Upload
kristina-maria-agustin
View
78
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
model betty
Citation preview
Contoh Kasus
Sebuah keluarga yang bahagia sedang menantikan kehadiran anak pertama mereka.
Sang ibu telah mengandung 2 bulan. Namun, suatu saat ibu mengalami perdarahan dan
menurut dokter kehamilan tersebut tidak bisa dipertahankan. Oleh karena itu dilakukan aborsi
untuk menyelamatkan jiwa ibunya
Pada kasus di atas, perasaan duka cita dari pasangan tersebut memiliki karakteristik yang
kompleks. Misalnya, sang ibu berduka karena calon bayinya tidak bisa dipertahankan
(kehilangan interpersonal), atau hilangnya harapan terhadap kehamilan yang telah ditunggu-
tunggu(kehilangan intrapersonal), atau barangkali merasa bersalah kepada anggota keluarga
lainnya karena tidak sesuai harapan mereka (kehilangan ekstrapersonal). Ketika kita akan
menentukan tingkat pengaruh kehilangan pada diri seseorang, kita juga harus mengkaji
dampak dari perasaa kehilangan tersebut pada kehidupan mereka sehari-hari, cara mereka
mengatasi mengatasi kesedihannya, atau nilai-nilai dan kepercayaan yang dianut mengenai
kehilangan. Secara umum kita akan mengkaji fungsi dari masing-masing garis pertahanan
fleksibel, garis pertahanan normal, garis perlawanan, dan struktur dasar. Pengkajian harus
meliputi banyak aspek, meliputi : aspek fisiologis, spiritual, psikologis, perkembangan, dan
sosial budaya.
Untuk membantu pasangan tersebut mencapai rekonstitusi, dukungan interpersonal dan
ekstrapersonal merupakan 3 hal penting yang perlu dikaji. Siapakah anggota keluarga yang
dapat memberikan dukungan positif?. Apakah sistem pendukung secara kultural dapat
diterima oleh pasangan trsebut?. Setiap orangtua akan memberikan reaksi yang berbeda,
tergantung pada struktur dasar yang dimilikinya. Sebuah penelitian telah membuktikan
adanya perbedaan respon berdasarkan jender terhadap perasaan kehilangan pada masa
perinatal, maka respon terhadap pengalaman duka cita bagi masing-masing orang tidak akan
sama termasuk rentang waktu pemulihannya pun berbeda. Perbedaan dalam proses duka cita
tentu akan memberikan stres tambahan diantara para orangtua.Selanjutnya, faktor-taktor
ekstrapersonal berpotensi memberikan dampak bagi mereka.
Setelah dilakukan pengkajian secara menyeluruh, selanjutnya tahapan perencanaan,
intervensi, dan evaluasi akan menggunakan proses yang sama. Perangkat penilaian akan
mengukur hal-hal yang akan berdampak secara khusus pada aspek-aspek fisiologis,
psikologis rohani, sosial budaya, dan perkembangan. Misalnya aspek sosial budaya akan
mempengaruhi jenis intervensi yang bisa diterima oleh keluarga. Kehilangan pada masa
perinatal merupakan suatu pengalaman yang sangat pribadi bagi banyak orang. Pemahaman
mengenai arti dari pengalaman pribadi akan sangat membantu petugas kesehatan untuk
menentukan intervensi yang spesifik dan terbaik. Intervensi terhadap gangguan fisiologis
yang dapat menghalangi proses rekonstitusi bisa juga diberikan tergantug kondisi klien,
misalnya perubahan pola tidur, nutrisi, dan sebagainya. Selanjutnya, perawat perlu
mempertimbangkan aspek perkembangan seseorang dari perasaan berduka. Intervensi yang
sesuai untuk ibu muda primigravida tentunya akan sangat berbeda dengan ibu yang telah
memiliki anak sebelumnya.