33
CERVICAL SYNDROM Cahya Daris Tri Wibowo H2A008008

Cervical Syndrom

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Cervical Syndrom

CERVICAL SYNDROM

Cahya Daris Tri Wibowo

H2A008008

Page 2: Cervical Syndrom

PENDAHULUAN

• Prevalensi nyeri leher pada umumnya lebih sering terjadi pada wanita. Di Norwegia, Bovim dan rekan, dalam sampel acak dari 10.000 orang dengan usia 18-67 tahun, ditemukan prevalensi sebesar 13,8%. Dalam sebuah penelitian serupa di Finlandia yang dilakukan Makela dan rekan ditemukan sakit leher dalam 9,5% dialami oleh laki-laki dan 13,5% dialami oleh perempuan.

Page 3: Cervical Syndrom

• Pusat Nasional Amerika Serikat Statistik Kesehatan melaporkan 7,0% pria dan 9,4% wanita mengalami nyeri leher pada periode antara 1976-1980. Selain sakit leher menjadi lebih umum pada perempuan, Makela juga menemukan bahwa pasien yang lebih tua, mereka yang terlibat dalam pekerjaan baik secara mental dan fisik stres, dan perokok saat ini lebih cenderung mengalami sakit leher.2

Page 4: Cervical Syndrom

Definisi

• Cervical Root Syndrome (CRS) adalah suatu keadaan yang disebabkan oleh iritasi atau penekanan radiks saraf cervical ditandai dengan adanya rasa nyeri pada leher yang dijalarkan ke bahu dan lengan sesuai dengan radiks yang terganggu. Dapat dikatakan bahwa Cervical root syndrome merupakan suatu kumpulan gejala yang diakibatkan karena adanya pergeseran patologik dari radiks saraf spinal

Page 5: Cervical Syndrom

Manifestasi Klinik

• Nyeri tengkuk serta kaku pada otot leher dan kadang disertai dengan sakit daerah belakang kepala. Rasa nyeri biasanya timbul pada pergerakan kepala dan leher disertai adanya penjalaran ke lengan sesuai dengan persarafan radiks yang terkena

• Pada pemeriksaan tidak jarang leher mengalami keterbatasan dalam lingkup geraknya dan biasanya pasien juga merasakan hal itu dengan atau tidak disertai nyeri leher. Kelainan neurologiknya, terhadap radiks saraf spinal akan menimbulkan gangguan sensibilitas dan motorik.

Page 6: Cervical Syndrom

Penegakan Diagnosis

• ANAMNESA

Anamnesis memegang peranan penting mengingat banyaknya kausa yang dapat menyebabkan cervical root syndrome ini, terutama mengenai identitas, serta riwayat hidup seperti umur, riwayat trauma sebelumnya, riwayat pekerjaan.

Page 7: Cervical Syndrom

• Inspeksi

Perhatikan sikap tubuh pasien saat menanyakan riwayat penyakit. Bagaimana posisi kepala dan leher selama wawancara. Biasanya pasien menekukkan kepala menjauhi sisi yang cedera dan leher terlihat kaku. Gerak leher ke segala arah menjadi terbatas, baik yang mendekati maupun menjauhi sisi cedera.

Page 8: Cervical Syndrom

• Palpasi• Nyeri kaku pada leher• Rasa nyeri dan tebal dirambatkan ke ibu

jari dan sisi radial tangan• Dijumpai kelemahan pada biceps atau

triceps• berkurangnya reflex biceps• Dijumpai nyeri alih (referred pain) di bahu

yang samar, dimana “nyeri bahu” hanya dirasa bertahan di daerah deltoideus bagian lateral dan infrascapula atas

Page 9: Cervical Syndrom

Pemeriksaan fungsi motorik

• Pemeriksaan motorik sangatlah penting untuk menentukan tingkat radiks servikal yang terkena sesuai dengan distribusi myotomal

• Kelemahan pada abduksi pundak radikulopati C5• Kelemahan pada fleksi siku dan ekstensi pergelangan

tangan : C6• Kelemahan pada ekstensi siku dan fleksi pergelangan

tangan : C7• kelemahan pada ekstensi ibu jari dan deviasi ulnar dari

pergelangan tangan : C8• Pemeriksaan refleks tendon : Refleks biseps mewakili

tingkat radiks C5-6, Refleks triseps mewakili tingkat radiks C7-8

Page 10: Cervical Syndrom

Pemeriksaan fungsi sensorik

• Pemeriksaan fungsi sensorik dilakukan bila ada gangguan sensorik

Page 11: Cervical Syndrom

TES PROVOKASI

• Tes Spurling

Tes Spurling atau tes Kompresi Foraminal, dilakukan dengan cara posisi leher diekstensikan dan kepala dirotasikan ke salah satu sisi, kemudian berikan tekanan ke bawah pada puncak kepala. Hasil positif bila terdapat nyeri radikuler ke arah ekstremitas ipsilateral sesuai arah rotasi kepala

Page 12: Cervical Syndrom

• Tes Lhermitte

Penderita disuruh duduk kemudian oleh pemeriksa dilakukan kompresi pada kepalanya dalam berbagai posisi (miring kanan, miring kiri, tengadah, menunduk). Hasil tes ini dinyatakan positif bila pada penekanan dirasakan adanya rasa nyeri yang dijalarkan

Page 14: Cervical Syndrom

• Tes Distraksi Kepala

Distraksi kepala akan menghilangkan nyeri yang diakibatkan oleh kompresi terhadap radiks syaraf. Hal ini dapat diperlihatkan bila kecurigaan iritasi radiks syaraf lebih memberikan gejala dengan tes kompresi kepala walaupun penyebab lain belum dapat disingkirkan.

Page 16: Cervical Syndrom

• Tindakan Valsava

Dengan tes ini tekanan intratekal dinaikkan, bila terdapat proses desak ruang di kanalis vertebralis bagian cervical, maka dengan di naikkannya tekanan intratekal akan membangkitkan nyeri radikuler. Cara meningkatkan tekanan intratekal menurut Valsava ini adalah pasien disuruh mengejan sewaktu ia menahan nafasnya. Hasil positif bila timbul nyeri radikuler yang berpangkal di leher menjalar ke lengan.

Page 18: Cervical Syndrom

• Tes Naffziger

Dilakukan pada posisi berbaring atau berdiri dengan menekan vena jugulare dengan kedua tangan pemeriksa sementara pasien mengejan. Akan terjadi peningkatan intrakranial yang akan diteruskan sepanjang rongga arachnoidal medula spinalis. Adanya proses desak ruang kanalis vertebralis akan menimbulkan nyeri radikuler

Page 19: Cervical Syndrom

Pemeriksaan penunjang

• Pemeriksaan radiografi cervical

Pada pemeriksaan ini dinilai keadaan tulang, foramen, diskus, adanya spur sehingga dapat ditentukan tingkat dari spondilosis.

• CT Scan dengan myelografi

Digunakan untuk menilai spinal dan stenosis foraminal

• EMG

Berguna untuk menilai lokasi radiks yang terlibat

Page 20: Cervical Syndrom

PENATALAKSANAAN

• MEDIKANENTOSA• Obat penghilang nyeri atau relaksan otot

dapat diberikan pada fase akut. Obat-obatan ini biasanya diberikan selama 7-10 hari. Jenis obat-obatan yang banyak digunakan biasanya dari golongan salisilat atau NSAID. Bila keadaan nyeri dirasakan begitu berat, kadang-kadang diperlukan juga analgetik golongan narkotik seperti codein, meperidin, bahkan bisa juga diberikan morfin.

Page 21: Cervical Syndrom

Obat-obatan yang banyak digunakan

• Ibuprofen 400 mg, tiap 4-6 jam (PO)• Naproksen 200-500 mg, tiap 12 jam (PO)• Fenoprofen 200 mg, tiap 4-6 jam (PO)• Indometacin 25-50 mg, tiap 8 jam (PO)• Kodein 30-60 mg, tiap jam (PO/Parentral)• Vit. B1, B6, B12

Page 22: Cervical Syndrom

• Non medikamentosa• Sikap tubuh yang baik dimana tubuh tegak,

dada terangkat, bahu santai, dagu masuk, leher merasa kuat, longgar dan santai.

• Tidur dengan bantal atau bantal Urethane.• Penggunaan telepon dengan posisi leher

menekuk dapat dikurangi dengan menggunakan headset, menghindari penggunaan kacamata bifokal dengan ekstensi leher yang berlebihan, posisi tidur yang salah.

Page 23: Cervical Syndrom

• Saat menonton pertandingan pada lapangan terbuka, maupun layar lebar sebaiknya menghindari tempat duduk yang menyebabkan kepala menoleh/berotasi ke sisi lesi.

• Memelihara sendi otot yang fleksibel dan kuat dengan latihan yang benar.

• Pencegahan nyeri cervical ulangan yaitu dengan memperhatikan posisi saat duduk, mengendarai kendaraan, dan posisi leher yang berkaitan dengan berbagai pekerjaan atau aktivitas sehari-hari.

Page 24: Cervical Syndrom

REHABILITASI MEDIK

• Tujuan utama penatalaksanaan adalah reduksi dan resolusi nyeri, perbaikan atau resolusi defisit neurologis dan mencegah komplikasi atau keterlibatan medulla spinalis lebih lanjut.

Page 25: Cervical Syndrom

Traksi

• Tindakan ini dilakukan apabila dengan istirahat keluhan nyeri tidak berkurang atau pada pasien dengan gejala yang berat dan mencerminkan adanya kompresi radiks saraf. Traksi dapat dilakukan secara terus-menerus atau intermiten 3 kali sehari selama 15 menit, dan dapat dilakukan dengan frekuensi yang lebih sedikit selama 4 sampai 6 minggu

Page 27: Cervical Syndrom

Cervical Collar

• Pemakaian cervical collar lebih ditujukan untuk proses imobilisasi serta mengurangi kompresi pada radiks saraf. Collar digunakan selama 1 minggu secara terus-menerus siang dan malam dan diubah secara intermiten pada minggu II atau bila mengendarai kendaraan. Harus diingat bahwa tujuan imobilisasi ini bersifat sementara dan harus dihindari akibatnya yaitu diantaranya berupa atrofi otot serta kontraktur

Page 29: Cervical Syndrom

Thermoterapi

• Thermoterapi dapat juga digunakan untuk membantu menghilangkan nyeri. Modalitas terapi ini dapat digunakan sebelum atau pada saat traksi servikal untuk relaksasi otot. Kompres dingin dapat diberikan sebanyak 1-4 kali sehari selama 15-30 menit, atau kompres panas/pemanasan selama 30 menit 2-3 kali sehari jika dengan kompres dingin tidak dicapai hasil yang memuaskan.

Page 31: Cervical Syndrom

Latihan

• Berbagai modalitas dapat diberikan pada penanganan nyeri leher. Latihan bisa dimulai pada akhir minggu I. Latihan mobilisasi leher kearah anterior, latihan mengangkat bahu atau penguatan otot banyak membantu proses penyembuhan nyeri. Hindari gerakan ekstensi maupun flexi.

Page 32: Cervical Syndrom

Operasi

• Tindakan operatif lebih banyak ditujukan pada keadaan yang disebabkan kompresi terhadap radiks saraf atau pada penyakit medula spinalis yang berkembang lambat serta melibatkan tungkai dan lengan.

Page 33: Cervical Syndrom

TERIMAKASIH