18
Kasus • Seorang anak laki-laki berumur 2,5 tahun, tidak pernah berbicara sepatah kata pun atau mencoba untuk berkomunikasi secara verbal dibawa ke klinik anak untuk dievaluasi. Orangtuanya berpikir bahwa anaknya mungkin mengalami tuli, bisu atau keterbelakangan mental dan mereka juga khawatir terhadap penglihatannya. • Selama pemeriksaan, didapati kurangnya kontak mata dengan semua orang dewasa. Orangtuanya juga melaporkan bahwa anaknya sibuk melihat benda berputar dan menghabiskan berjam-jam melihat gerakan tangan sendiri di udara. Perilakunya dalam ruang pemeriksaan menunjukkan bahwa ia secara visual bisa membedakan benda-benda kecil, seperti sepotong permen di meja di dekatnya dan lampu di dinding jauh dari ruangan. Ia pun bolak- balik untuk menghidup dan mematikan saklar. 1

Case Vignette

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Case Vignette

Citation preview

Page 1: Case Vignette

Kasus • Seorang anak laki-laki berumur 2,5 tahun, tidak pernah

berbicara sepatah kata pun atau mencoba untuk berkomunikasi secara verbal dibawa ke klinik anak untuk dievaluasi. Orangtuanya berpikir bahwa anaknya mungkin mengalami tuli, bisu atau keterbelakangan mental dan mereka juga khawatir terhadap penglihatannya.

• Selama pemeriksaan, didapati kurangnya kontak mata dengan semua orang dewasa. Orangtuanya juga melaporkan bahwa anaknya sibuk melihat benda berputar dan menghabiskan berjam-jam melihat gerakan tangan sendiri di udara. Perilakunya dalam ruang pemeriksaan menunjukkan bahwa ia secara visual bisa membedakan benda-benda kecil, seperti sepotong permen di meja di dekatnya dan lampu di dinding jauh dari ruangan. Ia pun bolak-balik untuk menghidup dan mematikan saklar.

1

Page 2: Case Vignette

• Riwayat perkembangan dan pengamatan terhadap anak ini yaitu selain kebisuan, ia tidak menunjukkan niat komunikatif, tidak seperti anak-anak tuli atau afasia yang mencoba untuk berkomunikasi dengan gerakan atau suara. Tidak sesuainya perkembangan perilaku pendekatan sosial seperti kurangnya tersenyum juga mendukung diagnosis autisme primer. Namun, karena ketulian dapat berdampingan dengan autisme, anak tersebut kemudian dirujuk ke audiolog anak untuk evaluasi.

• Diperlukan beberapa sesi dengan audiolog karena pasien kurang kooperatif, namun pada akhirnya menjadi jelas bahwa ternyata pendengarannya normal. Ia kemudian dirujuk ke klinik psikiatri untuk diagnosis kerja dan rencana tatalakasan lebih lanjut.

2

Page 3: Case Vignette

Diagnosis multiaksial

• Axis I: Gangguan autisme (ASD)• Axis II : Belum ditegakkan kemungkinan

RM• Axis III : Tidak ditemukan masalah pada

kondisi medik umum• Axis IV : Masalah dengan primary support

group ( Keluarga ) dan lingkungan sosial

• Axis V : GAF saat ini 55 ( gejala sedang moderate, disabilitas sedang, GAF

1 tahun terakhir belum dapat dinilai3

Page 4: Case Vignette

Kriteria Diagnostik• Interaksi sosial

4

Page 5: Case Vignette

Hambatan sosial pada autism berubah sesuai dengan perkembangan usia.

5

Page 6: Case Vignette

• Dalam komunikasi verbal dan non-verbal serta bermain

6

Page 7: Case Vignette

Lanjutan…

7

Page 8: Case Vignette

• Dalam berbagai aktivitas dan minat

a. Abnormalitas dalam bermain terlihat pada anak autistik.

b. Mereka sering memaksa orang tua untuk menguang suatu kata atau potongan kata.

c. Dalam hal minat : terbatas, sering aneh dan diulang-ulang.

d. Sulit dipisahkan dari suatu benda yang tidak lazim dan menolak meninggalkan rumah tanpa benda tersebut.

e. Stereotipi tampak pada hampir semua anak autistik.

f. Mereka juga menyukai objek yang berputar. 8

Page 9: Case Vignette

Tinjauan Pustaka

• DefinisiIstilah autistic berasal dari kata autos artinya self. Digunakan

oleh Bleuler untuk menjelaskan ciri menarik diri dari penderita skizofrenia.

Autisme pertama kali diteliti oleh Leo Kanner (1943) yang mengamati 11 anak dengan ciri-ciri khusus. Disimpulkan bahwa 2 ciri penting anak autis adalah extreme aloness dan keinginan untuk mempertahankan kesamaan

• EpidemiologiAutism ditemukan pada 4-5 per 10.000 anak (penelitian Victor

Lotter, di Inggris, 1966). Pasien autism lebih sering ditemukan pada anak laki-laki dibandingkan anak perempuan 2,6 : 1.

9

Page 10: Case Vignette

• Ciri khas gangguan

10

Page 11: Case Vignette

11

Page 12: Case Vignette

GANGGUAN PERKEMBANGAN PERVASIF (PDD)

1. Gangguan autistik2. Autisme tak khas. Dibedakan dari autisme dalam usia

timbulnya gejala (di atas 3 tahun) atau tidak terpenuhinya ketiga kriteria diagnostik autisme.

3. Sindrom Rett. Progresif. Terjadi hanya pada perempuan. Onset terjadinya pada usia 7-24 bulan, sebelumnya terlihat perkembangan yang normal.

4. Gangguan Desintegratif Masa Kanak lainnya. Ditandai dengan adanya periode perkembangan normal sebelum onset penyakit atau minimal dalam 2 tahun pertama kehidupan, disusul hilangnya ketrampilan terlatih pada beberapa bida perkembangan .

12

Page 13: Case Vignette

5. Sindrom Asperger. Abnormalitas seperti autisme namun tidak disertai keterlambatan perkembangan berbahasa dan kognitif (IQ normal atau di atas normal).

6. Gangguan Perkembangan Pervasif lainnya. Ditandai dengan tidak terpenuhinya kriteria diagnostik yang spesifik namun terdapat gangguan berat dan pervasif pada perilakunya.

13

Page 14: Case Vignette

TERAPI

• Pendekatan EdukatifPada anak yang mempunyai inteligensi

normal- tinggi sebaiknya tetap dimasukkan ke sekolah formal umum, sedangkan yang mempunyai inteligensi di bawah rata-rata normal sebaliknya bersekolah di SLB-C

• Medikamentosa• Terapi khusus :

Terapi wicara, terapi okupasi, Terapi Sensory Integration dan fisioterapi, Penanganan Biomedis, Terapi ABA, Pendidikan khusus (TEACCH)

14

Page 15: Case Vignette

• Terapi obatDiberikan obat sesuai dengan gejala yang ditunjukkan pasien. Obat yang digunakan :– Antipsikotik : memblok reseptor

dopamin– SSRI : merupakan selektive

serotonin reuptake inhibitor– Methylphenidate :menurunkan

hiperaktivitas, inatensi– Clomipramine : antidepresan– Clonidine :menurunkan aktivitas

noradrenergikPeriode istirahat dari obat, setiap 6 bulan,

dianjurkan untuk menilai apakah obat masih diperlukan dalam terapi

15

Page 16: Case Vignette

Antipsikotik

• Risperidon, Olanzapine, Aripirazoleefektif untuk terapi anak autistik yang disertai dengan tantrum, agresivitas dan perilaku yang membahayakan diri sendiri, iritabel, stereotipik, hiperaktif dan gangguan komunikasi

16

Page 17: Case Vignette

SSRI

• Fluoxetine, sertralin, fluvoxamineSangat efektif untuk depresi, cemas dan obsesif, perilaku stereotipik, juga meningkatkan perilaku secara umum menjadi lebih terkendali, minat yang terbatas, inatensi, hiperaktif, labilitas mood, proses belajar, bahasa dan sosialisasi

17

Page 18: Case Vignette

Terima Kasih

18