.000
Penyediaan Rapat Internal dan Luar Kantor UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Keramik dan Tabung Gas Bogor
Terpenuhinya Kebutuhan Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran dalam mendukung operasional UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Keramik dan Tabung Gas Bogor
1 700.000.000 1 770.000.000 1 847.000.000 1 931.700.000
Penyediaan Sewa, Publikasi dan Dokumentasi Kantor UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Keramik dan Tabung Gas Bogor
tersedianya kebutuhan publikasi dan dokumentasi UPTD 1 70.000.000 1 77.000.000 1 84.700.000 1 93.170.000
25 Program Dukungan Manajemen Perkantoran UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu AMDK
persentase sarana dan prasarana dalam kondisi baik di UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang AMDK
85 250.000.000 87 275.000.000 87 302.500.000 90 332.750.000 UPTD BPSMB AMDK
Pemeliharaan Perabotan, Fasilitas dan Gedung Kantor UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Air Minum Dalam Kemasan Cirebon
Pemeliharaan Perabotan, Fasilitas dan gedung Kantor 1 250.000.000 1 275.000.000 1 302.500.000 1 332.750.000
Persentase Unit Kerja yang mendapatkan pelayanan administrasi Perkantoran di UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang AMDK
100 1.985.500.000 100 2.164.050.000 100 2.360.455.000 100 2.576.500.500 UPTD BPSMB AMDK
Penyediaan Rapat Internal dan Luar Kantor UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Air Minum Dalam Kemasan Cirebon
Makanan Minuman Rapat, Tamu dan Perjalanan Dinas Operasional Kantor
1 600.000.000 1 660.000.000 1 726.000.000 1 798.600.000
Penyediaan Pemeliharaan Kendaraaan Dinas UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Air Minum Dalam Kemasan Cirebon
Pemeliharaan Kendaraan Dinas 1 165.000.000 1 181.500.000 1 199.650.000 1 219.615.000
Penyediaan Langganan Kantor UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Air Minum Dalam Kemasan Cirebon
Jasa Langganan Kantor dan Honorarium Tenaga Non PNS 1 150.000.000 1 165.000.000 1 181.500.000 1 199.650.000
Penyediaan Barang Habis Pakai Kantor UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Air Minum Dalam Kemasan Cirebon
Barang Habis Pakai Kantor 1 100.000.000 1 110.000.000 1 121.000.000 1 133.100.000
Penyediaan Jasa Kantor Beserta Peralatannya UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Air Minum Dalam Kemasan Cirebon
Tersedianya Jasa Kantor UPTD 1 600.000.000 1 660.000.000 1 726.000.000 1 798.600.000
Pelatihan dan Sertifikasi Sumber Daya Manusia UPTD Air Minum dalam Kemasan Cirebon
Terlatihnya SDM UPTD 1 200.000.000 1 200.000.000 1 200.000.000 1 200.000.000
Penyediaan Sewa, Publikasi dan Dokumentasi Kantor UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Air Minum Dalam Kemasan Cirebon
tersedianya kebutuhan publikasi dan dokumentasi UPTD 1 60.500.000 1 66.550.000 1 73.205.000 1 80.525.500
K RP. K RP. K RP. K RP.1 2 4 (33) (33) (41) (42) (38)
Tahun 20222017 2018 Tahun 2023
3
Tujuan Sasaran Renstra Program Perangkat Daerah Kegiatan Indikator Tujuan / Sasaran / Program / KegiatanCapaian Tahun Awal Perencanaan
Penanggung Jawab Eselon IIITarget Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tahun 2020 Tahun 2021
Penyediaan Alat Pendukung Fasilitas Kantor UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Air Minum Dalam Kemasan Cirebon
Tersedianya alat pendukung fasilitas kantor 1 110.000.000 121.000.000 133.100.000 146.410.000
26 Program Dukungan Manajemen Perkantoran UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Agro
persentase sarana dan prasarana dalam kondisi baik di UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Agro
85 500.000.000 87 550.000.000 87 605.000.000 90 665.500.000 UPTD BPSMB AMDK
Pemeliharaan Perabotan, Fasilitas dan Gedung Kantor UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Agro Bandung
Kebutuhan Perabotan, Fasilitas dan Gedung Kantor UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Agro Bandung
1 500.000.000 1 550.000.000 1 605.000.000 1 665.500.000
Persentase Unit Kerja yang mendapatkan pelayanan administrasi Perkantoran di UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Agro
100 1.910.500.000 100 2.081.550.000 100 2.269.705.000 100 2.476.675.500 UPTD BPSMB AMDK
Penyediaan Jasa Kantor Beserta Peralatannya UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Agro Bandung
Tersedianya Jasa Kantor UPTD 1 800.000.000 1 880.000.000 1 968.000.000 1 1.064.800.000
Penyediaan Pemeliharaan Kendaraaan Dinas UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Agro Bandung
Kegiatan Pemeliharaan Kendaraan Dinas UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Agro Bandung
1 100.000.000 1 110.000.000 1 121.000.000 1 133.100.000
Penyediaan Langganan Kantor UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Agro Bandung
Terpenuhinya kebutuhan langganan kantor dalam mendukung tugas pokok dan fungsi
1 70.000.000 1 77.000.000 1 84.700.000 1 93.170.000
Penyediaan Sewa, Publikasi dan Dokumentasi Kantor UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Agro Bandung
tersedianya kebutuhan publikasi dan dokumentasi UPTD 1 60.500.000 1 66.550.000 1 73.205.000 1 80.525.500
Pelatihan dan Sertifikasi Sumber Daya MAnusia UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Agro Bandung
Terlatihnya SDM UPTD 1 200.000.000 1 200.000.000 1 200.000.000 1 200.000.000
Penyediaan Alat Pendukung Fasilitas Kantor UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Agro Bandung
Kebutuhan dasar operasional unit kerja UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Agro Bandung
1 180.000.000 1 198.000.000 1 217.800.000 1 239.580.000
Penyediaan Rapat Internal dan Luar Kantor UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Agro Bandung
Rapat Internal dan Luar Kantor, Perjalanan dinas 1 500.000.000 1 550.000.000 1 605.000.000 1 665.500.000
Penyediaan Barang Habis Pakai Kantor UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Agro Bandung
Terpenuhinya barang habis pakai kantor 1 100.000.000 1 110.000.000 1 121.000.000 1 133.100.000