Upload
dwi-yulien
View
24.381
Download
13
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua
komplemen bangsa yang bertujuan untuk meingkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap pembangunan ksehatan di seenggarakan
berdasarkan pada: 1) Perikemanusiaan , 2) Pemberdayaan dan kemandirian, 3) Adil
dan merata serta 4) mengutamakan dan manfaat system kesehatan nasional perlu
dilaksanakan dalam konteks kesehatan secara keseluruhan dengan
mempertimbangkan determinian social seperti : kondisi kehidupan sehari-hari tingkat
pendidkan , pendapatan keluarga, distribusi kewenangan, keamanan, sumber daya,
kesadaran masyarakat serta kemampuan tenaga kesehatan dalam mengatasi masalah
masalah tersebut. (KMK 374_2009 tentang SKN, Depkes 2009.
Tumbuhnya gerakan hidup sehat di masyarakatyang didasarin kesadaran
untuk berprilaku hidup bersi an sehat serta kepedulian untuk berperan aktif dalam
upaya kesehatan menuju terwujudnya kabupaten/kota sehat, Provinsi Sehat, dan
Idonesia Sehat 2010. Agar tumbuhnya masyarakat Indonesia yang berbudaya hidup
bersih dan sehat serta peran akti dalam upaya kesehatan perlu disosialisasikan progam
kesehatan kepada masyarakat luas (Depkesjasos RI,2000).
Perawatan kesehatan komunitas adalah tenaga kesehatan yang professional
yang berkewajiban memfasilitasi dan menjalanankan tujuan memecahkan masalan
dari kesehatan klien, keluarga, kelompok atau masyarakat.
Puskesmas adalah unit pelaksana pembangunan kesehatan yang mandiri dan
bertanggung jawab di wilayah kerja dalam suatu kecamatan. Pelayanan kesehatan
dasar minimal harus ada di setiap puskesmas dala mendukung kesehatan masyarakat
wilayah kerjanya seiring dengan majunya jaman dan teknologi, maka pelayanan
kesehatan dapat mengarah ke spsialisasi.
Selama ini padangan orang terhadap puskesmas umumnya masih kurang baik,
terutama dengan penampiilan music yang kurang bersih dan nyaman serta disipli dan
keramahan pegawai dalam playanan kesehatan masih kurang, serta tidak secara
keseluruhan upaya kegiatan pokok puskesmas. Terkadang masig-masing puskesmas
mempunyai kemampuan dan kompetensi yang berbeda dalam melaksnakan beberapa
jenis pelayanan.
PROFIL PUSKESMAS KOTA MATSUM
Puskesmas Kota Matsum didirikan pada tahun 1963 sebagai Balai PengobatanUmum, yang
kemudian diresmikan pada tanggal 24 Februari 1983 menjadiPuskesmas oleh Dinas Kesehatan Kota
Medan.
Motto Puskesmas Kota Matsum
Laporan tahun ini di susun untuk menilai sejauh mana keberhasilan / cakupanprogram yang
telah di laksanakan di Puskesmas Kota Matsum. Di dalam laporan inidata diambil sesuai dengan
program yang telah di laksanakan di Puskesmas KotaMatsum pada tahun 2010/2011. Laporan ini di
susun dengan harapan hasilnya dapatdi pakai sebagai pedoman/bahan masukan bagi Dinas
Kesehatan Kota Medansehingga peran Puskesmas dalam meningkatkan kesehatan masyarakat dapat
menjadilebih baik.
Visi dan misi puskesmas kota matsum
Visi :
Mewujudkan Kecamatan Sehat 2015 merupakan gambaran masyarakat kecamatanmasa
depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan, di tandaipenduduknya hidup dalam
lingkungan dan perilaku hidup sehat, memilikikemampuan untuk menjangkau pelayanan yang
bermutu secara adil dan merata, sertamemiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Misi :
1. .Menggerakkan pembangunan kecamatan yang berwawasan kesehatan2.
2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat3.
3. Mememlihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata
danterjangkau.4.
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakatbeserta
lingkungan.
WILAYAH :
Puskesmas Kota Matsum terletak di jalan Amaliun No 75, Kelurahan Kota MatsumMedan Area,
meliputi 4 Kelurahan :
1. Kelurahan Kota Matsum I2.
2. Kelurahan Kota Matsum II3.
3. Keluarhan Kota Matsum IV4.
4. Kelurahan Sei Rengas
Dengan batas wilayah ;
Sebelah Utara berbatasan dengan kelurahan Sei Rengas II
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Pasar Merah Timur
Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Suka Ramai I dan II
Sebelah Barat berbatasan Kelurahan Kota Matsum IIILetak strategis Puskesmas Kota
Matsum berada di perkotaan Kota Medan yangmudah di jangkau dengan alat transportasi.
Puskesmas Kota Matsum terletak di Jl. Amaliun No.75 Kelurahan Kota
Matsum IVKecamatan Medan Area, Kode Pos 20215.Wilayah kerja meliputi 4 kelurahan, 11 KK,
dengan jumlah penduduk 55 jiwa
Geografi
Wilayah puskesmas kota matsum terdiri dari dataran tinggi,dataran
rendah,perkebunan sayuran
PKM dan Klinik PHBS
1. Pelayanan Posyandu
2. Penyuluhan di puskesmas
3. Penyuluhan SD/SMP/SMA
FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
1. Pelayanan Kesehatan ibu dan anaknya
2. Pelayanan pengobatan
3. Pelayanan imunisasi
4. Pelayanan sanitasi
5. Gizi
Kebijakan pembangunan kesehatan yang baru harus lebih progesif da proaktif,
yang dikenal dengan kebijaka paradigm sehat. Untuk mewujudkan paradigma sehat
tersebut ditetapkan visi dan misi pembangunan sehat.
Paradigma sehat adalah cara pandang, pola pikir atau model pembanguna yag
bersifat holistic, melihat masalah kesehatan yang dipengaruhi oleh factor yang
bersifat sektoral dan upayanya lbih I arahkan pada peningkatan, pemeliharaan dan
perlindung kesehatan bukan hanya penyembuhan orang sakit atau pemulihan
kesehatan.
Seperti yang dilakukan oleh mahasiswa/I prodi keperawatan lubuklinggau
DIII keperawatan yang berkewajiban menghasilkan tenaga kerja perawat profesional
pemula yang mampu membrik asuhan keprawatan ditingkat rumah sakit, puskesmas
dan masyarkat.
Salah satu bentuk praktek kerja lapangan (PKL) mahasiswa poltekkes
Palembang jurusan keperawatan lubulinggau merupakan praktek kerja nyata dalam
berpartisipasi terhadap upaya peningkatan drajat kesehatan yang optimal. Oleh karena
itu, kami mahasiswa Poltekkes Palmbang Prodi Keperawatan Lubulinggau
melaksanakan praktek kerja lapangan di kota medan puskesmas maksum khususnya
kelompok III berperan sertan dalam membangun kesehatan masyarakat di kelurahan
untuk dapat mencapai derajat kesehatan yang opitial serta komprehensif.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk memberikan pengalaman belajar dan keterampilan kepada mahasiswa
agar diperoleh hasil optimal dalam memperoleh, mengelolah, menganalisa
data/informasi serta menginterprestasikan hasilnya pada saat intervensi kepada
masyarakat dan pemberdayaan potensi-potensi yang ada di masyarakat.
2. Tujuan Khusus
Setelah melakukan praktek kerja lapangan, mahasiswa mampu :
a. Berkomunikasi secara efektif dengan berbagai lapisan masyarakat yang ada
b. Mengumpulkan, mengolah, dan menganalisa data kesehatan masyarakat
menyajikan data serta memprioritaskan masalah
c. Menumbuhkan motivasi masyarakat dalam upaya mengenali dan mengatasi
masalah kesehatan yang dihadapi di wilayah guna mencapai derajat kesehatan
yang optimal
d. Bersama-sama masyarakat dalam menyusun perencanaan kegiatan
dalammenaggulangi masalah yang ada di masyarakat
e. Membuat dan melaksanakan asuhan keperawatan pada keluarga resiko tinggi
f. Mengenali dan memanfaatkan sumber daya yang ada di masyarakat guna
mengatasi masalah-masalah kesehatan yang dihadapi
g. Melaksanakan penyuluhan kesehatan pada masyarakat mengenai masalah
kesehatan yang dihadapi diwilayahnya
h. Menilai dan mengevaluasi program kesehatan masyarakat yang ada sebagai
bahan pembelajaran selanjutnya
C. Manfaat
1. Untuk mahasiswa
untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat dibangku kuliah dengan keadaan
masyarakatuntuk mendapatkan pengalaman belajar mengenai masalh di masyarakat
dan mampu menentukan langkah-langkah penyelesaian
2. Untuk masyarakat
Masyarakat dapat mengertidan menyadari permasalahankesehatan yang ada
dan mencoba menanggulanginya serta masyarakat dapat mengerti gambaran tentang
status kesehatannya.
3. Untuk pendidikan
diharapkan hasil laporan hasil kegiatan ini menjadi bahan perbandingan
untuk PKL selanjutnya merupakan salah satu bentuk nyata dari pengalaman Tri
dharma Perguruan Tinggi dalam mewujudkan pengabdian ke[ada masyarakat
4. Untuk pemerintahan
dapat dijadikan bahan ataupun data untuk menyusun kebijaksanaan dalam
program kerja di bidang kesehatn dimasa yang akan dating dan menjadi bahan
terhadap kurikulum keperawatan yang telah ditetapkan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Komunitas
1. Keperawatan kesehatan komunitas
Menurut WHO (1959), keperawatan komunitas adalah bidang perawatan
khusus yang merupakan gabungan ketrampilan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan
masyarakat dan bantuan sosial, sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat
secara keseluruhan guns meningkatkan kesehatan, penyempumaan kondisi sosial,
perbaikan lingkungan fisik, rehabilitasi, pence-gahan penyakit dan bahaya yang
lebih besar, ditujukan kepada individu, keluarga, yang mempunyai masalah dimana
hal itu mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan.
Keperawatan kesehatan komunitas adalah pelayanan kepera¬watan profesional yang
ditujukan kepada masyarakat dengan pendekatan pads kelompok resiko tinggi,
dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan
penyakit dan peningkatan kesehatan dengan menjamin keterjangkauan pela¬yanan
kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi pelayanan keperawatan (Spradley, 1985; Logan and
Dawkin, 1987).
Keperawatan kesehatan komunitas menurut ANA (1973) adalah suatu sintesa
dari praktik kesehatan masyarakat yang dilaku¬kan untuk meningkatkan dan
memelihara kesehatan masyarakat. Praktik keperawatan kesehatan komunitas ini
bersifat menye¬luruh dengan tidak membatasi pelayanan yang diberikan kepada
kelompok umur tertentu, berkelanjutan dan melibatkanmasyarakat.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perawatan kesehatan
komunitas adalah suatu bidang dalam ilmu keperawatan yang merupakan
keterpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran
serta masyarakat, serta mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara
berkesinambungan dengan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif,
secara menyeluruh dan terpadu ditujukan kesatuan yang utuh melalui proses
keperawatan untuk ikut meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal.
2. Paradigma Keperawatan Komunitas
Paradigma keperawatan komunitas terdiri dari empat komponen pokok, yaitu
manusia, keperawatan, kesehatan dan lingkungan (Logan & Dawkins, 1987).
Sebagai sasaran praktik keperawatan klien dapat dibedakan menjadi individu,
keluarga dan masyarakat.
3. Individu Sebagai Klien
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari aspek
biologi, psikologi, social dan spiritual. Peran perawat pada individu sebagai klien,
pada dasarnya memenuhi kebutuhan dasarnya yang mencakup kebutuhan biologi,
sosial, psikologi dan spiritual karena adanya kelemahan fisik dan mental,
keterbatasan pengetahuan, kurangnya kemauan menuju kemandirian pasien/klien.
4. Keluarga Sebagai Klien
Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara terus
menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan maupun secara
bersama-sama, di dalam lingkungannya sendiri atau masyarakat secara keseluruhan.
Keluarga dalam fungsinya mempengaruhi dan lingkup kebutuhan dasar manusia
yaitu kebutuhan fisiologis, rasa aman dan nyaman, dicintai dan mencintai, harga diri
dan aktualisasi diri.
Beberapa alasan yang menyebabkan keluarga merupakan salah satu fokus
pelayanan keperawatan yaitu :
a. Keluarga adalah unit utama dalam masyarakat dan merupakan lembaga yang
menyangkut kehidupan masyarakat.
b. Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah,
memperbaiki ataupun mengabaikan masalah kesehatan didalam kelompoknya
sendiri
c. Masalah kesehatan didalam keluarga saling berkaitan. Penyakit yang diderita
salah satu anggota keluarga akan mempengaruhi seluruh anggota keluarga tersebut.
5. Masyarakat Sebagai Klien
Masyarakat memiliki cirri-ciri adanya interaksi antar warga, diatur oleh adat
istiadat, norma, hukum dan peraturan yang khas dan memiliki identitas yang kuat
mengikat semua warga.
Kesehatan dalam keperawatan kesehatan komunitas didefenisikan sebagai
kemampuan melaksanakan peran dan fungsi dengan efektif. Kesehatan adalah proses
yang berlangsung mengarah kepada kreatifitas, konstruktif dan produktif. Menurut
Hendrik L. Blum ada empat faktor yang mempengaruhi kesehatan, yaitu lingkungan,
perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan. Lingkungan terdiri dari lingkungan
fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan fisik yaitu lingkungan yang berkaitan
dengan fisik seperti air, udara, sampah, tanah, iklim, dan perumahan. Contoh di
suatu daerah mengalami wabah diare dan penyakit kulit akibat kesulitan air bersih.
Keturunan merupakan faktor yang telah ada pada diri manusia yang
dibawanya sejak lahir, misalnya penyakit asma. Keempat faktor tersebut saling
berkaitan dan saling menunjang satu dengan yang lainnya dalam menentukan derajat
kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Keperawatan dalam
keperawatan kesehatan komunitas dipandang sebagai bentuk pelayanan esensial
yang diberikan oleh perawat kepada individu, keluarga, dan kelompok dan
masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan meliputi promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitative dengan menggunakan proses keperawatan untuk mencapai tingkat
kesehatan yang optimal. Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional
sebagai bagian integral pelayanan kesehatan dalam bentuk pelayanan biologi,
psikologi, sosial dan spiritual secara komprehensif yang ditujukan kepada individu
keluarga dan masyarakat baik sehat maupun sakit mencakup siklus hidup manusia.
Lingkungan dalam paradigm keperawatan berfokus pada lingkungan masyarakat,
dimana lingkungan dapat mempengaruhi status kesehatan manusia. Lingkungan
disini meliputi lingkungan fisik, psikologis, sosial dan budaya dan lingkungan
spiritual.
6. Tujuan Keperawatan Kesehatan Komunitas
Keperawatan komunitas merupakan suatu bentuk pelayanan kesehatan yang
dilakukan sebagai upaya dalam pencegahan dan peningkatan derajat kesehatan
masyarakat melalui pelayanan keperawatan langsung (direction) terhadap individu,
keluarga dan kelompok didalam konteks komunitas serta perhatian lagsung terhadap
kesehatan seluruh masyarakat dan mempertimbangkan masalah atau isu kesehatan
masyarakat yang dapat mempengaruhi individu, keluarga serta masyarakat.
7. Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan dan kemampuan masyarakat secara
meyeluruh dalam memelihara kesehatannya untuk mencapai derajat kesehatan yang
optimal secara mandiri.
8. Tujuan khusus
a. Dipahaminya pengertian sehat dan sakit oleh masyarakat.
b. Meningkatnya kemampuan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
untuk melaksanakan upaya perawatan dasar dalam rangka mengatasi masalah
keperawatan.
c. Tertanganinya kelompok keluarga rawan yang memerlu¬kan pembinaan dan
asuhan keperawatan.
d. Tertanganinya kelompok masyarakat khusus/rawan yang memerlukan
pembinaan dan asuhan keperawatan di rumah, di panti dan di masyarakat.
e. Tertanganinya kasus-kasus yang memerlukan penanganan tindaklanjut dan
asuhan keperawatan di rumah.
f. Terlayaninya kasus-kasus tertentu yang termasuk kelompok resiko tinggi yang
memerlukan penanganan dan asuhan keperawatan di rumah dan di Puskesmas.
g. Teratasi dan terkendalinya keadaan lingkungan fisik dan sosial untuk menuju
keadaan sehat optimal.
9. Sasaran Keperawatan Kesehatan Komunitas
Sasaran keperawatan komunitas adalah seluruh masyarakat termasuk individu,
keluarga, dan kelompok yang beresiko tinggi seperti keluarga penduduk di daerah
kumuh, daerah terisolasi dan daerah yang tidak terjangkau termasuk kelompok bayi,
balita dan ibu hamil.
Menurut Anderson (1988) sasaran keperawatan komunitas terdiri dari tiga tingkat
yaitu :
a. Tingkat Individu.
Perawat memberikan asuhan keperawatan kepada individu yang mempunyai
masalah kesehatan tertentu (misalnya TBC, ibu hamil d1l) yang dijumpai di
poliklinik, Puskesmas dengan sasaran dan pusat perhatian pada masalah kesehatan
dan pemecahan masalah kesehatan individu.
b. Tingkat Keluarga.
Sasaran kegiatan adalah keluarga dimana anggota keluarga yang mempunyai
masalah kesehatan dirawat sebagai bagian dari keluarga dengan mengukur sejauh
mana terpenuhinya tugas kesehatan keluarga yaitu mengenal masalah kesehatan,
mengambil keputusan untuk mengatasi masalah kesehatan, memberikan perawatan
kepada anggota keluarga, menciptakan lingkungan yang sehat dan memanfaatkan
sumber daya dalam masyarakat untuk meningkatkan kesehatan keluarga.
Prioritas pelayanan Perawatan Kesehatan Masyarakat difo¬kuskan pada keluarga
rawan yaitu :
1) Keluarga yang belum terjangkau pelayanan kesehatan, yaitu keluarga dengan:
ibu hamil yang belum ANC, ibu nifas yang persalinannya ditolong oleh dukun dan
neo¬natusnya, balita tertentu, penyakit kronis menular yang tidak bisa diintervensi
oleh program, penyakit endemis, penyakit kronis tidak menular atau keluarga
dengan kecacatan tertentu (mental atau fisik).
2) Keluarga dengan resiko tinggi, yaitu keluarga dengan ibu hamil yang
memiliki masalah gizi, seperti anemia gizi be-rat (HB kurang dari 8 gr%) ataupun
Kurang Energi Kronis (KEK), keluarga dengan ibu hamil resiko tinggi seperti
perdarahan, infeksi, hipertensi, keluarga dengan balita dengan BGM, keluarga
dengan neonates BBLR, keluarga dengan usia lanjut jompo atau keluarga dengan
kasus percobaan bunuh diri.
3) Keluarga dengan tindak lanjut perawatan
c. Tingkat Komunitas
Dilihat sebagai suatu kesatuan dalam komunitas sebagai klien.
1) Pembinaan kelompok khusus
2) Pembinaan desa atau masyarakat bermasalah
10. Ruang Lingkup Keperawatan Komunitas
Keperawatan komunitas mencakup berbagai bentuk upaya pelayanan
kesehatan baik upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, maupun resosialitatif.
Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat dengan melakukan kegiatan penyuluhan kesehatan,
peningkatan gizi, pemeliharaan kesehatan perorangan, pemeliharaan kesehatan
lingkungan, olahraga teratur, rekreasi dan pendidikan seks.
Upaya preventif untuk mencegah terjadinya penyakit dan gang¬guan
kesehatan terhadap individu, keluarga kelompok dan masyarakat melalui kegiatan
imunisasi, pemeriksaan kesehatan berkala melalui posyandu, puskesmas dan
kunjungan rumah, pemberian vitamin A, iodium, ataupun pemeriksaan dan
peme¬liharaan kehamilan, nifas dan menyusui.
Upaya kuratif bertujuan untuk mengobati anggota keluarga yang sakit atau
masalah kesehatan melalui kegiatan perawatan orang sakit dirumah, perawatan
orang sakit sebagai tindaklanjut dari Pukesmas atau rumah sakit, perawatan ibu
hamil dengan kondisi patologis, perawatan buah dada, ataupun perawatan tali pusat
bayi baru lahir.
Upaya rehabilitatif atau pemulihan terhadap pasien yang dira¬wat dirumah
atau kelompok-kelompok yang menderita penyakit tertentu seperti TBC, kusta dan
cacat fisik lainnya melalui kegiatan latihan fisik pada penderita kusta, patch tulang
dan lain sebagai¬nya, kegiatan fisioterapi pada penderita stroke, batuk efektif pada
penderita TBC, dll.
Upaya resosialitatif adalah upaya untuk mengembalikan pen¬derita ke
masyarakat yang karena penyakitnya dikucilkan oleh masyarakat seperti, penderita
AIDS, kusta dan wanita tuna susila.
11. Falsafah
Falsafah adalah keyakinan terhadap nilai - nilai yang menjadi pedoman untuk
mencapai suatu tujuan atau sebagai pandangan hidup. Falsafah keperawatan
memandang keperawatan sebagai pekerjaan yang luhur dan manusiawi.
a. Penerapan falsafah dalam keperawatan kesehatan komunitas, vaitu:
Pelayanan keperawatan kesehatan komunitas merupakan bagian integral dari upaya
kesehatan yang harus ada dan terjangkau serta dapat di terima oleh semua orang.
b. Upaya promotif dan preventif adalah upaya pokok tanpa mengabaikan upaya
kuratif dan rehabilitatif.
c. Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada klien berlangsung secara
berkelanjutan.
d. Perawat sebagai provider dan klien sebagai konsumer pelayan¬an kesehatan,
menjalin suatu.hubungan yang saling mendukung dan mempengaruhi perubahan
dalam kebijaksanaan dan pelayanan kesehatan.
e. Pengembangan tenaga keperawatan kesehatan masyarakat direncanakan
berkesinambungan.
f. Individu dalam suatu masyarakat ikut bertanggungjawab atas kesehatannya. la
harus ikut mendorong, medidik, dan berpartisipasi secara aktif dalam pelayanan
kesehatan mereka sendiri.
12. Filosofi
Menurut Helvie (1991) keperawatan komunitas memiliki filosofi sebagai berikut :
a. Kesehatan dan hidup produktif lebih lama adalah hak semua orang.
b. Semua penduduk mempunyai kebutuhan belajar kesehatan.
c. Beberapa klien tidak mengenal kebutuhan belajarnya dapat membantu
meningkkan kesehatannya.
d. Penduduk menerima dan menggunakan informasi yang bermanfaat bagi
dirinya.
e. Kesehatan adalah suatu yang bernilai bagi klien dan memiliki prioritas yang
berbeda pada waktu yang berbeda.
f. Konsep dan nilai kesehatan berbeda pada setiap orang bergantung pada latar
belakang budaya, agama dan sosial klien.
g. Autonomi individu dan komunitas dapat diberikan prioritas yang berbeda
pada waktu yang berbeda.
h. Klien adalah fleksibel dan dapat berubah dengan adanya perubahan rangsang
internal dan eksternal
i. Klien dimotivasi menuju pertumbuhan.
j. Kesehatan adalah dinamis bagi klien terhadap perubahan lingkungannya.
k. Klien bergerak dalam arak berbeda sepanjang rentang sehat pada waktu yang
berbeda.
l. Fungsi terbesar keperawatan kesehatan komunitas adalah membantu klien
bergerak kea rah kesejahteraan lebih tinggi yang dilakukan dengan menggunakan
kerangka teori dan pendekatan sistematik.
m. Pengetahuan dan teknologi kesehatan baru yang terjadi sepanjang waktu akan
merubah kebutuhan kesehatan.
13. Asumsi Keperawatan Kesehatan Komunitas
Asumsi mengenai keperawatan kesehatan komunitas yang dikemukakan ANA
(1980) yaitu keperawatan kesehatan komunitas merupakan system pelayanan
kesehatan yang kompleks, keperawatan kesehatan komunitas merupakan subsistem
pelayanan kesehatan. Penentuan kebijakan kesehatan seharusnya melibatkan
penerima pelayanan, perawat dan klien membentuk hubungan kerja sama yang
menunjang pelayanan kesehatan, lingkungan mempunyai pengaruh terhadap
kesehatan klien, serta kesehatan menjadi tanggung jawab setiap individu.
14. Karakteristik Keperawatan
Keperawatan komunitas memiliki beberapa karakteristik, yaitu pelayanan
keperawatan yang diberikan berorientasi kepada pelayanan kelompok, fokus
pelayanan utama adalah peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit, asuhan
keperawatan dibe¬rikan secara komprehensif dan berkelanjutan dengan melibatkan
partisipasi klien/masyarakat, klien memiliki otonomi yang tinggi, fokus perhatian
dalam pelayanan keperawatan lebih kearah pelayanan pada kondisi sehat, pelayanan
memerlukan kolaborasi interdisiplin, perawat secara langsung dapat meng¬kaji dan
mengintervensi klien dan lingkungannya dan pelayanan didasarkan pada
kewaspadaan epidemiologi.
15. Prinsip Pemberian Pelayanan Keperawatan Kesehatan Komunitas
Pada saat memberikan pelayanan kesehatan, perawat komunitas harus
rnempertimbangkan beberapa prinsip, yaitu kemanfaatan dimana semua tindakan
dalam asuhan keperawatan harus memberikan manfaat yang besar bagi komunitas,
pelayanan keperawatan kesehatan komunitas dilakukan bekerjasama dengan klien
dalam waktu yang panjang dan bersifat berkelanjutan serta melakukan kerjasama
lintas program dan lintas sektoral, asuhan keperawatan diberikan secara langsung
mengkaji dan intervensi, klien dan, lingkungannya termasuk lingkungan sosial,
ekonomi serta fisik mempunyai tujuan utama peningkatan kesehatan, pelayanan
keperawatan komunitas juga harus memperhatikan prinsip keadilan dimana tindakan
yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan atau kapasitas dari komunitas itu.
sendiri, prinsip yang lanilla yaitu otonomi dimana klien atau komunitas diberi
kebebasan dalam memilih atau melaksanakan beberapa alternatif terbaik dalam
menyelesaikan masalah kesehatan yang ada.
Prinsip dasar lainnya dalam keperawatan kesehatan komunitas, yaitu :
a. Keluarga adalah unit utama dalam pelayanan kesehatan masyarakat
b. Sasaran terdiri dari, individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
c. Perawat kesehatan bekerja dengan masyarakat bukan bekerja untuk
masyarakat
d. Pelayanan keperawatan yang diberikan lebih menekankan pada upaya
promotif dan preventif dengan tidak melupakan upaya kuratif dan rehabilitatif.
e. Dasar utama dalam pelayanan perawatan kesehatan masyarakat adalah
menggunakan pendekatan pemecahan masalah yang dituangkan dalam proses
keperawatan.
f. Kegiatan utama perawatan kesehatan komunitas adalah di¬masyarakat dan
bukan di rumah sakit.
g. Klien adalah masyarakat secara keseluruhan bark yang sakit maupun yang
sehat.
h. Perawatan kesehatan masyarakat ditekankan kepada pem¬binaan perilaku
hidup sehat masyarakat.
i. Tujuan perawatan kesehatan komunitas adalah meningkat¬kan fungsi
kehidupan sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan seoptimal mungkin.
j. Perawat kesehatan komunitas tidak bekerja secara sendiri tetapi bekerja secara
tim.
k. Sebagian besar waktu dari seorang perawat kesehatan ko¬munitas digunakan
untuk kegiatan meningkatkan kesehatan, pencegahan penyakit, melayani masyarakat
yang sehat atau yang sakit, penduduk sakit yang tidak berobat ke puskesmas, pasien
yang baru kembali dari rumah sakit.
l. Kunjungan rumah sangat penting.
m. Pendidikan kesehatan merupakan kegiatan utama.
n. Pelayanan perawatan kesehatan komunitas harus mengacu pada sistem
pelayanan kesehatan yang ada.
o. Pelaksanaan asuhan keperawatan dilakukan di institusi pela¬yanan kesehatan
yaitu puskesmas, institusi seperti sekolah, panti, dan lainnya dimana keluarga
sebagai unit pelayanan.
16. Tanggung Jawab Perawat Kesehatan Komunitas
Claudia M.Smith & Frances A Mauren (1995) menjelaskan bahwa tanggung
jawab perawat komunitas adalah menyediakan pela¬yanan bagi orang sakit atau
orang cacat di rumah mencakup pengajaran terhadap pengasuhnya, mempertahankan
lingkungan yang sehat, mengajarkan upaya-upaya peningkatkan kesehatan,
pencegahan, penyakit dan injuri, identifikasi standar kehidupan yang tidak adekuat
atau mengancam penyakit/injuri serta me¬lakukan rujukan, mencegah dan
melaporkan adanya kelalaian atau penyalahgunaan (neglect & abuse), memberikan
pembelaan untuk mendapatkan kehidupan dan pelayanan kesehatan yang sesuai
standart, kolaborasi dalam mengembangkan pelayanan kesehatan yang dapat
diterima, sesuai dan adekuat, melaksanakan pelayanan mandiri serta berpartisipasi
dalam mengembangkan pelayanan profesional, serta menjamin pelayanan
keperawatan yang berkualitas dan melaksanakan riset keperawatan.
17. Peran Perawat Komunitas
a. Pendidik (Educator)
Perawat memiliki peran untuk dapat memberikan informasi yang memungkinkan
klien membuat pilihan dan mempertahankan autonominya. Perawat selalu mengkaji
dan memotivasi belajar klien.
b. Advokat
Perawat memberi pembelaan kepada klien yang tidak dapat bicara untuk dirinya.
c. Manajemen Kasus
Perawat memberikan pelayanan kesehatan yang bertujuan menyediakan pelayanan
kesehatan yang berkualitas, mengurangi fragmentasi, serta meningkatkan kualitas
hidup klien.
d. Kolaborator
Perawat komunitas juga harus bekerjasama dengan pelayanan rumah sakit atau
anggota tim kesehatan lain untuk mencapai tahap kesehatan yang optimal.
e. Panutan (Role Model)
Perawat kesehatan komunitas seharusnya dapat menjadi panutan bagi setiap
individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat sesuai dengan peran yang diharapkan.
Perawat dituntut berperilaku sehat jasmani dan rohani dalam kehidupan sehari-hari.
f. Peneliti
Penelitian dalam asuhan keperawatan dapat membantu mengidentifikasi serta
mengembangkan teori-teori keperawatan yang merupakan dasar dari praktik
keperawatan.
g. Pembaharu (Change Agent)
Perawat kesehatan masyarakat dapat berperan sebagai agen pembaharu
terhadap individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat terutama dalam merubah
perilaku dan pola hidup yang erat kaitannya dengan peningkatan dan pemeliharaan
kesehatan.
18. Tatanan Praktik Dalam Keperawatan Kesehatan Komunitas
Perawat kesehatan komunitas melakukan pekerjaan pada berbagai posisi
dengan fokus utama klien individu, keluarga, dan komunitas. (Archer, 1976).
Tatanan praktik dalam keperawatan kesehatan komunitas sangat luas, karena pada
semua tatanan perawat komunitas dapat memberikan pelayanan dengan penekanan
tingkat pencegahan primer, sekunder dan tertier. Perawat yang bekerja di komunitas
dapat bekerja sebagai perawat keluarga, perawat sekolah, perawat kesehatan kerja
atau pegawai gerontology.
a. Perawat Keluarga
Keperawatan kesehatan keluarga adalah tingkat keperawatan tingkat
kesehatan masyarakat yang dipusatkan pada keluarga sebagai satu kesatuan yang
dirawat dengan sehat sebagai tujuan pelayanan dan perawatan sebagai upaya (Bailon
dan Maglaya, 1978).
Perawat keluarga adalah perawat terregistrasi dan telah lulus dalam bidang
keperawatan yang dipersiapkan untuk praktik memberikan pelayanan individu dan
keluarga disepanjang rentang sehat sakit.
Peran yang dilakukan perawat keluarga adalah melaksanakan asuhan
keperawatan keluarga, berpartisipasi dan menggunakan hasil riset, mengembangkan
dan melaksanakan kebijakan dibidang kesehatan, kepemimpinan, pendidikan, case
management dan konsultasi.
b. Perawat Kesehatan Sekolah
Keperawatan sekolah adalah keperawatan yang difokuskan pada anak
ditatanan pendidikan guna memenuhi kebutuhan anak dengan mengikut sertakan
keluarga maupun masyarakat sekolah dalam perencanaan pelayanan (Logan, BB,
1986).
Fokus utama perawat kesehatan sekolah adalah siswa dan lingkungannya dan
sasaran penunjang adalah guru dan kader.
c. Perawat Kesehatan Kerja
Perawatan kesehatan kerja adalah penerapan prinsip-prinsip keperawatan
dalam memelihara kelestarian kesehatan tenaga kerja dalam segala bidang
pekerjaan. Perawat kesehatan kerja mengaplikasikan praktik keperawatan dalam
upaya memenuhi kebutuhan unik individu, kelompok dan masyarakat ditatanan
industri, pabrik, tempat kerja, tempat konstruksi, universitas dan lain-lain.
d. Perawat Gerontologi
Perawatan gerontologi atau gerontik adalah ilmu yang mempelajari dan
memberikan pelayanan kepada orang lanjut usia yang dapat terjadi diberbagai
tatanan dan membantu orang lanjut usia tersebut untuk mencapai dan
mempertahankan fungsi yang optimal.
Lingkup praktik keperawatan gerontologi adalah memberikan asuhan
keperawatan, melaksanakan advokasi dan bekerja untuk memaksimalkan
kemampuan atau kemandirian lanjut usia, meningkatkan dan mempertahankan
kesehatan, mencegah dan meminimalkan kecacatan dan menunjang proses kematian
yang bermartabat.
B. KONSEP MODEL KEPERAWATAN
Keperawatan komunitas memberikan perhatian terhadap pengaruh faktor
lingkungan meliputi fisik, biologis, psikologis, sosial dan cultural serta spiritual,
terhadap kesehatan masyarakat dan memberi prioritas pada strategi pencegahan,
peningkatan, dan pemeliharaan kesehatan dalam upaya mencapai tujuan.
1. MODEL SISTEM IMOGENE M. KING (1971)
Komunitas merupakan suatu system dari subsistem keluarga dan supra
sistemnya adalah system sosial yang lebih luas. Adanya gangguan atau stressor pada
salah satu subsistem akan mempengaruhi komunitas, misalnya adanya gangguan
pada salah satu subsistem pendidikan, dimana masyarakat akan kehilangan informasi
atau ketidaktahuan.
2. MODEL ADAPTASI C. ROY (1976)
Aplikasi dari model adaptasi pada keperawatan komunikasi tujuannya adalah
untuk mempertahankan perilaku adaptif dan merubah perilaku maladaptive pada
komunitas.
Adapun upaya pelayanan keperawatan yang dilakukan adalah untuk
meningkatkan kesehatan dengan cara mempertahankan perilaku adaptif.
3. MODEL “SELF CARE” D.E OREM (1971)
Model ini tepat digunakan untuk keperawatan keluarga karena tujuan akhir
dari keperawatan keluarga adalah kemandirian keluarga dalam melakukan upaya
kesehatan yang terkait dengan lima tugas kesehatan keluarga yaitu : Mengenal
masalah, Mengambil keputusan untuk mengatasi masalah, Merawat anggota
keluarga yang mengalamai gangguan kesehatan, Memodifikasi lingkungan yang
dapat menunjang kesehatan, dan Menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan secara
tepat.
4. MODEL “HEALTH CARE SYSTEM” BETTY NEUMAN
Asumsi yang dikemukakan Neuman tentang empat konsep utama dari
paradigm keperawatan yang terkait keperawatan komunitas adalah sebagai berikut:
a. Manusia
Merupakan suatu sistem terbuka, yang selalu mencari keseimbangan dari harmoni
dan merupakan satu kesatuan dari variable-variabel: fisiologis, psikologis,
sosiokultural, perkembangan dan spiritual.
b. Lingkungan
c. Sehat
d. Keperawatan
Sehat menurut model Neuman adalah suatu keseimbangan biopsiko – sosio –
cultural dan spiritual pada tiga garis pertahanan klien yaitu fleksibel, normal dan
resisten. Keperawatan ditujukan untuk mempertahankan keseimbangan tersebut
dengan berfokus pada empat intervensi yaitu : intervensi yang bersifat promosi
dilakukan apabila gangguan yang terjadi pada garis pertahanan normal yang
terganggu. Sedangkan intervensi yang bersifat kurasi atau rehabilitasi dilakukan
apabila garis pertahanan resisten yang terganggu.
Keperawatan sebagai ilmu dan kiat, mempelajari tidak terpenuhinya
kebutuhan dasar klien (individu, keluarga, kelompok, dan komunitas) yang
berhubngan dengan ketidakseimbangan yang terjadi pada ketiga garis pertahanan
yaitu fleksibel, normal dan resisten serta berupaya membantu mempertahankan
keseimbangan untuk sehat.
Intervensi yang dilakukan terhadap klien ditujukan pada garis pertahanan yang
mengalami gangguan :
1) Intervensi bersifat promosi untuk gangguan pada garis pertahanan fleksibel
2) Intervensi bersifat prevensi untuk gangguan pada garis pertahanan normal
3) Intervensi bersifat kurasi dan rehabilitasi untuk gangguan pada garis
pertahanan resisten
Aplikasi Model Neuman pada Komunitas
Sesuai dengan teori Neuman, kelompok atau komunitas dilihat sebagai klien
dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu komunitas yang merupakan klien dan
penggunaan proses keperawatan sebagai pendekatan, yang terdiri dari 5 tahapan
yaitu pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi.
BAB III
PENGKAJIAN
1. DATA DEMOGRAFI
A. Distribusi Penduduk Berdasarkan Umur Dan Jenis Kelamin
0-5 th 13-20 th 21-35 th 36-54 th
>55 th
JENIS KELAMIN LAKI-LAKI 4 4 5 3 4
JENIS KELAMIN
PEREMPUAN
2 6 4 3 4
JENIS KELAMIN TOTAL 6 10 9 6 8
Kelurahan kota matsum IV kecamatan medan area yang kami kaji hanya
11KK terdiri dari 39 jiwa. Dari kelompok kami umur balita sebanyak 6 jiwa, remaja
sebanyak 10 jiwa, dewasa sebanyak 9 jiwa, dewasa pra lansia sebanyak 6 jiwa, lansia
sebanyak 8 jiwa
0
1
2
3
4
5
6
7
0-5 th 13-20 th 21-35 th 36-54 th >55 th
laki-laki
perempuan
B. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pendidikan
C. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan
15%
28%
28%
21%
8%
BELUM SEKOLAH
SD
SMP
SMA
PERGURUAN TINGGI
26%
39%
15%
5%
15% Petani
Tidak Bekerja
Pelajar
PNS
SWASTA
Berdasarkan table di samping
distribusi berdasarkan pendidikan yaitu SD
sebanyak 11 jiwa (28 %), SMP sebanyak
11 jiwa (28%),SMA sebanyak 8 jiwa
(21%), BELUM SEKOLAH sebanyak 6
jiwa (15%), dan PERGURUAN TINGGI
sebanyak 3 jiwa (8%).
Berdasarkan table di samping
masyarakat yang TIDAK BEKERJA
sebanyak 15 jiwa (39%), PETANI
sebanyak 10 jiwa (26%),PELAJAR
sebanyak 6 jiwa (15%),SWASTA
sebanyak 6 jiwa (15%) dan PNS
sebanyak 2 jiwa (5%)
D. Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama
2. DATA SOSIAL EKONOMI
A. Distribusi Penduduk Berdasarkan Rata-Rata Penghasilan
100%ISLAM
67%
25%
8% Rp. 500.000-1.000.000
Rp. 1.000.000-2.500.000
> Rp 3.000.000
Berdasarkan table di samping
mayoritas warga Kelurahan kota
matsum IV kecamatan medan area
banyak menganut agama islam 39
jiwa (100%).
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini di akan di uraikan pembahasan tentang tahap-tahap yang telah
dilakukan di kota maksum Kelurahan Matsum Medan Area, dimana masing tahapan
tersebut akan di bahas bedasarkan analisa SWOT yang meliputi kekuatan, kelemahan
dan ancaman masing-masing.
1. Tahap persiapan
Praktik kerja lapangan merupakan kegiatan berorientasi pada kesehatan
masyarakat pada tahap persiapan mahasiswa melakukan penyelesaian administrasi
dan persiapan lokasi lapangan .
Selain itu mahasiswa juga menuju kembali lokasi praktek yang akan
digunakan. Setelah latihan praktek ditinjauan mahasiswa mulai melakukan winshield
survey yaitu melihat secara garis besar situasi dan keadaaan wilayah Kota Maksum
Kelurahan Matsum Medan Area dengan pemetaan yang dibuat sendiri. Namun
sebelum melakukan koordinasi dengan aparat desa. Hal ini sesuai dengan teori yang
akan didapatkan dimana sebelum melakukan suatu kegiatan kita harus mengetahui
bagaimana keadaan lingkungan kemudian melibatkan orang-orang yang cocok serta
membuat komitmen untuk bekerja sama. Tahapan persiapan dilakukan dengan
bertahap yaitu menemui aparat/ perangkat desa minta wilayah denah, lalu melakukan
winshield survey.
2. Tahap Pengkajian
Pada tahapan pengkajian telah dilakukan winshield survey , penyebaran
quisoner kemudian melakukan perumusan secara mandiri. Masyarakat telah
memberikan informasi dalam pengumpulan data serta masyarakat mengetahui tujuan
dari pengkajian yang dilakukan. Ha ini sesuai dengan pendapatan Noto Adinoto
2000, dimana saat melakukan pengkajian dilakukan penyebaran quisioner yang oleh
mahasiswa dengan menemui warga satu persatu kerumah-rumah.
Menurut pendapat Noto Adinoto 2000, yang menyatakan penyebaran kusioner
dapatdilakukan dengan total sampling yang hasilnya lebih resentatif.
1. 1. Kekuatan
a. Adanya Masyarakat yang berpartisipasi aktif dalam menberikan informasi
dalam pengumpulan data.
b. Adanya dukungan dari masyarakat baik dari kepala desa, tokoh masyarakat,
dan tokoh agama Kota Matsum.
c. Tersedianya alat penugmpulan data berupa kusioner yang dirancang oleh
mahasiswa berdasarkan hasil survei.
1. 2. Kelemahan
a. Masyarakat sangat heterogen
b. Jenis pekerjeaan yang bervariasi sehingga sulit ditemui pada pagi dan sore
hari.
1. 3. Kesempatan
a. Dukuangn dan kerja sama yang baru lintas program yaitu bekerja sama
dengan pihat ppuskesmas dalam pemberian penyuluhan.
1. 4. Ancaman
b. Adanya beberapa masyarakat yang beranggapan bahwa pelaksanaan kegiatan
sepenuhnya tanggup jawab mahasiswa.
c. Ditemukan beberapa masalah kesehatan, tapi kurang dirasakan masyarakat.
Berdasarkan perencanaan dalam kekuatan pengkajian yang telah dibuat
sebelumnya, maka pada saat melakukan pengkajian semua rencana telah dapat
dilakukan dengan baik sehngga dapat data serta informasi tentang keadaan kesehatan
kota Matsum. Berdasarkan survei dan tabulasi data didapatkan masalah yang
ditemukan di Kota Matsum yaitu :
1. Resiko terjadinya peningkatan gangguan jiwa diwilayah puskesmas kota
Matsum No 75 Kelurahan Medan area berhubungan dengan rendahnya
kopingdiri remaja
2. Resiko terjadinya Penyakit Katarak diwilayah puskesmas kota Matsum No 75
Kelurahan Medan area berhubungan dengan proses degeneratif yang dialami
oleh lansia.
3. Tahap Intervensi
Setelah didapatkan data dan informasi tentang keadaan kesehatan di kota
matsum, maka ditegakan diagnosa keperawata, sehingga langkah selanjutnya
dirumuskan perencanaan untuk mengatasu masalah kesehatan yang ada tersebut dan
dipaparkan secara mandiri.
Menurut Mc Parky dan Anderson 2002, strategi intervensi terdiri atas promosi
kesehatan, pelayanan kesehatan, kegiatan kelompok dan pemberdayaan masyarakat.
Penggunaan rencana kegiatan difokuskan pada kegiatan promosi kesehatan,
pencegahan penyakit tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitatif. Penyusunan
laporan ini sesuai dengan model keperawatan komunitas yang digunakan yaitu
dengan pendekatan intervensi primer, sekunder, dan rehabilitatif.
Adapun rencana intervensi dari kegiatan yang dilakukan adalah
a. Penyuluhan Gangguan Jiwa dan Katarak
b. Pemberian Penkes tentang rujukan Gangguan jiwa dan Katarak ke Petugas
kesehatan.
4. Tahap Implementasi
Setelah didapatkan perumusan masalah tentang keadaan kesehatan diwilayah
puskesmas kota Matsum No 75 Kelurahan Medan area maka selanjutnya adalah
implementasi tindakan dari rencana masalah maka kelompok prioritas masalah
berdasarkan beberapa faktor antara lain :
a. Melakukan Penyuluhan Gangguan Jiwa dan Katarak
b. Memberian Penkes tentang rujukan Gangguan jiwa dan Katarak ke Petugas
kesehatan.
5. Tahap Evaluasi
Setelah dilakukan implementasi terhadap masluasi sebaalah yang ada
diwilayah puskesmas kota Matsum No 75 Kelurahan Medan area maka dapat
dievaluasi sebagai berikut :
a. Masyarakat mengetahui tentang Gangguan Jiwa dan Katarak.
b. Masyarakat mengerti tentang Sistem Rujukan Gangguan Jiwa dan Katarak ke
Petugas kesehatan.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah kami melaksanakan praktek klinik lapangan (PKL) diwilayah
puskesmas kota Matsum No 75 Kelurahan Medan area yang dimulai pada tanggal 23
September 2013 yang merupakan bagian dari kurikulum program pendidikan
Poltekkes kemenkes Palembang Jurusan Prodi Keperawatan Lubuklinggau agar dapat
menjadikan pengalaman bagi Mahasiswa/i untuk belajar sendiri dan menerapkan ilmu
yang didapat dari pendidikan secara langsung kepada Masyarakat, serta membantu
pemerintah dalam upaya peningkatan derajat kesehatan seoptimal mungkin dalam
menuju Indonesia sehat 2013maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1) Masyarakat diwilayah puskesmas kota Matsum No 75 Kelurahan Medan area
menyambut baik kedatangan mahasiswa/i dalam melaksanakan PKL
didaerahnya.
2) Adanya kerja sama dan partisipasi dari masyarakat, tokoh masyarakat,
perangkat desa dalam melaksanakan kegiatan sehingga dapat terlaksana
dengan baik.
a. Kegiatan dilaksanakan antara lain : Pembukaan PKL, Pemetaan Wilayah,
Pengumpulan Data, Pengkajian Data, Penyuluhan Kesehatan.
B. SARAN
1) Bagi Prodi Keperawatan Kota Lubuklinggau
Diharapkan dapat melakukan pengembangan dan pelatihan terhadap
Mahasiswa/i selanjutnya agar lebih mempunyai kecakapan dan keterampilan dalam
mengembangkan kemampuan.
2) Bagi Masyarakat
Diharapkan masyarakat mengerti dan memahami untuk bertindak dalam
mengatasi Gangguan Jiwa dan Katarak agar mendapatkan derajat kesehatan yang
lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan. Pusat Promosi Kesehatan RI. 2006. Visi dan Misi
Masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat dan membuat masyarakat sehat.
DM.Berg Pale. 1996. Ilmu penyakit Psikologi. Perpustakaan Nasional Katalog dalam
terbitan (KDT): Jakarta.
Effendi, Nasrul. 1995. Dasar – dasar keperawatan masyarakat. Edisi II. EGC:
Jakarta.
Friedman, Marilyn M. 2000. Keperawatan keluarga. Teori dan praktik. Edisi III.
EGC: Jakarta.
Undang - Undang Kesehatan RI. No. 23 tahun 1992
C. DATA LINGKUNGAN FISIK
1. Perumahan
a. Distribudi Penduduk Berdasarkan Kepemilikan Rumah
b. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Rumah
18%
9%
73%
Sewa
Numpang
Milik sendiri
73%
27%
Penmanen
Semi Permanen
Berdasarkan tabel di samping
distribusi penduduk berdasarkan
kepemilikan rumah yaitu Sewa
sebanyak 2 KK (18 %), Numpang
sebanyak 1 KK (9 %), Milik sendiri
sebanyak 8 KK (73 %).
Berdararkan tabel disamping
distribusi penduduk berdasarkan
jenis rumah yaitu permanen sebanyak
8 KK (73 %), sedangkan semi
permanen sebanyak 3 KK (27 %).
c. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Lantai
d. Disrtribusi Penduduk Berdasarkan Ventilasi Rumah
18%
27%55%
Tanah
Papan
Tegel/Semen
45%55%Baik
Kurang Baik
Besdasarkan tabel disamping
distribusi penduduk berdasarkan jenis
lantai yaitu Berlantai Tanah sebanyak
2 KK (18 %), Berlantai Papan
sebanyak 3 KK (27 %), Berlantai
Tagel / Semen sebanyak 6 KK (55
%).
Berdasarkan tabel di samping
distribusi penduduk berdasarkan
ventilasi rumah yaitu Ventilasi baik
sebanyak 5 KK (45 %), dan Ventilasi
kurang Baik sebanyak 6 KK (55 %).
e. Distribusi Penduduk Berdasarkan Penerangan rumah
f. Distribusi Penduduk Berdasarkan Luas Kamar Tidur
36%
64%Baik
Cukup
36%
64%
Memenuhi syarat Tidak memenuhi syarat
Bersadarkan tabel disamping
distribusi penduduk berdasarkan
penerangan rumah yaitu Penerangan
baik sebanyak 4 KK (36 %), dan
Penerangan cukup sebanyak 7 KK
(64 %).
Bedasarkan tabel disamping
distribusi penduduk berdasarkan
luas kamar tidur yaitu Memenuhi
syarat sebanyak 4 KK (26 %), dan
Tidak memenuhi syarat sebanyak 7
KK (64 %)
2. Halaman Rumah
a. Distribusi Halaman Rumah Disekitar Rumah
b. Distribusi Jenis Pemanfaatan Pekarangan Rumah
100%
Ada Berdasarkan tabel disamping
distribusi halaman rumah disekitar
rumah yaitu Halaman rumah ada
sebanyak 11 KK (100 %)
3. Pembuangan Kotoran
a. Distribusi Penduduk Berdsarkan Kebiasaan BAB
64%9%
9%
9%
9%
Sales
Kebun Kolam
Kandang Ternak Tidak dimanfaatkan
Lain- Lain
27%
73%
Sungai WC
Berdasarkan tabel disamping
distribusi pemanfaatan pekarangan
rumah yaitu Kebun sebanyak 7 KK
(64 %), Kolam sebanyak 1 KK (9
%), Kandang ternak sebanyak 1 KK
(9 %), Tidak dimanfaatkan sebanyak
1 KK (9 %), dan Lain – lain
sebanyak 1 KK (9 %).
Berdasarkan tabel disamping
distribusi penduduk berdasarkan
kebiasaan BAB yaitu di sungai
sebanyak 3 KK (27 %), dan di WC
sebanyak 8 KK (73 %).
b. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kepemilikan Jamban
c. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jarak Jamban Dengan Sumber Air
82%
18%
Ada
Tidak ada
45%
55%
< 10 meter > 10 meter
Berdasarkan tabel disamping
distribusi Penduduk berdasarkan
kepemilikan jamban yaitu Ada
jamban sebanyak 9 KK (82 %), dan
Tidak ada jamban sebanyak 2 KK (18
%).
Berdasarkan tabel disamping
distribusi penduduk berdasarkan
jarak jamban dengan sumber air yaitu
< 10 meter sebanyak 5 KK (45 %),
dan > 10 meter sebanyak 6 KK (55
%).
d. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kondisi Jamban
4. Sumber Air
a. Distribusi Penduduk Berdasarkan Sumber Air Minum Dan Masak
64%
36%
Terawat Tidak terawat
18%
9%
55%
18%
PDAM Sumur pompa Sumur gali Sungai
Berdasarkan tabel didamping
distribusi penduduk berdasarkan
kondisi jamban yaitu Terawat
sebanyak 7 KK (64 %), dan Tidak
terawat sebanyak 4 KK (36 %).
Berdasarkan tabel disamping
distribusi penduduk berdasarkan
sumber air minum dan masak yaitu
PDAM sebanyak 2 KK (18 %), Sumur
pompa sebanyak 1 KK (9 %), Sumur
gali sebanyak 6 KK (55 %), dan Sungai
sebanyak 2 KK (18 %).
b. Distribusi Penduduk Berdasarkan Sumber Untuk Mandi Dan Mencuci
c. Distribusi penduduk berdasarkan Pengolahan Air Minum
18%
9%
55%
18%
PDAM Sumur pompa Sumur gali Sungai
100%
Dimasak
Berdasarkan tabel disamping
distribusi penduduk berdasarkan
sumber air untuk mandi dan mencuci
yaitu PDAM sebanyak 2 KK (18 %),
Sumur pompa sebanyak 1 KK (9 %),
Sumur gali sebanyak 6 KK (55 %), dan
Sungai sebanyak 2 KK (18 %).
Berdasarkan tabel disamping
distribusi penduduk berdasarkan
pengolahan air minum yaitu Dimasak
sebanyak 11 KK (100 %)
HASIL PENGKAJIAN
A. DATA DEMOGRAFI
1. Distribusi Penduduk Berdasarkan Umur Dan Jenis Kelamin (Sex)
NO UMUR
JENIS KELAMIN
LAKI-
LAKI % PEREMPUAN % TOTAL %
1 0 – 5 4 2 6
2 13 – 18 3 4 7
3 19 – 35 6 6 12
4 36 – 54 3 3 6
5 > 55 4 4 8
TOTAL 20 19 39
Interpretasi table
2. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pendidika
NO PENDIDIKAN FREKUENSI %
1 Belum sekolah
6
8
2 SD 11 28
3 SMP 11 28
4 SMA 8 21
5 Perguruan tinggi 3 15
TOTAL 39 100
Interpretasi table
3. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan
NO PEKERJAAN FREKUENSI %
1 Petani 10 26
2 Tidak bekerja 15 39
3 Pelajar 6 15
4 PNS 2 5
5 SWASTA 6 15
TOTAL 39 100
Interpretasi table
4. Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama
NO AGAMA FREKUENSI %
1 Islam 39
TOTAL 39
Interpretasi table
B. DATA SOCIAL EKONOMI
1. Distribusi Penduduk Berdasarkan Rata-Rata Penghasilan
NO PENGHASILAN FREKUENSI %
1 Rp 500.000 – 1.000.000 8
2 Rp. 1.000.000 – 2.500.000 3
3 Lebih dari Rp. 3.000.000 1
TOTAL 11
Interpretasi table
2. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kepemilikan Tabungan
NO KEPEMILIKAN TABUNGAN FREKUENSI %
1 Ya 4
2 Tidak 7
TOTAL 11
Interpretasi table
C. DATA LINGKUNGAN FISIK
1. PERUMAHAN
a. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kepemilikan Rumah
NO KEPEMILIKAN RUMAH FREKUENSI %
1 Sewa 2
2 Numpang 1
3 Milik sendiri 8
TOTAL 11
Interpretasi table
b. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Rumah
NO JENIS RUMAH FREKUENSI %
1 Permanen 8
2 Semi permanen 3
TOTAL 11
Interpretasi table
c. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Lantai Rumah
NO JENIS LANTAI RUMAH FREKUENSI %
1 Tanah 2
2 Papan 3
3 Tegel/semen 6
TOTAL 11
Interpretasi table
d. Distribusi Penduduk Berdasarkan Ventilasi Rumah
NO VENTILASI RUMAH FREKUENSI %
1 Baik 5
2 Kurang 6
TOTAL 11
Interpretasi table
e. Distribusi Penduduk Berdasarkan Penerangan Rumah
NO PENERANGAN RUMAH FREKUENSI %
1 Baik 4
2 Cukup 7
TOTAL 11
Interpretasi table
f. Distribusi Penduduk Berdasarkan Luas Kamar Tidur
NO LUAS KAMAR TIDUR FREKUENSI %
1 Memenuhi syarat 4
2 Tidak memenuhi sarat 7
TOTAL 11
Interpretasi table
2. HALAMAN RUMAH
a. Distribusi Halaman Di Sekitar Rumah
NO HALAMAN DI SEKITAR
RUMAH FREKUENSI %
1 Ada 11
TOTAL 11
b. Distribusi Jenis Pemamfaatan Perkarang Rumah
NO JENIS PEMANFAATAN
HALAMAN FREKUENSI %
1 Kebun 7
2 Kolam 1
3 Kandang ternak 1
4 Tidak dimamfaatkan 1
5 Lain-lain 1
TOTAL 11
3. PEMBUANGAN KOTORAN
a. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kebiasaan BAB
NO JENIS PEMANFAATAN
HALAMAN FREKUENSI %
1 Sungai 3
4 WC 8
TOTAL 11
Interpretasi table
b. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kepemilikan Jamban
NO KEPEMILIKAN JAMBAN FREKUENSI %
1 Ada 9
2 Tidak 2
TOTAL 11
Interpretasi table
c. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jarak Jamban Dengan Sumber Air
NO JARAK JAMBAN DENGAN
SUMBER AIR FREKUENSI %
1 Kurang dari 10 m 5
2 Lebih dar 10 m 6
TOTAL 11
Interpretasi table
d. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kondisi Jamban
NO KONDISI JAMBAN FREKUENSI %
1 Terawat 7
2 Tidak terawat 4
TOTAL 11
Interpretasi table
4. SUMBER AIR
a. Distribusi Penduduk Berdasarkan Sumber Air Minum Dan Masak
NO SUMBER AIR MINUM DAN
MASAK FREKUENSI %
1 PDAM 2
2 Sumur pompa 1
3 Sumur gali 6
4 Sungai 2
TOTAL 11
Interpretasi table
b. Distribusi Penduduk Berdasarkan Sumber Untuk Mandi Dan Mencuci
NO SUMBER UNTUK MANDI
DAN FREKUENSI %
MENCUCI
1 PDAM 2
2 Sumur pompa 1
3 Sumur gali 6
4 Sungai 2
TOTAL 11
Interpretasi table
c. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pengolahan Air Minum
NO PENGOLAHAN AIR MINUM FREKUENSI %
1 Dimasak 11
TOTAL 11
Interpretasi table
D. DATA STATUS KESEHATAN
1. SARANA KESEHATAN
a. Distribusi Penduduk Berdasarkan Tempat Berobat Keluarga
NO TEMPAT BEROBAT
KELUARGA FREKUENSI %
1 Rumah Sakit 3
2 Puskesmas 6
3 Balai pengobatan 2
TOTAL 11
Interpretasi table
b. Distribusi Penduduk Berdasarkan Sarana Kesehatan Terdekat
NO SARANA KESEHATAN
TERDEKAT FREKUENSI %
1 Rumah Sakit 2
2 Puskesmas 9
TOTAL 11
Interpretasi table
c. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kebiasaan Sebelum Berobat
NO KEBIASAAN SEBELUM
BEROBAT FREKUENSI %
1 Beli obat bebas 5
2 Minum jamu 4
3 Tidak ada 2
TOTAL 11
Interpretasi table
d. Distribusi Penduduk Berdasarkan Sumber Pendanaan Kesehatan
NO SUMBER PENDANAAN
KESEHATAN FREKUENSI %
1 Askes/Jamsostek 4
2 Dana sehat 3
3 Umum/sendiri 2
4 Gratis/JPS 2
TOTAL 11
Interpretasi table
e. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kebutuhan Penyuluhan
NO KEBUTUHAN PENYULUHAN FREKUENSI %
1 Tidak 1
2 Ya, secara individu 2
3 Ya, secara berkelompok 8
TOTAL 11
Interpretasi table
f. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kunjungan Petugas
NO SUMBER PENDANAAN
KESEHATAN FREKUENSI %
1 Ya 6
2 Tidak 5
TOTAL 11
Interpretasi table
g. Distribusi Penduduk Berdasarkan Waktu Penyuluhan
NO WAKTU PENYULUHAN FREKUENSI %
1 Pagi 1
2 Siang 5
3 Sore 4
4 Malam 1
TOTAL 11
Interpretasi table
h. Distribusi Penduduk Berdasarkan Tempat Penyuluhan
NO TEMPAT PENYULUHAN FREKUENSI %
1 Dirumah 4
2 Dipengajian 1
3 Diarahkan 6
TOTAL 11
Interpretasi table
2. MASALAH KESAKITAN
a. Distribusi penduduk berdasarkan anggota keluarga sakit pada 6 bulan
Terakhir
NO
ANGGOTA KELUARGA
SAKIT
PADA 6 BULAN TERAKHIR
FREKUENSI %
1 Ya 6
2 Tidak 5
TOTAL 11
Interpretasi table
b. Distribusi Penduduk Berdasarkan Anggota Keluarga Sakit
NO ANGGOTA KELUARGA
SAKIT PADA FREKUENSI %
1 Katarak 4
2 Tidak sakit 7
TOTAL 11
Interpretasi table
3. KEMATIAN
a. Distribusi penduduk berdasarkan anggota keluarga meninggal pada 6
Bulan terakhir
NO
ANGGOTA KELUARGA
MENINGGAL PADA 6 BULAN
TERAKHIR
FREKUENSI %
1 Ya 1
2 Tidak 10
TOTAL 11
b. Distribusi penduduk berdasarkan penyebab anggota keluarga Meninggal
pada 6 bulan terakhir
NO
PENYEBAB ANGGOTA
KELUARGA MENINGGAL
PADA 6 BULAN TERAKHIR
FREKUENSI %
1 Kecelakaan 1
2 Tidak meninggal 10
TOTAL 11
Interpretasi table
a. ANAK
1) Distribusi Penduduk Berdasarkan Anak Usia 0-5 Tahun
NO ANAK USIA 0-5 TAHUN FREKUENSI %
1 Ya 6
2 Tidak 5
TOTAL 11
Interpretasi table
2) Distribusi Penduduk Berdasarkan anak yang di berikan Imunisasi pada
usia o-5 tahun
NO IMUNISASI YANG DI
BERIKAN FREKUENSI %
1 Lengkap 5
2 Belum lengkap 1
TOTAL 6
Interpretasi table
3) Distribusi Penduduk Berdasarkan Alasan Tidak Di Imunisasi usia 0-5
tahun
NO ALASAN TIDAK DI
IMUNISASI FREKUENSI %
1 Tidak tahu 1
3 Lain –lain 5
TOTAL 6
4) Distribusi Penduduk Berdasarkan Orang Tua Yang Dapat Membaca
KMS
NO ORANG TUA YANG DAPAT
MEMBACA KMS FREKUENSI %
1 Ya 5
2 Tidak 1
TOTAL 6
Interpretasi table
5) Distribusi Penduduk Berdasarkan Komunikasi Orang Tua Kepada Anak
NO KOMUNIKASI ORANG TUA
KEPADA ANAK FREKUENSI %
1 Satu Arah 3
2 Dua arah 3
TOTAL 6
Interpretasi table
6) Distribusi Pendududk Berdasarkan Respon Anak Saat Diajak Berbicara
NO RESPON ANAK SAAT
DIAJAK BERBICARA FREKUENSI %
1 Baik 3
2 Kurang baik 3
TOTAL 6
Interpretasi table
b. REMAJA
1) Distribusi Penduduk Berdasarkan Keberadaan Remaja
NO KEBERADAAN REMAJA FREKUENSI %
1 Ya 7
2 Tidak 4
TOTAL 11
Interpretasi table
2) Distribusi Penduduk Berdasarkan Kegiatan Remaja Diluar Sekolah
NO KEBERADAAN REMAJA FREKUENSI %
1 Karang taruna 1
2 Olah raga 1
3 Lain-lain sebutkan 6
TOTAL 8
Interpretasi table
3) Distribusi Penduduk Berdasarkan Penggunaan Waktu Luang
NO PENGGUNAAN WAKTU
LUANG FREKUENSI %
1 Begadang 2
4 Nonton TV 2
5 Olah raga 2
6 Lain-lain 2
TOTAL 8
Interpretasi table
4) Distribusi Penduduk Berdasarkan Kebiasaan Kurang Baik
NO KEBIASAAN KURANG BAIK FREKUENSI %
1 Merokok 1
2 Minum alkohol 2
4 Tidak ada 5
TOTAL 8
Interpretasi table
c. USIA LANJUT
1) Distribusi Penduduk Berdasarkan Keberadaan Usila
NO KEBERADAAN USILA FREKUENSI %
1 Ya 4
2 Tidak 7
TOTAL 11
Interpretasi table
2) Distribusi Penduduk Berdasarkan Lansia Memiliki Keluhan Penyakit
NO LANSIA MEMILIKI
KELUHAN PENYAKIT FREKUENSI %
1 Katarak 4
TOTAL 4
Interpretasi table
3) Distribusi Penduduk Berdasarkan Upaya Kesehatan
NO UPAYA KESEHATAN FREKUENSI %
1 Obati sendiri 4
TOTAL 4
Interpretasi table
4) Distribusi Penduduk Berdasarkan Penggunaan Waktu Senggang
NO PENGGUNAAN WAKTU
SENGGANG FREKUENSI %
1 Berkebun 4
TOTAL 4
Interpretasi table
5) Distribusi Penduduk Berdasarkan ada kelompok usila
NO ADA KELOMPOK USILA FREKUENSI %
1 Ya 2
2 Tidak 2
TOTAL 4
Interpretasi table
6) Distriusi Penduduk Berdasarkan Kegiatan Lansia
NO KEGIATAN LANSIA FREKUENSI %
1 Ya 2
2 Tidak 2
TOTAL 4
Interpretasi table
7) Distribusi Penduduk Berdasarkan Kader Poksila
NO KADER POKSILA FREKUENSI %
1 Ya 2
2 Tidak 2
TOTAL 4
Interpretasi table
PENGKAJIAN MASALAH PENYAKIT
A. Gangguan jiwa
1. Distribusi Penduduk Berdasarkan riwayat gangguan jiwa
NO RIWAYAT GANGGUAN JIWA FREKUENSI %
1 Ya 4
2 Tidak 7
TOTAL 11
Interpretasi table
2. Distribusi Penduduk Berdasarkan pernah mengalami kegagalan meraih
yang di inginkan
NO PERNAH MENGALAMI
KEGAGALAN FREKUENSI %
1 Ya 4
2 Tidak 7
TOTAL 11
Interpretasi table
3. Distribusi Penduduk Berdasarkan kegagalan yang ingin di raih
NO KEGAGALAN YANG INGIN
DIRAIH FREKUENSI %
1 TNI 2
2 PNS 1
3 Dokter 1
TOTAL 4
Interpretasi table
4. Distribusi Penduduk Berdasarkan reaksi yang di tunjukan setelah
mengalami kegagalan
NO REAKSI YANG DI
TUNJUKAN FREKUENSI %
1 Mengurung diri 2
2 Berprlaku apa saja 2
TOTAL 4
5. Distriusi Penduduk Berdasarkan tindakan keluarga
NO TINDAKAN KELUARGA FREKUENSI %
1 Membawa ke tenaga kesehatan 1
2 Membawa kepengobatan
tradisional
2
3 Didiamkan saja 1
TOTAL 4
Interpretasi table
B. KATARAK
1. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pengelihatan kabur
NO PENGELIHATAN KABUR FREKUENSI %
1 Ya 4
2 Tidak 4
TOTAL 8
Interpretasi table
2. Distribusi Penduduk Berdasarkan penyebab pengelihatan kabur
NO PENYEBAB PENGELIHATAN
KABUR FREKUENSI %
1 Cedera pada mata 2
2 Diabetes Melitus 2
TOTAL 4
Interpretasi table
3. Distribusi Penduduk Berdasarkan terasa silau pada malam hari
NO PENGELIHATAN KABUR FREKUENSI %
1 Ya 4
TOTAL 4
4. Distribusi Penduduk Berdasarkan keluarga untuk mengatasinya
NO TINDAKAN KELUARGA FREKUENSI %
1 Membawa ke tenaga kesehatan 1
2 Didiamkan saja 3
TOTAL 4
5. Distribusi Penduduk Berdasarkan pengetahuan tentang katarak
NO PENGETAHUAN KELUARGA
KATARAK FREKUENSI %
1 Ya 3
2 Tidak 1
TOTAL 4
Interpretasi table
6. Distribusi Penduduk Berdasarkan Keluarga Mendapat Penyuluhan
Tentang katarak
NO KELUARGA MENDAPAT
PENYULUHAN FREKUENSI %
1 Ya 1
2 Tidak 3
TOTAL 4
Interpretasi table
C. AUTISME
1. Distribusi Anak Berdasarkan keberadaan anak usia 0-5 tahun
NO KEBERADAAN ANAK USIA 0-
5 TAHUN FREKUENSI %
1 Ya 3
2 Tidak 3
TOTAL 6
Interpretasi table
2. Distribusi anak berdasarkan menghadapi kesulitan kontak mata.gerakan
tubuh,dan ekspresi wajah
NO MENGHADAPI KESULITAN FREKUENSI %
1 Ya 3
2 Tidak 3
TOTAL 6
Interpretasi table
3. Distribusi anak berdasarkan kemampuan mempertahankan respon saat
berbicara
NO KEMAMPUAN
MEMPERTAHANKAN RESPON FREKUENSI %
1 Lama 1
2 Sebentar 1
3 Tidak peduli sama sekali 1
TOTAL 3
Interpretasi table
4. Distribusi anak berdasarkan menggunakan gerakan non verbal
NO MENGGUNAKAN GERAKAN
NON-VERBAL FREKUENSI %
1 Ya 3
TOTAL 3
Interpretasi table
5. Distribusi anak berdasarkan Respon Anak
NO RESPON ANAK FREKUENSI %
1 hiperaktif 2
2 Pasif 1
TOTAL 3
Interpretasi table
6. Distribusi anak berdasarkan ketertarikan dalam bersosialisasi dengan
anak lain
NO Keterkaitan dalam bersosialisasi FREKUENSI %
1 Ya 2
2 Tidak 1
TOTAL 3
Interpretasi table
I. FORMAT PENGKAJIAN KOMUNITAS
A. DATA DEMOGRAFI
1. Struktur keluarga
Nama KK :
Umur :
Agama :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Suku/Bangsa :
2. Daftar anggota keluarga
No Nama Umur Hub
Keluarga Agama Pendidikan Pekerjaan
Kead fisik Ket.
L P Sehat Sakit
B. DATA SOSEK
1. Penghasilan rata-rata perbulan:
( ) kurang dari Rp. 500.000
( ) Rp 500.000 – 1.000.000
( ) Rp. 1.000.000 – 2.000.000
( ) Lebih dari Rp. 2.000.000
2. Apakah keluarga menabung :
( ) Ya
( ) Tidak
C. DATA LINGKUNGAN FISIK
1. Perumahan
a. Kepemilikan: ( ) sewa , ( ) numpang, ( ) milik sendiri
b. Jenis : ( ) Permanen, ( ) semi permanen, ( ) tidak permanen
c. Lantai : ( ) tanah, ( ) papan ( ) tegel/semen
d. Ventilasi : ( ) baik, ( ) kurang.
e. Penerangan ( ) baik, ( )Cukup, ( ) kurang
f. Luas kamar tidur ( ) memenuhi syarat, ( ) tidak memenuhi sarat.
g. Vektor yang banyak disekitar rumah dan membahayakan : ( ) lalat,
( ) nyamuk, ( ) kecoa, ( ) anjing, ( ) burung, ( ) lain-lain
2. Halaman Rumah
a. Halaman di sekitar rumah : ( ) ada, ( ) tidak
b. Jenis pemenfaatan pekarangan rumah : ( ) Kebun, ( ) Kolam,
( ) Kandang ternak, ( ) Tidak dimanfaatkan, ( ) lain-lain
3. Pembuangan Kotoran
a. Dimana keluarga buang air besar : ( ) sungai, ( ) selokan, ( ) sembarang
tempat,
( ) WC, ( ) lain-lain sebutkan __________
b. Kepemilikan jamban : ( ) ada, ( ) tidak
c. Bila ya, Jenis jamban : ( ) septik tank , ( ) lainnya
d. Jarak jamban dengan sumber air : ( ) kurang dari 10 m, ( ) lebih dar 10 m
e. Kondisi jamban : ( ) terawat, ( ) tidak terawat
4. Sumber air
a. Sumber air bersih untuk minum dan memasak : ( ) PDAM, ( ) sumur
pompa,
( ) sumur gali, ( ) mata air, ( ) sungai, ( ) air mineral
b. Sumber air untuk mandi dan mencuci : ( ) PDAM, ( ) sumur pompa, ( )
sumur gali, ( ) mata air, ( ) sungai
c. Pengolahan air minum : ( ) dimasak, ( ) tidak dimasak
5. Tempat penampungan air
a. Jenis tempat penampungan air : ( ) bak, ( ) gentong, ( ) ember,
( ) lain-lain sebutkan__________.
b. Kondisi : ( ) tertutup, ( ) terbuka.
c. Pengurasan : ( ) ya, ( ) tidak.
d. Bila ya, berapa kali dalam seminggu : ( ) 1 kali, ( ) 2 kali, ( ) 3 kali,
( ) lebih 3 kali.
e. Gentong/bak mandi : ( ) berlumut, ( ) tidak berlumut, ( ) ada jentik
nyamuk,
( ) tidak ada jentik nyamuk.
f. Kondisi airnya : ( ) berbau, ( ) berwarna, ( ) berasa, ( ) tidak berbau,
tidak berasa dan tidak berwarna
6. Pembuangan sampah dan limbah
a. Cara pembuangan sampah : ( ) ditimbun, ( ) dibakar, ( ) tempat sampah
umum,
( ) sungai, ( ) sembarang tempat.
b. Tempat pembuangan sampah sementara ( ) ada, ( ) tidak/sembarangan
c. Bila ada : ( ) tertutup, ( ) terbuka.
d. Jarak tempat penampungan sampah dengan rumah ( ) kurang dari 5
meter,
( ) lebih dari 5 meter
e. Pembuangan air limbah : ( ) got, ( ) sungai, ( ) sembarang tempat,
( ) penampungan/resapan
f. Kondisi saluran limbah : ( ) lancar, ( ) tergenang.
7. Hewan ternak
a. kepemilikan hewan ternak : ( ) ada, ( ) tidak
b. Bila ya letak kandang ternak : ( ) dalam rumah, ( ) diluar rumah
c. Kondisi : ( ) terawat, ( ) tidak terawat.
D. DATA STATUS KESEHATAN
1. Sarana kesehatan
a. Tempat berobat keluarga : ( ) Rumah sakit, ( ) puskesmas, ( ) balai
pengobatan,
( ) posyandu, ( ) dokter praktek, ( ) perawat, ( ) bidan
b. Sarana kesehatan terdekat menurut keluarga ( ) RS, ( ) Puskesmas,
( ) praktek swasta, ( ) lain-lain, sebutkan __________
c. Kebiasaan sebelum berobat : ( ) beli obat bebas, ( ) Minum jamu, ( )
tidak ada
d. Sumber pendanaan kesehatan keluarga : ( ) Askes/Jamsostek ( ) Dana
sehat
( ) umum/sendiri, ( ) gratis/JPS
e. Apakah keluarga merasakan perlu mendapatkan pengarahan penyuluhan
informasi kesehatan : ( ) tidak, ( ) ya, secara individu, ( ) ya, secara
berkelompok
f. Apakah keluarga pernah dikunjungi petugas kesehatan : ( ) ya, ( ) tidak
g. Kapan waktu yang baik menurut bapak/ibu untuk memberikan
penyuluhan tersebut : ( ) pagi, ( ) siang, ( ) sore, ( ) malam
h. Dimana tempat yang baik menurut bapak/ibu untuk mendapatkan
penyuluhan/informasikesehatan : ( ) dirumah, ( ) dipengajian,
( ) diarahkan, ( ) diarisan, ( ) lain-lain __________
2. Masalah kesakitan
a. Apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit (6 bulan terakhir).
( ) ya, ( ) tidak, bila ya berapa orang __________
b. Bila ya sebutkan: ( ) diare, ( ) ISPA, ( ) Demam berdarah, ( ) Asma,
( ) Typhoid, ( ) TBC ( ) Cacar air, ( ) campak, ( ) Hypertensi,
( ) Asam urat, ( ) Kencing manis ( ) Lain-lain sebutkan __________
3. Kematian
a. Apakah ada anggota keluarga yang meninggal dalam 6 bulan terakhir
( ) ya, ( ) tidak
b. Bila ya, disebabkan oleh ( ) sakit, ( ) kecelakaan, ( ) lain-lain
__________
a. Balita
1) Apakah ada anak usia 0 – 1 tahun : ( ) ya, ( ) tidak
2) Imunisasi yang diberikan : ( ) lengkap, ( ) belum lengkap ,
( ) tidak lengkap
3) Apakah ada anak usia 1 – 5 tahun : ( ) ya, ( ) tidak
4) Bila ya Imunisasi yang diberikan : ( ) lengkap, ( ) belum lengkap
( ) tidak lengkap
5) Bila tidak di imunisasi, alasannya : ( ) tidak tahu, ( ) tidak ada
manfaatnya, ( ) lain-lain sebutkan __________
6) Apakah anak memiliki KMS : ( ) ya, ( ) tidak
7) Apakah dapat membaca hasil KMS, ( ) ya, ( ) tidak
8) Apakah setiap bulan anak mengunjungi Posyandu ( ) ya, ( ) tidak
9) Bila ya, apakah BB anak : ( ) naik, ( ) tetap, ( ) turun.
10) Bila tidak alasanya : ( ) jauh dari posyandu, ( ) tidak punya waktu,
( ) merasa tidak ada manfaatnya, ( ) lain-lain sebutkan __________
11) Status gizi balita : ( ) berada digaris hijau, ( ) diatas hijau kuning,( )
dibawah titik-titik, ( ) dibawah garis merah
12) Apakah anak mendapat makanan tambahan : ( ) ya, ( ) tidak
13) Apakah anak mendapatkan vit A : ( ) ya, ( ) tidak
b. Remaja
1) apakah ada anak usia remaja : ( ) ya, ( ) tidak
2) Bila ya apakah Kegiatan yang dilakukan diluar sekolah :
( ) keagamaan,( ) karang taruna, ( ) olah raga , ( ) lain-lain
sebutkan ___________
3) Penggunaan waktu luang : ( ) begadang, ( ) rekreasi, ( ) kursus
ketrampilan,
( ) Nonton TV, ( ) olah raga, ( ) lain-lain
4) Kebiasaan kurang baik yang dilakukan : ( ) merokok, ( ) minum
alkohol,
( ) penggunaan obat-obatan / narkoba, ( ) tidak ada
c. Usia lanjut
1) Adakah usia lanjut : ( ) ya, ( ) tidak.
2) Apakah lansia memiliki keluhan penyakit : ( ) ya, ( ) tidak,
Bila ya sebutkan : ( ) Asma, ( ) TBC, ( ) Hypertensi, ( ) Kencing
manis,
( ) Reumatik ( ) Katarak, ( ) Penyakit kulit, ( ) Lain-lain
Sebutkan __________
3) Upaya yang dilakukan : ( ) periksa ke sarana kesehatan, ( ) obati
sendiri,
( ) non medis, ( ) lain-lain sebutkan __________
4) Penggunaan waktu senggang ( ) Berkebun, ( ) rekreasi, ( ) olah raga,
( ) lain-lain sebutkan ___________
5) Adakah ada kelompok usila : ( ) ya, ( ) tidak
6) Bila ya adakah kegiatan sebutkan __________
7) Apakah sudah ada kader poksila : ( ) ya, ( ) tidak
E. PENGKAJIAN MASALAH PENYAKIT
A. GANGGUAN JIWA
1. Apakah keluarga anda ada riwayat gangguan jiwa ? ( )ya, ( ) tidak
2. Apakah salah satu keluarga anda pernah mengalami kegagalan dalam meraih
cira – citanya ?( ) ya ,( )tidak
3. Cita – citanya ?( )TNI, ( ), POLISI ( ), DOKTER
4. Jika iya, apakah reaksi yang diperlihatkan salah satu keluarga anda setelah
mengalami kegagalan tersebut ?
( ) Mengurung diri, ( ) berteriak – teriak, ( )Berbicara sendiri
5. Apakah dia seolah – olah menjadi atau meniru apa yang di cita – citakannya
( ) Iya, ( ) tidak
6. Apakah tindakan keluarga setelah mengetahui ada keluarga yang berperilaku
menyimpang
( ) Membawa ke tenaga keseehatan ( )Membawa pengobatan tradisional (
terapi alternatif ), ( )Didiamkan saja
B. Katarak
1. Apakah dalam keluarga ada yang mengalami penglihatan kabur ?( )Ya , ( )
tidak
2. Jika, iya apakah yang menyebabkan penglihatan kabur
( ) cidera pada mata, ( ) bawan sejak lahir,( ) penggunaan obat dalam jangka
waktu lama
3. Apakah terasa silau jika berada dibawah sinar terang ( )Ya ( ) tidak
4. Jika iya apa yang dilakukan keluarga untuk mengatasinya ( ) Istirahat ( )
Berobat
5. Pengetahuan keluarga ( )Baik, ( ) cukup, ( ) kurang
6. Apakah yang keluarga ketahui tentang upaya pencegahan katarak
( )Menjaga kesehatan mata ( )Mengkonsumsi vitamin C
C. AUTISME
1. Apakah dalam keluarga anda ada anak yang berusia 1-2 tahun ( )ya, ( ) tidak
2. apakah anak anda tertarik bermain dengan anak lainnya ( ) ya, ( ) tidak
3. apakah anak anda melihat mata anda jika di ajak berbicara ( ) ya ,( )tidak
4. apakah anak anda merespon jika di panggil namanya ( ) ya, ( )tidak
5. apakah anak anda dapat meniru tingkah laku anda ( )ya ,( )tidak
6. apakah anak anda dapat menunjuk untuk memberitahu ketertarikannya pada
sesuatu ( ) ya, ( ) tidak
7. Apakah tindakan keluarga setelah mengetahui kelainan pada anaknya
( ) Membawa ke tenaga kesehatan ( )Membawa pengobatan tradisional (
terapi alternatif ), ( )Didiamkan saja
D. HIV/AID
E.KANKER PAYUDARA
F. SINDROM DOWN
Pengumpul data,
(_________________)
HASIL PENGKAJIAN
A. DATA DEMOGRAFI
5. Distribusi Penduduk Berdasarkan Umur Dan Jenis Kelamin (Sex)
NO UMUR
JENIS KELAMIN
LAKI-
LAKI % PEREMPUAN % TOTAL %
1 0 – 5 4 2 6
2 13 – 18 3 4 7
3 19 – 35 6 6 12
4 36 – 54 3 3 6
5 > 55 4 4 8
TOTAL 20 19 39
Interpretasi table
6. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pendidikan
NO PENDIDIKAN FREKUENSI %
1 Belum sekolah
6
8
2 SD 11 28
3 SMP 11 28
4 SMA 8 21
5 Perguruan tinggi 3 15
TOTAL 39 100
Interpretasi table
7. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan
NO PEKERJAAN FREKUENSI %
1 Petani 10 26
2 Tidak bekerja 15 39
3 Pelajar 6 15
4 PNS 2 5
5 SWASTA 6 15
TOTAL 39 100
Interpretasi table
8. Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama
NO AGAMA FREKUENSI %
1 Islam 39
TOTAL 39
Interpretasi table
B. DATA SOCIAL EKONOMI
3. Distribusi Penduduk Berdasarkan Rata-Rata Penghasilan
NO PENGHASILAN FREKUENSI %
1 Rp 500.000 – 1.000.000 8
2 Rp. 1.000.000 – 2.500.000 3
3 Lebih dari Rp. 3.000.000 1
TOTAL 11
Interpretasi table
4. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kepemilikan Tabungan
NO KEPEMILIKAN TABUNGAN FREKUENSI %
1 Ya 4
2 Tidak 7
TOTAL 11
Interpretasi table
C. DATA LINGKUNGAN FISIK
5. PERUMAHAN
g. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kepemilikan Rumah
NO KEPEMILIKAN RUMAH FREKUENSI %
1 Sewa 2
2 Numpang 1
3 Milik sendiri 8
TOTAL 11
Interpretasi table
h. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Rumah
NO JENIS RUMAH FREKUENSI %
1 Permanen 8
2 Semi permanen 3
TOTAL 11
Interpretasi table
i. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Lantai Rumah
NO JENIS LANTAI RUMAH FREKUENSI %
1 Tanah 2
2 Papan 3
3 Tegel/semen 6
TOTAL 11
Interpretasi table
j. Distribusi Penduduk Berdasarkan Ventilasi Rumah
NO VENTILASI RUMAH FREKUENSI %
1 Baik 5
2 Kurang 6
TOTAL 11
Interpretasi table
k. Distribusi Penduduk Berdasarkan Penerangan Rumah
NO PENERANGAN RUMAH FREKUENSI %
1 Baik 4
2 Cukup 7
TOTAL 11
Interpretasi table
l. Distribusi Penduduk Berdasarkan Luas Kamar Tidur
NO LUAS KAMAR TIDUR FREKUENSI %
1 Memenuhi syarat 4
2 Tidak memenuhi sarat 7
TOTAL 11
Interpretasi table
6. HALAMAN RUMAH
A. Distribusi Halaman Di Sekitar Rumah
NO HALAMAN DI SEKITAR
RUMAH FREKUENSI %
1 Ada 11
TOTAL 11
B. Distribusi Jenis Pemamfaatan Perkarang Rumah
NO JENIS PEMANFAATAN
HALAMAN FREKUENSI %
1 Kebun 7
2 Kolam 1
3 Kandang ternak 1
4 Tidak dimamfaatkan 1
5 Lain-lain 1
TOTAL 11
7. PEMBUANGAN KOTORAN
e. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kebiasaan Bab
NO JENIS PEMANFAATAN
HALAMAN FREKUENSI %
1 Sungai 3
4 WC 8
TOTAL 11
Interpretasi table
f. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kepemilikan Jamban
NO KEPEMILIKAN JAMBAN FREKUENSI %
1 Ada 9
2 Tidak 2
TOTAL 11
Interpretasi table
g. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jarak Jamban Dengan Sumber Air
NO JARAK JAMBAN DENGAN
SUMBER AIR FREKUENSI %
1 Kurang dari 10 m 5
2 Lebih dar 10 m 6
TOTAL 11
Interpretasi table
h. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kondisi Jamban
NO KONDISI JAMBAN FREKUENSI %
1 Terawat 7
2 Tidak terawat 4
TOTAL 11
Interpretasi table
8. SUMBER AIR
d. Distribusi Penduduk Berdasarkan Sumber Air Minum Dan Masak
NO SUMBER AIR MINUM DAN
MASAK FREKUENSI %
1 PDAM 2
2 Sumur pompa 1
3 Sumur gali 6
4 Sungai 2
TOTAL 11
Interpretasi table
e. Distribusi Penduduk Berdasarkan Sumber Untuk Mandi Dan Mencuci
NO
SUMBER UNTUK MANDI
DAN
MENCUCI
FREKUENSI %
1 PDAM 2
2 Sumur pompa 1
3 Sumur gali 6
4 Sungai 2
TOTAL 11
Interpretasi table
f. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pengolahan Air Minum
NO PENGOLAHAN AIR MINUM FREKUENSI %
1 Dimasak 11
TOTAL 11
Interpretasi table
D. DATA STATUS KESEHATAN
4. SARANA KESEHATAN
i. Distribusi Penduduk Berdasarkan Tempat Berobat Keluarga
NO TEMPAT BEROBAT
KELUARGA FREKUENSI %
1 Rumah Sakit 3
2 Puskesmas 6
3 Balai pengobatan 2
TOTAL 11
Interpretasi table
j. Distribusi Penduduk Berdasarkan Sarana Kesehatan Terdekat
NO SARANA KESEHATAN
TERDEKAT FREKUENSI %
1 Rumah Sakit 2
2 Puskesmas 9
TOTAL 11
Interpretasi table
k. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kebiasaan Sebelum Berobat
NO KEBIASAAN SEBELUM
BEROBAT FREKUENSI %
1 Beli obat bebas 5
2 Minum jamu 4
3 Tidak ada 2
TOTAL 11
Interpretasi table
l. Distribusi Penduduk Berdasarkan Sumber Pendanaan Kesehatan
NO SUMBER PENDANAAN
KESEHATAN FREKUENSI %
1 Askes/Jamsostek 4
2 Dana sehat 3
3 Umum/sendiri 2
4 Gratis/JPS 2
TOTAL 11
Interpretasi table
m. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kebutuhan Penyuluhan
NO KEBUTUHAN PENYULUHAN FREKUENSI %
1 Tidak 1
2 Ya, secara individu 2
3 Ya, secara berkelompok 8
TOTAL 11
Interpretasi table
n. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kunjungan Petugas
NO SUMBER PENDANAAN
KESEHATAN FREKUENSI %
1 Ya 6
2 Tidak 5
TOTAL 11
Interpretasi table
o. Distribusi Penduduk Berdasarkan Waktu Penyuluhan
NO WAKTU PENYULUHAN FREKUENSI %
1 Pagi 1
2 Siang 5
3 Sore 4
4 Malam 1
TOTAL 11
Interpretasi table
p. Distribusi Penduduk Berdasarkan Tempat Penyuluhan
NO TEMPAT PENYULUHAN FREKUENSI %
1 Dirumah 4
2 Dipengajian 1
3 Diarahkan 6
TOTAL 11
Interpretasi table
5. MASALAH KESAKITAN
c. Distribusi penduduk berdasarkan anggota keluarga sakit pada 6 bulan
Terakhir
NO
ANGGOTA KELUARGA
SAKIT
PADA 6 BULAN TERAKHIR
FREKUENSI %
1 Ya 6
2 Tidak 5
TOTAL 11
Interpretasi table
d. Distribusi Penduduk Berdasarkan Anggota Keluarga Sakit
NO ANGGOTA KELUARGA
SAKIT PADA FREKUENSI %
1 Katarak 4
2 Tidak sakit 7
TOTAL 11
Interpretasi table
6. KEMATIAN
c. Distribusi penduduk berdasarkan anggota keluarga meninggal pada 6
Bulan terakhir
NO
ANGGOTA KELUARGA
MENINGGAL PADA 6 BULAN
TERAKHIR
FREKUENSI %
1 Ya 1
2 Tidak 10
TOTAL 11
Interpretasi table
d. Distribusi penduduk berdasarkan penyebab anggota keluarga Meninggal
pada 6 bulan terakhir
NO
PENYEBAB ANGGOTA
KELUARGA MENINGGAL
PADA 6 BULAN TERAKHIR
FREKUENSI %
1 Kecelakaan 1
2 Tidak meninggal 10
TOTAL 11
Interpretasi table
A. ANAK
7) Distribusi Penduduk Berdasarkan Anak Usia 0-5 Tahun
NO ANAK USIA 0-5 TAHUN FREKUENSI %
1 Ya 6
2 Tidak 5
TOTAL 11
Interpretasi table
8) Distribusi Penduduk Berdasarkan anak yang di berikan Imunisasi pada
usia o-5 tahun
NO IMUNISASI YANG DI
BERIKAN FREKUENSI %
1 Lengkap 5
2 Belum lengkap 1
TOTAL 6
Interpretasi table
9) Distribusi Penduduk Berdasarkan Alasan Tidak Di Imunisasi usia 0-5
tahun
NO ALASAN TIDAK DI
IMUNISASI FREKUENSI %
1 Tidak tahu 1
3 Lain –lain 5
TOTAL 6
Interpretasi table
10) Distribusi Penduduk Berdasarkan Orang Tua Yang Dapat Membaca
KMS
NO ORANG TUA YANG DAPAT
MEMBACA KMS FREKUENSI %
1 Ya 5
2 Tidak 1
TOTAL 6
Interpretasi table
11) Distribusi Penduduk Berdasarkan Komunikasi Orang Tua Kepada Anak
NO KOMUNIKASI ORANG TUA
KEPADA ANAK FREKUENSI %
1 Satu Arah 3
2 Dua arah 3
TOTAL 6
Interpretasi table
12) Distribusi Pendududk Berdasarkan Respon Anak Saat Diajak Berbicara
NO RESPON ANAK SAAT
DIAJAK BERBICARA FREKUENSI %
1 Baik 3
2 Kurang baik 3
TOTAL 6
Interpretasi table
B. REMAJA
5) Distribusi Penduduk Berdasarkan Keberadaan Remaja
NO KEBERADAAN REMAJA FREKUENSI %
1 Ya 7
2 Tidak 4
TOTAL 11
Interpretasi table
6) Distribusi Penduduk Berdasarkan Kegiatan Remaja Diluar Sekolah
NO KEBERADAAN REMAJA FREKUENSI %
1 Karang taruna 1
2 Olah raga 1
3 Lain-lain sebutkan 6
TOTAL 8
Interpretasi table
7) Distribusi Penduduk Berdasarkan Penggunaan Waktu Luang
NO PENGGUNAAN WAKTU
LUANG FREKUENSI %
1 Begadang 2
4 Nonton TV 2
5 Olah raga 2
6 Lain-lain 2
TOTAL 8
Interpretasi table
8) Distribusi Penduduk Berdasarkan Kebiasaan Kurang Baik
NO KEBIASAAN KURANG BAIK FREKUENSI %
1 Merokok 1
2 Minum alkohol 2
4 Tidak ada 5
TOTAL 8
Interpretasi table
E. USIA LANJUT
8) Distribusi Penduduk Berdasarkan Keberadaan Usila
NO KEBERADAAN USILA FREKUENSI %
1 Ya 4
2 Tidak 7
TOTAL 11
Interpretasi table
9) Distribusi Penduduk Berdasarkan Lansia Memiliki Keluhan Penyakit
NO LANSIA MEMILIKI
KELUHAN PENYAKIT FREKUENSI %
1 Katarak 4
TOTAL 4
Interpretasi table
10) Distribusi Penduduk Berdasarkan Upaya Kesehatan
NO UPAYA KESEHATAN FREKUENSI %
1 Obati sendiri 4
TOTAL 4
Interpretasi table
11) Distribusi Penduduk Berdasarkan Penggunaan Waktu Senggang
NO PENGGUNAAN WAKTU
SENGGANG FREKUENSI %
1 Berkebun 4
TOTAL 4
Interpretasi table
12) Distribusi Penduduk Berdasarkan ada kelompok usila
NO ADA KELOMPOK USILA FREKUENSI %
1 Ya 2
2 Tidak 2
TOTAL 4
Interpretasi table
13) Distriusi Penduduk Berdasarkan Kegiatan Lansia
NO KEGIATAN LANSIA FREKUENSI %
1 Ya 2
2 Tidak 2
TOTAL 4
Interpretasi table
14) Distribusi Penduduk Berdasarkan Kader Poksila
NO KADER POKSILA FREKUENSI %
1 Ya 2
2 Tidak 2
TOTAL 4
Interpretasi table
PENGKAJIAN MASALAH PENYAKIT
A. Gangguan jiwa
6. Distribusi Penduduk Berdasarkan riwayat gangguan jiwa
NO RIWAYAT GANGGUAN JIWA FREKUENSI %
1 Ya 4
2 Tidak 7
TOTAL 11
Interpretasi table
7. Distribusi Penduduk Berdasarkan pernah mengalami kegagalan meraih
yang di inginkan
NO PERNAH MENGALAMI
KEGAGALAN FREKUENSI %
1 Ya 4
2 Tidak 7
TOTAL 11
Interpretasi table
8. Distribusi Penduduk Berdasarkan kegagalan yang ingin di raih
NO KEGAGALAN YANG INGIN
DIRAIH FREKUENSI %
1 TNI 2
2 PNS 1
3 Dokter 1
TOTAL 4
Interpretasi table
9. Distribusi Penduduk Berdasarkan reaksi yang di tunjukan setelah
mengalami kegagalan
NO REAKSI YANG DI
TUNJUKAN FREKUENSI %
1 Mengurung diri 2
2 Berprlaku apa saja 2
TOTAL 4
Interpretasi table
10. Distriusi Penduduk Berdasarkan tindakan keluarga
NO TINDAKAN KELUARGA FREKUENSI %
1 Membawa ke tenaga kesehatan 1
2 Membawa kepengobatan
tradisional
2
3 Didiamkan saja 1
TOTAL 4
Interpretasi table
B. KATARAK
7. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pengelihatan kabur
NO PENGELIHATAN KABUR FREKUENSI %
1 Ya 4
2 Tidak 4
TOTAL 8
Interpretasi table
8. Distribusi Penduduk Berdasarkan penyebab pengelihatan kabur
NO PENYEBAB PENGELIHATAN
KABUR FREKUENSI %
1 Cedera pada mata 2
2 Diabetes Melitus 2
TOTAL 4
Interpretasi table
9. Distribusi Penduduk Berdasarkan terasa silau pada malam hari
NO PENGELIHATAN KABUR FREKUENSI %
1 Ya 4
TOTAL 4
10. Distribusi Penduduk Berdasarkan keluarga untuk mengatasinya
NO TINDAKAN KELUARGA FREKUENSI %
1 Membawa ke tenaga kesehatan 1
2 Didiamkan saja 3
TOTAL 4
11. Distribusi Penduduk Berdasarkan pengetahuan tentang katarak
NO PENGETAHUAN KELUARGA
KATARAK FREKUENSI %
1 Ya 3
2 Tidak 1
TOTAL 4
Interpretasi table
12. Distribusi Penduduk Berdasarkan Keluarga Mendapat Penyuluhan
Tentang katarak
NO KELUARGA MENDAPAT
PENYULUHAN FREKUENSI %
1 Ya 1
2 Tidak 3
TOTAL 4
Interpretasi table
C. AUTISME
7. Distribusi Anak Berdasarkan keberadaan anak usia 0-5 tahun
NO KEBERADAAN ANAK USIA 0-
5 TAHUN FREKUENSI %
1 Ya 3
2 Tidak 3
TOTAL 6
Interpretasi table
8. Distribusi anak berdasarkan menghadapi kesulitan kontak mata.gerakan
tubuh,dan ekspresi wajah
NO MENGHADAPI KESULITAN FREKUENSI %
1 Ya 3
2 Tidak 3
TOTAL 6
Interpretasi table
9. Distribusi anak berdasarkan kemampuan mempertahankan respon saat
berbicara
NO KEMAMPUAN
MEMPERTAHANKAN RESPON FREKUENSI %
1 Lama 1
2 Sebentar 1
3 Tidak peduli sama sekali 1
TOTAL 3
Interpretasi table
10. Distribusi anak berdasarkan menggunakan gerakan non verbal
NO MENGGUNAKAN GERAKAN
NON-VERBAL FREKUENSI %
1 Ya 3
TOTAL 3
Interpretasi table
11. Distribusi anak berdasarkan Respon Anak
NO RESPON ANAK FREKUENSI %
1 hiperaktif 2
2 Pasif 1
TOTAL 3
Interpretasi table
12. Distribusi anak berdasarkan ketertarikan dalam bersosialisasi dengan
anak lain
NO Keterkaitan dalam bersosialisasi FREKUENSI %
1 Ya 2
2 Tidak 1
TOTAL 3
Interpretasi table
II. ANALISA DATA
Analisa data adalah kemampuan untuk mengkaitkan data dan menghubungkan
data dengan kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga dapat diketahui tentang
kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat apakah itu masalah
kesehatan atau masalah keperawatan .
Tujuan analisis data adalah :
1. Menetapkan kebutuhan komunity
2. Menetapkan kekuatan
3. Mengidentifikasi pola respon komunity
4. Mengindikasikan kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan
ANALISA DATA
DATA MASALAH
KESEHATAN MASALAH KEPERWATAN
III. PRIORITAS MASALAH MENURUT MUEKE
DX
KEPERAWATAN
KRITERIA PENAPISAN
TERSEDIA SUMBER Jumlah
SKOMUNITA P
eraw
ata
kom
unit
as S
esu
ai d
engan
per
an
Jum
lah y
ang b
eres
iko
B
esar
ya
resi
ko
Kem
ungin
an u
ntu
k p
endid
ikan
kes
ehat
an
Min
at m
asyar
akat
Kem
ungkin
an u
ntu
k d
iata
si
Ses
uai
den
gan
pro
gra
m p
emer
inta
h
Sum
ber
day
a te
mpat
S
um
ber
day
a w
aktu
S
um
ber
day
a dan
a S
um
ber
day
a per
alat
an
Sum
ber
day
a ora
ng
Skore
Keteranga :
Skore : 0 – 5
0 = paling rendah
5 = paling tinggi
IV. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan minimal dua komponen ( P / E / S ) dengan
mempertimbangakan :
1. Kemampuan masyarakat untuk menanggulangi masalah
2. Sumber daya yang tersedia dari masyarakat
3. Partiipasi dan peran serta masyarakat
CONTOH : Resiko terjadinya diare di RW 02 Ds X berhubungan dengan :
a. Sumber air tidak memenuhi syarat
b. Kebersihan perorangan kurang
c. Lingkungan yang buruk : banyak sampah berserakan, penggunaan sungai
sebagai tempat cuci, mandi dan BAB.
d. Dll