24
CASE SKIZOFRENIA PARANOID Disusunoleh: Dwita Permatasari (11-2013-192) Pembimbing: dr. Desmiarti, Sp.KJ Kepanitraan Ilmu Penyakit Jiwa Fakultas Kedokteran UKRIDA Page | 1

Case Skizo

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Case Skizo

CASESKIZOFRENIA PARANOID

Disusunoleh:

Dwita Permatasari

(11-2013-192)

Pembimbing:

dr. Desmiarti, Sp.KJ

Kepanitraan Ilmu Penyakit Jiwa

Fakultas Kedokteran UKRIDA

Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Herdjan

Periode 5 Oktober – 7 November 2015

Page | 1

Page 2: Case Skizo

Status Psikiatri

Nama : Dwita Permatasari FK UKRIDA Nim : 11 2013 192

Dr Pembimbing: dr. Desmiarti, Sp.KJ Tanda Tangan

I. IDENTITAS PASIEN

1. No. Rekam Medik : xx-xxx

2. Nama Lengkap : Tn. M

3. Tempat dan Tanggal Lahir : Medan, 1985

4. Umur : 30 tahun

5. Jenis Kelamin : Laki- laki

6. Status Perkawinan :Belum Menikah

7. Pendidikan Terakhir :SMA

8. Pekerjaan : Tidak bekerja

9. Bangsa/ Suku : Indonesia/Batak

10. Agama : Kristen Protestan

11. Alamat :Jakarta

12. Tanggal Masuk RSJSH :18 Oktober 2015

13. Ruang Perawatan : R. perkutut

14. Rujukan/ Datang sendiri/ Keluarga : Diantar Keluarga

Riwayat Perawatan:

II. RIWAYAT PSIKIATRIK

Pasien pernah dirawat sebelumnya di Rumah Sakit Jiwa di Medan

Autoanamnesis

Tanggal 18 Oktober 2015, pukul 23:00, di UGD

Tanggal 20Oktober 2015 pukul 11.00 di R Nuri

Tanggal 22 Oktober 2015 pukul 10.30 di R Nuri

Alloanamnesis

Page | 2

Page 3: Case Skizo

Tanggal 18 Oktober2015, pukul 23.45. Alloanamnesis dilakukan kepada

keluarga pasien di UGD

A. Keluhan Utama

Pasien mengamuk sejak 4 hari SMRS.

B. Riwayat Gangguan Sekarang

Pasien datang ke UGD Rumah Sakit Jiwa dr Soeharto Heerdjan diantar

oleh keluarganya dengan keluhanmerusak seluruh ranting pohon mangga milik

tetangga dan sering membanting barang-barang seperti kursi dirumah sendiri

sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien mengatakan bahwa ia

mendengar suara Tuhan yang menyuruhnya untuk mematahkan ranting-

ranting pohon untuk kebaikan umat manusia.Pasien juga mengatakan pada

saat membanting barang barang sebelumnya dia mendengar suara iblis untuk

membanting barang barang rumah. Pasien mengatakan bahwa setiap kali ia

melihat cahaya, ia dapat bertemu Tuhan dan malaikat, selain itu pasien

mengatakan dia bisa menyampaikan isi pikirannya kepada orang lain tanpa

berbicara.Pasien mengatakan sempat mempunyai cita-cita menjadi pendeta.

Keluarga pasien mengatakan sudah 3 – 4 hari ini pasien mulai

berbicara sendiri dan marah-marah serta sulit untuk tidur. Satu minggu

sebelumnya saat pasien berada di daerah Kalang, pasien mengatakan ia diberi

makanan basi oleh keluarganya dan tidak ada yang memperhatikannya. Pasien

kemudian melampiaskan kekesalannya dengan merusak barang-barang di

rumah. Pasien juga diketahui sudah tidak bekerja dan tidak meminum obat

jiwa rutin dari RSUD di Medan. Lalu keluarga pasien mengirim pasien ke

Jakarta untuk berobat karena sudah tidak tahan dengan perilaku pasien.

1. Riwayat Gangguan Psikiatrik

Pasienpernah dirawat sebelumnya di rumah sakit jiwa di Medan.Pasien

sudah yang kedua kali berobat ke dokter jiwa.Pasien sudah sering

mengamuk sebelumnya dan membanting-banting barang apabila

keinginannya tidak dipenuhi, dan tidak diperhatikan keluarga.Sejak tahun

2014, pasien mengatakan bahwa ia mulai mendengar bisikan-bisikan yang

berisikan firman dari Tuhan dan bisikan iblis. Pada dalam keadaan ini

pasien masih dapat beraktivitas seperti bertani, mandi, makan dengan

Page | 3

Page 4: Case Skizo

baik.Akan tetapi sudah 1 minggu ini pasien tidak bekerja karena sakitnya

ini.

2. Riwayat Gangguan Medik

Menurut keluarganya, pasien tidak pernah mengalami kejang, trauma

kepala, pembedahan, atau maupun epilepsi.

3. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif

Pasien memiliki riwayat merokok sejak SD kelas 6 dan pertama kali

dikenalkan oleh teman-temannya dan sampai sekarang pasien masih

merokok, pemakaian sehari kurang lebih sampai5 bungkus rokok yang

pasien konsumsi.Pasien tidak meminum alkohol dan tidak menggunakan

NAPZA.

4. Riwayat Gangguan Sebelumnya

2014 2015

C. Riwayat Kehidupan Pribadi

1. Riwayat Prenatal dan Perinatal

Pasien merupakan anak keempat dari anak yang direncanakan dan diinginkan

oleh orang tuanya.Pasien lahir spontan ditolong oleh bidan.Pasien lahir dalam

keadaan sehat dan langsung menangis dengan berat badan lahir 3000 gram.

Riwayat komplikasi kelahiran, trauma, cacat bawaan, pemakaian alat bantu

Page | 4

Keluhan 2015 :Gejala:Halusinasi auditorik (+) Waham (+) kebesaranWaham Bizzare (+)

Keluhan 2014:Gejala:Halusinasi auditorik (+)

Page 5: Case Skizo

lahir seperti forceps disangkal. Pada saat mengandung, ibu pasien tidak pernah

mengalami sakit dan tidak terdapat riwayat mengkonsumsi obat-obatan pada

masa kehamilan.

2. Riwayat Perkembangan Kepribadian

a. Masa kanak-kanak ( 0 – 11 tahun )

Proses tumbuh kembang sesuai dengan usianya. Tidak ada keterlambatan

tumbuh kembang pada pasien. Pasien sudah bisa tengkurap pada saat

pasien berusia 4 bulan, dapat duduk pada saat berusia 9 bulan, berbicara

pada usia 1 tahun, dan berjalan tanpa dipegang pada saat berusia 15 bulan.

Pasien merupakan anak yang periang, ceria, dan pasien pun mudah

bergaul dengan teman-temannya di sekolah maupun di tetangga.Banyak

teman pasien yang suka berteman dengan pasien.

b. Masa remaja ( 12 – 18 tahun )

Pasien merupakan anak yang ceria dan periang. Pasien suka mengikuti apa

yang temannya lakukan seperti merokok. Pasien suka keluyuran keluar

rumah bersama teman-temannya dan membolos sejak berumur 12 tahun

lebih. Pasien suka keluar rumah akan tetapi pasien masih sangat dekat

dengan orang tuanya, dan kadang-kadang suka bercerita kehidupan

pribadinya dengan orang tuanya. Pasien selalu menghindari masalah

apabila sedang ada masalah dengan orang lain.

c. Masa dewasa ( > 18 tahun )

Pasien memiliki banyak teman.sering bergaul dengan teman-teman sebay-

anya.

d. Riwayat Pendidikan

Pasien menjalani pendidikan hingga kelas 3 SMA di Medan.Di sekolah pasien

merupakan anak yang aktif.Pasien memiliki hobi untuk olahraga sepakbola

dengan teman-temannya.Selama di bangku SD, pasien tidak pernah mendapat

ranking dan juga tidak pernah tinggal kelas.Pasien menyelesaikan pendidikan

SD selama 6 tahun tanpa kendala yang berarti.Selanjutnya pasien melanjutkan

pendidikan ke SMP saat berusia 13 tahun.Selama tahun pertama pendidikan di

sekolah menengah pertama, prestasi pasien sudah mulai turun, pasien tidak

mau belajar dan malas-malasan, pasien sering bolos sekolah bersama dengan

teman-temannya. Kemudian sampai sekolah menengah atas kelas 3, pasien

Page | 5

Page 6: Case Skizo

pun masih bisa menjalani pendidikannya dan bisa lulus UN. Pasien

menyelesaikan sekolah menengah pertama selama 3 tahun dengan tepat waktu

walaupun pasien sering bolos sekolah.

3. Riwayat Pekerjaan

Pada tahun 2013, pasien pernah bekerja sebagai petani dikampungnya.

Kemudian pasien berhenti karena pasien ingin mencari pengalaman kerja di

tempat lain. Pada tahun 2014, pasien bekerja lagi dengan profesi cleaning

service disalah satu mall dimedan, akan tetapi pasien hanya bekerja selama 3

bulan kemudian berhenti karena pasien sakit. Setelah penyembuhan selama 2

bulan, pasien mulai bekerja lagi sebagai cleaning service, dan hanya bekerja

selama 2 bulan dan berhenti karena pasien sering memiliki masalah dengan

rekan kerja cleaning service yang berada di sana.

4. Kehidupan Beragama

Sebelum sakit pasien merupakan sosok yang cukup taat beragamadan srajin

beribadah tiap hari minggu

5. Kehidupan Perkawinan/ Psikoseksual

Pasien memiliki keminatan dan menyukai lawan jenis.Seringkali pasien putus

dengan pacarnya dan ditinggalkan secara sepihak sehingga pasien sering

merasa stress karenanya dan mengamuk.

6. Riwayat Pelanggaran Hukum

Pasien tidak pernah berurusan dengan aparat penegak hukum, dan tidak

pernah terlibat dalam proses peradilan yang terkait dengan hukum.

7. Riwayat sosial

Hubungan pasien dengan keluarganya selama ini baik.Pasien jarang

mengalami cekcok atau permasalahan lainnya dengan anggota keluarga.Antara

sesama saudara pasien, pasien juga akrab dengan saudara pasien dan sangat

menyayangi ayah ibu, serta kakak dan adik pasien.

Sehari-hari pasien adalah orang yang ceria, periang dan mudah bergaul.Pasien

merupakan pribadi yang terbuka, apabila terdapat masalah, pasien langsung

menceritakan masalahnya kepada ayahnya. Di mata kedua orang tuanya pasien

merupakan anak yang berbakti terhadap orang tua dan orang tua pasien sangat

menyayangi pasien.

Page | 6

Page 7: Case Skizo

Riwayat Keluarga

D. Situasi Kehidupan Sosial Ekonomi Sekarang

Pasien tinggal di medan bersama ibu ayahnya serta kakak-

kakaknya.Rumah yang mereka tinggalin adalah rumah milik orang tua pasien.

Rumah tersebut tidak terlalu luas atau terlalu sempit, rumah pasien berukuran

15 x 15 m2 dengan tiga kamar tidur dan ruang tamu yang juga digunakan

sebagai ruang keluarga, satu kamar mandi dan dapur. Kehidupan ekonomi

keluarga pasien tergolong menengah ke bawah. Ayah pasien memiliki warung

dan bekerja di warung tersebut, ibu pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga,

pasien bekerja sebagai cleaning service di Mall, kakak-kakaknya bekerja

sebagai penjaga toko hp dan pelayan restoran.

E. Persepsi Pasien Tentang Diri dan Kehidupannya

Pasien tidak menyadari dirinya sakit jiwa. Menurut pasien, ia

mendengar suara bisikan tersebut yang berasal dari luar dan itu merupakan

suatu bisikan yang harus ia ikuti dan patuhi. Pasien sudah ada keinginan untuk

meminum obat.

III. STATUS MENTAL(Tanggal 18Oktober, pukul 23:00 WIB)

A. Deskripsi Umum

Kesadaran Neurologis : Compos mentis

Kesadaran Psikiatri :Pada saat ini pasien ekspresi wajah sesuai den-

gan apa yang diceritakan, perilaku, sikap dan

gerak gerik sesuai.

Tanda Vita l

Tekanan Darah : 130/80 mmHg

Nadi : 98x/ menit

Page | 7

: Laki-laki

: Wanita

:Pasien

Page 8: Case Skizo

Suhu : 36,5oC

Pernafasan : 24 x/ menit

1. Penampilan Umum

Pasien laki-laki sesuai dengan usianya, berjalan sendiri tanpa dibantu atau

dipaksaoleh keluarganya, bertubuh ideal, warna kulit sawo matang, rambut

pendek seleher hitam lurus tampak tidak ada ketombe, kuku pendek tampak

sedikit kotormemakai kaos warna abu-abu lengan pendek, celana pendek

selutut warna coklat, tampak kusut dan berantakan, mengenakan sandal jepit

berwarna hitam, tampak kurang terawat.

Perilaku dan Aktivitas Motorik

Sebelum Wawancara : Pasien sedang tampak gelisah dan sering

bolak-balik dari ranjang UGD ke kamar mandi

dan banyak minum air mineral.

Selama Wawancara : Pasien tampak dalam keadaan gaduh gelisah

kontak mata antara pasien dengan

pemeriksakuat.Pasien dapat menjawab dan

menceritakan seluruh pertanyaaan yang

diberikan.

Sesudah Wawancara : Pasien masih dalam keadaan gaduh gelisah dan

mondar-mandir dari satu ranjang di UGD ke

ranjang lainnya.

2. Sikap Terhadap Pemeriksa

Kooperatif.

3. Pembicaraan

Bicara pasien spontan, artikulasi jelas, intonasi jelas, volume sedang.Tidak

terdapat hendaya atau gangguan berbicara.

B. Alam Perasaan (Emosi)

1. Suasana Perasaan (mood) : Hipertim

2. Afek / Ekspresi Afektif : Luas

3. Stabilitas : labil

Page | 8

Page 9: Case Skizo

4. Pengendalian : Baik

5. Dramatisasi : tidak ada

C. Gangguan Persepsi

a) Halusinasi :

Auditorik (ada suara firman Tuhan yang menyuruhnya untukmelakukan

sesuatu)

Visual (setiap melihat cahaya lampu, matahari, pasien bertemu Tuhan dan

malaikat)

b) Ilusi : Tidak ada

c) Depersonalisasi : Tidak ada

d) Derealisasi : Tidak ada

D. Fungsi Intelektual

1. Taraf Pendidikan SMA kelas III

2. Pengetahuan Umum Baik (pasien mengetahuiPresiden Indonesia sekarang yaitu

Joko Widodo)

3. Kecerdasan Rata-rata

4. Konsentrasi dan

Perhatian

Konsentrasi kurang baik (saat diajak berhitung 100

dikurangi 7, dan seterusnya, pasien kerap kali lupa angka

berapa yang harus dikurangi)

Perhatian baik (pasien tidak mudah teralih perhatiannya

terhadap kegiatan atau orang yang lewat didepannya,

mampu memusatkan perhatian terhadap pertanyaan)

5. Orientasi

- Waktu Baik (pasien dapat membedakan siang dan malam dan

dengan benar mengingat sudah berapa hari pasien dirawat

di RS)

- Tempat Baik (pasien mengetahui dirinya sekarang berada di RSJ

Soeharto Heerdjan Grogol ruang UGD )

- Orang Baik (pasien mengetahui sedang diwawancara oleh dokter

muda). Dan mengenal keluarganya

Page | 9

Page 10: Case Skizo

6. Daya Ingat

- Jangka

Panjang

Baik (pasien dapat mengingat darimana ia berasal, kejadian

pada saat masa ia mulai merokok berumur 12 tahun).

- Jangka

Pendek

Baik (pasien mengingat kegiatan apa yang dilakukannya

selama di RS).

- Segera Baik (pasien dapat dengan segera mengulangi nama

pemeriksa).

7. Pikiran Abstrak Baik (dapat menyebutkan persamaan apel dan jeruk, juga

menyebutkan persamaan kedua buah tersebut)

8. Visuospasial Kurang baik (pasien dapat menggambar jam, namun tidak

membedakan mana jarum panjang dan jarum pendek jam)

9. Kemampuan

Menolong Diri

Baik (pasien makan, mandi, dan berpakaian sendiri).

D. Proses Pikir

1. Arus Pikir

a. Produktifitas : Ide cukup

b. Kontinuitas : Asosiasi longgar

c. Hendaya Berbahasa : Tidak ada

2. Isi Pikir

a. Preokupasi : Tidak ada

b. Waham :waham kebesaran

wahambizzare (pasien merasa dapat melakukan

telepati)

c. Obsesi : Tidak ada

d. Fobia : Tidak ada

E. Pengendalian Impuls : Tidak baik

F. Daya Nilai

Daya Nilai Sosial : baik (pasien mengetahui bahwa berbohong itu

berdosa)

Uji Daya Nilai : baik (pasien mengatakan bila ia menemukan dompet di

jalan, ia akan mengembalikannya)

Page | 10

Page 11: Case Skizo

Daya Nilai Realita : Terganggu (ada halusinasi auditorikl, waham somatic)

G. Tilikan

Derajat 3 menyalahkan factor lain sebagai penyebab penyakitnya

H. Reliabilitas :dapat dipercaya

IV. STATUS FISIK (pemeriksaan dilakukan pada 18Oktober 2015)

A. Status Internus

Keadaan Umum : kurang baik, tampak gaduh gelisah

Kesadaran : Compos Mentis

Tanda Vita l

Tekanan Darah : 130/80 mmHg

Nadi : 88x/ menit

Suhu : 36,5oC

Pernafasan : 24 x/ menit

TB/BB : 167 cm / 65 kg

BMI : 18,98 kg/m2

Kulit :Coklat sawo matang, ikterik (-), sianosis (-), turgor

baik,

kelembaban normal,.efloresensi primer/sekunder (-)

Kepala : Normocephali, rambut warna hitam, botak (rambut

hanya 1 cm)

Mata : Pupil bulat isokor, refleks cahaya langsung +/tidak

dapat dinilai, refleks cahayatidak ...langsung +/tidak

dapat dinilai, konjungtiva anemis -/tidak dapat dinilai,

sklera ikterik -/tidak dapat dinilai, udem -/-.

Hidung : Bentuk normal, septum deviasi (-), nafas cuping

hidung (-), sekret -/-.

Telinga : Sekret -/-, membran timpani intak +/+, nyeri tekan -/-.

Mulut : Bibir kecoklatan, agak kering, sianosis (-), trismus (-),

Lidah : Normoglossia, warna merah muda, lidah kotor (-).

Page | 11

Page 12: Case Skizo

Gigi geligi : Baik

Uvula : Letak di tengah, hiperemis (-)

Tonsil : T1/T1, tidak hiperemis

Tenggorokan : Faring tidak hiperemis

Leher : KGB tidak teraba membesar, kelenjar tiroid tidak

teraba .

membesar, trakea .letak normal

Thorax

Paru

Inspeksi : Bentuk dada normal, simetris dalam keadaan statis

maupun dinamis, efloresensi primer/ sekunder dinding

dada (-), pulsasi abnormal (-), gerak napas simetris,

irama teratur, retraksisuprasternal (-)

Palpasi : Gerak napas simetris, vocal fremitus simetris

Perkusi : Sonor pada semua lapangan paru

Auskultasi : Suara nafas vesikuler pada seluruh lapang paru

Jantung

Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak

Palpasi : Ictus cordis teraba

Perkusi : Tidak dilakukan

Auskultasi : Bunyi jantung I bunyi jantung II reguler, murmur -,

gallop -

Abdomen

Inspeks : Bentuk datar, efloresensi (-)

Auskultasi : Bising usus (+)

Perkusi : Timpani pada keempat kuadran abdomen, shifting

dullness (-), Nyeri ketok CVA (-)

Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba

membesar, balotemen (-)

Ekstremitas

-Atas : Akral hangat, CRT < 2 detik, sianosis (-), edema (-)

-Bawah : kaki kiri dan kanan tampak simetris.Tidak tampak deformitas,

jaringan parut (-). Akral hangat, sianosis (-), edema (-), deformitas (-).

Page | 12

Page 13: Case Skizo

Pemeriksaan Lab tanggal 18-10-2015 di RS Jiwa Soeharto Heerdjan

Genitalia : Tidak diperiksa karena tidak ada indikasi

B. Status Neurologis

1. Saraf kranial (I-XII) : Baik

2. Tanda rangsang meningeal : Tidak dilakukan

3. Refleks fisiologis : (+) normal

4. Refleks patologis : Tidak ada

5. Motorik : Baik

6. Sensorik : Baik

7. Fungsi luhur : Baik

8. Gangguan khusus : Tidak ada

9. Gejala EPS

: Akatisia

(-),

bradikinesia

(-), rigiditas

(-), tonus otot

(N), resting

tremor (-),

distonia (-),

cogwheel

phenomenon

(-)

V. PEMERIKSAAN

PENUNJANG

Page | 13

Nama Test Hasil Flag Unit Nilai Rujukan

HEMATOLOGI

Darah Lengkap:

Hemoglobin 13,9 g/dL 11,0-16,0Eritrosit 4,9 juta/mm 30-42Lekosit 9600 ribu mm3 5-10LED 8 mm/1jam 0-10Trombosit 252000 ribu U/L 150-450Hematokrit 42 g% <20

KIMIA DARAHGDS 105 mg/dL <180SGOT 30 U/L <32SGPT 29 U/L <31Ureum 27 mg/dl 15-45Creatinin 0,9 mg/dl 0,5-0,9

URINEWarna KuningKejernihan JernihpH 7.5BJ 1.015Protein -Reduksi -Bilirubin -Urobilin +Urobilinogen NKeton -Eritrosit - /LPBLeukosit - /LPBEpitel -Bakteri -Kristal -Trichomonas -Jamur -

Page 14: Case Skizo

VI. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA

Pasien laki-laki sesuai dengan usianya, berjalan sendiri tanpa dibantu

atau dipaksa oleh keluarganya, bertubuh ideal, warna kulit sawo matang,

rambut pendek seleher hitam lurus tampak tidak ada ketombe, kuku pendek

tampak sedikit kotor memakai kaos warna abu-abu lengan pendek, celana

pendek selutut warna coklat, tampak kusut dan berantakan, mengenakan

sandal jepit berwarna hitam, tampak kurang terawat.

Pasien mengatakan bahwa ia mendengar suara Tuhan yang

menyuruhnyauntuk mematahkan ranting-ranting pohon untuk kebaikan umat

manusia.Pasien juga mengatakan pada saat membanting barang barang

sebelumnya dia mendengar suara iblis untuk membanting barang barang

rumah. Pasien mengatakan bahwa setiap kali ia melihat cahaya, ia dapat

bertemu Tuhan dan malaikat, selain itu pasien mengatakan dia bisa

menyampaikan isi pikirannya kepada orang lain tanpa berbicara.Pasien

mengatakan sempat mempunyai cita-cita menjadi pendeta.

Dari pemeriksaan psikiatri didapatkan : Kesadaran neurologisnya compos

mentis, perilaku dan aktivitas motorik gaduh gelisah, suasana Perasaan (mood):

hipertim, afek luas, terdapat gangguan persepsi seperti halusinasi auditorik, isi

pikir terdapat adanya waham kebesaran, bizzare, fungsi intelektual baik,

produktivitas pembicaraan ide cukup, kontinuitas pembicaraan pada pasien:

assosiai longgar, daya nilai sosial tidak terganggu, uji daya nilai tidak terganggu,

daya nilai realitas terganggu, Tilikan pada pasien derajat 3. Pemeriksaan status

generalis dan neurologis dalam batas normal.Pemeriksaan laboratorium dalam

batas normal.

Page | 14

Page 15: Case Skizo

VII. FORMULASI DIAGNOSTIK

Aksis I: Gangguan Klinis dan Kondisi Klinis yang Menjadi Fokus Perhatian

Khusus

Berdasarkan ikhtisar penemuan bermakna, maka kasus ini dapat digolongkan

kedalam:

1. Gangguan kejiwaan karena adanya:

Hendaya social, hendaya fungsi sehari-hari

Distress / penderitaan: marah-marah, suka bicara sendiri, sulit tidur

2. Gangguan merupakan gangguan fungsional karena

Tidak ada gangguan kesadaran neurologic

Tidak disebabkan oleh gangguan medik umum (penyakit metabolic,

infeksi, penyakit vaskuler, neoplasma, dan usia pasien belum

menunjukkan adanya tanda-tanda degeneratif)

Terdapat penyalahgunaan zat psikoaktif, tidak ada gejala withdrawal

dan intoksikasi zat yang berkaitan dengan gejala yang pasien alami

3. Gangguan Skizofrenia Paranoid

Adanya wahambizzare bahwa pasien dapat menyampaikan isi

pikirannya atau apa yang ingin disampaikan melalui telepati

Adanya halusinasi auditorik: pasien mendengar suara bisikan yang

sewaktu-waktu dapat timbul dan suara bisikan tersebut menyuruh

pasien untuk melakukan sesuatu seperti mematahkan ranting pohon

yang ada untuk kebaikan umat manusia

Adanya halusinasi visual: pasien dapat bertemu dengan Tuhan dan

malaikat saat melihat benda-benda bercahaya

Adanya perilaku gaduh gelisah yang dialami oleh pasien.

Aksis II : Gangguan Kepribadian dan Retardasi Mental

Gangguan kepribadian emosi tidak stabile tipe impulsif

Aksis III : Kondisi Medis Umum

Tidak ada

Aksis IV: Problem Psikososisal dan Lingkungan

Dari anamnesa, pasien memiliki masalah dengan lingkungan sosial, masalah

dengan pekerjaan, keluarga

Page | 15

Page 16: Case Skizo

Aksis V: Penilaian Fungsi Secara Global

GAF current :50-41

GAF HLPY :60-71

VIII. EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I : F20.0 Skizofrenia paranoid

Akssis II :Gangguan kepribadian emosi tidak stabil

Tipe impulsif

Aksis III : tidak ada

Aksis IV : masalah lingkungan sosial, masalah pekerjaan, keluarga

Aksis V : GAF current: 50-41

GAF HLPY: 60-71

IX. DAFTAR MASALAH

A. Organobiologi : Tidak ada

B. Psikologik : marah-marah, sulit untuk memulai tidur, halusinasi

auditorik, halusinasi visual, waham bizzare

C. Sosiobudaya : Tidak ada

X. PROGNOSIS

Quo ad vitam :Ad bonam (tidak ada tanda gangguan mental organik)

Quo ad functionam :Ad bonam(selama minum obat, gejala terkontrol sehingga

pasien dapat melakukan kegiatan sehari-hari)

Quo ad sanationam : Ad bonam (kepatuhan terhadap minum obat sudah baik

karena pasien tidak perlu dipaksa untuk minum obat,

tingkat kesadaran pasien yang merasakan setelah minum

obat merasa lebih baik)

Faktor-faktor yang mempengaruhi

a. Faktor Yang Memperingan:

Adanya dukungan dari keluarga untuk menjadi pribadi yang lebih baik

Adanya lingkungan yang kondusif yang memungkinkan pasien

melupakan suara-suara yang mengganggu pasien

b. Faktor Yang Memperberat:

Page | 16

Page 17: Case Skizo

Pasien tidak bekerja

Tempat tinggal pasien jauh dari pelayanan kesehatan jiwa

XI. PENATALAKSANAAN

1. Rawat Inap

Dengan indikasi: Pasien mengamuk, dapat membahayakan keluarga dan diri

sendiri dan tetangga.

2. Psikofarmaka

Risperidon 2x 2 mg

3. Psikoterapi

Berupa psikoterapi suportif, dengan melakukan pendekatan kepada pasien

agar pasien tidak lupa minum obatnya, bila ada isi hati yang mengganjal,

maka pasien harus mengungkapkan isi hatinya dan melatih emosinya

Edukasi keluarga yang bertujuan agar keluarga pasien dapat membantu pasien

mendapatkan obatnya secara teratur.

4. Sosioterapi

Melibatkan pasien dalam kegiatan di Rumah Sakit Jiwa Soeharto

Heerdjandalam pekerjaan sehari-hari seperti membantu menyapu, merapihkan

tempat tidur sendiri

Mengikutsertakan pasien dalam kegiatan rohani.

Page | 17