Author
orinda-elvananda
View
229
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
gangguan
AULIA RAHMANIKE04120044INDRI AULIA04120025MIRTON04923063VERAWATY ELFRIDA M 03120117Kelainan Refraksi
Pendahuluan Kelainan Refraksi adalah Kelainan panjang sumbu bola mata atau kelainan media refraktif sehinga mempengaruhi kerja mata dalam membiaskan cahaya dan memfokuskannya ke retina.
Kelainan RefraksiAmetropia MiopiHipermetropiaAstigmatismePresbiopia
2.1. Anatomi dan Fisiologi Mata KorneaBentuk cembung dengan sifatnya yang transparan membiaskan sinar yang masuk 80% (kekuatan 40 dioptri).Indeks bias 1.38.
Iris (selaput pelangi)Berwarna coklat menghalangi sinar masuk ke dalam mata.Mengatur jumlah sinar masuk ke dalam pupil melalui besarnya pupil.
PupilBerwarna hitam pekat pada sentral iris mengatur jumlah sinar masuk ke dalam bola mata.Fungsi pada sistem optik untuk mencegah abersi kromatis dan aberasi sferis lainnya. Bila mengecil maka depth in focus bertambah.Pada tepi pupil terdapat M. sfingter pupil berkontraksi mengecilnya pupil (miosis-konstriksi). Terjadi bila melihat dekat atau merasa silau dan pada saat berakomodasi.
Secara radier (jari-jari roda) terdapat M. dilatator pupil berkontraksi membesarnya pupil (midriasis). Terjadi bila berada di tempat gelap atau pada waktu melihat jauh.Refleks pupil tergantung pada terangsangnya makula yang sangat sensitif, luasnya daerah retina yang terangsang, telah beradaptasinya mata, adaptasi terang ataupun gelap.
Badan SiliarBagian terbesar dari uvea anterior untuk akomodasi dan menghasilkan cairan mata.Terbagi atas:Pars plika dengan 70-80 jonjot menghasilkan cairan bilik mataPars plana bagian yang memipih ke belakang menuju ora serata retina.Pada badan siliar didapatkan otot akomodasi dan mengatur besar ruang intratrabekula melalui insersi otot pada skleral spur.
LensaMembiaskan sinar 20% (10 dioptri).Peranan yang terbesar saat melihat dekat atau berakomodasi.Lensa menjadi kaku dengan bertambahnya umur sehinga akan terlihat sebagai presbiopia.Sifat lensa:Terbuat dari bahan gelly fibrosaIndeks bias 1.44Dapat berubah bentuk, mengatur difokuskannya sinarBila badan siliar melakukan kontraksi atau relaksasi, maka lensa akan cembung ataupun pipih seperti yang terjadi pada akomodasi.
RetinaMerupakan bungkus bola mata sebelah dalam dan terletak di belakang pupil. Mengandung 6 juta sel kerucut untuk mengenal frekuensi sinar.Mengandung 120 juta sel batang untuk mengenal adanya sinar.Kedua sel ini meneruskan sinar ke saraf optik atau penglihatan sebagai rangsangan elektrik masuk ke dalam otak.
Saraf OptikMeneruskan rangsangan listrik dari mata ke korteks visual untuk dikenali bayangannya.
Komponen refraksi Kelainan refraksi mata dapat diakibatkan:Kelainan kurvatur atau kelengkunganKornea : flat pada hipermetropia, steep pada myopia, dan irregular pada astigmat irregular Indeks bias atau refraktifPada lensa matur indeks bias berkurang sehingga menjadi hipermetropiaKelainan axial atau sumbu mataPanjang pada myopiaPendek pada hipermetropia
Metode Refraksi :Refraksi objektif : RetiroskopRefraksi subjektifa. Cara coba-coba (trial and error)b. Cara penyabutan (Fogging)
MiopiaMiopia berkas sinar sejajar jatuh di depan panjang terlalu besar/daya bias terlalu kuatTipe :Miopia aksialMiopia kurvaturaPerubahan indeks bias media refraksiPergerakkan anterior lensaDerajat : ringan, sedang, berat, sangat beratPerjalanan penyakit : stationer, progresif, maligraKeluhan: sakit kepala, sering disertai juling dan lelah kelopak yang sempit, kebiasan mengeringitkan mata
MiopiaFunduskopi : miotik kresen di polus posterior mio tinggi : degenerasi makula dan degenerasi retinaPengobatan kacamata sfesis negatif terkecil yang memberi ketajaman penglihatan maksimalPenyulit :- juling esotropia ok konvergensi terus menerus- glaukoma ok degnerasi anyaman trabekula- degenerasi retina- ablas retina
HYPERMETROPIAHYPERMETROPIA atau rabun dekat merupakan gangguan kekuatan pembiasan mata dimana sinar sejajar jauh tidak cukup dibiaskan sehingga titik fokusnya terletak di belakang retina.
ETIOLOGI
Struktur hyperopia berdasarkan konfigurasi anatomi bola mata :1. Axial hyperopia (hyperopia sumbu)2. Curvature hyperopia (hypermetropia kurvatur)3. Index of refraction by hyperopia (hypermetropia indeks refraksi)
Berdasarkan kemampuan akomodasi, dibagi :Hipermetropia laten : kelainan hipermetropik yang dapat dikoreksi dengan tonus otot siliaris secara fisiologis, di mana akomodasi masih aktif Hipermetropia manifes, dibagi : Hipermetropia manifes fakultatif : kelainan hipermetropik yang dapat dikoreksi dengan akomodasi sekuatnya atau dengan lensa sferis positif Hipermetropia manifes absolut : kelainan hipermetropik yang tidak dapat dikoreksi dengan akomodasi sekuatnya Hipermetropia total : Hipermetropia yang ukurannya didapatkan sesudah diberikan sikloplegia
Gejala-gejalanya :Sakit kepala frontalPenglihatan tidak nyaman (asthenopia)Penglihatan dekat dan jauh kabur dengan kelainan refraksi tinggi dari 3-4D atau pada pasien yang lebih tua, dengan penurunan amplitude akomodasi.Penglihatan dekat kabur pada usia muda dibandingkan dengan emmetropia, misalnya pada usia diakhir 30-an. Sensitifitas terhadap cahayaPenglihatan kabur tiba-tiba secara sebentar-sebentar disebabkan oleh spasme akomodasi yang dapat menyebabkan pseudomyopia.symptom mata yang bersilang.
Tanda-tandanya:Ukuran bola mata tampak lebih kecil secara keseluruhan.Cornea lebih tipis dari normal Segmen anterior dangkal.Pemeriksaan fundus menunjukkan optic disc yang mengecil dan banyak pembuluh darah.A scan ultrasonography (biometry) menunjukkan pemendekan diameter anteroposterior bola mata
Peraturan-peraturan pokok dalam pemberian kaca mata pada penderita hyperopia :Kaca mata harus nyaman,aman dan simple dalam mengoreksi hypermetropia.Kalau terjadi amblyopia, koreksi dengan therapy occulusi harus segera dimulai.Lensa kontak diindikasikan untuk unilateral hyperopia (anisometropia)
KOMPLIKASIRecurrent styes (timbil), blepharitis atau chalazion Juling convergen akomodatif dapat timbul pada anak (biasanya pada usia 2 3 tahun) akibat pemakaian akomodasi yang berlebihan.Amblyopia dapat timbul dalam beberapa kasus. Biasanya anisometropia,strabismus atau ametropia (terlihat pada anak-anak dengan bilateral hypermetropia yang tinggi yang tidak dikoreksi).Predisposisi sebagai penyebab glaucoma sudut sempit primer.
2.3.3. PresbiopiaPresbiopia adalah perkembangan normal yang berhubungan dengan usia, dimana akomodasi yang diperlukan untuk melihat dekat perlahan-lahan berkurang.
Etiologi:Lensa makin keras sehingga elastisitasnya berkurang.Berkurangnya daya kontraksi otot akomodasi tidak terdapat pengenduran zonula zinn yang sempurna.
Gejala dan keluhan:Mata lelah, berair dan sering terasa pedas setelah membacaMembaca dengan menjauhkan kertas yang dibacaSukar mengerjakan pekerjaan dengan melihat dekat terutama di malam hariSering memerlukan sinar yang lebih terang untuk membacaSeseorang dengan presbiopia akan tidak fleksibel lagi secara fisik dan emosional.
Pemeriksaan Presbiopia:Alat: Kartu SnellenSet lensa coba Kartu baca dekatBingkai percobaanTeknik:- Penglihatan sentral untuk jauh diperiksa dan diberikan kaca mata jauh sesuai yang diperlukan (dapat lensa positif, negatif, ataupun astigmat).- Diberikan kaca mata dekat pada jarak 30-40 cm (jarak baca).
- Penderita disuruh membaca huruf terkecil pada kartu baca terdekat.- Diberikan lensa positif mulai S + 1 yang dinaikkan perlahan-lahan sampai terbaca huruf terkecil pada kartu baca dekat dan kekuatan lensa ini ditentukan.- Dilakukan pemeriksaan mata satu persatu.Nilai: ukuran lensa yang memberikan ketajaman penglihatan sempurna merupakan ukutan lensa yang diperlukan untuk adisi kaca mata baca.
Alat bantu presbiopia:Dipergunakan lensa positif untuk menambah kekuatan lensaDiperlukan kaca mata baca atau adisi untuk membaca dekat yang berkekuatan tertentu, biasanya:+ 1.0 D untuk usia 40 45 tahun+ 1.5 D untuk usia 45 50 tahun+ 2.0 D untuk usia 50 55 tahun+ 2.5 D untuk usia 55 60 tahun+ 3.0 D untuk usia 60 tahun
Astigmat (silinder)Astigmat titik fokus tidak pada satu titik ok variasi kelengkungan kornea atau lensa
Biasanya diturunkan atau sejak lahir, berjalan bersama miopi dan hipermetropi
Bentuk AstigmatAstigmat reguler : perubahan kekuatan pembiasan berubah secara teraturAstigmat ireguler : kelengkungan karena pada median yang sama berbeda sehingga bayangan jadi iregulerAstigmat tak lazim : kondisi dgn silinder negative pd sumbu tegak lurus atau slinder positif pd sumbu horizontalAstigmat lazim : koneksi dgn silinder negatif pd sumbu horizontal
Berdasarkan letak 2 median utama:Astigmat miopikus kompositusAstigmat miopikus simplekAstigmat hipermetropikus kompositusAstigmat hipermetropikus simplek
Astigmat (silinder)Keluhan :Jauh kabur, dekat lebih baikMelihat ganda Melihat benda yang bulat menjadi lonjongBentuk benda yang dilihat berubahMata dan fisik lelahDengan penglihatan : di retina tidak ada titik pembiasan penglihatan tergangguKoreksi lensa dgn 2 kekuatan yg berbeda
Keluhan Pasien dengan AstigmatMelihat jauh kabur sedang melihat dekat lebih baikMelihat ganda dengan satu atau kedua mataMelihat benda yang bulat menjadi lonjongPenglihatan akan kabur untuk jauh ataupun dekatBentuk benda yang dilihat berubahMengecilkan celah kelopakSakit kepalaMata tegang dan pegalMata dan fisik lelahAstigmat tinggi (4-8 D) yang selalu melihat kabur sering mengakibatkan ambliopia.
Gangguan Penglihatan pada AstigmatPembiasan sinar tidak difokuskan pada satu titik.Sinar pada astigmat dibiaskan tidak sama pada semua arah sehingga pada retina tidak didapatkan titik fokus pembiasan.Mata dengan astigmatisme dapat dibandingkan dengan melihat melalui gelas dengan air yang bening. Bayangan yang terlihat dapat menjadi terlalu besar, kurus, atau terlalu lebar atau kabur.
Koreksi pada Mata dengan AstigmatMemakai lensa dengan dua kekuatan yang berbeda.Astigmat ringan tidak perlu diberi kaca mata.Astigmat yang berat atau dalam dapat diberi kaca mata silinder, lensa kontak ataupun pembedahan.
Menentukan Adanya AstigmatTerlebih dahulu dilakukan pemeriksaan tajam penglihatan dengan kartu Snellen.Periksa kelainan refraksi myopia atau hipermetropia yang ada.Tentukan tajam penglihatan dengan cara di atas.Kelengkungan setiap meridian kornea dilakukan dengan keratometri, dengan mengingat hukum Javal.
TERIMA KASIH
******************