Contoh Kasus Metode Pelaksanaan Gedung

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/21/2019 Contoh Kasus Metode Pelaksanaan Gedung

    1/54

    Metode Pelaksanaan Gedung Tinggi

    Pelaksanaan Pekerjaan

    Apartemen Pakubuwono View Jakarta

    A. Pendahuluan

    Tahap pelaksanaan merupakan tahapan untuk mewujudkan setiap rencana yang dibuat oleh pihak

    perencana. Pelaksanaan pekerjaan merupakan tahap yang sangat penting dan membutuhkanpengaturan serta pengawasan pekerjaan yang baik sehingga diperoleh hasil yang baik, tepat pada

    waktunya, dan sesuai dengan apa yang sudah direncanakan sebelumnya.

    Tahap pelaksanaan pekerjaan merupakan tahap yang menentukan berhasil tidaknya suatu proyek,

    oleh karena itu perlu dipersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis pekerjaan,

    rencana kerja, serta tenaga pelaksana khususnya tenaga ahli yang profesional yang dapat

    mengatur pekerjaan dengan baik serta dapat mengambil keputusan-keputusan mengenai masalah-

    masalah yang ditemui di lapangan.

    Dalam pelaksanaan fisik suatu proyek bisa saja timbul masalah-masalah yang tidak terduga dan

    tidak dapat diatasi oleh satu pihak saja. Untuk itulah diperlukan adanya rapat koordinasi untuk

    memecahkan dan menyelesaikan masalah bersama-sama. Dalam rapat koordinasi dihadiri oleh :

  • 7/21/2019 Contoh Kasus Metode Pelaksanaan Gedung

    2/54

    onsultan proyek

    oordinator dan para pelaksana

    Pihak pemilik !owner" jika diperlukan

    Pihak perencana # arsitek jika diperlukan

    $al-hal yang dibahas dan diselesaikan dalam rapat koordinasi meliputi :

    emajuan ( progress) pekerjaan di lapangan

    %asalah-masalah dan solusinya menyangkut pelaksanaan di lapangan

    &ealisasi pelaksanaan pekerjaan yang telah dicapai dibandingkan dengan timeschedule

    yang telah direncanakan

    %asalah administrasi yang menyangkut kelengkapan dokumen kontrak

    'asaran yang akan dicapai untuk jangka waktu ke depan

    Dalam tahap pelaksanaan, semua pelaksanaan pekerjaan di lapangan mengikuti rencana yang

    telah dibuat oleh pihak perencana. (ntara lain gambar rencana dan segala detailnya, jenis

    material, dan dokumen lainnya. Tahap selanjutnya kontraktor mengerjakanshop drawingsebagai

    gambar pelaksanaan dengan ruang lingkup serta detail yang lebih sempit kemudian untuk tahap

    akhir kontraktor membuat as built drawing sebagai gambar akhir sesuai dengan yang ada di

    lapangan yang digunakan sebagai laporan akhir .

    Dalam bab ini, pelaksanaan pekerjaan yang akan penulis uraikan adalah tentang pekerjaan yang

    dilaksanakan dan dialami penulis selama kerja praktek di proyek pembangunan (partemen The

    Pakubuwono View,pelaksanaan pekerjaan antara lain :

    Pekerjaan dewatering

    Pekerjaanground anchor

    PekerjaanMat Foundation

    Pekerjaan struktur beton olom, )alok, Plat dan Cor WallpadaBasement, lantai dasar

    dan lantai *.

    B. Peralatan

    'uatu proyek agar lancar dan memenuhi targer mutu dan waktu harus didukung oleh peralatan

    yang memadai. 'upaya dalam penyediaan alat bias berfungsi secara optimal perlu adanya

    manajem peralatan yang tertib. Dalam manajemen ini diperhatikan masalah pengolahan peralatan

    proyek terdiri dari penyewaan, pembelian dan masalah perawatan alat. $al ini untuk

    mengefektifkan keberadaan alat dilapangan.

  • 7/21/2019 Contoh Kasus Metode Pelaksanaan Gedung

    3/54

    Peraalatan pada proyek The Pakubuwono View +akarta diantaranya termasuk kepemilikan oleh

    kontraktor tersendiri, tapi untuk alat alat berat kebanyakan dengan sewa karena biaya akan

    lebih murah. Perelatan pada peralatan pada proyek akan diuraikan dibawah ini.

    1. Alat alat Berat

    a. Bakhoe

    Backhoemerupakan suatu alat yang digunakan untuk pekerjaan tanah khususnya galian.

    Backhoetermasuk dalam jenis kendaraan eca!ator , karena badannya dapat berputar /o.

    euntungan dari penggunaanBackhoeadalah dapat melakukan pekerjaan penggalian dengan

    lebih cepat dan lebih efisien. inrjaBackhoebiasanya di kombinasikan dengan"ump Truckpada

    saat galian tanah. Pada proyek ini digunakanBackhoe dengan tipe Crawel, yang mempunyai

    tenaga 0// $P dengan mengguanakan bahan bakar solar.

    Gambar !.1Backhoe

    b. "onrete Pump Truk

    %erupakan alat untuk memompa beton ready mi1 dari mi1er truck ke lokasi pengecoran.

    Penggunaan concrete pump truck ini untuk meningkatkan kecepatan dan efisiensi waktupengecoran. (lat ini digunakan untuk pengecoran balok dan plat lantai.

    (lat ini terdiri atas beberapa bagian, yaitu alat utama berupa mesin pompa yang dilengkapi

    dengan tenaga penggerak berupa mesin diesel, sejumlah pipa berdiameter 02 cm serta nenerapa

    alat tambahan berupa klem penyambung pipa-pipa tersebut. Penggunaan mesin pompa kecil

    masih efisien untuk ketinggian 3-2 lantai, selebihnya menggunakan tower crane. Dan untuk

    pompa besar dapat menjangkau lebih dari itu, dan biasa digunakan di lantai 02 ke atas agar

    efisiensi biaya berkaitan dengan harga borongan sewanya.

  • 7/21/2019 Contoh Kasus Metode Pelaksanaan Gedung

    4/54

    Gambar !.# Concrete Pump Truck

    . Tower "rane

    Tower rane diperlukan terutama sebagai pengangkut 4etikal bahan-bahan untuk pekerjaan

    struktur, seperti besi beton, bekisting, beton cor, pengangkutan material#bekas, dan material

    lainnya. Penempatan tower crane harus direncanakan bisa menjangkau seluruh areal proyekkonstruksi bangunan yang akan dikerjakan dengan manu4er yang aman tanpa terhalang.

    Penggunaan tower crane tersebut juga harus memperhitungkan beban maksimal yang mampu

    diangkatnya. Dalam proyek ini digunakan T5 dengan beban maksimal yang dapat diangkut *

    ton. 6perator T5 harus siap untuk mengakomodasi perintah pengangkutan dari mandor atau

    pengawas di daerah jangkauannya.

  • 7/21/2019 Contoh Kasus Metode Pelaksanaan Gedung

    5/54

    Gambar !.$.Tower Crane

    d. Concrete Mixer Truck

    %erupakan alat untuk memompa beton ready mi1 dari mi1er truck ke lokasi pengecoran.

    Penggunaan concrete pump truck ini untuk meningkatkan kecepatan dan efisiensi waktu

    pengecoran. (lat ini digunakan untuk pengecoran balok dan plat lantai.

    (lat ini terdiri atas beberapa bagian, yaitu alat utama berupa mesin pompa yang dilengkapidengan tenaga penggerak berupa mesin diesel, sejumlah pipa berdiameter 02 cm serta nenerapa

    alat tambahan berupa klem penyambung pipa-pipa tersebut. Penggunaan mesin pompa kecil

    masih efisien untuk ketinggian 3-2 lantai, selebihnya menggunakan tower crane. Dan untuk

    pompa besar dapat menjangkau lebih dari itu, dan biasa digunakan di lantai 02 ke atas agar

    efisiensi biaya berkaitan dengan harga borongan sewanya.

  • 7/21/2019 Contoh Kasus Metode Pelaksanaan Gedung

    6/54

    Gambar !.!. Concrete Mier Truck

    e. Dum Truck

    "um Truck merupakan suatu alat yang dipergunakan untuk memindahkan atau membuang suatu

    material hasil galian dari lokasi proyek ke lokasi proyek yang telah ditetapkan kemana material

    tersebut itu dibuang # dijual. Pada saat membawa material hasil galian, bagian belakang dumtruck ditutup dengan terpal dengan tujuan agar material tidak terjatuh dijalan raya dan debunya

    tidak menggangu pengguna jalan lain.

    Gambar !.%."um Truck

  • 7/21/2019 Contoh Kasus Metode Pelaksanaan Gedung

    7/54

    Dalam proyek ini kurang lebih dari */ dum truckyang digunakan pada saat pekerjaan galian dan

    mobilisasinya pada saat malam hari dengan tujuan agar proses pemindahan # pengiriman material

    dapat lebih cepat dan lancar.

    #. Alat alat &ur'e(

    a. Theodolith

    Theodolithmerupakan alat bantu dalam proyek untuk menentukan as bangunan dan titik-titik as

    kolom pada tiap-tiap lantai agar bangunan yang dibuat tidak miring. (lat ini dipergunakan juga

    untuk menentukan ele4asi tanah dan ele4asi tanah galian timbunan. 5ara operasionalnya adalah

    dengan mengatur nu4o dan unting-unting di bawah theodolith. emudian menetapkan salah satu

    titik sebagai acuan. 'etelah itu, menembak titik-titik yang lain dengan patokan titik awal yang

    ditetapkan tadi.

    Gambar !.)Theodolith

    b. *aterpass

    Waterpass adalah alat yang digunakan untuk menetukan ele4asi # peil lantai, balok, lain lain yang membutuhkan el4asi. (lat ini sanagt berguna untuk mengecek ketebalan lantai saat

    pengecoran, sehingga lantai yang dihasilkan dapat datar. 'elain itu, waterpass juga dapat

    digunakan untuk pengecekan bekisting pada kolom.

  • 7/21/2019 Contoh Kasus Metode Pelaksanaan Gedung

    8/54

    Gambar !.+waterpass

    . &ipatan , Marker -

    'ipatan merupakan alat yang digunakan untuk memberi tanda setelah pengukuran untuk marking

    setelah dilakukan. )ahan untuk sipatan ini adalah tinta yang seing disebut tinta 5ina. Tinta ini

    dapat bertahan dalam waktu yang lamadan tidak mudah hilang atau luntur.

    Gambar !.#asil $ipatan

    $. Alat alat /abrikasi

    a. Bar Bender

  • 7/21/2019 Contoh Kasus Metode Pelaksanaan Gedung

    9/54

    Bar bender %erupakan alat yang digunakan untuk membengkokkan tulangan berdiameter besar,

    seperti pada pembengkokan tulangan sengkang, pembengkokan pada sambungan#o4erlap

    tulangan kolom, juga pada tulangan balok, plat, dan dinding geser. )ar bender dab bar cutter

    haruslah ada dalam suatu proyek besar karena untuk memenuhi kebutuhan pembesian baik itu

    precast atau pasang di tempat.

    Gambar !.0.Bar Bander

    b. Bar Cutter

    )aja tulangan dipesan dengan ukuran-ukuran panjang standart. Untuk keperluan tulanganyang pendek, maka perlu dilakukan pemotongan terhadap tulangan yang ada. Untuk itu

    diperlukan suatu alat pemotong tulangan, yaitu gunting tulangan yang dioperasikan secara

    manual dengan menggunakan tenaga manusia.

    Gambar !.1% Bar Cutter

  • 7/21/2019 Contoh Kasus Metode Pelaksanaan Gedung

    10/54

    Bar cuttermerupakan alat pemotong besi tulangan sesuai ukuran yangdiinginkan. %enurut

    tenaga penggeraknya, bar cutterada * jenis :

    0" Bar Cuttermanual

    Bar Cuttermanual adalah alat pemotong baja beton menggunakan penggerak tenaga manusia

    dengan kapasitas maksimum diameter 0 mm.

    *" Bar Cutterlistrik

    euntungan dariBar Cutter listrik dibandingkanBar Cuttermanual adalahBar Cutter listrik

    dapat memotong besi tulangan dengan diameter besar dengan mutu baja cukup tinggi disamping

    dapat mempersingkat waktu pengerjaan. emampuannya memotong dapat dilakukan sekaligus

    seperti tulangan diameter 0/ mm dapat dilakukan pemotongan buah sekaligus, 3 buah tulangan

    diameter 0 mm, * buah tulangan diameter 07 mm, 0 buah tulangan diameter *2 mm

    !. Alat alat Pelaksanaan Pengeoran

    a. Vibrator

    Pada pengecoran beton dibutuhkan kepadatan yang utuh sehingga tidak terdapat rongga dalam

    adukan beton, karena rongga tersebut dapat mengurangi mutu dan kekuatan beton. Dalam

    pelaksanaan pengecoran dibutuhkan 4ibrator yang fungsinya untuk memadatkan adukan beton

    pada saat setelah pengecoran.

    8ibrator merupakan alat penggetar mekanik yang digunakan untuk menggetarkan adukan beton

    yang belum mengeras agar menghilangkan rongga-rongga udara, sehingga beton menjadi lebih

    padat. 5ara operasionalnya dengan cara memasukkan selang penggetar ke dalam adukan beton

    yang telah dituang ke dalam bekisting.

  • 7/21/2019 Contoh Kasus Metode Pelaksanaan Gedung

    11/54

    Gambar !.11.Vibrator

    9ang perlu diperhatikan dalam penggunaan alat ini adalah :

    Ujung belalai 4ibrator dimasukkan dalam adukan beton dengna posisi 4ertikal

    Ujung 4ibrator diusahakan untuk tidak mengenai tulangan baja.

    Penggetaran dilakukan sekitas 0/-02 detik untuk datu posisi titik.

    Penggetaran dilakukan selapis demi selapis untuk mendapatkan pemadatan yang

    diinginkan.

    Ujung 4ibrator dicabut perlahan-lahan secara perlahan-lahan dari adukan sehingga

    bekasnya dapat meutup kembali.

    b. Concrete Mixer

    Concrete Mier atau yang sering disebut molenberguna untuk mencampur dan mengaduk

    material beton agar lebih homogen. (danya sirip sirip pada bagian dalam drum, memungkinkan

    teraduknya material dari adukan beton secara merata pada waktu berputar. (lat ini digunakan

    khusus untuk 4olume pekerjaan yang relatif kecil dan non struktural seperti pembuatan lantai

    kerja, pmasangan batako, plesteran dan lain lain. Drum pengaduk mempunyai dua macam

    kecepatan gerak, yaiti gerak untuk mengatur posisi drum dan gerak untuk mencampur adukan.

    Gambar.!.1#.Concrete Mier

    . Trowel

    Trowel adalah alat yang digunakan untuk menghaluskan permukaa beton pada plat lantai yang

    menggunakan&loor hardenerpada lapisan permukaannya. Permukaan beton yang telah ditaburi

  • 7/21/2019 Contoh Kasus Metode Pelaksanaan Gedung

    12/54

    &lour hardener diratakan dengan ruskam, kemudian trowel digunakan untuk menghaluskan

    permukaan tersebut.

    Gambar !.1$. Trowel%

    ". Material

    Didalam pelaksanaan suatu proyek, diperlukan adanya pengelolaan bahan dan peralatan yangbaik untuk menunjang kelancaran pekerjaan. Penyimpangan terhadap bahan-bahan bangunan

    perlu mendapat perhatian khusus mengingat adanya bahan-bahan bangunan yang sangat peka

    terhadap kondisi lingkungan, seperti semen dan juga baja tulangan yang peka terhadap pengaruh

    air dan udara sekitar. Pengaturan dan penyimpangan bahan-bahan dan peralatan dalam proyek

    menjadi tanggung jawab bagian logistik dan gudang.

    %engingat rencana pekerjaan Proyek Pembangunan yang dibatasi oleh waktu, diusahakan

    penempatan material yang tepat dan seefisien mungkin sehingga dapat mempercepat dan

    mempermudah pekerjaan. Di samping itu, penempatan material yang baik dan tertata rapi akan

    mendukung efektifitas kerja dan keselamatan kerja.

    1. Pasir ,Agregat 2alus-

    Pasir digunakan untuk pekerjaan non struktural seperti pekerjaan pembuatan lantai kerja,

    plesteran, dan digunakan untuk campuran adukan beton yang dikerjakan di lapangan. (gregat

    halus yang digunakan sebagai bahan pengisi pada proyek ini harus memenuhi beberapa syarat

    berikut :

    0. )utiran butiran pasir kasar, tajam dan keras, harus bersifat kekal ! tidak hancur karena

    pengaruh cuaca ".

    0. Pasir terdiri dari butir butir yang beraneka ragam.

  • 7/21/2019 Contoh Kasus Metode Pelaksanaan Gedung

    13/54

    *. Pasir tidak boleh mengandung at organik terlalu banyak.

    . Pasir laut tidak boleh digunakan di dalam semua mutu beton, kecuali dengan

    menggunakan petunjuk petunjuk dari lembaga pemeriksaan bahan bahan yang

    diakui.

    *. %endapat persetujuan dari pengawas lapangan.

    Gambar.!.1!.Pasir

    ('gregat halus)

    #. Agregat 3asar

    (gregat kasar berupa butir butir yang beraneka ragam besarnya dan apabila diayak harusmemenuhi kriteria sisa di atas ayakan 0,2 mm harus / ; berat, sisa di atas ayakan 3 mm harus

    berkisar antara 7/ ; sampai 7< ; berat dan selisih antara sisa sisa kumulatif di atas dua ayakan

    yang berurutan adalah maksimum / ; dan minimum 0/ ; berat.

    (dapun syarat syarat dari agregat kasar adalah sebagai berikut :

    (gregat kasar untuk beton dapat berupa kerikil sebagai hasil desintegrasi alami dari

    batuan batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecahan batu.

    o (gregat kasar harus terdiri dari butir butir yang keras dan tidak berpori.

    o (gregat kasar tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 0 ;.

    o (gregat kasar tidak boleh mengandung mengandung at at yang dapat merusak

    beton.

    $. &emen

    'emen digunakan sebagai bahan pengikat dalam pekerjaan konstruksi, antara lain digunakan

    untuk pasangan batu bata dan plesteran. Dalam proyek ini digunakan 'emen =resik yang telah

    disetujui oleh pengawas. $al hal yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan persediaan

    semen :

    0. 'ebelum diangkut ke lapangan untuk digunakan, semen harus dijaga agar tidak lembab.

  • 7/21/2019 Contoh Kasus Metode Pelaksanaan Gedung

    14/54

    *. Dalam pengangkutan semen harus terlindung dari hujan dan ak !kantong" asli dari

    pabriknya dalam keadaan tertutup rapat.

    . Tinggi tumpukan maksimum tidak lebih dari * m atau maksimal 0/ ak. $al ini untuk

    menghindari rusaknya semen yang berada pada tumpukan yang paling bawah akibat

    beban yang berat dalam waktu yang cukup lama sebelum digunakan sebagai bahan

    bangunan.

    3. arena penimbunan semen dalam waktu yang lama juga akan mempengaruhi mutu

    semen, maka diperlukan adanya pengaturan penggunaan semen secara teliti. 'ehingga

    dalam hal ini semen lama harus dipergunakan terlebih dahulu.

    !. Air

    (ir untuk pembuatan dan perawatan beton tidak boleh mengandung minyak, asam, alkali, garam

    garam, bahan bahan organis atau bahan bahan lain yang merusak beton dan baja tulangan.Dalam hal ini sebaiknya dipakai air bersih yang dapat diminum. )ilamana mungkin

    menggunakan air PD(%.

    Gambar.!.1%.bahan campuran beton

    4. 3endali mutu

    Pengendalian mutu dalam suatu proyek merupakan hal yang penting, sebab akan menentukan

    kualitas dari hasil pelaksanaan apakah telah sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.

    Tinjauan pengendalian dalam proyek yang harus diperhatikan adalah: pengendalian mutu bahan

    dan peralatan, pengendalian tenaga kerja, pengendalian waktu, teknis, biaya serta pengendaliankesehatan keselamatan kerja !".

    0. 1. Pengendalian Mutu Bahan

    ualitas bahan dalam pekerjaan sangat menentukan untuk bisa mencapai ketentuan dalam

    spesifikasi yang telah direncanakan, sehingga pengendalian mutu bahan sangatlah penting akan

    keberhasilan pembangunan dalam suatu proyek.

    'tandard yang ditetapkan oleh PT Da4y 'ukamta selaku konsultan perencana untuk standard

    mutu bahan dalam pembangunan (partemen Pakubuwono 8iew, menggunakan dari (merican

    5oncrete >nstitute !(5>", (merican 'tandard for Testing and %aterial !('T%", 'tandard?asional >ndonesia !'?>".

  • 7/21/2019 Contoh Kasus Metode Pelaksanaan Gedung

    15/54

    a. Agregat

    Untuk agregat yang akan digunakan untuk bahan beton dari pihakplant akan dilakukan uji lab

    apakah memenuhi syarat atau tidak dan dari pihak pelaksana akan meminta hasil tes tersebut.

    +ika dilakukan secara kasat mata, untuk mengetahui pasir tersebut bagus dengan cara

    menggenggam jika menggumpal berarti pasir tersebut tidak bagus.

    #. &emen Portland

    Pada semen porland butiran-butiran tidak boleh mengumpal keras, untuk penyimpanannya tidak

    boleh dalam keadaan lembab untuk lebih menjaga semen tetap baik maka diberi bantalan kayu

    sebagai tempat dibawahnya.

    $. Besi

    %erupakan material yang sangat penting dalam beton bertulang, sehingga perlu dijaga mutu dan

    kualitasnya. Dalam hal ini PT )ona @idjaja =emilang bekerja sama dengan PT %aster 'teel

    selaku subkont besi tulangan. Untuk mengetahui mutu besi baik maka harus memenuhi syarat-syarat sebagi berikut :

    0. )ebas dari kotoran-kotoran, lapisan minyak, karat, dan tidak retak atau mengelupas.

    *. %empunyai penampang yang sama rata.

    . Ukuran disesuaikan denganshop drawing.

    Untuk tempat penyimpan sebaiknya diberi bantalan kayu dan tempat yang kering unruk

    menghindari karat.

    Gambar.!.1).Besi tulangan

    !. Beton

    Untuk pengujian mutu beton dilakukan dengan cara slump tes untuk pengujian dilapangan dan uji

    kuat tekan jika hasil slump sesuai spesifikasi. Untuk pengujian Crushing Testdilakukan oleh PT.

    Pionir)eton >ndustri selaku subkont untuk beton readmi sedangkan untuk pengujiannya sendiri

    dilakukan di Concrete aborator*Pulo +adung Plant%

    a. Uji Slump

  • 7/21/2019 Contoh Kasus Metode Pelaksanaan Gedung

    16/54

    Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui kadar air beton yang berhubungan dengan mutu beton.

    Dalam proyek pembangunan (partemen Pakubuwono 8iew untuk pondasi. Pengujian dengan

    menggunakan kerucut'brams, sebagai berikut :

    0" %enyiapkan kerucut abrans dengan diameter atas 0/ cm, bawah */ cm dan tinggi / cm yang

    diletakkan pada bidang datar namun tidak menyerap air.

    *" (dukan beton yang akan diuji dimasukkan dalam tiga lapis sambil ditusuk *2 kali dengan

    tongkat baja agar adukan menjadi padat.

    " 'etelah kerucut dibuka, kemudian diukur pada tempat kemudian diambil rata-rata

    3" 'etelah kerucut dibuka, kemudian diukur pada tempat kemudian diambil rata-rata

    ) (dukan beton yang tidak sesuai dengan nilai slump rencana akan dire-ect%

    b. Uji Kuat Tekan (Crushing Test

    Tes uji kuat tekan ini bertujuan untuk mengetahui kuat tekan beton karakteristik !kuat tekan

    maksimum yang dapat diterima oleh beton sampai beton mengalami kehancuran". 5ara

    pengujiannya :

    0" %enyiapkan silinder berdiameter 02cm dengan tinggi / cm, yang telah diolesi pelumas pada

    bagian dalam.

    *" emudian adukan beton dimasukkan ke silinder dalam tiga lapis sambil ditusuk-tusuk hingga

    / kali.

    .) 5etakan yang telah diberi kode itu kemudian didiamkan *3 jam dan direndam dalam air

    !curing" selama A hari. 'etelah itu barulah diuji dengan crushing test%

    Gambar !.1+% $ampel $iap /-i

  • 7/21/2019 Contoh Kasus Metode Pelaksanaan Gedung

    17/54

    #. Pengendalian Mutu Peralatan

    Perawatan akan peralatan merupakan hal yang penting untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.

    Peran mekanik akan sangat berguna untuk mencegah tertundanya pekerjaan akibat dari kerusakan

    peralatan. (kan tetapi jika kerusakan sudah tidak dapat ditangani oleh para mekanik, maka

    peralatan tersebut akan dikirim ke bengkel pusat.

    Untuk menghindari penundaan waktu maka pelaksana harus mempunyai cadangan yang dapat

    digunakan secara cepat seperti ketika pengecoran dilaksanakan, concrete pump yang digunakan

    sebanyak 3 buah dengan ditambah 0 buah concrete pump dalam keadaanstanb.

    $. Pengendalia5 T65AGA 367JA

    Tenaga kerja dalam suatu proyek merupakan hal yang mutlak. Penempatan tenaga kerja yang

    sesuai dengan jumlah dan kemampuannya dapat menunjang tercapainya efisiensi dalam suatu

    pekerjaan proyek, oleh karena itu diperlukan suatu pengendalian mutu tenaga kerja. Pemilihan

    mandor untuk melaksanakan pekerjaan secara borongan haruslah tepat. %aka tim pelaksana

    harus hati-hati dalam pemilihan mandor, sebab akan menentukan mutu sekaligus ketepatan waktu

    selesai proyek.

    'etiap tenaga kerja yang dibawa oleh para mandor haruslah sudah mempunyai pengalaman yang

    sesuai dengan keahliannya, seperti pembesian, pembobokan, bekisting hingga pengecoran.

    !. Pengendalian *A3T8

    Untuk menghindari adanya keterlambatan pelaksanaan maka perlunya pengendalian waktu yang

    berdasarkan pada time schedulepekerjaan. eterlambatan pekerjaan pada suatu proyek akan

    berpengaruh pada cost. %aka untuk mempermudah pelaksaan dilapangan, managersebaiknyamembuatschedule yang lebih sederhana akan tetapi tetap mengacu pada time scheduleyang

    dikeluarkan oleh engineeringsebab tidak semua paham akan pembacaan master schedule. (gar

    dapat berlangsung tepat waktu, maka time scheduledigunakan sebagai kontrol untuk mengatur

    tingkat prestasi pekerjaan dengan lamanya pelaksanaannya. 'ehingga pekerjaan apa yang harus

    dikerjakan lebih dahulu dan kapan harus dimulai dapat terjadwal dengan baik, sehingga

    kemungkinan keterlambatan dapat diperkecil.

    %anfaat dari time scheduleantara lain :

    'ebagai pedoman kerja bagi pelaksana terutama menyangkut batasan waktu dan

    pelaksanaan tiap pekerjaan yang dilaksanakan.

    'ebagai koordinasi bagi pimpinan proyek terhadap semua pelaksanaan pekerjaan.

    'ebagai tolak ukur kemajuan pekerjaan di setiap harinya, sehinggaprogress reportsetiap

    waktu dapat dilihat.

    'ebagai e4aluasi tahap akhir dari setiap pelaksanaan pekerjaan.

    'etiap item pekerjaan pada time schedule mempunyai prosentase bobot sendiri-sendiri sedangkan

    Time schedulemenyatakan pembagian waktu terperinci untuk setiap jenis pekerjaan, mulai daripermulaan sampai akhir pekerjaan sehingga kumulatif prosentase bobot pekerjaan ini akan

  • 7/21/2019 Contoh Kasus Metode Pelaksanaan Gedung

    18/54

    membentuk kur4e '. Untuk kur4a ' terdiri dari kur4a ' rencana dan kur4a ' realisasi. Bungsi

    kur4a ' adalah :

    %enentukan waktu penyelesaian tiap bagian pekerjaan proyek.

    %enentukan besarnya biaya pelaksanaan proyek.

    %engetahui progress pekerjaan yang dihasilkan dilapangan dengan perencanaan,

    sehingga dapat menjadi bahan e4aluasi.

    %. Pengendalian T6359& P6367JAA5

    Pada pelaksanaana dilapangan biasanya akan mengalamiproblempada item pekerjaaan tertentu.

    Pengendalian Teknis Pekerjaan menunjukkan tahap untuk pengawasan dan kontrol terhadap

    kualitas pekerjaan. $al ini memerlukan suatu menajemen kualitas agar hasil pekerjaan dapat

    tercapai mutu sesuai rencana proyek. +ika permasalahan yang dihadapi memerlukan perhitungan

    teknis maka pihak engineeringakan membuat metode repairyang kemudian akan diajukanterlebih dahulu kepada konsultan perencana . ?amun apabilaproblemyang dihadapi tidak

    memerlukan perhitungan teknis seperti melendutnya bekisting,biasanya dari pihak pelaksana dan

    dibantu oleh konsultan pengawas akan segera mencari pemecahannya.Dalam pengendalian mutu

    ini peran C5 !Cuality 5ontrol" akan sangat berperan, C5 akan mendampingi super4isor dalam

    pelaksanaan dilapangan.

    Untuk pengendalian teknis memerlukan analisis permasalahan yang timbul dilapangan sesuai

    yang diamati, begitu juga langkah yang akan diambil sebagai penyelesaian dari problem yang

    ada. (dapaun beberapa problem yang terjadi dapat dijelaskan berikut ini.

    a Permasalahan : )ekisting mat foundation melendut ke dalamPenyebab : (danya tekanan ke dalam dari tanah urug

    Pemecahan : -Urugan diurug kembali

    -)ekisting didorong dari dalam

    kemudian ditahan, jika perlu

    bekisting dibongkar kembali

    -Untuk tulangannya ditarik menggunakan

    chain block%

  • 7/21/2019 Contoh Kasus Metode Pelaksanaan Gedung

    19/54

    Gambar !.1.Penggunaan Chain Block

    b Permasalahan : Tulangan Pancang 0 m

    Penyebab : Pengangkatan bobok pancang yang salah

    Pemecahan : Penambahan tulangan dengan metode

    5hemset

    Gambar !.10.Pengeboran

    Gambar !.#.Pembersihan lubang

  • 7/21/2019 Contoh Kasus Metode Pelaksanaan Gedung

    20/54

    Gambar !.#1Pemberianchemical

    Gambar !.##.Pemberian Tulangan

    c Permasalahan : Eayer atas pembesian turunPenyebab : urang tingginya tulangan cakar ayam

    Pemecahan : Tulangan mat &oundationlayer atas ditarik

    dengan bantuan Tower 5rane

  • 7/21/2019 Contoh Kasus Metode Pelaksanaan Gedung

    21/54

    =ambar !.#$.Pengangkatan Pembesian dengan TC

    d Permasalahan : Tulangan kolom bergeser

    Penyebab : Tekanan dari beton saat pengecoran

    Pemecahan : Perhitungan dilakukan oleh pihak engineering

    !Eihat Eampiran"

    0. Dengan penambahan dimensi kolom*.Tulangan di bagian tertentu di bending%

    ). P7:G76&& 76P:7T

    Pengendalian hasil pekerjaan di lapangan dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan dan

    permasalahan di proyek melalui laporan kemajuan dan koordinasi proyek. Eaporan kemajuan

    proyek dikerjakan secara berkala untuk mengetahui sejauh mana kemajuan dari proyek itu.

    a. ;aporan 2arian

    Eaporan harian dibuat setiap hari secara tertulis oleh pihak pelaksana proyek dalam melakukantugasnya dan dalam mempertanggungjawabkan terhadap apa yang telah dilaksanakan serta untuk

    mengetahui hasil kemajuan pekerjaannya apakah sesuai dengan rencana atau tidak. Eaporan ini

    dibuat untuk memberikan informasi bagi pengendali proyek dan pemberi tugas melalui direksi

    tentang perkembangan proyek. Dengan adanya laporan harian ini, maka segala kegiatan proyek

    yang dilakukan tiap hari dapat dipantau.

    Eaporan harian berisikan data data antara lain :

    0" @aktu dan jam kerja

    *" Pekerjaan yang telah dilaksanakan maupun yang belum

    " eadaan cuaca

  • 7/21/2019 Contoh Kasus Metode Pelaksanaan Gedung

    22/54

    3" )ahan bahan yang masuk ke lapangan

    2" Peralatan yang tersedia di lapangan

    " +umlah tenaga kerja di lapangan

    A" $al hal yang terjadi di lapangan

    b. ;aporan Mingguan

    Eaporan mingguan bertujuan untuk memperolah gambaran kemajuan pekerjaan yang telah

    dicapai dalam satu minggu yang bersangkutan, disusun berdasarkan laporan harian selama satu

    minggu tersebut. Eaporan mingguan berisikan antara lain :

    0" +enis pekerjaan yang telah diselesaikan.

    *" 8olume dan prosentase pekerjaan dalam satu minggu itu.

    " 5atatan catatan lain yang diperlukan.

    Prosentase pekerjaan yang telah dicapai sampai dengan minggu tersebut dapat diketahui dengan

    memperhitungkan semua laporan mingguan yang telah dibuat, ditambah dengan bobot prestasi

    pekerjaan yang telah diselesaikan pada minggu itu. Dari prosentase pekerjaan yang telah dicapai

    pada minggu ini kemudian dibandingkan dengan prosentase pekerjaan yang telah dicapai pada

    minggu yang bersangkutan, maka akan diketahui prosentase keterlambatan atau kemajuan yang

    telah diperoleh. Eaporan mingguan tidak dapat dipisahkan dengan time schedulepelaksanaan

    pekerjaan yang telah disusun oleh pihak ontraktor Utama dengan persetujuanPro-ect Manager.

    . ;aporan Bulanan

    Eaporan bulanan pada prinsipnya sama dengan laporan mingguan, yaitu untuk memberikan

    gambaran tentang kemajuan proyek. Untuk tujuan itu dibuatlah rekapitulasi laporan mingguan

    maupun laporan harian dengan dilengkapi foto foto pelaksanaan pekerjaan selama bulan yang

    bersangkutan. Eaporan bulanan dilaporkan kepada Pemilik Proyek !0wner".

    d. 7apat 3oordinasi Bulanan

    &apat koordinasi bulanan diadakan dengan dihadiri oleh panitia pembangunan, 0wner,

    onsultan Perencana, onsultan Pengawas dan ontraktor Utama. Dalam rapat ini dibahas hal hal yang berhubungan dengan pelaksanaan serta masalah masalah teknis yang timbul di lokasi

    proyek dan perkembangan proyek yang sedang berjalan serta koordinasi masing masing unsur

    proyek yang terlibat langsung.

    +. Pengendalian B9A

  • 7/21/2019 Contoh Kasus Metode Pelaksanaan Gedung

    23/54

    material maupun tenaga kerja, maka untuk menghindari adanya pembengkakan biaya yaitu

    dengan cara melakukan pelaksanaan dilapangan dengan baik dan hati-hati.

    Pengendalian biaya ini biasanya dilakukan dengan membuat rekapitulasi biaya yang telah

    dikeluarkan. 'etiap dilakukan pembelian material, bagian logistic mencatat jumlah material yang

    dibeli dan besarnya biaya yang dikeluarkan. 'edangkan pengendalian biaya tenaga kerja

    dilakukan dengan memeriksa daftar presensi pekerja selam satu minggu dan besarnya biaya yangdikeluarkan untuk membayar gaji pekerja. )esar total biaya ini yang akan selalu dikontrol dan

    die4aluasi sebagai pengendalian biaya. 'elain itu, total biaya yang telah dikeluarkan ini juga

    dapat digunakan untuk menyusun kur4a-' realisasi dan untuk mengestimasi prosentase pekerjaan

    proyek yang telah dicapai.

    . Pengendalian 3$

    +aminan keselamatan dan kesehatan kerja sangat diperlukan untuk melindungi para pekerja dari

    segala kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja. Perlindungan tenaga kerja dalam suatu proyek

    dimaksudkan agar tenaga kerja dapat bekerja dengan aman dalam melakukan pekerjaannya.

    Target sendiri adalah F1ero accidentG selama pelakasanaan di lapangan sehingga perlunyapenyusunan:

    a. &a/et( Plan

    >dentifikasi bahaya kerja, dan penanggulangannya, rencana penempatan alat-alat pengamanan

    seperti pagar pengaman, jarring pada tangga dan tepi bangunan, railing serta rambu-rambu

    serta rencana penempatan alat-alat kebakaran !tabung pemadam api", dan lain-lain.

    b. &eurit( Plan

    Prosedur keluar masuk bahan proyek, prosedur penerimaan tamu, identifikasi daerah rawan di

    wilayah sekitar proyek, dan prosedur komunikasi di proyek.

    . 2ouse 3eeping

    lokasi penempatan dan jumlah toilet pekerja, tempat sementara penimbunan material bekas,

    pengaturan kantor, jalan sementara, gudang, barak pekerja dan lain-lain.

    Pada proyek pembangunan (partemen The Pakubuwono Viewini, hal hal tentang kesejahteraan

    dan keselamatan kerja sudah diperhatikan, yaitu dengan adanya alat alat, perlengkapan, dan

    fasilitas yang berhubungan dengan masalah kesejahteraan dan keselamatan kerja. %eskipunmasih terjadi pelanggaran-pelanggaran yang dilakukun oleh pekerja meski telah diberi rambu

    peringatan.

    6. Pembahasan Pelaksanaan

    1. 46*AT6795G

    a. Pendahuluan

    Pada pembangunan gedung bertingkat yang tingginya lebih dari lima lantai biasanya sering

    dibuat basement dengan alasan untuk menambah ruangan atau sering juga digunakan sebagailahan parkir. Untuk melaksanakan basement, maka penggalian tidak dapat dihindarkan dan

    bilamana permukaan air tanah lebih tinggi dari rencana lantai basement, maka pemompaan harus

  • 7/21/2019 Contoh Kasus Metode Pelaksanaan Gedung

    24/54

    dilakukan sebagai upaya untuk pengeringan lahan agar memungkinkan pelaksanaan konstruksi.

    'alah satu metode yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan

    menggunakan metode pengatusan dengan pemompaan, di mana sistem pemompaan tersebut

    dilakukan dengan dewateringsistem sumur titik ( well point sstem ).

    "ewateringmerupakan suatu pekerjaan yang diperlukan untuk mengeringkan lahan galian di

    bawah muka air tanah dan untuk mengatasi gaya upli&tselama masa konstruksi basement.Pekerjaan dewateringmutlak diperlukan sampai bangunan selesai atau berat konstruksi bangunan

    dapat mengimbangi gaya upli&t. 'elain itu, dewateringjuga diperlukan untuk menanggulangi bila

    terjadi genangan pada konstruksi basementatau pondasi, baik akibat air hujan ataupun rembesan

    air tanah."ewateringdioperasikan selama *3 jam selama pekerjaan basement.

    Pada proyek (partemen The Pakubuwono ViewTower ) H 5 ini digunakan enam sumur

    dewatering, dua sumurpie1ometer, dan empat sumur recharging. %asing masing sumur

    tersebut dibor sampai pada kedalaman minus */ meter dengan diameter sumur

  • 7/21/2019 Contoh Kasus Metode Pelaksanaan Gedung

    25/54

  • 7/21/2019 Contoh Kasus Metode Pelaksanaan Gedung

    26/54

    Gambar !.#+.okasi $umur "ewatering dan Pie1ometer

    " Pembuatan Pit dan 'aluran

    Pembuatan pit dan saluran dilakukan di dalam pelaksanaan galian. Dalam hal ini, melihat kondisilapangan pada prinsipnya saluran dan pit berguna untuk melokalisir air agar tidak menggenang

    sehingga tidak mengganggu kontraktor galian dalam bekerja atau pekerjaan lantai kerja. 'aluran

    dibuat disepanjang tepi galian di dalam area galian oleh kontraktor galian. emudian setiap jarak

    K 3/ meter dibuatkan pit danstandbpompa permukaan.

    3" 'istem 'aluran Pembuangan

    'istem saluran pembuangan dibuang sebagian ke sumur recharging dan air pemompaan

    pie1ometerakan diendapkan di bak penampungan air.

    ) Monitoring

    Monitoringdilakukan selama *3 jam setiap pagi dan sore, dan dicatat ketinggian air tanahnya.

    Monitoringdilakukan dengan tujuan untuk mengetahui ketinggian air tanah, sehingga dapat

    diketahui apakah terjadi penurunan tanah atau tidak. 'elain itu,sta&&dewateringjuga mengikuti

    aktifitas pekerjaan galian untuk memindahkan jalur listrik dan jalur pemipaan # selang yang dapat

    rusak atau mengganggu kegiatan operasional galian, dan membantu sepenuhnya pekerjaan galian

    agar tidak terhenti oleh gangguan air tanah.

  • 7/21/2019 Contoh Kasus Metode Pelaksanaan Gedung

    27/54

    Gambar !.#.Form Monitoring

    . Metode Teknis

    0" Data Teknis

    Data data teknis pekerjaan dewatering proyek (partemen The Pakubuwuno View Tower ) H 5

    adalah sebagai berikut:

    +umlah sumur dewatering : titik

    edalaman : minus */ meter

    3le!asi $creen : 0* meter s.d. 0< meter

    Diameter sumur dewatering : < inchi

    DiametercasingP85 : inchi

    Filter # saringan : = le!el

    apasitas pompa : K // liter # menit

    +arak antara sumur dewatering : 3/ meter

    Dengan menurunkan permukaan air di dalam sumur sampai kedalaman minus 03 meter dengan

    sistem pemompaan tersebut di atas akan dapat mengeringkan lahan galian. (pabila di dalam

    pelaksanaan masih ada genangan air tanah, maka digunakan sistem dewateringdenganpitpada

    beberapa lokasi dengan dibuatkan parit parit yang berfungsi sebagaisubdrainyang

    mengalirkan air ke parit parit tertentu. Parit parit ini diisi dengan batu kerikil dan pada saat

    pengecoran ditutup dengan plastic agar dapat dibuatkan lantai kerja.

    *". onstruksi 'umur"ewatering

    Pekerjaan ini dilakukan dengan tahap tahap sebagai berikut :

    a" Penentuan titik dewateringdan ele4asi oleh timsur!eor

  • 7/21/2019 Contoh Kasus Metode Pelaksanaan Gedung

    28/54

    b" Pengeboran dengan alat mesin bor dengan sistem wash boringsampai pada

    kedalaman minus */ meter dengan diameter < inchi

    c" Pemasangan casing P85 dengan diameter inchi

    d" Pengisiangre!ellantara casingdengan dinding bor yang berfungsi sebagai&ilter

    e" >nstalasi pompasubmersiblebeserta perlengkapan elektroda pipa gal4anis dan kabel listrik

    f" >nstalasi listrik dari PE? ke panel induk dan panel otomatis pompa

    g" >nstalasiplumbing! selang dan pemipaan " dan pemompaan dewateringsiap difungsikan

    Gambar !.#0.4onstruksi $umur "ewatering

    " onstruksi 'umurPie1ometer

    Tahapan pekerjaan pembuatan sumurpie1ometeratau sumur pengamatan sama halnya dengan

    sumur dewatering, hanya perbedaannya pada diameter boringdan casing. 'umurpie1ometerini

    memiliki diameter boring3 inchidengan diameter casing*,2 inchi. (dapun fungsi sumur

    pie1ometerini untuk memantau penurunan permukaan air tanah akibat pemompaan dewatering%

  • 7/21/2019 Contoh Kasus Metode Pelaksanaan Gedung

    29/54

    Gambar !.$.4onstruksi $umur Pie1ometer

    3" Penutupan 'umur Dewatering

    Penghentian sumur dewateringdilaksanakan setelah beban upli&t akibat air tanah telah seimbang

    dengan berat konstruksi. 6leh karena itu, penggunaan sumur dewatering tidak digunakan

    kembali. Pada saat sumur dewateringtidak digunakan kembali, maka lubang sumur tersebut

    harus segera ditutup. (dapun konstruksi penutupan sumur sebagai berikut :

    Gambar !.$1.4onstruksi Penutupan $umur

    #. P6367JAA5 G7:854 A5"2:7

    a. Pendahuluan

    +round 'nchoradalah bangunan yang berfungsi sebagai penahan tanah agar tidak mengalami

    longsor atauslidingakibat adanya beban yang bekerja di sekitar tanah tersebut. Pada proyek

    (partemen The Pakubuwono ViewTower ) H 5 ini diperlukanground anchordan dipasang pada

    sisi sisi galian karena letaknya berbatasan langsung dengan gedung gedung yang telah ada

    sebelumnya ! =edung 'imprug %obil $howroompada sisi utara dan '%( *7 +akarta pada sisi

    selatan ". Dengan adanyaground 'nchor tersebut diharapkan tanah tidak mengalami longsor

    akibat beban yang berasal dari gedung gedung sekitar dan tidak terjadi penurunan tanah padagedung gedung di sekitar proyek tersebut. +umlah ground anchor pada proyek ini ada 30 titik

    dan terbagi menjadi *, yaitu *3 titk di sisi Utara Tower 5 ! 'imprug %obil 'howroom " dan 0A

  • 7/21/2019 Contoh Kasus Metode Pelaksanaan Gedung

    30/54

    titik di sisi 'elatan Tower ) ! '%( *7 +akarta ". Pekerjaan ground anchor ini memakan waktu

    selama 7 hari mulai tanggal 0 +uli *//< sampai dengan tanggal *3 +uli *//3, di mana setiap

    harinya rata rata dapat diselesaikan 3 titik # alat.

    Gambar !.$#.+round 'nchor

    b. Metode Pelaksanaan

    %etode pelaksanaanground anchordapat dijelaskan sebagai berikut :

    0" Penentuan Lle4asi danMarking

    Proses ini dilakukan untuk menentukan ground anchor dan posisi capping beampada posisi yang

    sesuai dengan gambarshop drawing.

    *" Pengecoran Capping Beam

    Pengecoran capping beamdilakukan setelah didapat ele4asi, marking, dan pemasangan bekisting.

    Capping beamdibuat tiap jarak 3,* %eter dengan dimensi 3/ 1 3/ cm. %utu )eton yang

    digunakan A2.

    " Pekerjaan Persiapan

    Persiapan yang dilakukan adalah menyediakan alat alat yang digunakan untuk proses drilling,

    grouting, maupunstressing.

    3" Pekerjaan"rillingTanah

    +enis pengeboran yang digunakan pada proyek ini adalah rotar drilling, di mana mesin bor

    tersebut duduk di atas tanah #plat&orm. otoran atau Eumpur hasil pengeboran dari lubang bor

    dengan menyemprotkan air ke dalam lubang bor. Diameter pengeboran */ cm sampai kedalaman/ meter dengan kemiringan sudut 32M.

  • 7/21/2019 Contoh Kasus Metode Pelaksanaan Gedung

    31/54

    2" >nstalasi Tendon'nchor

    $trandyang digunakan adalah 5 6 wire strandberdiameter 0*,A mm. perakitan tendon

    dilakukan di proyek. Tendon dimasukkan ke dalam lubang dengan cara manual. 'ebelum

    instalasi tendon dilakukan, air bertekanan disemprotkan ke dalam lubang untuk mengeluarkan

    lumpur sisa pengeboran.

    " +routingTendon'nchor

    Pekerjaangroutingdilakukan setelah pengeboran selesai dan dilakukan pada hari yang sama atau

    dalam kurun waktu paling lambat satu hari setelah pengeboran selesai. omposisi material

    groutingyang digunakan adalah 0 akportland cement! 0 ak N 2/ kg " O */ liter air O **2 gram

    grout additi!e! cebe1 0// ", dengan water cement ratio/,32.

    A" 'tressing Tendon'nchor

    (lat yang digunakan untuk penarikan tendon anchor adalah satu unit hdraulic pumpdan satu

    unit7ack Fressinet, yang sesuai dengan tipe tendon anchor dan gaya yang bekerja pada tendontersebut. 6perasional penarikan tendon anchordi proyek dicatat dalam suatu lampiranstressing

    recordyang mencatatpressuregaya pada#drolick 7ackdan panjang elongasi yang terjadi pada

    strand. %utugroutingminimal saatstressingadalah / %Pa% $tressingyang dilakukan untuk

    setiap ground anchor adalah dua ccle ! 0*2 ; dari gaya yang bekerja " dan satu lock o&&

    ! 00/ ; dari gaya yang bekerja ".

    Gambar.!.$$.Proses $tresing

    . Pelepasan 3epala Anhor

    'etelah semua pekerjaan di atas selesai, makaground anchorsudah berfungsi seperti yang

    direncanakan. Bungsiground anchordapat ditiadakan apabila bangunan sudah berdiri dan

    diapraghma wallsudah terhubung dengan struktur. )iasanya head anchor akan dilepas #

    direalasepada saatground anchortidak difungsikan lagi, tapi terkadang ownertidak

    menginginkan head anchoruntuk dilepas. +adi, pekerjaan realease anchortergantung pihak

    owner.

    $. MAT=:854AT9:5 T:*67 B

  • 7/21/2019 Contoh Kasus Metode Pelaksanaan Gedung

    32/54

    a. Pendahuluan

    %at Boundation adalah pondasi dangkal yang memiliki luasan # bentuk menyerupai maras.

    Pekerjaan mat foundation tower ) ini merupkan pekerjaan mass concretekarena pondasi akan

    dicor memiliki 4olume *0 m.Mass Concreteadalah pengecoran satu area dengan 4olume

    yang sangat besar dan dilakukan secara terus menerus.Mass Concrete merupakan salah satu

    alternatif pengecoran dengan 4olume yang sangat besar atau kecil secara terus menerus untukmengecor sejumlah 4olume beton yang dipengaruhi oleh faktor teknik dan ekonomi.

    Pertimbangan utama dalam melaksanakan penngecoran secara besar besaran adalah kontrol

    terhadap panas yang dihasilkan dari proses hidrasi akibatMassabeton yang besar yang dapat

    mengakibat retak dan akibat dari waktu pengecoran yang lama dapat menimbulkan cold -oint.

    (kibat kenaikan temperatur dalam beton tersebut dan juga suhu keseluruhan kontruksi ketika

    beton menjadi dingin secara berangsur berangsur, dapat menimbulkan terjadinya retak.

    Perubahan suhu maksimum ! Thermal shock" yang dapat menyebabkan retak ! Thermal

    Cracking" adalah 3/Q 5 antara temperature beton dengan lingkungan dan adanya perbedaan

    temperature beton lebih dari */Q 5.

    'ebagai upaya untuk mengantisipasi hal tersebut diatas adalah dengan menghitung faktor faktor

    sebagai berikut :

    emampuan produsen read miedmenyediakan 4olume beton dalam jumlah besar dan

    dalam waktu yang cepat, dengan memperhitungakan durasi pelaksanaan dan kesiapan

    sumberdaya.

    arakter beton yang dipergunakan, dengan memperhitungkan kandungan semen, jenis

    agregat dan kemungkinan pemakaian bahan campuran ! admiture" dan lain lain.

    Pengendalian temperatur, dengan melakukan perawatan beton !Curing" secara efektif

    disesuaikan dengan keadaan cuaca sekitarnya pada saat pengecoran, selain itu perlu

    pengadaan tulangan distribusi yang memadai untuk mengontol retak awal.

    b. 4asar Teori

    8) "e&inisi Mass Concrete

    )erdasarkan (5> */A :Mass Concreteadalah segala 4olume beton dengan dimensi yang cukup

    besar sehingga perlu pengendalian thermal terhadap panas yang ditimbulkan oleh proses hdrasi

    semen

    *" 2etak Thermal

    Terjadinya retak thermal karena bagian beton dipermukaan yang mendingin lebih cepat oleh

    pelepasan panas di udara mengalami kontraksi dan menjadi kekangan terhadap pengembangan

    4olume beton bagian dalam yang panas. Perbedaan suhu beton antara lapisan bawah, tengah dan

    atas R *//5

    'ebagai upaya untuk mengatasi retak thermal tersebut, dalam mass concrete perlu

    memperhitungkan faktor-faktor berikut :

  • 7/21/2019 Contoh Kasus Metode Pelaksanaan Gedung

    33/54

    a" ontinyuitassupplyaitu kemampuan produsen readmi menyediakan beton dalam jumlah

    yang besar dan dalam waktu yang cepat dengan memperhiungkan durasi pelaksanaan dan

    kesiapan sumber daya.

    )eberapa hal yang mempengaruhi kontinyuitas pengiriman :

    0. Persiapan alat, personel dan infrastruktur proyek !jalan akses, lahan parkir dan maneu4ertruck mierserta area cuci truck mier".

    *. apasitas batching plan. apasitas batching plan harus S 0 kapasitas bongkar proyek.

    . Ccle timedari batching plan ke lokasi proyek% Ccle timeterdiri dari :

    @aktu loading beton

    0. @aktu perjalanan berangkat ke lokasi proyek

    *. @aktu parker, manu4er dan tunggu di proyek

    . @aktu bongkar !56&"

    3. @aktu cuci truck mierdi proyek

    2. @aktu perjalanan pulang dari proyek menuju batching plan

    . +umlah kebutuhan minimal truck mi1er.

    a" arakter beton yang dipergunakan dengan memperhitungkan, kandungan semen,

    kandungan&l ashjenis agregat dan kemungkinan pemakaian bahan campuran !admiture", dll.

    b" Penggunaan jenis semen tertentu dapat mempengaruhi karakteristik beton untuk mass

    concrete, karena itu hanya semen yang cukup sesuai harus digunakan untuk mendapatkan

    kekuatan yang dikehendaki. %aka dalam hal ini diusulkan untuk digunakan semen tpe 9dengan

    &l ashdengan prosentase sesuai persyaratan dan kebutuhan. Dalam hal ini penggunaan&l ash

    adalah maksimal *2 ; dari jumlah material cementitiuos.

    c" %i1 Design menggunakan spesifikasi sebagai berikut !sesuai spesifikasi teknis dan (5>

    *0.0.0" :

    0. %utu beton adalah fc. *A,2 %pa.

    *. Prosentase&l ash* ;

    . 'uhu on siteR // 5.

    3. Water Cement 2atioN /.32

    2. $lump03 K * !0* 0" cm.

    . 9nitial setting timeA jam.

    . Metode Pelakasanaan

  • 7/21/2019 Contoh Kasus Metode Pelaksanaan Gedung

    34/54

    %etode pelaksanaanMat Foundationtower ) dapat dijelaskan sebagai berikut :

    0. 1. Galian Tanah AreaMat !oundation

    =alian tanah area mat &oundationdilaksanakan sesuaishop drawingdengan kedalaman *2/ cm

    dari ele4asi lantai dasar basement , akan tetapi pada dasar mat &oundationditambah 2 cm

    untuk lantai kerja dan pada galian samping masing masing diberi penambahan 02 cm yangdigunakan untuk bekisting dari pasangan batako, galian pada area ini dilakukan dengan bantuan

    backhoe, sedangkan untuk area yang sulit dijangkau backhoedilakukan dengan tenaga manusia.

    Gambar !.$!. +alian dengan menggunakan backhoe

    #. Bobok dan Pemotongan 3epalaBored "ile

    'etelah proses pengggalian selesai, maka akan bampak kepala kepala bore pileyang sudah

    tertanam sebelumnya ! pekerjaan bored piledikerjakan oleh kontraktor lain ". emudian kepala

    pancang yang tampak tersebut akan dipotong hingga ketinggian besi tulangan minimal satu meter

    dari dasar. 'ebelum proses pemancangan dilakukan, terlebih dahulu kepala kepala pancang

    dilakukan, terlebih dahulu kepala kepala pancang tersebut di bobok agar besi tulangannya dapat

    terpisah dari beton. Proses pemotangan pancang ini dilakukan dengan bantuan tower crane

    dengan tujuan mempermudah pengangkatan dari area mat &oundation, selain itu juga

    mempermudah waktu pelaksanaannya.

    !a"

  • 7/21/2019 Contoh Kasus Metode Pelaksanaan Gedung

    35/54

    !b"

    Gambar !.$%. !a"Bobok Pancang !b"Pemotongan Pancang dengan TC

    $. Pen(emprotan Anti 7a(ap

    Penyemprotan anti rayap dilakukan sebelum lantai kerja dibuat. Daerah daerah yangdisemprotkan antara lain seluruh lapisan bawah dan dinding samping mat foundation.

    Penyemprotan anti rayap ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan penghalang kimia atara

    kontruksi bangunan dan tanah, sehinga melindungi bangunan dari serangan rayap. %aterial yang

    digunakan adalah 'TLDB('T 02 L5 dengan komposisi satu liter stedfast 02 L5 dicampur

    dengan 2/ liter air. (plikasi untuk 0m memputuhkan lima liter campuran. Pada waktu

    penyemprotan anti rayap ini kondisi tanah harus kering # tidak ada genangan air.

    Gambar.!.$)$ted&ast penemprot 'nti raap

    !. Pekerjaan ;antai 3erja

    Pekerjaan lantai kerja dilaksanakan setelah seluruh lapisan bawah mat foundation diratakan dan

    disemprotkan dengan anti rayap. Pekerjaan lantai kerja dilaksanakan selambat lambatnya satu

    hari setelah penyemprotan anti rayap. Pekerjaan lantai kerja dibuat dengan ketebalan 2/ mm.

    material beton yang digunkan adalah material beton ready mi1 )-/. %utu beton )-/ adalah -

    0*2. Penentuan ketebalan lantai kerja diketahui dengan menggunkan alat ele4asi le4el denganbantuan tim $ur!eor%

  • 7/21/2019 Contoh Kasus Metode Pelaksanaan Gedung

    36/54

    Gambar.!.$+.Pengecoran lantai ker-a

    %. Pekerjaan Bekisting

    Pekerjaan )ekisting dikerjakan pada sisi mat foundation dari material batako setinggi dua meter

    dan stop cor stinggi 2// mm untuk posisi starter bar bagian pembesian slab basement .

    Pemasangan batako untuk dinding bekisting mat foundation ini dikerjakan dalam dua tahap yaitu

    tahap pertama dinding batako dipasang setinggi 0*// mm, dan tahap kedua dinding batako

    dipasang lagi setinggi

  • 7/21/2019 Contoh Kasus Metode Pelaksanaan Gedung

    37/54

    Gambar !.$0. >sometri

    ). Pekerjaan Pembesian

    Pembesian dilaksanakan setelah seluruh area mat foundation dibersihakan dari kotoran atau

    bekas bekas material yang berserakan dengan menggunakan air compressor. %utu besi

    tulangan yang digunakan adalah U2/ ! fy N 2/// kg# cm " dan pengikat atar besi digunakan

    kawat bendrat.

    Pemasangan pembesian terdiri dari beberapa pekerjaan anara lain :

    a . Pembesian ;a(er Bawah

    Pembesian layer bawah terdiri dari tulangan menerus pada arah 1 dan ditambah tulangan e1tra

    pada arah 1 dan y. penggunaan tulangan e1tra berfunsi sebagai perkuatan didaerah tertentu yang

    mempunyai bahan lebih besar dari daerah lain, seperti didaerah corewall yang berguna untuk

    %anahan beban angina ataupun beban akibat gempa bumi. Penyusunan tulangan tersebut disusun

    dalam empat lapis . lapis pertama terdiri atas tulangan menerus arah 1 dan besi D* *// mmJlapis kedua terdiri dari tulangan menerus arah y dengan besi D* *// mm ditambah tulangan

    sebagian selain tulangan ekstra arah 1 dengan besi D**, D*7, dan D* tiap jarak 3// mmJ lapis

    keempat terdiri atas tulangan ekstra arah y dengan besi D**, D*7, dan D* tiap jarak 3// mm

  • 7/21/2019 Contoh Kasus Metode Pelaksanaan Gedung

    38/54

    Gambar !.!.Pembesian laer bawah

    0. b. Pemasangan 3aki a(am

    Untuk menghubungkan antara layer atas dengan layer bawah diperlukan kaki ayam. aki ayam

    sendiri menggunakan besi D*2 dengan tinggi K * meter, dimana bagian bawah dari kaki ayam

    tersebut diikatkan pada pembesian layer bawah menggunakan kawat bendrat. aki ayam

    dipasang setiap jarak * meter untuk arah y dan *,3 untuk arah 1.

    Gambar !.!1.Pemasangan

    4aki aam

    . Pembesian ;a(er Atas

    Pembesian layer atas pada umumnya sama dengan layer bawah, perbedaanya hanya padapenyusunan lapis pembesian. Penyusunan lapis pembesian pada layer atas berkebalikan dengan

    layer bawah.

  • 7/21/2019 Contoh Kasus Metode Pelaksanaan Gedung

    39/54

    Gambar !.!#.Pembesian

    aer atas

    d. Pembesian :'erstek kolom bawah dan "ore wall

    Pembesian 64erstek tulangan kolom bawah dan corewall dikerjakan dengan mutu besi U ! fy N

    2///kg # cm ". 'ebelum dilakukan pembesian, makan perlu diberi marking agar tidak terjadi

    kesalahan letak pemasangan, sur4eor akan mencari as tiap kolom dengan nalat theodolith dengan

    mengacu pada )ench %ark !)%" yangtelah ditentukan. Tinggi penulangan stek kolom adalah

    3

  • 7/21/2019 Contoh Kasus Metode Pelaksanaan Gedung

    40/54

    Gambar !.!$.Pembesian

    didaerah corewall

    +. &eparing M6

    'paring %L merupakan pemasangan pipa # plumbing yang dilakukan oleh pihak %L yang

    berfungsi untuk saluran air. Pemasangan sparing %L pada area mat foundation menggunakan 5>P

    dia *I, I, 3I berjarak !2/-A/" cm di bawah T65 mat foundation. Pada pekerjaan sparing %L

    sangat diwajibkan teliti dan tepat karena apabila ada kesalahan setelah pengecoran selesai maka

    akan sangat sukar untuk membongkar ulang karena adanya pembesian %at Boudation.

    Gambar !.!!. Pemasangan Pipa

    . Pemasangan Thermo"ouple

    %onitoring temperature beton dalam pengecoran mat foundation adalah sesuatu hal yang sangat

    penting. Terjadinya perbedaan temperature yang sangat besar akan menimbulkan efek keretakan

    pada beton yang akan berakibat fatal. (lat yang dipakai untuk memonitor perbedaan temperature

    tersebut adalah Thermocouple. Thermocouple dipakai selain untuk memonitor suhu#perbedaan

    temperature pada tiap bagian, juga digunakan untuk mengukur perbedaan suhu ma1imum yang

  • 7/21/2019 Contoh Kasus Metode Pelaksanaan Gedung

    41/54

    terjadi setelah pengecoran selesai, thermocouple menggunakan layer dan 3 titik, sehingga

    jumlah thermocouple 0* buah. Pengukuran thermocouple dilakukan tiap dua jam untuk *3 jam

    pertama, dan setiap jam untuk *3 jam berikutnya.

    Gambar !!%. Thermocouple

    0. Pemasangan 3awat ;oket > Penahan ;ongsoran Beton

    )erdasarkan pembagian area pengecoran dan setting time beton maka pengecoran mat foundation

    dibagi dalam beberapa one, setiap pembagian one dipasang kawat loket#mesh !*/ 1 */" mm

    yang berfungsi untuk menahan supaya beton tidak longsor, diamana longsoran beton tersebutdapat mengakibatkan 5ould joint pada daerah beton tertentu saat pengecoran dengan 4alume

    besar secara terus menerus.

    Dengan adanya jumlah beton dengan skala besar maka diperlukan adanya perkuatan pada kaat

    loket. Untuk perkuatan horiontal menggunakan besi D0, sedangkan untuk perkuatan 4ertikal

    menggunakan besi D-**.

  • 7/21/2019 Contoh Kasus Metode Pelaksanaan Gedung

    42/54

    Gambar !.!). Pemasanganloket kawat

    1. 9nspeksi 4an &ur'e(

    Dialakukan setelah pengecoran dimulai yang bertujuan mengetahui apakah pembesian yang

    terpasang sesuai dengan gambar kerja, kegiatan ini akan dilakukan oleh pihak pelaksana dengan

    pihak manajemen kontruksi. Daftar pembesian # checklist akan dibawa saat inspeksi dilakukan

    dilapangan, check list untuk pembesian meliputi :

    0. 'hop drawing sudah di appro4al

    *. Diameter, jenis jumlah dan jarak besi sesuia shop drawing

    . 64erlaping sambungan sesuai dengan gambar

    3. )eton decking terpasang dengan jumlah dan diameter yang telah ditentukan ! 3 )uah #

    m"

    2. aki ayam terpasang,diameter besi dan jarak sesuai dengan persyaratan

    . >katan besi ! ikatan silang " dengan bendrat cukup kuat ! tidak bergetar saat diketok "

    A. )esi bersih dari karat, oli, beton kering dan tanah

    speksi merupakan hal yang sangat penting, diharapkan ketika pengecoran telah selesai dilakukan

    tidak akan ada masalah untuk pekerjaan berikutnya dan juga menghindari adanya kecuranganyang dilakukan oleh pihak kontraktor.

  • 7/21/2019 Contoh Kasus Metode Pelaksanaan Gedung

    43/54

    Gambar!.!+. 9nspeksi dan sur!ai

    11. Pemasangan &top "or

    Dilakukan pada proses pengecoran dimulai, terdiridari plywood 0< kayu 2/#A/ dan list kayu 3/ 1

    3/ sebagai tempat waterstop. )erfungsi agar tidak ada kebocoran antara pertemuan beton lama

    dan beton baru bertemu.

    Gambar !.!. Waterstop

  • 7/21/2019 Contoh Kasus Metode Pelaksanaan Gedung

    44/54

    1#. Pemasangan Tenda

    Pada saat pengecoran diperlukan adanya ansipasi oeh pihak pelaksana apabila terjadi hujan yang

    dapat mengganggu pengecoran dan dapat merusak mutu beton, maka pemasangan tenda sebagai

    alternatif tindakan yang dilakukan dan berfungsi juga menghindar panas sinar matahari secara

    langsung. Untuk rangka tenda sebagai alternati4e tindakan yang dilakukan dan berfungsi juga

    menghindari panas sinar matahari secara langsung. Untuk rangka tenda menggunakan pipa besi0 0,2. Pipa rangka dimasukan pada tulangan besi yang telah dilas pada kaki ayam. Untuk

    ketinggian terpal pada tepi tenda diberi perkuatan berupa ikatan dirangka atas tenda kepasak.

    Gambar !.!0."etail Tenda

    !a"

  • 7/21/2019 Contoh Kasus Metode Pelaksanaan Gedung

    45/54

  • 7/21/2019 Contoh Kasus Metode Pelaksanaan Gedung

    46/54

    !b"

    Gambar !.%1. (a)% Bahan waterproo&ing (Formdeplus)

    (b)% Penemprotan Waterproo&ing

    1!. Pengeoran

    Pengecoran mat foundation memerlukan jumlah 4olume beton yang tidak sedikit dan tentu juga

    memerlukan biaya yang sangat besar , sehingga sangat penting untuk persiapan antara lain :

    0. Persiapan >nsfrastruktur Proyek

    0" +alan (kses Truk %i1er

  • 7/21/2019 Contoh Kasus Metode Pelaksanaan Gedung

    47/54

  • 7/21/2019 Contoh Kasus Metode Pelaksanaan Gedung

    48/54

    Gambar !.%!.Washing Ba

    3" >nstalasi Eistrik ! adanya genset 02/ 8( sebagai backup jika listrik PE? padam "

    2" 'istem Drainase ! Pembuangan air hujan yang jatuh dari terpal akan dibuat saluran

    sementara

    " 5oncrete Pump ! diperlukan cadangan 5oncrete Pump apabila adanya masalah pada saat

    pelaksanaan 5or "

    Gambar !.%%. Concrete

    Pump

    0. Persiapan Eaboraturium

    0" Persiapan di site ! gerobak, kerucut (brams, &ojokan, palu, senter, alat )antu komunikasi,

    meteran "

    *" Persiapan personel menggunakan shif ! kepala plan, 'uper4isor produksi, staff, teknisi, dll "

  • 7/21/2019 Contoh Kasus Metode Pelaksanaan Gedung

    49/54

    Gambar !.%).Perlengkapan pengu-ian

    0. @ater 'upply

    Digunakan untuk kebutuhan cuci mi1er, washing bo1 dan lain lain.

    0. esipan Peralatan

    0" 0. 5oncrete Pump : 3 on site O 0 stand by

    *" *. 8ibrator : 3 on site O 0 stand by

    " . 5ompressor : * )uah

    3" 3. Pompa engine : * )uah

    2" 2. Pompa D() 0I : 0 )uah

    " . 'ilinder : 002 )uah

    A" A. Troli : )uah

  • 7/21/2019 Contoh Kasus Metode Pelaksanaan Gedung

    50/54

    0. esiapan %aterial

    0" )eton fcG *A,2 %pa, fa * ; pakai es N *0 m

    *" )esi beton *

  • 7/21/2019 Contoh Kasus Metode Pelaksanaan Gedung

    51/54

    =ambar diatas merupakan sirkulasi keluar masuk truk mi1er !T%" dan penempatan concrete

    pump,T% yang masuk ke lokasi pengecoran akan dicek waktu kedatangannya, suhu beton, dan

    nilainyaslumnya. )ila waktu kedatangnya, suhu , dan tesslumptidak memenuhi syarat maka T%

    tersebut akan segera dipulangkan atau di re-ect. Pada T% yang memenuhi syarat akan langsung

    menuju concrete pumpuntuk loading. )ila saat waktu antrian terlalu lama maka akan diadakan

    tesslumplagi jika saat pengetesan gagal maka akan direject dari pihak pelaksana.

    (rea pengecoran pada mat &oundation dibagi menjadi A ona yang mana setiap ona dibatasi oleh

    kawat loket. Pada saat pengecoran berlangsung digunakan alat Vibrator untuk membantu beton

    agar agregat kasar dan halus dapat menyatu, selain itu juga mengalirkan beton.

    0. 1%. =inishing Trowel

  • 7/21/2019 Contoh Kasus Metode Pelaksanaan Gedung

    52/54

    Pekerjaan ini dilakukan pada saat beton mendekatisetting.Finish trowel ini dilakukan dengan

    tujuan untuk memperhalus permukaan lantai beton yang telah diberi&loor hardener. Pelaksanaan

    &loor hardener sendiri dilakukan setelah / menit # betonsetting, dan dilaksanakan dengan

    system tabor. omposisi yang digunakan 2 kg # m dengan dua kali tabur dan dikontrol

    ele4asinya sesuaishop drawing. Proses penaburan dilakukan setelah relag selesai.

    Gambar !.%.Finishing

    Trowel

    0. 1). PemasanganSter#$oam

    'etelah permukaan lantai mat &oundation sudah mulai mengeras, maka perlu dilakukan curing.Proses curingini dilakukan dengan cara pemasanganster&oampada permukaan beton agar

    perubahan suhunya tetap terjaga. Pemasanganster&oam ini bertujuan menghindari adanya retak

    thermal pada permukaan beton akibat perubahan yang dihasilkan oleh suhu dalam beton dengan

    suhu luar. Dalam hal inister&oamberfungsi sebagai&ilterantara suhu udara luar dengan suhu

    dalam beton.

  • 7/21/2019 Contoh Kasus Metode Pelaksanaan Gedung

    53/54

    Gambar. !.%0.Pemasangan

    $tr&oam

  • 7/21/2019 Contoh Kasus Metode Pelaksanaan Gedung

    54/54

    =. *ork Breakdown &truture , *B& -

    Pelaksanaan Pekerjaan =edung Tinggi

    https://magnesiumkarbonat.files.wordpress.com/2011/11/pelaksanaan-pekerjaan.docxhttps://magnesiumkarbonat.files.wordpress.com/2011/11/pelaksanaan-pekerjaan.docx