218
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan Kesehatan merupakan bagian integral dari Pembangunan Nasional. Tujuan Pembangunan Kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Keberhasilan Pembangunan Kesehatan berperan penting dalam meningkatkan mutu dan daya saing sumber daya manusia Indonesia. Untuk mencapai pembangunan di bidang kesehatan diselenggarakan berbagai upaya secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu. Dan Puskesmas merupakan penanggung jawab penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat dan perorangan pada jenjang pertama. Dalam era Globalisasi saat ini, banyak terjadi perubahan baik di bidang kesehatan maupun di bidang teknologi. Perubahan-perubahan ini berdampak terhadap perkembangan kesehatan di Indonesia. Hal ini merupakan tantangan bagi dunia kesehatan untuk menghadapi hal tersebut. Upaya-upaya kesehatan yang ada baik preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif sebagai dasar dari sistem kesehatan harus terus dikembangkan sehingga derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik dapat 1

contoh LPM

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Contoh LPM

Citation preview

Page 1: contoh LPM

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan Kesehatan merupakan bagian integral dari Pembangunan

Nasional. Tujuan Pembangunan Kesehatan adalah meningkatkan kesadaran,

kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat

kesehatan masyarakat yang optimal. Keberhasilan Pembangunan Kesehatan

berperan penting dalam meningkatkan mutu dan daya saing sumber daya manusia

Indonesia.

Untuk mencapai pembangunan di bidang kesehatan diselenggarakan

berbagai upaya secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu. Dan Puskesmas

merupakan penanggung jawab penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat dan

perorangan pada jenjang pertama.

Dalam era Globalisasi saat ini, banyak terjadi perubahan baik di bidang

kesehatan maupun di bidang teknologi. Perubahan-perubahan ini berdampak

terhadap perkembangan kesehatan di Indonesia. Hal ini merupakan tantangan bagi

dunia kesehatan untuk menghadapi hal tersebut.

Upaya-upaya kesehatan yang ada baik preventif, promotif, kuratif dan

rehabilitatif sebagai dasar dari sistem kesehatan harus terus dikembangkan

sehingga derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik dapat lebih ditingkatkan.

Diharapkan dengan penanganan yang tepat maka visi dari Departemen Kesehatan

yang disampaikan Menteri Kesehatan yaitu Menuju Indonesia Sehat 2025 dapat

segera tercapai.

Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta juga tidak ketinggalan dalam

mencanangkan visi daerah di bidang kesehatan yaitu Jakarta Sehat untuk semua.

Untuk mencapai visi tersebut Dinas Kesehatan Propinsi Daerah Khusus Ibukota

Jakarta menetapkan syarat - syarat yang harus dicapai oleh jajarannya yaitu

melalui Standard Pelayanan Minimal (SPM) DKI Jakarta yang telah dibuat acuan

dalam Surat Keputusan Gubernur No. 12 Tahun 2007.

Puskesmas Kecamatan Koja sebagai salah satu unit pelaksana Teknis Dinas

Kesehatan DKI Jakarta memiliki kewajiban untuk melaksanakan SK Gubernur

1

Page 2: contoh LPM

tersebut dengan menerapkan pola-pola pelayanan kesehatan baik secara Individu

maupun Kesehatan Masyarakat yang mengacu kepada SPM tersebut. Melalui Visi

dan Misi yang telah dicanangkan oleh Puskesmas Kecamatan Koja diharapkan

pencapaian tersebut dapat dilakukan secara optimal.

1.1.1 Gambaran Umum Wilayah Kecamatan Koja

Keadaan Geografis dan Demografis. Pada bulan Agustus 1966, di DKI

Jakarta dibentuk beberapa kota administrasi. Berbeda dengan kota otonom yang

dilengkapi DPRD tingkat II, kota-kota administrasi di DKI Jakarta tidak memiliki

DPRD tingkat II yang mendampingi walikota. Berdasarkan lembaran daerah no.

4/1966, ditetapkanlah lima wilayah kota administrasi di DKI Jakarta, yaitu Jakarta

Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Utara; yang

dilengkapi dengan 22 kecamatan dan 220 kelurahan. Pembentukan kecamatan dan

kelurahan ini didasarkan atas asas teritorial dengan mengacu pada jumlah

penduduk, yaitu 1.092.827 jiwa.

Gambar 1.1.1.1 Peta Wilayah Jakarta Utara

Sumber : Profil Kecamatan Koja Tahun 2012

2

Page 3: contoh LPM

Wilayah Kotamadya Jakarta Utara mempunyai luas 7.133,51 Ha, terdiri dari

luas lautan 6.979,4 Ha dan luas daratan 154,11 Ha. Daratan Jakarta Utara

membentang dari barat ke timur sepanjang + 35 km, menjorok ke darat antara 4-

10 km, dengan + 110 pulau yang ada di Kepulauan Seribu. Ketinggian dari

permukaan laut antara 0-20 m dari tempat tertentu ada yang di bawah permukaan

laut yang sebagian besar terdiri dari rawa-rawa atau empang air payau. Wilayah

Kotamadya Jakarta Utara merupakan pantai beriklim panas, dengan suhu rata-rata

27oC, curah hujan setiap tahun rata-rata 142,54 mm dengan maksimal curah hujan

pada bulan September. Kondisi wilayah yang merupakan wilayah pantai dan

tempat bermuaranya sembilan sungai dan dua banjir kanal menyebabkan wilayah

ini merupakan wilayah rawan banjir, baik banjir kiriman maupun banjir akibat

pasang air laut.

Wilayah Kotamadya Jakarta Utara terdiri dari 6 Kecamatan, 32 Kelurahan,

431 RW, dan 5207 RT sesuai dengan Peraturan Daerah No. 55 Tahun 2010.

Tabel 1.1.1.1 Kecamatan dan Kelurahan di Jakarta Utara

Kecamatan Kelurahan

Koja Kamal Muara, Kapuk Muara, Pejagalan, Pluit,

Koja

Pademangan Pademangan Timur, Pademangan Barat, Ancol

Tanjung Priok Sunter Agung, Sunter Jaya, Kebon Bawang,

Papanggo, Warakas, Sungai Bambu, Tanjung

Priok

Koja Tugu Selatan, Tugu Utara, Koja, Lagoa, Rawa

Badak Utara, Rawa Badak Selatan

Kelapa Gading Kelapa Gading Barat, Kelapa Gading Timur,

Pegangsaan Dua

Cilincing Sukapura, Rorotan, Cilincing, Marunda, Semper

Barat, Semper Timur, Kali Baru

Sumber : Profil Kecamatan Koja Tahun 2012

3

Page 4: contoh LPM

Kecamatan Koja, Jakarta Utara, memiliki luas 1.313,33 Ha, yang terbagi

dalam 6 kelurahan, 76 RW, dan 835 RT dengan total jumlah penduduk 342.340

jiwa, dan dengan kepadatan penduduk 260.666 jiwa/km2.

(Profil Kecamatan Koja Tahun 2012)

Keterangan :

Batasan luas Kecamatan Koja adalah sebagai berikut:

a. Sebelah utara :Laut Jawa/Kecamatan Cilincing dan Kabupaten

Administrasi Kepulauan Seribu.

b. Sebelah selatan : Kali Betik/Kecamatan Kelapa Gading

c. Sebelah barat : Jl. Sulawesi/Jl. Yos Sudarso/Kecamatan Tanjung Priok

d. Sebelah timur : Jl. Kramat Jaya/Kali Cakung Lama, Kecamatan Cilincing

4

Sumber : Profil Puskesmas Kecamatan Koja 2012

Gambar 1.1.1.2 Peta Wilayah Kecamatan Koja 2012

Page 5: contoh LPM

Rincian luas wilayah, RT, RW, dan kepadatan penduduk per kelurahan di

Kecamatan Koja tampak pada tabel berikut ini:

Tabel 1.1.1.2 Kelurahan, Luas Wilayah, RW, RT dan Jumlah Penduduk di

Wilayah Puskesmas Kecamatan Koja Tahun 2012

No Kelurahan

Luas

Wilayah

(Ha)

RW RT

Jumlah

Penduduk

(orang)

1 Koja 327,80 13 147 38.893

2 Lagoa 150,53 18 222 70.303

3 Tugu Selatan 268,00 6 73 39.168

4 Tugu Utara 332,00 18 202 101.602

5 RawaBadak Selatan 101,62 7 72 48.059

6 RawaBadak Utara 133,38 14 119 44.315

Jumlah 1.313,33 76 835 342.340

Sumber : BPS Kodya Jakarta Utara Kecamatan Koja 2012.

1.1.2 Gambaran Umum Puskesmas

1.1.2.1 Definisi

Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) adalah pusat pengembangan,

pembinaan dan pelayanan kesehatan masyarakat yang sekaligus merupakan garda

terdepan dalam pembangunan kesehatan masyarakat. Untuk tujuan tersebut,

puskesmas berfungsi melayani tugas teknis dan administratif .

Wilayah kerja puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian dari

kecamatan. Faktor kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografik dan

infrastruktur lainnya merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan wilayah

kerja puskesmas.

Sasaran penduduk yang dilayani oleh sebuah puskesmas rata-rata 30.000 –

50.000 penduduk setiap puskesmas. Untuk perluasan jangkauan pelayanan

kesehatan maka puskesmas perlu ditunjang oleh unit pelayanan kesehatan yang

lebih sederhana yang disebut Puskesmas Pembantu atau Puskesmas Keliling.

5

Page 6: contoh LPM

Khusus untuk kota besar dengan jumlah penduduk satu juta atau lebih, wilayah

kerja puskesmas dapat meliputi satu kelurahan.

Indonesia sehat 2015 adalah visi pembangunan sehat di Indonesia.

Puskesmas dijadikan sebagai ujung tombak upaya kesehatan baik upaya kesehatan

masyarakat maupun kesehatan perorangan. Lebih dari tiga dasawarsa Republik

Indonesia mencoba berupaya menyelesaikan persoalan kesehatan dan

kesejahteraan masyarakat. Pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan

Republik Indonesia, telah mengembangkan berbagai inovasi strategi peningkatan

pelayanan kesehatan yang lebih efektif, efisien dan terpadu. Gagasan–gagasan

baru untuk menyelesaikan berbagai persoalan pelayanan kesehatan dicoba namun

demikian faktanya adalah kualitas pelayanan kesehatan di negara Indonesia masih

jauh dari memuaskan bila dibandingkan dengan negara-negara tetangga.

(Purwoestri, 2012)

1.1.2.2 Pelayanan Kesehatan

Pelayanan kesehatan menyeluruh yang diberikan Puskesmas meliputi :

a. Promotif ( peningkatan kesehatan )

b. Preventif ( upaya pencegahan )

c. Kuratif ( pengobatan )

d. Rehabilitatif ( pemulihan kesehatan )

Pelayanan tersebut ditujukan kepada semua penduduk, tidak membedakan

jenis kelamin, umur, sejak pembuahan dalam kandungan sampai meninggal.

(Trihono, 2005)

1.1.2.3 Visi Puskesmas

Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah

tercapainya Kecamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia sehat. Kecamatan

sehat adalah gambaran masyarakat Kecamatan di masa depan yang ingin dicapai

melalui pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan

dan dengan perilaku sehat memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan

kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan

yang setinggi-tingginya.

6

Page 7: contoh LPM

Indikator Kecamatan sehat yang ingin dicapai mencakup empat indikator

utama yakni (1) lingkungan sehat (2) perilaku sehat (3) cakupan pelayanan

kesehatan yang bermutu serta (4) derajat kesehatan penduduk Kecamatan.

Rumusan visi untuk masing-masing Puskesmas harus mengacu pada visi

pembangunan kesehatan Puskesmas di atas yakni, terwujudnya Kecamatan sehat

yang harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat serta wilayah

Kecamatan setempat. (Trihono, 2005)

1.1.2.4 Misi Puskesmas

1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya :

Puskesmas akan selalu menggerakkan pembangunan sektor lain yang

diselenggarakan di wilayah kerjanya, agar memperhatikan aspek kesehatan,

yaitu pembangunan yang tidak menimbulkan dampak negatif terhadap

kesehatan, setidak-tidaknya terhadap lingkungan dan perilaku masyarakat.

2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di

wilayah kerjanya : Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga dan

masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya makin berdaya di

bidang kesehatan, melalui peningkatan pengetahuan dan kemampuan,

menuju kemandirian hidup.

3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan

pelayanan kesehatan yang diselenggarakan : Puskesmas akan selalu

berupaya menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan

standard dan memuaskan masyarakat, mengupayakan pemerataan pelayanan

kesehatan serta meningkatkan efisiensi pengelolaan dana, sehingga dapat

dijangkau oleh seluruh anggota masyarakat.

4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan

masyarakat beserta lingkungannya : Puskesmas akan selalu berupaya

memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan

penyakit, serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat

yang berkunjung dan bertempat tinggal di wilayah kerjanya, tanpa

diskriminasi dan dengan menerapkan kemajuan ilmu dan teknologi

kesehatan yang sesuai. (Trihono, 2005)

7

Page 8: contoh LPM

1.1.2.5 Strategi Puskesmas

a. Mengembangkan dan menetapkan pendekatan kewilayahan.

b. Mengembangkan dan menetapkan azas kemitraan serta pemberdayaan

masyarakat dan keluarga.

c. Meningkatkan profesionalisme petugas.

d. Mengembangkan kemandirian puskesmas sesuai dengan kewenangan yang

diberikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. (Trihono, 2005)

1.1.2.6 Fungsi Puskesmas

1. Pusat penggerak pembanguan berwawasan kesehatan

Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan

pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah

kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. Di

samping itu puskesmas aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari

penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah kerjanya. Khusus untuk

pembangunan kesehatan, upaya yang dilakukan puskesmas adalah mengutamakan

pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan

penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.

2. Pusat pemberdayaan masyarakat

Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat,

keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan dan

kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan

aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber

pembiayaannya, serta ikut menerapkan, menyelenggarakan dan memantau

progran kesehatan. Pemberadayaan perorangan, keluarga dan masyarakat ini

diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya sosisal

budaya masyarakat setempat.

3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama

Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan

tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.

8

Page 9: contoh LPM

Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab puskesmas

meliputi:

a. Pelayanan kesehatan perorangan

Pelayanan yang bersifat pribadi (private goods) dengan tujuan utama

menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan, tanpa

mengabaikan pemeliharan kesehatan dan pencegahan penyakit. Pelayanan

perorangan tersebut adalah rawat jalan dan untuk puskesmas tertentu ditambah

dengan rawat inap.

b. Pelayanan kesehatan masyarakat

Pelayanan yang bersifat publik (public goods) dengan tujuan utama

memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa

mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Pelayanan

kesehatan masyarakat tersebut antara lain adalah promosi kesehatan,

pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan

kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa masyarakat serta berbagai

program kesehatan masyarakat lainnya. (Trihono, 2005).

Gambar 1.1.2.6 Fungsi Puskesmas

(Sumber : Trihono, 2005)

Untuk tercapainya visi pembangunan kesehatan melalui puskesmas,

puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan program kesehatan perorangan

dan program kesehatan masyarakat, yang bila ditinjau dalam sistem kesehatan

nasional, keduanya merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama. Program

9

Page 10: contoh LPM

kesehatan tersebut dikelompokkan menjadi dua yaitu program kesehatan wajib

dan program kesehatan pengembangan.

1.1.2.7 Upaya Kesehatan Wajib

Program yang ditetapkan berdasarkan komitmen nasional, regional dan

global serta mempunyai daya ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan

masyarakat. Program kesehatan wajib ini diselenggarakan oleh setiap Puskesmas

yang ada di wilayah Indonesia. Program kesehatan wajib Puskesmas adalah:

a. Program Promosi Kesehatan

b. Program Kesehatan Lingkungan

c. Program Kesehatan Ibu dan Anak

d. Program Keluarga Berencana

e. Program Perbaikan Gizi Masyarakat

f. Program pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular

g. Program Pengobatan Dasar

Berikut ini akan ditampilkan upaya kesehatan wajib yang ditampilkan dalam

bentuk tabel, yaitu sebagai berikut:

10

Page 11: contoh LPM

Tabel 1.1.2.7 Indikator Upaya Kesehatan Wajib Puskesmas

Program

Kesehatan Wajib

Kegiatan Indikator

Promosi

Kesehatan

Promosi hidup bersih

dan sehat

Tatanan sehat

Perbaikan perilaku sehat

Kesehatan

Lingkungan

Penyehatan

pemukiman

Cakupan air bersih

Cakupan jamban keluarga

Cakupan SPAL

Cakupan rumah sehat

Kesehatan Ibu dan

Anak

ANC Cakupan K1, K4

Pertolongan

persalinan

Cakupan linakes

MTBS Cakupan MTBS

Imunisasi Cakupan imunisasi

Keluarga

Berencana

Pelayanan Keluarga

Berencana

Cakupan MKET

Pengendalian

Penyakit Menular

Diare Cakupan kasus diare

ISPA Cakupan kasus ISPA

Malaria Cakupan kasus malaria

Cakupan kelambunisasi

Tuberkulosis Cakupan penemuan kasus

Angka penyembuhan

Gizi Distribusi vit A/ Fe /

cap yodium

Cakupan vit A /Fe / cap

yodium

PSG % gizi kurang / buruk, SKDN

Promosi Kesehatan % kadar gizi

Pengobatan Medik dasar Cakupan pelayanan

UGD Jumlah kasus yang ditangani

Laboratorium

sederhana

Jumlah pemeriksaan

(Sumber : Trihono, 2005)

11

Page 12: contoh LPM

1.1.2.8 Upaya Kesehatan Pengembangan

Program yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang

ditemukan di masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan puskesmas.

Program kesehatan pengembangan dipilih dari daftar program kesehatan pokok

puskesmas yang telah ada yakni :

a. Program Kesehatan Sekolah

b. Program Kesehatan Olahraga

c. Program Perawatan Kesehatan Masyarakat

d. Program Kesehatan Kerja

e. Program Kesehatan Gigi & Mulut

f. Program Kesehatan Jiwa

g. Program Kesehatan Mata

h. Program Kesehatan Usia Lanjut

i. Program Pembinaan Pengobatan Tradisional

Pemilihan program kesehatan pengembangan ini dilakukan oleh puskesmas

bersama dinas kesehatan kabupaten/ kota dengan mempertimbangkan masukan

dari Konkes/ BPKM/ BPP. Upaya kesehatan pengembangan dilakukan apabila

program kesehatan wajib puskesmas telah terlaksana secara optimal dalam arti

target cakupan serta peningkatan mutu pelayanan telah tercapai. Penetapan

program kesehatan pengembangan pilihan puskesmas ini dilakukan oleh dinas

kesehatan kabupaten/kota. Dalam keadaan tertentu program kesehatan

pengembangan puskesmas dapat pula ditetapkan sebagai penugasan oleh dinas

kabupaten / kota. Penyelenggaraan program kesehatan wajib dan upaya

pengembangan harus menerapkan azas penyelenggaraan puskesmas secara

terpadu. Azas penyelenggaraan tersebut dikembangkan dari ketiga fungsi

puskesmas. Dasar pemikirannya adalah pentingnya menerapkan prinsip dasar dari

setiap fungsi puskesmas dalam menyelenggarakan setiap program puskesmas,

baik program kesehatan wajib maupun program kesehatan pengembangan.

(Trihono, 2005)

12

Page 13: contoh LPM

Tabel 1.1.2. Indikator Upaya Kesehatan Pengembangan Puskesmas

Upaya Kesehatan

Pengembangan

Kegiatan Indikator

Upaya Kesehatan

Sekolah

UKS/UKGS Jumlah Sekolah dg

UKS/UKGS

% sekolah sehat

Upaya kesehatan olah

raga

Memasyarakatkan olah

raga untuk kesehatan

Jumlah kelompok senam

Jumlah klub jantung sehat

Upaya perawatan

kesehatan masyarakat

Kunjungan rumah

konseling

% keluarga rawan yang

dikunjungi

Upaya kesehatan kerja Memasyarakatkan

masker (norma sehat

dalam bekerja)

% pos UKK

Tingkat perkembangan pos

UKK

Upaya kesehatan gigi

dan mulut

Poliklinik gigi Jumlah kasus gigi

Upaya kesehatan jiwa Konseling Jumlah kasus penyakit

jiwa

Upaya kesehatan mata Mencegah kebutaan Jml pend. katarak yg

dioperasi

Jml kelainan visus yang

dikoreksi

Upaya kesehatan usia

lanjut

Memasyarakatkan

perilaku sehat di usia

lanjut

% Posyandu Usila

Tingkat perkembangan

Posyandu Usila

Usaha pembinaan

pengobatan tradisional

Membina pengobatan

tradisional yang

rasional

Jumlah sarasehan battra

Jumlah battra yang dibina

(Sumber : Trihono, 2005)

13

Page 14: contoh LPM

1.1.2.9 Azas Puskesmas

1. Azas Pertanggungjawaban Wilayah

Puskesmas bertanggung jawab meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya. Untuk ini puskesmas harus

melaksanakan berbagai kegiatan, antara lain sebagai berikut :

a. Menggerakkan pembangunan berbagai sektor tingkat kecamatan sehingga

berwawasan kesehatan.

b. Memantau dampak berbagai upaya pembangunan terhadap kesehatan

masyarakat di wilayah kerjanya.

c. Membina setiap upaya kesehatan strata pertama yang diselenggarakan oleh

masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya.

d. Menyelenggarakan upaya kesehatan strata pertama (primer) secara merata

dan terjangkau di wilayah kerjanya.

2. Azas pemberdayaan masyarakat

Puskesmas wajib memberdayakan perorangan, keluarga dan masyarakat,

agar berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap program puskesmas. Untuk ini,

berbagai potensi masyarakat perlu dihimpun melalui pembentukan Badan

Penyantun Puskesmas (BPP). Beberapa kegiatan yang harus dilaksanakan oleh

puskesmas dalam rangka pemberdayaan masyarakat antara lain:

a. KIA : Posyandu, Polindes, Bina Keluarga Balita (BKB)

b. Pengobatan : Posyandu, Pos Obat Desa (POD)

c. Perbaikan Gizi : Panti Pemulihan Gizi, Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi)

d. Kesehatan Lingkungan : Kelompok Pemakai Air (Pokmair), Desa

percontohan Kesehatan Lingkungan (DPKL)

e. UKS : Dokter Kecil, Saka Bakti Husada (SBH), Pos Kesehatan Pesantren

(Pokestren)

f. Kesehatan Usia Lanjut : Posyandu Usila, Panti Wreda

g. Kesehatan Kerja : Pos Program Kesehatan Kerja (Pos UKK)

h. Kesehatan Jiwa : Tim Pelaksana Kesehatan jiwa Masyarakat (TPKJM)

i. Pembinaan Pengobatan Tradisional : Tanaman Obat Keluarga (TOGA),

Pembinaan Pengobatan Tradisional (Battra)

14

Page 15: contoh LPM

3. Azas Keterpaduan

Untuk mengatasi keterbatasan sumber daya serta diperolehnya hasil yang

optimal, penyelenggaraan setiap program puskesmas harus diselenggarakan secara

terpadu.

Ada dua macam keterpaduan yang perlu diperhatikan yakni :

a. Keterpaduan Lintas Program

Program memadukan penyelengaraan berbagai program kesehatan yang

menjadi tanggung jawab puskesmas. Contoh : MTBS, UKS, Puskesmas

Keliling, Posyandu.

b. Keterpaduan Lintas Sektor

Program memadukan penyelenggaraan program puskesmas dengan program

dari sektor terkait tingkat kecamatan, termasuk organisasi kemasyarakatan

dan dunia usaha. Contoh keterpaduan lintas Sektoral antara lain:

1). UKS, Keterpaduan sektor kesehatan dengan camat, lurah/kepala desa,

pendidikan & agama.

2). Promosi Kesehatan, keterpaduan sektor kesehatan dengan camat,

lurah/kepala desa, pendidikan, agama & pertanian.

3). Perbaikan Gizi, keterpaduan sektor kesehatan dengan camat,

lurah/kepala desa, pendidikan, agama, pertanian, koperasi, dunia usaha

& organisasi kemasyarakatan.

4). Kesehatan kerja, keterpaduan sektor kesehatan dengan camat,

lurah/kepala desa, tenaga kerja & dunia usaha.

4. Azas Rujukan

Rujukan adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab atas penyakit

atau masalah kesehatan yang diselenggarakan secara timbal balik, baik secara

vertikal dalam arti dari satu strata sarana pelayanan kesehatan ke strata sarana

pelayanan kesehatan lainnya, maupun secara horizontal dalam arti antar strata

sarana pelayanan kesehatan yang sama. Ada dua macam rujukan yang dikenal

yakni :

a. Rujukan Kesehatan Perorangan (Medis)

Apabila suatu puskesmas tidak mampu menangani suatu penyakit

tertentu, maka puskesmas tersebut dapat merujuk ke sarana pelayanan

15

Page 16: contoh LPM

kesehatan yang lebih mampu (baik vertikal maupun horizontal). Rujukan

program kesehatan perorangan dibedakan atas 1). Rujukan kasus untuk

keperluan diagnostik, pengobatan tindakan medis (contoh: operasi) dan lain-

lain. 2). Rujukan Bahan Pemeriksaan (spesimen) untuk pemeriksaan

laboratorium yang lebih lengkap. 3). Rujukan Ilmu Pengetahuan antara lain

mendatangkan tenaga yang lebih kompeten untuk melakukan bimbingan

tenaga puskesmas dan atau menyelenggarakan pelayanan medis spesialis di

puskesmas.

b. Rujukan Kesehatan Masyarakat (Kesehatan)

Cakupan rujukan pelayanan kesehatan masyarakat adalah masalah

kesehatan masyarakat, misalnya kejadian luar biasa, pencemaran lingkungan

dan bencana. Rujukan kesehatan masyarakat dibedakan atas tiga macam: 1).

Rujukan sarana dan logistik, antara lain peminjaman peralatan fogging,

peminjaman alat laboratorium kesehatan, peminjaman alat audio visual,

bantuan obat, vaksin, bahan habis pakai dan bahan pakaian. 2). Rujukan

tenaga, antara lain tenaga ahli untuk penyidikan kejadian luar biasa, bantuan

penyelesaian masalah hukum kesehatan, gangguan kesehatan karena bencana

alam. 3). Rujukan operasional, yakni menyerahkan sepenuhnya kewenangan

dan tanggung jawab penyelesaian masalah kesehatan masyarakat dan atau

penyelenggaraan kesehatan masyarakat kepada dinas kesehatan

kabupaten/kota. Rujukan operasional diselenggarakan apabila puskesmas

tidak mampu. (Trihono, 2005)

Gambar 1.1.2.9 Sistem Rujukan Puskesmas

(Sumber : Trihono, 2005)

16

Page 17: contoh LPM

1.1.3 Gambaran Umum Puskesmas Kecamatan Koja

Puskesmas Kecamatan Koja yang berlokasi di Jl. Walang Permai no. 39

Kelurahan Tugu Utara merupakan Puskesmas tingkat kecamatan di wilayah

Kecamatan. Luas wilayah = 1.313.33 Ha, yang terbagi dalam 6 Kelurahan, 7

Puskesmas Kelurahan, 76 RW, 835 RT dengan total jumlah penduduk 342.340

jiwa, dan kepadatan penduduk 260.666 jiwa/km2

Seluruh Puskesmas tersebut memberikan pelayanan kesehatan dasar kepada

masyarakat di wilayah Kecamatan Koja. Nama dan alamat Puskesmas di wilayah

Kecamatan Koja terdapat pada tabel berikut ini :

Tabel 1.1.3.1 Nama dan Alamat Puskesmas Kelurahan Kecamatan Koja

No Nama Puskesmas Alamat No Telp

1. Puskesmas Kel. Koja Jl. Deli Gg 28 no. 2 43908462

2. Puskesmas Kel. Tugu Utara I Jl. Mahoni no. 9 43905753

3.Puskesmas Kel. Tugu Utara II

Jl. Kramat Jaya Gg 8 RT

001/0184403913

4.Puskesmas Kel. Tugu Selatan

Jl. Bendungan Melayu

Selatan RT 001/0543908519

5. Puskesmas Kel. Rawa Badak

Utara I

Jl. Rawa Badak Barat no.

3743933827

6. Puskesmas Kel. Rawa Badak

Utara IIJl. Rawabinangun I 43908520

7. Puskesmas Kel. Lagoa Jl. Menteng no. 1 4302114

Sumber : Profil Kecamatan Koja 2012

Batasan wilayah Kecamatan Koja adalah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Laut Jawa / Kecamatan Cilincing dan Kabupaten

Administrasi Pulau Seribu.

b. Sebelah Selatan : Kali Betik / Kecamatan Kelapa Gading.

c. Sebelah Barat : Jl. Sulawesi/Jl. Yos Sudarso / Kecamatan Tanjung Priok.

d. Sebelah Timur : Jl. Kramat Jaya / Kali Cakung Lama, Kecamatan Cilincing.

17

Page 18: contoh LPM

Rincian luas wilayah RT, RW dan kepadatan penduduk perkelurahan di

Kecamatan Koja tampak pada tabel berikut ini :

Tabel 1.1.3.2 : Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, RW dan RT di wilayah

Puskesmas Kecamatan Koja tahun 2012.

No Kelurahan Luas

Wilayah

RW RT Jumlah

Penduduk

1 Koja 327,50 13 147 41.887

2 Lagoa 157,99 18 222 71.149

3 Tugu Utara 236,65 18 202 78.6728

4 Tugu Selatan 268,00 6 73 39.618

5 Rawa Badak Utara 133,38 14 119 59.570

6 Rawa Badak Selatan 101,10 7 72 47.973

JUMLAH 1.224,62 76 835 342.340

Sumber :Profil Kecamatan Koja 2012

Dari tahun ke tahun, pelayanan Puskesmas di wilayah Kecamatan Koja

semakin baik, apalagi didukung oleh sarana, prasarana dan pelayanan di bidang

manajemen yang semakin memadai. Perbaikan sarana, prasarana, dan manajemen

tersebut ditunjukkan dengan bangunan dan peralatan kesehatan Puskesmas yang

semakin memenuhi syarat serta SDM yang berkualitas.

Selain itu, di bidang manajemen, Puskesmas Kecamatan Koja pada saat ini

menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-

BLUD) sesuai dengan SK Gub no. 2086 tahun 2006 tentang penunjukkan 44

Puskesmas Kecamatan di DKI Jakarta sebagai Puskesmas Kecamatan BLUD

bertahap. Pola Pengelolaan Keuangan BLUD (PPK-BLUD) memiliki lima pola

kinerja yang harus disinkronisasi dengan kegiatan pelayanan di bidang Kesehatan

Puskesmas, antara lain:

a. Pola Perhitungan Satuan Biaya

b. Pola Standard Pelayanan Minimal

c. Pola Tata Kelola

d. Pola Rencana Bisnis Anggaran

e. Pola Remunerasi

18

Page 19: contoh LPM

1.1.3.1 Fungsi Puskesmas Kecamatan Koja

a. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan

Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan

pembangunan lintas sektor, termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah

kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. Di

samping itu, Puskesmas juga aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan

dari penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah kerjanya.

b. Pusat pemberdayaan masyarakat

Puskesmas selalu berupaya supaya perorangan terutama pemuka

masyarakat, keluarga, dan masyarakat dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan,

dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat.

c. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama

Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab

Puskesmas, meliputi:

1). Pelayanan kesehatan perorangan

Pelayanan ini bersifat pribadi (private goods) dengan tujuan utamanya

adalah menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan.

2). Pelayanan kesehatan masyarakat

Pelayanan ini bersifat publik (public goods) yang bertujuan memelihara dan

meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan

penyembuhan dan pemulihan kesehatan.

1.1.3.2 Visi, Misi, dan Motto Puskesmas Kecematan Koja

a. Visi

Terwujudnya Puskesmas Kecamatan Koja yang memberikan pelayanan

prima, berorientasi pada kepuasan pelanggan menuju masyarakat sehat dan

mandiri.

b. Misi

1) Memberikan pelayanan kesehatan prima dan merata

2) Meningkatkan profesionalisme tenaga kesehatan medis dan

non-medis Puskesmas

3) Menggalang kemitraan pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas

19

Page 20: contoh LPM

4) Mengembangkan upaya kemandirian masyarakat dalam bidang kesehatan

c. Motto

Motto Puskesmas Kecamatan koja adalah:

“Prima Sehat Mandiri untuk Semua”

Diharapkan masyarakat di wilayah Kecamatan Koja dapat menjadikan

Puskesmas Kecamatan Koja sebagai pilihan dan dambaan dalam mengatasi

masalah kesehatan di wilayah Kecamatan Koja.

1.1.3.3 Sumber Daya Manusia di Puskesmas Kecamatan Koja

Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan di Puskesmas Kecamatan Koja,

tenaga kesehatan yang melaksanakan tugas pelayanan tersebut merupakan faktor

utama yang memegang peranan, karena itu tenaga kesehatan yang dimiliki

Puskesmas Kecamatan Koja dituntut memiliki kemampuan dan keahlian yang

profesional. Berikut adalah komposisi tenaga kesehatan tahun 2012 yang ada di

Puskesmas Kecamatan Koja dan di Puskesmas Kelurahan, yaitu :

20

Page 21: contoh LPM

Tabel 1.1.3.3.1 Jumlah Tenaga Kesehatan di Puskesmas Kecamatan Koja

Tahun 2012

No Jenis Tenaga KesehatanJumlah

(orang)

1 Pascasarjana 2

2

Sarjana Kesehatan

Dokter Umum

Dokter Gigi

SKM

Apoteker

Keperawatan

15

8

3

2

2

3Sarjana Umum

Ekonomi 1

4

Paramedis

Bidan (D3)

Bidan (Non-Akbid)

Perawat D3

Perawat (SPK)

Perawat Gigi

Analisis

Radiografer

Farmasi (D3)

Sanitarian (D3)

Sanitarian (SPPH)

Sarjana Gizi (S1)

Gizi (D3)

24

7

14

11

3

4

2

8

1

1

2

1

No Jenis Tenaga KesehatanJumlah

(orang)

Gizi (D1)

SAA

1

2

21

Page 22: contoh LPM

Tekniker Gigi

Fisioterapis (D3)

-

1

5 Akademi Komputer (D3) 1

6 Akademi Rekam Medik (D3) 1

7 Informatika (D1) 2

8 SLTA 19

9

Lain-lain

Tenaga Keamanan

Juru Masak RB

Juru Cuci RB

Supir

19

Total 157

Sumber : Laporan Daftar Pegawai di Puskesmas Kecamatan Koja 2012

22

Page 23: contoh LPM

Tabel 1.1.3.3.2 Data Kepegawaian Puskesmas Kecamatan Koja Tahun 2012

23

Page 24: contoh LPM

Sumber :

Laporan

Daftar

Pegawai di

Puskesmas

Kecamatan

Koja 2012

24

No Uraian PNSNon PNS

JumlahPTT Honor

1Magister (S2)

Dokter spesialis

2

0

2

0

2

Sarjana kesehatan(S1)

Kedokteran umum

Kedokteran gigi

SKM

Keperawatan

Apoteker

13

8

3

2

2

2

-

-

-

-

15

8

3

2

2

3Sarjana Umum

Ekonomi/hukum - 1

4

Paramedis

Bidan (D3)

Bidan non akbid

Perawat (D3)

Perawat SPK

Perawat gigi

Analisis

Radiografer

Farmasi (D3)

Sanitarian (D3)

Sanitarian SPPH

Sarjana gizi (S1)

Gizi(D3)

Gizi(D1)

SAA

Tekniker gigi

Fisioterapis (D3)

15

7

12

11

3

3

1

-

1

1

1

1

1

2

-

1

9

-

2

-

1

1

8

-

-

1

-

-

-

-

-

24

7

14

11

3

4

2

8

1

1

2

1

1

2

-

1

4

D3

Akademi komputer

Rekam medic

-

-

1

1

1

1

5D1 Umum

Tehnolog informatika - 2 2

6 SLTA 6 13 19

7

Lain-lain (Tenaga

keamanan, Juru masak

RB, Juru cuci RB, supir)

- 19 19

Jumlah 95 62 157

Page 25: contoh LPM

Pembagian tenaga kesehatan ini diatur pula dalam Struktur Organisasi

Puskesmas Kecamatan Koja untuk memudahkan koordinasi dan pendelegasian

serta pembagian tugas dan tanggung jawab, sehingga nilai-nilai organisasi tetap

berlaku dan terkendali.

1.1.3.4 Sarana dan Prasarana Puskesmas Kecamatan Koja

Barang inventaris di Puskesmas Kecamatan Koja terdiri dari beberapa

kategori, yaitu:

a. Barang inventaris aset tidak bergerak, yaitu berupa tanah, gedung atau

bangunan, peralatan medik, dan peralatan kantor yang memiliki nilai lebih dari

Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah).

b. Barang inventaris aset bergerak, seperti kendaraan bermotor (ambulance,

mobil, dan motor operasional).

c. Barang habis pakai medis dan non-medis.

Pengurusan serta pemeliharaan barang-barang tersebut diserahkan sepenuhnya

pada koordinator pemegang barang dan pengurus barang Puskesmas

Kecamatan Koja.

25

Page 26: contoh LPM

Pelayanan kesehatan (Yankes) yang dilaksanakan oleh Puskesmas

Kecamatan Koja meliputi:

a. Pelayanan kesehatan

1) Balai pengobatan umum

2) Balai pengobatan gigi

3) Layanan 24 jam

4) Poli MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit)

5) Poli Paru

6) Poli Spesialis

b. Pelayanan kesehatan penunjang medik

1) Radiologi

2) Laboratorium

3) USG (Ultrasonografi)

4) ECG (Electrocardiogram)

5) Ambulans

6) Klinik gizi

7) Apotek/depo obat

c. Pelayanan kesehatan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Ibu dan

Anak (KIA)

1) Klinik KI dan KA

2) Klinik KB

3) Klinik imunisasi

d. Pelayanan kesehatan rawat inap dan rumah bersalin

e. Pelayanan kesehatan lain-lain

1) Pelayanan kesehatan bagi keluarga miskin (Gakin)

2) Pelayanan untuk lansia

3) Klinik Jiwa dan Napza

4) Program terapi rumatan metadon (PTRM)

f. Pelayanan kesehatan Gadar Bencana

1) Gadar banjir

2) Gadar kebakaran dan bencana lain

3) Gadar hari besar

26

Page 27: contoh LPM

Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan pada masyarakat, jam kerja

Puskesmas dibagi dua, sesuai dengan SK Kepala Dinas tentang pengaturan jam

kerja Puskesmas di lingkungan Dinas Kesehatan DKI Jakarta sebagai berikut:

a. Untuk Puskesmas Kecamatan Koja, pelayanan dimulai dari pukul 07.30 s/d

16.00 WIB dari hari Senin hingga Kamis, Jum’at dari pukul 07.00 s/d 16.30

WIB. Untuk layanan sore, kegiatan pelayanan dimulai dari pukul 16.00 s/d

20.00 WIB. Layanan dilaksanakan oleh instalasi Layanan 24 Jam (IGD).

b. Untuk Puskesmas kelurahan di wilayah Kecamatan Koja, pelayanan dimulai

dari pukul 07.30 s/d 16.00 WIB dari hari Senin hingga Kamis, sedangkan

Jum’at dari pukul 07.00 s/d 16.30 WIB. ( Profil Kecamatan Koja 2012)

1.1.3.5 Struktur Organisasi Puskesmas Kecamatan Koja

Struktur organisasi Puskesmas Kecamatan Koja pada tahun 2012 memiliki

satu subbagian tata usaha dan dua koordinator yang berperan dalam pelaksanaan

pelayanan kepada pelanggan internal dan pelanggan eksternal sesuai Pergub no. 4

tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Puskesmas.

27

Page 28: contoh LPM

28

Page 29: contoh LPM

Pasien yang dilayani Puskesmas Kecamatan Koja dan di Puskesmas

kelurahan adalah pasien umum, Jamsostek, Askes, Gakin, PKH, KJS dan

Jamkesmas. Selain itu, Puskesmas Kecamatan Koja juga menjalin mitra dengan

layanan kesehatan lainnya, baik negri maupun swasta yang ada di wilayah

Kecamatan Koja, untuk memudahkan pasien jika harus mendapatkan pelayanan

kesehatan yang lebih memadai (harus dirujuk), mitra tersebut antara lain:

1) RS Koja

2) RS Umum Pelabuhan (RS Tugu)

3) RS Penyakit Infeksi Sulianti Saroso

4) RS Sukmul

5) RS Cipto Mangunkusumo

Tabel 1.1.3.5.1 Rekapitulasi Kunjungan Pasien dengan Jaminan Pelayanan

Kesehatan (JPK) di Puskesmas Kecamatan Koja tahun 2012

No Status Jaminan Pasien Jumlah Pasien

1. Umum/Bayar 31.298

2. ASKES 1018

3. Jamsostek 502

4. Gakin 23.252

5. Jamkemas 2.141

6. SKTM 6.692

7. PKH (Januari- Oktober 2012) 2.189

8. KJS (November – Desember

2012)

34.457

JUMLAH 101.549

29

Page 30: contoh LPM

Tabel 1.1.3.5.2 Rekapitulasi Rujukan Pasien dengan Jaminan Pelayanan

Kesehatan (JPK) di Puskesmas Kecamatan Koja tahun 2012

No. Status Jaminan Pasien Jumlah Pasien

1. JPK Gakin 4.075

2. Jamkesmas 382

3. SKTM 3.076

4. PKH 569

Jumlah 8.102

1.1.3.6 Mutu Puskesmas Kecamatan Koja

a. Penerapan SMM ISO 9001:2000 di Puskesmas Kecamatan Koja

1) Dimulai pertama kali pada tanggal 20 Juni 2007 di Puskesmas

Kecamatan Koja dan di Puskesmas Kelurahan Rawabadak Utara I.

2) Sertifikasi SMM ISO 9001:2008 diraih pada tanggal 15 Januari 2008.

3) Sertifikasi renewal Puskesmas Kecamatan Koja diraih pada tanggal

22 November 2010.

b. Penerapan SMM ISO 9001:2008 di Puskesmas Kelurahan Lagoa,

Puskesmas Kelurahan Tugu Utara I, dan Puskesmas Kelurahan Tugu

Utara III

1) Penerapan ISO 9001:2008 dimulai sejak tahun 2009

2) Audit Badan Sertifikasi SGS di Puskesmas Kelurahan Lagoa pada

tanggal 5 Mei 2010

3) Audit Badan Sertifikasi SGS di Puskesmas Kelurahan Tugu Utara I

pada tanggal 7 Mei 2010

4) Audit Badan Sertifikasi SGS Puskesmas Kelurahan Tugu Utara III

pada tanggal 6 Mei 2010

5) Sertifikasi untuk masing-masing Puskesmas Kelurahan tersebut diraih

pada tanggal 31 Mei 2010

30

Page 31: contoh LPM

6) Sertifikasi SGS Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan pada bulan Mei

2012

i. Sertifikasi SGS Puskesmas Kelurahan Koja pada bulan Mei

2012

ii. Sertifikasi SGS Puskesmas Kelurahan Rawa Badak Utara II

pada bulan Mei 2012

iii. Surveilance Audit pada Puskesmas Kecamatan Koja

dilaksanakan pada bulan Mei 2012

iv. Surveilance Audit pada Puskesmas Kelurahan Rawa Badak

Utara I dilaksanakan pada bulan Mei 2012

v. Surveilance Audit pada Puskesmas Kelurahan Lagoa

dilaksanakan pada tanggal 23 Mei 2012

vi. Surveilance Audit pada Puskesmas Kelurahan Tugu Utara I

dilaksanakan pada tanggal 11 Mei 2012

vii. Surveilance Audit pada Puskesmas Kelurahan Tugu Utara III

dilaksanakan pada tanggal 12 Mei 2012

c. Ruang Lingkup SMM ISO 9001:2008

Ruang Lingkup Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008

meliputi Unit Pelayanan Kesehatan dan Perkesmas, yaitu sebagai berikut:

Puskesmas Kecamatan Koja:

Loket Laboratorium

Poli Umum Radiologi

Poli Gigi Gudang Farmasi

KIA/KB TU Kepegawaian

Rumah Bersalin TU Pengadaan Barang/Jasa

Poli PTRM Pemegang Khusus Barang

Poli TB Paru TU Pemeliharaan

Apotek

31

Page 32: contoh LPM

Puskesmas Kelurahan Rawa badak Utara I, Lagoa, Tugu Utara I, Tugu

Utara III dan Tugu Selatan :

Loket Poli TB

Poli Umum Perkesmas TB

Poli Gigi Kamar Obat

KIA/KB Gudang Obat

Puskesmas Kelurahan Rawa badak Utara II dan Koja :

Loket Poli Umum

KIA/KB Perkesmas TB

Kamar Obat Poli TB

Gudang Obat

d. Prestasi

Prestasi yang pernah diraih oleh Puskesmas Kecamatan Koja pada tahun

2010-2012, yaitu:

1. Peraihan Sertifikat SMM ISO 9001:2008 di bulan Mei 2010 untuk tiga

Puskesmas Kelurahan, yaitu PKL Lagoa, PKL Tugu Utara I, dan PKL Tugu

Utara III.

2. Peraihan Sertifikat SMM 9001:2008 (Renewal) pada tanggal 22 November

2010 untuk Puskesmas Kecamatan Koja.

3. Peraihan Sertifikat SMM 9001:2008 pada tanggal 22 November 2010 untuk

PKL Rawabadak Utara I.

4. Penghargaan Tingkat Nasional dari Menpan yaitu “Citra Pelayanan Prima

Tingkat Pratama” kepada PKL Rawabadak Utara I pada tahun 2010.

5. Juara I Konvensi Gugus Kendali Mutu (GKM) Tingkat Kota Administrasi

Jakarta Utara pada bulan November 2010.

6. Juara I Konvensi Gugus Kendali Mutu (GKM) Tingkat Dinas Kesehatan

Propinsi DKI Jakarta pada bulan November 2010.

7. Medali perak pada Konvensi Gugus Kendali Mutu (GKM) Tingkat Nasional

di Bali pada bulan Desember 2010.

8. Penghargaan dari PT. SGS kepada Puskesmas Kecamatan Koja untuk

kategori Puskesmas Kelurahan yang Pertama Kali Menerapkan Sistem

Manajemen Mutu Versi ISO 9001:2008 di tahun 2008.

32

Page 33: contoh LPM

9. Penghargaan dari PT. SGS kepada Puskesmas Kecamatan Koja untuk

kategori Puskesmas Kecamatan yang Mempunyai Puskesmas Kelurahan

Terbanyak Tersertifikasi SMM Versi ISO 9001:2008.

10. Juara I pada Konvensi Gugus Kendali Mutu (GKM) Tingkat Kota

Administrasi Jakarta Utara pada bulan Desember 2011.

11. Medali Emas pada Konvensi Gugus Kendali Mutu (GKM) Tingkat Nasional

di Balikpapan pada bulan Desember 2011.

12. Juara I pada Konvensi Gugus Kendali Mutu (GKM) Tingkat Kota

Administrasi Jakarta Utara pada bulan November 2012.

13. Juara I pada Konvensi Gugus Kendali Mutu (GKM) Tingkat Propinsi DKI

Jakarta pada bulan November 2012.

14. Medali Prime Gold Konvensi Gugus Kendali Mutu (GKM) Tingkat

Nasional di Manado pada bulan Desember 2012.

1.1.4 Program Gizi Yang Diselenggarakan Di Kecamatan Koja

Upaya Kesehatan Gizi masuk ke dalam program dasar puskesmas atau

yang dikenal dengan basic seven. Sasaran pembangunan kesehatan tertuang dalam

rencana pembangunan jangka menengah yaitu meningkatnya derajat kesehatan

masyarakat melalui peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan,

yang salah satunya tercermin dari gizi komunitas dan peningkatan peran serta

masyarakat.

Puskesmas Kecamatan Koja merupakan salah satu Puskesmas yang

memasukkan kesehatan gizi ke dalam program wajib puskesmas dan

melaksanakan kegiatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif masalah

kesehatan gizi yang terdapat di wilayah kerjanya.

Program Gizi di Puskesmas Kecamatan Koja tahun 2013 meliputi:

a. Gizi Komunitas

i. Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK)

ii. Penanggulangan Masalah Anemia Pada Ibu Hamil

iii. Penanggulangan Kekurangan Vitamin A

b. Peningkatan Peran Serta Masyarakat (PPSM)

33

Page 34: contoh LPM

Dari program kegiatan tersebut, terdapat satu program kegiatan yang tidak

dapat dijalankan dengan alasan keterbatasan sumber daya manusia dan waktu,

program tersebut yaitu pemantauan pertumbuhan balita di posyandu. Program

tersebut tidak bisa dijalankan bertepatan pada saat bulan Ramadhan yaitu bulan

Juli. Sedangkan program lainnya yaitu program pemberian vitamin A pada ibu

nifas, adalah program yang telah dijalankan oleh puskesmas kecamatan Koja,

namun karena ketidaktersediaan data akibat keterlambatan pengumpulan data oleh

masing-masing puskesmas kelurahan di kecamatan Koja selama periode Januari

2013 - Agustus 2013, sehingga program tersebut tidak dapat dievaluasi.

Beberapa program yang dievaluasi dari program Gizi puskesmas

kecamatan Koja pada periode Januari 2013 – Agustus 2013 adalah program

pemberian vitamin A pada bayi dan balita, pemberian asi-ekslusif pada bayi usia

0-5 bulan, pemberian tablet Fe3 pada ibu hamil, dan pemantauan pertumbuhan

balita dari bulan Januari-Agustus 2013.

Adapun target yang ditetapkan Puskesmas Kecamatan Koja pada program-

program yang dilaksanakan antara lain :

34

Page 35: contoh LPM

Tabel 1.1.4.1 Indikator Kinerja Program Gizi di Wilayah puskesmas

Kecamatan Koja Periode 2010-2014

No. Indikator Target (%)

2010 2011 2012 2013 2014

1. Persentase 6-59 bulan dpt kapsul vitamin A. 75 78 80 83 85

2. Persentase bayi usia 0-6 bulan mendapat ASI Eksklusif.

65 67 70 75 80

3. Persentase ibu hamil mendapat Fe 90 tablet. 71 74 78 81 85

4. Persentase balita gizi buruk yang mendapat perawatan.

100 100 100 100 100

5. Cakupan RT yg mengonsumsi garam beryodium.

75 77 80 85 90

6. Persentase kabupaten/kota yang melaksanakan surveilans gizi.

100 100 100 100 100

7. Persentase balita ditimbang berat badannya. 65 70 75 80 85

8. Persentase Penyediaan bufferstock MP-ASI untuk daerah bencana

100 100 100 100 100

(Sumber : Laporan Bulanan Puskesmas Kecamatan Koja 2013

1.1.4.1 Program Pemberian Vitamin A

Program penanggulangan kekurangan vitamin A ialah kegiatan untuk

menurunkan prevalensi kekurangan vitamin A melalui upaya peningkatan

konsumsi vitamin A dengan makan makanan sumber vitamin A dan suplementasi

kapsul vitamin A dosis tinggi. Sasaran dari program ini ialah :

Tabel 1.1.4.1.1 Sasaran Suplementasi Vitamin A

Sasaran Dosis Frekuensi

Bayi 6-11 bulan Kapsul biru (100.000 SI) 2 kali

Balita 12-59 bulan Kapsul merah (200.000 SI) 2 kali

Ibu Nifas (0-42 hari) Kapsul merah (200.000 SI) 2 kali

(Sumber : Laporan Bulanan Puskesmas Kecamatan Koja 2013)

35

Page 36: contoh LPM

Kegiatan dari program penanggulangan kekurangan vitamin A di

Puskesmas Koja ialah pemberian vitamin A yang dilaksanakan serentak di

posyandu dan puskesmas pada bulan vitamin A yaitu bulan Februari dan Agustus

untuk anak balita umur 6-59 bulan. Untuk kegiatan pemberian vitamin A pada ibu

nifas pelaksanaannya dengan melakukan koordinasi dengan lintas program yaitu

program Kesehatan Ibu & Anak (KIA) dan Rumah Bersalin (RB).

Adapun hasil pelaksanaan kegiatan pemberian vitamin A di Kecamatan

Koja Bulan Febuari 2013 Puskesmas Koja ialah sebagai berikut :

Tabel 1.1.4.1.2 Cakupan Pemberian Vitamin A Biru (6-11 Bulan) di Wilayah

Puskesmas Kecamatan Koja Bulan Februari 2013

NoPuskesmas Kelurahan

Bayi ( 6 - 11 Bulan )

Jml sasaran

Februari

Real Sweeping TOTALTarget

(%)Cakupan

(%)1 Lagoa 433 395 22 417 83 96,302 Koja 276 148 70 218 83 78,99

3 Tugu Utara I 359 259 105 364 83 101,39

4 Tugu Utara III 193 137 23 160 83 82,90

5 Tugu Selatan 270 222 43 265 83 98,15

6 RBU I 246 207 28 235 83 95,537  RBU II 537 344 160 504 83 93.85

Jumlah 1777 291 83 1659 83 93.36(Sumber : Laporan Bulanan Puskesmas Kecamatan Koja 2013)

36

Page 37: contoh LPM

Tabel 1.1.4.1.3 Cakupan Pemberian Vitamin A Merah (12-59 Bulan) di

Wilayah Puskesmas Kecamatan Koja Bulan Februari 2013

NoPuskesmas Kelurahan

Balita ( 12-59 bulan )

Jml sasara

n

Februari

Real Sweeping TOTALTarget

(%)Cakupan

(%)

1 Lagoa 2542 2366 117 2483 83 97,682 Koja 1627 1283 281 1564 83 96,13

3Tugu Utara I

2148 1627 416 204383

95,11

4Tugu Utara III

1177 1079 42 112183

95,24

5Tugu Selatan

1906 1417 504 192183

100,79

6 RBU I 1710 1551 128 1.679 83 98,197 RBU II 1,890 1,480 351 1,831 83 96.88

Jumlah 12650 10765 1512 12277 83 97.05(Sumber : Laporan Bulanan Puskesmas Kecamatan Koja 2013)

1.1.4.2 Program UPGK pada bayi usia 0-5 bulan dengan Pemberian ASI

Ekslusif

Pemberian ASI Ekslusif yaitu pemberian ASI saja pada 0-5 bulan pertama

kelahiran, tanpa disertai pemberian asupan makanan tambahan.Pemberian ASI

Ekslusif sangat dianjurkan untuk pencapaian gizi bayi yang cukup, agar

pertumbuhan dan perkembangan bayi baik.

Tabel 1.1.4.2.1 Cakupan ASI Eksklusif di Wilayah Puskesmas Kecamatan

Koja Periode Januari 2013

No. Puskesmas Asi (E1-E5)Sasaran

AsiCakupan ASI

(E1-E5) %Target

(%)1. Koja 94 144 65.28 752. Rbu I 95 131 72.52 753. Rbu II 118 190 62.11 754. Tugu Utara I 363 298 121.81 755. Tugu Utara III 20 130 15.38 756. Tugu Selatan 34 135 25.19 757. Lagoa 402 283 142.05 75

TOTAL 1126 1311 85.89 75( Sumber : Laporan Program Gizi Puskesmas Kecamatan Koja 2013)

37

Page 38: contoh LPM

Tabel 1.1.4.2.2 Cakupan ASI Eksklusif di Wilayah Puskesmas Kecamatan

Koja Periode Februari 2013

No. Puskesmas Asi (E1-E5) Sasaran AsiCakupan ASI

(E1-E5) %Target

(%)1. Koja 76 127 59.84 752. Rbu I 109 131 83.21 753. Rbu II 143 229 62.45 754. Tugu Utara I 295 325 90.77 755. Tugu Utara III 157 141 111.35 75

6. Tugu Selatan 48 155 30.97 757. Lagoa 327 335 97.61 75

TOTAL 1155 1443 80.04 75( Sumber : Laporan Program Gizi Puskesmas Kecamatan Koja 2013)

Tabel 1.1.4.2.3 Cakupan ASI Eksklusif di Wilayah Puskesmas Kecamatan

Koja Periode Maret 2013

No. Puskesmas Asi (E1-E5)Sasaran

AsiCakupan ASI

(E1-E5) %Target

(%)1 Koja 126 132 93.33 752 Rbu I 392 402 97.51 753 Rbu II 258 267 96.63 754 Tugu Utara I 276 311 88.74 755 Tugu Utara III 405 457 88.62 756 Tugu Selatan 235 251 93.62 757 Lagoa 556 580 95.86 75

TOTAL 2248 2400 93.47 75( Sumber : Laporan Program Gizi Puskesmas Kecamatan Koja 2013)

38

Page 39: contoh LPM

Tabel 1.1.4.2.4 Cakupan ASI Eksklusif di Wilayah Puskesmas Kecamatan

Koja Periode April 2013

No. Puskesmas Asi (E1-E5)Sasaran

AsiCakupan ASI

(E1-E5) %Target

(%)1 Koja 115 127 90.55 752 Rbu I 132 145 91.03 753 Rbu II 225 250 90.00 754 Tugu Utara I 238 245 97.14 755 Tugu Utara III 398 380 104.73 756 Tugu Selatan 206 258 79.84 757 Lagoa 492 511 96.28 75

TOTAL 1806 1916 92.79 75( Sumber : Laporan Program Gizi Puskesmas Kecamatan Koja 2013)

Tabel 1.1.4.2.5 Cakupan ASI Eksklusif di Wilayah Puskesmas Kecamatan

Koja Periode Mei 2013

No. Puskesmas Asi (E1-E5)Sasaran

AsiCakupan ASI

(E1-E5) %Target

(%)1 Koja 219 232 94.39 752 Rbu I 233 284 82.04 753 Rbu II 283 307 92.18 754 Tugu Utara I 579 585 98.97 755 Tugu Utara III 495 492 100.61 756 Tugu Selatan 229 256 89.45 757 Lagoa 663 682 97.21 75

TOTAL 2701 2838 93.55 75( Sumber : Laporan Program Gizi Puskesmas Kecamatan Koja 2013)

39

Page 40: contoh LPM

Tabel 1.1.4.2.6 Cakupan ASI Eksklusif di Wilayah Puskesmas Kecamatan

Koja Periode Juni 2013

No. Puskesmas Asi (E1-E5)Sasaran

AsiCakupan ASI

(E1-E5) %Target

(%)1 Koja 224 245 91.43 752 Rbu I 253 278 91.01 753 Rbu II 286 317 90.22 754 Tugu Utara I 487 502 97.01 755 Tugu Utara III 295 283 104.24 756 Tugu Selatan 195 216 90.28 757 Lagoa 572 589 97.11 75

TOTAL 2332 2430 94.47 75( Sumber : Laporan Program Gizi Puskesmas Kecamatan Koja 2013)

Tabel 1.1.4.2.7 Cakupan ASI Eksklusif di Wilayah Puskesmas Kecamatan

Koja Periode Juli 2013

No. Puskesmas Asi (E1-E5)Sasaran

AsiCakupan ASI

(E1-E5) %Target

(%)1 Koja 98 132 75.24 752 Rbu I 102 125 81.60 753 Rbu II 118 135 87.41 754 Tugu Utara I 134 158 84.81 755 Tugu Utara III 80 110 75.73 756 Tugu Selatan 77 122 75.12 757 Lagoa 186 217 85.72 75

TOTAL 795 999 78.51 75( Sumber : Laporan Program Gizi Puskesmas Kecamatan Koja 2013)

40

Page 41: contoh LPM

1.1.4.3 Pemberian Fe pada Ibu Hamil

Program penanggulangan anemia di Puskesmas Kecamatan Koja ialah

program yang bertujuan untuk menanggulangi anemia pada ibu hamil. Kegiatan

dari program ini ialah pemberian tablet Fe1 dan Fe3 pada ibu hamil. Tablet besi

(Fe) adalah tablet tambah darah untuk menanggulangi Anemia Gizi Besi yang

diberikan kepada ibu hamil.

Tabel 1.1.4.3.1 Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah Fe di Wilayah

Puskesmas Kecamatan Koja Periode Januari 2013

Puskesmas K4 Fe 3Cakupan Fe 3 (%)

Target Fe 3 (%)

Koja 31 31 100 81RBU I 41 41 100 81RBU II 60 60 100 81Tugu Utara I 70 70 100 81Tugu Utara III 25 25 100 81Tugu Selatan 65 65 100 81Lagoa 89 89 100 81Total 381 381 100 81

(Sumber : Laporan Bulanan Puskesmas Kecamatan Koja 2013)

Tabel 1.1.4.3.2 Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah Fe di Wilayah

Puskesmas Kecamatan Koja Periode Februari 2013

Puskesmas K4 Fe 3Cakupan Fe 3 (%)

Target Fe 3 (%)

Koja 29 29 100 81RBU I 48 48 100 81RBU II 61 61 100 81Tugu Utara I 60 60 100 81Tugu Utara III 20 20 100 81Tugu Selatan 68 68 100 81Lagoa 92 92 100 81Total 376 376 100 81

(Sumber : Laporan Bulanan Puskesmas Kecamatan Koja 2013)

41

Page 42: contoh LPM

Tabel 1.1.4.3.3 Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah Fe di Wilayah

Puskesmas Kecamatan Koja Periode Maret 2013

Puskesmas K4 Fe 3Cakupan Fe 3 (%)

Target Fe 3 (%)

Koja 45 45 100 81RBU I 60 60 100 81RBU II 65 65 100 81Tugu Utara I 75 75 100 81Tugu Utara III 38 38 100 81Tugu Selatan 55 55 100 81Lagoa 82 82 100 81Total 420 420 100 81

(Sumber : Laporan Bulanan Puskesmas Kecamatan Koja 2013)

Tabel 1.1.4.3.4 Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah Fe di Wilayah

Puskesmas Kecamatan Koja Periode April 2013

Puskesmas K4 Fe 3Cakupan Fe 3 (%)

Target Fe 3 (%)

Koja 27 27 100 81RBU I 53 53 100 81RBU II 40 40 100 81Tugu Utara I 38 38 100 81Tugu Utara III 26 26 100 81Tugu Selatan 38 38 100 81Lagoa 50 50 100 81Total 272 272 100 81

(Sumber : Laporan Bulanan Puskesmas Kecamatan Koja 2013)

Tabel 1.1.4.3.5 Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah Fe di Wilayah

Puskesmas Kecamatan Koja Periode Mei 2013

Puskesmas K4 Fe 3Cakupan Fe 3 (%)

Target Fe 3 (%)

Koja 36 36 100 81RBU I 48 48 100 81RBU II 81 81 100 81Tugu Utara I 60 60 100 81Tugu Utara III 14 14 100 81Tugu Selatan 66 66 100 81Lagoa 148 148 100 81Total 453 453 100 81

(Sumber : Laporan Bulanan Puskesmas Kecamatan Koja 2013)

42

Page 43: contoh LPM

Tabel 1.1.4.3.6 Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah Fe di Wilayah

Puskesmas Kecamatan Koja Periode Juni 2013

Puskesmas K4 Fe 3Cakupan Fe 3 (%)

Target Fe 3 (%)

Koja 45 45 100 81RBU I 43 43 100 81RBU II 40 40 100 81Tugu Utara I 28 28 100 81Tugu Utara III 23 23 100 81Tugu Selatan 82 82 100 81Lagoa 102 102 100 81

Total 363 363 100 81

(Sumber : Laporan Bulanan Puskesmas Kecamatan Koja 2013)

Tabel 1.1.4.3.7 Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah Fe di Wilayah

Puskesmas Kecamatan Koja Periode Juli 2013

Puskesmas K4 Fe 3Cakupan Fe 3 (%)

Target Fe 3 (%)

Koja 30 30 100 81RBU I 38 38 100 81RBU II 38 38 100 81Tugu Utara I 31 31 100 81Tugu Utara III 21 21 100 81Tugu Selatan 44 44 100 81Lagoa 90 90 100 81Total 292 292 100 81

(Sumber : Laporan Bulanan Puskesmas Kecamatan Koja Periode Juli 2013)

1.1.4.4 Pemantauan Pertumbuhan Balita

Program pemantauan pertumbuhan balita ialah program sebagai upaya

untuk menanggulangi masalah gizi buruk dan gizi kurang pada balita. Program ini

dilakukan melalui kegiatan penimbangan balita di posyandu secara rutin tiap

bulan dan mencatat hasilnya pada Kartu Menuju Sehat. Pemantauan pertumbuhan

balita melalui penimbangan berat badan di posyandu mempunyai tujuan, yaitu:

a. Mengetahui status pertumbuhan balita dari bulan ke bulan,

b. Mengetahui secara lebih dini (awal) terjadinya gangguan pertumbuhan

pada balita sebagai upaya deteksi dini balita gizi buruk.

43

Page 44: contoh LPM

c. Memberikan tindakan penanggulangan (intervensi) segera pada anak yang

mengalami gangguan pertumbuhan agar dapat dikembalikan ke jalur

pertumbuhan normal.

d. Memberikan konseling pada ibu/pengasuh anak dalam upaya

mempertahankan atau meningkatkan keadaan gizi dan kesehatan anak.

Kegiatan penimbangan balita di posyandu di laksanakan pada tanggal 27

pada setiap bulannya melalui kegiatan “Gebyar Posyandu”. Namun kondisi yang

berjalan di lapangan ternyata menghadapi beberapa kendala seperti keterbatasan

tenaga, baik tenaga kader maupun tenaga kesehatan sehingga tidak semua

posyandu melakukan penimbangan pada tanggal 27 tersebut, mereka

melaksanakan kegiatan posyandu pada H-3 atau H+3.

Hasil Penimbangan Balita di Posyandu yang dilakukan setiap bulan

menghasilkan data penimbangan, yaitu:

1. Jumlah balita (S) yang ada di wilayah kerja

2. Jumlah balita yang memiliki KMS (K)

3. Jumlah balita yang datang ditimbang (D) pada bulan penimbangan

4. Jumlah balita yang naik berat badannya (N) pada bulan penimbangan

5. Jumlah anak balita Bawah Garis Merah (BGM)

6. Jumlah balita yang tidak naik berat badannya (T)

7. Jumlah balita yang datang bulan ini, tetapi bulan lalu tidak datang (O)

8. Jumlah balita baru yang datang (B)

Dari data hasil penimbangan tersebut dapat dihasilkan cakupan kinerja

program gizi, yaitu:

a. Cakupan Program (K/S)

Cakupan program adalah jumlah balita yang memiliki Kartu Menuju

Sehat dibagi dengan jumlah balita yang ada di wilayah kerja kemudian

dikali 100 %.

Persentase dari cakupan program menggambarkan berapa jumlah balita

di wilayah tersebut yang telah memiliki KMS atau berapa besar cakupan

44

Page 45: contoh LPM

program di daerah tersebut yang telah tercapai. Target dari K/S ialah 100

%.

b. Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S)

Cakupan partisipasi masyarakat adalah jumlah balita yang ditimbang

di wilayah kerja dibagi dengan jumlah balita yang ada di wilayah kerja

kemudian dikali 100 %.

Persentase cakupan partisipasi masyarakat ini menggambarkan berapa

besar jumlah partisipasi masyarakat di daerah tersebut untuk menimbang

balitanya ke Posyandu. Target dari D/S ialah 80 %.

c. Cakupan kelangsungan penimbangan (D/K)

Cakupan kelangsungan penimbangan adalah jumlah balita yang

ditimbang dibagi dengan jumlah balita yang telah memiliki KMS

kemudian dikali 100 %.

Persentase menggambarkan berapa besar kelangsungan penimbangan

didaerah tersebut yang telah tercapai dan untuk memantau balita yang

memiliki KMS dan ditimbang di posyandu. Target dari D/K ialah 60%.

d. Cakupan hasil penimbangan (N/D)

Cakupan hasil penimbangan adalah rata-rata jumlah balita yang naik

berat badannya dibagi dengan jumlah balita yang ditimbang kemudian

dikali 100 %.

Persentase ini menggambarkan berapa besar hasil penimbangan di

daerah tersebut yang telah tercapai. Memantau efektifitas perbaikan gizi

dengan melihat jumlah balita yang naik berat badannya selama 2 kali

berturut-turut datang ke posyandu. Target dari N/D ialah 80 %.

e. Cakupan Keefektifan Kegiatan (N/S)

Cakupan keefektifan kegiatan adalah jumlah balita yang naik berat

badannya dibagi dengan jumlah balita yang ada di wilayah kerja

Puskesmas kemudian dikali 100 %. Target dari N/S ialah 60 %.

45

Page 46: contoh LPM

Tabel 1.1.4.4.1 Cakupan Kinerja Pemantauan Pertumbuhan Balita di

Wilayah Puskesmas Kecamatan Koja Periode Januari 2013

No.Kelurahan

Data Cakupan (%)

S K D N D/S K/S N/D N/S D/K

1. Koja 1824 1697 1372 598 70 87 34 33 80

2. Lagoa 3310 2920 1998 1216 60 93 48 37 703. TU III 1487 1326 940 512 63 82 49 34 71

4. TU I 2832 1889 1950 1203 65 59 69 42 1035. TS 2229 2068 1365 650 62 78 18 29 666. RBU II 1735 1200 1004 505 60 106 46 29 837. RBU I 2262 2091 1523 770 67 66 55 34 72

Se-kecamatan Koja 15679 13191 10152 5454 64 80 47 35 76

(Sumber : Laporan Bulanan Puskesmas Kecamatan Koja 2013)

Tabel 1.1.4.4.2 Cakupan Kinerja Pemantauan Pertumbuhan Balita di

Wilayah Puskesmas Kecamatan Koja Periode Februari 2013

No. KelurahanDATA CAKUPAN (%)

S K D N D/S K/S N/D N/S D/K

1. Koja 1824 1697 1247 598 68 93 48 32 732. Lagoa 3310 2920 2757 1216 83 88 44 36 943. TU III 1487 1326 1222 512 82 89 42 34 92

4. TU I 2832 1889 2115 1203 75 67 57 42 111

5. TS 2229 2068 1662 650 75 93 39 29 806. RBU II 1735 1200 1199 505 69 69 42 29 997. RBU I 2262 2091 1705 770 75 92 45 34 81

Se-kecamatan Koja 15679 13191 11907 5454 76 84 46 34 90(Sumber : Laporan Bulanan Puskesmas Kecamatan Koja 2013)

46

Page 47: contoh LPM

Tabel 1.1.4.4.3 Cakupan Kinerja Pemantauan Pertumbuhan Balita di

Wilayah Puskesmas Kecamatan Koja Periode Maret 2013

No. KelurahanDATA CAKUPAN

S K D N D/S K/S N/D N/S D/K

1 Koja 1936 1760 1158 642 60 91 55 33 662 Lagoa 3299 3054 2232 1037 68 93 46 31 73

3 TU III 1556 1311 910 436 58 84 48 28 69

4 TU I 2701 2008 1720 1264 64 74 73 47 865 TS 2222 1893 1499 698 67 85 47 31 796 RBU II 1709 1336 1578 794 92 78 50 46 1187 RBU I 2222 2166 1562 876 70 97 56 39 72Se-kecamatan Koja 15645 13528 10659 5747 68 86 54 37 79

(Sumber : Laporan Bulanan Puskesmas Kecamatan Koja 2013)

Tabel 1.1.4.4.4 Cakupan Kinerja Pemantauan Pertumbuhan Balita di

Wilayah Puskesmas Kecamatan Koja Periode April 2013

No.Kelurahan

DATA CAKUPAN

S K D N D/S K/S N/D N/S D/K

1 Koja 1945 1769 1196 642 61 91 54 33 682 Lagoa 3380 3049 2863 1037 85 90 36 30 943 TU III 1530 763 988 436 65 50 44 28 129

4 TU I 2765 2036 1743 1264 63 74 73 46 85

5 TS 2338 1938 1439 698 62 83 49 30 746 RBU II 3260 2980 3143 794 96 91 25 24 1057 RBU I 2262 2237 1424 876 63 99 62 39 64Se-kecamatan Koja 17480 14772 12796 5747 73 85 45 33 87

(Sumber : Laporan Bulanan Puskesmas Kecamatan Koja 2013)

47

Page 48: contoh LPM

Tabel 1.1.4.4.5 Cakupan Kinerja Pemantauan Pertumbuhan Balita di

Wilayah Puskesmas Kecamatan Koja Periode Mei 2013

No. KelurahanDATA CAKUPAN

S K D N D/S K/S N/D N/S D/K

1 Koja 1905 1729 1203 546 63 91 45 29 70

2 Lagoa 3365 3068 2936 1457 87 91 50 43 96

3 TU III 1530 763 988 520 65 50 53 34 129

4 TU I 2558 2053 1687 1058 66 80 63 41 825 TS 2323 1691 1374 745 59 73 54 32 816 RBU II 3105 3000 2142 507 69 97 24 16 717 RBU I 2262 2235 1598 990 71 99 62 44 71Se-kecamatan Koja 17048 14539 11928 5823 70 85 49 34 82

(Sumber : Laporan Bulanan Puskesmas Kecamatan Koja 2013)

Tabel 1.1.4.4.6 Cakupan Kinerja Pemantauan Pertumbuhan Balita di

Wilayah Puskesmas Kecamatan Koja Periode Juni 2013

No. KelurahanDATA CAKUPAN

S K D N D/S K/S N/D N/S D/K

1. Koja 1934 1746 1361 480 70 90 35 25 782. Lagoa 3361 3060 2782 1496 83 91 54 45 91

3. TU III 1555 1304 999 563 64 84 56 36 774. TU I 2767 2083 1907 1316 69 75 69 48 92

5. TS 2317 2082 1455 852 63 90 59 37 70

6. RBU II 1723 1723 1251 477 73 100 38 28 737. RBU I 2120 2090 15110 979 71 99 65 46 722

Se-kecamatan Koja 15777 14088 11265 6163 71 89 55 39 80

(Sumber : Laporan Bulanan Puskesmas Kecamatan Koja 2013)

48

Page 49: contoh LPM

Tabel 1.1.4.4.6 Cakupan Kinerja Pemantauan Pertumbuhan Balita di

Wilayah Puskesmas Kecamatan Koja Periode Juli 2013

No. KelurahanDATA CAKUPAN

S K D N D/S K/S N/D N/S D/K

8. Koja 1934 1746 1361 480 70 90 35 25 789. Lagoa 3361 3060 2782 1496 83 91 54 45 91

10. TU III 1555 1304 999 563 64 84 56 36 7711. TU I 2767 2083 1907 1316 69 75 69 48 92

12. TS 2317 2082 1455 852 63 90 59 37 70

13. RBU II 1723 1723 1251 477 73 100 38 28 7314. RBU I 2120 2090 15110 979 71 99 65 46 722

Se-kecamatan Koja 15777 14088 11265 6163 71 89 55 39 80

(Sumber : Laporan Bulanan Puskesmas Kecamatan Koja 2013)

Tabel 1.1.4.4.7 Cakupan Kinerja Pemantauan Pertumbuhan Balita di

Wilayah Puskesmas Kecamatan Koja Periode Agustus 2013

No. KelurahanDATA CAKUPAN

S K D N D/S K/S N/D N/S D/K

15. Koja 1938 1724 1541 424 80 28 28 22 8916. Lagoa 3342 2993 3022 1491 90 49 49 47 10117. TU III 1501 1308 1052 464 70 44 44 31 8018. TU I 2611 2113 2072 1395 79 67 67 53 9819. TS 2325 2109 1585 598 68 38 38 26 7520. RBU II 3020 2930 2717 1370 90 50 50 45 9321. RBU I 2120 1213 1536 1064 72 69 69 50 127Se-kecamatan Koja 16857 14390 13525 6806 80 85 50 40 94

(Sumber : Laporan Bulanan Puskesmas Kecamatan Koja 2013)

49

Page 50: contoh LPM

1.2 Identifikasi Masalah

Dari berbagai hasil pencapaian program gizi yang dievaluasi di Puskesmas

Kecamatan Koja Periode Januari 2013 – Agustus 2013, program-progran yang

tidak memenuhi standar yaitu kurang atau lebih dari target selanjutnya akan

dilakukan evaluasi. Program dievaluasi karena adanya masalah pada program

tersebut yaitu belum mencapai target yang sudah ditetapkan, adanya kemudahan

dalam mengakses data serta pencatatan dan pelaporan yang lengkap.

Adapun identifikasi masalah yang didapatkan antara lain :

1. Cakupan pemberian vitamin A biru (0-11 bulan) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Koja adalah sebesar 78,99% kurang dari

target sebesar ≥ 83%

2. Cakupan pemberian vitamin A biru (0-11 bulan) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Lagoa adalah sebesar 96,30% lebih dari

target sebesar ≥ 83%

3. Cakupan pemberian vitamin A biru (0-11 bulan) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Tugu Utara I adalah sebesar 101,39% lebih

dari target sebesar ≥ 83%

4. Cakupan pemberian vitamin A biru (0-11 bulan) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Tugu Utara III adalah sebesar 82,9% kurang

dari target sebesar ≥ 83%

5. Cakupan pemberian vitamin A biru (0-11 bulan) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan adalah sebesar 98,15% lebih

dari target sebesar ≥ 83%

6. Cakupan pemberian vitamin A biru (6-11 bulan) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Rawa Badak Utara I adalah sebesar 95,53%

lebih dari target sebesar ≥ 83%

7. Cakupan pemberian vitamin A biru (6-11 bulan) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Rawa Badak Utara II adalah sebesar 93,85%

lebih dari target sebesar ≥ 83%

50

Page 51: contoh LPM

8. Cakupan pemberian ASI ekslusif di wilayah Puskesmas Kelurahan

Koja adalah sebesar 65,28% kurang dari target sebesar ≥ 75%

9. Cakupan pemberian ASI ekslusif di wilayah Puskesmas Kelurahan

Lagoa adalah sebesar 142,05% lebih dari target sebesar ≥ 75%

10. Cakupan pemberian ASI ekslusif di wilayah Puskesmas Kelurahan

Tugu Utara I adalah sebesar 121,81% lebih dari target sebesar ≥

75%

11. Cakupan pemberian ASI ekslusif di wilayah Puskesmas Kelurahan

Tugu Utara III adalah sebesar 15,38% kurang dari target sebesar ≥

75%

12. Cakupan pemberian ASI ekslusif di wilayah Puskesmas Kelurahan

Tugu selatan adalah sebesar 25,19% kurang dari target sebesar ≥

75%

13. Cakupan pemberian ASI ekslusif di wilayah Puskesmas Kelurahan

Rawa Badak Utara I adalah sebesar 72,52% kurang dari target

sebesar ≥ 75%

14. Cakupan pemberian ASI ekslusif di wilayah Puskesmas Kelurahan

Rawa Badak Utara II adalah sebesar 62,11% kurang dari target

sebesar ≥ 75%

15. Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di

wilayah Puskesmas se-Keluruhan Koja adalah sebesar 100% lebih

dari target sebesar ≥ 81%

16. Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di

wilayah Puskesmas se-Keluruhan Lagoa adalah sebesar 100% lebih

dari target sebesar ≥ 81%

17. Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di

wilayah Puskesmas se-Kelurahan TU III adalah sebesar 100% lebih

dari target sebesar ≥ 81%

18. Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di

wilayah Puskesmas se-Kelurahan TU I adalah sebesar 100% lebih

dari target sebesar ≥ 81%

51

Page 52: contoh LPM

19. Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di

wilayah Puskesmas se-Kelurahan TS adalah sebesar 100% lebih

dari target sebesar ≥ 81%

20. Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di

wilayah Puskesmas se-Kelurahan RBU II adalah sebesar 100%

lebih dari target sebesar ≥ 81%

21. Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di

wilayah Puskesmas se-Kelurahan RBU I adalah sebesar 100% lebih

dari target sebesar ≥ 81%

22. Cakupan program (K/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Koja

adalah sebesar 81%

23. Cakupan program (K/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Lagoa

adalah sebesar 85%

24. Cakupan program (K/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu

Utara III adalah sebesar 69%

25. Cakupan program (K/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu

Utara I adalah sebesar 70%

26. Cakupan program (K/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu

Selatan adalah sebesar 77%

27. Cakupan program (K/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Rawa

Badak Utara II adalah sebesar 84%

28. Cakupan program (K/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Rawa

Badak Utara I adalah sebesar 89%

29. Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S) di wilayah Puskesmas

Kelurahan Koja adalah sebesar 67%

30. Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S) di wilayah Puskesmas

Kelurahan Lagoa adalah sebesar 79%

31. Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S) di wilayah Puskesmas

Kelurahan Tugu Utara III adalah sebesar 66%

52

Page 53: contoh LPM

32. Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S) di wilayah Puskesmas

Kelurahan Tugu Utara I adalah sebesar 68%

33. Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S) di wilayah Puskesmas

Kelurahan Tugu Selatan adalah sebesar 65%

34. Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S) di wilayah Puskesmas

Kelurahan Rawa Badak Utara II adalah sebesar 78%

35. Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S) di wilayah Puskesmas

Kelurahan Rawa Badak Utara I adalah sebesar 70%

36. Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di wilayah Puskesmas Se-

kelurahan Koja adalah sebesar 42%

37. Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di wilayah Puskesmas Se-

kelurahan Lagoa adalah sebesar 46%

38. Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di wilayah Puskesmas Se-

kelurahan Tugu Utara III adalah sebesar 48%

39. Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di wilayah Puskesmas Se-

kelurahan Tugu Utara I adalah sebesar 67%

40. Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di wilayah Puskesmas Se-

kelurahan Tugu Selatan adalah sebesar 18%

41. Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di wilayah Puskesmas Se-

kelurahan RBU II adalah sebesar 39%

42. Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di wilayah Puskesmas

Sekecamatan RBU I adalah sebesar 59%

43. Cakupan Program (N/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Koja

adalah sebesar 29%

44. Cakupan Program (N/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Lagoa

adalah sebesar 38%

45. Cakupan Program (N/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu

Utara III adalah sebesar 32%

46. Cakupan Program (N/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu

Utara I adalah sebesar 45%

53

Page 54: contoh LPM

47. Cakupan Program (N/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu

Selatan adalah sebesar 30%

48. Cakupan Program (N/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Rawa

Badak Utara II adalah sebesar 31%

49. Cakupan Program (N/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Rawa

Badak Utara I adalah sebesar 40%

50. Cakupan Program (D/K) di wilayah Puskesmas Kelurahan Koja

adalah sebesar 74%

51. Cakupan Program (D/K) di wilayah Puskesmas Kelurahan Lagoa

adalah sebesar 88%

52. Cakupan Program (D/K) di wilayah Puskesmas Kelurahan TU III

adalah sebesar 92%

53. Cakupan Program (D/K) di wilayah Puskesmas Kelurahan TU I

adalah sebesar 93%

54. Cakupan Program (D/K) di wilayah Puskesmas Kelurahan TS

adalah sebesar 75%

55. Cakupan Program (D/K) di wilayah Puskesmas Kelurahan Rawa

Badak Utara II adalah sebesar 91%

56. Cakupan Program (D/K) di wilayah Puskesmas Kelurahan Rawa

Badak Utara I adalah sebesar 172%

54

Page 55: contoh LPM

Rumusan Masalah

Setelah identifikasi masalah dari program-program tersebut pada

puskesmas se-kecamatan Koja periode Januari 2013 – Agustus 2013 terdapat 56

cakupan program yang menjadi masalah. Kemudian dilakukan perhitungan dan

pembandingan nilai kesenjangan antara apa yang diharapkan (expected) dengan

apa yang telah terjadi (observed), dilakukan perumusan masalah untuk membuat

perencanaan yang baik sehingga masalah yang ada dapat diselesaikan.

Rumusan masalah dari program kesehatan gizi di puskesmas kecamatan

Koja adalah sebagai berikut :

1. Cakupan pemberian vitamin A biru (0-11 bulan) di wilayah Puskesmas

Kelurahan Koja adalah sebesar 78,99% kurang dari target sebesar ≥ 83%

2. Cakupan pemberian vitamin A biru (0-11 bulan) di wilayah Puskesmas

Kelurahan Lagoa adalah sebesar 96,30% lebih dari target sebesar ≥ 83%

3. Cakupan pemberian vitamin A biru (0-11 bulan) di wilayah Puskesmas

Kelurahan Tugu Utara I adalah sebesar 101,39% lebih dari target sebesar

≥ 83%

4. Cakupan pemberian vitamin A biru (0-11 bulan) di wilayah Puskesmas

Kelurahan Tugu Utara III adalah sebesar 82,9% kurang dari target sebesar

≥ 83%

5. Cakupan pemberian vitamin A biru (0-11 bulan) di wilayah Puskesmas

Kelurahan Tugu Selatan adalah sebesar 98,15% lebih dari target sebesar ≥

83%

6. Cakupan pemberian vitamin A biru (6-11 bulan) di wilayah Puskesmas

Kelurahan Rawa Badak Utara I adalah sebesar 95,53% lebih dari target

sebesar ≥ 83%

7. Cakupan pemberian vitamin A biru (6-11 bulan) di wilayah Puskesmas

Kelurahan Rawa Badak Utara II adalah sebesar 93,85% lebih dari target

sebesar ≥ 83%

55

Page 56: contoh LPM

8. Cakupan pemberian ASI ekslusif di wilayah Puskesmas Kelurahan Koja

adalah sebesar 65,28% kurang dari target sebesar ≥ 75%

9. Cakupan pemberian ASI ekslusif di wilayah Puskesmas Kelurahan Lagoa

adalah sebesar 142,05% lebih dari target sebesar ≥ 75%

10. Cakupan pemberian ASI ekslusif di wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu

Utara I adalah sebesar 121,81% lebih dari target sebesar ≥ 75%

11. Cakupan pemberian ASI ekslusif di wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu

Utara III adalah sebesar 15,38% kurang dari target sebesar ≥ 75%

12. Cakupan pemberian ASI ekslusif di wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu

selatan adalah sebesar 25,19% kurang dari target sebesar ≥ 75%

13. Cakupan pemberian ASI ekslusif di wilayah Puskesmas Kelurahan Rawa

Badak Utara I adalah sebesar 72,52% kurang dari target sebesar ≥ 75%

14. Cakupan pemberian ASI ekslusif di wilayah Puskesmas Kelurahan Rawa

Badak Utara II adalah sebesar 62,11% kurang dari target sebesar ≥ 75%

15. Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di

wilayah Puskesmas se-Keluruhan Koja adalah sebesar 100% lebih dari

target sebesar ≥ 81%

16. Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di

wilayah Puskesmas se-Keluruhan Lagoa adalah sebesar 100% lebih dari

target sebesar ≥ 81%

17. Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di

wilayah Puskesmas se-Kelurahan TU III adalah sebesar 100% lebih dari

target sebesar ≥ 81%

18. Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di

wilayah Puskesmas se-Kelurahan TU I adalah sebesar 100% lebih dari

target sebesar ≥ 81%

19. Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di

wilayah Puskesmas se-Kelurahan TS adalah sebesar 100% lebih dari

target sebesar ≥ 81%

56

Page 57: contoh LPM

20. Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di

wilayah Puskesmas se-Kelurahan RBU II adalah sebesar 100% lebih dari

target sebesar ≥ 81%

21. Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di

wilayah Puskesmas se-Kelurahan RBU I adalah sebesar 100% lebih dari

target sebesar ≥ 81%

22. Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan

Koja adalah sebesar 67% kurang dari target sebesar ≥ 80%

23. Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan

Lagoa adalah sebesar 79% kurang dari target sebesar ≥ 80%

24. Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan

Tugu Utara III adalah sebesar 66% kurang dari target sebesar ≥ 80%

25. Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan

Tugu Utara I adalah sebesar 68% kurang dari target sebesar ≥ 80%

26. Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan

Tugu Selatan adalah sebesar 65% kurang dari target sebesar ≥ 80%

27. Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan

Rawa Badak Utara II adalah sebesar 78% kurang dari target sebesar ≥

80%

28. Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan

Rawa Badak Utara I adalah sebesar 69% kurang dari target sebesar ≥

80%

29. Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di wilayah Puskesmas Se-kelurahan

Koja adalah sebesar 42%

30. Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di wilayah Puskesmas Se-kelurahan

Lagoa adalah sebesar 46%

31. Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di wilayah Puskesmas Se-kelurahan

Tugu Utara III adalah sebesar 48%

32. Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di wilayah Puskesmas Se-kelurahan

Tugu Utara I adalah sebesar 67%

57

Page 58: contoh LPM

33. Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di wilayah Puskesmas Se-kelurahan

Tugu Selatan adalah sebesar 18%

34. Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di wilayah Puskesmas Se-kelurahan

RBU II adalah sebesar 39%

35. Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di wilayah Puskesmas Sekecamatan

RBU I adalah sebesar 59%

36. Cakupan Program (K/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Koja adalah

sebesar 81% kurang dari target sebesar ≥ 100%

37. Cakupan Program (K/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Lagoa adalah

sebesar 85% kurang dari target sebesar ≥ 100%

38. Cakupan Program (K/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu Utara III

adalah sebesar 69% kurang dari target sebesar ≥ 100%

39. Cakupan Program (K/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu Utara I

adalah sebesar 70% kurang dari target sebesar ≥ 100%

40. Cakupan Program (K/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan

adalah sebesar 77% kurang dari target sebesar ≥ 100%

41. Cakupan Program (K/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Rawa Badak

Utara II adalah sebesar 84% kurang dari target sebesar ≥ 100%

42. Cakupan Program (K/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Rawa Badak

Utara I adalah sebesar 88% kurang dari target sebesar ≥ 100%

43. Cakupan Program (N/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Koja adalah

sebesar 29%

44. Cakupan Program (N/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Lagoa adalah

sebesar 38%.

45. Cakupan Program (N/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu Utara III

adalah sebesar 32%.

46. Cakupan Program (N/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu Utara I

adalah sebesar 45%.

47. Cakupan Program (N/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan

adalah sebesar 30%.

58

Page 59: contoh LPM

48. Cakupan Program (N/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Rawa Badak

Utara II adalah sebesar 31%.

49. Cakupan Program (N/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Rawa Badak

Utara I adalah sebesar 40%.

50. Cakupan Program (D/K) di wilayah Puskesmas Kelurahan Koja adalah

sebesar 74%

51. Cakupan Program (D/K) di wilayah Puskesmas Kelurahan Lagoa adalah

sebesar 88%.

52. Cakupan Program (D/K) di wilayah Puskesmas Kelurahan TU III adalah

sebesar 92%.

53. Cakupan Program (D/K) di wilayah Puskesmas Kelurahan TU I adalah

sebesar 93%.

54. Cakupan Program (D/K) di wilayah Puskesmas Kelurahan TS adalah

sebesar 75%.

55. Cakupan Program (D/K) di wilayah Puskesmas Kelurahan Rawa Badak

Utara II adalah sebesar 91%.

56. Cakupan Program (D/K) di wilayah Puskesmas Kelurahan Rawa Badak

Utara I adalah sebesar 172%.

59

Page 60: contoh LPM

BAB II

PENETAPAN PRIORITAS MASALAH DAN PENYEBAB MASALAH

2.1 Penetapan Prioritas Masalah

Program Gizi merupakan program kesehatan dasar yang berhubungan

dengan permasalahan lintas sektoral. Diputuskan untuk menggunakan metode

MCUA dalam penetapan prioritas masalah untuk program ini karena metode ini

memiliki parameter expanding scope, dimana parameter ini menunjukkan

seberapa luas pengaruh suatu permasalahan terhadap sektor lain diluar sektor

kesehatan.

Dari masalah yang didapat diberikan penilaian pada masing-masing masalah

dengan membandingkan masalah satu dengan lainnya, kemudian tiap masalah

tersebut diberikan nilai.

2.1.1 Metode MCUA (Multiple Criteria Utility Assessment)

Pada metode MCUA, yang menjadi kriteria penilaian untuk menentukan

prioritas masalah pada Puskesmas yang ada di Kecamatan koja yaitu :

1. Emergency

Emergency menunjukkan seberapa fatal suatu permasalahan sehingga

menimbulkan kematian atau kesakitan. Parameter yang digunakan dalam

kriteria ini adalah CFR (Case Fatality Rate), jika masalah yang dinilai

berupa penyakit. Adapun jika yang dinilai adalah masalah kesehatan lain,

maka digunakan parameter kuantitatif berupa angka kematian maupun

angka kesakitan yang dapat ditimbulkan oleh permasalahan tersebut.

Misalnya masalah Angka Kematian Bayi, maka yang digunakan sebagai

parameter adalah angka kematian ibu, dan lain sebagainya.

2. Greetes member

Kriteria ini digunakan untuk menilai seberapa banyak penduduk yang

terkena masalah kesehatan tersebut. Untuk masalah kesehatan yang berupa

penyakit, maka parameter yang digunakan adalah prevalence rate.

Sedangkan untuk masalah lain, maka greetes member ditentukan dengan

60

Page 61: contoh LPM

cara melihat selisih antara pencapaian suatu kegiatan pada sebuah program

kesehatan dengan target yang telah ditetapkan.

3. Expanding Scope

Menunjukkan seberapa luas pengaruh suatu permasalahan terhadap

sektor lain diluar sektor kesehatan. Parameter penilaian yang digunakan

adalah seberapa luas wilayah yang menjadi masalah, berapa banyak jumlah

penduduk di wilayah tersebut, serta berapa banyak sektor di luar sektor

kesehatan yang berkepentingan dengan masalah tersebut.

4. Feasibility

Kriteria lain yang harus dinilai dari suatu masalah adalah seberapa

mungkin masalah tersebut diselesaikan. Parameter yang digunakan adalah

ketersediaan sumber daya manusia berbanding dengan jumlah kegiatan,

fasilitas terkait dengan kegiatan bersangkutan yang menjadi masalah, serta

ada tidaknya anggaran untuk kegiatan tersebut.

5. Policy

Berhubungan dengan orientasi masalah yang ingin diselesaikan adalah

masalah kesehatan masyarakat, maka sangat penting untuk menilai apakah

masyarakat memiliki kepedulian terhadap masalah tersebut serta apakah

kebijakan pemerintah mendukung terselesaikannya masalah tersebut. Hal

tersebut dapat dinilai dengan apakah ada seruan atau kebijakan pemerintah

yang concern terhadap permasalahan tersebut, apakah ada lembaga atau

organisasi masyarakat yang concern terhadap permasalahan tersebut, serta

apakah masalah tersebut terpublikasi di berbagai media.

Metode ini memakai lima kriteria yang tersebut diatas untuk penilaian

masalah dan masing-masing kriteria harus diberikan bobot penilaian untuk

dikalikan dengan penilaian masalah yang ada sehingga hasil yang didapat lebih

obyektif. Pada metode ini harus ada kesepakatan mengenai kriteria dan bobot

yang akan digunakan.

Dalam menetapkan bobot, dapat dibandingkan antara kriteria yang satu

dengan yang lainnya untuk mengetahui kriteria mana yang mempunyai bobot

61

Page 62: contoh LPM

yang lebih tinggi. Setelah dikaji dan dibahas, didapatkan kriteria mana yang

mempunyai nilai bobot yang lebih tinggi.

Nilai bobot berkisar satu sampai lima, dimana nilai yang tertinggi adalah kriteria

yang mempunyai bobot lima.

Bobot 5 : paling penting

Bobot 4 : sangat penting sekali

Bobot 3 : sangat penting

Bobot 2 : penting

Bobot 1 : cukup penting

1. Emergency

Emergency menunjukkan besar kerugian yang ditimbulkan oleh masalah.

Ini ditujukan dengan Case Fatality Rate (CFR) masing-masing penyakit.

Sedangkan untuk masalah-masalah yang tidak berhubungan dengan penyakit

digunakan proxy AKI. Nilai proxy AKI didapatkan dari berbagai sumber,

sedangkan sistem scoring proxy AKI ditentukan berdasarkan hasil diskusi,

argumentasi, serta justifikasi.

Berdasarkan program kesehatan dasar yang dievaluasi, berikut adalah

indikator yang digunakan :

Angka Kematian Bayi (0-11 bulan) : 34/1000 kelahiran hidup

Angka Kematian Balita (0-59 bulan) : 29/1000 kelahiran hidup

Angka kematian Ibu : 2/100.000 kelahiran hidup

Tahap-tahap melakukan penghitungan skor emergency:

1. Mengidentifikasi besarnya target dari tiap indikator program kesehatan

lingkungan

2. Mengidentifikasi seberapa besar angka cakupan (hasil) yang tercapai

dari tiap-tiap program kesehatan lingkungan

3. Hitung selisih dari target dan cakupan, lalu kemudian hasil tersebut

dijumlahkan dengan angka proxy yang telah ditetapkan

62

Page 63: contoh LPM

4. Sesuaikan hasil yang diperoleh dari perhitungan tersebut dengan skor

emergency yang telah ditetapkan

Cara menghitung proxy

Contoh : cara menghitung proxy masalah gizi pada balita yang naik berat badan

bulan februari 2013 ; ( jumlah balita terdaftar ) – (jumlah bayi yang naik berat

badan ), kemudian dibagi ( jumlah balita usia 12-59 bulan yang terdaftar ),

kemudian dibagi 100.

Tabel 2.1.1 Penentuan AKB dan Proxy Tiap Masalah

Skala Score Skala Score

0-49/1000 1550-

599/100012

50-99/1000 2600-

649/100013

100-149/1000 3650-

699/100014

150-199/1000 4700-

749/100015

200-249/1000 5750-

799/100016

250-299/1000 6800-

849/100017

300-349/1000 7850-

899/100018

350-399/1000 8900-

949/100019

400-449/1000 9 950- 20

63

Page 64: contoh LPM

999/1000

450-499/1000 10 >1000/1000 21

500-549/1000 11

Tabel 2.1.2 Penentuan Score Emergency di Wilayah Kerja Puskesmas

Kecamatan Koja Periode Januari 2013 – Agustus 2013

N0. MASALAH

Proxy

Per 1000

SCOREKelahiran

hidup

1. Cakupan pemberian vitamin A biru (0-11

bulan) di wilayah Puskesmas Kelurahan Koja

adalah sebesar 78,99% kurang dari target

sebesar ≥ 83%

Angka

Kematian

Balita

162 4

2. Cakupan pemberian vitamin A biru (0-11

bulan) di wilayah Puskesmas Kelurahan

Lagoa adalah sebesar 96,30% lebih dari

target sebesar ≥ 83%

Angka

Kematian

Balita

177 4

3. Cakupan pemberian vitamin A biru (0-11

bulan) di wilayah Puskesmas Kelurahan

Tugu Utara I adalah sebesar 101,39% lebih

dari target sebesar ≥ 83%

Angka

Kematian

Balita

182 4

4. Cakupan pemberian vitamin A biru (0-11

bulan) di wilayah Puskesmas Kelurahan

Tugu Utara III adalah sebesar 82,9% kurang

dari target sebesar ≥ 83%

Angka

Kematian

Balita

164 4

5. Cakupan pemberian vitamin A biru (0-11

bulan) di wilayah Puskesmas Kelurahan

Tugu Selatan adalah sebesar 98,15% lebih

dari target sebesar ≥ 83%

Angka

Kematian

Balita

179 4

6. Cakupan pemberian vitamin A biru (6-11 Angka 177 4

64

Page 65: contoh LPM

bulan) di wilayah Puskesmas Kelurahan

Rawa Badak Utara I adalah sebesar 95,53%

lebih dari target sebesar ≥ 83%

Kematian

Balita

7. Cakupan pemberian vitamin A biru (6-11

bulan) di wilayah Puskesmas Kelurahan

Rawa Badak Utara II adalah sebesar 93,85%

lebih dari target sebesar ≥ 83%

Angka

Kematian

Balita

175 4

8. Cakupan pemberian ASI ekslusif di wilayah

Puskesmas Kelurahan Koja adalah sebesar

65,28% kurang dari target sebesar ≥ 75%

Angka

Kematian

Balita

138 3

9. Cakupan pemberian ASI ekslusif di wilayah

Puskesmas Kelurahan Lagoa adalah sebesar

142,05% lebih dari target sebesar ≥ 75%

Angka

Kematian

Balita

215 5

10. Cakupan pemberian ASI ekslusif di wilayah

Puskesmas Kelurahan Tugu Utara I adalah

sebesar 121,81% lebih dari target sebesar ≥

75%

Angka

Kematian

Balita

195 4

11. Cakupan pemberian ASI ekslusif di wilayah

Puskesmas Kelurahan Tugu Utara III adalah

sebesar 15,38% kurang dari target sebesar ≥

75%

Angka

Kematian

Balita

88 2

12. Cakupan pemberian ASI ekslusif di wilayah

Puskesmas Kelurahan Tugu selatan adalah

sebesar 25,19% kurang dari target sebesar ≥

75%

Angka

Kematian

Balita

98 2

13. Cakupan pemberian ASI ekslusif di wilayah

Puskesmas Kelurahan Rawa Badak Utara I

adalah sebesar 72,52% kurang dari target

sebesar ≥ 75%

Angka

Kematian

Balita

146 3

14. Cakupan pemberian ASI ekslusif di wilayah

Puskesmas Kelurahan Rawa Badak Utara II

adalah sebesar 62,11% kurang dari target

Angka

Kematian

Balita

139 3

65

Page 66: contoh LPM

sebesar ≥ 75%

15. Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah

(Fe) 90 Tablet (Fe3) di wilayah Puskesmas

se-Keluruhan Koja adalah sebesar 100%

lebih dari target sebesar ≥ 81%

Angka

Kematian

Balita

179 4

16. Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah

(Fe) 90 Tablet (Fe3) di wilayah Puskesmas

se-Keluruhan Lagoa adalah sebesar 100%

lebih dari target sebesar ≥ 81%

Angka

Kematian

Balita

179 4

17. Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah

(Fe) 90 Tablet (Fe3) di wilayah Puskesmas

se-Kelurahan TU III adalah sebesar 100%

lebih dari target sebesar ≥ 81%

Angka

Kematian

Balita

179 4

18. Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah

(Fe) 90 Tablet (Fe3) di wilayah Puskesmas

se-Kelurahan TU I adalah sebesar 100%

lebih dari target sebesar ≥ 81%

Angka

Kematian

Balita

179 4

19. Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah

(Fe) 90 Tablet (Fe3) di wilayah Puskesmas

se-Kelurahan TS adalah sebesar 100% lebih

dari target sebesar ≥ 81%

Angka

Kematian

Balita

179 4

20. Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah

(Fe) 90 Tablet (Fe3) di wilayah Puskesmas

se-Kelurahan RBU II adalah sebesar 100%

lebih dari target sebesar ≥ 81%

Angka

Kematian

Balita

179 4

21. Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah

(Fe) 90 Tablet (Fe3) di wilayah Puskesmas

se-Kelurahan RBU I adalah sebesar 100%

lebih dari target sebesar ≥ 81%

Angka

Kematian

Balita

179 4

22. Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S) di

wilayah Puskesmas Kelurahan Koja adalah

sebesar 67% kurang dari target sebesar ≥

Angka

Kematian

Balita

145 3

66

Page 67: contoh LPM

80%

23. Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S) di

wilayah Puskesmas Kelurahan Lagoa adalah

sebesar 79% kurang dari target sebesar ≥

80%

Angka

Kematian

Balita

157 4

24. Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S) di

wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu Utara

III adalah sebesar 66% kurang dari target

sebesar ≥ 80%

Angka

Kematian

Balita

144 3

25. Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S) di

wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu Utara I

adalah sebesar 68% kurang dari target

sebesar ≥ 80%

Angka

Kematian

Balita

146 3

26. Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S) di

wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan

adalah sebesar 65% kurang dari target

sebesar ≥ 80%

Angka

Kematian

Balita

143 3

27. Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S) di

wilayah Puskesmas Kelurahan Rawa Badak

Utara II adalah sebesar 78% kurang dari

target sebesar ≥ 80%

Angka

Kematian

Balita

96 2

28. Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S) di

wilayah Puskesmas Kelurahan Rawa Badak

Utara I adalah sebesar 69% kurang dari

target sebesar ≥ 80%

Angka

Kematian

Balita

147 3

29. Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di

wilayah Puskesmas Se-kelurahan Koja

adalah sebesar 42% kurang dari target

sebesar ≥ 80%

Angka

Kematian

Balita

120 3

30. Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di

wilayah Puskesmas Se-kelurahan Lagoa

adalah sebesar 46% kurang dari target

Angka

Kematian

Balita

124 3

67

Page 68: contoh LPM

sebesar ≥ 80%

31. Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di

wilayah Puskesmas Se-kelurahan Tugu Utara

III adalah sebesar 48% kurang dari target

sebesar ≥ 80%

Angka

Kematian

Balita

126 3

32. Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di

wilayah Puskesmas Se-kelurahan Tugu Utara

I adalah sebesar 67% kurang dari target

sebesar ≥ 80%

Angka

Kematian

Balita

145 3

33. Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di

wilayah Puskesmas Se-kelurahan Tugu

Selatan adalah sebesar 18% kurang dari

target sebesar ≥ 80%

Angka

Kematian

Balita

96 2

34. Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di

wilayah Puskesmas Se-kelurahan RBU II

adalah sebesar 39% kurang dari target

sebesar ≥ 80%

Angka

Kematian

Balita

117 3

35. Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di

wilayah Puskesmas Sekecamatan RBU I

adalah sebesar 59% kurang dari target

sebesar ≥ 80%

Angka

Kematian

Balita

137 3

36. Cakupan Program (K/S) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Koja adalah sebesar

81% kurang dari target sebesar ≥ 100%

Angka

Kematian

Balita

179 4

37. Cakupan Program (K/S) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Lagoa adalah sebesar

85% kurang dari target sebesar ≥ 100%

Angka

Kematian

Balita

183 4

38. Cakupan Program (K/S) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Tugu Utara III adalah

sebesar 69% kurang dari target sebesar ≥

100%

Angka

Kematian

Balita

167 4

39. Cakupan Program (K/S) di wilayah Angka 168 4

68

Page 69: contoh LPM

Puskesmas Kelurahan Tugu Utara I adalah

sebesar 70% kurang dari target sebesar ≥

100%

Kematian

Balita

40. Cakupan Program (K/S) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan adalah

sebesar 77% kurang dari target sebesar ≥

100%

Angka

Kematian

Balita

175 4

41. Cakupan Program (K/S) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Rawa Badak Utara II

adalah sebesar 84% kurang dari target

sebesar ≥ 100%

Angka

Kematian

Balita

182 4

42. Cakupan Program (K/S) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Rawa Badak Utara I

adalah sebesar 88% kurang dari target

sebesar ≥ 100%

Angka

Kematian

Balita

186 4

43. Cakupan Program (N/S) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Koja adalah sebesar

29% kurang dari target sebesar ≥ 60%

Angka

Kematian

Balita

87 2

44. Cakupan Program (N/S) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Lagoa adalah sebesar

38%. kurang dari target sebesar ≥ 60%

Angka

Kematian

Balita

96 2

45. Cakupan Program (N/S) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Tugu Utara III adalah

sebesar 32% kurang dari target sebesar ≥

60%

Angka

Kematian

Balita

90 2

46. Cakupan Program (N/S) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Tugu Utara I adalah

sebesar 45% kurang dari target sebesar ≥

60%

Angka

Kematian

Balita

103 3

47. Cakupan Program (N/S) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan adalah

sebesar 30% kurang dari target sebesar ≥

Angka

Kematian

Balita

88 2

69

Page 70: contoh LPM

60%

48. Cakupan Program (N/S) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Rawa Badak Utara II

adalah sebesar 31% kurang dari target

sebesar ≥ 60%

Angka

Kematian

Balita

79 2

49. Cakupan Program (N/S) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Rawa Badak Utara I

adalah sebesar 40% kurang dari target

sebesar ≥ 60%

Angka

Kematian

Balita

98 2

50. Cakupan Program (D/K) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Koja adalah sebesar

74% lebih dari target sebesar ≥ 60%

Angka

Kematian

Balita

132 3

51. Cakupan Program (D/K) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Lagoa adalah sebesar

88% lebih dari target sebesar ≥ 60%

Angka

Kematian

Balita

146 3

52. Cakupan Program (D/K) di wilayah

Puskesmas Kelurahan TU III adalah sebesar

92% lebih dari target sebesar ≥ 60%

Angka

Kematian

Balita

150 4

53. Cakupan Program (D/K) di wilayah

Puskesmas Kelurahan TU I adalah sebesar

93% lebih dari target sebesar ≥ 60%

Angka

Kematian

Balita

151 4

54. Cakupan Program (D/K) di wilayah

Puskesmas Kelurahan TS adalah sebesar

75% lebih dari target sebesar ≥ 60%

Angka

Kematian

Balita

133 3

55. Cakupan Program (D/K) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Rawa Badak Utara II

adalah sebesar 91% lebih dari target sebesar

≥ 60%

Angka

Kematian

Balita

149 3

56. Cakupan Program (D/K) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Rawa Badak Utara I

adalah sebesar 172% lebih dari target

sebesar ≥ 60%

Angka

Kematian

Balita

230 5

70

Page 71: contoh LPM

2. Greetes Members

Greetest member menunjukkan berapa banyak penduduk yang terkena

masalah atau penyakit yang ditunjukkan dengan angka prevalens. Semakin besar

selisih antara target dan cakupan maka akan semakin besar score yang didapatkan.

Tabel 2.1.3 Skala Score Greetest Member

SCORE RANGE (%) SCORE RANGE (%)

1 0-1,99 14 26-27,99

2 2-3,99 15 28-29,99

3 4-5,99 16 30-31,99

4 6-7,99 17 32-33,99

5 8-9,99 18 34-35,99

6 10-11,99 19 36-37,99

7 12-13,99 20 38-39,99

8 14-15,99 21 40-41,99

9 16-17,99 22 42-43,99

10 18-19,99 23 44-45,99

11 20-21,99 24 46-47,99

12 22-23,99 25 48-49,99

13 24-25,99 26 ≥50

Keterangan:

Untuk menentukan score pada greetest member digunakan range. Range

didapatkan dari selisih antara target dan cakupan dari tiap masalah. Diberikan

score dari satu sampai 26 dengan jarak tiap range sebesar 1,99 agar mendapatkan

nilai greetest member yang bervariasi.

71

Page 72: contoh LPM

Tabel 2.1.4 Penentuan Score Greetes Member

NO MASALAHTARG

ET

CAKUPA

N (%)

SELISI

H (%)

SCOR

E

1.

Cakupan pemberian vitamin A

biru (0-11 bulan) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Koja

adalah sebesar 78,99% kurang

dari target sebesar ≥ 83%

83% 78,9 4.1 3

2.

Cakupan pemberian vitamin A

biru (0-11 bulan) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Lagoa

adalah sebesar 96,30% lebih dari

target sebesar ≥ 83%

83% 96.3 0 1

3.

Cakupan pemberian vitamin A

biru (0-11 bulan) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Tugu

Utara I adalah sebesar 101,39%

lebih dari target sebesar ≥ 83%

83% 101.4 0 1

4.

Cakupan pemberian vitamin A

biru (0-11 bulan) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Tugu

Utara III adalah sebesar 82,9%

kurang dari target sebesar ≥ 83%

83% 82.9 0.1 1

5.

Cakupan pemberian vitamin A

biru (0-11 bulan) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Tugu

Selatan adalah sebesar 98,15%

lebih dari target sebesar ≥ 83%

83% 98.2 0 1

6. Cakupan pemberian vitamin A

biru (6-11 bulan) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Rawa

83% 95.5 0 1

72

Page 73: contoh LPM

Badak Utara I adalah sebesar

95,53% lebih dari target sebesar

≥ 83%

7.

Cakupan pemberian vitamin A

biru (6-11 bulan) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Rawa

Badak Utara II adalah sebesar

93,85% lebih dari target sebesar

≥ 83%

83% 93.9 0 1

8.

Cakupan pemberian ASI ekslusif

di wilayah Puskesmas Kelurahan

Koja adalah sebesar 65,28%

kurang dari target sebesar ≥ 75%

75% 65.3 9.7 5

9.

Cakupan pemberian ASI ekslusif

di wilayah Puskesmas Kelurahan

Lagoa adalah sebesar 142,05%

lebih dari target sebesar ≥ 75%

75% 142.1 0 1

10.

Cakupan pemberian ASI ekslusif

di wilayah Puskesmas Kelurahan

Tugu Utara I adalah sebesar

121,81% lebih dari target

sebesar ≥ 75%

75% 121.8 0 1

11.

Cakupan pemberian ASI ekslusif

di wilayah Puskesmas Kelurahan

Tugu Utara III adalah sebesar

15,38% kurang dari target

sebesar ≥ 75%

75% 15.38 59.6 26

12.

Cakupan pemberian ASI ekslusif

di wilayah Puskesmas Kelurahan

Tugu selatan adalah sebesar

25,19% kurang dari target

sebesar ≥ 75%

75% 25.2 49.8 25

73

Page 74: contoh LPM

13.

Cakupan pemberian ASI ekslusif

di wilayah Puskesmas Kelurahan

Rawa Badak Utara I adalah

sebesar 72,52% kurang dari

target sebesar ≥ 75%

75% 72.5 2.5 2

14.

Cakupan pemberian ASI ekslusif

di wilayah Puskesmas Kelurahan

Rawa Badak Utara II adalah

sebesar 62,11% kurang dari

target sebesar ≥ 75%

75% 62.1 12.9 7

15.

Cakupan Pemberian Tablet

Tambah Darah (Fe) 90 Tablet

(Fe3) di wilayah Puskesmas se-

Keluruhan Koja adalah sebesar

100% lebih dari target sebesar ≥

81%

81% 100 0 1

16.

Cakupan Pemberian Tablet

Tambah Darah (Fe) 90 Tablet

(Fe3) di wilayah Puskesmas se-

Keluruhan Lagoa adalah sebesar

100% lebih dari target sebesar ≥

81%

81% 100 0 1

17.

Cakupan Pemberian Tablet

Tambah Darah (Fe) 90 Tablet

(Fe3) di wilayah Puskesmas se-

Kelurahan TU III adalah sebesar

100% lebih dari target sebesar ≥

81%

81% 100 0 1

18. Cakupan Pemberian Tablet

Tambah Darah (Fe) 90 Tablet

(Fe3) di wilayah Puskesmas se-

Kelurahan TU I adalah sebesar

81% 100 0 1

74

Page 75: contoh LPM

100% lebih dari target sebesar ≥

81%

19.

Cakupan Pemberian Tablet

Tambah Darah (Fe) 90 Tablet

(Fe3) di wilayah Puskesmas se-

Kelurahan TS adalah sebesar

100% lebih dari target sebesar ≥

81%

81% 100 0 1

20.

Cakupan Pemberian Tablet

Tambah Darah (Fe) 90 Tablet

(Fe3) di wilayah Puskesmas se-

Kelurahan RBU II adalah

sebesar 100% lebih dari target

sebesar ≥ 81%

81% 100 0 1

21.

Cakupan Pemberian Tablet

Tambah Darah (Fe) 90 Tablet

(Fe3) di wilayah Puskesmas se-

Kelurahan RBU I adalah sebesar

100% lebih dari target sebesar ≥

81%

81% 100 0 1

22.

Cakupan Partisipasi Masyarakat

(D/S) di wilayah Puskesmas

Kelurahan Koja adalah sebesar

67% kurang dari target sebesar

≥ 80%

80% 67 13 7

23.

Cakupan Partisipasi Masyarakat

(D/S) di wilayah Puskesmas

Kelurahan Lagoa adalah sebesar

79% kurang dari target sebesar

≥ 80%

80% 79 1 1

24. Cakupan Partisipasi Masyarakat

(D/S) di wilayah Puskesmas

80% 66 14 7

75

Page 76: contoh LPM

Kelurahan Tugu Utara III adalah

sebesar 66% kurang dari target

sebesar ≥ 80%

25.

Cakupan Partisipasi Masyarakat

(D/S) di wilayah Puskesmas

Kelurahan Tugu Utara I adalah

sebesar 68% kurang dari target

sebesar ≥ 80%

80% 68 12 7

26.

Cakupan Partisipasi Masyarakat

(D/S) di wilayah Puskesmas

Kelurahan Tugu Selatan adalah

sebesar 65% kurang dari target

sebesar ≥ 80%

80% 65 15 8

27.

Cakupan Partisipasi Masyarakat

(D/S) di wilayah Puskesmas

Kelurahan Rawa Badak Utara II

adalah sebesar 78% kurang dari

target sebesar ≥ 80%

80% 78 2 2

28.

Cakupan Partisipasi Masyarakat

(D/S) di wilayah Puskesmas

Kelurahan Rawa Badak Utara I

adalah sebesar 69% kurang dari

target sebesar ≥ 80%

80% 69 11 6

29.

Cakupan Hasil Penimbangan

(N/D) di wilayah Puskesmas Se-

kelurahan Koja adalah sebesar

42% kurang dari target sebesar

≥ 80%

80% 42 38 20

30. Cakupan Hasil Penimbangan

(N/D) di wilayah Puskesmas Se-

kelurahan Lagoa adalah sebesar

46% kurang dari target sebesar

80% 46 34 18

76

Page 77: contoh LPM

≥ 80%

31.

Cakupan Hasil Penimbangan

(N/D) di wilayah Puskesmas Se-

kelurahan Tugu Utara III adalah

sebesar 48% kurang dari target

sebesar ≥ 80%

80% 48 32 17

32.

Cakupan Hasil Penimbangan

(N/D) di wilayah Puskesmas Se-

kelurahan Tugu Utara I adalah

sebesar 67% kurang dari target

sebesar ≥ 80%

80% 67 13 7

33.

Cakupan Hasil Penimbangan

(N/D) di wilayah Puskesmas Se-

kelurahan Tugu Selatan adalah

sebesar 18% kurang dari target

sebesar ≥ 80%

80% 18 62 26

34.

Cakupan Hasil Penimbangan

(N/D) di wilayah Puskesmas Se-

kelurahan RBU II adalah sebesar

39% kurang dari target sebesar

≥ 80%

80% 39 41 21

35.

Cakupan Hasil Penimbangan

(N/D) di wilayah Puskesmas

Sekecamatan RBU I adalah

sebesar 59% kurang dari target

sebesar ≥ 80%

80% 59 21 11

36.

Cakupan Program (K/S) di

wilayah Puskesmas Kelurahan

Koja adalah sebesar 81% kurang

dari target sebesar ≥ 100%

80% 81 0 1

37. Cakupan Program (K/S) di

wilayah Puskesmas Kelurahan

80% 85 0 1

77

Page 78: contoh LPM

Lagoa adalah sebesar 85%

kurang dari target sebesar ≥

100%

38.

Cakupan Program (K/S) di

wilayah Puskesmas Kelurahan

Tugu Utara III adalah sebesar

69% kurang dari target sebesar ≥

100%

80% 69 11 6

39.

Cakupan Program (K/S) di

wilayah Puskesmas Kelurahan

Tugu Utara I adalah sebesar 70%

kurang dari target sebesar ≥

100%

100% 70 30 16

40.

Cakupan Program (K/S) di

wilayah Puskesmas Kelurahan

Tugu Selatan adalah sebesar

77% kurang dari target sebesar ≥

100%

100% 77 23 12

41.

Cakupan Program (K/S) di

wilayah Puskesmas Kelurahan

Rawa Badak Utara II adalah

sebesar 84% kurang dari target

sebesar ≥ 100%

100% 84 16 9

42.

Cakupan Program (K/S) di

wilayah Puskesmas Kelurahan

Rawa Badak Utara I adalah

sebesar 88% kurang dari target

sebesar ≥ 100%

100% 88 22 12

43.

Cakupan Program (N/S) di

wilayah Puskesmas Kelurahan

Koja adalah sebesar 29% kurang

dari target ≥ 60%

100% 29 71 26

78

Page 79: contoh LPM

44.

Cakupan Program (N/S) di

wilayah Puskesmas Kelurahan

Lagoa adalah sebesar 38%

kurang dari target ≥ 60%

100% 38 62 26

45.

Cakupan Program (N/S) di

wilayah Puskesmas Kelurahan

Tugu Utara III adalah sebesar

32% kurang dari target ≥ 60%

100% 32 68 26

46.

Cakupan Program (N/S) di

wilayah Puskesmas Kelurahan

Tugu Utara I adalah sebesar

45% kurang dari target ≥ 60%

80% 45 35 19

47.

Cakupan Program (N/S) di

wilayah Puskesmas Kelurahan

Tugu Selatan adalah sebesar

30% kurang dari target ≥ 60%

80% 30 50 26

48.

Cakupan Program (N/S) di

wilayah Puskesmas Kelurahan

Rawa Badak Utara II adalah

sebesar 31% kurang dari target ≥

60%

80% 31 49 25

49.

Cakupan Program (N/S) di

wilayah Puskesmas Kelurahan

Rawa Badak Utara I adalah

sebesar 40% kurang dari target ≥

60%

80% 40 40 21

50.

Cakupan Program (D/K) di

wilayah Puskesmas Kelurahan

Koja adalah sebesar 74% lebih

dari target ≥ 60%

80% 74 6 4

51. Cakupan Program (D/K) di

wilayah Puskesmas Kelurahan

80% 88 0 1

79

Page 80: contoh LPM

Lagoa adalah sebesar 88% lebih

dari target ≥ 60%

52.

Cakupan Program (D/K) di

wilayah Puskesmas Kelurahan

TU III adalah sebesar 92% lebih

dari target ≥ 60%

80% 92 0 1

53.

Cakupan Program (D/K) di

wilayah Puskesmas Kelurahan

TU I adalah sebesar 93% lebih

dari target ≥ 60%

80% 93 0 1

54.

Cakupan Program (D/K) di

wilayah Puskesmas Kelurahan

TS adalah sebesar 75% lebih

dari target ≥ 60%

80% 75 5 3

55.

Cakupan Program (D/K) di

wilayah Puskesmas Kelurahan

Rawa Badak Utara II adalah

sebesar 91% lebih dari target ≥

60%

80% 91 0 1

56.

Cakupan Program (D/K) di

wilayah Puskesmas Kelurahan

Rawa Badak Utara I adalah

sebesar 172% lebih dari target ≥

60%

80% 172 0 1

80

Page 81: contoh LPM

3. Expanding Scope

Expanding Scope menunjukkan seberapa luas pengaruh suatu permasalahan

terhadap sektor lain diluar kesehatan. berapa banyak jumlah penduduk di wilayah

tersebut, serta ada tidaknya sektor di luar sektor kesehatan yang berkepentingan

dengan masalah tersebut.

Jumlah penduduk tertinggi kelurahan di Kecamatan Koja adalah 64.559,

maka diputuskan bahwa masalah yang berada di wilayah dengan jumlah

penduduk lebih dari 45.883 mendapat nilai yang lebih besar yaitu 10, untuk yang

jumlah penduduk sebesar kurang dari 45.883 diberikan nilai 5.

Untuk keterpaduan lintas sektor diberikan nilai 2 karena masalah pada suatu

program memungkinkan untuk menimbulkan masalah pada sektor lainnya yang

berhubungan langsung, sedangkan yang tidak ada kaitan dengan sektor lain

diberikan nilai 1.

Tabel 2.1.5 Penentuan Nilai Expanding Scope Berdasarkan Jumlah

Penduduk

Nilai Keterangan

10 Jumlah penduduk > 45.883

5 Jumlah penduduk ≤ 45.883

Tabel 2.1.6 Penentuan Nilai Expanding Scope Berdasarkan

Keterpaduan Lintas Sektoral

Nilai Lintas Sektor

1 Tidak ada keterpaduan lintas sektor

2 Ada keterpaduan lintas sektor

81

Page 82: contoh LPM

Tabel 2.1.7 Penentuan Score Expanding Scope Program Gizi Periode Januari

– Agustus 2013

NO MASALAH

JUMLAH

PENDUDUK

LINTAS

SEKTO

R

JUMLAH

≤ 45.883 > 45.883

1.

Cakupan pemberian vitamin A biru

(0-11 bulan) di wilayah Puskesmas

Kelurahan Koja adalah sebesar

78,99% kurang dari target sebesar ≥

83%

5 0 2 7

2.

Cakupan pemberian vitamin A biru

(0-11 bulan) di wilayah Puskesmas

Kelurahan Lagoa adalah sebesar

96,30% lebih dari target sebesar ≥

83%

5 0 2 7

3.

Cakupan pemberian vitamin A biru

(0-11 bulan) di wilayah Puskesmas

Kelurahan Tugu Utara I adalah

sebesar 101,39% lebih dari target

sebesar ≥ 83%

5 0 2 7

4.

Cakupan pemberian vitamin A biru

(0-11 bulan) di wilayah Puskesmas

Kelurahan Tugu Utara III adalah

sebesar 82,9% kurang dari target

sebesar ≥ 83%

0 10 2 12

5.

Cakupan pemberian vitamin A biru

(0-11 bulan) di wilayah Puskesmas

Kelurahan Tugu Selatan adalah

sebesar 98,15% lebih dari target

sebesar ≥ 83%

0 10 2 12

6. Cakupan pemberian vitamin A biru

(6-11 bulan) di wilayah Puskesmas

5 0 2 7

82

Page 83: contoh LPM

Kelurahan Rawa Badak Utara I

adalah sebesar 95,53% lebih dari

target sebesar ≥ 83%

7.

Cakupan pemberian vitamin A biru

(6-11 bulan) di wilayah Puskesmas

Kelurahan Rawa Badak Utara II

adalah sebesar 93,85% lebih dari

target sebesar ≥ 83%

0 10 2 12

8.

Cakupan pemberian ASI ekslusif di

wilayah Puskesmas Kelurahan Koja

adalah sebesar 65,28% kurang dari

target sebesar ≥ 75%

5 0 2 7

9.

Cakupan pemberian ASI ekslusif di

wilayah Puskesmas Kelurahan Lagoa

adalah sebesar 142,05% lebih dari

target sebesar ≥ 75%

0 10 2 12

10.

Cakupan pemberian ASI ekslusif di

wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu

Utara I adalah sebesar 121,81% lebih

dari target sebesar ≥ 75%

5 0 2 7

11.

Cakupan pemberian ASI ekslusif di

wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu

Utara III adalah sebesar 15,38%

kurang dari target sebesar ≥ 75%

5 0 2 7

12.

Cakupan pemberian ASI ekslusif di

wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu

selatan adalah sebesar 25,19% kurang

dari target sebesar ≥ 75%

5 0 2 7

13.

Cakupan pemberian ASI ekslusif di

wilayah Puskesmas Kelurahan Rawa

Badak Utara I adalah sebesar 72,52%

kurang dari target sebesar ≥ 75%

5 0 2 7

83

Page 84: contoh LPM

14.

Cakupan pemberian ASI ekslusif di

wilayah Puskesmas Kelurahan Rawa

Badak Utara II adalah sebesar 62,11%

kurang dari target sebesar ≥ 75%

5 0 2 7

15.

Cakupan Pemberian Tablet Tambah

Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di wilayah

Puskesmas se-Keluruhan Koja adalah

sebesar 100% lebih dari target sebesar

≥ 81%

0 10 2 12

16.

Cakupan Pemberian Tablet Tambah

Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di wilayah

Puskesmas se-Keluruhan Lagoa

adalah sebesar 100% lebih dari target

sebesar ≥ 81%

5 0 2 7

17.

Cakupan Pemberian Tablet Tambah

Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di wilayah

Puskesmas se-Kelurahan TU III

adalah sebesar 100% lebih dari target

sebesar ≥ 81%

0 10 2 12

18.

Cakupan Pemberian Tablet Tambah

Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di wilayah

Puskesmas se-Kelurahan TU I adalah

sebesar 100% lebih dari target sebesar

≥ 81%

5 0 2 7

19.

Cakupan Pemberian Tablet Tambah

Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di wilayah

Puskesmas se-Kelurahan TS adalah

sebesar 100% lebih dari target sebesar

≥ 81%

5 0 2 7

20. Cakupan Pemberian Tablet Tambah

Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di wilayah

Puskesmas se-Kelurahan RBU II

0 10 2 12

84

Page 85: contoh LPM

adalah sebesar 100% lebih dari target

sebesar ≥ 81%

21.

Cakupan Pemberian Tablet Tambah

Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di wilayah

Puskesmas se-Kelurahan RBU I

adalah sebesar 100% lebih dari target

sebesar ≥ 81%

5 0 2 7

22.

Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S)

di wilayah Puskesmas Kelurahan

Koja adalah sebesar 67% kurang dari

target sebesar ≥ 80%

0 10 2 12

23.

Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S)

di wilayah Puskesmas Kelurahan

Lagoa adalah sebesar 79% kurang

dari target sebesar ≥ 80%

5 0 2 7

24.

Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S)

di wilayah Puskesmas Kelurahan

Tugu Utara III adalah sebesar 66%

kurang dari target sebesar ≥ 80%

0 10 2 12

25.

Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S)

di wilayah Puskesmas Kelurahan

Tugu Utara I adalah sebesar 68%

kurang dari target sebesar ≥ 80%

5 0 2 7

26.

Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S)

di wilayah Puskesmas Kelurahan

Tugu Selatan adalah sebesar 65%

kurang dari target sebesar ≥ 80%

0 10 2 12

27.

Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S)

di wilayah Puskesmas Kelurahan

Rawa Badak Utara II adalah sebesar

78% kurang dari target sebesar ≥

80%

5 0 2 7

85

Page 86: contoh LPM

28.

Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S)

di wilayah Puskesmas Kelurahan

Rawa Badak Utara I adalah sebesar

69% kurang dari target sebesar ≥

80%

0 10 2 12

29.

Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di

wilayah Puskesmas Se-kelurahan

Koja adalah sebesar 42%

5 0 2 7

30.

Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di

wilayah Puskesmas Se-kelurahan

Lagoa adalah sebesar 46%

0 10 2 12

31.

Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di

wilayah Puskesmas Se-kelurahan

Tugu Utara III adalah sebesar 48%

5 0 2 7

32.

Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di

wilayah Puskesmas Se-kelurahan

Tugu Utara I adalah sebesar 67%

5 0 2 7

33.

Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di

wilayah Puskesmas Se-kelurahan

Tugu Selatan adalah sebesar 18%

0 10 2 12

34.

Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di

wilayah Puskesmas Se-kelurahan

RBU II adalah sebesar 39%

5 0 2 7

35.

Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di

wilayah Puskesmas Sekecamatan

RBU I adalah sebesar 59%

0 10 2 12

36.

Cakupan Program (K/S) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Koja adalah

sebesar 81% kurang dari target

sebesar ≥ 100%

5 0 2 7

37. Cakupan Program (K/S) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Lagoa adalah

5 0 2 7

86

Page 87: contoh LPM

sebesar 85% kurang dari target

sebesar ≥ 100%

38.

Cakupan Program (K/S) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Tugu Utara III

adalah sebesar 69% kurang dari target

sebesar ≥ 100%

0 10 2 12

39.

Cakupan Program (K/S) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Tugu Utara I

adalah sebesar 70% kurang dari target

sebesar ≥ 100%

5 0 2 7

40.

Cakupan Program (K/S) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan

adalah sebesar 77% kurang dari target

sebesar ≥ 100%

0 10 2 12

41.

Cakupan Program (K/S) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Rawa Badak

Utara II adalah sebesar 84% kurang

dari target sebesar ≥ 100%

5 0 2 7

42.

Cakupan Program (K/S) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Rawa Badak

Utara I adalah sebesar 88% kurang

dari target sebesar ≥ 100%

0 10 2 12

43.

Cakupan Program (N/S) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Koja adalah

sebesar 29%

5 0 2 7

44.

Cakupan Program (N/S) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Lagoa adalah

sebesar 38%.

5 0 2 7

45.

Cakupan Program (N/S) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Tugu Utara III

adalah sebesar 32%.

0 10 2 12

46. Cakupan Program (N/S) di wilayah 5 0 2 7

87

Page 88: contoh LPM

Puskesmas Kelurahan Tugu Utara I

adalah sebesar 45%.

47.

Cakupan Program (N/S) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan

adalah sebesar 30%.

0 10 2 12

48.

Cakupan Program (N/S) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Rawa Badak

Utara II adalah sebesar 31%.

5 0 2 7

49.

Cakupan Program (N/S) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Rawa Badak

Utara I adalah sebesar 40%.

0 10 2 12

50.

Cakupan Program (D/K) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Koja adalah

sebesar 74%

5 0 2 7

51.

Cakupan Program (D/K) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Lagoa adalah

sebesar 88%.

5 0 2 7

52.

Cakupan Program (D/K) di wilayah

Puskesmas Kelurahan TU III adalah

sebesar 92%.

0 10 2 12

53.

Cakupan Program (D/K) di wilayah

Puskesmas Kelurahan TU I adalah

sebesar 93%.

5 0 2 7

54.

Cakupan Program (D/K) di wilayah

Puskesmas Kelurahan TS adalah

sebesar 75%.

0 10 2 12

55.

Cakupan Program (D/K) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Rawa Badak

Utara II adalah sebesar 91%.

5 0 2 7

56.

Cakupan Program (D/K) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Rawa Badak

Utara I adalah sebesar 172%.

0 10 2 12

88

Page 89: contoh LPM

4. Feasibility

Menunjukkan sejauh mana kemungkinan program kerja yang terdapat di

puskesmas dapat atau tidak dilaksanakan. Untuk menilai hal tersebut digunakan

sistem scoring dilihat dari ketersediaan sumber daya manusia, program kerja,

material, serta transportasi yang efektif serta efisien untuk mengatasi masalah

tersebut.

Sistem penilaian untuk sumber daya manusia (man) menggunakan scoring

dilihat dari tingkat pendidikan tenaga kerja di puskesmas kelurahan maupun di

puskesmas kecamatan. Kemudian untuk penilaian program kerja (method)

diberikan scoring 5 untuk tidak adanya program dan 10 untuk adanya program,

serta untuk material (tersedianya sarana dan prasarana) menggunakan scoring 5

untuk kategori kurang dan 10 untuk kategori cukup. Kemudian penjumlahan dari

nilai tersebut menjadi score penilaian.

Adapun parameter yang digunakan untuk menilai apakah suatu masalah

dapat diselesaikan meliputi :

1. Rasio tenaga kesehatan Puskesmas terhadap jumlah penduduk. Semakin

banyak jumlah tenaga kesehatan terhadap jumlah penduduk, maka

kemungkinan suatu permasalahan terselesaikan akan semakin besar. Oleh

karena itu, dilakukan penghitungan rasio tenaga kesehatan di setiap

Puskesmas kelurahan terhadap jumlah penduduk yang menjadi sasaran

program kesehatan di masing – masing wilayah Puskesmas.

Berikut adalah rasio tenaga kesehatan di tiap puskesmas terhadap jumlah

penduduk sasaran di wilayah Puskesmas tersebut :

89

Page 90: contoh LPM

Tabel 2.1.8 Scoring Rasio Tenaga Kesehatan dengan Jumlah Penduduk di

Wilayah Kecamatan/Kelurahan Koja Periode

Januari – Agustus 2013

No. Puskesmas Jumlah

tenaga

kesehatan

Jumlah

Penduduk

Perbandingan Score

1 Koja 6 38.893 1:6.482 4

2 Tugu utara III 6 41.587 1:6.931 3

3 Tugu Utara I 7 60.015 1:8.573 2

4 Lagoa 8 70.303 1:8.787 1

5 Tugu Selatan 9 39.168 1:4.352 6

6 Rawa Badak

Utara II

10 44.315 1:4.431 5

7 Rawa Badak

Utara I

18 48.059 1:2.669 7

JUMLAH 342.340

2. Ketersediaan fasilitas (material), fasilitas juga merupakan hal yang

dibutuhkan untuk menjalankan suatu kegiatan dan menyelesaikan suatu

masalah dan cakupan kegiatan tersebut. Namun, fasillitas yang dibutuhkan

oleh setiap kegiatan berbeda-beda. Oleh karena itu, dibuatkan kategori

untuk fasilitas yang dibutuhkan oleh kegiatan-kegiatan tersebut.

Kategori fasilitas digolongkan menjadi dua yaitu ketersediaan obat

dan ketersediaan alat. Penilaian berdasarkan ada dalam jumlah mencukupi,

ada namun kurang mencukupi dan tidak ada sama sekali. Digolongkan

cukup bila dari kegiatan pelaksanaan program tidak ada masalah yaitu

selalu tersedia dan diberi nilai dua. Digolongkan kurang bila tersedia

namun jumlah kurang, atau terlambat datang, atau ada namun tidak layak

pakai dan diberi nilai satu. Dan tidak ada bila tidak tersedia dan diberi nilai

nol.

90

Page 91: contoh LPM

Tabel 2.1.9 Scoring Ketersediaan Fasilitas Terhadap Kegiatan di

Wilayah Puskesmas Kecamatan Koja Periode Januari – Agustus

2013

Kategori Ketersediaan Score

Obat

Tidak ada 0

Ada tetapi kurang 1

Ada dan cukup 2

Alat

Tidak ada 0

Ada tetapi kurang 1

Ada dan cukup 2

3. Ketersediaan dana, Scoring ketersediaan dana terhadap setiap kegiatan

Puskesmas penilaian dibagi tiga yaitu “ada dan cukup” “ada tapi kurang”

dan “tidak ada”. Penilaian berdasarkan wawancara dengan pemegang

program dan kepala Puskesmas tekait.

Tabel 2.1.10 Scoring ketersediaan Dana Terhadap Kegiatan di Wilayah

Puskesmas Kecamatan Koja Periode Januari - Agustus 2013

Dana Score

Ada dan cukup 3

Ada tapi kurang 2

Tidak ada 1

91

Page 92: contoh LPM

Tabel 2.1.11 Penentuan Score Feasibility Terhadap Kegiatan di Wilayah

Puskesmas Kecamatan Koja Periode Januari - Februari 2013

No. MASALAH SDMFASILITAS

DANA JUMLAHObat Alat

1.

Cakupan pemberian vitamin A biru

(0-11 bulan) di wilayah Puskesmas

Kelurahan Koja adalah sebesar

78,99% kurang dari target sebesar ≥

83%

4 2 2 3 11

2.

Cakupan pemberian vitamin A biru

(0-11 bulan) di wilayah Puskesmas

Kelurahan Lagoa adalah sebesar

96,30% lebih dari target sebesar ≥

83%

3 2 2 3 10

3.

Cakupan pemberian vitamin A biru

(0-11 bulan) di wilayah Puskesmas

Kelurahan Tugu Utara I adalah

sebesar 101,39% lebih dari target

sebesar ≥ 83%

2 2 2 3 9

4.

Cakupan pemberian vitamin A biru

(0-11 bulan) di wilayah Puskesmas

Kelurahan Tugu Utara III adalah

sebesar 82,9% kurang dari target

sebesar ≥ 83%

3 2 2 3 10

5.

Cakupan pemberian vitamin A biru

(0-11 bulan) di wilayah Puskesmas

Kelurahan Tugu Selatan adalah

sebesar 98,15% lebih dari target

sebesar ≥ 83%

9 2 2 3 16

6. Cakupan pemberian vitamin A biru

(6-11 bulan) di wilayah Puskesmas

7 2 2 3 14

92

Page 93: contoh LPM

Kelurahan Rawa Badak Utara I

adalah sebesar 95,53% lebih dari

target sebesar ≥ 83%

7.

Cakupan pemberian vitamin A biru

(6-11 bulan) di wilayah Puskesmas

Kelurahan Rawa Badak Utara II

adalah sebesar 93,85% lebih dari

target sebesar ≥ 83%

5 2 2 3 12

8.

Cakupan pemberian ASI ekslusif di

wilayah Puskesmas Kelurahan Koja

adalah sebesar 65,28% kurang dari

target sebesar ≥ 75%

4 2 2 3 11

9.

Cakupan pemberian ASI ekslusif di

wilayah Puskesmas Kelurahan

Lagoa adalah sebesar 142,05% lebih

dari target sebesar ≥ 75%

3 2 2 3 10

10.

Cakupan pemberian ASI ekslusif di

wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu

Utara I adalah sebesar 121,81%

lebih dari target sebesar ≥ 75%

2 2 2 3 9

11.

Cakupan pemberian ASI ekslusif di

wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu

Utara III adalah sebesar 15,38%

kurang dari target sebesar ≥ 75%

3 2 2 3 10

12.

Cakupan pemberian ASI ekslusif di

wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu

selatan adalah sebesar 25,19%

kurang dari target sebesar ≥ 75%

9 2 2 3 16

13. Cakupan pemberian ASI ekslusif di

wilayah Puskesmas Kelurahan Rawa

Badak Utara I adalah sebesar

72,52% kurang dari target sebesar ≥

7 2 2 3 14

93

Page 94: contoh LPM

75%

14.

Cakupan pemberian ASI ekslusif di

wilayah Puskesmas Kelurahan Rawa

Badak Utara II adalah sebesar

62,11% kurang dari target sebesar ≥

75%

5 2 2 3 12

15.

Cakupan Pemberian Tablet Tambah

Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di

wilayah Puskesmas se-Keluruhan

Koja adalah sebesar 100% lebih dari

target sebesar ≥ 81%

4 2 2 3 11

16.

Cakupan Pemberian Tablet Tambah

Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di

wilayah Puskesmas se-Keluruhan

Lagoa adalah sebesar 100% lebih

dari target sebesar ≥ 81%

3 2 2 3 10

17.

Cakupan Pemberian Tablet Tambah

Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di

wilayah Puskesmas se-Kelurahan

TU III adalah sebesar 100% lebih

dari target sebesar ≥ 81%

2 2 2 3 9

18.

Cakupan Pemberian Tablet Tambah

Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di

wilayah Puskesmas se-Kelurahan

TU I adalah sebesar 100% lebih dari

target sebesar ≥ 81%

3 2 2 3 10

19.

Cakupan Pemberian Tablet Tambah

Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di

wilayah Puskesmas se-Kelurahan TS

adalah sebesar 100% lebih dari

target sebesar ≥ 81%

9 2 2 3 16

20. Cakupan Pemberian Tablet Tambah 7 2 2 3 14

94

Page 95: contoh LPM

Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di

wilayah Puskesmas se-Kelurahan

RBU II adalah sebesar 100% lebih

dari target sebesar ≥ 81%

21.

Cakupan Pemberian Tablet Tambah

Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di

wilayah Puskesmas se-Kelurahan

RBU I adalah sebesar 100% lebih

dari target sebesar ≥ 81%

5 2 2 3 12

22.

Cakupan Partisipasi Masyarakat

(D/S) di wilayah Puskesmas

Kelurahan Koja adalah sebesar 67%

kurang dari target sebesar ≥ 80%

4 2 2 3 11

23.

Cakupan Partisipasi Masyarakat

(D/S) di wilayah Puskesmas

Kelurahan Lagoa adalah sebesar

79% kurang dari target sebesar ≥

80%

3 2 2 3 10

24.

Cakupan Partisipasi Masyarakat

(D/S) di wilayah Puskesmas

Kelurahan Tugu Utara III adalah

sebesar 66% kurang dari target

sebesar ≥ 80%

2 2 2 3 9

25.

Cakupan Partisipasi Masyarakat

(D/S) di wilayah Puskesmas

Kelurahan Tugu Utara I adalah

sebesar 68% kurang dari target

sebesar ≥ 80%

3 2 2 3 10

26. Cakupan Partisipasi Masyarakat

(D/S) di wilayah Puskesmas

Kelurahan Tugu Selatan adalah

sebesar 65% kurang dari target

9 2 2 3 16

95

Page 96: contoh LPM

sebesar ≥ 80%

27.

Cakupan Partisipasi Masyarakat

(D/S) di wilayah Puskesmas

Kelurahan Rawa Badak Utara II

adalah sebesar 78% kurang dari

target sebesar ≥ 80%

7 2 2 3 14

28.

Cakupan Partisipasi Masyarakat

(D/S) di wilayah Puskesmas

Kelurahan Rawa Badak Utara I

adalah sebesar 69% kurang dari

target sebesar ≥ 80%

5 2 2 3 12

29.

Cakupan Hasil Penimbangan (N/D)

di wilayah Puskesmas Se-kelurahan

Koja adalah sebesar 42%

4 2 2 3 11

30.

Cakupan Hasil Penimbangan (N/D)

di wilayah Puskesmas Se-kelurahan

Lagoa adalah sebesar 46%

3 2 2 3 10

31.

Cakupan Hasil Penimbangan (N/D)

di wilayah Puskesmas Se-kelurahan

Tugu Utara III adalah sebesar 48%

2 2 2 3 9

32.

Cakupan Hasil Penimbangan (N/D)

di wilayah Puskesmas Se-kelurahan

Tugu Utara I adalah sebesar 67%

3 2 2 3 10

33.

Cakupan Hasil Penimbangan (N/D)

di wilayah Puskesmas Se-kelurahan

Tugu Selatan adalah sebesar 18%

9 2 2 3 16

34.

Cakupan Hasil Penimbangan (N/D)

di wilayah Puskesmas Se-kelurahan

RBU II adalah sebesar 39%

7 2 2 3 14

35.

Cakupan Hasil Penimbangan (N/D)

di wilayah Puskesmas Sekecamatan

RBU I adalah sebesar 59%

5 2 2 3 12

96

Page 97: contoh LPM

36.

Cakupan Program (K/S) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Koja adalah

sebesar 81% kurang dari target

sebesar ≥ 100%

4 2 2 3 11

37.

Cakupan Program (K/S) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Lagoa adalah

sebesar 85% kurang dari target

sebesar ≥ 100%

3 2 2 3 10

38.

Cakupan Program (K/S) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Tugu Utara

III adalah sebesar 69% kurang dari

target sebesar ≥ 100%

2 2 2 3 9

39.

Cakupan Program (K/S) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Tugu Utara I

adalah sebesar 70% kurang dari

target sebesar ≥ 100%

3 2 2 3 10

40.

Cakupan Program (K/S) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan

adalah sebesar 77% kurang dari

target sebesar ≥ 100%

9 2 2 3 16

41.

Cakupan Program (K/S) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Rawa Badak

Utara II adalah sebesar 84% kurang

dari target sebesar ≥ 100%

7 2 2 3 14

42.

Cakupan Program (K/S) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Rawa Badak

Utara I adalah sebesar 88% kurang

dari target sebesar ≥ 100%

5 2 2 3 12

43.

Cakupan Program (N/S) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Koja adalah

sebesar 29%

4 2 2 3 11

44. Cakupan Program (N/S) di wilayah 3 2 2 3 10

97

Page 98: contoh LPM

Puskesmas Kelurahan Lagoa adalah

sebesar 38%.

45.

Cakupan Program (N/S) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Tugu Utara

III adalah sebesar 32%.

2 2 2 3 9

46.

Cakupan Program (N/S) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Tugu Utara I

adalah sebesar 45%.

3 2 2 3 10

47.

Cakupan Program (N/S) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan

adalah sebesar 30%.

9 2 2 3 16

48.

Cakupan Program (N/S) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Rawa Badak

Utara II adalah sebesar 31%.

7 2 2 3 14

49.

Cakupan Program (N/S) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Rawa Badak

Utara I adalah sebesar 40%.

5 2 2 3 12

50.

Cakupan Program (D/K) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Koja adalah

sebesar 74%

4 2 2 3 11

51.

Cakupan Program (D/K) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Lagoa adalah

sebesar 88%.

3 2 2 3 10

52.

Cakupan Program (D/K) di wilayah

Puskesmas Kelurahan TU III adalah

sebesar 92%.

2 2 2 3 9

53.

Cakupan Program (D/K) di wilayah

Puskesmas Kelurahan TU I adalah

sebesar 93%.

3 2 2 3 10

54.

Cakupan Program (D/K) di wilayah

Puskesmas Kelurahan TS adalah

sebesar 75%.

9 2 2 3 16

98

Page 99: contoh LPM

55.

Cakupan Program (D/K) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Rawa Badak

Utara II adalah sebesar 91%.

7 2 2 3 14

56.

Cakupan Program (D/K) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Rawa Badak

Utara I adalah sebesar 172%.

5 2 2 3 12

99

Page 100: contoh LPM

5. Policy

Untuk dapat menyelesaikan masalah ini, maka aspek lain yang harus

dipertimbangkan dari suatu masalah tersebut menjadi concern masyarakat dan

pemerintah. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana kebijakan yang dibuat oleh

pemerintah terhadap masalah tersebut. Parameter yang digunakan sebagai hasil

justifikasi ditentukan bahwa untuk mengetahui hal tersebut dilihat dari seberapa

seringnya masalah tersebut dipublikasikan di berbagai media.

Parameter tersebut diberikan nilai berdasarkan parameter yang paling

mungkin sampai ke masyarakat. Publikasi suatu informasi kesehatan di media

elektronik memiliki jangkauan yang lebih luas diberikan nilai 15. Sedangkan

kebijakan pemerintah berupa undang-undang yang mengatur jumlah anak

diberikan nilai 10. Begitupun dengan publikasi informasi dalam bentuk media

cetak diberikan nilai 5. Maka pada publikasi informasi yang diberikan secara

penyuluhan diberikan nilai 1 dan tidak diberikan diberikan nilai 0. Penjumlahan

dari nilai tersebut dijadikan score

Tabel 2.1.12 Penentuan Nilai Policy Terhadap Kegiatan di Wilayah

Puskesmas Kecamatan Koja periode Januari s/d Agustus 2013

PARAMETER SCORE

Penyuluhan 1

Media cetak (poster, majalah, koran) 5

Media Elektronik (TV, Radio) 10

100

Page 101: contoh LPM

Tabel 2.1.13 Penentuan Score Policy Terhadap Kegiatan di Wilayah

Puskesmas Kecamatan Koja Periode Januari s/d Agustus 2013

N0. MASALAH PENYULUHAN

IKLAN

MEDIA

CETAK

IKLAN

MEDIA

ELEKTRO

NIK

JUMLAH

1.

Cakupan pemberian vitamin A biru

(0-11 bulan) di wilayah Puskesmas

Kelurahan Koja adalah sebesar

78,99% kurang dari target sebesar ≥

83%

1  5  10 16

2.

Cakupan pemberian vitamin A biru

(0-11 bulan) di wilayah Puskesmas

Kelurahan Lagoa adalah sebesar

96,30% lebih dari target sebesar ≥

83%

1  5  10 16

3.

Cakupan pemberian vitamin A biru

(0-11 bulan) di wilayah Puskesmas

Kelurahan Tugu Utara I adalah

sebesar 101,39% lebih dari target

sebesar ≥ 83%

1  5  10 1 6

4.

Cakupan pemberian vitamin A biru

(0-11 bulan) di wilayah Puskesmas

Kelurahan Tugu Utara III adalah

sebesar 82,9% kurang dari target

sebesar ≥ 83%

1  5  10  16

5.

Cakupan pemberian vitamin A biru

(0-11 bulan) di wilayah Puskesmas

Kelurahan Tugu Selatan adalah

sebesar 98,15% lebih dari target

sebesar ≥ 83%

1 5 10 1 6

101

Page 102: contoh LPM

6.

Cakupan pemberian vitamin A biru

(6-11 bulan) di wilayah Puskesmas

Kelurahan Rawa Badak Utara I

adalah sebesar 95,53% lebih dari

target sebesar ≥ 83%

1  5  10 1 6

7.

Cakupan pemberian vitamin A biru

(6-11 bulan) di wilayah Puskesmas

Kelurahan Rawa Badak Utara II

adalah sebesar 93,85% lebih dari

target sebesar ≥ 83%

 1  5  10  16

8.

Cakupan pemberian ASI ekslusif di

wilayah Puskesmas Kelurahan Koja

adalah sebesar 65,28% kurang dari

target sebesar ≥ 75%

 1  5  10  16

9.

Cakupan pemberian ASI ekslusif di

wilayah Puskesmas Kelurahan

Lagoa adalah sebesar 142,05% lebih

dari target sebesar ≥ 75%

 1  5  10  16

10.

Cakupan pemberian ASI ekslusif di

wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu

Utara I adalah sebesar 121,81%

lebih dari target sebesar ≥ 75%

 1  5  10  16

11.

Cakupan pemberian ASI ekslusif di

wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu

Utara III adalah sebesar 15,38%

kurang dari target sebesar ≥ 75%

1 5 10 16

12.

Cakupan pemberian ASI ekslusif di

wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu

selatan adalah sebesar 25,19%

kurang dari target sebesar ≥ 75%

1 5 10 16

13. Cakupan pemberian ASI ekslusif di

wilayah Puskesmas Kelurahan Rawa

1 5 10 16

102

Page 103: contoh LPM

Badak Utara I adalah sebesar

72,52% kurang dari target sebesar ≥

75%

14.

Cakupan pemberian ASI ekslusif di

wilayah Puskesmas Kelurahan Rawa

Badak Utara II adalah sebesar

62,11% kurang dari target sebesar ≥

75%

1  5  10 1 6

15.

Cakupan Pemberian Tablet Tambah

Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di

wilayah Puskesmas se-Keluruhan

Koja adalah sebesar 100% lebih dari

target sebesar ≥ 81%

1  5  10  16

16.

Cakupan Pemberian Tablet Tambah

Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di

wilayah Puskesmas se-Keluruhan

Lagoa adalah sebesar 100% lebih

dari target sebesar ≥ 81%

1 5 10 1 6

17.

Cakupan Pemberian Tablet Tambah

Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di

wilayah Puskesmas se-Kelurahan

TU III adalah sebesar 100% lebih

dari target sebesar ≥ 81%

1  5  10 1 6

18.

Cakupan Pemberian Tablet Tambah

Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di

wilayah Puskesmas se-Kelurahan

TU I adalah sebesar 100% lebih dari

target sebesar ≥ 81%

 1  5  10  16

19. Cakupan Pemberian Tablet Tambah

Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di

wilayah Puskesmas se-Kelurahan TS

adalah sebesar 100% lebih dari

 1  5  10  16

103

Page 104: contoh LPM

target sebesar ≥ 81%

20.

Cakupan Pemberian Tablet Tambah

Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di

wilayah Puskesmas se-Kelurahan

RBU II adalah sebesar 100% lebih

dari target sebesar ≥ 81%

 1  5  10  16

21.

Cakupan Pemberian Tablet Tambah

Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di

wilayah Puskesmas se-Kelurahan

RBU I adalah sebesar 100% lebih

dari target sebesar ≥ 81%

1  5  10 1 6

22.

Cakupan Partisipasi Masyarakat

(D/S) di wilayah Puskesmas

Kelurahan Koja adalah sebesar 67%

kurang dari target sebesar ≥ 80%

1  5  10  16

23.

Cakupan Partisipasi Masyarakat

(D/S) di wilayah Puskesmas

Kelurahan Lagoa adalah sebesar

79% kurang dari target sebesar ≥

80%

1 5 10 1 6

24.

Cakupan Partisipasi Masyarakat

(D/S) di wilayah Puskesmas

Kelurahan Tugu Utara III adalah

sebesar 66% kurang dari target

sebesar ≥ 80%

1  5  10 1 6

25.

Cakupan Partisipasi Masyarakat

(D/S) di wilayah Puskesmas

Kelurahan Tugu Utara I adalah

sebesar 68% kurang dari target

sebesar ≥ 80%

 1  5  10  16

26. Cakupan Partisipasi Masyarakat

(D/S) di wilayah Puskesmas

 1  5  10  16

104

Page 105: contoh LPM

Kelurahan Tugu Selatan adalah

sebesar 65% kurang dari target

sebesar ≥ 80%

27.

Cakupan Partisipasi Masyarakat

(D/S) di wilayah Puskesmas

Kelurahan Rawa Badak Utara II

adalah sebesar 78% kurang dari

target sebesar ≥ 80%

 1  5  10  16

28.

Cakupan Partisipasi Masyarakat

(D/S) di wilayah Puskesmas

Kelurahan Rawa Badak Utara I

adalah sebesar 69% kurang dari

target sebesar ≥ 80%

1  5  10 1 6

29.

Cakupan Hasil Penimbangan (N/D)

di wilayah Puskesmas Se-kelurahan

Koja adalah sebesar 42%

1  5  10  16

30.

Cakupan Hasil Penimbangan (N/D)

di wilayah Puskesmas Se-kelurahan

Lagoa adalah sebesar 46%

1 5 10 1 6

31.

Cakupan Hasil Penimbangan (N/D)

di wilayah Puskesmas Se-kelurahan

Tugu Utara III adalah sebesar 48%

1  5  10 1 6

32.

Cakupan Hasil Penimbangan (N/D)

di wilayah Puskesmas Se-kelurahan

Tugu Utara I adalah sebesar 67%

 1  5  10  16

33.

Cakupan Hasil Penimbangan (N/D)

di wilayah Puskesmas Se-kelurahan

Tugu Selatan adalah sebesar 18%

 1  5  10  16

34.

Cakupan Hasil Penimbangan (N/D)

di wilayah Puskesmas Se-kelurahan

RBU II adalah sebesar 39%

 1  5  10  16

35. Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) 1  5  10 1 6

105

Page 106: contoh LPM

di wilayah Puskesmas Sekecamatan

RBU I adalah sebesar 59%

36.

Cakupan Program (K/S) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Koja adalah

sebesar 81% kurang dari target

sebesar ≥ 100%

1  5  10  16

37.

Cakupan Program (K/S) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Lagoa adalah

sebesar 85% kurang dari target

sebesar ≥ 100%

1 5 10 1 6

38.

Cakupan Program (K/S) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Tugu Utara III

adalah sebesar 69% kurang dari

target sebesar ≥ 100%

1  5  10 1 6

39.

Cakupan Program (K/S) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Tugu Utara I

adalah sebesar 70% kurang dari

target sebesar ≥ 100%

 1  5  10  16

40.

Cakupan Program (K/S) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan

adalah sebesar 77% kurang dari

target sebesar ≥ 100%

 1  5  10  16

41.

Cakupan Program (K/S) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Rawa Badak

Utara II adalah sebesar 84% kurang

dari target sebesar ≥ 100%

 1  5  10  16

42.

Cakupan Program (K/S) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Rawa Badak

Utara I adalah sebesar 88% kurang

dari target sebesar ≥ 100%

1  5  10 1 6

43. Cakupan Program (N/S) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Koja adalah

1  5  10  16

106

Page 107: contoh LPM

sebesar 29%

44.

Cakupan Program (N/S) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Lagoa adalah

sebesar 38%.

1 5 10 1 6

45.

Cakupan Program (N/S) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Tugu Utara III

adalah sebesar 32%.

1  5  10 1 6

46.

Cakupan Program (N/S) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Tugu Utara I

adalah sebesar 45%.

 1  5  10  16

47.

Cakupan Program (N/S) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan

adalah sebesar 30%.

 1  5  10  16

48.

Cakupan Program (N/S) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Rawa Badak

Utara II adalah sebesar 31%.

 1  5  10  16

49.

Cakupan Program (N/S) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Rawa Badak

Utara I adalah sebesar 40%.

1  5  10 1 6

50.

Cakupan Program (D/K) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Koja adalah

sebesar 74%

1  5  10  16

51.

Cakupan Program (D/K) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Lagoa adalah

sebesar 88%.

1 5 10 1 6

52.

Cakupan Program (D/K) di wilayah

Puskesmas Kelurahan TU III adalah

sebesar 92%.

1  5  10 1 6

53.

Cakupan Program (D/K) di wilayah

Puskesmas Kelurahan TU I adalah

sebesar 93%.

 1  5  10  16

54. Cakupan Program (D/K) di wilayah  1  5  10  16

107

Page 108: contoh LPM

Puskesmas Kelurahan TS adalah

sebesar 75%.

55.

Cakupan Program (D/K) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Rawa Badak

Utara II adalah sebesar 91%.

 1  5  10  16

56.

Cakupan Program (D/K) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Rawa Badak

Utara I adalah sebesar 172%.

1  5  10 1 6

108

Page 109: contoh LPM

Tabel 2.1.14 Penentuan Masalah Program GIZI Menurut Metode MCUA

MS-1 s/d MS-56 di Puskesmas Kecamatan Koja Periode Januari- Agustus

2013

No Kriteria BobotMS-1 MS-2 MS-3 MS-4 MS-5 MS-6 MS-7

N BN N BN N BN N BN N BN N BN N BN

1 Emergency 5 4 20 4 20 4 20 4 20 4 20 4 20 4 20

2Greetes

Member4 3 12 1 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 4

3Expanding

Scope3 7 21 7 21 7 21

1

236 12 36 7 21 12 36

4 Feasibility 21

122 10 20 9 18

1

020 16 32 14 28 12 24

5 Policy 11

616 16 16 16 16

1

616 16 16 16 16 16 16

Jumlah 91 81 79 96 108 89 100

MS-1 Cakupan pemberian vitamin A biru (0-11 bulan) di wilayah

Puskesmas

Kelurahan Koja adalah sebesar 78,99% dengan score 91

MS-2 Cakupan pemberian vitamin A biru (0-11 bulan) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Lagoa adalah sebesar 96,30% dengan

score 81

MS-3 Cakupan pemberian vitamin A biru (0-11 bulan) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Tugu Utara I adalah sebesar 101,39%

dengan score 79

MS-4 Cakupan pemberian vitamin A biru (0-11 bulan) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Tugu Utara III adalah sebesar 82,9%

dengan score 96

MS-5 Cakupan pemberian vitamin A biru (0-11 bulan) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan adalah sebesar 98,15%

dengan score 108

109

Page 110: contoh LPM

MS-6 Cakupan pemberian vitamin A biru (6-11 bulan) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Rawa Badak Utara I adalah sebesar

95,53% dengan score 89

MS-7 Cakupan pemberian vitamin A biru (6-11 bulan) di wilayah

Puskesmas Kelurahan Rawa Badak Utara II adalah sebesar

93,85% dengan score 100

No Kriteria BobotMS-8 MS-9 MS-10 MS-11 MS-12 MS-13 MS-14

N BN N BN N BN N BN N BN N BN N BN

1 Emergency 5 4 20 3 15 5 25 4 20 2 10 2 10 3 15

2Greetes

Member4 1 4 5 20 1 4 1 4 25 100

2

6104 2 8

3Expanding

Scope3

1

236 7 21 12 36 7 21 7 21 7 21 7 21

4 Feasibility 21

224 11 22 10 20 9 18 10 20

1

632 14 28

5 Policy 11

616 16 16 16 16 16 16 16 16

1

616 16 15

Jumlah 100 94 101 79 200 183 88

MS-8Cakupan pemberian ASI ekslusif di wilayah Puskesmas Kelurahan

Koja adalah sebesar 65,28% dengan score 100

MS-9Cakupan pemberian ASI ekslusif di wilayah Puskesmas Kelurahan

Lagoa adalah sebesar 142,05% dengan score 94

MS-10Cakupan pemberian ASI ekslusif di wilayah Puskesmas Kelurahan

Tugu Utara I adalah sebesar 121,81% dengan score 101

MS-11Cakupan pemberian ASI ekslusif di wilayah Puskesmas Kelurahan

Tugu Utara III adalah sebesar 15,38% dengan score 79

MS-12Cakupan pemberian ASI ekslusif di wilayah Puskesmas Kelurahan

Tugu selatan adalah sebesar 25,83% dengan score 200

MS-13Cakupan pemberian ASI ekslusif di wilayah Puskesmas Kelurahan

Rawa Badak Utara I adalah sebesar 72,52% dengan score 183

MS-14 Cakupan pemberian ASI ekslusif di wilayah Puskesmas Kelurahan

110

Page 111: contoh LPM

Rawa Badak Utara II adalah sebesar 62,11% dengan score 88

No Kriteria BobotMS-15 MS-16 MS-17 MS-18 MS-19 MS-20 MS-21

N BN N BN N BN N BN N BN N BN N BN

1 Emergency 5 3 15 4 20 4 20 4 20 4 20 4 20 4 20

2Greetes

Member4 7 28 1 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 4

3Expanding

Scope3 7 21 12 36 7 21 12 36 7 21 7 21 12 36

4 Feasibility 21

224 11 22 10 20 9 18 10 20

1

632 12 24

5 Policy 11

616 16 16 16 16 16 16 16 16

1

616 16 16

Jumlah 104 98 81 94 81 93 100

MS-15 Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di wilayah

Puskesmas se-Keluruhan Koja adalah sebesar 100% dengan score 104

MS-16 Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di wilayah

Puskesmas se-Keluruhan Lagoa adalah sebesar 100% dengan score 98

MS-17 Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di wilayah

Puskesmas se-Kelurahan TU III adalah sebesar 100% dengan score 81

MS-18 Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di wilayah

Puskesmas se-Kelurahan TU I adalah sebesar 100% dengan score 94

MS-19 Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di wilayah

Puskesmas se-Kelurahan TS adalah sebesar 100% dengan score 81

MS-20 Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di wilayah

Puskesmas se-Kelurahan RBU II adalah sebesar 100% dengan score 93

MS-21 Cakupan Pemberian Tablet Tambah Darah (Fe) 90 Tablet (Fe3) di wilayah

Puskesmas se-Kelurahan RBU I adalah sebesar 100% dengan score 100

111

Page 112: contoh LPM

No Kriteria BobotMS-22 MS-23 MS-24 MS-25 MS-26 MS-27 MS-28

N BN N BN N BN N BN N BN N BN N BN

1 Emergency 5 3 15 4 20 3 15 3 15 3 15 2 10 3 15

2Greetes

Member4 7 28 1 4 7 28 7 28 8 32 2 14 6 24

3Expanding

Scope3

1

236 7 21 12 36 7 21 12 36 7 21 12 36

4 Feasibility 21

122 12 24 10 20 10 20 16 36

1

428 12 24

5 Policy 11

616 16 16 16 16 16 16 16 16

1

616 16 16

Jumlah 117 85 115 100 135 89 115

MS-22 Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Koja

adalah sebesar 67% dengan score 117

MS-23 Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan

Lagoa adalah sebesar 79% dengan score 85

MS-24 Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan

Tugu Utara III adalah sebesar 66% dengan score 115

MS-25 Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan

Tugu Utara I adalah sebesar 68% dengan score 100

MS-26 Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan

Tugu Selatan adalah sebesar 65% dengan score 135

MS-27 Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan

Rawa Badak Utara II adalah sebesar 78% dengan score 89

MS-28 Cakupan Partisipasi Masyarakat (D/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan

Rawa Badak Utara I adalah sebesar 69% dengan score 115

112

Page 113: contoh LPM

No Kriteria BobotMS-29 MS-30 MS-31 MS-32 MS-33 MS-34 MS-35

N BN N BN N BN N BN N BN N BN N BN

1 Emergency 5 3 15 3 15 3 15 3 15 2 10 3 15 3 15

2Greetes

Member4

2

080 18 72 17 68 7 28 26 104 21 84 11 44

3Expanding

Scope3 7 21 12 36 7 21 7 21 12 36 7 21 12 36

4 Feasibility 21

122 10 20 9 18 10 20 16 36 14 28 12 24

5 Policy 11

616 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16

Jumlah 154 159 138 100 202 164 135

MS-29Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di wilayah Puskesmas Se-kelurahan

Koja adalah sebesar 42% dengan score 154

MS-30Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di wilayah Puskesmas Se-kelurahan

Lagoa adalah sebesar 46% dengan score 159

MS-31Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di wilayah Puskesmas Se-kelurahan

Tugu Utara III adalah sebesar 48% dengan score 138

MS-32Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di wilayah Puskesmas Se-kelurahan

Tugu Utara I adalah sebesar 67% dengan score 100

MS-33Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di wilayah Puskesmas Se-kelurahan

Tugu Selatan adalah sebesar 18% dengan score 202

MS-34Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di wilayah Puskesmas Se-kelurahan

RBU II adalah sebesar 39% dengan score 164

MS-35Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di wilayah Puskesmas Sekecamatan

RBU I adalah sebesar 59% dengan score 135

113

Page 114: contoh LPM

No Kriteria BobotMS-36 MS-37 MS-38 MS-39 MS-40 MS-41 MS-42

N BN N BN N BN N BN N BN N BN N BN

1 Emergency 5 4 20 4 20 4 20 4 20 4 20 4 20 4 20

2Greetes

Member4 1 4 1 4 6 24 16 64 12 48 9 36 12 48

3Expanding

Scope3 7 21 7 21 12 36 7 21 12 36 7 21 12 36

4 Feasibility 21

122 10 20 9 18 10 20 16 32

1

428 12 24

5 Policy 11

616 16 16 16 16 16 16 16 16

1

616 16 16

Jumlah 83 81 114 141 152 121 144

MS-36Cakupan Program (K/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Koja

adalah sebesar 81% dengan score 83

MS-37Cakupan Program (K/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Lagoa

adalah sebesar 85% dengan score 81

MS-38Cakupan Program (K/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu Utara

III adalah sebesar 69% dengan score 114

MS-39Cakupan Program (K/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu Utara

I adalah sebesar 70% dengan score 141

MS-40Cakupan Program (K/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu

Selatan adalah sebesar 77% dengan score 152

MS-41 Cakupan Program (K/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Rawa

114

Page 115: contoh LPM

Badak Utara II adalah sebesar 84% dengan score 121

MS-42Cakupan Program (K/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Rawa

Badak Utara I adalah sebesar 88% dengan score 144

No Kriteria BobotMS-43 MS-44 MS-45 MS-46 MS-47 MS-48 MS-49

N BN N BN N BN N BN N BN N BN N BN

1 Emergency 5 2 10 2 10 2 10 3 15 2 10 2 10 2 10

2Greetes

Member4

2

6104 26 104 26 104 19 76 26 104 25

10

021 84

3Expanding

Scope3 7 21 7 21 12 36 7 36 12 36 7 21 12 36

4 Feasibility 21

122 10 20 9 18 10 20 16 32 14 28 12 24

5 Policy 11

616 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16

Jumlah 173 171 184 163 198 175 170

MS-43Cakupan Program (N/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Koja adalah

sebesar 29% dengan score 173

MS-44Cakupan Program (N/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Lagoa

adalah sebesar 38% dengan score 171

MS-45Cakupan Program (N/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu Utara

III adalah sebesar 32% dengan score 184

MS-46Cakupan Program (N/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu Utara

I adalah sebesar 45% dengan score 163

MS-47Cakupan Program (N/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu

Selatan adalah sebesar 30% dengan score 198

MS-48 Cakupan Program (N/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Rawa

115

Page 116: contoh LPM

Badak Utara II adalah sebesar 31% dengan score 175

MS-49Cakupan Program (N/S) di wilayah Puskesmas Kelurahan Rawa

Badak Utara I adalah sebesar 40% dengan score 170

No Kriteria BobotMS-50 MS-51 MS-52 MS-53 MS-54 MS-55 MS-56

N BN N BN N BN N BN N BN N BN N BN

1 Emergency 5 3 15 4 20 7 35 4 20 3 15 3 15 5 25

2Greetes

Member4 4 16 1 4 1 4 1 4 3 12 1 4 1 4

3Expanding

Scope3 7 21 7 21 12 36 7 21 12 36 7 21 12 36

4 Feasibility 21

122 10 20 9 18 10 20 16 32

1

428 12 24

5 Policy 11

616 16 16 16 16 16 16 16 16

1

616 16 16

Jumlah 90 81 109 81 111 84 105

MS-50 Cakupan Program (D/K) di wilayah Puskesmas Kelurahan

Koja adalah sebesar 74% dengan score 90

MS-51 Cakupan Program (D/K) di wilayah Puskesmas Kelurahan

Lagoa adalah sebesar 88% dengan score 81

MS-52 Cakupan Program (D/K) di wilayah Puskesmas Kelurahan

TU III adalah sebesar 92% dengan score 109

MS-53 Cakupan Program (D/K) di wilayah Puskesmas Kelurahan

TU I adalah sebesar 93% dengan score 81

MS-54 Cakupan Program (D/K) di wilayah Puskesmas Kelurahan

116

Page 117: contoh LPM

TS adalah sebesar 75% dengan score 111

MS-55 Cakupan Program (D/K) di wilayah Puskesmas Kelurahan

Rawa Badak Utara II adalah sebesar 91% dengan score 84

MS-56 Cakupan Program (D/K) di wilayah Puskesmas Kelurahan

Rawa Badak Utara I adalah sebesar 172% dengan score

105

117

Page 118: contoh LPM

2.1.2 Prioritas Masalah Terpilih

Berdasarkan scoring MCUA, maka dipilih prioritas masalah yaitu :

1. Cakupan pemberian ASI ekslusif di wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu

Selatan adalah sebesar 25,83% dengan score 200 (MS-12)

2. Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di wilayah Puskesmas Se-kelurahan

Tugu Selatan adalah sebesar 18% dengan score 202 (MS-33)

2.2 Mencari Kemungkinan Penyebab Masalah

Setelah dilakukan penetapan prioritas terhadap masalah yang ada,

selanjutnya ditentukan kemungkinan penyebab masalah untuk mendapatkan

penyelesaian yang ada terlebih dahulu. Pada tahap sebelumnya telah dicoba

mencari apa yang menjadi akar permasalahan dari setiap masalah yang merupakan

prioritas. Pada tahap ini digunakan diagram sebab-akibat yang disebut juga

dengan diagram tulang ikan (fishbone) atau diagram ishikawa. Dengan

memanfaatkan pengetahuan dan dibantu dengan data yang tersedia, dapat disusun

berbagai penyebab masalah secara teoritis.

Penyebab masalah dapat timbul dari bagian input maupun proses. Input,

yaitu sumber daya atau masukan oleh suatu sistem. Sumber daya antara lain man

(sumber daya manusia), money (dana), material (sarana), method (cara).

Sedangkan proses merupakan kegiatan sistem. Melalui proses, input akan

diubah menjadi output, yang terdiri dari:

a. Planning (perencanaan)

Sebuah proses yang dimulai dengan merumuskan tujuan organisasi

sampai dengan menetapkan alternatif kegiatan untuk mencapainya.

b. Organizing (pengorganisasian)

Rangkaian kegiatan manajemen untuk menghimpun semua sumber

daya (potensi) yang dimiliki organisasi dan memanfaatkannya secara

efektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi.

c. Actuating (pelaksanaan)

Proses bimbingan kepada staf agar mereka mampu bekerja secara

optimal menjalankan tugas-tugas pokoknya sesuai dengan

118

Page 119: contoh LPM

keterampilan yang telah dimiliki dan dukungan sumber daya yang

tersedia.

d. Controlling (monitoring)

Proses untuk mengamati secara terus-menerus pelaksanaan kegiatan

sesuai dengan rencana kerja yang sudah disusun dan mengadakan

koreksi (evaluating) jika terjadi penyimpangan.

Berikut ini adalah prioritas masalah yang akan ditetapkan penyebab masalahnya

dengan menggunakan diagram fishbone:

1. Cakupan pemberian ASI ekslusif di wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu

Selatan adalah sebesar 25,83% dengan score 200 (MS-12)

2. Cakupan Hasil Penimbangan (N/D) di wilayah Puskesmas Se-kelurahan

Tugu Selatan adalah sebesar 18% dengan score 202 (MS-33)

Masing masing cakupan tersebut dapat dilihat pada digaram fishbone yang

tergambar pada gambar 2.1 dan 2.2

119

Page 120: contoh LPM

2.3 Mencari Penyebab Masalah Yang Paling Dominan

Pada tahap ini adalah menentukan penyebab masalah yang paling

dominan. Dari prioritas masalah yang mungkin dengan menggunakan metode

Ishikawa atau lebih dikenal dengan fishbone (diagram tulang ikan), yang telah

dikonfirmasi dengan data menjadi akar penyebab masalah (yang terdapat pada

lingkaran).

Dari akar penyebab masalah tersebut, dapat dicari akar penyebab masalah

yang paling dominan. Penyebab masalah yang paling dominan adalah penyebab

masalah yang apabila diselesaikan maka secara otomatis sebagian besar masalah-

masalah yang lainnya dapat dipecahkan. Penentuan akar penyebab masalah yang

paling dominan dengan cara diskusi, argumentasi, justifikasi dan pemahaman

program yang cukup.

Di bawah ini adalah penyebab masalah yang dominan dalam program di

wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan :

2.3.1 Kemungkinan Penyebab Masalah Dengan Menggunakan Fishbone

3. 3.1.1 (Diagram Tulang Ikan) Pada Cakupan pemberian ASI ekslusif

di wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu selatan sebesar 25,83%

dengan Score 200 (MS-12)

a. Akar Penyebab Masalah Yang Ditemukan Pada Input Adalah :

1. Man

Kurangnya penyuluhan oleh petugas kesehataan mengenai peran serta

suami dan keluarga dalam pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja

Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan.

2. Money

Dana lebih banyak dialokasikan pada program gizi yang lain di wilayah

kerja Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan.

3. Material

Media penyuluhan kurang tepat atau kurang menarik di wilayah kerja

Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan.

120

Page 121: contoh LPM

4. Method

Kurangnya penyuluhan oleh petugas mengenai cara dan waktu pemberian

ASI yang benar di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan.

b. Akar Penyebab Masalah Yang Ditemukan Pada Proses Adalah :

1. Planning

Tidak adanya kelompok pendukung ASI (KP-ASI) yang dibentuk oleh

masyarakat sekitar di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan.

2. Organizing

Belum adanya pembagian tugas kader yang tepat di wilayah kerja

Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan.

3. Actuating

Kurangnya sosialisasi dari petugas mengenai pentingnya keberadaan kader

di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan.

4. Controlling

Kurangnya pelatihan penugasan kader dalam membantu menyelesaikan

kendala ASI di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan .ugu Selatan.

5. Evaluating

Kurangnya pelatihan penyegaran guna mengupdate pengetahuan pada

kader

di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan.

c. Akar Penyebab Masalah Yang Ditemukan Pada Lingkungan Adalah:

1. Environment :

Kurangnya penyuluhan mengenai waktu dan cara pemberian makanan

pendamping di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan.

121

Page 122: contoh LPM

2. 3.1.2 (Diagram Tulang Ikan) Pada Cakupan Hasil Penimbangan (N/D)

di wilayah Puskesmas Se-kelurahan Tugu Selatan adalah sebesar 18%

dengan score 202 (MS-33)

a. Akar Penyebab Masalah Yang Ditemukan Pada Input Adalah :

1. Man

Kurangnya penyuluhan oleh kader mengenai makanan yang baik dan

sehat di Wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan.

2. Money

Dana lebih banyak dialokasikan pada program gizi yang lain di Wilayah

Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan.

3. Material

Kurangnya pemberian informasi oleh petugas mengenai pengkalibrasian

alat timbang dacin di Wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan.

4. Method

Kurangnya penyuluhan oleh petugas dan kader mengenai cara mengolah

makanan di Wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan.

b. Akar Penyebab Masalah Yang Ditemukan Pada Proses Adalah :

1. Planning

Kurangnya pelatihan dan penyuluhan tentang gizi balita kepada para kader

di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan

2. Organizing

Belum adanya pembagian tugas kader yang tepat di wilayah kerja

Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan

3. Actuating

Kurangnya sosialisasi dari petugas mengenai pentingnya keberadaan kader

di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan.

122

Page 123: contoh LPM

4. Controlling

Kurangnya pemerataan pelatihan dan penugasan kader dalam posyandu di

wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan.

5. Evaluating

Komunikasi kurang antara puskesmas dengan kelurahan (feedback) di

wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan.

c. Akar Penyebab Masalah Yang Ditemukan Pada Lingkungan Adalah:

1. Environment :

Kurangnya penyuluhan mengenai perilaku bersih dan sehat di wilayah

kerja Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan.

123

Page 124: contoh LPM

2.3.1.3 Penyebab Masalah yang Paling Dominana pada Cakupan pemberian

ASI ekslusif di wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu selatan sebesar 25,83%

dengan Score 200 (MS-12)

1. Kurangnya penyuluhan oleh petugas mengenai cara dan waktu pemberian

ASI yang benar di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan.

(method)

2. Tidak adanya kelompok pendukung ASI (KP-ASI) yang dibentuk oleh

masyarakat sekitar di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan.

(Planning)

2.3.1.4 Penyebab Masalah yang Paling Dominana pada Cakupan Hasil

Penimbangan (N/D) di wilayah Puskesmas Se-kelurahan Tugu Selatan

adalah sebesar 18% dengan score 202 (MS-33)

1. Kurangnya penyuluhan oleh kader mengenai makanan yang baik dan sehat

di Wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan. (man)

2. Kurangnya pelatihan dan penugasan kader yang merata dalam posyandu di

wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan. (controlling)

124

Page 125: contoh LPM

BAB III

MENETAPKAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

3.1 Menetapkan Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah menentukan akar penyebab masalah yang paling dominan,

ditentukan alternatif pemecahan masalah. Penetapan alternatif pemecahan

masalah dengan menggunakan metode MCUA (Multiple Criteria Utility

Assesment), yaitu dengan memberikan skoring 5 – 10 pada bobot berdasarkan

hasil diskusi, argumentasi dan justifikasi kelompok.

Tabel 3.1 Skoring Bobot Penetapan Alternatif Masalah Dengan MCUA

Skor Keterangan

5 Sulit Dilagksanakan, Biaya Mahal, Butuh

Waktu Lama, Tidak Dapat Menyelesaikan

Masalah Dengan Sempurna.

10 Mudah Dilaksanakan, Tidak Butuh Biaya

Mahal, Tidak Butuh Waktu Lama, Dapat

Menyelesaikan Masalah Dengan Sempurna.

Parameter diletakkan pada baris, sedangkan alternatif diletakkan pada

kolom. Selanjutnya kepada setiap masalah diberikan nilai dari kolom kiri ke

kanan sehingga hasil yang didapatkan merupakan perkalian antara bobot kriteria

dengan skor dari setiap alternatif masalah dan dijumlahkan tiap baris menurut

setiap kriteria berdasarkan masing – masing alternatif masalah tersebut.

Kriteria dalam penetapan alternatif masalah yang terbaik adalah :

1. Mudah dilaksanakan.

Diberi nilai terbesar jika alternatif masalah tersebut paling mudah dilaksanakan

dan diberi nilai terkecil jika masalah yang paling sulit dilaksanakan.

125

Page 126: contoh LPM

2. Murah biayanya.

Diberi nilai terbesar jika alternatif masalah paling murahbiayanya dan

diberinilai terkecil jika biaya yang paling mahal untuk pelaksanaan.

3. Waktu penerapan sampai masalah terpecahkan tidak lama.

Diberi nilai terbesar jika alternatif masalah tersebut waktu penerapan sampai

masalah terpecahkan tidak lama untuk dilaksanakan dan diberi nilai terkecil

jika waktu penerapan sampai masalah terpecahkan lama.

4. Dapat memecahkan masalah dengan sempurna

Diberi nilai terbesar jika alternatif masalah dapat memecahkan masalah dengan

sempurna dan diberi nilai terkecil jika masalah tidak dapat memecahkan

masalah dengan sempurna.

3.2.1 Alternatif Pemecahan Masalah Cakupan Pemberian ASI Eksklusif di

wilayah Puskesmas Se-kelurahan Tugu Selatan sebesar 25,83%

dengan score 200 (MS-12)

Dari sepuluh akar penyebab masalah yang paling dominan ditetapkan alternatif

masalah sebagai berikut :

1. Kurangnya penyuluhan oleh petugas mengenai cara dan waktu pemberian ASI

yang benar (method)

Alternatif pemecahan masalah :

Melakukan penyuluhan mengenai bagaimana tata cara dan waktu pemberian

ASI yang benar.

2. Tidak adanya kelompok pendukung ASI (KP-ASI) yag dibentuk oleh

masyarakat sekitar (planning)

Alternatif pemecahan masalah :

Melakukan penyuluhan tentang pentingnya KP-ASI atau Kelompok

Pendukung ASI dalam suatu wilayah.

126

Page 127: contoh LPM

Tabel 3.2 MCUA Penentuan Masalah Program Gizi menurut Metode

MCUA di Wilayah Puskesmas Kecamatan Tugu Selatan Periode Januari

2013 – Agustus 2013

Keterangan :

AL–1 : Melakukan penyuluhan mengenai bagaimana tata cara dan waktu

pemberian ASI yang benar. Dan bekerjasama dengan aparatur desa/ kader untuk

mengajak masyarakat untuk terus memberikan ASI eksklusif.

AL–2 : Melakukan penyuluhan tentang pentingnya KP-ASI atau Kelompok

Pendukung ASI dalam suatu wilayah..

Dari hasil penetapan alternatif pemecahan masalah dengan menggunakan metode

MCUA, berdasarkan peringkat didapatkan hasil sebagai berikut:

1. Melakukan penyuluhan mengenai bagaimana tata cara dan waktu

pemberian ASI yang benar. Dan bekerjasama dengan aparatur desa/

127

No Parameter BobotAL – 1 AL – 2

N BN N BN

1 Mudah dilaksanakan 41

040

1

040

2 Murah biayanya 31

030

1

030

3

Waktu penerapannya

sampai masalah

terpecahkan tidak terlalu

lama

21

020 5 10

4Dapat menyelesaikan

dengan sempurna1

1

010 5 5

Jumlah 100 85

Page 128: contoh LPM

kader untuk mengajak masyarakat untuk terus memberikan ASI

eksklusif.

2. Melakukan penyuluhan tentang pentingnya KP-ASI atau Kelompok

Pendukung ASI dalam suatu wilayah..

3.1.2 Alternatif Pemecahan Masalah Cakupan Program hasil penimbangan

(N/D) di wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan sebesar 18%

dengan score 202.

Dari sepuluh akar penyebab masalah yang paling dominan ditetapkan alternatif

masalah sebagai berikut :

1. Kurangnya penyuluhan oleh kader mengenai makanan yang baik dan sehat

di Wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan. (Man)

Alternatif pemecahan masalah :

Melakukan penyuluhan akan pentingnya pemberian makanan yang baik

dan sehat, seperti jenis-jenis makanan, cara pengolahan dan cara

pemberian makanan yang baik dan sehat.

2. Kurangnya pelatihan dan penugasan kader yang merata dalam posyandu di

wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan. (controlling)

Alternatif pemecahan masalah :

Memberikan pelatihan kepada semua kader mengenai seluruh kegiatan

posyandu dan melakukan rolling dalam pembagian tugas kepada kader.

128

Page 129: contoh LPM

Tabel 3.2 MCUA Penentuan Masalah Program Gizi menurut Metode

MCUA di Wilayah Puskesmas Kecamatan Tugu Selatan Periode Januari

2013 – Agustus 2013

Keterangan :

AL–1 : Melakukan penyuluhan akan pentingnya pemberian makanan yang baik

dan sehat, seperti jenis-jenis makanan, cara pengolahan dan cara pemberian

makanan yang baik dan sehat.

AL–2 : Memberikan pelatihan kepada semua kader mengenai seluruh kegiatan

posyandu dan melakukan rolling dalam pembagian tugas kepada kader.

129

No Parameter BobotAL – 1 AL – 2

N BN N BN

1 Mudah dilaksanakan 41

040

1

040

2 Murah biayanya 31

030

1

030

3

Waktu penerapannya

sampai masalah

terpecahkan tidak terlalu

lama

2 5 101

020

4Dapat menyelesaikan

dengan sempurna1

1

010

1

010

Jumlah 90 100

Page 130: contoh LPM

Dari hasil penetapan alternatif pemecahan masalah dengan menggunakan

metode MCUA, berdasarkan peringkat didapatkan hasil sebagai berikut:

1. Memberikan pelatihan kepada semua kader mengenai seluruh kegiatan

posyandu dan melakukan rolling dalam pembagian tugas kepada kader.

2. Melakukan penyuluhan akan pentingnya pemberian makanan yang baik dan

sehat, seperti jenis-jenis makanan, cara pengolahan dan cara pemberian

makanan yang baik dan sehat.

130

Page 131: contoh LPM

BAB IV

Menyusun Rencana Pelaksanaan Kegiatan

4.1 Rencana Usulan Angka Cakupan Status Gizi (N/D) Di Wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan Periode Januari 2013-Agustus 2013, sebesar 18% kurang dari target sebesar > 80%.

Memberikan pelatihan kepada semua kader mengenai seluruh kegiatan posyandu dan melakukan rolling dalam pembagian tugas kepada kader.

Melakukan penyuluhan akan pentingnya pemberian makanan yang baik dan sehat, seperti jenis-jenis makanan, cara pengolahan dan cara pemberian makanan yang baik dan sehat.

Melakukan penyuluhan mengenai bagaimana tata cara dan waktu pemberian ASI yang benar.

Melakukan penyuluhan tentang pentingnya KP-ASI atau Kelompok Pendukung ASI dalam suatu wilayah.

Memberikan pelatihan kepada semua kader mengenai seluruh kegiatan posyandu dan melakukan rolling dalam pembagian tugas kepada kader.

4.2 Rencana Usulan Angka Pemberian ASI Eksklusif Di Wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan Periode Januari 2013-Agustus 2013, sebesar 25,83% kurang dari target sebesar > 75%.

Melakukan penyuluhan akan pentingnya pemberian makanan yang baik dan sehat, seperti jenis-jenis makanan, cara pengolahan dan cara pemberian makanan yang baik dan sehat.

Melakukan penyuluhan mengenai bagaimana tata cara dan waktu pemberian ASI yang benar.

Melakukan penyuluhan tentang pentingnya KP-ASI atau Kelompok Pendukung ASI dalam suatu wilayah.

131

Page 132: contoh LPM

Setelah menyusun rencana pemecahan masalah, maka akan dilakukan rencana pelaksanaan pemecahan masalah yang disusun berdasarkan rencana usulan kegiatan. Perencanaan pelaksanaan pemecahan masalah disajikan dalam bentuk tabel berikut ini.Tabel 4.2 Rencana Usulan Angka Cakupan Status Gizi (N/D) Di Wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan Periode Januari

2013-Agustus 2013, sebesar 18% kurang dari target sebesar > 80%.

NO KEPUTUSANRENCANA KEGIATAN

TARGETVOLUME

KEGIATANBIAYA KETERANGAN

1 Memberikan

pelatihan kepada

semua kader

mengenai seluruh

kegiatan

posyandu dan

melakukan

rolling dalam

pembagian tugas

kepada kader.

1. Mengadakan perencanaan untuk penyelengaraan penyampaian informasi kepada masyarakat mengenai kegiatan Posyandu

2. Mengkoordinasikan kegiatan ini antara kader dan masyarakat

3. Mengevaluasi kegiatan.

Menetapkan jadwal penyelengaraan dalam penyampaian informasi mengenai tugas Kader di Posyandu.

Kader yang sudah dilatih melakukan

1x/bulan

1x/bulan

1x/6 bulan

(-)

(-)

(-)

Dilakukan pada minggu ke I bulan Januari 2014

Dilakukan bersamaan dengan kegiatan Posyandu

Dilakukan pada akhir bulan

132

Page 133: contoh LPM

tugasnya sebagaimana mestinya.

Januari 2014

NO KEPUTUSANRENCANA KEGIATAN

TARGETVOLUME

KEGIATANBIAYA KETERANGAN

2 Melakukan penyuluhan akan pentingnya pemberian makanan yang baik dan sehat, seperti jenis-jenis makanan, cara pengolahan dan cara pemberian makanan yang baik dan sehat.

1. Mengadakan perencanaan untuk penyelengaraan penyampaian informasi kepada masyarakat mengenai kegiatan pentingnya pemberian makanan yang baik dan sehat

2. Mengkoordinasikan kegiatan ini antara kader dan masyarakat

3. Mengevaluasi kegiatan.

Menetapkan jadwal penyelengaraan dalam penyampaian informasi mengenai pentingnya pemberian makanan yang baik dan sehat,

Pemahaman ibu tentang

1x/ 6 bulan

1x/ bulan

1x/ bulan

(-)

(-)

(-)

Dilakukan pada minggu ke 2 bulan Januari 2014Dan Juni minggu ke-3 tahun 2014

Dilakukan sebelum kegiatan Posyandu.

Dilakukan pada minggu terakhir

133

Page 134: contoh LPM

pengelolaan makanan membaik.

bulan Februari 2014

NO KEPUTUSANRENCANA KEGIATAN

TARGETVOLUME

KEGIATANBIAYA KETERANGAN

3. Melakukan penyuluhan mengenai bagaimana tata cara dan waktu pemberian ASI yang benar.

1. Mengadakan perencanaan untuk penyelengaraan penyampaian informasi kepada masyarakat mengenai kegiatan mengenai bagaimana tata cara dan waktu pemberian ASI yang benar

2. Mengkoordinasikan kegiatan ini antara kader dan masyarakat

3. Mengevaluasi kegiatan.

Menetapkan jadwal penyelengaraan dalam penyampaian informasi mengenai bagaimana tata cara dan waktu pemberian ASI yang benar

Pemahaman ibu tentang cara memberi ASI

1x/ 6 bulan

1x/ bulan

1x/ bulan

Kegiatan ini akan dilangsungkan bersamaan dengan kegiatan pentingnya cara pengelolaan makanan yang baik dan benar

134

Page 135: contoh LPM

bertambah

NO KEPUTUSANRENCANA KEGIATAN

TARGETVOLUME

KEGIATANBIAYA KETERANGAN

4. Melakukan penyuluhan tentang pentingnya KP-ASI atau Kelompok Pendukung ASI dalam suatu wilayah.

. Mengadakan perencanaan untuk penyelengaraan penyampaian informasi kepada masyarakat mengenai pentingnya KP-ASI

2. Mengkoordinasikan kegiatan ini antara kader dan masyarakat

3. Mengevaluasi kegiatan.

Menetapkan jadwal penyelengaraan dalam penyampaian informasi mengenai pentingnya KP-ASIMenambah jumlah masyarakat untuk menjadi anggota KP-ASI

Jumlah ibu yang memberikan ASI semakin banyak, karena dibantu oleh masyarakat di wilayah tersebut.

1x/ 7 bulan

1x/ 2 bulan

1x/ 6 bulan

Dilakukan pada minggu ke 4 bulan Desember 2013

Dilakukan bersamaan dengan kegiatan Posyandu

Dilakukan pada akhir bulan tiap semester.

135

Page 136: contoh LPM

136

Page 137: contoh LPM

4.2 Menyusun Rencana Pelaksanaan Kegiatan

. Setelah menyusun rencana pemecahan masalah, maka akan dilakukan rencana pelaksanaan pemecahan masalah yang disusun berdasarkan rencana usulan kegiatan. Perencanaan pelaksanaan pemecahan masalah disajikan dalam bentuk tabel berikut ini

Tabel 4.2 Angka Cakupan Status Gizi (N/D) Di Wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan Periode Januari 2013-Agustus 2013, sebesar 18% kurang dari target sebesar > 80%.

No Kegiatan September Oktober November Desember Januari Februari1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Memberikan pelatihan kepada semua kader mengenai seluruh kegiatan posyandu dan melakukan rolling dalam pembagian tugas kepada kader.

X

2 Melakukan penyuluhan akan pentingnya pemberian makanan yang baik dan sehat, seperti jenis-jenis makanan, cara pengolahan dan cara pemberian makanan yang baik dan sehat.

X

3 Melakukan penyuluhan mengenai bagaimana tata cara dan waktu pemberian ASI yang benar.

X

137

Page 138: contoh LPM

4. Melakukan penyuluhan tentang pentingnya KP-ASI atau Kelompok Pendukung ASI dalam suatu wilayah.

X

No Kegiatan Maret April Mei Juni Juli AgustusMenambah jumlah petugas kesehatan

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Memberikan pelatihan kepada semua kader mengenai seluruh kegiatan posyandu dan melakukan rolling dalam pembagian tugas kepada kader.

X

2 Melakukan penyuluhan akan pentingnya pemberian makanan yang baik dan sehat, seperti jenis-jenis makanan, cara pengolahan dan cara pemberian makanan yang baik

X

138

Page 139: contoh LPM

dan sehat.

3 Melakukan penyuluhan mengenai bagaimana tata cara dan waktu pemberian ASI yang benar.

X

4. Melakukan penyuluhan tentang pentingnya KP-ASI atau Kelompok Pendukung ASI dalam suatu wilayah.

X

139

Page 140: contoh LPM

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Setelah melewati berbagai proses maka didapatkan satu program kesehatan dasar Puskesmas Kecamatan Tugu Selatan yang

dievaluasi yaitu program kesehatan gizi dan didapatkan dua masalah yang teridentifikasi melewati diskusi dan justifikasi sehingga

didapatkan dua prioritas masalah selama bulan Januari – Agustus 2013, yaitu :

Cakupan pemberian ASI Ekslusif di wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan periode Januari – Agustus 2013 sebesar 25,83%

dengan score 200.

Selanjutnya prioritas masalah di atas dicari akar penyebab masalah yang paling dominan dan setelah dilakukan diskusi,

argumentasi dan justifikasi maka dapat disimpulkan akar penyebab masalah.

3. Kurangnya penyuluhan oleh petugas mengenai cara dan waktu pemberian ASI yang benar di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan

Tugu Selatan. (method)

4. Tidak adanya kelompok pendukung ASI (KP-ASI) yang dibentuk oleh masyarakat sekitar di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan

Tugu Selatan. (Planning)

140

Page 141: contoh LPM

Cakupan program penimbangan balita (N/D) di wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan periode Januari – Agustus 2013

sebesar 18% dengan score 202.

Selanjutnya prioritas masalah di atas dicari akar penyebab masalah yang paling dominan dan setelah dilakukan diskusi,

argumentasi dan justifikasi maka dapat disimpulkan akar penyebab masalah .

Akar penyebab masalah dominan :

3. Kurangnya penyuluhan oleh kader mengenai makanan yang baik dan sehat di Wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan. (man)

4. Kurangnya pelatihan dan penugasan kader yang merata dalam posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan.

(controlling)

141

Page 142: contoh LPM

5.2 Saran

Berdasarkan permasalahan program kesehatan dasar tersebut disarankan atau direkomendasikan beberapa hal kepada Puskesmas

Kecamatan Tugu Selatan sebagai berikut:

Alternatif pemecahan masalah Pemberian ASI Eksklusif Di Wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan Periode Januari 2013 – Agustus

2013 :

3. Melakukan penyuluhan mengenai bagaimana tata cara dan waktu pemberian ASI yang benar. Dan bekerjasama dengan aparatur

desa/ kader untuk mengajak masyarakat untuk terus memberikan ASI eksklusif.

4. Melakukan penyuluhan tentang pentingnya KP-ASI atau Kelompok Pendukung ASI dalam suatu wilayah..

Alternatif pemecahan masalah Cakupan Program N/D Di Wilayah Puskesmas Kelurahan Tugu Selatan Periode Januari 2013 – Agustus

2013 :

1. Memberikan pelatihan kepada semua kader mengenai seluruh kegiatan posyandu dan melakukan rolling dalam pembagian tugas

kepada kader.

2. Melakukan penyuluhan akan pentingnya pemberian makanan yang baik dan sehat, seperti jenis-jenis makanan, cara pengolahan dan

cara pemberian makanan yang baik dan sehat.

142

Page 143: contoh LPM

143