contoh perhitungan neraca massa manisan

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/26/2019 contoh perhitungan neraca massa manisan

    1/33

    SWEETDRACO ( sweet dragon f rui t ski n wi th chocolate )

    disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Produk Baru

    LAPORAN PENGEMBANGAN PRODUK BARU

    Oleh:

    Kelompok 5 / THP-B

    1. Bagus Ananda (131710101038)

    2. Novila Santi Lovabyta (131710101050)

    3. Elok Bashirah Yuliana (131710101090)

    4. Istiqomah Alfulaili (131710101114)

    JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

    FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

    UNIVERSITAS JEMBER

    2016

  • 7/26/2019 contoh perhitungan neraca massa manisan

    2/33

    BAB 1. PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Manisan adalah salah satu bentuk makanan olahan yang banyak disukai oleh

    masyarakat. Rasanya yang manis bercampur dengan rasa khas buah sangat cocok

    untuk dinikmati di berbagai kesempatan. Buah-buahan terutama berfungsi sebagai

    sumber vitamin dan mineral, tetapi pada jenis buah-buahan tertentu dihasilkan

    juga cukup banyak energi. Energi ini berasal dari gula yang digunakan dalam

    pembuatan manisan. Gula berfungsi sebagai pemberi rasa juga sebagai agen

    antimikroba dalam konsentrasi yang tinggi, selain itu adanya penambahan asam

    sitrat sebagai perasa (masam) dan agen antimikroba yang dapat menambah

    keawetan produk.

    Salah satu buah yang digunakan dalam pembuatan manisan adalah buah

    naga. Buah naga ( dragon fruit ) merupakan tanaman buah yang banyak

    dibudidayakan di Indonesia saat ini. Jenis buah naga yang banyak dibudidayakan

    adalah buah naga merah ( Hylocereus polyrhizuz ). Salah satu perkebunan buah

    naga merah terbesar di Pulau jawa adalah di Kabupaten Banyuwangi. Produksinya

    mencapai 12.936 ton pada tahun 2012 dan akan terus meningkat di tahun-tahun

    berikutnya (BPS Kabupaten Banyuwangi, 2013).

    Bagian yang paling banyak dimanfaatkan dari buah naga adalah daging

    buahnya. Kulit buah naga masih belum banyak dimanfaatkan, padahal berat kulit

    buah naga sebesar 30-35% dari berat buah keseluruhan (Saati, 2009). Hal ini tentu

    mengakibatkan banyaknya limbah kulit buah naga, padahal kulit buah naga merah

    mengandung senyawa fungsional yaitu pigmen betasianin. Kandungan betasianin

    pada kulit buah naga merah 150,46 mg/100 g. Disamping itu, kulit buah naga

    merah juga mengandung pektin yang tinggi, yaitu sebesar 10,79% (Jamilah et al .,

    2011).

    Melihat potensi bahan baku yang berlimpah dengan kandungan fungsional

    tersebut, maka sangat memungkinkan untuk dikembangkannya produk manisan

    berbahan baku kulit buah naga merah. Inovasi yang akan dilakukan bukan hanya

    dari segi penggunaan bahan baku, namun juga dari segi penyajian dan kemasan.

  • 7/26/2019 contoh perhitungan neraca massa manisan

    3/33

    Manisan yang dihasilkan akan dilapisi dengan coklat, sehingga selain dapat

    menambah daya tarik produk juga menambah nilai fungsional produk. Produk

    yang dikembangkan ini dapat menambah variasi snack fungsional yang baik untuk

    masyarakat.

    1.2. Tujuan

    Tujuan pemilihan produk sweet dragon fruit skin with chocolate pada

    pengembangan produk manisan yaitu:

    a) Pemanfaatan limbah kulit buah naga merah untuk meningkatkan nilai

    ekonomis.

    b) Pengembangan bahan baku lokal yaitu buah naga merah dan sebagai upaya

    peningkatan nilai gizi.

    c) Mengetahui respon pasar terkait produk sweetdraco.

    d) Menganalisis kelayakan industri sweetdraco jika diterapkan dalam skala yang

    lebih besar.

  • 7/26/2019 contoh perhitungan neraca massa manisan

    4/33

    BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Analisis Bahan Baku

    2.1.1 Kulit Buah Naga

    Buah naga merupakan tumbuhan yang berasal dari daerah beriklim tropis

    kering. Pertumbuhan buah naga dipengaruhi oleh suhu, kelembaban udara,

    keadaan tanah dan curah hujan. Habitat asli buah naga berasal dari negara

    Meksiko, Amerika Utara dan Amerika Selatan bagian utara. Namun buah naga

    saat ini telah dibudidayakan di Indonesia seperti di Jember, Malang, Pasuruan dan

    daerah lainnya (Kristanto, 2008).

    Kulit buah naga mengandung vitamin C,vitamin E, vitamin A, alkaloid,

    terpenoid, flavonoid, tiamin, niasin, piridoksin, kobalamin, fenolik, karoten, dan

    fitoalbumin (Jaafar et al ., 2009). Menurut penelitian Wu et al . (2006) keunggulan

    dari kulit buah naga yaitu kaya polifenol dan merupakan sumber antioksidan.

    Selain itu aktivitas antioksidan pada kulit buah naga lebih besar dibandingkan

    aktivitas antioksidan pada daging buahnya, sehingga berpotensi untuk

    dikembangkan menjadi sumber antioksidan alami. Hal ini sesuai dengan

    penelitian yang dilakukan oleh Nurliyana et al. (2010) yang menyatakan bahwa di

    dalam 1 mg/ml kulit buah naga merah mampu menghambat 83,481,02% radikal

    bebas, sedangkan pada daging buah naga hanya mampu menghambat radikal

    bebas sebesar 27,455,03%. Selain itu aktivitas antioksidan kulit buah naga juga

    didukung dengan penelitian oleh Mitasari (2012) yang menyatakan bahwa ekstrak

    kloroform kulit buah naga merah memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC 50

    sebesar 43,836 g/mL.

    2.1.2 Gula

    Menurut SNI 3140.3:2010, gula kristal putih adalah gula kristal yang dibuat

    dari tebu atau bit melalui proses sulfitasi/ karbonatasi/ fosfatasi atau proses

    lainnya sehingga langsung dapat dikonsumsi. Penggunaan gula dalam pengolahan

    secara umum berfungsi untuk mengawetkan bahan, menghasilkan citarasa dan

    memperoleh sifat tertentu yang dikehendaki. Gula dapat berfungsi sebagai

  • 7/26/2019 contoh perhitungan neraca massa manisan

    5/33

    pengawet karena adanya gula A w bahan mengalami penurunan, sehingga air yang

    ada tidak dapat digunakan untuk pertumbuhan mikroba.

    Gula memiliki citarasa manis sehingga penggunaan gula dalam pengolahan

    juga memberikan efek citarasa manis pada produk yang dihasilkan. Di samping

    itu adanya proses pemanasan gula akan bereaksi dengan asam amino dan

    menghasilkan citarasa. Proses pemanasan juga menyebabkan terjadinya

    karamelisasi gula yang membentuk citarasa (Praptiningsih, 1999). Pada

    pembuatan manisan, gula berperan dalam membentuk tekstur yang kuat dan

    warna yang mengkilap.

    Komposisi Zat Gizi Gula Pasir per 100 gZat gizi Kandungan

    Energi (kkal) 364Protein (g) 0Lemak (g) 0Karbohidrat (g) 94Kalsium (mg) 5Fosfor (mg) 1

    Sumber : Darwin (2013)

    2.1.1 Asam Sitrat

    Asam sitrat adalah asam organik yang secara alami terdapat pada buah-

    buahan seperti jeruk, nanas dan pear. Asam sitrat pertama kali diekstraksi dan

    dikristalisasi dari buah jeruk, sehingga asam sitrat hasil ektraksi dari buah-buahan

    ini dikenal sebagai asam sitrat alami. Asam sitrat diproduksi dalam bentuk kristal

    dan memiliki kreteria yang tidak berwarna, berasa asam, tidak berbau dan lebih

    cepat larut dalam air panas (Winarno, 1997).Rumus kimia Asam Sitrat adalah C 6H8O7 atau CH 2(COOH)-COH(COOH)-

    CH 2(COOH), struktur asam ini tercermin pada nama IUPAC-nya, asam 2-

    hidroksi-1,2,3-propanatrikarboksilat. Keasaman Asam Sitrat didapatkan dari tiga

    gugus karboksil COOH yang dapat melepas proton dalam larutan. Jika hal ini

    terjadi, ion yang dihasilkan adalah ion sitrat (Winarno, 1997).

  • 7/26/2019 contoh perhitungan neraca massa manisan

    6/33

    Gambar 1. Struktur Molekul Asam Sitrat

    Asam sitrat (C 6H8O7) banyak digunakan dalam industri terutama industri

    makanan, minuman, dan obat-obatan. Kurang lebih 60% dari total produksi asam

    sitrat digunakan dalam industri makanan, dan 30% digunakan dalam industri

    farmasi, sedangkan sisanya digunakan dalam industri pemacu rasa, pengawet,

    pencegah rusaknya rasa dan aroma, sebagai antioksidan, pengatur pH dan sebagai

    pemberi kesan rasa dingin. Dalam industri makanan dan kembang gula, asam

    sitrat digunakan sebgai pemacu rasa, penginversi sukrosa, penghasil warna gelapdan penghelat ion logam. Dalam industri farmasi asam sitrat digunakan sebgai

    pelarut dan pembangkit aroma, sedangkan pada industri kosmetik digunakan

    sebagai antioksidan (Bizri dan Wahem, 1994).

    Sifat sitrat sebagai larutan penyangga digunakan sebagai pengendali pH

    dalam larutan pembersih dalam rumah tangga. Kemampuan Asam sitrat untuk

    mengikat ion-ion logam menjadikannya berguna sebagai bahan sabun dan

    deterjen. Dengan mengikat ion-ion logam pada air sadah, Asam sitrat akan

    memungkinkan sabun dan deterjen membentuk busa dan berfungsi dengan baik

    tanpa penambahan zat penghilang kesadahan. Asam sitrat juga digunakan untuk

    memulihkan bahan penukar ion yang digunakan pada alat penghilang kesadahan

    dengan menghilangkan ion-ion logam yang terakumulasi pada bahan penukar ion

    tersebut sebagai kompleks sitrat. Asam sitrat dapat pula ditambahkan pada es krim

    untuk menjaga terpisahnya gelembung-gelembung lemak, dan dalam resep

    makanan asam sitrat dapat digunakan sebagai pengganti sari jeruk. Asam sitrat

  • 7/26/2019 contoh perhitungan neraca massa manisan

    7/33

    dikategorikan aman digunakan pada makanan oleh semua badan pengawasan

    makanan nasional dan internasional utama (Winarno, 1997).

    2.1.2 Air

    Air adalah zat cair yang tidak mempunyai rasa, warna dan bau, yang terdiri

    dari hidrogen dan oksigen dengan rumus kimiawi H 2O. Air merupakan suatu

    larutan yang hampir-hampir bersifat universal, maka zat-zat yang paling alamiah

    maupun buatan manusia hingga tingkat tertentu terlarut di dalamnya. Dengan

    demikian, air di dalam mengandung zat-zat terlarut. Sifat air yang dapat

    melarutkan zat-zat yang memiliki kepolaran yang sama sering dimanfaatkan

    dalam kehidupan sehari-hari seperti pembuatan produk pangan maupun non

    pangan (Linsley dan Franzini, 1991).

    2.1.3 Cokelat Susu (Batang)

    Produk hasil olahan kakao memiliki sifat yang spesial dari pangan lainnya,

    bukanlah karena rasa dan nutrisinya yang baik, tetapi lebih karena sifatnya yang

    tidak dimiliki oleh pangan lain yaitu bersifat padat di suhu ruang, rapuh saat

    dipatahkan dan meleleh sempurna pada suhu tubuh (Lip dan Anklam, 1998).

    Produk olahan sekunder yang paling mudah diperoleh yaitu cokelat batang.

    (Indarti dan Arpi, 2010). Menurut Williams et al. (1997) suatu campuran bisa saja

    diperoleh tanpa memperhatikan sifat lemak, akan tetapi disamping merubah

    karakter lemak, keadaan tersebut dapat memicu terjadinya pergerakan lemak ( fat

    migration ) di dalam sistem multi komponen, dan pada cokelat juga merubah

    kristalisasi serta memacu terjadinya gejala blooming maupun produk cokelat yang

    lembek.

    Pada formulasi yang sama, pada proses pencetakan tanpa tempering, cokelat

    batang memiliki titik yang lebih rendah dibandingkan pencetakan tempering.

    Menurut Lipp dan Anklam (1998), lemak kakao mempunyai tingkat kekerasan

    (pada suhu kamar) yang berbeda-beda tergantung dari daerah asal kakao tersebut

    tumbuh. Daerah asal kakao akan ikut mempengaruhi komponen pembentuk

    lemak, serta proses tempering .

  • 7/26/2019 contoh perhitungan neraca massa manisan

    8/33

    Tabel 2.1. Karakteristik Sensori Lemak KakaoKristal Suhu Leleh Efek Rasa

    I 17C (63F) Lunak, mudah hancur, terlalu mudah melumerII 21C (70F) Lunak, mudah hancur, terlalu mudah melumerIII 26C (78F) Padat, patah kurang sempurna, terlalu mudah lumerIV 28C (82F) Padat, patah kurang sempurna, terlalu mudah lumerV 34C (94F) Mengkilap, padat, renyah, leleh pada suhu tubuh (37C)VI 36C (97F) Keras, sulit mencair

    Sumber: Susanto (1994)

    Penggunaan cokelat dapat disesuaikan dengan kebutuhan, misalnya pada

    pembuatan manisan, cokelat digunakan sebagai pelapis atau coating . Cokelat

    yang digunakan sebagai coating umumnya adalah milk chocolate compound atau

    cokelat batangan yang berwarna cokelat yang merupakan campuran gula, kakao,

    cokelat cair, susu, dan vanila (Rini, 2012). Penggunaan cokelat jenis ini

    dikarenakan karakteristik dari milk chocolate compound yang tidak mudah

    meleleh pada suhu ruang sehingga sangat memudahkan dalam metode coating .

    2.1.4 CaCl 2

    Kalsium Khlorida (CaCl 2) termasuk bahan pengeras atau f irming agent

    untuk buah dan sayuran . Garam ini merupakan elektrolit kuat, sehingga mudah

    larut dalam air dan ion-ion Ca mudah terabsorbsi ke dalam jaringan yang

    mengakibatkan dinding sel makin kuat, sehingga menghambat hidrolisis atau

    pemecahan . Selain dapat memperkuat tekstur, garam CaCl 2 juga dapat mencegah

    reaksi pencoklatan non enzimatis yang disebabkan oleh efek khelasi (chelation)

    ion Ca terhadap asam-asam amino (Faust dan Klein, 1973).

    Pemberian CaCl 2 sebagai bahan tambahan pangan (BTP) juga

    menguntungkan sebeb kalsium (Ca 2+) juga dapat memperpanjang daya simpan

    dengan memperlambat pemasakan buah. Kalsium juga mengubah proses proses

    intraseluler dan ekstraseluler yang dapat memperlambat pemasakan buah.

    Menurut Kramer et al . (1989), pemberian CaCl 2 dapat membentuk ikatan silang

    antara Ca 2+ dengan asam pektat dan polisakarida-polisakarida lain sehingga

    membatasi aktivitas enzim enzim pelunakan dan respirasi seperti

    poligalakturonase, sehingga dapat menurunkan laju respirasi dan memperkecil

  • 7/26/2019 contoh perhitungan neraca massa manisan

    9/33

    degradasi asam askorbat. CaCl 2 eksogen selain harganya relatif murah, juga

    mudah diperoleh. Perlakukan CaCl 2 dengan pencelupan buah pasca panen tidak

    akan meninggalkan residu setelah buah dicuci dengan air (Pantastico, 1993).

    2.2 Proses Pembuatan Sweetdraco

    2.2.1 Persiapan Pembuatan Manisan Basah

    Gambar 2.1. Diagram alir persiapan pembuatan manisan basah

    LimbahAir

    Larutan CaCl 2 1%

    Rendaman kulit buah naga

    Kulit buah naga merah

    Pengecilan ukuran

    Penimbangan kulit buah naga 200 g

    Pencucian

    Perendaman (t = 1,5 jam)

    Pemotongan sisik

  • 7/26/2019 contoh perhitungan neraca massa manisan

    10/33

    2.2.2 Pembuatan Manisan Basah

    Gambar 2.2. Diagram alir pembuatan manisan basah

    Rendaman kulit buah naga

    Penirisan

    Pencucian

    Perebusan larutan gula (100 C, 1 menit)

    Perendaman larutan gula (t=24 jam)

    Manisan basah

    Air Limbah

    LimbahGula : asam sitrat : air

    60% : 1% : 300 ml

    Perebusan (2 menit)

  • 7/26/2019 contoh perhitungan neraca massa manisan

    11/33

    2.2.3 Pembuatan Sweetdraco

    Gambar 2.2. Diagram alir pembuatan Sweetdraco

    2.3 Kemasan

    Kemasan Sweetdraco menyerupai kemasan coklat praline. Manisan kering

    yang dihasilkan akan digulung, lalu dilapisi dengan kemasan cup kertas kecil.

    Cup-cup tersebut lalu dikumpulkan dalam suatu toples plastik bening. Plastik

    bening dipilih karena dapat menunjukkan keunikan bentuk manisan dan warnanya

    yang menarik. Logo atau brand name serta informasi-informasi lainnya

    diterapkan pada label (label badan dan tutup tabung). Sticker pada kemasan dibuat

    dengan tujuan agar tampilan visual secara keseluruhan dapat menarik. Berikut ini

    merupakan desain kemasan produk grains roll cake .

    Manisan basah

    Penirisan

    Pengeringan (60 C, 10 jam)

    Manisan kering

    Pelapisan

    200 g coklat + 10g coating fat

    Pelelehan

    Tempering

    Sweetdragchol

  • 7/26/2019 contoh perhitungan neraca massa manisan

    12/33

    Gambar 2.4. Konsep kemasan Sweetdraco

    Gambar 2.5. Desain stiker Sweetdraco

  • 7/26/2019 contoh perhitungan neraca massa manisan

    13/33

    BAB 3. METODOLOGI

    3.1 Alat dan Bahan

    3.1.1 Alat

    Alat yang digunakan dalam pembuatan Sweetdraco adalah pisau, talenan,

    sendok, loyang, neraca analitik, oven listrik, panci, baskom, wajan dan pengemas.

    3.1.2 Bahan

    Bahan yang digunakan dalam pembuatan Sweetdraco dalam satu resep

    adalah sebagai berikut.

    Bahan Satuan Jumlah Harga (Rp)

    Kulit buah naga merah gram 200 5.000/kg

    Gula kristal putih gram 120 12.000/kg

    CaCl 2 gram 2 10.000/100 g

    Asam sitrat gram 3 1.000/100 g

    Air ml 300 250/L

    Coklat gram 200 8.000/100 g

    3.2 Proses Pembuatan Sweetdraco

    3.2.1 Persiapan Pembuatan Manisan Basah

    Proses persiapan ini meliputi pembersihan sisik buah naga merah hingga

    menjadi kulit buah naga merah yang telah direndam dengan larutan CaCl 2.

    Perendaman ini bertujuan untuk memperkuat tekstur manisan. Prosedur persiapan

    pembuatan manisan basah dapat dijelaskan dalam diagram alir berikut.

  • 7/26/2019 contoh perhitungan neraca massa manisan

    14/33

    Gambar 3.1. Diagram alir persiapan pembuatan Sweetdraco

    LimbahAir

    Larutan CaCl 2 1%

    Rendaman kulit buah naga

    Kulit buah naga merah

    Pengecilan ukuran

    Penimbangan kulit buah naga 200 g

    Pencucian

    Perendaman (t = 1,5 jam)

    Pemotongan sisik

  • 7/26/2019 contoh perhitungan neraca massa manisan

    15/33

    3.2.2 Pembuatan Manisan Basah

    Gambar 3.2. Diagram alir pembuatan manisan basah

    3.2.3 Pembuatan Sweetdraco

    Gambar 3.3. Diagram alir pembuatan Sweetdraco

    Manisan basah

    Penirisan

    Pengeringan (60

    C, 10 jam)

    Manisan kering

    Pelapisan

    200 g coklat + 10g coating fat

    Pelelehan

    Tempering

    Sweetdraco

    Rendaman kulit buah naga

    Penirisan

    Pencucian

    Perebusan larutan gula (100 C, 1 menit)

    Perendaman larutan gula (t=24 jam)

    Manisan basah

    Air Limbah

    LimbahGula : asam sitrat : air

    60% : 1% : 300 ml

    Perebusan (2 menit)

  • 7/26/2019 contoh perhitungan neraca massa manisan

    16/33

    3.3. Analisis M ass Bal ance

    Komposisi Bahan Baku

    No.Bahan Baku

    Mentah

    Komposisi (%)

    Air Protein Lemak Karbohidrat Mineral

    1.Kulit buah naga

    merah62,05 0,71 0,63 35,60 1,01

    2. Gula kristal putih 5,5 0 0 94 0,5

    3. CaCl 2 0 0 0 0 100

    4. Asam sitrat0

    0

    0

    0

    0

    5. Air 100 0 0 0 0

    6. Coklat 4,3 10,7 53 28,9 3,1

    Kebutuhan Bahan Baku Pembuatan Sweetdraco

    No. Bahan Baku Kebutuhan Bahan (g)

    1. Kulit buah naga merah 200

    2. Gula kristal putih 120

    3. CaCl 2 2

    4. Asam sitrat 3

    5. Air 300

    6. Coklat 20

    Tahapan Pra-Proses

    1. Preparasi Kulit Buah Naga Merah

    200 g kulit buah naga merah

    Kulit buah naga merah yang sudah dibersihkan :

    Kadar air

    Pencucian

    Air (200 ml)

    Limbah 1%

    Penirisan

  • 7/26/2019 contoh perhitungan neraca massa manisan

    17/33

    Kulit buah naga

    Diasumsikan tidak ada air yang keluar dari bahan akibat perendaman, sebab

    fungsi CaCl 2 adalah memperkuat tekstur bahan. Ikatan kalsium dengan pektat

    membentuk kalsium pektat yang tidak larut dalam air. Air masuk = air keluar.

    Kulit buah naga manisan basah

    Uap air 10%

    Kadar air perebusan = perendaman sebab air yang digunakan untuk merendam

    adalah air rebusan (tanpa penirisan), maka kadar air yang hilang hanyalah air yang

    menguap.

    2. Pembuatan Sweetdraco

    Manisan basah manisan kering

    Air 70%

    kadar air menguap 70% =70

    100 8,478 = 5,934

    kadar air tertinggal = 8,478 g 5,934 g = 2,544 g

    =2,544

    100 5,934 x 100%

    = 2,704%

    Kadar protein =3,06

    100 5,934 x 100% =3,06

    94,066 x 100% = 3,25%

    Perendaman 1,5 jam

    Larutan CaCl 2 1%

    Limbah

    Pencucian dan penirisan

    Perebusan & perendaman

    Gula : asam sitrat : air60% : 1% : 300 ml

    Pengeringan (60 C, 10 jam)

  • 7/26/2019 contoh perhitungan neraca massa manisan

    18/33

    Kadar lemak =0,66

    100 5,934 x 100% =

    0,66

    94,066 x 100% = 0,70%

    Kadar karbohidrat = 69,31100 5,934

    x 100% = 69,3194,066

    x 100% = 73,68%

    Kadar mineral =18,55

    100 5,934 x 100% =

    18,55

    94,066 x 100% = 19,72%

  • 7/26/2019 contoh perhitungan neraca massa manisan

    19/33

    Tahapan Proses Utama (Pembuatan Manisan)

    Kulit Buah Naga Merah 200 gram :

    Kadr air = 62,05% =62,05

    100 200 = 124,1

    Kadar protein = 0,71% =0,71

    100 200 = 1,42

    Kadar Lemak = 0,63% =0,63

    100 200 = 1,26

    Kadar Karbohidrat = 35,60% =35,60

    100 200 = 71,2

    Kadar Mineral (abu) = 1,01% =1,01

    100 200 = 2,02

    Gula Kristal Putih 120 gram

    Kadr air = 5,5% =5,5

    100 120 g = 6,6 g

    Kadar protein = 0% =0

    100 120 g = 0 g

    Kadar Lemak = 0% =0

    100 120 g = 0 g

    Kadar Karbohidrat = 94% =94

    100 120 g = 112,8 g

    Kadar Mineral (abu) = 0,5% = 0,5100

    120 g = 0,6 g

    CaCl2 2 gram

    Kadar Mineral (abu) = 100% =100

    100 2 g = 2 g

    Asam Sitrat 3 gram

    Air 300 ml

    Kadar Air 100% = 300 ml

    Proses Pembuatan Sweetdraco

    Coklat 20 gram

    Kadr air = 4,3% =4,3

    100 20 = 0, 86

    Kadar protein = 10,7% =10,7

    100 20 = 21,4

  • 7/26/2019 contoh perhitungan neraca massa manisan

    20/33

    Kadar Lemak = 53% =53

    100 20 = 10,6

    Kadar Karbohidrat = 28,9% = 28,9100 20 = 5,78

    Kadar Mineral (abu) = 3,1% =3,1

    100 20 = 0,62

    Preparasi Kulit Buah Naga Merah

    200 g kulit buah naga merah

    Kulit buah naga merah yang sudah dibersihkan :

    Berat air awal 62,05% =62,05

    100 200 = 124,1

    Berat air yang masuk dan setelah penerisan 5% =5

    100 200 = 10

    Limbah yang terbuang 1% =1

    100 200 = 2

    Kadar air pada kulit buah naga =134,1

    208 100 % = 64,47%

    Kadar protein = 0,71% =0,71

    100 200 = 1,42 =

    1,42

    208 100% = 0,68%

    Kadar Lemak = 0,63% =0,63

    100 200 = 1,26 =

    1,26

    208 100% = 0,61%

    Kadar Karbohidrat = 35,60% =35,60

    100 200 = 71,2 =

    71,2

    208 100% = 34,23%

    Kadar Mineral (abu) = 1,01% =1,01

    100 200 = 2,02 =

    2,02

    208 100% = 0,97%

    Perendaman dengan CaCl 2 2 gram dalam 300 ml air

    Kulit buah naga 208 g

    Air (200 ml)

    PenirisanPencucian

    Limbah (1%)

    Perendaman 1,5 jam

    Larutan CaCl 2 1% dalam 300 ml air

    Air 98% dan mineral 98%

    Pencucian dan penirisan

  • 7/26/2019 contoh perhitungan neraca massa manisan

    21/33

    Kulit buah naga merah yang sudah direndam :

    Berat air pada kulit buah naga = 134,1 g

    Berat air yang masuk dan setelah penerisan 2% =2

    100 300 = 6

    Jumlah berat air = 140,1 g

    Berat Mineral (abu) = 1,01% =1,01

    100 200 = 2,02

    Mineral yang terserap 1% =2

    100 2 = 0,04

    Jumlah berat mineral = 2,06 g

    Berat total = 216,06 g

    Kadar air pada kulit buah naga =140,1

    216,04 100 % = 64,85%

    Kadar protein = 0,71% =0,71

    100 200 = 1,42 =

    1,42

    216,04 100% = 0,66%

    Kadar Lemak = 0,63% =0,63

    100 200 = 1,26 =

    1,26

    216,04 100% = 0,58%

    Kadar Karbohidrat = 35,60% =35,60

    100 200 = 71,2 =

    71,2

    216,04 100% =

    32,96%

    Kadar Mineral (abu) =2,06

    216,04 100% = 0,95%

    Perebusan

    Kulit buah naga 216,06 manisan basah

    Kulit buah naga merah yang sudah direbus :

    Berat air pada kulit buah naga awal = 134,1 g

    Berat air bahan yang menguap 10% =10

    100 134,1 = 13,41

    Jumlah berat air total = 120,69 g

    Perebusan & perendaman

    Gula : asam sitrat : air120 g : 3 g : 300 g

    Air bahan menguap 10%, gula dan asam

    sitrat diserap bahan sebanyak 40%

  • 7/26/2019 contoh perhitungan neraca massa manisan

    22/33

  • 7/26/2019 contoh perhitungan neraca massa manisan

    23/33

    Gula yang terserap oleh bahan 5% =5

    100 120 = 6

    Jumlah berat karbohidrat = 119,2 g + 6 g = 125,2 g

    Berat asam sitrat awal = 1,2 g

    Bahan menyerap asam sitrat sebanyak 5% =5

    100 3 = 0,15

    Jumlah berat asam sitrat = 1,2 g + 0,15 g = 1,35 g

    Jumlah berat total = 364,89 g

    Kadar air pada kulit buah naga =114,66

    363,89 100 % = 31,51%

    Kadar protein = 0,71% =0,71

    100 200 = 1,42 =

    1,42

    363,89 100% = 0,39%

    Kadar Lemak = 0,63% =0,63

    100 200 = 1,26 =

    1,26

    363,89 100% = 0,34%

    Kadar Karbohidrat =125,2

    363,89 100% = 34,41%

    Kadar Mineral (abu) =2,06

    363,89 100% = 0,57%

    Penirisan

    Kulit buah naga 363,89 manisan basah

    Kulit buah naga merah yang sudah ditiriskan :

    Berat air awal pada manisan basah = 114,66 g

    Berat air bahan yang keluar 2% =2

    100 114,66 = 2,29

    Jumlah berat air total = 114,66 g 2,29 g = 112,37 g

    Berat karbohidrat awal manisan basah = 125,2 g

    Gula yang keluar dari bahan 2% =2

    100 125,2 = 2,5

    Jumlah berat karbohidrat = 125,2 g 2,5 = 122,7 g

    Berat asam sitrat awal = 1,35 g

    Penirisan

    Air, gula, dan asam sitrat yang tertiriskan

    sebesar 2 %

  • 7/26/2019 contoh perhitungan neraca massa manisan

    24/33

    Berat asam sitart yang keluar 2% =2

    100 1,35 = 0,027

    Jumlah berat asam sitrat = 1,35 g - 0,027 g = 1,3 gJumlah berat total = 241,11g

    Kadar air pada kulit buah naga =112,37

    241,11 100 % = 46,61%

    Kadar protein = 0,71% =0,71

    100 200 = 1,42 =

    1,42

    241,11 100% = 0,59%

    Kadar Lemak = 0,63% =0,63

    100 200 = 1,26 =

    1,26

    241,11 100% = 0,52%

    Kadar Karbohidrat =122,7

    241,11 100% = 50,89%

    Kadar Mineral (abu) = 2,06241,11

    100% = 0,85%

    Pembuatan Sweetdraco

    Pengovenan

    Manisan basah manisan kering

    Air 70%

    Kulit buah naga merah yang sudah dioven :

    Berat air awal pada manisan basah = 112,37 g

    Berat air bahan yang menguap 70% =70

    100 1 = 78,66

    Jumlah berat air total = 112,37 g 78,66 g = 33,71 g

    Berat karbohidrat = 122,7 g

    Berat asam sitrat awal = 1,3 g

    Jumlah berat total = 156,83 g

    Kadar air pada kulit buah naga =33,71

    156,83 100 % = 21,50%

    Kadar protein = 0,71% =0,71

    100 200 = 1,42 =

    1,42

    156,83 100% = 0,91%

    Kadar Lemak = 0,63% =0,63

    100 200 = 1,26 =

    1,26

    156,83 100% = 0,8%

    Kadar Karbohidrat =

    122,7

    156,83 100% = 78,24%

    Pengeringan (60 C, 10-12 jam)

  • 7/26/2019 contoh perhitungan neraca massa manisan

    25/33

    Kadar Mineral (abu) =2,06

    156,83 100% = 1,31%

    Mass Balance Produk Akhir

    Total bahan = manisan kulit buah naga kering + coklat

    =683 g + 20 g = 176,83 g

    Kadar air = (33,71 g + 0,86 g) / 176,83 g

    = (34,57 g / 176,83 g) x 100%= 19,55%

    Kadar protein = (1,42 g + 2,14 g) / 176,83 g

    = (3,56 g / 176,83 g) x 100%

    = 2,01%

    Kadar lemak = (1,26 g + 10,6 g) / 176,83 g

    = (11,86 g / 176,83 g) x 100%

    = 6,71%

    Kadar karbohidrat = (122,7 g + 5,78 g) / 176,83 g

    = (128,48 g / 176,83 g) x 100%

    = 72,66%

    Kadar mineral (abu) = (2,06 g + 0,62 g) / 176,83 g

    = (2,68 g / 176,83 g) x 100%

    = 1,52%

  • 7/26/2019 contoh perhitungan neraca massa manisan

    26/33

    ANALISIS FINANSIAL INDUSTRI SWEETDRACO ( sweet dragon f ru it

    skin with chocolate )

    Analisis finansial yaitu melihat pada suatu proyek dari sudut pandang

    lembaga atau badan yang mempunyai kepentingan langsung dalam proyek dan

    yang menginvestasi modalnya pada proyek. Bertujuan untuk mengetahui kegiatan

    proyek (kegiatan usaha) yang akan dilakukan menguntungkan secara finansial.

    1. MENETAPKAN ASUMSI

    Menetapkan asumsi pada perencanaan industri dilakukan untuk

    mempermudah pemetaan gambaran dan konsep industri yang akan dibangun.

    Pada menetapkan asumsi pada industri Sweetdraco adalah sebagai berikut :

    Agroindustri: Sweetdraco ( sweet dragon fruit skin with chocolate )No.

    Uraian Satuan Jumlah

    1. Kapasitas Produksi Pack /Hari 400 pack (@9sweetdraco)2. Rendemen % 603. Kebutuhan Bahan Baku

    - Kulit buah naga Kg/Hari 20- Gula kristal putih Kg/Hari 12- CaCl 2 Kg/Hari 0,3- Asam sitrat Kg/Hari 0,2- Air L/Hari 30- Coklat (batang) Kg/Hari 2

    5. Jumlah Hari Kerja Hari/Tahun 3006. Periode Proyek Tahun 57. Discount Rate % 168. Permodalan Sendiri % 100

    2. BIAYA INVESTASI

    Pada perhitungan biaya (modal) digunakan untuk mengetahui modal atau

    dana yang dibutuhkan dalam mendirikan industri. Permodalan (modal) dibagi

    menjadi beberapa aspek yaitu modal tetap (investasi) dan modal operasional.

  • 7/26/2019 contoh perhitungan neraca massa manisan

    27/33

    Berikut adalah penjelasan dari perhitungan biaya atau modal yang diperlukan

    dalam pembangunan industri sweetdraco adalah sebagai berikut.

    BIAYA INVESTASI TOTAL No. Uraian Satuan Jumlah (Rupiah)1. Sewa rumah Paket 4.000.0002. Sepeda Motor (2) Unit 4.000.0003. Peralatan Kantor Paket 3.000.0004. Perijinan

    PIRT dan NPWP (1 tahun) Paket 30.000Jumlah 11.030.000

    BIAYA INVESTASI (MESIN DAN PERALATAN)

    Pembuatan Sweetdraco, kapasitas 120 pack/hari (@10 sweetdraco)

    Nama AlatJumlah(Unit)

    Harga(Rp./Unit)

    JumlahInvestasi

    (Rp.)

    UmurEkonomis(Tahun)

    Penyusutan(Rp.)

    Pisau Pemotong 5 5.000 25.000 5 5.000Timbangan 2 75.000 150.000 5 30.000

    Telenan 5 5.000 25.000 5 5.000Pompa air 1 750.000 750.000 10 75.000Drum Penampung 4 250.000 1.000.000 10 100.000Oven 2 750.000 1.500.000 10 150.000tangki air 1 500.000 500.000 10 50.000kompor 3 200.000 600.000 5 120.000tabung gas 4 300.000 1.200.000 10 120.000

    pengaduk stainles 5 5.000 25.000 5 5.000Kulkas 1 2.000.000 2.000.000 10 200.000

    Total 7.775.000 860.000

  • 7/26/2019 contoh perhitungan neraca massa manisan

    28/33

    3. BIAYA PRODUKSI (Per Tahun)

    a. Biaya Variabel

    No. Uraian Satuan Volume Harga (Rp) Total Cost(Rp./Tahun)

    1. Bahan Baku Kulit buah naga Kg 6.000 2.000 12.000.000 Gula kristal putih Kg 3.600 11.500 41.400.000 Asam sitrat Kg 60 10.000 600.000 CaCl 2 Kg 90 100.000 9.000.000 Air L 9.000 250 2.250.000 Cokelat batang Kg 600 45.000 27.000.000

    2. Listrik Rp/ Kwh 120 25.000 3.000.0003. Kemasan unit 120.000 3.000 360.000.0004. BBM (6) L 1.800 6.400 11.520.0005. Pajak Tahun 11,5% 96.600.000

    6. Karyawan (6orang) Rp. 72 1.000.000 72.000.000

    Jumlah 538.170.000

    b. Biaya Tetap

    No. Uraian Satuan Jumlah HargaTotal Cost

    (Rp./Tahun)1. Peyusutan Rp 1 1.290.000 860.000

    Jumlah 860.000

    c. Pajak yang dikeluarkan tiap tahun per unit penjualan

    = pajak per unit x penjualan per tahun

    = 11,5% x 840.000.000

    = Rp.96.600.000

    4. HARGA POKOK PRODUKSI

    Pada industri sweetdraco dalam menentukan harga jual produk

    menggunakan sistem analisis biaya, proyeksi permintaan dan analisis pesaing.

    Harga yang ditawarkan sweetdraco yang ditawarkan harus dapat bersaing dengan

    sweetdraco yang diproduksi oleh industri yang lain. Apabila harga gula relatif

    rendah dibandingkan pesaing, maka industri akan rugi dan apabila harga gula

  • 7/26/2019 contoh perhitungan neraca massa manisan

    29/33

    relatif tinggi dibandingkan dengan pesaing, maka gula tidak akan laku dan akan

    berakibat kerugian pada industri yang didirikan.

    Harga pokok produksi (HPP) adalah harga pokok penjualan suatu produk

    yang merupakan total biaya untuk memproduksi satu unit produk. HPP digunakan

    sebagai dasar untuk menetapkan harga suatu produk, dimana harga yang

    ditetapkan dapat menutup seluruh biaya produksi pada tingkat produksi tertentu.

    Berikut ini madalah penentapan harga pokok produksi (HPP) dan harga jual pada

    industri sweetdraco:

    No. Uraian Satuan Jumlah (Rp)1. Biaya Variabel Rp/Tahun 538.170.6002. Biaya Tetap Rp/Tahun 860.0003. Total Biaya Rp/Tahun 539.030.0004. Volume Produksi Pack/Tahun 120.000

    5. Harga Pokok Produksi(HPP) Rp/Pack 4.500

    6. Margin Keuntungan 35% 6.1007. Harga Jual x pajak Rp/Pack 6.801,58. Harga Final Rp/Pack 7.000

    Rumus Penentuan Harga Pokok Produksi (HPP)

    HPP =538.170.000+860.000

    120.000

    HPP =539.030.000

    120.000

    HPP = Rp. 4.491,91 = Rp. 4.500.-Margin Keuntungan = 35%

    35% x Rp.4.500 = Rp. 1.575

    Harga jual (Rp) = 4.500 + 1.575 = 6.075 = 6.100

    Harga x pajak = Rp. 6.100 x 1,115 = 6.801,5 = Rp.7.000

  • 7/26/2019 contoh perhitungan neraca massa manisan

    30/33

    PROYEKSI PENDAPATAN Uraian Satuan Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5

    Produksi pack/tahun 120.000 120.000 120.000 120.000 120.000Harga Rp/pack 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000

    Penjualan Rp/tahun 840 Juta 840 Juta 840 Juta 840 Juta 840 Juta

  • 7/26/2019 contoh perhitungan neraca massa manisan

    31/33

    MEMBUAT ARUS KAS ( CASH F LOW ) No. Parameter Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 51. Penjualan 840 Juta 840 Juta 840 Juta 840 Juta 840 Juta

    2. Pembiayaan

    2.1 Investasi 11.030.000

    2.2 Biaya tetap 860.000 860.000 860.000 860.000 860.000

    Penyusutan 860.000 860.000 860.000 860.000 860.000

    2.3 Biaya variabel 538.170.000 538.170.000 538.170.000 538.170.000 538.170.000

    1. Bahan Kulit Buah Naga 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000 Gula krital putih 41.400.000 41.400.000 41.400.000 41.400.000 41.400.000 Asam sitrat 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 Cacl 2 9.000.000 9.000.000 9.000.000 9.000.000 9.000.000 Air 2.250.000 2.250.000 2.250.000 2.250.000 2.250.000 Coklat batang 27.000.000 27.000.000 27.000.000 27.000.000 27.000.000

    2. Kemasan 360.000.0000 360.000.0000 360.000.0000 360.000.0000 360.000.00003. Bbm 11.520.000 11.520.000 11.520.000 11.520.000 11.520.000 4. Pajak 43.470.000 43.470.000 43.470.000 43.470.000 43.470.000 5. Listrik 3.000.0000 3.000.0000 3.000.0000 3.000.0000 3.000.0000 6. Karyawan 72.000.000 72.000.000 72.000.000 72.000.000 72.000.000

  • 7/26/2019 contoh perhitungan neraca massa manisan

    32/33

    5. BEP

    Variabel Per Unit =

    = 538.170.000

    120.000

    = Rp. 4.485,-

    BEP Unit = ( )

    = 860.000(7.000 4.485)

    = 341,948 = 342 Unit

    BEP Rupiah = BEP Unit X Harga Final

    = 342 unit X 7.000

    = Rp. 2.394.000,-

  • 7/26/2019 contoh perhitungan neraca massa manisan

    33/33

    DAFTAR PUSTAKA

    Bizri, N. J. dan A.L. Wahem. 1994. Citric Acid and Antimicrobials AffectMicrobiological Stability and Quality of Tomato Juice. J. of Food Science59 (1) : 130-134.

    Faust, M. and J. D. Klein. 1973. Levels and Sites of Metabolically active Ca in Apple Fruit . CRC Press. Boca Raton Florida

    Indarti, E., dan Arpi, N., (2010). Improved Stability Characteristics of AcehCacao Butter by Tempering Process , Bioscience 2010 Conferences - the 7thIMT-GT UNINET and the 3rd Joint International PSU-UNS. Prince ofSongkla University.

    Kramer, G. F., C. Y. Wang dan W. S. Conway, 1989. Correlation of ReducedSoftening and Increaced Polyamin Levels , J. Amer.Soc.Hoc.Sci.

    Linsley, R. K. dan J. Franzini. 1991. Teknik Sumber Daya Air . Penerjemah: DjokoSasongko. Jakarta: Erlangga.

    Lipp, M. dan E. Anklam. 1998. Review of Cocoa Butter and Alternative Fats forUse in Chocolate-Part A. Compositional Data. Journal of Food Chemistry ,Vol. 62, No. I, pp. 73-97.

    Pantastico, E. R. B. 1993. Fisiologi Pasca Panen, Penanganan dan Pemanfaatan Buah-buahan dan Sayuran Tripika da Sub Tropika. Yogyakarta: GadjahMada University Press.

    Rini, U. 2012. Kreasi Olahan Coklat . Jakarta: Kawan Pustaka.

    Susanto, F.X., 1994. Tanaman Kakao . Yogyakarta: Kanisius.

    Williams, S. D.; K.L. Ransom and R.W. Hartel. 1997. Mixture of Plam Kernel Oil

    with Cocoa Butter and Milk Fat in Compound Coating. Journal of AmericanOil Chemists Society, 74, 357-366.

    Winarno, F.G. 1997. Kimia Pangan dan Gizi . Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.