24
PENGGUNAAN HEMODIALISIS PADA BIDANG KESEHATAN YANG MEMAKAI PRINSIP ILMU FISIKA Makalah Tugas Akhir Mata Kuliah Fisika oleh, Anita : 0706272553 Erma Sophia WD : 0706272982 Fitra N Luthfiah : 0706273064 Keshia Salsabila : 0706273316 Muhammad Rizky A : 0706273461 Muhammad Taufan S : 0706165734 Mustakim : 0706273474 Sari Tua Roy Nababa : 0706273985 Terry Yuliana R P : 0706274142 Wenny Prasetya D : 0706274275

Contoh Makalah(Tugas) _SyarifahH.S

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Contoh Makalah(Tugas) _SyarifahH.S

PENGGUNAAN HEMODIALISIS PADA BIDANG KESEHATAN YANG

MEMAKAI PRINSIP ILMU FISIKA

Makalah

Tugas Akhir Mata Kuliah

Fisika

oleh,

Anita : 0706272553

Erma Sophia WD : 0706272982

Fitra N Luthfiah : 0706273064

Keshia Salsabila : 0706273316

Muhammad Rizky A : 0706273461

Muhammad Taufan S : 0706165734

Mustakim : 0706273474

Sari Tua Roy Nababa : 0706273985

Terry Yuliana R P : 0706274142

Wenny Prasetya D : 0706274275

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS INDONESIA

2007

Page 2: Contoh Makalah(Tugas) _SyarifahH.S

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena hanya berkat rahmat dan hidayah-Nya

yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini

dibuat dengan tujuan utama yaitu untuk memenuhi nilai tugas akhir mata kuliah fisika

FKM-UI. Hemodialisis sangat berperan dalam dunia kedokteran sebagai solusi

permasalahan gagal ginjal yang kasusnya sedang marak-maraknya terjadi. Hemodialisis

menggunakan prinsip ilmu fisika khususnya tentang fluida dinamis.

Penulis menyadari bahwa dalam menyusun karya tulis ilmiah ini tidak terlepas

dari uluran tangan dari berbagai pihak, baik berupa bimbingan, petunjuk, saran,

dorongan, dan bantuan materil maupun moril yang sangat berharga.

Dalam pembuatan karya tulis ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin

sesuai dengan kemampuan dan waktu yang penulis miliki sekalipun pada akhirnya karya

tulis ini masih jauh dari kesempurnaan. Penulis sangat menghargai saran dan kritik yang

bersifat membangun bagi kesempurnaan di masa mendatang. Penulis berharap karya tulis

ini dapat memberikan manfaat bagi penulis maupun para pembaca.

Depok, November 2007

Tim Penyusun

Page 3: Contoh Makalah(Tugas) _SyarifahH.S

DAFTAR ISI

Halaman Judul........................................................................................................... i

Kata Pengantar........................................................................................................... ii

Daftari Isi................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.............................................................................................. 1

1.2 Pembatasan Masalah..................................................................................... 1

1.3 Tujuan........................................................................................................... 2

1.4 Metode Penulisan.......................................................................................... 2

1.5 Sistematika Penulisan................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hemodialisis................................................................................................. 3

2.2 Fungsi Hemodialisis...................................................................................... 5

BAB III METODOLOGI HEMODIALISIS

3.1 Cara Kerja Hemodialisis............................................................................... 6

3.2 Keuntungan Hemodialisis............................................................................. 9

3.3 Kerugian Hemodialisis.................................................................................. 10

3.4 Cara Penggunaan Hemodialisis.................................................................... 10

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan................................................................................................... 11

..............................................................................................................................

4.2 Saran............................................................................................................. 11

..............................................................................................................................

Daftar Pustaka

Page 4: Contoh Makalah(Tugas) _SyarifahH.S

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam sistem peredaran darah yang ada dalam tubuh kita, darah mengalir melalui

pembuluh darah dari jantung ke seluruh tubuh dan melewati ginjal untuk disaring. Proses

penyaringan ini memisahkan zat-zat yang bersifat racun atau tidak dapat dihancurkan dan

digunakan oleh tubuh sehingga harus dibuang bersamaan dengan urin dengan zat-zat

yang diperlukan oleh tubuh. Ginjal sebagai organ yang berfungsi dalam proses

penghasilan urin melalui proses filtrasi, reasorbsi, dan augmentasi. Apabila fungsi ini

terganggu maka zat-zat racun yang tidak dapat dihancurkan dan digunakan oleh tubuh

akan mengendap. Sedangkan zat-zat yang bermanfaat seperti glukosa dapat terbuang

sehingga urin terasa manis. Kasus ini sering disebut dengan istilah diabetes melitus atau

kencing manis. Ginjal yang tidak berfungsi dengan normal sering disebut dengan istilah

gagal ginjal. Kasus ini dapat terjadi akibat kerja ginjal yang terlalu berat sehingga

terganggu fungsinya. Selain itu, gagal ginjal juga dapat diakibatkan oleh penyakit

keturunan.

Berbagai upaya kuratif yang telah dilakukan dalam dunia kedokteran seperti

cangkok ginjal dapat membantu kerja ginjal yang sangat berat. Manusia normal memiliki

dua ginjal yang bekerja bersama. Ketika salah satunya rusak atau tidak berfungsi,

cangkok ginjal dapat dilakukan untuk menggantikan salah satu ginjal yang rusak tadi

sehingga dapat bekerja dalam proses penyaringan dan menghasilkan urin yang normal.

Alternatif lain yang saat ini sedang berkembangkan adalah haemodialisis.

1.2 Pembatasan Masalah

Page 5: Contoh Makalah(Tugas) _SyarifahH.S

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis membatasi pembahasan masalah

dalam makalah ini. Pembatasan masalah tersebut yaitu mengenai cara kerja alat dialisis

darah secara mekanis dilihat dari prinsip ilmu fisika khususnya fluida dinamis.

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat dituliskan tujuan dari penulisan

ini adalah :

1. Mengetahui cara penggunaan hemodialisis

2. Mengetahui cara kerja hemodialisis menurut ilmu fisika

3. Mengetahui pengaplikasian ilmu fisika dalam bidang kesehatan

4. Melengkapi nilai tugas akhir mata kuliah fisika

1.4 Metode Penulisan

Metode penelitian yang digunakan penulis dalam makalah ini adalah kepustakaan.

Sumber data penulis berupa buku dan artikel yang dikutip dari media elektronik.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dari makalah ini yaitu ditulis secara sistematis dengan

penjabaran awal, yaitu bab pendahuluan diiringi dengan latar belakang masalah,

pembatasan masalah, tujuan penulisan, metode penelitian, dan sistematika penyajian.

Setelah itu, bab isi dimana terdapat pengertian hemodialisis, fungsi dialisis, sejarah

penemuan hemodialisis, cara kerja hemodialisis, kelebihan dan kekukrangan

hemodialisis, serta cara penggunaannya. Makalah ini diakhiri dengan bab penutup yang

terdiri dari kesimpulan dan saran.

Page 6: Contoh Makalah(Tugas) _SyarifahH.S

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hemodialisis

Hemodialisis adalah sebuah terapi medis. Kata ini berasal dari kata haemo yang

berarti darah dan dilisis yang berarti dipisahkan. Hemodialisis merupakan salah satu dari

Terapi Pengganti Ginjal, yang digunakan pada penderita dengan penurunan fungsi ginjal,

baik akut maupun kronik. Hemodialisis dapat dikerjakan untuk sementara waktu

(misalnya pada Gagal Ginjal Akut) atau dapat pula untuk seumur hidup (misalnya pada

Gagal Ginjal Kronik).

Hemodialisis berawal dari beberapa penemuan yang berhasil maupun yang

menemukan kegagalan oleh beberapa tokoh antara lain, Abel dan Roundtree, Hass, dan

Necheles, serta Kjellstrand. Banyak tokoh yang memegang peranan penting dalam

memanfaatkan dialisis sebagai salah satu cara menangani kasus gagal ginjal, dimulai oleh

Thomas Graham dari Glasgow, orang pertama yang mengemukakan prinsip transportasi

larutan melalui membran semipermeabel pada tahu 1854. Lalu, pemanfaatan prinsip

ginjal yang dikemukakan oleh Abel, Roundtree, dan Turner pada tahun 1913, Dialisis

Peritoneal ditemukan oleh Georg Ganter pada tahun 1923, penggunaan hemodialisis pada

manusia pertama kali oelh Hass pada 28 Februari 1924 dan pengaplikasian prinsip ginjal

pada alat kesehatan ditemukan oleh Kolff pada tahun 1943-1945. Penelitian yang ia

lakukan menunjukkan bahwa hidup seorang pasien yang mengalami gagal ginjal dapat

tertolong dengan penggunaan hemodialisis.

Dr. Willem Kolff adalah orang pertama yang merancang mesin dialisis darah

(dialiser) pada tahun 1943. Hasil penemuannya ini pertama kali sukses pada seorang

Page 7: Contoh Makalah(Tugas) _SyarifahH.S

pasien wanita berumur 67 tahun yang koma dan mulai sadar setelah 11 jam menjalani

hemodialisis menggunakan dialiser Kolff pada tahun 1945. Setelah beberapa waktu

kesuksesannya, Kolff bertujuan mengembangkan alat bantu hidup ini untuk mengatasi

gagal ginjal akut. Pada akhir Perang Dunia II, Kolff menyumbangkan 5 mesin dialisis

untuk beberapa rumah sakit di dunia, salah satunya Mt. Sinai Hospital in New York.

Kolff memberikan satu set ”blueprints” untuk mesin hemodialisisnya kepada George

Thorn di Peter Bent Brigham Hospital di Boston. Hal ini bertujuan untuk

menyempurnakan dialiser Kolff pada masa yang akan datang, yaitu dialiser Kolff-

Brigham dari bahan stainless steel.

Pada tahun 1950-an, mesin penemuan Willem Kolff digunakan untuk menangani

pasien gagal ginjal akut, tetapi ini tidak dapat menangani pasien penyakit ginjal stadium

akhir. Kemudian, para dokter percaya bahwa alat ini tidak mungkin untuk mendialisis

pasien secara sempuran karena dua alasan. Pertama, Mereka berpendapat bahwa tidak

ada alat buatan manusia yang dapat menggantikan fungsi ginjal dalam waktu yang cukup

lama. Kedua, pasien yang telah sering mengalami dialisis menyebabkan kerusakan pada

pembuluh vena dan arteri, jadi setelah beberapa kali penanganan medis, akan sulit

menemukan pembuluh sebagai akses darah pasien.

Penemuan Kolff tidak memungkinkan untuk digunakan karena tidak mampu

untuk proses pemindahan fluida. Dr. Nils Alwal, pada tahun 1946 di University of Lund,

mencoba memodifikasi alat ginjal ini dalam sebuah tabung stainless steel agar ada

tekanan yang mempengaruhi, cara ini bekerja efektif pada aplikasi hemodialisis. Alwall

juga membantah penemu dari arteri vena pelangsir untuk dialisis. Ia pertama kali

melaporkan ini pada tahun 1948, dimana dia menggunakan pelangsir vena itu untuk

melangsir kelinci. Secara berkelanjutan dia menggunakan tabung pengalir yang terbuat

dari bahan kaca, sama fungsinya dengan dialisator ciptaannya yang terbuat dari bahan

kanister, untuk menangani 1500 pasien gagal ginjal antara tahun 1946 dan 1960, sebagai

laporan pada Kongres Nefrologi Internasional yang pertama di Evian pada September

1960. Kemudian Alwall dengan Holger Crafoord, seorang pebisnis berkebangsaan

Swedia, untuk membangun sebuah perusahaan di bidang pembuatan mesin dialisis,

Gambro.

Page 8: Contoh Makalah(Tugas) _SyarifahH.S

Dr. Belding H. Scribner berkolaborasi dengan seorang dokter bedah, Dr. Wayne

Quinton, memodifokasi tabung pengalir dengan menggantinya dengan bahan Teflon. Hal

lain yang menjadi kunci pengembangan mereka yaitu dengan menghubungkan tabung

yang satu dengan yang lain.gelas tersebut kemudian memindahkan media ke kepingan

tabung silikon yang ukurannya pendek.ini akan membentuk basis yang kemudian

dinamakan tabung scribner.mungkin bagian-bagian yang lain akan lebih umum dikatakan

sebagai tabung Quinton-scribner.setelah proses perawatan,akses sirkulasi akan disimpan

dalam keadaan terbuka dengan menghubungkan dua tabung bagian luar dengan

menggunakan tabung teflon berbentuk huruf U,yang kemudian akan mengalirkan darah

dari tabung arteri belakang menuju vena.

2.2 Fungsi Hemodialisis

Hemodialisis berfungsi membuang produk-produk sisa metabolisme seperti

potassium dan urea dari darah dengan menggunakan mesin dialiser. Mesin ini mampu

berfungsi sebagai ginjal menggatikan ginjal penderita yang sudah rusak kerena

penyakitnya, dengan menggunakan mesin itu selama 24 jam perminggu, penderita dapat

memperpanjang hidupnya sampai batas waktu yang tidak tertentu.

Page 9: Contoh Makalah(Tugas) _SyarifahH.S

BAB III

METODOLOGI HEMODIALISIS

3.1 Cara Kerja Hemodialisis

Prinsip dari Hemodialisis adalah dengan menerapkan proses osmotis dan

ultrafiltrasi pada ginjal buatan, dalam membuang sisa-sisa metabolisme tubuh. Pada

hemodialisis, darah dipompa keluar dari tubuh lalu masuk kedalam mesin dialiser ( yang

berfungsi sebagai ginjal buatan ) untuk dibersihkan dari zat-zat racun melalui proses

difusi dan ultrafiltrasi oleh cairan khusus untuk dialisis (dialisat). Tekanan di dalam ruang

dialisat lebih rendah dibandingkan dengan tekanan di dalam darah, sehingga cairan,

limbah metabolik dan zat-zat racun di dalam darah disaring melalui selaput dan masuk ke

dalam dialisat. Proses hemodialisis melibatkan difusi solute (zat terlarut) melalui suatu

membrane semipermeable. Molekul zat terlarut (sisa metabolisme) dari kompartemen

darah akan berpindah kedalam kompartemen dialisat setiap saat bila molekul zat terlarut

dapat melewati membran semipermiabel demikian juga sebaliknya. Setelah dibersihkan,

darah dialirkan kembali ke dalam tubuh. (Nephrology Channel, 2001).

Mesin hemodialisis (HD) terdiri

dari pompa darah, sistem pengaturan

larutan dialisat, dan sistem monitor.

Pompa darah berfungsi untuk

mengalirkan darah dari tempat tusukan

vaskuler ke alat dializer. Dializer adalah

tempat dimana proses HD berlangsung

sehingga terjadi pertukaran zat-zat dan

Page 10: Contoh Makalah(Tugas) _SyarifahH.S

cairan dalam darah dan dialisat. Sedangkan tusukan vaskuler merupakan tempat

keluarnya darah dari tubuh penderita menuju dializer dan selanjutnya kembali lagi

ketubuh penderita. Kecepatan dapat di atur biasanya diantara 300-400 ml/menit. Lokasi

pompa darah biasanya terletak antara monitor tekanan arteri dan monitor larutan dialisat.

Larutan dialisat harus dipanaskan antara 34-39 C sebelum dialirkan kepada dializer. Suhu

larutan dialisat yang terlalu rendah ataupun melebihi suhu tubuh dapat menimbulkan

komplikasi. Sistem monitoring setiap mesin HD sangat penting untuk menjamin

efektifitas proses dialisis dan keselamatan.

Dialisator tersedia dalam berbagai jenis ukuran. Dialisator yang ukurannya lebih

besar mengalami peningkatan dalam membran area, dan biasanya akan memindahkan

lebih banyak padatan daripada dialisator yang ukurannya lebih kecil, khususnya dalam

tingkat aliran darah yang tinggi. Hal ini juga tergantung pada koefisien permeabilitas

membran untuk tiap padatan pada masing-masing pertanyaan sehingga efisiensi dialisator

bekerja sebagai KoA yang pada akhirnya menghasilkan koefisien permeabilitas dan area

Kebanyakan jenis dialisator memiliki permukaan membran area sekitar 0,8 sampai

2,2 meter persegi dan nilai KoA memiliki urutan dari mulai 500-1500 ml/min. KoA yang

dinyatakan dalam satuan ml/min dapat diperkirakan melalui pembersihan maksimum dari

dialisator dalm tekanan darah yang sangat tinggi dari grafik tingkat alirannya.

Secara singkat konsep fisika yang digunakan dalam hemodialisis adalah konsep

fluida bergerak. Syarat fluida yang ideal yaitu cairan tidak viskous (tidak ada geseran

dalam), keadaan tunak (steady state) atau melalui lintasan tertentu, mengalir secara

stasioner, dan tidak termampatkan (incompressible) serta mengalir dalam jumlah cairan

yang sama besarnya (kontinuitas).

Page 11: Contoh Makalah(Tugas) _SyarifahH.S

Secara matematis, ada tiga teorema fluida bergerak yang digunakan,yaitu :

1. Hukum Kontinuitas

ρ1 A1 ν1 = ρ2 A2 ν2

dimana, ρ = massa jenis fluida (kg/m³)

A = luas permukaan penampang (m²)

ν = kecepatan fluida (m/s)

2. Hukum Bernoulli

P + ½ρν² + ρgh = konstan

dimana, P = tekanan (Pa)

ρ = massa jenis fluida (kg/m³)

ν = kecepatan fluida (m/s)

g = kecepatan gravitasi (m/s²)

h = tinggi pipa atau selang (m)

Page 12: Contoh Makalah(Tugas) _SyarifahH.S

3. Hukum Poiseuille

V = π (r²)² (P1 – P2)

t 8 η L

dimana, V = volume (m³)

t = waktu (s)

π = 3,14

r = jari-jari pembuluh (m)

P = tekanan (Pa)

η = viskousitas = 0,003 – 0,004 Pa (untuk darah)

L = panjang pembuluh (m)

3.2 Keuntungan Hemodialisis

Hemodialisis mempunyai beberapa keuntungan,diantaranya sebagai berikut.

1. Tidak ada nyeri/sakit selama prosedur.

2. Dilaksanakan secara santai, pasien bisa sambil makan/nonton TV, baca buku dll.

3. Hemodialisis sebagai terapi dapat meningkatkan kualitas hidup pasien dan

memperpanjang usia.Namun, tindakan itu tak bebas risiko. Selain kesiapan tenaga

kesehatan di unit dialisis untuk mengatasi komplikasi, kesiapan pasien secara

psikologis dan dukungan keluarga berperan penting dalam keberhasilan

hemodialisis.

4. Hemodialisis dapat sedini mungkin menghambat progresivitas penyakit. Yaitu, jika

pengeluaran kreatinin 9-14 ml/menit/1,73 m2, baik pada penderita diabetes maupun

nondiabetes. Hemodialisis bisa dimulai lebih awal pada pasien malnutrisi, pasien

mengalami kelebihan cairan tubuh, penurunan kesadaran, kejang, radang kandung

jantung, hiperkalemia (meningginya kadar kalium darah), serta asidosis metabolik

berulang. Kreatinin adalah zat racun dalam darah, terdapat pada seseorang yang

ginjalnya sudah tidak berfungsi dengan normal.

5. Hemodialisis dapat dilakukan pada pasien gagal ginjal akut dan gagal ginjal kronik.

Page 13: Contoh Makalah(Tugas) _SyarifahH.S

Hemodialisis dapat dilakukan pada pasien gagal ginjal karena sumbatan batu yang

akan menjalani operasi dan pasien yang menunggu cangkok ginjal.

3.3 Kerugian Hemodialisis

Di samping memiliki beberapa keuntungan, hemodialisis juga mempunyai

beberapa kerugian, diantaranya sebagai berikut.

1.   Fungsi ginjal yang tersisa cepat menurun.

2.   Pembatasan asupan cairan dan diet lebih ketat.

3.   Kadar hemoglobin lebih rendah, sehingga kebutuhan akan eritropoietin lebih tinggi.

4. Efek samping hemodialisis antara lain tekanan darah rendah, anemia, kram otot, detak

jantung tak teratur, mual, muntah, sakit kepala, infeksi, pembekuan darah (trombus), dan

udara dalam pembuluh darah (emboli). (Haven,2005).

3.4 Cara Penggunaan Hemodialisis

Hemodialisa merupakan suatu prosedur dimana darah dikeluarkan dari tubuh

penderita dan beredar dalam sebuah mesin diluar tubuh yang disebut dialyzer.

prosedur ini memerlukan jalan masuk ke aliran darah. Untuk memenuhi kebutuhan ini,

maka dibuat suatu hubungan buatan diantara arteri dan vena (fistula arteriovenosa), lebih

populer disebut (Brescia-) Cimino Fistula, melalui

pembedahan yang cukup baik agar dapat diperoleh

aliran darah yang cukup besar. Fistula arteriovenosa

dapat berupa kateter yang dipasang di pembuluh darah

vena di leher atau paha dan bersifat temporer.

Kemudian aliran darah dari tubuh pasien masuk ke

dalam sirkulasi darah mesin HD yang terdiri dari selang

Inlet/arterial (ke mesin) dan selang Outlet/venous (dari

mesin ke tubuh). Kedua ujungnya disambung ke jarum

dan kanula yang ditusukkan ke pembuluh darah pasien.

Selama proses HD, darah pasien diberi Heparin agar tidak

Page 14: Contoh Makalah(Tugas) _SyarifahH.S

membeku ketika berada di luar tubuh yaitu dalam sirkulasi darah mesin. Selama

menjalani HD, posisi pasien dapat dalam keadaan duduk atau berbaring

Selain menjalani HD, dalam jangka panjang, obat-obat yang diperlukan antara

lain obat yang mengatasi anemia seperti suntikan hormon eritropoetin serta pemberian zat

besi. Selain itu obat yang menurunkan kadar fosfat darah yang meningkat yang dapat

mengganggu kesehatan tulang, diberikan obat pengikat fosfat (Phosphate binder). Obat-

obat lain yang diperlukan sesuai kondisi pasien misalnya obat hipertensi, obat-obat

antigatal, vitamin penunjang (yang bebas fosfor maupun mineral yang tidak perlu).

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Hemodialisis adalah sebuah terapi medis. Hemodialisis merupakan salah satu dari

Terapi Pengganti Ginjal, yang digunakan pada penderita dengan penurunan fungsi ginjal,

baik akut maupun kronik. Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa

hemodialisis merupakan alat medis yang berteknologi canggih dengan menggunakan

konsep ilmu fisika fluida. Alat yang berperan dalam dunia kesehatan ini membantu

menangani pasien gagal ginjal.

4.1 Saran

Seiring dengan perkembangan dunia kedokteran khususnya aplikasi dalam

kesehatan masyarakat indonesia, hemodialisis sebagai alat pencuci darah sangat

dibutuhkan dalam upaya peningkatan mutu kesehatan masyarakat indonesia. Dengan

demikian, penggunaan hemodialisis harus lebih diterapkan dalam bidang kesehatan.

Selain itu, pemerintah dalam hal ini harus lebih meningkatkan fasilitas kesehatan dengan

cara menambah fasilitas kesehatan di rumah sakit umum dan puskesmas, mengingat

puskesmas merupakan tempat pelayanan kesehatan utama bagi masyarakat umum,

teruama masyarakat yang tergolong tidak mampu. Hal yang paling penting dalam upaya

pemerataan kesehatan bagi seluruh masyarakat indonesia adalah mahalnya biaya

pengobatan. Pemerintah harus memberi keringanan biaya kesehatan bagi rakyat miskin

Page 15: Contoh Makalah(Tugas) _SyarifahH.S

sehingga mereka yang menderita gagal ginjal dapat ditangani dengan alat pengobatan

yang canggih seperti mesin hemodialisis dengan biaya yang murah.

DAFTAR PUSTAKA

Gabriel, J. F. 1996. Fisika Kedokteran. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran, EGC.

Soedarto, Herriyadi. 1982. Gagal Ginjal Akut. Bandung : Penerbit Buku Kedokteran

Universitas Padjajaran.

Tipler, Paul. A. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta : Erlangga.

Page 16: Contoh Makalah(Tugas) _SyarifahH.S

ARGUMENTASI

Saya memberikan argumentasi mengenai makalah ini baik atau tidaknya, melihat dari berbagai aspek. Menurut saya, makalah ini dapat dikatakan makalah yang baik, karena jika dilihat dari aspek:

1. Kerangka MakalahSusunan kerangka dalam makalah ini sudah baik, karena makalah yang baik, kerangkanya terdiri dari adanya: a. Cover

b. Daftar Isic. Kata Pengantard. Bab I Pendahuluane. Bab II Pembahasanf. Bab III Penutupg. Kesimpulanh. Sarani. Daftar Pustaka

2. IsiYang dimaksud dilihat dari aspek isi, yaitu isi dari satu persatu pembahasan yang terdapat dalam susunan kerangka:a. Cover, sudah tercantum beberapa keterangan, seperti : tugas kelompok, judul

makalah yang dibuat, logo universitas, nama dan NIMb. Daftar isi, sudah tersusun dengan baik urutan-urutannya.c. Kata pengantar, sudah tercantum mengenai hal dasar pemikiran mengapa

makalah tersebut dibuat dan mengapa judul makalah tersebut diangkat dan dibahas dalam makalah. Serta diakhiri dengan tanda tangan pembuat makalah.

d. Bab I pendahuluan, sudah tercantum dan tersusun mengenai latar belakang, pembatasan makalah, tujuan, metode penulisan, dan sistematika penulisan.

e. Bab II pembahasan, dalam bab pembahasan bisa dikatakan sebagai tinjauan pustaka, yang mana terdiri dari pengertian dan segala hal yang menjadi pokok pembahasan yang sesuai dengan judul makalah.

f. Bab III penutup, dalam bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran. Dalam kesimpulan, sudah dijelaskan kesimpulan, atau hal apa yang menjadi

Page 17: Contoh Makalah(Tugas) _SyarifahH.S

permasalahan dalam makalah tersebut. Dan saran yang diberikan pun sudah sesuai dengan permasalahan dalam makalah.

3. BahasaBahasa yang digunakan dalam makalah ini menggunakan bahasa ilmiah, karena sesuai dengan pembahasan makalahnya mengenai keilmiahan .

4. Isi yang terdapat dalam pembahasan,Sudah baik, karena pembahasan yang dijelaskan tidak berbelit-belit, langsung sesuai dengan permasalahan sesuai judul makalah. Dan cara menyampaikan isi pembahasan tersebut komunikatif, sehingga memudahkan bagi pembaca makalah untuk memahami maksud dan isi dari makalah tersebut serta isi tersebut dapat dipertanggung jawabkan.