97
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komplemen bangsa yang bertujuan untuk meingkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap pembangunan ksehatan di seenggarakan berdasarkan pada: 1) Perikemanusiaan , 2) Pemberdayaan dan kemandirian, 3) Adil dan merata serta 4) mengutamakan dan manfaat system kesehatan nasional perlu dilaksanakan dalam konteks kesehatan secara keseluruhan dengan mempertimbangkan determinian social seperti : kondisi kehidupan sehari-hari tingkat pendidkan , pendapatan keluarga, distribusi kewenangan, keamanan, sumber daya, kesadaran masyarakat serta kemampuan tenaga kesehatan dalam mengatasi masalah masalah tersebut. (KMK 374_2009 tentang SKN, Depkes 2009. Tumbuhnya gerakan hidup sehat di masyarakatyang didasarin kesadaran untuk berprilaku hidup bersi an sehat serta kepedulian untuk berperan aktif dalam upaya kesehatan menuju terwujudnya kabupaten/kota sehat, Provinsi Sehat, dan Idonesia Sehat 2010. Agar tumbuhnya masyarakat Indonesia yang berbudaya hidup bersih dan sehat serta peran akti dalam upaya kesehatan perlu disosialisasikan progam kesehatan kepada masyarakat luas (Depkesjasos RI,2000).

Contoh askep komunitas

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Contoh askep komunitas

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua

komplemen bangsa yang bertujuan untuk meingkatkan kesadaran, kemauan dan

kemampuan hidup sehat bagi setiap pembangunan ksehatan di seenggarakan

berdasarkan pada: 1) Perikemanusiaan , 2) Pemberdayaan dan kemandirian, 3) Adil

dan merata serta 4) mengutamakan dan manfaat system kesehatan nasional perlu

dilaksanakan dalam konteks kesehatan secara keseluruhan dengan

mempertimbangkan determinian social seperti : kondisi kehidupan sehari-hari tingkat

pendidkan , pendapatan keluarga, distribusi kewenangan, keamanan, sumber daya,

kesadaran masyarakat serta kemampuan tenaga kesehatan dalam mengatasi masalah

masalah tersebut. (KMK 374_2009 tentang SKN, Depkes 2009.

Tumbuhnya gerakan hidup sehat di masyarakatyang didasarin kesadaran

untuk berprilaku hidup bersi an sehat serta kepedulian untuk berperan aktif dalam

upaya kesehatan menuju terwujudnya kabupaten/kota sehat, Provinsi Sehat, dan

Idonesia Sehat 2010. Agar tumbuhnya masyarakat Indonesia yang berbudaya hidup

bersih dan sehat serta peran akti dalam upaya kesehatan perlu disosialisasikan progam

kesehatan kepada masyarakat luas (Depkesjasos RI,2000).

Page 2: Contoh askep komunitas

Perawatan kesehatan komunitas adalah tenaga kesehatan yang professional

yang berkewajiban memfasilitasi dan menjalanankan tujuan memecahkan masalan

dari kesehatan klien, keluarga, kelompok atau masyarakat.

Puskesmas adalah unit pelaksana pembangunan kesehatan yang mandiri dan

bertanggung jawab di wilayah kerja dalam suatu kecamatan. Pelayanan kesehatan

dasar minimal harus ada di setiap puskesmas dala mendukung kesehatan masyarakat

wilayah kerjanya seiring dengan majunya jaman dan teknologi, maka pelayanan

kesehatan dapat mengarah ke spsialisasi.

Selama ini padangan orang terhadap puskesmas umumnya masih kurang baik,

terutama dengan penampiilan music yang kurang bersih dan nyaman serta disipli dan

keramahan pegawai dalam playanan kesehatan masih kurang, serta tidak secara

keseluruhan upaya kegiatan pokok puskesmas. Terkadang masig-masing puskesmas

mempunyai kemampuan dan kompetensi yang berbeda dalam melaksnakan beberapa

jenis pelayanan.

PROFIL PUSKESMAS KOTA MATSUM

Puskesmas Kota Matsum didirikan pada tahun 1963 sebagai Balai PengobatanUmum, yang

kemudian diresmikan pada tanggal 24 Februari 1983 menjadiPuskesmas oleh Dinas Kesehatan Kota

Medan.

Page 3: Contoh askep komunitas

Motto Puskesmas Kota Matsum

Laporan tahun ini di susun untuk menilai sejauh mana keberhasilan / cakupanprogram yang

telah di laksanakan di Puskesmas Kota Matsum. Di dalam laporan inidata diambil sesuai dengan

program yang telah di laksanakan di Puskesmas KotaMatsum pada tahun 2010/2011. Laporan ini di

susun dengan harapan hasilnya dapatdi pakai sebagai pedoman/bahan masukan bagi Dinas

Kesehatan Kota Medansehingga peran Puskesmas dalam meningkatkan kesehatan masyarakat dapat

menjadilebih baik.

Visi dan misi puskesmas kota matsum

Visi :

Mewujudkan Kecamatan Sehat 2015 merupakan gambaran masyarakat kecamatanmasa

depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan, di tandaipenduduknya hidup dalam

lingkungan dan perilaku hidup sehat, memilikikemampuan untuk menjangkau pelayanan yang

bermutu secara adil dan merata, sertamemiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

Misi :

1. .Menggerakkan pembangunan kecamatan yang berwawasan kesehatan2.

2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat3.

3. Mememlihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata

danterjangkau.4.

4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakatbeserta

lingkungan.

Page 4: Contoh askep komunitas

WILAYAH :

Puskesmas Kota Matsum terletak di jalan Amaliun No 75, Kelurahan Kota MatsumMedan Area,

meliputi 4 Kelurahan :

1. Kelurahan Kota Matsum I2.

2. Kelurahan Kota Matsum II3.

3. Keluarhan Kota Matsum IV4.

4. Kelurahan Sei Rengas

Dengan batas wilayah ;

Sebelah Utara berbatasan dengan kelurahan Sei Rengas II

Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Pasar Merah Timur

Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Suka Ramai I dan II

Sebelah Barat berbatasan Kelurahan Kota Matsum IIILetak strategis Puskesmas Kota

Matsum berada di perkotaan Kota Medan yangmudah di jangkau dengan alat transportasi.

Puskesmas Kota Matsum terletak di Jl. Amaliun No.75 Kelurahan Kota

Matsum IVKecamatan Medan Area, Kode Pos 20215.Wilayah kerja meliputi 4 kelurahan, 11 KK,

dengan jumlah penduduk 55 jiwa

Page 5: Contoh askep komunitas

Geografi

Wilayah puskesmas kota matsum terdiri dari dataran tinggi,dataran

rendah,perkebunan sayuran

PKM dan Klinik PHBS

1. Pelayanan Posyandu

2. Penyuluhan di puskesmas

3. Penyuluhan SD/SMP/SMA

FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN

1. Pelayanan Kesehatan ibu dan anaknya

2. Pelayanan pengobatan

3. Pelayanan imunisasi

4. Pelayanan sanitasi

5. Gizi

Kebijakan pembangunan kesehatan yang baru harus lebih progesif da proaktif,

yang dikenal dengan kebijaka paradigm sehat. Untuk mewujudkan paradigma sehat

tersebut ditetapkan visi dan misi pembangunan sehat.

Paradigma sehat adalah cara pandang, pola pikir atau model pembanguna yag

bersifat holistic, melihat masalah kesehatan yang dipengaruhi oleh factor yang

bersifat sektoral dan upayanya lbih I arahkan pada peningkatan, pemeliharaan dan

perlindung kesehatan bukan hanya penyembuhan orang sakit atau pemulihan

kesehatan.

Page 6: Contoh askep komunitas

Seperti yang dilakukan oleh mahasiswa/I prodi keperawatan lubuklinggau

DIII keperawatan yang berkewajiban menghasilkan tenaga kerja perawat profesional

pemula yang mampu membrik asuhan keprawatan ditingkat rumah sakit, puskesmas

dan masyarkat.

Salah satu bentuk praktek kerja lapangan (PKL) mahasiswa poltekkes

Palembang jurusan keperawatan lubulinggau merupakan praktek kerja nyata dalam

berpartisipasi terhadap upaya peningkatan drajat kesehatan yang optimal. Oleh karena

itu, kami mahasiswa Poltekkes Palmbang Prodi Keperawatan Lubulinggau

melaksanakan praktek kerja lapangan di kota medan puskesmas maksum khususnya

kelompok III berperan sertan dalam membangun kesehatan masyarakat di kelurahan

untuk dapat mencapai derajat kesehatan yang opitial serta komprehensif.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Untuk memberikan pengalaman belajar dan keterampilan kepada mahasiswa

agar diperoleh hasil optimal dalam memperoleh, mengelolah, menganalisa

data/informasi serta menginterprestasikan hasilnya pada saat intervensi kepada

masyarakat dan pemberdayaan potensi-potensi yang ada di masyarakat.

2. Tujuan Khusus

Setelah melakukan praktek kerja lapangan, mahasiswa mampu :

Page 7: Contoh askep komunitas

a. Berkomunikasi secara efektif dengan berbagai lapisan masyarakat yang ada

b. Mengumpulkan, mengolah, dan menganalisa data kesehatan masyarakat

menyajikan data serta memprioritaskan masalah

c. Menumbuhkan motivasi masyarakat dalam upaya mengenali dan mengatasi

masalah kesehatan yang dihadapi di wilayah guna mencapai derajat kesehatan

yang optimal

d. Bersama-sama masyarakat dalam menyusun perencanaan kegiatan

dalammenaggulangi masalah yang ada di masyarakat

e. Membuat dan melaksanakan asuhan keperawatan pada keluarga resiko tinggi

f. Mengenali dan memanfaatkan sumber daya yang ada di masyarakat guna

mengatasi masalah-masalah kesehatan yang dihadapi

g. Melaksanakan penyuluhan kesehatan pada masyarakat mengenai masalah

kesehatan yang dihadapi diwilayahnya

h. Menilai dan mengevaluasi program kesehatan masyarakat yang ada sebagai

bahan pembelajaran selanjutnya

C. Manfaat

1. Untuk mahasiswa

untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat dibangku kuliah dengan keadaan

masyarakatuntuk mendapatkan pengalaman belajar mengenai masalh di masyarakat

dan mampu menentukan langkah-langkah penyelesaian

Page 8: Contoh askep komunitas

2. Untuk masyarakat

Masyarakat dapat mengertidan menyadari permasalahankesehatan yang ada

dan mencoba menanggulanginya serta masyarakat dapat mengerti gambaran tentang

status kesehatannya.

3. Untuk pendidikan

diharapkan hasil laporan hasil kegiatan ini menjadi bahan perbandingan

untuk PKL selanjutnya merupakan salah satu bentuk nyata dari pengalaman Tri

dharma Perguruan Tinggi dalam mewujudkan pengabdian ke[ada masyarakat

4. Untuk pemerintahan

dapat dijadikan bahan ataupun data untuk menyusun kebijaksanaan dalam

program kerja di bidang kesehatn dimasa yang akan dating dan menjadi bahan

terhadap kurikulum keperawatan yang telah ditetapkan

Page 9: Contoh askep komunitas

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Komunitas

1. Keperawatan kesehatan komunitas

Menurut WHO (1959), keperawatan komunitas adalah bidang perawatan

khusus yang merupakan gabungan ketrampilan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan

masyarakat dan bantuan sosial, sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat

secara keseluruhan guns meningkatkan kesehatan, penyempumaan kondisi sosial,

perbaikan lingkungan fisik, rehabilitasi, pence-gahan penyakit dan bahaya yang

lebih besar, ditujukan kepada individu, keluarga, yang mempunyai masalah dimana

hal itu mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan.

Keperawatan kesehatan komunitas adalah pelayanan kepera¬watan profesional yang

ditujukan kepada masyarakat dengan pendekatan pads kelompok resiko tinggi,

dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan

penyakit dan peningkatan kesehatan dengan menjamin keterjangkauan pela¬yanan

kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi pelayanan keperawatan (Spradley, 1985; Logan and

Dawkin, 1987).

Keperawatan kesehatan komunitas menurut ANA (1973) adalah suatu sintesa

dari praktik kesehatan masyarakat yang dilaku¬kan untuk meningkatkan dan

Page 10: Contoh askep komunitas

memelihara kesehatan masyarakat. Praktik keperawatan kesehatan komunitas ini

bersifat menye¬luruh dengan tidak membatasi pelayanan yang diberikan kepada

kelompok umur tertentu, berkelanjutan dan melibatkanmasyarakat.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perawatan kesehatan

komunitas adalah suatu bidang dalam ilmu keperawatan yang merupakan

keterpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran

serta masyarakat, serta mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara

berkesinambungan dengan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif,

secara menyeluruh dan terpadu ditujukan kesatuan yang utuh melalui proses

keperawatan untuk ikut meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal.

2. Paradigma Keperawatan Komunitas

Paradigma keperawatan komunitas terdiri dari empat komponen pokok, yaitu

manusia, keperawatan, kesehatan dan lingkungan (Logan & Dawkins, 1987).

Sebagai sasaran praktik keperawatan klien dapat dibedakan menjadi individu,

keluarga dan masyarakat.

3. Individu Sebagai Klien

Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari aspek

biologi, psikologi, social dan spiritual. Peran perawat pada individu sebagai klien,

pada dasarnya memenuhi kebutuhan dasarnya yang mencakup kebutuhan biologi,

Page 11: Contoh askep komunitas

sosial, psikologi dan spiritual karena adanya kelemahan fisik dan mental,

keterbatasan pengetahuan, kurangnya kemauan menuju kemandirian pasien/klien.

4. Keluarga Sebagai Klien

Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara terus

menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan maupun secara

bersama-sama, di dalam lingkungannya sendiri atau masyarakat secara keseluruhan.

Keluarga dalam fungsinya mempengaruhi dan lingkup kebutuhan dasar manusia

yaitu kebutuhan fisiologis, rasa aman dan nyaman, dicintai dan mencintai, harga diri

dan aktualisasi diri.

Beberapa alasan yang menyebabkan keluarga merupakan salah satu fokus

pelayanan keperawatan yaitu :

a. Keluarga adalah unit utama dalam masyarakat dan merupakan lembaga yang

menyangkut kehidupan masyarakat.

b. Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah,

memperbaiki ataupun mengabaikan masalah kesehatan didalam kelompoknya

sendiri

c. Masalah kesehatan didalam keluarga saling berkaitan. Penyakit yang diderita

salah satu anggota keluarga akan mempengaruhi seluruh anggota keluarga tersebut.

Page 12: Contoh askep komunitas

5. Masyarakat Sebagai Klien

Masyarakat memiliki cirri-ciri adanya interaksi antar warga, diatur oleh adat

istiadat, norma, hukum dan peraturan yang khas dan memiliki identitas yang kuat

mengikat semua warga.

Kesehatan dalam keperawatan kesehatan komunitas didefenisikan sebagai

kemampuan melaksanakan peran dan fungsi dengan efektif. Kesehatan adalah proses

yang berlangsung mengarah kepada kreatifitas, konstruktif dan produktif. Menurut

Hendrik L. Blum ada empat faktor yang mempengaruhi kesehatan, yaitu lingkungan,

perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan. Lingkungan terdiri dari lingkungan

fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan fisik yaitu lingkungan yang berkaitan

dengan fisik seperti air, udara, sampah, tanah, iklim, dan perumahan. Contoh di

suatu daerah mengalami wabah diare dan penyakit kulit akibat kesulitan air bersih.

Keturunan merupakan faktor yang telah ada pada diri manusia yang

dibawanya sejak lahir, misalnya penyakit asma. Keempat faktor tersebut saling

berkaitan dan saling menunjang satu dengan yang lainnya dalam menentukan derajat

kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Keperawatan dalam

keperawatan kesehatan komunitas dipandang sebagai bentuk pelayanan esensial

yang diberikan oleh perawat kepada individu, keluarga, dan kelompok dan

masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan meliputi promotif, preventif, kuratif

dan rehabilitative dengan menggunakan proses keperawatan untuk mencapai tingkat

Page 13: Contoh askep komunitas

kesehatan yang optimal. Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional

sebagai bagian integral pelayanan kesehatan dalam bentuk pelayanan biologi,

psikologi, sosial dan spiritual secara komprehensif yang ditujukan kepada individu

keluarga dan masyarakat baik sehat maupun sakit mencakup siklus hidup manusia.

Lingkungan dalam paradigm keperawatan berfokus pada lingkungan masyarakat,

dimana lingkungan dapat mempengaruhi status kesehatan manusia. Lingkungan

disini meliputi lingkungan fisik, psikologis, sosial dan budaya dan lingkungan

spiritual.

6. Tujuan Keperawatan Kesehatan Komunitas

Keperawatan komunitas merupakan suatu bentuk pelayanan kesehatan yang

dilakukan sebagai upaya dalam pencegahan dan peningkatan derajat kesehatan

masyarakat melalui pelayanan keperawatan langsung (direction) terhadap individu,

keluarga dan kelompok didalam konteks komunitas serta perhatian lagsung terhadap

kesehatan seluruh masyarakat dan mempertimbangkan masalah atau isu kesehatan

masyarakat yang dapat mempengaruhi individu, keluarga serta masyarakat.

7. Tujuan Umum

Meningkatkan derajat kesehatan dan kemampuan masyarakat secara

meyeluruh dalam memelihara kesehatannya untuk mencapai derajat kesehatan yang

optimal secara mandiri.

Page 14: Contoh askep komunitas

8. Tujuan khusus

a. Dipahaminya pengertian sehat dan sakit oleh masyarakat.

b. Meningkatnya kemampuan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat

untuk melaksanakan upaya perawatan dasar dalam rangka mengatasi masalah

keperawatan.

c. Tertanganinya kelompok keluarga rawan yang memerlu¬kan pembinaan dan

asuhan keperawatan.

d. Tertanganinya kelompok masyarakat khusus/rawan yang memerlukan

pembinaan dan asuhan keperawatan di rumah, di panti dan di masyarakat.

e. Tertanganinya kasus-kasus yang memerlukan penanganan tindaklanjut dan

asuhan keperawatan di rumah.

f. Terlayaninya kasus-kasus tertentu yang termasuk kelompok resiko tinggi yang

memerlukan penanganan dan asuhan keperawatan di rumah dan di Puskesmas.

g. Teratasi dan terkendalinya keadaan lingkungan fisik dan sosial untuk menuju

keadaan sehat optimal.

9. Sasaran Keperawatan Kesehatan Komunitas

Sasaran keperawatan komunitas adalah seluruh masyarakat termasuk individu,

keluarga, dan kelompok yang beresiko tinggi seperti keluarga penduduk di daerah

Page 15: Contoh askep komunitas

kumuh, daerah terisolasi dan daerah yang tidak terjangkau termasuk kelompok bayi,

balita dan ibu hamil.

Menurut Anderson (1988) sasaran keperawatan komunitas terdiri dari tiga tingkat

yaitu :

a. Tingkat Individu.

Perawat memberikan asuhan keperawatan kepada individu yang mempunyai

masalah kesehatan tertentu (misalnya TBC, ibu hamil d1l) yang dijumpai di

poliklinik, Puskesmas dengan sasaran dan pusat perhatian pada masalah kesehatan

dan pemecahan masalah kesehatan individu.

b. Tingkat Keluarga.

Sasaran kegiatan adalah keluarga dimana anggota keluarga yang mempunyai

masalah kesehatan dirawat sebagai bagian dari keluarga dengan mengukur sejauh

mana terpenuhinya tugas kesehatan keluarga yaitu mengenal masalah kesehatan,

mengambil keputusan untuk mengatasi masalah kesehatan, memberikan perawatan

kepada anggota keluarga, menciptakan lingkungan yang sehat dan memanfaatkan

sumber daya dalam masyarakat untuk meningkatkan kesehatan keluarga.

Prioritas pelayanan Perawatan Kesehatan Masyarakat difo¬kuskan pada keluarga

rawan yaitu :

Page 16: Contoh askep komunitas

1) Keluarga yang belum terjangkau pelayanan kesehatan, yaitu keluarga dengan:

ibu hamil yang belum ANC, ibu nifas yang persalinannya ditolong oleh dukun dan

neo¬natusnya, balita tertentu, penyakit kronis menular yang tidak bisa diintervensi

oleh program, penyakit endemis, penyakit kronis tidak menular atau keluarga

dengan kecacatan tertentu (mental atau fisik).

2) Keluarga dengan resiko tinggi, yaitu keluarga dengan ibu hamil yang

memiliki masalah gizi, seperti anemia gizi be-rat (HB kurang dari 8 gr%) ataupun

Kurang Energi Kronis (KEK), keluarga dengan ibu hamil resiko tinggi seperti

perdarahan, infeksi, hipertensi, keluarga dengan balita dengan BGM, keluarga

dengan neonates BBLR, keluarga dengan usia lanjut jompo atau keluarga dengan

kasus percobaan bunuh diri.

3) Keluarga dengan tindak lanjut perawatan

c. Tingkat Komunitas

Dilihat sebagai suatu kesatuan dalam komunitas sebagai klien.

1) Pembinaan kelompok khusus

2) Pembinaan desa atau masyarakat bermasalah

10. Ruang Lingkup Keperawatan Komunitas

Keperawatan komunitas mencakup berbagai bentuk upaya pelayanan

kesehatan baik upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, maupun resosialitatif.

Page 17: Contoh askep komunitas

Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga,

kelompok dan masyarakat dengan melakukan kegiatan penyuluhan kesehatan,

peningkatan gizi, pemeliharaan kesehatan perorangan, pemeliharaan kesehatan

lingkungan, olahraga teratur, rekreasi dan pendidikan seks.

Upaya preventif untuk mencegah terjadinya penyakit dan gang¬guan

kesehatan terhadap individu, keluarga kelompok dan masyarakat melalui kegiatan

imunisasi, pemeriksaan kesehatan berkala melalui posyandu, puskesmas dan

kunjungan rumah, pemberian vitamin A, iodium, ataupun pemeriksaan dan

peme¬liharaan kehamilan, nifas dan menyusui.

Upaya kuratif bertujuan untuk mengobati anggota keluarga yang sakit atau

masalah kesehatan melalui kegiatan perawatan orang sakit dirumah, perawatan

orang sakit sebagai tindaklanjut dari Pukesmas atau rumah sakit, perawatan ibu

hamil dengan kondisi patologis, perawatan buah dada, ataupun perawatan tali pusat

bayi baru lahir.

Upaya rehabilitatif atau pemulihan terhadap pasien yang dira¬wat dirumah

atau kelompok-kelompok yang menderita penyakit tertentu seperti TBC, kusta dan

cacat fisik lainnya melalui kegiatan latihan fisik pada penderita kusta, patch tulang

dan lain sebagai¬nya, kegiatan fisioterapi pada penderita stroke, batuk efektif pada

penderita TBC, dll.

Page 18: Contoh askep komunitas

Upaya resosialitatif adalah upaya untuk mengembalikan pen¬derita ke

masyarakat yang karena penyakitnya dikucilkan oleh masyarakat seperti, penderita

AIDS, kusta dan wanita tuna susila.

11. Falsafah

Falsafah adalah keyakinan terhadap nilai - nilai yang menjadi pedoman untuk

mencapai suatu tujuan atau sebagai pandangan hidup. Falsafah keperawatan

memandang keperawatan sebagai pekerjaan yang luhur dan manusiawi.

a. Penerapan falsafah dalam keperawatan kesehatan komunitas, vaitu:

Pelayanan keperawatan kesehatan komunitas merupakan bagian integral dari upaya

kesehatan yang harus ada dan terjangkau serta dapat di terima oleh semua orang.

b. Upaya promotif dan preventif adalah upaya pokok tanpa mengabaikan upaya

kuratif dan rehabilitatif.

c. Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada klien berlangsung secara

berkelanjutan.

d. Perawat sebagai provider dan klien sebagai konsumer pelayan¬an kesehatan,

menjalin suatu.hubungan yang saling mendukung dan mempengaruhi perubahan

dalam kebijaksanaan dan pelayanan kesehatan.

e. Pengembangan tenaga keperawatan kesehatan masyarakat direncanakan

berkesinambungan.

Page 19: Contoh askep komunitas

f. Individu dalam suatu masyarakat ikut bertanggungjawab atas kesehatannya. la

harus ikut mendorong, medidik, dan berpartisipasi secara aktif dalam pelayanan

kesehatan mereka sendiri.

12. Filosofi

Menurut Helvie (1991) keperawatan komunitas memiliki filosofi sebagai berikut :

a. Kesehatan dan hidup produktif lebih lama adalah hak semua orang.

b. Semua penduduk mempunyai kebutuhan belajar kesehatan.

c. Beberapa klien tidak mengenal kebutuhan belajarnya dapat membantu

meningkkan kesehatannya.

d. Penduduk menerima dan menggunakan informasi yang bermanfaat bagi

dirinya.

e. Kesehatan adalah suatu yang bernilai bagi klien dan memiliki prioritas yang

berbeda pada waktu yang berbeda.

f. Konsep dan nilai kesehatan berbeda pada setiap orang bergantung pada latar

belakang budaya, agama dan sosial klien.

g. Autonomi individu dan komunitas dapat diberikan prioritas yang berbeda

pada waktu yang berbeda.

Page 20: Contoh askep komunitas

h. Klien adalah fleksibel dan dapat berubah dengan adanya perubahan rangsang

internal dan eksternal

i. Klien dimotivasi menuju pertumbuhan.

j. Kesehatan adalah dinamis bagi klien terhadap perubahan lingkungannya.

k. Klien bergerak dalam arak berbeda sepanjang rentang sehat pada waktu yang

berbeda.

l. Fungsi terbesar keperawatan kesehatan komunitas adalah membantu klien

bergerak kea rah kesejahteraan lebih tinggi yang dilakukan dengan menggunakan

kerangka teori dan pendekatan sistematik.

m. Pengetahuan dan teknologi kesehatan baru yang terjadi sepanjang waktu akan

merubah kebutuhan kesehatan.

13. Asumsi Keperawatan Kesehatan Komunitas

Asumsi mengenai keperawatan kesehatan komunitas yang dikemukakan ANA

(1980) yaitu keperawatan kesehatan komunitas merupakan system pelayanan

kesehatan yang kompleks, keperawatan kesehatan komunitas merupakan subsistem

pelayanan kesehatan. Penentuan kebijakan kesehatan seharusnya melibatkan

penerima pelayanan, perawat dan klien membentuk hubungan kerja sama yang

menunjang pelayanan kesehatan, lingkungan mempunyai pengaruh terhadap

kesehatan klien, serta kesehatan menjadi tanggung jawab setiap individu.

Page 21: Contoh askep komunitas

14. Karakteristik Keperawatan

Keperawatan komunitas memiliki beberapa karakteristik, yaitu pelayanan

keperawatan yang diberikan berorientasi kepada pelayanan kelompok, fokus

pelayanan utama adalah peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit, asuhan

keperawatan dibe¬rikan secara komprehensif dan berkelanjutan dengan melibatkan

partisipasi klien/masyarakat, klien memiliki otonomi yang tinggi, fokus perhatian

dalam pelayanan keperawatan lebih kearah pelayanan pada kondisi sehat, pelayanan

memerlukan kolaborasi interdisiplin, perawat secara langsung dapat meng¬kaji dan

mengintervensi klien dan lingkungannya dan pelayanan didasarkan pada

kewaspadaan epidemiologi.

15. Prinsip Pemberian Pelayanan Keperawatan Kesehatan Komunitas

Pada saat memberikan pelayanan kesehatan, perawat komunitas harus

rnempertimbangkan beberapa prinsip, yaitu kemanfaatan dimana semua tindakan

dalam asuhan keperawatan harus memberikan manfaat yang besar bagi komunitas,

pelayanan keperawatan kesehatan komunitas dilakukan bekerjasama dengan klien

dalam waktu yang panjang dan bersifat berkelanjutan serta melakukan kerjasama

lintas program dan lintas sektoral, asuhan keperawatan diberikan secara langsung

mengkaji dan intervensi, klien dan, lingkungannya termasuk lingkungan sosial,

ekonomi serta fisik mempunyai tujuan utama peningkatan kesehatan, pelayanan

keperawatan komunitas juga harus memperhatikan prinsip keadilan dimana tindakan

Page 22: Contoh askep komunitas

yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan atau kapasitas dari komunitas itu.

sendiri, prinsip yang lanilla yaitu otonomi dimana klien atau komunitas diberi

kebebasan dalam memilih atau melaksanakan beberapa alternatif terbaik dalam

menyelesaikan masalah kesehatan yang ada.

Prinsip dasar lainnya dalam keperawatan kesehatan komunitas, yaitu :

a. Keluarga adalah unit utama dalam pelayanan kesehatan masyarakat

b. Sasaran terdiri dari, individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.

c. Perawat kesehatan bekerja dengan masyarakat bukan bekerja untuk

masyarakat

d. Pelayanan keperawatan yang diberikan lebih menekankan pada upaya

promotif dan preventif dengan tidak melupakan upaya kuratif dan rehabilitatif.

e. Dasar utama dalam pelayanan perawatan kesehatan masyarakat adalah

menggunakan pendekatan pemecahan masalah yang dituangkan dalam proses

keperawatan.

f. Kegiatan utama perawatan kesehatan komunitas adalah di¬masyarakat dan

bukan di rumah sakit.

g. Klien adalah masyarakat secara keseluruhan bark yang sakit maupun yang

sehat.

Page 23: Contoh askep komunitas

h. Perawatan kesehatan masyarakat ditekankan kepada pem¬binaan perilaku

hidup sehat masyarakat.

i. Tujuan perawatan kesehatan komunitas adalah meningkat¬kan fungsi

kehidupan sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan seoptimal mungkin.

j. Perawat kesehatan komunitas tidak bekerja secara sendiri tetapi bekerja secara

tim.

k. Sebagian besar waktu dari seorang perawat kesehatan ko¬munitas digunakan

untuk kegiatan meningkatkan kesehatan, pencegahan penyakit, melayani masyarakat

yang sehat atau yang sakit, penduduk sakit yang tidak berobat ke puskesmas, pasien

yang baru kembali dari rumah sakit.

l. Kunjungan rumah sangat penting.

m. Pendidikan kesehatan merupakan kegiatan utama.

n. Pelayanan perawatan kesehatan komunitas harus mengacu pada sistem

pelayanan kesehatan yang ada.

o. Pelaksanaan asuhan keperawatan dilakukan di institusi pela¬yanan kesehatan

yaitu puskesmas, institusi seperti sekolah, panti, dan lainnya dimana keluarga

sebagai unit pelayanan.

Page 24: Contoh askep komunitas

16. Tanggung Jawab Perawat Kesehatan Komunitas

Claudia M.Smith & Frances A Mauren (1995) menjelaskan bahwa tanggung

jawab perawat komunitas adalah menyediakan pela¬yanan bagi orang sakit atau

orang cacat di rumah mencakup pengajaran terhadap pengasuhnya, mempertahankan

lingkungan yang sehat, mengajarkan upaya-upaya peningkatkan kesehatan,

pencegahan, penyakit dan injuri, identifikasi standar kehidupan yang tidak adekuat

atau mengancam penyakit/injuri serta me¬lakukan rujukan, mencegah dan

melaporkan adanya kelalaian atau penyalahgunaan (neglect & abuse), memberikan

pembelaan untuk mendapatkan kehidupan dan pelayanan kesehatan yang sesuai

standart, kolaborasi dalam mengembangkan pelayanan kesehatan yang dapat

diterima, sesuai dan adekuat, melaksanakan pelayanan mandiri serta berpartisipasi

dalam mengembangkan pelayanan profesional, serta menjamin pelayanan

keperawatan yang berkualitas dan melaksanakan riset keperawatan.

17. Peran Perawat Komunitas

a. Pendidik (Educator)

Perawat memiliki peran untuk dapat memberikan informasi yang memungkinkan

klien membuat pilihan dan mempertahankan autonominya. Perawat selalu mengkaji

dan memotivasi belajar klien.

Page 25: Contoh askep komunitas

b. Advokat

Perawat memberi pembelaan kepada klien yang tidak dapat bicara untuk dirinya.

c. Manajemen Kasus

Perawat memberikan pelayanan kesehatan yang bertujuan menyediakan pelayanan

kesehatan yang berkualitas, mengurangi fragmentasi, serta meningkatkan kualitas

hidup klien.

d. Kolaborator

Perawat komunitas juga harus bekerjasama dengan pelayanan rumah sakit atau

anggota tim kesehatan lain untuk mencapai tahap kesehatan yang optimal.

e. Panutan (Role Model)

Perawat kesehatan komunitas seharusnya dapat menjadi panutan bagi setiap

individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat sesuai dengan peran yang diharapkan.

Perawat dituntut berperilaku sehat jasmani dan rohani dalam kehidupan sehari-hari.

f. Peneliti

Penelitian dalam asuhan keperawatan dapat membantu mengidentifikasi serta

mengembangkan teori-teori keperawatan yang merupakan dasar dari praktik

keperawatan.

Page 26: Contoh askep komunitas

g. Pembaharu (Change Agent)

Perawat kesehatan masyarakat dapat berperan sebagai agen pembaharu

terhadap individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat terutama dalam merubah

perilaku dan pola hidup yang erat kaitannya dengan peningkatan dan pemeliharaan

kesehatan.

18. Tatanan Praktik Dalam Keperawatan Kesehatan Komunitas

Perawat kesehatan komunitas melakukan pekerjaan pada berbagai posisi

dengan fokus utama klien individu, keluarga, dan komunitas. (Archer, 1976).

Tatanan praktik dalam keperawatan kesehatan komunitas sangat luas, karena pada

semua tatanan perawat komunitas dapat memberikan pelayanan dengan penekanan

tingkat pencegahan primer, sekunder dan tertier. Perawat yang bekerja di komunitas

dapat bekerja sebagai perawat keluarga, perawat sekolah, perawat kesehatan kerja

atau pegawai gerontology.

a. Perawat Keluarga

Keperawatan kesehatan keluarga adalah tingkat keperawatan tingkat

kesehatan masyarakat yang dipusatkan pada keluarga sebagai satu kesatuan yang

dirawat dengan sehat sebagai tujuan pelayanan dan perawatan sebagai upaya (Bailon

dan Maglaya, 1978).

Page 27: Contoh askep komunitas

Perawat keluarga adalah perawat terregistrasi dan telah lulus dalam bidang

keperawatan yang dipersiapkan untuk praktik memberikan pelayanan individu dan

keluarga disepanjang rentang sehat sakit.

Peran yang dilakukan perawat keluarga adalah melaksanakan asuhan

keperawatan keluarga, berpartisipasi dan menggunakan hasil riset, mengembangkan

dan melaksanakan kebijakan dibidang kesehatan, kepemimpinan, pendidikan, case

management dan konsultasi.

b. Perawat Kesehatan Sekolah

Keperawatan sekolah adalah keperawatan yang difokuskan pada anak

ditatanan pendidikan guna memenuhi kebutuhan anak dengan mengikut sertakan

keluarga maupun masyarakat sekolah dalam perencanaan pelayanan (Logan, BB,

1986).

Fokus utama perawat kesehatan sekolah adalah siswa dan lingkungannya dan

sasaran penunjang adalah guru dan kader.

c. Perawat Kesehatan Kerja

Perawatan kesehatan kerja adalah penerapan prinsip-prinsip keperawatan

dalam memelihara kelestarian kesehatan tenaga kerja dalam segala bidang

pekerjaan. Perawat kesehatan kerja mengaplikasikan praktik keperawatan dalam

upaya memenuhi kebutuhan unik individu, kelompok dan masyarakat ditatanan

industri, pabrik, tempat kerja, tempat konstruksi, universitas dan lain-lain.

Page 28: Contoh askep komunitas

d. Perawat Gerontologi

Perawatan gerontologi atau gerontik adalah ilmu yang mempelajari dan

memberikan pelayanan kepada orang lanjut usia yang dapat terjadi diberbagai

tatanan dan membantu orang lanjut usia tersebut untuk mencapai dan

mempertahankan fungsi yang optimal.

Lingkup praktik keperawatan gerontologi adalah memberikan asuhan

keperawatan, melaksanakan advokasi dan bekerja untuk memaksimalkan

kemampuan atau kemandirian lanjut usia, meningkatkan dan mempertahankan

kesehatan, mencegah dan meminimalkan kecacatan dan menunjang proses kematian

yang bermartabat.

B. KONSEP MODEL KEPERAWATAN

Keperawatan komunitas memberikan perhatian terhadap pengaruh faktor

lingkungan meliputi fisik, biologis, psikologis, sosial dan cultural serta spiritual,

terhadap kesehatan masyarakat dan memberi prioritas pada strategi pencegahan,

peningkatan, dan pemeliharaan kesehatan dalam upaya mencapai tujuan.

1. MODEL SISTEM IMOGENE M. KING (1971)

Komunitas merupakan suatu system dari subsistem keluarga dan supra

sistemnya adalah system sosial yang lebih luas. Adanya gangguan atau stressor pada

salah satu subsistem akan mempengaruhi komunitas, misalnya adanya gangguan

Page 29: Contoh askep komunitas

pada salah satu subsistem pendidikan, dimana masyarakat akan kehilangan informasi

atau ketidaktahuan.

2. MODEL ADAPTASI C. ROY (1976)

Aplikasi dari model adaptasi pada keperawatan komunikasi tujuannya adalah

untuk mempertahankan perilaku adaptif dan merubah perilaku maladaptive pada

komunitas.

Adapun upaya pelayanan keperawatan yang dilakukan adalah untuk

meningkatkan kesehatan dengan cara mempertahankan perilaku adaptif.

3. MODEL “SELF CARE” D.E OREM (1971)

Model ini tepat digunakan untuk keperawatan keluarga karena tujuan akhir

dari keperawatan keluarga adalah kemandirian keluarga dalam melakukan upaya

kesehatan yang terkait dengan lima tugas kesehatan keluarga yaitu : Mengenal

masalah, Mengambil keputusan untuk mengatasi masalah, Merawat anggota

keluarga yang mengalamai gangguan kesehatan, Memodifikasi lingkungan yang

dapat menunjang kesehatan, dan Menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan secara

tepat.

4. MODEL “HEALTH CARE SYSTEM” BETTY NEUMAN

Asumsi yang dikemukakan Neuman tentang empat konsep utama dari

paradigm keperawatan yang terkait keperawatan komunitas adalah sebagai berikut:

Page 30: Contoh askep komunitas

a. Manusia

Merupakan suatu sistem terbuka, yang selalu mencari keseimbangan dari harmoni

dan merupakan satu kesatuan dari variable-variabel: fisiologis, psikologis,

sosiokultural, perkembangan dan spiritual.

b. Lingkungan

c. Sehat

d. Keperawatan

Sehat menurut model Neuman adalah suatu keseimbangan biopsiko – sosio –

cultural dan spiritual pada tiga garis pertahanan klien yaitu fleksibel, normal dan

resisten. Keperawatan ditujukan untuk mempertahankan keseimbangan tersebut

dengan berfokus pada empat intervensi yaitu : intervensi yang bersifat promosi

dilakukan apabila gangguan yang terjadi pada garis pertahanan normal yang

terganggu. Sedangkan intervensi yang bersifat kurasi atau rehabilitasi dilakukan

apabila garis pertahanan resisten yang terganggu.

Keperawatan sebagai ilmu dan kiat, mempelajari tidak terpenuhinya

kebutuhan dasar klien (individu, keluarga, kelompok, dan komunitas) yang

berhubngan dengan ketidakseimbangan yang terjadi pada ketiga garis pertahanan

yaitu fleksibel, normal dan resisten serta berupaya membantu mempertahankan

keseimbangan untuk sehat.

Intervensi yang dilakukan terhadap klien ditujukan pada garis pertahanan yang

mengalami gangguan :

Page 31: Contoh askep komunitas

1) Intervensi bersifat promosi untuk gangguan pada garis pertahanan fleksibel

2) Intervensi bersifat prevensi untuk gangguan pada garis pertahanan normal

3) Intervensi bersifat kurasi dan rehabilitasi untuk gangguan pada garis

pertahanan resisten

Aplikasi Model Neuman pada Komunitas

Sesuai dengan teori Neuman, kelompok atau komunitas dilihat sebagai klien

dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu komunitas yang merupakan klien dan

penggunaan proses keperawatan sebagai pendekatan, yang terdiri dari 5 tahapan

yaitu pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi.

Page 32: Contoh askep komunitas

BAB III

PENGKAJIAN

1. DATA DEMOGRAFI

A. Distribusi Penduduk Berdasarkan Umur Dan Jenis Kelamin

0-5 th 13-20 th 21-35 th 36-54 th

>55 th

JENIS KELAMIN LAKI-LAKI 4 4 5 3 4

JENIS KELAMIN

PEREMPUAN

2 6 4 3 4

JENIS KELAMIN TOTAL 6 10 9 6 8

Kelurahan kota matsum IV kecamatan medan area yang kami kaji hanya

11KK terdiri dari 39 jiwa. Dari kelompok kami umur balita sebanyak 6 jiwa, remaja

sebanyak 10 jiwa, dewasa sebanyak 9 jiwa, dewasa pra lansia sebanyak 6 jiwa, lansia

sebanyak 8 jiwa

0

1

2

3

4

5

6

7

0-5 th 13-20 th 21-35 th 36-54 th >55 th

laki-laki

perempuan

Page 33: Contoh askep komunitas

B. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pendidikan

C. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan

15%

28%

28%

21%

8%

BELUM SEKOLAH

SD

SMP

SMA

PERGURUAN TINGGI

26%

39%

15%

5%

15% Petani

Tidak Bekerja

Pelajar

PNS

SWASTA

Berdasarkan table di samping

distribusi berdasarkan pendidikan yaitu SD

sebanyak 11 jiwa (28 %), SMP sebanyak

11 jiwa (28%),SMA sebanyak 8 jiwa

(21%), BELUM SEKOLAH sebanyak 6

jiwa (15%), dan PERGURUAN TINGGI

sebanyak 3 jiwa (8%).

Berdasarkan table di samping

masyarakat yang TIDAK BEKERJA

sebanyak 15 jiwa (39%), PETANI

sebanyak 10 jiwa (26%),PELAJAR

sebanyak 6 jiwa (15%),SWASTA

sebanyak 6 jiwa (15%) dan PNS

sebanyak 2 jiwa (5%)

Page 34: Contoh askep komunitas

D. Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama

2. DATA SOSIAL EKONOMI

A. Distribusi Penduduk Berdasarkan Rata-Rata Penghasilan

100%ISLAM

67%

25%

8% Rp. 500.000-1.000.000

Rp. 1.000.000-2.500.000

> Rp 3.000.000

Berdasarkan table di samping

mayoritas warga Kelurahan kota

matsum IV kecamatan medan area

banyak menganut agama islam 39

jiwa (100%).

Page 35: Contoh askep komunitas

BAB IV

PEMBAHASAN

Pada bab ini di akan di uraikan pembahasan tentang tahap-tahap yang telah

dilakukan di kota maksum Kelurahan Matsum Medan Area, dimana masing tahapan

tersebut akan di bahas bedasarkan analisa SWOT yang meliputi kekuatan, kelemahan

dan ancaman masing-masing.

1. Tahap persiapan

Praktik kerja lapangan merupakan kegiatan berorientasi pada kesehatan

masyarakat pada tahap persiapan mahasiswa melakukan penyelesaian administrasi

dan persiapan lokasi lapangan .

Selain itu mahasiswa juga menuju kembali lokasi praktek yang akan

digunakan. Setelah latihan praktek ditinjauan mahasiswa mulai melakukan winshield

survey yaitu melihat secara garis besar situasi dan keadaaan wilayah Kota Maksum

Kelurahan Matsum Medan Area dengan pemetaan yang dibuat sendiri. Namun

sebelum melakukan koordinasi dengan aparat desa. Hal ini sesuai dengan teori yang

akan didapatkan dimana sebelum melakukan suatu kegiatan kita harus mengetahui

bagaimana keadaan lingkungan kemudian melibatkan orang-orang yang cocok serta

membuat komitmen untuk bekerja sama. Tahapan persiapan dilakukan dengan

bertahap yaitu menemui aparat/ perangkat desa minta wilayah denah, lalu melakukan

winshield survey.

Page 36: Contoh askep komunitas

2. Tahap Pengkajian

Pada tahapan pengkajian telah dilakukan winshield survey , penyebaran

quisoner kemudian melakukan perumusan secara mandiri. Masyarakat telah

memberikan informasi dalam pengumpulan data serta masyarakat mengetahui tujuan

dari pengkajian yang dilakukan. Ha ini sesuai dengan pendapatan Noto Adinoto

2000, dimana saat melakukan pengkajian dilakukan penyebaran quisioner yang oleh

mahasiswa dengan menemui warga satu persatu kerumah-rumah.

Menurut pendapat Noto Adinoto 2000, yang menyatakan penyebaran kusioner

dapatdilakukan dengan total sampling yang hasilnya lebih resentatif.

1. 1. Kekuatan

a. Adanya Masyarakat yang berpartisipasi aktif dalam menberikan informasi

dalam pengumpulan data.

b. Adanya dukungan dari masyarakat baik dari kepala desa, tokoh masyarakat,

dan tokoh agama Kota Matsum.

c. Tersedianya alat penugmpulan data berupa kusioner yang dirancang oleh

mahasiswa berdasarkan hasil survei.

1. 2. Kelemahan

a. Masyarakat sangat heterogen

Page 37: Contoh askep komunitas

b. Jenis pekerjeaan yang bervariasi sehingga sulit ditemui pada pagi dan sore

hari.

1. 3. Kesempatan

a. Dukuangn dan kerja sama yang baru lintas program yaitu bekerja sama

dengan pihat ppuskesmas dalam pemberian penyuluhan.

1. 4. Ancaman

b. Adanya beberapa masyarakat yang beranggapan bahwa pelaksanaan kegiatan

sepenuhnya tanggup jawab mahasiswa.

c. Ditemukan beberapa masalah kesehatan, tapi kurang dirasakan masyarakat.

Berdasarkan perencanaan dalam kekuatan pengkajian yang telah dibuat

sebelumnya, maka pada saat melakukan pengkajian semua rencana telah dapat

dilakukan dengan baik sehngga dapat data serta informasi tentang keadaan kesehatan

kota Matsum. Berdasarkan survei dan tabulasi data didapatkan masalah yang

ditemukan di Kota Matsum yaitu :

1. Resiko terjadinya peningkatan gangguan jiwa diwilayah puskesmas kota

Matsum No 75 Kelurahan Medan area berhubungan dengan rendahnya

kopingdiri remaja

Page 38: Contoh askep komunitas

2. Resiko terjadinya Penyakit Katarak diwilayah puskesmas kota Matsum No 75

Kelurahan Medan area berhubungan dengan proses degeneratif yang dialami

oleh lansia.

3. Tahap Intervensi

Setelah didapatkan data dan informasi tentang keadaan kesehatan di kota

matsum, maka ditegakan diagnosa keperawata, sehingga langkah selanjutnya

dirumuskan perencanaan untuk mengatasu masalah kesehatan yang ada tersebut dan

dipaparkan secara mandiri.

Menurut Mc Parky dan Anderson 2002, strategi intervensi terdiri atas promosi

kesehatan, pelayanan kesehatan, kegiatan kelompok dan pemberdayaan masyarakat.

Penggunaan rencana kegiatan difokuskan pada kegiatan promosi kesehatan,

pencegahan penyakit tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitatif. Penyusunan

laporan ini sesuai dengan model keperawatan komunitas yang digunakan yaitu

dengan pendekatan intervensi primer, sekunder, dan rehabilitatif.

Adapun rencana intervensi dari kegiatan yang dilakukan adalah

a. Penyuluhan Gangguan Jiwa dan Katarak

b. Pemberian Penkes tentang rujukan Gangguan jiwa dan Katarak ke Petugas

kesehatan.

4. Tahap Implementasi

Page 39: Contoh askep komunitas

Setelah didapatkan perumusan masalah tentang keadaan kesehatan diwilayah

puskesmas kota Matsum No 75 Kelurahan Medan area maka selanjutnya adalah

implementasi tindakan dari rencana masalah maka kelompok prioritas masalah

berdasarkan beberapa faktor antara lain :

a. Melakukan Penyuluhan Gangguan Jiwa dan Katarak

b. Memberian Penkes tentang rujukan Gangguan jiwa dan Katarak ke Petugas

kesehatan.

5. Tahap Evaluasi

Setelah dilakukan implementasi terhadap masluasi sebaalah yang ada

diwilayah puskesmas kota Matsum No 75 Kelurahan Medan area maka dapat

dievaluasi sebagai berikut :

a. Masyarakat mengetahui tentang Gangguan Jiwa dan Katarak.

b. Masyarakat mengerti tentang Sistem Rujukan Gangguan Jiwa dan Katarak ke

Petugas kesehatan.

BAB V

PENUTUP

Page 40: Contoh askep komunitas

A. KESIMPULAN

Setelah kami melaksanakan praktek klinik lapangan (PKL) diwilayah

puskesmas kota Matsum No 75 Kelurahan Medan area yang dimulai pada tanggal 23

September 2013 yang merupakan bagian dari kurikulum program pendidikan

Poltekkes kemenkes Palembang Jurusan Prodi Keperawatan Lubuklinggau agar dapat

menjadikan pengalaman bagi Mahasiswa/i untuk belajar sendiri dan menerapkan ilmu

yang didapat dari pendidikan secara langsung kepada Masyarakat, serta membantu

pemerintah dalam upaya peningkatan derajat kesehatan seoptimal mungkin dalam

menuju Indonesia sehat 2013maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1) Masyarakat diwilayah puskesmas kota Matsum No 75 Kelurahan Medan area

menyambut baik kedatangan mahasiswa/i dalam melaksanakan PKL

didaerahnya.

2) Adanya kerja sama dan partisipasi dari masyarakat, tokoh masyarakat,

perangkat desa dalam melaksanakan kegiatan sehingga dapat terlaksana

dengan baik.

a. Kegiatan dilaksanakan antara lain : Pembukaan PKL, Pemetaan Wilayah,

Pengumpulan Data, Pengkajian Data, Penyuluhan Kesehatan.

B. SARAN

1) Bagi Prodi Keperawatan Kota Lubuklinggau

Page 41: Contoh askep komunitas

Diharapkan dapat melakukan pengembangan dan pelatihan terhadap

Mahasiswa/i selanjutnya agar lebih mempunyai kecakapan dan keterampilan dalam

mengembangkan kemampuan.

2) Bagi Masyarakat

Diharapkan masyarakat mengerti dan memahami untuk bertindak dalam

mengatasi Gangguan Jiwa dan Katarak agar mendapatkan derajat kesehatan yang

lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan. Pusat Promosi Kesehatan RI. 2006. Visi dan Misi

Masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat dan membuat masyarakat sehat.

DM.Berg Pale. 1996. Ilmu penyakit Psikologi. Perpustakaan Nasional Katalog dalam

terbitan (KDT): Jakarta.

Effendi, Nasrul. 1995. Dasar – dasar keperawatan masyarakat. Edisi II. EGC:

Jakarta.

Friedman, Marilyn M. 2000. Keperawatan keluarga. Teori dan praktik. Edisi III.

EGC: Jakarta.

Undang - Undang Kesehatan RI. No. 23 tahun 1992

Page 42: Contoh askep komunitas

C. DATA LINGKUNGAN FISIK

1. Perumahan

a. Distribudi Penduduk Berdasarkan Kepemilikan Rumah

b. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Rumah

18%

9%

73%

Sewa

Numpang

Milik sendiri

73%

27%

Penmanen

Semi Permanen

Berdasarkan tabel di samping

distribusi penduduk berdasarkan

kepemilikan rumah yaitu Sewa

sebanyak 2 KK (18 %), Numpang

sebanyak 1 KK (9 %), Milik sendiri

sebanyak 8 KK (73 %).

Berdararkan tabel disamping

distribusi penduduk berdasarkan

jenis rumah yaitu permanen sebanyak

8 KK (73 %), sedangkan semi

permanen sebanyak 3 KK (27 %).

Page 43: Contoh askep komunitas

c. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Lantai

d. Disrtribusi Penduduk Berdasarkan Ventilasi Rumah

18%

27%55%

Tanah

Papan

Tegel/Semen

45%55%Baik

Kurang Baik

Besdasarkan tabel disamping

distribusi penduduk berdasarkan jenis

lantai yaitu Berlantai Tanah sebanyak

2 KK (18 %), Berlantai Papan

sebanyak 3 KK (27 %), Berlantai

Tagel / Semen sebanyak 6 KK (55

%).

Berdasarkan tabel di samping

distribusi penduduk berdasarkan

ventilasi rumah yaitu Ventilasi baik

sebanyak 5 KK (45 %), dan Ventilasi

kurang Baik sebanyak 6 KK (55 %).

Page 44: Contoh askep komunitas

e. Distribusi Penduduk Berdasarkan Penerangan rumah

f. Distribusi Penduduk Berdasarkan Luas Kamar Tidur

36%

64%Baik

Cukup

36%

64%

Memenuhi syarat Tidak memenuhi syarat

Bersadarkan tabel disamping

distribusi penduduk berdasarkan

penerangan rumah yaitu Penerangan

baik sebanyak 4 KK (36 %), dan

Penerangan cukup sebanyak 7 KK

(64 %).

Bedasarkan tabel disamping

distribusi penduduk berdasarkan

luas kamar tidur yaitu Memenuhi

syarat sebanyak 4 KK (26 %), dan

Tidak memenuhi syarat sebanyak 7

KK (64 %)

Page 45: Contoh askep komunitas

2. Halaman Rumah

a. Distribusi Halaman Rumah Disekitar Rumah

b. Distribusi Jenis Pemanfaatan Pekarangan Rumah

100%

Ada Berdasarkan tabel disamping

distribusi halaman rumah disekitar

rumah yaitu Halaman rumah ada

sebanyak 11 KK (100 %)

Page 46: Contoh askep komunitas

3. Pembuangan Kotoran

a. Distribusi Penduduk Berdsarkan Kebiasaan BAB

64%9%

9%

9%

9%

Sales

Kebun Kolam

Kandang Ternak Tidak dimanfaatkan

Lain- Lain

27%

73%

Sungai WC

Berdasarkan tabel disamping

distribusi pemanfaatan pekarangan

rumah yaitu Kebun sebanyak 7 KK

(64 %), Kolam sebanyak 1 KK (9

%), Kandang ternak sebanyak 1 KK

(9 %), Tidak dimanfaatkan sebanyak

1 KK (9 %), dan Lain – lain

sebanyak 1 KK (9 %).

Berdasarkan tabel disamping

distribusi penduduk berdasarkan

kebiasaan BAB yaitu di sungai

sebanyak 3 KK (27 %), dan di WC

sebanyak 8 KK (73 %).

Page 47: Contoh askep komunitas

b. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kepemilikan Jamban

c. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jarak Jamban Dengan Sumber Air

82%

18%

Ada

Tidak ada

45%

55%

< 10 meter > 10 meter

Berdasarkan tabel disamping

distribusi Penduduk berdasarkan

kepemilikan jamban yaitu Ada

jamban sebanyak 9 KK (82 %), dan

Tidak ada jamban sebanyak 2 KK (18

%).

Berdasarkan tabel disamping

distribusi penduduk berdasarkan

jarak jamban dengan sumber air yaitu

< 10 meter sebanyak 5 KK (45 %),

dan > 10 meter sebanyak 6 KK (55

%).

Page 48: Contoh askep komunitas

d. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kondisi Jamban

4. Sumber Air

a. Distribusi Penduduk Berdasarkan Sumber Air Minum Dan Masak

64%

36%

Terawat Tidak terawat

18%

9%

55%

18%

PDAM Sumur pompa Sumur gali Sungai

Berdasarkan tabel didamping

distribusi penduduk berdasarkan

kondisi jamban yaitu Terawat

sebanyak 7 KK (64 %), dan Tidak

terawat sebanyak 4 KK (36 %).

Berdasarkan tabel disamping

distribusi penduduk berdasarkan

sumber air minum dan masak yaitu

PDAM sebanyak 2 KK (18 %), Sumur

pompa sebanyak 1 KK (9 %), Sumur

gali sebanyak 6 KK (55 %), dan Sungai

sebanyak 2 KK (18 %).

Page 49: Contoh askep komunitas

b. Distribusi Penduduk Berdasarkan Sumber Untuk Mandi Dan Mencuci

c. Distribusi penduduk berdasarkan Pengolahan Air Minum

18%

9%

55%

18%

PDAM Sumur pompa Sumur gali Sungai

100%

Dimasak

Berdasarkan tabel disamping

distribusi penduduk berdasarkan

sumber air untuk mandi dan mencuci

yaitu PDAM sebanyak 2 KK (18 %),

Sumur pompa sebanyak 1 KK (9 %),

Sumur gali sebanyak 6 KK (55 %), dan

Sungai sebanyak 2 KK (18 %).

Berdasarkan tabel disamping

distribusi penduduk berdasarkan

pengolahan air minum yaitu Dimasak

sebanyak 11 KK (100 %)

Page 50: Contoh askep komunitas

HASIL PENGKAJIAN

A. DATA DEMOGRAFI

1. Distribusi Penduduk Berdasarkan Umur Dan Jenis Kelamin (Sex)

NO UMUR

JENIS KELAMIN

LAKI-

LAKI % PEREMPUAN % TOTAL %

1 0 – 5 4 2 6

2 13 – 18 3 4 7

3 19 – 35 6 6 12

4 36 – 54 3 3 6

5 > 55 4 4 8

TOTAL 20 19 39

Interpretasi table

2. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pendidika

NO PENDIDIKAN FREKUENSI %

1 Belum sekolah

6

8

2 SD 11 28

3 SMP 11 28

4 SMA 8 21

5 Perguruan tinggi 3 15

TOTAL 39 100

Interpretasi table

3. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan

NO PEKERJAAN FREKUENSI %

1 Petani 10 26

2 Tidak bekerja 15 39

3 Pelajar 6 15

4 PNS 2 5

5 SWASTA 6 15

TOTAL 39 100

Interpretasi table

Page 51: Contoh askep komunitas

4. Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama

NO AGAMA FREKUENSI %

1 Islam 39

TOTAL 39

Interpretasi table

B. DATA SOCIAL EKONOMI

1. Distribusi Penduduk Berdasarkan Rata-Rata Penghasilan

NO PENGHASILAN FREKUENSI %

1 Rp 500.000 – 1.000.000 8

2 Rp. 1.000.000 – 2.500.000 3

3 Lebih dari Rp. 3.000.000 1

TOTAL 11

Interpretasi table

2. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kepemilikan Tabungan

NO KEPEMILIKAN TABUNGAN FREKUENSI %

1 Ya 4

2 Tidak 7

TOTAL 11

Interpretasi table

C. DATA LINGKUNGAN FISIK

1. PERUMAHAN

a. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kepemilikan Rumah

NO KEPEMILIKAN RUMAH FREKUENSI %

1 Sewa 2

2 Numpang 1

3 Milik sendiri 8

TOTAL 11

Page 52: Contoh askep komunitas

Interpretasi table

b. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Rumah

NO JENIS RUMAH FREKUENSI %

1 Permanen 8

2 Semi permanen 3

TOTAL 11

Interpretasi table

c. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Lantai Rumah

NO JENIS LANTAI RUMAH FREKUENSI %

1 Tanah 2

2 Papan 3

3 Tegel/semen 6

TOTAL 11

Interpretasi table

d. Distribusi Penduduk Berdasarkan Ventilasi Rumah

NO VENTILASI RUMAH FREKUENSI %

1 Baik 5

2 Kurang 6

TOTAL 11

Interpretasi table

e. Distribusi Penduduk Berdasarkan Penerangan Rumah

NO PENERANGAN RUMAH FREKUENSI %

1 Baik 4

2 Cukup 7

TOTAL 11

Interpretasi table

f. Distribusi Penduduk Berdasarkan Luas Kamar Tidur

NO LUAS KAMAR TIDUR FREKUENSI %

1 Memenuhi syarat 4

2 Tidak memenuhi sarat 7

Page 53: Contoh askep komunitas

TOTAL 11

Interpretasi table

2. HALAMAN RUMAH

a. Distribusi Halaman Di Sekitar Rumah

NO HALAMAN DI SEKITAR

RUMAH FREKUENSI %

1 Ada 11

TOTAL 11

b. Distribusi Jenis Pemamfaatan Perkarang Rumah

NO JENIS PEMANFAATAN

HALAMAN FREKUENSI %

1 Kebun 7

2 Kolam 1

3 Kandang ternak 1

4 Tidak dimamfaatkan 1

5 Lain-lain 1

TOTAL 11

3. PEMBUANGAN KOTORAN

a. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kebiasaan BAB

NO JENIS PEMANFAATAN

HALAMAN FREKUENSI %

1 Sungai 3

4 WC 8

TOTAL 11

Interpretasi table

b. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kepemilikan Jamban

NO KEPEMILIKAN JAMBAN FREKUENSI %

Page 54: Contoh askep komunitas

1 Ada 9

2 Tidak 2

TOTAL 11

Interpretasi table

c. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jarak Jamban Dengan Sumber Air

NO JARAK JAMBAN DENGAN

SUMBER AIR FREKUENSI %

1 Kurang dari 10 m 5

2 Lebih dar 10 m 6

TOTAL 11

Interpretasi table

d. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kondisi Jamban

NO KONDISI JAMBAN FREKUENSI %

1 Terawat 7

2 Tidak terawat 4

TOTAL 11

Interpretasi table

4. SUMBER AIR

a. Distribusi Penduduk Berdasarkan Sumber Air Minum Dan Masak

NO SUMBER AIR MINUM DAN

MASAK FREKUENSI %

1 PDAM 2

2 Sumur pompa 1

3 Sumur gali 6

4 Sungai 2

TOTAL 11

Interpretasi table

b. Distribusi Penduduk Berdasarkan Sumber Untuk Mandi Dan Mencuci

NO SUMBER UNTUK MANDI

DAN FREKUENSI %

Page 55: Contoh askep komunitas

MENCUCI

1 PDAM 2

2 Sumur pompa 1

3 Sumur gali 6

4 Sungai 2

TOTAL 11

Interpretasi table

c. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pengolahan Air Minum

NO PENGOLAHAN AIR MINUM FREKUENSI %

1 Dimasak 11

TOTAL 11

Interpretasi table

D. DATA STATUS KESEHATAN

1. SARANA KESEHATAN

a. Distribusi Penduduk Berdasarkan Tempat Berobat Keluarga

NO TEMPAT BEROBAT

KELUARGA FREKUENSI %

1 Rumah Sakit 3

2 Puskesmas 6

3 Balai pengobatan 2

TOTAL 11

Interpretasi table

b. Distribusi Penduduk Berdasarkan Sarana Kesehatan Terdekat

NO SARANA KESEHATAN

TERDEKAT FREKUENSI %

1 Rumah Sakit 2

2 Puskesmas 9

TOTAL 11

Interpretasi table

Page 56: Contoh askep komunitas

c. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kebiasaan Sebelum Berobat

NO KEBIASAAN SEBELUM

BEROBAT FREKUENSI %

1 Beli obat bebas 5

2 Minum jamu 4

3 Tidak ada 2

TOTAL 11

Interpretasi table

d. Distribusi Penduduk Berdasarkan Sumber Pendanaan Kesehatan

NO SUMBER PENDANAAN

KESEHATAN FREKUENSI %

1 Askes/Jamsostek 4

2 Dana sehat 3

3 Umum/sendiri 2

4 Gratis/JPS 2

TOTAL 11

Interpretasi table

e. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kebutuhan Penyuluhan

NO KEBUTUHAN PENYULUHAN FREKUENSI %

1 Tidak 1

2 Ya, secara individu 2

3 Ya, secara berkelompok 8

TOTAL 11

Interpretasi table

f. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kunjungan Petugas

NO SUMBER PENDANAAN

KESEHATAN FREKUENSI %

1 Ya 6

2 Tidak 5

TOTAL 11

Interpretasi table

g. Distribusi Penduduk Berdasarkan Waktu Penyuluhan

Page 57: Contoh askep komunitas

NO WAKTU PENYULUHAN FREKUENSI %

1 Pagi 1

2 Siang 5

3 Sore 4

4 Malam 1

TOTAL 11

Interpretasi table

h. Distribusi Penduduk Berdasarkan Tempat Penyuluhan

NO TEMPAT PENYULUHAN FREKUENSI %

1 Dirumah 4

2 Dipengajian 1

3 Diarahkan 6

TOTAL 11

Interpretasi table

2. MASALAH KESAKITAN

a. Distribusi penduduk berdasarkan anggota keluarga sakit pada 6 bulan

Terakhir

NO

ANGGOTA KELUARGA

SAKIT

PADA 6 BULAN TERAKHIR

FREKUENSI %

1 Ya 6

2 Tidak 5

TOTAL 11

Interpretasi table

b. Distribusi Penduduk Berdasarkan Anggota Keluarga Sakit

NO ANGGOTA KELUARGA

SAKIT PADA FREKUENSI %

1 Katarak 4

Page 58: Contoh askep komunitas

2 Tidak sakit 7

TOTAL 11

Interpretasi table

3. KEMATIAN

a. Distribusi penduduk berdasarkan anggota keluarga meninggal pada 6

Bulan terakhir

NO

ANGGOTA KELUARGA

MENINGGAL PADA 6 BULAN

TERAKHIR

FREKUENSI %

1 Ya 1

2 Tidak 10

TOTAL 11

b. Distribusi penduduk berdasarkan penyebab anggota keluarga Meninggal

pada 6 bulan terakhir

NO

PENYEBAB ANGGOTA

KELUARGA MENINGGAL

PADA 6 BULAN TERAKHIR

FREKUENSI %

1 Kecelakaan 1

2 Tidak meninggal 10

TOTAL 11

Interpretasi table

a. ANAK

1) Distribusi Penduduk Berdasarkan Anak Usia 0-5 Tahun

NO ANAK USIA 0-5 TAHUN FREKUENSI %

1 Ya 6

2 Tidak 5

TOTAL 11

Interpretasi table

Page 59: Contoh askep komunitas

2) Distribusi Penduduk Berdasarkan anak yang di berikan Imunisasi pada

usia o-5 tahun

NO IMUNISASI YANG DI

BERIKAN FREKUENSI %

1 Lengkap 5

2 Belum lengkap 1

TOTAL 6

Interpretasi table

3) Distribusi Penduduk Berdasarkan Alasan Tidak Di Imunisasi usia 0-5

tahun

NO ALASAN TIDAK DI

IMUNISASI FREKUENSI %

1 Tidak tahu 1

3 Lain –lain 5

TOTAL 6

4) Distribusi Penduduk Berdasarkan Orang Tua Yang Dapat Membaca

KMS

NO ORANG TUA YANG DAPAT

MEMBACA KMS FREKUENSI %

1 Ya 5

2 Tidak 1

TOTAL 6

Interpretasi table

5) Distribusi Penduduk Berdasarkan Komunikasi Orang Tua Kepada Anak

NO KOMUNIKASI ORANG TUA

KEPADA ANAK FREKUENSI %

1 Satu Arah 3

2 Dua arah 3

TOTAL 6

Interpretasi table

Page 60: Contoh askep komunitas

6) Distribusi Pendududk Berdasarkan Respon Anak Saat Diajak Berbicara

NO RESPON ANAK SAAT

DIAJAK BERBICARA FREKUENSI %

1 Baik 3

2 Kurang baik 3

TOTAL 6

Interpretasi table

b. REMAJA

1) Distribusi Penduduk Berdasarkan Keberadaan Remaja

NO KEBERADAAN REMAJA FREKUENSI %

1 Ya 7

2 Tidak 4

TOTAL 11

Interpretasi table

2) Distribusi Penduduk Berdasarkan Kegiatan Remaja Diluar Sekolah

NO KEBERADAAN REMAJA FREKUENSI %

1 Karang taruna 1

2 Olah raga 1

3 Lain-lain sebutkan 6

TOTAL 8

Interpretasi table

3) Distribusi Penduduk Berdasarkan Penggunaan Waktu Luang

NO PENGGUNAAN WAKTU

LUANG FREKUENSI %

1 Begadang 2

4 Nonton TV 2

5 Olah raga 2

6 Lain-lain 2

TOTAL 8

Interpretasi table

Page 61: Contoh askep komunitas

4) Distribusi Penduduk Berdasarkan Kebiasaan Kurang Baik

NO KEBIASAAN KURANG BAIK FREKUENSI %

1 Merokok 1

2 Minum alkohol 2

4 Tidak ada 5

TOTAL 8

Interpretasi table

c. USIA LANJUT

1) Distribusi Penduduk Berdasarkan Keberadaan Usila

NO KEBERADAAN USILA FREKUENSI %

1 Ya 4

2 Tidak 7

TOTAL 11

Interpretasi table

2) Distribusi Penduduk Berdasarkan Lansia Memiliki Keluhan Penyakit

NO LANSIA MEMILIKI

KELUHAN PENYAKIT FREKUENSI %

1 Katarak 4

TOTAL 4

Interpretasi table

3) Distribusi Penduduk Berdasarkan Upaya Kesehatan

NO UPAYA KESEHATAN FREKUENSI %

1 Obati sendiri 4

TOTAL 4

Interpretasi table

4) Distribusi Penduduk Berdasarkan Penggunaan Waktu Senggang

Page 62: Contoh askep komunitas

NO PENGGUNAAN WAKTU

SENGGANG FREKUENSI %

1 Berkebun 4

TOTAL 4

Interpretasi table

5) Distribusi Penduduk Berdasarkan ada kelompok usila

NO ADA KELOMPOK USILA FREKUENSI %

1 Ya 2

2 Tidak 2

TOTAL 4

Interpretasi table

6) Distriusi Penduduk Berdasarkan Kegiatan Lansia

NO KEGIATAN LANSIA FREKUENSI %

1 Ya 2

2 Tidak 2

TOTAL 4

Interpretasi table

7) Distribusi Penduduk Berdasarkan Kader Poksila

NO KADER POKSILA FREKUENSI %

1 Ya 2

2 Tidak 2

TOTAL 4

Interpretasi table

Page 63: Contoh askep komunitas

PENGKAJIAN MASALAH PENYAKIT

A. Gangguan jiwa

1. Distribusi Penduduk Berdasarkan riwayat gangguan jiwa

NO RIWAYAT GANGGUAN JIWA FREKUENSI %

1 Ya 4

2 Tidak 7

TOTAL 11

Interpretasi table

2. Distribusi Penduduk Berdasarkan pernah mengalami kegagalan meraih

yang di inginkan

NO PERNAH MENGALAMI

KEGAGALAN FREKUENSI %

1 Ya 4

2 Tidak 7

TOTAL 11

Interpretasi table

3. Distribusi Penduduk Berdasarkan kegagalan yang ingin di raih

NO KEGAGALAN YANG INGIN

DIRAIH FREKUENSI %

1 TNI 2

2 PNS 1

3 Dokter 1

TOTAL 4

Interpretasi table

4. Distribusi Penduduk Berdasarkan reaksi yang di tunjukan setelah

mengalami kegagalan

NO REAKSI YANG DI

TUNJUKAN FREKUENSI %

1 Mengurung diri 2

Page 64: Contoh askep komunitas

2 Berprlaku apa saja 2

TOTAL 4

5. Distriusi Penduduk Berdasarkan tindakan keluarga

NO TINDAKAN KELUARGA FREKUENSI %

1 Membawa ke tenaga kesehatan 1

2 Membawa kepengobatan

tradisional

2

3 Didiamkan saja 1

TOTAL 4

Interpretasi table

B. KATARAK

1. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pengelihatan kabur

NO PENGELIHATAN KABUR FREKUENSI %

1 Ya 4

2 Tidak 4

TOTAL 8

Interpretasi table

2. Distribusi Penduduk Berdasarkan penyebab pengelihatan kabur

NO PENYEBAB PENGELIHATAN

KABUR FREKUENSI %

1 Cedera pada mata 2

2 Diabetes Melitus 2

TOTAL 4

Interpretasi table

3. Distribusi Penduduk Berdasarkan terasa silau pada malam hari

NO PENGELIHATAN KABUR FREKUENSI %

1 Ya 4

TOTAL 4

4. Distribusi Penduduk Berdasarkan keluarga untuk mengatasinya

Page 65: Contoh askep komunitas

NO TINDAKAN KELUARGA FREKUENSI %

1 Membawa ke tenaga kesehatan 1

2 Didiamkan saja 3

TOTAL 4

5. Distribusi Penduduk Berdasarkan pengetahuan tentang katarak

NO PENGETAHUAN KELUARGA

KATARAK FREKUENSI %

1 Ya 3

2 Tidak 1

TOTAL 4

Interpretasi table

6. Distribusi Penduduk Berdasarkan Keluarga Mendapat Penyuluhan

Tentang katarak

NO KELUARGA MENDAPAT

PENYULUHAN FREKUENSI %

1 Ya 1

2 Tidak 3

TOTAL 4

Interpretasi table

C. AUTISME

1. Distribusi Anak Berdasarkan keberadaan anak usia 0-5 tahun

NO KEBERADAAN ANAK USIA 0-

5 TAHUN FREKUENSI %

1 Ya 3

2 Tidak 3

TOTAL 6

Interpretasi table

Page 66: Contoh askep komunitas

2. Distribusi anak berdasarkan menghadapi kesulitan kontak mata.gerakan

tubuh,dan ekspresi wajah

NO MENGHADAPI KESULITAN FREKUENSI %

1 Ya 3

2 Tidak 3

TOTAL 6

Interpretasi table

3. Distribusi anak berdasarkan kemampuan mempertahankan respon saat

berbicara

NO KEMAMPUAN

MEMPERTAHANKAN RESPON FREKUENSI %

1 Lama 1

2 Sebentar 1

3 Tidak peduli sama sekali 1

TOTAL 3

Interpretasi table

4. Distribusi anak berdasarkan menggunakan gerakan non verbal

NO MENGGUNAKAN GERAKAN

NON-VERBAL FREKUENSI %

1 Ya 3

TOTAL 3

Interpretasi table

5. Distribusi anak berdasarkan Respon Anak

NO RESPON ANAK FREKUENSI %

1 hiperaktif 2

2 Pasif 1

TOTAL 3

Interpretasi table

Page 67: Contoh askep komunitas

6. Distribusi anak berdasarkan ketertarikan dalam bersosialisasi dengan

anak lain

NO Keterkaitan dalam bersosialisasi FREKUENSI %

1 Ya 2

2 Tidak 1

TOTAL 3

Interpretasi table

I. FORMAT PENGKAJIAN KOMUNITAS

A. DATA DEMOGRAFI

1. Struktur keluarga

Nama KK :

Umur :

Agama :

Pendidikan :

Pekerjaan :

Suku/Bangsa :

2. Daftar anggota keluarga

No Nama Umur Hub

Keluarga Agama Pendidikan Pekerjaan

Kead fisik Ket.

L P Sehat Sakit

Page 68: Contoh askep komunitas

B. DATA SOSEK

1. Penghasilan rata-rata perbulan:

( ) kurang dari Rp. 500.000

( ) Rp 500.000 – 1.000.000

( ) Rp. 1.000.000 – 2.000.000

( ) Lebih dari Rp. 2.000.000

2. Apakah keluarga menabung :

( ) Ya

( ) Tidak

C. DATA LINGKUNGAN FISIK

1. Perumahan

a. Kepemilikan: ( ) sewa , ( ) numpang, ( ) milik sendiri

b. Jenis : ( ) Permanen, ( ) semi permanen, ( ) tidak permanen

c. Lantai : ( ) tanah, ( ) papan ( ) tegel/semen

d. Ventilasi : ( ) baik, ( ) kurang.

e. Penerangan ( ) baik, ( )Cukup, ( ) kurang

f. Luas kamar tidur ( ) memenuhi syarat, ( ) tidak memenuhi sarat.

g. Vektor yang banyak disekitar rumah dan membahayakan : ( ) lalat,

( ) nyamuk, ( ) kecoa, ( ) anjing, ( ) burung, ( ) lain-lain

2. Halaman Rumah

a. Halaman di sekitar rumah : ( ) ada, ( ) tidak

b. Jenis pemenfaatan pekarangan rumah : ( ) Kebun, ( ) Kolam,

( ) Kandang ternak, ( ) Tidak dimanfaatkan, ( ) lain-lain

Page 69: Contoh askep komunitas

3. Pembuangan Kotoran

a. Dimana keluarga buang air besar : ( ) sungai, ( ) selokan, ( ) sembarang

tempat,

( ) WC, ( ) lain-lain sebutkan __________

b. Kepemilikan jamban : ( ) ada, ( ) tidak

c. Bila ya, Jenis jamban : ( ) septik tank , ( ) lainnya

d. Jarak jamban dengan sumber air : ( ) kurang dari 10 m, ( ) lebih dar 10 m

e. Kondisi jamban : ( ) terawat, ( ) tidak terawat

4. Sumber air

a. Sumber air bersih untuk minum dan memasak : ( ) PDAM, ( ) sumur

pompa,

( ) sumur gali, ( ) mata air, ( ) sungai, ( ) air mineral

b. Sumber air untuk mandi dan mencuci : ( ) PDAM, ( ) sumur pompa, ( )

sumur gali, ( ) mata air, ( ) sungai

c. Pengolahan air minum : ( ) dimasak, ( ) tidak dimasak

5. Tempat penampungan air

a. Jenis tempat penampungan air : ( ) bak, ( ) gentong, ( ) ember,

( ) lain-lain sebutkan__________.

b. Kondisi : ( ) tertutup, ( ) terbuka.

c. Pengurasan : ( ) ya, ( ) tidak.

d. Bila ya, berapa kali dalam seminggu : ( ) 1 kali, ( ) 2 kali, ( ) 3 kali,

( ) lebih 3 kali.

e. Gentong/bak mandi : ( ) berlumut, ( ) tidak berlumut, ( ) ada jentik

nyamuk,

Page 70: Contoh askep komunitas

( ) tidak ada jentik nyamuk.

f. Kondisi airnya : ( ) berbau, ( ) berwarna, ( ) berasa, ( ) tidak berbau,

tidak berasa dan tidak berwarna

6. Pembuangan sampah dan limbah

a. Cara pembuangan sampah : ( ) ditimbun, ( ) dibakar, ( ) tempat sampah

umum,

( ) sungai, ( ) sembarang tempat.

b. Tempat pembuangan sampah sementara ( ) ada, ( ) tidak/sembarangan

c. Bila ada : ( ) tertutup, ( ) terbuka.

d. Jarak tempat penampungan sampah dengan rumah ( ) kurang dari 5

meter,

( ) lebih dari 5 meter

e. Pembuangan air limbah : ( ) got, ( ) sungai, ( ) sembarang tempat,

( ) penampungan/resapan

f. Kondisi saluran limbah : ( ) lancar, ( ) tergenang.

7. Hewan ternak

a. kepemilikan hewan ternak : ( ) ada, ( ) tidak

b. Bila ya letak kandang ternak : ( ) dalam rumah, ( ) diluar rumah

c. Kondisi : ( ) terawat, ( ) tidak terawat.

D. DATA STATUS KESEHATAN

1. Sarana kesehatan

a. Tempat berobat keluarga : ( ) Rumah sakit, ( ) puskesmas, ( ) balai

pengobatan,

( ) posyandu, ( ) dokter praktek, ( ) perawat, ( ) bidan

b. Sarana kesehatan terdekat menurut keluarga ( ) RS, ( ) Puskesmas,

( ) praktek swasta, ( ) lain-lain, sebutkan __________

Page 71: Contoh askep komunitas

c. Kebiasaan sebelum berobat : ( ) beli obat bebas, ( ) Minum jamu, ( )

tidak ada

d. Sumber pendanaan kesehatan keluarga : ( ) Askes/Jamsostek ( ) Dana

sehat

( ) umum/sendiri, ( ) gratis/JPS

e. Apakah keluarga merasakan perlu mendapatkan pengarahan penyuluhan

informasi kesehatan : ( ) tidak, ( ) ya, secara individu, ( ) ya, secara

berkelompok

f. Apakah keluarga pernah dikunjungi petugas kesehatan : ( ) ya, ( ) tidak

g. Kapan waktu yang baik menurut bapak/ibu untuk memberikan

penyuluhan tersebut : ( ) pagi, ( ) siang, ( ) sore, ( ) malam

h. Dimana tempat yang baik menurut bapak/ibu untuk mendapatkan

penyuluhan/informasikesehatan : ( ) dirumah, ( ) dipengajian,

( ) diarahkan, ( ) diarisan, ( ) lain-lain __________

2. Masalah kesakitan

a. Apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit (6 bulan terakhir).

( ) ya, ( ) tidak, bila ya berapa orang __________

b. Bila ya sebutkan: ( ) diare, ( ) ISPA, ( ) Demam berdarah, ( ) Asma,

( ) Typhoid, ( ) TBC ( ) Cacar air, ( ) campak, ( ) Hypertensi,

( ) Asam urat, ( ) Kencing manis ( ) Lain-lain sebutkan __________

3. Kematian

a. Apakah ada anggota keluarga yang meninggal dalam 6 bulan terakhir

( ) ya, ( ) tidak

b. Bila ya, disebabkan oleh ( ) sakit, ( ) kecelakaan, ( ) lain-lain

__________

Page 72: Contoh askep komunitas

a. Balita

1) Apakah ada anak usia 0 – 1 tahun : ( ) ya, ( ) tidak

2) Imunisasi yang diberikan : ( ) lengkap, ( ) belum lengkap ,

( ) tidak lengkap

3) Apakah ada anak usia 1 – 5 tahun : ( ) ya, ( ) tidak

4) Bila ya Imunisasi yang diberikan : ( ) lengkap, ( ) belum lengkap

( ) tidak lengkap

5) Bila tidak di imunisasi, alasannya : ( ) tidak tahu, ( ) tidak ada

manfaatnya, ( ) lain-lain sebutkan __________

6) Apakah anak memiliki KMS : ( ) ya, ( ) tidak

7) Apakah dapat membaca hasil KMS, ( ) ya, ( ) tidak

8) Apakah setiap bulan anak mengunjungi Posyandu ( ) ya, ( ) tidak

9) Bila ya, apakah BB anak : ( ) naik, ( ) tetap, ( ) turun.

10) Bila tidak alasanya : ( ) jauh dari posyandu, ( ) tidak punya waktu,

( ) merasa tidak ada manfaatnya, ( ) lain-lain sebutkan __________

11) Status gizi balita : ( ) berada digaris hijau, ( ) diatas hijau kuning,( )

dibawah titik-titik, ( ) dibawah garis merah

12) Apakah anak mendapat makanan tambahan : ( ) ya, ( ) tidak

13) Apakah anak mendapatkan vit A : ( ) ya, ( ) tidak

b. Remaja

1) apakah ada anak usia remaja : ( ) ya, ( ) tidak

2) Bila ya apakah Kegiatan yang dilakukan diluar sekolah :

( ) keagamaan,( ) karang taruna, ( ) olah raga , ( ) lain-lain

sebutkan ___________

3) Penggunaan waktu luang : ( ) begadang, ( ) rekreasi, ( ) kursus

ketrampilan,

( ) Nonton TV, ( ) olah raga, ( ) lain-lain

Page 73: Contoh askep komunitas

4) Kebiasaan kurang baik yang dilakukan : ( ) merokok, ( ) minum

alkohol,

( ) penggunaan obat-obatan / narkoba, ( ) tidak ada

c. Usia lanjut

1) Adakah usia lanjut : ( ) ya, ( ) tidak.

2) Apakah lansia memiliki keluhan penyakit : ( ) ya, ( ) tidak,

Bila ya sebutkan : ( ) Asma, ( ) TBC, ( ) Hypertensi, ( ) Kencing

manis,

( ) Reumatik ( ) Katarak, ( ) Penyakit kulit, ( ) Lain-lain

Sebutkan __________

3) Upaya yang dilakukan : ( ) periksa ke sarana kesehatan, ( ) obati

sendiri,

( ) non medis, ( ) lain-lain sebutkan __________

4) Penggunaan waktu senggang ( ) Berkebun, ( ) rekreasi, ( ) olah raga,

( ) lain-lain sebutkan ___________

5) Adakah ada kelompok usila : ( ) ya, ( ) tidak

6) Bila ya adakah kegiatan sebutkan __________

7) Apakah sudah ada kader poksila : ( ) ya, ( ) tidak

E. PENGKAJIAN MASALAH PENYAKIT

A. GANGGUAN JIWA

1. Apakah keluarga anda ada riwayat gangguan jiwa ? ( )ya, ( ) tidak

2. Apakah salah satu keluarga anda pernah mengalami kegagalan dalam meraih

cira – citanya ?( ) ya ,( )tidak

3. Cita – citanya ?( )TNI, ( ), POLISI ( ), DOKTER

Page 74: Contoh askep komunitas

4. Jika iya, apakah reaksi yang diperlihatkan salah satu keluarga anda setelah

mengalami kegagalan tersebut ?

( ) Mengurung diri, ( ) berteriak – teriak, ( )Berbicara sendiri

5. Apakah dia seolah – olah menjadi atau meniru apa yang di cita – citakannya

( ) Iya, ( ) tidak

6. Apakah tindakan keluarga setelah mengetahui ada keluarga yang berperilaku

menyimpang

( ) Membawa ke tenaga keseehatan ( )Membawa pengobatan tradisional (

terapi alternatif ), ( )Didiamkan saja

B. Katarak

1. Apakah dalam keluarga ada yang mengalami penglihatan kabur ?( )Ya , ( )

tidak

2. Jika, iya apakah yang menyebabkan penglihatan kabur

( ) cidera pada mata, ( ) bawan sejak lahir,( ) penggunaan obat dalam jangka

waktu lama

3. Apakah terasa silau jika berada dibawah sinar terang ( )Ya ( ) tidak

4. Jika iya apa yang dilakukan keluarga untuk mengatasinya ( ) Istirahat ( )

Berobat

5. Pengetahuan keluarga ( )Baik, ( ) cukup, ( ) kurang

6. Apakah yang keluarga ketahui tentang upaya pencegahan katarak

( )Menjaga kesehatan mata ( )Mengkonsumsi vitamin C

Page 75: Contoh askep komunitas

C. AUTISME

1. Apakah dalam keluarga anda ada anak yang berusia 1-2 tahun ( )ya, ( ) tidak

2. apakah anak anda tertarik bermain dengan anak lainnya ( ) ya, ( ) tidak

3. apakah anak anda melihat mata anda jika di ajak berbicara ( ) ya ,( )tidak

4. apakah anak anda merespon jika di panggil namanya ( ) ya, ( )tidak

5. apakah anak anda dapat meniru tingkah laku anda ( )ya ,( )tidak

6. apakah anak anda dapat menunjuk untuk memberitahu ketertarikannya pada

sesuatu ( ) ya, ( ) tidak

7. Apakah tindakan keluarga setelah mengetahui kelainan pada anaknya

( ) Membawa ke tenaga kesehatan ( )Membawa pengobatan tradisional (

terapi alternatif ), ( )Didiamkan saja

D. HIV/AID

E.KANKER PAYUDARA

F. SINDROM DOWN

Pengumpul data,

(_________________)

Page 76: Contoh askep komunitas

HASIL PENGKAJIAN

A. DATA DEMOGRAFI

5. Distribusi Penduduk Berdasarkan Umur Dan Jenis Kelamin (Sex)

NO UMUR

JENIS KELAMIN

LAKI-

LAKI % PEREMPUAN % TOTAL %

1 0 – 5 4 2 6

2 13 – 18 3 4 7

3 19 – 35 6 6 12

4 36 – 54 3 3 6

5 > 55 4 4 8

TOTAL 20 19 39

Interpretasi table

6. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pendidikan

NO PENDIDIKAN FREKUENSI %

1 Belum sekolah

6

8

2 SD 11 28

3 SMP 11 28

4 SMA 8 21

5 Perguruan tinggi 3 15

TOTAL 39 100

Interpretasi table

Page 77: Contoh askep komunitas

7. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan

NO PEKERJAAN FREKUENSI %

1 Petani 10 26

2 Tidak bekerja 15 39

3 Pelajar 6 15

4 PNS 2 5

5 SWASTA 6 15

TOTAL 39 100

Interpretasi table

8. Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama

NO AGAMA FREKUENSI %

1 Islam 39

TOTAL 39

Interpretasi table

B. DATA SOCIAL EKONOMI

3. Distribusi Penduduk Berdasarkan Rata-Rata Penghasilan

NO PENGHASILAN FREKUENSI %

1 Rp 500.000 – 1.000.000 8

2 Rp. 1.000.000 – 2.500.000 3

3 Lebih dari Rp. 3.000.000 1

TOTAL 11

Interpretasi table

4. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kepemilikan Tabungan

NO KEPEMILIKAN TABUNGAN FREKUENSI %

1 Ya 4

2 Tidak 7

TOTAL 11

Interpretasi table

C. DATA LINGKUNGAN FISIK

5. PERUMAHAN

g. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kepemilikan Rumah

Page 78: Contoh askep komunitas

NO KEPEMILIKAN RUMAH FREKUENSI %

1 Sewa 2

2 Numpang 1

3 Milik sendiri 8

TOTAL 11

Interpretasi table

h. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Rumah

NO JENIS RUMAH FREKUENSI %

1 Permanen 8

2 Semi permanen 3

TOTAL 11

Interpretasi table

i. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Lantai Rumah

NO JENIS LANTAI RUMAH FREKUENSI %

1 Tanah 2

2 Papan 3

3 Tegel/semen 6

TOTAL 11

Interpretasi table

j. Distribusi Penduduk Berdasarkan Ventilasi Rumah

NO VENTILASI RUMAH FREKUENSI %

1 Baik 5

2 Kurang 6

TOTAL 11

Interpretasi table

k. Distribusi Penduduk Berdasarkan Penerangan Rumah

NO PENERANGAN RUMAH FREKUENSI %

1 Baik 4

2 Cukup 7

TOTAL 11

Interpretasi table

Page 79: Contoh askep komunitas

l. Distribusi Penduduk Berdasarkan Luas Kamar Tidur

NO LUAS KAMAR TIDUR FREKUENSI %

1 Memenuhi syarat 4

2 Tidak memenuhi sarat 7

TOTAL 11

Interpretasi table

6. HALAMAN RUMAH

A. Distribusi Halaman Di Sekitar Rumah

NO HALAMAN DI SEKITAR

RUMAH FREKUENSI %

1 Ada 11

TOTAL 11

B. Distribusi Jenis Pemamfaatan Perkarang Rumah

NO JENIS PEMANFAATAN

HALAMAN FREKUENSI %

1 Kebun 7

2 Kolam 1

3 Kandang ternak 1

4 Tidak dimamfaatkan 1

5 Lain-lain 1

TOTAL 11

7. PEMBUANGAN KOTORAN

e. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kebiasaan Bab

NO JENIS PEMANFAATAN

HALAMAN FREKUENSI %

Page 80: Contoh askep komunitas

1 Sungai 3

4 WC 8

TOTAL 11

Interpretasi table

f. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kepemilikan Jamban

NO KEPEMILIKAN JAMBAN FREKUENSI %

1 Ada 9

2 Tidak 2

TOTAL 11

Interpretasi table

g. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jarak Jamban Dengan Sumber Air

NO JARAK JAMBAN DENGAN

SUMBER AIR FREKUENSI %

1 Kurang dari 10 m 5

2 Lebih dar 10 m 6

TOTAL 11

Interpretasi table

h. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kondisi Jamban

NO KONDISI JAMBAN FREKUENSI %

1 Terawat 7

2 Tidak terawat 4

TOTAL 11

Interpretasi table

8. SUMBER AIR

d. Distribusi Penduduk Berdasarkan Sumber Air Minum Dan Masak

NO SUMBER AIR MINUM DAN

MASAK FREKUENSI %

1 PDAM 2

2 Sumur pompa 1

3 Sumur gali 6

Page 81: Contoh askep komunitas

4 Sungai 2

TOTAL 11

Interpretasi table

e. Distribusi Penduduk Berdasarkan Sumber Untuk Mandi Dan Mencuci

NO

SUMBER UNTUK MANDI

DAN

MENCUCI

FREKUENSI %

1 PDAM 2

2 Sumur pompa 1

3 Sumur gali 6

4 Sungai 2

TOTAL 11

Interpretasi table

f. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pengolahan Air Minum

NO PENGOLAHAN AIR MINUM FREKUENSI %

1 Dimasak 11

TOTAL 11

Interpretasi table

D. DATA STATUS KESEHATAN

4. SARANA KESEHATAN

i. Distribusi Penduduk Berdasarkan Tempat Berobat Keluarga

NO TEMPAT BEROBAT

KELUARGA FREKUENSI %

1 Rumah Sakit 3

2 Puskesmas 6

3 Balai pengobatan 2

TOTAL 11

Interpretasi table

Page 82: Contoh askep komunitas

j. Distribusi Penduduk Berdasarkan Sarana Kesehatan Terdekat

NO SARANA KESEHATAN

TERDEKAT FREKUENSI %

1 Rumah Sakit 2

2 Puskesmas 9

TOTAL 11

Interpretasi table

k. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kebiasaan Sebelum Berobat

NO KEBIASAAN SEBELUM

BEROBAT FREKUENSI %

1 Beli obat bebas 5

2 Minum jamu 4

3 Tidak ada 2

TOTAL 11

Interpretasi table

l. Distribusi Penduduk Berdasarkan Sumber Pendanaan Kesehatan

NO SUMBER PENDANAAN

KESEHATAN FREKUENSI %

1 Askes/Jamsostek 4

2 Dana sehat 3

3 Umum/sendiri 2

4 Gratis/JPS 2

TOTAL 11

Interpretasi table

m. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kebutuhan Penyuluhan

NO KEBUTUHAN PENYULUHAN FREKUENSI %

1 Tidak 1

2 Ya, secara individu 2

3 Ya, secara berkelompok 8

TOTAL 11

Interpretasi table

Page 83: Contoh askep komunitas

n. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kunjungan Petugas

NO SUMBER PENDANAAN

KESEHATAN FREKUENSI %

1 Ya 6

2 Tidak 5

TOTAL 11

Interpretasi table

o. Distribusi Penduduk Berdasarkan Waktu Penyuluhan

NO WAKTU PENYULUHAN FREKUENSI %

1 Pagi 1

2 Siang 5

3 Sore 4

4 Malam 1

TOTAL 11

Interpretasi table

p. Distribusi Penduduk Berdasarkan Tempat Penyuluhan

NO TEMPAT PENYULUHAN FREKUENSI %

1 Dirumah 4

2 Dipengajian 1

3 Diarahkan 6

TOTAL 11

Interpretasi table

5. MASALAH KESAKITAN

c. Distribusi penduduk berdasarkan anggota keluarga sakit pada 6 bulan

Terakhir

NO

ANGGOTA KELUARGA

SAKIT

PADA 6 BULAN TERAKHIR

FREKUENSI %

1 Ya 6

2 Tidak 5

TOTAL 11

Interpretasi table

d. Distribusi Penduduk Berdasarkan Anggota Keluarga Sakit

Page 84: Contoh askep komunitas

NO ANGGOTA KELUARGA

SAKIT PADA FREKUENSI %

1 Katarak 4

2 Tidak sakit 7

TOTAL 11

Interpretasi table

6. KEMATIAN

c. Distribusi penduduk berdasarkan anggota keluarga meninggal pada 6

Bulan terakhir

NO

ANGGOTA KELUARGA

MENINGGAL PADA 6 BULAN

TERAKHIR

FREKUENSI %

1 Ya 1

2 Tidak 10

TOTAL 11

Interpretasi table

d. Distribusi penduduk berdasarkan penyebab anggota keluarga Meninggal

pada 6 bulan terakhir

NO

PENYEBAB ANGGOTA

KELUARGA MENINGGAL

PADA 6 BULAN TERAKHIR

FREKUENSI %

1 Kecelakaan 1

2 Tidak meninggal 10

TOTAL 11

Interpretasi table

A. ANAK

7) Distribusi Penduduk Berdasarkan Anak Usia 0-5 Tahun

NO ANAK USIA 0-5 TAHUN FREKUENSI %

1 Ya 6

2 Tidak 5

TOTAL 11

Interpretasi table

Page 85: Contoh askep komunitas

8) Distribusi Penduduk Berdasarkan anak yang di berikan Imunisasi pada

usia o-5 tahun

NO IMUNISASI YANG DI

BERIKAN FREKUENSI %

1 Lengkap 5

2 Belum lengkap 1

TOTAL 6

Interpretasi table

9) Distribusi Penduduk Berdasarkan Alasan Tidak Di Imunisasi usia 0-5

tahun

NO ALASAN TIDAK DI

IMUNISASI FREKUENSI %

1 Tidak tahu 1

3 Lain –lain 5

TOTAL 6

Interpretasi table

10) Distribusi Penduduk Berdasarkan Orang Tua Yang Dapat Membaca

KMS

NO ORANG TUA YANG DAPAT

MEMBACA KMS FREKUENSI %

1 Ya 5

2 Tidak 1

TOTAL 6

Interpretasi table

11) Distribusi Penduduk Berdasarkan Komunikasi Orang Tua Kepada Anak

NO KOMUNIKASI ORANG TUA

KEPADA ANAK FREKUENSI %

1 Satu Arah 3

Page 86: Contoh askep komunitas

2 Dua arah 3

TOTAL 6

Interpretasi table

12) Distribusi Pendududk Berdasarkan Respon Anak Saat Diajak Berbicara

NO RESPON ANAK SAAT

DIAJAK BERBICARA FREKUENSI %

1 Baik 3

2 Kurang baik 3

TOTAL 6

Interpretasi table

B. REMAJA

5) Distribusi Penduduk Berdasarkan Keberadaan Remaja

NO KEBERADAAN REMAJA FREKUENSI %

1 Ya 7

2 Tidak 4

TOTAL 11

Interpretasi table

6) Distribusi Penduduk Berdasarkan Kegiatan Remaja Diluar Sekolah

NO KEBERADAAN REMAJA FREKUENSI %

1 Karang taruna 1

2 Olah raga 1

3 Lain-lain sebutkan 6

TOTAL 8

Interpretasi table

7) Distribusi Penduduk Berdasarkan Penggunaan Waktu Luang

NO PENGGUNAAN WAKTU

LUANG FREKUENSI %

1 Begadang 2

4 Nonton TV 2

5 Olah raga 2

Page 87: Contoh askep komunitas

6 Lain-lain 2

TOTAL 8

Interpretasi table

8) Distribusi Penduduk Berdasarkan Kebiasaan Kurang Baik

NO KEBIASAAN KURANG BAIK FREKUENSI %

1 Merokok 1

2 Minum alkohol 2

4 Tidak ada 5

TOTAL 8

Interpretasi table

E. USIA LANJUT

8) Distribusi Penduduk Berdasarkan Keberadaan Usila

NO KEBERADAAN USILA FREKUENSI %

1 Ya 4

2 Tidak 7

TOTAL 11

Interpretasi table

9) Distribusi Penduduk Berdasarkan Lansia Memiliki Keluhan Penyakit

NO LANSIA MEMILIKI

KELUHAN PENYAKIT FREKUENSI %

1 Katarak 4

Page 88: Contoh askep komunitas

TOTAL 4

Interpretasi table

10) Distribusi Penduduk Berdasarkan Upaya Kesehatan

NO UPAYA KESEHATAN FREKUENSI %

1 Obati sendiri 4

TOTAL 4

Interpretasi table

11) Distribusi Penduduk Berdasarkan Penggunaan Waktu Senggang

NO PENGGUNAAN WAKTU

SENGGANG FREKUENSI %

1 Berkebun 4

TOTAL 4

Interpretasi table

12) Distribusi Penduduk Berdasarkan ada kelompok usila

NO ADA KELOMPOK USILA FREKUENSI %

1 Ya 2

2 Tidak 2

TOTAL 4

Interpretasi table

13) Distriusi Penduduk Berdasarkan Kegiatan Lansia

NO KEGIATAN LANSIA FREKUENSI %

1 Ya 2

2 Tidak 2

TOTAL 4

Interpretasi table

14) Distribusi Penduduk Berdasarkan Kader Poksila

NO KADER POKSILA FREKUENSI %

1 Ya 2

2 Tidak 2

TOTAL 4

Interpretasi table

Page 89: Contoh askep komunitas

PENGKAJIAN MASALAH PENYAKIT

A. Gangguan jiwa

6. Distribusi Penduduk Berdasarkan riwayat gangguan jiwa

NO RIWAYAT GANGGUAN JIWA FREKUENSI %

1 Ya 4

2 Tidak 7

TOTAL 11

Interpretasi table

7. Distribusi Penduduk Berdasarkan pernah mengalami kegagalan meraih

yang di inginkan

NO PERNAH MENGALAMI

KEGAGALAN FREKUENSI %

1 Ya 4

2 Tidak 7

TOTAL 11

Interpretasi table

8. Distribusi Penduduk Berdasarkan kegagalan yang ingin di raih

NO KEGAGALAN YANG INGIN

DIRAIH FREKUENSI %

1 TNI 2

2 PNS 1

3 Dokter 1

Page 90: Contoh askep komunitas

TOTAL 4

Interpretasi table

9. Distribusi Penduduk Berdasarkan reaksi yang di tunjukan setelah

mengalami kegagalan

NO REAKSI YANG DI

TUNJUKAN FREKUENSI %

1 Mengurung diri 2

2 Berprlaku apa saja 2

TOTAL 4

Interpretasi table

10. Distriusi Penduduk Berdasarkan tindakan keluarga

NO TINDAKAN KELUARGA FREKUENSI %

1 Membawa ke tenaga kesehatan 1

2 Membawa kepengobatan

tradisional

2

3 Didiamkan saja 1

TOTAL 4

Interpretasi table

B. KATARAK

7. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pengelihatan kabur

NO PENGELIHATAN KABUR FREKUENSI %

1 Ya 4

2 Tidak 4

TOTAL 8

Interpretasi table

8. Distribusi Penduduk Berdasarkan penyebab pengelihatan kabur

NO PENYEBAB PENGELIHATAN

KABUR FREKUENSI %

1 Cedera pada mata 2

2 Diabetes Melitus 2

TOTAL 4

Interpretasi table

Page 91: Contoh askep komunitas

9. Distribusi Penduduk Berdasarkan terasa silau pada malam hari

NO PENGELIHATAN KABUR FREKUENSI %

1 Ya 4

TOTAL 4

10. Distribusi Penduduk Berdasarkan keluarga untuk mengatasinya

NO TINDAKAN KELUARGA FREKUENSI %

1 Membawa ke tenaga kesehatan 1

2 Didiamkan saja 3

TOTAL 4

11. Distribusi Penduduk Berdasarkan pengetahuan tentang katarak

NO PENGETAHUAN KELUARGA

KATARAK FREKUENSI %

1 Ya 3

2 Tidak 1

TOTAL 4

Interpretasi table

12. Distribusi Penduduk Berdasarkan Keluarga Mendapat Penyuluhan

Tentang katarak

NO KELUARGA MENDAPAT

PENYULUHAN FREKUENSI %

1 Ya 1

2 Tidak 3

TOTAL 4

Interpretasi table

C. AUTISME

7. Distribusi Anak Berdasarkan keberadaan anak usia 0-5 tahun

NO KEBERADAAN ANAK USIA 0-

5 TAHUN FREKUENSI %

Page 92: Contoh askep komunitas

1 Ya 3

2 Tidak 3

TOTAL 6

Interpretasi table

8. Distribusi anak berdasarkan menghadapi kesulitan kontak mata.gerakan

tubuh,dan ekspresi wajah

NO MENGHADAPI KESULITAN FREKUENSI %

1 Ya 3

2 Tidak 3

TOTAL 6

Interpretasi table

9. Distribusi anak berdasarkan kemampuan mempertahankan respon saat

berbicara

NO KEMAMPUAN

MEMPERTAHANKAN RESPON FREKUENSI %

1 Lama 1

2 Sebentar 1

3 Tidak peduli sama sekali 1

TOTAL 3

Interpretasi table

10. Distribusi anak berdasarkan menggunakan gerakan non verbal

NO MENGGUNAKAN GERAKAN

NON-VERBAL FREKUENSI %

1 Ya 3

TOTAL 3

Interpretasi table

11. Distribusi anak berdasarkan Respon Anak

NO RESPON ANAK FREKUENSI %

1 hiperaktif 2

2 Pasif 1

TOTAL 3

Page 93: Contoh askep komunitas

Interpretasi table

12. Distribusi anak berdasarkan ketertarikan dalam bersosialisasi dengan

anak lain

NO Keterkaitan dalam bersosialisasi FREKUENSI %

1 Ya 2

2 Tidak 1

TOTAL 3

Interpretasi table

II. ANALISA DATA

Analisa data adalah kemampuan untuk mengkaitkan data dan menghubungkan

data dengan kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga dapat diketahui tentang

kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat apakah itu masalah

kesehatan atau masalah keperawatan .

Tujuan analisis data adalah :

1. Menetapkan kebutuhan komunity

Page 94: Contoh askep komunitas

2. Menetapkan kekuatan

3. Mengidentifikasi pola respon komunity

4. Mengindikasikan kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan

ANALISA DATA

DATA MASALAH

KESEHATAN MASALAH KEPERWATAN

Page 95: Contoh askep komunitas

III. PRIORITAS MASALAH MENURUT MUEKE

DX

KEPERAWATAN

KRITERIA PENAPISAN

TERSEDIA SUMBER Jumlah

SKOMUNITA P

eraw

ata

kom

unit

as S

esu

ai d

engan

per

an

Jum

lah y

ang b

eres

iko

B

esar

ya

resi

ko

Kem

ungin

an u

ntu

k p

endid

ikan

kes

ehat

an

Min

at m

asyar

akat

Kem

ungkin

an u

ntu

k d

iata

si

Ses

uai

den

gan

pro

gra

m p

emer

inta

h

Sum

ber

day

a te

mpat

S

um

ber

day

a w

aktu

S

um

ber

day

a dan

a S

um

ber

day

a per

alat

an

Sum

ber

day

a ora

ng

Skore

Keteranga :

Skore : 0 – 5

0 = paling rendah

5 = paling tinggi

Page 96: Contoh askep komunitas

IV. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa keperawatan minimal dua komponen ( P / E / S ) dengan

mempertimbangakan :

1. Kemampuan masyarakat untuk menanggulangi masalah

2. Sumber daya yang tersedia dari masyarakat

3. Partiipasi dan peran serta masyarakat

CONTOH : Resiko terjadinya diare di RW 02 Ds X berhubungan dengan :

a. Sumber air tidak memenuhi syarat

b. Kebersihan perorangan kurang

c. Lingkungan yang buruk : banyak sampah berserakan, penggunaan sungai

sebagai tempat cuci, mandi dan BAB.

d. Dll

Page 97: Contoh askep komunitas