Crs Faringitis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ppt

Citation preview

  • Laporan KasusFaringitis Akut

    Oleh : Dona Violita, s.kedPembimbing : dr. Armaidi Darmawan,M.Epid

    Ilmu Kesehatan MasyarakatUniversitas Jambi 2016

  • Laporan KasusNama: Ny.UUmur: 37 tahunJenis Kelamin: PerempuanAlamat: RT. 25 RW. 008 Kel. Tambak Sari

    Identitas Pasien

  • Latar Belakang sosial-ekonomi-demografi-lingkungan keluarga

    Status Perkawinan: Sudah menikahJumlah Anak: 2 orangJumlah Saudara : Anak Kedua dari Empat saudaraStatus Ekonomi Keluarga: Cukup

  • Kondisi RumahPasien tinggal dikos-kosan dimana rumah yang pasien tempati merupakan rumah permanen dengan luas 8 x 10 m2. Rumah terdiri dari 1 ruang tamu, 3 kamar tidur, 1 dapur, 1 kamar mandi. Depan rumah

  • Terdapat 1 buah ruang tamu berukuran 2x2 m2, ruang tamu beralaskan karpet. Tidak terdapat kursi dan tidak terdapat meja didalamnya. Terdapat 2 jendela diruang tamu. Ventilasi cukup baik

    Ruang tamu

  • Terdapat 1 buah jamban/wc jongkok di kamar mandi yang digunakan bersama-sama dengan penghuni kos lainnya. Air yang digunakan untuk masak dan mandi dari air pdam, sedangkan untuk minum dengan air gallon

    Kamar Mandi

  • Terdapat 1 buah dapur yang digunakan bersama-sama untuk memasak. Keadaan dapur cukup padat dan kurang ditata dengan baik. Tidak ada meja makan dan kursi untuk makan bersama. Dapur

  • Kondisi Lingkungan Keluarga : Pasien dengan 2 orang, sehari-hari pasien bekerja sebagai pedagang sayur keliling Aspek Psikologis Keluarga : tidak ada masalah psikologis dalam keluarga

  • Riwayat Penyakit Dahulu/penyakit keluarga

    Pasien pernah mengeluh mengalami keluhan yang sama. Anak kedua pasien juga mengalami keluhan yang sama. Riwayat malaria (+), riwayat Tifoid (+) 3 tahun yang lalu

  • AnamnesisKeluhan Utama : Sakit kepala 1 hari ini Riwayat Penyakit Sekarang : 2 hari sebelum masuk rumah sakit pasien merasa demam. Demam dirasakan tidak terlalu tinggi, pasien merrasa tidak enak dan gatal ditenggorokannya keluhan tersebut juga diserta pilek dan sakit kepala. .

    1 hari ini keluahan sakit kepala dirasakan pasien semakin memberat, sehingga mengganggu aktivitas pasien. Pasien telah berobat ke bidan dan diberi obat namun keluhannya belum berkurang.

  • Pemeriksaan FisikStatus GeneralisataKeadaan umum: Tampak sakit ringanKesadaran: compos mentisTanda vitalTD: 120/80 mmHgN: 89 x/menitRR: 20 x/menitT: 37,4 C

  • Pemeriksaan Fisik Umum

    Kepala: Normocephal, rambut berwarna hitam, tidak mudah dicabut.Mata: Conjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, reflek cahaya +/+. Telinga:tidak ada kelaiananHidung: sekret +/+, epsitaksis (-)Tenggorokan: HiperemisMulut: bibir sianosis (-), lidah kotor (-)Leher: Pembesaran KGB (-)

  • DadaInspeksi:Simetris, retraksi (-), retraksi interkostal (-)Perkusi: sonor (+/+)Palpasi: vocal Fremitus kiri kanan samaAuskultasi: Cor : BJ I/II reguler, murmur (-) gallop (-)Pulmo : vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-

    AbdomenInspeksi : datar, venektasi (-)Palpasi: soepel, nyeri tekan (-), hepar lien tidak teraba Perkusi : timpani Auskultasi: bising usus (+) normal.Ekstremitas: akral hangat, edema (-), varices (-)

  • Pemeriksaan PenunjangTidak dilakukan

  • Diagnosis KerjaJ02. Faringitis akut

  • Diagnosis BandingJ03. 9 Tonsilitis akutJ10.Influenza virusJ06.9 Infeksi Pernafasan Atas Akut

  • PenatalaksanaanPromotifMenjelaskan kepada pasien tentang penyakitnya, bagaimana cara pencegahan dan cara penularan penyakitnya.Menjelaskan kepada pasien untuk memakan makanan bergiziMenjelaskan kepada pasien untuk menjaga kebersihan lingkungan

  • Preventif : Gunakan masker untuk menghindari penularanHindari mengkonsumsi minuman-minuman es, bersodaHindari mengkonsumsi makan-makanan yang merangsang seperti gorengan, santan.

  • KuratifNon farmakologiIstirahat yang cukupMakan-makanan bergizi dan minum air minimal 2 liter sehariBerkumur dengan air hangatFarmakologi- Parasetamol tablet 500 mg 3x1- Cetirizin tablet 10 mg 2x1- Vitamin C tablet 2x1

  • Obat tradisional Daun lidah buaya, jeruk lemon dan madu, caranya :Daun lidah buaya dicuci bersih lalu dikupas diambil dagingnya (90 gram)Lalu blender dan dipanaskan hingga mendidihSetelah hangat tambahkan air perasan jeruk lemon dan tambahkan maduAduk rata, dan diminum 3 kali sehari

  • Rehabilitasi Tidur yang cukup dan berkualitas minimal 7 jaOlahraga minimal 2 x seminggu

  • Penulisan Resep

    Dinas Kesehatan Kota JambiPuskesmas Pakuan BaruDokter: Dona ViolitaSIP: GIA 214009STR: 1099220170506 Tanggal : 12 Februari 2016R/ Parasetamol tab 500 mg No. XV S 3 d d tab 1 R/ Cetirizin tab 10 mg No. X S 2 d d tab 1 R/ Vitamin C No. X S 2 dd tab 1 Pro : Ny. UUmur : 37 tahun

  • Resep Ilmiah 1Dinas Kesehatan Kota JambiPuskesmas Pakuan BaruDokter: Dona ViolitaSIP: G1A214009STR: 1099220170506Tanggal : 12 Februari 2016R/ Ibuprofen tab 500 mg No. XV S.3.d.d tab 1R/ CTM tab 4 mg No. XV S. 3.d.d tab 1R/ Antasida doen tab No. XV S. 3.d.d tab 1

    Pro : Ny. UUmur : 37tahun

  • Resep ilmiah 2 Dinas Kesehatan Kota JambiPuskesmas Pakuan BaruDokter: Dona ViolitaSIP: G1A214009STR: 1099220170506Tanggal : 12 Februari 2016R/ Aspirin tab 500 mg No. XV S.3.d.d tab 1R/ Loratadin tab 10 mg No. V S.1.d.d tab 1R/ Antasida doen tab No. XV S. 3.d.d tab 1

    Pro : Ny. UUmur : 37tahun

  • Resep Ilmiah 3Dinas Kesehatan Kota JambiPuskesmas Pakuan BaruDokter: Dona ViolitaSIP: G1A214009STR: 1099220170506Tanggal : 12 Februari 2016R/ Parasetamol tab 500 mg No. XV S. 3.d.d tab 1R/Amantadin kaps 100 mg No. X S. 2.d.d kaps 1

    Pro : Ny. UUmur : 37tahun

  • Menghindari mengkonsumsi minuman-minuman es, bersoda dan menhindari mengkonsumsi makan-makanan berminyak seperti gorengan.KuratifNon farmakologiIstirahat yang cukup

  • Tinjauan PustakaFaringitis adalah peradangan dinding faring yang dapat disebabkan akibat infeksi maupun non infeksi.Banyak microorganism yang dapat menyebabkan faringitis, virus (40-60%) bakteri (5-40%). Di USA, faringitis terjadi lebih sering terjadi pada anak-anak daripada pada dewasa. Sekitar 15 30 % faringitis terjadi pada anak usia sekolah, terutama usia 4 7 tahun, dan sekitar 10%nya diderita oleh dewasa.

  • PatogenesisBakteri S. Pyogenes memiliki sifat penularan yang tinggi dengan droplet udara melalui batuk dan bersin. Jika bakteri ini hinggap pada sel sehat, bakteri ini akan bermultiplikasi dan mensekresikan toksin. Toksin ini menyebabkan kerusakan pada sel hidup dan inflamasi pada orofaring dan tonsil.

  • klasifikasiFaringitis akut viralRinovirus menimbulkan gejala rhinitis dan beberapa hari kemudian akan menimbulkan faringitis. Demam disertai rinorea, mual, nyeri tenggorokan dan sulit menelan.

  • Faringitis akut bakteriNyeri kepala yang hebat, muntah, kadang-kadang disertai demam dengan suhu yang tinggi dan jarang disertai dengan batuk. Pada pemeriksaan tampak tonsil membesar, faring dan tonsil hiperemis dan terdapat eksudat di permukaannya.

  • Faringitis FungalFaringitis kronik HiperplastikPasien mengeluh mula-mula tenggorok kering gatal dan akhirnya batuk yang bereak.Faringitis kronik atrofiFaringitis kronik atrofi sering timbul bersamaan dengan rhinitis atrofi

  • Gejala KlinisGejala dan tanda yang ditimbulkan faringitis tergantung pada mikroorganisme yang menginfeksi. Secara garis besar faringitis menunjukkan tanda dan gejala-gejala seperti demam, anorexia, suara serak, kaku dan sakit pada otot leher, faring yang hiperemis, tonsil

  • PenatalaksanaanPada viral faringitis pasien dianjurkan untuk istirahat, minum yang cukup dan berkumur dengan air yang hangat. Analgetika diberikan jika perlu. Antivirus metisoprinol (isoprenosine) diberikan pada infeksi herpes simpleks Pada faringitis akibat bakteri terutama bila diduga penyebabnya streptococcus group A diberikan antibiotik ,selain antibiotik juga diberikan kortikosteroid karena steroid telah menunjukan perbaikan klinis karena dapat menekan reaksi inflamasi.

  • Analisi kasusHubungan diagnosis dengan keadan rumah dan lingkungan sekitarKeadaan rumah pasien cukup bersih dan terawat dimana terdapat ventilasi yang memungkinkan untuk terjadinya pertukaran udara. Pasien tinggal dikos-kosan dimanamemungkinkan untuk bersinggungan dengan orang banyak dan tidak menutupi untuk terjadi penularan melalui droplet.

  • Hubungan diagnosis dengan keadaan keluarga dan hubungan keluarga

    Pasien tinggal berempat dengan anak dan suaminya. Secara teori faktor risiko terkena faringitis yakni imunitas yang turun. Pasien sehari-hari bekerja dari pagi sampai sore berkeliling sayur dan kurang isitirahat sehingga pasien mudah terserang penyakit. Anak pasien yang tinggal satu rumah dengan pasien juga mengalami keluhan yang sama, seperti teori bahwa penularan faringitis dapat melalui droplet

  • Hubungan diagnosis dengan perilaku kesehatan dalam keluarga dan lingkungan sekitarPerilaku kesehatan pasien cukup baik, pasien menjaga kebersihan diri dan kebersihan rumah serta halaman, jendela sering dibuka. Pada kasus ini faktor risiko terjadinya faringitis salah satunya yakni cuaca dingin. Dimana beberapa akhir ini musim sedang mengalami musim hujan.

  • Analisis faktor risiko atau etiologi penyakit pada pasien

    Pada pasien ini setelah dilakukan anamnesis dan kunjugan rumah dapat ditegakkan bahwa faktor risiko yang membuat pasien terkena faringitis yakni imunitas tubuh pasien yang sedang menurun akibat kelelahan, selain itu juga cuaca dingin mendukung terjadinya faringitis.

  • Analisis untuk mengurangi paparanPasien kita edukasi mengenai penyakit yang dideritanya, menjelaskan kepada pasien penyebab dari penyakitnya dan pencegahan untuk tidak terulangnya penyakit tersebut. Pasien dianjurkan menjaga imunitas tubuhnya, istirahat yang cukup, memakan makanan bergizi, minum dengan air hangat. Pasien juga disarankan untuk tidak memakan-makanan yang berminyak terlebih dahulu seperti goreng-gorengan, tidak minum es dan juga mengobati anaknya yang mengalami keluhan yang sama sepertinya.

  • DAFTAR PUSTAKARusmarjono dan Hermani B. Odinofagia. Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok& leher. Edisis Keenam. Cetakan ke-5. Balai penerbit FKUI : Jakarta : 2010Rusmarjono dan Soepardi EA. Faringitis, tonsilitis, dan hipertrofi adenoid. Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok& leher. Edisis Keenam. Cetakan ke-5. Balai penerbit FKUI : Jakarta : 2010; h 217-9Mansjoer, A (ed). 2005. Ilmu penyakit telinga, hidung, tenggorok : Tenggorok dalam : Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3. FKUI : Jakarta; h.118Accera JR. Pharyngitis in Emergency medicine. 2010. Diambil dari http://medicine.medscape.com/article/764304-overview#a0199Pommerville, JC. Alcanos Fundamentals of microbiology. Ed ke-9. Soubury : Jones & bartlett Publisher; 2011; h. 304-5Lipsky MS, King MS. Blueprints Family medicine. Philadelphia : lipincott; 2010; h. 87-9Dhingra PL. Diseases of Ear, Nose, Throat, India : Reed Elsevier; 2000; h. 236http://www.mdcalc.com/modified-centor-score-for-step-pharyngitis

  • TERIMA KASIH