15
PROPOSAL KERJA PRAKTEK PT.EGS INDONESIA EKSPLORASI MINERAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE MAGNETIKDiajukan Oleh : ADITYA LESMANA 140310090047 PROGRAM STUDI FISKA JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PADJADJARAN 2013

Contoh Proposal Kerja Praktek di UNPAD

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Contoh Proposal Kerja Praktek di UNPAD

PROPOSAL KERJA PRAKTEK

PT.EGS INDONESIA

“EKSPLORASI MINERAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE MAGNETIK”

Diajukan Oleh :

ADITYA LESMANA

140310090047

PROGRAM STUDI FISKA

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2013

Page 2: Contoh Proposal Kerja Praktek di UNPAD

I. LATAR BELAKANG

Kemajuan ilmu dan teknologi serta tuntutan untuk bisa bersaing di era global mengharuskan

Indonesia untuk menghasilkan dan memiliki sumber daya manusia yang handal, profesional dan

berkualitas. Sumber daya manusia yang unggul adalah tenaga kerja yang siap pakai,

professional, dan berdedikasi tinggi yang mampu berkarya untuk kepentingan banyak pihak dan

kemajuan Indonesia.

Mahasiswa memegang peranan penting dan bertanggung jawab untuk mensukseskan

pembangunan nasional serta memajukan bangsa dan negara. Mahasiswa hendaknya memiliki

kemampuan teoritis dan aplikatif untuk menunjang proses studi yang merupakan persiapan

dalam menghadapi dunia kerja setelah mereka dinyatakan lulus dari perkuliahan. Pengetahuan

yang bersifat teori merupakan pengetahuan yang konseptual, diperoleh melalui kegiatan

perkuliahan di kampus, penting dikuasai sebagai dasar pemikiran. Disamping itu, pengetahuan

yang tak kalah pentingnya adalah pengetahuan praktis yang berhubungan dengan dunia kerja

yang riil yang diperoleh diluar jam perkuliahan, untuk dimiliki sebagai bekal pengalaman

berhadapan langsung dengan kenyataan di dunia kerja. Selain itu dengan kerja praktek akan

diperoleh gambaran yang jelas tentang berbagai hal yang berkaitan engan berbagai masalah,

khususnya masalah eksplorasi minyak di tempat kerja praktek.

Kerja Praktek bagi mahasiswa sangat berguna sebagai media pembuka wacana dunia

kerja, mahasiswa juga dapat mengaplikasikan ilmu yang berhubungan dengan ilmu-ilmu dan

metode geofisika. PT. EGS INDONESIA sebagai salah satu Company yang bergerak dalam

bidang eksplorasi geofisika, dapat dijadikan sebagai tempat yang sangat mendukung pelaksanaan

Kerja Praktek dalam aplikasi ilmu pengetahuan guna prospek kerja yang akan datang.

II. TUJUAN

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan kerja praktek ini adalah sebagai

berikut :

1. Untuk memperoleh gambaran nyata tentang penerapan / implementasi dari ilmu atau

teori yang selama ini diperoleh melalui bangku kuliah dan membandingkannya dengan

kondisi nyata yang ada di lapangan.

Page 3: Contoh Proposal Kerja Praktek di UNPAD

2. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa dibidang teknologi terutama dalam eksplorasi

geofisika serta dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dibangku kuliah.

3. Melalui kerja praktek ini dapat memperkaya perbendaharaan pengetahuan dan referensi

data-data yang dapat digunakan untuk membantu penyusunan Tugas Akhir sesuai

dengan bidang minat yang dipilih.

4. Memperoleh pengalaman operasional dari suatu industri dalam penerapan dan

perekayasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai dengan bidang ilmu

Geofisika

5. Memperluas wawasan dan pengalaman mengenai kondisi dunia kerja / industri

III. MANFAAT

Bagi Mahasiswa

1. Untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat dibangku kuliah terutama yang berhubungan

dengan bidang kajian geofisika dengan langsung terjun ke lapangan agar lebih

memahami dan mengerti serta dapat melihat kesesuaian antara teori yang diperoleh di

bangku kuliah dengan kenyataan di lapangan.

2. Untuk melengkapi ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dengan menganalisa berbagai

permasalahan-permasalahan yang terjadi di lapangan dan selanjutnya di cari

penyelesaiannya.

3. Melatih diri dalam penyesuaian keadaan di dunia kerja agar nantinya tidak canggung

dalam bekerja ketika bergabung dengan perusahaan mana pun.

Bagi Almamater

1. Terciptanya suatu hubungan kerjasama antara Universitas Padjadjaran dengan PT. EGS

INDONESIA.

2. Sebagai parameter bagi Perguruan Tinggi mengenai sejauh mana penguasaan ilmu yang

diperoleh mahasiswa di bangku kuliah.

Bagi Perusahaan Tempat Kerja Praktek

1. Terciptanya suatu kerja sama yang baik dengan dunia pendidikan.

2. Dapat memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas dan berpotensi.

Page 4: Contoh Proposal Kerja Praktek di UNPAD

IV. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN

Waktu / Tanggal : JULI-SEPTEMBER 2013 *

Perusahaan : PT.EGS Indonesia

Tempat : Jakarta

*) Waktu disesuaikan dengan waktu yang diberikan oleh PT.EGS Indonesia

V. PESERTA KERJA PRAKTEK

Peserta studi kerja praktek ini yaitu:

Nama : Aditya Lesmana

NPM : 140310090047

Mahasiswa Program Studi Fisika, Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Padjadjaran.

VI. USULAN TOPIK

Ruang lingkup yang dibahas dalam Kerja Praktek adalah mengenai Eksplorasi Sumber

Daya Energi. Berdasarkan pada ruang lingkup tersebut, maka usulan topik yang diajukan

dalam Kerja Praktek ini adalah :

“EKSPLORASI MINERAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE MAGNETIK”

VII. BENTUK KEGIATAN

Dalam proses Kerja Praktek di PT.EGS Indonesia kami ingin mengetahui secara

langsung bagaimana proses-proses yang ada di dalamnya dan dapat menjadi pembanding

terhadap apa yang telah kami peroleh di bangku perkuliahan. Oleh karena itu, kami ingin

terjun langsung ke dalam proses tersebut sehingga kami dapat mengetahui secara nyata

bentuk dunia kerja yang sebenarnya, khususnya terhadap hal-hal yang berhubungan dengan

disiplin ilmu yang kami pelajari. Bentuk kegiatan kami ini disesuaikan dengan kebijaksanaan

di perusahaan.

Page 5: Contoh Proposal Kerja Praktek di UNPAD

VIII. TEORI DASAR

A. Pendahuluan

Ilmu geofisika merupakan bagian dari ilmu bumi yang mempelajari bumi dengan

mengunakan prinsip-prinsip fisika. Penelitian geofisika digunakan untuk mengetahui kondisi

bawah permukaan bumi yang melibatkan pengukuran diatas permukaan dari parameter-

parameter fisika yang dimiliki oleh batuan yang berada di bawah permukaan bumi. Maka dari

pengukuran tersebut akan dapat diketahui bagaimana sifat-sifat dan kondisi di bawah permukaan

bumi baik secara vertikal ataupun secara horizontal.Metode geofisika pada umumnya dibagi

menjadi 2 macam, yaitu metode pasif dan aktif. Metode pasif adalah suatu metode yang

digunakan untuk mengukur medan alami yang dipancarkan oleh bumi. Medan alami dalam hal

ini seperti halnya radiasi gelombang gempa bumi, medan gravitasi bumi, medan magnetik bumi

dll. Sedangkan metode aktif adalah suatu metode yang dilakukan dengan membuat medan buatan

kemudian mengukur respons yang dilakukan oleh bumi. Dalam hal ini medan buatan adalah

suatu getaran atau gelombang yang dapat menimbulkan suatu respon seperti ledakan dinamit,

pemberian arus listrik, dll. Sedangkan apabila dijelaskan secara khusus maka metode geofisika

dapat dibagi menjadi beberapa macam seperti contohnya metode seismik, metode gravitasi,

metode magnet bumi, dll.

Metode magnet merupakan salah satu metode digunakan dalam teknik geofisika. Metode

ini pada dasarnya dilakukan berdasarkan pengukuran anomali geomagnetik yang diakibatkan

oleh perbedaan kontras suseptibilitas, atau permeabilitas magnetik suatu jebakan dari daerah

magnetik di sekelilingnya. Disini perbedaan permeabilitas itu sendiri pada dasarnya diakibatkan

oleh perbedaan distribusi mineral yang bersifat ferromagnetik, paramagnetik, diamagnetik.

B. Metode Magnetik

Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetik di

permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di bawah

permukaan bumi (suseptibilitas). Variasi yang terukur (anomali) berada dalam latar belakang

medan yang relatif besar. Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian ditafsirkan

dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan, yang kemudian dijadikan dasar

bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin. Metode magnetik memiliki kesamaan latar

belakang fisika dengan metode gravitasi, kedua metode sama-sama berdasarkan kepada teori

Page 6: Contoh Proposal Kerja Praktek di UNPAD

potensial, sehingga keduanya sering disebut sebagai metoda potensial. Namun demikian, ditinjau

dari segi besaran fisika yang terlibat, keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar. Dalam

magnetik harus mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor magnetisasi. sedangkan dalam

gravitasi hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi. Data pengamatan magnetik

lebih menunjukan sifat residual yang kompleks. Dengan demikian, metode magnetik memiliki

variasi terhadap waktu jauh lebih besar. Pengukuran intensitas medan magnetik bisa dilakukan

melalui darat, laut dan udara. Metode magnetik sering digunakan dalam eksplorasi pendahuluan

minyak bumi, panas bumi, dan batuan mineral serta serta bisa diterapkan pada pencarian

prospeksi benda-benda arkeologi.

C. Medan Magnet Utama

Medan magnet utama dapat didefinisikan sebagai medan rata-rata hasil pengukuran

dalam jangka waktu yang cukup lama mencakup daerah dengan luas lebih dari 104 km

2. Proses

rata-rata ini tidak menghilangkan beberapa medan periodik yang berasal dari luar demikian juga

spektrum panjang gelombang dari medan magnet utama dan medan magnet local.

Ada beberapa teori yang membahas penyebab medan magnet utama, diantaranya teori

magnetisasi permanen, teori perputaran muatan listrik, teori perputaran benda masif, induksi

badai magnet dan teori exsitasi diri dynamo.

Perputaran dari efek dynamo dengan cakram diandaikan sebagai inti bumi yang berputar

relatif terhadap gulungan kawat, sehingga timbul medan listrik yang kemudian menimbulkan

arus listrik dalam koil. Beda potensial pada cakram :

2

2

1.. aBrdrBdrvxBdrE (1)

Impedansi dari rangkain tersebut tergantung dari tahan total R dan induksi diri dari koil L

sehingga

t

ILIRaB

2

2

1 (2)

jika M adalah induksi bersama dari cakram dan koil, maka hubungan medan dengan arus adalah

MIBa 2 BRM

t

BL

2 (3)

Page 7: Contoh Proposal Kerja Praktek di UNPAD

L

LMtBB

2

2exp0 (4)

Pertambahan yang begitu besar pada t yang besar adalah tidak sesuai dengan kenyataan.

Penyelesaian persamaan (4) diperoleh dengan anggapan kecepatan sudut ω konstan, tanpa

memperhatikan intensitas medan magnet. Karena gaya Lorentz berlawanan dengan arah rotasi

sehingga torsi penggerak konstan. Apabila medan magnet bertambah besar maka torsi juga

bertambah sehingga ω berkurang sampai mencapai kesetimbangan pada kecepatan ω0.

Magnitudo dari medan magnet tidak bergantung ω tetapi hanya bergantung pada torsi pengerak.

Gambar 1. Sistem efek dynamo.

D. Anomali Medan Magnet Total Bumi

Di dalam penelitian dengan metode magnetik, pada umumnya proses pengambilan data

dilakukan dengan menggunakan magnetometer (misalnya, PPM). Instrumen ini mengukur

besarnya (magnetude) medan magnet total tanpa memandang arah vektornya. Anomali medan

magnetik total bumi merupakan medan magnet yang dibangkitkan oleh anomali atau batuan

termagnetisasi pada kerak bumi sebagai akibat adanya induksi medan utama magnetik bumi.

Anomali ini dihitung dari pengukuran medan magnet total dikurangi medan utama magnetik

bumi tersebut (Menggunakan nilai IGRF yang sesuai dengan lokasi penelitian).

Medan utama magnetik bumi (main field) BM dan medan magnet benda penyebab anomali

medan magnet BA memberikan sumbangan dalam medan magnet total bumi sehingga medan

magnet total bumi pun berubah dan dapat ditulis dengan

BT = BM + BA ………………(5)

Page 8: Contoh Proposal Kerja Praktek di UNPAD

Jika BT menggambarkan medan magnet total pada suatu titik dan BM medan magnet utama

bumi pada suatu titik yang sama, seperti yang disajikan dalam gambar di bawah ini, maka

anomali medan magnet total diberikan oleh:

………………(6)

Gambar 2. Penggambaran vektor anomali medan magnet total bumi

Jika ΔB menggambarkan medan akibat benda anomali, maka medan magnetik total adalah BT =

BM + ΔB sehingga persamaan 3 menjadi:

……..(7)

Jika |BM| > |ΔB| maka dapat digunakan pendekatan

…………………...(8)

…………………………(9)

Dengan demikian dapat didekati sebagai proyeksi ΔB (anomali medan magnetik bumi) pada

arah medan magnetik bumi (f).

|||| MT BBT

|||||| BBBBT MM

|||| MM BBBT

||22

MMM BBBB

||)(1

22

1MM

MM

MM BBBBB

BB

BfB

BB

|| M

M

T

Page 9: Contoh Proposal Kerja Praktek di UNPAD

Variasi Medan Magnet Bumi Terhadap Waktu

Berdasarkan hasil pengamatan variasi medan magnet bumi dikelompokkan kedalam :

1. Variasi Sekular

Merupakan variasi yang ditimbulkan karena adanya perubahan inmternal bumi.

Perubahannya bisa sangat lambat ( orde puluhan sampai dengan ratusan ) untuk bisa

mempengaruhi hasil survei magnetik.

2. Variasi Diurnal ( Harian )

Merupakan variasi yang ditimbulkan secara dominan oleh gangguan matahari. Tradiasi

ultraviolet matahari menimbulkan ionisasi lapisan ionosfer, yang menyebabkan adanya elektron-

elektron yang terlempar dari matahari akan menimbulkan fluktuasi arus sebagai sumber medan

magnet.

3. Medan Magnet Bumi

Yang terdiri dari tiga bagian utama, diantaranya :

a). Medan Utama

Medan magnet utama dapat didefinisikan sebagai medan rata-rata hasil pengukuran

dalam jangka waktu yang cukup lama mencakup daerah dengan luas lebih dari 106 km

2.

Intensitas medan magnetik bumi secara kasar memiliki nilai antara 25.000 – 65.000 nT. Medan

magnetik utama ini tidak konstan dalam waktu dan berubah relatif lamban dan asal perubahan

dari perubahan internal dalam bumi, yang dapat dihubungkan dengan perubahan arus konveksi

dalam inti, perubahan kopling inti msntel, perubahan dalam laju perputaran bumi. Variasi sekuler

ini mempunyai sifat regional dan bukan terjadi diseluruh dunia.

b). Medan Luar

Pengaruh medan magnet luar berasal dari pengaruh luar bumi yang merupakan hasil

ionisasi di atmosfer yang ditimbulkan oleh sinar ultraviolet dari matahari. Karena sumber medan

luar ini berhubungan dengan arus listrik yang mengalir dalam lapisan terionisasi di atmosfer,

maka perubahan medan ini terhadap waktu jauh lebih cepat. Medan luar ini merupakan bagian

kecil medan utama, yaitu sisa 1% medan magnetik bumi, yang berasal dari luar bumi. Yang

berhubungan dengan arus listrik yang mengalir dalam lapisan terionisasi atmosfer luar,

perubahan medan ini terhadap waktu jauh lebih cepat dari pada medan permanen.

Page 10: Contoh Proposal Kerja Praktek di UNPAD

c). Anomali Magnetik Lokal

Medan magnet anomali sering juga disebut medan magnet lokal (crustal field). Medan

magnet ini dihasilkan oleh batuan yang mengandung mineral bermagnet. Dalam survei dengan

metode magnetik yang menjadi target dari pengukuran adalah variasi medan magnetik yang

terukur di permukaan (anomali magnetik). Secara garis besar anomali medan magnetik

disebabkan oleh medan magnetik remanen dan medan magnetik induksi. Medan magnet remanen

mempunyai peranan yang besar terhadap magnetisasi batuan yaitu pada besar dan arah medan

magnetiknya serta berkaitan dengan peristiwa kemagnetan sebelumnya sehingga sangat rumit

untuk diamati. Anomali yang diperoleh dari survei merupakan hasil gabungan medan magnetik

remanen dan induksi, bila arah medan magnet remanen sama dengan arah medan magnet induksi

maka anomalinya bertambah besar. Demikian pula sebaliknya. Dalam survei magnetik, efek

medan remanen akan diabaikan apabila anomali medan magnetik kurang dari 25 % medan

magnet utama bumi (Telford, 1976). Pada umumnya anomali ini tidak menyebar kedaerah luas

karena sumbernya tidak terletak terlalu dalam.

4. Magnetisme Mineral dan Batua

Seperti yang tela dikatakan sebelumnya bahwa anomali magnetik terutama disebabkan

oleh banyaknya mineral magnetik yang terkandung dalam batu-batuan, seperti dalam fisika zat

padat, semua elemen material dapat diklasifikasikan dalam tiga grup menurut sifat magnetiknya,

yaitu :

a. Diamagnetik

Suatu zat adalah tergolong pada jenis diamagnetik jika mempunyai susceptibilitas

magnetik negatif sehingga intensitas magnetisasi yang diimbas I dalam zat oleh medan H adalah

berlawanan arah H Semua material pada dasarnya adalah diamagnetik karena gerak orbit

elektron yang bermuatan negatif dalam zat di dalam medan luar H mempunyai arah yang

melawan arah H. Tetapi diamagnetisme akan timbul jika momen magnetik atomik total semua

atom adalah nol jika H nol. Jadi dengan kata lain atom – atom pembentuk batuan mempunyai

kulit elektron yang telah jenuh yaitu tiap elektron berpasangan dan mempunyai spin yang

berpasangan yang berlawanan dalam tiap pasangan. Jika mendapat medan magnet dari luar orbit,

elektron tersebut akan berpresisi yang menghasilkan medan magnet luar tadi mempunyai sifat :

Susceptibilitas negatif dan kecil

Page 11: Contoh Proposal Kerja Praktek di UNPAD

Susceptibilitas K tidak tergantung pada medan magnet luar

b. Paramagnetik

Semua zat yang mempunyai susceptibilitas magnetik positif adalah zat paramagnetik.

Dalam zat semacam ini setiap atom atau molekul mempunyai momen magnetik total yang tak

sama dengan nol dalam medan luar yang nol. Disini terdapat kulit elektron terluar yang belum

jenuh, yakni ada elektron yang spinnya tidak berpasangan dan mengarah arah spin yang sama.

Jika terdapat medan magnetik luar, spin tersebut berpresisi menghasilkan medan magnet yang

mengarah searah dengan medan tersebut sehingga memperkuatnya. Dapat dikatakan mempunyai

sifat :

1. Susceptibilitas K positif dan sedikit lebih besar dari 1

2. Susceptibilitas K bergantung temperature

c. Ferromagnetik

Disini tedapat banyak kulit elektron yang hanya diisi oleh satu elektron sehingga mudah

terinduksi oleh medan luar, keadaan ini diperkuat lagi oleh adanya kelompok-kelompok bahan

yang berspin searah yang membentuk dipoe-dipole magnet mempunyai arah sama apalagi jika

didalam medan magnet luar. Elemen-elemen seperti besi, kobalt, dan nikel adalah elemen

paramagnetik yang interaksi magnetik antara atom dengan group atom sedemikian kuatnya

hingga terjadi penyearahan momen-momen dalam daerah yang besar dalam zat. Pada umumnya

susceptibilitas material ferromagnetik 106 kali material diamagnetik dan paramagnetik.

Ferromagnetism juga turun dengan turunnya temperatur dan hilang sama sekali pada suhu Curie.

Mineral ferromagnetik tak terjadi di alam. Sehingga sifatnya :

1. Susceptibilitas K positif dan jauh lebih dari 1

2. Susceptibilitas K bergantung pada temperatur

Ferromagnetik terbagi kedalam 2 sub-divisi :

Antiferromagnetik

Material ini mempunyai susceptibilitas seperti material paramagnetik tetpi harganya naik

dengan naiknya temperatur hingga temperatur tertentu, kemudian turun menurut hukum Curie-

Weiss. Hal ini terjadi karena momen magnetik total sejajar dan anti sejajar sehingga sub-

Page 12: Contoh Proposal Kerja Praktek di UNPAD

dominan dalam material ini saling meniadakan sehingga susceptibilitasnya menjadi sangat kecil.

Contoh dari antiferromagnetisme adalah : hematite.

Ferrimagnetik

Material ini mempunyai susceptibilitas magnetik yang sangat besar dan tergantung pada

suhu, domain-domain magnetik dalam material ini terbagi-bagi dalam keadaan daerah yang

menyearah saling berlawanan tetapi momen magnetik totalnya tak nol jika medan luar nol.

Praktis semua mineral magnetik adalah ferrimagnetik. Meskipun dalam beberapa hal magnetisasi

batuan bergantung terutama pada kekuatan sesaat dar sesaat dari medan magnetik bumi di

sekeliling dan kandungan mineral magnetiknya.

Reduksi Data

1. Koreksi Data

Koreksi Harian ( diurnal )

Digunakan untuk menghilangkan pengaruh medan magnet luar pada harga medan hasil

pengukuran. Membuat grafik intensitas medan T terhadap waktu (t) dari hasil pengukuran di BS.

Koreksi topografi ( Terrain )

Dilakukan untuk menghilangkan pengaruh medan magnet yang ditimbulkan oleh bukit-

bukit yang magnetisasinya berpengaruh pada harga medan magnetik hasil pengamatan.

Koreksi Normal

Untuk menghilangkan perbedaan harga medan normal bumi di daerah pengukuran

Koreksi Drift

Dilakukan karena adanya perbedaan harga bacaan PPM pada titik yang sama jika

pengukurannya membentuk looping. Ini diakibatkan berkurangnya fluida pada sensor alat.

Koreksi drift ini ada yang menggunakan dan ada juga yang mengabaikannya, karena nilai

koreksi ini relatif sangat kecil.

Koreksi Alat

Dilakukan karena adanya perbedaan harga bacaan antara alat yg di BS dan alat yang di

field. Jika dilakukan suatu pengukuran pada titik yang sama ( BS ) maka akan terdapat perbedaan

selisih bacaaan antara alat yang di field dengan alat ( BS ). Dapat dihitung dnegan cara :

Koreksi Alat = Bacaan PPM di Base – Bacaan PPM di field

Page 13: Contoh Proposal Kerja Praktek di UNPAD

2. Harga Anomali Magnetik

Setelah semua proses reduksi dilakukan maka dapat dihitung harga anomali magnetnya

dengan menggunakan persamaan :

H = H* - Ho

Dimana :

H* = intensitas medan yang teramati yang telah dikoreksi

Ho = Harga rata-rata Intensitas medan magnet bumi untuk daerah tersebut (IGRF)

International Geomagnetik Reference Field

Harga anomali ini kemudian dipetakan kedalam Peta Anomali Magnet. Peta tersebut

kemudian diinterpretasi dalam arti mengkonversi anomali medan magnetik bentuk distribusi

batuan di bawah permukaan bumi. Interpretasi ini bisa dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif.

3. Penyajian Data Harga Anomali Magnetik

Dengan Tanda atau Titik

Disini intensitas atau besarnya anomali disuatu tempat digambarkan denngan titik atau

tanda. Kerapatan titik sebanding dengan besarnya anomali di tempat tersebut.

Dengan Cara Perspektif

Penggambaran data ini biasanya dilakukan dengan sistem komputer.

Dengan Cara Kontur

Titik-titik dengan intensitas magnetik yang sama dihubungkan sehingga membentuk

kontur-kontur magnetik. Cara ini sama dengan yang biasa dilakukan pada survey geologi dan

geofisika eksplorasi. Dan cara inilah yang kita lakukan pada interpretasi data geomagnetik

dilapangan

Hasil dari pengukuran geomagnetik, baik ground magnetik atau airbone magnetik adalah

berupa profil atau peta kontur magnetik. Pada peta magnetik anomalinya lebih banyak tak

teratur, kompleks dan mem[unyai magnitudo yang lebih besar tetapi untuk daerah sedimen peta

magnetik dapat menyerupai peta anomaly gravity. Interpretasi dapat dilakukan dengan dua cara :

1. Interpretasi Kualitatif

Interpretasi kualitatif dapat dilakukan dengan cara mengamati peta anomali magnet (peta

total magnetic intensity) dan peta anomali residual (peta analitycal signal). Dari kedua peta

Page 14: Contoh Proposal Kerja Praktek di UNPAD

tersebut dapat diperoleh informasi mengenai lipatan, baruan intrusive, zona mineralisasi,

sedimen dan struktur-struktur lainnya.

Dalam interpretasi kualitatif pola anomali magnet bergelombang pendek dan tajam.

Biasanya sangat mengganggu target anomali bergelombang panjang. Gangguan ini diatasi

dengan cara melakukan pengukuran dengan kerapatan data yang banyak sehingga bila dilakukan

pemfilteran dapat menghilangkan anomali bergelombang pendek dan tajam. Kurang rapatnya

data dapat memberikan gambaran anomali palsu meskipun diolah dengan cara canggih.

Interpretasi kualitatif bertujuan untuk menentukan strike, arahm dan sifat polarisasi, dan

perkiraan bentuk ben da anomali berdasarkan peta anomali magnetik yang telah dibuat.

Interpretasi ini sangat ditunjang oleh data geologi daerah penyelidikan.

Arah Polarisasi Magnet

Arah polarisasi magnet dapat ditentukan dengan cara :

- Memperhatikan kontur anomali magnet yang bersifat clossure atau menutup.

- Mencqari pasangan-pasangan clossure positif dan negatif dan menentukan arah pasangan

yang domain.

- Garis hubung antara pusat clossure negatif dan positif merupakan arah induksi magnetik

yang berpasangan/dipole.

Menentuan Strike Benda Anomali

Strike benda anomali dapat ditentukan dari bentuk kontur yang memanjang.

Memperkirakan Benda Anomali

Membuat penampang dari kontur sepanjang garis induksi magnetik dan perkiraan benda anomali

berdasarkan kurva teoritis yang etrdapat dalam literatur-literatur.

IX. PENUTUP

Demikian proposal Kerja Praktek ini dibuat dengan harapan dapat memberikan gambaran

singkat dan jelas tentang maksud dan tujuan kami melakukan Kerja Praktek ini di perusahaan

yang Bapak / Ibu pimpin. Kami menyadari bahwa kelancaran Kerja Praktek ini tidak akan

tercapai tampa ridho Allah SWT serta bantuan dan partisipasi dari pihak-pihak yang terkait. Atas

bantuan dan kerja sama dari pihak-pihak yang terkait serta kesempatan yang diberikan, kami

ucapkan terima kasih.

Page 15: Contoh Proposal Kerja Praktek di UNPAD

DAFTAR PUSTAKA

Baranov, V. 1957. A new method for Interpretation of Aeromagnetic Maps: Pseudo-gravimetric

Anomalies, Geophysics, Volume 22, 359-83.

Blakely, R.J. 1995. Potential Theory in Gravity and Magnetic Applications, Cambridge

University Press.

Grand, F.S and West, G.F. 1965. Interpretation Theory in Applied Geophysics, Mc Graw-Hill

Book Company.

Santoso, Djoko. 2002. Pengantar Teknik Geofisika. Penerbit ITB. Bandung.

Shuey, R.T., Pasquale, AS. End correction in magnetic profile interpretation. Geophysics,

Volume 38, No.3, 507-512.

Solihin, 2005, Skripsi, Pendugaan Kandungan Batuan Andesit dan Diorit Di Kawasan Gedangan

Malang Selatan Dengan Menggunakan Metode Magnetik, Malang, Universitas Brawijya.

Telford, W.M. 1976. Applied Geophysics. Cambridge University Press, London.

Wahyudi, 2004, Teori dan Aplikasi Metode Magnet, Laboratorium Geofiosika FMIPA UGM

Yogyakarta.