Contoh Laporan Eliksir Pct

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/20/2019 Contoh Laporan Eliksir Pct

    1/28

    LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN

    LIKUIDA DAN SEMISOLIDA

    PEMBUATAN SEDIAAN LARUTAN SIRUP PARASETAMOL

    Disusun oleh :

    1.  Putu Argianti Meyta Sari (122210101001)

    2.  Trias Alfiliatiningsih (122210101003)

    3.  Khurmatul Walida T.A (122210101009)

    4.  Wahyu Wahidatur R. (122210101011)

    5.  Dessy Dwi Risky A. (122210101013)

    6. 

    Kinanthi Putri Rizki (122210101015)

    7.  Arjun Nurfawaidi (122210101017)

    Kelompok : A1

    Tanggal : Rabu, 17 September 2014

    Dosen : Lidya Ameliana S.Si., Apt., .Farm

    LABORATORIUM FARMASETIKA

    FAKULTAS FARMASI

    UNIVERSITAS JEMBER

    2014

  • 8/20/2019 Contoh Laporan Eliksir Pct

    2/28

    1.  TUJUAN PRAKTIKUM

    Mahasiswa dapat mengerti dan mengetahui cara membuat sediaan larutan dengan

     bahan aktif parasetamol

    2. 

    DASAR TEORI

    Larutan merupakan suatu campuran homogen antara dua zat dari molekul,

    atom ataupun ion dimana zat yang dimaksud disini adalah zat padat, minyak larut

    dalam air. Dalam istilah farmasi, larutan didefinisikan sebagai sediaan “cair yang

    mengandung satu atau lebih zat kimia yang dapat larut, biasanya dilarutkan dalam

    air, yang karena bahan-bahannya, cara peracikan atau penggunaannya tidak

    dimasukkan kedalam golongan produk lainnya”. Dalam bidang farmasi kelarutan

    sangat penting, karena dapat mengetahui dapat membantu dalam memilih medium

     pelarut yang paling baik untuk obat atau kombinasi obat, membantu mengatasi

    kesulitan  –   kesulitan tertentu yang paling baik untuk obat atau kombinasi,

    membantu mengatasi kesulitan  –   kesulitan tertentu yang timbul pada waktu

     pembuatan larutan farmasetis dan lebih jauh lagi dapat bertindak sebagai standart

    atau uji kelarutan.

    Menurut Farmakope Indonesia III, sirup adalah sidiaan cair berupa larutan

    yang mengandung sakarosa, kadar sakarosa (C12H22O11) tidak kurang dari 64%

    dan tidak lebih dari 66%. Sebagian besar sirup  –  sirup mengandung komponen  –  

    komponen berikut didampingi air murni dan semua zat  –  zat obat yang ada:

    a.  Pemanis

    Pemanis berfungsi untuk memperbaiki rasa dari sediaan. Dilihat dari kalori

    yang dihasilkan, dibagi menjadi pemanis berkalori tinggi dan pemanis berkalori

    rendah seperti laktosa.

     b. 

    Pengawet antimikrobaDigunakan untuk menjaga kestabilan obat dalam penyimpanan agar dapat

     bertahan lebih lama dan tidak ditumbuhi oleh mikroba dan jamur.

    c.  Perasa dan pengaroma

    Hampir semua sirup di sedapkan dengan pemberi rasa buatan atau bahan  –  

     bahan yang berasal dari alam untuk membuat sirup mepunyai rasa yang enak.

    Pengaroma ditambahkan kedalam sirup untuk memberikan aroma yang enak dan

    wangi.

  • 8/20/2019 Contoh Laporan Eliksir Pct

    3/28

    d.  Pewarna

    Pewarna yang digunakan umumnya larut dalam air dan tidak bereaksi

    dengan komponen lain dalam sirup dan warnanya stabil dalam kisaran pH selama

     penyimpanan.

    Parasetamol (acetaminophen) merupakan turunan senyawa sintetis dari p-

    aminofenol yang memberikan efek analgesi dan antipiretik. Senyawa ini

    mempunyai nama kimia N-asetil-p-aminofenol atau p-asetamidofenol atau 4’-

    hidroksiasetanilid, bobot molekul 151,16 dengan rumus kimia C8H9 NO2  dan

    mempunyai struktur molekul sebagai berikut:

    Parasetamol memiliki waktu paruh eliminasi antara 1-3 jam. (Taufik,

    Rusdina) acetaminofen mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari

    101,0% C8H9 NO2 dihitung terhadap  zat telah dikeringkan. Pemeriannya adalah

    hablur atau serbuk, hablur putih, tidak berbau, rasa pahit. Suhu lebur 169 0C

    sampai 1720 (Anonim, 1995).

    Parasetamol diabsorbsi dengan cepat dan sempurna melalui saluran cerna.

    Obat ini tersebar keseluruh cairan tubuh dan 25% terikat dengan protein plasma.

    Sebagian besar perasetamol (80%) dikonjugasi dengan asam glukoronat dan

    sisanya dengan asam sulfat. Metabolit hasil hidroksilasi obat ini dapat

    menimbulkan methemoglobinemia dan hemolisis eritrosis. Obat ini

    dimetabolisme oleh enzim mikrosom hati dan diekskresikan sebagian besar dalam

     bentuk terkonjugasi melalui ginjal. Akibat dosis toksis yang yang serius adalah

    nekrosis hati.

    3.  EVALUASI PRODUK REFEREN

    1. 

    Produk referen 1-  Merk : Tempra

    -  Pabrik : PT Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk

    -  Kemasan : sirup 60 ml

    2.  Produk referen 2

    -  Merk : Parasetamol generik

    -  Pabrik : Kimia Farma

    -  Kemasan : sirup 60 ml

  • 8/20/2019 Contoh Laporan Eliksir Pct

    4/28

    3.  Produk referen 3

    Merk : Parasetamol generik

    -  Pabrik : Novapharin

    Kemasan : sirup 60 ml

    4.  STUDI PRAFORMULASI BAHAN AKTIF

    HASIL STUDI PUSTAKA BAHAN AKTIF

    Bahan

    aktif

    Efek

    utama

    Efek samping Indikasi Kontra

    indikasi

    Spesifikasi

    lain

     parasetam

    ol

    Analgeti

    k,

    antipireti

    k

    Menifestasinya

    eritema,

    urtikaria

    demam, lesi

     pada mukosa,

    reaksi

    hipersensitivita

    s, kelainan

    darah,

    hepatotoksik

    (untuk

     penggunaan

    dosis tunggal

    10 –  15 mg)

    Menurunkan

     panas dan

    menghilangk 

    an nyeri

    ringan

    sampai

    sedang,

    menurunkan

    suhu tubuh

    dengan

    mekanisme

    yang diduga

     berdasar efek

    sentral

    Pasien

    yang

    ganggua

    n fungsi

    hati dan

    ginjal

    Kelarutan

    dalam air

    1:70, dalam

    air panas

    1:20, dalam

    alkohol 1:7-

    10, dalam

     propilenglik 

    ol 1:9,

    sedikit larut

    dalam

    kloroform

    dan praktis

    tidak larut

    dalam eter

    (FI IV:650)

      Alasan pemilihan bahan aktif

    Alasan pemilihan parasetamol karena peracetamol cepat di

    absorbsi dalam saluran cerna dengan kadar maksimum dalam plasma

    dicapai (T1/2) 30 menit  –  1 jam. Merupaka biosintesis prostaglandin yang

    lemah, dapat diminum sebelum makan karena tidak menyebabkan iritasi,

    namun absorbsi diganggu oleh karbohidrat.

  • 8/20/2019 Contoh Laporan Eliksir Pct

    5/28

     Dosis dan perhitungan

    Dosis berdasarkan FI III halaman 920

      Umur 6-12 bulan : 50 mg / 200 mg

     

    Umur 1-5 tahun : 50mg –  100mg / 200mg –  400mg

      Umur 6-10 tahun : 100mg –  200mg / 400mg –  800mg

      > 10 tahun : 250mg / 1 g

     Alasan pemilihan bahan

    Dosis : 120mg / 5ml

    -  Waktu pemakaian : 4 kali sehari selama 3 hari

      Umur 1-5 tahun : 2,5 ml (1/2 takar)

    Untuk 1 hari : 2,5 ml x 4 = 10 ml

    Untuk 3 hari : 10 ml x 3 = 30 ml

      Umur 5-10 tahun : 5 ml (1 takar)

    Untuk 1 hari : 5 ml x 4 = 20 ml

    Untuk 3 hari : 20 ml x 3 = 60 ml

      Umur > 10 tahun : 10 ml (2 takar)

    Untuk 1 hari : 10 ml x 4 = 40 ml

    Untuk 3 hari : 40 ml x 3 = 120 ml

    Dipilih kemasan 60 ml. Karena kemasan 60ml menurut kami adalah

    kemasan yang paling efisien. Jika menggunakan kemasan yang 120 ml, apabila

    konsumen yang mengkonsumsi obat rentang usianya 1-5 tahun, maka akan ada

     banyak obat yang tersisa, yaitu kurang lebih 90ml. Bila sisa obat disimpan terlalu

    lama, ada kemungkinan obat itu akan rusak dan tidak stabil. Sebaliknya, bila

    konsumen yang mengkonsumsi obat rentang usianya > 10 tahun, dan kemasan

    yang digunakan 30 ml, maka akan dibutuhkan 4 botol kemasan 30ml, dan hal itu

    tidak efisien. Untuk itu, dipilih kemasan 60ml.

      Takaran / dosis untuk persatuan takaran terkecil:

    Kandungan parasetamol dalam 1 takar (cth) = 120mg / 5 ml

      Untuk usia 1-5 tahun

    Takaran untuk satu kali pakai dalam satu hari

     x 10 ml = 240 mg (masuk dalam dosis terapi)

  • 8/20/2019 Contoh Laporan Eliksir Pct

    6/28

      Untuk usia 5 - 10 tahun

    Takaran untuk satu kali pakai dalam satu hari

     x 20 ml = 480 mg (masuk dalam dosis terapi)

      Untuk usia > 10 tahun

    Takaran untuk satu kali pakai dalam satu hari

     x 40 ml = 960 mg (masuk dalam dosis terapi)

    5. BAHAN AKTIF DAN BAHAN TAMBAHAN

    1. Bahan Aktif

    Parasetamola.  Karakteristik Fisika

    FI Edisi III, Halaman 37

      Pemerian

    Hablur atau serbuk hablur putih, tidak berbau, rasa pahit

      Kelarutan

    Larut dalam 70 bagian air, dalam 7 bagian etanol (95%)P, dalam 13

     bagian aseton P, dalam 40 bagian gliserol P dan daam 9 bagian propilenglikol P, larut dalam larutan alkali hidroksida.

    USP 25

    Serbuk kristal putih, tidak berasa, larut dalam 20 bagian air panas, dalam

    10 bagian alkohol dan dalam 15 NaOH 1 N

     b.  Karakteristik Kimia

      Massa molekular : 272,4 g/mol

      Suhu lebur : 1690-1720 C

       pH Larutan : 3,8-6,1

      Stabilitas :

    Pada suhu >400C akan lebih mudah terdegrdasi, lebih muda terurai

    dengan adanya udara dari luar dan adanya cahaya, pH jauh dari

    rentang pH optimum akan menyebabkan zat terdegradasi karena

    terjadihidrolisis

      Khasiat dan penggunaannya : analgetikum, antipiretikum

  • 8/20/2019 Contoh Laporan Eliksir Pct

    7/28

    2. Co-solven

    Propilenglikol

    alasan dipilih propilenglikol karena propilenglikol dapat meningkatkan

    kelarutan dari parasetamol, dimana parastamol tidak larut dalam air.

      Pemerian : cairan kental, jenih, tidak berwarna, tidak berbau,

    rasa agak manis, dan higroskopis

      Kelarutan : dapat bercampur dengan air, dengan etanol (95%)P

    dan dengan kloroform P. Larut dalam 6 bagian eter, tidak dapat bercampur

    dengan eter,minyaktanah P dan minyak lemak

      Titik didih : 1850-189

    0 C

     

    Indeks bias : 1,431-1,433

      Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik

      Khasiat dan kegunaan : zat ambahan dan pelarut

      Propilenglikol inkompatibel dengan reagent oksidasi yaitu KmnO4 

      Stabilitas : pada suhu dingin, propilenglikol stabil dengan baik

     pada tempat tertutup dalam wadah tertutup rapat, terlindungi dari cahaya

    dan kering. Halini karena sifatnya yang higroskopis

    3. Grape Falvour

      Digunakan sebagai corigen dan disukai anak-anak

      Keamanan : diabsorbsi lebih lambat pada gastrointestinal traktus

    daripada sukrosa dan dimetabolisme menjadi fruktosa dan glukosa

    didalam liver

      Stabilitas : sorbitol inert dapat campur dengan banyak zat tambahan

    lain, sangat larut air dan tidak terurai jika terjadi kenaian temperture

    4. Aquadest

      Merupakan plarut danpengencer utama

      Pemerian : cairan jernih, tidak berasa, tidak berbau, dan tidak

     berwarna

    5. Bahan pengental, penstabil, pelarut

    Gliserol

       Nama esmi : glycerolum

     

     Nama lain : gliserol, glicerin

  • 8/20/2019 Contoh Laporan Eliksir Pct

    8/28

      Pemerian : cairan sperti sirup, jernih, tidak berwarna, tidak berbau,

    manis, diikuti asa hangat,higroskopik, jika disimpan beberapa lama pada

    suhu rendah dapat memadat membentukmassa hablur tidak berwarna yang

    tidak melebur hingga mencapai suhu lebih kurang 200C

      Kelarutan : dapat bercampur dengan air, dan dengan etanol (95%)P,

     praktis tidak larut dalam kloroform P, dalam eter P dan dalam minyak

    lemak

    6. Bahan pengawet

     Nipagin (FI III, Halama 378)

      Warna : putih

     

    Rasa : tidak mempunyai rasa

      Bau : hampir tidak berbau

      Pemerian : serbuk hablur halus

      Kelarutan : larut dalam 500 bagian air, dalam 20 bagian air mendidih,

    dalam 25 bagianetanol (95%)P, dan dalam 3 bagian aseton P, mudah

    dalam eter P dan dalam alkali hidroksida

      Titik lebur : 1250-1280C

     

     pKa/pKb : 8,4

      Bobot jenis : 1,352 g/cm3 atau 1,352 g/mL

       pH larutan : 3-6

      Stabilitas : lebih mudah terurai dengan adanya udara dari luar

    7. Bahan pendapar

    Asam sitrat (FI III, Halaman 50)

       Nama resmi : Acidum citrium

     

    Pemerian : hablur tidak berwarna atau serbuk putih, tidak berbau, rasa

    sangat asam, agak higroskopik, merapuh dalam udara kering dan panas

      Kelarutan : larut dalam kurang dari 1 bagian air dan dalam 1,5 bagian

    etanol (95%)P,s sukar larut dalam eter P

       pH : 4,5

       penyimpanan : dalam wadah tertutup baik

    Sodium Sitrat (FI III, Halaman 406)

     

     Nama resmi : Sodium sitrat

  • 8/20/2019 Contoh Laporan Eliksir Pct

    9/28

      Rumus kimia : C6H8O7 

      Pemerian : hablur tidak berbau atau serbuk halus putih

      Kelarutan : mudah larut dalam air, sangat mudah larut dalam air

    mendidih, praktis tidak larut dalam etanol (96%)P

      Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat

    8. Bahan Pemanis

    Sukrosa (FI III,Halaman 725)

      Warna : Putih tidak berwarna

      Rasa : manis

      Bau : Tidak berbau

      Pemerian : hablur, bentuk kubus, massa hablur

      Kelarutan : sangat mudah larut dalam air, sangat mudah larut dalam

    air mendidih, sukar larut dalam metanol, tidak larut dalam kloroform dan

    eter

      Titik didih : 1860C

      Bobot jenis : 1,537 g/mL

      Stabilitas : Lebih mudah terurai dengan adanya udara luar

      Khasiat : Bahan sirupus simplex

    Sodium Sakarin (HOPE 6th Edthion, Halaman 608)

      Fungsi : Sweetening agent

      Warna : Putih, serbuk kristal

      Bau : Tidak berbau

      Bobot jenis : 1,70 g/cm3 

      Stabilitas : Stabil dibawah kondisi rentang normal dalam formulasi

    9. Erythrosine

    Digunakan sebagai pewarna sintetik yang tidak boleh digunakan dengan

    sembarangan untuk bahan tambahan

      Kelarutan : larut dalam air

      Rumus kimia : C20H6I4 Na2O5 

      Massa molar : 879, 86 g/mol

      Titik didih : 1420-144

    0C

  • 8/20/2019 Contoh Laporan Eliksir Pct

    10/28

    6.  SUSUNAN FORMULA DAN KOMPOSISI BAHAN YANG

    DIRENCANAKAN

    Bahan Fungsi Konsentrasi Jumlah skala

    kecil

    Jumlah skala

     besar

    Parasetamol Bahan aktif 2.4% 1.44 g 12 g

    Gliserol Pengental 20% 22.68 g (20

    ml)

    189 g (166.7

    ml)

    Propilenglikol Co-solven 1.8% 9.342 g (9

    ml)

    77.86 g (75

    ml)

     Nipagin Pengawet 0.13% 78 mg 650 mg

     Nipasol Pengawet 0.083% 50 mg 416.7 mg

    Sukrosa Pemanis 1% 600 mg 5 g

    Asam sitrat Dapar 0.75% 0.45 g 3.75 g

     Natrium sitrat Dapar 0.77% 0.46 g 3.83 g

    Grape flavor Perasa q.s q.s q.s

     Natrium

    sakarin

    Pemanis

     buatan

    0.025% 15 mg 125 mg

    Aquadest Pelarut Ad 60 ml Ad 60. Ad 500

      Perhitungan dapar

    Diketahui : pH 6

     pKa1 = 3.15 ; pKa2 = 4.77 ; pKa3 = 6.40

    β = 0.1 

     pH= pKa + log  pKa = 6.40

    6 = 6.4 + log  Ka = 3.981 × 10

    -7 

    log = 6 –  6.4 pH = 6

      = 0.3981 H

    + = 10-6

    [G] = 0.3981 [A]

    β =

     

  • 8/20/2019 Contoh Laporan Eliksir Pct

    11/28

    0.1 =  

     

    C = 0.2132

    C = [A] + [G]

    0.2132 = [A] + 0.3981 [A]

    [A] = 0.1525

    [G] = 0.3981 [A]

    [G] = 0.3981 0.1524 = 0.061

      Persamaan reaksi 

     

     0.2135 0.2135 0.2135

    - - 0.2135

       0.2135 0.2135 0.2135

    - - 0.2135

     

     0.061 0.061 0.061

    0.1525 - 0.061

      Penimbangan bahan

    1.  [Asam sitrat] =

     

    0.2135 =  m = 0.45 gram

    2. 

    [Na sitrat ] =

     

    0.2135 =

     

    m = 0.46 gram

  • 8/20/2019 Contoh Laporan Eliksir Pct

    12/28

      Perhitungan ADI dan pengambilan bahan

    1.  Parasetamol

    Dosis 120 mg/5ml dibuat sediaan 60 ml

    Parasetamol yang digunakan =  = 1440 mg

    = 1.44 gram

    2.  Gliserol ADI = 1.0 –  1.5 g/kg BB

    1- 5 th = (8.1 –  14.4 kg) 1.5 g/kg BB = 12.15 g –  21.6 g

    5 - 10th= (15.8 –  23.9 kg) 1.5 g/kg BB = 23.7 g –  35.8 g

    >10th = (26.8 –  29.1 kg) 1.5 g/kg BB = 40.35 g –  43.65 g

    Gliserol yang digunakan = 30% 60 ml = 18 ml

    m = ρ V 

    = 1.260 g/ml 18 ml

    = 22.68 gram

    Perhitungan melebihi ADI atau tidak

    1 –  5 th (1/2 takar –  1 takar) = 4 ml 22.68 gram= 3.78 –  7.56 gram (tidak melebihi ADI)

    5 –  10 th (1-2 takar) = 4 ml 22.68 gram

    = 7.56 –  15.12 gram (tidak melebihi ADI)

    >10 th (2-3 takar) = 4 ml 22.68 gram

    = 15.12 –  22.68 gram (tidak melebihi ADI)

    3.  Propilenglikol ADI = 25 mg/kg BB

    1- 5 th = (8.1 –  14.4 kg) 25 mg/kg BB = 202.5 mg –  360 mg

    5 - 10th = (15.8 –  23.9 kg) 25 mg/kg BB = 395 mg –  597 mg

    >10th = (26.8 –  29.1 kg) 25 mg/kg BB = 672.5 mg –  727.5 mg

    Propilenglikol yang digunakan = 15% 60 ml = 9 ml

    m = ρ V  = 1.0381 g/ml 9 ml

    = 9.3429 gram

  • 8/20/2019 Contoh Laporan Eliksir Pct

    13/28

    Perhitungan melebihi ADI atau tidak

    1 –  5 th (1/2 takar –  1 takar) = 4

    ml 9.3429 gram= 1.557 –  3.114 gram (melebihi ADI)

    5 –  10 th (1-2 takar) = 4 ml 9.3429 gram

    = 3.114 –  6.229 gram (melebihi ADI)

    >10 th (2-3 takar) = 4 ml 9.3429 gram

    = 6.229 –  9.3429 gram (melebihi ADI)

    4.   Nipagin ADI = 10 mg/kg BB

    1- 5 th = (8.1 –  14.4 kg) 10 mg/kg BB = 81 mg –  144 mg

    5 - 10th = (15.8 –  23.9 kg) 10 mg/kg BB = 158 mg –  239 mg

    >10th = (26.8 –  29.1 kg) 10 mg/kg BB = 269 mg –  291 mg

     Nipagin yang digunakan = 0.13 % 60 ml

    = 78 mg

    Perhitungan melebihi ADI atau tidak

    1 –  5 th (1/2 takar –  1 takar) = 4

    ml 78 mg= 13 –  26 mg (tidak melebihi ADI)

    5 –  10 th (1-2 takar) = 4 ml 78 mg

    = 26 –  52 mg (tidak melebihi ADI)

    >10 th (2-3 takar) = 4 ml 78 mg

    = 52 –  78 mg (tidak melebihi ADI)

    5.   Nipasol ADI = 10 mg/kg BB

    1- 5 th = (8.1 –  14.4 kg) 10 mg/kg BB = 81 mg –  144 mg

    5 - 10th = (15.8 –  23.9 kg) 10 mg/kg BB = 158 mg –  239 mg

    >10th = (26.8 –  29.1 kg) 10 mg/kg BB = 269 mg –  291 mg

     Nipasol yang digunakan = 0.083 % 60 ml

    = 50 mg

  • 8/20/2019 Contoh Laporan Eliksir Pct

    14/28

     

    Perhitungan melebihi ADI atau tidak

    1 –  5 th (1/2 takar –  1 takar) = 4

    ml 50 mg= 8.3 –  16.7 mg (tidak melebihi ADI)

    5 –  10 th (1-2 takar) = 4 ml 22.68

    = 16.7 –  33.3 mg (tidak melebihi ADI)

    >10 th (2-3 takar) = 4 ml 22.68

    = 33.3 –  50 mg (tidak melebihi ADI)

    6. 

    Sukrosa ADI = 11 mg/kg BB

    1- 5 th = (8.1 –  14.4 kg) 11 mg/kg BB = 89.1 mg –  158.4 mg

    5 - 10th = (15.8 –  23.9 kg) 11 mg/kg BB = 173.8 mg –  262.9 mg

    >10th = (26.8 –  29.1 kg) 11 mg/kg BB = 295.9 mg –  320.1 mg

    Sukrosa yang digunakan = 1 % 60 ml

    = 600 mg

    Perhitungan melebihi ADI atau tidak

    1 –  5 th (1/2 takar –  1 takar) = 4

    ml 600 mg= 100 –  200 mg (tidak melebihi ADI)

    5 –  10 th (1-2 takar) = 4 ml 600 mg

    = 200 –  400 mg (tidak melebihi ADI)

    >10 th ( 2-3 takar) = 4 ml 600 mg

    = 400 –  600 mg (tidak melebihi ADI)

    7.   Na sakarin ADI = 50 –  300 ppm

    1- 5 th = (8.1 –  14.4 kg) 300 ppm = 2430 ppm –  4320 ppm

    5 - 10th = (15.8 –  23.9 kg) 300 ppm = 4740 ppm –  7170 ppm

    >10th = (26.8 –  29.1 kg) 300 ppm = 8070 ppm –  8730 ppm

     Na sakarin yang digunakan = 0.025 % 60 ml

  • 8/20/2019 Contoh Laporan Eliksir Pct

    15/28

      = 0.015 g

    Perhitungan melebihi ADI atau tidak

    1 –  5 th (1/2 takar –  1 takar) = 4

    ml 0.015 g= 2.5 –  5 gram (melebihi ADI)

    5 –  10 th (1-2 takar) = 4 ml 0.015 g

    = 4 –  10 gram (melebihi ADI)

    >10 th (2-3 takar) = 4 ml 0.015 g

    = 10 –  15 gram (melebihi ADI)

    Perhitungan kelarutan bahan –  bahan.

    1.  Parasetamol

      Gliserol = 1 : 40

    = x : 18

    X = 0.45

    Sisa parasetamol yang belum larut = 1.44 gram –  0.45 gram = 0.99 gram

      Propilenglikol= 1 : 9

    = x : 9.3429

    X = 1.0381

    Sisa parasetamol larut semua dalam propilenglikol

    2.   Nipagin

     

    Air panas = 1 : 20

    0.078 : x

    X = 1.56 ml air panas

      Perhitungan kadaluwarsa

     pH stabil Parasetamol = 6

    reaksi orde 1 t ½ =

     

    21.8 tahun=

     

  • 8/20/2019 Contoh Laporan Eliksir Pct

    16/28

      K = 0.693 / 21.8

    K = 0.03179

    Berat Parasetamol = 1.44 g

    BM Parasetamol = 151.16 g/ml

    Jumlah Parasetamol =

     

    =

     = 0.0095 mol (C0)

    Jumlah Parasetamol 90 % = 90 % 0.0095 = 0.00858 mol (C )

    t 90 % =

     

    =  = 72.44 0.0047

    = 3.24 tahun = 3 tahun 3 bulan

  • 8/20/2019 Contoh Laporan Eliksir Pct

    17/28

    7. METODE

      Alat

    Timbangan

    Batang Pengetahuan

    -  Kertas Perkamen

    Gelas Ukur

    -  Erlenmeyer

    -  Pipet Tetes

    -  Beaker Glass

     

    Prosedur Pembuatan Skala Laboratorium

    1. Pembuatan sirup gula

    2. Pembuatan larutan parasetamol

    Timbang sukrosa sebanyak 25,58

    Panaskan aquadest ± 25 ml hingga mencapai 80°C

    Masukkan sukrosa sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga larut

    Diinginkan hingga suhunya mencapai 40°C

    Masukkan propilen glikol dan gliserol dalam erlenmeyer

    Masukkan nipagin, aduk ad terlarut

    Larutan dipanaskan hingga mencapai 50°C - 60°C

    Masukkan parasetamol sedikit demi sedikit aduk hingga larut

    Dinginkan ad 40°C

  • 8/20/2019 Contoh Laporan Eliksir Pct

    18/28

    3. Pembuatan larutan dapar dan zat warna

    4. Pembuatan sirup akhir.

      Evaluasi Sediaan

    1.  Uji Organoleptis

    -  Keadaan yang diamati :

    Bau

    Warna

    Rasa

    Sediaan dikatakan baik apabila rasa dan aroma anggur tidak hilang.

    Masukkan larutan parasetamol, nipagin, gliserol, propilen glikol dalam

    erlenmeyer

    Tambahkan sedikit sirupus simplex aduk larutan hingga homogen.

    Tambahkan larutan dapar, zat warna aduk hingga homogen.

    Tambahkan larutan grape flavour sambil diaduk ad homogen

    Kemas dalam botol 60 ml

    Tambahkan sirupus simplex hingga 60 ml.

    Masukkan secara bertahap asam sitrat, natrium sitrat dan natrium sakarin

    Larutkan semua bahan dalam aquadest. Aduk hingga larut dan seluruhnya

    homogen

    Tambahkan zat warna erytrochine, aduk hingga homogen

  • 8/20/2019 Contoh Laporan Eliksir Pct

    19/28

    2.  Pemeriksaan Berat Jenis

    Alat yang digunakan : Piknometer

    -  Mekanisme kerja :

    Menimbang dengan seksama piknometer yang bersih dan kering

    Mengisi piknometer dengan air hingga penuh kemudian piknometer

    direndam pada es

    Piknometer ditutup lalu pipa kapiler dibuka biarkan suhu naik hingga suhu

     percobaan kemudian piknometer ditutup.

    Biarkan suhu air dan piknometer mencapai suhu kamar, usap dinding luas

     piknometer hingga bersih

    Massa jenis sirup dibagi dengan massa jenis air diperoleh berat sirup

    Menimbang dengan seksama

    Dihitung selisih antara W piknometer + air dan W piknometer sehinggadiperoleh W air.

     Nilai W air dibagi dengan berat jenis air = V air

    Menghitung selisih antara W sirup+pikno dan W pikno didapat W sirup

    Sirup dimasukkan ke dalam piknometer kosong, ditimbang

    Selanjutnya W sirup dibagi W air diperoleh massa jenis sirup

  • 8/20/2019 Contoh Laporan Eliksir Pct

    20/28

    3.  Pengukuran pH

    Alat yang digunakan :

    Beaker glass

     pH meter

    -  Mekanisme kerja

    4.  Pemeriksaan Viskositas

    Alat yang digunakan :

    Viscometer Brookfield

    Menggunakan kertas indikator pH

    Mencelupkan kertas indikator ke larutan sirup parasetamol

    Dilihat perubahan warna dan dicocokan dengan warna pada indikato

    Masukkan sirup kedalam beaker glass

    Memasang alat Brookfield dan masukkan spindle dalam sirup parasetamol

    Memilih pengatur kecepatan, Mengamati jarum penunjuk pada saat konstan

    Mencatat angka yang ditunjuk jarum hitung viskositas

  • 8/20/2019 Contoh Laporan Eliksir Pct

    21/28

    5.  Penetapan Kadar

    a. 

    Standart Parasetamol

     b. 

    Sampel parasetamol

    Menimbang dan melarutkan 340 mg parasetamol standart dalam 10 ml NaOH 0,1 N. Menambahkan aquadest ad 100 ml (Larutan 1). kocok ad

    homogen.

    Memipet 1 ml Larutan 1. Menambahkan aquadest ad 25 ml. Kocok ad

    homogeny (Larutan 2)

    Memipet 1 ml larutan 2. Menambahkan 2 ml NaOH 0,1 N, Menambahkan

    aquadest ad 25 ml. Kocok ad homogen.

    Melakukan penetapan kadar dengan panjang gelombang 257 nm.

    Memipet sirup parasetamol 10 ml. Menambahkan 10 ml NaOH 0,1 N.

    Menambahkan aquadest ad 100 ml. (Larutan a) Kocok ad homogen.

    Memipet 1 ml larutan a. Menambahkan aquadest ad 25 ml. Kocok ad

    homogen. (Larutan b)

    Memipet 1 ml Larutan b. Menambahkan 2,0 ml NaOH 0,1 N.

    Menambahkan aquadest ad 25 ml. Kocok ad homogeny.

    Penetapan kadar parasetamol menggunakan spektrofotometer dengan

     panjang gelombang 257 nm.

  • 8/20/2019 Contoh Laporan Eliksir Pct

    22/28

    8.  Rancangan Etiket, Brosur dan Kemasan

    NoInformasi yang harus

    dicantumkanEtiket Kemasan luar Brosur

    1 Nama obat jadi √  √  √ 2 Bobot netto/ vol/isi √  √  √ 

    3 Komposisi obat √  √  √ 4 Nama industri farmasi √  √  √ 

    5 Alamat industri farmasi √  √  √ 

    6 Nomor pendaftaran √  √  -

    7 Nomor batch √  √  -8 Tanggal kadaluarsa √  √  -

    9 Dosis √  √  √ 10 Cara penggunaan √- √  √-11 Cara kerja/

    farmakologi

    √  √  √ 

    12 Indikasi √  √  √ 13 Kontraindikasi √  √  √ 14 Efek samping √  √  √ 15 Interaksi obat √  √  √ 16 Peringatan/perhatian √  √  √ 

    17 Cara penyimpanan √  √  √ 

    18 Tanda peringatan OBT √  √  √ 

    19. Lingkaran tanda khusus

    obat keras/bebas/OBT

    √  √  -

  • 8/20/2019 Contoh Laporan Eliksir Pct

    23/28

    Desain brosur

    FAMOL

    P R ET MOL

    Kandungan :Tiap 5 ml sirup mengandungParacetamol 120 mg.

    Indikasi :Untuk menurunkan demam, menurunkan panas, danmeringankan rasa nyeri.

    Kontra Indikasi :Pasien dengan gangguan fungsihati dan ginjal.

    Efek Samping :

    - Reaksi hipersensitivitas- Manifestasinya eritema,urtikaria demam, lesi padamukosa.

    - Hepatotoksik (untukpenggunaan dosis tunggal10-15 g)

    Dosis :1-5 tahun : 1/2 sendok takar (2,5 ml)  3-4 kali sehari.

    6-10 tahun : 1 sendok takar (5 ml)  3-4 kali sehari.>10 tahun : 2 sendok takar (10 ml)  3-4 kali sehari.

    Simpan pada suhu ruangantertutup rapat, dan terhindar dari cahaya

    S I R U P

    Netto : 60 ml

    PT. ANUFARMA

    JEMBER-INDONESIA

    Perhatian :- Hati-hati penggunaan obat ini pada

    penderita penyakit ginjal.- Bila setelah 2 hari demam tidakmenurun atau setelah 5 hari nyeritidak menghilang, segera hubungiUnit Pelayanan Kesehatan.- Penggunaan obat ini pada penderitayang mengkonsumsi alkohol, dapatmeningkatkan resiko kerusakan fungsi hati.

     

    Desain etiket

    P R ET MOL

    PT. ANUFARMA

    JEMBER-INDONESIA

    S I R U P

    Netto : 60 ml

    Indikasi :Untuk menurunkan demam, menurunkan panas, danmeringankan rasa nyeri.

    Efek Samping :- Reaksi hipersensitivitas- Manifestasinya eritema,

    urtikaria demam, lesi padamukosa.

    - Hepatotoksik (untukpenggunaan dosis tunggal10-15 g)

    Simpan pada suhu ruangantertutup rapat, dan terhindar dari cahaya

    FAMOLDosis :1-5 tahun : 1/2 sendok takar (2,5 ml)  3-4 kali sehari.6-10 tahun : 1 sendok takar (5 ml)  3-4 kali sehari.>10 tahun : 2 sendok takar (10 ml)  3-4 kali sehari.

    Exp. Date : September 2016

    Kontra Indikasi :Pasien dengan gangguan fungsihati dan ginjal.

    No. Reg : DBL 1402610737A1

    No. Batch : 144293422

    Kandungan :Tiap 5 ml sirup mengandungParacetamol 120 mg.

    Perhatian :- Hati-hati penggunaan obat ini pada

    penderita penyakit ginjal.- Bila setelah 2 hari demam tidakmenurun atau setelah 5 hari nyeritidak menghilang, segera hubungiUnit Pelayanan Kesehatan.- Penggunaan obat ini pada penderitayang mengkonsumsi alkohol, dapatmeningkatkan resiko kerusakan fungsi hati.

     

  • 8/20/2019 Contoh Laporan Eliksir Pct

    24/28

    Desain kemasan

    P R ET MOL

    PT. ANUFARMAJEMBER-INDONESIA

    S I R U P

    Netto : 60 ml

    FAMOLP R ET MOL

    PT. ANUFARMAJEMBER-INDONESIA

    S I R U P

    Netto : 60 ml

    Simpan pada suhu ruangantertutup rapat, dan terhindar dari cahaya

    Efek Samping :- Reaksi hipersensitivitas- Manifestasinya eritema,urtikaria demam, lesi padamukosa.

    - Hepatotoksik (untukpenggunaan dosis tunggal10-15 g)

    Indikasi :Untuk menurunkan demam, menurunkan panas, danmeringankan rasa nyeri.

    Kontra Indikasi :Pasien dengan gangguan fungsihati dan ginjal.

    FAMOL Dosis :1-5 tahun : 1/2 sendok takar (2,5 ml)  3-4 kali sehari.6-10 tahun : 1 sendok takar (5 ml)  3-4 kali sehari.>10 tahun : 2 sendok takar (10 ml)  3-4 kali sehari.

    Exp. Date : September 2016

    No. Batch : 144293422

    No. Reg : DBL 1402610737A1

    Kandungan :Tiap 5 ml sirup mengandungParacetamol 120 mg.

    Perhatian :- Hati-hati penggunaan obat ini padapenderita penyakit ginjal.

    - Bila setelah 2 hari demam tidakmenurun atau setelah 5 hari nyeritidak menghilang, segera hubungiUnit Pelayanan Kesehatan.- Penggunaan obat ini pada penderitayang mengkonsumsi alkohol, dapatmeningkatkan resiko kerusakan fungsi hati.

     

  • 8/20/2019 Contoh Laporan Eliksir Pct

    25/28

    9.  HASIL PERCOBAAN

    9.1 Rekapitulasi Data Evaluasi

     No Evaluasi Spesifikasi Hasil Kriteria

    1 Bentuk Larutan Larutan +

    2 Warna Ungu Ungu +

    3 Bau Anggur Anggur +

    4 Rasa Manis Manis agak asam -

    5 pH 4-6 5 +

    9.2 Analisis Hasil Penelitian

    Pada sediaan yang kami buat setelah dilakukan evaluasi, ternyata ada

     beberapa tes yang tidak memenuhi spesifikasi yang ditentukan, antara lain :

    1.  Rasa = manis agak asam

    Rasa asam yang dihasilkan dikarenakan volume dapar yang digunakan

    terlalu banyak sehingga rasa asam dari dapar lebih mendominasi daripada

    rasa obat dan perasa anggur.

    2. Penggunaan bahan tambahan

    a. 

    Propilenglikol

    Pada sediaan larutan sirup parasetamol yang dibuat tidak menggunakan

    alkohol sebagai pelarut parasetamol, maka digunakan propilenglikol

    dalam jumlah yang banyak untuk melarutkan propilenglikol. Setelah

    dilakukan perhitungan ADI, ternyata propilenglikol yang digunakan dalam

    sediaan terlalu banyak, sehingga bersifat toksik. Dari hasil perhitungan

    yang dipersen/disesuaikan dengan sediaan ternyata dosis propilenglikol

    untuk anak usia 1-5 tahun adalah 1.557  –  3.114 gram. Jadi menurut hasilyang diperoleh propilenglikol yang digunakan melebihi dosis yang

    ditentukan sehingga akan bersifat toksik dan jika digunakan akan

     berbahaya.

     b. 

    Sakarin

    Menurut ADI yang ada dosis sakarin yang digunakan pada anak  –   anak

    umur 1-5 tahun adalah 2430 ppm  –   4320 ppm, sedangkan pada sediaan

  • 8/20/2019 Contoh Laporan Eliksir Pct

    26/28

    yang kita buat pemakaian sakarin adalah 2.5  –  5 gram. Jadi, sakarin yang

    digunakan bersifat toksik dan membahayakan pada pemakainya.

    10. 

    PEMBAHASAN

    Pada praktikum kali ini bahan aktif yang kita gunakan adalah parasetamol

    yang akan dibuat sediaan sirup untuk anak-anak yaitu sirup parasetamol non

    alkoholik. Masalah yang dihadapi dalam pembuatan larutan adalah kelarutan

     parasetamol terhadap cairan pembawanya karena sediaan parasetamol non-

    alkoholik jadi pelarut atau cairan pembawa pengganti alkohol dapat menggunakan

     propilen glikol, gliserin dan air panas walaupun memiliki kelarutan yang lebih

    rendah dibandingkan alkohol.

    Parasetamol yang memiliki struktur seperti di atas memiliki kelarutan

    dalam air panas (1:20), propilen glikol (1:9) dan gliserin (1:40). Pada saat

     parasetamol dilarutkan dalam propilen glikol dan gliserin dan air panas,

     parasetamol dapat larut dengan sempurna. Namun ketika suhunnnya kembali

    dingin, terjadi pengkristalan dengan ukuran partikel yang lebih besar karena ada

     penggabungan antara partikel gula yang berasal dari gliserin dan propilen glikol

    dimana partikel kecil menempel pada partikel yang lebih besar.

    Tahapan pertama membuat larutan sirup parasetamol adalah melarutkan

     parasetamol dengan menggunakan propilen glikol dan gliserin. Pada tahapan ini

     parasetamol tidak dapat larut sempurna, namun setelah diaduk dalam kondisi

     panas. Sediaan menunjukkan bahwa parasetamol larut dengan sempurna. Karenarasa parasetamol yang pahit, maka ditambah bahan tambahan pemanis yaitu

    sakarin dan sukrosa, untuk memperbaiki warna dan aroma digunakan grape

    flavour. Sediaan akhir yang sesuai dengan persyaratan menginginkan bahwa tidak

    ada pertumbuhan bakteri sampai waktu kadaluarsanya, sehingga penggunaan

     pengawet sangat diperlukan. Pada praktikum ini pengawet yang kita gunakan

    adalah nipagin dan nipasol, karena kedua pengawet tersebut relatif aman dan

     penggunaannya sedikit sehingga lebih efisien. Bentuk sediaan akhirnya memiliki

  • 8/20/2019 Contoh Laporan Eliksir Pct

    27/28

    tingkat kejernihan yang jernih dan menunjukkan bahwa parasetamol larut

    sempurna dalam pelarut yang digunakan.

    Pada pembuatan skala besar dan dilakukan uji spesifikasi meliputi uji

    organoleptis (warna, bau, dan rasa), uji pH, dan uji viskositas. Dari hasil uji yang

    dilakukan terdapat beberapa hasil yang menunjukkan kesesuaian dengan

    spesifikasi dan nilai yang tidak sesuai dengan spesifikasi. Pada uji pH

    menghasilkan pH yang sesuai dengan rentang yang diharapkan (4,0-6,0) yaitu pH

    5,0. Pada hasil uji viskositas dengan viskotester menghasilkan nilai 25 mpas. Pada

     perhitungan ADI, ada bahan tambahan yang rentang ADI-nya terlampaui yaitu

     propilenglikol dan sakarin. Hal ini membuktikan bahwa jumlah bahan tambahan

    yang ditambahan tidak berada dalam batasan aman. Apabila nilai ADI terlampaui,

    maka akan timbul efek- efek yang tidak diinginkan seperti diare, dehidrasi dan

    kematian.

    11.  KESIMPULAN 

    a.  Pada pembuatan sirup parasetamol non alkoholik, karena tanpa pelarut

    alkohol kita menggunakan bahan lain sebagai pelarut parasetamol yaitu

     propilen glikol dan gliserin. Viskositas hasil praktikum yaitu 25 mpas dan

     pH nya adalah 5,0

     b. 

     pH sirup sudah sesuai dengan rentang parasetamol yaitu 3,8  –   6,0 , jadi

    sediaan yang kami buat telah sesuai dengan persyaratan larutan oral

     parasetamol.

    c.  Uji organoleptis sesuai dengan spesifikasi yaitu bau anggur, rasa anggur

    agak asam dan warna ungu sehingga dapat diterima oleh konsumen karena

    dapat menutupi rasa pahit dari parasetamol.d.  Pada perhitungan bahan tambahan yang menggunakan ADI, ada bahan

    tidak sesuai dosisnya sehingga tidak aman digunakan bagi pasien anak-

    anak.

  • 8/20/2019 Contoh Laporan Eliksir Pct

    28/28

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim. 1979. Farmakope Indonesia III . Jakarta: Departmen Kesehatan Republik

    Indonesia.

    Anonim. 1995. Farmakope Indonesia IV . Jakarta: Departmen Kesehatan Republik

    Indonesia.

    Ansel, Howard C. 1989.  Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi IV . Jakarta:

    Penerbit Universitas Indonesia

    Ganiswarna, Sulistia G., dkk. 2005.  Farmakklogi dan Terapi EDISI 4.  Jakarta:

    Bagian Farmakologi Falkutas Kedokteran Universitas Indonesia.

    Reynolds, James E.F. 1982.  Martindale the Extra Pharmacopoeia 28th Edition.London: The Pharmaceutical Press.

    Role, Raymond C, dkk. 2003. Handbook of Pharmaceutical Excipient 4th Edition.

    London: Royal Pharmaceutical Society of Great Britain.

    Role, Raymond C, dkk. 2004. Handbook of Pharmaceutical Excipient 5th Edition.

    London: Royal Pharmaceutical Society of Great Britain